Meningkatkan Produksi Padi

download Meningkatkan Produksi Padi

of 8

Transcript of Meningkatkan Produksi Padi

Meningkatkan Produksi Padi (2) Setelah semua persiapan awal selesai dikerjakan tahap berikutnya th adalah pengolahan tanah yang diawali dengan melakukan kegiatan pemulihan tanah. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan keanekaragaman kehidupan biologi yang bermanfaat di dalam tanah, menambah unsur-unsur organik untuk meningkatkan kesuburan tanah, serta menetralisir senyawa-senyawa beracun dalam tanah. Tujuan utama dari pemulihan tanah ini adalah menciptakan tanah yang sehat untuk mendukung pertumbuhan tanaman padi yang lebih optimal. Untuk pemulihan tanah ini th dibagi menjadi 2 tahap pengolahan lahan. Tahap pertama adalah sebagai berikut: - Secepatnya, setelah panen, jerami disebar (jangan dibakar) secara merata dilahan. Lebih baik lagi jika jerami dibenamkan ke dalam tanah, hal ini untuk mempercepat proses pembusukan. - Sebarkan kotoran hewan (kohe) sesuai kebutuhan. Jumlah kohe yang dibutuhkan bisa dilihat pada tahap persiapan. - Semprot hujan menggunakan MOL Komplit dengan dosis 1 liter MOL per tangki 14 liter. Pada saat penyemprotan kondisi tanah harus basah tetapi tidak banjir dan air yang ada dilahan tidak mengalir, baik masuk maupun keluar. - Kurang lebih 2-3 minggu sebelum tanam, bajak (singkal) lahan sedalam 20-30 cm. - Setelah selesai dibajak, semprot kembali lahan seperti pada penyemprotan sebelumnya. - Biarkan lahan sampai pengolahan lahan tahap kedua tiba. Sambil menunggu proses pengolahan lahan tahap kedua, siapkan lahan atau tempat untuk menyemai benih. Persemaian boleh dilakukan di sawah seperti biasanya atau di darat. Untuk yang di darat, bisa langsung ditanah atau menggunakan wadah seperti besek, pipiti atau nampan plastik. Setiap 1 m2 luas persemaian dicampur dengan 2 kg bokashi. Sedangkan untuk yang menggunakan wadah, tanah dicampur bokashi dengan perbandingan 1:1. Masukan campuran tersebut sebanyak bagian dari wadah yang digunakan. Kebutuhan benih untuk 1 hektar lahan maksimal 8 kg, hal ini th tergantung pola tanam yang digunakan. Benih yang akan disemai jangan asal benih, tetapi harus benih yang benar-benar memiliki kualitas baik. Untuk memperoleh benih yang berkualitas Akang mah suka merendamnya terlebih dahulu dalam larutan garam. Caranya gampang, siapkan ember atau wadah apa sajalah yang penting tidak bocor dan bukan dari bahan logam, kemudian tuangkan air secukupnya. Masukan garamnya th sedikit demi sedikit sambil diaduk-aduk supaya cepat larut. Uji larutan garam dengan mencelupkan telor bebek. Jika telor masih tenggelam, angkat telornya kemudian tambahkan lagi garamnya dan aduk-aduk. Lalu, lakukan lagi pengujian. Pengujian terus diulang-ulang sampai telor bebeknya ngambang (terapung). Masukan benih kedalam larutan garam. Kalau benihnya banyak, lakukan secara bertahap, jangan sekaligus. Benih yang dimasukan kedalam larutan harus terendam seluruhnya. Usahakan ketinggian air larutan garam dari permukaan benih minimal 15 cm. Benih yang tenggelam merupakan benih berkualitas baik, sedangkan yang terapung benih jelek dan harus dibuang. Setelah semua benih selesai diuji, bersihkan (bilas) benih yang terpilih dengan air bersih supaya garam yang menempel pada benih hilang. Kemudian benih direndam selama 48 jam dengan air biasa (bersih) yang sebelumnya telah dicampur dengan perangsang akar. Perangsang akar tidak perlu dibeli, bikin saja sendiri. Caranya, ambil bawang merah, yang jelek-jelek saja, kirakira sebanyak 1 ons kemudian ditumbuk (tidak perlu halus). Rendam dengan liter air. Setelah didiamkan selama 1 jam saring dan ambil airnya. Campurkan air hasil saringan dengan 5 liter air yang akan digunakan untuk merendam benih. Setelah benih direndam selama 48 jam, benih diangkat, kemudian masukan kedalam karung. Peram benih selama 24 jam. Ke esokan harinya tebarkan benih pada persemaian yang telah disiapkan. Sebelum benih ditebar, siram/semprot hujan persemaian menggunakan perangsang akar dengan dosis 1 liter perangsang dicampur 10 liter air. Sistem persemaian di darat Khusus persemaian yang dilakukan di darat, setelah benih ditebar, atasnya ditutup arang sekam atau tanah yang halus. Penutupan dengan arang atau tanah ini tidak perlu tebal, yang penting biji padi (benih) tidak terlihat. Untuk menjaga kelembaban, tutup lagi permukaan persemaian dengan karung atau daun pisang. Setiap hari, sebelum benih tumbuh, persemaian harus selalu diperiksa. Setelah benih ada yang tumbuh, penutup baru dibuka. Penyiraman mutlak dilakukan untuk menjaga tanah persemaian tetap basah. Bibit padi dipindah tanamkan ke lahan sawah pada umur 10 hari setelah semai.

Kira-kira empat hari setelah tebar, pengolahan lahan tahap kedua harus segera dilaksanakan. Urutan kegiatannya adalah sebagai berikut: - Masukan air ke lahan. Setelah lahan cukup tergenang, tutup rapat saluran masuk air. Kemudian pastikan juga tidak ada air yang mengalir ke lahan orang lain. - Semprot hujan lahan menggunakan MOL Komplit dengan dosis 1 liter MOL untuk tangki 14 liter. - Tiga hari kemudian lakukan penggaruan untuk melumatkan agregat tanah sehingga benar-benar melumpur dengan sempurna. - Berikutnya, ratakan muka tanah sesuai rata muka air agar tinggi muka air terhadap tanaman merata di seluruh petakan. Hal ini untuk menciptakan lingkungan mikro yang seragam. - Sambil meratakan lahan, setiap petakan dibuat parit keliling dan tengah. Parit ini berfungsi untuk mengatur air dan menanggulangi hama keong mas. - Lahan siap untuk ditanami.

Padi Ember Organik Secara umum, dimana pun, yang namanya menanam padi tekniknya hampir sama. Yang mebedakan hanya lokasi dan tempat tumbuhnya saja. Termasuk yang Akang bahas sekarang ini, yaitu padi ember organik. Sebetulnya disebut padi ember itu karena menanamnya atau membudidayakannya bukan dilahan sawah seperti biasanya, tetapi di ember, dan disebut organik karena dalam pemeliharaannya tidak menggunakan komponen yang berbahan kimia sintetis. Umur 56 hari setelah tanam Sudah banyak praktisi yang melakukan budidaya dengan cara ini, namun setiap pelaku memiliki teknik sendiri-sendir. Memang ada beberapa bagian yang miripmirip, dan itu menurut Akang, merupakan suatu hal yang wajar. Namun, kalau dilihat secara menyeluruh tidak ada yang sama persis. Kalo Akang membudidayakan padi di ember ini dengan cara sebagai berikut: 1. Tempat Menggunakan ember plastik hitam berdiameter 30 cm dan volumenya, kalau diisi air kira-kira 10 liter. 2. Media Terdiri dari tanah (top soil), kompos jerami yang sudah 80% menyerupai tanah dan bokashi kotoran hewan. Semua bahan dicampur dengan perbandingan sama. Kemudian campuran media diberi air, lalu diaduk-aduk sampai mendekati seperti lumpur (tetapi tidak samapai jadi lumpur). Media yang sudah melumpur itu lalu dimasukan ke dalam ember sampai ketinggian 2,5 cm di bawah permukaan/bibir ember. 3. Penanaman Pada saat menanam, benih boleh disemai dulu atau ditanam langsung (tabela) dalam media yang sudah dimasukan ke dalam ember. Apabila disemai dulu, bibit baru dipindah tanamkan ke ember diusia 10 hss (hari setelah semai). Sebelum benih disemai/ditanam langsung, benih harus direndam terlebih dahulu. Selengkapnya mengenai cara merendam dan menyemai bisa lihat disini. 4. Pemeliharaan Meliputi pemberian air, pencabutan rumput (kalo ada), pemupukan, dan penanggulangan hama dan penyakit. - Air baru diberikan apabila media kering (usahakan, sesekali, sampai kondisi medi retak basah). Pemberian air harus sampai permukaan ember. Pemberian air dihentikan saat tanaman berumur 95 hst (hari setelah tanam). - Saat tanaman berumur 14 hst (24 hss) sampai 49 hst (59 hss), pupuk tanaman dengan Nutrisi Fase Vegetatif dan saat tanaman berumur 56 hst (66 hss) sampai 91 hst (101 hss), dipupuk dengan Nutrisi Fase Generatif. Pengaplikasian pupuk dilakukan dengan cara disiram dan disemprot, berselang-seling (bergantian) setiap 7 hari sekali. - Untuk mencegah terjadinya serangan hama dan penyakit sebaiknya dilakukan penyemprotan secara berkala menggunakan Pestisida Hewani dan atau Pestisida Dari Air Cucian Beras. 5. Panen Dilakukan bila bulir padi sudah menunjukkan matang secara fisiologis, yang dicirikan dengan berwarna kuning cerah keseluruhan, serta bila ditekan dengan kuku jari tangan terasa keras dan tidak meninggalkan bekas tekanan. Biasanya kondisi tersebut setelah usia tanaman mencapai 110-120 hst (tergantung varietasnya).

Meningkatkan Produksi Padi (1) Makin ke sini biaya untuk menanam padi th, terutama pupuk dan pestisida, semakin mahal. Namun hasil yang diperoleh dari musim ke musim tetap sama, bahkan cenderung menurun, paling banyak hanya 6 ton per hektar. Hasil sebanyak ta th termasuk top-margotoplah, boleh dibilang paling unggul, biasanya mah paling banter juga cuma dapat 4 ton. Eh... sialnya lagi, sudah dapatnya sedikit pas dijual harga gabahnya murah. Tapi segitu saja sudah syukur Alhamdulillah, masih ada hasil walau pun hanya pas-pasan. Dengan alasan di atas dan berbekal sedikit informasi yang Akang peroleh dari berbagai sumber serta bermodalkan nekad, Akang ubah cara menanam padi dari cara-cara yang seperti biasanya Akang dan kawan-kawan petani lain lakukan. Ternyata hal ini th mengundang berbagai macam reaksi, terutama yang sifatnya mengejek, menghina, menjatuhkan bahkan ada juga yang menganggap gila. Buat Akang semua itu tidak menjadi masalah karena Akang sudah menduga jauh sebelumnnya pasti omongan-omongan yang tidak mengenakan itu th akan terjadi. Yang penting mah Akang tidak merugikan orang lain. Malahan cemoohan ta th Akang jadikan penyemangat supaya bisa berhasil dengan baik. Dan Alhamdulillah, walaupun belum maksimal, ada peningkatan produksi padi yang cukup signifikan dan menakjubkan serta menghasilkan bulir yang berkualitas. Setelah melihat hasil yang Akang peroleh, beberapa kawan petani, termasuk diantaranya mereka-mereka yang sebelumnya pernah menghina, ingin mengikuti jejak Akang dalam menanam (membudidayakan) padi. Terkadang mereka bertanya, Ini th, cara apa?, Akang jawab saja tidak tahu. Karena, memang sebenarnya Akang sendiri tidak tahu, cara menanam padi yang Akang lakukan ini disebut cara atau sistem apa. Biarlah itu menjadi urusan para ahli pertanian untuk menentukannya. Yang penting mah para petani bisa mengurangi biaya dan meningkatkan hasil padinya. Inilah cara yang Akang lakukan dalam membudidayakan tanaman padi. Yang pertama, pada bagian ini, Akang namakan tahap persiapan. Beberapa saat sebelum memasuki musim tanam atau paling telat di awal musim tanam ada hal yang perlu dipersiapkan agar pada saat dibutuhkan semuanya telah siap untuk digunakan, yaitu menyiapkan pupuk dan pestisida. Pupuk dan pestisida disini adalah pupuk dan pestisida yang dibuat sendiri bukan pupuk dan pestisida yang biasa dibeli di toko-toko pertanian yang berbahan kimia dan harganya mahal. Padi tumbuh subur dan sehat Untuk pupuk Akang gunakan 2 macam, yaitu pupuk padat dan pupuk cair. Pupuk padat menggunakan kotoran hewan yang masih mentah (belum jadi pupuk) yang digunakan sebagai pupuk dasar dan bokashi pupuk kandang untuk pupuk susulan. Pada musim tanam pertama kotoran hewan yang dibutuhkan sebanyak 10 ton dan bokashi 1 ton untuk setiap hektar lahan. Jumlah tersebut bisa kurang atau lebih, ini tergantung dari kondisi kesuburan lahan yang ada. Di musim tanam kedua, kotoran hewan dikurangi setengahnya menjadi 5 ton sedangkan bokashi tetap 1 ton. Pada musim tanam ketiga atau tanam pertama di tahun kedua, kotoran hewannya cukup 2 ton dan bokashinya ton. Sedangkan untuk musim tanam keempat dan seterusnya kotoran hewan yang diperlukan hanya 1 ton dan bokashinya ton. Pupuk cairnya menggunakan 3 jenis MOL, yaitu MOL Komplit, MOL Keong Mas dan MOL Bonggol Pisang. MOL yang pertama digunakan pada saat pengolahan lahan. Yang kedua pada saat umur tanaman 10 hari sampai keluar bunga pertama. Dan yang terakhir digunakan pada saat tanaman sudah berbunga sampai menjelang panen. Yang harus dipersiapkan selanjutnya adalah pestisida. Untuk memudahkan dalam pembuatannya, gunakan bahan-bahan yang ada di sekitar lingkungan kita saja. Kalau Akang suka menggunakan Gadung 4 kg, Cabe Rawit Merah 2 ons, Daun Sirih 2 kg, Kunyit 2 kg, Kencur 2 kg, Kulit Pohon atau Daun Gamal 3 kg dan Tembakau kg. Seluruh bahan ditumbuk halus kemudian direbus dengan 7 liter air hingga mendidih. Setelah dingin, masukan 4 buah ragi tape dan 10 liter air kelapa lalu aduk hinga rata. Setelah 4 hari pestisida ini mulai bisa digunakan. Jumlah anakan banyak, bebas hama dan penyakit Pestisida tersebut cukup ampuh untuk mengatasi berbagai hama dan penyakit padi kecuali hama yang ada di dalam

tanah, keong mas dan tikus. Untuk keong mas yang paling ampuh adalah dengan cara memungutnya dari sawah. Sedangkan hama tikus bisa diatasi dengan menebarkan cangkang jengkol atau jengkolnya langsung pada lahan.

Menanam Cabe Dalam Pot

Lahan yang sempit membuat kegiatan berkebun terkadang jadi sedikit terhambat. Tetapi, itu bukan berarti kita tidak bisa menanam apa-apa. Dengan memanfaatkan area seadanya, kegiatan berkebun justru bisa menjadi lebih berkualitas dan menyenangkan. Menanam cabe dalam pot misalanya, selain kondisinya lebih mudah dikontrol juga dapat difungsikan sebagai tanaman hias. Apalagi jika menggunakan pola bercocok tanam dengan sistem vertikultur (ditanam bertingkat), pasti terlihat lebih artistik dan hasilnya pun akan berlipat bila dibandingkan dengan sistem konvensional yang ditanam di lahan secara langsung dalam luas areal yang sama. Menyiapkan Bibit Bibit merupakan faktor yang paling menentukan dalam budidaya suatu tanaman. Meskipun pemeliharaan telah dilakukan secara maksimal, tetapi tidak akan memperoleh hasil yang optimal kalau bibit yang ditanam dari benih yang kurang baik. Untuk memperoleh benih yang baik adalah: 1. Pilih buah cabe yang sehat, lebih besar dari yang lainnya dan matang sempurna. 2. Buang bagian pangkal dan ujungnya. 3. Sayat bagian buah yang tersisa, kemudian ambil bijinya. 4. Jemur ditempat yang tidak terkena sinar matahari langsung selama tiga hari. Langkah berikutnya adalah menyemai benih yang sudah kering untuk dijadikan bibit. Kegiatan menyemai ini diawali dengan merendam benih dengan air hangat selama kurang lebih 30 menit. Selanjutnya benih direndam sehari semalam dalam larutan perangsang akar. Cara membuat larutan perangsang akar dibahas pada topik Meningkatkan Produksi Padi (2). Benih yang masih mengapung setelah sehari semalam direndam harus dibuang, karena benih tersebut pertumbuhannya tidak akan maksimal. Untuk benih yang tenggelam bungkus dengan kain basah dan biarkan sehari semalam lagi. Keesokan harinya benih baru disemaikain. Persemaian harus disiapkan bersamaan dengan kegiatan merendam benih. Media yang digunakan berupa tanah gembur yang dicampur pupuk kandang yang sudah matang dengan perbandingan sama banyak. Masukan media persemaian ke dalam plastik es yang diameternya 3-5 cm dan untuk tingginya cukup 6 cm saja. Basahi media dengan larutan perangsang akar hingga lembab. Selanjutnya, semaikan benih satu per satu. Atasnya tutup dengan media, tipis saja, supaya benih tidak terlihat. Selama benih belum tumbuh kondisi media harus selalu lembab dan waspada terhadap pencurian benih yang dilakukan semut. Benih siap untuk dijadikan bibit dan dipindah tanamkan apabila sudah memiliki empat helai daun sempurna. Persemaian Cabe Media Tanam Media tanam merupakan tempat berkembangnya akar dalam menunjang pertumbuhan tanaman. Dari media tanam ini tanaman menyerap makanan yang berupa unsur hara melalui akarnya. Media tanam harus sudah siap paling lambat dua minggu sebelum tanam supaya terjadi pemadatan media yang sempurna. Media yang baik untuk digunakan terdiri dari tanah gembur atau top soil, kompos, dan sekam padi dengan perbandingan volume sama banyak. Aduk ketiga bahan tadi sampai tercampur rata, kemudian masukan ke pot atau polybag yang memiliki diameter minimal 30 cm. Bahan-bahan di atas memiliki fungsi yang berbeda, namun satu sama lain saling mendukung. Tanah dengan sifat koloidnya memiliki kemampuan untuk mengikat unsur hara dan melalui air unsur hara dapat diserap oleh akar dengan prinsip pertukaran kation. Sekam gunanya untuk menampung/mengikat air dalam tanah, sedangkan kompos untuk menjamin tersedianya bahan penting yang akan diuraikan menjadi hara yang diperlukan oleh tanaman. Sebaiknya kompos yang digunakan adalah kompos yang terbuat dari sampah dapur dan sampah rumah tangga. Tujuannya adalah untuk ikut serta dalam menjaga lingkungan, minimalnya yang ada di sekitar kita, dari permasalahan-permasalahan yang ditimbulkan oleh sampah. Disamping itu, untuk menghemat biaya dalam pengadaan kompos. Cara pembuatan kompos berbahan baku sampah ini bisa dilihat pada topik Mengubah Sampah Jadi Berguna atau Manfaat Sampah Rumah Tangga. Penanaman

Seminggu sebelum tanam, media disiram dengan dua gelas MOL Keong Mas secara merata. Sebelum disiramkan, MOL harus dicampur air terlebih dahulu dengan dosis dua gelas MOL ditambah seember air (kira-kira 10 liter). Begitu juga sehari sebelum tanam, media harus disiram lagi menggunakan MOL dengan dosis yang sama, tetapi dalam penyiraman cukup segelas saja. Bibit yang ditanam hanya bibit yang sudah memiliki minimal empat daun sempurna, sehat dan pertumbuhannya bagus. Proses penanamannya adalah: Buat lubang persis di tengah-tengah media, kira-kira lebih besar sedikit dari ukuran media bibit. Buka plastik bibit dengan cara merobeknya. Saat merobek plastik harus berhati-hati jangan sampai merusak media dan mengakibatkan banyak akar yang terputus. Masukan bibit ke lubang yang telah dibuat. Tutup media bibit dengan media bekas pembuatan lubang, lalu ratakan. Siram media tanam dengan air biasa sampai kebas. Apabila cuaca panas, sebaiknya tanaman diberi pelindung dari pelepah pisang yang ditekuk menjadi dua bagian kemudian disungkupkan menutupi bibit menyerupai bentuk segitiga sama kaki. Pemberian pelindung ini dimaksudkan supaya bibit yang baru ditanam tetap segar dan tidak mengalami kelayuan. Perawatan Tanaman Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan tanaman adalah: 1. Penyiraman dilakukan secara rutin, setiap pagi dan sore hari. Kegiatan ini tidak perlu dilakukan apabila cuaca hujan atau tanaman dikocor dengan MOL. 2. Mulai umur 7 hari sampai keluar bunga tanaman dikocor menggunakan MOL Keong Mas dengan dosis dua gelas/ember air. Setiap tanaman cukup diberi satu gelas dan diulang seminggu sekali. 3. Sejak tanaman berbunga sampai habis masa panen pengocoran tanaman menggunakan MOL Rebung Bambu dengan dosis dan cara pengaplikasian sama seperti di atas. Mengenai pembuatan MOL diuraikan di bawah. 4. Penyemprotan menggunakan EM TANI 3 setiap lima hari sekali dengan dosis dua sdm/liter air. 5. Perempelan daun-daun tua, bunga pertama dan seluruh tunas yang keluar dari ketiak daun di bawah percabangan pertama. 6. Pencabutan tanaman liar atau rumput yang tumbuh di media tanam sekaligus dengan mengemburkan medianya. 7. Jika terjadi tanda-tanda serangan hama atau penyakit, untuk menanggulanginya, lakukan dengan menyemprotkan pestisida organik. Tanaman tumbuh normal MOL Rebung Bambu Terdiri dari Rebung Bambu kg, Air Cucian Beras 8 liter, Air Kelapa 2 liter, Buahbuahan Apkir 2 kg, Gula Merah kg dan EM TANI 1 liter. Cara pembuatanya adalah: 1. Rebung dan buah-buahan diparud/diblender/ditumbuk sampai halus. 2. Masukan kedalam ember atau drum plastik. 3. Tambahkan gula yang sudah diiris-iris, air cucian beras, air kelapa dan EM TANI 1, lalu aduk sampai merata. 4. Selanjutnya drum ditutup rapat. 5. Setiap tiga hari sekali tutup dibuka dan cairan bahan diaduk-aduk selama kurang lebih 15 menit. Gunakan pengaduk yang bersih dan terbuat dari kayu/bambu/plastik. 6. Setelah dua minggu cairan disaring dan larutan siap untuk digunakan. Di daerah Akang itu, yang namanya pematang kolam ikan th lebar-lebar. Paling sempit 1 meter. Bahkan ada yang sampai bisa masuk mobil. Ini th sengaja dibuat lebar karena untuk menahan beban air yang jumlahnya tidak sedikit. Kalau pematangnya kecil mah tidak akan kuat atuh, pasti sudah jebol. Dari pada dibiarkan begitu saja kan sayang lebih baik dimanpaatkan, misalnya untuk menanam kangkung, bayam, caisim, sawi, kacang panjang, cabe, tomat atau sayur-sayuran jangka pendek lainnya. Supaya tidak menggangu dan menyulitkan pada saat pemeliharaan ikan ataupun akses masuk ke empang, menanamnya dipinggiran pematang saja. Tatalaksana penanaman harus dilakukan secara organik. Hal ini th untuk menjaga, biar rembesan pupuk atau cipratan pestisida yang masuk ke empang tidak berbahaya dan menjadi racun yang berakibat kurang baik untuk ikannya. Disamping ta th hasil dari tanamannya, sudah pasti, akan lebih aman untuk dikonsumsi. Rasanya juga lain, seger dan lebih enak, loh! Kalau dijual harganya pun bisa lebih mahal dari yang dibudidayakan secara non organik. Khusus untuk tomat, tanam saja berjajar sepanjang pematang empang. Kasih saja jarak dari pinggir pematang itu kira-kira satu jengkal. Kalau lahanya cukup mah, tanam saja dua baris. Tapi sebelum tanam th ada beberapa hal

1. 2. 3. 4. 5.

yang harus disiapkan dan ini merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam membudidayakan tomat di galengan empang, yaitu benih, persemaian dan lubang tanam. Supaya hasilnya th optimal, sebaiknya menggunakan benih hasil introduksi perusahaan pembenihan yang cukup kompeten yang dijual di toko-toko pertanian. Tidak perlu benih impor atau yang mahal-mahal, nu penting mah daya tumbuhnya bagus, hasil buahnya banyak, tahan hama dan penyakit serta cocok ditanam di daerah (lahan) kita. Akang juga pake benih lokal yang harganya cuma 10 ribu perak per bungkusnya. Sebelum disemai th benih direndam dulu selama 24 jam. Media yang digunakan untuk menyemai adalah tanah subur (top soil) yang dicampur kompos dengan perbandingan sama banyak. Untuk mengatasi kelayuan dan terjadi stagnasi sesaat setelah penanaman, benih th disemai satu per satu pada media yang sebelumnya telah dimasukan ke daun pisang yang dibentuk seperti slinder atau plastik es kecil berdiameter 5 cm. Sambil menunggu bibit besar, siapkan dulu lubang tanamnya. Ukuran lubang cukup satu cangkulan saja dengan jarak antar lubang 50 cm. Terus masukan kompos kedalam lubang itu sampai penuh. Kira-kira seminggu sebelum tanam atau dua minggu setelah semai aduk kompos yang ada di lubang tanam dengan tanah bekas galiannya, kemudian siram dengan segelas MOL Komplit. Tentunya sebelum disiramkan MOL itu th harus dicampur air terlebih dahulu dengan perbandingan segelas MOL ditambah seember air. Setelah tiga minggu atau setelah memiliki dua daun sempurna, bibit tomat dipindah tanamkan. Kalau tempat semainya dari daun pisang mah, bibit th boleh ditanam langsung. Tetapi kalau dari plastik, plastiknya harus dirobek dan dibuang dulu. Usahakan pada waktu merobek pelastik jangan sampai media semainya pecah atau banyak akar yang terputus. Setelah selesai menanam, tanaman harus langsung disiram. Sehari atau paling lambat dua hari setelah tanam ajir harus sudah terpasang pada tiap-tiap tanaman. Hal ini untuk menjaga kerusakan akar akibat tancapan ajir. Ajir yang digunakan harus mampu menopang pohon dan buahnya. Pada tahap pemeliharaan, kegiatan rutin yang harus dilakukan adalah: 1. Menyiram setiap pagi dan sore hari atau disesuaikan dengan keadaan cuaca. 2. Memupuk dengan MOL Komplit setiap lima hari sekali sampai tanaman mengeluarkan bunga. Setelah bunga keluar ganti dengan MOL Bonggol Pisang yang dicampur EM TANI 2 dengan takaran satu banding satu (1:1). Untuk cara aplikasi dan dosisnya sama dengan cara pada penyiraman lubang tanaman seperti di atas. 3. Membersihkan gulma yang ada disekitar tanaman sekaligus melakukan pendangiran. 4. Merempel semua tunas yang keluar dari ketiak daun, kecuali tunas yang tumbuh persis dibawah bunga pertama. 5. Mengikat pohon atau dompolan buah pada ajir supaya tidak rebah. 6. Mengendalikan hama dan penyakit. Terapkan pola pencegahan jangan pengobatan. Dan selalu gunakan pestisida hayati. Kalau kegiatan rutin di atas dilaksanakan dengan baik, Akang jamin akan memperoleh hasil yang memuaskan. Pemanfaatan Urin Sebagai Pupuk Cair Tanaman memerlukan unsur nitrogen (N) lebih banyak pada fase pertumbuhan vegetatif. Banyak hal yang bisa kita manfaatkan untuk memperoleh hara ini. Salah satunya dari urin manusia. Urin atau air seni atau istilah yang lebih umum dipakai adalah air kencing, merupakan cairan sisa reaksi biokimiawi rumit yang terjadi di dalam tubuh. Sebanyak 70% bahan makanan yang dikonsumsi manusia dikeluarkan dalam bentuk air seni. Dalam sehari, orang dewasa dapat mengeluarkan air kencing antara 1 sampai 1 liter atau rata-rata 500 liter dalam setiap tahunnya. Hara terkandungannya cukup tinggi, yaitu 80% nitrogen (Larsen et al, 2001) dan sisanya fosfat serta potasium. Ketiga unsur tersebut termasuk unsur penting dalam pertumbuhan tanaman. Sudah barang tentu hal ini akan sangat bermanfaat sekali kalau dijadikan pupuk, tentunya setelah melalui proses fermentasi terlebih dahulu agar bau pesingnya terurai. Di Indonesia penggunaan pupuk dari hasil fermentasi urin manusia ini belum begitu banyak dipergunakan. Disamping faktor pengusahaannya yang belum memadai, masalah tabu dan juga jiji, sering menjadi kendalanya. Berbeda dengan Cina, Zimbabwe, Meksiko, India, Uganda, Jerman dan Swedia, pupuk urin ini merupakan bagian dari program pemanfaatan limbah yang disebut Ecological Sanitation (Ecosan). Pupuk urin memiliki banyak keunggulan, baik dari sisi lingkungan, ekonomi, maupun sosial. Dalam lingkungan, penggunaan pupuk ini memperbaiki penanganan kesehatan masyarakat. Penggunaan pupuk air seni juga mampu meningkatkan hasil panen sehingga taraf hidup masyarakat membaik. Dengan kata lain, air kencing dapat menurunkan angka kemiskinan. Hasil Penelitian Menurut Ian Caldwell dan Arno Rosemarin dari Stockholm Environment Institute, Swedia, penggunaan urin dan kotoran manusia sebagai pupuk adalah cara utama dalam menerapkan pertanian berkelanjutan. Lebih jauh lagi, hal tersebut dapat membantu tercapainya ketahanan pangan dan mendukung tersedianya nutrisi yang lebih baik.

Sementara MnKeni bersama teman-temannya dari Universitas Fort Hare, Afrika Selatan, dari hasil penelitiannya menunjukan, bahwa penggunaan urin sebagai sumber nitrogen sebanding dengan pupuk urea. Salah satu masalah yang dikhawatirkan dari pemanfaatan pupuk jenis ini adalah rasa produk tanamannya. Logikanya, penggunaan air seni sebagai pupuk berkemungkinan mempengaruhi mutu hasil tanaman. Namun, permasalahan ini ditepis oleh penelitian Surendra K. Pradhan dan rekannya dari Universitas Kuopio, Finlandia. Mereka membandingkan penggunaan air kencing manusia sebagai pupuk kubis dengan pupuk buatan industri. Hasilnya, kemampuan pupuk urin sama dengan pupuk buatan industri pada dosis 180 kg N per hektar. Bahkan pertumbuhan, biomassa, dan kandungan klorida tanaman sedikit lebih tinggi jika menggunakan pupuk air seni. Serangga yang biasanya ikut mati akibat penggunaan pupuk industri juga berkurang dengan menggunakan pupuk alami ini. Penelitian ilmuwan ini membuktikan bahwa air seni manusia dapat digunakan sebagai pupuk tanpa mengancam nilai kehigienisan tanaman yang berarti. Selain itu, rasa produk makanannya juga tak berkurang meski tanaman yang menjadi bahan bakunya diberi pupuk urin. Tanda Kebesaran Alloh Air kencing manusia, ternyata bukan sekedar cairan tak berguna. Sederet manfaat dimiliki oleh cairan tersebut. Inilah satu lagi bukti kebesaran Alloh. Sungguh, tiada yang sia-sia segala apa yang telah diciptakanNya tak terkecuali air seni. Oleh karena itu, sudah sepatutnya manusia bersyukur atas apa yang Alloh berikan. Sejatinya, hanya Dialah yang mampu menjadikan barang hina seperti urin manusia, dapat berfungsi sebagai pupuk. Ini karena Alloh adalah satusatunya Tuhan yang memiliki sifat Maha Pencipta dan Maha Mengetahui, sebagaimana firmanNya: Sesungguhnya Rabbmu, Dialah Yang Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui. (QS Al-Hijr, 15:86) Sebagian isi artikel di atas dikutip dari: www.hidayatullah.com, yang ditulis oleh Syaefudin. Penulis adalah Asisten Dosen Metabolisme, Departemen Biokimia, FMIPA Institut Pertanian Bogor. Pembuatan POC Urin Manusia Ala Kang Aji 1. Bahan terdiri dari urin 10 liter, air kelapa 10 liter, bakteri 1 liter dan gula pasir 1 kg. Jumlah tersebut boleh disesuaikan dengan kebutuhan, dengan syarat komposisi bahan mengikuti ketentuan yang ada. 2. Bakteri yang digunakan EM TANI atau Biostarter dari Air Liur. 3. Semua bahan diaduk, kemudian dimasukan kedalam molter. 4. Fermentasi selesai setelah 2 minggu. POC yang berbahan urin manusia ini diberi nama Fermak alias Fermentasi Air Kencing. Molter yang terbuat dari galon Biostarter dari Air Liur Sungguh luar biasa kebesaran Alloh. Tak satupun hasil dari ciptaanNYA ada yang sia-sia. Semua punya manfaat tersendiri, tak terkecuali dengan air liur. Meskipun menjijikan, ternyata, dalam air liur itu terdapat empat macam mikroorganisme yang bermanfaat, yaitu Saccharomyces, Cellulomonas, Lactobacillus, dan Rhizobium. Apabila bakteri yang hidup di lambung manusia ini dikumpulkan kemudian difermentasi, maka akan sangat berguna sekali dalam me-recovery tingkat kesuburan tanah. Untuk mendapatkannya tidak susah yaitu dengan cara menampung air kumur-kumur yang pertama kali, pada pagi hari setelah bangun tidur. Karena saat tidur tidak ada makanan yang masuk ke perut dalam waktu cukup lama, mikroorganisme tersebut akan naik menyantap sisa-sisa makanan yang berada di rongga mulut. Dalam keadaan inilah bakteri-bakteri tersebut berkumpul di mulut. Supaya bakteri tidak mati, dalam berkumur jangan menggunakan air yang mengandung anti septik, tetapi gunakan saja air sumur biasa. Perlu diperhatikan, air hasil kumur-kumur dari orang yang mengidap penyakit TBC, Dipteri, dan penyakit pernafasan lainnya, tidak boleh dipergunakan (ditampung).

Langkah berikutnya adalah mengembangbiakan mikroorganisme yang sudah terkumpul tadi agar jumlahnya bertambah banyak menjadi berlipat ganda sehingga daya gunanya pun menjadi lebih dahsyat. Yaitu dengan cara sebagai berikut: Setiap 2 liter mikroorganisme yang sudah terkumpul yaitu berupa bakteri yang terdapat dalam air liur, ditambah dengan 3 liter air kelapa dan kg gula pasir, kemudian difermentasikan. Setelah fermentasi berlangsung selama 14 hari, liur tersebut tak lagi berbau "naga", tetapi berbau wangi seperti bau tape. Ini menandakan bahwa bakteri sudah berkembangbiak dengan baik. Hasil dari fermentasi ini siap untuk dijadikan sebagai startrer atau dekomposer dalam pembuatan kompos atau bisa juga dimanfaatkan untuk mempercepat ketersediaan nutrisi tanaman, mengikat pupuk, mengembalikan dan meningkatkan kesuburan tanah.

Keong Mas, Hama yang Bermanfaat

Keong mas (Pomacea canaliculata) yang selama ini dikenal sebagai hama potensial tanaman padi, jika dikelola dengan baik merupakan komoditas prospektif untuk menambah penghasilan petani dan meningkatkan gizi masyarakat. Keong mas, juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, ikan, udang, sumber makanan berprotein tinggi bagi masyarakat, obatobatan dan pengontrol inang perantara parasit trematoda yang menyebabkan gatal-gatal. Kandungan gizi yang terdapat pada keong mas diantaranya omega 3, 6 dan 9 serta protein berkisar antara 16 hingga 50 persen. Di beberapa daerah, keong mas diolah menjadi berbagai jenis masakan seperti sate, pepes, sambal keong dan kecap keong. Bahkan ada beberapa masyarakat mempercayai bahwa keong mas ini dapat digunakan untuk mengobati penyakit lever. Penggunaan keong mas untuk pakan itik terbukti mampu menaikkan hasil telur hingga 80 persen. Pemberian pakan sekitar 4,5 persen tepung keong mas pada peternakan sapi potong juga memberikan hasil pertumbuhan yang cukup baik dan tingkat keuntungan paling tinggi dibandingkan pemberian pakan lain. Sebagai pakan ikan, penggantian kandungan tepung ikan menjadi tepung keong mas sebanyak 25 hingga 75 persen memberikan pengaruh cukup baik terhadap laju pertumbuhan harian individu, efisiensi pakan, retensi protein, dan retensi lemak. Selain hal-hal di atas, keong mas juga bisa dimanfaatkan untuk pembuatan MOL (mikroorganisme lokal) dan nantinya bisa didigunakan untuk memupuk tanaman padi. Bahan-bahan yang diperlukan adalah daging keong mas 1 kg, gula merah kg atau diganti dengan buah maja (Sunda: Berenuk) 1 buah dan Air kelapa 1 liter. Sedangkan cara pembuatanya sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. Daging keong mas ditumbuk sampai halus. Tambahkan gula yang sudah diiris tipis hingga tercampur merata. Masukkan ke dalam ember atau drum, tambahkan air kelapa dan aduk sampai merata. Tutup rapat ember dengan plastik. Untuk aerasi gunakan selang plastik. Ujung luar selang plastik dicelupkan ke air di dalam botol yang telah diberi cairan pemutih. Fungsi dari cairan pemutih ini adalah untuk menghindari kontaminasi dari luar. 6. Setelah 2 minggu disaring, dan larutan siap untuk digunakan. MOL bisa digunakan untuk menyemprot tanaman atau untuk pembuatan kompos. Untuk penyemprotan, gunakan liter MOL untuk setiap tangki yang berkapasitas 14 liter. Penyemprotan perlu diulang setiap 2 minggu sekali. Sedangkan untuk pembuatan kompos, 1 liter MOL dilarutkan kedalam 4 liter air dan tambahkan gula 1 ons, diaduk sampai tercampur merata kemudian siramkan ke bahan kompos.