Metode Dan Sistem Pendidikan Di Akademi Angkatan Udara (AAU) Yogyakarta

13
BAB II ISI 2.1 Sejarah Didirikannya AAU Yogyakarta Pada tanggal 1 Agustus 1921 dibuka sekolah penerbangan pertama di Indonesia yang bertempat di Kalijati Subang, Jawa Barat. Selanjutnya pada tanggal 1 Januari 1940 dirubah namanya menjadi penerbangan militer (militaire luchvaart). Syarat untuk menjadi penerbang yaitu harus lulusan militaire Academy Breda (Belanda), karena Letnan Suryadi Suryadarma adalah seorang lulusan Akademi Militer Breda, maka diterima menjadi penerbang pengintai dan setelah lulus ditugaskan menjadi instruktur di sekolah penerbang Kalijati. Dan akhirnya sekarang Bapak R. Suryadi Suryadarma dinyatakan sebagai Bapak Auri dan namanya dijadikan sebagai nama pangkalan udara Kalijati pada tahun 2001. Pada tahun 1939 Sekolah Penerbang digabungkan dengan Sekolah di Lapangan Andir Bandung. Dari sekolah 6

Transcript of Metode Dan Sistem Pendidikan Di Akademi Angkatan Udara (AAU) Yogyakarta

Page 1: Metode Dan Sistem Pendidikan Di Akademi Angkatan Udara (AAU) Yogyakarta

BAB II

ISI

2.1 Sejarah Didirikannya AAU Yogyakarta

Pada tanggal 1 Agustus 1921 dibuka sekolah penerbangan pertama di

Indonesia yang bertempat di Kalijati Subang, Jawa Barat. Selanjutnya pada

tanggal 1 Januari 1940 dirubah namanya menjadi penerbangan militer (militaire

luchvaart). Syarat untuk menjadi penerbang yaitu harus lulusan militaire Academy

Breda (Belanda), karena Letnan Suryadi Suryadarma adalah seorang lulusan

Akademi Militer Breda, maka diterima menjadi penerbang pengintai dan setelah

lulus ditugaskan menjadi instruktur di sekolah penerbang Kalijati. Dan akhirnya

sekarang Bapak R. Suryadi Suryadarma dinyatakan sebagai Bapak Auri dan

namanya dijadikan sebagai nama pangkalan udara Kalijati pada tahun 2001.

Pada tahun 1939 Sekolah Penerbang digabungkan dengan Sekolah di

Lapangan Andir Bandung. Dari sekolah penerbang tersebut direkrut sebanyak

sepuluh orang siswa, dimana lima orang berhasil mencapai taraf KMB (Kleine

Militaire Brepet) yaitu antara lain Husein Sastranegara, Sulistio, dan H. Sujono,,

dua orang mencapai GMB (Groote Militaire Brepet) yaitu Adisutjipto dan

Sambudjo Hurip dan tiga orang lagi grounded. Selanjutnya setelah penyerahan

kedaulatan oleh Belanda kepada pemerintah RI, maka PAU Andir membuka

Sekolah Penerbang Lanjutan (SPL) pada tahun 1950 dan hanya menghasilkan tiga

angkatan, untuk angkatan pertama tahun 1950 sejumlah sepuluh penerbang militer

dan sebelas penerbang sipil, diantara penerbang militer tersebut Bapak Rusmin

6

Page 2: Metode Dan Sistem Pendidikan Di Akademi Angkatan Udara (AAU) Yogyakarta

7

Nurjadin angkatan ke 2 lulus tahun 1952 sejumlah enam belas penerbang antara

lain Bapak Ashadi Tjahjadi, Sompil Basuki, dan Suoto Sukendar sedangkan

angkatan ke-3 sebanyak delapan orang antara lain Nurtonio dan Supadio.

Sejarah Akademi Angkatan Udara dimulai sejak didirikanya Lembaga

Pendidikan Pertama Perwira TNI AU di Maguwo Yogyakarta pada zaman perang

kemerdekaan RI pada Tahun 1945. Akhir bulan Desember 1945, Komodor udara

Suryadi Suryadarma merencanakan tugas pembentukan personil Angkatan Udara.

Tugas ini kemudian diserahkan kepada Agustinus Adisutjipto. Inilah Lembaga

Pendidikan Angkatan Udara pertama yang merupakan embrio Akademi Angkatan

Udara dengan menggunakan pesawat latih jenis Cureng buatan tahun 1933.

Merupakan lembaga pendidikan pertama perwira tingkat akademi yang

menghasilkan perwira TNI AU. Perwira hasil didik AAU diharapkan mampu

mengemban tugas sebagai Prajurit TNI AU serta terus dapat mengembangkan

kemampuan sejalan dengan perkembangan teknologi sistem senjata TNI AU.

Tempat pendidikan karbol diselenggarakan di Ksatrian AAU yang dipilih

di Pangkalan Udara Adisutjipto, serta tempat ini memiliki pertalian sejarah

dengan berdirinya TNI Angkatan Udara dan didirikannya Sekolah Penerbang

(Sekbang) pertama pada tahun 1946. Hal ini juga dimaksudkan untuk

menghormati dan mengenang pahlawan TNI Angkatan Udara Marsekal Muda

TNI (komodor Udara) Adisutjipto selaku pendiri Sekbang TNI AU yang pertama,

yang kemudian gugur ditembak jatuh ketika pesawat yang ditumpanginya akan

mendarat di Pangkalan Udara Maguwo (Sekarang Lanud Adisutjipto) Pada

tanggal 29 juli 1947.

Page 3: Metode Dan Sistem Pendidikan Di Akademi Angkatan Udara (AAU) Yogyakarta

8

Pada Bulan September 1947, untuk pertama kali Sekolah Penerbang TNI

AU menerima pemuda-pemuda Indonesia untuk dididik sebagai siswa penerbang.

Selanjutnya tahun 1950, sebanyak 60 Cadet dikirim ke Amerika Serikat untuk

mengikuti Pendidikan penerbang di Taloa, California.

Bertepatan dengan hari ulang Tahun TNI AU ke-14 tanggal 9 April,

dilakukan peletakan batu pertama pembangunan Mako Akademi Angkaan Udara

(AAU) di Lanud Adisutjipto. Dan tanggal 26 Juli 1965, Mako AAU beserta

Patakannya diresmikan oleh Mentri Panglima Angkatan Udara sekaligus hari

tersebut dijadikan sebagai hari jadi AAU.

2.2 Metode dan Sistem Pendidikan di AAU Yogyakarta

2.2.1 Metode Pendidikan

AAU menerapkan metode pengasuhan, pengajaran, dan pelatihan secara

serasi, berkesinambungan, dan terpadu dalam penyelenggaran pendidikan sebagai

berikut.

1) Pengasuhan

Pengasuhan merupakan metode pelaksanaan pendidikan dalam bentuk

bimbingan dan penyuluhan dengan sasaran berupa penanaman dan pemantapan

nilai-nilai budaya serta penguasaan pengetahuan akademis dalam rangka

pembentukan prajurit perang Saptamarga dengan titik berat pada aspek kejuangan,

budi pekerti, tingkah laku, dan kemampuan dalam mengimplementasikan

kepemimpinan dalam keorganisasian. Pengasuhan merupakan tugas yang secara

langsung menjadi tanggung jawab pengasuh atau para komandan.

Page 4: Metode Dan Sistem Pendidikan Di Akademi Angkatan Udara (AAU) Yogyakarta

9

Penilaian bidang kepribadian dilaksanakan secara berkelanjutan selama

masa pendidikan. Penilaian ini dilakukan melalui pengamatan baik secara

langsung maupun tidak langsung, wawancara, dam pencatatan perilaku sehari-hari

karbol oleh pengasuh serta mempertimbangkan pencapaian nilai pengasuhan.

2) Pengajaran

Pengajaran merupakan metode pelaksanaan pendidikan dalam bentuk

kuliah atau tatap muka dan instruksional di kelas dengan sasaran pengenalan,

pemahaman, dan penguasaan ilmu pengetahuan akademis dalam rangka

pembentukan kepribadian prajurit pejuang Saptamarga dengan titik berat pada

aspek intelektual (kecerdasan). Pengajaran merupakan bidang tugas yang secara

langsung menjadi tanggung jawab dosen.

Penilaian aspek intelektual dilaksanakan melalui pengamatan harian oleh

dosen pemegang materi, ujian tengah semester, ujian akhir semester, dan

praktikum.

3) Pelatihan

Pelatihan merupakan metode pelaksanaan pendidikan dalam bentuk

aplikasi lapangan dengan sasaran memantapkan pemahaman atau penguasaan

pengetahuan akademis dalam rangka pembentukan prajurit pejuang Saptamarga

dengan titik berat pada aspek intelektual atau keterampilan. Pelatihan merupakan

bidang tugas yang secara langsung menjadi tanggung jawab pelatih.

Penilaian bidang latihan dilaksanakan melalui pengamatan harian, ujian

akhir semester, dan praktikum, didasarkan pada keberhasilan karbol dalam

mengikuti dan menyelesaikan setiap tahapan

Page 5: Metode Dan Sistem Pendidikan Di Akademi Angkatan Udara (AAU) Yogyakarta

10

2.2.2 Sistem Pendidikan

Sistem pendidikan AAU adalah rangkaian cara atau kegiatan yang di

terapkan dalam pelaksanaan pendidikan. Rangkaian cara atau kegiatan yang di

terapkan tersebut berupa ketentuan penyelenggaraan pendidikan yang

menggambarkan lingkup kegiatan dan persyaratan pendidikan yang dikaitkan

dengan tingkat kualifikasi yang diinginkan. Dengan penerapan sistem pendidikan

seperti itu, proses penyelenggaraan pendidikan AAU didasarkan pada program

dan pelaksanaan secara tertib serta teratur sehingga dicapai hasil sesuai dengan

tujuan penyelenggaraan pendidikan seperti ditentukan dalam kurikulum AAU.

Untuk mencapai tujuan seperti ditentukan, AAU menerapkan Sistem

Kredit Semester (SKS) dalam penyelenggaraan pendidikan. Penerapan SKS di

maksud mencakup pula satuan kredit semester (sks) dan dapat dijelaskan sebagai

berikut.

1) Sistem Kredit Semester (SKS)

Dalam penyelenggaraan pendidikan dengan Sistem Kredit Semester, setiap

mata kuliah diberi nilai kredit yang ditentukan berdasarkan besarnya usaha untuk

menyelesaikan tugas-tugas yang dinyatakan dalam program perkuliahan,

praktikum, latihan, dan penyusunan tugas akhir.

2) Satuan Kredit Semester (sks)

Satuan Kredit Semester (sks) adalah suatu ukuran yang digunakan dalam

bentuk pengakuan atas beban studi Karbol, besarnya usaha yang diperlukan untuk

menyelesaikan suatu program, serta besarnya usaha yang diperlukan untuk

menyelenggarakan pendidikan tingkat perguruan tinggi.

Page 6: Metode Dan Sistem Pendidikan Di Akademi Angkatan Udara (AAU) Yogyakarta

11

Pemberlakuan SKS di AAU dalam pelaksanaan pendidikan, AAU

memberlakukan sistem satuan kredit semester yang penerapannya dikombinasikan

antara kepentingan pengembangan pada jalur pendidikan tinggi umum dan

kepentingan TNI AU. Oleh sebab itu AAU memberlakukan sistem satuan kredit

semester secara paket yang programnya sama bagi semua karbol. Dalam semester

yang berjalan, karbol dengan tingkat dan majoring yang sama menerima beban

sks dalam jumlah sama. Semua mata kuliah bersifat wajib dan diharapkan karbol

dapat mempunyai kesempatan yang sama untuk menyelesaikan studi dalam

jangka waktu maupun beban studi yang sama.

Dalam sistem kredit semester, setiap mata kuliah diberi harga yang

dinamakan nilai kredit. Banyaknya nilai kredit untuk tiap mata kuliah tidak selalu

sama, sedangkan banyaknya nilai kredit untuk masing-masing mata kuliah

ditentukan berdasarkan besarnya usaha untuk menyesaikan tugas-tugas yang

dinyatakan dalam program perkuliahan, praktikum, latihan, maupun tugas-tugas

lain.

2.3 Tahap Pelaksanaan Pendidikan

Pelaksanaan pendidikan AAU dalam bentuk kegiatan penyampaian materi

ajaran dijabarkan ke dalam beberapa tahapan sesuai dengan majoring dan

pengelompokan materi ajaran atau bidang studi. Penjabaran tersebut diarahkan

untuk mencapai sasaran pada setiap tahapan pelaksanaan pendidikan dengan

pembagian sebagai berikut.

Page 7: Metode Dan Sistem Pendidikan Di Akademi Angkatan Udara (AAU) Yogyakarta

12

1) Tahap I Penanaman

Tahap penanaman bertujuan untuk menanamkan dasar keprawiraan TNI

AU.

2) Tahap II Penumbuhan

Tahap penumbuhan bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran terhadap

nilai-nilai keperwiraan serta menanamkan penguasaan olah pikir, keterampilan,

dan profesi matra dirgantara.

3) Tahap III Pengembangan

Tahap pengembangan bertujuan untuk mengembangkan penghayatan

nilai-nilai keperwiraan, pemanfaatan penguasaan olah pikir, keterampilan, dan

profesi matra dirgantara pada tingkat dasar kecabangan dan penugasan di satuan.

Adapun prinsip yang di gunakan dalam pengasuhan adalah silih asih, silih

asah,dan silih asuh dengan pendekatan ”ing ngarso sung tulodo, ing madyo

mangun karso dan tut wuri handayani”.

2.4 Pola Pendidikan

Pola pendidikan di Akademi Angkatan Udara menganut pola pendidikan

3-1. Atinya 3 tahun masa pendidikan dengan status karbol dan 1 tahun pendidikan

Dasar Kecabangan. Dalam pelaksanaannya untuk masa 1 tahun Dasar

Kecabangan dibagi menjadi dua bagian yaitu setengah tahun pertama (satu

semester) merupakan Akademi Lanjutan yang diselenggarakan oleh AAU dan

setengah tahun berikutnya merupakan pendidikan Dasar kecabangan yang

diselenggarakan oleh lembaga pendidikan yang berada dalam jajaran Kodikau.

Page 8: Metode Dan Sistem Pendidikan Di Akademi Angkatan Udara (AAU) Yogyakarta

13

Adapun pola pendidikan yang diterapkan bagi Karbol AAU sebagai

berikut.

1) Berdasarkan Waktu

Berdasarkan waktunya, pendidikan AAU menerapkan pola 12 bulan + 3

tahun yaitu program pendidikan yang pelaksanaannya terbagi atas dua kurun

waktu meliputi selama 12 bulan pendidikan integratif bersama matra lain

(darat,laut,dan udara) dan selama 3 tahun pendidikan di AAU.

Dalam masa pendidikan, kesempatan untuk mengulang (tinggal kelas)

hanya di berikan satu kali. Apabila pada tahun berikutnya kembali tinggal kelas,

karbol bersangkutan langsung di keluarkan dari pendidikan karena di anggap tidak

mampu dalam mengikuti pendidikan.

2) Berdasarkan Bentuk

Bersasarkan bentuknya, pola pendidikan yang di terapkan di AAU

mengikuti falsafah pendidikan Trisakti Viratama yaitu kebulatan tiga aspek

meliputi akademis,kepribadian, dan jasmil.