Meta Analisis

14

description

kelebihan jurnal meta analisis dan contoh jurnal meta analisis dan

Transcript of Meta Analisis

Page 1: Meta Analisis
Page 2: Meta Analisis

PENGERTIAN SISTEMATIK REVIEWDibandingkan dengan 3 metode review artikel lainnya (Narrative Review,Descriptive Review, dan Vote Counting), meta-analysis merupakan metode yang paling konsern pada pendekatan kuantitatif.Meta-analysis lebih tidak bersifat subjektif dibandingkan dengan metode tinjauan lain dan tidak fokus pada kesimpulan yang didapat, melainkan fokus pada data.Meta analisis merupakan analisis kuantitatif dan menggunakan sejumlah data yang cukup banyak serta menerapkan metode statistik dengan mempraktekkannya dalam mengorganisasikan sejumlah informasi yang berasal dari sampel besar yang fungsinya untuk melengkapi maksud-maksud lainnya (Glass, 1981). 

Page 3: Meta Analisis

SYSTEMATIC REVIEW META ANALYSISpendekatan kualitatif dalam systematic review digunakan untuk mensintesis (merangkum) hasil-hasil penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif. Atau disebut dengan “meta-sintesis”. Secara definisi, meta-sintesis adalah teknik melakukan integrasi data untuk mendapatkan teori maupun konsep baru atau tingkatan pemahaman yang lebih mendalam dan menyeluruh (Perry & Hammond, 2002).

Pendekatan statistik dalam melakukan sintesis hasil penelitian kuantitatif atau teknik melakukan agregasi data untuk mendapatkan kekuatan statistik (statistical power) dalam identifikasi hubungan sebab akibat antara faktor risiko atau perlakuan dengan suatu efek (outcome) (Perry & Hammond, 2002).

PERBEDAAN SISTEMATIK REVIEW DAN META ANALISIS

Page 4: Meta Analisis

KELEBIHAN META ANALYSIS 1)Lebih sedikit subjektivitas dan judgement dibanding 3 metode lain.2)Karena merupakan pendekatan kuantitatif, maka banyak mengambil sampel,sehingga hasil bisa lebih representatif. Hasil akhirnya dinamakan “effect size”.3)Meta-analysis memungkinkan mengkombinasikan berbagai macam hasil penelitian yang telah ada sebelumnya.4)Metode ini fokus pada pengakumulasian impact dari hasil-hasil yang tidak signifikan sehingga bisa menghasilkan suatu hasil yang signifikan.5)Metode ini juga dapat menjawab pertanyaan seputar kesenjangan hasil yang terjadi dari studi yang bermacam-macam.6)Pada penelitian bidang bisnis, Meta-analysis membuat organizational behaviour yang baik.

Page 5: Meta Analisis

KEKURANGAN META ANALYSIS1) Karena banyaknya sampel yang diambil, maka kemungkinan akan terjadi/memiliki sampel –sampel yang bias serta data-data yang tidak perlu (sampah).2) Meta-analysis seringkali membuat hasil yang dipublikasikan hanya yang signifikan saja, sedangkan yang tidak signifikan tidak dipublikasikan.3) Metode bersifat meng-aggregat-kan serta merata-ratakan sesuatu. Jadi sesuatu yang berbeda bisa jadi dipandang sama oleh metode ini.4) Metode ini tidak cocok diterapkan bila sampel datanya kecil.5) Bisa saja terjadi metodological error.

Page 6: Meta Analisis

MODEL Fixed Effect Model

Metode fixed effect meta-analisis didasarkan pada asumsi bahwa matematika umum (atau 'fixed') efek tunggal mendasari setiap penelitian dalam meta-analisis. Dengan kata lain, jika kita melakukan meta-analisis dengan kesempatan rasio , kita akan berasumsi bahwa setiap studi memperkirakan kesempatan ratio yang sama. Berdasarkan asumsi ini, jika setiap penelitian adalah besar tak berhingga, setiap penelitian akan menghasilkan hasil yang sama. Ini adalah sama dengan asumsi tidak ada (statistik) heterogenitas antara penelitian.

Page 7: Meta Analisis

MODEL Quality Effects Model

Pendekatan quality effects yang menggabungkan bukti dari serangkaian uji coba membandingkan 2 intervensi. Pendekatan ini menggabungkan heterogenitas efek dalam analisis efektivitas intervensi keseluruhan. Namun, tidak seperti model random effects, berdasarkan yang diamati antara percobaan heterogenitas, penyesuaian berdasarkan pengukuran heterogenitas antara studi metodologis.

Page 8: Meta Analisis

METODEAda beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melaksanakan suatu

meta analisis:1. Glass (1981) = fokus pada deteksi dari moderator variabel.2. Hedges dan Olkin (1985) = memakai teknik weighted least squares3. Rosenthal dan Rubin (1991) = sama seperti Hedges-Olkin, bedanya

hanya pada test signifikansi untuk mengkombinasikan effect size4. Hunter dan Schmidt (1990) = bedanya dengan yang lain adalah

metode ini berusaha mengkoreksi error potensial sebelum meta-analysis mengintegrasikan effect study antar studi.

Teknik Hunter dan Schmidt lebih sering digunakan karena teknik ini dianggap oleh para peneliti sebagai teknik yang  paling lengkap, karena selain dapat dipergunakan untuk mengkaji effect size, teknik Hunter Schimidt dapat juga dipergunakan untuk mengkoreksi kesalahan sebagai akibat error of measurement, maupun man made error (artifact) yang lain

Page 9: Meta Analisis

CONTOH JURNAL

Page 10: Meta Analisis
Page 11: Meta Analisis
Page 12: Meta Analisis

CONTOH JURNAL

Sumber: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25809699

Page 13: Meta Analisis

KESIMPULAN

1. Meta analisis adalah teknik statistika yang dimaksudkan untuk menggabungkan dua atau lebih penelitian orisinil yang dapat digabungkan.

2. Meta analisis dapat dipandang sebagai bagian dari  review article  yang dilakukan secara sistematis (disebut systematic review)  yang menggunakan analisis statistika formal.

3. Meta analisis dipandang sebagai penelitian tersendiri, dan digolongkan dalam penelitian observasional retro spektif.

4. Subyek penelitian pada meta analisis  adalah laporan penelitian orisinal, baik yang sudah dipublikasi mau pun yang belum (tidak) dipublikasi.

Page 14: Meta Analisis