Merancang Put Option Dalam Sistem Resi Gudang Sebagai...

18
MERANCANG PUT OPTION DALAM SISTEM RESI GUDANG...(Hari Sunarto) 641 MERANCANG PUT OPTION DALAM SISTEM RESI GUDANG SEBAGAI ELEMEN PASAR LELANG FORWARD AGRO Hari Sunarto 1 FEB Univ. Kristen Satya Wacana, Salatiga ABSTRAK Salah satu unsur pasar lelang komoditas agro (PLKA) yang penting dan masih menjadi kendala dalam pengembangan PLKA adalah tersedianya komoditas agro dengan kualitas yang standar, jumlah yang mencukupi dan gudang serah yang jelas melalui wadah sistem resi gudang (SRG). Pasar lelang komoditas Agro di Indonesia telah berdiri sejak tahun 2003 dan SRG baru berkembang tahun 2008, namun integrasi PLKA dan SRG belum terjadi sehingga salah satu program Bappebti tiga tahun kedepan melakukan integrasi keduanya. Pengembangan pasar lelang di Indonesia telah menuju kearah yang benar melalui program revitalisasi yang digerakkan oleh Departemen Perdagangan melalu Bappebti. Negara yang maju, bukan saja mampu menghasilkan komoditas agro tetapi juga kemampuan membangun Pasar Komoditas. Negara tetangga seperti Singapore, Malaysia, Thailand telah memiliki pasar komoditas yang lebih maju dari Indonesia. Bahkan, RRC yang jauh lebih lambat masuk dalam WTO dari Indonesia ternyata telah mengembangkan pasar komoditas lebih dahulu dan lebih maju dari Indonesia. Tidak ketinggalan, India yang dahulu menghadapi masalah pangan, kini mampu berproduksi gandum dan beras untuk ekpor telah mengembangkan PLKA. Pengembangan PLKA tanpa mengembangan SRG akan berjalan tersendat. Secara ideal, resi gudang dapat diperdagangankan lebih likuit di PLKA sekaligus mengangkat harga tingkat petani. Pemerintah telah menciptakan insentif dalam bentuk investasi milyaran rupiah untuk gudang SRG dan menyediakan subsidi. Persoalan yang diangkat dalam penelitian ini adalah, bagaimana menciptakan instrument keuangan (put option) bagi petani yang cenderung ingin kepastian harga dan menelusuri secara spesifik unsur unsur penghalang baik yang telah diidentifikasi Bappebti maupun yang belum teridentifikasi. Dengan demikian, percepatan (revitalisasi) PLKA dapat tercapai dalam rangka meningatkan daya saing sektor pertanian dalam menghadapi masyarakat ekonomi asean 2015. Dari sisi pengembangan ilmu ekonomi dan bisnis berada pada aspek pengembangan kelembagaan ekonomi khususnya pasar dengan dasar memperkecil biaya transaksi dan meningkatkan pendapatan petani. Keywords: Put Option, warehouse receipt, commodity Exchange , transaction cost) 1 Dosen FEB UKSW, E-mail:[email protected]. Secara khusus, saya mengucapkan kepada Kepala Disperindag Jateng, Bpk H. Soendoro, Ketua Tim Promotor, Bpr Soegeng Wardoyo, Sekr Tim Promotor, dan anggota lainnya. Demikian juga terima kasih kepada Bpk Dharmayugo dkk, Bappeti sehingga, saya sebagai peneliti bisa lebih mendalami permasalahan revitalisasi PLKA Indonesia pada umumnya dan PLKA Jateng secara khusus.

Transcript of Merancang Put Option Dalam Sistem Resi Gudang Sebagai...

Page 1: Merancang Put Option Dalam Sistem Resi Gudang Sebagai ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1279/5/PROS_Hari Sunarto... · 2 Pasar komoditas dengan kontrak transaksi forward

MERANCANG PUT OPTION DALAM SISTEM RESI GUDANG...(Hari Sunarto) 641

MERANCANG PUT OPTION DALAM SISTEM RESI GUDANG

SEBAGAI ELEMEN PASAR LELANG FORWARD AGRO

Hari Sunarto1

FEB Univ. Kristen Satya Wacana, Salatiga

ABSTRAK

Salah satu unsur pasar lelang komoditas agro (PLKA) yang penting dan masih menjadi

kendala dalam pengembangan PLKA adalah tersedianya komoditas agro dengan kualitas yang standar,

jumlah yang mencukupi dan gudang serah yang jelas melalui wadah sistem resi gudang (SRG). Pasar

lelang komoditas Agro di Indonesia telah berdiri sejak tahun 2003 dan SRG baru berkembang tahun

2008, namun integrasi PLKA dan SRG belum terjadi sehingga salah satu program Bappebti tiga tahun

kedepan melakukan integrasi keduanya. Pengembangan pasar lelang di Indonesia telah menuju kearah

yang benar melalui program revitalisasi yang digerakkan oleh Departemen Perdagangan melalu

Bappebti. Negara yang maju, bukan saja mampu menghasilkan komoditas agro tetapi juga

kemampuan membangun Pasar Komoditas.

Negara tetangga seperti Singapore, Malaysia, Thailand telah memiliki pasar komoditas yang

lebih maju dari Indonesia. Bahkan, RRC yang jauh lebih lambat masuk dalam WTO dari Indonesia

ternyata telah mengembangkan pasar komoditas lebih dahulu dan lebih maju dari Indonesia. Tidak

ketinggalan, India yang dahulu menghadapi masalah pangan, kini mampu berproduksi gandum dan

beras untuk ekpor telah mengembangkan PLKA. Pengembangan PLKA tanpa mengembangan SRG

akan berjalan tersendat. Secara ideal, resi gudang dapat diperdagangankan lebih likuit di PLKA

sekaligus mengangkat harga tingkat petani. Pemerintah telah menciptakan insentif dalam bentuk

investasi milyaran rupiah untuk gudang SRG dan menyediakan subsidi. Persoalan yang diangkat

dalam penelitian ini adalah, bagaimana menciptakan instrument keuangan (put option) bagi petani

yang cenderung ingin kepastian harga dan menelusuri secara spesifik unsur unsur penghalang baik

yang telah diidentifikasi Bappebti maupun yang belum teridentifikasi. Dengan demikian, percepatan

(revitalisasi) PLKA dapat tercapai dalam rangka meningatkan daya saing sektor pertanian dalam

menghadapi masyarakat ekonomi asean 2015. Dari sisi pengembangan ilmu ekonomi dan bisnis

berada pada aspek pengembangan kelembagaan ekonomi khususnya pasar dengan dasar memperkecil

biaya transaksi dan meningkatkan pendapatan petani.

Keywords: Put Option, warehouse receipt, commodity Exchange , transaction cost)

1 Dosen FEB UKSW, E-mail:[email protected]. Secara khusus, saya mengucapkan kepada Kepala Disperindag Jateng, Bpk H. Soendoro, Ketua Tim Promotor, Bpr Soegeng Wardoyo, Sekr Tim Promotor, dan anggota lainnya. Demikian juga terima kasih kepada Bpk Dharmayugo dkk, Bappeti sehingga, saya sebagai peneliti bisa lebih mendalami permasalahan revitalisasi PLKA Indonesia pada umumnya dan PLKA Jateng secara khusus.

Page 2: Merancang Put Option Dalam Sistem Resi Gudang Sebagai ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1279/5/PROS_Hari Sunarto... · 2 Pasar komoditas dengan kontrak transaksi forward

642 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012

Latar belakang

Mengembangkan pasar komoditas (commodity Exchange) adalah mengembangkan

unsur daya saing bangsa dalam ekonomi globlal. Komunitas pelaku bisnis bersama

komunitas akademisi bidang ekonomi dan bisnis sebagian besar tidak mengetahui bahwa

pasar modal (capital market), pasar berjangka (future market), pasar valuta asing (forex

market) berakar dari pasar komoditas pertanian Chicago Board of Trade atau CBOT

(bergabung dengan : Chicago Merchantile Exchange, 27 Juli 2007) yang dikenal kalangan

pelaku pasar modal dan pasar valuta asing sebagai tempat lahirnya pasar forward, future dan

pasar opsi modern2 pada abad 19 (th 1957) untuk komoditas pertanian (agro). Disamping

komoditas agro, CBOT berkembang ke perdagangan derivatif untuk komoditas lainnya

seperti produk Opsi Finansial modern th 1973, sehingga CBOT membuka Chicago Board

Options Exchange (CBOE). Kini komoditas yang diperdagangkan termasuk komoditas enerji,

metal, valutas asing dll. CBOT ternyata diawali dengan perdagangan komoditas pertanian

yaitu gandum tahun 1848 yang disusul dengan komoditas lainya: jagung, kedelai, dan produk

turunannya, dan produk komoditas agro lainnya (Poitras 2008).

Negara yang maju dan makmur ternyata memiliki pasar komoditas (commodity

Exchange), khususnya pasar lelang komoditas agro (PLKA) yang maju pula. Sayang,

Indonesia yang dominan dalam kamoditas berbasis sumber daya alam(SDA), pengembangan

kelembagaan PLKA Indonesia relatif ketinggalan dengan beberapa negara tetangga, seperti

Singapore, Malaysia, dan Thailand. Tahun 2015 adalah era pasar bebas ASEAN dimana pasar

sebagai salah satu aktivitas ekonomi, tak terkecuali dalam aktivitas sektor pertanian. Daya

saing diukur dari kemampuan pelaku ekonomi dalam mengikuti aturan main pasar global.

Persoalan ini menjadi faktor strategis dalam mempersiapkan daya saing ekonomi nasional.

Dari berbagai dimensi, Indonesia masih ketinggalan jauh dalam mengembangkan

institusi pasar. Indonesia sebagai produsen CPO terbesar didunia, tetapi acuan harga (price

reference) menggunakan harga yang terbentuk di pasar komoditas di luar negeri misalnya

pasar komoditas di Malaysia atau Rotterdam. Pasar komoditas untuk CPO di Indonesia masih

relatif sangat muda yaitu PT. ICDX (Indonesia Commodity & Derivative Exchange) yang

baru berdiri tgl 23 Juni 2009.

RRC adalah negara sosialis, ternyata bisa mengembangkan pasar komoditas yang

maju sehingga bisa memasuki pasar global dengan lebih cerdas. Sebenarnya Cina baru

bergabung di WTO tgl 11 Desember 2001, sementara Indonesia telah menjadi anggota WTO

tgl 1 Januari 1995 atau tujuh tahun lebih dulu dari Cina. WTO adalah wajah pasar global.

Kategori pasar yang sangat berperan dalam pasar global adalah pasar kategori kedua :

commodity exchange dan capital market. Beberapa bursa komoditas Cina antara lain

Zhengzhou Commodity Exchange berawal tahun 1988, dan secara formal beroperasi penuh tgl

28 Mei 1993 di lantai bursa 120.000 m2untuk komoditas Gandum, Jagung, Kedelai, Kacang

Hijau dan Wijen dihasilkan 1.854 kontrak. Tahun 2006 dapat mencatat 29,4 juta kontrak.

Pasar komoditas lainnya, yaitu Dalian Commodity Exchange, Kunming International Flora

2 Pasar komoditas dengan kontrak transaksi forward dan option kuno sudah terjadi di Antwerp Bourse - Belgia (abad 16, dibuka 153-gulung tikar 1571), di Amsterdam Bourse-Holland (Pertengahan abad 17, dengan Tulipmania 1634-7), dan London’s Exchange Alley (UK) pada akhir abad 17 (Poitras:2008).

Page 3: Merancang Put Option Dalam Sistem Resi Gudang Sebagai ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1279/5/PROS_Hari Sunarto... · 2 Pasar komoditas dengan kontrak transaksi forward

MERANCANG PUT OPTION DALAM SISTEM RESI GUDANG...(Hari Sunarto) 643

Auction (sejak 2003). Thailand sebagai eksportir beras terbesar di dunia memiliki AFET

(Agricultural Future Exchange Thailand) dengan barang yang diperdagangan adalah produk

ekspor seperti (1) beras, (2) karet dan (3) tapioka. AFET berdiri th 1979 dan kini menjadi

acuan harga khususnya harga beras bagi pemerintah Thailand. AFET telah memberi

kontribusi besar dalam industri beras di Thailand dengan memberi manfaat kepada

penggilingan padi, pedagang, eksportir dan pengelola gudang serta pemerintah. Korea

Selatan yang merdeka hampir bersamaan dengan Indonsia juga memiliki pasar komoditas

yang unggul (Samtana-Boado 2006). Sejumlah negara Afika yang dahulu sebagai benua yang

dilanda kelaparan, kini makin makmur setelah melengkapi diri pasar komoditas. Salah satu

komponen pasar komoditas agro yang penting adalah sistem resi gudang (SRG). Salah satu

program Bappebti yang terutuang dalam roadmap 2011-2014 adalah melakukan integrasi

PLKA dengan SRG. Niat baik dan mulya dari Departemen Perdagangan untuk ikut

meningkatkan pendapatan petani tidak diragukan, karena melalui SRG, petani diharapkan

dapat menghindari harga gabah yang rendah saat panen dan meningkat beberapa bulan setelah

panen. Di Kendal, saat panen harga gabah mencapai titik terendah yaitu Rp.230 ribu/kwintal

(Suara Merdeka, 19 Feb 2011). Beberapa kasus yang diangkat oleh Bappebti, bahwa dengan

menunda jual para petani akan memperoleh keuntungan yang berarti, yaitu : (1) kelompok

tani “Jaya Tani” Indramayu memperoleh keuntungan sebesar Rp.615/kg, (2) Kelompok tani

“wargo tani” Banyuwangi memperoleh keuntungan sebesar Rp.287,38/kg, dan (3) Koperasi

KSU Annisa Subang memperoleh keuntungan Rp.380/kg. Keuntungan tersebut diperoleh

dari nilai penjualan dikurangi biaya pengelola resi gudang Rp70-80,-/kg dan Rp.12/kg untuk

bunga dan pembebangan hak tanggungan(Edi 2011). Di Zambia, terjadi gejala yang sama,

saat panen harga rendah dan sekitar 3 bulan kemudian harga komoditas jagung (satuan per

ton)naik, sebagai contoh tahun 2001 periode Juli dan Oktober naik dari US$100 menjadi

US$135 di Lusakan (ibu kota), naik dari US$60 menjadi US$ 90 di Patauke (kota kabupaten),

dan dari US$35 menjadi US$54 di Chief Mumbi (desa). Tanpa melalui resi gudang, petani

hanya menjual dengan harga sekitar 50% dari harga puncak (Onumah 2007). Kenaikan harga

ini mestinya menjadi insentif yang besar bagi petani, tetapi kondisi ini belum memiliki daya

tarik yang besar kepada petani dan PLKA belum terintegrasi dengan resi gudang karena

komoditas yang ada di SRG berlum dijual di PLKA Jawa Tengah (Sunarto et al. 2008). Pada

tahu 2009, pemerintah menciptakan insentif lagi bagi petani melalui kredit bersubsidi hingga

7%, karena petani hanya membayar 6% dari beban kredit komersial 13%.

Sistem resi gudang telah diluncurkan sejak 2006 saat lahirnya UU No.9/2006 tentang

Sistem Resi Gudang. Pemerintah Indonesia melalui Departemen Perdagangan telah berusaha

keras mewujudkan sistem resi gudang, dengan memulai investasi dalam gudang melalui

stimulus fiskal sebanyak 34 unit, dengan dana APBN-P 2010 sejumlah 11 unit dan melalui

DAK 2011 sebanyak 15 unit (Edi 2011). Berbagai sosialisasi telah dilaksanakan di berbagai

daerah, termasuk Jawa Tengah oleh Pengelola Gudang seperti PT. Petindo Daya Mandiri dan

Bappebti dan di Jawa Tengah telah terdapat 8 gudang SRG (Suwignyo 2008b; Edi 2011).

Tetapi masih banyak hambatan implementasi Sistem Resi Gudang dan Integrasi Sistem Resi

Gudang kedalam Pasar Berjangka Komoditas Agro (Commodity Exchange) di Indonesia. UU

No.9/2011 tentang perubahan UU9/2006, memberi peluang pengembangan produk derivatif

Resi Gudang (RG) seperti kontrak berjangka RG, opsi RG, indeks RG, diskonto RG, unit RG

dll. Penelitian awal Sistem Resi Gudang ini membahas tentang peluang merancang Put

Page 4: Merancang Put Option Dalam Sistem Resi Gudang Sebagai ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1279/5/PROS_Hari Sunarto... · 2 Pasar komoditas dengan kontrak transaksi forward

644 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012

Option untuk Resi Gudang berdasarkan sejumlah data dan promosi SRG dari Bappebti dalam

rangka integrasi dan sinergi dengan revitalisasi pasar lelang forward komoditas agro

(indonesian commodity exchange). Pasar lelang ini adalah pasar riel sedangkan JFX (Jakarta

Futures Exchange) adalah pasar derivatif yang sebagian menggunakan acuan komoditas yang

diperdagankan di pasar komitas (Commodity Exchange) negara maju (misalnya London,

Amsterdam, New York).

Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah : (1) untuk melakukan kajian skema call

option dalam resi gudang, agar pentani dapat memperoleh hasil lebih (2) melakukan ekplorasi

proses peningkatan daya tarik SRG dalam rangka Integrasi ke PLKA, dan (3) tanpa

mengabaikan upaya yang telah dilakukan oleh Bappebti dan Disperindang melalui tim

Promotor PLKA, penelitian ini secara khusus untuk menyumbankan gagasan model kebijakan

yang lebih tajam dan operasional.

STUDI PUSTAKA

Pasar Lelang selayang pandang.

Istitusi pasar dengan pembetukan harga (price discovery) terjadi mekanisme tawar

menawar melalui lelang (auction market) dikenal dengan pasar komoditas (commodity market

atau commodity exchange) dan pasar modal atau bursa efek (capital market). Pasar komoditas

diatur melalui UU No.32/1997, peraturan pemerintah No.9/1999 dan kemudian muncul

peraturan Bappebti No.01/BAPPEBTI/PER-PL/2010 tentang pasar lelang agro. Bursa Efek

Indonsesia, berdiri 1977, yang kemudian kukuhkan dengan Undang-Undang No. 8 tahun 1995

tentang Pasar Modal. Kategori pasar ini sebagai pasar yang paling terorganisir dan hanya

dikenal oleh komunitas terbatas namun mempunyai dampak ekonomi yang luas. Masih ada

institusi pasar lainnya, tetapi bukan menjadi pokok bahasan dalam penelitian ini. Indonesia

masih ketinggalan jauh dalam mengembangkan institusi pasar komoditas. Indonesia sebagai

produsen CPO terbesar didunia, tetapi acuan harga (price reference) menggunakan harga

yang terbentuk di pasar komoditas di luar negeri misalnya pasar komoditas di Malaysia atau

Rotterdam. Pasar komoditas untuk CPO di Indonesia masih relatif sangat muda yaitu PT.

ICDX (Indonesia Commodity & Derivative Exchange) yang baru berdiri tgl 23 Juni 2009.

Perlu dicatat bahwa cikal bakal pasar komoditas modern yaitu CBOT (Chicago Board of

Trade) yang berdiri tanggal 3-April 1848 di Amerika dan dibuka dengan transaksi spot

gandum. CBOT didirikan oleh 83 merchants (pedagang profesional) dengan barang

dagangan pertama gandum.Tahun 1857 ditingkatkan jenis barang yaitu berbagai biji bijian

baik gandum maupun jagung, kedelai dan produk turunannya, dengan transaksi spot dan

future. Pada tahun 1973, CBOT sebagai bursa pertama di dunia yang menawarkan bukan saja

biji bijian (cereals) tetapi juga produk derivatif. Saat ini transaksi CBOT dengan kombinasi

80% finansial dan 20% barang fisik biji bijian. CBOT sebagai panutan pasar komoditas di

berbagai belahan dunia. Ethiopia Commodity Exchange atau ECX (dibuka tgl 24 April 2008 )

dengan komoditas antara lain Jagung dan kopi berkiblat ke CBOT. ECX berdiri dan

berkembang didukung dengan tim peneliti dan pengembangan yang kuat sejak persiapan

pendirian dengan donor Bank Dunia(World Bank 2008).

Page 5: Merancang Put Option Dalam Sistem Resi Gudang Sebagai ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1279/5/PROS_Hari Sunarto... · 2 Pasar komoditas dengan kontrak transaksi forward

MERANCANG PUT OPTION DALAM SISTEM RESI GUDANG...(Hari Sunarto) 645

Varian pasar komoditas lain yang besar adalah Aalsemeer Flower Auction, Holland (

berdiri 1890) dengan inisiatif para anggota koperasi bunga. Kunming International Flora

Auction Trading Center (KIFA) di provinsi Yunan, Cina merupakan duplikat pasar lelang

bunga dengan kiblat Aalsmeer. Pemerintah daerah sudah menyatakan akan mebuat KIFA

sebagai pasar lelang terbesar kedua di dunia. Revolusi pasar komoditas sedang berkembang di

kawasan Asia, bahkan juga melanda Afrika. Komoditas meliputi tetapi tidak terbatas pada

hasil pertanian (termasuk produk turunannya), tetapi juga meliputi produk tambang dan juga

derivativenya. Pengembangan pasar komoditas di negara lain, seperti Amerika (e.g. CBOT)

diawali dengan produk pertanian : gandum, berkembang pada produk biji bijian (cereal)

seperti jagung, kedelai, dll., kemudian berkembang pada turunanya: tepung gandum, tepung

kedelai atau minyak kedelai dll. Dalam perkembangan instrumen pedagangan dari produk

pertanian ke derivatif dan pasar saham. Di Indonesia berjalan sebaiknya, mula mula pasar

derivative, yaitu pada tgl 19 Agustus 1999 : PT. Bursa Berjangka Jakarta. Pendiri awal

adalah 4 perkebunan sawit, 7 penyulingan sawit, 8 eksportir kopi, 8 perusahaan pialang pasar

modal. Sejak terbitnya peraturan tentang pasar lelang agro forward tahun 1997, berdirilah

pasar komoditas yang dikelola swasta yaitu tgl 26 Nov 2008 berdiri PT iPasar Indonesia

(Jakarta) – sebuat pasar komoditas fisik berbasis internel dan disusul ICDX (Indonesia

Commodity & Derivative Exchange) yang baru berdiri tgl 23 Juni 2009

Pasar Lelang Komoditas Agro dan Resi Gudang

Pasar lelang komoditas agro di Ethiopia (Ethiopia Commodity Exchange, ECX),

merupakan duplikat Chicago Board of Trade (CBOT),yang baru saja berdiri tahun 2008.

CBOT sudah berdiri lebih dari seratus tahun yang lalu yaitu 1848 sebagai salah satu pasar

lelang komoditas agro tertua di dunia.

Faktor pendorong berdirinya ECX , antar lain, adalah adanya bencana kelaparan

bertahun-tahun ternyata karena produksi yang berlimpah disuatu wilayah tidak tersalurkan ke

wilayah lain. Disamping itu untuk meningkatkan pendapatan petani produsen komoditas

melalui pasar terorganisir yang bisa menjangkau pembeli internasional.Salah satu solusi yang

diciptakan adalah ECX. Pengembangan EXC di Ethiopia didukung oleh lembaga

Internasional seperti Bank Dunia dan IFRI. Resi gudang telah terintegrasi dalam ECX (Gabre-

Madhin 2001; Gabre-Madhin† & Goggin 2005). PLKA atau commodity exchange yang lebih

maju dari Ethiopia juga terintegrasi dengan Sistem Resi Gudang (SRG). Berkaitan hal

tersebut, maka konsep PLKA ideal di Indonesia dapat di tuangkan dalam sketsa sbb:

Page 6: Merancang Put Option Dalam Sistem Resi Gudang Sebagai ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1279/5/PROS_Hari Sunarto... · 2 Pasar komoditas dengan kontrak transaksi forward

646 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012

Grafik 1 : Gambar Sketsa (ilustrasi) Pasar Lelang Komoditas Agro (PLKA) ideal di

Indonesia beserta Lembaga Lembaga Pendukung.

PenyelenggaraCommodity Exchange

Anggota

Bursa

Bank/

Lembaga

KeuanganPenyedia

Transportasi

BAPPEBTI

INFORMASI PASAR

ICTLembaga Pendukung

Sucofindo, Pusat

Registrasi

Perguruan Tinggi, dll

Arbitrase

KONSUMEN

Eksportir

DomestikWholesale, Retailer,

Processor

Sistem Resi

Gudang

Petani

(Individu, Koperasi,

Perkumpulan)

Instansi PemerintahDinas Perdagangan, Dinas

Pertanian

Dinas Koperasi & UKM

Bank Indonesia,dll.

Infoharga.bappebti.go.id

Meskipun sampai saat ini Sistem Resi Gudang di Indonesia belum terintegrasi dalam PLKA,

Sistem Resi Gudang telah memiliki dasar hukum yang cukup (sejak 2006) dan sedang

berkembang seperti tertuang dalam

Tabel dan Tabel 3 di atas. SRG memiliki unsur unsur kelembangaan yang saling tindak

(terkait), yaitu : (1) Badan Pengawas SRG (Bappebti), (2) Pengelola Gudang sebagai unsur

sentral dalam SRG karena sebagai badan yang menympan barang di gudang dan menerbitkan

resi gudang, (3) Lembaga Penilain Kesesuaian, (4) pusat Registrasi RG, (5) Lembaga

Asuransi, (6) Bank/Lembaga Keuangan dan (7) sarara dan prasarana seperti: gudang, unit

pengeringan dan transportasi, serta yang tidak boleh dilupakan adalah (8) petani atau pemilik

padi.

Page 7: Merancang Put Option Dalam Sistem Resi Gudang Sebagai ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1279/5/PROS_Hari Sunarto... · 2 Pasar komoditas dengan kontrak transaksi forward

MERANCANG PUT OPTION DALAM SISTEM RESI GUDANG...(Hari Sunarto) 647

Grafik 2: Gambar alternatif Sketsa (ilustrasi) Sistem Resi Gudang ideal di Indonesia

GUDANG

(terdaftar)

Manajemen Pergudangan

PERUSAHAAN

SERTIFIkASIPERUSAHAAN

ASURANSI

PETANI,

PROSESOR,

EKSPORTIR

REGISTRASI RG

PENGELOLAAN RISIKO

PENJAMIN

PENYELESAIAN

LEMBAGA PENJAMIN

PENYELESAIAN

PEMBELI

BANK/KREDITUR

BRIDGING FINANCE

Penerbitan

Resi Gudang

bergaransi

Pemberian

pinjaman

Pe

ny

alu

ran

pin

jam

an

Pe

lun

as

an

pin

jam

an

Re

si G

ud

an

g

Standar mutu

terjaminFidelity &General

Diasuransikan

Pembayaran

Komoditi

Pengam

bilan

komoditi

Pen

yim

pana

n

kom

oditi

Sumber: Bappebti (http://www.bappebti.go.id/pll/modelind.asp (Juli 2008)

Cara menggambarkan SRG berbeda beda, gambar tersbut hanya salah satu

representasi interaksi elemen dalam sistem resi gudang. Dengan demikian SRG

merupakan interaksi dari berbagai elemen sistem dalam rangka penerbitan resi gudang yang

berkaitan dengan penerbitan, pengalihan, penjaminan, dan penyelesaian transaksi Resi

Gudang. RESI GUDANG (Warehouse Receipt) merupakan dokumen/surat bukti

kepemilikan barang yang disimpan di Gudang yang diterbitkan oleh Pengelola Gudang

tertentu (harus mendapatkan persetujuan dari Bappebti) dalam jangka waktu tertentu.

Resi Gudang dan Put Option

Ada beberapa cara sesorang melakukan transaksi di pasar baik sebagai penjual maupun

pembeli, yaitu :(1) transaksi tunai, (2) spot, (3) forward dan future, serta (4) opsi. Pasar lelang

komoditas agro di Indonesia diarahkan dengan transaksi forward. Sebelum membahas put

option, perlu diuraikan terlebih dahulu tentang mengapa pentingnya produk put option dalam

rangka meningkatkan implementasi resi gudang di Indonesia

Dengan asumsi bahwa petani lebih menyukai kepastian harga penjualan, maka petani

memiliki pilihan menjual saat setelah panen dimana harga lebih pasti dari pada harus

Page 8: Merancang Put Option Dalam Sistem Resi Gudang Sebagai ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1279/5/PROS_Hari Sunarto... · 2 Pasar komoditas dengan kontrak transaksi forward

648 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012

menunggu beberapa bulan kemudian. Fakta juga menujukkan kebijakan publik secara implisit

pemerintah berasumsi para petani memperoleh jaminan harga gabah, sehingga pemerintah

melaui Bulog menjamin pembelian gabah dengan harga beli terendah (floor price) pada saat

panen. Misi sitem resi gudang adalah mulya, petani dapat menunda penjualan gabahnya

dengan cara menyimpan di pengelola resi gudang, karena secara umum baik pemerintah,

petani, peneliti/akademisi yakin harga akan naik beberapa bulan setelah panen. Namun

persoalannya, seberapa besar harga akan naik dan apakah pemerintah atau ada pihak yang

berani memberi jaminan kepada petani dengan harga jual tertentu?. Dengan kata lain,

dapatkah petani memperoleh hak untuk menjual dengan harga tertentu. Hak untuk menjual

dengan harga yang telah ditetapkan pada saat panen berarti ada fihak yang wajib membeli

dengan harga yang ditetapkan. Kontrak semacam ini sebagai put option contract, dimana

petani sebagai pembeli put sementara pemerintah atau fihak tertentu sebagai penjuan put

(atau put writer).

Suatu call option merupakan suatu kontrak yang memberi hak (bukan kewajian) untuk

membeli (call option) atau hak menjual (put option) suatu barang dengan harga tertentu

(exercise price, atau strike price) pada sebelum atau saat yang telah ditetapkan (jatuh tempo).

Opsi yang memberi hak membeli atau menjual pada saat sebelum s/d saat jatuh tempo sebagai

opsi gaya Amerika dan penggunaan hak jual atau beli pada saat jatuh tempo sebagai opsi gaya

eropa (Watanabe 2007).

Jika petani, kelompok tani, koperasi berada pada fihak yang membeli call option, dengan

harga jual yang pasti dan fihak pemerinah, misalnya melalui Bulog sebagai penjual pul

option (put seller writter), maka Bulog harus menetapkan Execise Price.

Grafik 3: Gambar alternatif Sketsa (ilustrasi) Sistem Resi Gudang ideal di Indonesia

Kontrak CALL Option Kontrak PUT Option

Call Buyer

(Call owner)

Call Seller

(call writer)

HAK untuk MEBELI suatu aset

WAJIB untuk MENJUAL aset

Put Buyer

(Put owner)

Put Seller

(Put writer)

HAK untuk MENJUALI suatu aset

WAJIB untuk MEMBELI aset

Rp. 2.000

Rp.2.000

Nilai

Call

Harga

Aset

Rp. 2.500

Rp. 2.500

Nilai

Put

Harga

Aset

Page 9: Merancang Put Option Dalam Sistem Resi Gudang Sebagai ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1279/5/PROS_Hari Sunarto... · 2 Pasar komoditas dengan kontrak transaksi forward

MERANCANG PUT OPTION DALAM SISTEM RESI GUDANG...(Hari Sunarto) 649

CBOT memiliki intrument Agriculture option yang ditawarkan kepada anggota bursa,

dengan sistematika yang sama dengan option lainnya, dengan empat pilihan posisi (Business

Development 2004) sbb:.

Posisi Call Option Put Option

Option buyer Pays premium

Right to buy

Pays premium;

Right to sell

Option Seller Collect premium;

Obligation to sell

Collect premium;

Obligation to buy

Jika dalam kontrak future harga adalah komponen yang dapat dilakukan tawar menawar,

dimana jenis barang, kualitas, kuantitas, tempat dan waktu pengiriman sudah ditetapkan,

maka dalam option hanya premium yang dapat ditawar dalam proses pembentukan harga.

Petani, kelompok tani, koperasi atau pemilik komoditas (penjual) di gudang SRG lainnya

dapat berperan sebagai pembeli opsi put. Premi (atau premium) mencerminkan biaya

maksimun atau sejumlah dana yang mungkin hilang atau rugi . Sementara itu, premium

merupakan keuntungan terbesar bagi penjual opsi, dengan kerugian sebesar selisih exercise

price dengan harga riel di pasar. Dengan instrumen ini, akan menambah insentif bagi peserta

pasar lelang khususnya pedagang. Namun demikian, sejauh mana petani bisa menerima

kerugian tersebut masih menjadi misteri yang akan diungkap dari hasil penelitian.

Metode Penelitian

Penelitian ini sebenarnya berdasarkan Participatory Action Research (PAR) karena

penelitia terlibat dalam proses pembentukan PLKA yang diharapkan dikelola swasta, sebagai

anggota Tim Promotor PLKA Jateng, dengan Ketua H. Soendoro (Mantan Ketua Kadin

Jateng), dengan SK Tim Promotor dari Kepala Disperindag Jateng sejak 2009.Namun

banyaknya kendala didalam proses implementasi, PLKA swasta belum juga berjalan, bukan

saja di Jateng tetapi di provinsi lainnya. Salah satu kendala yang menjadi perhatian Bappebti

(Kementrian Perdagangan) adalah integrasi SRG dan PLKA seperti yang terjadi di negara

maju atau negara berkembang yang Pasar Komoditasnya sudah maju. Oleh karena itu, yang

menjadi obyek penelitian adalah Pelaksanaan SRG – dengan pengamatan di Rawalo,

Banyumas dan di Demak dari tahun 2008-2011. Disamping itu, dikumpulkan data harga

gabah (barang utama yang kini menjadi obyek SRG Jateng) baik di BPS maupun instansi

terkait di Kabupaten dan Pusat.

Analisis dan Bahasan

Upaya Integrasi PLKA dan SRG : Sebuah Cita-cita.

Jawa Tengah terpilih sebagai salah satu dari lima daerah percontohan Revitalisasi

PLKA (Pasar Lelang Komoditas Agro) karena volume perdagangan rata-rata diatas rata-rata

Page 10: Merancang Put Option Dalam Sistem Resi Gudang Sebagai ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1279/5/PROS_Hari Sunarto... · 2 Pasar komoditas dengan kontrak transaksi forward

650 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012

Rp.120 milyar, dukungan kuat dari Pemda (Bappebti 2011 : 83) dan berdiri (beroperasi)

dalam kategori awal, tahun 2003.

Th beroperasi Lokasi Pasar Lelang Jumlah

2003 Jabar, Jateng 1, Jatim 3

2004 Sulsel, Sulut, Jakarta, Barlingmas (Jateng 2),

Sumut

5

2005 Bali, NTB, Jambi, Kab. Agam, Riau, 5

2006 Lampung, Kalbar, Kaltim, Sulteng, Sumbar,

Benkulu

6

Meskipun Jateng sebagai bagian dari tiga provinsi tertua yang menjalankan PLKA,

hampir 10 tahun, persoalannya masih relatif sama yaitu (a) penyelenggaraan masih sangat

tergantung dukungan APBD dan APBN, (b) transaksi lelang masih banyak yang ditengarai

semu – karena belum ada pemantauan penyelesaian kontrak forward yang handal, (c) PLKA

dan SRG belum terintegrasi. Khusus butir (c), Bappebti dan Pemda/Disperindag telah

menetapkan kebijakan : percepatan revitalisasi pasar lelang yang lebih mandiri – tidak

tergantung anggaran Pemda/Dinperindag dan mempersiapkan pasar lelang agro online (Tim

Asistensi 2011) menetapkan tujuan revitalisasi sbb:

1. Integrasi pasar lelang dengan Sistem Resi Gudang dan Perdagangan Berjangka

Komoditi

2. Menciptakan sistem perdagangan yang baik melalui mekanisme pembentukan harga

yang transparan

3. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas perdagangan

4. Mencukupi kebutuhan antar daerah, menciptakan intensif bagi peningkatan mutu

produksi

Namun demikian secara umum terdapat kendala yang dihadapi di lapangan versi

Bappebti (Edi 2011) adalah sebagai berikut:

1. Kurangnya pemahaman dan Komitmen Masyarakat Kurangnya Pemahaman dan

Komitmen Masyarakat, Pelaku Usaha, dan Dunia Perbankan Terhadap Mekanisme

Sistem Resi Gudang.

2. Fasilitas Pergudangan di Daerah Pada Umumnya Belum Memadai atau Masih

Kurang & Pemanfaatan Gudang Belum Optimal.

3. Masih Kurangnya Peralatan (Alat Pengering , Alat Pengukur Kadar Air, Mesin

Perontok, Alat Sortasi).

4. Kualitas Produk Belum Sepenuhnya Memenuhi Standard Mutu Yang Diharapkan

5. Sinergi Antar Instansi Terkait, Pemda & Sektor Swasta Serta Pelaku SRG

Belum Maksimal.

6. Banyak komoditas daerah yang berpotensi diresigudangkan, sehingga perlu dikaji

jenis dan kapasitas pasar untuk masing-masing komoditas.

Page 11: Merancang Put Option Dalam Sistem Resi Gudang Sebagai ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1279/5/PROS_Hari Sunarto... · 2 Pasar komoditas dengan kontrak transaksi forward

MERANCANG PUT OPTION DALAM SISTEM RESI GUDANG...(Hari Sunarto) 651

7. Belum ada kesepahaman dalam proses pelaksanaan SRG di lapangan sehingga proses

pencairan kredit relatif lebih lama

Bisa diduga bahwa kendala tersebut tidak seragam untuk masing masing SRG yang

tersebar di 10 propinsi, sehingga pemetaan dan pengelompokan permasalahan dapat dilakukan

untuk memberi solusi yang spesifik. Bappebti memiliki resep tersendiri dalam mengurai

kendala tersebut.

Upaya keras dari Bappebti dalam mengurai benang kusut tersebut dengan upaya yang

lengkap yang meliputi (Edi 2011), tetapi tidak terbatas pada :

1. Sosialisasi dan pertemuan teknis dengan para petani, pelaku usaha, pemerintah

daerah, kalangan perbankan (Bank Indonesia, bank BUMN dan Swasta) serta instansi

lain yang terkait.

2. Penyediaan Skema Subsidi Resi Gudang (S-SRG) bagi petani, kelompok tani,

gapoktan dan koperasi tani;

3. Pembangunan 41 gudang (35 flat & 6 silo) di 34 kabupaten melalui Dana Stimulus

Fiskal DEPDAG TA 2009;

4. Kerjasama dengan kementerian dan instansi terkait dalam melakukan penyediaan

peralatan pasca panen, peningkatan Mutu Hasil Pertanian, sosialisasi SRG serta hal-

hal lain terkait Percepatan Pelaksanaan SRG;

5. Pelatihan, Bimbingan Teknis dan penyusunan Standard Operasional Baku bagi

calon Pengelola Gudang dan UKM;

6. Penyediaan Sistem Informasi Resi Gudang, Sistem Informasi Harga dan Sistem

Informasi Pengawasan SRG;

7. Pelatihan bagi Tenaga Inspektor Badan Pengawas (Bappebti) di dalam dan luar negeri;

Kerjasama Teknis dengan IFC-World Bank

Persoalan yang kini masih belum terselesaikan adalah : (1) komoditas yang masuk SRG

(antara lain: gabah) tidak atau belum menjadi komoditas (antara lain beras) dalam PLKA, (2)

petani /kelompok tani masih banyak yang belum “tertarik” dengan SRG. Pada saat ini,

prioritas penyelesaian masalah baru pada butir (2) menciptakan daya tarik petani dan

kelompok tani menggunakan SRG. Put option diharapkan menjadi instrumen pelengkap untuk

menciptakan daya tarik petani menggunakan SRG.

Sistem Resi Gudang Menguntungkan?

Sudah menjadi aksioma bagi Pemerintag (cq. Bappebti, Disperindag, Dispertan, dll) dan

Pengeloa Resi Gudang misalnya Suwignyo, U.(2008a) bahwa : (1) saat panen- harga pasar

gabah cenderung lebih rendah (2) daya serap Bulog hanya sekitar 10% dari total surplus

gabah dari petani, sementara itu (3) saat paceklik harga lebih tinggi, tetapi gabah telah terjual

pada saat panen, dan (4) SRG dapat dipakai sebagai jaminan kredit. Maka menunda jual

adalah tindakan bijaksana bagi petani dan kelompok tani, karena berpeluang dapat menjual

dengan harga tinggi. Untung Suwignyo, sebagai Dirut PT. Petindo Daya Mandiri merupakan

Page 12: Merancang Put Option Dalam Sistem Resi Gudang Sebagai ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1279/5/PROS_Hari Sunarto... · 2 Pasar komoditas dengan kontrak transaksi forward

652 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012

perintis Pengelolaan Resi Gudang swasta pertama di Indonesia yang berada di Desa Rawalo,

tiga dari delapan lokasi pengeloaan SRG (Tabel 1) .

Tabel 1: Daftar Lokasi Gudang dan Pengelola Gudang SRG di Provinsi Jawa Tengah.

No Lokasi Gudang Pengelola Gudang SRG

1 Jl Raya Jepara-Kudus Km 11, ds Rengging, kec Pecangaan,

Kab Jepara

PT. Pertani (Persero)

2 Jl. Gemolong-Karanggede, dk Kwangen, ds Negmbat

Padas, Kec. Gemolong, Kab Sragen

PT. Pertani (Persero)

3 Ds Dempet, Kec Dempet, Kab Demak PT. Pertani (Persero)

4 Jl Raya Demak-Jepara Km 10, ds Mulyorejo, Kec Demak,

Kab Demak

PT. Pertani (Persero)

5 Jl raya Singosari 9, Kajen, Kab Pekalongan PT. Pertani (Persero)

6 Jl Raya Jatilawang Rawalo, ds Menganti RT 1/RW 3, Kec

Rawalo, Kab Banyumas

PT. Petindo Daya

Mandiri

7 Jl Raya Randu Muktiwaren RT 01/RW 01, ds Muktiwaren,

Bojong, Kab Pekalongan

PT. Petindo Daya

Mandiri

8 Jl Raya Solo – Tawangmangu Km 9, Puri Niaga, Kab

Karanganyar

PT. Petindo Daya

Mandiri

Sumber : Bappebti, September 2011

Meskipun sosialisasi baik dari Bappebti, Disperindag, dan Pengelola Resi Gudang

yang coba meyakinan bahwa para petani berpeluang untung besar jika melakukan tunda jual,

namuni tingkat penerimaan (adoption rate) masih relatif rendah. Padahal pangsa pasar petani

calon pengguna SRG besar, misalnya kapasitas Gudang yang dikelola PT. Petindo Mandiri di

Rawalo, Banyumas adalah 1.500 ton, dengan hasil panen di Kab Banyumas adalag 40.000 ton

(Berjangka 2007). Jika dilihat dari perkembangan adopsi SRG di seleuruh Indonesia selama

periode 2008-2010, baik dari volume komoditas dan jumlah kredit yang dimanfaatkan dengan

jaminan SRG masih relatif kecil jika dibandingkan kapasitas tampung (

Tabel 2). Meskipun demikian, jika dilihat dari segi proses adopsi suatu yang baru

(“inovasi”) merupakan langkah kemajuan. Pengguna SRG (Petani/Kelompok Tani)

memperoleh kredit 70% nilai RG, dengan tenor maksimum 6 bulan, tidak termasuk

perpanjangan. Hanya berlaku kepada debitur yang belum meperoleh fasilitas kredit program

pemerintah (eg. KKPE, KUPS). Debitur-peserta SRG tidak dikenakan biaya provisi kredit

tetapi tetap dibebani biaya administrasi kredit dan biaya lainya sesuai ketentuan bank yang

berlaku (Divisi Kredit Bank Jateng 2011).

Tabel 2:Perkembangan Resi Gudang yang diterbitkan selama 2008-2010 di seluruh Indonesia

No Th

RG Komoditas PEMBIAYAAN

Jml Vol(ton) Nlai (Rp

jt)

Jml

SRG Nilai (Rp jt) Lembaga Keuangan

Page 13: Merancang Put Option Dalam Sistem Resi Gudang Sebagai ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1279/5/PROS_Hari Sunarto... · 2 Pasar komoditas dengan kontrak transaksi forward

MERANCANG PUT OPTION DALAM SISTEM RESI GUDANG...(Hari Sunarto) 653

1 2008 16 508.83 1,431.62 6

313.90

BPRS Bina Amanah, BRI,

Bank Jatim

2 2009 13 214.11 552.96 5

136.80 BRI

3 2010 57 2,299.94

8,678.73 35

4,216.02

BRI, Bank Jatim, Bank

BJB, Bank Kalsel, OKBL

KBI, LPBD

4 2011 103 3,976.20

16,163.57 75

8,788.30

LPBD, Bank Jatim, Bank

BJB, Bank Kalsel, PKBL

KBI

Jumlah 189 6,999.08

26,826.88 121

13,455.02

Sumber: Biro Pasar Fisik dan Jasa, BAPPEBTI, 25 April 2011

Berdasarkan distribusi Lembaga keuangan pemberi kredit

Tabel 2 ternyata Bank Jateng ketinggalan dengan Bank Jabar, Bank Kalsel dan Bank

Jatim, karena hingga tahun 2010, Bank Jateng belum memberi kredit kepada pemilik resi

gudang. Mungkin karena Bank Jateng (Divisi Kredit 2011) baru menerbitkan ketentuan kredit

dengan jaminan resi gudang agak lambat (SK Direksi 0725/HT.01.01/2010) dan telah

menetapkan ketentuan skema kredit bersubsidi dengan jaminan rsi gudang (SE Direksi

0005/HT 01 01/2011, tgl 10 Januari 2011). Sementara itu BRI telah lebih dahulu dua tahun

(Utomo 2008). Bank swasta karena melalui BUMN, insentif subsidi bunga disalurkan ke

petani/kelompok tani melalu BUMN, tidak melalui Bank Swasta. Subsidi bunga dari

pemerintah adalah sebesar: (Bunga LPS+5%) – bunga kredit, dalam hal ini suku bunga kredit

6%. Bisa saja diturunkan jika suku bunga di pasar keuangan turun.

Tabel 3:Distribusi Pembiayaan Resi Gudang Berdasarkan

Lembaga Keuangan (2010)

Lembaga Keuangan Jml Rp. Juta

1 BRI 9

1,072.29

2 Bank Jabar 24

2,192.21

3 Bank Kalsel 7

188.97

4 Bank Jateng 0

0

5 Bank Jatim 16

1,650.42

6

BPRS Bina Amanah

Satria 3

130.00

7 LPDB Kem KUKM 11

3,910.28

Page 14: Merancang Put Option Dalam Sistem Resi Gudang Sebagai ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1279/5/PROS_Hari Sunarto... · 2 Pasar komoditas dengan kontrak transaksi forward

654 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012

8 PKBL PT KBI 17

1,568.38

Jumlah 87

10,712.55

Sumber: Biro Pasar Fisik dan Jasa, BAPPEBTI, 25 April 2011

Dari

Tabel 2 dan Tabel 3 memberi bukti bahwa Insentif bunga telah mendorong sebagian

petani/kelompok tani untuk memanfaatkan SRG. Beban bunga tersebut harus tertutup dengan

dengan kenaikan harga komoditas SRG misalnya gabah, bahkan harus ada tambahan

keuntungan. Petani menunggu bukti keuntungan diatas suku bunga pinjaman. Bappebti

memberi “bukti” perhitungan dengan salah satu kasus berkut

Tabel 4: Perhitungan Laba (Rugi) Penjualan Gabah Dengan Sistem Resi Gudang (Tunda

Jual)

Pemilik Barang : Kelompok Tani "Pucang Anom I" Bantul

Gudang Menyimpanan : Stimulus Fiskal Nitikan-Bantul

Masa Simpan : 3 bulan

Jenis Barang : Gabah IR64

Jumlah Barang : 12 ton

Biaya Gudang RG : Rp 80 /3 bulan

Harga Pasar GKG/KA 14% :

Saat masuk : 26-Feb-2011 : Rp 3,400.0/kg

Saat Keluar : 24-Mei-2011 : Rp 4,000.0 /kg

Bunga bank : 6% p.a.

PERHITUNGAN LABA DARI TUNDA JUAL

I. Pendapatan

Rp.48,000,000.0

II. Biaya

1. Harga Gabah

Rp.40,800,000.0

2. Bunga Bank

Rp. 428,400.0

3. Ongkos Sewa dan RG

Rp. 960,000.0

Jumlah Biaya

Rp.42,188,400.0

III. Laba

Rp. 5,811,600.0

Laba %

14.24% (Versi

Bappebti=13,7%)

Sumber: Bappebti, Kementrian Perdagangan RI, 2011

Apakah perhitungan tersebut realistis?. Berikut ini akan dibandingkan dengan pergerakan

harga pasar gabah dalam siklus satu tahun dalam grafik yang disajikan Bappebti Grafik 4 dan

grafik data harga pasar gabah di tingkat petani dari BPS (Grafik 5)

Perhitungan tersebut menggunakan titik awal simpan Februari dan titik penjualan bulan

Mei Harga meningkat dari Rp.3.400 (Februari) menjadi Rp.4.000,-,(Mei) dimana tren harga

tersebut bertentangan dengan Grafik 4 (a) dan (b) justru menunjukan tren menurun.

Page 15: Merancang Put Option Dalam Sistem Resi Gudang Sebagai ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1279/5/PROS_Hari Sunarto... · 2 Pasar komoditas dengan kontrak transaksi forward

MERANCANG PUT OPTION DALAM SISTEM RESI GUDANG...(Hari Sunarto) 655

Grafik 4: Perkembangan (flutuasi) Harga Beras dan Gabah tahun 2010-2011 untuk dua Varitas

Padi Ciherang dan IR 64 di Indonesia

a. Ciherang b. IR 64

Sumber: Bappebti, Kementrian Perdagangan RI 2011

Untuk memperkuat bukti, digunakan data harga padi di tingkat petani (GKP: Gabah

Kering Panen), seperti dalam Grafik 5 berikut ini.

Grafik 5: Perkembangan (flutuasi) Harga Gabah tahun 2010-2011 untuk dua Varitas IR 64 di

Indonesia periode 2008 -2012 (Oktober).

3,878

3,314

3,018

3,1943,286

3,365

3,590

3,732 3,760

3,920 3,929

4,082

4,406

4,156

3,621

3,726

3,835

3,861

3,885 3,862 3,911 3,930

2,000

2,500

3,000

3,500

4,000

4,500

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember

2008 2009 2010 2011 2012

1

2

Page 16: Merancang Put Option Dalam Sistem Resi Gudang Sebagai ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1279/5/PROS_Hari Sunarto... · 2 Pasar komoditas dengan kontrak transaksi forward

656 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012

Sumber: BPS, 2012.

Grafik 5 tersebut nampak adanya tren menurun (seperti garis 1 dan 2), yang secara

kuantitatif rata rata (5 tahun :2008-2012) harga GKP bulan Februari Rp. 3.621/kg menjadi

Rp.3.373,-/kg. Sehingga terjadi penurunan rata rata 7,4% selama tiga bulan. Grafik 5 ini

berbicara berlawanan dari perhitungan laba dari jual tunda melalui resi gudang dalam Tabel

4 tersebut

Ramalan harga menjadi penting untuk mengambil keputusan. Pergerakan harga karena

faktor musim (seasonality) panen-paceklik (masa tanam) sangat dominan, tren indikatif lima

tahun tersebut nampak nyata. Contoh ramalan yang cukup akurat oleh Ketua Umum Kontak

Tani Nelayan Andalan (KTNA) Winarno Tohir, yang mengatakan kenaikan harga gabah

diperkirakan terjadi pada Oktober 2011-Januari 2012 sebesar 10% yang berkisar Rp4.800 per

kg untuk gabah kering giling (GKG) di tingkat penggilingan (bandingkan Grafik 5).

Perkiraanya relatif tepat jika dibandingkan dengan data BPS rata-rata GKG per Januari

Rp.4,776.9/Kg. Penyebab kenaikan harga gabah karena panen sudah mulai habis, sehingga

memasuki musim paceklik pada Oktober 2011-Januari 2012 saat petani mulai melakukan

tanam kembali (Zuhri 2011).

Merancang Put Option

Seperti tersebut diatas, bahwa petani atau kelompok tani lebih suka menjual saat panen

meskipun ada harapan harga akan naik saat paceklik dan tersedia SRG dan kredit bersubsidi

karena secara implisit petani tidak suka dengan risiko ketidak pastian harga saat paceklik,

yang berarti petani tidak pasti seberapa besar keuntungan dan seberapa besar kerugiannya.

Ketidak pastian harga saat paceklik dapat diatasi jika petani memperoleh hak untuk menjual

dengan harga yang pasti, dan hal ini dapat diakomodasi jika petani membeli Put Option –

yaitu hak menjual dengan harga tertentu yang dijamin oleh inisiator (misalnya Disperindag,

atau pengusaha atau fund manajer). Petani harus membeli hak itu (option premium) dari

penjual opsi, seperti skema berikut ini.

Posisi Put Option

Option buyer Pays premium;

Right to sell

PETANI/

KELOMPOK TANI

Option Seller Collect premium;

Obligation to buy

Inisiator Disperindag,

Diteruskan Fund Manager

Dari sisi manajemen risiko, lindung nilai (hedging) pasar future atau forward dengan

opsi seperti membeli asuransi untuk melindungi dari turunnya harga bagi penjual komoditas

(petani) atau terhadap naiknya harga bagi pembeli. Put Option memberi peluang bagi penjual

untuk menentukan harga dasar atau floor price (Johnson et al. 2009). Berbeda dengan harga

dasar dari pemerintah yang dipakai Bulog untuk memberi gabah petani bersifat kaku tidak

mudah menyesuaikan situasi, sementara put option disini adalah harga dasar yang lebih

adaptif. Petani atau kelompok tani akan keluar biaya sebesar premi opsi, tetapi akan

Page 17: Merancang Put Option Dalam Sistem Resi Gudang Sebagai ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1279/5/PROS_Hari Sunarto... · 2 Pasar komoditas dengan kontrak transaksi forward

MERANCANG PUT OPTION DALAM SISTEM RESI GUDANG...(Hari Sunarto) 657

memperoleh keuntungan menjual sebesar harga yang diperjanjikan (strike price atau exercise

price) jika harga pasar jatuh, dan mereka rugi hanya sebesar premi opsi jika harga naik. Jadi

memberi jaminan kerugian terbatas tetapi keuntungan yang tak terbatas. Keuntungan petani

sebesar selisih strike price dengan premi opsi. Persoalan yang masih menghadang adalah

seberapa besar premi opsi. Di sejumlah pasar komoditas internasional (CBOT, CMEX, New

York Cotton Exchange, dll), premi ditetapkan berdasarkan perdagangan terbuka di lantai

bursa komoditas (Johnson et al. 2009).Oleh karena itu, dalam pertemuan tim Promotor Pasar

Lelang di seluruh Indonesia dengan Bappebti, perlu membahas tentang hal ini disertai dengan

data harga yang lebih rinci bukan data rata rata bulanan seperti yang ada saat ini serta

melakukan simulasi.

Implikasi dan Keterbatasan

Put Option memberi peluang bagi penjual untuk menentukan harga dasar atau floor price

untuk komoditas agro (Johnson et al. 2009). Put Floor Price option ini lebih pro pasar yang

dinamis yang telah menjadi bagian hidup para petani/kelompok tani. Agar put option menjadi

kenyataan, Tim Promotor pasar lelang bersama Bappebti dan Disperindag berkumpul besama

mempelajari dan memutuskan instrumen ini menjadi pelengkap pasar lelang, karena sistem

insentif subsidi sebenarnya kurang mendidik dan menjadikan beban APBN dan APBD.

Untuk mempersiapkan finanlisasi rancangan put option dan simulasi put option sekaligus

sosialisasi perlu diawali dengan pengumpulan data harian harga gabah di beberapa lokasi Resi

Gudang, melalui pengelola SRG, Dispertan Kabupaten, Disperindag. Namun demikian untuk

menghemat anggaran rapat, acara ini dapat disisipkan saat acara Pasar Lelang.

Ilustrasi perhitungan Laba (Rugi) dari Bappebti dengan acuan tunda jual bisa makin

realistis ketika memperhatikan fluktuasi harga gabah harian ditingkat petani (GKP) atau

GKG, sehingga tidan menimbulkan kesan kontradiksi. Bisa saja perhitungan Bappebti benar,

namun dengan adanya kontradiksi dengan data harga dengan fluktuasi musiman BPS bisa

membingungan. Bila ada penjelasan kontradiksi, ata argumen yang membenarkan perhitungan

akan lebih meyakinkan para petani/kelompok tani.

Keterbatasan Penelitian ini adalah kurangnya data harian harga gabah untuk berbagai

jenis varietas yang potensi masuk dalam resi gudang. Untuk itu, peluang untuk menliti SRG

dengan memperhatikan fluktuasi harga akan memberi kontribusi dalam revitalisasi PLKA dan

SRG.

Page 18: Merancang Put Option Dalam Sistem Resi Gudang Sebagai ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1279/5/PROS_Hari Sunarto... · 2 Pasar komoditas dengan kontrak transaksi forward

658 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012

DAFTAR PUSTAKA

Bappebti, 2011. Annual Report 2010 , Kementrian Perdagangan RI, Jakarta

Berjangka, 2007. PT.Petindo Daya Mandiri : Pioner Pengelola Gudang Skema SRG. Majalah

Berjangka

Business Development, 2004. Agricultural Futures and Options : A Hedger's Self-study

Guide. Chicago Board of Trade

Divisi Kredit, 2011. Produk Perkreditan Bank Jateng. BPD, Semarang.

Divisi Kredit Bank Jateng, 2011. Produk Perkreditan Bank Jateng Untuk Pemberdayaan

Masyarakat Desa : Kredit Dengan Jaminan Resi Gudang. SK Dir BPD Jateng,

No.0275/HT.01.01/2010, SE Dir BPD Jateng No.0005/HT.01.01/2011 tgl 10 Januari

Edi, S., 2011. Sistem Resi Gudang sebagai Sarana Perdagangan dan Pembiayaan bagi Petani

dan Pelaku Usaha. Bappebti.

Gabre-Madhin, E.Z., 2001. Of markets and middlemen : transforming agricultural

market in Ethiopia. International Food Policy Research Institute

Gabre-Madhin†, E.Z., Goggin, I., 2005. Does Ethiopia Need a Commodity Exchange? An

Integrated Approach to Market Development. EDRI-ESSP Policy Working Paper No.

4

Johnson, J., Smith, J., Dhuyvetter, K., 2009. RIsk Management: Factor Affecting Option

Premium Values. Agrilife Extention

Onumah, G.E., 2007. Improving Access to Rural Finance Through Regulated Warehouse

Receipt System in Africa. Case Study, USAID

Poitras, G., 2008. The Early History of Option Contracts. Faculty of Business

Administration, Simon Fraser University

Samtana-Boado, L., 2006. Overview of the World's Commodity Exchange. UNCTAD

Sunarto, H., Priyanto, S.H., Sulanjari, S., Wijayanto, B., Prabowo, R., 2008. Pengembangan

Pasar Lelang Sub Terminal Agribisnis Soropadan Provinsi Jawa Tengah. Bank

Indonesia Semarang & Cemsed feb UKSW, Salatiga.

Suwignyo, U., 2008a. Simulasi Penerbitan Resi Gudang : di Pekalongan dan Demak. PT.

Petindo Daya Mandiri

Suwignyo, U., 2008b. Sistem Resi Gudang Sebagai Sarana Perdagangan. PT. Petindo Daya

Mandiri.

Tim Asistensi, 2011. Modul asistensi revitalisasi dan sosialisasi 14 daerah penyelenggara

pasar lelang. Bappebti dan PT Pranala Nitisara

Utomo, A.D., 2008. Proses Pemberian Kredit Dengan Jaminan Resi Gudang. Bank Rakyat

Indonesia Kantor Cabang Demak

Watanabe, M., 2007. Currency Options and Options Markets. Jones Graduate Scholl Rice

University

World Bank, 2008. World Development Report 2008 : Agriculture for Development. The

World Bank.

Zuhri, S., 2011. Harga gabah diprediksi terus bergerak naik In: Bisnis Indonesia