Metode Supositoria

2
Browse: Home / Farmasetika / METODE PEMBUATAN SUPPOSITORIA METODE PEMBUATAN SUPPOSITORIA By Kloe on May 25, 2011 Metode Pembuatan Suppositoria dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu pencetakan dengan tangan, pencetakan kompresi, dan pencetakan dengan penuangan. 1. Pencetakan dengan tangan (manual) Pencetakan dengan tangan (manual) merupakan metode paling sederhana, praktis dan ekonomis untuk memproduksi sejumlah kecil suppositoria. Caranya dengan menggerus bahan pembawa / basis sedikit demi sedikit dengan zat aktif, di dalam mortir hingga homogen. Kemudian mas suppositoria yang mengandung zat aktif digulung menjadi bentuk silinder lalu dipotong-pot sesuai diameter dan panjangnya. Zat aktif dicampurkan dalam bentuk serbuk halus atau dila dalam air. Untuk mencegah melekatnya bahan pembawa pada tangan, dapat digunakan talk. 2. Pencetakan dengan kompresi / cetak kempa / cold compression Pada pencetakan dengan kompresi , suppositoria dibuat dengan mencetak massa yang dingin ke dalam cetakan dengan bentuk yang diinginkan. Alat kompresi ini terdapat dalam berbagai ka yaitu 1,2 dan 5 g. Dengan metode kompresi, dihasilkan suppositoria yang lebih baik diband cara pertama, karena metode ini dapat mencegah sedimentasi padatan yang larut dalam bahan pembawa suppositoria. Umumnya metode ini digunakan dalam skala besar produksi dan digunak untuk membuat suppositoria dengan pembawa lemak coklat / oleum cacao. Beberapa basis yang dapat digunakan adalah campuran PEG 1450 heksametriol-1,2,6 6% dan 12% polietilen oksida 4000. 3. Pencetakan dengan penuangan / cetak tuang / fusion Metode pencetakan dengan penuangan sering juga digunakan untuk pembuatan skala industri. Teknik ini juga sering disebut sebagai teknik pelelehan. Cara ini dapat dipakai untuk mem suppositoria dengan hampir semua pembawa. Cetakannya dapat digunakan untuk membuat 6 600 suppositoria. Pada dasarnya langkah-langkah dalam metode ini ialah melelehkan bahan pemba dalam penangas air hingga homogen, membasahi cetakan dengan lubrikan untuk mencegah melekatnya suppositoria pada dinding cetakan, menuang hasil leburan menjadi suppo, selanj pendinginan bertahap (pada awalnya di suhu kamar, lalu pada lemari pendingin bersuhu 7-10 0 C, lalu melepaskan suppo dari cetakan. Cetakan yang umum digunakan sekarang terbuat dari baj a ta karat, aluminium, tembaga atau plastik. Cetakan yang dipisah dalam sekat-sekat, umumnya dapat dibuka secara membujur. Pada waktu leburan dituangkan cetakan ditutup dan kemudian dibuka lagi saat akan mengeluarkan suppos yang sudah dingin. Tergantung pada formulasinya, cetakan suppo mungkin memerlukan lubrika sebelum leburan dimasukkan ke dalamnya, supaya memudahkan terlepasnya suppo dari cetakan. Bahan-bahan yang mungkin menimbulkan iritasi terhadap membran mukosa seharusnya tidak digunakan sebagai lubrikan http://duniafarmasi.com/farmasetika/metode-pembuatan-suppositoria

Transcript of Metode Supositoria

Browse: Home / Farmasetika / METODE PEMBUATAN SUPPOSITORIA METODE PEMBUATAN SUPPOSITORIA By Kloe on May 25, 2011 Metode Pembuatan Suppositoria dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu pencetakan dengan tangan, pencetakan kompresi, dan pencetakan dengan penuangan. 1. Pencetakan dengan tangan (manual) Pencetakan dengan tangan (manual) merupakan metode paling sederhana, praktis dan ekonomis untuk memproduksi sejumlah kecil suppositoria. Caranya dengan menggerus bahan pembawa / basis sedikit demi sedikit dengan zat aktif, di dalam mortir hingga homogen. Kemudian massa suppositoria yang mengandung zat aktif digulung menjadi bentuk silinder lalu dipotong-potong sesuai diameter dan panjangnya. Zat aktif dicampurkan dalam bentuk serbuk halus atau dilarutkan dalam air. Untuk mencegah melekatnya bahan pembawa pada tangan, dapat digunakan talk. 2. Pencetakan dengan kompresi / cetak kempa / cold compression Pada pencetakan dengan kompresi, suppositoria dibuat dengan mencetak massa yang dingin ke dalam cetakan dengan bentuk yang diinginkan. Alat kompresi ini terdapat dalam berbagai kapasitas yaitu 1,2 dan 5 g. Dengan metode kompresi, dihasilkan suppositoria yang lebih baik dibandingkan cara pertama, karena metode ini dapat mencegah sedimentasi padatan yang larut dalam bahan pembawa suppositoria. Umumnya metode ini digunakan dalam skala besar produksi dan digunakan untuk membuat suppositoria dengan pembawa lemak coklat / oleum cacao. Beberapa basis yang dapat digunakan adalah campuran PEG 1450 heksametriol-1,2,6 6% dan 12% polietilen oksida 4000. 3. Pencetakan dengan penuangan / cetak tuang / fusion Metode pencetakan dengan penuangan sering juga digunakan untuk pembuatan skala industri. Teknik ini juga sering disebut sebagai teknik pelelehan. Cara ini dapat dipakai untuk membuat suppositoria dengan hampir semua pembawa. Cetakannya dapat digunakan untuk membuat 6 600 suppositoria. Pada dasarnya langkah-langkah dalam metode ini ialah melelehkan bahan pembawa dalam penangas air hingga homogen, membasahi cetakan dengan lubrikan untuk mencegah melekatnya suppositoria pada dinding cetakan, menuang hasil leburan menjadi suppo, selanjutnya pendinginan bertahap (pada awalnya di suhu kamar, lalu pada lemari pendingin bersuhu 7-10 0C, lalu melepaskan suppo dari cetakan. Cetakan yang umum digunakan sekarang terbuat dari baj a tahan karat, aluminium, tembaga atau plastik. Cetakan yang dipisah dalam sekat-sekat, umumnya dapat dibuka secara membujur. Pada waktu leburan dituangkan cetakan ditutup dan kemudian dibuka lagi saat akan mengeluarkan suppositoria yang sudah dingin. Tergantung pada formulasinya, cetakan suppo mungkin memerlukan lubrikan sebelum leburan dimasukkan ke dalamnya, supaya memudahkan terlepasnya suppo dari cetakan. Bahan-bahan yang mungkin menimbulkan iritasi terhadap membran mukosa seharusnya tidak digunakan sebagai lubrikan http://duniafarmasi.com/farmasetika/metode-pembuatan-suppositoria