menulis

7
Tema: pemilu dan pemimpin islam untuk perbaikan negeri Opini, problem, solusi, & harapan Negeri merupakan tempat tercinta sekaligus tempat persinggahan bagi manusia di bumi ini. Bagi sebagian umat, mereka menganggap negeri merupakan suatu hal yang penting, termasuk masalah-masalah yang seharusnya ditanggapi dan dicarikan solusi yang tepat. Ada siang ada malam, ada hitam ada putih, begitu pula dengan kasus ini. Sebagian umat mungkin akan lebih bersifat apatis terhadap negerinya yang secara nyata tampak menginginkan suatu perubahan menuju ke ruang perbaikan. Tanpa disadari, hal inilah yang sesungguhnya menjadi “jeritan” sebuah negeri jika mereka dapat berbicara seperti manusia. Kemalasan dan keenggananlah yang menjadi penghalang manusia untuk merubah negeri menjadi lebih baik. Indonesia. Negeri kita tercinta. Dewasa ini, kondisi negeri kita semakin banyak mengalami berbagai permasalahan. Mulai dari ekonomi, agama, sosial, politik, dan lain-lain. Gerakan menuju perubahan sebenarnya bisa saja dicapai, tetapi jika tidak ada kerja sama yang baik antarwarga negara, hal ini justru akan menjadi seperti mencari jarum di tumpukan jerami. Berbicara soal perubahan negeri, maka tak lepas dari peran serta pemipin negeri. Langkah awal

description

n

Transcript of menulis

Page 1: menulis

Tema: pemilu dan pemimpin islam untuk perbaikan negeri

Opini, problem, solusi, & harapan

Negeri merupakan tempat tercinta sekaligus tempat persinggahan bagi

manusia di bumi ini. Bagi sebagian umat, mereka menganggap negeri merupakan

suatu hal yang penting, termasuk masalah-masalah yang seharusnya ditanggapi

dan dicarikan solusi yang tepat. Ada siang ada malam, ada hitam ada putih, begitu

pula dengan kasus ini. Sebagian umat mungkin akan lebih bersifat apatis terhadap

negerinya yang secara nyata tampak menginginkan suatu perubahan menuju ke

ruang perbaikan. Tanpa disadari, hal inilah yang sesungguhnya menjadi “jeritan”

sebuah negeri jika mereka dapat berbicara seperti manusia. Kemalasan dan

keenggananlah yang menjadi penghalang manusia untuk merubah negeri menjadi

lebih baik.

Indonesia. Negeri kita tercinta.

Dewasa ini, kondisi negeri kita semakin banyak mengalami berbagai

permasalahan. Mulai dari ekonomi, agama, sosial, politik, dan lain-lain. Gerakan

menuju perubahan sebenarnya bisa saja dicapai, tetapi jika tidak ada kerja sama

yang baik antarwarga negara, hal ini justru akan menjadi seperti mencari jarum di

tumpukan jerami. Berbicara soal perubahan negeri, maka tak lepas dari peran serta

pemipin negeri. Langkah awal yang bisa dilakukan adalah dimulai dari pemimpin

yang menjadi panutan utama dari suatu negeri.

Ibarat dalam sholat berjamaah. Tentunya, makmum yang mengikuti imam

yang di depan mereka, bukan imam yang mengikuti makmum. Apabila sholat

yang dikerjakan sang imam adalah khusuk dan benar, maka tentulah makmum

yang mengikuti pun demikian, dan sebaliknya. Begitu juga dengan pemimpin

negara ini. Apabila pemimpin suatu negeri itu sudah baik, maka tentunya hal ini

akan berdampak baik pada pada negeri yang dipimpinnya tersebut, dan

sebaliknya.

Pemilu atau pemilihan umum merupakan suatu tradisi yang sudah

dijalankan secara turun-menurun dalam mencari dan menentukan pemimpin

negeri. Seperti yang kita tahu, bahwasannya dalam pemilu ini tak sedikit dari

Page 2: menulis

mereka yang mengumbar janji-janji manis. Pada kenyataannya, sangat berbalik

dengan apa yang dijanjikan sebelumnya. Masalah yang ditimbulkan dari hal yang

mengenaskan ini adalah warga negara menjadi tidak mengikuti hati nuraninya

dalam memilih. Mereka lebih tertuju pada hal-hal yang menjadi iming-iming.

Akibatnya tak banyak dari mereka yang kecewa setelah terpilihnya sang

pemimpin tersebut. Belum lagi, masalah KKN. Manusia sebagai makhluk yang

tak luput dari dosa tidak menutup kemungkinan untuk tidak melakukan tindak

KKN tersebut. Kampanye-kampanye yang dilakukan di beberapa daerah pun

menjadi salah satu trik untuk merbut hati warga, sah-sah saja selama kegiatan

tersebut masih dalam batas normal. Yang dikhawatirkan adalah terdapat suatu

keburukan yang dibingkis sedemikian rupa sehingga seolah-olah menjadi bantuan

bergilir, misalnya penyogokan terhadap warga agar memilih dirinya.

Namun di sisi lain, beberapa oknum tertentu sangat tidak ingin melakukan

kecurangan-kecurangan dalam pemilu ini. Jika kita tinjau dari sisi agama,

pemimpin Islam adalah solusi terbaik dalam kasus ini. Karena mengapa? Karena

jika pemimpin itu sudah mengetahui hukum islam secara benar, maka insyaAllah

keburukan-keburukan yang terjadi dapat diminimalisir, meskipun belum dapat

dihilangkan sepenuhnya, setidaknya ini merupakan sebuah langkah awal yang

patut dicoba. Pemimpin yang agamis (islam) tentunya akan memliliki landasan

iman yang cukup kuat. Mereka pastinya selalu mengingat Allah dalam setiap

kegiatannya. Jika iman yang ada di dada sudah cukup kuat, maka janji-janji yang

belum tentu terlaksana akan tidak mudah terucap. Hal ini karena mereka takut

menjadi pemimpin yang munafik. Mereka takut kepada Allah yang selalu

melihatnya. Masalah KKN yang telah mendarahdaging pun bisa dicegah apabila

sang pemimpin tersebut sudah terbentengi iman yang cukup kuat. Mereka akan

selalu mengingat balasan apa yang akan mereka terima jika mereka melakukan hal

yang tidak terpuji tersebut.

Setiap penyakit tentu ada obatnya, begitu juga dengan masalah. Setiap

masalah pasti ada jalan keluarnya. Oleh karena itu, setelah dibahas permasalahan

dalam pemilu ini, solusi tepat yang dapat diterapkan adalah memilih pemimpin

islam yang mengerti ajaran islam secara mendalam. Bukan asal islam saja. Selain

Page 3: menulis

itu, sebaiknya dalam kampanye pemilihan umum itu sebaiknya calon pemimpin

tidak mengumbar janji-janjinya yang belum tentu mereka lakukan. Membicarakan

visi dan misi serta program kerja yang intelek mungkin lebih baik daripada

poengumbaran janji. Jika hal ini telah tercapai, maka warga pun dengan bebas

memilih calon pemimpinnnya sesuai dengan hati nurani, bukan sesuai dengan

receh yang mereka tampung dan kantongi.

Sebagai mahasiswa, harapan saya di sini adalah pemilu di Indonesia bisa

berjalan sebagaimana mestinya, tidak ada kecurangan-kecurangan di dalamnya.

Warga pun bisa memilih calon pemimpin yang sesuai dengan hati nurani mereka.

Alangkah baiknya jika mahasiswa pun ikut andil dalam pelaksanaan pemilu di

daerah masing-masing. Hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa baik dan

bersihkah pemilu yang diadakan di daerahnya tersebut. Harapan lainnya adalah

pemimpin negeri ini sebaiknya seseorang yang beragama islam dan memahami

dengan baik ajaran-ajaran agam islam. Dengan begitu, keburukan-keburukan

dalam negeri dapat diperbaiki seiring berjalannya waktu. Pemimpin yang islami

dapat membedakan mana yang hak dan mana yang bathil, sehingga mereka dapat

membentengi diri dari perbuatan keji. Mereka akan tidak mudah untuk melakukan

pengorupsian uang negara.

Page 4: menulis

Biodata Diri

Nama Lengkap: Dorie Kartika

Tempat, tanggal lahir: Palembang, 06 Juni 1994

Alamat: jalan Bendung RT02 RW01, Air Batu, Talang Kelapa, Banyuasin

Nomor HP: 08980936664

Alamat email / fb / twitter: [email protected] / Dorie Kartika /

@Doriekartika2

Riwayat pendidikan: TK Dewa-Dewi (1999)

SD N 3 Air Batu (2006)

SMPN 1 Talang Kelapa (2009)

SMAN 1 Talang Kelapa (2012)

Politeknik Negeri Sriwijaya (sekarang)

Alamat kampus: Jalan Srijaya Negara, Palembang 30139

Foto: