Menyusuri Sungai Chao Praya dengan Kapal...

4
[email protected] Menyusuri Sungai Chao Praya dengan Kapal Motor Sungai Chao Phraya adalah satu di antara jalur transportasi di Bangkok, tidak hanya digunakan sebagai tujuan wisata para turis, tapi juga merupakan jalur transportasi utama bagi sebagian masyarakat Bangkok. Jalur sungai ini menjadi ciri kota yang terkenal. Banyak turis menggunakan jalur ini sebagai titik awal untuk mengunjungi ojek wisata kuil-kuil Budha yang terkenal di Bangkok, yaitu Kuil Wat Arun dan Wat Pho. Ketika kapal motor bergerak kami dapat menikmati sensasi penyusuran sungai yang menyenangkan, dan tidak lama kemudian kami dapat melihat keberadaan Kuil Wat Arun yang letaknya terlihat dari seberang sungai Chao Phraya. Begitu mau turun kami melihat betapa banyaknya ikan patin yang besar-besar di samping kiri kanan boat yang kami tumpangi. Bila mau kita dapat memberi makan ikan tersebut berupa roti tawar yang dijual oleh pemilik kapal. Begitu turun dari kapal turis dihadapkan oleh pemandangan betapa indahnya bentuk kuil Wat Arun yang besar dan dindingnya dihiasi

Transcript of Menyusuri Sungai Chao Praya dengan Kapal...

Page 1: Menyusuri Sungai Chao Praya dengan Kapal Motorupikke.staff.ipb.ac.id/files/...Sungai-Chao-Praya-dengan-Kapal-Motor.pdf · upikke@ipb.ac.id Menyusuri Sungai Chao Praya dengan Kapal

[email protected]

Menyusuri Sungai Chao Praya dengan Kapal Motor

Sungai Chao Phraya adalah satu di antara

jalur transportasi di Bangkok, tidak hanya

digunakan sebagai tujuan wisata para turis,

tapi juga merupakan jalur transportasi utama

bagi sebagian masyarakat Bangkok. Jalur

sungai ini menjadi ciri kota yang terkenal.

Banyak turis menggunakan jalur ini sebagai

titik awal untuk mengunjungi ojek wisata

kuil-kuil Budha yang terkenal di Bangkok,

yaitu Kuil Wat Arun dan Wat Pho.

Ketika kapal motor bergerak kami dapat

menikmati sensasi penyusuran sungai yang

menyenangkan, dan tidak lama kemudian

kami dapat melihat keberadaan Kuil Wat

Arun yang letaknya terlihat dari seberang

sungai Chao Phraya. Begitu mau turun kami

melihat betapa banyaknya ikan patin yang

besar-besar di samping kiri kanan boat yang

kami tumpangi. Bila mau kita dapat memberi

makan ikan tersebut berupa roti tawar yang

dijual oleh pemilik kapal. Begitu

turun dari kapal turis dihadapkan

oleh pemandangan betapa

indahnya bentuk kuil Wat Arun

yang besar dan dindingnya dihiasi

Page 2: Menyusuri Sungai Chao Praya dengan Kapal Motorupikke.staff.ipb.ac.id/files/...Sungai-Chao-Praya-dengan-Kapal-Motor.pdf · upikke@ipb.ac.id Menyusuri Sungai Chao Praya dengan Kapal

[email protected]

porselen warna warni. Saya

sempat naik ke atas dan melihat

pemandangan sekitar kota

Bangkok dari atas. Keindahan

Wat Arun sesungguhnya dapat

dinikmati sepenuhnya dari tepi

sungai di seberangnya. Kuil ini

tampak berkilauan pada siang

hari dan tampak anggun pada

dini hari dan senja. Selesai

menikmati keindahan kuil, kami

melihat arena belanja an eka s

uvenir dan oleh-oleh khas

Bangkok yang harganya relatif

murah.

Se telah selesai kunjungan disini,

kami menaiki kapal lagi

menyeberang sekitar 10 menit,

lalu berjalan kaki menuju Kuil

Wat Pho, yang merupakan salah

satu kuil terbesar dan tertua di

Bangkok. Sepanjang berjalan

menuju Wat Pho kami bisa

menikmati keramaian suasana

pasar tradisional yang menjual

makanan dan buah-buahan khas

Thailand. Disini kami membeli buah mangga, delima, jambu dan makanan ringan

yang cukup murah meriah.

Page 3: Menyusuri Sungai Chao Praya dengan Kapal Motorupikke.staff.ipb.ac.id/files/...Sungai-Chao-Praya-dengan-Kapal-Motor.pdf · upikke@ipb.ac.id Menyusuri Sungai Chao Praya dengan Kapal

[email protected]

Sesampai di Wat Pho kami melihat suasana yang ramai sekali oleh pengunjung baik

turis bule maupun penduduk setempat yang menjalankan ibadah ritual Budha.

Khusus di dalam kuil Wat Pho kami melihat patung Buddha tidur yang sangat

besar, dengan panjang 46 meter, berlapiskan emas dan kakinya berlapiskan batu

berlian. Kami ters berjalan sepanjang budha tidur, berfoto-foto sambil menikmati

keindahan patung tersebut. Setelah berjalan mengeliling patung tidur, di salah satu

pojok, kami melihat banyak pengunjung menukar uang bath dengan uang koin,

kemudian memasukkannya ke dalam jajaran wadah yang tersedia, sebagai bentuk

donasi selesai mengunjungi kuil tersebut (Upik Kesumawati Hadi, Februari 2013).