METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN...

155
METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN INDONESIA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Persyaratan Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh Risma Nadya Utami NIM: 11160810000024 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H/2020 M

Transcript of METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN...

Page 1: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN

PERTANIAN INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Persyaratan Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Risma Nadya Utami

NIM: 11160810000024

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H/2020 M

Page 2: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

ii

Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Risma Nadya Utami

NIM: 11160810000024

Di Bawah Bimbingan

Faizul Mubarok, MM

NIDN. 2014058801

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H/ 2020 M

Page 3: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Kamis Tanggal 12 Bulan Maret Tahun Dua Ribu Dua Puluh telah

dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa:

1. Nama : Risma Nadya Utami

2. NIM : 11160810000024

3. Jurusan : Manajemen

4. Judul Skripsi : Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian

Indonesia

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk

melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 12 Maret 2020

1. Dr. Indo Yama, S.E., M.A.B. ( )

NIP. 19741127 200112 1 002 Penguji I

2. Faizul Mubarok, MM ( )

NIDN. 2014058801 Penguji II

Page 4: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Selasa, 21 Juli 2020 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

1. Nama : Risma Nadya Utami

2. NIM : 11160810000024

3. Jurusan : Manajemen

4. Judul Skripsi : Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian

Indonesia

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut di atas dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gerlar Sarjana Ekonomi pada Fakultas

Ekonomi Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 21 Juli 2020.

1. Murdiyah Hayati, S.Kom.,MM ( )

NIP. 19741003 200312 2 001 Ketua

2. Faizul Mubarok, MM ( )

NIDN. 2014058801 Pembimbing

3. Dr. Indo Yama Nasarudin, SE., MAB ( )

NIP. 19741127 200112 1 002 Penguji Ahli

Page 5: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

v

LEMBAR PERNYATAAN

KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Risma Nadya Utami

NIM : 11160810000024

Jurusan : Manajemen

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan

dan mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber

asli atau tanpa izin pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab

atas karya ini.

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan

telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan, ternyata

memang ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka

saya siap dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta,

Yang menyatakan

(Risma Nadya Utami)

Page 6: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Risma Nadya Utami

2. Nama Panggilan : Risma

3. Tempat & Tanggal Lahir : Kebumen, 30 Juli 1998

4. Jenis Kelamin : Perempuan

5. Agama : Islam

6. Alamat : Kp.Cimuning, RT 04 RW 01

Mustika Jaya, Bekasi Timur

7. Status : Belum Menikah

8. Kewarganegaraan : Indonesia

9. Telepon : 083877047738

10. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. SD (2004-2010) : SDN Tridayasakti 01, Bekasi

2. SMP (2010-2013) : SMPN 1 Kuwarasan,

Kebumen

3. SMA (2013-2016) : SMAN 1 Karanganyar,

Kebumen

4. S1 (2016-2020) : Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Anggota Ekstrakurikuler PMR SMAN 1 Karangayar, Kebumen

2. Anggota PMII Komfeis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Anggota Departmen Kemahasiswaan HMJ Manajemen UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Periode 2016-2017

4. Anggota Departemen Peningkatan Prestasi Mahasiswa HMJ

Manajemen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Periode 2017-2018

Page 7: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

vii

ABSTRACT

Hedging is one of the derivative instruments in the form of actions

used to minimize risks due to fluctuations in foreign currencies, interest

rates, and commodity prices. This study aims to analyze the effect of

independent variables including growth opportunities, financial distress,

debt, leverage, firm size, liquidity, profitability on the use of hedging with

derivative instruments in companies the agricultural sector was listed on the

Indonesia Stock Exchange in the period 2013-2019.

The sample selection method uses purposive sampling with criteria

that fit in full there are 7 companies included in the agricultural sector

companies that are sampled. This study uses panel data regression analysis

techniques because it has a cross section of 7 companies and a long time

series where each company has a research year 2013Q1 to 2019Q4.

The results of this study partially and simultaneously that growth

opportunities, financial distress, debt, leverage, firm size, liquidity,

profitability have a significant effect on the use of hedging. The Agricultural

sector has a large amount of foreign exchange debt and has a relatively

hight export import transaction, so the Agriculture Company is faced with a

high risk of foreign currency fluctuations, so the use of hedging increases.

Keywords: Hedging, Derivative Instruments, Growth Opportunity,

Financial Distress, Debt, Leverage, Firm Size, Liquidity, Profitability

Page 8: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

viii

ABSTRAK

Lindung nilai (hedging) adalah salah satu instrumen derivatif berupa

tindakan yang digunakan untuk meminimalisir risiko akibat fluktuasi mata

uang asing, tingkat suku bunga, dan harga komoditas. Penelitian ini

bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel-variabel independen yang

meliputi Kesempatan Tumbuh (growth opportunity), Financial Distress,

Debt, Leverage, Ukuran Perusahaan (firm size), Likuiditas (liquidity),

Profitabilitas (profitability) terhadap penggunaan hedging dengan instrumen

derivatif pada perusahaan sektor pertanian yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia pada periode 2013-2019.

Metode pemilihan sampel menggunakan purposive sampling dengan

kriteria yang sesuai secara lengkap terdapat 7 perusahaan yang termasuk

dalam perusahaan sektor pertanian yang menjadi sampel. Penelitian ini

menggunakan teknik analisis regresi data panel karena memiliki cross

section berupa 7 perusahaan dan time series (runtutan waktu) yang panjang

dimana masing-masing perusahaan memiliki tahun penelitian periode

2013Q1 sampai 2019Q4.

Hasil Penelitian ini memperlihatkan secara parsial dan simultan bahwa

Kesempatan Tumbuh (growth opportunity), Financial Distress, Debt,

Leverage, Ukuran Perusahaan (firm size), Likuiditas (liquidity),

Profitabilitas (profitability) berpengaruh signifikan terhadap penggunaan

hedging. Sektor pertanian memiliki jumlah utang dengan valuta asing dalam

jumlah yang besar dan memiliki transaksi ekspor impor yang relatif tinggi,

sehingga Perusahaan Pertanian dihadapkan dengan risiko fluktuasi mata

uang asing yang tinggi, maka penggunaan hedging meningkat.

Kata kunci: Lindung nilai (hedging), Instrumen Derivatif, Growth

Opportunity, Financial Distress, Debt, Leverage, Firm Size, Liquidity,

Profitability

Page 9: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

karunianya kepada penulis, shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan

kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW yang telah memberi suri

tauladan, mengantarkan manusia dari zaman kegelapan ke zaman yang

terang benderang ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang

berjudul “METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN

PERTANIAN INDONESIA. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk

memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak dapat terselesaikan tanpa

dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima

kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan selalu memberi

dukungan baik moril maupun materil, adapun pihak-pihak tersebut antara

lain:

1. Terima kasih dan selalu bersyukur kepada Allah SWT yang telah

memberikan kemudahan dalam rezeki, serta nikmat. Sehingga

penulis dapat menyelesaikan perkuliahan dari awal hingga

terselesaikan skripsi ini.

2. Orang Tua tercinta, bapak Edi Bambang Riyadi dan ibu Dewi

Mulyati yang selalu memberikan dukungan, semangat dan kasih

sayang, dan tidak lupa selalu mendoakan penulis agar dimudahkan

segala urusan termasuk dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Adik ku tercinta, Raihan Rizky dan Ilham Habibi yang memberikan

dukungan dan inspirasi bagi penulis.

4. Saudara sepupu, Fanti Nurul dan Tita yang selalu mendengarkan

keluh kesah penulis, memberi semangat dan dukungan.

5. Bapak Faizul Mubarok, M.M. Selaku dosen pembimbing I yang

telah meluangkan waktunya dengan penuh kesabaran untuk

membimbing penulis dalam penyelesaian skripsi ini dan tak henti

memberikan semangat kepada penulis sejak awal hingga akhirnya

skripsi ini terselesaikan.

Page 10: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

x

6. Ibu Ela Patriana, M.M. Selaku dosen pembimbing akademik yang

selalu memberikan arahan dan motivasi bagi penulis dan

memberikan ilmunya kepada penulis. Semoga segala kebaikan ibu

dibalas oleh Allah SWT dan selalu diberi kesehatan.

7. Ibu Murdiyah Hayati, M.M. Selaku Ketua Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

selalu memberikan arahan, bimbingan, dan semangat bagi penulis

dan seluruh mahasiswa khususnya prodi Manajemen.

8. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah sabar memberikan ilmunya dan

mendidik penulis. Semoga ilmu yang telah diberikan bermanfaat.

9. Seluruh Staf pengajar dan karyawan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah membantu penulis dalam proses menyelesaikan

skripsi.

10. Teman SD, Lenny Agustina yang selalu menjadi teman setia hingga

sekarang, memberi dukungan dan semangat.

11. Brian, Mita, Indriyani, Firli, Wulan, Erni, Endang, Mba Tir, Eni

yang selalu memberikan semangat dan selalu ada dari awal

perkuliahan sampai terselesaikannya skripsi ini.

12. Teman Manajemen Angkatan 2016 yang selalu saling memberikan

dukungan dan mengingatkan tugas serta mengerjakan tugas bersama.

13. Teman penyemangat dari SMA, Salma, Muti dan lainnya yang tidak

dapat disebut satu persatu.

14. Seluruh jajaran pengurus HMJ Manajemen Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2016/2017 dan

periode 2017/2018 yang telah memberikan pengetahuan dan

pengalaman yang berkesan.

15. Teman KKN, Kiki, Halimah, Riana, Ani, Rahmah, Rizka, Nia,

Anggita, Azizah, dan yang lainnya yang tidak bisa disebut satu

persatu yang selalu memberikan semangat, dan selalu ada dari awal

KKN hingga sekarang.

Page 11: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

xi

16. Serta seluruh pihak yang telah membantu penulis dan menjadi

motivator yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga Allah

SWT membalas semua kebaikan dan diberikan kesehatan.

Keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, penulis menyadari

sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini, baik dari

segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, penulis

sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar penulis dapat

menyempurnakan skripsi ini.

Bekasi, 9 Juni 2020

Risma Nadya Utami

Page 12: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

xii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .................................. iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................ v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... vi

ABSTRACT ......................................................................................................... vii

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii

BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 12

C. Rumusan Masalah ..................................................................................... 12

D. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 13

E. Manfaat Penelitian .................................................................................... 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 14

A. Teori Terkait Dengan Penelitian ............................................................... 14

1. Derivatif ................................................................................................ 14

2. Lindung Nilai (hedging) ......................................................................... 14

3. Lindung Nilai Mata Uang dengan Instrumen Derivatif ......................... 15

a. Forward .............................................................................................. 15

Page 13: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

xiii

b. Future ................................................................................................. 16

c. Option ................................................................................................. 17

d. Swap ................................................................................................... 18

4. Metode Teoritis Menggunakan Derivatif .............................................. 19

5. Jenis-jenis Eksposur Valuta Asing .......................................................... 19

a. Eksposur Translasi .............................................................................. 20

b. Eksposur Ekonomi atau Operasi ......................................................... 22

c. Eksposur Transaksi.............................................................................. 22

6. Kesempatan Tumbuh (growth opportunity) ............................................... 23

7. Financial Distress ...................................................................................... 24

8. Debt ............................................................................................................ 24

9. Leverage ..................................................................................................... 25

10. Ukuran Perusahaan (firm size) .................................................................. 26

11. Likuiditas (liquidity).................................................................................. 26

12. Profitabilitas (profitability) ....................................................................... 27

B. Penelitian Terdahulu ....................................................................................... 28

C. Kerangka Pemikiran ....................................................................................... 57

D. Keterkaitan antar Variable dan Hipotesis....................................................... 58

. 1. Pengaruh Kesempatan Tumbuh (growth opportunity) Terhadap

Penggunaan Lindung Nilai (hedging) ........................................................ 58

2. Pengaruh Financial Distress Terhadap Penggunaan Lindung Nilai

(hedging) ..................................................................................................... 59

3. Pengaruh Debt Terhadap Penggunaan Lindung nilai (hedging) ................. 59

4. Pengaruh Leverage Terhadap Penggunaan Lindung Nilai (hedging) ......... 60

Page 14: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

xiv

5. Pengaruh Ukuran Perusahaan (firm size) Terhadap Penggunaan

Lindung Nilai (hedging) ............................................................................... 61

6. Pengaruh Likuiditas (liquidity) Terhadap Penggunaan Lindung Nilai

(hedging) ...................................................................................................... 62

7. Pengaruh Profitabilitas (profitability) Terhadap Penggunaan Lindung

Nilai (hedging) ........................................................................................... 62

BAB III METODE PENELITIAN .................................................... .................64

A. Populasi dan Sampel .................................................................................... 64

B. Data dan Sumber Data ................................................................................. 66

C. Metode Pengumpulan Data .......................................................................... 66

D. Metode Analisis Data ................................................................................... 67

1. Analisis Statistik Deskriptif ................................................................... 67

2. Analisis Data .......................................................................................... 67

1. Model Ordinary Least Square (OLS) Pooled (Common Efect) ...... 68

2. Model Fixed Effect ........................................................................... 69

3. Model Random Effect ...................................................................... 69

4. Uji Chow Test ................................................................................... 70

5. Uji Hausman .................................................................................... 70

6. Uji Lagrange Multiplier .................................................................. 71

3. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 72

E. Definisi Operasional Variable ...................................................................... 78

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 84

A. Gambaran Umum Objek Penelitian .............................................................. 84

B. Temuan Hasil Penelitian ............................................................................... 85

Page 15: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

xv

C. Pembahasan ................................................................................................. 106

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 118

A. Simpulan .................................................................................................... 118

B. Saran ........................................................................................................... 119

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 120

LAMPIRAN ........................................................................................................ 125

Page 16: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................... 28

Tabel 3.1 Proses Seleksi Berdasarkan Kriteria ....................................... 65

Tabel 4.1 Hasil Penyeleksian Sampel Penelitian .................................... 84

Tabel 4.2 Hasil Analisis Deskriptif ........................................................ 85

Tabel 4.3 Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Common Effect ....... 91

Tabel 4.4 Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Fixed Effect ............ 92

Tabel 4.5 Hasil Uji Chow ........................................................................ 93

Tabel 4.6 Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Random Effect ........ 94

Tabel 4.7 Hasil Uji Hausman .................................................................. 95

Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas ............................................................... 96

Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolinearitas ..................................................... 97

Tabel 4.10 Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................ 98

Tabel 4.11 Hasil Uji Autokorelasi .......................................................... 99

Tabel 4.12 Hasil Uji t .............................................................................. 100

Tabel 4.13 Hasil Uji F ............................................................................. 104

Tabel 4.14 Hasil Uji Adjusted R-Square ................................................. 105

Tabel 4.14 Hasil Regresi Data Panel Fixed Effect .................................. 106

Page 17: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

xvii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Growth Opportunity, Financial Distress, Debt, Leverage, Firm

Size, Liquidity, Profitability Sektor Pertanian ............................................. 4

Gambar 1.2 Financial Distress, Fluktuasi Tingkat Inflasi dan

Harga Minyak Mentah Dunia Pada Sektor Pertanian ................................. 7

Gambar 1.3 Utang Luar Negeri Pemerintah Menurut Sektor Pertanian ..... 9

Gambar 1.4 Impor Indonesia Pada Sektor Pertanian .................................. 10

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ................................................................ 57

Page 18: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Daftar Sampel Perusahaan......................................................125

Lampiran 2 Rincian Data Perusahaan........................................................126

Lampiran 3 Hasil Uji Common Effect Model.............................................133

Lampiran 4 Hasil Uji Fixed Effect Model..................................................134

Lampiran 5 Hasil Uji Chow.......................................................................135

Lampiran 6 Hasil Uji Random Effect Model..............................................136

Lampiran 7 Hasil Uji Hausman.................................................................137

Page 19: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebuah perusahaan pasti dihadapkan dengan adanya kegiatan impor

maupun ekspor, perdagangan ini dilakukan dengan perusahaan yang tidak

hanya domestik namun dengan melakukan perdagangan internasional (Dewi

dan Purnawati, 2016). Perusahaan yang dihadapi perdagangan internasional

ini rentan akan masalah fluktuasi nilai tukar dikarenakan perusahaan

melakukan transaksi dengan valuta asing. Ketidakseimbangan permintaan

dan penawaran terhadap mata uang asing menimbulkan risiko kurs (Dewi

dan Purnawati, 2016). Manajemen risiko adalah sebuah usaha yang

dilakukan untuk meminimalisir risiko yang dihadapi atau sesuatu yang tidak

diinginkan (Kasidi, 2010:4).

Teknik yang digunakan untuk meminimalisir risiko tersebut salah

satunya menggunakan lindung nilai (hedging), lindung nilai (hedging)

adalah salah satu instrumen derivatif berupa tindakan yang digunakan untuk

meminimalisir risiko akibat fluktuasi mata uang asing, tingkat suku bunga,

dan harga komoditas (Horne dan Wachowicz, 2007:558). Adapun derivatif

merupakan suatu instrumen turunan antara dua pihak, yang mempunyai

suatu nilai dan karakteristik tertentu yang ditetapkan berdasarkan harga

sesuatu yang lain (Mc. Donald, 2003:109).

Page 20: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

2

Instrumen derivatif yang sering digunakan untuk kepentingan lindung

nilai (hedging) seperti opsi, swap, forward, dan kontrak berjangka. Lindung

nilai (hedging) dengan instrumen derivatif sangat bermanfaat bagi

perusahan yang melakukan transaksi dengan mata uang asing. Pasar

keuangan derivatif adalah suatu sarana mempertemukan pihak hedger yang

ingin melindungi aktivanya dari risiko kerugian akibat perubahan harga

dengan pihak spekulator yang bersedia menanggung risiko perubahan harga

tersebut (Siahaan, 2008:8).

Meningkatnya volatiliti pasar internasional telah mendorong

penggunaan instrumen derivatif dalam pengendalian risiko keuangan.

Manajemen risiko adalah suatu kegiatan yang penting digunakan oleh para

pelaku untuk mengurangi berbagai macam risiko yang dihadapi yang

meliputi risiko kurs, risiko pergerakan harga komoditi, tingkat suku bunga,

serta harga saham (Siahaan, 2008:8).

Instrumen derivatif memungkinkan hedger memilah-milah risiko yang

dihadapi. Lindung nilai (hedging) adalah upaya melindungi posisi pasar dan

mengurangi eksposur risiko yang dihadapi di masa yang akan datang yang

dapat mengakibatkan terjadinya kerugian. Peranan transaksi derivatif untuk

melakukan pengelolaan risiko lindung nilai (hedging) saat ini merupakan

hal yang sangat penting dalam rangka pengelolaan risiko keuangan

perusahaan secara keseluruhan (Rae, 2008:8). Menurut Rae (2008:8)

menyatakan bahwa perusahaan memiliki kewajiban untuk menggunakan

instrumen derivatif dalam menutupi risiko usaha.

Page 21: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

3

Setiap kegiatan perdagangan diharapkan memperoleh keuntungan,

namun bisa juga dihadapkan pada risiko kerugian. Untuk melindungi

pengusaha dari risiko tersebut dapat dilakukan melalui lindung nilai

(hedging) di bursa berjangka. Dengan melakukan lindung nilai (hedging),

risiko tersebut dapat dialihkan kepada investor yang mengharapkan

keuntungan dari perubahan harga di bursa berjangka (Lumban, 2014:116).

Terdapat contoh, perusahaan emas yang menggunakan pasar opsi

untuk melindungi nilai persediaan emas yang sudah ditambang dari risiko

kejatuhan harga sebesar 60. Setelah perusahaan tersebut menggunakan

lindung nilai (hedging) maka perusahaan dapat menstabilkan kas

perusahaan dan mengurangi risiko kejatuhan harga yang dihadapi sebesar

40.

Negara Maju seperti negara Eropa dan Amerika lebih sering

menggunakan lindung nilai (hedging). Hal ini dilakukan karena lindung

nilai (hedging) memiliki manfaat untuk mencegah terjadinya penurunan

investasi akibat dampak dari sentimen pasar dan dapat mengendalikan

volatilitas, likuiditas pasar terhadap peningkatan nilai ekonomi suatu negara

(Zheng et al. 2017). Indonesia sebagai negara berkembang tentunya

disarankan menggunakan lindung nilai (hedging) pada setiap perusahaan

untuk melindungi dari risiko yang dapat mengancam keberlangsungan

perusahaan.

Aturan lindung nilai (hedging) sendiri telah diatur dengan Peraturan

Menteri Keuangan Nomor 12.PMK.08/2013 tentang Transaksi Lindung

Nilai dalam Pengelolaan Utang Pemerintah. Selain aturan lindung nilai

Page 22: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

4

(hedging) utang pemerintah, Kementerian BUMN juga mengatur lindung

nilai (hedging) untuk BUMN dengan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik

Negara Nomor PER09/MBU/2013 tahun 2013 tentang Kebijakan Umum

Transaksi Lindung Nilai Badan Usaha Milik Negara. Untuk menghindari

tambahan beban tersebut, pemerintah, Bank Indonesia (BI), dan Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK) menyetujui dilakukannya lindung nilai

(hedging) terhadap utang luar negeri Indonesia (Kementerian Keuangan

Republik Indonesia, 2019).

Terdapat faktor internal yang mendorong perusahaan untuk

melakukan penggunaan lindung nilai (hedging), beberapa di antaranya

adalah growth opportunity, financial distress, debt, leverage, firm size,

liquidity, dan profitabilty.

Gambar 1.1. Growth Opportunity, Financial Distress, Debt,

Leverage, Firm Size, Liquidity, Profitability Sektor Pertanian

Tahun 2013-2019

Sumber: Bursa Efek Indonesia (2019)

Growth opportunity mengalami peningkatan pada perusahaan

Sektor Pertanian, yang berarti perusahaan mengedepankan pertumbuhan

perusahaan yang baik dengan melakukan ekspor impor. Growth opportunity

05

1015202530

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

Page 23: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

5

yang meningkat menyebabkan perusahaan dihadapkan dengan risiko valas

maka penggunaan hedging meningkat (Astyrianti dan Sudiartha, 2017).

Financial distress mengalami peningkatan pada perusahaan Sektor

Pertanian yang menyebabkan perusahaan dihadapkan dengan risiko

kesulitan keuangan maka penggunaan lindung nilai (hedging) meningkat

(Vicentia et al. 2019). Debt mengalami peningkatan pada perusahaan Sektor

Pertanian yang menyebabkan perusahaan dihadapkan dengan risiko utang

dalam bentuk valuta asing yang besar maka penggunaan lindung nilai

(hedging) meningkat (Gupta, 2017). Leverage mengalami peningkatan pada

perusahaan Sektor Pertanian yang menyebabkan perusahaan dihadapkan

dengan risiko gagal bayar dan fluktuasi mata uang asing maka penggunaan

lindung nilai (hedging) meningkat (Bodroastuti dan Paranita, 2019).

Firm Size mengalami peningkatan pada perusahaan Sektor Pertanian

yang menyebabkan perusahaan dihadapkan dengan risiko tingkat penjualan

dan kerugian yang tinggi maka penggunaan lindung nilai (hedging)

meningkat (Saragih dan Musdholifah, 2019). Liquidity mengalami

peningkatan pada perusahaan Sektor Pertanian yang menyebabkan

perusahaan dihadapkan dengan risiko kerugian disebabkan perusahaan yang

semakin likuid maka perusahaan memiliki asset yang besar maka lindung

nilai (hedging) meningkat (Astyrianti dan Sudiartha, 2017). Profitability

mengalami peningkatan pada perusahaan Sektor Pertanian yang

menyebabkan perusahaan dihadapkan dengan risiko profitabilitas yang

dapat menurunkan nilai laba perusahaan maka penggunaan lindung nilai

(hedging) meningkat (Sasmita dan Hartono, 2019).

Page 24: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

6

Selain faktor internal terdapat faktor eksternal sebagai bahan

pertimbangan yang mendorong perusahaan untuk melakukan penggunaan

lindung nilai (hedging), beberapa diantaranya adalah fluktuasi nilai tukar,

financial distress, fluktuasi tingkat inflasi, harga minyak mentah dunia,

utang luar negeri, dan impor Sektor Pertanian.

Gambar 1.2. Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar

(USD) Tahun 2013-2019

Sumber: Bank Sentral Republik Indonesia (2019)

Pada gambar 1.2 di atas menunjukkan data fluktuasi nilai tukar rupiah

terhadap dollar (USD) dari tahun 2013-2019, dapat diketahui bahwa rupiah

mengalami depresiasi terhadap dollar. Nilai tukar adalah jumlah unit dari

satu mata uang yang dapat dibeli dengan satu unit mata uang lainnya (Horne

dan Wachowicz, 2007:376). Salah satu dampak dari terus melemahnya nilai

tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat bagi keuangan negara adalah

naiknya jumlah utang luar negeri akibat keharusan pemerintah membayar

selisih nilai tukar, salah satu strategi untuk mencegah terjadinya risiko

tersebut adalah dengan menggunakan lindung nilai (hedging).

02000400060008000

1000012000140001600018000

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

Page 25: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

7

Pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar (USD) tertinggi terjadi

antara tahun 2017 hingga tahun 2018, dimana tahun 2017 bulan Oktober

nilai Rupiah sebesar Rp 13,640.00 per USD pada kurs jual dan sebesar Rp

13,504.00 per USD pada kurs beli, sementara itu pada tahun 2018 bulan

Oktober melambung tinggi pada angka Rp 15,303.00 per USD pada kurs

jual dan sebesar Rp 15,151.00 per USD pada kurs beli.

Gambar 1.3. Financial Distress, Fluktuasi Tingkat Inflasi dan

Harga Minyak Mentah Dunia Pada Sektor Pertanian Tahun

2013-2019 (%)

Sumber: Bank Sentral Republik Indonesia (2019)

Pada gambar 1.3 di atas menunjukkan bahwa financial distress Sektor

Pertanian periode 2013-2019 mengalami kenaikan dimana nilai Z-score <

1,80 yang berarti perusahaan memiliki potensi kuat mengalami

kebangkrutan. Dimana financial distress tertinggi terjadi pada tahun 2014

sebesar 1,05%, dan terendah pada tahun 2015 sebesar 1,41%. Jika financial

distress mengalami peningkatan maka akan berdampak secara langsung

terhadap perusahaan, sehingga untuk mencegah risiko tersebut dapat

menggunakan lindung nilai (hedging).

0

20

40

60

80

100

120

FinancialDistress

Inflasi Minyakmentah dunia

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

Page 26: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

8

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa inflasi di Indonesia

mengalami ketidakstabilan. Dimana inflasi tertinggi terjadi pada tahun 2013

hingga tahun 2014. Sebesar 8,38% pada tahun 2013 dan 8,36% pada tahun

2014. Inflasi terendah terjadi pada tahun 2016 yaitu sebesar 3,02%. Inflasi

yang terjadi memberikan dampak bagi pertumbuhan perekonomian dan juga

dapat merugikan keberlangsungan perusahaan, maka perusahaan diwajibkan

untuk menggunakan lindung nilai (hedging) dengan instrumen derivatif.

Fluktuasi harga minyak mentah dunia dari tahun 2013-2019, harga

minyak mentah dunia yang tertinggi terjadi pada tahun 2013 yaitu sebesar

98,42% per barel dan terendah tahun 2015 yaitu sebesar 37,04% per barel.

Oleh karena itu, diperlukan strategi lindung nilai (hedging) untuk

meminimalisir terjadinya kerugian yang akan muncul akibat fluktuasi harga

minyak mentah dunia. Kondisi harga minyak mentah dunia yang

berfluktuatif itu dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran.

Fluktuasi harga minyak mentah dunia bisa memberikan keuntungan

dan juga kerugian. Contohnya bagi Sektor Pertanian kondisi ini

menimbulkan kerugian dikarenakan akibat naiknya harga minyak mentah

dunia yang dapat memberikan dampak bagi naiknya harga BBM yang

digunakan sebagai bahan bakar dalam produksi pada sektor ini.

Page 27: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

9

Gambar 1.4. Utang Luar Negeri Pemerintah Menurut Sektor

Pertanian Tahun 2013-2019 (Triliun)

Sumber: Kementerian Keuangan Republik Indonesia (2019)

Gambar 1.4 di atas menjelaskan bahwa utang luar negeri pemerintah

menurut Sektor Pertanian pada tahun 2013-2019. Di mana utang yang

semakin meningkat maka akan mengakibatkan neraca pembayaran

Indonesia mengalami defisit khususnya pada Sektor Pertanian Indonesia. Ini

merupakan beban yang ditanggung pemerintah Indonesia dalam membayar

kewajibannya. Utang pemerintah Sektor Pertanian tertinggi pada tahun 2015

yaitu mencapai Rp 17.171 triliun, dan terendah pada tahun 2013 yaitu

sebesar Rp 8.862 triliun. Strategi yang dapat digunakan oleh perusahaan

Sektor Pertanian adalah penggunaan lindung nilai (hedging) terhadap risiko

kebangkrutan akibat utang yang terus bertambah.

0

5.000

10.000

15.000

20.000

2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Utang

Page 28: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

10

Gambar 1.5. Impor Indonesia pada Sektor Pertanian Tahun

2013-2019 (Triliun)

Sumber: Badan Pusat Statistik (2019)

Berdasarkan gambar 1.5 diatas bahwa impor Indonesia pada Sektor

Pertanian mengalami kenaikan setiap tahunnya. Dimana pertumbuhan nilai

impor lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan nilai ekspor, yaitu mencapai

Rp 14,5 triliun. Impor tertinggi terjadi pada tahun 2019 sebesar Rp 529.960

triliun, dan terendah pada tahun 2015 sebesar Rp 7.116,2 triliun. Hal ini

akan mengakibatkan risiko perubahan harga meningkat yang dapat

menimbulkan inflasi dan neraca pembayaran mengalami defisit karena

Indonesia melakukan utang ke luar negeri. Utang yang meningkat akibat

kegiatan impor akan mengakibatkan penggunaan lindung nilai (hedging)

meningkat. Padahal negara Indonesia dikenal sebagai negara agraris, namun

permasalahan akan kebutuhan nasional pada Sektor Pertanian adalah terus

melakukan impor hingga saat ini.

Penelitian ini memfokuskan pada penggunaan lindung nilai (hedging)

pada Sektor Pertanian yang terdiri dari subsektor Perkebunan, Peternakan,

Perikanan, Kehutanan, dan Tanaman Pangan dari tahun 2013 hingga tahun

0,00

10.000,00

20.000,00

30.000,00

40.000,00

50.000,00

60.000,00

2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Jumlah Impor

Page 29: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

11

2019, karena terkait kelengkapan data yang diperoleh dari laporan keuangan

yang telah dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia dan website masing-

masing perusahaan yang ada di Sektor Pertanian. Secara keseluruhan bahwa

sebagian besar perusahaan menggunakan lindung nilai (hedging) untuk

melindungi perusahaan dari risiko yang dapat mengakibatkan kerugian,

selain itu juga melindungi dari risiko fluktuasi kurs mata uang asing,

fluktuasi harga, risiko suku bunga, risiko kredit, dan risiko likuiditas.

Perusahaan Sektor Pertanian sebagai peranan penting pembangunan

nasional Indonesia aktif melakukan ekspor-impor sehingga Sektor Pertanian

mempunyai risiko terhadap fluktuasi kurs mata uang asing yang lebih besar.

Dari sisi financial distress sektor ini mengalami peningkatan dari

periode 2013-2019 dan pertumbuhan nilai impor pertanian jauh melebihi

pertumbuhan nilai ekspornya. Berdasarkan pengamatan dari tahun 2013-

2019 bahwa utang Sektor Pertanian pernah mengalami keterpurukan pada

tahun 2013. Sektor Pertanian khususnya Subsektor Perikanan, Perkebunan,

dan Kehutanan mengalami kontraksi pada triwulan IV selama tahun 2013-

2019 dan laju pertumbuhan Lapangan Usaha Pertanian, Perikanan, dan

Kehutanan mengalami penurunan. Dalam penelitian ini akan mengambil

data laporan keuangan triwulan pada Sektor Pertanian Indonesia yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang memiliki risiko valuta asing serta

berdasarkan research gap dan fenomena gap.

Page 30: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

12

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka diidentifikasikan

masalah-masalah sebagai berikut:

1. Lindung nilai (hedging) adalah upaya untuk menghindari risiko yang

timbul dari kemungkinan adanya perubahan kurs valuta asing, yang

dilakukan dengan cara mengadakan forward exchange dengan baik.

2. Peranan transaksi derivatif untuk melakukan pengelolaan risiko lindung

nilai (hedging) pada saat ini merupakan hal yang sangat penting dan

tidak dapat dipisahkan dalam rangka pengelolaan risiko keuangan

perusahaan secara keseluruhan.

3. Valuta asing adalah sebuah pasar di mana satu mata uang ditukar dengan

mata uang lain.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini:

1. Bagaimana pengaruh faktor internal terhadap penggunaan lindung nilai

(hedging) dengan instrumen derivatif ?

2. Bagaimana pengaruh faktor eksternal terhadap penggunaan lindung nilai

(hedging) dengan instrumen derivatif pada Perusahaan Sektor Pertanian

?

Page 31: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

13

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka peneliti bertujuan untuk:

1. Untuk menganalisis pengaruh faktor internal terhadap penggunaan

lindung nilai (hedging) dengan instrumen derivatif pada perusahaan

Sektor Pertanian periode 2013-2019.

2. Untuk menganalisis pengaruh faktor eksternal terhadap penggunaan

lindung nilai (hedging) dengan instrumen derivatif pada Perusahaan

Sektor Pertanian periode 2013-2019.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi dan menjadi

salah satu masukan dalam strategi pengambilan keputusan lindung nilai

(hedging) dengan instrumen derivatif.

2. Bagi Investor

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi ketika

berinvestasi karena dapat mengetahui perusahaan yang tanggap dalam

melindungi investasinya.

3. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan informasi,

wawasan, serta sebagai referensi dalam mengembangkan penelitian

selanjutnya mengenai apa saja yang dapat mempengaruhi keputusan lindung

nilai (hedging) dengan Instrumen derivatif.

Page 32: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Terkait dengan Penelitian

1. Derivatif

Derivatif adalah instrumen turunan yang memiliki karakteristik

dan nilainya seperti (nilai tukar, indeks, suku bunga, komoditas) yang waktu

dan harganya telah ditetapkan (Siahaan, 2008:9). Instrumen derivatif antara

lain forward, future, Option, dan swap. Derivatif digunakan untuk

mengurangi bahaya risiko suku bunga dan risiko valuta asing. Instrumen

derivatif tidak dilihat hanya dari pihak (hedger) yang berusaha melakukan

lindung nilai (hedging), tetapi juga dari sudut pandang investor yang

menggunakan derivatif sebagai wacana investasi untuk meraih keuntungan.

Pasar keuangan derivatif adalah suatu sarana mempertemukan pihak hedger

yang ingin melindungi aktivanya dari risiko kerugian akibat perubahan

harga dengan pihak spekulator yang bersedia menanggung risiko perubahan

harga tersebut (Siahaan, 2008:8).

2. Lindung Nilai (hedging)

Lindung nilai (hedging) adalah suatu mekanisme proteksi

terhadap risiko harga dan aktivitas lindung nilai merupakan alat manjemen

risiko. Dalam praktik lindung nilai (hedging) ini terkandung substitusi pada

transaksi komoditi di pasar fisik dengan posisi di pasar berjangka yang

bertujuan untuk melindungi perusahaan dari pengaruh pergerakan harga di

pasar fisik yang tidak sesuai dengan yang diperkirakan sebelumnya.

Perusahaan dapat melakukan penjualan atau pembelian sejumlah mata uang,

Page 33: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

15

untuk menghindari risiko kerugian akibat selisih kurs yang terjadi karena

adanya transaksi bisnis yang dilakukan perusahaan tersebut (Lumban,

2014:115). Menurut Horne dan Wachowicz (2007:558) untuk mengurangi

risiko nilai tukar adalah dengan menggunakan lindung nilai mata uang

melalui intstrumen derivatif atau kontrak seperti kontrak forward, kontrak

berjangka (future contract), opsi mata uang, dan swap mata uang.

Penggunaan derivatif dapat mengurangi risiko yang timbul akibat dari

perubahan yang terjadi pada nilai tukar uang.

3. Lindung Nilai Mata Uang dengan Instrumen Derivatif

Instrumen derivatif dapat digunakan aktivitas lindung nilai

(hedging), derivatif merupakan kontrak perjanjian antara dua pihak untuk

menjual dan membeli sejumlah barang (baik komoditas, maupun sekuritas)

pada tanggal tertentu di masa yang akan datang dengan harga yang telah

disepakati pada saat ini. Untuk meminimalkan risiko dari fluktuasi valuta

asing tersebut dapat dilakukan lindung nilai (hedging) dengan instrumen

derivatif valas yaitu melalui kontrak forward, kontrak berjangka (future

contract), opsi mata uang, dan swap mata uang (Siahaan, 2008:329).

a. Forward

Menurut Siamat (2005:468) forward atau juga disebut transaksi

berjangka adalah kontrak jual beli (komoditas) dengan ketentuan harga

tertentu di masa yang akan datang. Kurs forward biasanya di-quote pada

tanggal valuta 1, 2, 3, 6 hingga 12 bulan. Namun jangka waktu kontrak

dalam praktik sebenarnya dapat diatur melebihi 12 bulan. Pembayaran

biasanya dilakukan pada hari kerja kedua setelah tanggal kontrak jatuh

Page 34: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

16

tempo. Transaksi forward sering digunakan untuk tujuan lindung nilai

(hedging) dan spekulasi. Lindung nilai (hedging) yaitu transaksi yang

dilakukan untuk menghindari risiko kerugian akibatnya terjadinya

perubahan kurs.

b. Future

Menurut Halim (2015:150) kontrak futures adalah perjanjian

antara pembeli dan penjual dimana: 1) pembeli futures melakukan

perjanjian untuk membeli sesuatu komoditi dan asset tertentu dari penjual

futures, dalam jumlah, dengan harga, dan pada batas waktu yang ditentukan

dalam kontrak. 2) penjual futures sepakat untuk menjual suatu komoditi dan

asset tertentu kepada pembeli futures, dalam jumlah, dengan harga, dan

pada batas waktu yang ditentukan dalam kontrak. Pada kontrak futures

diperlukan sejumlah nominal uang yang perlu disetor oleh investor kepada

broker. Mekanisme futures kontrak adalah pertama kali investor menyetor

sejumlah deposit sebagai initial margin dengan melakukan perdagangan

futures. Kemudian investor memperhatikan asset yang diperdagangkan,

ukuran kontrak, price limit, dan position limit dalam melakukan kontrak

futures.

Nilai dari kontrak futures di masa mendatang dipengaruhi oleh

instrumen induknya yang ada di pasar spot. Perbedaan futures dengan

forward yaitu dapat diambil sebelum tanggal jatuh tempo dengan cara

mengambil posisi yang berlawanan sehingga tidak perlu terjadi adanya

delivers. Pada bulan penyelesaian yang tertera di kontrak tidak lagi

dilakukan perdagangan dan harga ditentukan oleh bursa atas penyelesaian

Page 35: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

17

kontrak. Manfaat utama kontrak futures adalah sebagai lindung nilai

(hedging) asset yang dijadikan patokan dari ancaman risiko ketidakpastian

perubahan harga di masa depan. Ada dua alternatif posisi hedging yang bisa

dilakukan investor, yaitu short hegde (menjual futures) dan long hedge

(membeli futures).

c. Opsi (Option

Menurut Halim (2015:129), opsi valuta asing adalah kontrak

yang memberi hak kepada pemegang opsi (buyer) untuk membeli atau

menjual sejumlah asset tertentu dengan harga per unit tertentu dalam

periode waktu tertentu. Ada dua tipe opsi yaitu:

a. Opsi jual (Put Option), adalah suatu tipe kontrak yang memberi

hak kepada pemegangnya untuk menjual sejumlah tertentu

saham suatu perusahaan tertentu kepada penjual opsi pada harga

tertentu setiap waktu sampai suatu tanggal tertentu.

b. Opsi beli (Call Option), adalah suatu tipe kontrak yang memberi

hak kepada pemegangnya untuk membeli sejumlah tertentu

saham suatu perusahaan tertentu dari penjual opsi pada harga

tertentu setiap waktu sampai suatu tanggal tertentu.

Kontrak opsi memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli

atau menjual mata uang tertentu. Keputusan untuk menjalankan hak yang

dimiliki sepenuhnya ditentukan oleh pemegang opsi. Jadi, transaksi di pasar

opsi tidak harus diikuti dengan penyelesaian transaksi sebagaimana terdapat

pada kontrak forward dan future (Halim, 2015:129).

Page 36: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

18

d. Swap

Swap adalah kontrak berjangka untuk mata uang asing dan suku

bunga. Dalam swap, dua pihak menukar kewajiban utang yang

menggunakan mata uang yang berbeda. Masing-masing pihak setuju untuk

membayar kewajiban bunga pihak lainnya. Pada saat jatuh tempo, jumlah

pokok yang ditukar biasanya sejumlah nilai tukar yang disepakati di awal

(Siamat, 2005:469). Jika satu pihak melanggarnya, tidak ada kerugian pada

pokoknya. Akan tetapi, ada biaya peluang yang berkaitan dengan

pergerakan mata uang setelah swap dilaksanakan. Swap biasanya dilakukan

melalui perantara, seperti bank komersial. Beberapa jenis swap yang umum

dilakukan oleh perusahaan adalah back-to-back loans, currency swap, dan

credit swap (Siahaan, 2008:13).

Back-to-back loans merupakan jenis swap berupa kesepakatan

untuk saling meminjam sejumlah dana dalam mata uang kedua negara yang

berbeda, selama periode waktu tertentu. Pada akhir periode waktu yang

telah disepakati, masing-masing pihak mengembalikan dana yang dipinjam.

Currency swap mirip dengan back-to-back loans kecuali bahwa

currency swap tidak nampak di neraca. Biasanya, dua perusahaan sepakat

untuk menukarkan sejumlah dana dalam mata uang yang berbeda, yang

ekuivalen nilainya, selama waktu tertentu. Jangka waktu berakhirnya

currency swap dapat dinegosiasikan sampai minimal 10 tahun. Apabila dana

disuatu negara lebih mahal dari negara lain, currency swap dapat

mempertimbangkan perbedaan tingkat bunga.

Page 37: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

19

Credit swap merupakan pertukaran mata uang antar perusahaan

dan bank (seringkali bank sentral) asing, yang berlangsung selama kurun

waktu tertentu. Credit swap sebenarnya telah dipraktekkan antara bank-bank

umum, dan bank umum dengan bank sentral, untuk memenuhi kebutuhan

akan valuta asing. Daya tarik dari credit swap adalah kemampuan dari

sumber mata uang yang kuat dalam mengurangi kebutuhan guna membiayai

kegiatan dengan mata uang yang lemah.

4. Metode Teoritis Menggunakan Derivatif

Perusahaan menggunakan lindung nilai (hedging) dapat

dijelaskan baik dari prespektif untuk memaksimalkan nilai perusahaan atau

untuk memaksimalkan utilitas manajemen (Siahaan, 2008:7). Derivatif

dapat memaksimalkan nilai perusahaan karena dampaknya pada arus kas

setelah pajak, biaya agensi, biaya kesulitan keuangan dan biaya

underinvesment .

5. Jenis-jenis Eksposur Valuta Asing

Eksposur valuta asing adalah perubahan yang terjadi dalam nilai

riil aset, kewajiban atau pendapatan operasi yang dinyatakan dalam mata

uang domestik terhadap perubahan kurs yang tidak terantisipasi (Levi,

2001:26). Perusahaan yang memiliki operasi diluar negeri menghadapi

berbagai risiko. Selain bahaya politik, risiko pada dasarnya berasal dari

perubahan pada nilai tukar. Dalam hal ini, nilai tukar menunjukkan jumlah

bahwa unit dari satu mata uang yang dapat ditukar dengan mata uang

lainnya. Dengan kata lain, ini adalah harga suatu mata uang relatif terhadap

mata uang lainnya. Mata uang dari negara-negara utama diperdagangkan

Page 38: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

20

pada pasar yang aktif, dimana nilai tukar ditentukan oleh tekanan

permintaan dan penawaran. Pencatatan nilai tukar dapat dibuat berdasarkan

mata uang lokal atau berdasarkan mata uang asing. Eksposur terhadap

perubahan kurs tersebut dapat dikelompokkan ke dalam tiga tipe: eksposur

translasi, eksposur ekonomi, dan eksposur transaksi (Horne dan Wachowicz,

2007:550).

a. Eksposur Translasi

Eksposur translasi merupakan perubahan laba akuntansi dan neraca

yang disebabkan oleh perubahan nilai tukar (Horne dan Wachowicz,

2007:553). Eksposur Translasi terjadi jika perusahaan, khususnya

perusahaan multinasional melakukan konversi laporan keuangan dari satu

mata uang ke mata uang lainnya (Mamduh, 2007:184). Berkaitan dengan

translasi dari perubahan mata uang asing di neraca dan laporan laba rugi.

Menurut peraturan Financial Accounting Standard Board, (Dewan Standar

Akuntansi Keuangan), perusahaan AS harus menentukan “mata uang

fungsional” untuk setiap anak perusahaan yang berada di luar negeri. Jika

anak perusahaan tersebut mampu beroperasi mandiri yang diintegrasikan

dalam neraca tertentu, maka mata uang fungsionalnya bisa menggunakan

mata uang lokal, jika tidak maka dapat digunakan mata uang dollar. Jika

terjadi inflasi yang tinggi (lebih dari 100% per tahun), maka mata uang

fungsional harus dalam dollar, apapun kondisinya.

Penggunaan mata uang fungsional penting untuk penentuan proses

tranlasi (proses pernyataan kembali informasi laporan keuangan dari satu

mata uang ke mata uang lain). Jika mata uang lokal digunakan, semua

Page 39: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

21

aktiva dan kewajiban ditranslasikan pada nilai tukar saat ini. Selain itu,

keuntungan atau kerugian translasi tidak tercermin dalam laporan laba rugi,

namun diakui di ekuitas pemilik sebagai penyesuaian translasi. Fakta bahwa

penyesuaian seperti itu tidak mempengaruhi laba akuntansi membuat hal ini

menarik bagi banyak perusahaan. Akan tetapi, jika mata uang fungsionalnya

adalah dollar, keuntungan atau kerugian dicerminkan dalam laporan laba

rugi induk perusahaan dengan menggunanakan metode temporal (metode

akuntansi).

Secara umum, penggunaan dollar sebagai mata uang fungsional

menghasilkan fluktuasi yang lebih besar dalam laba akuntansi. Perbedaan

dalam metode akuntasi, dengan dollar sebagai mata uang fungsional, unsur

neraca dan laporan laba rugi dikategorikan sesuai nilai tukar historis atau

sesuai dengan nilai tukar saat ini. Kas, piutang, kewajiban, penjualan,

beban, dan pajak ditranslasikan dengan menggunakan nilai tukar saat ini,

sedangkan persediaan, pabrik dan peralatan, ekuitas, harga pokok penjualan,

dan depresiasi ditranslasikan pada nilai tukar historis yang terjadi pada saat

transaksi. Ini berbeda dengan situasi di mana mata uang lokal digunakan

sebagai mata uang fungsional. Dalam hal ini seluruh unsur ditranlasikan

pada nilai tukar saat ini (Horne dan Wachowicz, 2007:555). Karena

eksposur translasi ini berhubungan dengan arus kas perusahaan, maka

semakin besar risiko dari eksposur translasi akan mengakibatkan tingkat

likuiditas perusahaan akan meningkat dan perusahaan perlu untuk

melakukan lindung nilai (hedging) dalam meminimalkan risiko tersebut.

Page 40: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

22

b. Eksposur Ekonomi atau Operasi

Eksposur ekonomi atau operasi adalah perubahan nilai suatu

perusahaan yang mengiringi perubahan nilai tukar yang tidak diantisipasi.

Perubahan nilai tukar yang diantisipasi telah tercermin dalam nilai pasar

perusahaan. Perusahaan yang tidak dapat mengantisipasi eksposur tersebut

akan mengakibatkan turunnya daya saing dan penurunan nilai perusahaan.

Jika kita melakukan bisnis di Jepang, antisipasinya adalah nilai tukar yen

akan melemah terhadap dollar. Fakta melemahnya yen tidak akan

mempengaruhi nilai pasar. Akan tetapi, jika melemahnya lebih besar atau

lebih kecil dari yang diharapkan, nilai akan terpengaruh (Horne dan

Wachowicz, 2007:557).

Menurut Astyrianti dan Sudiartha (2017) Eksposur ekonomi atau

operasi adalah mengukur setiap perubahan pada nilai perusahaan sekarang

yang disebabkan oleh perubahan aliran kas operasi, perubahan tersebut

muncul karena adanya fluktuasi valas yang tidak terduga. Analisis eksposur

ekonomi atau operasi bertujuan untuk mengetahui dampak dari perubahan

kurs valuta asing (yang tak terduga) terhadap kegiatan operasi dan posisi

bersaing perusahaan, akan mempengaruhi arus kas perusahaan, yang

akibatnya tingkat likuiditas perusahaan akan meningkat, sehingga

perusahaan perlu melakukan lindung nilai (hedging) untuk meminimalkan

risiko tersebut.

c. Eksposur Transaksi

Eksposur transaksi adalah risiko yang dihadapi perusahaan ketika

melakukan transaksi dengan pihak lain, baik itu supplier, pelanggan,

Page 41: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

23

ataupun pihak lainnya dengan menggunakan mata uang asing. Transaksi ini

dapat berupa pembelian atau penjualan produk, pemberian atau penerimaan

pinjaman dana, atau transaksi lainnya yang melibatkan perolehan aktiva

atau penanggungan kewajiban yang menggunakan mata uang asing (Horne

dan Wachowicz, 2007:557). Eksposur transaksi dapat dilakukan melalui

kontrak lindung nilai (hedging) dengan derivatif valuta asing (Madura,

2003:557). Semakin tinggi eksposur transaksi yang dialami perusahaan,

akan mengakibatkan likuiditas perusahaan meningkat dan perusahaan perlu

melakukan lindung nilai (hedging) untuk meminimalkan risiko tersebut.

6. Kesempatan Tumbuh (Growth Opportunity)

Kesempatan tumbuh (growth opporutnity) adalah peluang

pertumbuhan suatu perusahaan dalam mengembangkan perusahaan di masa

yang akan datang (Astyrianti dan Sudiartha, 2017). Tingkat kesempatan

tumbuh (growth opportunity) yang tinggi akan memberikan dampak risiko

fluktuasi valuta asing dikarenakan perusahaan mengalami pertumbuhan

yang besar dimana perusahaan membutuhkan utang untuk pendanaan

pertumbuhan perusahaannya.

Risiko ini dapat diminimalisir dengan menggunakan lindung nilai

(hedging) dengan instrumen derivatif. Penelitian yang dilakukan oleh

Mediana dan Muharam (2016) menunjukkan bahwa cash ratio dan growth

opportunity berpengaruh positif signifikan terhadap probabilitas

penggunaan hedging derivatif pada Sektor Manufaktur dan Sektor Energi

dan Sumber Daya Mineral.

Page 42: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

24

7. Financial Distress

Financial distress adalah Situasi dimana perusahaan memiliki

kesulitan memenuhi kewajiban atau pengembalian utang (Bodroastuti dan

Paranita, 2019). Ketika sebuah perusahaan mengalami kesulitan keuangan

maka dapat diprediksi dengan menggunakan Z Score Altman. Z Score

Altman adalah alat ukur yang digunakan untuk memprediksi bangkrut

tidaknya suatu perusahaan (Bodroastuti dan Paranita, 2019). Hal ini

didukung oleh peneltian oleh Kunmo et al. (2019) yang menunjukkan

bahwa financial distress berpengaruh signifikan terhadap penggunaan

hedging dengan instrumen derivatif. Klasifikasi penafsiran nilai Z-score

sebagai berikut (Vincentia et al. 2019).

Z-Score ˃ 3,00 = perusahaan dianggap aman/bagus/terhindar dari risiko

kebangkrutan.

2,70 ≤ Z-score ˂ 2,99 = Dimana kondisi keuangan perusahaan yang

membutuhkan perhatian khusus.

1,80 ≤ Z-score ˂ 2,70 = perusahaan memiliki kemungkinan mengalami

financial distress untuk dua tahun kedepan.

Z-score ˂ 1,80 = perusahaan memiliki potensi kuat mengalami

kebangkrutan.

8. Debt

Debt ratio pada penelitian ini menggunakan proksi Debt to Asset

Ratio. Debt to Asset Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur

sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang dan beberapa besar

beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya.

Page 43: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

25

Rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan

untuk membayar seluruh kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka

panjang apabila perusahaan dilikuidasi (Rodoni, 2014:26).

x 100%

9. Leverage

Leverage memperlihatkan seberapa besar utang perusahaan,

sehingga dapat dikatakan rasio ini untuk mengetahui bagaimana

kemampuan perusahaan dalam menggunakan uang yang dipinjam. Menurut

Kasmir (2009:124) rasio leverage dibagi menjadi dua yaitu debt to equity

ratio yang menunjukkan perbandingan total hutang perusahaan dengan

ekuitas dan menunjukkan kemampuan ekuitas perusahaan untuk memenuhi

seluruh kewajiban, dan debt to asset ratio yang menunjukkan perbandingan

total utang perusahaan terhadap total asset perusahaan. Rasio leverage yang

tinggi menandakan bahwa perusahaan memiliki utang yang tinggi yang

dapat meningkatkan profitabilitas perusahaannya. Perusahaan yang

melakukan eksposur transaksi atau mempunyai utang dengan menggunakan

mata uang asing sangat rentan terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang

asing. Untuk menghindari risiko dari adanya fluktuasi nilai tukar mata uang

asing maka perusahaan perlu melakukan strategi lindung nilai (hedging)

dengan menggunakan instrumen derivatif (Vicentia et al. 2019).

x 100%

Page 44: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

26

10. Ukuran Perusahaan (Firm Size)

Ukuran perusahaan (firm size) pada dasarnya adalah

pengelompokkan perusahaan ke dalam beberapa kelompok, di antaranya

perusahaan besar, sedang, dan kecil. Ukuran perusahaan (firm size) adalah

skala perusahaan yang dilihat dari total aktiva yang dimiliki perusahaan.

Besarnya perusahaan dapat diukur dari total penjualan yang dimiliki

perusahaan. Biaya-biaya yang mengikuti penjualan cenderung lebih besar,

maka perusahaan dengan tingkat penjualan yang tinggi cenderung memilih

kebijakan akuntansi yang mengurangi laba. Perusahaan yang semakin besar

menggambarkan bahwa perusahaan tersebut memiliki ekspansi yang lebih

luas. Ukuran perusahaan sangat penting dalam penentuan aktivitas lindung

nilai (hedging) yang akan dilakukan oleh perusahaan (Sasmita dan Hartono,

2019).

11. Likuiditas (liquidity)

Likuiditas (liquidity) adalah rasio yang digunakan sebagai alat

ukur kemampuan perusahaan dalam membayar pinjaman jangka pendeknya

pada saat jatuh tempo atau dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya

(Rodoni, 2014:26). Ukuran likuiditas (liquidity) perusahaan yang lebih

menggambarkan tingkat likuiditas (liquidity) perusahaan ditunjukkan

dengan rasio kas terhadap kewajiban lancar. Jika likuiditas perusahaan

meningkat maka perlu melakukan lindung nilai (hedging) dalam

meminimalkan risiko tersebut.

Page 45: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

27

12. Profitabilitas (profitability)

Profitabilitas (profitability) adalah mengukur kemampuan

perusahaan untuk menghasilkan laba (Rodoni, 2014:27). Profitabilitas

(profitability) merupakan faktor yang penting untuk dapat melangsungkan

hidup suatu perusahaan sehingga harus berada dalam keadaan

menguntungkan. Tanpa adanya keuntungan maka sangat sulit bagi

perusahaan menarik modalnya (Jannah dan Susyanti, 2019).

Page 46: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

28

B. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti/

Tahun/ Jurnal

Judul Variabel Metode

Penelitian

Hasil & Kesimpulan Persamaan &

Perbedaan

1 Elaine Laing, Brian

Lucey, Tobias

Lutkemeyer / Brian

M.Lucey / 2020 /

International

Business Finance

Which form of hedging

matters — Operational

or financial?

Evidence from the US oil

and gas sector 2000-

2015

Variabel

Independen

Operational

hedging, financial

hedging,

commodity

exposure

Variabel dependen

Hedging

Multivariate

analysis of

exposure, Panel /

Operational hedging

tidak berdampak pada

risiko harga

komoditas di

Perusahaan Minyak

dan Gas di AS. Dan

financial hedging

signifikan dan

berdampak pada risiko

Persamaan :

Penggunaan metode

panel

Perbedaan : Objek

penelitian adalah 32

Perusahaan Minyak

dan Gas AS periode

Page 47: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

29

harga komoditas di

Perusahaan Minyak

dan Gas di AS.

Kesimpulannya adalah

bahwa financial

hedging dapat

meminimalisir risiko

harga komoditas

minyak dan gas di AS.

2000-2015.

2 Maciej Augustyniak,

Frederic Godin,

Clarence Simard /

2019 / Journal of

A profitable modification

to global quadratic

hedging in S&P 500

price index 2008-2015

Variabel

Independen

Variance-optimal

hedging, Mean-

GARCH model,

Regime-switching

model, Jump-

diffusion model.

Hedging dapat

mengurangi risiko

volatilitas saham dan

hedging dengan

Persamaan : -

Perbedaan : Objek

penelitian S&P 500

Page 48: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

30

Economics

Dynamics & Control

variance hedging,

Global risk-

minimazation

Variabel Dependen

Hedgimg

instrumen derivatif

berupa Option dapat

meningkatkan strategi

kinerja dan

pengembalian atau

kompensasi dari

dampak naiknya risiko

volatilitas pergerakan

saham.

price index periode

2008-2015.

3 Tri Bodroastuti,

Ekayana Sangkasari

Paranita, Lia

Ratnasari / 2019 /

Faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap

kebijakan hedging

perusahaan Indonesia

Variabel

Independen

Financial Distress,

Firm Size, Growth

Regresi Logistik Growth opportunity

berpengaruh negatif

terhadap kebijakan

hedging perusahaan,

Persamaan :

Penggunaan variabel

financial dsitress,

firm size, growth

Page 49: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

31

Valid Jurnal Ilmiah 2011-2015 Opportunity,

Leverage, Liqudity

Variabel Dependen

Hedging

sedangkan liquidity,

firm size, financial

distress, leverage, dan

manajerial ownership

berpengaruh positif

terhadap kebijakan

hedging perusahaan.

opportunity,

leverage dan

liquidity.

Perbedaan : Objek

penelitian

perusahaan

Indonesia periode

2011-2015.

4 Arndt Clauben,

Daniel Rosch,

Martin Schmelzle /

2019 / Journal of

Hedging parameter risk

Variabel

Independen

Estimation error,

parameter risk

Single risk factor

model,

correlation

parameter, Value

Hegde fund risiko

parameter sangat

penting untuk

mengurangi risiko

Persamaan : -

Perbedaan :

Pemakaian periode

Page 50: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

32

Banking and

Finance

Variabel Dependen

Hedging

at risk (VaR). kredit, pasar, dan

operasional.

adalah 30, dengan

objek penelitian

credit losses.

5 Francesco Franzoni,

Mariassunta

Giennati / 2019 /

Journal of Financial

Economics

Costs and benefits of

financial conglomerate

affiliation: Evidence

from hedge funds

Variabel

Independen

Age, Leverage,

Long Size,

Monthly Volatility,

Beta, Equity

Hedge, FCAHF,

ROA, Macro.

Variabel Dependen

Hedging

Panel Penelitian ini

menemukan bahwa

biaya dan keuntungan

FCAHF terhadap dana

hedging memiliki

pengaruh besar

terhadap kinerja

perusahaan dan

pendanaan yang stabil.

Persamaan :

Penggunaan variabel

leverage, dan

Metode Panel.

Perbedaan :

Pemakaian periode

yang digunakan

penelitian ini adalah

2006-2011, Objek

Page 51: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

33

penelitian adalah

financial

conglomerate.

6 Pinghsun Huang,

Hsin- Yi Huang,

Yan Zhang / 2019 /

Journal of Financial

Economics

Do firms hedge with

foreign currency

derivatives for

employees?2009-2014

Variabel

Independen

Employee

treatment score,

log (size), leverage,

cash ratio, payout

ratio, cash-

investment

correlation,

convertible debt,

Tobit slope

estimate, Tobit

regression model,

Censored median

regression

Aktivitas hedging

dapat meningkatkan

kinerja karyawan

suatu perusahaan.

Kebijakan hedging

dapat memberikan

motivasi bagi

stakeholder untuk

melakukan kerja sama

dengan perusahaan

Persamaan :

Penggunaan variabel

independen leverage.

Perbedaan : Objek

penelitian adalah 87

perusahaan di AS

yang terdaftar pada

Database KLD

Page 52: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

34

preffered stock,

number of

geographic

segments, CEO

shareholdings,

CEO duality,

corporate

governance score,

foreign debt,

foreign net income.

Variabel Dependen

Hedging

lain dalam

mengembangkan

perusahaan. Selain itu,

hedging dengan

instrumen derivatif

valuta asing dapat

meminimalisir risiko

nilai tukar.

Global Socrates

selama periode

2009-2014.

7 Huzaimatul Jannah, Determinan Keputusan Variabael Regresi Logistik Leverage, likuiditas, Persamaan :

Page 53: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

35

Jenni Susyanti, M.

Agus Salim / 2019 /

Jurnal Riset

Manajemen

Lindung Nilai (hedging)

Pada Perusahaan

Manufaktur yang

Terdaftar di BEI 2015-

2017

Independen

Leverage,

profitabilitas,

likuiditas, ukuran

perusahaan

Variabel Dependen

Hedging

dan ukuran

perusahaan tidak

berpengaruh terhadap

keputusan hedging,

sedangkan

profitabilitas

berpengaruh terhadap

keputusan hedging.

Penggunaan variabel

independen

leverage,

profitability liquidity

dan growth

opportunity

Perbedaan : Objek

perusahaan adalah

Manufaktur yang

terdaftar di BEI

periode 2015-2017.

8 Kunmo, Farrukh Financial Distress and Variabel Analisis Regresi Financial distress Persamaan :

Page 54: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

36

Suvankulov, Sophie

Griffiths / 2019 /

International

Economic Analysis

Department Bank of

Canada

Hedging: Evidence from

Canadian Oil Firms

2005-2015

Independen

Firm value,

financial distress

Variabel Dependen

Hedging

Panel berpengaruh

signifikan terhadap

penggunaan hedging

pada perusahaan

minyak di Canada.

Penggunaan variabel

independen financial

distress dan

penggunaan metode

panel.

Perbedaan : Objek

penelitian adalah

perusahaan minyak

yang terdapat di

Canada periode

2005-2015.

9 Wei Opie, Steven J. Global Currency Variabel Analisis Regresi Hedging portofolio Persamaan : Metode

Page 55: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

37

Riddiough / 2019 /

Journal of Financial

Economics

Hedging with Common

Risk Factors

Independen

Forecasting

currency factor

returns,

performance

measures, dynamic

currency factor ,

Extensions to

dynamic currency

factor

Variabel Dependen

Hedging

Panel menghasilkan kinerja

investasi yang unggul

dan mengurangi risiko

fluktuasi mata uang

secara global.

Panel

Perbedaan: krisis

finansial global pada

periode 1997-2012

di Eropa.

10 Ayuningtyas Pengaruh Leverage, Variabel Regresi Logistik Menyatakan bahwa Persamaan :

Page 56: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

38

Saraswati, Ni Putu

Santi Suryantini /

2019 / E-jurnal

Manajemen

Firrm Size, Profitabilitas

Terhadap Keputusan

Hedging Pada

Perusahaan Manufaktur

di BEI 2013-2017

Independen

Leverage, Firm

Size, Profitability

Variabel Dependen

Hedging

leverage, firm size,

dan profitabilitas

berpengaruh positif

dan signifikan

terhadap keputusan

hedging dengan

menggunakan

instrumen derivatif.

Hal ini berarti

semakin tinggi tingkat

leverage, firm size,

dan profitabilitas

maka perusahaan akan

Penggunaan variabel

independen

leverage, firm size,

dan profotabilitas

Perbedaan : Objek

penelitian

Perusahaan

Manufaktur yang

terdaftar di BEI

periode 2013-2017

Page 57: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

39

cenderung

menggunakan hedging

guna melindungi asset

dan melindungi dari

risiko kurs valuta

asing

11 Ika Elinda Sasmita,

Ulil Hartono / 2019 /

Jurnal Ilmu

Manajemen

Karakteristik Perusahaan,

Financial Distress, dan

Keputusan Hedging:

Studi pada Perusahaan

Manufaktur di Indonesia

2013-2017

Variabel

Independen

Ukuran

perusahaan,

leverage, likuiditas,

profiabilitas,

financial distress

Regresi Logistik Ukuran perusahaan,

profitabilitas, leverage

berpengaruh positif

terhadap keputusan

hedging perusahaan

manufaktur Indonesia.

Dan likuiditas,

Persamaan :

Penggunaan variabel

independen ukuran

perusahaan,

leverage, liquidity,

profitability, dan

financial distress.

Page 58: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

40

Variabel Dependen

Hedging

financial distress

berpengaruh negatif

terhadap keputusan

hedging perusahaan

manufaktur Indonesia.

Perbedaan : Objek

penelitian adalah

perusahaan

manufaktur

Indonesia periode

2013-2017.

12 Tingfeng Tang /

2019 / Economics

Modeling

Hedge Fund Activism

and Corporate

Innovation in National

Bureau of Economics

Research

Variabel

Independen

MV, Tobin_q,

Sales Growt,

Leverage,

Dividend,

Analisis Regresi

Panel

Inovatif perusahaan

cenderung menjadi

target oleh lindung

nilai (hedging).

Lindung nilai secara

signifikan sangat

Persamaan :

Menggunakan

metode panel dan

panggunaan variabel

leverage dan

profitability

Page 59: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

41

Profitability, Cash,

Age, Iiliqma,

Yearret, Herfindahl

Variabel Dependen

Hedging

berpengaruh terhadap

industri yang sangat

kompetitif sehingga

hedging

menguntungkan

kegiatan perusahaan

yang inovatif dalam

jangka waktu yang

panjang.

Perbedaan : Objek

penelitian adalah

perusahaan yang

terdaftar di NBER

(National Bureau of

Economics

Research) periode

1976-2006.

13 Vicentia

Ayuningtyas, Sabar

Warsini, R. Elly

Analisis Faktor Yang

Mempengaruhi

Pengambilan Keputusan

Variabel

Independen

Leverage,

Regresi Logistik Leverage, likuiditas,

dan growth

opportunity, financial

Persamaan :

Penggunaan variabel

independen

Page 60: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

42

Mirati / 2019 /

Jurnal Akuntansi,

Keuangan, dan

Perbankan

hedging Menggunakan

Instrumen Derivatif

Valuta Asing pada

Perusahaan yang

Menggunakan hedging

Likuiditas, Growth

Opportunity,

Financial Distress,

Fluktuasi Nilai

Tukar

Variabel Dependen

Hedging

distress berpengaruh

positif terhadap

pengambilan

keputusan hedging

mengggunakan

instrumen derivatif

valuta asing.

Sedangkan, fluktuasi

nilai tukar

berpengaruh negatif

dan signifikan

terhadap pengambilan

keputusan hedging

leverage, liquidity,

growth opportunity,

financial distress.

Perbedaan : Objek

penelitian

Perusahaan non-

keuangan yang

terdaftar di BEI

periode 2013-2017.

Page 61: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

43

mengggunakan

instrumen derivatif

valuta asing.

14 YudongWang,

Qianjie Geng, Fanyi

Meng / 2019 /

Journal Energy

Futures hedging in crude

oil markets: A

comparison between

minimum-variance and

minimum-risk

frameworks in West of

Texas Intermediate

Variabel

Independen

Crude oil futures,

Minimum risk

hedging, Constant

hedge ratio, Time

varying hedge

ratio.

Variabel Dependen

Hedging

OLS, VAR, VEC,

GARCH

Hedging dengan

instrumen derivatif

berupa futures di pasar

minyak mentah dunia

dapat meningkatkan

kinerja dengan

menggunakan metode

OLS, sedangkan

hedging dapat

meminimalkan risiko

Persamaan : _

Perbedaan : Objek

penelitian tentang

Harga minyak

mentah berupa Spot

dan Futures yang

terdaftar di WTI

Page 62: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

44

model yang terbaik

dengan menggunakan

GARCH.

(West of Texas

Intermediate)

periode 1986-2018.

15 Chin Kar Seng,

Hassanudin Mohd

Thas Thaker / 2018 /

Journal Economics

and Finance

Determinan of Corporate

Hedging Practises:

Malaysian Evidence

2010-2011

Variabel

Independen

Debt, Investmen

Growth,

Managerial

Ownership,

Liquidity,

Profiability

Variabel Dependen

Analisis regresi,

ANOVA

Debt secara signifikan

dan positif terhadap

praktik hedging

perusahaan di

Malaysia. Managerial

ownership secara

signifikan negatif,

invesment growth dan

liquidity berpengaruh

Persamaan :

Penggunaan varibael

independen debt,

liquidity dan

profitability.

Perbedaan : Objek

penelitian adalah

perusahaan di

Page 63: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

45

Hedging signifikan terhadap

praktik hedging

perusahaan di

Malaysia.

Malaysia periode

2010-2011.

16 George O. Aragon,

J. Spencer Martin,

Zhen shi/ 2017 /

Journal of Financial

Economics

Who benefits in a crisis?

Evidence from hedge

fund stock and option

holdings in Center for

Research in Security

Prices

Variabel

Independen

Detecting

distressed trading,

tasting a price

pressure,

Opportunistic stock

purchases versus,

options hedging

Panel Hedging dengan

instrumen derivatif

berupa option secara

signifikan

meningkatkan

pengembalian

portofolio hedge fund

selama krisis

keuangan terjadi dan

Persamaan :

Menggunakan

metode panel

Perbedaan : Objek

penelitian yang

digunakan adalah

portofolio yang

terdaftar di CRSP

Page 64: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

46

and hedge fund

returns.

Variabel Dependen

Hedging

hedging dapat

meningkatkan

likuiditas di pasar

modal.

(Center for Research

in Security Prices).

17 Nyoman Norita

Astyrianti, Gede

Merta Sudiartha /

2017 / E-jurnal

Manajemen UNUD

Pengaruh Leverage,

kesempatan tumbuh,

kebijakan dividen, dan

likuiditas terhadap

keputusan hedging PT

Uniliver Tbk 2008-2015

Variabel

Independen

Leverage,

kesempatan

tumbuh, kebijakan

dividen, dan

likuiditas

Variabel Dependen

Hedging

Regresi Linier

Berganda

Leverage, kesempatan

tumbuh, dan likuiditas

berimplikasi positif

signifikan pada

penggunaan instrumen

derivatif sebagai

pengambilan

keputusan hedging,

sedangkan kebijakan

Persamaan :

Penggunaan variabel

independen

leverage, growth

opportunity dan

likuiditas.

Perbedaan : Objek

penelitian adalah PT

Page 65: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

47

dividen berimplikasi

negatif dan signifikan

terhadap keputusan

hedging pada PT

Uniliver periode

2008-2015.

Uniliver Tbk periode

2008-2015.

18 Kiptoo Tanui

Livingstone, Karanja

Ngugi / 2017 /

International

Journal of Business

Management &

Finance

Determinants of

Corporate Hedging

Practices Used by

Companies Listed in

Nairobi Security

Exchange

Variabel

Independen

Liquidity ratio,

Growth option,

Long-term debt

ratio, Cash flow

volatality

Regression

analysis

Hasil menunjukkan

bahwa liquidity ratio,

growth option and

cash flow volatality

berpengaruh positif

dan signifikan

terhadap penggunaan

Persamaan :

Penggunaan variabel

independen liquidity.

Perbedaan : Objek

penelitian

perusahaan yang

Page 66: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

48

Variabel Dependen

Hedging

hedging pada

perusahaan yang

terdaftar di Sekuritas

Nairobi. Sedangkan,

long-term debt

berpengaruh negatif

terhadap penggunaan

hedging pada

perusahaan yang

terdaftar di Sekuritas

Nairobi.

terdaftar di Nairobi

Security Exchange

periode 2011-2015.

19 Pankaj Gupta / 2017

/ Scientific Research

A Riview of Corporate

Hedging Models and

Variabel

Independen

Providing rational

model

Hedging dapat

mengurangi beberapa

Persamaan :

Penggunaan variabel

Page 67: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

49

Publishing Their Relevance in

Corporate Finance

Expected tax rate,

cost of financial

distress,cost of

external finance,

integrated

approach

Variabel Dependen

Hedging

biaya seperti agency

cost, distress cost, and

cost of debt dan dapat

meminimalisir

kerugian perusahaan.

independen financial

distress.

Perbedaan : Objek

penelitian

perusahaan finansial

20 Friska Saragih,

Musdholifah / 2017 /

Jurnal Ilmu

Manajemen

Pengaruh growth

opportunity, firm size dan

likuiditas terhadap

keputusan hedging pada

perusahaan perbankan

Variabel

Independen

growth

opportunity,

likuiditas, dan firm

Regresi Logistik menyatakan bahwa

growth opportunity,

likuiditas, dan firm

size berpengaruh

positif terhadap

Persamaan :

Penggunaan variabel

independen growth

opportunity, liquidity

dan firm size.

Page 68: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

50

Indoensia size

Variabel Dependen

Hedging

pengambilan

keputusan hedging

pada perusahaan

perbankan Indonesia

Perbedaan : Objek

penelitian adalah

Perusahaan

Perbankan Indonesia

periode 2012-2015.

21 Yao Zheng, Eric

Osmer, Ruiyi Zhang

/ 2017 / Journal of

Banking and

Finance

Sentiment hedging: How

hedge funds adjust their

exposure to market

sentiment 1995-2014

Variabel

Independen

Convertible

arbritage,

Emerging markets,

Equity market

neutral, Event

Panel, Sentiment

exposure model

controlling

Kenaikan atau

penurunan investasi

disebabkan oleh

sentimen pasar, maka

hedging sangat

penting untuk

mencegah atau

Persamaan :

Penggunaan metode

panel

Perbedaan : Data

Page 69: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

51

driven, Fixed

income arbitage,

Global macro,

Long/short equity

hedge, Multi-

strategy

Variabel Dependen

Hedging

meminimalisir

terjadinya penurunan

investasi. Hedging

dapat mengendalikan

volatilitas dan

likuiditas pasar dan

meningkatkan nilai

ekonomi suatu negara.

hedge fund yang

terdapat pada

Database Lipper

TASS Hedge Fund

periode 1995-2014.

22 Vikas Agarwal, Y.

Eser Arisoy,

Narayan Y. Naik /

2016 / Journal of

Financial Economics

Volatility of aggregate

volatility and hedge fund

returns in CBOE

Variabel

Independen

Hedge fund

database, hedge

fund risk factors,

Time series

analysis

VOV risk

berpengaruh

signifikan terhadap

hedging dan

memberikan pengaruh

Persamaan :

Perbedaan : Periode

yang digunakan

1994-2013. Objek

Page 70: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

52

construction of

VOV factors

Variabel Dependen

Hedging

terhadap investasi

yang tinggi di CBOE

yang digunakan

adalah CBOE

(Chicago Board

Options Exchange)

23 Ni Komang Reni

Utami Dewi, Ni

ketut Purnawati /

2016 / E-jurnal

Manajemen UNUD

Pengaruh Market to Book

Value dan Likuiditas

terhadap Keputusan

hedging pada Perusahaan

Manufaktur 2009-2013

Variabel

Independen

Market to Book

Value, Likuiditas

Variabel Dependen

Hedging

Multiple linear

regresion analysis

Market to Book Value

secara signifikan

berpengaruh positif

terhadap keputusan

hedging sedangkan

likuiditas berpengaruh

negatif terhadap

keputusan hedging.

Persamaan :

Penggunaan variabel

independen

Likuiditas

Perbedaan : Objek

penelitian

perusahaan

Page 71: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

53

manufaktur di

Indonesia periode

2009-2013.

24 Ima Mediana,

Harjun Muharam /

2016 / Journal of

Management

Analisis Faktor-Faktor

yang Mempengaruhi

Pengambilan Keputusan

Lindung Nilai (Hedging)

dengan Instrumen

Derivatif 2010-2014

Variabel

Independen

Leverage, current

ratio, cash rasio,

growth

opportunity,

financial distress,

cash flow volatality

of operating

income, cash flow

Regresi Logistik Leverage, current

ratio, financial

distress, cash flow

volatility CFO to total

asset tidak

berpengaruh terhadap

probabilitas

penggunaan hedging

derivatif pada pada

perusahaan non

Persamaan :

Penggunaan variabel

independen

leverage, growth

opportunity, dan

finanial distress.

Perbedaan : Objek

penelitian adalah

perusahaan non

keuangan Sektor

Page 72: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

54

volatility of CFO to

total asset

Variabel Dependen

Hedging

keuangan Sektor

Manufaktur dan

Sektor Energi dan

Sumber Daya Mineral.

Sedangkan, cash

ratio, growth

opportunity, cash flow

volatility of operating

income berpengaruh

positif terhadap

probabilitas

penggunaan hedging

derivatif pada pada

Manufaktur dan

Sektor Energi dan

Sumber Daya

Mineral periode

2010-2014.

Page 73: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

55

perusahaan non

keuangan Sektor

Manufaktur dan

Sektor Energi dan

Sumber Daya Mineral.

25 Stefano Bonini,

Maurizio Dallochio,

Phillippe

Raimbourgh,

Antonio Salvi / 2016

/ Journal of

Financial

Management

Do firms hedge

translation risk? 622

companies in 25

countries Eouropa, AS,

Asia 2003-2006

Variabel

Independen

ROE, ROCE,Total

Revenue,

Operating profit,

Foreign revenues,

Book value of

assets, Book value

Logistic

regression

Perusahaan yang aktif

menggunakan hedging

secara signifikan

dominan terdapat di

Eropa Utara,

sedangkan non-

lindung nilai berlaku

di Eropa Selatan,

Persamaan :

Penggunaan variabel

Total debt.

Perbedaan : Objek

penelitian 25 negara

di Eropa, Amerika,

Page 74: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

56

of equity, Total

debt, Capital

Gearing, Quick

Ratio, Market

Value, Free Float

Variabel Dependen

Hedging

Amerika Selatan dan

Asia. Peringkat kredit

secara signifikan

meningkatkan

kemungkinan

memulai dan

mempertahankan

kebijakan hedging,

karena perushaan

berusaha menghindari

kerugian.

dan Asia periode

2003-2006.

Page 75: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

57

C. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1

Perusahaan Sektor

Pertanian yang terdaftar di

BEI

Variabel Independen :

Kesempatan Tumbuh, Financial

Distress, Debt, Leverage,

Ukuran Perusahaan, Likuditas,

Profitabilitas.

Hedging (Y)

Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

2. Uji Multikolinearitas

3. Uji Heteroskedasitas

4. Uji Autokorelasi

Common Effect Fixed Effect Random Effect

Uji Chow Uji Hausman

Uji Signifikansi: Uji t, Uji F dan

Koefisien Determinasi

Hasil dan Kesimpulan

Page 76: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

58

D. Keterkaitan antar Variabel dan Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka peneliti mengajukan

hipotesis sebagai berikut:

1. Pengaruh Kesempatan Tumbuh (Growth Opportunity)

Terhadap Penggunaan Lindung Nilai (Hedging)

Kesempatan tumbuh (growth opportunity) menunjukkan bahwa

perusahaan tersebut memiliki peluang pertumbuhan yang tinggi akan

kebutuhan modal yang cukup besar bagi perusahaan untuk membiayai

petumbuhan perusahaan tersebut di masa yang akan datang. Ketika

modal yang diperoleh dari luar negeri maka akan menghadapi risiko

fluktuasi nilai tukar. Perolehan dana yang besar akan menimbulkan

utang yang besar pula yang pada akhirnya akan memberikan dampak

terhadap perusahaan yang dinamakan risiko gagal bayar. Salah satu

cara untuk meminimalisir risiko tersebut yaitu dengan adanya

penggunaan lindung nilai (hedging). Pernyataan ini didukung oleh

peneltian Astyrianti dan Sudiartha (2017), Seng (2018), dan Vicentia

et al. (2019).

: ß1 =0: Kesempatan Tumbuh (growth opportunity) tidak

berpengaruh terhadap penggunaan lindung nilai (hedging)

: ß1 ≠ 0 : Kesempatan Tumbuh (growth opportunity)

berpengaruh terhadap penggunaan lindung nilai (hedging)

Page 77: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

59

2. Pengaruh Financial Distress Terhadap Penggunaan Lindung

Nilai (Hedging)

Financial distress adalah kondisi dimana terjadinya penurunan

keuangan suatu perusahaan sebelum perusahaan mengalami likuidasi

atau kebangkrutan. Altman Z-score adalah pengukur kinerja yang

digunakan dalam memprediksi kecenderungan kebangkrutan atau

tidaknya suatu perusahaan (Bodroastuti dan Paranita, 2019). Financial

distress mengindikasikan risiko finansial yang besar, bahkan dapat

mengarah ke kondisi default sehingga mendesak perusahaan untuk

melakukan lindung nilai (hedging). Jadi, semakin tinggi financial

distress perusahaan, semakin besar kemungkinan perusahaan

menerapkan kebijakan lindung nilai (hedging). Pernyataan ini

didukung oleh penelitian Bodroastuti dan Paranita (2019), dan

Kunmo et al. (2019).

: ß2 = 0 : Financial distress tidak berpengaruh terhadap

penggunaan lindung nilai (hedging)

: ß2 ≠ 0 : Financial distress berpengaruh terhadap penggunaan

lindung nilai (hedging)

3. Pengaruh Debt Terhadap Penggunaan Lindung Nilai

(Hedging)

Debt dalam penelitian ini adalah Debt to Asset Ratio. Debt to Asset

Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana

aktiva perusahaan dibiayai dengan utang dan beberapa besar beban

utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya.

Page 78: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

60

Debt ratio dan nilai lindung (hedging) memiliki hubungan positif dan

signifikan. Derivatif seperti suku bunga masa depan dan nilai tukar

masa depan mampu mengurangi fluktuasi suku bunga dan nilai tukar

mata uang asing. Oleh karena itu, lindung nilai (hedging) memberikan

kepastian kepada perusahaan untuk mengambil utang pada tingkat

bunga tetap tanpa mempengaruhi perencanaan masa depan

perusahaan. Pernyataan ini didukung oleh penelitian Seng (2018).

: ß3 = 0 : Debt tidak berpengaruh terhadap penggunaan lindung

nilai (hedging)

: ß3 ≠ 0 : Debt berpengaruh terhadap penggunaan lindung nilai

(hedging)

4. Pengaruh Leverage Terhadap Penggunaan Lindung Nilai

(Hedging)

Leverage digunakan untuk melihat kemampuan perusahaan untuk

memenuhi semua kewajiban. Leverage semakin tinggi maka risiko

yang dihadapi dan ditanggung oleh suatu perusahaan akan tinggi,

maka perlunya tindakan hedging untuk dapat meminimalisir dampak

dari risiko yang dihadapi oleh perusahaan, sehingga perusahaan

memiliki peluang besar untuk melakukan lindung nilai (hedging).

Dimana jumlah utang lebih tinggi daripada modal yang dimiliki maka

akan menimbulkan permasalahan baru biaya kebangkrutan, fluktuasi

tingkat bunga dan valuta asing. Pada penelitian ini menggunakan

proksi Debt to Equity Ratio pada Rasio Leverage. Pernyataan ini

Page 79: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

61

didukung oleh penelitian Saraswati dan Suryantini (2019), Astyrianti

dan Sudiartha (2017).

: ß4 = 0 : Leverage tidak berpengaruh terhadap penggunaan

lindung nilai (hedging)

: ß4 ≠ 0 : Leverage berpengaruh terhadap penggunaan lindung

nilai (hedging)

5. Pengaruh Ukuran Perusahaan (Firm Size) Terhadap

Penggunaan Lindung Nilai (Hedging)

Ukuran perusahaan (firm size) mempengaruhi dalam pengambilan

keputusan dalam perusahaan, dan juga mempengaruhi kemudahan

dalam memperoleh sumber pendanaan yang berasal dari internal

ataupun dari eksternal. Semakin besarnya perusahaan akan cenderung

menggunakan aktivitas lindung nilai (hedging) untuk melindungi

asset-asset yang ada pada perusahaannya karena semakin besarnya

perusahaan risiko yang dihadapi juga akan semakin besar. Pernyataan

ini didukung oleh penelitian Saragih dan Musdholifah (2017),

Saraswati dan Suryantini (2019).

: ß5 = 0 : Ukuran Perusahaan (firm size) tidak berpengaruh

terhadap pengunaan lindung nilai (hedging)

: ß5 ≠ 0 : Ukuran Perusahaan (firm size) berpengaruh terhadap

penggunaan lindung nilai (hedging)

Page 80: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

62

6. Pengaruh Likuiditas (liquidity) Terhadap Penggunaan

Lindung Nilai (Hedging)

Likuiditas (liquidity) digunakan untuk menunjukkan persediaan

tunai dalam perusahaan dan juga asset yang lain yang mudah

dijadikan uang tunai. Semakin likuid perusahaan maka perusahaan

akan cenderung tidak melakukan hedging, sebaliknya perusahaan

yang tingkat likuiditasnya rendah maka perlu melakukan lindung nilai

(hedging). Pernyataan ini didukung oleh penelitian Bodroastuti dan

Paranita (2019), Livingstone dan Ngugi (2017), Saragih dan

Musdholifah (2017).

: ß6 = 0 : Likuiditas (liquidity) tidak berpengaruh terhadap

pengunaan lindung nilai (hedging)

: ß6 ≠0 : Likuiditas (liquidity) berpengaruh terhadap

penggunaan lindung nilai (hedging)

7. Pengaruh Profitabilitas (profitability) Terhadap Penggunaan

Lindung Nilai (Hedging)

Profitabilitas (profitability) adalah mengukur kemampuan

perusahaan untuk menghasilkan laba (Rodoni, 2014:27). Profitabilitas

(profitability) merupakan faktor yang penting untuk dapat

melangsungkan hidup suatu perusahaan sehingga harus berada dalam

keadaan menguntungkan. Pernyataan ini didukung oleh penelitian

Jannah dan Susyanti (2019), Sasmita dan Hartono (2019), Tang

(2019).

Page 81: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

63

: ß7 = 0 : Profitabilitas (profitability) tidak berpengaruh

terhadap pengunaan lindung nilai (hedging)

: ß7 ≠ 0 : Profitabilitas (profitability) berpengaruh terhadap

penggunaan lindung nilai (hedging)

Page 82: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

64

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel

Populasi adalah kelompok orang, kejadian, atau hal-hal menarik

dimana peneliti ingin membuat opini (berdasarkan statistik sampel) dan

kemudian ditarik kesimpulannya (Sakaran, 2017:53). Populasi dalam

penelitian ini adalah perusahaan non-finansial yang terdaftar pada Sektor

Pertanian di Indonesia. Sampel adalah terdiri atas sejumlah anggota yang

dipilih dari populasi yang sesuai dengan kriteria dalam pembentukan

sampel. Sehingga, dengan mempelajari sampel, peneliti mampu menarik

kesimpulan yang dapat digeneralisasikan terhadap populasi ketertarikan

yang diminati (Sakaran, 2017:53).

Pengambilan sampel menggunakan teknik sampling melalui cara

purposive sampling, yaitu sampel yang diambil sesuai dengan krtiteria

tujuan peneliti dalam menentukan suatu objek yang dijadikan sampel.

Sampel yang diambil harus memenuhi kriteria tertentu. Kriteria-kriteria

yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut.

1. Merupakan perusahaan non-finansial Sektor Pertanian yang tercatat

di Bursa Efek Indonesia.

2. Merupakan perusahaan non-finansial Sektor Pertanian yang memiliki

laporan keuangan triwulan I-IV yang telah diaudit berturut-turut dan

telah dipublikasikan dari tahun 2013-2019.

3. Perusahaan yang memiliki lindung nilai (hedging) selama periode

2013-2019.

Page 83: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

65

Dari kriteria-kriteria tersebut didapatkan 7 perusahaan yang sesuai

dengan kriteria-kriteria yang diinginkan.

Tabel 3.1. Proses Seleksi Berdasarkan Kriteria

NO Kriteria Jumlah

1 Perusahaan non-finansial Sektor

Pertanian yang terdaftar di BEI

21

2 Perusahaan non-finansial Sektor

Pertanian yang tidak memiliki

laporan keuangan triwulan I-IV yang

telah diaudit berturut-turut dan telah

dipublikasikan dari tahun 2013-2019.

(13)

3 Perusahaan non-finansial Sektor

Pertanian yang tidak memiliki

lindung nilai (hedging) selama 2013-

2019

(1)

Jumlah perusahaan yang memenuhi

kriteria

(7)

Total data sampel yang diobservasi 7 Tahun x 4 Triwulan

x 7 Perusahaan = 196

Page 84: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

66

B. Data dan Sumber Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder,

yaitu laporan keuangan yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia (BEI)

selama periode 2013-2019. Data tersebut diperoleh melalui situs Bursa Efek

Indonesia, 2019. Selain itu juga dilakukan penelusuran melalui jurnal, karya

ilmiah, artikel dan berbagai buku referensi sebagai sumber dan acuan dalam

penelitian ini.

C. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini bersifat studi kasus dengan menggunakan metode

kuantitatif dengan cara mengumpulkan, mempelajari, menganalisis, dan

mengintegrasikan variabel-variabel dari hasil publikasi perusahaan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Sektor Pertanian pada periode

penelitian dan diolah berdasarkan kriteria-kriteria pengambilan sampel yang

ditentukan peneliti.

Penelitian ini dilakukan terhadap Sektor Pertanian di Indonesia selama

periode 2013-2019. Penelitian ini dimulai dari mengumpulkan data-data

yang dibutuhkan terkait dengan Kesempatan Tumbuh (growth opportunity),

Financial Distress, Debt, Leverage, Ukuran Perusahaan (firm size),

Likuiditas (liquidity), dan Profitabilitas (profitability) terhadap penggunaan

lindung nilai (hedging). Perhitungan ini dilakukan dengan menggunakan

Microsoft Excel 2010 dan Eviews versi 8.

Page 85: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

67

D. Metode Analisis Data

1. Analisis Statistik Deskriptif

Deskriptif adalah studi yang digunakan untuk mengumpulkan data

yang menjelaskan dan mengetahui variabel yang diteliti untuk

membantu membuat keputusan. Statistik deskriptif adalah statistik

yang berfungsi untuk memahami dan mendeskripsikan karakteristik

terhadap obyek melalui sampel dan populasi yang diteliti (Sakaran,

2017:54). Menurut Sugiyono (2016:53) pendekatan deskriptif adalah

pendekatan dalam penelitian yang digunakan untuk mengetahui

keberadaan variabel mandiri baik hanya pada satu variabel atau lebih

tanpa menghubungkan dengan variabel lain.

2. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi

data panel dengan alat yang digunakan yaitu program Eviews. Data

panel adalah penggabungan dari data time series (runtut waktu) dan

data cross section (individual). Adapun keunggulan penggunaan

regresi data panel menurut Agus (2010:237) adalah sebagai berikut:

1. Teknik estimasi Panel data dapat mengatasi hetergenitas individu

secara eksplisit dengan memberikan variabel spesifik individu.

2. Kemampuan mengontrol heterosgenitas ini selanjutnya

menjadikan data panel dapat digunakan untuk menguji dan

membangun model perilaku kompleks.

Page 86: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

68

3. Dengan mempelajari observasi Cross-section yang berulang-

ulang, sehingga metode data panel cocok digunakan untuk

mempelajari dinamika perubahan (study of dynamic adjustmen).

4. Dengan menggabungkan observasi time series dan cross section,

data panel memiliki implikasi ada data yang lebih informatif,

lebih variatif, dan kolinieritas (multiko) antara data semakin

berkurang, dan derajat kebebasan (degree of freedom/df) lebih

tinggi sehingga dapat diperoleh hasil estimasi yang lebih

efisiensi.

5. Data panel paling baik untuk mendeteksi dan mengukut dampak

secara sederhana tidak bisa dilihat pada data cross section murni

atau time series murni.

6. Data panel berfungsi untuk meminimalkan bias yang mungkin

menimbulkan oleh agregasi data individu.

Dalam metode estimasi model data panel menurut Widarjono

(2009:231-234) dapat dilakukan melalui tiga pendekatan:

1. Model Ordinary Least Square (OLS) Pooled (Common Effect)

Merupakan pendekatan model data panel yang hanya

mengkombinasikan data time series dan cross section sehingga

dikatakan model yang paling sederhana. Pada model ini dimensi

waktu maupun individu tidak diperhatikan, yang berarti bahwa

perilaku data perusahaan sama dalam berbagai kurun waktu. Metode

ini bisa digunakan pendekatan Ordinary Least Square (OLS) atau

Page 87: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

69

teknik kuadrat terkecil untuk mengestimasi model data panel

(Firdaus, 2018:213).

2. Model Fixed Effect

Model ini mengasumsikan bahwa perbedaan antara individu

dapat diakomodasi dan perbedaan intersepnya. Model Fixed Effect

dalam data panel yaitu menggunakan teknik variabel dummy untuk

menangkap perbedaan intersep antar perusahaan, perbedaan intersep

bisa terjadi karena perbedaan budaya kerja, manajerial, dan insentif.

Namun demikian slopnya sama antar perusahaan. Model estimasi ini

sering juga disebut dengan teknik Least Squares Dummy Variable

(LSDV) (Firdaus, 2018:217).

3. Model Random Effect

Model Random Effect ini dimana variabel gangguan mungkin

saling berhubungan antar waktu dan antar individu. Pada model

Random Effect perbedaan intersep disebabkan oleh error terms

masing-masing perusahaan. Keuntungan menggunakan model

Random Effect yakni menghilangkan heteroskedasitas. Model ini

disebut dengan Error Component Model (ECM). Dalam metode

Ordinary Least Square (OLS) tidak bisa digunakan untuk

mendapatkan estimator yang efisien bagi model random effect.

Sehingga metode yang tepat untuk mengestimasi model random

effect adalah Generalized Least Square (GLS) dengan asumsi

homokedastisitas dan tidak ada cross sectional correlation (Firdaus,

2018:230).

Page 88: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

70

Untuk memilih model yang paling tepat digunakan dalam mengelola

data panel, terdapat beberapa pengujian yang dapat dilakukan menurut

Sriyana (2014:153-154) yakni:

4. Uji Chow Test

Uji Chow ini dilakukan untuk menentukan model pendekatan

yang akan digunakan Common Effect atau Fixed Effect dengan

melihat nilai probabilitasnya. Hipotesis yang digunakan dalam uji ini

adalah (Sriyana, 2014:153):

H0 : Common Effect

H1 :Fixed Effect Model

Jika nilai probabilitas > α 0.05 maka H0 diterima atau model

yang digunakan adalah model pendekatan Common Effect. Jika nilai

probabilitas < α 0.05 maka H0 ditolak, artinya model regresi data

panel yang tepat untuk digunakan adalah Fixed Effect. Namun jika

H0 ditolak, maka model Fixed Effect harus diuji kembali untuk

memilih apakah memakai model Fixed Effect atau Random Effect

baru dianalisis.

5. Uji Hausman

Uji Hausman ini dilakukan untuk menentukkan model

pendekatan yang digunakan Fixed Effect atau Random Effect.

Hipotesis yang digunakan dalam uji ini adalah sebagai berikut

(Sriyana, 2014:154):

H0 : Random Effect Model

Page 89: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

71

H1 :Fixed Effect Model

Jika nilai probabilitas > α 0.05 maka H0 diterima atau model

yang digunakan adalah model pendekatan Random Effect. Jika nilai

probabilitas < α 0.05 maka H0 ditolak, artinya model regresi data

panel yang tepat untuk digunakan adalah Fixed Effect.

6. Uji Lagrange Multiplier

Pengujian untuk menentukkan model common effect atau

random effect yang paling tepat digunakan dalam mengestimasi data

panel (Gujarati, 2012:253). Hipotesis dalam uji lagrange multiplier

adalah:

H0 : Common Effect

H1 :Random Effect

Kriteria pengujian menyatakan jika probabilitas > 0.05 maka H0

ditolak. Dan sebaliknya jika pengujian menyatakan nilai probabilitas

< 0.05 maka H0 diterima. Jika H0 diterima, maka model yang

digunakan adalah common effect. Namun jika H0 ditolak dan H0

diterima, maka model yang digunakan adalah random effect.

Uji lagrange multiplier hanya digunakan saat uji chow dan uji

hausman menunjukkan hasil yang berbeda, dimana uji chow

menunjukkan model yang tepat untuk digunakan adalah common

effect sedangkan uji hausman menunjukkan model yang tepat untuk

digunakan adalah random effect, maka diperlukan pengujian

menggunakan lagrange multiplier untuk menentukkan mana diantara

Page 90: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

72

kedua model tersebut yang paling tepat untuk digunakan. Namun

jika hasil uji chow dan uji hausman menunjukkan hasil yang sama,

maka uji lagrange multiplier tidak perlu dilakukan.

3. Uji Asumsi Klasik

Setelah dilakukan pemilihan model, selanjutnya dilakukan uji

asumsi klasik dengan beberapa pengujian sebagai berikut (Gujarati,

2012:253):

1. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah untuk menguji apakah variabel-variabel

dalam model regresi data panel berdistribusi normal atau tidak.

Pengujian normalitas dengan program Eviews menggunakan dua

cara yaitu nilai chi square dan nilai jarque-bera (Ghozali, 2013:160)

hipotesis yang digunakan dalam uji normalitas adalah:

H0 : Data berdistribusi normal

H1 :Data tidak berdistribusi normal

Data dinyatakan berdistribusi normal apabila probabilitas dari uji

Jarque Bera bernilai lebih besar dari level of significant (alpha) atau

jika nilai probabilitas > 0.05 maka H0 diterima. Dan sebaliknya jika

pengujian menyatakan nilai probabilitas < 0.05 maka H0 ditolak. Jika

H0 diterima, maka data berdistribusi normal. Namun jika H0 ditolak

dan H0 diterima, maka data tidak berdistribusi normal.

Page 91: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

73

2. Uji Multikolinearitas

Dalam model regresi diasumsikan tidak memuat hubungan

dependend linier antarvariabel independen. Jika terjadi hubungan

dependensi linier yang kuat di antara variabel independen maka

dinamakan terjadi problem multikolinearitas. Jika terjadi

multikolinearitas maka nilai standard error dari koefisien menjadi

tidak valid sehingga hasil uji signifikansi koefisen dengan uji t tidak

valid (Ghozali, 2013:105)

Uji multikolinieritas adalah kondisi adanya hubungan linier antar

variabel independen. Untuk melihat ada atau tidaknya gejala

multikolinearitas dengan cara melihat Variance Inflation Factor

(VIF). Jika nilai Varianve Inflation Factor (VIF) lebih besar dari 10

maka data dalam penelitian ini terkena multikolinearitas. Sebaliknya

jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) lebih kecil dari 10 maka

dalam penelitian ini tidak terkena multikolinearitas. Dengan

hipotesis sebagai berikut:

H0 : tidak ada multikolinearitas

H1 :ada multikolinearitas

Bila r < 10 (tidak ada multikolinearitas), maka H0 ditolak.

Bila r > 10 (ada multikolinearitas), maka H0 diterima.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menganalisis apakah variansi dari error

bersifat tetap/konstan (homokedastik) atau berubah-ubah

(heterokedastik). Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas

Page 92: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

74

dalam penelitian ini digunakan uji Breusch-Pagan-Godfrey dengan

cara melihat nilai probability Chi Square. Jika nilai probability Chi

Square lebih besar dari tingkat signifikansi α = 0.05 atau 5% maka

data dalam penelitian ini tidak terkena heteroskedastisitas.

Sebaliknya jika nilai probability Chi Square lebih kecil dari tingkat

signifikansi α = 0.05 atau 5% maka data dalam penelitian ini

terkena heteroskedastisitas. Cara mendeteksi heteroskedastisitas

yang dilakukan dalam peneltian ini adalah menggunakan uji

Breusch-Pagan-Godfrey. Hipotesis uji Breusch-Pagan-Godfrey

adalah (Ghozali, 2013:139):

H0 : tidak ada heteroskedastsitas

H1 :ada heteroskedastsitas

Bila probabilitas Obs*R² > 0.05, maka H0 diterima

Bila probabilitas Obs*R² < 0.05, maka H0 ditolak

4. Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2013:137) uji autokorelasi bertujuan untuk

menguji apakah pada korelasi antarkeseluruhan pengganggu

(residual) dalam model regresi data panel pada periode t dengan

kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya).

Uji autokorelasi diharapkan observasi residual tidak saling

berkorelasi. Pengujian asumsi autokorelasi dapat dilihat melalui

Lagrange Multiplier Test (LM Test). Kriteria pengujian menyatakan

jika semua probabilitas (Obs*R²) > level of significance (α) atau

(Obs*R²) > 0.05 maka dapat dinyatakan bahwa observasi residual

Page 93: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

75

tidak saling berkorelasi, sehingga dapat dinyatakan asumsi

autokorelasi terpenuhi.

Setelah dilakukan uji asumsi klasik selanjutnya adalah uji

signifikansi. Uji signifikansi merupakan prosedur yang digunakan

untuk menguji kesalahan atau kebenaran dari hasil hipotesis null dari

sampel. Adapun uji statistik analisis regresi tersebut menurut

Widarjono (2009:63-65) antara lain:

1. Uji Koefisien Determinasi (R Square)

Suatu model mempunyai kebaikan dan kelemahan jika

diterapkan dalam masalah yang berbeda. Untuk mengukur kebaikan

suatu model (goodness of fit) digunakan koefisien determinasi (R2).

Nilai koefisien determinasi merupakan suatu ukuran yang

menunjukkan besar sumbangan dari variabel independen terhadap

variabel dependen, atau dengan kata lain koefisien determinasi

menunjukkan variabel Y yang diterangkan oleh pengaruh linear X.

Nilai koefisien determinasi antara 0 dan 1. Nilai koefisien

determinan yang mendekati 0 (nol) berarti kemampuan semua

variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat

terbatas. Nilai konefisien determinan yang mendekati 1 (satu) berarti

variabel independen hampir memberikan informasi yang dijelaskan

untuk memprediksi variabel dependen (Ghozali, 2013:87).

2. Uji Signifikansi Simultan (Uji F Statistik)

Uji F statistik ini digunakan untuk melihat seberapa besar

pengaruh variabel independen secara keseluruhan atau bersama sama

Page 94: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

76

terhadap variabel dependen. Hipotesis yang digunakan dalam uji F

statistik adalah sebagai berikut:

H0 : probabilitas > level of significance (0.05), artinya secara

bersama-sama tidak ada pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen.

Ha : probabilitas < level of significance (0.05), artinya secara

bersama-sama ada pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen.

Apabila probabilitas dari uji F bernilai lebih besar dari level of

significance (alpha) atau jika nilai probabilitas > 0.05 maka H0

diterima. Dan sebaliknya jika pengujian menyatakan nilai

probabilitas < 0.05 maka H0 ditolak. Jika H0 diterima, maka secara

bersama-sama (simultan) tidak ada pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen. Namun jika H0 ditolak dan Ha diterima,

maka artinya secara bersama-sama (simultan) ada pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013:177).

3. Uji Siginifikansi Parsial (T Statistik)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh

pengaruh suatu variabel independen terhadap variabel dependen

dengan menganggap variabel independen lainnya konstan (Ghozali,

2013:178). Uji statistik t dalam penelitian ini dapat dilihat pada nilai

probabilitas t-statistic.

Page 95: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

77

Uji statistik t dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh

pengaruh Growth opportunity, Financial Distress, Debt, Firm Size,

Leverage, Liquidity, dan Profitability terhadap penggunaan lindung

nilai (hedging). Jika nilai probabilitas t-statistic lebih besar dari

tingkat signifikansi α = 0.05 atau 5% maka secara parsial variabel

independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen. Sebalinya jika nilai probabilitas t-statistic lebih kecil dari

tingkat signifikansi α = 0.05 atau 5% maka secara parsial variabel

independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Dengan hipotesis sebagai berikut:

H0 = Secara parsial variabel independen tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen.

H1 = Secara parsial variabel independen berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen.

Bila probabilitas α > 0.05 variabel independen tidak

signifikansi (H0 diterima, H1 ditolak yang artinya terdapat pengaruh

yang tidak signifikan secara parsial).

Bila probabilitas α < 0.05 variabel independen signifikan (H0

ditolak, H1 diterima yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan

secara parsial).

4. Model Regresi Data Panel

Model persamaan dasar dasar data panel adalah:

Page 96: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

78

HEDGit = ß0i + ß1GO1it + ß2FD2it + ß3DE3it + ß4LV4it + ß5FZ5it +

ß6LQ6it + ß7PR7it + µ it

Dimana :

ß0i = Konstanta model regresi pada unit observasi ke i

ß1 - ß4 = koefisien regresi

µ it = Standar error pada unit observasi ke i dan waktu ke t

HEDGit= Hedging

GO1it = Growth Opportunity pada unit observasi ke i dan waktu

ke t

FD2it = Financial Distress pada unit observasi ke i dan waktu ke t

DE3it = Debt pada unit observasi ke i dan waktu ke t

LV4it = Leverage pada unit observasi ke i dan waktu ke t

FZ5it = Firm Size pada unit observasi ke i dan waktu ke t

LQ6it = Liquidity pada unit observasi ke i dan waktu ke t

PR7it = Profitability pada unit unit observasi ke i dan waktu ke t

E. Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian adalah suatu hal yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga memberikan informasi

bagi peneliti untuk kemudian dapat ditarik kesimpulannya (Sakaran,

2017:3). Berdasarkan perumusan hipotesis dan telaah pustaka, maka

variabel-variabel dalam penelitian ini adalah :

Page 97: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

79

1. Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel bebas yang mempengaruhi

atau menjadi sebab timbulnya variabel dependen (Sakaran, 2017:4).

Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah :

a) Kesempatan Tumbuh (Growth Opportunity)

Growth opportunity menunjukkan bahwa perusahaan

memiliki peluang pertumbuhan yang tinggi akan kebutuhan modal

yang cukup besar bagi perusahaan untuk membiayi petumbuhan

perusahaan tersebut di masa yang akan datang. Ketika modal yang

diperoleh dari luar negeri maka akan menghadapi risiko fluktuasi nilai

tukar. Perolehan dana yang besar akan menimbulkan utang yang besar

pula yang pada akhirnya akan memberikan dampak terhadap

perusahaan yang dinamakan risiko gagal bayar. Salah satu cara untuk

meminimalisir risiko tersebut yaitu dengan adanya penggunaan

hedging (Vicentia et al. 2019) Adapun secara sistematis dapat

diformulisasikan sebagai berikut:

b) Financial Distress

Financial distress adalah kondisi dimana terjadinya kesulitan

keuangan suatu perusahaan sebelum perusahaan mengalami

kebangkrutan. Altman Z score adalah pengukur kinerja yang

digunakan dalam memprediksi kecenderungan kebangkrutan atau

tidaknya perusahaan (Bodroastuti dan Paranita, 2019). Financial

distress mengindikasikan risiko finansial yang besar, bahkan dapat

Page 98: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

80

mengarah ke kondisi default sehingga mendesak perusahaan untuk

melakukan lindung nilai (hedging). Jadi, semakinn tinggi financial

distress perusahaan maka semakin besar kemungkinan perusahaan

menerapkan kebijakan lindung nilai (hedging).

c) Debt

Pada penelitian ini menggunakan proksi Debt to Asset Ratio.

Debt to Asset Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur

sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang dan beberapa

besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan

aktivanya. Rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya baik jangka

pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dilikuidasi

(Rodoni, 2014:26).

x 100%

d) Leverage

Leverage memperlihatkan seberapa besar utang perusahaan,

sehingga dapat dikatakan rasio ini untuk mengetahui bagaimana

kemampuan perusahaan dalam menggunakan uang yang dipinjam.

Menurut Kasmir (2009:124) rasio leverage dibagi menjadi dua yaitu

debt to equity ratio yang menunjukkan perbandingan total hutang

perusahaan dengan ekuitas dan menunjukkan kemampuan ekuitas

perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban, dan debt to asset

ratio yang menunjukkan perbandingan total utang perusahaan

terhadap total asset perusahaan. Rasio leverage yang tinggi

Page 99: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

81

menandakan bahwa perusahaan memiliki utang yang tinggi yang

dapat meningkatkan profitabilitas perusahaannya. Perusahaan yang

melakukan eksposur transaksi atau mempunyai utang dengan

menggunakan mata uang asing sangat rentan terhadap fluktuasi nilai

tukar mata uang asing. Untuk menghindari risiko dari adanya fluktuasi

nilai tukar mata uang asing maka perusahaan perlu melakukan strategi

lindung nilai (hedging) dengan menggunakan instrumen derivatif

(Vicentia et al. 2019).

x 100%

e) Ukuran Perusahaan (Firm Size)

Ukuran perusahaan (firm size) mempengaruhi dalam

pengambilan keputusan dalam perusahaan, dan juga mempengaruhi

kemudahan dalam memperoleh sumber pendanaan yang berasal dari

internal ataupun dari eksternal. Semakin besarnya perusahaan akan

cenderung menggunakan aktivitas lindung nilai (hedging) untuk

melindungi asset-asset yang ada pada perusahaannya karena semakin

besarnya perusahaan risiko yang dihadapi juga akan semakin besar.

Pernyataan ini didukung oleh penelitian Saragih dan Musdholifah

(2017), Saraswati dan Suryantini (2019).

f) Likuiditas (Liquidity)

Likuiditas (liquidity) adalah rasio yang digunakan sebagai alat

ukur kemampuan perusahaan dalam membayar pinjaman jangka

pendeknya pada saat jatuh tempo atau dalam memenuhi kewajiban

Page 100: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

82

jangka pendeknya (Rodoni, 2014:26). Ukuran likuiditas perusahaan

yang lebih dapat ditunjukkan dengan rasio kas (kas terhadap

kewajiban lancar. Jika likuiditas perusahaan meningkat maka perlu

melakukan lindung nilai (hedging) dalam meminimalkan risiko

tersebut.

g) Profitabilitas (Profitability)

Profitabilitas (profitability) adalah mengukur kemampuan

perusahaan untuk menghasilkan laba (Rodoni, 2014:27). Profitabilitas

(profitability) merupakan faktor yang penting untuk dapat

melangsungkan hidup suatu perusahaan sehingga harus berada dalam

keadaan menguntungkan. Tanpa adanya keuntungan maka sangat sulit

bagi perusahaan menarik modalnya (Jannah dan Susyanti, 2019).

2. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel terikat yang dipengaruhi karena

adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel

dependen adalah:

Lindung nilai (hedging) merupakan suatu bentuk usaha dalam

mengelola risiko untuk melindungi perusahaan dari kerugian atas

valuta asing sebagai akibat dari terjadinya transaksi bisnis (Vincentia

et al. 2019). Lindung nilai (hedging) yang dapat dilakukan untuk

melindungi perusahaan Sektor Pertanian dari risiko kerugian nilai

Page 101: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

83

mata uang asing yang diakibatkan memiliki utang valuta asing dalam

jumlah besar maka lindung nilai (hedging) sangat penting bagi

perusahaan dan memiliki peluang yang besar dalam penggunaan

lindung nilai (hedging), sehingga variabel dependen pada penelitian

ini adalah lindung nilai (hedging). Instrumen derivatif terdiri dari

kotrak future, forward, option, dan swap. Variabel dependen dalam

penelitian ini menggunakan variabel dummy. Apabila perusahaan

menggunakan instrumen derivatif sebagai aktivitas lindung nilai

(hedging), diberi angka 1 sebagai kategori bahwa perusahaan tersebut

menggunakan lindung nilai (hedging), dan diberi angka 0 jika

perusahaan tersebut tidak menggunakan lindung nilai (hedging).

Page 102: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

84

BAB IV

TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang berasal

dari laporan keuangan triwulan I-IV. Data-data yang diperoleh kemudian

diolah menggunakan software Eviews 8. Objek penelitian yang dilakukan

dalam penelitian ini adalah Perusahaan Sektor Pertanian yang ada di

Indonesia pada tahun 2013-2019. Sebagaimana yang telah disebutkan

sebelumnya, Perusahaan Sektor Pertanian di Indonesia pada tahun tersebut

sejumlah 21 Perusahaan. Sehubungan dengan sampling yang digunakan

adalah purposive sampling, maka setelah melalui penyaringan dengan

kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti sehingga tersisa 7 perusahaan

yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini selama tahun 2013-

2019. Gambaran hasil penyeleksian sampel penelitian adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.1. Hasil Penyeleksian Sampel Penelitian

No Kode Saham Nama Emiten

1 BISI Bisi International Tbk.

2 SGRO Sampoerna Agro Tbk.

3 SIMP Salim Inomas Pratama Tbk.

4 SSMS Sawit Sumbermas Sarana Tbk.

5 SMAR Smart Tbk.

6 TBLA Tunas Baru Lampung Tbk.

7 UNSP Bakrie Sumatera Plantions Tbk.

Page 103: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

85

B. Temuan Hasil Penelitian

1. Deskriptif Variabel Penelitian

Pada bagian ini akan digambarkan atau dideskripsikan dari data

masing-masing variabel yang menampilkan karakteristik dari sampel

yang digunakan dalam penelitian ini. Karakteristik sampel tersebut

meliputi, observasi, nilai rata-rata (mean), nilai maksimum, minimum,

dan Std.Deviation. Deskripsi dalam penelitian meliputi 7 variabel,

yaitu: Growth Opportunity (GO), Financial Distress (FD), Debt (DE),

Leverage (LV), Firm size (FZ), Liquidity (LQ), Profitability (PR).

Perhitungan data variabel pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2. Tabel Analisis Deskriptif

GO FD DE LV FZ LQ PR

BISI

Obs. 196 196 196 196 196 196 196

Mean 4.03 3.55 2.04 7.19 2.17 6.53 4.33

Maximum 9.10 9.80 9.70 157.0 2.85 8.97 9.61

Minimum 0.80 1.04 1.16 1.04 1.58 1.22 1.08

Std.Dev. 2.59 2.57 2.13 29.36 0.40 1.93 2.87

SGRO

Obs. 196 196 196 196 196 196 196

Mean 4.32 2.89 4.84 3.53 6.61 3.60 4.02

Maximum 9.62 7.30 5.73 9.99 9.46 9.18 9.26

Minimum 1.06 1.03 2.67 1.03 1.11 1.02 1.04

Std.Deviation 2.69 1.23 0.83 3.11 2.27 3.16 2.43

Page 104: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

86

SIMP

Obs. 196 196 196 196 196 196 196

Mean 3.13 3.79 4.61 8.60 3.21 5.81 3.61

Maximum 8.25 9.64 4.97 9.89 3.55 9.66 9.91

Minimum 1.03 0.90 3.94 6.51 2.65 1.07 1.23

Std.Deviation 1.95 2.75 0.25 0.84 0.27 3.46 2.55

SSMS

Obs. 196 196 196 196 196 196 196

Mean 3.47 3.51 5.64 3.25 1.96 3.60 4.66

Maximum 9.34 8.10 9.41 7.04 5.77 9.85 9.41

Minimum 1.00 1.03 2.32 1.11 1.11 1.34 1.01

Std.Deviation 2.69 2.35 2.33 1.57 0.90 1.87 2.72

SMAR

Obs. 196 196 196 196 196 196 196

Mean 3.18 3.55 3.69 4.22 2.32 1.37 3.27

Maximum 9.36 9.00 6.47 8.17 2.93 3.03 8.87

Minimum 1.06 1.04 2.32 1.23 1.21 1.01 1.00

Std.Deviation 2.03 2.62 1.23 1.80 0.48 0.45 2.00

TBLA

Obs. 196 196 196 196 196 196 196

Mean 3.77 4.36 6.74 2.30 4.08 1.40 3.15

Maximum 9.88 9.90 7.28 2.68 9.80 2.25 6.81

Minimum 1.04 1.04 1.41 1.66 1.04 1.04 1.21

Page 105: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

87

Std.Deviation 2.77 2.83 1.07 0.24 3.07 0.37 1.66

UNSP

Obs. 196 196 196 196 196 196 196

Mean 4.01 3.66 5.36 2.43 1.62 3.41 3.63

Maximum 8.89 9.63 9.64 9.90 2.10 9.86 9.80

Minimum 1.45 1.15 1.03 1.03 1.31 1.00 1.13

Std.Deviation 1.88 2.48 3.21 1.81 0.26 3.14 2.26

Rata-rata 3.70 3.62 4.70 4.50 3.14 3.67 3.81

Maximun 9.88 9.90 9.70 157 9.80 9.86 9.91

Minimum 0.80 0.90 1.03 1.03 1.04 1.00 1.00

Std.

Deviation 2.40 2.45 2.29 11.27 2.19 2.97 2.40

Sumber: Output Eviews 8.0 (data diolah)

Page 106: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

88

Berdasarkan hasil tabel 4.2 di atas secara keseluruhan, seluruh

perusahaan yang dianalisis sebagian besar menggunakan hedging. GO

memiliki rata-rata 3.70% dan nilai maksimum sebesar 9.88% yang

berarti perusahaan mengalami pertumbuhan yang besar. Dimana nilai

tertinggi terdapat pada perusahaan Tunas Baru Lampung Tbk.

(TBLA) yang mengedepankan pada distributor produk konsumen

berbasis pertanian di Indonesia di bidang perkebunan kelapa sawit,

nanas dan tebu. Nilai minimum sebesar 0.80%, dimana nilai terendah

terdapat pada perusahaan Bakrie Sumatera Plantions Tbk. (UNSP)

yang mengedepankan di bidang perkebunan kelapa sawit dan karet.

GO memiliki tingkat risiko sebesar 2.40% yang berati perusahaan

dihadapkan pada risiko valas.

FD memiliki rata-rata 3.62% dan nilai maksimum sebesar 9.90%

yang berarti perusahaan sektor pertanian terdapat pada posisi baik atau

aman dari potensi kebangkrutan. Dimana nilai tertinggi terdapat pada

perusahaan Salim Inomas Pratama Tbk. (SIMP) yang mengedepankan

pada perkebunan tebu, kakao, kelapa sawit, dan teh. Nilai minimum

sebesar 0.90%, dimana nilai terendah terdapat pada perusahaan Bisi

International Tbk. (BISI) yang mengedepankan pada produsen benih

hibrida untuk jagung, padi dan holtikultura, pupuk. FD memiliki

tingkat risiko sebesar 2.45% yang berarti perusahaan sektor ini

terdapat pada kondisi keuangan yang membutuhkan perhatian khusus.

DE memiliki rata-rata 4.70% dan nilai maksimum sebesar 9.70%

yang berarti perusahaan mampu mengelola utangnya lebih baik. Nilai

Page 107: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

89

tertinggi terdapat pada perusahaan Bakrie Sumatera Plantions Tbk.

(UNSP) yang mengedepankan di bidang perkebunan kelapa sawit dan

karet. Nilai minimum sebesar 1.03%, dimana nilai terendah terdapat

pada perusahaan Bisi International Tbk. (BISI) yang mengedepankan

pada produsen benih hibrida untuk jagung, padi dan holtikultura,

pupuk. DE memiliki tingkat risiko sebesar 2.29% yang berarti

perusahaan dihadapkan pada risiko utang jangka pendek sehingga

mendorong perusahaan untuk menggunakan hedging.

LV memiliki rata-rata 4.50% dan nilai maksimum sebesar 157%

yang berarti perusahaan sektor pertanian memiliki kemampuan

mengelola dana terhadap aset perusahaan. Dimana nilai tertinggi

terdapat pada perusahaan Sampoerna Agro Tbk. (SGRO) yang

bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan karet. Nilai

minimum sebesar 1.03%, dimana nilai terendah terdapat pada

perusahaan Sampoerna Agro Tbk. (SGRO). LV memiliki tingkat

risiko sebesar 11.27% yang berarti perusahaan dihadapkan pada risiko

utang dan fluktuasi nilai tukar mata uang asing.

FZ memiliki rata-rata 3.14% dan nilai maksimum sebesar 9.80%

yang berarti perusahaan sektor pertanian memiliki ekspansi yang lebih

luas. Dimana nilai tertinggi terdapat pada perusahaan Tunas Baru

Lampung Tbk. (TBLA) yang mengedepankan pada distributor produk

konsumen berbasis pertanian di Indonesia di bidang perkebunan

kelapa sawit, nanas dan tebu. Nilai minimum sebesar 1.04%, dimana

nilai terendah terdapat pada perusahaan Tunas Baru Lampung Tbk.

Page 108: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

90

(TBLA). FZ memiliki tingkat risiko sebesar 2.19% yang berarti

perusahaan dihadapkan pada risiko tingkat penjualan yang tinggi yang

disebabkan memiliki skala ukuran perusahaan yang besar.

LQ memiliki rata-rata 3.67% dan nilai maksimum sebesar 9.86%

yang berarti perusahaan sektor pertanian memiliki kemampuan dalam

mengelola kewajiban jangka pendeknya. Dimana nilai tertinggi

terdapat pada perusahaan Bakrie Sumatera Plantions Tbk. (UNSP)

yang mengedepankan di bidang perkebunan kelapa sawit dan karet.

Nilai minimum sebesar 1.00%, dimana nilai terendah terdapat pada

perusahaan Bakrie Sumatera Plantions Tbk. (UNSP). LQ memiliki

tingkat risiko sebesar 2.97%, yang berarti perusahaan dihadapkan

pada risiko likuiditas dalam membayar kewajiban jangka pendeknya.

PR memiliki rata-rata 3.81% dan nilai maksimum sebesar 9.91%

yang berarti perusahaan sektor pertanian memiliki kemampuan dalam

mengelola laba perusahaan. Dimana nilai tertinggi terdapat pada

perusahaan Salim Inomas Pratama Tbk. (SIMP) yang mengedepankan

di bidang agribisnis dalam pemuliaan benih bibit, pembudidayaan dan

pengolahan kelapa sawit. Nilai minimum sebesar 1.00%, dimana nilai

terendah terdapat pada perusahaan Bakrie Sumatera Plantions Tbk.

(UNSP) yang mengedepankan di bidang perkebunan kelapa sawit dan

karet. PR memiliki tingkat risiko sebesar 2.40%, yang berarti

perusahaan dihadapkan pada risiko profitabilitas yang dapat

menurunkan nilai laba perusahaan.

Page 109: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

91

2. Uji Model Regresi Data Panel

Analisis model data panel dalam penelitian ini dilakukan dengan

lima model yaitu common effect, fixed effect, uji chow, random effect,

dan uji hausman

a. Common Effect

Langkah pertama adalah dengan melakukan olah data

menggunakan pendekatan Common Effect Model (CEM).

Hasil pengolah menggunakan program Eviews 8.0 seperti

pada tabel 4.3 di bawah ini:

Tabel 4.3. Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Common

Effect

Dependent Variable: HEDGING

Method: Panel Least Squares

Date: 05/13/20 Time: 19:55

Sample: 2013Q1 2019Q4

Periods included: 28

Cross-sections included: 7

Total panel (balanced) observations: 196 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. HEDGING 147.3081 31.80097 4.632188 0.0000

GO -0.039929 0.033649 -1.186615 0.2369

FD 0.027365 0.035564 0.769463 0.4426

DE -0.035850 0.035632 -1.006105 0.3157

LV -0.064524 0.028784 -2.241668 0.0262

FZ -0.035371 0.036223 -0.976475 0.3301

LQ 0.048000 0.027565 1.741360 0.0833

PR -0.063321 0.033104 -1.912775 0.0573 R-squared 0.079232 Mean dependent var 83.13776

Adjusted R-squared 0.044949 S.D. dependent var 109.7286

S.E. of regression 107.2342 Akaike info criterion 12.22787

Sum squared resid 21.61844 Schwarz criterion 12.36167

Log likelihood -1190.331 Hannan-Quinn criter. 12.28204

F-statistic 2.311068 Durbin-Watson stat 1.183533

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Ouput Eviews 8.0 (data diolah)

Page 110: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

92

b. Fixed Effect

Langkah kedua dilakukan pengolahan data menggunakan

pendekatan Fixed Effect Model (FEM).

Hasil pengolahan menggunakan program Eviews 8.0 seperti

pada tabel 4.4 di bawah ini:

Tabel 4.4. Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Fixed Effect

Dependent Variable: HEDGING

Method: Panel Least Squares

Date: 05/13/20 Time: 19:56

Sample: 2013Q1 2019Q4

Periods included: 28

Cross-sections included: 7

Total panel (balanced) observations: 196 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. HEDGING 130.8931 41.68626 3.139958 0.0000

GO 0.033773 0.033636 1.004070 0.0123

FD 0.024784 0.035805 0.692193 0.0000

DE 0.039073 0.047152 0.828665 0.0002

LV 0.101734 0.048330 2.104991 0.0415

FZ 0.031850 0.054021 0.589585 0.0000

LQ -0.031407 0.033371 -0.941168 0.0014

PR 0.065455 0.033434 1.957741 0.0000 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.986899 Mean dependent var 83.13776

Adjusted R-squared 0.864534 S.D. dependent var 109.7286

S.E. of regression 106.1289 Akaike info criterion 12.23594

Sum squared resid 20.49930 Schwarz criterion 12.47009

Log likelihood -1185.122 Hannan-Quinn criter. 12.33073

F-statistic 2.034791 Durbin-Watson stat 1.202275

Prob(F-statistic) 0.000249

Sumber: Output Eviews 8.0 (data diolah)

c. Uji Chow

Langkah selanjutnya adalah dilakukan pengujian untuk

memilih model data panel yang akan digunakan. Untuk memilih

common effect atau fixed effect maka digunakan uji likelihood

Page 111: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

93

atau uji chow. Jika probabilitasnya > 0,05 maka H0 diterima,

artinya model yang terpilih adalah common effect. Dan

sebaliknya, jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha

diterima, artinya model yang terpilih adalah fixed effect.

Berikut ini merupakan hasil dari uji chow:

Tabel 4.5. Hasil Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: Untitled

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 10.139888 (6,153) 0.0000

Cross-section Chi-square 55.909432 6 0.0000

Sumber: Ouput Eviews 8.0 (data diolah)

Nilai yang harus diperhatikan pada uji chow adalah nilai

probabilitas dari F-Statistik. Hipotesis yang digunakan dalam uji

chow adalah sebagai berikut:

H0 : Common Effect Model

Ha : Fixed Effect Model

Berdasarkan tabel 4.5 di atas, model yang terpilih untuk

sementara adalah fixed effect. Hal ini dikarenakan nilai

probabilitasnya adalah < 0,05 (0,0000 < 0,05) yang berarti H0

ditolak dan Ha diterima.

d. Random Effect

Setelah dilakukannya uji chow, maka dilakukan pengolahan

data dengan metode pendekatan Random Effect Model (REM)

untuk dibandingan dengan Fixed Effect Model (FEM). Adapun

Page 112: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

94

hasil pengolahan dari program Eviews 8.0 didapatkan data

sebagai berikut:

Tabel 4.6. Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Random Effect

Dependent Variable: HEDGING

Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)

Date: 05/13/20 Time: 19:57

Sample: 2013Q1 2019Q4

Periods included: 28

Cross-sections included: 7

Total panel (balanced) observations: 196

Wallace and Hussain estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. HEDGING 141.8544 34.10669 4.159137 0.0000

GO -0.038276 0.033495 -1.142759 0.2546

FD 0.026008 0.035466 0.733305 0.4643

DE -0.017093 0.038391 -0.445224 0.6567

LV -0.072851 0.032770 -2.223141 0.0274

FZ -0.034722 0.040355 -0.860424 0.3907

LQ 0.046902 0.029028 1.615747 0.1078

PR -0.063557 0.033094 -1.920508 0.0563 Effects Specification

S.D. Rho Cross-section random 15.95506 0.0219

Idiosyncratic random 106.5231 0.9781 Weighted Statistics R-squared 0.068420 Mean dependent var 65.15540

Adjusted R-squared 0.033734 S.D. dependent var 108.3279

S.E. of regression 106.4850 Sum squared resid 2131744.

F-statistic 1.972532 Durbin-Watson stat 1.187615

Prob(F-statistic) 0.000831 Unweighted Statistics R-squared 0.077149 Mean dependent var 83.13776

Sum squared resid 2166735. Durbin-Watson stat 1.168436

Sumber: Ouput Eviews 8.0 (data diolah)

Page 113: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

95

e. Uji Hausman

Langkah selanjutnya adalah memilih metode data panel yang

akan digunakan yaitu uji hausman. Uji hausman ini dilakukan

untuk menentukkan model pendekatan yang digunakan fixed

effect atau random effect. Hipotesis yang digunakan dalam uji

hausman adalah sebagai berikut:

H0 : Random Effect Model

Ha : Fixed Effect Model

Jika nilai probabilitasnya > 0,05 maka H0 diterima atau mdoel

yang digunakan adalah pendekatan random effect.

Jika nilai probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak, artinya model

regresi data panel yang tepat digunakan adalah fixed effect.

Berikut ini merupakan hasil uji hausman:

Tabel 4.7. Hasil Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation: Untitled

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 2.210080 7 0.0000 Sumber: Output Eviews 8.0 (data diolah)

Berdasarkan tabel 4.6 di atas, maka model yang terpilih adalah

Fixed Effect. Hal ini dikarenakan angka probabilitasnya < 0.05

(0.0000 < 0.05), yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima.

Page 114: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

96

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Tabel 4.8

0

1

2

3

4

5

6

-150 -100 -50 0 50 100 150

Series: ResidualsSample 2013Q1 2019Q4Observations 196

Mean 7.30e-15Median -5.403982Maximum 155.1882Minimum -144.9434Std. Dev. 62.30746Skewness 0.386122Kurtosis 3.652975

Jarque-Bera 1.193192Probability 0.550683

Sumber: Ouput Eviews 8.0 (data diolah)

Berdasarkan histogram Uji Normalitas di atas dapat

diketahui bahwa probability Jarque-Bera > 0.05 (0.550683 >

0.05), artinya data pada penelitian ini berdistrbusi secara

normal. Oleh karena itu tidak perlu dilakukan perbaikan atas

data outlier.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada

tidaknya hubungan antar variabel bebas. Pada asumsi ini

diharapkan dapat dilakukan dengan melihat nilai korelasi antar

variabel bebas. Pengujian asumsi multikolinearitas dilakukan

dengan melihat Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai VIF

< 10 maka model dinyatakan tidak terdapat gejala

multikolinearitas.Berikut ini adalah pengujian multikolinieritas

menggunakan Centered VIF:

Page 115: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

97

Tabel 4.9. Hasil Uji Multikolinearitas

Variance Inflation Factors

Date: 04/11/20 Time: 08:29

Sample: 2013Q1 2019Q4

Included observations: 196

Coefficient Uncentered Centered

Variable Variance VIF VIF

HEDGING 12096.21 72.87913 NA

GO 0.004774 4.971847 1.508836

FD 0.009463 4.929907 2.189345

DE 2.085956 265.7541 8.755265

LV 0.925689 158.1793 7.519797

FZ 0.332173 98.16806 3.088118

LQ 0.004924 13.75372 1.074090

PR 0.002238 3.608385 1.077198

Sumber: Ouput Eviews 8.0 (data diolah)

Berdasarkan hasil uji multikolinearitas di atas, terlihat

bahwa nilai Centered VIF lebih kecil dari 10. Dengan

demikian model regresi yang terbentuk tidak mengandung

gejala multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Asumsi heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui

apakah residual memiliki ragam yang homogen (konstan) atau

tidak. Pengujian asumsi heteroskedastisitas diharapkan residual

memiliki ragam yang homogen. Pengujian asumsi

heteroskedastisitas dapat dilihat melalui uji Breusch-Pagan-

Godfrey. Berikut ini adalah hasil pengujian asumsi

heteroskedastisitas:

Page 116: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

98

Tabel 4.10. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedasticity Test: Breusch-Pagan-Godfrey F-statistic 2.701685 Prob. F(9,18) 0.2482

Obs*R-squared 13.00085 Prob. Chi-Square(9) 0.2330

Scaled explained SS 6.540210 Prob. Chi-Square(9) 0.2156

Sumber :Output Eviews 8.0 (data diolah)

Kriteria pengujian menyatakan jika semua probabilitas

(Obs* ) > level of significance (α) maka dapat dinyatakan

bahwa residual menyebar secara acak atau memiliki ragam

yang homogen, sehingga dapat dinyatakan asumsi

heteroskedastisitas terpenuhi. Berdasarkan hasil uji asumsi

heteroskedastisitas menggunakan uji Breusch-Pagan-Godfrey

diperoleh nilai Obs* sebesar 13.00085 dengan probabilitas

sebesar 0.2330. Hasil ini menunjukkan bahwa probabilitas >

level of significance (level α = 5%). Hal ini berarti residual

memiliki ragam homogen. Dengan demikian asumsi

heteroskedastisitas terpenuhi.

d. Uji Autokorelasi

Asumsi autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah pada

korelasi antarkeseluruhan pengganggu (residual) pada periode

t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Uji

autokorelasi diharapkan observasi residual tidak saling

berkorelasi. Pengujian asumsi autokorelasi dapat dilihat

melalui Lagrange Multiplier Test (LM Test). Berikut ini

adalah hasil pengujian asumsi autokorelasi:

Page 117: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

99

Tabel 4.11. Hasil Uji Autokorelasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 0.253443 Prob. F(2,16) 0.7792

Obs*R-squared 0.859813 Prob. Chi-Square(2) 0.6506

Sumber: Output Eviews 8.0 (data diolah)

Kriteria pengujian menyatakan jika semua probabilitas

(Obs* > level of significance (α) atau (Obs* 0,05

maka dapat dinyatakan bahwa observasi residual tidak saling

berkorelasi, sehingga dapat dinyatakan asumsi autokorelasi

terpenuhi. Hasil pengujian asumsi autokorelasi menggunakan

Lagrange Multiplier Test (LM Test) diperoleh nilai

Obs* sebesar 0.859813 dengan probabilitas sebesar 0.6506.

Hasil ini menunjukkan bahwa kedua probabilitas > level of

significance (level α = 5%). Dengan demikian dapat

dinyatakan bahwa antar observasi residual tidak saling

berkorelasi, sehingga asumsi autokorelasi terpenuhi.

4. Pengujian Hipotesis dengan Analisis Regresi Data Panel

a. Pengaruh Variabel Growth Opportunity, Financial

Distress, Debt, Leverage, Firm Size, Liquidity, dan

Profitability terhadap penggunaan Hedging secara parsial

(uji t).

Uji t dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh Growth

Opportunity, Financial Distress, Debt, Leverage, Firm Size,

Liquidity, dan Profitability secara parsial terhadap Hedging.

Pengujian secara parsial digunakan untuk menguji apakah

Page 118: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

100

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Jika nilai probabilitas > 0,05 atau 5% maka secara parsial

variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen. Sedangkan jika nilai probabilitas < 0,05

atau 5% maka secara parsial variabel independen berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen. Uji hipotesis secara

parsial dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 4.12. Hasil Uji t

Dependent Variable: HEDGING

Method: Panel Least Squares

Date: 05/13/20 Time: 19:56

Sample: 2013Q1 2019Q4

Periods included: 28

Cross-sections included: 7

Total panel (balanced) observations: 196 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. HEDGING 130.8931 41.68626 3.139958 0.0000

GO 0.033773 0.033636 1.004070 0.0123

FD 0.024784 0.035805 0.692193 0.0000

DE 0.039073 0.047152 0.828665 0.0002

LV 0.101734 0.048330 2.104991 0.0415

FZ 0.031850 0.054021 0.589585 0.0000

LQ -0.031407 0.033371 -0.941168 0.0014

PR 0.065455 0.033434 1.957741 0.0000 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.986899 Mean dependent var 83.13776

Adjusted R-squared 0.864534 S.D. dependent var 109.7286

S.E. of regression 106.1289 Akaike info criterion 12.23594

Sum squared resid 20.49930 Schwarz criterion 12.47009

Log likelihood -1185.122 Hannan-Quinn criter. 12.33073

F-statistic 2.034791 Durbin-Watson stat 1.202275

Prob(F-statistic) 0.000249

Sumber: Output Eviews 8.0 (data diolah

Page 119: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

101

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut:

1) Pengaruh Growth Opportunity (GO) terhadap Penggunaan

Hedging

Hasil pengujian dengan analisis regresi data panel di atas

menunjukkan bahwa nilai coefficient GO sebesar 1.004070

yang menunjukkan bahwa arah koefisien positif, sedangkan

probabilitas GO sebesar 0.0123 < 0.05 menyebabkan H0 ditolak

dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa GO

berpengaruh signifikan terhadap penggunaan hedging.

2) Pengaruh Financial Distress (FD) terhadap Penggunaan

Hedging

Hasil pengujian dengan analisis data panel di atas

menunjukkan bahwa nilai coefficient FD sebesar 0.692193 yang

menunjukkan bahwa arah koefisien positif, sedangkan

probabilitas FD sebesar 0.0000 < 0.05 menyebabkan H0 ditolak

dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa FD

berpengaruh signifikan terhadap penggunaan hedging.

3) Pengaruh Debt (DE) terhadap Penggunaan Hedging

Hasil pengujian dengan analisis data panel di atas

menunjukkan bahwa nilai coefficient DE yang diproksikan

dengan DAR sebesar 0.828665 yang menunjukkan bahwa arah

koefisien positif, sedangkan probabilitas DAR sebesar 0.0002 <

0.05 menyebabkan H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat

Page 120: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

102

disimpulkan bahwa DE berpengaruh signifikan terhadap

penggunaan hedging.

4) Pengaruh Leverage (LV) terhadap Penggunaan Hedging

Hasil pengujian dengan analisis data panel di atas

menunjukkan bahwa nilai coefficient LV yang diproksikan

dengan DER sebesar 2.104991 yang menunjukkan bahwa arah

koefisien positif, sedangkan probabilitas LV sebesar 0.0415 <

0.05 menyebabkan H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa LV berpengaruh signifikan terhadap

penggunaan hedging.

5) Pengaruh Firm Size (FZ) terhadap Penggunaan Hedging

Hasil pengujian dengan analisis data panel di atas

menunjukkan bahwa nilai coefficient FZ sebesar 0.589585 yang

menunjukkan bahwa arah koefisien positif, sedangkan

probabilitas FZ sebesar 0.0000 < 0.05 menyebabkan H0 ditolak

dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa FZ

berpengaruh signifikan terhadap penggunaan hedging.

6) Pengaruh Liquidity (LQ) terhadap Penggunaan Hedging

Hasil pengujian dengan analisis data panel di atas

menunjukkan bahwa nilai coefficient LQ sebesar -0.941168

menunjukkan bahwa arah koefisien negatif, sedangkan

probabilitas LQ sebesar 0.0014 < 0.05 menyebabkan H0 ditolak

Page 121: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

103

dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa LQ

berpengaruh signifikan terhadap penggunaan hedging.

7) Pengaruh Profitability (PR) terhadap Penggunaan Hedging

Hasil pengujian dengan analisis data panel di atas

menunjukkan bahwa nilai coefficient PR sebesar 1.957741

menunjukkan arah koefisien positif, sedangkan probabilitas PR

sebesar 0.0000 < 0.05 menyebabkan H0 ditolak dan Ha diterima.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa PR berpengaruh signifikan

terhadap penggunaan hedging.

b. Pengaruh variabel Growth Opportunity, Financial

Distress, Debt, Leverage, Firm Size, Liquidity, dan

Profitability terhadap Penggunaan Hedging secara

simultan (Uji F)

Uji F digunakan untuk mengetahui Growth Opportunity,

Financial Distress, Debt, Leverage, Firm Size, Liquidity, dan

Profitability terhadap Hedging secara simultan (Uji F). Uji F

digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel

independen secara keseluruhan atau bersama sama terhadap

variabel dependen. Apabila probabilitas > level of

significance (0,05) maka H0 diterima dan Ha ditolak sehingga

dapat disimpulkan bahwa variabel independen secara

simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen. Sedangkan apabila probabilitas < level of

significance (0,05) maka H0 ditolak dan Ha diterima sehingga

Page 122: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

104

dapat disimpulkan bahwa variabel independen berpengaruh

signifikan secara simultan terhadap variabel dependen. Uji

hipotesis secara simultan dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 4.13. Hasil Uji F

Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.986899 Mean dependent var 83.13776

Adjusted R-squared 0.864534 S.D. dependent var 109.7286

S.E. of regression 106.1289 Akaike info criterion 12.23594

Sum squared resid 20.49930 Schwarz criterion 12.47009

Log likelihood -1185.122 Hannan-Quinn criter. 12.33073

F-statistic 2.034791 Durbin-Watson stat 1.202275

Prob(F-statistic) 0.000249

Sumber: Output Eviews 8.0 (data diolah)

Dengan hipotesis:

H0 : GO, FD, DE, LV, FZ, LQ, dan PR secara simultan

tidak berpengaruh signifikan terhadap Hedging

Ha : GO, FD, DE, LV, FZ, LQ, dan PR secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap Hedging

Berdasarkan hasil uji F dapat dilihat bahwa nilai

probabilitas F-statistic sebesar 0.000249, sehingga H0 ditolak dan

Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara

simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

independen (GO, FD, DE, LV, FZ, LQ, dan PR) terhadap

penggunaan hedging.

Page 123: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

105

5. Koefisien Determinasi (Adjusted )

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa

besar kemampuan model dalam penelitian menerangkan variabel

dependen. Koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.14. Hasil Uji Adjusted R-Square

R-Squared 0.986899

Adjusted R-squared 0.864534

Sumber: Output Eviews 8.0 (data diolah)

Berdasarkan tabel 4.13 di atas besarnya nilai Adjusted R-

square adalah 0.864534. Hal ini menunjukkan bahwa Hedging

dapat dijelaskan oleh variabel (GO, FD, DE, LV, FS, LQ, dan

PR) sebesar 86.45%. Sedangkan sisanya (100% - 86.45% =

13.55%) dijelaskan oleh faktor lain diluar variabel penelitian.

Page 124: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

106

C. Pembahasan

Tabel 4.15. Hasil Regresi Data Panel Fixed Effect

Dependent Variable: HEDGING

Method: Panel Least Squares

Date: 05/13/20 Time: 19:56

Sample: 2013Q1 2019Q4

Periods included: 28

Cross-sections included: 7

Total panel (balanced) observations: 196 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. HEDGING 130.8931 41.68626 3.139958 0.0000

GO 0.033773 0.033636 1.004070 0.0123

FD 0.024784 0.035805 0.692193 0.0000

DE 0.039073 0.047152 0.828665 0.0002

LV 0.101734 0.048330 2.104991 0.0415

FZ 0.031850 0.054021 0.589585 0.0000

LQ -0.031407 0.033371 -0.941168 0.0014

PR 0.065455 0.033434 1.957741 0.0000 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.986899 Mean dependent var 83.13776

Adjusted R-squared 0.864534 S.D. dependent var 109.7286

S.E. of regression 106.1289 Akaike info criterion 12.23594

Sum squared resid 20.49930 Schwarz criterion 12.47009

Log likelihood -1185.122 Hannan-Quinn criter. 12.33073

F-statistic 2.034791 Durbin-Watson stat 1.202275

Prob(F-statistic) 0.000249

Sumber: Output Eviews 8.0 (data diolah) Berdasarkan Tabel 4.15 di atas, maka dapat diperoleh

persamaan model regresi antara variabel dependen (Hedging) dan

variabel independen (GO, FD, DE, LV, FZ, LQ, dan PR) sebagai

berikut:

Hedgingit = 130.8931HEDGit + 0.033773GOit + 0.024784FDit +

0.039073DEit + 0.101734LVit + 0.031850FZit - 0.031407LQit +

0.065455PRit + eit

Dari persamaan di atas dapat dijelaskan bahwa:

Page 125: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

107

a. Konstanta sebesar 130.8931 menunjukkan bahwa jika variabel

indepeden (GO, FD, DE, LV, FZ, LQ, dan PR) pada observasi

ke i dan periode ke t adalah konstanta, maka nilai Hedging

adalah 130.8931.

b. Koefisien regresi sebesar 0.033773 menunjukkan bahwa jika

nilai GO pada observasi ke i dan periode ke t meningkat

sebesar 1% maka nilai Hedging akan meningkat pada

observasi ke i dan periode ke t sebesar 0.033773.

c. Koefisien regresi sebesar 0.024784 menunjukkan bahwa jika

nilai FD pada observasi ke i dan periode ke t meningkat

sebesar 1% maka nilai Hedging akan meningkat pada

observasi ke i dan periode ke t sebesar 0.024784.

d. Koefisien regresi sebesar 0.039073 menunjukkan bahwa jika

nilai DE pada observasi ke i dan periode ke t meningkat

sebesar 1% maka nilai Hedging akan meningkat pada

observasi ke i dan periode ke t sebesar 0.039073.

e. Koefisien regresi sebesar 0.101734 menunjukkan bahwa jika

nilai LV pada observasi ke i dan periode ke t meningkat

sebesar 1% maka nilai Hedging akan meningkat pada

observasi ke i dan periode ke t sebesar 0.101734.

f. Koefisien regresi sebesar 0.031850 menunjukkan bahwa jika

nilai FZ pada observasi ke i dan periode ke t meningkat

sebesar 1% maka nilai Hedging akan meningkat pada

observasi ke i dan periode ke t sebesar 0.031850.

Page 126: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

108

g. Koefisien regresi sebesar -0.031407 menunjukkan bahwa jika

nilai LQ pada observasi ke i dan periode ke t meningkat

ebesar 1% maka nilai Hedging akan meningkat pada observasi

ke i dan periode ke t sebesar -0.031407.

h. Koefisien regresi sebesar 0.065455 menunjukkan bahwa jika

nilai PR pada observasi ke i dan periode ke t meningkat

sebesar 1% maka akan nilai Hedging akan meningkat pada

observasi ke i dan periode ke t sebesar 0.065455.

6. Interpretasi Hasil Penelitian

Berdasarkan pengujian hipotesis hasil penelitian yang telah

dilakukan untuk mengetahui pengaruh Growth Opportunity,

Financial Distress, Debt, Leverage, Firm Size, Liquidity, dan

Profitability terhadap Hedging pada Perusahaan Sektor Pertanian

Indonesia periode 2013-2019 akan dijabarkan sebagai berikut:

1. Pengaruh Growth Opportunity (GO) terhadap Penggunaan

Hedging

Hasil penelitian menunjukkan bahwa H01 ditolak dan Ha1

diterima yang artinya variabel GO berpengaruh signifikan

terhadap penggunaan Hedging. Hal ini dibuktikan dengan hasil

uji hipotesis dengan nilai signifikansi lebih kecil dari nilai α

(0.0123 < 0.05). GO yang meningkat menyebabkan penggunaan

hedging meningkat, yang berarti perusahaan pada sektor pertanian

mengedepankan pertumbuhan perusahaan yang baik dengan

melakukan ekspansi, dan melakukan ekspor-impor. GO yang

Page 127: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

109

meningkat menyebabkan perusahaan dihadapkan dengan risiko

valas karena memerlukan dana yang besar baik dana internal

maupun eksternal untuk membiayai pertumbuhannya, maka

penggunaan hedging meningkat.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Astyrianti dan

Sudiartha (2017), dalam penelitian ini metode yang digunakan

adalah regresi berganda, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

leverage, kesempatan tumbuh, dan likuiditas berpengaruh positif

signifikan sedangkan kebijakan dividen berpengaruh negatif

siginifikan terhadap keputusan hedging pada PT. Uniliver Tbk.

Saragih dan Musdholifah (2017), dalam penelitian ini metode

yang digunakan adalah regresi logistik, hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa growth opportunity, likuiditas, dan firm size

berpengaruh positif terhadap keputusan hedging pada perusahaan

Perbankan Indonesia. Tang (2019), dalam penelitian ini metode

yang digunakan adalah panel, hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa MV, Tobin_q, sales growth, leverage, dividend,

profitability, cash, age berpengaruh terhadap penggunaan

hedging, sehingga hedging menguntungkan perusahaan yang

inovatif dalam jangka waktu yang panjang pada perusahaan yang

terdaftar NBER (National Bureau of Economics Research).

Page 128: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

110

2. Pengaruh Financial Distress (FD) Terhadap Penggunaan

Hedging

Hasil penelitian menunjukkan bahwa H02 ditolak dan Ha2

diterima yang artinya variabel FD berpengaruh signifikan

terhadap penggunaan Hedging. Hal ini dibuktikan dengan hasil

uji hipotesis dengan nilai signifikansi lebih kecil dari nilai α

(0.0000 < 0.05). FD yang meningkat menyebabkan penggunaan

hedging meningkat, yang berarti perusahaan sektor pertanian

mengedepankan posisi perusahaan dari risiko kebangkrutan. FD

yang meningkat menyebabkan perusahaan dihadapkan risiko

kesulitan keuangan, maka penggunaan hedging pada perusahaan

meningkat.

Hasil penelitian ini didukung oleh Vicentia et al. (2019),

dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah regresi

logistik, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa leverage, growth

opportunity, dan financial distress berpengaruh positif signifikan,

sedangkan fluktuasi nilai tukar berpengaruh negatif signifikan

terhadap pengambilan keputusan hedging menggunakan

instrumen derivatif valuta asing pada perusahaan Non keuangan

yang terdaftar di BEI. Kunmo et al. (2019), dalam penelitian ini

metode yang digunakan adalah panel, hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa financial distress berpengaruh signifikan

terhadap penggunaan hedging pada perusahaan Minyak di

Canada.

Page 129: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

111

3. Pengaruh Debt (DE) Terhadap Penggunaan Hedging

Hasil penelitian menunjukkan bahwa H03 ditolak dan Ha3

diterima yang artinya variabel DE yang diproksikan dengan DAR

berpengaruh signifikan terhadap penggunaan Hedging. Hal ini

dibuktikan dengan hasil uji hipotesis dengan nilai signifikansi

lebih kecil dari nilai α (0.0002 < 0.05). DE yang meningkat

menyebabkan penggunaan hedging meningkat, yang berarti

perusahaan sektor pertanian mengedepankan kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek maupun

jangka panjang. DE yang meningkat menyebabkan perusahaan

dihadapkan dengan risiko utang, maka penggunaan hedging pada

perusahaan meningkat.

Hasil penelitian ini didukung oleh Gupta (2017), dalam

penelitian ini metode yang digunakan adalah providing rational

model, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hedging dapat

mengurangi beberapa biaya seperti agency cost, distress cost, and

cost of debt, dan dapat meminimalisir kerugian perusahaan pada

perusahaan Finansial. Seng (2018), dalam penelitian ini metode

yang digunakan adalah analisis regresi ANOVA, hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa debt, investment growth, liquidity

berpengaruh positif signifikan, sedangkan managerial ownership

berpengaruh negatif signifikan terhadap penggunaan hedging

pada perusahaan Malaysia.

Page 130: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

112

4. Pengaruh Leverage (LV) Terhadap Penggunaan Hedging

Hasil penelitian menunjukkan bahwa H04 ditolak dan Ha4

diterima yang artinya variabel LV berpengaruh signifikan

terhadap penggunaan Hedging. Hal ini dibuktikan dengan hasil

uji hipotesis dengan nilai signifikansi lebih kecil dari nilai α

(0.0415 < 0.05). LV yang meningkat menyebabkan penggunaan

hedging meningkat, yang berarti perusahaan sektor pertanian

mengedepankan kemampuan ekuitas untuk memenuhi seluruh

kewajiban. LV yang meningkat maka semakin besar pula utang

yang dapat menyebabkan risiko gagal bayar dan fluktuasi mata

uang asing, maka penggunaan hedging pada perusahaan

meningkat.

Hasil penelitian ini didukung oleh Bodroastuti dan Paranita

(2019), dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah

regresi logistik, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa liquidity,

firm size, financial distress, leverage, dan managerial ownership

berpengaruh positif signifikan, sedangkan growth opportunity

berpengaruh negatif signifikan terhadap kebijakan hedging pada

perusahaan Indonesia. Sasmita dan Hartono (2019), dalam

penelitian ini metode yang digunakan adalah regresi logistik, hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan,

profitabilitas, leverage berpengaruh positif signifikan, sedangkan

financial distress, dan likuiditas berpengaruh negatif signifikan

Page 131: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

113

terhadap keputusan hedging pada perusahaan Manufaktur

Indonesia.

Vicentia et al. (2019), dalam penelitian ini metode yang

digunakan adalah regresi logistik, hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa leverage, growth opportunity, dan financial

distress berpengaruh positif signifikan, sedangkan fluktuasi nilai

tukar berpengaruh negatif signifikan terhadap pengambilan

keputusan hedging menggunakan instrumen derivatif valuta asing

pada perusahaan Non keuangan yang terdaftar di BEI. Franzoni

dan Giennati (2019), dalam penelitian ini metode yang digunakan

adalah panel, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa age,

leverage, long size, monthly volatility, beta, equity, ROA, macro

memiliki pengaruh besar terhadap penggunaan hedging yang

dapat meningkatkan kinerja dan pendanaan yang stabil pada

perusahaan Financial Conglomerate Eropa. Tang (2019), dalam

penelitian ini metode yang digunakan adalah panel, hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa MV, Tobin_q, sales growth,

leverage, dividend, profitability, cash, age berpengaruh terhadap

penggunaan hedging, sehingga hedging menguntungkan

perusahaan yang inovatif dalam jangka waktu yang panjang pada

perusahaan yang terdaftar NBER (National Bureau of Economics

Research).

Page 132: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

114

5. Pengaruh Firm Size (FZ) Terhadap Penggunaan Hedging

Hasil penelitian menunjukkan bahwa H05 ditolak dan Ha5

diterima yang artinya variabel FZ berpengaruh signifikan

terhadap penggunaan Hedging. Hal ini dibuktikan dengan hasil

uji hipotesis dengan nilai signifikansi lebih kecil dari nilai α

(0.0000 < 0.05). FZ yang meningkat menyebabkan penggunaan

hedging meningkat, yang berarti perusahaan sektor pertanian

mengedepankan skala perusahaan yang lebih besar dengan

melakukan ekspor. FZ yang meningkat maka perusahaan

dihadapkan pada risiko tingkat penjualan dan risiko kerugian

yang tinggi yang disebabkan memiliki skala ukuran perusahaan

yang besar berupa asset yang semakin besar, maka penggunaan

hedging meningkat.

Hasil penelitian ini didukung oleh Saragih dan Musdholifah

(2019), dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah

regresi logistik, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa growth

opportunity, liquidity, dan firm size berpengaruh positif terhadap

pengambilan keputusan hedging pada perusahaan Perbankan

Indonesia. Sasmita dan Hartono (2019), dalam penelitian ini

metode yang digunakan adalah regresi logistik, hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage

berpengaruh positif signifikan, sedangkan likuiditas, dan financial

distress berpengaruh negatif signifikan terhadap keputusan

hedging pada perusahaan Manufaktur Indonesia. Saraswati dan

Page 133: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

115

Suryantini (2019), dalam penelitian ini metode yang digunakan

adalah regresi logistik, dalam penelitian ini menunjukkan bahwa

leverage, firm size, dan profitabilitas berpengaruh positif

signifikan terhadap keputusan hedging dengan instrumen derivatif

pada perusahaan Manufaktur Indonesia.

6. Pengaruh Liquidity (LQ) Terhadap Penggunaan Hedging

Hasil penelitian menunjukkan bahwa H06 ditolak dan Ha6

diterima yang artinya variabel LQ berpengaruh signifikan

terhadap penggunaan Hedging. Hal ini dibuktikan dengan hasil

uji hipotesis dengan nilai signifikansi lebih kecil dari nilai α

(0.0014 < 0.05). LQ yang meningkat menyebabkan penggunaan

hedging meningkat, yang berarti perusahaan sektor pertanian

mengedepankan kemampuan perusahaan dalam membayar

kewajiban jangka pendek. LQ yang semakin meningkat, maka

semakin likuid perusahaan tersebut yang berarti perusahaan

memiliki asset yang besar, dimana perusahaan harus

menggunakan hedging untuk terhindar dari risiko kerugian.

Hasil penelitian ini didukung oleh Astyrianti dan Sudiartha

(2017), dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah

regresi berganda, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

leverage, kesempatan tumbuh, dan likuiditas berpengaruh positif

signifikan sedangkan kebijakan dividen berpengaruh negatif

siginifikan terhadap keputusan hedging pada PT. Uniliver Tbk.

Bodroastuti dan Paranita (2019), dalam penelitian ini metode

Page 134: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

116

yang digunakan adalah regresi logistik, hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa liquidity, firm size, financial distress,

leverage, dan managerial ownership berpengaruh positif

signifikan, sedangkan growth opportunity berpengaruh negatif

signifikan terhadap kebijakan hedging pada perusahaan

Indonesia.

7. Pengaruh Profitability (PR) Terhadap Penggunaan

Hedging

Hasil penelitian menunjukkan bahwa H07 ditolak dan Ha7

diterima yang artinya variabel PR berpengaruh signifikan

terhadap penggunaan Hedging. Hal ini dibuktikan dengan hasil

uji hipotesis dengan nilai signifikansi lebih kecil dari nilai α

(0.0000 < 0.05). PR yang meningkat menyebabkan penggunaan

hedging meningkat, yang berarti perusahaan sektor pertanian

mengedepankan kemampuan dalam menghasilkan laba. PR yang

meningkat menyebabkan penggunaan hedging meningkat karena

perusahaan cenderung menggunakan laba tersebut untuk

memperluas bisnisnya, sehingga perusahaan dihadapkan dengan

risiko profitabilitas yang dapat menurunkan nilai laba perusahaan.

Hasil penelitian ini didukung oleh Jannah dan Susyanti

(2019), dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah

regresi logistik, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

profitabilitas berpengaruh positif, sedangkan leverage, likuiditas,

dan ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap keputusan

Page 135: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

117

hedging pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI.

Sasmita dan Hartono (2019), dalam penelitian ini metode yang

digunakan adalah regresi logistik, hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage

berpengaruh positif signifikan, sedangkan likuiditas, dan financial

distress berpengaruh negatif signifikan terhadap keputusan

hedging pada perusahaan Manufaktur Indonesia. Saraswati dan

Suryantini (2019), dalam penelitian ini metode yang digunakan

adalah regresi logistik, dalam penelitian ini menunjukkan bahwa

leverage, firm size, dan profitabilitas berpengaruh positif

signifikan terhadap keputusan hedging dengan instrumen derivatif

pada perusahaan Manufaktur Indonesia.

Hasil penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa H08 ditolak

dan Ha8 diterima yang artinya secara simultan dan parsial variabel

GO, FD, DE, LV, FZ, LQ, dan PR berpengaruh signifikan

terhadap penggunaan hedging pada Perusahaan Sektor Pertanian

Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji hipotesis dengan

nilai signifikan lebih kecil dari nilai α (0.0000 < 0.05), yang

berarti GO, FD, DE, LV, FZ, LQ, dan PR meningkat akan

menyebabkan penggunaan hedging meningkat. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa penggunaan lindung nilai (hedging) pada

perusahaan Sektor Pertanian meningkat disebabkan perusahaan

memiliki jumlah utang dengan valuta asing dalam jumlah yang

besar dan memiliki transaksi ekspor impor yang relatif tinggi.

Page 136: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

118

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh faktor internal

dan faktor eksternal terhadap penggunaan lindung nilai (hedging) pada

Perusahaan Sektor Pertanian pada periode 2013-2019 menggunakan data

laporan keuangan triwulan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Analisis

yang digunakan adalah dengan menggunakan regresi data panel dikarenakan

memiliki data dengan karakteristik cross section yaitu berupa 7 perusahaan

dan time series yaitu masing-masing perusahaan memiliki pengamatan yang

sama yaitu 7 tahun (2013Q1-2019Q4), hasil yang diperoleh dari penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Hasil uji regresi data panel dapat diketahui bahwa secara simultan

dan parsial kesempatan tumbuh (growth opportunity), financial

distress, debt, leverage, ukuran perusahaan (firm size), likuiditas

(liquidity), profitabilitas (profitability) berpengaruh signifikan

terhadap penggunaan lindung nilai (hedging).

2. Hasil menunjukkan bahwa Perusahaan Sektor Penelitian memiliki

utang dalam valuta asing dalam jumlah yang besar, dan memiliki

transaksi ekspor impor yang relatif tinggi maka penggunaan

hedging pada perusahaan meningkat.

Page 137: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

119

B. Saran

Berikut beberapa saran yang dapat peneliti berikan bagi peneliti

selanjutnya yang akan melakukan penelitian sejenis:

1. Dalam penelitian ini variabel dependen yang dipakai adalah growth

opportunity, financial distress, debt, leverage, firm size, liquidity,

dan profitability. Penelitian selanjutnya diharapkan menambah

variabel yang beragam.

2. Periode penelitian ini terbatas tahun 2013-2019. Penelitian

selanjutnya diharapkan memperbaharui tahun penelitian agar

didapatkan hasil yang relevan.

Page 138: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

120

DAFTAR PUSTAKA

Agarwal, V., Arisoy, E. Y., & Naik Y. N. (2016). Volatility of Aggregate

Volatility and Hegde Fund Returns. Journal of Financial Economics,

125(3), 1-52.

Agus, W. (2010). Analisis Statistika Multivariat Terapan. Edisi Pertama.

Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Aragon, O. G., Martin, S. J., & Shi, Z. (2017). Who Benefits in a Crisis?

Evidence from Hedge Fund Stock and Option Holdings. Journal of

Financial Economics, 1-40.

Astyrianti, N. N., & Sudiartha. (2017). Pengaruh Leverage, Kesempatan

Tumbuh, Kebijakan Dividen dan Likuiditas Terhadap Keputusan

Hedging PT Unilever Tbk. E-jurnal Manajemen UNUD, 6(3), 1312-

1339.

Augustyniak, M., Godin, F., & Simard, C. (2019). A Profitable Modification

to Global Quadratic Hedging. Journal of Economic Dynamics &

Control, 104, 111-131.

Bodroastuti, T., & Paranita, E. S. (2019). Faktor-faktor Berpengaruh

Terhadap Kebijakan Hedging Perusahaan Indonesia. Jurnal Valid,

16(1), 71-84.

Clauben, A., Rosch, D., & Schmelzle, M. (2019). Hedging Parameter Risk.

Journal of Banking and Finance, 100, 111-121.

Dewi, N. K. R. U., & Purnawati, N. K. (2016). Pengaruh Market to Book

Value dan Likuiditas terhadap Keputusan Hedging pada Perusahaan

Manufaktur. E-Jurnal Manajemen UNUD, 5(1), 355-384.

Firdaus, M. (2018). Aplikasi Ekonometrika untuk Data Panel dan Time

Series. Bogor: IPB Press.

Franzoni, F., & Giannetti, M. (2019). Costs and Benefits of Financial

Conglomearate Affiliation: Evidence from Hedge Funds. Journal of

Financial Economics, 134(2), 355-380.

Gujarati, D. (2012). Dasar- Dasar Ekonometrika edisi 5 buku 2. Jakarta:

Salemba Empat.

Page 139: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

121

Gupta, P. (2017). A Review of Corporate Hedging Models and Their

Relevance in Corporate Finance. Theoritical Economics Letters, 7,

102-115.

Ghozali, I., & Dwi, R. (2013). Analisis Multivariat dan Ekonometrika.

Semarang: Universitas Diponegoro.

Halim, A. (2015). Analisis Investasi di Aset Keuangan. Edisi Pertama.

Jakarta : Mitra Wacana Media.

Horne, J. C., & Wachowicz, J. M. (2007). Prinsip-prinsip Manajemen

Keuangan, Terjemahan Futriani dan Deny, Jakarta: Salemba Empat.

Huang, P., Huang, Y.H., & Zhang, Y. (2019). Do Firms Hedge with Foreign

Currency Derivatives for Employees?. Journal of Financial

Economics, 133(2), 418-440.

Jannah, H., & Susyanti. (2019). Determinan Keputusan Lindung Nilai

(Hedging) pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia. E-jurnal Riset Manajemen, 8(3), 24-39.

Kasidi. (2010). Manejemen Risiko. Bogor: Ghalia Indonesia.

Kasmir. (2009). Pengantar Manajemen Keuangan. Cetakan Pertama.

Jakarta: Prenada Media Group.

Kunmo., Suvankulov, F., & Griffiths, S. (2019). Financial Distress and

Hedging: Evidence from Canadian Oil Firms. International Economic

Analysis Department Bank of Canada, 4, 3-29.

Laing, E., Lucey, B., Lutkemeyer, T., & Lucey, B. M. (2020). Which form

of Hedging Matters- Operational or Financial?Evidence form the US

Oil and Gas Sector. Research in International Business and Finance,

51, 1-15.

Levi, M. D. (2001). Keuangan Intenasional. Diterjemahkan Handoyo

Prasetyo. Yogyakarta: Andi.

Livingstone, K.T., & Ngugi, K. (2017). Determinants of Corporate Hedging

Practices Used by Companies Listed in Nairobi Security Exchange.

International Journal of Business Management & Finance, 1(5), 73-

92.

Lumban, P. (2014). Pasar Derivatif. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Page 140: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

122

Madura, J. (2003). International Corporate Finance (Keuangan Perusahaan

Internasional). Jakarta: Salemba Empat.

Mamduh. (2007). Analisa Laporan Keuangan. Edisi Ketiga, Yogyakarta:

UPP STIM YKPN.

Mc.Donald, R. L. (2003). Derivatives Market. Addison Wesley.

Mediana, I., & Muharam, H. (2016). Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Lindung Nilai (Hedging)

Menggunakan Instrumen Derivatif Studi kasus pada perusahaan

manufaktur dan perusahaan energi dan sumber daya mineral yang

Terdaftar di BEI periode 2010-2014. Journal of Management, 5(2), 1-

14.

Opie, W., & Riddiough, S. J. (2019). Global Currency Hedging with

Common Risk Factors. Journal of Financial Economics, 136(3), 780-

805.

Prambuko, N. (2018). Eviews untuk Analisis Ekonometrika Dasar Aplikasi

dan Interpretasi. Cetakan Pertama. Magelang: Unimma Press.

Rae, D. E. (2008). Transaksi Derivatif dan Masalah Regulasi Ekonomi di

Indonesia. Jakarta: PT Alex Media Komputindo.

Rodoni, A., & Ali H. (2014). Manajemen Keuangan Modern. Jakarta: Mitra

Wacana Media.

Sakaran, U. (2017). Metode Penelitian untuk Bisnis. Edisi Enam. Jakarta:

Salemba Empat.

Saragih, F., & Musdholifah. (2017). Pengaruh Growth Opportunity, Firm

Size, dan Liquidity tehadap Keputusan Hedging pada Perusahaan

Perbankan Indonesia. Jurnal Ilmu Manajemen, 5(2), 1-10.

Saraswati, A. P. S., & Suryantini. (2019). Pengaruh Leverage, Firm Size,

Profitabilitas terhadap Keputusan Hedging pada Perusahaan

Manufaktur di BEI. E-jurnal Manajemen, 8(5), 2999-3027.

Sasmita, I. E., & Hartono, U. (2019). Karakteristik Perusahaan, Financial

Distress, dan Keputusan Hedging: Studi Pada Perusahaan Manufaktur

di Indonesia. Jurnal Ilmu Manajemen, 7(3), 655-667.

Page 141: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

123

Seng, C. K., & Thaker, H. M. T. (2018). Determinants of Corporate

Hedging Practices: Malaysian Evidence. Journal of Economics and

Finance, 4(4), 199-220.

Siahaan, H. (2008). Instrumen Derivatif dari Perspektif Lindung Nilai dan

Spekulasi. Cetakan Pertama, Jakarta: Kompas Gramedia.

Siamat, D. (2005). Manajemen Lembaga Keuangan. Edisi kelima, Jakarta:

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Sriyana, J. (2014). Metode Regresi Data Panel. Yogyakarta: Ekonisia.

Stefano, B., Dallocchio, M., & Raimbourg, P., Salvi, A. (2016). Do Firms

Hedge Translation risks. Journal of Financial Management, 4(2), 155-

178.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung: PT Alfabet.

Tang, T. (2019). Hedge Fund Activism and Corporate Innovation. Economic

Modelling, 85, 1-14.

Vincentia, A., Warsini, S., & Mirati, E. (2019). Analisis Faktor yang

Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Hedging Menggunakan

Instrumen Derivatif Valuta Asing. Jurnal Akuntansi, Keuangan, dan

Perbankan, 6(1), 980-992.

Wang, Y., Geng, Q., & Meng, F. (2019). Futures Hedging in Crude Oil

Markets: A Comparison between Minimum-Variance and Minimum-

Risk Frameworks. Energy. Journal Energy, 181, 815-826.

Widarjono, A. (2009). Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya.

Yogyakarta: Ekonisia FE UII.

Zheng, Y., Osmer, E., & Zhang, R. (2017). Sentiment Hedging: How Hedge

Funds Adjust Their Exposure to Markey Sentiment. Journal of

Banking and Finance, 88, 147-160.

https://emiten.kontan.co.id/perusahaan/222/Gozco-Plantations-Tbk diakses

pada tanggal 10 Januari 2020 pukul 09:00 WIB.

https://emiten.kontan.co.id/perusahaan/271/Jaya-Agra-Wattie-Tbk diakses

pada tanggal 10 Januari 2020 pukul 09:00 WIB.

Page 142: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

124

https://emiten.kontan.co.id/perusahaan/456/Sampoerna-Agro-Tbk diakses

pada tanggal 10 Januari 2020 pukul 9:30 WIB.

https://kemenperin.go.id diakses pada tanggal 18 Januari 2020 pukul 11:18

WIB.

http://kursvalutaasing diakses pada tanggal 26 Oktober 2019 pukul 13:30

WIB.

http://www.bps.go.id di akses pada tanggal 30 Desember 2019 pukul 14:30

WIB.

http://www.bulog.co.id di akses pada tanggal 1 Januari 2020 pukul 10:00

WIB.

https://www.djppr.kemenkeu.go.id di akses 11 Februari 2020 pukul 15:30

WIB.

http://www.gozco.com/annualreport.html diakses pada tangal 10 Januari

2020 pukul 9:35 WIB.

http://www.idx.co.id Laporan Keuangan. di akses pada tanggal 2 Januari

2020 pukul 09:00 WIB.

http://www.jawattie.com/id/investor-relations/annual-report diakses pada

tanggal 10 Januari 2020 pukul 12:00 WIB.

https://www.kemendag.go.id diakses pada tanggal 18 Januari 2020 pukul

11:31 WIB.

https://www.saham.ok.com diakses pada tanggal 2 Januari 2020 pukul 20:20

WIB.

https://www.tunasbarulampung.com/financial-statment/ diakses pada tangal

10 Januari 2020 pukul 9:45 WIB.

Page 143: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

125

LAMPIRAN

Lampiran 1 : data sampel perusahaan

Daftar Perusahaan

No Kode Saham Nama Emiten

1 BISI Bisi International Tbk.

2 SGRO Sampoerna Agro Tbk.

3 SIMP Salim Inomas Pratama Tbk.

4 SSMS Sawit Sumbermas Sarana Tbk.

5 SMAR Smart Tbk.

6 TBLA Tunas Baru Lampung Tbk.

7 UNSP Bakrie Sumatera Plantions Tbk.

Page 144: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

126

Lampiran 2 : rincian data perusahaan

Rincian Data Perusahaan Tahun 2013-2019

Tahun Perusahaan Hedging GO FD DE LV FZ LQ PR

2013Q1 BISI 1,11 7,3 9,4 1,04 1,58 1,3 3,44

2013Q2 BISI 2,19 1,16 1,25 1,42 1,64 8,7 6,96

2013Q3 BISI 1 3,28 1,44 9,7 1,08 1,62 1,22 8,69

2013Q4 BISI 4,47 1,56 1,38 1,6 1,71 7,63 8,85

2014Q1 BISI 0,8 3,5 1,22 1,4 1,71 8,97 2,01

2014Q2 BISI 1,41 3,2 1,51 1,78 1,72 6,83 1,72

2014Q3 BISI 1 2,77 1,22 1,44 1,68 1,78 7,24 6,11

2014Q4 BISI 4,03 2,09 1,42 1,65 1,87 7,24 1,08

2015Q1 BISI 9,1 5,9 1,18 1,34 1,88 8,64 3,03

2015Q2 BISI 2,02 1,24 1,16 1,31 1,86 8,83 6,41

2015Q3 BISI 1 3,76 2,36 1,34 1,55 2 7,39 1,14

2015Q4 BISI 5,62 3,31 1,52 1,79 2,14 6,36 1,49

2016Q1 BISI 1,3 8,3 1,36 1,57 2,17 7,27 3,65

2016Q2 BISI 3,02 1,75 1,31 1,51 2,13 7,62 7,93

2016Q3 BISI 1 5,11 2,95 1,24 1,42 2,22 8,19 1,28

2016Q4 BISI 8,03 4,54 1,45 1,7 2,41 6,77 1,82

2017Q1 BISI 1,65 9,8 1,56 1,35 2,47 7,46 3,8

2017Q2 BISI 2,51 1,12 1,74 1,48 2,21 6,6 3,97

2017Q3 BISI 1 5,11 2,77 1,42 1,65 2,35 6,67 9,35

2017Q4 BISI 8,8 5,19 1,61 1,91 2,62 5,63 1,91

2018Q1 BISI 8,5 4,2 1,35 157 2,58 6,85 1,27

2018Q2 BISI 1,12 1,04 1,26 1,44 2,18 7,35 4,36

2018Q3 BISI 1 5,15 2,94 1,29 1,48 2,45 7,44 9,61

2018Q4 BISI 8,58 5,05 1,64 1,97 2,76 5,48 1,8

2019Q1 BISI 1,5 9,64 1,64 1,96 2,85 5,52 2,63

2019Q2 BISI 2,65 1,14 2,15 2,74 2,67 4,01 3,29

2019Q3 BISI 1 5,15 2,94 1,68 2,11 2,76 5,48 8,51

2019Q4 BISI 4,27 1,82 2,01 2,52 2,69 4,34 5,2

Page 145: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

127

2013Q1 SGRO 3,94 2,11 5,49 3,54 4,04 1,03 1,72

2013Q2 SGRO 1,8 3,7 3,54 5,49 4,04 1,35 1,72

2013Q3 SGRO 1 2,48 3,7 3,83 6,23 4,23 1,26 2,14

2013Q4 SGRO 1,8 3,7 3,17 4,64 3,93 1,16 1,14

2014Q1 SGRO 1,06 2,79 2,67 3,72 3,41 2,29 2,19

2014Q2 SGRO 7,92 2,24 3,55 5,51 4,13 1,1 1,16

2014Q3 SGRO 1 4,98 1,72 4,02 6,72 4,51 1,05 5,23

2014Q4 SGRO 8,68 2,46 4,48 8,11 5,47 8,01 1,04

2015Q1 SGRO 1,29 2,61 4,51 8,23 5,52 6,8 9,26

2015Q2 SGRO 3,75 1,54 4,98 9,93 6,06 7,99 3,5

2015Q3 SGRO 1 7,04 4,39 4,99 9,99 6,28 7,24 6,19

2015Q4 SGRO 6,27 2,86 4,48 8,11 5,46 8,01 9,25

2016Q1 SGRO 1,48 2,84 5,25 1,1 7,14 1,04 7,16

2016Q2 SGRO 1,35 1,03 5,69 1,32 7,51 1,12 3,67

2016Q3 SGRO 1 1,64 1,82 5,73 1,35 7,87 1,27 6,71

2016Q4 SGRO 6,4 2,66 5,44 1,21 8,32 1,27 5,37

2017Q1 SGRO 3,28 2,15 5,13 1,05 8,04 1,28 2,01

2017Q2 SGRO 4,61 2,38 5,17 1,07 1,11 8,06 2,24

2017Q3 SGRO 1 7 3,35 5,13 1,08 8,2 1,14 2,84

2017Q4 SGRO 9,62 4,81 5,16 1,06 8,28 1,11 3,65

2018Q1 SGRO 3,28 2,15 5,13 1,05 8,25 1,74 8,09

2018Q2 SGRO 1 7 3,09 5,08 1,03 8,35 1,9 5,54

2018Q3 SGRO 1,56 2,11 5,45 1,2 9,04 1,02 4,2

2018Q4 SGRO 8,34 7,3 5,53 1,23 9,01 9,18 3,89

2019Q1 SGRO 1,41 3,69 5,4 1,17 8,93 8,18 4,56

2019Q2 SGRO 2,3 3,41 5,56 1,25 9,2 7,73 1,98

2019Q3 SGRO 1 3,93 2,82 5,59 1,26 9,37 1,75 1,93

2019Q4 SGRO 6,77 1,73 5,61 1,27 9,46 5,81 4,22

2013Q1 SIMP 5,56 1,52 3,99 6,65 2,69 1,32 9,34

2013Q2 SIMP 1,03 1,58 4,2 7,26 2,7 1,79 1,47

2013Q3 SIMP 1 3,05 1,68 3,94 6,51 2,65 1,48 7,58

Page 146: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

128

2013Q4 SIMP 1,79 3,17 4,22 7,32 2,72 9,61 3,36

2014Q1 SIMP 8,25 3,79 4,43 7,97 2,93 7,87 1,43

2014Q2 SIMP 2 8,94 4,68 8,8 3,06 7,66 3,93

2014Q3 SIMP 1 2,86 1,06 4,61 8,57 3,04 7,4 5,3

2014Q4 SIMP 4,09 3,32 4,57 8,44 3,09 8,71 7,89

2015Q1 SIMP 6,67 8,8 4,8 9,24 3,17 8,14 2,1

2015Q2 SIMP 1,51 2,49 4,77 9,12 3,22 7,83 2,41

2015Q3 SIMP 1 2,27 2,18 4,75 9,06 3,2 7,6 3,64

2015Q4 SIMP 3,1 2,51 4,56 8,39 3,16 9,35 5,16

2016Q1 SIMP 5,64 9,4 4,61 8,55 3,3 1,12 5,73

2016Q2 SIMP 1,31 2,4 4,72 8,96 3,25 1,07 1,54

2016Q3 SIMP 1 2,17 5,84 4,65 8,71 3,23 7 3,1

2016Q4 SIMP 3,34 1,39 4,58 8,46 3,25 1,24 6,3

2017Q1 SIMP 1,18 6,42 4,62 8,61 3,36 1,27 1,39

2017Q2 SIMP 1,84 7,51 4,64 8,68 3,33 1,22 1,49

2017Q3 SIMP 1 2,64 9,64 4,56 8,4 3,29 1,22 1,72

2017Q4 SIMP 3,42 1,19 4,55 8,37 3,33 1,64 2,08

2018Q1 SIMP 7,28 1,81 4,6 8,53 3,45 9,36 9,91

2018Q2 SIMP 1,31 0,9 4,83 9,36 3,54 8,95 1,61

2018Q3 SIMP 1 2,04 3,01 4,83 9,36 3,55 9,66 2,47

2018Q4 SIMP 2,45 2,26 4,72 8,95 3,46 8,97 2,81

2019Q1 SIMP 5,95 1,12 6,25 1,66 1,11 6,05 1,01

2019Q2 SIMP 1,12 4,34 6,44 1,79 1,12 2,25 3,38

2019Q3 SIMP 1 1,81 6,34 6,45 1,77 1,12 5,3 1,17

2019Q4 SIMP 1,82 1,35 6,58 1,89 1,17 2,43 1,12

2013Q1 SSMS 1,23 7,2 3,79 6,11 1,38 2,32 4,11

2013Q2 SSMS 1,31 8,1 3,96 6,56 1,53 2,06 4,12

2013Q3 SSMS 1 1,36 1,11 3,74 1,62 1,6 2,25 5,41

2013Q4 SSMS 6,37 4,58 4,08 4,08 1,7 2,09 2,88

2014Q1 SSMS 1,65 1,19 7,04 7,04 1,78 5,3 7,4

2014Q2 SSMS 1,9 1,32 7,26 2,68 1,82 5,5 7,82

Page 147: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

129

2014Q3 SSMS 1 1,95 1,42 7,39 2,84 1,82 3,7 8,49

2014Q4 SSMS 7,84 5,41 5,28 1,11 5,77 7,38 3,24

2015Q1 SSMS 1,66 1,03 7,58 3,14 1,68 2,33 6,07

2015Q2 SSMS 1,99 1,69 5,52 1,23 2,1 3,44 7,4

2015Q3 SSMS 1 8,7 4,61 8,27 4,78 1,72 1,94 2,4

2015Q4 SSMS 8,6 5,83 8,01 4,04 1,69 1,84 2

2016Q1 SSMS 1,91 1,28 7,89 3,74 1,66 2,83 6,05

2016Q2 SSMS 2,28 1,64 7,97 3,92 1,67 2,93 7,79

2016Q3 SSMS 1 1,91 1,28 8,01 4,04 1,63 2,92 8,07

2016Q4 SSMS 9,34 6,58 9,18 1,12 1,47 9,85 2,96

2017Q1 SSMS 2,24 1,63 9,41 1,6 1,42 1,34 5,5

2017Q2 SSMS 4,38 3,11 2,71 3,73 2,33 3,26 1,02

2017Q3 SSMS 1 6,95 5,08 2,58 3,48 2,37 3,48 1,63

2017Q4 SSMS 1 7,2 2,51 3,36 2,44 3,73 2,77

2018Q1 SSMS 2,53 1,77 2,56 3,44 2,65 3,67 5,16

2018Q2 SSMS 4,93 3,32 2,78 3,86 2,71 3,24 9,41

2018Q3 SSMS 1 3,44 2,58 2,61 3,53 2,79 3,54 9,29

2018Q4 SSMS 1,19 6,34 2,32 3,02 2,8 3,94 2,97

2019Q1 SSMS 5,95 1,12 6,25 1,66 1,11 6,05 1,01

2019Q2 SSMS 1,12 4,34 6,44 1,79 1,12 2,25 3,38

2019Q3 SSMS 1 1,81 6,34 6,45 1,77 1,12 5,3 1,17

2019Q4 SSMS 1,82 1,35 6,58 1,89 1,17 2,43 1,12

2013Q1 SMAR 1,11 7,44 3,94 6,5 1,56 2,21 3,55

2013Q2 SMAR 1,87 1,04 3,52 5,43 1,5 1,96 6,64

2013Q3 SMAR 1 4,12 1,2 4,49 8,17 1,62 2,09 2,01

2013Q4 SMAR 4,12 1,2 6,47 1,83 1,83 1,04 1,06

2014Q1 SMAR 1,38 1,2 3,61 5,66 1,86 1,1 4,32

2014Q2 SMAR 2,45 1,29 3,35 5,04 1,94 1,01 6

2014Q3 SMAR 1 3,5 1,61 3,46 5,3 1,81 1,05 8,87

2014Q4 SMAR 4,69 1,96 4,15 7,09 2,12 1,07 1

2015Q1 SMAR 8,89 2,22 3,39 5,14 2,08 1,19 1,82

Page 148: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

130

2015Q2 SMAR 1,95 4,11 4,1 6,97 2,38 1,25 2,72

2015Q3 SMAR 1 2,79 6,11 3,61 5,66 2,43 1,01 3,73

2015Q4 SMAR 3,93 2,06 3,51 5,41 2,39 1,07 4,25

2016Q1 SMAR 1,1 5,63 3 4,28 2,3 1,31 1,11

2016Q2 SMAR 2 7,91 2,88 4,05 2,61 1,11 1,68

2016Q3 SMAR 1 2,89 1,1 2,75 3,79 2,58 1,18 2,64

2016Q4 SMAR 4,23 1,23 2,99 4,27 2,61 1,34 5,53

2017Q1 SMAR 1,08 4,12 2,52 3,37 2,6 1,31 1,3

2017Q2 SMAR 1 2,06 6,66 2,71 3,73 2,54 1,45 1,92

2017Q3 SMAR 3,2 9 2,58 3,48 2,57 1,55 2,39

2017Q4 SMAR 4,32 1,19 2,51 3,36 2,71 1,31 4,34

2018Q1 SMAR 9,36 1,28 2,56 3,44 2,77 1,31 2,96

2018Q2 SMAR 1,88 3,34 2,78 3,86 1,21 3,03 6,17

2018Q3 SMAR 1 3,22 1,18 2,61 3,53 2,89 1,45 4,49

2018Q4 SMAR 4,63 7,01 2,32 3,02 2,93 1,49 2,04

2019Q1 SMAR 1,06 6,36 5,51 1,23 2,83 1,11 1,69

2019Q2 SMAR 1,65 4,59 6,22 1,64 2,73 1,1 1,05

2019Q3 SMAR 1 3,22 1,18 5,82 1,39 2,93 1,49 4,42

2019Q4 SMAR 2,58 6,38 6,03 1,52 2,66 1,03 1,99

2013Q1 TBLA 2,37 9,9 6,24 1,66 4,89 1,72 1,59

2013Q2 TBLA 5,57 1,52 6,49 1,85 5,37 1,43 2,26

2013Q3 TBLA 1 6,55 8,9 6,98 2,31 6,03 1,2 1,23

2013Q4 TBLA 9,49 1,19 7,1 2,45 6,21 1,12 1,39

2014Q1 TBLA 2,91 1,68 6,79 2,12 6,02 1,11 2,19

2014Q2 TBLA 6,03 2,74 6,84 2,17 6,37 1,1 3,34

2014Q3 TBLA 1 9,88 4,22 6,97 2,4 6,83 1,15 4,79

2014Q4 TBLA 1,29 5,62 6,63 1,97 7,32 1,04 5,96

2015Q1 TBLA 6 1,97 6,76 2,08 7,5 1,19 1,21

2015Q2 TBLA 3,1 1,14 6,66 1,99 7,81 1,21 1,89

2015Q3 TBLA 1 8,37 1,66 7,07 2,42 9,28 1,94 2,16

2015Q4 TBLA 1,17 2,63 6,9 2,22 9,28 1,15 2,16

Page 149: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

131

2016Q1 TBLA 2,41 8,7 6,99 2,32 9,8 1,1 6,65

2016Q2 TBLA 7,65 4,22 6,93 2,26 1,04 1,11 2,98

2016Q3 TBLA 1 1,15 6,41 7,07 2,42 1,1 1,1 4,27

2016Q4 TBLA 1,62 8,02 7,28 2,68 1,25 1,1 4,96

2017Q1 TBLA 5,3 3,57 7,14 2,5 1,29 1,12 2,15

2017Q2 TBLA 1,04 6,55 7,09 2,42 1,34 1,1 3,76

2017Q3 TBLA 1 1,63 9,27 7,2 2,58 1,4 1,1 5,05

2017Q4 TBLA 2,26 1,24 7,14 2,5 1,4 1,1 6,81

2018Q1 TBLA 5,34 2,75 7,03 2,36 1,42 2,25 1,44

2018Q2 TBLA 1,08 4,69 1,41 2,62 1,49 1,75 2,36

2018Q3 TBLA 1 1,67 6,17 7,24 2,63 1,59 1,92 3,3

2018Q4 TBLA 2,3 1,04 7,07 2,41 1,63 1,87 4,68

2019Q1 TBLA 5,19 2,7 7,01 2,32 1,65 1,82 1,23

2019Q2 TBLA 1,08 5,01 6,93 2,22 1,65 1,9 2,18

2019Q3 TBLA 1 1,67 1,76 7,08 2,41 1,63 1,87 3,32

2019Q4 TBLA 1,67 6,91 6,92 2,21 1,65 1,76 3,04

2013Q1 UNSP 1,45 5,7 5,94 1,46 1,93 1,08 3,28

2013Q2 UNSP 2,61 2,56 6,06 1,51 1,93 9,8 1,16

2013Q3 UNSP 1 3,95 9,63 6,51 1,86 1,97 1 3,92

2013Q4 UNSP 5,9 3,04 7,29 2,7 1,89 5,44 1,42

2014Q1 UNSP 2,07 3,64 7,04 2,38 1,78 5,3 2,1

2014Q2 UNSP 3,92 4,45 7,28 2,68 1,82 4,93 2,43

2014Q3 UNSP 1 5,75 1,52 7,39 2,84 1,82 4,34 7,04

2014Q4 UNSP 2,73 5,73 5,28 1,11 1,97 7,38 2,56

2015Q1 UNSP 6,98 2,08 5,5 1,22 2,08 4,05 1,13

2015Q2 UNSP 2,57 9,02 5,52 1,23 2,1 3,45 2,65

2015Q3 UNSP 1 4,16 1,86 8,27 4,78 1,72 1,94 3,65

2015Q4 UNSP 5,13 1,39 8,01 3,35 1,69 1,84 3,19

2016Q1 UNSP 4,62 2 7,89 3,74 1,66 1,24 4,2

2016Q2 UNSP 1,61 1,44 6,75 3,92 1,67 1,25 4,5

2016Q3 UNSP 1 3,01 5,04 8,01 4,04 1,63 1,28 4,75

Page 150: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

132

2016Q4 UNSP 4,75 3,21 9,18 1,12 1,47 9,86 8,28

2017Q1 UNSP 2,1 8,4 9,41 1,6 1,42 1,34 2,48

2017Q2 UNSP 3,5 7,8 9,49 1,89 1,43 1,26 3,3

2017Q3 UNSP 1 4,99 3,51 9,64 2,74 1,44 1,24 4,78

2017Q4 UNSP 5,88 1,21 1,03 3,06 1,38 1,24 1,18

2018Q1 UNSP 7,5 4,71 1,06 1,73 1,39 1,21 9,8

2018Q2 UNSP 1,68 1,15 1,07 1,38 1,38 9,71 2,69

2018Q3 UNSP 1 2,95 1,81 1,09 1,2 1,4 9,7 2,65

2018Q4 UNSP 2,84 1,96 1,1 1,03 1,33 1,12 2,77

2019Q1 UNSP 4,96 2,39 1,1 1,05 1,33 1,12 2,52

2019Q2 UNSP 2,86 3,35 1,11 9,9 1,31 1,09 3,49

2019Q3 UNSP 1 2,95 1,81 1,11 1,03 1,33 1,12 8,53

2019Q4 UNSP 8,89 2,13 1,07 1,5 1,32 1,17 1,41

Page 151: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

133

Lampiran 3: Hasil Uji Common Effect Model

Dependent Variable: HEDGING

Method: Panel Least Squares

Date: 05/13/20 Time: 19:55

Sample: 2013Q1 2019Q4

Periods included: 28

Cross-sections included: 7

Total panel (balanced) observations: 196

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

HEDGING 147.3081 31.80097 4.632188 0.0000

GO -0.039929 0.033649 -1.186615 0.2369

FD 0.027365 0.035564 0.769463 0.4426

DE -0.035850 0.035632 -1.006105 0.3157

LV -0.064524 0.028784 -2.241668 0.0262

FZ -0.035371 0.036223 -0.976475 0.3301

LQ 0.048000 0.027565 1.741360 0.0833

PR -0.063321 0.033104 -1.912775 0.0573

R-squared 0.079232 Mean dependent var 83.13776

Adjusted R-squared 0.044949 S.D. dependent var 109.7286

S.E. of regression 107.2342 Akaike info criterion 12.22787

Sum squared resid 21.61844 Schwarz criterion 12.36167

Log likelihood -1190.331 Hannan-Quinn criter. 12.28204

F-statistic 2.311068 Durbin-Watson stat 1.183533

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 152: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

134

Lampiran 4: Hasil Uji Fixed Effect Model

Dependent Variable: HEDGING

Method: Panel Least Squares

Date: 05/13/20 Time: 19:56

Sample: 2013Q1 2019Q4

Periods included: 28

Cross-sections included: 7

Total panel (balanced) observations: 196

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

HEDGING 130.8931 41.68626 3.139958 0.0000

GO 0.033773 0.033636 1.004070 0.0123

FD 0.024784 0.035805 0.692193 0.0000

DE 0.039073 0.047152 0.828665 0.0002

LV 0.101734 0.048330 2.104991 0.0415

FZ 0.031850 0.054021 0.589585 0.0000

LQ -0.031407 0.033371 -0.941168 0.0014

PR 0.065455 0.033434 1.957741 0.0000

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.986899 Mean dependent var 83.13776

Adjusted R-squared 0.864534 S.D. dependent var 109.7286

S.E. of regression 106.1289 Akaike info criterion 12.23594

Sum squared resid 20.49930 Schwarz criterion 12.47009

Log likelihood -1185.122 Hannan-Quinn criter. 12.33073

F-statistic 2.034791 Durbin-Watson stat 1.202275

Prob(F-statistic) 0.000249

Page 153: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

135

Lampiran 5: Hasil Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: Untitled

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 10.139888 (6,153) 0.0000

Cross-section Chi-square 55.909432 6 0.0000

Page 154: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

136

Lampiran 6: Hasil Uji Random Effect Model

Dependent Variable: HEDGING

Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)

Date: 05/13/20 Time: 19:57

Sample: 2013Q1 2019Q4

Periods included: 28

Cross-sections included: 7

Total panel (balanced) observations: 196

Wallace and Hussain estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

HEDGING 141.8544 34.10669 4.159137 0.0000

GO -0.038276 0.033495 -1.142759 0.2546

FD 0.026008 0.035466 0.733305 0.4643

DE -0.017093 0.038391 -0.445224 0.6567

LV -0.072851 0.032770 -2.223141 0.0274

FZ -0.034722 0.040355 -0.860424 0.3907

LQ 0.046902 0.029028 1.615747 0.1078

PR -0.063557 0.033094 -1.920508 0.0563

Effects Specification

S.D. Rho

Cross-section random 15.95506 0.0219

Idiosyncratic random 106.5231 0.9781

Weighted Statistics

R-squared 0.068420 Mean dependent var 65.15540

Adjusted R-squared 0.033734 S.D. dependent var 108.3279

S.E. of regression 106.4850 Sum squared resid 2131744.

F-statistic 1.972532 Durbin-Watson stat 1.187615

Prob(F-statistic) 0.000831

Page 155: METODE PANEL PADA HEDGING PERUSAHAAN PERTANIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52191/1/RISMA … · ii Metode Panel Pada Hedging Perusahaan Pertanian Indonesia

137

Lampiran 7: Hasil Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation: Untitled

Test cross-section random effects

Test Summary

Chi-Sq.

Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 2.210080 7 0.0000