Menurunkan Berat Badan Pada Obesitas

26
Menurunkan Berat Badan Pada Obesitas EVAN LUKE ADITYA – 102011424 E7

description

Menurunkan Berat Badan Pada Obesitas

Transcript of Menurunkan Berat Badan Pada Obesitas

Page 1: Menurunkan Berat Badan Pada Obesitas

Menurunkan Berat Badan Pada ObesitasEVAN LUKE ADITYA – 102011424 E7

Page 2: Menurunkan Berat Badan Pada Obesitas

Skenario 8 Seorang wanita 41 tahun bekerja sebagai manajer di perusahaan swasta datan berkonsultasi ke dokter spesialis gizi untuk menurunkan berat badannya yang dirasa sangat mengganggu aktivitas dan penampilan sehari-harinya. Pada PF diperoleh hasil tekanan darah 130/90 mmHg. Tinggi badan 150cm, berat badan 80kg, Lpe 95cm, Lpa 105cm. Pada pemeriksaan lab didapatkan hasil Hb 12g%, gula darah puasa 100mg/dl, kolestrol 130mg/dl, trigliserid 180mg/dl, HDL 30mg/dl, LDL 100mg/dl.

Page 3: Menurunkan Berat Badan Pada Obesitas

Istilah yang tidak diketahui Tidak ada

Page 4: Menurunkan Berat Badan Pada Obesitas

Rumusan Masalah Perempuan 41 tahun datang untuk menurunkan BB yang dirasa sangat mengganggu aktivitas & penampakan sehari-hari.

Page 5: Menurunkan Berat Badan Pada Obesitas

Mind Map

Status Gizi

Penatalaksanaan

WD : Obesitas

II

WHR

BBNKebutuhan

Energi

Sindrom Metabolik

Rumusan Masalah

Page 6: Menurunkan Berat Badan Pada Obesitas

Pemeriksaan Fisik Tekanan darah 130/90 mmHg.

Antropometri :TB 150cm, BB 80kg, Lpe 95cm, Lpa 105cm

Page 7: Menurunkan Berat Badan Pada Obesitas

Status Gizi Dilihat dari IMT (Indeks Massa Tubuh). [Eropa ≠ Asia Pasifik]

𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑇𝑢𝑏𝑢ℎ ሺ𝐼𝑀𝑇ሻ= [𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐵𝑎𝑑𝑎𝑛 ሺ𝑘𝑔ሻ][𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝐵𝑎𝑑𝑎𝑛 ሺ𝑚ሻ]2

IMT Status Gizi

< 18,5 Berat Badan Kurang

18,5 – 22,9 Normal

≥ 23 Berat Badan Lebih

23 – 24,9 Beresiko

25 – 29,9 Obesitas Tingkat I

≥ 30 Obesitas Tingkat II

Tabel 1. Kriteria status gizi Asia-Pasifik.

Page 8: Menurunkan Berat Badan Pada Obesitas

Status Gizi : Obesitas Tingkat II

Page 9: Menurunkan Berat Badan Pada Obesitas

Waist to Hip Ratio WHR (Waist to hip ratio) digunakan untuk mengukur akumulasi lemak sentral & menentukan resiko PJK.

Lpe = Lingkar perut (waist)Lpa = Lingkar panggul (hip)

𝑊𝐻𝑅= 𝐿𝑝𝑒∶ 𝐿𝑝𝑎

Jenis Kelamin WHR

Wanita ≥ 0,8

Pria ≥ 0,9

Tabel 2. Menentukan Obesitas Sental dengan WHR.

Page 10: Menurunkan Berat Badan Pada Obesitas

Lpe = 95 cmLpa = 105 cm

Obesitas Sentral

Page 11: Menurunkan Berat Badan Pada Obesitas

Berat Badan Normal Berat badan normal (BBN) dapat dihitung melalui rumus sebagai berikut.

Berat Badan Normal :

Page 12: Menurunkan Berat Badan Pada Obesitas

Pemeriksaan LabPemeriksaan Lab Nilai Rujukan Hasil LabHb (wanita) 11.5-16.0 g% 12 g%Gula darah puasa 70-110 mg/dL 100 mg/dLKolestrol < 200 mg/dL 130 mg/dLTrigliserid < 150 mg/dL 180 mg/dLHDL > 55 mg/dL 30 mg/dLLDL < 150 mg/dL 100 mg/dL

Page 13: Menurunkan Berat Badan Pada Obesitas

Kebutuhan Energi Kebutuhan energy perhari dapat dihitung melalui basal metabolic rate (BMR).

BMR adalah jumlah energy yang dikeluarkan selama sehari dalam kondisi istirahat.

Kebutuhan Energi Perhari :

𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑃𝑒𝑟ℎ𝑎𝑟𝑖 = 𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 × 𝐵𝑀𝑅+ 𝐸𝑓𝑒𝑘 𝑇𝑒𝑟𝑚𝑖𝑠 𝑀𝑎𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛

𝐸𝑓𝑒𝑘 𝑇𝑒𝑟𝑚𝑖𝑠 𝑀𝑎𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 = 10% × (𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠+ 𝐵𝑀𝑅)

Page 14: Menurunkan Berat Badan Pada Obesitas

Kebutuhan EnergiGolongan Aktivitas Faktor Pengali

Ringan 1,5

Sedang 1,75

Berat 2,00

Golongan Aktivitas Contoh Aktivitas

Ringan Pegawai kantor, ahli hukum, dokter, guru

Sedang Pekerja industry ringan, mahasiswa, pekerja

rumah tangga

Berat Buruh kasar, penari balet, olahragawan

Tabel 3. Faktor Pengali Sesuai Dengan Golongan Aktivitas.

Tabel 4. Contoh Golongan Aktivitas

Page 15: Menurunkan Berat Badan Pada Obesitas

Kebutuhan Energi Komposisi gizi yang seimbang harus mengandung makronutrien dalam proporsi yang baik dari total kebutuhan energi perhari.

Proporsi makronutrien tersebut yaitu - Protein (10-20%)- Lemak (20-35%)- Karbohidrat (60-70%).

Sebagai contoh ditentukan untuk 100% kebutuhan energy perhari : 15% protein, 20% lemak, dan 65% karbohidrat.

Page 16: Menurunkan Berat Badan Pada Obesitas

Obesitas Obesitas adalah suatu kondisi dimana terdapat akumulasi lemak berlebih dilihat dari tinggi badan, berat badan, jenis kelamin seseorang, dan ras seseorang.

Ditentukan dengan IMT. [IMT eropa ≠ asia]Etiologi Obesitas

Genetik

Lingkungan dan gaya hidup

Intake makanan berlebih

Aktivitas fisik yang kurang

Faktor lain : kehamilan, pengaruh obat (antidiabetik, antiepileptik, antipsikotik, steroid),

Kondisi hormonal (endokrin) : hipotiroid, akromegali, cushing’s syndrome, polycystic

ovarian syndrome, hiperprolaktinemia, resistensi insulin.

Page 17: Menurunkan Berat Badan Pada Obesitas

Obesitas - GENETIK : Kedua orang tua obesitas anak 80% obesitas.

Salah satu obesitas anak 40% obesitas. [Faktor Genetik Multifaktorial]

Contoh Gen Tunggal yang bila mengalami mutasi dapat menyebabkan obesitas massif : Melanocortin-4 receptor, leptin, leptin receptor, pro-opiomelanocortin, prohormone convertase-1

- Orang dengan IMT > 30kg/m2 tingkat mortalitasnya meningkat 2 kali lipat.

- Resiko penyakit metabolik lebih besar pada orang asia.

- Klinikal trial Penurunan BB, me>> angka harapan hidup.

Karena pada orang asia resiko terjadinya gangguan metabolik tinggi walau pada IMT yang lebih rendah maka intervensi secara aktif pada overweight harus dilakukan lebih awal.

Page 18: Menurunkan Berat Badan Pada Obesitas

Resiko karena obesitas Manifestasi

Metabolik dan

Hormonal

1)Dislipidemia.

- VLDL, trigliserid, LDL >>

- HDL <<

- Apo B lipoprotein >>

2)Non-alcoholic fatty liver disease.

3)Batu empedu.

4)Polycystic ovarian syndrome (Infertilitas).

4)Gout.

Kardiovaskular Hipertensi, CHD, Varises vena, udema perifer.

Kanker Payudara, endometrium, prostat, ginjal, pankreas, kolon.

Mekanik Osteoartritis, komplikasi spinal, obstruktif sleep apnoea.

Sosial Kepercayaan diri menurun, depresi

Lain-lain Meningkatnya resiko anestesi & fraktur, dementia, alzheimer.

Tabel 5. Resiko Yang Dapat Disebabkan Oleh Diabetes.

Page 19: Menurunkan Berat Badan Pada Obesitas

Penatalaksanaan Obesitas

Status

Gizi

General

dietary and

exercise

advice

Specialist

dietary

advice and

medical

assessment

VLCDs

(initial)

Pharmacotheraphy Surgery

Berat

Badan

Lebih

Diperlukan Diperlukan - - -

Obesitas

I

- Diperlukan Dipikirkan - -

Obesitas

II

- Diperlukan Berguna Dipikirkan Dipikirkan

Tabel 6. Penatalaksanaan Berat Badan Lebih dan Obesitas Menurut Tingkatannya.

Page 20: Menurunkan Berat Badan Pada Obesitas

VLCD (Very-Low-Calorie Diet) - 400-800 kal / hari

- Asam lemak esensial, vitamin, mineral >> Karbohidrat <<<

- Efektif untuk menurunkan BB secara cepat pada semua tingkatan obes.

- Penurunan dapat terjadi continue selama 4-5 thn. Setiap 2-3 bln porsi diganti menjadi 1 atau 2 porsi.

- Efek Samping : Kecapaian / euphoria, konstipasi, rasa panas, rambut rontok mudah teratasi.Yang bahaya aritmia, ketidakseimbangan elektrolit, batu empedu, gout jarang terjadi.

- VLCD + terapi insulin / sulfonylurea meningkatkan resiko terjadinya reaksi hipoglikemik.

- VLCD dilakukan bersama perbaikan kebiasaan, olahraga, follow up rutin, & persiapan untuk mengembalikan diet seperti semula.

Page 21: Menurunkan Berat Badan Pada Obesitas

Farmakoterapi Banyak obat anti-obesitas yang sudah beredar namun ditarik dari pasaran karena berbahaya : dexfluramine, sibutramine, and rimonabant.

Orlistat terapi obesitas1)MOA : lipase inhibitor pada usus mengurang abs. lemak 30%sehingga th/ orlistat + diet turun berat badan = menurunkan BB 70% lbh baik dibandingkan program diet biasa

2)Menurunkan kadar kolestrol, tek. Darah, trigliserid.3) Meningkatkan sensitivitas insulin4) Kontrol gula darah meningkat baik untuk pasien obes yang diabetes juga.

Efek samping : Lemak berlebih keluar. (tidak nyaman)

Page 22: Menurunkan Berat Badan Pada Obesitas

Bariatric Surgery - Hanya dilakukan pada kasus obesitas yang berat efektif.

- + Pengaturan gaya hidup & follow up yang rutin, penurunan BB (20-30 kg) dapat dipertahankan sampai 12 tahun lebih.

- Bila ada diabetes tipe 2 boleh dilakukan jg.

Gastric Bypass, memilih lubang duodenum (bagian terkecil dari usus) untuk dipotong atau disumbat. Cara ini sangat efektif untuk mengurangi jumlah absorpsi makanan yang masuk. (IMT > 40)

Distal Gastric Bypass, modifikasi prosedur dimana kantung lambung dipasang lebih rendah daripada usus halus. Prosedur ini lebih berisiko dan hanya digunakan untuk pasien superobesitas (IMTI > 50).

Laparoscopy, operasi yang dilakukan pada lambung dan usus halus atau keduanya. Lebih banyak digunakan daripada cara konvensional karena berisiko lebih rendah. Operasi ini menggunakan beberapa sayatan kecil mengganti operasi besar dengan alat bantu pencil-thin.

Page 23: Menurunkan Berat Badan Pada Obesitas
Page 24: Menurunkan Berat Badan Pada Obesitas

Sindrom Metabolik Sindrom metabolik adalah kombinasi dari gangguan medis yang meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular dan diabetes.

Sindrom metabolik = X sindrom metabolik, sindrom X, sindrom resistensi insulin, sindrom Reaven, dan CHAOS.

Meningkat kejadiannya seiring bertambahnya usia. (Adult Treatment Panel III)

Page 25: Menurunkan Berat Badan Pada Obesitas
Page 26: Menurunkan Berat Badan Pada Obesitas