Menurut Hirnle

3

description

antasida

Transcript of Menurut Hirnle

Menurut Hirnle (2000), salah satu tujuan pengobatan yaitu untuk memperoleh efek terapi, efek terapi adalah efek yang diinginkan atau efek tujuan dari medikasi yang diberikan. Efek tersebut bervariasi berdasarkan bahan dasar obat, lama penggunaan obat dan kondisi fisik klien. Beberapa diantaranya juga dipengaruhi interaksi antar obat yang dikonsumsi. Puncak reaksi obat sangat bervariasi tergantung dari obat yang diberikan dan cara pemberian yang dilakukan 5 prinsip Pengobatan yang benar yaitu : benar klien, benar obat, benar dosis obat, benar waktu pemberian, benar cara pemberian. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada penggunaan antasida yaitu antasida dalam bentuk cairan kental (suspensi) kerjanya lebih cepat dibandingkan bentuk tablet, antasida dalam bentuk tablet harus dikunyah terlebih dahulu sebelum ditelan, beri jarak minimal 1 jam untuk minum obat yang lain, antasida diminum 1 jam sebelum makan, tidak dianjurkan pemakaian lebih dari 2 minggu kecuali atas saran dokter, hanya digunakan apabila telah diketahui bahwa gejala mual, nyeri lambung, rasa panas di ulu hati dan dada benar-benar sakit maag bukan penyakit lain, penggunaan terbaik adalah saat gejala timbul sewaktu lambung kosong dan menjelang tidur malam. Antasida mengganggu absorpsi obat-obat tertentu (misal antibiotik), bila diminum bersama harus diberi waktu 1-2 jam, bila dosis berlebihan dapat menimbulkan sembelit, wasir, perdarahan anus, feses padat, mual, muntah, kekurangan fosfat dan osteomalsia.

Cara penggunaan antasida yang baik yaitu antasida diminum 1 jam sebelum makan atau dalam keadaan lambung kosong, ini dikarenakan efek kerja antasida mampu mengurangi rasa nyeri di lambung bila diminum pada perut kosong efeknya bertahan 20 60 menit dan sampai 3 jam bila diminum 1 jam sesudah makan. Telah diketahui bahwa keasamaan dilambung menurun segera setelah makan dan mulai naik lagi satu jam kemudian hingga mencapai tertinggi tiga jam sesudah makan, sehingga antasida harus digunakan lebih kurang 1 jam setelah makan dan sebaiknya dalam bentuk suspensi. Antasida dalam bentuk suspensi lebih baik dibandingkan dalam bentuk tablet ini dikarenakan antasida dalam bentuk tablet bekerja kurang efektif dan lebih lambat, mungkin dikarenakan proses pengeringan selama pembuatan mengurangi daya netralisasinya. Dosis yang tepat dalam penggunaan antasida dapat menghindari efek samping yang diakibatkan oleh penggunaan antasida. Efek samping akibat penggunaan antasida bila dosis berlebihan seperti konstipasi, mual dan muntah, diare, gangguna absorpsi fosfat sehingga menimbulkan sindrom deplesi fosfat disertai osteomalsia serta perdarahan saluran cerna dan disfungsi ginjal. Lama penggunaannya juga tidak boleh lebih dari 2 minggu (kecuali atas saran dokter) ini dikarenakan efek samping dari penggunaan antasida tersebut.