Metode Penelitian Dakwah(Model2)

10
  METODE DESKRIPTIF 28 Nop 2010 M. Imamul Muttaqin Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti setatus sekelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistempeikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskipsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Definisi Menurut Whintney (1960), metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajarai masalah-masalah dalam masyarakat serta tatacara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh- pengaruh dari suatu fenomena. Dalam metode deskriptif, peneliti bisa saja membandingkan fenomena-fenomena tertentu sehingga merupakan suatu setudi komparatif . adakalanya peneliti mengadakan klasifikasi, seerta penelitian terhadap fenomena-fenomena dengan menetapkan suatu setandar atau suatu norma tertentu sehingga banyak ahli menamakan metode deskriptif ini dengan nama survei normatif (normative survey). Dengan metode deskriptif ini juga diselidiki kedudukan (status) fenomena atau factor dan melihat hubungan an tara satu factor dengan factor yang lain. Karenanya, metode deskriptif juga dinamakan studi status (satus study). Metode deskriptif juga ingin mempelajari norma-norma atau setandar-setandar, sehingga penelitian deskriptif ini disebut juga survey normative. Dalam met ode deskriptif dapat diteliti masalah normative bersama-sama dengan masalah setatus dan sekaligus membuat perbandingan-perbandingan antar fenomena. Studi demikian dinamakan secara umum sebagai studi atau penelitian deskriptif. Prespektif waktu yang dijangkau dalam penelitian deskriptif , adalah waktu sekarang, atau sekurang- kurangnya jangka waktu yang masih terjangkau dalam ingatan responden. Ciri-ciri Metode Deskriptif Secara harfiyah, metode deskriptif adalah metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, sehingga metode ini berkehendak mengadakan akumulasi data dasar belaka. Namun, dalam pengertian metode penelitian yang lebih luas, penelitian deskriptif mencakup metode penelitian yang lebih luas di luar metode sejarah dan eksperimental, dan secara lebih umum sering diberi nama, metode survei. Kerja peneliti, bukan saja memberikan gambaran terhadap fenomena- fenomena, tetapi juga menerangkan hubungan, menguji hipotesis-hipotesis, membut predeksi serta mendapatkan makna dan implikasi dari suatu masalah yang ingin dipecahkan. Dalam mengumpulkan

Transcript of Metode Penelitian Dakwah(Model2)

Page 1: Metode Penelitian Dakwah(Model2)

5/12/2018 Metode Penelitian Dakwah(Model2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/metode-penelitian-dakwahmodel2 1/9

 METODE DESKRIPTIF 28 Nop 2010M. Imamul Muttaqin

Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti setatus sekelompok manusia, suatu obyek,

suatu set kondisi, suatu sistempeikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan

dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskipsi, gambaran atau lukisan secara

sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang

diselidiki.

Definisi

Menurut Whintney (1960), metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat.

Penelitian deskriptif mempelajarai masalah-masalah dalam masyarakat serta tatacara yang berlaku

dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan,

sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-

pengaruh dari suatu fenomena. Dalam metode deskriptif, peneliti bisa saja membandingkan

fenomena-fenomena tertentu sehingga merupakan suatu setudi komparatif . adakalanya peneliti

mengadakan klasifikasi, seerta penelitian terhadap fenomena-fenomena dengan menetapkan suatu

setandar atau suatu norma tertentu sehingga banyak ahli menamakan metode deskriptif ini dengan

nama survei normatif (normative survey). Dengan metode deskriptif ini juga diselidiki kedudukan

(status) fenomena atau factor dan melihat hubungan antara satu factor dengan factor yang lain.

Karenanya, metode deskriptif juga dinamakan studi status (satus study).

Metode deskriptif juga ingin mempelajari norma-norma atau setandar-setandar, sehingga penelitian

deskriptif ini disebut juga survey normative. Dalam metode deskriptif dapat diteliti masalah normative

bersama-sama dengan masalah setatus dan sekaligus membuat perbandingan-perbandingan antar

fenomena. Studi demikian dinamakan secara umum sebagai studi atau penelitian deskriptif.

Prespektif waktu yang dijangkau dalam penelitian deskriptif , adalah waktu sekarang, atau sekurang-

kurangnya jangka waktu yang masih terjangkau dalam ingatan responden.

Ciri-ciri Metode Deskriptif 

Secara harfiyah, metode deskriptif adalah metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai

situasi atau kejadian, sehingga metode ini berkehendak mengadakan akumulasi data dasar belaka.

Namun, dalam pengertian metode penelitian yang lebih luas, penelitian deskriptif mencakup metode

penelitian yang lebih luas di luar metode sejarah dan eksperimental, dan secara lebih umum sering

diberi nama, metode survei. Kerja peneliti, bukan saja memberikan gambaran terhadap fenomena-

fenomena, tetapi juga menerangkan hubungan, menguji hipotesis-hipotesis, membut predeksi serta

mendapatkan makna dan implikasi dari suatu masalah yang ingin dipecahkan. Dalam mengumpulkan

Page 2: Metode Penelitian Dakwah(Model2)

5/12/2018 Metode Penelitian Dakwah(Model2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/metode-penelitian-dakwahmodel2 2/9

data digunakan teknik wawancara, dengan mengunakan schedule questionair ataupun interview 

guide. 

Jenis-jenis Penelitian Deskriptif 

Dtinjau dari jenis masalah yang diselidiki, teknik dan alat yang digunakan dalam menliti, serta tempat

dan waktu penelitian dilakukan, penelitian desekriptif dapat dibagi atas bebeprapa jenis yaitu:

  Metode survey,

  Metode deskriptif berkesinanbungan (Continuity deskrptive),

  Penelitian Studi kasus,

  Penelitian analisis pekerjaan dan aktivitas,

  Penelitian tindakan (action research),

  Penelitian perpustakaan dan documenter.

1.  Metode survey

Metode survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala

yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara factual, baik tentang institusi sosial, ekonomi,

atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daera. Metode survey membedah dan menguliti serta

mengenal masalah-masalah serta mendapatkan pembenaran terhadap keadaan dan praktik-praktik

yang sedang berlangsung. Dalam metode survei juga dikerjakan evaluasi serta perbandingan-

perbandingan terhadap hal-hal yang telah dikerjakan orang dalam menangani situasi atau masalah

yang serupa dan hasilnya dapat digunakan dalam pembuatan rencana dan pengambilan keputusan di

masa mendatang. Penyelidikan dilakukan dalam waktu yang bersamaan terhadap sejumlah individu

atanu unit, baik secara sensus atau dengan mengunakan sample. Unit yang digunakan dalam metode

survei cukup besar. Misalnya, Kinsey, et al., (1948) dalam penelitian meraka mengenao tinggah laku

seksual di Amerika Seriakat telah menggunakan sample dengan 12 ribu orang

anggota sample. Banyak sekali masalah dap;t diteliti dengan mengunakan metode survey, termasuk

bidang produksi dan tata niaga (survey produksi dan tata niaga ), usaha tani(surve usaha tani),

masalah kemasyarakatan (survey sosial), masalah komunikasi daan pendapat umum (survei pendat

umum), masalah politik (survey politik), masalah pendidikan (survey pendidikan dan persekolahan),

dan sebagainya.

1.  Metode deskritif berkesinambungan

Metode deskriptif berkesinambungan (continuity descriptive research), adalah kerja meneliti secara

deskriptif yang dilakukan secara terus menerus atas suatu objek penelitian. Sering kali dilakukan

dalam meneliti masalah-masalah sosial.pengetahuan yang lebih menyeluruh dari masalah serta

fenomena dan ketentuan-ketentuan sosial dapat diperoleh jika hubungan-hubungan fenomena dikaji

Page 3: Metode Penelitian Dakwah(Model2)

5/12/2018 Metode Penelitian Dakwah(Model2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/metode-penelitian-dakwahmodel2 3/9

dalam suatu interval perkembangan dalam suatu periode yang lama. Dengan memperhatikan secara

detail perubahan-perubahan yang dinamis dalam suatu interval tertentu, maka generalisasi suatu

situasi atau fenomena secara dinamis dapat dibuat. Meneliti yang berkehendak menjangkau informasi

factual yang mendetail secara interval dinamakan penelitian deskriptif berkesinambungan. Jika

perhatian dipusatkan kepada perubahan-perubahan prilaku atau pandangan, maka teknik dalam

meneliti dinamakan teknik panel. Teknik ini berupa wawancara dengan kelompok-kelompok manusia

yang sama pada situasi yang berbeda. Informasi yang diinginkan bisa saja kuantitatif , seperti jumlah

konsumsi, anggaran belanja keluarga, dan sebagainya.

Penggunaan metode deskriptif berkesinambungan lebih popular dalam mengkaji masalah sosial.

Misalnya, Whitney dan Milholland (1930) mempelajari status akademis dari mahasiswa tingkat

persiapan dari Colorado State Colege of Education pada tahun 1930. Penelitian dilakukan dalam

waktu empat tahun, dengan menlurusi status akademis sejak tingkat persiapan sampai dengan lulus

sarjana muda.

1.  Penelitian Studi Kasus

Studi kasus, atau penelitian kasus (case study ), adalah penelitian tentang status subjek penelitian

yang berkenan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keselurahan personalitas (Maxfield, 1930).

Subjek penelitian dapat saja individu, kelompok, lembaga, maupun masyarakat. Peneliti ingin

mempelajari secara intensif latar belakang serta interaksi lingkungan dari unit-unit sosial yang

menjadi subjek. Tujuan studi kasus adalah untuk memberikan gambaran secara mendetail latar

belakang, sifat-sifat serta karakter-karakter yang khas dari kasus, ataupun status dari individu, yang

kemudian dari sifat-sifat khas di atas akan jadikan suatu hal yang bersfat umum. Pada mulanya, studi

kasus ini banyak digunakan dalam penelitian obat-obatan dengan tujuan diagnosis, tetapi kemudian

penggunaan studi kasus telah meluas sampai kebidang-bidang lain.

Hasil dari penelitian kasus merupakan suatu generalisasi dari pola-pola kasus yang tipikal dari

individu, kelompok, lembaga, dan sebagainya. Tergantung dari tujuannya, ruang lingkup dari studi

dapat mencakup segmen atau bagian tertentu atau mencakup keseluruhan siklus kehidupan dari

individu, kelompok, dan sebagainya, baik dengan penekanan terhadap factor-faktor kasus tertentu,

atau meliputi keseluruhan factor-faktor dan fenomena-fenomena. Stadi kasus lebih menekankan

mengkaji vairabel yang cukup banyak pada jumlah unit yang kecil. Ini berbeda dengan metode

survei, dimana peneliti cenderung mengevaluasi variabel yang lebih sedikit, tetapi dengan

unit sample yang relatif besar.

Studi kasus banyak dikerjakan untuk meneliti desa, kota besar, sekelompok manusia drop out ,

tahanan-tahanan, pimpinan-pimpinan, dan sebagainya. Jika stadi kasus ditujukan untuk menliti

kelompok, maka perlu dikisahkan atau diisolasikan kelompok-kelompok dalam onggokan yang

homogen.

Page 4: Metode Penelitian Dakwah(Model2)

5/12/2018 Metode Penelitian Dakwah(Model2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/metode-penelitian-dakwahmodel2 4/9

Stadi kasus banyak kelemahan disamping adanya keunggulan-keunggulan. Studi kasus mempunyai

kelemahan karena anggota sampel yang terlalu kecil, sehingga sulit dibuat inferensi kepada populsi.

Disamping itu, studi kasus sangat dipengaruhi oleh pandangan subjektif dalam pilihan kasus karena

adanya sifat khas yang dapat saja terlalu dibesar-besarkan. Kurangnya objektifitas, dapat disebabkan

karena kasus cocok benar dengan konsep yang sebelumnya telah ada pada si peneliti, ataupun dalam

penetapan serta pengikutsertaan data dalam konteks yang bermakna yang menjurus pada

interprestsi subjektif.

Studi kasus mempunyai keunggulan sebagai suatu studi untuk mendukung studi-studi yang besar di

kemudian hari. Studi kasus mendukung studi-studi yang besar di kemudian hari studi kasus dapat

memberikan hipotesis-hipotesis untuk penelitian lanjutan. Dari segi edukatif, maka studi kasus dapat

digunakan sebagai contoh ilustrasi baik dalam perumusan masalah, penggunaan statistik dalam

menganalisis data serta cara-cara perumusan generalisasi dan kesimmpulan

Marilah kita lihat sebuah contoh studi kasus tentang anak-anak yang tidak dapat menguasai teknik

membaca karena jenis-jenis sebab. Penelitian yang memakan waktu dua tahun, secara mendetail

telah mempelajari hal-hal berikut.

  Menentukan sejarah dari sekolah dan rumah tangga sang anak.

  Menentukan setatus sekarang dari anak.

  Mengadakan diagnosis terhadap kesukaran-kesukaran membaca sang anak

  Menentukan sebab musabab si anak mempunyai kekurangan-kekurangan dalam

membaca.

  Mengukur dari hasil pengajaran.

Langkah-langakah pokok dalam meneliti kasus adalah sebagai berikut.

1. Rumuskan tujuan penelitian.

2. Tentukan unit-unit studi, sifat-sifat mana yang akan diteliti dan hubungkan apa yang akan dikaji

serta proses-proses apa yang akan menuntun penelitian.

3. tentukan rancangan serta pendekatan dalam memilih unit-unit dan teknik pengumpulan data mana

yang digunakan. Sumber-sumber data apa yang tersedia

4. kumpulkan data.

5. Organisasikan informasi serta data yang terkumpul dan analisis untuk membuat interpretasi seta

generalisasi.

6. Susun laporan dengan memberikan kesimpulan serta implikasi dari hasi penelitian.

Page 5: Metode Penelitian Dakwah(Model2)

5/12/2018 Metode Penelitian Dakwah(Model2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/metode-penelitian-dakwahmodel2 5/9

Studi atau penelitian komperatif 

Penelitian komperatif adalah sejenis penelitian deskriptif yang ingin mencari jawab secara mendasar

tentang sebab-akibat, dengan menganalisis factor-faktor penyebab terjadinnya atau munculnya suatu

fenomena tertentu. Jangakauan waktu adalah masa sekarang, karena jika jangkauan waktu

terjadinya adalah masa lampau, maka penelitian tersebut termasuk dalam metode sejarah. Dalam

studi komperatif ini, memeng sulit untuk mengetahui factor-faktor penyebab yang dijadikan dasar

pembanding, seperti penelitain komperatif tidak mempunyai control. Hal ini semakin nyata

kesulitannya jika kemungkinan-kemungkinan hubungan antar fenomena banyak sekali jumlahnya

Studi komperatif banyak sekali dilakukan jika metode eksperimental tidak dapat diperlukan. Bidang

studi mencakup penghiduupan kota dan desa, dengan membandingkan pengaruh sebab akibat dari

mekanan, rekreasi, waktu kerja, ketenangan kerja, dan sebagainnya. Penelitian komperatif dapat

dilakukan untuk mencari pola tingkahlaku serta prestsi belajar dengan membedakan unsur waktu

masuk sekolah, dan lain-lain.

Metode penelitian komperatif adalah bersifat ex post facto. Artinya, data dikumpulkan setelah semua

kejadian yang dikumpulkan telah selesai berlangsung. Peneliti dapat melihat akibat dari suatu

fenomena dan menguji hubungan sebab akibat dari data-data yang tersedia. Keunggulan metode ini

adalah sebagai berikut.

1.  Metode komparatif dapat mensubtisusikan metode eksperimental karena beberapa

alasan:

  Jika sukar diadakan kontrol terhadap salah satu faktor yang ingin diketahui atau

diselidiki hubungan sebab-akibat.

  Apabila teknik untuk mengadakan vaiabel kontrol dapat menhalangi penampilan

fenomena secara normal ataupun tidak memungkinkan adanhya interaksi secara

normal.

  Penggunaan laboratoriuum untuk penelitian untuk dimungkinkan, baik karena kendala

teknik, keungan, maupun etika, dan normal.

1.  Dengan adanya teknik yang lebih mutakhir serta alat setatistik yang lebih maju,

membuat penelitian komparatif dapat mengadakn estimasi terhadap parameter-

parameter hubungan kausal secara lebih efektif.

Disamping keunggulan-keunggulan, penelitian komparatif mengandung kelemahan-kelemahan,

antara lain sebagai berikut.

1.  Karena penelitian komparatif sefatnya ex post facto, maka penelitain tersebut tidak

mempunyai kontrol terthadap variabel bebas. Peneliti hanya berpegang pada

Page 6: Metode Penelitian Dakwah(Model2)

5/12/2018 Metode Penelitian Dakwah(Model2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/metode-penelitian-dakwahmodel2 6/9

penampilan variabel sebagaimana adanya, tanpa kesempatan mengatur kondisi ataupun

mengadakan manipulasi terhadap bebrapa variabel. Karena itu, sipenelitia diharapkan

mempunyai cukup banyak alas an dalam mempertahankan hasil hubungan-hubungan

kasual yang ditemukan, dan dapat mengajukan hipotesis-hipotesis saingan untuk

membuat jastifikasi terhadap kesimpulan-kesimpulan yang ditarik.

2.  Sukar memperoleh kepastian, apakah faktor-faktor suatu hubungan kausal yang

diselidiki benar-benar relaevan.

3.  Karena faktor-faktor bukan bekerja secara merdeka tetapi saling berkaitan antara satu

dengan lain, maka interaksi antar faktor-faktor tunggal sebagai penyebab atau akibat

terjadinya suatu fenomena sukar diketahui. Bahkan akibat dari faktor ganda, bisa saja

dikarenakan oleh faktor diluar cakupan penelitian yang bersangkutan.

4.  Adakalanya dua atau lebih faktor memperlihatkan adanya hubungan, tetapi belum tentu

bahwa hubungan yang diperlihatkan adalah hubungan sebab-akibat. Mungkin saja

hubungan variabel tersebut dikarenakan oleh adanya keterkaitan dengan faktor-faktor

lain diluar itu. Dilain pihak, andai kata pun telah diketemukan bahwa hubungan antara

faktor-faktor adalah hubungan sebab-akibat, tetapi masih sukar untuk dipisahkan faktor

mana sebagai penyebab dan faktor mana yang merupakan akibat

5.  Mengkatagorisasikan subjek dalam dikotomi (misalnya, dalam katagori demokrasi dan

otoriter, pandai bodoh, tua-muda, dan sebagainya) untuk tujuan perbandingan, dapat

menjurus kepada pengambilan keputusan dan kesimpulan yang salah akibat katagori-

katagori dikhotomi yang dibuat mempunyai sifat kabur, bervariasi, samar-samar,

mengahendaki valuejudgement , dan tidak kokoh.

Langkah-langkah pokok dalam studi komparatif adalah sebagai berikut,

1.  Rumuskan dan definisikan masalah.

2.  Jajki dan teliti literature yang ada.

3.  Rumuskan kerangka troritis dan hipotesis-hipotesis serta asumsi-asumsi yang dipakai.

4.  Buatlah rancangan penelitian:

  Pilih subjek yang digunakan dengan teknik pengumpulan data yang diinginkan;

  Kategorikan sifat-sifat atau atribut-atribut atau hal-hal lain yang sesuai dengan

masalah-masalah yang ingin dipecahkan, untuk memudahkan analisis sebab-akibat.

1.  Uji hipotesis, buat interpretasi terhadap hubungan dengan teknik statistic yang tepat.

2.  Buat gegeralisasi, kesimpulan, serta implikasi kebijakan.

3.  Susun laporan dengan cara penulisan ilmiah.

Dalam penelitian komparatif, sering digunakan teknik korelasi, Dalam penelitian komparatif, sering

digunakan teknik korelasi, yaitu meneliti derajat ketergantungan dalam hubungan-hubungan

Page 7: Metode Penelitian Dakwah(Model2)

5/12/2018 Metode Penelitian Dakwah(Model2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/metode-penelitian-dakwahmodel2 7/9

antarvariabel dengan menggunakan koefisien korelasi. Namun, perlu dijelaskan bahwa penggunaan

koefisien korelasi hanya menyatakan tinggi rendahnya ketergantungan antar variabel yang diuji,

tetapi tidak menyatakan ada tidaknya hubungan yang terjadi. Ini berbeda dengan penggunaan

metode eksperimental. Pada metode eksperimental, peneliti dapat menguji ada tidaknya efek

tertentu. Dengan demikian, penggunaaan teknik korelasi dalam penelitian komparatif mengandung

kelemahan-kelemahan, antara lain sebagai berikut.

  Menjurus pada keterbiasaan menggunakan teknik korelasi dengan memasang variabel

apa saja tanpa pilih yang menjurus pula interpretasi yang salah.

  Tidaknya adanya kontrol terhadap variabel bebas, dan tidak dapat melihat ada tidaknya

hubungan kausal antar variabel. Peneliti tidak dapat mengenai yang mana variabel

bebas dan mana variabel dependen.

1.  Penelitian Analisis kerja dan aktivitas

Analisis Kerja dan Aktivitas ( job and activity analysis), merupakan penelitian dengan menggunakan

metode deskriptif. Penelitian itu ditujukan untuk menyelidiki secara terperinci aktivitas dan pekerjaan

manusia. Dan hasil penelitian tersebut dapat memberikan rekomendasi-rekomendasi untuk keperluan

masa yang akan datang. Penenlitian perkejaan di bidang industri dinamakan job analysis (analisis

pekerjaan), sedangkan penelitian di bidang pertanian , disebut analysis aktivitas (activity analysis).

Analysis aktivitas juga mencakup analysis pekerjaan dibidang jasa, seperti pendidikan, peleyanan

kesehatan, dan sebagainya.

Dalam penelitian ini, studi yang mendalam dilakukan terhadap kelakuan-kelakuan pekerjaan, buruh,

petani, guru, dan lain-lain terhadap gerak-gerik mereka dalam melakukan tugas, penggunaan waktu

secara efisien dan efektif, dan sebagainya. Data mengenai hal-hal yang ini diselidiki, kemudian

dianalisis, diberikan interpretasi, dan diadakan generalisasi dalam rangka menetapkan sifat-sifat dan

keriteria-keriteria pekerjaan yang baik, rencana upgrading,keseimbangan berusaha dan bekerja serta

aktivitas sangat berkembang pada masa sesudah Perang Dunia I, dengan tujuan untuk mengadakan

klsifikasi pekerjaan dan pekerjaan secara lebih efektif.

Studi  Waktu Gerakal. 

Studi Waktu dan gerakan (time and  motion study ) adalah penelitian dengan metode deskriptif yang

berusaha untuk menyelidiki efisien produksi dengan mengadakan studi yang mendetail tentang

penggunaan waktu serta perilaku pekerja dalam proses produksi. Gerak-gerak utama dalam

pekerjaan diamati, dicatat, dilukiskan, serta dianalisis. Generalisasi dan interpretasi tentang waktu

yang digunakan serta gerak-gerak utama yang terjadi, sehingga suatu kesimpulan tentang gerak-

gerak yang diperlukan dalam pekerjaan, gerak-gerak yang tidak diperlukan yang dapat menghambat

pekerjaan serta saran-saran dalam rangka memperbaiki pekerjaan dan menambah efisiensi kerja.

Page 8: Metode Penelitian Dakwah(Model2)

5/12/2018 Metode Penelitian Dakwah(Model2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/metode-penelitian-dakwahmodel2 8/9

Dalam rangka efisisensi, juga perlu dikaji alat-alat produksi yang digunakan, serta bagaimana alat-

alat produksi tersebut diatur demi peningkatan efisisensi kerja.

Kriteria Pokok Metode Deskriptif  

Metode deskriptif mempunyai beberapa pokok, yang dapat dibagi atas kriteria umum dan kriteria

khusus. kriteria tersebut adalah sebagai berikut

Kriteria umum

Kriteria umum dari penelitian dengan metode deskriptif adalah sebagai berikut.

1.  Masalah yang dirumuskan harus patut, ada nilai ilmiah serta tidak terlalu luas.

2.  Tujuan penelitian harus dinyatakan dengan tegas dan tidak terlalu umum.

3.  Data yang digunakan harus fakta-fakta yang terpercaya dan bukan merupakan opini.

4.  Standar yang digunakan untuk membuat perbandingan harus mempunyai validitas.

5.  Harus ada deskripsi yang terang tentang tempat serta waktu penelitian dilakukan.

6.  Hasil penelitian harus berisi secara detail yang digunakan, baik dalam mengumpulkan

data maupun dalam menganalisis data serta studi kepustakaan yang dilakukan. Deduksi

logis harus jelas hubungannya dengan kerangka teoritis yang digunakan jika kerangka

teoritis untuk itu telah dikembangan.

Kriteria Khusus 

Kriteria khusus dari metode deskriptif adalah sebagai berikut.

1.  Prinsip-prinsip ataupun data yang digunakan dinyatakan dalam nilai (value).

2.  Fakta-fakta ataupun prinsip-prinsip yang digunakan adalah mengenai masalah status.

3.  Sifat penelitian adalah ex post facto, karena itu, tidak adalah kontrol terhadap variabel,

dan peneliti tidak mengadakan pengaturan atau menipulasi terhadap variabel. Variabel

dilihat sebagaimana adanya.

Langkah-langkah Umum dalam Metode Deskriptif 

Dalam melaksanakan penelitian deskriptif, maka langkah-langkah umum yang sering diikuti adalah

sebagai berikut.

1.  Memilih dan merumuskan masalah yang menghendaki konsepsi ada kegunaan masalah

tersebut serta dapat diselidiki dengan sumber yang ada.

2.  Menentuan tujuan dari penelitian yang akan dikerjakan. Tujuan dari penelitian harus

konsisten dengan rumusan dan definisi dari masalah

Page 9: Metode Penelitian Dakwah(Model2)

5/12/2018 Metode Penelitian Dakwah(Model2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/metode-penelitian-dakwahmodel2 9/9

3.  Memberikan limitasi dari area atau scope atau sejauh mana penelitian deskriptif 

tersebut akan dilaksanakan. Termasuk didalamnya daerah geografis dimana penelitian

akan dilakukan, batasan-batasan kronologis ukuran tentang dalam dangkal, serta

seberapa utuh daerah penelitian tersebut akan dijangkau.

4.  Pada bidang ilmu yang telah mempunyai teori-teori yang kuat, maka perlu dirumuskan

kerangka teori atau kerangka konseptual yang kemudian diturunan dalam bentuk

hipotesis-hipotesis untuk diverifikasikan. Bagi ilmu sosial yang telah berkembang baik,

maka kerangkan analisis dapat dijabarkan dalam bentuk-bentuk model matematika.

5.  Menulusuri sumber-sumber kepustakaan yang ada hubungannya dengan masalah yang

ingin dipecahkan.

6.  Merumuskan hipotesis-hipotesis yang diuji, baik secara emplisit maupun secara implicit.

7.  Melakukan kerja lapangan untuk megumpulkan data, gunakan teknik pengumpulan data

yang cocok untuk penelitian.

8.  Membuat tabulasi serta analisis statistic dilakukan terhadap data yang telah

dikumpulkan. Kurangi penggunaan statistic sampai kepad batas-batas yang dapat

dikerjakan dengan unit-unit pengukuran yang sepadan.

9.  Memberikan interpretasi dari hasil dalam hubungannya dengan kondisi sosial yang ingin

diselidiki serta dari data yang diperoleh serta refrensi khas terhadap masalah yang ingin

dipecahkan.

10. Mengadakan generalisasi serta deduksi dari penemuan serta hipotesis-hipotesis yang ingin diuji.

Berikan rekomendasi-rekomendasi untuk kebijakan-kebijakan yang dapat ditarik dari penelitian.

(Nazir, moh. Metode  penelitian. Ghalia Indonesia. 2005,)

Penelitian eksploratif adalah salah satu jenis penelitian sosial yang tujuannya untuk memberikan

sedikit definisi atau penjelasan mengenai konsep atau pola yang digunakan dalam penelitian.[1]

Dalam

penelitian ini, peneliti belum memiliki gambaran akan definisi atau konsep penelitian.[2]

 Peneliti akan

mengajukan what untuk menggali informasi lebih jauh.[3]

 Sifat dari penelitian ini

adalah kreatif,fleksibel, terbuka, dan semua sumber dianggap penting sebagai sumber informasi.[3]

 

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjadikan topik baru lebih dikenal oleh masyarakat luas,

memberikan gambaran dasar mengenai topik bahasan, menggeneralisasi gagasan dan

mengembangkan teori yang bersifat tentatif, membuka kemungkinan akan diadakannya penelitian

lanjutan terhadap topik yang dibahas, serta menentukan teknik dan arah yang akan digunakan dalam

penelitian berikutnya.[4]

 [3]