metodologi penelitian tingkat eksplanasi

51
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian menurut tingkat eksplanasi (penjelasan), penelitian ini dapat dikaji menurut tingkatnya yang didasarkan kepada tujuan dan objeknya. Pada tingkat eksplanasi penelitian termasuk kedalam penelitian asosiatif, yakni penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih untuk melihat pengaruh, yaitu Sense (X 1 ), Feel (X 2 ), Think (X 3 ), Act (X 4 ), dan Relate (X 5 ) berpengaruh terhadap loyalitas merek BreadTalk Cambridge City Square Medan (Y). 3.2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Mei sampai dengan Juni 2011. Lokasi penelitian adalah BreadTalk Cambridge City Square Medan. 3.3. Variabel Penelitian Variabel Penelitian dalam penelitian ini adalah : a. Variabel independen (X) terdiri dari variabel Sense (X 1 ), Feel (X 2 ), Think (X 3 ), Act (X 4 ), dan Relate (X 5 ) terhadap loyalitas merek BreadTalk Cambridge City Square Medan. b. Variabel dependen (Y) : loyalitas merek BreadTalk Cambridge City Square Medan. Universitas Sumatera Utara

description

this review for metodologi penelitian in eksplanasi level

Transcript of metodologi penelitian tingkat eksplanasi

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian menurut tingkat eksplanasi (penjelasan), penelitian ini dapat

dikaji menurut tingkatnya yang didasarkan kepada tujuan dan objeknya. Pada tingkat

eksplanasi penelitian termasuk kedalam penelitian asosiatif, yakni penelitian yang

menghubungkan dua variabel atau lebih untuk melihat pengaruh, yaitu Sense (X1 ), Feel

(X 2 ), Think (X 3 ), Act (X 4 ), dan Relate (X5) berpengaruh terhadap loyalitas merek

BreadTalk Cambridge City Square Medan

(Y).

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dari bulan Mei sampai dengan Juni 2011. Lokasi

penelitian adalah BreadTalk

Cambridge City Square Medan.

3.3. Variabel Penelitian

Variabel Penelitian dalam penelitian ini adalah :

a. Variabel independen (X) terdiri dari variabel Sense (X1 ), Feel (X 2 ), Think (X 3 ),

Act (X 4 ), dan Relate (X5) terhadap loyalitas merek BreadTalk Cambridge City

Square Medan.

b. Variabel dependen (Y) : loyalitas merek BreadTalk

Cambridge City Square

Medan.

Universitas Sumatera Utara

3.4. Definisi Operasional

Definisi dari masing-masing variabel yang diteliti adalah sebagai berikut :

a. Sense (X1 )

Adalah segala aspek dari produk atau jasa yang langsung dapat dirasakan oleh

panca indera manusia. Sense marketing berusaha untuk menciptakan sensory

experiences atau pengalaman-pengalaman melalui panca indera yang ada pada

diri manusia, yaitu melalui penglihatan (sight), pendengaran (sound), perabaan

(touch), pengecapan (taste), dan penciuman (smell). Seperti : tampilan desain roti

BreadTalk menarik, Aroma roti BreadTalk sangat nikmat, Roti BreadTalk

memiliki rasa yang lezat, Konsep dapur terbuka (open kitchen) yang

ditampilkanBreadTalk menarik.

b. Feel (X 2 )

Feel marketing ditujukan terhadap perasaan dan emosi konsumen dengan tujuan

mempengaruhi pengalaman yang dimulai dari suasana hati (mood) yang ringan

atau lembut sampai dengan emosi (emotions) yang kuat terhadap kesenangan dan

kebanggaan akan sebuah merek produk atau jasa

c. Think (X 3 )

Think marketing ditujukan terhadap intelektual dengan tujuan untuk menciptakan

kesadaran (cognitive) yang mendorong konsumen ikut serta dalam proses

elaborasi dan berpikir kreatif, dimana akan berdampak pada penilaian kembali

(reevaluation) terhadap suatu produk atau jasa dan perusahaannya, serta

Universitas Sumatera Utara

pengalaman untuk memecahkan masalah (problem solving experiences) yang

mengikutsertakan konsumen didalamnya.

d. Act (X 4 )

Act marketing ditujukan untuk menciptakan dan mempengaruhi pengalaman

antara konsumen dengan suatu produk atau jasa, yang berkaitandengan

pengalaman jasmaniah (bodily experiences), gaya hidup (life styles), pola perilaku

jangka panjang, dan pengalaman yang terjadi akibat dari interaksi (interactions)

dengan orang lain. Act marketing “memperkaya” hidup konsumen dengan

memperluas atau meningkatkan pengalaman-pengalaman dengan memberikan

pilihan-pilihan untuk melakukan sesuatu dengan cara-cara yang berbeda, pilihan

gaya hidup, serta cara berinteraksi.

e. Relate (X5)

Relate marketing mengandung aspek-aspek dari sense, feel, think, dan act

marketing. Namun, relate marketing lebih luas daripada perasaan-perasaan

pribadi seseorang, yaitu memberi nilai lebih pada “individual experiences” dan

mengaitkan dirinya dengan pribadi yang ideal, orang lain, maupun kebudayaan

yang lain.

f. Loyalitas merek (Y)

Loyalitas merek (brand Loyalty) menurut aaker (1991:57) merupakan suatu

ukuran keterikatan seorang konsumen atas sebuah produk. Loyalitas merek

mencerminkan besarnya kemungkinan seorang konsumen akan berpindah ke

merek lain, terutama ketika merek tersebut berubah dalam hal fitur maupun harga.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Variabel Indikator Skala

Pengukuran

Sense

(X1

Merupakan sesuatu yang berhubungan

dengan panca indera

(seperti:penglihatan, pendengaran, dan penciuman) pada

saat mengkonsumsi BreadTalk.

)

− Tampilan desain roti BreadTalk menarik. − Aroma roti BreadTalk sangat nikmat. − Roti BreadTalk memiliki rasa yang lezat. − Konsep dapur terbuka (open kitchen) yang

ditampilkanBreadTalk menarik. − Roti BreadTalk memiliki format ukuran yang

besar.

Likert

Feel

(X2

Merupakan perasaan dan emosi yang positif yang timbul pada saat

mengkonsumsi roti BreadTalk.

)

− Perasaan senang saat mengkonsumsi roti BreadTalk

− Perasaan senang dapat melihat pembuatan roti secara langsung di BreadTalk.

− Pelayanan yang diberikan oleh karyawan BreadTalk membuat konsumen merasa puas.

− Dengan melihat pembuatan roti secara langsung, membuat konsumen merasa yakin bahwa roti yang dijual di BreadTalk pasti fresh.

− Dengan melihat pembuatan roti secara langsung, membuat konsumen merasa yakin bahwa roti yang dijual di BreadTalk pasti bersih.

Likert

Think

(X3

Merupakan pikiran kreatif muncul di benak konsumen

dari sebuah merek BreadTalk.

)

− BreadTalk mendorong konsumen untuk mengenal beragam jenis rasa roti dan bentuk roti.

− Nama-nama roti BreadTalk yang unik membuat konsumen ingin mengetahui lebih jauh mengenai bahan-bahan / komposisi roti.

− Harga roti yang ditawarkan di BreadTalk sesuai dengan kualitas roti yang didapatkan.

Likert

Universitas Sumatera Utara

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Variabel Indikator Skala

Pengukuran

Act

(X4)

Merupakan tindakan fisik dan

interaksi yang muncul setelah mengkonsumsi

BrreadTalk.

− Konsumen menjadi lebih sering mengkonsumsi roti setelah mencoba produk BreadTalk.

− Sejak mengenal BreadTalk konsumen menjadi lebih memperhatikan kualitas roti yang akan dikonsumsi.

− Inovasi produk BreadTalk membuat konsumen untuk mencoba berbagai jenis pilihan roti baru yang ditawarkan.

− Aktivitas berbelanja roti di BreadTalk menjadi bagian dari gaya hidup konsumen.

− Program promosi (seperti beli 1 gratis 1 pada saat perayaan ulang tahun BreadTalk) mendorong konsumen untuk membeli roti dalam jumlah yang lebih banyak.

Likert

Relate

(X5)

Merupakan upaya untuk

menghubungkan merek Breadtalk dengan dirinya, orang lain dan

budaya

- Saat mengkonsumsi roti BreadTalk konsumen merasa menjadi bagian dari kaum metropolis.

- Mengkonsumsi roti BreadTalk mencerminkan pergaulan kelas atas.

- Mengkonsumsi roti BreadTalk mencerminkan gaya hidup modern.

Likert

Loyalitas

merek

(Y)

Merupakan suatu sikap dimana

konsumen memiliki sikap positif

terhadap merek BreadTalk dan secara intens melakukan

pembelian ulang terhadap merek tersebut di masa yang akan datang

− Konsumen akan mengunjungi / membeli produk BreadTalk kembali.

− Konsumen akan merekomendasikan BreadTalk kepada orang lain.

− Jika mendengar kata gerai roti maka yang pertama kali terlintas dalam pikiran konsumen adalah BreadTalk.

− Konsumen lebih menyukai berbelanja roti di BreadTalk dari pada gerai roti lainnya.

− Jika BreadTalk menaikkan harga rotinya maka konsumen akan tetap berbelanja roti di BreadTalk.

Likert

Universitas Sumatera Utara

(P)(Q)

Sumber : Kertajaya (2004), Schmitt (2005), Griffin (2003). (Diolah 2011)

3.5. Skala Pengukuran Variabel

Penelitian ini menggunakan skala likert yaitu digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial

(Sugiyono, 2005:104).

Peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden dengan

menggunakan skala 1 sampai 5 untuk keperluan analisis kuantitatif .

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert

No Alternatif Jawaban Skor 1. Sangat Setuju (SS) 5 2. Setuju (S) 4 3. Kurang Setuju (KS) 3 4. Tidak Setuju (TS) 2 5. Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber : Sugiyono (2005 : 104)

3.6. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karakterisitik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono (2004 :72). Dalam penelitian

ini yang dijadikan populasi adalah para pengunjung Breadtalk Cambridge City Square

Medan

Menurut Supramono (2003:63) alternatif formula yang dapat digunakan untuk

menentukan sample pada populasi yang sulit diketahui (unidentified) adalah sebagai

berikut :

.

n = (Z2α) d2

Universitas Sumatera Utara

Dimana : n = jumlah sampel

Zα = Z tabel dengan tingkat signifikansi tertentu

P = Proporsi populasi yang diharapkan memiliki karakteristik tertentu

Q = (1-P), proporsipopulasi yang diharapkan tidak memiliki

karakteristik tertentu.

D = Tingkat kesalahan yang dapat ditoleransi.

Berdasarkan hasil riset awal terhadap 40 konsumen Breadtalk Cambridge City

Square Medan, diketahui 85% dari konsumen atau 34 orang memiliki karakteristik yang

sesuai dengan teknik pengambilan sampel. Teknik pengambilan sampel yang digunakan

adalah purposive sampling, yaitu mengambil sejumlah konsumen Breadtalk Cambridge

City Square Medan yang memiliki kriteria-kriteria tertentu untuk dijadikan responden.

Kriteria yang ditetapkan yaitu responden dengan usia minimal 18 tahun dan minimal

telah 2 kali berbelanja di Breadtalk Cambridge City Square Medan

Penetapan jumlah sampel dengan tingkat signifikan 10% dan tingkat kesalahan

yang dapat ditoleransi sebesar 6% adalah sebagai berikut :

.

n = (1,652

n = 96

)

maka jumlah konsumen yang akan dijadikan sampel dalam peneltitian adalah 96.

85x15 62

Universitas Sumatera Utara

3.7. Jenis dan Sumber Data

Peneliti menggunakan dua jenis data di dalam melakukan penelitian untuk

membantu memecahkan masalah :

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari responden secara langsung di lokasi

penelitian melalui kuesioner dan wawancara kepada beberapa responden. Data

primer dalam penelitian ini adalah data yang berhubungan dengan variabel yang

diteliti yaitu mengenai Sense, Feel, Think, Act, Relate, dan loyalitas merek.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang berisikan informasi dan teori-teori yang

digunakan untuk mendukung penelitian yang dilakukan. Peneliti mendapat data

sekunder dari buku-buku, majalah dan internet.

3.8. Metode Pengumpulan Data

a. Kuesioner, yaitu dengan menyebarkan daftar pertanyaan kepada para responden

terpilih.

b. Studi Pustaka, yaitu dengan mengumpulkan dan mempelajari informasi dan data-

data yang diperoleh dari buku-buku literatur, jurnal, majalah, dan internet, yang

berkaitan dengan penelitian ini.

Universitas Sumatera Utara

3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas

Untuk mendapatkan kualitas hasil penelitian yang bermutu dan baik sudah

semestinya jika rangkaian penelitian yang dilakukan harus baik juga. Perencanaan yang

matang mutlak diperlukan lalu alat-alat yang digunakan juga harus dalam kondisi baik.

Oleh karena itulah sering kali sebelum penelitian dilakukan alat-alat yang digunakan

diterapkan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar informasi yang diperoleh valid dan

reliabel. Uji validitas pada penelitian ini dilakukan langsung di BreadTalk Cambridge

City Square dengan sampel sebanyak 30 orang diluar daripada jumlah sampel yang

ditentukan sebelumnya

3.9.1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16 for windows

dengan kriteria sebagai berikut :

a. Jika rhitung positif atau rhitung > rtabel

b. Jika r

, maka butir pertanyaan tersebut valid.

hitung negatif atau rhitung < rtabel

c. Nilai r

, maka butir pertanyaan tersebut tidak valid.

hitung

Penyebaran kuisioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada

30 orang diluar responden penelitian. Nilai tabel r dengan ketentuan df = jumlah kasus =

30 dan tingkat signifikansi sebesar 5%, angka yang diperoleh = 0,361.

dapat dilihat pada kolom Corrected Item Total Correlation.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.1 Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if

Item Deleted

VAR00001 97,9667 93,413 ,417 ,927 VAR00002 98,3000 89,666 ,562 ,926 VAR00003 97,9333 92,478 ,432 ,927 VAR00004 98,2333 89,840 ,614 ,925 VAR00005 98,3333 89,057 ,599 ,925 VAR00006 98,1667 89,178 ,704 ,923 VAR00007 98,0000 93,310 ,401 ,928 VAR00008 97,8667 93,016 ,441 ,927 VAR00009 98,1333 90,464 ,682 ,924 VAR00010 98,2000 91,131 ,481 ,927 VAR00011 97,9000 93,610 ,405 ,928 VAR00012 98,0333 91,344 ,552 ,926 VAR00013 97,7667 92,392 ,503 ,926 VAR00014 97,9667 93,275 ,496 ,926 VAR00015 98,1000 92,645 ,444 ,927 VAR00016 97,9667 93,689 ,451 ,927 VAR00017 98,1667 89,178 ,704 ,923 VAR00018 98,1333 90,464 ,682 ,924 VAR00019 98,1000 90,576 ,628 ,925 VAR00020 98,1000 91,266 ,473 ,927 VAR00021 98,0333 88,999 ,694 ,923 VAR00022 98,0667 90,823 ,572 ,925 VAR00023 98,1667 89,454 ,625 ,924 VAR00024 98,1667 89,454 ,625 ,924 VAR00025 98,1667 89,799 ,555 ,926 VAR00026 98,0333 88,999 ,694 ,923

Sumber : Hasil Olahan SPSS 16.0 For Windows (Oktober, 2011)

Interpretasi item total statistic adalah:

1. Scale mean if item deleted menerangkan nilai rata-rata total jika variabel tersebut

dihapus, misalnya jika pernyataan (item) 2 dihapus maka rata-rata variabel

sebesar 98,3 ; jika pernyataan (item) 3 dihapus maka rata-rata variabel bernilai

97,93 dan seterusnya.

Universitas Sumatera Utara

2. Scale variance if item deleted menerangkan besarnya variance total jika variabel

(butir) tersebut dihapus. Misalnya item 2 dihapus maka besarnya adalah 89,6

sedangkan jika variabel (butir) item 3 dihapus adalah 92,47 dan seterusnya.

3. Corrected item-total correlation merupakan korelasi antar skor item dengan skor

total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Nilai pada

kolom Corrected Item-Total Correlation merupakan nilai rhitung yang akan

dibandingkan dengan rtabel

Tabel 4.2

untuk mengetahui validitas pada setiap butir

pernyataan. Jumlah kasus adalah 30; nilai tabel r dengan tingkat signifikansi

sebesar 5% adalah 0,361.

Validitas Instrumen

Corrected Item-Total Correlation r tabel Validitas

VAR00001 ,417 0.361 Valid VAR00002 ,562 0.361 Valid VAR00003 ,432 0.361 Valid VAR00004 ,614 0.361 Valid VAR00005 ,599 0.361 Valid VAR00006 ,704 0.361 Valid VAR00007 ,401 0.361 Valid VAR00008 ,441 0.361 Valid VAR00009 ,682 0.361 Valid VAR00010 ,481 0.361 Valid VAR00011 ,405 0.361 Valid VAR00012 ,552 0.361 Valid VAR00013 ,503 0.361 Valid VAR00014 ,496 0.361 Valid VAR00015 ,444 0.361 Valid VAR00016 ,451 0.361 Valid VAR00017 ,704 0.361 Valid VAR00018 ,682 0.361 Valid VAR00019 ,628 0.361 Valid VAR00020 ,473 0.361 Valid VAR00021 ,694 0.361 Valid VAR00022 ,572 0.361 Valid VAR00023 ,625 0.361 Valid

Universitas Sumatera Utara

VAR00024 ,625 0.361 Valid VAR00025 ,555 0.361 Valid VAR00026 ,694 0.361 Valid

Sumber : Hasil Olahan SPSS 16.0 For Windows (Oktober, 2011)

Ketentuan untuk pengambilan keputusan:

1. Jika rhitung > rtable

2. Jika r

, maka pertanyaan dinyatakan valid.

hitung < rtable

3. r

, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.

hitung

Penulis melakukan pengujian validitas kembali terlihat pada Tabel 4.2, seluruh

pernyataan telah valid yaitu nilai Corrected item total correlation seluruhnya telah

bernilai lebih besar dari 0,361. Maka seluruh pernyataan dalam penelitian dinyatakan

valid.

dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas menurut Arikunto (2002:15) menunjuk pada suatu pengertian

bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen itu sudah baik, reliabilitas menunjukkan tingkat kestabilan, konsistensi,

dan atau kehandalan instrumen untuk menggambarkan gejala seperti apa adanya.

Menurut Ghozali dan Kuncoro (Situmorang, dkk, 2008:179) butir pertanyaan

yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan

kriteria sebagai berikut:

a. Menurut Ghozali nilai Cronbach’s Alpha > 0.60

b. Menurut Kuncoro nilai Cronbach’s Alpha > 0.80

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.3 Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,928 26 Sumber : Hasil Olahan SPSS 16.0 For Windows (Oktober, 2011) Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui bahwa koefisien alpha dengan tingkat

signifikansi 5% adalah 0,928. Ini berarti 0,928 > 0,60 dan 0,928 > 0,80 sehingga dapat

dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada

responden untuk dapat dijadikan sebagai instrumen penelitian ini.

3.10. Teknik Analisis Data

3.10.1 Metode Analisis Deskriptif

Yaitu suatu metode analisis dimana data yang dikumpulkan mula-mula disusun,

diklasifikasikan dan dianalisis sehingga akan memberikan gambaran yang jelas mengenai

perusahaan dan masalah yang sedang diteliti.

3.10.2 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi terdapat asumsi-asumsi yang harus dipenuhi

agar model tidak bias dan kuat. Beberapa asumsi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Uji Normalitas Data

Pengujian normalitas data untuk melihat normal tidaknya sebaran data yang akan

dianalisis. Model regresi yang baik adalah berdistribusi normal atau mendekati normal.

Universitas Sumatera Utara

Untuk melihat normalitas data ini digunakan pendekatan grafik, yaitu Normality

Probability Plot. Deteksi normalitas dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu

diagonal dari grafik. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi

normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan

(Situmorang, 2010:62).

2. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah terjadi varians

gangguan berbeda dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika terjadi maka

terdapat heteroskedastisitas, model regresi yang baik adalah tidak terjadi

heteroskedastisitas. Deteksi dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu

pada scatterplot. Jika sebuah varian sama, maka dikatakan homoskedastisitas. Apabila

varians berbeda, maka dikatakan terjadi heteroskedastisitas. Alat untuk mengujinya

terbagi dua yaitu, dengan alat analisis grafik dan analisis residual yang berupa statistik

(Situmorang, 2010:104).

3. Uji Multikolinieritas

Pengujian multikolinieritas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas, jika terdapat korelasi maka telah terjadi

masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik adalah tidak terkena multikolinieritas.

Untuk mengetahuinya dapat dilihat melalui Variance Inflation Factor (VIF). Uji

multikolinieritas menggunakan criteria Variance Inflation Factor (VIF) dengan

ketentuan:

Universitas Sumatera Utara

a. Bila VIF > 5 terdapat masalah multikolinieritas

b. Bila VIF < 5 tidak terdapat masalah multikolinieritas

3.10.3 Metode Analisis Regresi Statistik

1. Analisis Regresi Berganda

Digunakan untuk mengetahui besarnya huhubungan dan pengaruh variabel

independen yang jumlahnya lebih dari dua (X1, X2, X3, X4, X5) terhadap variabel

dependen (Y). Untuk memperoleh hasil yang lebih terarah, maka peneliti menggunakan

bantuan program software SPSS (Statistical Package for the Social Sciences) dengan

rumus :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e

Dimana :

Y = Loyalitas Merek

a = Konstanta

b1, b2, b3, b4, b5 = Koefisien Regresi Berganda

X1 = Sense

X2 = Feel

X3 = Think

X4 = Act

X5 = Relate

Y = Loyalitas Merek

e = Standart Error

2. Uji Signifikansi secara Simultan (uji-F)

Universitas Sumatera Utara

Menguji signifikansi pengaruh dimensi variabel bebas secara serempak terhadap variabel

terikat dilakukan dengan uji-F. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut :

a. Ho : b1,b2,b3,b4,b5 = 0 (tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara serempak dari

seluruh dimensi variabel bebas terhadap variabel terikat).

b. Ha : b1,b2,b3,b4,b5 ≠ 0 (terdapat pengaruh yang signifikan secara serempak dari

seluruh dimensi variabel bebas terhadap variabel terikat).

Hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak dilakukan dengan cara membandingkan

nilai Fhitung dengan Ftabel pada tingkat kepercayaan 95% (α =0.05). Jika nilai Fhitung >

Ftabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima sedangkan jika nilai Fhitung ≤ Ftabel, maka Ho

diterima dan Ha ditolak.

3. Uji Signifikansi secara Parsial (uji-t)

Uji- t dilakukan untuk mengetahui signifikansi pengaruh dari masing-masing

dimensi variabel bebas terhadap variabel terikat.

Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut :

a. Ho : b1 = 0 ( tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari masing-masing

dimensi variabel bebas terhadap variabel terikat)

b. Ho : b1 ≠ 0 ( terdapat pengaruh yang signifikan dari masing -masing dimensi

variabel bebas terhadap variabel terikat)

Hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak dilakukan dengan cara membandingkan

nilai thitung dengan ttabel pada tingkat kepercayaan 95% (α =0,05). Jika nilai thitung >

ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima sedangkan jika nilai thitung ≤ ttabel, maka Ho

diterima dan Ha ditolak.

Universitas Sumatera Utara

4. Koefisien Determinan (R2)

Pengujian Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur proporsi atau

persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien

Determinasi berkisar antara nol sampai dengan satu (0<R2<1), jika R2 semakin besar

(mendekati satu) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah besar

terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk

menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Koefisien

Determinasi (R2) yang bernilai kecil (mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa

pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) semakin kecil.

Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Gambaran Umum BreadTalk

BreadTalk adalah jaringan toko roti populer asal Singapura, yang didirikan pada

tanggal 6 Maret 2003 oleh George Quek, seorang wirausahawan yang juga sebelumnya

memulai jaringan food court yang sukses di Singapura, Food Junction. Konsepnya

berbeda dibandingkan dengan toko-toko roti lainnya pada umumnya, dengan

memperhatikan penampilan toko yang dirancang agar terlihat eksklusif serta

memperlihatkan dapur pembuatan roti kepada para pengunjungnya melalui kaca

transparan. Berkat strategi pemasaran pelanggan (consumer marketing) yang baik, saat

pertama kali dibuka toko-toko BreadTalk seringkali dipenuhi pengunjung yang rela antri

untuk mencoba produknya.

Berawal dari ketertarikan pada toko roti ini, karena mampu menawarkan roti

dengan rasa, bentuk, dan jenis roti yang berbeda daripada yang lain, ditambah dengan

konsep toko roti yang unik, yaitu dapur terbuka (open kitchen), maka Johnny Andrean

yang ketika itu sedang berada di Singapura, memberanikan dirinya untuk bertemu dengan

George Quek selaku pemilik resmi BreadTalk. Seiring dengan naluri bisnis yang

dimilikinya timbul dan ia yakin jika butik roti ini dihadirkan di Indonesia maka akan

menjanjikan peluang bisnis yang besar. Sehingga akhirnya, Johnny pun mendapatkan hak

waralaba BreadTalk untuk Indonesia.BreadTalk hadir di Indonesia pertama kali pada

tanggal 28 Maret 2003 dengan membuka gerai pertamanya di Mall Kelapa Gading 3

Jakarta. Di bawah bendera PT Talkindo Selaksa Anugerah (pengelola BreadTalk),

BreadTalk pun menjadi Premium Boutique Bakery pertama di Indonesia yang

Universitas Sumatera Utara

menghadirkan konsep dapur terbuka (open kitchen), melalui kaca transparan dengan gaya

modern. Konsep ini memungkinkan BreadTalk untuk membuat roti secara langsung di

tempat sehingga proses pembuatan roti tersebut dapat dilihat langsung oleh para

pelanggan dan roti yang diterima pelanggan pun akan selalu dalam keadaan fresh.

BreadTalk menggunakan bahan yang berkualitas tinggi sehingga kelembutan roti

BreadTalk tak diragukan lagi. BreadTalk terus berinovasi, hingga saat ini BreadTalk

berhasil menciptakan lebih dari 160 varian produk dengan range harga sekitar Rp4.000-

Rp8.000 per potong, yang menawarkan gaya hidup baru dalam menyantap roti Pada

tahun 2004, BreadTalk (Indonesia) berhasil meraih best seller product versi majalah

Marketing atas product signature-nya, C’s Flosss dan Fire Flosss yang perharinya terjual

sekitar 20.000 buah roti. Di negara asalnya sendiri, Singapura, BreadTalk juga

mendapatkan penghargaan sebagai Singapore Promising Brand Award, ”Most Popular

Brand”, 2002; Singapore Promising Brand Award, ”Most Distinctive Brand”, 2003-

2004; versi Association of Small and Medium Enterprise (ASME).

BreadTalk yang telah didirikan oleh Johnny ternyata mendapat respon yang

sangant bagus dari konsumen, yaitu pada awal kehadiran BreadTalk di Mall Kelapa

Gading 3 Jakarta, sangat diminati banyak orang dan bahkan mereka rela mengantri demi

sepotong roti di BreadTalk. Pemandangan antrian ini hampir terlihat di setiap gerai

BreadTalk, dimana orang rela mengantri untuk membeli roti BreadTalk sehingga

BreadTalk diidentikkan dengan gaya hidup modern, inovatif, kreatif, dan cita rasa tinggi.

Sentuhan inovatif tercermin dari kontinuitas BreadTalk dalam menciptakan produk-

produk baru secara berkala, yang tentu saja untuk memenuhi selera masyarakat dan

ternyata setelah diselidikid antrian panjang di setiap gerai BreadTalk tersebut, tidak

Universitas Sumatera Utara

hanya dikarenakan konsumen ingin mencicipi roti tersebut, melainkan juga karena

konsumen ingin menikmati pemandangan yang ditawarkan para pembuat roti, yang dapat

dilihat langsung dari balik kaca yang transparan.

Saat ini BreadTalk telah memiliki 27 outlet yang tersebar di seluruh wilayah di

Indonesia, di antaranya yaitu di Jakarta, Bogor, Bandung, Surabaya, Bali, Makassar,

Manado, Pekanbaru, Jogja, Solo, Palembang dan Batam. Sementara itu, outlet BreadTalk

yang tersebar di kawasan Asia Tenggara, seperti di China, India, Malaysia, Philipina,

Hongkong & Macau, Taiwan, Thailand, dan tentu saja termasuk di Singapura serta

Indonesia, ditambah dengan outlet BreadTalk di kawasan Timur Tengah (Middle-East)

seperti di Kuwait, Saudi Arabia, Qatar, Bahrain, Oman, dan UAE, dimana secara

keseluruhan jumlahnya saat ini telah mencapai 100 outlet.

4.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

1. Visi BreadTalk

“Establish BreadTalk as the foremost international, trend-setting lifestyle bakery

brand“.

Visi BreadTalk adalah mendirikan BreadTalk sebagai merek roti yang menjadi trend

setter gaya hidup baru yang mendunia.

2. Misi BreadTalk

“Leading a new lifestyle culture with new, innovative changes and creative

differentiation to craft products with passion and vibrancy“.

Misi BreadTalk adalah memimpin budaya gaya hidup baru, perubahan yang innovatif dan

kreatif untuk menciptakan suatu karya dengan gairah dan semangat.

Universitas Sumatera Utara

Oleh karena itu BreadTalk sangat berkomitmen terhadap kualitas produk, inovasi

dan servis terhadap konsumen.

4.1.3. Tujuan dan Strategi BreadTalk Tujuan BreadTalk adalah menjadikan BreadTalk sebagai premium butik bakery

Internasional yang selalu menyediakan roti yang fresh dan menjadikan aktivitas

berbelanja roti sebagai bagian dari gaya hidup jika selama ini masyarakat hanyalah

menganggap aktivitas berbelanja roti sebagai aktivitas tambahan sebelum pulang ke

rumah, maka BreadTalk ingin mengubah anggapan (image) tersebut, dengan kehadiran

BreadTalk dan segala keistimewaan yang dimilikinya, mampu menarik masyarakat

menjadikan roti-roti BreadTalk sebagai produk yang sengaja dicari. Jika selama ini roti

hanya dianggap sebagai makanan pengganjal perut tetapi dengan hadirnya BreadTalk

mampu menjadikan roti sebagai pilihan alternatif makanan pokok selain nasi bagi

masyarakat Indonesia. Bahkan dengan inovasi dan kreasi yang dilakukan BreadTalk,

membuat roti saat ini dapat disajikan atau ditampilkan secara apik sebagai sajian menu

istimewa serta memiliki kandungan gizi dan kadar serat juga protein yang tinggi.

Strategi yang dijalankan oleh BreadTalk dalam menjalankan bisnis rotinya adalah

dengan melakukan inovasi terhadap produk, dimana roti-roti yang ditawarkan memiliki

rasa, jenis, dan bentuk yang baru dan bervariasi, sehingga berbeda daripada yang lain. Di

samping itu, BreadTalk memberi nama-nama yang unik bagi produk rotinya, seperti

misalnya roti dengan rasa abon pedas yang diberi nama Fire Flosss, roti dengan rasa

sosis yang diberi nama Hide & Seek, roti dengan rasa coklat dan cream vanila, diberi

nama Tsunami, dan sebagainya. Hal ini dilakukan oleh BreadTalk karena ingin

mengubah persepsi dan membuat konsumen merasa penasaran, sehingga ingin mencoba

Universitas Sumatera Utara

roti tersebut, inilah yang dimaksud dengan BreadTalk “roti yang berbicara”, yakni roti itu

sendirilah yang akan berbicara tentang rasa (taste) dan nama. Strategi lain yang dilakukan

BreadTalk adalah dengan selalu mengikuti setiap event yang ada dan berinovasi di setiap

event tersebut. Tiap bulan BreadTalk dapat meluncurkan 2-3 macam roti dengan rasa

baru di BreadTalk. BreadTalk juga telah mendapatkan sertifikat halal dari Majelis Ulama

Indonesia (MUI) per tanggal 23 September 2005.

Salah satu strategi promosi yang ditekankan oleh BreadTalk adalah dengan

menggunakan kekuatan word of mouth, yakni pelanggan (customer) yang ada akan

merekomendasikan produk BreadTalk dari mulut ke mulut kepada orang lain di sekitar

mereka, seperti teman-teman mereka, kerabat dekat atau anggota keluarga lainnya, yang

akan mempengaruhi mereka untuk ikut membeli roti di BreadTalk. Selain itu, lokasi yang

strategis menjadi pertimbangan bagi BreadTalk dalam setiap pemilihan lokasi bagi outlet

BreadTalk di mall, yaitu dekat dengan akses pintu keluar masuk pengunjung mall.

4.2. Teknik Analisis Data 4.2.1. Uji Asumsi Klasik

A. Pengujian Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel

pengganggu atau residual berdistribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah

residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.

Untuk melihat normalitas residual penulis menganalisis grafik histogram yang

membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi

normal dan juga menganalisis probabilitas plot yang membandingkan distribusi kumulatif

dan distribusi normal.

Universitas Sumatera Utara

Hipotesis:

1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal

atau grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi

memenuhi asumsi normalitas.

2 .Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal, maka model

regresi tidak memenuhi asumsi normal.

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 16.0, 2011)

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.1 Histogram Interpretasi pada gambar 4.1 menunjukkan bahwa grafik histogram menunjukkan

pola distribusi normal.

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 16.0, 2011).

Gambar 4.2 Normal P- P Plot of Regression Standardized Residual Pada Gambar 4.2 tersebut dapat dilihat bahwa data- data (titik-titik) menyebar

disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Oleh karena itu, berdasarkan

Gambar 4.2 tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa data telah memenuhi uji

normalitas.

Uji Kolmogorov Smirnov (1 Sample KS) dilakukan untuk memastikan apakah

data disepanjang garis diagonal berdistribusi normal, dengan melihat data residual apakah

berdistribusi normal (Situmorang, dkk, 2008: 59).

Menentukan kriteria keputusan:

1.00.80.60.40.20.0

Observed Cum Prob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Expe

cted C

um P

rob

Dependent Variable: LOYALITAS MEREK

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Universitas Sumatera Utara

1. Jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) > 0,05 maka tidak mengalami gangguan distribusi

normal.

2. Jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) < 0,05 maka mengalami gangguan distribusi normal.

Tabel 4.4 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 96 Normal Parameters(a,b)

Mean ,0000000 Std. Deviation 1,56128154

Most Extreme Differences

Absolute ,115 Positive ,115 Negative -,060

Kolmogorov-Smirnov Z 1,130 Asymp. Sig. (2-tailed) ,156

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Sumber : Hasil Olahan SPSS 16.0 For Windows (Oktober, 2011) Pengambilan keputusan:

Pada Tabel 4.3 terlihat bahwa Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0,156 dan diatas nilai

signifikan 5% (0,05), dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal.

B. Pengujian Heterokedastisitas

Heterokedastisitas terjadi karena perubahan situasi yang tidak tergambarkan

dalam spesifikasi model regresi. Dengan kata lain, heterokedastisitas terjadi jika residual

tidak memiliki varians yang konstan. Pemeriksaan terhadap gejala heterokedastisitas

adalah dengan melihat pola diagram pencar yaitu grafik yang merupakan diagram pencar

residual, yaitu selisih antara nilai Y prediksi dan Y observasi.

a. Model grafik

Hipotesis:

Universitas Sumatera Utara

1) Jika diagram pencar yang ada membentuk pola- pola tertentu yang teratur

maka regrasi mengalami gangguan heterokedastisitas.

2) Jika diagram pencar yang ada tidak membentuk pola- pola tertentu yang

teratur maka regrasi tidak mengalami gangguan heterokedastisitas.

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 16.0, 2011)

Gambar 4. 3 Scatterplot

Pada Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa diagram pencar tidak membentuk pola

tertentu karena itu tidak mengalami gangguan heterokedastisitas.

b. Model Glejser

Menentukan kriteria keputusan:

1. Jika nilai signifikan > 0,05, maka tidak mengalami gangguan

heterokedastisitas.

2. Jika nilai signifikan < 0,05, maka mengalami gangguan heterokedastisitas.

210-1-2-3

Regression Standardized Predicted Value

3

2

1

0

-1

-2

Regre

ssion

Stud

entiz

ed Re

sidua

l

Dependent Variable: LOYALITAS MEREK

Scatterplot

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.5

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 16.0, 2011) Pada Tabel 4.5 tampak bahwa signifikasi variabel bebas lebih besar dari 0,05,

maka tidak mengalami gangguan heterokedastisitas.

C. Pengujian Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji adanya korelasi antara variabel

independen. Jika terjadi korelasi maka dinamakan multikol, yaitu adanya masalah

multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara

variabel independen. Hasil pengolahan dapat dilihat pada Tabel 4.8 sebagai berikut:

Coefficientsa

1,062 1,804 ,589 ,557-,140 ,060 -,248 -2,341 .061 ,879 1,137,098 ,053 ,205 1,835 ,070 ,792 1,262

-,041 ,061 -,068 -,678 ,500 ,977 1,024,086 ,046 ,186 1,867 ,065 ,993 1,007

-,015 ,058 -,028 -,256 ,798 ,806 1,241

(Constant)SENSEFEELTHINKACTRELATED

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoeffic ients

Beta

StandardizedCoeffic ients

t Sig. Tolerance VIFCollinearity Statistics

Dependent Variable: ABSUTa.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.6

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 16.0, 2011)

Hasil pengujian:

Pedoman suatu model regresi yaitu bebas multikolinieritas adalah dengan melihat

Variance Inflation Factor (VIF) > 5 maka variabel ada masalah multikolinieritas, dan

jika VIF < 5 maka tidak terdapat masalah multikolinieritas. Jika Tolerance < 0,1 maka

variabel ada masalah multikolinieritas, dan jika Tolerance > 0,1 maka variabel tidak

terdapat masalah multikolinieritas Pada Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa nilai VIF < 5 dan

Tolerance > 0,1 maka tidak ditemukan masalah multikolinieritas dalam penelitian ini.

4.2.2. Metode Analisis Deskriptif

4.2.2.1. Deskriptif Responden

Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari

hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh responden

penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah adalah para pengunjung Breadtalk

Cambridge City Square Medan.

Sampel diambil dengan purposive sampling, maka

jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 96 responden.

Coefficientsa

-5,584 3,502 -1,594 ,114,688 ,116 ,452 5,940 ,000 ,879 1,137,248 ,103 ,192 2,396 ,019 ,792 1,262,096 ,118 ,059 ,811 ,419 ,977 1,024

-,014 ,089 -,011 -,159 ,874 ,993 1,007,490 ,112 ,346 4,358 ,000 ,806 1,241

(Constant)SENSEFEELTHINKACTRELATED

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoeffic ients

Beta

StandardizedCoeffic ients

t Sig. Tolerance VIFCollinearity Statistics

Dependent Variable: LOYALITAS MEREKa.

Universitas Sumatera Utara

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik Jumlah Responden %

Jenis Kelamin Laki-Laki 38 39.5 Perempuan 58 60,5

Total 96 100

Berdasarkan Tabel 4.7 maka dapat dilihat bahwa karakteristik responden

berdasarkan jenis kelamin perempuan sebanyak 60,5% daripada jenis kelamin

laki-laki, Hal ini dikarenakan perempuan lebih senang dan suka berbelanja dimall

daripada laki-laki.

2. Karakteristik Responden Berdassarkan Usia

Tabel 4.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Karakteristik Jumlah Responden %

Usia

< 20 8 8,4 20-30 42 43,8 31-40 32 33,3 41-50 10 10,4 51-60 4 4,1

Total 96 100 Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa responden yang lebih banyak adalah

usia 20-30 tahun yaitu dengan 43.8%, hal ini menunjukkan umumnya konsumen

muda lebih suka menikmati roti BreadTalk yang fresh dan praktis.

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 4.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Karakteristik Jumlah responden %

Pekerjaan

Pelajar 4 4,2 Mahasiswa 15 15,6

Pegawai Negeri 12 12,5 Pegawai Swasta 29 30,2

Wiraswasta 26 27,1

Universitas Sumatera Utara

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 4.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Karakteristik Jumlah responden %

Pekerjaan Lain-lainnya 10 10,4 Total 96 100

Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa yang menjadi responden yang

terbanyak adalah pegawai swasta yaitu 30,2%, hal ini dikarenakan posisi gerai

BreadTalk Cambridge City Square memiliki lokasi yang strategis yakni

berdekatan dengan pusat-pusat atau gedung-gedung perkantoran.

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Membeli

Tabel 4.10 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Membeli

Karakteristik Jumlah responden %

Frekuensi 1-2 kali 12 12,5 2-3 kali 48 50

Lebih dari 4 kali 36 37,5 Total 96 100

Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa frekuensi responden yang membeli 1-

2 kali sebanyak 12 responden dengan persentase 12,5%, yang membeli 2-3 kali

sebanyak 48 responden dengan persentase 50%, yang membeli lebih dari 4 kali

sebanyak 36 responden dengan persentase 37,5%. Hal ini menunjukkan bahwa

responden sudah sering membeli produk ini.

Universitas Sumatera Utara

4..2.2.2 Analisis Deskriptif Variabel

Kuesioner yang dilakukan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala

likert untuk menanyakan tanggapan konsumen mengenai Pengaruh Customer Experience

Terhadap Loyalitas Merek Breadtalk

Cambridge City Square Medan.

a. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Sense

Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Sense

No

Item

STS TS KS S SS Total

F % F % F % F % F % F %

1 0 0 2 2,1 10 10,4 56 58,3 28 29,2 96 100

2 0 0 0 0 10 10,4 70 72,9 16 16,7 96 100

3 0 0 2 2,1 13 13,5 59 61,5 22 22,9 96 100

4 0 0 1 1,0 13 13,5 64 66,7 18 18,8 96 100

5 0 0 1 1,0 4 4,2 61 63,5 30 31,3 96 100

1) Pada pertanyaan 1 dari variabel sense, 29,2% sangat setuju bahwa tampilan desain

roti BreadTalk menarik, 58,3% menyatakan setuju, 10,4% menyatakan kurang

setuju, 2,1% menyatakan tidak setuju dan 0% menyatakan sangat tidak setuju.

2) Pada pertanyaan 2 dari variabel sense, 16,7% sangat setuju bahwa aroma roti

BreadTalk sangat nikmat, 72,9% menyatakan setuju, 10,4% menyatakan kurang

setuju, 0% menyatakan tidak setuju dan 0% menyatakan sangat tidak setuju.

3) Pada pertanyaan 3 dari variabel sense, 22,9% sangat setuju bahwa roti BreadTalk

memiliki rasa yang lezat. 61,5% menyatakan setuju, 13,5% menyatakan kurang

setuju, 2,1% menyatakan tidak setuju dan 0% menyatakan sangat tidak setuju.

4) Pada pertanyaan 4 dari variabel sense, 18,8% sangat setuju bahwa konsep dapur

terbuka (open kitchen) yang ditampilkan BreadTalk menarik. 66,7% menyatakan

Universitas Sumatera Utara

setuju, 13,5% menyatakan kurang setuju, 1,0% menyatakan tidak setuju dan 0%

menyatakan sangat tidak setuju.

5) Pada pertanyaan 5 dari variabel sense, 31,3% sangat setuju bahwa Roti BreadTalk

memiliki format ukuran yang besar daripada toko roti yang lain. 63,5%

menyatakan setuju, 4,2% menyatakan kurang setuju, 1,0% menyatakan tidak

setuju dan 0% menyatakan sangat tidak setuju.

b. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Feel

Tabel 4.12 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Feel

No

Item

STS TS KS S SS TOTAL

F % F % F % F % F % F %

1 1 1,1 1 1,0 7 7,3 50 52,1 37 38,5 96 100

2 0 0 0 0 8 8,3 62 64,6 26 27,1 96 100

3 0 0 1 1,0 12 12,5 61 63,5 22 22,9 96 100

4 2 2,1 2 2,1 15 15,6 55 57,3 22 2,9 96 100

5 0 0 0 0 7 7,3 57 59,4 32 3,33 96 100

6) Pada pertanyaan 1 dari variabel feel, 38,5% sangat setuju bahwa merasa senang

saat mengkonsumsi roti BreadTalk. 52,5% menyatakan setuju, 7,3% menyatakan

kurang setuju, 1,0% menyatakan tidak setuju dan 1,1% menyatakan sangat tidak

setuju.

7) Pada pertanyaan 2 dari variabel feel, 27,1% sangat setuju bahwa merasa senang

dapat melihat pembuatan roti secara langsung di BreadTalk. 64,6% menyatakan

setuju, 8,3% menyatakan kurang setuju, 0% menyatakan tidak setuju dan 0%

menyatakan sangat tidak setuju.

Universitas Sumatera Utara

8) Pada pertanyaan 3 dari variabel feel, 22,9% sangat setuju bahwa Pelayanan yang

diberikan oleh karyawan Breadtalk membuat saya merasa puas. 63,5%

menyatakan setuju, 12,5% menyatakan kurang setuju, 1,0% menyatakan tidak

setuju dan 0% menyatakan sangat tidak setuju.

9) Pada pertanyaan 4 dari variabel feel, 2,9% sangat setuju bahwa dengan melihat

pembuatan roti secara langsung, membuat saya merasa yakin bahwa roti yang

dijual di BreadTalk pasti fresh (segar). 57,3% menyatakan setuju, 15,6%

menyatakan kurang setuju, 2,1% menyatakan tidak setuju dan 2,1% menyatakan

sangat tidak setuju.

10) Pada pertanyaan 5 dari variabel feel, 3,33% sangat setuju bahwa dengan melihat

pembuatan roti secara langsung, membuat saya merasa yakin bahwa roti yang

dijual di BreadTalk pasti bersih. 59,4% menyatakan setuju, 7,3% menyatakan

kurang setuju, 0% menyatakan tidak setuju dan 0% menyatakan sangat tidak

setuju.

c. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Nilai Think

Tabel 4.13 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Think

No

Item

STS TS KS S SS TOTAL

F % F % F % F % F % F %

1 0 0 1 1,0 8 8,3 77 80,2 10 10,4 96 100

2 0 0 5 5,2 17 17,2 66 68,8 8 8,3 96 100

3 1 1,0 9 9,4 28 29,2 41 42,7 17 17,7 96 100

11) Pada pertanyaan 1 dari variabel think, 10,4% sangat setuju bahwa BreadTalk

mendorong saya untuk mengenal beragam jenis rasa dan bentuk roti. 80,2%

Universitas Sumatera Utara

menyatakan setuju, 8,3% menyatakan kurang setuju, 1,0% menyatakan tidak

setuju dan 0% menyatakan sangat tidak setuju.

12) Pada pertanyaan 2 dari variabel think, 8,3% sangat setuju bahwa nama-nama roti

BreadTalk yang unik membuat saya ingin mengetahui lebih jauh mengenai bahan-

bahan / komposisi roti tersebut. 68,8% menyatakan setuju, 17,2% menyatakan

kurang setuju, 5,2% menyatakan tidak setuju dan 0% menyatakan sangat tidak

setuju.

13) Pada pertanyaan 3 dari variabel think, 17,7% sangat setuju bahwa harga roti yang

ditawarkan di BreadTalk sesuai dengan kualitas roti yang saya dapatkan. 42,7%

menyatakan setuju, 29,2% menyatakan kurang setuju, 9,4% menyatakan tidak

setuju dan 1,0% menyatakan sangat tidak setuju.

d. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Act

Tabel 4.14 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Act

No

Item

STS TS KS S SS TOTAL

F % F % F % F % F % F %

1 0 0 2 2,1 5 5,2 59 61,5 30 31,3 96 100

Tabel 4.14

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Act No

Item

STS TS KS S SS TOTAL

F % F % F % F % F % F %

2 0 0 0 0 16 16,7 59 61,5 21 21,9 96 100

3 0 0 3 3,1 20 20,8 59 61,5 14 14,6 96 100

4 1 1,0 5 5,2 12 12,5 51 53,1 27 28,1 96 100

5 1 1,0 1 1,0 16 16,7 55 57,3 23 24,0 96 100

Universitas Sumatera Utara

14) Pada pertanyaan 1 dari variabel act, 31,3% sangat setuju bahwa menjadi lebih

sering mengkonsumsi roti setelah mencoba produk BreadTalk. 61,5% menyatakan

setuju, 5,2% menyatakan kurang setuju, 2,1% menyatakan tidak setuju dan 0%

menyatakan sangat tidak setuju.

15) Pada pertanyaan 2 dari variabel act, 21,9% sangat setuju bahwa mengenal

BreadTalk saya menjadi lebih memperhatikan kualitas roti yang akan saya

konsumsi. 61,5% menyatakan setuju, 16,7% menyatakan kurang setuju, 0%

menyatakan tidak setuju dan 0% menyatakan sangat tidak setuju.

16) Pada pertanyaan 3 dari variabel act, 14,6% sangat setuju bahwa inovasi produk

BreadTalk membuat saya mencoba berbagai jenis pilihan roti baru yang

ditawarkan. 61,5% menyatakan setuju, 20,8% menyatakan kurang setuju, 3,1%

menyatakan tidak setuju dan 0% menyatakan sangat tidak setuju.

17) Pada pertanyaan 4 dari variabel act, 28,1% sangat setuju bahwa aktivitas

berbelanja roti di BreadTalk menjadi bagian dari gaya hidup saya. 53,1%

menyatakan setuju, 12,5% menyatakan kurang setuju, 5,2% menyatakan tidak

setuju dan 1,0% menyatakan sangat tidak setuju.

18) Pada pertanyaan 5 dari variabel act, 24.0% sangat setuju bahwa program promosi

(seperti beli 1, gratis 1 pada saat perayaan ulang tahun BreadTalk) mendorong

saya untuk membeli roti dalam jumlah yang banyak. 57,3% menyatakan setuju,

16,7% menyatakan kurang setuju, 1,0% menyatakan tidak setuju dan 1,0%

menyatakan sangat tidak setuju.

Universitas Sumatera Utara

e. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Relate

Tabel 4.15 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Relate

No

Item

STS TS KS S SS TOTAL

F % F % F % F % F % F %

1 1 1,0 4 4,2 15 15,6 64 66,7 12 12,5 96 100

2 2 2,1 0 0 18 18,8 55 57,3 21 21,9 96 100

3 1 1,1 3 3,1 20 20,8 48 50,0 24 25,0 96 100

19) Pada pertanyaan 1 dari variabel relate, 12,5% sangat setuju bahwa Saat

menkonsumsi roti BreadTalk saya merasa menjadi bagian dari kaum metropolis.

66,7% menyatakan setuju, 15,6% menyatakan kurang setuju, 4,2% menyatakan

tidak setuju dan 1,0% menyatakan sangat tidak setuju.

20) Pada pertanyaan 2 dari variabel relate, 21,9% sangat setuju bahwa mengkonsumsi

roti BreadTalk mencerminkan pergaulan kelas atas. 57,3% menyatakan setuju,

18,8% menyatakan kurang setuju, 0% menyatakan tidak setuju dan 2,1%

menyatakan sangat tidak setuju.

21) Pada pertanyaan 3 dari variabel relate, 25% sangat setuju bahwa mengkonsumsi

roti BreadTalk mencerminkan gaya hidup modern. 50% menyatakan setuju,

20,8% menyatakan kurang setuju, 3,1% menyatakan tidak setuju dan 1,1%

menyatakan sangat tidak setuju.

f. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Loyalitas Merek

Tabel 4.16 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Loyalitas Merek

No

Item

STS TS KS S SS TOTAL

F % F % F % F % F % F %

Universitas Sumatera Utara

1 2 2,1 0 0 18 18,8 55 57,3 21 21,9 96 100

2 1 1,0 4 4,2 11 11,5 50 52,1 30 31,3 96 100

Tabel 4.16 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Loyalitas Merek

No

Item

STS TS KS S SS TOTAL

F % F % F % F % F % F %

3 1 1,0 0 0 16 16,7 57 59,4 22 22,9 96 100

4 1 1,0 0 0 17 17,7 58 60,4 20 20,8 96 100

5 0 0 1 1,1 7 7,3 59 61,5 29 30,2 96 100

22) Pada pertanyaan 1 dari variabel loyalitas merek, 21,9% sangat setuju bahwa saya

akan mengunjungi/ membeli Produk BreadTalk kembali. 57,3% menyatakan

setuju, 18,8% menyatakan kurang setuju, 0% menyatakan tidak setuju dan 2,1%

menyatakan sangat tidak setuju.

23) Pada pertanyaan 2 dari variabel loyalitas merek, 31,3% sangat setuju bahwa saya

akan merekomendasikan BreadTalk kepada orang lain. 52,1% menyatakan setuju,

11,5% menyatakan kurang setuju, 4,2% menyatakan tidak setuju dan 1,0%

menyatakan sangat tidak setuju.

24) Pada pertanyaan 3 dari variabel loyalitas merek, 22,9% sangat setuju bahwa jika

mendengar gerai roti maka yang pertama terlintas dalam pikiran saya adalah

BreadTalk. 59,5% menyatakan setuju, 16,7% menyatakan kurang setuju, 0%

menyatakan tidak setuju dan 1,0% menyatakan sangat tidak setuju.

25) Pada pertanyaan 4 dari variabel loyalitas merek, 20,8% sangat setuju bahwa saya

lebih menyukai berbelanja roti di BreadTalk daripada di gerai roti lainnya. 60,4%

Universitas Sumatera Utara

menyatakan setuju, 17,7% menyatakan kurang setuju, 0% menyatakan tidak

setuju dan 1,0% menyatakan sangat tidak setuju.

26) Pada pertanyaan 5 dari variabel loyalitas merek, 30,2% sangat setuju bahwa jika

BreadTalk menaikkan harga rotinya maka saya akan tetap berbelanja roti di

BreadTalk. 61,5% menyatakan setuju, 7,3% menyatakan kurang setuju, 1,1%

menyatakan tidak setuju dan 0% menyatakan sangat tidak setuju.

4.2.3. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

variabel bebas (X1, X2, X3,X4, X5

Tabel 4.17

) terhadap variabel terikat (Y) pada pengunjung

BreadTalk Cambridge City Square Medan.

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 16.0, 2011)

Berdasarkan tabel 4.17 dapat dilihat persamaan model regresi linier berganda

sebagai berikut :

Y = -5,584 + 0,6881X

1 + 0,248

2X

2 + 0,096

3X

3 -0,014

4X

4 + 0,490

5X

5

Coefficientsa

-5,584 3,502 -1,594 ,114,688 ,116 ,452 5,940 ,000 ,879 1,137,248 ,103 ,192 2,396 ,019 ,792 1,262,096 ,118 ,059 ,811 ,419 ,977 1,024

-,014 ,089 -,011 -,159 ,874 ,993 1,007,490 ,112 ,346 4,358 ,000 ,806 1,241

(Constant)SENSEFEELTHINKACTRELATED

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoeffic ients

Beta

StandardizedCoeffic ients

t Sig. Tolerance VIFCollinearity Statistics

Dependent Variable: LOYALITAS MEREKa.

+e

Universitas Sumatera Utara

Hasil estimasi dari persamaan regresi linier berganda yang telah diperoleh,

diambil dari kolom B yaitu unstandardized coefficients, karena pada kolom tersebut

terdapat nilai konstan, dimana dapat dibuat suatu interpretasi terhadap model atau

hipotesis yang telah diambil pada metode penelitian yaitu :

a. Konstanta bernilai -5,584 hal ini menunjukkan jika tidak ada variabel bebas

(sense, feel, think, act, dan relate), maka Loyalitas merek akan menurun sebesar -

5,584.

b. Variabel sense terhadap Loyalitas merek dengan koefisien regresi sebesar 0,688

artinya apabila terjadi peningkatan sense sebanyak 1 satuan, maka Loyalitas

merek akan naik sebesar 0,688.

c. Variabel feel terhadap Loyalitas merek dengan koefisien regresi sebesar 0,248

artinya apabila terjadi peningkatan feel sebanyak 1 satuan, maka Loyalitas merek

akan naik sebesar 0,248.

d. Variabel think terhadap Loyalitas merek dengan koefisien regresi sebesar 0,096

artinya apabila terjadi peningkatan think sebanyak 1 satuan, maka Loyalitas

merek akan naik sebesar 0,096.

e. Variabel act terhadap Loyalitas merek dengan koefisien regresi sebesar -0,014

artinya apabila terjadi penurunan act sebanyak 1 satuan, maka Loyalitas merek

akan turun sebesar 0,014.

f. Variabel relate terhadap Loyalitas merek dengan koefisien regresi sebesar 0,490

artinya apabila terjadi peningkatan relate sebanyak 1 satuan, maka Loyalitas

merek akan naik sebesar 0,490.

Universitas Sumatera Utara

4.2.3. Uji Hipotesis

A. Uji F (Uji Secara Serempak/ Simultan)

Uji F dilakukan untuk menguji apakah variabel Sense (X1), Feel (X2), Think (X3),

Act (X4), Relate (X5) secara bersama-sama atau simultan mempunyai pengaruh terhadap

Loyalitas Merek (Y) pada konsumen BreadTalk Cambridge City Square Medan

H

. Model

hipotesis yang digunakan dalam Uji F ini adalah sebagai berikut:

0 : b1 = b2 = b3 = b4 = b5

Artinya tidak ada pengaruh secara serentak atau simultan antara variabel

bebas (X

= 0

1,X2,X3,X4,X5

H

) terhadap variabel terikat (Y).

0 : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ b5

Artinya ada pengaruh secara serentak atau simultan antara variabel bebas

(X

≠ 0

1,X2,X3, X4,X5

Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang

dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut:

) terhadap variabel terikat (Y).

df (pembilang) = k-1

df (penyebut) = n-k

Keterangan:

n = jumlah sampel penelitian

k = jumlah variabel bebas dan terikat

Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) adalah 96 dan jumlah

keseluruhan variabel (k) adalah 6, sehingga diperoleh:

1) df (pembilang) = k-1 df (pembilang) = 6-1 =5

2) df (penyebut) = n-k df (penyebut) = 96-6 =90

Universitas Sumatera Utara

Nilai Fhitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan software SPSS 16,0

for Windows, kemudian akan dibandingkan dengan nilai Ftabel

H

pada tingkat α = 5%,

dengan kriteria uji sebagai berikut:

0 diterima bila Fhitung < Ftabel

H

pada α = 5%

0 ditolak bila Fhitung > Ftabel pada α = 5%

Tabel 4.18 Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 247,261 5 54,852 21,318 .000a

Residual 231,572 90 2,573

Total 505,833 95 Total a. Predictors: (Constant), Power, Attraction, Visibility, Credibility b. Dependent Variable: Brandimage Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 16.0, 2011)

Fhitungresidualsquaremean

regressionsquaremean = = 2,573

54,852 = 21,38

1. Kriteria pengambilan keputusan

Ho diterima jika Fhitung < Ftabel

Ha diterima jika F

pada α = 0,05

hitung > Ftabel

2. Dari tabel ANOVA diperoleh F

pada α = 0,05

hitung

Tabel 4.19

sebesar 21,38

Realiability Statistics Anova

F Fhitung tabel 21,38 2,70

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 16.0, 2011)

Berdasarkan Tabel 4. 19, nilai Fhitung > Ftabel pada α = 5% dengan

demikian maka Ha diterima. Hal ini, menunjukkan bahwa variabel bebas (sense,

feel, think, act, dan relate) secara bersama-sama berpengaruh terhadap Loyalitas

merek. Dengan melihat probabilitasnya (Sig) yang lebih kecil dari taraf signifikan

Universitas Sumatera Utara

(0,000<0,05) maka dapat disimpulkan bahwa model persamaan tersebut diterima

dan berpengaruh (high significant).

B. Uji t (Parsial)

Uji t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah variabel bebas yang terdiri

dari variabel Sense (X1), Feel (X2), Think (X3), Act (X4), dan Relate (X5

H

) mempunyai

pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan Loyalitas Merek (Y). Model

hipotesis yang akan digunakan adalah sebagai berikut:

0 : b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = 0, artinya variabel bebas yang terdiri dari Sense (X1),

Feel (X2), Think (X3), Act (X4), dan Relate (X5) secara parsial tidak berpengaruh

signifikan terhadap Loyalitas Merek (Y) pada konsumen BreadTalk Cambridge

City Square Medan

H

sebagai variabel terikat.

0 : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ b5 ≠ 0, artinya variabel bebas yang terdiri Sense (X1), Feel

(X2), Think (X3), Act (X4), dan Relate (X5) secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap Loyalitas Merek (Y) pada konsumen BreadTalk Cambridge City Square

Medan

Kriteria pengambilan keputusan:

sebagai variabel terikat.

H0 diterima jika thitung < ttabel

H

pada α = 5%

0 ditolak jika thitung > ttabel

Nilai t

pada α = 5%

hitung akan diperoleh dengan menggunakan software SPSS 16,0 for

Windows, kemudian akan dibandingkan dengan nilai ttabel pada tingkat α = 5%

dan df=90 yakni 1,980.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.20

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 16.0, 2011)

a. Berdasarkan tabel 4.20 dapat dilihat bahwa :

1. Variabel sense

Nilai thitung variabel sense adalah 5,940 dan nilai t tabel sebesar 1,980 maka thitung

> t tabel

2. Variabel feel

(5,940>1,980) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel sense

berpengaruh positif dan signifikan (0,000<0,05) secara parsial Loyalitas merek.

Nilai thitung variabel feel adalah 2,396 dan nilai t tabel sebesar 1,980 maka thitung >

t tabel

3. Variabel think

(2,396>1,980) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel feel berpengaruh

positif dan signifikan (0,019<0.05) secara parsial terhadap Loyalitas merek.

Nilai thitung variabel think l adalah 0,811 dan nilai t tabel sebesar 1,980 maka thitung

< t tabel

4. Variabel act

(0,811 <1,980) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel think tidak

berpengaruh positif dan signifikan (0,419<0.05) secara parsial terhadap Loyalitas

merek.

Coefficientsa

-5,584 3,502 -1,594 ,114,688 ,116 ,452 5,940 ,000 ,879 1,137,248 ,103 ,192 2,396 ,019 ,792 1,262,096 ,118 ,059 ,811 ,419 ,977 1,024

-,014 ,089 -,011 -,159 ,874 ,993 1,007,490 ,112 ,346 4,358 ,000 ,806 1,241

(Constant)SENSEFEELTHINKACTRELATED

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoeffic ients

Beta

StandardizedCoeffic ients

t Sig. Tolerance VIFCollinearity Statistics

Dependent Variable: LOYALITAS MEREKa.

Universitas Sumatera Utara

Nilai thitung variabel act l adalah -0,159 dan nilai t tabel sebesar 1,980 maka thitung

< t tabel

5. Variabel relate

(-0,159 <1,980) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel act tidak

berpengaruh positif dan signifikan (0,874<0.05) secara parsial terhadap Loyalitas

merek.

Nilai thitung variabel relate l adalah 4,358 dan nilai t tabel sebesar 1,980 maka

thitung < t tabel

(4,358 <1,980) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel relate

berpengaruh positif dan signifikan (0,000<0.05) secara parsial terhadap Loyalitas

merek.

C. Identifikasi Determinan (R2

Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas

terhadap variabel terikat. Jika determinan (R

)

2) semakin besar atau mendekati satu, maka

pengaruh variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5 ) terhadap variabel terikat (Y) semakin kuat.

Jika determinan (R2) semakin kecil atau mendekati nol, maka pengaruh variabel bebas

(X1, X2, X3, X4, X5) terhadap variabel terikat (Y) semakin lemah.

Tabel 4.21 Uji Determinan

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

1 .736a .542 .517 1.60406 a. Predictors: (Constant), Sense, Feel, Think, Act, Relate b. Dependent Variable: Loyalitas Merek Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 16.0, 2011)

Universitas Sumatera Utara

1. R = 0.736 berarti hubungan antara sense, feel, think, act dan relate terhadap loyalitas

merek sebesar 73,6%. Dengan melihat tabel hubungan antar variabel, maka hubungan

antara variabel independent dengan variabel dependen adalah erat.

Tabel 4.22 Hubungan antar Variabel

Nilai Interpretasi 0.0 – 0.19 Sangat Tidak Erat 0.2 – 0.39 Tidak Erat 0.4 – 0.59 Cukup Erat 0.6 – 0.79 Erat 0.8 – 0.99 Sangat Erat

Sumber : Buku Analisis Data Penelitian (Menggunakan Program SPSS)

2. Adjusted R Square sebesar 0.517 berarti 51,7% faktor-faktor yang mempengaruhi

loyalits merek dapat dijelaskan oleh variabel bebas sense, feel, think, act, dan relate .

Sedangkan sisanya 48,3% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti

dalam penelitian ini.

3. Standard Error of Estimated artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi.

Standard Error of Estimated juga bisa disebut standard deviasi. Dalam penelitian ini

Standard Error of Estimate adalah 1.60406. Semakin kecil standard deviasi berarti

model semakin baik.

4.3. Pembahasan

Berdasarkan hasil yang diperoleh :

a. Variabel sense berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap

loyalitas merek BreadTalk Cambridge City Square Medan. Variabel Sense

mempunyai nilai yang terbesar diantara variabel-variabel lain yang

mempengaruhi loyalitas merek. Hal ini disebabkan karena para konsumen

Universitas Sumatera Utara

tersebut tertarik akan tampilan desain roti yang menarik, aroma roti yang

sangat nikmat, roti BreadTalk yang memiliki rasa lezat, format ukuran roti

yang besar daripada toko roti yang lain, dan konsep dapur yang terbuka (open

kitchen).

Hal ini sesuai dengan teori Schmitt (2004:89) bahwa bagian sense daripada

experiential marketing pada sebuah usaha produk akan memberikan benefit

yang lebih maksimal untuk menarik Customer Loyalty karena segala aspek

dari produk atau jasa yang langsung dapat dirasakan oleh panca indra

manusia. Sense menciptakan sensory experience atau pengalaman-

pengalaman melalui panca indra yang ada pada diri manusia, yaitu melalui

penglihatan (sight), pendengaran (sound), perabaan (touch), pengecapan

(taste), dan penciuman (smell). Sense marketing dapat digunakan untuk

membedakan perusahaan dan produk sehingga dapat memberikan nilai

tambah pada suatu produk dan service (Kartajaya, 2006:24). Sehingga

tampilan desain roti BreadTalk menarik, Aroma roti BreadTalk sangat nikmat,

roti BreadTalk memiliki rasa yang lezat, Konsep dapur terbuka (open kitchen)

yang ditampilkan BreadTalk mampu menarik konsumen untuk membeli roti

di BreadTalk.

b. Variabel feel berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap

Loyalitas merek. Agar konsumen mendapatkan feel yang kuat terhadap suatu

produk atau jasa, maka produsen harus mampu memperhitungkan kondisi

konsumen dalam arti memperhitungkan mood yang dirasakan konsumen.

Kebanyakan konsumen akan menjadi pelanggan apabila mereka merasa cocok

Universitas Sumatera Utara

terhadap produk atau jasa yang ditawarkan, untuk itu diperlukan waktu yang

tepat yaitu pada waktu konsumen dalam keadaan good mood sehingga produk

dan jasa tersebut benar – benar mampu memberikan memorable experience

sehingga berdampak positif terhadap loyalitas pelanggan. Suatu perhatian-

perhatian kecil yang ditunjukan kepada konsumen dengan tujuan untuk

menyentuh emosi pelanggan secara luar biasa (Kartajaya, 2004:164).

BreadTalk mampu membuat konsumen menimbulkan Perasaan senang saat

mengkonsumsi roti BreadTalk, Perasaan senang dapat melihat pembuatan roti

secara langsung di BreadTalk, Pelayanan yang diberikan oleh karyawan

BreadTalk membuat konsumen merasa puas.

c. Variabel think tidak berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap

Loyalitas merek. Hal ini dikarenakan konsumen tidak terlalu memikirkan

berbagai jenis roti yang ditawarkan oleh BreadTalk karena konsumen hanya

tertarik pada roti dengan rasa yang mereka suka dan tidak tertarik untuk

mencoba roti yang beragam jenis dan bentuk roti yang ditawarkan oleh

BreadTalk ,dan juga nama-nama roti yang unik dan aneh yang ditawarkan

BreadTalk. Hal-hal tersebut diatas tidak membuat suatu think experience

terhadap konsumen untuk mencoba membeli roti BreadTalk dengan rasa,

bentuk, jenis dan nama-nama unik yang ditawarkan. Konsumen hanya tertarik

membeli roti dengan rasa yang mereka suka. Pada penelitian terdahulu Gea

(2007) di Timezone Thamrin Plaza Medan, disimpulkan variabel think

berpengaruh positif. Perbedaan hasil penelitian ini memungkinkan karena

adanya perbedaan produk yang ditawarkan, dimana BreadTalk menawarkan

Universitas Sumatera Utara

produk yang berupa roti sedangkan Timezone menawarkan jasa yang berupa

permainan yang mengajak para konsumen untuk lebih berfikir dalam

menggunakannya.

d. Variabel act tidak berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap

Loyalitas merek. Konsumen menganggap atau memandang bahwa

mengkonsumsi roti BreadTalk hanya sebagai cemilan dan bukan sebagai gaya

hidup (life style) yang terus-menerus mengkonsumsi roti, karena budaya

masyarakat indonesia yang selalu mengkonsumsi nasi sebagai makanan pokok

sehari-hari. Act Marketing merupakan salah satu cara untuk membentuk

persepsi pelanggan terhadap produk dan jasa yang bersangkutan, Merupakan

tipe experience yag bertujuan untuk mempengaruhi perilaku, gaya hidup dan

interaksi dengan konsumen (Kartajaya, 2004:164). Oleh karena itu BreadTalk

hendaknya membuat suatu event marketing, sponsorship atau Talkshow yang

menanamkan pentingnya manfaat dari mengkonsumsi roti khususnya

BreadTalk agar konsumen sadar akan keunggulan dari roti. Karena

berdasarkan hasil penelitian departemen gizi masyarakat dari institut pertanian

bogor, menyatakan bahwa kandungan gizi dan kadar serat serta protein yang

terkandung dalam produk olahan dari tepung seperti roti lebih tinggi dari nasi

dan mie. Oleh sebab itu penting bagi BreadTalk menciptakan kreasiroti yang

memiliki kandungan gizi yang tinggi agar dapat memberikan energi bagi

tubuh. Hal ini seiring dengan tuntutan zaman yang serba cepat dan praktis

sehingga konsumen dapat sadar akan manfaat atau keunggulan yang diperoleh

Universitas Sumatera Utara

dari mengkonsumsi roti BreadTalk, sehingga roti BreadTalk menjadi gaya

hidup (Life Style) dari konsumen.

e. Variabel relate berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap

Loyalitas merek. BreadTalk mempunyai pasar sasaran yaitu masyarakat

menengah keatas sehingga konsumen yang membeli roti BreadTalk

mempunyai image atau persepsi menjadi kaum metropolis dan mencerminkan

gaya hidup modern. Relate Marketing adalah salah satu cara membentuk atau

menciptakan komunitas pelanggan dengan komunikasi (Kartajaya,2004:175).

Relate marketing menggabungkan aspek sense, feel, think, dan act dengan

maksud untuk mengkaitkan individu dengan apa yang diluar dirinya dan

mengimplementasikan hubungan antara other people dan other social group

sehingga mereka bisa merasa bangga dan diterima dikomunitasnya. Relate

marketing dapat memberikan pengaruh yang positif atau negatif terhadap

loyalitas pelanggan. Ketika relate marketing mampu membuat pelanggan

masuk dalam komunitas serta merasa bangga dan diterima maka akan

memberikan pengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan.

Universitas Sumatera Utara

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, yang dilakukan penulis maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Secara simultan variabel bebas yang diteliti yaitu Sense (X1), Feel (X2), Think

(X3), Act (X4) dan Relate (X5) secara bersama-sama atau simultan berpengaruh

terhadap loyalitas merek (Y) pada Toko Roti BreadTalk Cambridge City Square

Medan.

2. Berdasarkan Uji-t, dapat disimpulkan bahwa variabel Sense (X1) merupakan

variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi loyalitas merek untuk

membeli produk roti di Toko Roti BreadTalk Cabang Cambridge City Square

Medan.

Universitas Sumatera Utara

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan evaluasi, maka saran yang dapat diberikan

penulis adalah sebagai berikut :

1. Variabel yang paling dominan adalah variabel sense dalam penelitian ini

merupakan variabel yang memiliki pengaruh dominan untuk diperhatikan

konsumen dalam mengkonsumsi roti, hal yang perlu dipertahankan oleh produsen

untuk tetap mempertahankan pelanggannya seperti tampilan desain roti BreadTalk

di buat selalu semenarik mungkin, Aroma roti BreadTalk yang nikmat tetap di

jaga, format ukuran Roti BreadTalk yang besar daripada toko roti yang lain.

2. Persaingan yang dihadapi BreadTalk adalah mudahnya konsumen melakukan

peralihan merek (switching brand), oleh karena produk roti merupakan fast

growing cunsumer goods. BreadTalk hendaknya terus meningkatkan kualitas

produk, pelayanan, merubah setting desain outlet agar konsumen tidak merasa

bosan, serta melakukan inovasi baru yang berbeda untuk mendiferensiasikan

BreadTalk dari toko roti yang lain agar konsumen tidak mudah berpindah merek.

3. Perlu dilakukan penelitian selanjutnya untuk mengetahui faktor-faktor lain yang

menjadi indikator untuk mengukur loyalitas merek terhadap Toko Roti Bread

Talk Cambridge City Square Medan.

Universitas Sumatera Utara