Surimi Yuliana Alexandra Nona Sain. 13.70.0173 B5 UNIKA SOEGIJAPRANATA
MENJADI KONTEN KREATOR YOGYAKARTA...iv 4. Syifanie Alexandra dan Ukky Satya selaku senior pembuat...
Transcript of MENJADI KONTEN KREATOR YOGYAKARTA...iv 4. Syifanie Alexandra dan Ukky Satya selaku senior pembuat...
i
MENJADI KONTEN KREATORPADA PROGRAM LAYAR BELIA
DI YAYASAN KAMPUNG HALAMANYOGYAKARTA
LAPORAN
Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratanMenyelesaikan Kuliah Kerja Profesi (KKP)
Program Studi Televisi dan FilmJurusan Seni Media Rekam
Oleh:WIDYA WILLUTAMI
NIM. 16148161
FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAININSTITUT SENI INDONESIA
SURAKARTA2020
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan segala Berkat dan Rahmatnya, Sehingga penulis diberikan
kemudahan dan kelancaran dalam melaksanakan Kuliah Kerja Profesi yang
dilaksanakan di Yayasan Kampung Halaman selama kurun waktu 2 Bulan
dimulai dari 16 Oktober 2019 sampai 16 Desember 2019. Hasil keluaran proses
Kuliah Kerja Profesi ini adalah Laporan yang berisi gambaran mengenai proses
selama bekerja dan berkegiatan yang telah dilakukan selama Kuliah Kerja
Profesi (KKP) berlangsung. Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan
mata kuliah Kuliah Kerja Profesi (KKP) Program Studi Televisi dan Film,
Jurusan Seni Media Rekam, Fakultas Seni Rupa Dan Desain, Institut Seni
Indonesia Surakata.
Kegiatan Kuliah Kerja Profesi (KKP) di Yayasan Kampung Halaman
sekaligus dalam Penyusunan Laporan Kuliah Kerja Profesi ini dapat berjalan
dengan lancar karena adanya pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak baik
dalam bentuk materiil maupun moril. Oleh karena itu penulis mengucapkan
terimakasih sebesar-besarnya kepada :
1. Drs. Achmad Sjafi’i, M. Sn selaku Dosen Pembimbing Kuliah Kerja
Profesi yang telah bersedia membimbing dan memberikan arahan dari
proses pembuatan proposal KKP hingga terselesaikannya Laporan
KKP.
2. Orangtua dan keluarga yang selalu mendukung baik secara moril
maupun materiil.
3. Michael A. Chandra selaku Instuktur atau Pembimbing Lapangan
Kulaih Kerja Profesi yang telah memberikan kesempatan penulis untuk
melaksanakan Kuliah Kerja Profesi di Program Layar Belia dan
memberikan ilmu dan bimbingan terkait konten kreatif dalam kegiatan
Layar Belia.
iv
4. Syifanie Alexandra dan Ukky Satya selaku senior pembuat konten di
program Layar Belia yang telah membagi banyak ilmu dan dengan
sabar membimbing saya selama proses Kuliah Kerja Profesi.
5. Mbak Vini, Mbak Fitri, Mbak Dian, Mbak Cicil, Mbak Handa, Mbak
Tekla, Mba Risma, Mbak Zahra, Mas Eman, Mas Ucuy, Mas Tadiga,
Mas Amin yang telah memberikan banyak pembelajaran dan dukungan
selama proses Kuliah Kerja Profesi.
6. Monika Anggun A. dan Nuraini Ratna P.W. selaku teman seperjuangan
KKP Di Yayasan Kampung Halaman yang selalu memberikan
semangat dan menemani penulis baik dalam duka maupun suka.
7. Seluruh teman-teman program studi Televisi dan Film angkatan 2016
yang saling memberikan semangat dalam pelaksanaan dan perjuangan
yang sama.
Terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kelancaran
Kuliah Kerja Profesi hingga pengerjaan laporan Kuliah Kerja Profesi ini
berhasil diselesaikan baik secara langsung maupun tidak langsung. Penulis
tidak dapat sebutkan berbagai pihak yang telah membantu Penulis. Penulis
menyadari dalam penyusunan laporan Kuliah Kerja Profesi masih banyak
kekurangan baik dari segi isi, penulisan maupun kata-kata yang digunakan.
Oleh sebab itu besar harapan penulis atas segala kritik dan saran yang bersifat
membangun, guna menyempurnakan laporan Kuliah Kerja Profesi ini.
Surakarta, 08 Desember 2019
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ ii
KATA PENGANTAR ................................................................................ iii
DAFTAR ISI ................................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ......................................................................................vii
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Tujuan ....................................................................................................... 3
C. Manfaat ..................................................................................................... 4
D. Waktu Pelaksanaan KKP.......................................................................... 5
E. Lokasi Pelaksanaan KKP ......................................................................... 6
BAB II MATERI DAN METODE KULIAH KERJA PROFESI
A. Materi Kuliah Kerja Profesi ..................................................................... 7
B. Metode Kuliah Kerja Profesi................................................................... 10
BAB III PELAKSANAAN KERJA PROFESI
A. Tinjauan Umum Perusahaan .................................................................. 15
B. Pelaksanaan Kegiatan ............................................................................. 21
BAB IV PENUTUP
A. Ringkasan ................................................................................................ 53
B. Saran........................................................................................................ 54
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 56
LAMPIRAN
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kantor Yayasan Kampung Halaman............................................ 6
Gambar 2. Logo Yayasan Kampung Halaman ........................................... 15
Gambar 3. Logo Program Sebaya ............................................................... 20
Gambar 4. Logo Program Layar Belia........................................................ 20
Gambar 5. Halaman Antarmuka Google Drive Layar Belia........................ 22
Gambar 6. Mengkurasi Film dan Menganalisis film ................................... 24
Gambar 7. Contoh Modul Yang Disusun Untuk Kegiatan Layar Belia ...... 27
Gambar 8. Contoh Sisipan Binder .............................................................. 28
Gambar 9. Transkrip Hasil Riset FGD......................................................... 29
Gambar 10. Hasil Notulensi Rapat............................................................... 31
Gambar 11. Persiapan Teknis sebelum Kegiatan Layar Belia..................... 32
Gambar 12. Self Assessment Mengkurasi Film............................................ 33
Gambar 13. Kegiatan Diskusi Bersama ...................................................... 34
Gambar 14. Workshop di Jogja-NETPAC Asian Film Festival................... 52
Gambar 15. Foto Bersama Staf Yayasan Kampung Halaman ..................... 67
Gambar 16. Kegiatan Layar Belia di SMAN 10 Yogyakarta ...................... 67
Gambar 17. Kegiatan FGD Bersama Siswa SMAN 10 Yogyakarta............ 68
Gambar 18. Workshop dan Pemutaran Film Melalui VR Di FFD............... 68
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Laporan Perkembangan Kinerja Minggu ke-1............................... 35
Tabel 2. Laporan Perkembangan Kinerja Minggu ke-2............................... 38
Tabel 3. Laporan Perkembangan Kinerja Minggu ke-3............................... 39
Tabel 4. Laporan Perkembangan Kinerja Minggu ke-4............................... 41
Tabel 5. Laporan Perkembangan Kinerja Minggu ke-5............................... 43
Tabel 6. Laporan Perkembangan Kinerja Minggu ke-6............................... 46
Tabel 7. Laporan Perkembangan Kinerja Minggu ke-7............................... 47
Tabel 8. Laporan Perkembangan Kinerja Minggu ke-8............................... 49
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Terjun langsung ke dunia kerja atau kerja praktik di lembaga
pemerintahan maupun nonpemerintahan juga diperlukan untuk menuntut ilmu
secara langsung. Kerja praktik di lapangan secara langsung sangat diperlukan oleh
mahasiswa untuk mencapai pembelajaran secara nyata. Selain itu, praktik di
lapangan kerja dapat dimanfaatkan untuk melatih mahasiswa untuk bekerja secara
langsung dan mengembangkan kemampuan yang telah dimiliki dan dipelajari
selama studi. Maka dari itu, Institut Seni Indonesia Surakarta menjadikan Kerja
Profesi menjadi salah satu syarat yang harus ditempuh mahasiswa. Kuliah Kerja
Profesi atau KKP bertujuan untuk menerapkan semua yang telah dipelajari selama
kuliah dan untuk mengasah kemampuan mahasiswa dalam melakukan unjuk
kerja. Mahasiswa S-1 Program Studi Televisi dan Film, Jurusan Seni Media
Rekam, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Surakarta
berkewajiban untuk mengamati dan mempraktikkan secara langsung penerapan
kompetensi yang dimilikinya.
Yayasan Kampung Halaman (YKH) adalah organisasi nirlaba atau
organisasi yang bergerak untuk tujuan sosial dan tidak mencari keuntungan
materi. YKH berdiri sejak tahun 2006 dan berbasis di kota Yogyakarta. YKH
didirikan oleh Dian Herdiany, Zamzam Fauzanafi, Cicilia Maharani, Eko
Harsoselanto, dan Elanvito. Yayasan ini bekerja sama dengan berbagai rekan di
2
seluruh Indonesia guna memperkuat peran remaja dan anak muda melalui
medium karya seni dan media yang dilakukan secara kolaboratif dan partisipatif.
YKH hingga kini terus tumbuh dan berkembang mengikuti kebutuhan remaja,
dimana remaja merupakan anggota masyarakat terpenting yang dapat menjamin
terciptanya proses regenerasi di komunitas. YKH telah menerima penghargaan
yaitu penghargaan yang diberikan secara langsung oleh The National Arts and
Humanities Youth Program Award, Gedung Putih, Amerika Serikat yaitu
International Spotlight Award yang diberikan pada tahun 2011.
Remaja di Indonesia membutuhkan sebuah ruang untuk menyalurkan
semua bakat dan ide kreatif serta aspirasi yang dimilikinya ke dalam wadah yang
positif. Selain itu, remaja juga memerlukan tempat untuk menyampaikan segala
keresahan yang ia rasakan baik mengenai masalah pribadi maupun permasalaan
lingkungan sekitarnya. Tidak banyak komunitas atau organisasi yang mewadahi
kreativitas yang dimiliki oleh remaja. YKH merupakan salah satu oraganisasi
yang memberikan ruang gerak dan berekspresi serta mendukung dan
mendampingi kegiatan remaja serta mewadahi segala sesuatu yang berhubungan
langsung dengan remaja. YKH selalu melibatkan remaja untuk menuangkan ide
yang dimiliki ke dalam suatu karya seni dan media, salah satunya media
audiovisual. YKH juga memanfaatkan medium audiovisual sebagai medium
pendekatan dengan remaja yaitu menggunakan film.
3
Film merupakan pranata sosial dan media komunikasi massa, film
mempunyai fungsi mempengaruhi orang, baik bersifat negatif atau positif,
bergantung dari pengalaman dan pengetahuan individu. 1 Salah satu program
YKH yang memanfaatkan film sebagai medium pembelajaran remaja di Sekolah
adalah Layar Belia.
Hal yang mendasari penulis tertarik untuk melakukan Kuliah Kerja
Profesi di YKH Program Layar Belia adalah penulis memiliki keinginan untuk
mengembangkan dan mengasah potensi atau kemampuan yang dimiliki penulis
terutama dalam pembuatan konten kreatif di bidang audiovisual yang
berhubungan dengan kegiatan pendistribusian atau pemutaran film. Secara
berselaras, penulis dapat menerapkan ilmu yang telah didapat selama perkuliahan
bidang Televisi dan Film di Institut Seni Indonesia Surakarta.
B. TUJUAN
Adapun tujuan Kuliah Kerja Profesi Mahasiswa Prodi Televisi dan Film,
Institut Seni Indonesia Surakarta di Yayasan Kampung Halaman :
1. Mengembangkan kemampuan di bidang audiovisual khususnya
dibagian konten kreator.
2. Menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama proses studi di kampus
ke dalam dunia kerja.
3. Mengasah serta mengembangkan kemampuan hardskill dan softskill
dalam membuat konten terutama di bidang audiovisual.
1 Mabruri, Anton. 2013. Manajemen Produksi Program Acara Televisi Format Acara Drama.Jakarta : Grasindo. (Hal.03)
4
4. Melatih diri dalam etos kerja profesional dan mengembangkan
kemampuan dalam bekerja sama secara tim.
5. Mengetahui dan mempelajari dunia remaja melalui program yang ada
di Yayasan Kampung Halaman.
C. MANFAAT
Ada beberapa manfaat dari kegiatan Kerja Profesi Mahasiswa Televisi
dan Film, Jurusan Seni Media Rekam, Fakultas Seni Rupa dan Desain,
Instiut Seni Indonesia Surakarta untuk mahasiswa, lembaga, maupun
Yayasan Kampung Halaman diantaranya:
1. Bagi Mahasiswa
a. Sebagai usaha mempersiapkan profesi di bidang kreatif dan
pengembangan konsep/ide dasar pada sebuah program.
b. Membangun jaringan kerja yang profesional antara mahasiswa dan
pihak Yayasan Kampung Halaman.
c. Menambah pengalaman kerja terutama di bidang konten kreatif.
d. Terasahnya kemampuan yang dimiliki mahasiswa baik hardskill
maupun softskill.
2. Bagi Lembaga Pendidikan (Institut Seni Indonesia Surakarta)
a. Teralisasinya Tri Dharma Perguruan Tinggi sesuai Visi Misi dan
Tujuan Institut Seni Indonesia Surakarta yang diwujudkan melalui
keterlibatan mahasiswa peserta Kuliah Kerja Profesi dengan YKH.
5
b. Lembaga dapat memperoleh informasi dari pihak YKH tentang
kompetensi dan kualifikasi SDM yang dibutuhkan untuk kemudian
dapat mempersiapkan mahasiswa melalui penerapan proses studi.
c. Membuka akses kepada kampus untuk mendapatkan kesempatan
membuka relasi hubungan dengan pihak YKH.
3. Bagi Yayasan Kampung Halaman
a. Program Kerja Profesi merupakan salah satu cara mencari
pandangan untuk melakukan kerjasama dengan mahasiswa yang
memiliki keterampilan sesuai dengan kebutuhan Yayasan Kampung
Halaman
b. Mendapatkan ide baru dan segar dari sudut pandang lain untuk
membuat konten.
c. Mendapatkan calon tenaga yang kompeten pada bidangnya.
D. WAKTU PELAKSANAAN KKP
KKP dilaksanakan selama 2 bulan terhitung sejak tanggal 16 Oktober
2019 hingga 16 Desember 2019. Hari dan jam kerja telah ditetapkan oleh
pihak YKH yaitu setiap hari Senin sampai dengan Jumat. Jam kerja dimulai
dari jam sepuluh pagi hingga lima sore, namun jam kerja bisa berubah-ubah
menyesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan.
6
E. LOKASI PELAKSANAAN KKP
Gambar.1 Kantor Yayasan Kampung Halaman(Sumber : Widya Willutami, 12 Desember 2019)
Nama Yayasan : Yayasan Kampung Halaman
Divisi : Konten Kreatif
Program : Layar Belia
Alamat :Dusun Krapyak, No. 05, RT/RW 05/55, Desa
Wedomartani Kec. Ngemplak, Kab. Sleman, Yogyakarta
55584.
Telepon : 085100478602
Email : [email protected]
6
E. LOKASI PELAKSANAAN KKP
Gambar.1 Kantor Yayasan Kampung Halaman(Sumber : Widya Willutami, 12 Desember 2019)
Nama Yayasan : Yayasan Kampung Halaman
Divisi : Konten Kreatif
Program : Layar Belia
Alamat :Dusun Krapyak, No. 05, RT/RW 05/55, Desa
Wedomartani Kec. Ngemplak, Kab. Sleman, Yogyakarta
55584.
Telepon : 085100478602
Email : [email protected]
6
E. LOKASI PELAKSANAAN KKP
Gambar.1 Kantor Yayasan Kampung Halaman(Sumber : Widya Willutami, 12 Desember 2019)
Nama Yayasan : Yayasan Kampung Halaman
Divisi : Konten Kreatif
Program : Layar Belia
Alamat :Dusun Krapyak, No. 05, RT/RW 05/55, Desa
Wedomartani Kec. Ngemplak, Kab. Sleman, Yogyakarta
55584.
Telepon : 085100478602
Email : [email protected]
7
BAB II
MATERI DAN METODE KULIAH KERJA PROFESI
A. MATERI KULIAH KERJA PROFESI
1. Materi Umum
a. Pendistribusian Film
Pendistribusian film merupakan proses untuk membuat sebuah film
menjadi tersedia untuk dilihat oleh penoton. Proses ini biasanya
merupakan tugas distributor film profesional yang akan menentukan
strategi pemasaran film. Distributor membuat film dapat dipamerkan
atau dibuat tersedia untuk dilihat penonton, distributor film dapat
menetapkan tanggal rilis dan hal-hal lainnya. Sebuah film mungkin
akan dipamerkan secara langsung kepada masyarakat baik melalui
bioskop, televisi atau hiburan pribadi.2
Kegiatan distribusi film tidak hanya dilakukan oleh distributor film
profesional saja, melainkan siapapun bisa melakukan kegiatan
mempertemukan film dengan penontonnya dengan syarat harus
memiliki izin dan film yang asli dari si pembuat film. Selain itu, juga
harus ada sebuah perjanjian sebelumnya antara pihak pemutaran film
dengan pemilik film. Selain Bioskop dan Televisi masih banyak wujud
wadah sebagai pemutaran film di antaranya festival film, bioskop
2 Https//:Id.wikipedia.org/wiki/distribusi_film (Diakses pada Tanggal 17 Desember 2019, Pukul11.50 WIB)
8
alternatif, medium DVD, platform online maupun bentuk acara yang
melibatkan kegiatan pemutaran film lainnya.
Salah satu program yang ada di Yayasan Kampung Halaman yang
berhubungan langsung dengan suatu kegiatan pendistribusian film yaitu
Layar Belia. Namun Layar Belia tidak sekedar memutarkan film
semata, film yang diputar harus berhubungan dengan materi pelajaran
atau kurikulum yang ada di sekolah. Maka dari itu terdapat divisi
konten kreator yang bertujuan untuk menyusun beberapa hal yang
berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dengan program
Layar Belia.
b. Konten Kreator
Konten Kreator merupakan sebuah profesi untuk membuat sebuah
konten bisa berupa gambar, video, suara, tulisan maupun
menggabungkan dua atau lebih materi. Seorang konten kreator
memiliki tugas untuk mengumpulkan ide, data, dan melakukan riset
yang berhubungan dengan konten yang akan disusun nantinya. Konten
yang disusun juga harus sesuai dengan tujuan program yang ada.
Kegiatan menyusun konten memerlukan riset yang mendalam
sehingga konten yang dihasilkan bisa benar-benar sesuai dengan
informasi yang ada, bukan hanya asal-asalan saja. Di Yayasan
Kampung Halaman penulis melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja
Profesi di bagian konten kreatif pada program Layar Belia.
9
2. Materi Khusus
Kegiatan Kuliah Kerja Profesi (KKP) Mahasiswa Televisi dan
Film Institut Seni Indonesia Surakarta yang dilaksanakan penulis dalam
kurun waktu 2 bulan, yaitu dimulai pada tanggal 16 Oktober 2019 sampai
16 Desember 2019, di Yayasan Kampung Halaman, pada program Layar
Belia. Waktu kerja menyesuaikan kebijakan yang ada dan lokasi kerja
yang terkadang berpindah-pindah menyesuaikan kebutuhan yang ada.
Penugasan di bidang konten kreator sesuai dengan apa yang telah diajukan
dalam proposal awal. Selama kegiatan KKP semua bentuk kegiatan dan
penugasan diarahkan langsung oleh Koordinator Program Layar Belia
selaku Pembimbing Lapangan dan senior.
Proses KKP dengan tim Layar Belia, penulis diberi kesempatan
untuk bergabung dengan divisi konten kreator dengan tiga tugas utama:
a. Kurasi Film
Kurasi Film merupakan suatu kegiatan memilih film sesuai
dengan kebutuhan konten yang ada, dalam program Layar Belia
kegiatan yang dilakukan meliputi mencari referensi film, menonton
film dan menganalisis film.
b. Membuat Modul
Membuat Modul merupakan kegiatan membuat atau
menyusun modul, dalam penyusunan membutuhkan proses yang
lumayan panjang dimulai dari membuka indikator kurikulum yang
ada di sekolah kemudian menarik hubungannya dengan teori yang
10
ada dalam film sehingga bisa menggunakan film sebagai medium
belajar di dalam kelas.
c. Researcher
Kegiatan Researcher, menjadi salah satu tim riset dengan
tujuan untuk meriset siswa dalam keberhasilan penggunaan
medium film dalam metode belajar di kelas. Kegiatan riset
dilakukan dengan wujud kegiatan Focus Group Discussion
(FGD).
Selain ketiga tugas utama juga terdapat tugas khusus yaitu
mengikuti kegiatan workshop sekaligus melakukan riset. Workshop yang
dilakukan berupa fotografi yang kegiatannya masih linier dengan materi
yang didapat penulis selama kuliah dan kegiatan riset dilakukan dengan
meriset remaja yang ada di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) di
Kutoarjo, karena fokus dari Yayasan Kampung Halaman adalah
mendampingi sekaligus mendukung kegiatan remaja yang ada di
Indonesia.
B. METODE KULIAH KERJA PROFESI
1. Metode Kerja Primer
a. Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang
memanfaatkan keseluruhan panca indra untuk mengamati dan
memahami sebuah realitas secara kongkrit dan lahiriah, baik
11
penglihatan, pendengaran, perasaan, penciuman, dan sebagainya.
Hasil dari data observasi inilah selanjutnya dijalankan teknik
pengumpulan data lainya yang lebih mendalam.3
Proses observasi dilakukan oleh penulis selama kegiatan KKP
berlangsung dengan pengamatan terlibat. Wujud pengamatan secara
langsung dan sekaligus pencatatan hasil pengamatan guna untuk
melihat secara lebih dekat kegiatan yang dilaksanakan oleh Tim Layar
Belia. Selain itu pengamatan digunakan untuk mencari infomasi,
sistem kerja, dan workflow atau alur kerja Tim Layar Belia.
Pengamatan dilakukan dengan melihat bagaimana tahapan-tahapan
Tim Layar Belia dalam bekerja menyusun sebuah modul hingga
modul tersebut dipraktikkan di kelas.
Proses awal melakukan pengamatan dimulai dari hari pertama
bekerja, yaitu mengamati cara bekerja tim Layar Belia, penulis juga
ikut langsung bekerja agar lebih mengetahui dan memahami alur kerja
yang ada. Mempelajari kegiatan apa saja yang ada di program Layar
Belia. Mengamati bagaimana tim Layar Belia menyusun kegiatan
untuk program Layar Belia.
b. Wawancara
Wawancara merupakan suatu metode pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara bertanya langsung kepada narasumber,
sehingga mendapatkan banyak informasi dan data sesuai dengan apa
3 Dr. Ibrahim., M.A. 2015. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. (Hal.82)
12
yang dibutuhkan. Wawancara dengan tim Layar Belia dilakukan
dengan dua cara yaitu secara formal dan informal. Wawancara formal
jarang dilakukan, hanya sekali waktu yaitu pada saat bertanya
bagaimana proses terbentuknya program Layar Belia bersama
Pembimbing Lapangan, yaitu Michael A. Chandra. Dalam proses
selanjutnya lebih banyak menggunakan metode wawancara informal
karena dalam kesseharian sudah saling mengenal.
Wawancara informal dilaksanakan tidak dalam sekali waktu
namun beberapa kali, dengan memanfaatkan waktu senggang dan
santai untuk bertanya kepada senior tim Layar Belia. Pertanyaan
berkisar tentang bagaimana alur kerja tim Layar Belia, kegiatan apa
saja yang dikerjakan tim Layar Belia, dan informasi lain baik yang
berhubungan dengan pekerjaan di Layar Belia ataupun informasi yang
berhubungan dengan materi yang selama ini dipelajari di kampus.
c. Partisipasi
Partisipasi merupakan salah satu metode yang dilakukan untuk
mengumpulkan data secara langsung dengan terjun di lapangan
dengan ikut beraktivitas dan berperan aktif dalam bekerja dengan tim
Layar Belia selama proses KKP berlangsung. Tujuannya adalah untuk
merasakan dan mengetahui secara langsung bagaiamana mekanisme
tim Layar Belia bekerja, dimulai dari riset menyusun materi hingga
menyampaikan materi ke sekolah.
13
2. Metode Kerja Sekunder
a. Analisis Dokumen dan Rekaman
Analisis dokumen dilakukan dengan mengumpulkan dokumen
yang ada. Salah satu bentuk data yang ada di tim Layar Belia adalah
bentuk softfile yang berada di Google Drive. Pada Google Drive
terdapat banyak data yang digunakan untuk proses bekerja Layar
Belia, baik berisi materi yang digunakan untuk menyusun modul, foto,
atau hasil scan yang berhubungan dengan berkas kegiatan program
Layar Belia, notulensi rapat maupun data hasil riset berupa data
tulisan atau rekaman dengan narasumber yang digunakan untuk
mengolah data. Semua data yang berada di Drive tersebut dapat
digunakan sebagai pelengkap untuk untuk mendukung data-data
primer.
Tidak hanya berbentuk softfile tetapi juga terdapat hardfile yang
dimiliki oleh tim Layar Belia yaitu dalam wujud plano hasil dari
kegiatan di sekolah, data kuesioner siswa yang dilakukan oleh tim
Layar Belia, dan modul yang digunakan untuk mengajar/pemutaran
film di sekolah. Dokumen yang berupa softfile dan hardfile ini
nantinya akan menjadi data yang valid untuk bahan analisis.
14
b. Studi Pustaka
Studi Pustaka merupakan kegiatan untuk mengumpulkan atau
menghimpun informasi yang masih berhubungan dengan topik yang
menjadi objek pengamatan. Studi pustaka berobjek pada referensi
buku, internet yaitu website Yayasan Kampung Halaman, karya
ilmiah berupa Laporan KKP dari kakak tingkat terdahulu, dan sumber
lainnya.
15
BAB III
PELAKSANAAN KERJA PROFESI
A. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
1. Riwayat Yayasan Kampung Halaman
Pada tahun 2002-2005, sebelum mendirikan Yayasan Kampung
Halaman, Dian Herdiany mengembangkan program pendidikan film
dokumenter di Indonesia. Dian bertemu dengan anak muda bernama
Wanto dari komunitas Sedulur Sikep di Pati yang lebih dikenal oleh
masyarakat umum sebagai komunitas Samin. Wanto menggunakan film
dokumenter agar publik dapat memahami persoalan yang selama ini
dihadapi oleh beragam komunitas di Indonesia yang kurang terdengar
dan terpublikasikan. Bersama peneliti muda, Dian berkolaborasi dengan
saudara Sedulur Sikep yang memiliki hambatan untuk mendapatkan hak
sebagai warga negara. Komunitas Sedulur Sikep sebagai penganut
keyakinan yang jumlahnya mencapai kurang lebih 2 juta orang (data BPS
2010) belum mendapat pengakuan dalam Kartu Identitas Penduduk
(KTP).
Gambar.2 Logo Yayasan Kampung Halaman(Sumber: Dok. Yayasan Kampung Halaman, 2019)
15
BAB III
PELAKSANAAN KERJA PROFESI
A. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
1. Riwayat Yayasan Kampung Halaman
Pada tahun 2002-2005, sebelum mendirikan Yayasan Kampung
Halaman, Dian Herdiany mengembangkan program pendidikan film
dokumenter di Indonesia. Dian bertemu dengan anak muda bernama
Wanto dari komunitas Sedulur Sikep di Pati yang lebih dikenal oleh
masyarakat umum sebagai komunitas Samin. Wanto menggunakan film
dokumenter agar publik dapat memahami persoalan yang selama ini
dihadapi oleh beragam komunitas di Indonesia yang kurang terdengar
dan terpublikasikan. Bersama peneliti muda, Dian berkolaborasi dengan
saudara Sedulur Sikep yang memiliki hambatan untuk mendapatkan hak
sebagai warga negara. Komunitas Sedulur Sikep sebagai penganut
keyakinan yang jumlahnya mencapai kurang lebih 2 juta orang (data BPS
2010) belum mendapat pengakuan dalam Kartu Identitas Penduduk
(KTP).
Gambar.2 Logo Yayasan Kampung Halaman(Sumber: Dok. Yayasan Kampung Halaman, 2019)
15
BAB III
PELAKSANAAN KERJA PROFESI
A. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
1. Riwayat Yayasan Kampung Halaman
Pada tahun 2002-2005, sebelum mendirikan Yayasan Kampung
Halaman, Dian Herdiany mengembangkan program pendidikan film
dokumenter di Indonesia. Dian bertemu dengan anak muda bernama
Wanto dari komunitas Sedulur Sikep di Pati yang lebih dikenal oleh
masyarakat umum sebagai komunitas Samin. Wanto menggunakan film
dokumenter agar publik dapat memahami persoalan yang selama ini
dihadapi oleh beragam komunitas di Indonesia yang kurang terdengar
dan terpublikasikan. Bersama peneliti muda, Dian berkolaborasi dengan
saudara Sedulur Sikep yang memiliki hambatan untuk mendapatkan hak
sebagai warga negara. Komunitas Sedulur Sikep sebagai penganut
keyakinan yang jumlahnya mencapai kurang lebih 2 juta orang (data BPS
2010) belum mendapat pengakuan dalam Kartu Identitas Penduduk
(KTP).
Gambar.2 Logo Yayasan Kampung Halaman(Sumber: Dok. Yayasan Kampung Halaman, 2019)
16
Proses bersama Wanto dan komunitas Sedulur Sikep dalam
membuat film berjudul Kulo Nduko Sami, Dian banyak mendapatkan
informasi dan pengetahuan baru tentang fungsi dan cara produksi
medium film saat kamera dipegang oleh warga biasa. Pembuatan film
melibatkan seluruh anggota komunitas Sedulur Sikep untuk menentukan
tujuan apa yang ingin disampaikan melalui film.
Proses pembuatan film dilakukan secara partisipatif dan
kolaboratif. Selain pembuat film, anggota komunitas juga terlibat dalam
pembuatan film dan merasa terwakili melalui film yang dibuat.
Pemutaran juga menjadi bagian dari kerja komunitas dalam menyatukan
gagasan dan gerakan dalam melindungi alam tempat tinggal. Peran anak
muda dalam memanfaatkan media dan teknologi menjadi penting, dan
proses regenerasi dalam komunitas juga berjalan bertahap karena riset
selalu menjadi bagian dari proses produksi media berbasis komunitas.
Setelah proses pengalaman membuat film tersebut, pada tahun
2005 Dian bersama sahabatnya Zamzam Fauzanafi mulai mendiskusikan
gagasan Yayasan Kampung Halaman, menjadi sebuah tempat untuk
remaja dan anak muda belajar memahami potensi dan persoalan di
lingkungan tempat remaja tinggal melalui media. Pada tahun 2006,
dengan dukungan dan kepercayaan dari Ford Foundation, Yayasan
Kampung Halaman berdiri. Cita-cita sederhana Dian pada awal
pembentukan Yayasan Kampung Halaman yaitu tidak ingin menjadi
lembaga yang terlalu besar tetapi fokus dan berkelanjutan. Fokus pada
17
remaja yang selama ini kurang mendapat tempat di media agar suaranya
bisa didengar dengan kemampuan sendiri. Dian dan sahabatnya Cicilia
Maharani mendapatkan kesempatan untuk berkenalan dan menguji coba
metode tersebut dari Riri Riza dan British Council melalui Workshop
Multikultur di Lima kota di Indonesia.
Pada awal tahun 2006, Yayasan Kampung Halaman berpindah
tempat dari Jakarta ke Yogyakarta, tepatnya di Dusun Karang Ploso,
Piyungan, Bantul, sebuah dusun yang terkena gempa besar Jogja pada
akhir 2005 dan menjadi tempat laboratorium komunitas pertama. Hingga
sekarang ini Yayasan Kampung Halaman menetap di Dusun Krapyak,
Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman,
Yogyakarta. Namun kantor Yayasan Kampung Halaman sedang dalam
tahap renovasi untuk dibangun sebuah kantor dan sebuah cabang usaha
yang dibangun yaitu homestay. Sementara waktu untuk operasional kerja
pindah di salah satu hotel yng memiliki fasilitas Co-Working Space
bernama Savita Garden Inn di Jalan Palagan Tentara Pelajar KM. 9,
Ngaklik, Rejodani 2, Sariharjo, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman,
Yogyakarta.
Yayasan Kampung Halaman terus berkembang dan mengalami
proses regenerasi. Sebagian remaja yang dulu pernah didampingi di
berbagai program yang ada kini telah menjadi bagian dari pelaksana
program harian. Berbagai cara dan metode yang digunakan terus
dikembangkan mengikuti kebutuhan remaja yang didampingi di berbagai
18
tempat di Indonesia dengan satu tujuan yaitu memperkuat peran remaja
di komunitas tempat remaja tinggal dan menjadi tuan rumah di kampung
halamannya sekaligus berdaya dan kritis kepada diri sendiri dan
sekitarnya.4
2. Struktur Organisasi
Bagan 1. Struktur Organisasi YKH(Sumber: Dok. Yayasan Kampung Halaman, 10 Januari 2020)
3. Program Yayasan Kampung Halaman
Yayasan Kampung Halaman semenjak didirikan hingga saat ini
memiliki banyak program. Ada program yang masih berlanjut hingga
sekarang, dan ada juga program baru yang dibentuk sesuai dengan
kebutuhan yang berhubungan dengan remaja sekarang ini. Pada saat
4http://www.kampunghalaman.org (Diakses pada Tanggal 20 Desember 2019, Pukul 15.08 WIB)
19
penulis melakukan kegiatan Kuliah Kerja Profesi terdapat beberapa
program yang berjalan yakni :
a. Sekolah Remaja
Sekolah Remaja (SR) merupakan sebuah program yang
melibatkan remaja dengan tujuan untuk meningkatkan peran remaja di
lingkungan tempat mereka tinggal melalui proses partisipatif dengan
media kolaboratif yang didokumentasikan melalui medium teknologi
dan audiovisual. Hasil kegiatan SR dipresentasikan kepada pembuat
kebijakan sebagai kontribusi remaja dalam menyusun rencana
pembangunan lingkungan tempat remaja tinggal. Program ini digagas
oleh Yayasan Kampung Halaman pada tahun 2011 dengan mitra
komunitas di Indonesia.5
b. Video Diary
Video Diary adalah modul produksi film yang dikembangkan
oleh Yayasan Kampung Halaman di tahun 2006 yang menggunakan
pendekatan kreatif media populer yang dekat dengan remaja, personal,
dan berbasis riset. Video Diary yang diproduksi oleh teman-teman
remaja secara partisipatif di berbagai wilayah yang ada di Indonesia
berhasil mendorong perubahan kecil yang berarti untuk kelompok
remaja di komunitasnya. Video Diary merupakan salah satu alat untuk
remaja belajar dan kritis membantu kelompok remaja di komunitas
dalam mengenali identitas diri, keinginan, harapan, serta mendorong
5 http://www.kampunghalaman.org (Diakses pada Tanggal 20 Desember 2019, Pukul 15.10 WIB)
20
remaja untuk aktif berpartisipasi dalam proses perubahan yang baik di
kampung halamannya. 6
c. Sebaya
Gambar.3 Logo Program Sebaya(Sumber : Dok. Yayasan Kampung Halaman, 2019)
Sebaya adalah program pendidikan kritis mengenai Hak
Kesehatan Seks dan Reproduksi (HKSR) untuk remaja dan perempuan
muda berbasis media populer dan teknologi. Program ini dibentuk
oleh YKH bekerja sama dengan Yayasan IPAS sebagai bagian dari
program HKSR untuk remaja dan perempuan muda sebagai penerima
manfaatnya di 3 wilayah yaitu Yogyakarta, Klaten, dan Ponorogo.
d. Layar Belia
Gambar 4. Logo Program Layar Belia(Sumber : Dok. Yayasan Kampung Halaman, 2019)
Program Layar Belia merupakan program yang masih baru dan
masih dalam tahap uji coba. Program ini sedikit berbeda dengan
program di YKH yang pernah ada, biasanya program berhubungan
dengan remaja dalam lingkup komunitas, sedangkan di Layar Belia
6 http://www.kampunghalaman.org (Diakses pada Tanggal 20 Desember 2019, Pukul 15.13 WIB)
20
remaja untuk aktif berpartisipasi dalam proses perubahan yang baik di
kampung halamannya. 6
c. Sebaya
Gambar.3 Logo Program Sebaya(Sumber : Dok. Yayasan Kampung Halaman, 2019)
Sebaya adalah program pendidikan kritis mengenai Hak
Kesehatan Seks dan Reproduksi (HKSR) untuk remaja dan perempuan
muda berbasis media populer dan teknologi. Program ini dibentuk
oleh YKH bekerja sama dengan Yayasan IPAS sebagai bagian dari
program HKSR untuk remaja dan perempuan muda sebagai penerima
manfaatnya di 3 wilayah yaitu Yogyakarta, Klaten, dan Ponorogo.
d. Layar Belia
Gambar 4. Logo Program Layar Belia(Sumber : Dok. Yayasan Kampung Halaman, 2019)
Program Layar Belia merupakan program yang masih baru dan
masih dalam tahap uji coba. Program ini sedikit berbeda dengan
program di YKH yang pernah ada, biasanya program berhubungan
dengan remaja dalam lingkup komunitas, sedangkan di Layar Belia
6 http://www.kampunghalaman.org (Diakses pada Tanggal 20 Desember 2019, Pukul 15.13 WIB)
20
remaja untuk aktif berpartisipasi dalam proses perubahan yang baik di
kampung halamannya. 6
c. Sebaya
Gambar.3 Logo Program Sebaya(Sumber : Dok. Yayasan Kampung Halaman, 2019)
Sebaya adalah program pendidikan kritis mengenai Hak
Kesehatan Seks dan Reproduksi (HKSR) untuk remaja dan perempuan
muda berbasis media populer dan teknologi. Program ini dibentuk
oleh YKH bekerja sama dengan Yayasan IPAS sebagai bagian dari
program HKSR untuk remaja dan perempuan muda sebagai penerima
manfaatnya di 3 wilayah yaitu Yogyakarta, Klaten, dan Ponorogo.
d. Layar Belia
Gambar 4. Logo Program Layar Belia(Sumber : Dok. Yayasan Kampung Halaman, 2019)
Program Layar Belia merupakan program yang masih baru dan
masih dalam tahap uji coba. Program ini sedikit berbeda dengan
program di YKH yang pernah ada, biasanya program berhubungan
dengan remaja dalam lingkup komunitas, sedangkan di Layar Belia
6 http://www.kampunghalaman.org (Diakses pada Tanggal 20 Desember 2019, Pukul 15.13 WIB)
21
melibatkan remaja dalam lingkup Sekolah. Layar Belia menghadirkan
bentuk kegiatan baru dalam melakukan pendistribusian film yaitu
dengan memutarkan film di Sekolah Menengah Atas (SMA). Tidak
semua film bisa diputar; film harus berkaitan dengan kurikulum yang
ada di sekolah. Layar Belia membuat modul pembelajaran di kelas
yang berisi panduan yang nantinya bisa digunakan oleh guru di
sekolah dalam mempraktikkan belajar menggunakan medium film.
Untuk sementara waktu kurikulum yang diuji coba untuk dikaitkan
dengan pemutaran film adalah pelajaran Bahasa Indonesia.
B. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Rencana Kegiatan
Kuliah Kerja Profesi bertujuan untuk melatih mahasiswa
menerapkan dan mempraktikan semua ilmu yang telah diperoleh selama
proses perkuliahan ke lapangan kerja secara langsung. Tempat yang
digunakan untuk melaksanakan kegiatan KKP harus memenuhi syarat
dan ketentuan yang diberikan dari kampus. Penulis memilih Yayasan
Kampung Halaman sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan KKP.
Proses awal mengajukan diri untuk mendaftar magang atau Kuliah
Kerja Profesi di Yayasan Kampung Halaman, tepatnya dalam program
Layar Belia divisi konten kreator selama 60 hari atau 2 bulan dimulai
dari 07 Oktober 2019 sampai 07 Desember 2019.
22
2. Realisasi Kegiatan
a. Adaptasi Lingkungan Kerja
Adaptasi di lingkungan kerja terjadi secara cepat dan
dilakukan setiap harinya. Terutama di hari pertama masuk bekerja,
melakukan kontrak kerja, kemudian diberi penugasan oleh
pembimbing lapangan dan senior. Setelah itu, di hari pertama bekerja
langsung mengikuti kegiatan menyusun modul bersama dengan tim
Layar Belia dan sedikit mengalami canggung karena belum terlalu
mengenal tim Layar Belia.
Tim Layar Belia teridiri dari koordinator program yaitu
Michael A. Chandra, out reach yaitu Ukky Satya, researcher yaitu
Syifanie Alexandra, researcher lepas yaitu Vini, dan tim dokumentasi
oleh Amin. Dalam pembentukan program secara keseluruhan, mulai
dari persiapan hingga pelaksanaan program dan penyusunan materi
modul yang digunakan di sekolah, dilakukan oleh Michael A.Chandra,
Ukky Satya, dan Syifanie Alexandra.
Gambar 5. Halaman Antarmuka Google Drive Layar Belia(Sumber : Dok Google Drive, 27 Desember 2019)
23
Di hari pertama bekerja diberikan akses untuk masuk ke dalam
Google Drive atau Gdrive Layar Belia dan grup diskusi di Whatsapp
yang digunakan untuk koordinasi dan mempermudah untuk diskusi
bersama tim Layar Belia via online. Penulis diminta mempelajari isi
Gdrive Layar Belia dan diberi penjelasan dalam mengerjakan segala
sesuatu yang berhubungan untuk kegiatan Layar Belia di kerjakan
melalui Gdrive tersebut. Berkenalan dengan seluruh staf YKH, namun
tidak semua anggota hadir di kantor pada hari itu sehingga beberapa
masih belum mengenal, namun pada hari-hari berikutnya ketika
terdapat staf yang belum dikenal penulis langsung berinisiatif untuk
berkenalan agar lebih dekat dan nyaman selama kegiatan KKP
berlangsung.
Penulis masih mengalami kesulitan mengikuti ritme alur kerja
tim Layar Belia dikarenakan dalam melaksanakan kegiatan menyusun
modul dilakukan dengan ritme yang cepat; sedangkan penulis belum
mengetahui secara keseluruhan dan mendalam mengenai penyusunan
modul. Penulis juga tidak mengikuti proses prakegiatan yang
dilakukan pada bulan Juni hingga Agustus yaitu penyusunan program
Layar Belia sehingga belum terlalu paham dengan visi, misi dan
tujuan awal program Layar Belia dibentuk.
24
b. Penugasan Yang Diberikan Oleh Pembimbing Lapangan
Penugasan kerja selama proses KKP dilakukan secara
langsung oleh koordinator program Layar Belia yang juga menjadi
Pembimbing Lapangan yaitu Michael A. Chandra. Selama kegiatan
Kuliah Kerja Profesi sehari-harinya penulis juga mendapat tugas dari
senior tim Layar Belia. Segala bentuk deskripsi tugas yang harus
dilaksanakan selama dua bulan telah dijelaskan di awal proses KKP
berlangsung melalui sebuah kertas. Jika masih belum paham dengan
tugas yang diberikan, penulis diminta untuk menanyakan langsung
kepada tim Layar Belia.
Tugas yang diberikan menjadi konten kreator di program
Layar Belia bermacam-macam dan masih berselaras dengan ilmu
yang diperoleh penulis selama proses perkulihan. Deskripsi penugasan
secara rinci sebagai berikut:
1) Mengkurasi Film
Gambar 6. Mengkurasi Film dan Menganalisis film(Sumber : Widya Willutami, 13 November 2019)
24
b. Penugasan Yang Diberikan Oleh Pembimbing Lapangan
Penugasan kerja selama proses KKP dilakukan secara
langsung oleh koordinator program Layar Belia yang juga menjadi
Pembimbing Lapangan yaitu Michael A. Chandra. Selama kegiatan
Kuliah Kerja Profesi sehari-harinya penulis juga mendapat tugas dari
senior tim Layar Belia. Segala bentuk deskripsi tugas yang harus
dilaksanakan selama dua bulan telah dijelaskan di awal proses KKP
berlangsung melalui sebuah kertas. Jika masih belum paham dengan
tugas yang diberikan, penulis diminta untuk menanyakan langsung
kepada tim Layar Belia.
Tugas yang diberikan menjadi konten kreator di program
Layar Belia bermacam-macam dan masih berselaras dengan ilmu
yang diperoleh penulis selama proses perkulihan. Deskripsi penugasan
secara rinci sebagai berikut:
1) Mengkurasi Film
Gambar 6. Mengkurasi Film dan Menganalisis film(Sumber : Widya Willutami, 13 November 2019)
24
b. Penugasan Yang Diberikan Oleh Pembimbing Lapangan
Penugasan kerja selama proses KKP dilakukan secara
langsung oleh koordinator program Layar Belia yang juga menjadi
Pembimbing Lapangan yaitu Michael A. Chandra. Selama kegiatan
Kuliah Kerja Profesi sehari-harinya penulis juga mendapat tugas dari
senior tim Layar Belia. Segala bentuk deskripsi tugas yang harus
dilaksanakan selama dua bulan telah dijelaskan di awal proses KKP
berlangsung melalui sebuah kertas. Jika masih belum paham dengan
tugas yang diberikan, penulis diminta untuk menanyakan langsung
kepada tim Layar Belia.
Tugas yang diberikan menjadi konten kreator di program
Layar Belia bermacam-macam dan masih berselaras dengan ilmu
yang diperoleh penulis selama proses perkulihan. Deskripsi penugasan
secara rinci sebagai berikut:
1) Mengkurasi Film
Gambar 6. Mengkurasi Film dan Menganalisis film(Sumber : Widya Willutami, 13 November 2019)
25
Kegiatan ini dilakukan untuk memilih film yang akan
diputar di SMA, dimulai dari mencari referensi film sesuai dengan
durasi yang dibutuhkan. Film yang digunakan biasanya berdurasi
pendek karena terbatas dengan waktu yang disediakan sekolah.
Selain durasi, yang diperhatikan adalah konten film harus berkaitan
dengan kurikulum pelajaran Bahasa. Setelah dirasa film sesuai
dengan materi Bahasa Indonesia kemudian film dianalisis bersama
dengan tim Layar Belia untuk dipertimbangkan mana yang lebih
sesuai dengan pelajaran Bahasa Indonesia.
Proses pengkurasian terkadang terkendala, yaitu kesulitan
untuk mengakses film pendek di Indonesia karena kebanyakan film
pendek hanya diputar di festival, sehingga untuk mendapatkan
akses film yang akan diputar harus meminta film dan izin langsung
dengan Filmmakker atau pembuat film.
2) Menganalisis Keterkaitan Film dengan Kurikulum SMA
Kegiatan ini dilakukan setelah mendapatkan beberapa film
yang akan digunakan untuk pemutaran di kelas sesuai dengan
materi pembelajaran Bahasa Indonesia. Terdapat dua cara dalam
proses analisis, cara pertama bisa dimulai dari mem-breakdown
film. Setelah menonton film kemudian film dianalisis dengan cara
mencari unsur naratif pembentuknya, dan tidak terlalu membahas
teknis film. Setelah itu hasil analisis film dikaitkan dengan
26
indikator yang ada di kurikulum dasar SMA. Selama penulis
mengikuti kegiatan bersama tim Layar Belia membahas satu materi
Bahasa Indonesia yaitu materi cerpen.
Cara kedua bisa berangkat dari kurikulum dasar SMA di-
breakdown, kemudian dianalisis poin indikator apa saja yang bisa
dikaitkan dengan film. Dari materi cerpen terdapat empat pokok
bahasan yang diajarkan kepada siswa yaitu unsur intrinsik,
penokohan, alur, amanat, dan penyusunan kerangka cerita.
Sebelum terjun langsung mengajar di kelas, tim Layar Belia
memastikan untuk mencari jawaban dari apa yang akan diajarkan
di kelas dan dari berbagai sudut pandang dan kemungkinan.
Pembahasan unsur intrinsik pada cerpen hampir sama
dengan unsur intrinsik pada film sehingga lebih mudah dalam
melakukan penganalisisan. Analisis dimulai dari menentukan tema
apa saja yang ingin disampaikan pembuat film, mencari alur,
menentukan penokohan dalam film atau biasa disebut dengan
karakter tiga dimensi tokoh, menganalisis latar di dalam film. Pada
saat membahas penokohan dan alur pada cerpen mudah dikaitkan
dengan film karena di film juga terdapat penokohan dan alur cerita,
sehingga proses analisis tidak terlalu rumit.
Pada saat materi penyusunan kerangka cerita pendek juga
mudah dihubungkan dengan film karena pada dasarnya film adalah
tulisan yang divisualisasikan. Pembuatan ide cerita cerpen hampir
27
sama dengan pembuatan ide cerita untuk film atau naskah film.
Selain hal itu, film memiliki kesamaan dengan cerpen, yakni
cerpen terdapat struktur alur sedangkan film terdapat struktur cerita
tiga babak sehingga untuk mengkaitkannya tidak terlalu rumit.
3) Menyusun Modul Layar Belia
Gambar 7. Contoh Modul Yang Disusun Untuk Kegiatan Layar Belia(Sumber: Dok. Google Drive Layar Belia, 27 Desember 2019)
Modul berisi petunjuk dan penjelasan kegiatan untuk
mempermudah guru mempraktikkan dengan tujuan proses
pengajaran di kelas terlaksana dengan lancar dan efisien. Modul
memberikan penjelasan bentuk atau macam-macam kegiatan yang
dilakukan di kelas, peralatan apa saja yang digunakan, sekaligus
petunjuk waktu untuk menyelesaikan modul.
Tim Layar Belia menyusun modul setelah proses pemilihan
film dan analisis film dikaitkan dengan kurikulum selesai
dilaksanakan. Hal yang dilakukan dalam menyusun modul adalah
28
harus menentukan tujuan dari setiap bentuk aktivitas yang akan
dilakukan selama pelajaran di kelas, dan menyertakan pokok
kompetensi dasar yang akan disampaikan di kelas. Menyusun
langkah-langkah kegiatan belajar seperti bentuk pemutaran film,
diskusi bersama, game, dan lain sebagainya. Kemudian
mengidentifikasi alat yang diperlukan dalam proses pembelajaran
di kelas, dan menntukan durasi waktu setiap kegiatan harus di
tuliskan secara rinci di modul.
4) Menyusun Konsep Materi Sisipan Binder
Gambar 8. Contoh Sisipan Binder(Sumber: Dok. Google Drive Layar Belia, 27 Desember 2019)
Sisipan Binder merupakan salah satu bentuk lembar tugas
yang diberikan oleh tim Layar Belia kepada siswa SMA. Sisipan
Binder digunakan Layar Belia sebagai bahan untuk riset , selain itu
sisipan binder juga digunakan untuk melihat refleksi diri siswa atau
dalam bahasa kesehariannya, siswa mau menceritakan hidupnya di
29
dalam sisipan binder tersebut dan mengkurasi data informasi yang
ada.
Penulis diminta untuk membuat sebuah konsep yang
digunakan untuk mengisi sisipan binder. Sebelum penulis
bergabung dengan tim Layar Belia, sebelumnya sudah ada materi
sisipan binder yaitu Mood Tracker yang berfungsi untuk
mengetahui apa yang dirasakan siswa dalam hari- harinya. Materi
sisipan binder berisi berbagai bentuk, baik hanya informasi saja,
atau sebuah materi yang bisa digunakan untuk menggali informasi
siswa, seperti Circle of Trust yaitu sebuah lingkaran kepercayaan
sesorang terhadap orang disekitarnya.
5) Riset Penggunaan Film Sebagai Media Pembelajaran
Gambar 9. Transkrip Hasil Riset FGD(Sumber : Monika, 26 November 2019)
29
dalam sisipan binder tersebut dan mengkurasi data informasi yang
ada.
Penulis diminta untuk membuat sebuah konsep yang
digunakan untuk mengisi sisipan binder. Sebelum penulis
bergabung dengan tim Layar Belia, sebelumnya sudah ada materi
sisipan binder yaitu Mood Tracker yang berfungsi untuk
mengetahui apa yang dirasakan siswa dalam hari- harinya. Materi
sisipan binder berisi berbagai bentuk, baik hanya informasi saja,
atau sebuah materi yang bisa digunakan untuk menggali informasi
siswa, seperti Circle of Trust yaitu sebuah lingkaran kepercayaan
sesorang terhadap orang disekitarnya.
5) Riset Penggunaan Film Sebagai Media Pembelajaran
Gambar 9. Transkrip Hasil Riset FGD(Sumber : Monika, 26 November 2019)
29
dalam sisipan binder tersebut dan mengkurasi data informasi yang
ada.
Penulis diminta untuk membuat sebuah konsep yang
digunakan untuk mengisi sisipan binder. Sebelum penulis
bergabung dengan tim Layar Belia, sebelumnya sudah ada materi
sisipan binder yaitu Mood Tracker yang berfungsi untuk
mengetahui apa yang dirasakan siswa dalam hari- harinya. Materi
sisipan binder berisi berbagai bentuk, baik hanya informasi saja,
atau sebuah materi yang bisa digunakan untuk menggali informasi
siswa, seperti Circle of Trust yaitu sebuah lingkaran kepercayaan
sesorang terhadap orang disekitarnya.
5) Riset Penggunaan Film Sebagai Media Pembelajaran
Gambar 9. Transkrip Hasil Riset FGD(Sumber : Monika, 26 November 2019)
30
Penugasan sebagai tim Riset, terdapat banyak kegiatan
yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui penggunaan film
sebagai media pembelajaran di SMA. Riset dilakukan dengan
berbagai cara yaitu observasi di kelas secara langsung, dan melalui
kegiatan Focuss Group Discussion (FGD). Sebagai tim riset juga
terlibat dalam proses pengolahan data hasil dari riset yaitu
Transkrip wawancara, dan Transkrip kegiatan FGD.
Melakukan kegiatan riset yaitu observasi secara langsung
terhadap pemahaman siswa dalam belajar menggunakan media
film. Selama kegiatan Layar Belia berlangsung di kelas ikut
memperhatikan sekaligus mencatat perilaku, dan cara berfikir
siswa selama proses pembelajaran bersama fasilitator tim Layar
Belia. Mencatat durasi waktu setiap aktivitas di kelas, apakah
sudah sesuai dengan yang tertera di dalam modul. Memberitahu
fasilitator apabila waktu telah melebihi durasi yang tersedia.
Riset dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD) untuk
melihat preferensi siswa terhadap media belajar, dan pemahaman
siswa terhadap penggunaan film sebagai medium pembelajaran,
selama proses pembelajaran di kelas. Sebelum kegiatan FGD
bersama siswa, penulis diminta senior untuk mengkoordinasi
waktu dan tempat setiap kelompok dalam melaksanakan FGD.
Koordinasi dilakukan melalui group whatsapp.
31
Menyusun modul kegiatan bersama senior yang bertugas
untuk melaksanakan FGD yaitu tim periset. Penyusunan modul
berfungsi untuk mempermudah pelaksanaan FGD. Melakukan
brainstorming untuk menentukan bentuk aktivitas, dan menyusun
pertanyaan. Kegiatan FGD yang dilakukan bersama siswa SMA,
dilakukan dengan bentuk kegiatan yang sedikit berbeda dari FGD
pada umumnya. Tujuannya adalah dalam menggali informasi tidak
terkesan formal dan membuat siswa tertekan, sehingga dalam
kegiatan FGD dikemas dalam wujud aktivitas yang seru agar siswa
lebih merasa nyaman dan tidak segan dalam menjawab petanyaan.
Terdapat 5 Kelompok dalam kegiatan FGD bersama siswa SMA
Negeri 10 Yogyakarta.
6) Notulensi
Gambar 10. Hasil Notulensi Rapat(Sumber: Dok Google Drive Layar Belia, 27 Desember 2019)
32
Melakukan pencatatan atau notulensi selama rapat bersama
tim Layar Belia, kegiatan rapat sering dilakukan untuk membahas
modul ataupun untuk membahas evaluasi setelah kegiatan Layar
Belia di sekolah. Semua hasil catatan rapat akan diarsipkan ke
dalam Google Drive yang tersedia, guna untuk mengingat kembali
apa yang telah dibahas pada rapat-rapat. Selain mencatat hasil rapat
juga mendokumentasikan dalam bentuk foto, hasil foto juga
diarsipkan ke dalam Google Drive.
7) Persiapan Teknis kegiatan Layar Belia di SMA
Gambar 11. Persiapan Teknis sebelum Kegiatan Layar Belia(Sumber: Widya Willutami, 29 Oktober 2019)
Persiapan teknis dilakukan sebelum kegiatan pembelajaran
dan pemutaran film di Sekolah. Menyiapkan segala kebutuhan
yang berhubungan untuk pemutaran film dan kegiatan
pembelajaran di kelas. Bertanggung jawab untuk menyiapkan
printout modul untuk diberkan kepada fasilitator, Guru, dan tim
33
periset Layar Belia. Kebutuhan yang harus disiapkan berupa materi
lembar kerja yang akan diberikan kepada siswa dan materi cerpen.
Selama bergabung dengan tim Layar Belia, penulis ikut
mempersiapkan materi plano yang berisi penganalogian unsur
intrinsik cerpen, dengan penggunaan analogi pohon. Materi plano
yang berisi analogi gambar berupa tubuh tokoh utama film. Ikut
menyiapkan materi kata sifat dari tokoh film, materi unsur
pembangun film (tema, topik, amanat, penokohan, alur, latar).
Selain itu, ikut membuat materi bank ide yang berisi clue,
digunakan untuk pembuatan kerangka ide cerita pendek. Bank ide
berupa pertanyaan ataupun pernyataan.
8) Self Assessment
Gambar 12. Self Assessment dalam Mengkurasi Film(Sumber: Widya Willutami, 13 Desember 2019)
Penugasan ini berhubungan dengan kemampuan yang ingin
dikembangkan dan dipelajari selama kegiatan KKP di YKH,
33
periset Layar Belia. Kebutuhan yang harus disiapkan berupa materi
lembar kerja yang akan diberikan kepada siswa dan materi cerpen.
Selama bergabung dengan tim Layar Belia, penulis ikut
mempersiapkan materi plano yang berisi penganalogian unsur
intrinsik cerpen, dengan penggunaan analogi pohon. Materi plano
yang berisi analogi gambar berupa tubuh tokoh utama film. Ikut
menyiapkan materi kata sifat dari tokoh film, materi unsur
pembangun film (tema, topik, amanat, penokohan, alur, latar).
Selain itu, ikut membuat materi bank ide yang berisi clue,
digunakan untuk pembuatan kerangka ide cerita pendek. Bank ide
berupa pertanyaan ataupun pernyataan.
8) Self Assessment
Gambar 12. Self Assessment dalam Mengkurasi Film(Sumber: Widya Willutami, 13 Desember 2019)
Penugasan ini berhubungan dengan kemampuan yang ingin
dikembangkan dan dipelajari selama kegiatan KKP di YKH,
33
periset Layar Belia. Kebutuhan yang harus disiapkan berupa materi
lembar kerja yang akan diberikan kepada siswa dan materi cerpen.
Selama bergabung dengan tim Layar Belia, penulis ikut
mempersiapkan materi plano yang berisi penganalogian unsur
intrinsik cerpen, dengan penggunaan analogi pohon. Materi plano
yang berisi analogi gambar berupa tubuh tokoh utama film. Ikut
menyiapkan materi kata sifat dari tokoh film, materi unsur
pembangun film (tema, topik, amanat, penokohan, alur, latar).
Selain itu, ikut membuat materi bank ide yang berisi clue,
digunakan untuk pembuatan kerangka ide cerita pendek. Bank ide
berupa pertanyaan ataupun pernyataan.
8) Self Assessment
Gambar 12. Self Assessment dalam Mengkurasi Film(Sumber: Widya Willutami, 13 Desember 2019)
Penugasan ini berhubungan dengan kemampuan yang ingin
dikembangkan dan dipelajari selama kegiatan KKP di YKH,
34
terutama yang berhubungan dengan program Layar Belia. Self
assessment bisa diartikan sebagai penganalogian menggunakan
bentuk lapisan lingkaran yang menggambarkan kemampuan pada
diri, semakin berada dititik lingkaran terkecil memiliki makna
semakin handal atau hebat kemampuan diri yang dimiliki. Melalui
self assessment penulis bisa menyampaikan kepada YKH, tentang
hal apa yang ingin dikembangkan dari diri penulis. YKH
menggunakan penugasan self assessement untuk mengukur
kemampuan penulis.
Hal yang ingin dipelajari, dikembangkan, dan dicapai
penulis adalah mendesain aktivitas pemutaran film, mempraktikan
metode indepth research, mengolah data hasil riset lapangan,
mengkurasi film, dan merumuskan pertanyaan penelitian.
9) Diskusi Bersama
Gambar 13. Kegiatan Diskusi Bersama(Sumber: Risma, 25 November 2019)
35
Diskusi bersama dilakukan dengan teman magang yang
lain, yaitu Monika dan Ratna. Pokok pembahasan diskusi bersama
merupakan materi yang akan diimplementasikan untuk tugas
akhir kuliah. Tujuan dari kegiatan ini adalah mendapatkan modal
awal untuk mengerjakan tugas akhir berupa informasi, kritik dan
saran sebanyak mungkin mengenai materi yang dibahas.
Penulis membahas maskulinitas pada remaja laki-laki yang
digunakan penulis untuk tugas akhir skripsi, sedangkan Monik
membahas isu yang akan diangkat menjadi tugas akhir karya film
dokumenter. Diskusi bersama juga membahas ide yang dimiliki
oleh Ratna, yaitu pembuatan media platform untuk orang bercerita.
c. Kegitan Mingguan
1) Minggu Pertama
No Minggu Kegiatan Deskripsi Kegiatan
1 Mingguke-1
1. Penjelasan danpemberian tugasolehPembimbingLapangan
1. Di minggu pertama PembimbingLapangan memberikan deskripsitugas untuk dua bulan kedepanyang harus dilaksanakan olehpenulis.
2. Menyusunmodul kegiatanLayar BeliaCerpen sesi I
2. Ikut menyusun modul cerpen sesiI: Unsur Intrinsik cerpen. Sebelummenyusun modul, penulis dimintauntuk melihat film Kembalilahdengan Tenang. Kemudianberdiskusi untuk menganalisis filmdan bentuk aktivitas yang akandigunakan.
3. Kegiatan LayarBelia Cerpensesi I di SMA
3. Kegiatan pembelajaran danpemutaran film di SMAN 10Yogyakarta. Sebelum kegiatan di
36
kelas menyiapkan keperluan teknis.4. Evaluasi
Kegiatan LayarBelia cerpensesi I dan Rapatkegiatan LayarBelia Cerpensesi II
4. Setelah kegiatan di kelas selesai,melakukan evaluasi bersamadengan tim Layar Belia. Kemudianrapat membahas kegiatan cerpensesi II yaitu pemutaran film dangame. Setiap anggota tim harusmencari referensi film yang akandiputar. Film yang diputuskanuntuk digunakan pada cerpen sesiII yaitu film Rachel Jack andAshley Too.
5. Membuatpertanyaanuntuk sisipan isibinder yangakan diberikankepada siswa
5. Penulis diminta untuk menyusunpertanyaan yang berhubungandengan film Rachel Jack andAshley Too. Pertanyaan harusbersifat refleksi agar siswa maumenceritakan kehidupannyamelalui pertanyaan tersebut.
Laporan Perkembangan:Di minggu pertama ini menjadi minggu adaptasi untuk penulis, dan penulismendapat kepercayaan untuk ikut menyusun modul. Penulis juga diberikepercayaan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran dan pemutaran film disekolah.
Tabel 1. Laporan Perkembangan Kinerja Minggu ke-1(Sumber : hasil catatan harian KKP)
Di minggu pertama, penulis diberi penjelasan tugas selama
magang di YKH, program Layar Belia divisi konten kreator,
sekaligus langsung terjun ikut menyusun modul cerpen sesi 1,
membahas unsur intrinsik cerpen dengan mengikuti rapat
Brainstorming. Isi rapat menentukan bentuk aktivitas di kelas,
yaitu berupa penganalogian unsur intrinsik cerpen menggunakan
pohon. Menonton film Kembalilah dengan Tenang yang digunakan
untuk pemutaran di kelas kemudian ikut menganalisis film
tersebut. Di minggu petama penulis mengikuti kegiatan pemutaran
37
Layar Belia di SMAN 10 Yogyakarta untuk pertama kalinya
dengan materi Cerpen sesi I: pohon unsur intrinsik cerpen.
Mengikuti kegiatan evaluasi dan penulis menjadi notulis rapat
setelah kegiatan Layar Belia Cerpen Sesi I.
Di minggu pertama penulis juga mengikuti rapat untuk
mempersiapkan Kegiatan Layar Belia Cerpen sesi II, dan mencari
referensi film yang akan digunakan di Cerpen sesi II dengan materi
pemutaran film durasi panjang dan game Kahoot. Penulis juga
menonton film Fifteen Millions Merits, Rachel Jack And Ashley
Too, Nosdive kemudian berdiskusi dengan tim Layar Belia untuk
menentukan film yang akan diputar. Film yang dipilih Rachel Jack
And Ashley Too. Pemilihan film ini berdasarkan pertimbangan film
bisa dikaitkan dengan materi di pertemuan berikutnya, yaitu cerpen
sesi III dan IV dengan materi pembahasan penokohan dan alur.
Kemudian penulis mengikuti rapat untuk menentukan konten
sisipan binder yaitu membahas kesehatan mental pada remaja dan
pertanyaan yang sifatnya refleksi agar siswa SMAN 10 Yogyakarta
menceritakan hidupnya melalui isi binder tersebut.
38
2) Minggu Kedua
No Minggu Kegiatan Deskripsi Kegiatan
2 Mingguke-2
1. Menyusunmodul kegiatanLayar BeliaCerpen sesi II
1. Ikut menyusun modul cerpen sesiII: Pemutaran Film durasi panjangdan game. Setelah modul selesaidisusun, mempersiapkan keperluanteknis kegiatan di sekolah dan printmodul.
2. Kegiatan LayarBelia, Cerpensesi II di SMA
2. Kegiatan pemutaran film RachelJack and Ashley Too di SMAN 10Yogyakarta, setelah pemutaranterdapat game bernama Kahoot.selama kegiatan di kelas, penulisikut mengobservasi siswa danmendokumentasikan kegiatan dikelas.
3. Mempelajarilaporan gameKahoot
3. Setelah kegiatan pemutaran filmdan game di sekolah selesai,penulis diminta untuk mempelajarilaporan game Kahoot dari film TheFault In Ours Stars dan film NengKene Aku Ngenteni Koe.
4. Rapatmenyiapkanmateri danaktivitaskegiatan Cerpensesi III
4. Rapat untuk menentukan bentukaktivitas dan lembar kerja untukkegiatan Layar Belia Cerpen sesiIII yaitu penokohan.
5. Transkripwawancara
5. Penulis, mentranskrip rekaman hasilwawancara dengan DIKPORA.
Laporan Perkembangan:Di minggu kedua ini penulis masih mengamati cara bekerja tim Layar Belia,dan mencoba untuk mengikuti ritme kerja tim Layar Belia. Penulis jugamendapatkan pengetahuan baru tentang media belajar di kelas yaitumenggunakan game.
Tabel 2. Laporan Perkembangan Kinerja Minggu ke-2(Sumber : hasil catatan harian KKP)
Pada minggu kedua, kegiatan lebih fokus untuk menyusun
modul Cerpen sesi II, modul ini berhubungan langsung dengan sesi
39
III dan IV. Persiapan teknis dan print out modul Cerpen sesi II.
Sebelum kegiatan di kelas, penulis mempelajari game Kahoot yang
digunakan sebagai bentuk aktivitas. Pada hari kedua di minggu
kedua, penulis mengikuti kegiatan Layar Belia cerpen sesi II, isi
aktivitasnya menonton film Rachel Jack And Ashley Too dan
bermain game Kahoot. Setelah kegiatan game Kahoot tim Layar
Belia membuat laporan tentang hasil game yang telah dimainkan
siswa SMAN 10 Yogyakarta. Penulis diminta mempelajari laporan
game Kahoot sebelumnya yaitu laporan Kahoot tentang film The
Fault In Ours Stars dan film Neng Kene Aku Ngenteni Koe.
Transkrip wawancara bersama DIKPORA berdurasi 30
menit, dikerjakan selama kurang lebih satu minggu. Menyiapkan
materi dan rapat untuk brainstorming membahas materi, Cerpen
sesi III yaitu membahas mengenai penokohan. Mencari kata sifat
dari film Rachel Jack And Ashley Too, setelah itu dikaitkan dengan
materi Bahasa Indonesia yaitu cara penggambaran tokoh pada
cerpen.
3) Minggu Ketiga
No Minggu Kegiatan Deskripsi Kegiatan
3 Mingguke-3
1. Rapat untukBrainstormingdan menyusunmodul Cerpensesi III
1. Kegiatan brainstorming untukmenentukan bentuk aktivitas danlembar kerja tugas siswa. Setelahitu menyusun modul sesi III:penokohan. Menyiapkan keperluanteknis untuk kegiatan Layar BeliaCerpen sesi III.
40
2. Kegiatan LayarBelia, Cerpensesi III di SMA
2. Kegiatan Layar Belia di SMAN 10Yogyakarta. Penulis ikutmengobservasi perilaku siswaselama proses pembelajaran,sekaligus mendokumentasikankegiatan melalui foto. Setelahselesai, penulis mengarsipkan tugasyang telah dikerjakan siswa.
3. Rapatmembahaskegiatan LayarBelia Cerpensesi IV
3. Rapat menentukan bentuk aktivitas,dan lembar kerja yang akandiberikan kepada siswa, kemudianmenyusun modul cerpen sesi IV.Setelah selesai, melakukan printout modul dan persiapan teknis.
4. Kegiatan LayarBelia, Cerpensesi IV
4. Kegiatan cerpen sesi IV yangseharusnya dilaksanakan di mingguketiga, mengalami kendala darisekolah dan dibatalkan. Jampelajaran yang digunakan LayarBelia terpotong untuk upacaraperpisahan kepala sekolah SMAN10 Yogyakarta.
Laporan Perkembangan:Di minggu ketiga, penulis mulai memahami cara bekerja tim Layar Belia.Penulis masih mengamati dan belajar langsung cara menganalisis film yangdikaitkan dengan kurikulum Bahasa Indonesia.
Tabel 3. Laporan Perkembangan Kinerja Minggu ke-3(Sumber : hasil catatan harian KKP)
Pada minggu ketiga, masih fokus dengan pengerjaan modul
Cerpen sesi III dan IV yaitu penokohan dan alur. Di hari pertama,
kegiatan yang dilakukan adalah rapat brainstorming terakhir
sebelum kegiatan Layar Belia di kelas. Membahas kata sifat dari
tokoh utama di film Rachel Jack And Ashley Too. Kata sifat
digunakan untuk undian tugas siswa. Siswa diminta untuk
membuktikan kata sifat dari adegan yang ada di film. Setelah rapat
41
selesai, mulai menyusun modul dan mempersiapkan kebutuhan
teknis.
Kegiatan Layar Belia sesi III membahas Penokohan
dilaksanakan di minggu ketiga. Selama kegiatan di sekolah SMAN
10 Yogyakarta, penulis melakukan observasi langsung kepada
siswa di kelas dan melakukan dokumentasi foto selama kegiatan
berlangsung. Setelah kegiatan selesai melakukan pemindaian hasil
tugas siswa, kemudian diarsipkan ke Google Drive bersamaan
dengan mengarsipkan dokumentasi foto .
Di minggu ini, rapat membahas kegiatan Layar Belia sesi
IV yaitu alur. Menentukan bentuk aktivitas yang akan dilakukan di
sesi IV. Aktivitas ini sering disebut dengan gimmick oleh tim
Layar Belia. Menyusun modul, kemudian di-print out dan penulis
menyiapkan keperluan teknis. Kegiatan Layar Belia materi cerpen
sesi IV juga dilaksanakan di minggu ini. Namun kegiatan
dibatalkan, karena terdapat kendala dari sekolah.
4) Minggu Keempat
No Minggu Kegiatan Deskripsi Kegiatan
4 Mingguke-4
1. Menyiapkankeperluankegiatan LayarBelia cerpensesi IV
1. Penulis ikut mempersiapkan segalakeperluan untuk kegiatan cerpensesi IV. Ikut menyiapkan materipotongan adegan dari film RachelJack and Ashley Too dan dikaitkandengan struktur alur cerpen.
2. Kegiatan LayarBelia, Cerpen
2. Kegiatan belajar bersama tim LayarBelia , materi cerpen sesi IV di
42
sesi IV SMAN 10 Yogyakarta.Pembahasan mengenai alur cerpendan dikaitkan dengan film RachelJack dan Ashley Too. Selama dikelas penulis bertugas untukdokumentasi foto danmengobservasi siswa. Setelahkegiatan selesai, penulismelakukan scan hasil tugas siswadan mengarsipkannya di GdriveLayar Belia.
3. Mencarireferensi film
3. Mencari referensi film pendekyang akan digunakan untukpemutaran film kegiatan LayarBelia cerpen sesi V.
Laporan Perkembangan:Di minggu keempat, penulis kurang efektif dalam melaksanakan kegiatanKKP, dikarenakan kondisi badan penulis yang kurang bagus dan harus izintidak masuk kerja selama dua hari. Penulis mendapatkan referensi film pendekuntuk dibahas dengan tim Layar Belia.
Tabel 4. Laporan Perkembangan Kinerja Minggu ke-4(Sumber : hasil catatan harian KKP)
Di minggu keempat, penulis menyiapkan kegiatan Layar
Belia cerpen sesi IV, yaitu menyusun modul dan mempersiapkan
kebutuhan teknis seperti sticky notes dan HVS yang akan
digunakan sebagai lembar tugas siswa. Menyiapkan materi adegan
dalam film Rachel Jack And Ashley Too untuk mengkaitkan
dengan struktur alur cerpen.
Kegiatan Layar Belia materi Cerpen sesi IV yaitu alur. Sesi
ini siswa diminta untuk menganalisis cerita dari film Rachel Jack
And Ashley Too. Di film tedapat adegan yang terlewati dan siswa
diminta untuk mengarang adegan yang terlewati. Siswa juga
43
diminta untuk menentukan urutan struktur alur dari beberapa
adegan film yang telah disiapkan oleh tim Layar Belia.
Di minggu ini penulis kurang efektif dalam menjalankan
pekerjaan diakibatkan sakit dan sempat izin selama dua hari. Di
hari terakhir minggu keempat penulis mendapatkan tugas untuk
mencari referensi film pendek yang akan digunakan untuk kegiatan
Layar Belia sesi V.
5) Minggu Kelima
No Minggu Kegiatan Deskripsi Kegiatan
5 Mingguke-5
1. Menonton film,analisis film ,dan menyusunmodul kegiatanLayar BeliaCerpen sesi V
1. Menonton Film Lemantun danSesrahan, setelah menonton filmdianalisis dan dipilih mana yangakan diputar di sekolah. Ikutmenyusun modul cerpen sesi V:Penulisan kerangka ide cerpen.
2. Kegiatan LayarBelia, Cerpensesi V
2. Wujud kegiatan Layar Beliacerpen sesi V adalah pemutaranfilm Seserahan, dan siswa dimintamengerjakan lembar tugas yaitumembuat kerangka ide ceritapendek.
3. Rapatmembahaspersiapan FGD
3. Penulis mengikuti rapat untukpersiapan mengadakan kegiatanFocus Group Discussion (FGD)dengan siswa SMAN 10Yogyakarta, yang dibagi menjadi 5kelompok. FGD bertujuan untukmengetahui pemahaman siswaterhadap penggunaan film sebagaimedium pembelajaran.
4. Menyusunpertanyaan danaktivitas FGD
4. Tim riset dan penulis mulaimenyusun petanyaan dan bentukaktivitas kegiatan FGD. Mencarilokasi yang dipakai untuk kegiatanFGD.
44
5. Kegiatan FGDbersamakelompok 1
5. Setelah persiapan selesai,mengadakan kegiatan FGDbersama kelompok 1 siswa SMAN10 Yogyakarta.
Laporan Perkembangan:Penulis sudah terbiasa mengikuti ritme kerja tim Layar Belia. Di minggu inipenulis belajar hal baru tentang menyusun pertanyaan untuk kegiatan riset.
Tabel 5. Laporan Perkembangan Kinerja Minggu ke-5(Sumber : hasil catatan harian KKP)
Minggu kelima, penulis mengikuti meeting membahas
kegiatan Layar Belia cerpen sesi V yaitu menyusun kerangka ide
cerita , menonton film Lemantun dan Seserahan. Setelah menonton
kedua film tersebut, film dianalisis dengan cara satu per satu dicari
unsur intrinsiknya, dan untuk mengetahui kelebihan serta
kekurangan masing-masing film. Dengan berbagai pertimbangan,
film yang dipilih untuk diputar di kelas adalah Seserahan. Kegitan
yang dilakukan setelah mendapatkan film adalah menyiapkan
pertanyaan dan pernyataan yang berhubungan dengan cara-cara
membuat ide cerita. Digunakan untuk materi bank ide. Bank ide
adalah sebuah clue yang dibuat untuk mempermudah siswa dalam
membuat kerangka ide cerita. Kemudian penulis mulai menyusun
modul dan menyiapakan keperluan teknis seperti print out modul,
print out unsur intrinsik film seserahan, print out bank ide.
Kegiatan berikutnya adalah Kegiatan Layar Belia Cerpen
sesi 5 yaitu menyusun kerangka ide cerita. Dengan bentuk kegiatan
pemutaran film, setelah selesai melihat film, siswa diberi lembar
45
tugas untuk membuat kerangka ide cerita pendek, dan dapat
mengambil bank ide jika mengalami kesulitan dalam menyusun ide
ceita.
Di minggu ini, penulis fokus dengan persiapan kegiatan
riset yaitu Focus Group Discussion (FGD) dengan siswa SMAN
10 Yogyakarta untuk mencari tahu keberhasilan penggunaan film
sebagai media pembelajaran di kelas. Rapat besar dengan seluruh
staf YKH untuk meminta pendapat tentang pertanyaan penelitian,
dan bentuk aktivitas FGD. Setelah rapat besar selesai, penulis
diberi tugas untuk mengkoordinasi siswa SMAN 10 Yogyakarta
yang terbagi menjadi lima kelompok untuk menentukan waktu
pelaksanaan FGD.
Tim riset dan penulis mulai membuat pertanyaan dan
bentuk aktivitas FGD. Aktivitas FGD dibuat lebih santai dan seru
agar siswa merasa nyaman dalam mengikuti kegiatan FGD. Tim
riset dan penulis mencari lokasi yang bisa digunakan untuk
kegiatan FGD.
Setelah persiapan dan keperluan selesai, tim riset dan
penulis mulai melakukan kegiatan FGD untuk pertama kalinya di
minggu kelima ini. Kegiatan dilakukan bersama kelompok 1, tim
riset dan penulis mendapatkan informasi yang banyak dan berbeda-
beda dari setiap siswa.
46
6) Minggu Keenam
No Minggu Kegiatan Deskripsi Kegiatan
6 Mingguke-6
1. Kegiatan FGDbersamakelompok 2,3,4,dan 5
1. Minggu keenam lebih fokusdengan kegiatan FGD. SelamaFGD penulis bertanggungjawabuntuk menjadi timekeeper,memimpin aktivitas ice breaking,dan dokumentasi foto kegiatan.
2. Mengikutiworkshop diJAFF
2. Penulis mengikuti kegiatanworkshop “Empowering FemaleWithin Industry” di Jogja-NETPAC Asian Film Festival
3. Menyusunmateri untukdiskusi bersama
3. Menyiapkan materi yang akandigunakan untuk kegiatan diskusibersama, penulis memilihmengangkat isu maskulinitas padaremaja laki-laki.
Laporan Perkembangan:Diminggu ini penulis mendapatkan pengalaman baru mengenai desainpemutaran film, dan belajar riset untuk menggali informasi melalui FGD.
Tabel 6. Laporan Perkembangan Kinerja Minggu ke-6(Sumber : hasil catatan harian KKP)
Di minggu keenam lebih fokus untuk pelaksanaan kegiatan
FGD, bersama kelompok 2, 3, 4, dan 5. Selama FGD berlangsung
penulis terlibat untuk menjadi notulensi, timekeeper, dokumentasi
kegiatan, dan memimpin kegiatan ice breaking. Penulis diberi
tugas untuk transkrip kegiatan FGD yang telah dilaksanakan dan
mulai menyusun materi untuk kegiatan diskusi bersama.
Mengikuti kelas workshop “Empowering Female Within
Industry” di Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF). Dengan
mengikuti kegiatan di JAFF mendapatkan pengalaman mengenai
47
desain aktivitas pemutaran film. Di minggu ini melakukan
konsultasi bersama Michael A. Chandra dan Safitri mengenai
materi diskusi bersama, penulis memilih materi maskulinitas pada
remaja laki-laki. Alasan memilih maskulinitas sebagai bahan
diskusi adalah agar mendapatkan informasi tentang isu
maskulinitas pada remaja laki-laki.
7) Minggu Ketujuh
No Minggu Kegiatan Deskripsi Kegiatan
7 Mingguke-7
1. Diskusibersama
1. Melakukan kegiatan diskusibersama dengan seluruh staffYayasan Kampung Halaman dananggota magang yang lain yaituMonik dan Ratna.
2. Mengikutipemutaran filmSea Movie
2. Mengikuti kegiatan pemutaranfilm Sea Movie, diadakan olehkampus UGM bekerja samadengan festival film MINIKINO.Program yang diputar adalah S-Express.
3. Meminta sarankepada timLayar Beliatentang tugasakhir skripsi.
3. Penulis meminta saran tentangtugas akhir skripsi kepada timLayar Belia, dan mendapatkanbanyak saran yang menarik.
4. Workshopfotografi danriset di LPKAKutoarjo
4. Mengikuti kegiatan workshopfotografi dan melakukan indephtresearch di Lembaga PembinaanKhusus Anak (LPKA) di Kutoarjo.
Laporan Perkembangan:Di minggu ketujuh ini, mendapatkan pengalaman untuk meriset narasumberyang berbeda dari biasanya yaitu penghuni LPKA. Penulis semakin dekatdengan tim Layar Belia, dan mendapatkan banyak saran untuk tugas akhirskripi penulis.
Tabel 7. Laporan Perkembangan Kinerja Minggu ke-7(Sumber : hasil catatan harian KKP)
48
Kegiatan Diskusi Bersama dengan seluruh anggota
Yayasan Kampung Halaman. Materi pembahasan diskusi yaitu
membahas maskulinitas pada remaja laki-laki, diskusi berjalan
dengan lancar dan santai sehingga nyaman untuk mengungkapkan
pendapat dan pertanyaan. Penulis memperoleh banyak informasi
dan ilmu yang baru mengenai maskulinitas dari staf YKH.
Mengikuti kegiatan pemutaran Sea Movie yang
diselenggarakan oleh UGM bekerjasama dengan Festival Film
MINIKINO, dengan program pemutaran S-Express yaitu
pemutaran film dari Vietnam dan menggambarkan nilai-nilai
kehidupan yang ada di Vietnam. Dengan mengikuti kegiatan
pemutan ini mendapatkan pengalaman baru dalam melihat desain
aktivitas pemutaran film.
Di minggu ketujuh, penulis meminta pendapat dan sharing
mengenai tugas akhir skripsi penulis kepada tim Layar Belia yaitu
Syifanie Alexandra dan Michael A. Chandra. Kedua senior
memberikan saran yang menarik. Dari kedua saran tersebut penulis
berniat untuk mengolahnya terlebih dahulu sebelum nantinya
dikonsultasikan dengan dosen pembimbing.
Kegiatan terakhir di minggu ketujuh adalah mempersiapkan
semua keperluan dan materi untuk kegiatan workshop fotografi di
LPKA di Kutoarjo. Mempelajari profil setiap anak yang mengikuti
49
workshop yang ada di LPKA dan mempersiapkan pertanyaan
penelitian yang akan diajukan kepada anak-anak LPKA. Setelah
semua telah siap mulai melaksanakan kegiatan workshop fotografi
di LPKA Kutoarjo. Kegiatan dimulai dengan memotret, setelah
kegitan memotret melakukan indepth research dengan dua anak
LPKA yang bernama Fiqri dan Izaz.
8) Minggu Kedelapan
No Minggu Kegiatan Deskripsi Kegiatan
8 Mingguke-8
1. Transkripkegiatan FGD
1. Penulis diberi tugas untukmelakukan transkrip kegiatan FGDkelompok 2 dan 5.
2. Mengikutiworkshop danpemutaran filmdi Festival FilmDokumenter
2. Mengikuti acara Festival FilmDokumenter : kegiatan workshop“The Feelings of Reality”.Mengikuti pemutaran film melaluimedium virtual reality, ikutpemutaran film pelajar dan filmpanjang.
3. Rapat terakhirdengan timLayar Belia.
3. Rapat dengan tim Layar Beliamembahas self assessmentsekaligus berpamitan denganseluruh staf Yayasan KampungHalaman.
Laporan Perkembangan:Diminggu terakhir, Penulis melakukan evaluasi dengan tim Layar Belia.Penulis menceritakan ilmu dan pengalaman yang telah didapat selama KKP diYayasan Kampung Halaman.
Tabel 8. Laporan Perkembangan Kinerja Minggu ke-8(Sumber : hasil catatan harian KKP)
Minggu kedelapan menjadi minggu terkahir melaksanakan
KKP di Yayasan Kampung Halaman. Kegiatan yang dilakukan
adalah mentranskrip kegiatan FGD kelompok 5 dan kelompok 2.
50
Mengikuti kegiatan workshop Festival Film Dokumenter dan
pemutaran film dengan medium virtual reality dengan judul tema
“The Feelings Of Reality”, fokus dari workshop ini mengajak kita
lebih dekat dengan apa yang dirasakan teman-teman yang
menyandang disabilitas. Dengan mengikuti kegiatan ini
mendapatkan pengalaman dan ilmu baru mengenai medium untuk
melihat film melalui virtual reality. Mengikuti pemutaran film di
Festival Film Dokumenter dengan mengikuti program pemutaran
film pelajar dan pemutaran film panjang yaitu film Banda : The
Dark Forgotten Trail.
Melakukan rapat terakhir dengan tim Layar Belia
membahas self assessment dan ilmu serta pengalaman apa yang
telah diperoleh selama bergabung dengan Tim Layar Belia. Di hari
terakhir penulis melakukan kegiatan perpisahan dan berpamitan
dengan seluruh anggota YKH. Mengucapkan terimakasih untuk
seluruh pengalaman dan ilmu yang dibagikan selama penulis
melaksanakan KKP di Yayasan Kampung Halaman.
d. Kegiatan Di Luar Penugasan Utama
Selain beberapa tugas yang diberikan Tim Layar Belia,
penulis juga mendapatkan tugas tambahan dari Eksekutif Direktur
YKH yaitu Rachma Safitri. Tugas yang diberikan adalah ikut
membantu mengisi workshop fotografi untuk remaja laki-laki yang
51
ada di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) di Kutoarjo.
Kegiatan workshop bekerja sama dengan Sahabat Kapas, yaitu sebuah
organisasi nirlaba yang bergerak untuk mendampingi anak dalam
kondisi khusus dan rentan, khususnya anak yang menjadi pelaku
kasus kriminal dan dipenjara. Selain kegiatan memberikan materi
workshop Fotografi, penulis melakukan riset dengan cara
mewawancarai peserta workshop. Peserta workshop beranggotakan
enam orang dan salah satu peserta memiliki ketertarikan membahas
mengenai isu maskulinitas pada laki-laki.
Kegiatan workshop fotografi dimulai dari memperkenalkan
diri. Setelah perkenalan, mulai kegiatan memotret sesuai dengan
storyboard yang telah dibuat. Penulis mendampingi beberapa teman
dari LPKA Kutoarjo yaitu Fiqri, Farhan, dan Izaz. Selama proses
pendampingan, penulis membantu peserta yang kesulitan menentukan
objek untuk dipotret sesuai dengan storyboard yang telah mereka
buat. Penulis juga menjelaskan cara penggunaan kamera dan sedikit
menjelaskan mengenai angle pengambilan gambar.
Setelah praktik foto, penulis melakukan wawancara dengan
Fiqri dan Izaz. Wawancara bersama Fiqri membahas persepsinya
tentang maskulinitas pada laki-laki yang mempengaruhi tingkah laku
dan penampilannya. Sedangkan wawancara bersama Izaz membahas
pengaruh kekerasan dari pengalamannya menonton televisi, dan Izaz
memiliki ketertarikan terhadap pembahasan organ reproduksi. Fiqri
52
dan Izaz terbuka menceritakan kehidupan mereka sebelum masuk ke
LPKA Kutoarjo.
Gambar 14. Workshop di Jogja-NETPAC Asian Film Festival(Sumber: Echa, 22 November 2019)
Penulis mengikuti kegiatan Jogja-NETPAC Asian Film Festival
(JAFF) dan Festival Film Dokumenter (FFD). Di JAFF penulis
mengikuti kelas workshop “Empowering Female Within Industry”
dengan pengisi workshop Mira Lesmana, Kamila Andini, Sekar Sari,
Lulu Ratna, dan moderator Lisabona Rahman. Sedangkan di FFD
mengikuti program pemutaran film menggunakan medium virtual
reality atau VR, dengan nama program “The Feelings of Reality”.
FFD mengangkat isu disabilitas di sekitar kita. Mencoba melihat film
dokumenter “Menjadi Agung”, dengan medium virtual reality. Selain
itu juga mengikuti pemutaran film pelajar dengan lima film yang
diputar berasal dari daerah Purbalingga dan Surabaya. Penulis juga
mengikuti program pemutaran film dokumenter panjang yaitu film
“Banda : The Dark Forgotten Trail”.
53
BAB IV
PENUTUP
A. RINGKASAN
Kuliah Kerja Profesi atau KKP berguna untuk mempersiapkan diri
dan mental mahasiswa prodi Televisi dan Film, sehingga siap bersaing di
dunia kerja secara nyata. Kuliah Kerja Profesi dilaksanakan di Yayasan
Kampung Halaman dalam kurun waktu pelaksanaan 60 hari atau dua bulan,
tepatnya pada tanggal 16 Oktober 2019 sampai 16 Oktober 2019 sebagai
konten kreator di salah satu program pemutaran film di Yayasan Kampung
Halaman yaitu Layar Belia.
Konten kreator di Layar Belia memiliki tugas melaksanakan
berbagai kegiatan yang bertujuan untuk membuat konsep yang akan
digunakan di Layar Belia. Kegiatan tersebut di antaranya :
1. Menyusun modul yang digunakan fasilitator dan guru untuk
mempermudah pada saat mengajar di kelas.
2. Mengkurasi dan menganalisis film yang diputar di Sekolah Menengah
Atas (SMA).
3. Menganalisis keterkaitan film dengan materi Bahasa Indonesia di SMA.
4. Berpartisiasi menjadi Tim Riset yaitu riset penggunaan film sebagai
media pembelajaran dan riset kepada anak penghuni LPKA Kutoarjo.
Konten kreator dituntut untuk bisa menguasai materi, lebih kreatif dan
lebih peka terhadap lingkungan sekitar.
54
Kuliah Kerja Profesi di Yayasan Kampung Halaman berjalan
dengan lancar, penulis mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman baru,
mengasah kepekaan dan kreativitas. Walaupun berjalan lancar, bukan berarti
tidak mengalami kesulitan dan hambatan dalam melaksanakan proses KKP.
Kesulitan dan hambatan dialami waktu diawal-awal bergabung dengan tim
Layar Belia, karena ritme kerja tim Layar Belia lumayan cepat. Penulis masih
meraba-raba bagaimana bekerja sebagai konten kreator di Layar Belia.
Namun, dengan cepat penulis bisa mengikuti ritme kerja dan memahami alur
kerja sebagai konten kreator di Layar Belia.
B. SARAN
Dalam menjalankan proses KKP di Yayasan Kampung Halaman
bersama tim Layar Belia, disadari masih banyak kekurangan dalam menjalani
proses tersebut terkhusus menjadi pembuat konten di Layar Belia, masih
perlu banyak praktik dan belajar sebagai konten kreator. Sebagai konten
kreator untuk pemutaran film di Layar Belia harus lebih teliti dan menguasai
dengan baik tentang film yang akan diputar dan kurikulum yang ada di
sekolah.
Sebagai salah satu bentuk pemutaran film, harus lebih banyak
memiliki kepustakaan film yang banyak, terutama film pendek yang lumayan
sulit untuk dijangkau, salah satu cara adalah bekerjasama dengan filmmakker
agar mengizinkan filmnya untuk diputar di kegiatan Layar Belia.
55
Mahasiswa dalam melaksanakan Kuliah Kerja Profesi harus
mempersiapkan diri maupun mental dan yakin dalam setiap langkah yang
akan dijalani jangan setengah hati dalam menjalankan sesuatu dan jangan
ragu dalam hal apapun.
56
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Mabruri, Anton. 2013. Manajemen Produksi Acara Televisi Format Acara
Drama. Jakarta: Grasindo.
Dr. Ibrahim., M.A. 2015. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Internet
https://Id.wikipedia.org/wiki/distribusi_film (Diakses pada Tanggal 17 Desember
2019, Pukul 11.50 WIB).
https://billionairecoach.co.id/bisnis-online/pengertian-content-creator (Diakses
pada 17 Desember 2019, pukul 15. 04).
www.kampunghalaman.org (Diakses pada Tanggal 20 Desember 2019, Pukul
15.08 WIB).
https://drive.google.com/drive/ (Diakses pada Tanggal 27 Desember 2019, Pukul
15.19 WIB).
57
LAMPIRAN
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
DOKUMENTASI
Gambar 15. Foto Bersama Staf Yayasan Kampung Halaman(Sumber: Syifanie, 17 Oktober 2019)
Gambar 16. Kegiatan Layar Belia di SMAN 10 Yogyakarta(Sumber: Michael A. Chandra, 12 November 2019)
68
Gambar 17. Kegiatan FGD Bersama Siswa SMAN 10 Yogyakarta(Sumber: Ukky Satya, 24 November 2019)
Gambar 18. Workshop dan Pemutaran Film Melalui Virtual RealityDi Festival Film Dokumenter
(Sumber: Widya Willutami, 03 Desember 2019)
69
SESI: CERPEN 1 | 90 MENITKOMPETENSI DASAR
3.9 Menganalisis unsur-unsur pembanguncerita pendek dalam buku kumpulancerita pendek.
4.9 Mengonstruksi sebuah cerita pendekdengan memperhatikan unsur-unsurpembangun cerpen.
INDIKATOR PETA KONSEP CERITA PENDEK1 Menentukan unsur-unsur pembangun cerita pendek.
KEGIATAN 01: PEMBUKADurasi ± 3 menitTujuan ● Mencairkan suasana sebelum memasuki kegiatan belajar mengajar
sekaligus mengidentifikasi secara umum kondisi siswa● Mengingatkan siswa atas komitmen belajar demi iklim belajar
mengajar yang kondusif
Persiapan1. Spidol2. Kontrak belajarPendekatan1. Pembuka kelas, ucapkan salam dan selamat pagi/ siang. Tanyakan kabar siswa.
Perhatikan suasana kelas. Perhatikan gerak-gerik siswa: apakah duduk rapi di meja,apakah masih berbicara dengan teman, apakah masih belum berada di bangku,apakah menyandarkan kepala di atas meja, dsb. Gunakan pengamatan terhadapsuasana kelas dan gerak-gerik siswa sebagai bagian dari ice breaking. | Durasi ± 1menit
2. Tanyakan apakah siswa mengisi mood tracker dalam binder. Pancing apakah adayang ingin bercerita. Datangi siswa yang mengaku/ menunjukkan gerak-gerikmengisi mood tracker. | Durasi ± 1 menit
3. Minta siswa melihat Kontrak Belajar yang terpajang di belakang kelas. Ajak siswauntuk menaati Kontrak Belajar. Tekankan akan adanya konsekuensi apabila KontrakBelajar dilanggar. | Durasi ± 1 menit.
KEGIATAN 02 | POHON CERPEN: PENGENALAN UNSUR-UNSUR DALAMCERPENDurasi ± 15 menitTujuan ● Siswa mengenali unsur-unsur dalam cerpenIndikator Kegiatan ● Mengamati unsur-unsur pembangun cerita pendek
69
SESI: CERPEN 1 | 90 MENITKOMPETENSI DASAR
3.9 Menganalisis unsur-unsur pembanguncerita pendek dalam buku kumpulancerita pendek.
4.9 Mengonstruksi sebuah cerita pendekdengan memperhatikan unsur-unsurpembangun cerpen.
INDIKATOR PETA KONSEP CERITA PENDEK1 Menentukan unsur-unsur pembangun cerita pendek.
KEGIATAN 01: PEMBUKADurasi ± 3 menitTujuan ● Mencairkan suasana sebelum memasuki kegiatan belajar mengajar
sekaligus mengidentifikasi secara umum kondisi siswa● Mengingatkan siswa atas komitmen belajar demi iklim belajar
mengajar yang kondusif
Persiapan1. Spidol2. Kontrak belajarPendekatan1. Pembuka kelas, ucapkan salam dan selamat pagi/ siang. Tanyakan kabar siswa.
Perhatikan suasana kelas. Perhatikan gerak-gerik siswa: apakah duduk rapi di meja,apakah masih berbicara dengan teman, apakah masih belum berada di bangku,apakah menyandarkan kepala di atas meja, dsb. Gunakan pengamatan terhadapsuasana kelas dan gerak-gerik siswa sebagai bagian dari ice breaking. | Durasi ± 1menit
2. Tanyakan apakah siswa mengisi mood tracker dalam binder. Pancing apakah adayang ingin bercerita. Datangi siswa yang mengaku/ menunjukkan gerak-gerikmengisi mood tracker. | Durasi ± 1 menit
3. Minta siswa melihat Kontrak Belajar yang terpajang di belakang kelas. Ajak siswauntuk menaati Kontrak Belajar. Tekankan akan adanya konsekuensi apabila KontrakBelajar dilanggar. | Durasi ± 1 menit.
KEGIATAN 02 | POHON CERPEN: PENGENALAN UNSUR-UNSUR DALAMCERPENDurasi ± 15 menitTujuan ● Siswa mengenali unsur-unsur dalam cerpenIndikator Kegiatan ● Mengamati unsur-unsur pembangun cerita pendek
69
SESI: CERPEN 1 | 90 MENITKOMPETENSI DASAR
3.9 Menganalisis unsur-unsur pembanguncerita pendek dalam buku kumpulancerita pendek.
4.9 Mengonstruksi sebuah cerita pendekdengan memperhatikan unsur-unsurpembangun cerpen.
INDIKATOR PETA KONSEP CERITA PENDEK1 Menentukan unsur-unsur pembangun cerita pendek.
KEGIATAN 01: PEMBUKADurasi ± 3 menitTujuan ● Mencairkan suasana sebelum memasuki kegiatan belajar mengajar
sekaligus mengidentifikasi secara umum kondisi siswa● Mengingatkan siswa atas komitmen belajar demi iklim belajar
mengajar yang kondusif
Persiapan1. Spidol2. Kontrak belajarPendekatan1. Pembuka kelas, ucapkan salam dan selamat pagi/ siang. Tanyakan kabar siswa.
Perhatikan suasana kelas. Perhatikan gerak-gerik siswa: apakah duduk rapi di meja,apakah masih berbicara dengan teman, apakah masih belum berada di bangku,apakah menyandarkan kepala di atas meja, dsb. Gunakan pengamatan terhadapsuasana kelas dan gerak-gerik siswa sebagai bagian dari ice breaking. | Durasi ± 1menit
2. Tanyakan apakah siswa mengisi mood tracker dalam binder. Pancing apakah adayang ingin bercerita. Datangi siswa yang mengaku/ menunjukkan gerak-gerikmengisi mood tracker. | Durasi ± 1 menit
3. Minta siswa melihat Kontrak Belajar yang terpajang di belakang kelas. Ajak siswauntuk menaati Kontrak Belajar. Tekankan akan adanya konsekuensi apabila KontrakBelajar dilanggar. | Durasi ± 1 menit.
KEGIATAN 02 | POHON CERPEN: PENGENALAN UNSUR-UNSUR DALAMCERPENDurasi ± 15 menitTujuan ● Siswa mengenali unsur-unsur dalam cerpenIndikator Kegiatan ● Mengamati unsur-unsur pembangun cerita pendek
70
Dalam materi analisis unsur-unsur pembangun cerita pendek, kegiatan belajar mengajardiawali dengan materi pembahasan apa saja unsur-unsur pembangun cerita pendek dandefinisi masing-masing unsur tersebut.Persiapan
1. Analogi visual cerpen dan unsur-unsur pembangun cerpen- Kertas Manila2. Potongan-potongan kata kunci identifikasi unsur pembangun cerpen3. Selotip kertas4. Pin
Pendekatan1. [Persiapan papan tulis] Tempel analogi visual cerpen dan unsur-unsur pembangunnya di
papan tulis. | Durasi ± 30 detik2. [Persiapan papan tulis] Tempel potongan-potongan kata kunci identifikasi unsur
pembangun cerpen di kiri-kanan analogi visual. | Durasi ± 1 menit3. Minta siswa untuk menilik ulang ringkasan yang telah mereka buat masing-masing
tentang unsur-unsur pembangun cerpen (Kelas Bu Rina Selasa, 15 Oktober 2019). |Durasi ± 1 menit
4. Minta siswa melihat dan mengamati papan tulis berisi analogi visual dan potongan-potongan kata kunci. | Durasi ± 1 menit
5. Beri penjelasan dan instruksi pada siswa tentang kegiatan yang akan dilakukan -> Yaitumenempelkan potongan-potongan kata kunci pada masing-masing bagian unsur-unsurpembangun cerpen pada analogi visual. Fasilitator memberi contoh dengan sudutpandang dan gaya bahasa. | Durasi ± 1 menit
6. Untuk pembahasan masing-masing unsur pembangun cerpen, tunjuk dua (2) orangsiswa untuk menempelkan potongan kata kunci pada bagan unsur yang sesuai. | Durasiper siswa ± 30 detik | Durasi total ± 5 menit
7. Bahas isian analogi visual cerpen dan unsur-unsur pembangunnya. Minta respon siswaapakah isian sudah tepat atau belum, dan jika belum tepat seperti apa yang tepat—siswadipersilakan untuk maju membetulkan. | Durasi per bahasan ± 1 menit; Durasi total ± 5menit
8. Peralihan menuju kegiatan menonton film. Ingatkan siswa untuk memperhatikan baik-baik dan memikirkan kaitannya dengan materi yang sudah dipelajari sebelum film. |Durasi ± 30 detik
KEGIATAN 03 | POHON CERPEN: MENONTON FILMDurasi ± 30 menitTujuan ● Siswa menonton film pendek sebagai analogi cerita pendek
(dengan logika menonton film sama dengan membaca teks)Indikator Kegiatan ● Mengamati unsur-unsur pembangun cerita pendek
71
Setelah mengenali unsur-unsur pembangun cerita pendek sekaligus definisi masing-masingunsur tersebut, siswa diajak lebih dalam memahami unsur-unsur pembangun cerita pendek.Medium film pendek dihadirkan sebagai analogi cerita pendek, menghadirkan dimensikompleksitas yang berbeda dari identifikasi melalui teks cerita pendek.Untuk kebutuhan sesi, film Kembalilah Dengan Tenang karya M. Reza Fahriyansyah dipilihatas Alasan Kenapa Film Dipilih. Film berdurasi 25 menit ini kemudian akan digunakansebagai rujukan dalam Kegiatan 04 sesi KBM pada hari ini.Persiapan
1. Film Kembalilah Dengan Tenang2. Data teknis film (dalam bentuk file binder)
Pendekatan1. Pastikan visual dan suara dari materi putar menunjang suasana menonton yang
kondusif. | Durasi ± 1 menit 30 detik2. Pastikan teknis ruangan kelas dan kondisi siswa menunjang suasana menonton yang
kondusif. | Durasi ± 1 menit 30 detik3. Ingatkan siswa untuk memperhatikan dan mencatat (bila perlu) poin-poin yang dirasa
penting dalam film. | Durasi ± 30 detik4. Ingatkan siswa bahwa film yang akan diputar merupakan elemen penting dalam KBM
kali ini. | Durasi ± 30 detik5. Menonton film. | Durasi ± 25 menit6. Setelah pemutaran film, tanyakan bagaimana film, apakah asik, membosankan, dsb.
Intermezzo menuju kegiatan selanjutnya. | ± 1 menitKEGIATAN 04 | POHON CERPEN: DISKUSI
Durasi ± 40 menitTujuan ● Siswa dapat mengidentifikasi unsur-unsur pembangun cerita
pendekIndikator Kegiatan ● Mengidentifikasi unsur-unsur pembangun cerita pendek
Kegiatan ini masih berkaitan dengan film yang diputar di Kegiatan 03.Unsur-unsur yang akan dijadikan bahasan/ bahan diskusi: tema, amanat, penokohan, alur,latar, gaya bahasa, sudut pandang.Persiapan1. Kertas plano berisi analogi visual cerpen dan unsur-unsur pembangun cerpen2. Kertas identitas kelompok dan anggota kelompok3. Paperclip4. Sticky notes unsur (x 5 unsur x 5 kelompok)5. Sticky notes kosong6. Selotip kertas
Pendekatan1. Bagi kelas ke dalam 5 kelompok, sehingga masing-masing kelompok berisi 3-4 orang. |
Durasi ± 30 detik
72
2. Bagi kertas plano berisi analogi visual cerpen dan unsur-unsur pembangun cerpen,kertas identitas kelompok dan anggota kelompok, serta paperclip. Minta masing-masingkelompok untuk mengisi kertas identitas kelompok dan anggota kelompok danmenempelkannya pada plano menggunakan paperclip. | Durasi ± 1 menit
3. Beri penjelasan dan instruksi pada siswa tentang kegiatan yang akan dilakukan ->- Tempelkan sticky notes unsur-unsur pada analogi visual- Masing-masing kelompok berdiskusi menentukan unsur tema, amanat, penokohan, alur,
dan latar yang mereka temukan dalam film. Tuliskan hasil diskusi pada sticky noteskosong dan tempel berdekatan pada sticky notes unsur.
- Tuliskan penjelasan di samping identifikasi unsur kenapa menurutmu jawabanmu palingtepat, beri rujukan dari film.Durasi ± 3 menit
4. Kelompok berdiskusi menentukan unsur tema, amanat, penokohan, alur, dan latar dalamcerpen. | Durasi ± 5 menit
5. Kelompok dibagi untuk presentasi per unsur, sehingga akan ada lima (5) kelompokmempresentasikan hasil diskusi mereka. Satu perwakilan mengutarakan hasil diskusi,satu perwakilan stand by di papan tulis untuk menuliskan identifikasi unsur-unsur dalamfilm pada analogi visual di papan tulis. | Durasi per kelompok ± 3 menit; Durasi total ±15 menit
6. Kelas membaca ulang dan meresapi hasil diskusi lewat analogi visual di papan tulis. |Durasi ± 30 detik
7. Bahas hasil diskusi satu per satu dan undang siswa untuk memberikan respon. Perbahasan dua (2) respon, diutamakan dari siswa. Diusahakan di tiap pembahasan terdapatkesimpulan. | Durasi per bahasan ± 1 menit; Durasi per respon ± 1 menit; Durasi total ±15 menit
KEGIATAN 05 | RANGKUMAN, ARAHAN PERTEMUAN BERIKUTNYADurasi ± 2 menitTujuan ● Siswa mengendapkan materi dan kegiatan yang sudah dilakukan
● Siswa mendapat gambaran materi yang akan dipelajari di KBMselanjutnya dan memiliki kesempatan untuk mempersiapkan diri
Indikator Kegiatan ● Mengendapkan materi dan kegiatan terkait unsur-unsurpembangun cerita pendek
● Arahan untuk persiapan KBM selanjutnyaPersiapan1. Spidol
Pendekatan1. Jelaskan pada siswa apa yang akan mereka pelajari pada KBM berikutnya. Garis bawahi
hal-hal penting yang harus mereka persiapkan (jika ada). Ingatkan untuk mereviewsecara individu materi hari ini sepulang sekolah. Tutup kelas. | Durasi ± 1 menit.
73
SESI: CERPEN 2 | 90 MENIT
KOMPETENSI DASAR
3.9 Menganalisis unsur-unsur pembanguncerita pendek dalam buku kumpulancerita pendek.
4.9 Mengonstruksi sebuah cerita pendekdengan memperhatikan unsur-unsurpembangun cerpen.
INDIKATOR PETA KONSEP CERITA PENDEK
1 Menentukan unsur-unsur pembangun cerita pendek.
KEGIATAN 01: PEMBUKA, REVIEW
Durasi ± 5 menit
Tujuan ● Mencairkan suasana sebelum memasuki kegiatan belajar mengajarsekaligus mengidentifikasi secara umum kondisi siswa
● Mengingatkan siswa atas komitmen belajar demi iklim belajarmengajar yang kondusif
● Merefleksikan dan mengendapkan inti-inti pembelajaran materisebelumnya
Persiapan1. Spidol2. Materi review
Pendekatan PEMBUKADurasi ± 30 detik
1. Pembuka kelas, ucapkan salam dan selamat pagi/ siang. Tanyakan kabar siswa.Perhatikan suasana kelas. Perhatikan gerak-gerik siswa: apakah duduk rapi di meja,apakah masih berbicara dengan teman, apakah masih belum berada di bangku, apakahmenyandarkan kepala di atas meja, dsb. Gunakan pengamatan terhadap suasana kelasdan gerak-gerik siswa sebagai bagian dari ice breaking. Jabarkan kegiatan hari ini:Review Tema (dari kegiatan sebelumnya), Nonton Film, Kahoot. | Durasi ± 30 detik.
Pendekatan REVIEWDurasi ± 7 menit1. Tagih dua tugas sebelumnya: Tema dan Gaya Bahasa.
[Gaya Bahasa] Tanyakan sepintas persoalan Gaya Bahasa, informasikan bahwa bahasaakan dilakukan bersama Bu Rina. | Durasi ± 30 detik
[Tema] Tampilkan foto diskusi tema pada pertemuan sebelumnya. Bahas dan pantikdiskusi lebih lanjut. Cari bersama kesimpulan tema apakah yang diangkat dalam film dipertemuan sebelumnya. | Durasi ± 4 menit
73
SESI: CERPEN 2 | 90 MENIT
KOMPETENSI DASAR
3.9 Menganalisis unsur-unsur pembanguncerita pendek dalam buku kumpulancerita pendek.
4.9 Mengonstruksi sebuah cerita pendekdengan memperhatikan unsur-unsurpembangun cerpen.
INDIKATOR PETA KONSEP CERITA PENDEK
1 Menentukan unsur-unsur pembangun cerita pendek.
KEGIATAN 01: PEMBUKA, REVIEW
Durasi ± 5 menit
Tujuan ● Mencairkan suasana sebelum memasuki kegiatan belajar mengajarsekaligus mengidentifikasi secara umum kondisi siswa
● Mengingatkan siswa atas komitmen belajar demi iklim belajarmengajar yang kondusif
● Merefleksikan dan mengendapkan inti-inti pembelajaran materisebelumnya
Persiapan1. Spidol2. Materi review
Pendekatan PEMBUKADurasi ± 30 detik
1. Pembuka kelas, ucapkan salam dan selamat pagi/ siang. Tanyakan kabar siswa.Perhatikan suasana kelas. Perhatikan gerak-gerik siswa: apakah duduk rapi di meja,apakah masih berbicara dengan teman, apakah masih belum berada di bangku, apakahmenyandarkan kepala di atas meja, dsb. Gunakan pengamatan terhadap suasana kelasdan gerak-gerik siswa sebagai bagian dari ice breaking. Jabarkan kegiatan hari ini:Review Tema (dari kegiatan sebelumnya), Nonton Film, Kahoot. | Durasi ± 30 detik.
Pendekatan REVIEWDurasi ± 7 menit1. Tagih dua tugas sebelumnya: Tema dan Gaya Bahasa.
[Gaya Bahasa] Tanyakan sepintas persoalan Gaya Bahasa, informasikan bahwa bahasaakan dilakukan bersama Bu Rina. | Durasi ± 30 detik
[Tema] Tampilkan foto diskusi tema pada pertemuan sebelumnya. Bahas dan pantikdiskusi lebih lanjut. Cari bersama kesimpulan tema apakah yang diangkat dalam film dipertemuan sebelumnya. | Durasi ± 4 menit
73
SESI: CERPEN 2 | 90 MENIT
KOMPETENSI DASAR
3.9 Menganalisis unsur-unsur pembanguncerita pendek dalam buku kumpulancerita pendek.
4.9 Mengonstruksi sebuah cerita pendekdengan memperhatikan unsur-unsurpembangun cerpen.
INDIKATOR PETA KONSEP CERITA PENDEK
1 Menentukan unsur-unsur pembangun cerita pendek.
KEGIATAN 01: PEMBUKA, REVIEW
Durasi ± 5 menit
Tujuan ● Mencairkan suasana sebelum memasuki kegiatan belajar mengajarsekaligus mengidentifikasi secara umum kondisi siswa
● Mengingatkan siswa atas komitmen belajar demi iklim belajarmengajar yang kondusif
● Merefleksikan dan mengendapkan inti-inti pembelajaran materisebelumnya
Persiapan1. Spidol2. Materi review
Pendekatan PEMBUKADurasi ± 30 detik
1. Pembuka kelas, ucapkan salam dan selamat pagi/ siang. Tanyakan kabar siswa.Perhatikan suasana kelas. Perhatikan gerak-gerik siswa: apakah duduk rapi di meja,apakah masih berbicara dengan teman, apakah masih belum berada di bangku, apakahmenyandarkan kepala di atas meja, dsb. Gunakan pengamatan terhadap suasana kelasdan gerak-gerik siswa sebagai bagian dari ice breaking. Jabarkan kegiatan hari ini:Review Tema (dari kegiatan sebelumnya), Nonton Film, Kahoot. | Durasi ± 30 detik.
Pendekatan REVIEWDurasi ± 7 menit1. Tagih dua tugas sebelumnya: Tema dan Gaya Bahasa.
[Gaya Bahasa] Tanyakan sepintas persoalan Gaya Bahasa, informasikan bahwa bahasaakan dilakukan bersama Bu Rina. | Durasi ± 30 detik
[Tema] Tampilkan foto diskusi tema pada pertemuan sebelumnya. Bahas dan pantikdiskusi lebih lanjut. Cari bersama kesimpulan tema apakah yang diangkat dalam film dipertemuan sebelumnya. | Durasi ± 4 menit
74
KEGIATAN 02 | FILM
Durasi ± 72 menit
Tujuan ● Siswa menonton film pendek sebagai analogi cerita pendek(dengan logika menonton film sama dengan membaca teks)
Indikator Kegiatan ● Mengamati unsur-unsur pembangun cerita pendek
Pada pertemuan sebelumnya, siswa telah belajar mengidentifikasi unsur-unsur pembanguncerita pendek melalui film pendek yang disajikan. Pertemuan kali ini, pendalaman dilakukandengan cara menampilkan film dengan durasi yang sedikit lebih panjang.
Medium film dihadirkan sebagai analogi dari cerita pendek, menyajikan dimensikompleksitas yang berbeda dari teks cerita pendek.
Untuk kebutuhan sesi, film Rachel, Jack, and Ashley Too (bagian dari seri antologi BlackMirror) karya Anne Sewitsky dipilih karena kedekatan isu (identitas, dikaitkan pada remaja)dan muatan unsur-unsur pembangun cerpen yang komprehensif. Film berdurasi 67 menit inikemudian akan digunakan sebagai rujukan dalam Kegiatan 03 sesi Kegiatan BelajarMengajar pada hari ini.
Persiapan1. Film Rachel, Jack, and Ashley Too—beserta subtitle Bahasa Indonesia
Pendekatan1. Pastikan visual dan suara dari materi putar menunjang suasana menonton yang
kondusif. | Durasi ± 1 menit2. Pastikan teknis ruangan kelas dan kondisi siswa menunjang suasana menonton yang
kondusif. | Durasi ± 1 menit3. Ingatkan siswa untuk memperhatikan dan mencatat (bila perlu) poin-poin yang dirasa
penting dalam film. | Durasi ± 30 detik4. Ingatkan siswa bahwa film yang akan diputar merupakan elemen penting dalam
Kegiatan Belajar Mengajar kali ini. | Durasi ± 30 detik5. Menonton film. | Durasi ± 67 menit
KEGIATAN 03 | KAHOOTDurasi ± 25 menit (Jika dengan Pembahasan)
± 10 menit (JIka hanya Permainan Kahoot)Tujuan ● Siswa dapat mengidentifikasi unsur-unsur pembangun cerita
pendekIndikator Kegiatan ● Mengidentifikasi unsur-unsur pembangun cerita pendek
75
Permainan Kahoot kali ini merespon film dan telaah atas unsur-unsur pembangun ceritapendek yang dapat diidentifikasi di dalamnya.Pada pertanyaan-pertanyaan tersebut, lima (5) unsur pembangun cerita pendek dihadirkan:tema, amanat, penokohan, alur, latar. Di akhir permainan, pembahasan akan dilakukan atasjawaban para siswa.Kegiatan ini juga digunakan sebagai penilaian dari kompetensi dasar analisis unsur-unsurpembangun cerita pendek.Persiapan1. Permainan Kahoot
Pendekatan1. Permainan Kahoot. | Durasi ± 10 menit2. Pembahasan materi Bahasa Indonesia dalam permainan Kahoot. | Durasi ± 15
KEGIATAN 05 | PENUTUP, ARAHAN PERTEMUAN BERIKUTNYA
Durasi ± 3 menit
Tujuan ● Siswa mendapat gambaran materi yang akan dipelajari di KBMselanjutnya dan memiliki kesempatan untuk mempersiapkan diri
Indikator Kegiatan ● Arahan untuk persiapan KBM selanjutnya
Persiapan1. Spidol
Pendekatan1. Tutup sesi Kegiatan Belajar Mengajar untuk hari ini. | Durasi ± 30 detik2. Jelaskan pada siswa apa yang akan mereka pelajari pada KBM berikutnya. Garis bawahi
hal-hal penting yang harus mereka persiapkan (jika ada). Tutup kelas. | Durasi ± 2 menit30 detik
76
SESI: CERPEN 3 | 90 MENIT
KOMPETENSI DASAR
3.9 Menganalisis unsur-unsur pembanguncerita pendek dalam buku kumpulancerita pendek.
4.9 Mengonstruksi sebuah cerita pendekdengan memperhatikan unsur-unsurpembangun cerpen.
INDIKATOR PETA KONSEP CERITA PENDEK
1 Menentukan unsur-unsur pembangun cerita pendek.
KEGIATAN 01: PEMBUKA, KONTRAK BELAJAR, REVIEW
Durasi ± 15 menit
Tujuan ● Mencairkan suasana sebelum memasuki kegiatan belajar mengajarsekaligus mengidentifikasi secara umum kondisi siswa
● Mengingatkan siswa atas komitmen belajar demi iklim belajarmengajar yang kondusif
● Merefleksikan dan mengendapkan inti-inti pembelajaran materisebelumnya
Persiapan1. Spidol2. Kontrak Belajar, loose leaf untuk binder3. Materi review
Pendekatan PEMBUKADurasi ± 3 menit1. Pembuka kelas, ucapkan salam dan selamat pagi/ siang. Tanyakan kabar siswa.
Perhatikan suasana kelas. Perhatikan gerak-gerik siswa: apakah duduk rapi di meja,apakah masih berbicara dengan teman, apakah masih belum berada di bangku,apakah menyandarkan kepala di atas meja, dsb. Gunakan pengamatan terhadapsuasana kelas dan gerak-gerik siswa sebagai bagian dari ice breaking. | Durasi ± 30detik.
2. Tanyakan apakah siswa membawa binder. Tanyakan isian mood tracker dalambinder. Pancing apakah ada yang ingin bercerita. Datangi siswa yang mengaku/menunjukkan gerak-gerik mengisi mood tracker. Undang siswa yang bersediamembagi isian mood tracker dengan seisi kelas.| Durasi ± 2 menit 30 detik
Pendekatan KONTRAK BELAJARDurasi ± 3 menit
1. Bagikan loose leaf Kontrak Belajar. | Durasi ± 30 detik
76
SESI: CERPEN 3 | 90 MENIT
KOMPETENSI DASAR
3.9 Menganalisis unsur-unsur pembanguncerita pendek dalam buku kumpulancerita pendek.
4.9 Mengonstruksi sebuah cerita pendekdengan memperhatikan unsur-unsurpembangun cerpen.
INDIKATOR PETA KONSEP CERITA PENDEK
1 Menentukan unsur-unsur pembangun cerita pendek.
KEGIATAN 01: PEMBUKA, KONTRAK BELAJAR, REVIEW
Durasi ± 15 menit
Tujuan ● Mencairkan suasana sebelum memasuki kegiatan belajar mengajarsekaligus mengidentifikasi secara umum kondisi siswa
● Mengingatkan siswa atas komitmen belajar demi iklim belajarmengajar yang kondusif
● Merefleksikan dan mengendapkan inti-inti pembelajaran materisebelumnya
Persiapan1. Spidol2. Kontrak Belajar, loose leaf untuk binder3. Materi review
Pendekatan PEMBUKADurasi ± 3 menit1. Pembuka kelas, ucapkan salam dan selamat pagi/ siang. Tanyakan kabar siswa.
Perhatikan suasana kelas. Perhatikan gerak-gerik siswa: apakah duduk rapi di meja,apakah masih berbicara dengan teman, apakah masih belum berada di bangku,apakah menyandarkan kepala di atas meja, dsb. Gunakan pengamatan terhadapsuasana kelas dan gerak-gerik siswa sebagai bagian dari ice breaking. | Durasi ± 30detik.
2. Tanyakan apakah siswa membawa binder. Tanyakan isian mood tracker dalambinder. Pancing apakah ada yang ingin bercerita. Datangi siswa yang mengaku/menunjukkan gerak-gerik mengisi mood tracker. Undang siswa yang bersediamembagi isian mood tracker dengan seisi kelas.| Durasi ± 2 menit 30 detik
Pendekatan KONTRAK BELAJARDurasi ± 3 menit
1. Bagikan loose leaf Kontrak Belajar. | Durasi ± 30 detik
76
SESI: CERPEN 3 | 90 MENIT
KOMPETENSI DASAR
3.9 Menganalisis unsur-unsur pembanguncerita pendek dalam buku kumpulancerita pendek.
4.9 Mengonstruksi sebuah cerita pendekdengan memperhatikan unsur-unsurpembangun cerpen.
INDIKATOR PETA KONSEP CERITA PENDEK
1 Menentukan unsur-unsur pembangun cerita pendek.
KEGIATAN 01: PEMBUKA, KONTRAK BELAJAR, REVIEW
Durasi ± 15 menit
Tujuan ● Mencairkan suasana sebelum memasuki kegiatan belajar mengajarsekaligus mengidentifikasi secara umum kondisi siswa
● Mengingatkan siswa atas komitmen belajar demi iklim belajarmengajar yang kondusif
● Merefleksikan dan mengendapkan inti-inti pembelajaran materisebelumnya
Persiapan1. Spidol2. Kontrak Belajar, loose leaf untuk binder3. Materi review
Pendekatan PEMBUKADurasi ± 3 menit1. Pembuka kelas, ucapkan salam dan selamat pagi/ siang. Tanyakan kabar siswa.
Perhatikan suasana kelas. Perhatikan gerak-gerik siswa: apakah duduk rapi di meja,apakah masih berbicara dengan teman, apakah masih belum berada di bangku,apakah menyandarkan kepala di atas meja, dsb. Gunakan pengamatan terhadapsuasana kelas dan gerak-gerik siswa sebagai bagian dari ice breaking. | Durasi ± 30detik.
2. Tanyakan apakah siswa membawa binder. Tanyakan isian mood tracker dalambinder. Pancing apakah ada yang ingin bercerita. Datangi siswa yang mengaku/menunjukkan gerak-gerik mengisi mood tracker. Undang siswa yang bersediamembagi isian mood tracker dengan seisi kelas.| Durasi ± 2 menit 30 detik
Pendekatan KONTRAK BELAJARDurasi ± 3 menit
1. Bagikan loose leaf Kontrak Belajar. | Durasi ± 30 detik
77
2. Minta siswa melihat Kontrak Belajar. Beri waktu bagi siswa untuk membacaKontrak Belajar ± 1 menit. | Durasi total ± 1 menit
3. Ajak siswa untuk menaati Kontrak Belajar. Tekankan akan adanya konsekuensiapabila Kontrak Belajar dilanggar. | Durasi total ± 1 menit 30 detik
Pendekatan REVIEWDurasi ± 9 menit1. [Kahoot, Pertanyaan Penokohan]. Semua karakter utama dalam pertanyaan: Rachel,
Jack, Ashley O, Ashley Too. Pertanyaan renungan: Apakah Ashley O dan AshleyToo dapat dibaca sebagai satu kesatuan tokoh? Kesimpulan yang diharapkan dandiarahkan: Ashley O dan Ashley Too adalah satu kesatuan tokoh, yang mulaisekarang akan kita sebut dengan Ashley O-Too. | Durasi ± 8 menit
2. Jabarkan kegiatan hari ini, yaitu "Membahas lebih lanjut unsur pembangun cerpen:Penokohan". | Durasi ± 30 detik.
3. Pastikan semua kelas telah memasukkan file film Rachel, Jack and Ashley Too kedalam handphone mereka dan siap menjadikannya referensi kegiatan kelas. | Durasi± 30 detik
KEGIATAN 02 | PENOKOHAN
Durasi ± 55 menit
Tujuan ● Siswa menggali lebih dalam unsur pembangun cerita pendek,penokohan.
Indikator Kegiatan ● Mengamati dengan lebih detail unsur-unsur pembangun ceritapendek.
Pada pertemuan sebelumnya, pemahaman siswa tentang unsur-unsur pembanguncerita pendek diamati dengan kegiatan pemutaran film yang dilanjutkan denganPermainan Kahoot berisi pertanyaan atas unsur-unsur pembangun cerpen yangdapat dibaca dalam film.
Pertemuan kali ini difungsikan sebagai pendalaman pemahaman siswa terhadapunsur-unsur tertentu dalam cerita pendek yang dinilai membutuhkan pembahasanlebih jauh (Penokohan, Alur, Gaya Bahasa). Dalam kegiatan ini, fokus yangdipilih adalah unsur penokohan.
Untuk kebutuhan kegiatan, film Rachel, Jack and Ashley Too (yang diputarkanpada pertemuan sebelumnya), dipersiapkan oleh masing-masing siswa melaluismartphone mereka (file telah diberikan sebelumnya) sebagai bahan rujukanselama kegiatan.
Persiapan1. Analogi visual tokoh dalam film yang akan dibahas, Ashley O-Too
78
2. Kertas Pengerjaan Siswa:-Kertas Origami 16x16 cm, untuk pengerjaan bukti dalam film yang menerangkankata sifat tertentu yang berlaku pada tokoh Ashley O-Too (Kegiatan Individu)-Sticky Notes untuk isian bukti pendukung kata sifat (Kegiatan Kelompok)
3. Klasifikasi Penggambaran Tokoh dalam Cerita Pendek:-Tabel Klasifikasi Penggambaran Tokoh dalam cerita pendek, loose leaf binder (23buah untuk masing-masing siswa)-Proyeksi Tabel Klasifikasi Penggambaran Tokoh dalam cerita pendek
Pendekatan1. Persiapkan semua keperluan Kegiatan Belajar Mengajar:
- Proyektor dan laptop siap digunakan. | Durasi ± 1 menit- ATK/ Alat bantu Kegiatan Belajar Mengajar di meja guru, siap digunakan. |
Durasi ± 30 detik- Analogi visual di depan kelas. | Durasi ± 30 detik
Durasi total ± 2 menit2. Jelaskan pada siswa kegiatan yang akan mereka lakukan terkait Penokohan.
Rangkaian kegiatan:- Pembagian Kertas Origami kepada siswa | Durasi total ± 40 detik- Persilahkan siswa mengamati analogi visual tokoh Ashley O-Too. | Durasi ± 10
detik- [Instruksi Fasilitator] Jelaskan bahwa kegiatan merupakan kolaborasi seisi
kelas untuk lebih mengenal Ashley O-Too. Siswa dipersilahkan mengambilundian kata sifat Ashley O-Too. Masing-masing siswa mengambil satu (1)undian kata sifat.[Aksi Siswa] Siswa mengambil undian kata sifat.[Aksi Fasilitator] Pastikan semua siswa mendapatkan kata sifat.Durasi total ± 5 menit
- [Instruksi Fasilitator dan Aksi Siswa] Di kertas pengerjaan, siswa dipersilakanmenuliskan nama mereka. | Durasi total ± 20 detik
- [Instruksi Fasilitator] Dari kata sifat yang didapat oleh masing-masing siswa,siswa dipersilakan mencari bukti yang dapat mendukung kata sifat tertentu.Bukti dicari dari dalam film, siswa dipersilakan menuliskan peristiwa dalambentuk kalimat dan memberi keterangan time stamp. | Durasi ± 30 detik[Aksi Fasilitator] Beri contoh keterangan time stamp di papan tulis. | Durasi ±10 detik Durasi total ± 40 detik
- [Instruksi Fasilitator] Siswa dipersilakan mulai mengerjakan, siswa diberiwaktu 10 menit. | Durasi total ± 10 detik
Durasi total ± 7 menit3. Siswa memikirkan kata sifat dan mencari bukti-bukti dalam film yang dapat
mendukung kata sifat tersebut sebagai sifat yang menjelaskan tokoh Ashley O-Too.Fasilitator mengelilingi kelas mengamati dan mendampingi proses. | Durasi ± 10menit.
79
4. Selesai mengerjakan, masing-masing siswa telah memiliki beberapa buah bukti darikata-kata sifat tertentu. Fasilitator mengumumkan kepada siswa untuk bergabungdengan siswa lain yang mendapat kata sifat yang sama. Beri waktu untuk salingbergabung. | Durasi ± 3 menit
5. Masing-masing kelompok yang mendapat kata sifat tertentu mendiskusikan bukti-bukti hasil temuan mereka dan menuliskan masing-masing bukti pada sticky notes1x4 inci. | Durasi ± 7 menit
6. Fasilitator membuka satu per satu puzzle analogi visual. Masing-masing kelompokdipersilakan menempelkan bukti-bukti yang telah mereka tulis di sticky notes kekepingan puzzle yang memuat kata sifat yang mereka bahas. Kelas diberi waktumembaca bukti-bukti yang terkumpul dari masing-masing kata sifat. | Durasi ± 8menit
7. Pembahasan masing-masing kata sifat: mengundang kelompok yang mendapat katasifat berbeda untuk memberi respon. | Durasi masing-masing respon kelompok lain/fasilitator ± 2 menit; Durasi respon balik ± 1 menit | Durasi total ± 18 menit
KEGIATAN 05 | PENUTUP, ARAHAN PERTEMUAN BERIKUTNYA
Durasi ± 5 menit
Tujuan ● Siswa mendapat gambaran materi yang akan dipelajari di KegiatanBelajar Mengajar selanjutnya
● Siswa dapat mempersiapkan diri terkait materi Kegiatan BelajarMengajar selanjutnya
Indikator Kegiatan ● Arahan untuk persiapan Kegiatan Belajar Mengajar selanjutnya
Persiapan1. Spidol
Pendekatan1. Tutup sesi Kegiatan Belajar Mengajar untuk hari ini. | Durasi ± 30 detik2. Penugasan:
- Tabel Klasifikasi Penggambaran Tokoh. Bagikan tabel loose leaf ke semuasiswa, nyalakan proyeksi tabel ke depan kelas. Minta siswa untukmengkategorisasi bukti-bukti yang terkumpul ke dalam tabel.
- Pertanyaan Refleksi. Untuk menjembatani materi hari ini dengan materipertemuan berikutnya. “Bagaimana penokohan tokoh utama di akhir film? Apakamu melihat perbedaan? Renungkan dan coba tuliskan renunganmu dibinder.” Dalam film Rachel, Jack and Ashley Too, tokoh utama yang dipilihadalah Ashley O. Durasi ± 2 menit 30 detik
3. Jelaskan pada siswa apa yang akan mereka pelajari pada Kegiatan Belajar Mengajarberikutnya. Tutup kelas. | Durasi ± 2 menit
80
SESI: CERPEN 4 | 90 MENITKOMPETENSI DASAR3.9 Menganalisis unsur-unsur pembangun
cerita pendek dalam buku kumpulancerita pendek.
4.9 Mengonstruksi sebuah cerita pendekdengan memperhatikan unsur-unsurpembangun cerpen.
INDIKATOR PETA KONSEP CERITA PENDEK1 Menelaah teks cerita pendek berdasarkan struktur dan kaidah.
KEGIATAN 01: PEMBUKA, REVIEWDurasi ± 8 menit 30 detikTujuan ● Mencairkan suasana sebelum memasuki kegiatan belajar mengajar
sekaligus mengidentifikasi secara umum kondisi siswa● Mengingatkan siswa atas komitmen belajar demi iklim belajar
mengajar yang kondusif● Merefleksikan dan mengendapkan inti-inti pembelajaran materi
sebelumnyaPersiapan1. Spidol2. Materi review
Pendekatan PEMBUKADurasi ± 30 detik1. Pembuka kelas, ucapkan salam dan selamat pagi/ siang. Tanyakan kabar siswa.
Perhatikan suasana kelas. Perhatikan gerak-gerik siswa: apakah duduk rapi di meja,apakah masih berbicara dengan teman, apakah masih belum berada di bangku,apakah menyandarkan kepala di atas meja, dsb. Gunakan pengamatan terhadapsuasana kelas dan gerak-gerik siswa sebagai bagian dari ice breaking. Jabarkankegiatan pembelajaran hari ini: Review (dari kegiatan sebelumnya) dan MenggaliAlur | Durasi ± 30 detik.
Pendekatan REVIEWDurasi ± 8 menit1. Lempar ke seluruh kelas, apakah mereka telah memikirkan pertanyaan refleksi
yang ditanyakan di pertemuan sebelumnya: “Bagaimana perubahan karakter …(nama karakter) dari awal film hingga akhir film?” Dalam pembelajaran ini,karakter yang dipilih untuk pertanyaan refleksi adalah karakter Ashley O dari filmRachel, Jack and Ashley Too. | Durasi ± 10 detik
2. Ilustrasikan perubahan karakter tersebut melalui dua titik, A dan B, yang terhubungoleh garis lurus. Titik A mewakili karakter tokoh di awal film, sementara titik Bmewakili karakter tokoh di akhir film. | Durasi ± 20 detik
80
SESI: CERPEN 4 | 90 MENITKOMPETENSI DASAR3.9 Menganalisis unsur-unsur pembangun
cerita pendek dalam buku kumpulancerita pendek.
4.9 Mengonstruksi sebuah cerita pendekdengan memperhatikan unsur-unsurpembangun cerpen.
INDIKATOR PETA KONSEP CERITA PENDEK1 Menelaah teks cerita pendek berdasarkan struktur dan kaidah.
KEGIATAN 01: PEMBUKA, REVIEWDurasi ± 8 menit 30 detikTujuan ● Mencairkan suasana sebelum memasuki kegiatan belajar mengajar
sekaligus mengidentifikasi secara umum kondisi siswa● Mengingatkan siswa atas komitmen belajar demi iklim belajar
mengajar yang kondusif● Merefleksikan dan mengendapkan inti-inti pembelajaran materi
sebelumnyaPersiapan1. Spidol2. Materi review
Pendekatan PEMBUKADurasi ± 30 detik1. Pembuka kelas, ucapkan salam dan selamat pagi/ siang. Tanyakan kabar siswa.
Perhatikan suasana kelas. Perhatikan gerak-gerik siswa: apakah duduk rapi di meja,apakah masih berbicara dengan teman, apakah masih belum berada di bangku,apakah menyandarkan kepala di atas meja, dsb. Gunakan pengamatan terhadapsuasana kelas dan gerak-gerik siswa sebagai bagian dari ice breaking. Jabarkankegiatan pembelajaran hari ini: Review (dari kegiatan sebelumnya) dan MenggaliAlur | Durasi ± 30 detik.
Pendekatan REVIEWDurasi ± 8 menit1. Lempar ke seluruh kelas, apakah mereka telah memikirkan pertanyaan refleksi
yang ditanyakan di pertemuan sebelumnya: “Bagaimana perubahan karakter …(nama karakter) dari awal film hingga akhir film?” Dalam pembelajaran ini,karakter yang dipilih untuk pertanyaan refleksi adalah karakter Ashley O dari filmRachel, Jack and Ashley Too. | Durasi ± 10 detik
2. Ilustrasikan perubahan karakter tersebut melalui dua titik, A dan B, yang terhubungoleh garis lurus. Titik A mewakili karakter tokoh di awal film, sementara titik Bmewakili karakter tokoh di akhir film. | Durasi ± 20 detik
80
SESI: CERPEN 4 | 90 MENITKOMPETENSI DASAR3.9 Menganalisis unsur-unsur pembangun
cerita pendek dalam buku kumpulancerita pendek.
4.9 Mengonstruksi sebuah cerita pendekdengan memperhatikan unsur-unsurpembangun cerpen.
INDIKATOR PETA KONSEP CERITA PENDEK1 Menelaah teks cerita pendek berdasarkan struktur dan kaidah.
KEGIATAN 01: PEMBUKA, REVIEWDurasi ± 8 menit 30 detikTujuan ● Mencairkan suasana sebelum memasuki kegiatan belajar mengajar
sekaligus mengidentifikasi secara umum kondisi siswa● Mengingatkan siswa atas komitmen belajar demi iklim belajar
mengajar yang kondusif● Merefleksikan dan mengendapkan inti-inti pembelajaran materi
sebelumnyaPersiapan1. Spidol2. Materi review
Pendekatan PEMBUKADurasi ± 30 detik1. Pembuka kelas, ucapkan salam dan selamat pagi/ siang. Tanyakan kabar siswa.
Perhatikan suasana kelas. Perhatikan gerak-gerik siswa: apakah duduk rapi di meja,apakah masih berbicara dengan teman, apakah masih belum berada di bangku,apakah menyandarkan kepala di atas meja, dsb. Gunakan pengamatan terhadapsuasana kelas dan gerak-gerik siswa sebagai bagian dari ice breaking. Jabarkankegiatan pembelajaran hari ini: Review (dari kegiatan sebelumnya) dan MenggaliAlur | Durasi ± 30 detik.
Pendekatan REVIEWDurasi ± 8 menit1. Lempar ke seluruh kelas, apakah mereka telah memikirkan pertanyaan refleksi
yang ditanyakan di pertemuan sebelumnya: “Bagaimana perubahan karakter …(nama karakter) dari awal film hingga akhir film?” Dalam pembelajaran ini,karakter yang dipilih untuk pertanyaan refleksi adalah karakter Ashley O dari filmRachel, Jack and Ashley Too. | Durasi ± 10 detik
2. Ilustrasikan perubahan karakter tersebut melalui dua titik, A dan B, yang terhubungoleh garis lurus. Titik A mewakili karakter tokoh di awal film, sementara titik Bmewakili karakter tokoh di akhir film. | Durasi ± 20 detik
81
3. Tanyakan pada siswa bagaimana karakter tokoh Ashley di awal film, dibandingkandengan karakter tokoh Ashley di akhir film. Tuliskan pikiran siswa di kiri kanantitik A dan titik B. | Durasi ± 3 menit
4. Pancing ingatan siswa tentang materi Penokohan di pertemuan sebelumnya.Jembatan untuk membahas Bibi Catherine.
- Tokoh dapat dibagi menjadi tiga berdasarkan sifatnya: protagonis, antagonis, dantirtagonis.
- Pertemuan sebelumnya telah diidentifikasi bahwa protagonis dalam film adalahRachel, Jack, dan Ashley O-Too
- Sementara tirtagonis meliputi ayah Jack dan Rachel, serta anak buah Bibi Catherine- Tanyakan kepada siswa, siapa antagonis dalam film? Jawaban yang diharapkan:
Bibi Catherine.Durasi ± 1 menit
5. Gambar garis perubahan karakter untuk Bibi Catherine. | Durasi ± 20 detik6. Tanyakan pada siswa, bagaimana karakter tokoh Bibi Catherine di awal film,
dibandingkan dengan karakter tokoh Bibi Catherine di akhir film. Tuliskan pikiransiswa di kiri kanan titik A dan titik B. | Durasi ± 3 menit
7. Jelaskan pada siswa tentang kegiatan dan pembahasan materi untuk hari ini: kelasakan mempelajari unsur Alur, serta struktur, dalam cerita pendek, dengan melihatperjalanan sang antagonis, Bibi Catherine, dalam film Rachel, Jack and Ashley Too.| Durasi ± 10 detik
Ilustrasi 1. Perjalanan-Perubahan Karakter Tokoh 1 dan 2
KEGIATAN 02 | GALI TUTUP LUBANGDurasi ± 75 menitTujuan ● Siswa mampu menyusun peristiwa secara koheren (alur), dengan
mempertimbangkan petunjuk dari penokohan tokoh dan strukturcerita
● Siswa berlatih mengembangkan konsep peristiwa ke dalam sebuahparagraf
Indikator Kegiatan ● Siswa menyusun peristiwa secara koheren, mempertimbangkanpetunjuk dari penokohan (unsur dalam cerpen) dan struktur
● Siswa menuliskan konsep peristiwa ke dalam paragraf
81
3. Tanyakan pada siswa bagaimana karakter tokoh Ashley di awal film, dibandingkandengan karakter tokoh Ashley di akhir film. Tuliskan pikiran siswa di kiri kanantitik A dan titik B. | Durasi ± 3 menit
4. Pancing ingatan siswa tentang materi Penokohan di pertemuan sebelumnya.Jembatan untuk membahas Bibi Catherine.
- Tokoh dapat dibagi menjadi tiga berdasarkan sifatnya: protagonis, antagonis, dantirtagonis.
- Pertemuan sebelumnya telah diidentifikasi bahwa protagonis dalam film adalahRachel, Jack, dan Ashley O-Too
- Sementara tirtagonis meliputi ayah Jack dan Rachel, serta anak buah Bibi Catherine- Tanyakan kepada siswa, siapa antagonis dalam film? Jawaban yang diharapkan:
Bibi Catherine.Durasi ± 1 menit
5. Gambar garis perubahan karakter untuk Bibi Catherine. | Durasi ± 20 detik6. Tanyakan pada siswa, bagaimana karakter tokoh Bibi Catherine di awal film,
dibandingkan dengan karakter tokoh Bibi Catherine di akhir film. Tuliskan pikiransiswa di kiri kanan titik A dan titik B. | Durasi ± 3 menit
7. Jelaskan pada siswa tentang kegiatan dan pembahasan materi untuk hari ini: kelasakan mempelajari unsur Alur, serta struktur, dalam cerita pendek, dengan melihatperjalanan sang antagonis, Bibi Catherine, dalam film Rachel, Jack and Ashley Too.| Durasi ± 10 detik
Ilustrasi 1. Perjalanan-Perubahan Karakter Tokoh 1 dan 2
KEGIATAN 02 | GALI TUTUP LUBANGDurasi ± 75 menitTujuan ● Siswa mampu menyusun peristiwa secara koheren (alur), dengan
mempertimbangkan petunjuk dari penokohan tokoh dan strukturcerita
● Siswa berlatih mengembangkan konsep peristiwa ke dalam sebuahparagraf
Indikator Kegiatan ● Siswa menyusun peristiwa secara koheren, mempertimbangkanpetunjuk dari penokohan (unsur dalam cerpen) dan struktur
● Siswa menuliskan konsep peristiwa ke dalam paragraf
81
3. Tanyakan pada siswa bagaimana karakter tokoh Ashley di awal film, dibandingkandengan karakter tokoh Ashley di akhir film. Tuliskan pikiran siswa di kiri kanantitik A dan titik B. | Durasi ± 3 menit
4. Pancing ingatan siswa tentang materi Penokohan di pertemuan sebelumnya.Jembatan untuk membahas Bibi Catherine.
- Tokoh dapat dibagi menjadi tiga berdasarkan sifatnya: protagonis, antagonis, dantirtagonis.
- Pertemuan sebelumnya telah diidentifikasi bahwa protagonis dalam film adalahRachel, Jack, dan Ashley O-Too
- Sementara tirtagonis meliputi ayah Jack dan Rachel, serta anak buah Bibi Catherine- Tanyakan kepada siswa, siapa antagonis dalam film? Jawaban yang diharapkan:
Bibi Catherine.Durasi ± 1 menit
5. Gambar garis perubahan karakter untuk Bibi Catherine. | Durasi ± 20 detik6. Tanyakan pada siswa, bagaimana karakter tokoh Bibi Catherine di awal film,
dibandingkan dengan karakter tokoh Bibi Catherine di akhir film. Tuliskan pikiransiswa di kiri kanan titik A dan titik B. | Durasi ± 3 menit
7. Jelaskan pada siswa tentang kegiatan dan pembahasan materi untuk hari ini: kelasakan mempelajari unsur Alur, serta struktur, dalam cerita pendek, dengan melihatperjalanan sang antagonis, Bibi Catherine, dalam film Rachel, Jack and Ashley Too.| Durasi ± 10 detik
Ilustrasi 1. Perjalanan-Perubahan Karakter Tokoh 1 dan 2
KEGIATAN 02 | GALI TUTUP LUBANGDurasi ± 75 menitTujuan ● Siswa mampu menyusun peristiwa secara koheren (alur), dengan
mempertimbangkan petunjuk dari penokohan tokoh dan strukturcerita
● Siswa berlatih mengembangkan konsep peristiwa ke dalam sebuahparagraf
Indikator Kegiatan ● Siswa menyusun peristiwa secara koheren, mempertimbangkanpetunjuk dari penokohan (unsur dalam cerpen) dan struktur
● Siswa menuliskan konsep peristiwa ke dalam paragraf
82
Pada pertemuan sebelumnya, siswa telah belajar mendalami salah satu unsurpembangun cerita pendek yaitu penokohan. Pertemuan kali ini siswa akan diajak untukmendalami unsur lainnya yaitu Alur dengan menggunakan bahan film (Rachel, Jack andAshley Too) yang telah diputar di sesi Cerpen 2. Merujuk pada Kegiatan 01, tokoh yangdiangkat dalam Kegiatan 02 adalah Bibi Catherine.
Siswa akan diajak untuk memetakan struktur cerita melalui identifikasi peristiwa-peristiwa (alur) yang terjadi kepada Bibi Catherine.
Ilustrasi 2. Struktur Cerita Pendek
Persiapan1. Kertas HVS untuk lembar kerja siswa (sesuai jumlah kelompok, masing-masing
kelompok mendapat 2 lembar HVS2. Sticky Notes untuk ditempel ke lembar HVS, masing-masing lembar ditempel 3
sticky notes3. Sticky Notes ‘Rangkaian Peristiwa Bibi Catherine’4. Spidol5. Selotip6. Lembar ‘Rangkaian Peristiwa Bibi Catherine’
Pendekatan1. Fasilitator membagikan lembar ‘Rangkaian Peristiwa Bibi Catherine’, minta
bantuan siswa untuk bantu membagikan. Minta siswa untuk sekaligus mengamatiisi lembar tersebut. | Durasi ± 1 menit
2. Fasilitator menggambar struktur cerpen di papan tulis, dengan titik-titik dalamstruktur, tanpa mengisi penanda (misal: pengenalan cerita, pengungkangkapanperistiwa, dsb). | Durasi ± 1 menit
3. Susun sticky notes ‘Rangkaian Peristiwa Bibi Catherine’ di kiri kanan GambarStruktur Cerpen di papan tulis. | Durasi ± 1 menit
4. Ajak siswa memperhatikan depan kelas. Minta siswa amati semua yang tertempeldi papan tulis. | Durasi ± 1 menit
5. Tanyakan pada siswa titik-titik yang menandai alur cerita dalam Gambar StrukturCerpen. Dimulai dari awal cerita, hingga akhir cerita. Jelaskan. | Durasi ± 3 menit
82
Pada pertemuan sebelumnya, siswa telah belajar mendalami salah satu unsurpembangun cerita pendek yaitu penokohan. Pertemuan kali ini siswa akan diajak untukmendalami unsur lainnya yaitu Alur dengan menggunakan bahan film (Rachel, Jack andAshley Too) yang telah diputar di sesi Cerpen 2. Merujuk pada Kegiatan 01, tokoh yangdiangkat dalam Kegiatan 02 adalah Bibi Catherine.
Siswa akan diajak untuk memetakan struktur cerita melalui identifikasi peristiwa-peristiwa (alur) yang terjadi kepada Bibi Catherine.
Ilustrasi 2. Struktur Cerita Pendek
Persiapan1. Kertas HVS untuk lembar kerja siswa (sesuai jumlah kelompok, masing-masing
kelompok mendapat 2 lembar HVS2. Sticky Notes untuk ditempel ke lembar HVS, masing-masing lembar ditempel 3
sticky notes3. Sticky Notes ‘Rangkaian Peristiwa Bibi Catherine’4. Spidol5. Selotip6. Lembar ‘Rangkaian Peristiwa Bibi Catherine’
Pendekatan1. Fasilitator membagikan lembar ‘Rangkaian Peristiwa Bibi Catherine’, minta
bantuan siswa untuk bantu membagikan. Minta siswa untuk sekaligus mengamatiisi lembar tersebut. | Durasi ± 1 menit
2. Fasilitator menggambar struktur cerpen di papan tulis, dengan titik-titik dalamstruktur, tanpa mengisi penanda (misal: pengenalan cerita, pengungkangkapanperistiwa, dsb). | Durasi ± 1 menit
3. Susun sticky notes ‘Rangkaian Peristiwa Bibi Catherine’ di kiri kanan GambarStruktur Cerpen di papan tulis. | Durasi ± 1 menit
4. Ajak siswa memperhatikan depan kelas. Minta siswa amati semua yang tertempeldi papan tulis. | Durasi ± 1 menit
5. Tanyakan pada siswa titik-titik yang menandai alur cerita dalam Gambar StrukturCerpen. Dimulai dari awal cerita, hingga akhir cerita. Jelaskan. | Durasi ± 3 menit
82
Pada pertemuan sebelumnya, siswa telah belajar mendalami salah satu unsurpembangun cerita pendek yaitu penokohan. Pertemuan kali ini siswa akan diajak untukmendalami unsur lainnya yaitu Alur dengan menggunakan bahan film (Rachel, Jack andAshley Too) yang telah diputar di sesi Cerpen 2. Merujuk pada Kegiatan 01, tokoh yangdiangkat dalam Kegiatan 02 adalah Bibi Catherine.
Siswa akan diajak untuk memetakan struktur cerita melalui identifikasi peristiwa-peristiwa (alur) yang terjadi kepada Bibi Catherine.
Ilustrasi 2. Struktur Cerita Pendek
Persiapan1. Kertas HVS untuk lembar kerja siswa (sesuai jumlah kelompok, masing-masing
kelompok mendapat 2 lembar HVS2. Sticky Notes untuk ditempel ke lembar HVS, masing-masing lembar ditempel 3
sticky notes3. Sticky Notes ‘Rangkaian Peristiwa Bibi Catherine’4. Spidol5. Selotip6. Lembar ‘Rangkaian Peristiwa Bibi Catherine’
Pendekatan1. Fasilitator membagikan lembar ‘Rangkaian Peristiwa Bibi Catherine’, minta
bantuan siswa untuk bantu membagikan. Minta siswa untuk sekaligus mengamatiisi lembar tersebut. | Durasi ± 1 menit
2. Fasilitator menggambar struktur cerpen di papan tulis, dengan titik-titik dalamstruktur, tanpa mengisi penanda (misal: pengenalan cerita, pengungkangkapanperistiwa, dsb). | Durasi ± 1 menit
3. Susun sticky notes ‘Rangkaian Peristiwa Bibi Catherine’ di kiri kanan GambarStruktur Cerpen di papan tulis. | Durasi ± 1 menit
4. Ajak siswa memperhatikan depan kelas. Minta siswa amati semua yang tertempeldi papan tulis. | Durasi ± 1 menit
5. Tanyakan pada siswa titik-titik yang menandai alur cerita dalam Gambar StrukturCerpen. Dimulai dari awal cerita, hingga akhir cerita. Jelaskan. | Durasi ± 3 menit
83
6. [Instruksi] Jelaskan pada siswa tentang Sticky Notes ‘Rangkaian Peristiwa BibiCatherine’, tarik kaitan ke Lembar ‘Rangkaian Peristiwa Bibi Catherine’,terangkan bahwa siswa yang dipanggil namanya dipersilakan memilih satu stickynotes dan menyusunnya pada Gambar Struktur Cerpen. Fasilitator memberi satucontoh. | Durasi ± 3 menit
7. Siswa maju satu per satu menyusun Sticky Notes ‘Rangkaian Peristiwa BibiCatherine’ pada Gambar Struktur Cerpen. | Durasi total ± 10 menit
8. Minta siswa untuk mengamati Gambar Struktur Cerpen yang sudah dilengkapidengan alur peristiwa Bibi Catherine. Tanyakan apakah ada yang kurang tepat,undang respon siswa. Arahkan fokus ke “Jeda 6 Bulan” dan “Ending”. | Durasi ±5 menit
9. Bagi siswa ke dalam kelompok berisi 6 orang. | Durasi ± 4 menit10. Bagikan pada siswa lembar HVS yang sudah ditempel sticky notes, beserta sticky
notes (nanti untuk garapan individu). Tulis nama kelompok di belakang lembarHVS. | Durasi ± 1 menit
11. [Instruksi] Jelaskan pada siswa kegiatan yang akan mereka lakukan. Perkelompok, siswa diminta membayangkan apa yang terjadi pada Bibi Catherinepada “Jeda 6 Bulan” dan “Ending”. Minta mereka untuk menterjemahkanbayangan tersebut ke dalam kalimat-kalimat yang menjelaskan peristiwa (lihatcontoh kalimat di Lembar ‘Rangkaian Peristiwa Bibi Catherine’). Tuliskanperistiwa-peristiwa tersebut pada masing-masing sticky notes di lembar HVS yangsudah disediakan. | Durasi ± 15 menit
12. [Instruksi] Selesai melakukan kerja kelompok, minta masing-masing individudalam kelompok untuk mengembangkan masing-masing peristiwa ke dalamparagraf berisi minimal empat (4) kalimat. Masing-masing kelompok membagisendiri tugas tersebut di antara personil mereka. Masing-masing siswa menuliskanparagraf pada sticky notes persegi yang sudah disediakan, tulis nama masing-masing. | Durasi ± 1 menit
13. Siswa menulis paragraf berisi minimal empat (4) kalimat. Selesai menulisparagraf, minta masing-masing individu untuk menempelkan sticky notes merekadi balik kertas HVS, disesuaikan dengan timeline “Jeda 6 Bulan” atau “Ending”. |Durasi ± 10 menit
14. Minta masing-masing kelompok mempresentasikan isian peristiwa (tanpaparagraf), dengan berdiri dari tempat masing-masing. | Durasi masing-masingkelompok ± 3 menit; Durasi total ± 12 menit
15. Refleksi kegiatan dan materi:- Tanyakan apa kesulitan kegiatan membayangkan peristiwa, “Jeda 6 Bulan” dan
“Ending”, mana yang lebih sulit.
84
- Tanyakan kesulitan membuat paragraf. Apakah pilihan peristiwa mempengaruhihal tersebut.
- Tanyakan apakah ada isian peristiwa yang dianggap menarik dari presentasimasing-masing kelompok.
- Beri kesimpulan kegiatan: “Imajinasi itu bebas, namun yang perlu diperhatikandalam menyusun rangkaian cerita adalah hubungan sebab akibat dari satuperistiwa ke peristiwa lainnya.
Durasi ± 7 menit
KEGIATAN 05 | PENUTUP, ARAHAN PERTEMUAN BERIKUTNYADurasi ± 6 menit 30 detikTujuan ● Siswa mendapat gambaran materi yang akan dipelajari di Kegiatan
Belajar Mengajar selanjutnya dan memiliki kesempatan untukmempersiapkan diri
Indikator Kegiatan ● Arahan untuk persiapan Kegiatan Belajar Mengajar selanjutnya
Kegiatan Belajar Mengajar pada pertemuan hari ini mempelajari Alur dan StrukturCerita berangkat dari satu tokoh tertentu. Adanya fokus pada satu tokoh merupakanaspek yang tidak boleh dilupakan dari cerita pendek. Materi ini diharapkan dapatmembantu siswa di pertemuan berikutnya, ketika mereka diharapkan menyusunkerangka cerita pendek (berdasarkan unsur) sebelum nantinya masuk ke kegiatanberikutnya, yaitu menulis cerita pendek.
Persiapan1. Spidol
Pendekatan1. Tutup sesi Kegiatan Belajar Mengajar untuk hari ini. | Durasi ± 30 detik2. Jelaskan pada siswa apa yang akan mereka pelajari pada Kegiatan Belajar
Mengajar berikutnya. Garis bawahi hal-hal penting yang harus mereka persiapkan(jika ada). Tutup kelas. | Durasi ± 6 menit
85
SESI: CERPEN 5 | 90 MENIT
KOMPETENSI DASAR
3.9 Menganalisis unsur-unsur pembanguncerita pendek dalam buku kumpulancerita pendek.
4.9 Mengonstruksi sebuah cerita pendekdengan memperhatikan unsur-unsurpembangun cerpen.
INDIKATOR PETA KONSEP CERITA PENDEK
1 Menyusunkerangka cerita pendek dengan memperhatikan unsur-unsur pembangun
PENGANTAR MODUL: SESI CERPEN VPada tiga pertemuan sebelumnya, siswa diajak untuk memahami unsur-unsurpembangun cerita pendek dengan cara identifikasi melalui film Rachel, Jack and AshleyToo. Kemudian, pada dua pertemuan selanjutnya, siswa diajak untuk memperdalamunsur Penokohan dan Alur berdasarkan film yang sama (Rachel, Jack and AshleyToo)—tanpa diikuti dengan pemutaran film lagi di masing-masing sesi. Ketigapertemuan tersebut difungsikan untuk membantu agar siswa mampu memahami unsur-unsur pembangun cerita pendek secara mendalam dan menyeluruh.
Pertemuan kali ini difungsikan untuk selangkah lebih jauh. Setelah siswa mampumemahami unsur-unsur pembangun cerita pendek, langkah selanjutnya adalah siswamampu untuk menulis cerita pendek. Akan tetapi, sebelum menulis cerita pendek,terlebih dahulu siswa diajak untuk mampu menyusun ide/gagasan mereka secarasistematis dalam bentuk kerangka ide.
Penyusunan kerangka ide ini bertujuan untuk memudahkan siswa menulis cerita pendeksesuai dengan kaidah cerpen yang telah diajarkan di sesi-sesi sebelumnya.Kreativitassiswa perlu diasah, dan salah satu cara mengasah kreativitas siswa adalah denganmembantu siswamenyusun ide/gagasan dengan logika yang runut dan sistematis.
KEGIATAN 01 | PEMBUKADurasi ± 2 menitTujuan ● Mencairkan suasana sebelum memasuki kegiatan belajar mengajar
sekaligus mengidentifikasi secara umum kondisi siswa● Mengingatkan siswa atas komitmen belajar demi iklim belajar
mengajar yang kondusifPendekatan1. Pembuka kelas, ucapkan salam dan selamat pagi/ siang. Tanyakan kabar siswa.
Perhatikan suasana kelas. Perhatikan gerak-gerik siswa: apakah duduk rapi di meja,apakah masih berbicara dengan teman, apakah masih belum berada di bangku,
85
SESI: CERPEN 5 | 90 MENIT
KOMPETENSI DASAR
3.9 Menganalisis unsur-unsur pembanguncerita pendek dalam buku kumpulancerita pendek.
4.9 Mengonstruksi sebuah cerita pendekdengan memperhatikan unsur-unsurpembangun cerpen.
INDIKATOR PETA KONSEP CERITA PENDEK
1 Menyusunkerangka cerita pendek dengan memperhatikan unsur-unsur pembangun
PENGANTAR MODUL: SESI CERPEN VPada tiga pertemuan sebelumnya, siswa diajak untuk memahami unsur-unsurpembangun cerita pendek dengan cara identifikasi melalui film Rachel, Jack and AshleyToo. Kemudian, pada dua pertemuan selanjutnya, siswa diajak untuk memperdalamunsur Penokohan dan Alur berdasarkan film yang sama (Rachel, Jack and AshleyToo)—tanpa diikuti dengan pemutaran film lagi di masing-masing sesi. Ketigapertemuan tersebut difungsikan untuk membantu agar siswa mampu memahami unsur-unsur pembangun cerita pendek secara mendalam dan menyeluruh.
Pertemuan kali ini difungsikan untuk selangkah lebih jauh. Setelah siswa mampumemahami unsur-unsur pembangun cerita pendek, langkah selanjutnya adalah siswamampu untuk menulis cerita pendek. Akan tetapi, sebelum menulis cerita pendek,terlebih dahulu siswa diajak untuk mampu menyusun ide/gagasan mereka secarasistematis dalam bentuk kerangka ide.
Penyusunan kerangka ide ini bertujuan untuk memudahkan siswa menulis cerita pendeksesuai dengan kaidah cerpen yang telah diajarkan di sesi-sesi sebelumnya.Kreativitassiswa perlu diasah, dan salah satu cara mengasah kreativitas siswa adalah denganmembantu siswamenyusun ide/gagasan dengan logika yang runut dan sistematis.
KEGIATAN 01 | PEMBUKADurasi ± 2 menitTujuan ● Mencairkan suasana sebelum memasuki kegiatan belajar mengajar
sekaligus mengidentifikasi secara umum kondisi siswa● Mengingatkan siswa atas komitmen belajar demi iklim belajar
mengajar yang kondusifPendekatan1. Pembuka kelas, ucapkan salam dan selamat pagi/ siang. Tanyakan kabar siswa.
Perhatikan suasana kelas. Perhatikan gerak-gerik siswa: apakah duduk rapi di meja,apakah masih berbicara dengan teman, apakah masih belum berada di bangku,
85
SESI: CERPEN 5 | 90 MENIT
KOMPETENSI DASAR
3.9 Menganalisis unsur-unsur pembanguncerita pendek dalam buku kumpulancerita pendek.
4.9 Mengonstruksi sebuah cerita pendekdengan memperhatikan unsur-unsurpembangun cerpen.
INDIKATOR PETA KONSEP CERITA PENDEK
1 Menyusunkerangka cerita pendek dengan memperhatikan unsur-unsur pembangun
PENGANTAR MODUL: SESI CERPEN VPada tiga pertemuan sebelumnya, siswa diajak untuk memahami unsur-unsurpembangun cerita pendek dengan cara identifikasi melalui film Rachel, Jack and AshleyToo. Kemudian, pada dua pertemuan selanjutnya, siswa diajak untuk memperdalamunsur Penokohan dan Alur berdasarkan film yang sama (Rachel, Jack and AshleyToo)—tanpa diikuti dengan pemutaran film lagi di masing-masing sesi. Ketigapertemuan tersebut difungsikan untuk membantu agar siswa mampu memahami unsur-unsur pembangun cerita pendek secara mendalam dan menyeluruh.
Pertemuan kali ini difungsikan untuk selangkah lebih jauh. Setelah siswa mampumemahami unsur-unsur pembangun cerita pendek, langkah selanjutnya adalah siswamampu untuk menulis cerita pendek. Akan tetapi, sebelum menulis cerita pendek,terlebih dahulu siswa diajak untuk mampu menyusun ide/gagasan mereka secarasistematis dalam bentuk kerangka ide.
Penyusunan kerangka ide ini bertujuan untuk memudahkan siswa menulis cerita pendeksesuai dengan kaidah cerpen yang telah diajarkan di sesi-sesi sebelumnya.Kreativitassiswa perlu diasah, dan salah satu cara mengasah kreativitas siswa adalah denganmembantu siswamenyusun ide/gagasan dengan logika yang runut dan sistematis.
KEGIATAN 01 | PEMBUKADurasi ± 2 menitTujuan ● Mencairkan suasana sebelum memasuki kegiatan belajar mengajar
sekaligus mengidentifikasi secara umum kondisi siswa● Mengingatkan siswa atas komitmen belajar demi iklim belajar
mengajar yang kondusifPendekatan1. Pembuka kelas, ucapkan salam dan selamat pagi/ siang. Tanyakan kabar siswa.
Perhatikan suasana kelas. Perhatikan gerak-gerik siswa: apakah duduk rapi di meja,apakah masih berbicara dengan teman, apakah masih belum berada di bangku,
86
apakah menyandarkan kepala di atas meja, dsb. Gunakan pengamatan terhadapsuasana kelas dan gerak-gerik siswa sebagai bagian dari ice breaking. | Durasi ± 30detik.
2. Tanyakan apakah siswa membawa binder. Tanyakan isian mood tracker dalambinder. Pancing apakah ada yang ingin bercerita. Datangi siswa yang mengaku/menunjukkan gerak-gerik mengisi mood tracker. Undang siswa yang bersediamembagi isian mood tracker dengan seisi kelas.| Durasi ± 1 menit 30 detik
KEGIATAN 02 | MENONTON FILMDurasi ± 15 menitTujuan ● Siswa menonton film pendek sebagai analogi cerita pendek (logika
menonton film sama dengan logika membaca teks)● Siswa mengasah kembali kemampuan mengamati unsur-unsur
pembangun cerpen melalui film.Indikator Kegiatan ● Mengasah kembali unsur-unsur pembangun cerita pendekmelalui
film.Persiapan Film Seserahan Proyektor, laptop, dan pengeras suara.
Pendekatan1. Persiapkan semua keperluan Kegiatan Belajar Mengajar:- Proyektor, laptop, dan pengeras suara siap digunakan. | Durasi ± 5 menit
2. Putarkan film Seserahan. Sembari film diputar, amati gerak-gerik siswa dan catatbagian-bagian ketika siswa antusias atau sebaliknya. | Durasi ± 10 menitDurasi total ± 15 menit
Pertimbangan Pemilihan FilmFilm Seserahan bercerita tentang pengantin wanita yang sedang menunggu
pengantin pria. Sayangnya, pengantin pria dan keluarganya menemui beberapa masalahdalam perjalanan ke rumah pengantin wanita. Pada akhirnya, pengantin pria terlambatdatang dan pernikahan tidak jadi dilangsungkan.
Film Seserahandipilih karena mampu menyampaikan ide yang sederhanadalam waktu yang singkat. Menonton film ini selayaknya seperti membaca ceritapendek yang sederhana—yang bisa diselesaikan dalam waktu satu kali duduk. Pada sesiini, siswa diharapkan bisa menyusun ide-ide cerita yang sederhana dan dekat dengankeseharian mereka.KEGIATAN 03 | CURAH PENDAPAT -MENYUSUN KERANGKA IDECERITA PENDEKDurasi ± 65 menitTujuan ● Siswa mampu menyusun ide/gagasan cerita pendek dan membuat
kerangka cerita pendek berdasarkan unsur-unsur pembangun.● Siswa mampu menulis cerita pendek sesuai dengan kerangka yang
telah dibuat sebelumnya.Indikator Kegiatan ● Membuat kerangka cerpen berdasarkan unsur-unsur pembangun
cerita pendek.
87
Persiapan1. LembarKerja Siswa:- Kertas HVS, 2pcs
Untuk penyusunan kerangka ide cerpen berdasarkan enam unsur pembangun cerpen(Topik, Tema, Amanat, Penokohan, Alur, dan Latar).
2. PetunjukUnsur Pembangun CerpenRincian enam unsur pembangun cerpen (Topik, Tema, Amanat, Penokohan, Alur,dan Latar) dari film Seserahan. Rincian ini bisa menjadi contoh yang konkretbagisiswa, untuk membantu memudahkan mereka mengisi/menyusun kerangka idecerpen di Lembar Kerja.
3. Bank IdePotongan kertas berisi ragam ide untuk membantu siswa menyusun kerangkacerpen. Setiap idemewakili enam unsur pembangun cerpen (Topik, Tema, Amanat,Penokohan, Alur, dan Latar)
AksiFasilitator
1. Persiapkan semua keperluan Kegiatan Belajar Mengajar:- ATK/ Alat bantu Kegiatan Belajar Mengajar di meja guru, siap digunakan. |
Durasi ± 30 detik
AksiFasilitator
2. Rangkaian kegiatan:- Pembagian Lembar Kerja Siswa (HVS, 2 lembar) dan Petunjuk Unsur
Pembangun Cerpen| Durasi ± 30 detik
- Persilahkan siswa mengamati Lembar Kerja dan Petunjuk Unsur PembangunCerpen mereka masing-masing | Durasi ± 1 menit
Aksi Siswa - Di kertas pengerjaan, siswa dipersilakan menuliskan nama mereka | Durasi ±30 detik
InstruksiFasilitator
3. Jelaskan pada siswa kegiatan yang akan mereka lakukan terkait penyusunan idecerita pendek:- Cerita pendek yang mereka buat adalah cerita yang berangkat
daripengalamansiswa.- Siswa dibebaskan mengeksplorasi tema/topikdari pengalaman-pengalaman
tsb sesuai dengan keinginan dan kreativitas masing-masing.Catatan: dengan menulis pengalaman pribadi, siswa diharapkan bisa berpikirreflektif (peka melihat persoalan di sekitar mereka) | Durasi instruksi ±2menit
Aksi Siswa - Siswa dipersilakan mulai menyusun ide/gagasan di dalam Lembar Kerja |Durasi pengerjaan: ± 38menit.Catatan: Pastikan setiap jawabanpada masing-masing unsur pembanguncerita,setidaknya terdiri dari 1-2 kalimat.
AksiFasilitator
4. Selama siswa menyusun ide/gagasan, fasilitatormengamati dan mendampingiproses dengan menghampiri siswa secara berkala.
88
KEGIATAN 04 | PENUTUP, ARAHAN PERTEMUAN BERIKUTNYADurasi ± 3 menitTujuan ● Siswa mendapat gambaran materi yang akan dipelajari di Kegiatan
Belajar Mengajarselanjutnya● Siswa dapat mempersiapkan diri terkait materi Kegiatan Belajar
Mengajar selanjutnyaIndikator Kegiatan ● Arahan untuk persiapan Kegiatan Belajar Mengajar selanjutnyaPendekatan
1. Tutup sesi Kegiatan Belajar Mengajar untuk hari ini. | Durasi ± 30 detik2. Jelaskan pada siswa apa yang akan mereka pelajari pada Kegiatan Belajar
Mengajar berikutnya. Tutup kelas. | Durasi ± 2 menit
KEGIATAN 05 | PENGUMUMAN RISET LAYAR BELIADurasi ± 12 menitTujuan ● Memberikan pengumuman rencana kegiatan LAYAR BELIA
selanjutnya(Focus Group Discussion)Persiapan
1. Surat Undangan FGD (untuk 23 siswa)Pendekatan
1. Sampaikan pada siswa bahwa ini merupakan sesi terakhir LAYAR BELIA dikelas. | Durasi ± 30 detik.
2. Sampaikan pada siswa bahwa selain di kelas, program LAYAR BELIA masihdilanjutkan dengan sesi di luar kelas, yaitu Focus Group Discussion (KelompokDiskusi Terarah). | Durasi ± 30 detik.
3. Bagikan Surat Undangan ke seluruh siswa di kelas | Durasi ± 30 detik.4. Ajak siswa untuk menentukan kelompok dan menentukan waktu kegiatan FGD |
Durasi ± 10 menit.5. Tutup sesi. Pemberitahuan lebih lanjut bisa disampaikan melalui grup WhatsApp
masing-masing kelompok | Durasi ± 30 detik.
Aksi Siswa 5. Bila ada siswa yang merasa kesulitan, ajak siswa untuk mengambil kertas-kertasdi dalam Bank Ide yang telah dipersiapkan. Bank Ide berfungsi untukmembantu siswa yang merasa bingung/mengalami kebuntuan ide dalammenyusun kerangka ide cerpen.Catatan: Bank Ide juga menjadi solusi keterbatasan waktu fasilitatordalammendampingi siswa satu per satu. Dengan membaca bank ide, siswa diharapkanbisa memicu imajinasi mereka sendiri| Durasi memilih/membaca bank ide±5menit.Total durasi pengerjaan: ± 42 menitTotal kegiatan menyusun ide: ± 65 menit
89
TRANSKRIP FGDKELOMPOK 1
Vini Kami ingin tau dari media belajar yang sudah ada, mana yang paling disukaisampai yang tidak disukai? Dari ketujuh media belajar di depan merupakanmedia yang sudah kalian pelajari di kelas. Untuk Dhava, coba berbagikenapa yang paling disukai film?
Dhava Tidak gampang bosen
Vini Apakah dengan media lain kamu gampang bosen?
Dhava Iya
Vini Selain gak gampang bosen, apa sih va?
Dhava Karena sesuatu yang baru
Vini Andre, kenapa film yang paling disukai?
Andre Karena suka sama film, film apa aja suka
Vini Kenapa kamu merasa film paling pas untuk menjadi media belajarmu didalam kelas?
Andre Karena gak mudah bosen, kalau pakai film seperti mengalir suka aja begitu.
Vini Afiz kenapa suka Kahoot?
Hafiz Karena suka tebak-tebakan
Vini Sebelumnya apa tidak ada media seperti Kahoot di kelas?
Hafiz Belum ada ini yang pertama
Vini Selain suka tebak-tebakan alasannya apa hafiz?
Hafiz Karena kalau tebak-tebakan gitu jadi gampang masuk, karena dulu carabelajar pas masih kecil ditebak-tebakin. jadi baca dulu kemudian diberitebakan oleh orang tua.
Vini Bisa cerita tidak, kalau sama orang tua tebak-tebakannya gimana?
Hafiz Jadi aku baca pelajaran dulu, terus ditanyain soal sama orang tua, diberitebakan
Vini Anton kenapa suka kahoot?
Anton Karena seru, karena bisa berkompetisi dengan yang lain
90
Vini Selain yang disukai kita lihat grade yang paling bawah, dari Anton dulukenapa buku menjadi peringkat paling bawah?
Anton Karena buku harus membaca,karena baca tulisan bikin pusing
Vini Untuk Andre kenapa yang paling tidak disukai buku?
Andre Karena pusing mba lihat tulisan dan bikin bosan, bikin mengantuk
Vini Tapi kan selama ini pakai buku terus gimana?
Andre Aku biasanya kalau tidak tahu tanya teman, lebih masuk ke otak kalaudiajarin temen. belajar sendiri tidak bisa.
Vini Untuk hafiz kenapa tidak suka buku?
Hafiz Karena sekarang sudah jarang baca buku, karena kurang waktu banyakkegiatan
Vini Kasih tau dong sibuk apa?
Hafiz Rohis, Dewan Ambalan Pramuka, kemudian SAKA, saka itu Satuan Karya.masih satu bidang dengan pramuka tapi ditingkat kota.
Fanie Kalau baca buku biasanya suka baca apa?
Hafiz Buku cerita suka, buku pelajaran suka
Vini Satu lagi Dhava, kenapa tidak suka penjelasan guru?
Dhava Biasanya kalau untuk penjelasan guru itu susah dapat gambaran, teruscepat bosan juga. kebanyakan bosen sama semua guru.
Vini Kami juga perlu tahu dari semua media belajar ini, yang paling seringdigunakan guru didalam kelas itu yang mana?
Hafiz Power Point , Buku
Anton Penjelasan guru.
Vini Sebenarnya yang kalian harapkan dari penyampaian guru itu seperti apasih?
Andre Yang tidak bikin bosen
Dhava Seperti tegas ada permisalan.
Hafiz Berinteraksi sama muridnya
Vini Emang biasanya terkadang gimana guru ngajarnya?
Hafiz Beda-beda terkadang cuman nulis dipapan tulis, trus gurunya tidur
91
Vini Seperti yang teman-teman tau, kemarin itu di kelas mba ukky telahmemberikan cara belajar yang mungkin belum pernah disampaikan ataudigunakan oleh guru. disini ada 8 cara yang sudah dilakukan didalam kelas.ada Dialog Bertingkat, Rotasi Argumen, Penulisan Teks Eulogi, Kahoot,Pohon Identifikasi Unsur Cerpen, Identifikasi unsur penokohan, Identifikasiunsur Alur, Kerangka ide cerpen Apakah kamu paham materi bahasaIndonesia yang diajarakan oleh tim Layar Belia?
Anton Paham, karena pembelajarannya menggunakan visual. kaya film-film gitujadi tidak membosankan jadi kaya sesuatu yang baru.
Dhava Paham, karena metode pembelajarannya seru jadi kalau mau belajar itu jadienteng. mba-mba yang ngajar juga asik jadi mudah masuk di otak.
Hafiz Paham, metode pengajarannya enak dan seru dari kesan pertama sudahbikin seneng terus bikin selanjutnya nyaman.
Andre Aku Paham, karena aku suka film, trus banyak mainan gitu games gitu jadlebih masuk karena tidak membosankan
Vini Tapi tidak semua sesi ada filmnya apakah kemudian itu masihmenyenangkan ?
Andre Masih mba karena banyak kegiatan, kaya itu lho nanti maju ke depan kelas,terus dikasi pertanyaan jadi lebih enak daripada dikasih penjelasan jadi kayasepaneng gitu.
Vini Cara belajar yang mana aja yang membuat mu paham? dan mana yangmembuatmu tidak paham? coba Anton kenapa paham dialog bertingkat?
Anton Soal mendiskripsikan kota Jogja, itu kita menulis terus dikumpulkankemudian pilih salah satu yang bagus.
Vini Trus yang Rotasi Argumen kenapa Hafiz tidak paham?
Hafiz Terkadang ada jawaban yang nyleneh karena gak masuk ke pemikirankuyang membuat tidak paham keputusan kelompok bukan cara penyampaiandari layar belia.
Vini Anton coba cerita kenapa tidak paham Rotasi Argumen?
Anton Yang bikin tidak paham kata-katanya susah dipahami kaya yang teks Charlieitu
Andre Iya aku yang itu juga sedikit bingung. jadi bahasanya kaya tinggi itu lho mbabelum nyampe
Vini Jadi contoh dari teks eulogi ya yang buat bingung, tapi kalau untuk membuatteks eulogi sudah paham ya ?
92
Andre Iya
Fanie Waktu itu kita sempet balikin teks euloginya dengan dikasih reviewdibelakangnya. itu sempet dibaca tidak? ada yang mau cerita tidak?
Anton Lupa mba aku
Andre Tapi itu emang banyak yang bener mba kan itu dibalas mbanya tapi itukebanyakan bener gitu mba
Vini Kalau interaksi seperti itu pernah tidak dilakukan guru?
Hafiz Jarang sih mba
Andre Emang udah pernah po?
Hafiz Oh komen yang personal to? belum pernah ada
Vini Oke balik lagi ya yang soal pohon identifikasi unsur intrinsik, Dhava ceritadong ?
Dhava Itu yang pohon itu kan, yang ada tema, alur kan? jadi di pohon itu ada tema,latar tempat, suasana , dan waktu,
Andre Itu kaya harus urutkan mba kalau yang penting itu bawah akar
Vini Kalau dengan bu Rina dijelaskan seperti apa caranya?
Dhava Ya dijelaskan ditulis di papan tulis
Hafiz Terkadang dibuat kelompok untuk diskusi
Vini Oke kita lanjut yang bermain Kahoot, coba Anton?
Anton Karena cepet-cepetan bener dapat point jadi seperti ada gregetnya.
Vini Kalau di kelas pernah menggunakan cara game seperti Kahoot ini gak?
Andre Dulu pernah ada dari PPL.
Hafiz Di pelajaran geografi dan biologi.
Vini Oke berarti gak hanya di Bahasa Indonesia saja ya, lanjut ke identifikasiunsur penokohan ya ada dua orang yang tidak paham, Andre coba cerita
Andre Itu film sama tugasnya soal yang harus menjawab itu kan jarak waktunyaharinya agak lama jadi udah lupa sama filmnya. itukan disuruh nulismenitnya tapi akhirnya gak jadi ditulis menitnya tapi aku tetap menuliskannya
Vini Karena terjeda waktunya jadi lupa ya, itu terjeda berapa waktunya?
Andre Satu minggu to
93
Fanie Itu kan diputar ulang oleh mba ukky nah itu buat kalian jadi paham ataumalah bingung?
Andre Jadi inget kok mba
Dhava Tapi kalau diputer ulang itu kan dilompat-lompat jadi agak bingung
Vini Kalau Dhava sendiri kenapa tidak paham?
Dhava Lupa sama filmnya, walaupun dikasih selembaran yang sudah ada waktunyaitu tetep aja agak susah mba. kalau enggak lihat langsung filmnya
Fanie Yang bikin bingung itu menitannya atau bingung mencari sifatnya?
Dhava Mencari sifatnya juga bingung
Andre Waktu sama yang disuruh mencari adegan yang mana, itu udah agak lupamakanya juga susah.
Vini Kita beranjak ke identifikasi unsur alur ada satu orang yang tidak paham,boleh bercerita hafiz?
Hafiz Gak berangkat mba pas itu
Vini Jadi karena tidak masuk ya berarti tidak usah digali lebih lanjut, coba Andrecerita kenapa jadi paham?
Andre Itu yang pakai gambar gunung itu kan, nah itu awalnya kan pengenalancerita trus klimaks. seperti urutan alur
Vini Oke untuk selanjutnya kerangka ide cerpen. coba siapa yang mau bercerita.coba anton dulu?
Anton Itu disuruh nulis buat bikin cerpen, terus dikasih contoh juga
Andre Itu kaya buat kerangka tokohnya mau berapa, sifatnya apa aja, terus amanat
Dhava Kertas lembar kerjanya itu simple ada contohnya juga jadi gampang kayaada gambaran gitu
Hafiz Kalau aku suka nulis sih jadi gampang
Vini Kalau boleh tau hafiz bikin cerita apa?
Hafiz Kaya fantasy gitu, kaya nemu buku terus nyari harta karun
Fanie Aku mau tanya dikit dong, setelah sesi itu kan kelasnya bu Rina apakahdilanjutin bikin cerita?
Andre Enggak, kita bikin majas
Fanie Terimakasih teman-teman telah besedia mengikuti FGD
94
Seserahan (2013)Film oleh Jason Iskandar
Tema : Tradisi, Keluarga
Amanat :- Pernikahan memang persatuan dua keluarga, tidak hanya
persatuan dua individu, tetapi selayaknya tetap memberikanruang bagi individu untuk mengambil keputusan.
- Ingin memenuhi sesuatu yang ideal (contoh: tradisi) bolehsaja, tetapi hendaklah tetap menggunakan akal sehat yangmempertimbangkan keadaan
- Tepat waktu- Dihadapkan pada permasalahan, sebaiknya fokus untuk
mencari solusi, jangan mengeluh saja dan membuat orangyang mendengar pusing tujuh keliling
Penokohan :- Pengantin Perempuan- Pengantin Laki-laki- Pihak Perempuan (Tak terlihat, tetapi terdengar suara)- Pihak Laki-laki (Tak terlihat, tetapi terdengar suara)- Penghulu (Tak terlihat, tetapi terdengar suara)
Alur : Alur MajuPengenalan Cerita :
- Wajah pengantin perempuan yang penuh penantian danketidakpastian
Pengungkapan Peristiwa:- Pengantin laki-laki dan rombongan mempermasalahkan
kemungkinan keterlambatan merekaMenuju Konflik:
- Rombongan pengantin laki-laki tidak kunjung datang- Rombongan pengantin laki-laki mempertanyakan apakah
mereka ada di jalur yang benar- Rombongan pengantin laki-laki mengeluhkan soal buah
bahan seserahan yang tidak segarPuncak Konflik :
- Ayam seserahan lepas di dalam mobil, kemudian keluarmobil
Penyelesaian :- Penghulu harus pergi menghadiri pernikahan lain- Wajah pengantin perempuan menangis
95
LatarLatar Waktu :
- Pagi hari, waktu ijabLatar Tempat :
- Rumah pengantin perempuan, lokasi ijab- Jalan, menuju rumah pengantin perempuan
Latar Suasana :- Gaduh- Terburu-buru- Penuh ketidakpastian- Dongkol- Pasrah
96
Notulensi Rapat17 Oktober 2019
1. Evaluasi kegiatan Layar Belia tanggal 17 Oktober 2019● Saran dari Ibu Rina; Durasi lebih diperpendek, tambahan durasi
untuk persiapan teknis di awal dan setelah selesai.● Porsi Fasilitator lebih banyak berbicara dibandingkan dengan
siswa, karena pengaruh durasi yang sudah habis.● Saran dari mba Uky, dalam pemberian materi atau materi yang
akan disampaikan kepada siswa ditulis di kertas besar dannantinya kertas tersebut ditempelkan di papan tulis.
● Lebih membagi porsi tugas antara Fasilitator dan Guru.● Dalam pengerjaan tugas yang diberikan kepada siswa,
menggunakan metode yang lebih dianggap menyenangkan bagisiswa dan lebih mengedepankan kreatifitas siswa. seperti contohtugas demokrasi yang ditempel di kelas.
● Untuk kegiatan layar belia minggu depan hari Selasa tanggal 22Oktober 2019, Sediakan Alokasi waktu untuk mengulas materi hariini yang belum sempat terbahas dengan maksimal di kelas.
2. Rancangan Kegiatan Layar Belia tanggal 22 Oktober 2019● Film yang digunakan berdurasi maksimal 70 Menit● Filmnya lebih mengangkat kental sisi penokohan seperti
perkembangan karakter● Menyiapkan materi sisipan binder
3. Kumpul tanggal 18 Oktober pukul 11, dengan pokok pembahasan :● Film yang akan diputar pada tanggal 22 Oktober 2019● Materi sisipan binder● Budgeting● Kahoot (dalam bentuk kasaran atau gambaran secara umum yang
akan dikembangkan hari senin tanggal 21 Oktober 2019)
97
PERTANYAAN FILM
RACHEL, JACK, AND ASHLEY TOO
1. Pada adegan Rachel di sekolah dia selalu sendiri dan tidak memiliki temansama sekali. Apa kamu pernah berada di posisi Rachel? Lalu apakah masihterjadi sampai sekarang?
2. Rachel terlalu berlebihan dalam memuja idolanya, hingga membeli robotmenyerupai idolanya yang Rachel rasa mampu mengerti apa yang iarasakan dibandingkan kakak dan ayahnya. Kamu punya artis idola jugaenggak sih? Kalau boleh tau siapa dan apa sih yang buat kamu sampaimengidolakannya?
3. Pada adegan Rachel dan Jack bertengkar karena robot Ashley Too danayahnya tidak bisa berbuat apa-apa. Menurut kamu perbuatan yangdilakukan rachel benar enggak dan mengapa? Kamu juga pernahbertengkar dengan anggota keluargamu tidak? Trus cara kamumenyelesaikan masalah tersebut gimana?/ senadainya kamu di posisi rachel apa yang bakalan kamu lakuin?
4. Rachel, Jack, dan Ashley dalam film digambarkan sedang mengalamikesepian dalam hidupnya dan tidak memiliki tempat untuk meceritakankeluh kesah dan apa pun yang sedang mereka rasakan. Kamu pernah gaksih merasa sangat kesepian ?, dan kalian punya enggak tempat atau orangyang sangat kamu percaya untuk menjadi tempatmu bercerita?
5. Dalam film, Ashley merasa tertekan dengan hidup yang dijalaninya danhanya memendam masalahnya sendiri dengan menulis apa saja yang iarasakan ke dalam buku diary. Apa kamu juga seperti Ashley yang tidakpernah mengekspresikan atau bercerita tentang masalahmu kepada oranglain? jika iya/tidak kalau boleh tau kasih alasanya dong?
98
TOR DISKUSI
1. Diskusi bersama ini akan membahas tentang bagaimana sebuahmetode pendekatan terhadap subjek tertentu yang nantinya akan diimplementasikan kedalam suatu riset penelitian .
2. Alasan pemilihan topik diskusi adalah untuk menggali lebih dalamuntuk mendapatkan modal awal, baik dalam bentuk informasimaupun kemungkinan- kemungkinan lainnya sebelum terjunlangsung ke target yang dituju.
3. Subjek yang akan dituju antara lain : Laki-laki usia remaja untuk mengetahui sisi Maskulinitas. Keluarga petani tembakau untuk subjek Film Dokumenter Laki-laki dan Perempuan usia 20 – 25 Tahun sebagai target
sasaran sebuah Platform Bercerita.
4. Tujuan diadakan diskusi ini adalah untuk mendaptkan kritik dansaran dari ide yang akan kami akan presentasikan.
5. Untuk mempermudah diskusi dari subjek diatas, masing-masing darikami akan memberikan gambaran yang lebih spesifik.