MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN...
Transcript of MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN...
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN
MENGGUNAKAN MEDIA BLOG DALAM MATA
PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA NUSANTARA
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI-A SMA NUSANTARA)
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan
Disusun Oleh
Lutfi
NIM: 109015000046
JURUSAN PENDIDIKAN IPS
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
i
ii
iii
iv
ABSTRAK
Lutfi (109015000046). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Media
Blog Dalam Mata Pelajaran Geografi Di SMA Nusantara. Skripsi, Program Studi
Geografi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Latar belakang penelitian ini adalah pembelajaran masih berpusat pada guru, lebih
banyak guru hanya menggunakan metode ceramah, dan tidak menggunakan media
pembelajaran. Siswa kurang antusias ketika pelajaran geografi, mereka sering mengantuk di
dalam kelas. Hal ini menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa, maka cara yang digunakan
untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan media blog.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan
media blog. Penelitian ini dilakukan di SMA Nusantara. Metode yang digunakan pada
penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Reseach) dengan sampel
berjumlah 34 siswa kelas XI SMA. Instrumen yang digunakan berupa RPP, lembat observasi,
lembar wawancara dan tes hasil belajar geografi.
Hasil penelitian diperoleh bahwa aktivitas belajar siswa mengalami perubahan yang
signifikan dan rata-rata N-Gain pada siklus I 0,33 dan meningkat menjadi 0,52 pada siklus II.
Berdasarkan hasil tersebut dapat dibuktikan bahwa penggunaan media blog efektif dalam
meningkatkan hasil belajar geografi.
Kata Kunci : Media Blog, Hasil Belajar
v
ABSTRACT
Lutfi ( 109015000046 ) . Improving Student Results By Using The Media Blog In
Geography Lesson Nusantara High School . Thesis , Geography Program , Department of
Education Social Sciences ( IPS ) , Tarbiyah and Teaching Science Faculty , State Islamic
University Syarif Hidayatullah Jakarta .
The background of this research is still teacher centered learning , more teachers are
using the lecture method only , and using instructional media . Students were less
enthusiastic when geography lesson , they often sleepy in class . This leads to low student
learning outcomes , the means used to overcome these problems is to use the media blog .
This study aims to improve student learning outcomes using the blog medium . This
research was conducted in Nusantara High School . The method used in this research is
Classroom Action Research ( Classroom Action Reseach ) with sample amounts to 34
students of class XI SMA. Instrumen used in the form of lesson plans , lembat observation ,
questionnaire and test results to learn geography .
The results showed that students' learning activities change significantly and the average
N - gain in the first cycle increased to 0.33 and 0.52 in the second cycle . Based on these
results it can be proven that the use of the blog medium is effective in improving learning
outcomes geography .
Keywords : Media Blog , Learning outcomes
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis persembahkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan segala rahmat, taufik, hidayah, nikmat dan karunia-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan penelitian pendidikan ini dengan baik. Salawat beserta salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Beserta keluarganya,
para sahabatnya, dan para pengikutnya.
Penelitian ini dilakukan guna memenuhi persyaratan kelulusan untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidkan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan IPS
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam penulisan penelitian pendidikan ini, penulis menyadari sepenuhnya masih
terdapat banyak kekurangan dan keterbatasan ilmu pengetahuan yang penulis miliki.Namun
berkat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak akhirnya penelitian pendidikan ini dapat
terselesaikan. Oleh karena itu, sudah sepantasnya penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam menyusun penelitian pendidikan ini. Ucapan terima
kasih tersebut penulis sampaikan kepada:
1. Ibu. Nurlena Rifa’I, M.A, Ph.D Selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, Ketua Jurusan Pendidikan IPS, beserta seluruh
staf Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah.
3. Bapak. Moch. Noviadi Nugroho, M.Pd, sebagai pembimbing skripsi yang telah
banyak memberikan ilmu dan waktunya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan penelitian pendidikan ini.
4. Bapak. Drs. H. Syaripulloh, M.Si, sebagai dosen Penasihat Akademik yang
banyak membantu serta membimbing penulis selama mengikuti perkuliahan di
Universitas ini.
5. Para dosen yang mengajar di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, khususnya
yang mengajar di Jurusan Pendidikan IPS. Penulis mengucapkan banyak terima
kasih.
6. Kepada seluruh staf perpustakaan umum dan fakultas Tarbiyah Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta penulis mengucapkan banyak terima kasih.
7. Bapak. Syafiuddin, M.Pd selaku kepala SMA Nusantara beserta para stafnya,
terutama Ibu Siti Hajar, S.Pd selaku guru geografi. Saya mengucapkan terima
vii
kasih juga kepada seluruh dewan guru dan para siswa/siswi SMA Nusantara yang
tidak bisa saya sebutkan satu persatu, tapi tidak mengurangi rasa terima kasih dan
rasa hormat saya.
8. Kepada orang tua, serta adik-adikku tersayang, terima kasih atas segala doa,
perhatian, motivasi dan kasih sayang.
9. Kepada sahabat-sahabat Wahyu Dwijayanto (Dj), Ajami Solihin (Jamong), Agus
Suherman (Cikal), Al-Masih (Landolo), Akbar Fauzi (Kober), Halikin (Jorge),
Iqbal Munajat (Ibel) , Abduh Abdurrohman, Fadli Yajid (pajid), Abdul Ajiz
(Gagap), Bianda. Yang telah memberikan motivasi, waktu, tenaga, dan
kesempatan untuk membantu menyelesaikan skripsi ini.
10. Kepada teman-teman seperjuangan di Jurusan Pendidikan IPS angkatan 2009
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Wahyu Dwijayanto, Abduh
Abdurrohman, Abdul Aziz, Akbar Fauzi, mahbub, Anjayudin, Halikin, dll.
Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para
pembaca pada umumnya.Apabila terdapat kekurangan dan kesalahan adalah semata-
mata keterbatasan ilmu yang penulis miliki.
Jakarta, 8 Januari 2014
Penulis
Lutfi
viii
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan.............................................................................................. i
Halaman Pernyataan............................................................................................... ii
Abstraksi................................................................................................................. iii
Kata Pengatar.......................................................................................................... v
Daftar Isi ................................................................................................................ vii
Daftar Tabel............................................................................................................ ix
Daftar Lampiran...................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah........................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah................................................................................. 6
C. Pembatasan Masalah................................................................................. 6
D. Perumusan Masalah................................................................................. 6
E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian........................................ 6
BAB II KAJIAN TEORI
A. DESKRIPSI TEORI……............................................................................ 8
1. Hakikat Media pembelajaran............................................................ 8
a. Pengertian Media Pembelajaran……………………..…...8
b. Fungsi Media Pendidikan……………………................10
c. Pemilihan Media Pengajaran……………………….........13
d. Macam macam Media Pembelajaran…………………......16
2. Hakekat Blog……………........................................................18
a. Pengertian Blog………………………………………......18
b. Kelebihan dan Kekurangan Blog……………………….....19
3. Hakekat Hasil Belajar....................................................... 20
a. Pengertian Belajar…………………………………....….. 20
b. Pengertian Hasil Belajar………………………………..... 22
c. Factor yang Mempengaruhi Hasil Belajar…………….......22
d. Prinsip-prinsip Belajar………………………………….....24
4. Pelajaran Geografi..............................................................25
a. Pengertian Pelajaran Geografi…………………………......25
b. Pengertian Geografi……………………………………......26
B. Penelitian yang Relevan.......................................................................... .28
C. Kerangka Berfikir.................................................................................... ..29
ix
D. Hipotesis Tindakan........................................................................ 20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat, Waktu dan Sumber Data Penelitian............................................31
B. Metode Penelitian dan Desain Penelitian...................................................33
C. Subjek Atau Partisipan Yang Terlibat Dalam Penelitian……………… ......34
D. Peran dan Posisi Peneliti dan Penelitian................................................ 34
E. Tahapan Intervensi Tindakan.......................................................................35
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan...............................................36
G. Instrumen Pengumpulan Data.....................................................................36
H. Teknik Pemeriksaan Keterpecayaan………………………………….............37
I. Teknik Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis…………………..........41
J. Tindak Lanjut…………………………………………………………….......41
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian....................................................................... ......43
1. Penelitian Pendahuluan...................................................................... ......43
2. Analisis Refleksi Awal dan Rencana Tindakan................................. ......45
3. Penelitian Siklus I……...................................................................... ......46
4. Penelitian Siklus II……………………………….………………...........60
B. Pembahasan Hasil Temuan...................................................................... ......66
C. Keterbatasan Peneliti............................................................................... ......67
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan.............................................................................................. .......68
B. Saran........................................................................................................ .......68
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................70
LAMPIRAN – LAMPIRAN..............................................................................................72.
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kalender Kegiatan Penelitian............................................... ...................31
Tabel 3.2 Rentang Nilai Indeks Kesukaran Soal................................................ 38
Tabel 4.1 Nilai N-Gain Siklus I............................................................ ...................50
x
Tabel 4.2 nilai N-Gain Siklus II……................................................... ................55
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 RPP Siklus I…………...............................................................72
Lampiran 2 RPP Siklus II……......................................................................76
Lampiran 3 Materi Biosfer……………………………………………….............…81
Lampiran 4 Soal Uji Coba………...................................................................97
Lampiran 5 Kunci Jawaban Soal Uji Coba.......................................................104
Lampiran 6 preTest………………………………………………………................105
Lampiran 7 PostTest……..…………………....................................................108
Lampiran 8 Nilai Siswa…………………………………………………..............…111
Lampiran 9 Hasil Nilai N-Gain Siklus I…………………..............................................113
Lampiran 10 Hasil Nilai N-Gain Siklus II..........................................................115
Lampiran 11 Lembar Observasi........................................................................117
Lampiran 12 Lembar Observasi........................................................................119
Lampiran 13 Uji Validitas…………………………………….…………..................121
Lampiran 14 Reliabilitas Tes……………………………....…………..................…124
Lampiran 15 Tingkat Kesukaran……….…………………...………….................…126
Lampiran 16 Daya Pembeda………………………………..……………........................128
Lampiran 17 Rekap Analisis Butir….…………………………………….......................130
Lampiran 18 Foto Dokumentasi Kegiatan………………………………........................133
Lampiran 19 Surat Keterangan Penelitian Dari Sekolah……………….......................…135
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia sebagai makhluk Allah SWT, telah dikaruniai kemampuan-kemampuan
dasar yang bersifat rohaniah dan jasmaniah, agar dengannya manusia mampu
mempertahankan hidup serta memajukan kesejahteraannya. Kemampuan dasar manusia
tersebut dalam sepanjang sejarah pertumbuhannya merupakan modal dasar untuk
mengembangkan kehidupannya di segala bidang. Sarana utama yang dibutuhkan untuk
pengembangan kehidupan manusia tidak lain adalah pendidikan.
Masalah pendidikan merupakan masalah yang sangat penting dan tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan manusia, baik dalam kehidupan keluarga maupun dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju mundurnya suatu bangsa atau negara sebagian
besar ditentukan oleh maju mundurnya pendidikan di negara itu sendiri.
Negara Indonesia termasuk salah satu negara berkembang yang giat-giatnya
melaksanakan program pembangunan. Seiring dengan lajunya pembangunan, maka faktor
pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting karena dalam pelaksanaannya
membutuhkan tenaga-tenaga ahli yang cakap dan terampil tersebut, tiada lain harus melalui
pendidikan. Oleh karena itu pendidikan merupakan salah satu alat untuk mencapai
suksesnya pembangunan dan Pendidikan di Indonesia sendiri diharapkan mampu
menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan berwawasan yang membentuk
peradaban manusia yang bermartabat.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 Ayat tentang
Sistem Pendidikan Nasional yaitu bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”.1
Undang – undang diatas jelas mengantarkan peserta didik menuju manusia yang memiliki
potensial secara menyeluruh. Tentunya untuk mencapai itu semua atau terealisasinya
pendidikan yang sesuai dengan harapan Undang-undang di atas melibatkan berbagai pihak,
terutama guru. Sejatinya guru yang diharapkan adalah guru yang
1 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Pasal 1 Ayat 1 (Bandung: Citra Umbara, 2006), hal. 71-72
2
mempunyai keahlian di bidangnya, dan bukan guru yang mempunyai latar belakang
yang berbeda.
Dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan kualitas
manusia seutuhnya, adalah misi pendidikan yang menjadi tanggung jawab profesional
setiap guru.Pengembangan kualitas manusia ini menjadi suatu keharusan, terutama dalam
memasuki era globalisasi dewasa ini, agar generasi muda kita tidak menjadi korban dari
globalisasi itu sendiri. Pendidikan yang berorientasi pada kualitas ini menghadapi berbagai
tantangan yang tidak dapat dikejar dengan cara-cara lama yang dipakai dalam sekolah-
sekolah kita. Ibarat mengejar mobil yang melaju dengan kecapatan tinggi di atas tol dengan
delman.
Berbicara pembangunan suatu negara, pastinya sangat ditentukan oleh tingkat
kualitas pendidikan. Jika kualitas pendidikan rendah, maka sangat sulit suatu negara untuk
membangun suatu peradaban. Karena pendidikan yang berkualitaslah yang membentuk
manusia yang berkompetensi. Kompetensi intelektual, kompetensi jasmaniah, dan
kompetensi rohaniah, sehingga dengan kompetensi yang dimiliki tersebut dapat
membangun peradaban bagi bangsa dan negara yang didiaminya. Maka tidak heran jika
setiap negara berlomba-lomba dalam meningkatkan kualitas pendidikannya.
Dengan berbagai kebijakan dan undang-undang dibuat dalam rangka meningkatkan
kualitas pendidikan. Sebagai contoh, Negara Indonesia sendiri dalam rangka meningkatkan
kualitas pendidikannya dibuatnya Undang-Undang dijadikan titik pencapaian yang harus
dihasilkan dalam proses pendidikan.
Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 3
dijelaskan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
Pendidikan bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggung
jawab”2
Undang-Undang yang tersebut di atas akan terwujud apabila peran guru sebagai
tenaga pengajar dalam proses pembelajaran telah dilaksanakan secara maksimal. Guru harus
mempunyai berbagai potensi dalam pelaksanaan pengajaran, penguasaan materi pelajaran,
penggunaan metode, media dan tehnik pendekatan yang bervariasi dalam proses pengajaran,
2 Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta : PT.
Remaja Rosdakarya, 2007), hal. 4
3
karena hal tersebut merupakan hal yang sangat penting sekali agar dapat mencapai tujuan
yang diharapkan. Selain itu, kemampuan guru menguasai metode, media, maupun tehnik
dalam pengajaran juga berfungsi sebagai meningkatkan motivasi maupun hasil belajar
peserta didik, juga merangsang agar peserta didik lebih aktif dan kritis dalam proses
pembelajaran.
Guru masa depan adalah “guru yang memiliki kemampuan dan keterampilan dana
bagaimana dapat menciptakan hasil pembelajaran secara optimal. Selanjutnya memiliki
kepekaan dalam membaca tanda-tanda zaman, serta memiliki wawasan intelektual dan
berpikiran maju, tidak pernah merasa puas dengan ilmu yang ada padanya”.3
Pada hakekatnya pembelajaran adalah “proses interaksi antara peserta didik dengan
lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Dalam
interaksi tersebut banyak sekali faktor yang mempengaruhinya, baik faktor internal yang
datang dari dalam individu, maupun faktor eksternal yang datang dari lingkungan”.4
Guru sebagai pengajar bertugas memberikan pengajaran di
dalam kelas. Ia mengumpulkan pelajaran agar murid memahami dengan baik semua
pengetahuan yang telah disampaikan. Guru sebagai pembimbing berkewajiban memberikan
bantuan kepada murid agar mereka mampu menemukan masalahnya sendiri, memecahkan
masalahnya sendiri, mengenal diri sindiri dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Selain itu guru juga dikatakan sebagai manejer dalam kelas di mana dia bertanggungjawab
atas semua perencanaan, proses dan hasil belajar siswa.5
Guru sebagai pengelola kegiatan belajar mengajar memiliki tugas yang tidak mudah
karena ia merupakan faktor yang besar pengaruhnya terhadap pencapaian proses belajar
mengajar. Oleh Karena itu, guru dituntut untuk memiliki sejumlah kemampuan,
keterampilan di dalam bidangnya, serta memiliki pengetahuan dan wawasan yang
luas.Banyak sekali jenis kemampuan, keterampilan dan keahlian yang harus dimiliki guru
yang profesional, karena guru merupakan fasilitator maupun motivator bagi siswa.
Berbagai masalah yang muncul dari pengalaman mengajar mengharuskan para
pendidik mencari solusinya. Di antara berbagai masalah tersebut adalah masalah media
pembelajaran. Seorang guru dituntut untuk pintar dalam memilih media pembelajaran yang
tepat untuk diterapkan dalam proses pembelajaran dikelas, yang dapat mengaktifkan
3 Isjoni, Saatnya Pendidikan Kita Bangkit, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), hal. 77-78
4 E.Mulyasa. Kurikulum tingkat Satuan pendidikan; suatu panduan praktis, (Bandung, PT remaja
Rosdakarya, 2003), h. 255 5Oemar Hamalik .Proses Belajar mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), h.20
4
kegiatan belajar siswa, serta agar siswa dapat memahami dan menguasai setiap konsep
materi pelajaran.
Diperoleh hasil hasil observasi pra penelitian bahwa kenyataannya terdapat kendala-
kendala yang dihadapi guru selama mengajar dan untuk itulah harus dicarikan pemecahan
terhadap permaslahan tersebut. Diantara permasalahan yang ditemukan :Pertama, kondisi
kelas yang kurang kondusif. Dari hasil pengamatan yang paling utama masalah yang
diutarakan oleh guru adalah kondisi kelas yang kurang kondusif.Pada saat mengajar
kebanyakan murid tidak memperhatikan guru yang sedang menerangkan, dan ini
menyebabkan gurupun menjadi malas dalam mengajar. Metode yang dipakai ceramah
diskusi yang dilakukan secara bergantian.Kedua, ketidak aktifan murid dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran.Ini terlihat dalam observasi yang dilakukan, ketika guru mengajukan
pertanyaan terkadang murid enggan menjawabnya.Dan bahkan murid tidak pernah
mengawali untuk mengajukan pertanyaan atau merespon penjelasan materi pelajaran.
Ketiga, Hasil belajar yang rendah. Dari hal yang tersebut di atas membuat nilai hasil
evaluasi akhir belajar siswa rendah. Inti proses pengajaran tidak lain adalah kegiatan
belajar anak didik dalam mencapai suatu tujuan pengajaran. “Tujuan pengajaran tentu saja
akan dapat tecapai jika anak didik berusaha secara aktif mencapainya. Keaktifan anak didik
disini tidak hanya dituntut dari segi fisik, tetapi juga dari segi kejiwaan. Bila hanya fisik
anak yang aktif, tetapi pikiran dan mentalnya kurang aktif, maka kemungkinan besar tujuan
pembelajaran tidak tercapai”.6
Seorang pengajar tidak dapat menjadikan kerja mental peserta didik karena mereka
harus secara bersama-sama mengerti apa yang mereka dengar dan lihat kekesatuan makna.
Ketidakmampuan guru dalam menciptakan suasana belajar yang menggairahkan
dan penerapan metode maupun media pengajaran yang bervariatif sehingga tidak mampu
menciptakan keaktifan anak didik pembelajaran, dan juga terciptanya kegiatan
pembelajaran yang tidak menyenangkan bagi setiap anak didik. Guru masa depan adalah
“guru yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan kemampuan para siswanya
melalui pemahaman, keaktifan, pembelajaran sesuai dengan kemajuan zaman dengan
mengembangkan keterampilan hidup agar siswa memiliki sikap kemandirian, perilaku
adaptif, koperatif, kompetitif dalam menghadapi tantangan, tuntutan kehidupan sehari-
hari”.7
6 Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zaid, Strategi Belajar Mengajar, ( Jakarta: PT Rineka Cipta,
2006), hal. 38 7 Isjoni, Saatnya Penidikan Kita Bangkit, (Yokyakarta: Pustaka Pelajar, 2007) , hal. 81
5
Dengan latar belakang tersebut, penulis bermaksud mengadakan penelitian yang
berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Media Blog dalam
Mata Pelajaran Geografi di SMA Nusantara”.
B. Identifikasi Masalah
Dari masalah yang telah dijelaskan di atas maka dapat diidentifikasi masalahnya, yaitu:
1. Kondisi kelas yang kurang kondusif dalam kegiatan pembelajaran.
2. Ketidak aktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
3. Hasil belajar siswa yang rendah.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan Identifikasi masalah di atas, maka peneliti membatasi ruang lingkup masalah
agar pemecahanya berfokus dan jelas.Masalah yang diteliti adalah mengenai peningkatan
hasil belajar siswa kelas XI-A SMA Nusantara dengan penggunaan media Blog.
D. Perumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan langkah yang paling penting dalam penelitian ilmiah.
Perumusan masalah berguna untuk mengatasi kerancuan dalam pelaksanaan penelitian.
Berdasarkan masalah yang dijadikan fokus penelitian, masalah pokok penelitian tersebut
dirumuskan sebagai berikut :
“Bagaimanakah peningkatan hasil belajar dengan penggunaan Media Blog dalam
pelajaran Geografi Siswa Kelas XI-A SMA Nusantara”
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan
penggunakan media blog pada Pelajaran Geografi kelas XI-A SMA Nusantara.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Adapun Manfaat Teoritis dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Memberikan informasi bagaimana cara mengatasi permasalahan yang ada dalam
proses pembelajaran Geografi, terutama dalam meningkatkan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran Geografi melalui Penggunaan Media Blog
6
2. Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai blog.
3. Penelitian ini dapat memberikan informasi secara tertulis maupun sebagai
referensi mengenai materi geografi.
b. Manfaat Praktis
Adapun Manfaat Praktis dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagi guru
Hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan sebagai salah satu alternatif
membuat pembelajaran agar dapat terciptanya suasana pembelajaran yang efektif.
2. Bagi siswa
dapat memberikan suasana belajar yang menyenangkan sehingga dapat
memberikan hasil belajar yang baik dan siswa lebih aktif berpartisipasi dalam
kegiatan pembelajaran.
3. Bagi Sekolah
Penelitian ini memberikan informasi bagaimana cara mengatasi permasalahan yang
ada dalam proses pembelajaran Geografi, terutama dalam meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran Geografi melalui Penggunaan Media Blog
4. Bagi UIN/Jurusan Pendidikan IPS
Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi Jurusan tentang kajian
permasalahan pendidikan kontemporer dan kekinian.
7
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Hakikat Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah,
perantara atau pengantar. Dalam kaitan ini Gerlach & Ely (1971) mengatakan bahwa
media apabila dipahami secara garis besar media adalah manusia, materi, atau
kejadiaan yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuaan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertiaan ini, guru, buku teks, dan
lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam
proses belajar-mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau
elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau
verbal.8Istilah media adalah sarana-prasarana yang memudahkan pengajaran seperti
Teknologi, baik Teknologi Modern maupun Teknologi tradisional yang memegang
peranan penting dalam proses belajar-mengajar. Dengan Mengutip pandangan E. De
Corte, disini “media pengajaran” diartikan sebagai: “suatu sarana nonpersonal (bukan
manusia) yang digunakan atau disediakan oleh tenaga pengajar, yang memegang
peranan dalam proses belajar-mengajar, untuk mencapai tujuan instuksional”.
Akhir-akhir ini, juga kerap terdengar istilah “teknologi pendidikan” atau
teknologi pengajaran” dalam sumber-sumber literature yang membahas teknologi ini,
ternyata istilah ini diartikan dengan lain-lain cara, yaitu :
1) Penggunaan aparatur elektro-mekanis dalam pengajaran, misalnya overhead
projector, video tape recoder, slide proyektor.
2) Pengajaran melalui media elektronis –mekanis, misanya teaching machine menurut
model Skinner, Komputer.
3) Model pengajaran teori pengajaran, dengan menerapkan data hasil penelitiaan dalam
berbagai cabang ilmu psikologi dan mengembangkan apa yang disebut “ pendekatan
system” (system approach).
8 Azhar Arsyad, Media Pengajaran, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta : 1997 , hal.3.
8
4) Studi ilmiah mengenai penggunaan media dalam proses-belajar mengajar (
Educational Technology).9
Segala sesuatu alat yang digunakan dalam proses belajar pembajaran utuk
menyalurkan ilmu pengetahuan yang dapat memotivasi anak agar dapat memcapai hasil
yang baik secara optimal. Baik Papan Tulis, buku pelajaran, majalah, ensklopedi dan
media audio visual seperti film sekalipun.
Sering kali kata “media” bahkan sering dikaitkan dan digantikan dengan istilah
alat bantu atau media komunikasi seperti dikemukakan oleh Hamalik (1986) di mana ia
melihat bahwa hubungan komunikasi akan berjalan lancar dengan hasil yang maksimal
apabila menggunakan alat bantu atau media komunikasi.
Istilah “Media” bahkan sering dikaitkan atau digantikan dengan kata “Teknologi”
yang berasal dari bahasa latin tekne, bahasa Inggris “art” dan “logos”bahasa Indonesia
yaitu ilmu. Erat hubunganya dengan istilah “ Teknologi”, kita juga mengenal kata
teknik. Teknik dalam bidang pengajaran lebih bersifat apa sesungguhnya terjadi di
antara guru dan murid. Ia merupakan suatu strategi khusuanya. Dari uraian di atas
tampak jelas bahwa tampak jelas bahwa “teknologi” bukanlah hanya pembuatan
pesawat terbang model muktakhir dan sebagainya, tetapi melipat-lipat kertas jadi
pesawat terbang mainanpun merupakan bentuk teknologi, karena itu merupakan
keterampilan seni. Dari berbagai Definisi para ahli maka penulis menyimpulkan bahwa
media pembelajaran merupakan sarana dan prasana komunikasi yang dapat
menyampaikan bahan pelajaran agar mendapatkan meningkatkan hasil belajar yang
baik.
Berdasarkan Uraian beberapa batasan tentang media di atas, berikut ini akan
dikemukan ciri-ciri umum media pendidikan secara umum tentang media pendidikan
sebagai berikut :
1. Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai
hardware (perangkat keras), yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat,didengar, atau
diaraba dengan panca indera.
2. Media Pendidikan memiliki pengertian nonfisik yang dikenal sebagai software
(perangkat lunak) yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang
merupakan isi yang ingin disampaikan siswa.
3. Media pendidikan terdapat pada visual dan audio.
9 W.S. Winkel, PT Grasindo Jakarta,1991 Hal 187-188
9
4. Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar, baik di dalam
maupun di luar kelas.
5. Media pendidikan dipergunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan
siswa dalam proses pembelajaran.
6. Sikap dan perbuatan, organisasi, strategi, dan manajamen yang berhubungan dengan
penerapan suatau ilmu.10
Dari Berbagai definisi media pembelajaran merupakan alat komunikasi dengan
perantara yang digunakan guru untuk proses pembelajaran yang tujuan adalah agar
dapat memperkaya dan memperdalam proses belajar-mengajar di kelas, dengan
menggunakan media interaksi antar guru, murid dan pembelajaran terjalin dengan baik.
Media berfungsi sebagai alat pembangkit motivasi, memberikan orientas, memberikan
ilustrasi, mengadakan evaluasi, pengajaran dapat berfungsi dalam keseluruhan proses
belajar-mengajar, namun berperan sebagai komponen-komponen lain.
b. Fungsi Media Pendidikan
Dalam suatu proses belajar mengajar, dan unsur yang amat penting adalah metode
mengajar dan media pembelajaran. Kedua Aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah
metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pengajaran yang sesuai,
meskipun ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara
lain tujuan pengajaran, jenis tugas dan respon yang harus dikuasai setelah pembelajaran
berlangsung, dalam konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Meskipun
demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah
sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan
belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam
proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan pembelajaran dan bahkan membawa
pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada
tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan
penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Sealain membangkitkan motivasi dan
minat siswa, media pembelajaran juga dapat meningkatkan pemahaman.
10Azhar`Arsyad, Media….hal 6-7.
10
Levie & lentz (1982) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya
media pembelajaran, khusus media visual yaitu :
a) Fungsi atensi media merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa
untuk berkosentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang
ditampilkan atau teks materi pelajaran.
b) Fungsi efektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar
(atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah
emosi dan sikap siswa misalnya informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
c) Fungsi Konitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang
mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaiaan tujuan
untuk untuk memahami dan mengingat informasi pesan yang terkandung dalam
gambar.
d) Fungsi Kompensatoris media pengajaran terlihat dari hasil penelitiaan bahwa media
visual yang konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam
membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingat kembali.
Dengan kata lain, dan lambat dalam menerima dan memahami isi pelajaran yang
disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.11
Nana Sudjana, merumuskan fungsi media pengajaran menjadi enam Kategori,
sebagai berikut :
1) Penggunaan Media dalam proses belajar-mengajar bukan merupakan fungsi tambahan,
tetapi mempunyai fungsi sendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar
siswa mengajar yang efektif.
2) Penggunaan media pengajaran merupakan merupakan bagian yang integral dari
keseluruhan situasi pembelajaran.
3) Media pengajaran pengajaran dalam pengajaran, penggunaannya integral dengan tujuan
dari isi pelajaran.
4) Penggunaan Media dalam pengajaran bukan semata-mata alat hiburan, dalam arti
digunakan hanya sekedar melengkapi proses belajar supanya lebih menarik perhatiaan
siswa.
5) Penggunaan Media dalam pengajaran lebih diutmakan untuk mempercepat proses
belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap pengertian yang diberikan
oleh guru.
11 Azhar Arsyad, media ….Hal. 17.
11
6) Penggunaan media dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar-
mengajar.12
Secara Umum Media mempunyai fungsi sebagai berikut :
(1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat Verbalistik (dalam bentuk
kata-kata tertulis atau lisan belaka).
(2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya :
a) Objek yang terlalu bisa digantikan dengan realita, gambar, film bingkai, film atau
model.
b) Objek yang kecil dibantu dengan projector mikro,film bingkai.film, atau gambar.
c) Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timeplease
atau high speed photography.
d) Kejadian atu peristiwa yang terjadi dimasalalu bisa ditampilkan lagi lewat
rekaman film. Video, film bingkai, foto mupun secara verbal.
e) Objek yang terlalu komplek (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan
model,diagaram, dan lain-lain,
3) Penggunaan media pendidiakan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap
pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk :
a) Menimbulkan kegiatan belajar
b) Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan
dan kenyataan.
c) Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menutup kemampuaan dan
minatnya.
4) dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan
pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan
sama untuk setiap siswa maka guru banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya
harus diatasi sendiri. Hal ini akan lebih sulit bila latar belakang lingkungan siswa dan
guru berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan pendidikan, yaitu dengan kemampuan
dalam :
a) Memberikan perangsang yang sama
b) Mempersamakan pengalaman
c) Menimbulkan persepsi yang sama.
12 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru Algensindo: Bandung . 2004 h,28
12
c. Pemilihan Media Pengajaran
Media pengajaran merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan belajar-
mengajar, karena beraneka ragamnya media tersebut, maka masing-masing media
mempunyai karekteristik yang berbeda-beda.Untuk itu perlu memilih dengan cermat dan
tepat agar dapat digunakan secara tepat guna.
Di bawah ini dikemukakan beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih media
yang tepat.
1. Jenis kemampuan yang akan dicapai Sesuai dengan tujuan pengajaran. Sebagaimana
diketahui, bahwa tujuan pengajaran itu menjangkau daerah konigif, afektif, dan
psikomotor. Bila akan memilih media pengajaran, perlu dipertimbangkan beberapa
jauh media tersebut ampuh mengembangkan kemampuan atau perilaku yang
terkandung dalam rumusan tujuan yang akan dicapai.
2. Kegunaan dari berbagai jenis media itu sendiri setiap jenis media mempunyai nilai
kegunaan sendiri-diri. Hal ini harus dijadikan bahan Pertimbangan dalam memilih
jenis media yang digunakan.
3. Kemampuaan guru menggunakan sesuatu jenis media, hal itu tidak akan memberikan
mamfaat yang optimum, jika guru tidak mampu menggunakan dengan baik. Oleh
karena itu, kesederhanaan pembuatan dan penggunaaan media sering menjadiakan
faktor penentu bagi guru dalam memilih media.
4. Keluwesan atau fleksibilitas dalam penggunaannya.
Dalam memilih media harus dipertimbangkan pula faktor keluwesan/ fleksibilitas,
dalam arti seberapa jauh media tersebut dapat digunakan dengan praktis dalam
berbagai situasi dan mudah dipindahkan dari suatu tempat-ketempat lain.
5. Kesesuaian waktu dan sarana pendukung dalam salah satu hambatan yang sering
dialami dalam mengajar adalah kurang waktu yang tersedia, apalagi kalau kurikulum
terlalu berat isinya. Salah satu faktor yang perlu pula yang dipertimbangkan dalam
memilih media ialah seberapa jauh penggunaan media tersebut masih sesuai dengan
alokasi waktu yang tersedia bagi pengajaran yang bersangkutan.
6. Ketersediaan, acapkali media yang terbaik tidak tersedia sehingga guru memilih
media yang lain kerena media tersebut sudah tersedia atau mudah menyediakannya.
7. Biaya, guru atau lembaga pendidikan biasanya mencari media yang murah atau
ekonomis, sehingga media yang paling ampuh tapi mahal jarang digunakan.
13
Dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip-prinsip psikologis yang perluh
mendapatkan pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan media adalah sebagai
berikut :
a. Motivasi. Harus ada kebutuhan, minat atau keinginan untuk belajar dari pihak siswa
sebelum meminta perhatiannya untuk mengerjakan tugas dan latihan.
b. Perbedaan individual. Siswa belajar dengan cara dan tingkat kecepatan yang berbeda-
beda. Faktor-faktor seperti kemampuaan inteligensia, tingkat pendidikan, kepribadian,
dan gaya belajar mempengaruhi kemampuan dan kesiapan untuk belajar.
c. tujuan pembelajaran. Jika siswa diberitahukan apa yang diharapkan mereka pelajari
melalui media pembelajaran itu, kesempatan untuk berhasil dalam pembelajaran
semakin besar.
d. Organisasi Isi. Pembelajaran akan lebih mudah jika isi dan prosedur atau keterampilan
fisik yang akan dipelajari diatur dan diargonisasikan ke dalam urutan-urutan yang
bermakna.
e. Persiapan yang sebelum belajar. siswa sebaiknya telah mengusai secara baik pelajaran
dasar atau memiliki pengalaman yang diperlukan secara memadai yang mungkin
merupakan persyarat untuk penggunaan media dengan sukses.
f. Emosi. Pembelajaran yang melibatkan emosi dan perasaan pribadi serta kecakapan
amat berpengaruh dan bertahan.
g. Partisipasi. Agar pembelajaran berlangsung dengan baik, seorang siswa harus
menginternalkan informasi, tidak sekedar diberitahukan.
h. Umpan balik. Hasil belajar dapat meningkat apabiala secara berkala siswa
diinformasikan kemajuaan belajarnya.
i. Penguatan (reinforcement). Apabila siswa berhasil belajar didorong untuk terus
belajar.
j. Latihan dan pengulangan. Sesuatu hal baru jarang sekali dapat dipelajari secara efektif
hanya sekali jalan. Agar suatu pengetahuaan atau keterampilan harus sering diulang
dan dilatih dalam berbagai konteks.
k. Penerapan. Hasil belajar yang diinginkan adalah meningkatkan kemampuan seseorang
untuk menerapkan atau mentransfer hasil belajar pada masalah atau situasi baru.
14
d. Macam-Macam Media Pembelajaran.
Media yang telah dikenal dewasa ini tidak hanya terdiri dari dua jenis, tetapi sudah lebih
dari itu. Klasifikasi bisa dilihat dari jenisnya, daya inputnya, dari bahan cara pembuatanya.
Semua ini akan dijelaskan pada pembelajaran sebagai berikut :
Dilihat dari jenisnya ada beberapa jenis media, sebagai berikut :
a) Media Auditif
Media auditif ini adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja,
seperti radio, cassatte recorder, piringan hitam, media ini tidak cocok untuk orang tuli
atau mempunyai kelainan dalam pendengaran.
b) Media Visual
Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media
visual ini ada yang menampilakan gambar diam seperti strip (film bingkai), slides
(film bingkai) foto,peta, gambar atau lukisan, dan cetakan. Adapula media visual yang
menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu, atau film bingkai.
c) Media Audiovisual
Media visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis
media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media
yang pertama dan kedua.
Media ini dibagi ke dalam :
1) Audiovisual Diam
Audiovisual diam merupakan media yang menyampaikan suara dan gambar diam
seperti bingkai suara (sound slides), (film bingkai suara), dan cetak suara.
2) Audiovisual Gerak
Audiovisual gerak merupakan media yang menampilkan unsur suara dan gambar
yang bergerak seperti film suara dan Video-cassette.
Pembagian ini dari media ini adalah :
a. Audiovisual murni, merupakan baik unsur suara maupun unsur gambar berasal
dari sutu sumber seperti film,video-cassett, baik unsur suara maupun unsur
gambar berasal dari satu sumber seperti film, Video-cassete.
b. Audiovisual tidak murni, merupakan unsur suara dan gambarnya berasal dari
sumber berbeda, mislanya film bingkai suara unsur gambar yang bersumber
dari slide proyektor dan unsur suaranya bersumber dari tape recorder.
15
Berbagai cara dapat digunakan untuk mengidentifikasi, atau mengklafikasikan media,
Rudy dan Breth (1971) misalnya mengklafikasikan media ke dalam tujuh kelompok
media, yaitu:
a) Media audio visual bergerak, merupakan media yang paling lengkap yaitu
menggunakan kemampuan audio visual dan bergerak.
b) Media audio visual diam merupakan media kedua dari segi kelengkapan
kemampuannya kareana ia memilki semua kemampuan yang ada pada golongan
sebelum kecuali penampilan bergerak
c) Media visual gerak, memiliki kemampuan menampilkan suara disertai gerak titik
linear, jadi tidak dapat menampilkan gerakan nyata secara utuh.
d) Media visual bergerak, memiliki kemampuan seperti golongan pertama kecuali
penampilan suara.
e) Media visual diam, mempunyai kemampuan menyampaikan informasi secara
visual tetapi tidak dapat menampilkan suara maupun bergerak.
f) Media audio, media yang hanya memanipulasikan kemampuan-kemampuan suara
semata-mata.
g) Media cetak, merupakan media yang hanya mampu menampilkan informasi berupa
huruf angka dan informasi-informasi verbal tertentu.
Dari ulasan di atas berbagai macam karakteristik media yang berbeda
menunjukan perbedaan manfaat dan kelemahan masing-masing, bentuk interaksi antara
media merupakan komponen yang sangat penting untuk mengeksperesikan strategi
penyampaian.
Komponen ini sangat penting karena uraian strategi menyampaikan tidaklah
lengkap tanpa memberikan gambaran tentang pengaruh yang ditimbulkan suatu media
penting sekali untuk merangsang kegiatan belajar siswa sehingga hasil belajar tercapai
dengan baik. Tersedianya suatu media penting karena sekali untuk merangsang kegiatan
belajar siswa.
2.Hakekat Blog
a. Pengertian Blog
Blog adalah singkatan dari web log yang merupakan sebuah website yang isinya dapat di
update secara reguler. Selain itu, blog juga memungkinkan pengunjung untuk
berkomentar. Blog juga dapat dipakai untuk banyak kegiatan, seperti untuk dijadikan
16
buku atau catatan harian online, maupun untuk menulis artikel seperti halnya koran
digital. Pada umumnya blog berbasis teks, walaupun ada juga blog yang berbasis foto,
berbasis video, audio, dan sebagainya.
Pengertian Blog Serta Fungsinya secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua bagian,
yaitu :
1. Blog Pribadi
Blog pribadi merupakan jenis blog yang paling sering anda jumpai, yang berfungsi
sebagai catatan atau buku harian online seseorang.Dan blog pribadi tersebut merupakan
jenis blog yang pertama kali muncul.
17
2. Blog Usaha
Blog usaha adalah blog yang berguna untuk melakukan komunikasi sebuah perusahaan
dengan pelanggan atau konsumen, menawarkan jasa, atau informasi mengenai usaha yang
sedang dijalankan. Blog usaha juga digunakan untuk keperluan penguatan merek, atau
difungsikan untuk layanan kepada masyarakat sebagai sarana promosi.13
b. Kelebihan dan Kekurangan Blog
1. Kelebihan Blog:
a. Proses daftar mudah dan praktis
b. Bila Anda memiliki akun Gmail, maka secara otomatis Anda sudah terdaftar di
blogger.com
c. Mendukung javascript dan flash (seperti widget dan adsense)
d. Bisa digunakan dalam bahasa Indonesia (mensupport 41 bahasa)
e. File CSS dan HTML bisa diedit dan dimodifikasi sesuka Anda (bila mengerti)
f. Bisa memiliki banyak blog dengan satu akun.
g. Navigasi admin sederhana dan mudah.
h. Bisa digunakan untuk meraup rezeki (support dengan program affilasi).
i. Bisa gonta-ganti template (theme) sesuka hati dari hasil download template.
j. Upload gambar di blogger.com secara otomatis langsung masuk ke akun picasa Anda.
k. Dapat membuat laman (halaman page)
l. Dapat memposting melalui E-mail dan MMS di Hp
m. Bisa upload gambar dan video
n. Dapat membuat komunitas
o. Terdapat daftar blog yang diikuti
2. Kekurangan Blog
a. Tampilan dashbor sangat sederhana
b. Template bawaan sangat sedikit
c. Tidak ada tombol reply bawaan pada komentar (sehingga harus edit CSS atau HTML)
d. Tidak ada tags (keyword) (Sehingga harus menambahkannya pada HTML atau CSS)
13http://teknologi.kompasiana.com/internet/2013/01/15/pengertian-blog-serta-fungsinya-519896.html. Di unduh
pada tanggal 02-07-2013 pukul 12:30
18
e. Dibuka di Hp terkadang sulit14
3. Hakekat Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar secara sederhana dikatakan sebagai proses perubahan dari belum mampu
menjadi sudah mampu, terjadi dalam jangka waktu tertentu. Perubahan yang terjadi harus
secara relatif bersifat menetap (permanen) dan tidak hanya terjadi pada perilaku yang sat
ini nampak (immediate behavior), tetapi perilaku yang mungkin terjadi di masa
mendatang (potential behavior). Oleh karena itu, perubahan-perubahan terjadi karena
pengalaman. 15
Perubahan yang terjadi karena pengalaman ini membedakan dengan perubahan-
perubahan lain yang disebabkan oleh kerusakan fisik, baik karena pengaruh obat-obatan
berbahaya maupun kerena kecelakaan atau penyakit tertentu.
“Menurut Ausabel, belajar dapat diklasifikasikan ke dalam dua dimensi. Dimensi
pertama berhubungan dengan cara informasi atau materi pelajaran disajikan pada siswa,
melalui penerimaan atau penemuan. Dimensi kedua menyangkut cara bagaimana siswa
dapat mengaitkan informasi itu pada struktur-struktur kognitif yang telah ada.16
Belajar atau yang disebut juga dengan learning, adalah perubahan yang secara
relatif berlangsung lama pada perilaku yang diperoleh dari pengalaman-pengalaman.17
Psikologi Daya berpendapat, bahwa belajar adalah melatih daya-daya yang
dimiliki oleh manusia, dengan latihan tersebut akan terbentuk dan berkembang berbagai
daya yang dapat berfungsi sebagaimana mestinya, seperti daya ingat, daya pikir, daya
rasa, dan sebagainya.18
“Skinner, seperti yang dikutip Barlow dalam buku Educational Psycology: the
Teaching-Learning Process, berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi atau
penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif.”19
Artinya, ketika
14http://www.fikrishare.com/2011/03/kelebihan-dan-kekurangan-blog.html. Di unduh pada tanggal 04-07-2013
pukul 09:30 15 Zikri Neni Iska, Perkembangan Peserta Didik Perspektif Psikologi, (Jakarta: KiziBrothers, 2011), h.
65. 16 Ratna Wilis Dahar, Teori-teori Belajar, (Jakarta: Erlangga, 1996), h. 110. 17 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru Algensindo: Bandung . 2004 h,28 18 Oemar Hamalik, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009),
h. 106. 19 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2007), Cet. 13, h. 88.
19
seseorang melakukan proses belajar maka akan mengalami perubahan tingkah laku yang
menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik, maupun psikis.
Surya menyatakan bahwa belajar ialah suatu proses yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari
pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.20
“Menurut Witherington menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan dalam
kepribadian, yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respon yang baru yang berbentuk
keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan.” 21
Maksudnya adalah perubahan tingkah laku yang terjadi dalam diri individu
banyak sekali baik sifat maupun jenisnya, karena itu sudah tentu tidak setiap perubahan
dalam individu merupakan perubahan dalam arti belajar. Seperti aspek-aspek
kematangan, pertumbuhan, dan perkembangan tidak termasuk perubahan dalam
pengertian belajar.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa hanya melalui proses belajar seorang individu akan
mengalami perubahan tingkah laku secara keseluruhan baik pada aspek kognitif, afektif,
dan psikomotorik.
b. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar atau achievement merupakan realisasi atau pemekaran dari
kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiiki seseorang.Penguasaan hasil
belajar oleh seseorang dapat dilihat dari prilakunya, baik prilaku dalam bentuk
penguasaan pengetahuan, keterampilan berfikir maupun keterampilan motorik. Hampir
sebagian terbesar dari kegiatan atau perilaku yang diperlihatkan seseorang merupakan
hasil belajar.
Di sekolah hasil belajar ini dapat dilihat dari penguasaan siswa akan mata-mata
pelajaran yang ditempuhnya. Tingkat penguasaan pelajaran atau hasil belajar dalam mata
pelajaran tersebut di sekolah dilambangkan dengan angka-angka atau huruf, seperti angka
0-10 pada pendidikan dasar dan menengah dan huruf A, B, C, D pada pendidikan tinggi.22
Di sekolah, biasanya hasil belajar siswa dinyatakan dengan angka. Hasil belajar
diukur melalui tes atau penilaian hasil belajar terhadap pengetahuan, kemampuan,
20 Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2005), h. 8. 21 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT Remaja, 2007),
hal. 155. 22 Nana Syaodih S, Landasan Psikologi....., h. 102
20
kebiasaan, keterampilan, dan sikap siswa selama megikuti proses belajar dalam jangka
waktu tertentu.
c. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor raw input (yakni faktor murid/anak itu sendiri) di mana tiap anak memiliki
kondisi yang berbeda-beda dalam:
a. Kondisi fisiologis
Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan
capek,tidak dalam keadaan cacat jasmani, seperti kakinya atau tangannya (karena ini
akan mengganggu kondisi fisiologis), dan sebagainya, akan sangat membantu dalam
proses dan hasil belajar. Di samping kondisi yang umum tersebut, yang tidak kalah
pentingnya dalam mempengaruhi proses dan hasil belajar adalah kondisi panca
indera, terutama indera penglihatan dan pendengaran.
b. Kondisi Psikologis
Di bawah ini faktor psikologis yang dianggap utama dalam mempengaruhi proses dan
hasil belajar.
1) Minat
2) Kecerdasan
3) Bakat
4) Motivasi
Faktor environmental input (yakni faktor lingkungan), baik itu lingkungan alami
ataupun lingkungan social. Kondisi lingkungan juga mempengaruhi proses dan hasil
belajar. Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik/alam dan lingkungan sosial.
a. Lingkungan fisik/alami termasuk di dalamnya adalah seperti keadaan suhu,
kelembaban, kepengapan udara, dan sebagainya. Belajar pada keadaan udara yang
segar, akan lebih baik hasilnya dari pada belajar dalam keadaan udara yang panas dan
pengap.
b. Lingkungan sosial yang lain, seperti suara mesin pabrik, hiruk pikuk lalu lintas,
gemuruhnya pasar, dan sebagainya juga berpengaruh terhadap proses dan hasil
belajar. Karena itulah disarankan agar lingkungan sekolah didirikan di tempat yang
jauh dari keramaian pabrik, lalu lintas dan pasar.
Faktor instrumental input, yang di dalamnya antara lain terdiri dari:
Faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan penggunaannya
dirancangkan sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan
21
dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang telah
dirancangkan. Faktor-faktornya yaitu:
a. Kurikulum
b. Program/bahan pengajaran
c. Sarana dan fasilitas
d. Guru (tenaga pengajar)23
d. Prinsip-prinsip Belajar
Prinsip-prinsip belajar juga akan mendapatkan dan menemukan metode-metode
mengajar yang jitu serta memilih secara lebih intelegen antara metode mengajar yang
baru sehingga secara tepat dapat dapat mengarahkan kepadanya. Dengan demikian, teori
dan metode mengajar yang sahih (valid) hendaknya berhubungan dengan sifat-sifat proses
belajar kelas dan dengan faktor-faktor kognitif dan faktor-faktor sosial-afektif yang
mempengaruhinya, sehingga kegiatan subject-matter dikalangan anak didik dapat
dipermudah karenanya.
Sehubungan dengan prinsip-prinsip belajar dimaksud, Nasution, mengemukakan
antara lain:
1. Agar seorang benar-benar belajar ia harus mempunyai suatu tujuan.
2. Tujuan itu harus timbul dari atau berhubungan dengan kebutuhan hidupnya dan bukan
karena dipaksakan oleh orang lain.
3. Orang itu harus bersedia mengalami bermacam-macam kesukaran dan berusaha
dengan tekun untuk mencapai tujuan yang berharga baginya.
4. Belajar itu harus terbukti dari perubahan tingkahlakunya.
5. Selain tujuan pokok yang hendak dicapai, diperolehnya pula hasil-hasil sambilan atau
sampingan. Misalnya ia tidak hanya bertambah terampil membuat soal-soal ilmu
tetapi juga memperoleh minat yang lebih besar untuk bidang studi itu.
6. Belajar lebih berhasil dengan jalan berbuat atau melakukan. Learning by doing. The
process of learning is doing, reacting, undergoing, experiencing. Prinsip ini sangat
penting.
7. Seorang belajar sebagai keseluruhan, tidak dengan otaknya, atau secara intelektual
saja tetapi juga secara sosial, emosional, etis, dan sebagainya.
8. Dalam hal belajar seorang memerlukan bantuan dan bimbingan dari orang lain.
23 H. Abu Ahmadi, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2005), h. 103
22
9. Untuk belajar diperlukan “insight”. Apa yang dipelajari harus benar-benar dipahami.
Belajar bukan menghafal fakta logis lepas secara verbalistis.
10. Di samping mengejar tujuan belajar yang sebenarnya, seorang sering mengejar
tujuan-tujuan lain. Misalnya: Orang belajar main badminton, juga ingin menjadi juara,
mencari keharuman dan nama baik sekolahnya dan sebagainya.
11. Belajar lebih berhasil, apabila usaha itu memberi sukses yang menyenangkan.
12. Ulangan dan latihan perlu akan tetapi harus didahului oleh pemahaman.
13. Belajar hanya mungkin kalau ada kemauandan hasrat untuk belajar. 24
4. Pelajaran Geografi
a. Pengertian Pelajaran Geografi
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, pembelajaran merupakan aktivitas
yang paling utama. Ini berarti bahwa keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan banyak
bergantung pada bagaimana proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif.
Pemahaman seorang guru terhadap pengertian pembelajaran akan sangat mempengaruhi
cara guru itu mengajar.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi pembelajaran menurut beberapa ahli:
1. Knowles, Pembelajaran adalah cara pengorganisasian peserta didik untuk mencapai
tujuan pendidikan.
2. Slavin, Pembelajaran didefinisikan sebagai perubahan tingkah laku individu yang
disebabkan oleh pengalaman.
3. Woolfolk, Pembelajaran berlaku apabila sesuatu pengalaman secara relatifnya
menghasilkan perubahan kekal dalam pengetahuan dan tingkah laku.
4. Crow, Pembelajaran adalah pemerolehan tabiat, pengetahuan dan sikap.
5. Rahil Mahyuddin, Pembelajaran adalah perubahan tingkah laku yang melibatkan
ketrampilan kognitif yaitu penguasaan ilmu dan perkembangan kemahiran intelek.
6. Achjar Chalil, Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
7. Corey, Pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara
disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam
kondisi-kondisi khusus.
8. G.A.Kimble, Pembelajaran merupakan perubahan kekal secara relatif dalam
24 Abd Abror Rachman, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya, 1993), cet 4, h.
91-92.
23
keupayaan kelakuan akibat latihan yang diperkukuh.
9. Munif Chatib, Pembelajaran adalah proses transfer ilmu dua arah, antara guru sebagai
pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi.25
b. Pengertian Geografi
Geografi berasal dari bahasa Yunani yaitu kata geographica. Geographica
merupakan rangkaian dari 2 suku kata yaitu geo dan graphein, geo berarti bumi,
Graphein berarti tulisan, gambaran, uraian. Sehingga secara harfiah geografi adalah
penulisan atau penggambaran mengenai bumi.
Pengertian geografi berkembang sehingga tidak lagi sebatas pengertian secara
harfiah seperti yang disebutkan di atas. Banyak ahli geografi yang mengemukakan
pendapatnya tentang pengertian geografi. Berikut ini disajikan pendapat dari beberapa
ahli tentang pengertian geografi.
1. Claudius Ptolomeaus, mengemukakan bahwa geografi adalah suatu penyajian
dengan peta dari sebagian permukaan bumi yang menunjukan kenapmakan secara
umum.
2. Carl Ritther, geografi adalah suatu telaah mengenai bumi sebagai tempat hidup
manusia.
3. Huntington, menekankan pada iklim sebagai penentu kehidupan (faham
diterminisme iklim). Pendapatnya mengatakan bahwa penduduk pada zone iklim
sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat, sedang di daerah yang iklimnya
sangat keras (gurun, kutub) dan iklimnya terlalu menyenangkan (tropis)
perkembangan sosial budayanya sangat lambat.
4. Ferdinan Van Ricthffen, geografi adalah suatu studi tentang gejala-gejala dan sifat-
sifat permukaan bumi serta penduduknya yang disusun berdasarkan letaknya dan
mencoba menjelaskan hubungan timbal balik antara gejala-gejala dan sifat-sifat itu.
5. Ulmam, geografi adalah interaksi antar ruang
6. R. Bintarto, geografi adalah ilmu pengetahuan yang menjelaskan sifat bumi,
menganalisis gejala-gejala alam dan penduduk, srta mempelajari kekhususan corak
25
Djogjacamp, Diunduh tahun 2014 7:30
(http://carapedia.com/pengertian_definisi_pembelajaran_menurut_para_ahli_info507.html)
24
dalam kehidupan dan berusaha mencari fungsi dan unsur-unsur yang terdapat dalam
ruang dan waktu.26
26 Dra. Roida Aruan, dkk. Kurikuluim 2004 Standar Kompetensi Geografi, (Jakarta:Gematama), hal.2-3
25
B. Penelitian yang relevan
1. Ahsan Fahrudin, 06205244111, Universitas Negeri Yogyakarta, Peningkatan
Kemandirian Dan Prestasi Belajar Bahasa Jawa Melalui Blog Sebagai Media
Pembelajaran Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Candimulyo Magelang. Hasil
penelitian ini adalah blog sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan
kemandirian dan prestasi belajar siswa bahasa Jawa pada siswa kelas XI IPA-1 SMA
Negeri 1 Candimulyo Magelang. Hal ini ditandai dengan peningkatan hasill
prosentase angket respon siswa indikator kemandirian belajar siswa yang berupa
motivasi sebelum tindakan hingga setelah tindakan siklus I yaitu dari 39,5% menjadi
66%, kemudian menjadi 83,5% pada siklus II. Berupa kedisiplinan sebelum tindakan
hingga setelah tindakan siklus I yaitu dari 40% menjadi 68,25%, kemudian menjadi
86,5% pada siklus II. Berupa inisiatif dan kreatif sebelum tindakan hingga setelah
tindakan siklus I yaitu dari 47,75% menjadi 60,5%, kemudian menjadi 81,75% pada
siklus II. Berupa tanggung jawab sebelum tindakan hingga setelah tindakan siklus I
yaitu dari 46,25% menjadi 71,5%, kemudian menjadi 82,25% pada siklus II.
Peningkatan prestasi belajar dapat dilihat dari hasil nilai rata-rata pretest sebelum
menggunakan media blog sebesar 58,4, pada siklus I mengalami peningkatan
menjadi 66, kemudian pada siklus II mengalami peningkatan kembali menjadi 75,12.
Selain itu, berdasarkan pengamatan selama penelitian berlangsung terdapat
keberhasilan proses berupa peningkatan hasil indikator kemandirian belajar siswa
yang berbentuk motivasi, kedisiplinan, inisiatif dan kreatif, serta tanggung jawab.27
2. Imam Baehaqi, 073711010, Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo,
Pemanfaatan Media Blog Pada Pembelajaran Kimia Materi Hidrokarbon dan Minyak
Bumi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XA MA NU Nurul Huda
Mangkang. Penelitian ini dibagi menjadi 3 tahap, yaitu prasiklus, siklus I dan siklus II
dimana setiap siklusnya terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
Penilaian keaktifan peserta didik dalam pengelolaan pembelajaran diperoleh dari
pengamatan observer saat pembelajaran. Hasil belajar kognitif peserta didik diperoleh
dari tes evaluasi pada tiap akhir siklus. Hal ini dapat diketahui dari nilai peningkatan
nilai ketuntasan belajar siswa dari segi kognitif yaitu dari 61% pada siklus I menjadi
27
Ahsan Fahrudin, NIM 06205244111, Peningkatan Kemandirian Dan Prestasi Belajar Bahasa Jawa
Melalui Blog Sebagai Media Pembelajaran Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Candimulyo Magelang, Program Studi Bahasa Jawa Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta, 2012
26
83% pada siklus II dan dari segi afektif mengalami peningkatan dari 65,64% pada
siklus I menjadi 77,14% pada siklus II. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
dengan pemanfaatan pembelajaran melalui media blog, keaktifan dan hasil belajar
peserta didik meningkat.28
C. Kerangka Berpikir
Pendidikan merupakan hal yang utama dan penting dalam kehidupan manusia,
karena pendidikan merupakan sistem dan cara meningkatkan kualitas hidup dalam segala
bidang. Manusia dapat membina dan mengembangkan seluruh potensinya baik yang
bersifat jasmani dan rohani secara efektif dan efisien. Dengan proses pendidikan mereka
akan mampu mentransfer kebudayaannya, mengetahui baik dan buruk serta mampu
membentuk kepribadiannya. Proses pendidikan dilalui dengan proses pembelajaran.
Pembelajaran merupakan sebuah proses kegiatan yang melibatkan dua pihak yaitu
guru sebagai pengajar dan siswa sebagai orang yang belajar. Pembelajaran memiliki
tujuan yang harus dicapai oleh siswa sebagai subjek dan sekaligus objek. Seorang guru
harus mampu menciptakan kondisi belajar yang efektif dan efisien sehingga tujuan
tersebut dapat tercapai. Oleh sebab itu guru harus memahami komponen-komponen yang
ada pada proses pembelajaran yang saling berhubungan secara timbal balik dan saling
ketergantungan satu sama lain.
Tanpa disadari guru turut memberikan kontribusi terhadap faktor tersebut. Fakta
yang sering terjadi di kelas di antaranya adalah strategi pembelajaran yang diterapkan
guru masih konvensional dan kurangnya penggunaan media yang dapat memperjelas isi
materi yang dipelajari dan menarik perhatian serta minat siswa.oleh sebab itu, diperlukan
guru yang kreatif dalam memilih pendekatan, strategi, metode, serta media yang tepat
dengan kondisi siswa, sehingga pembelajaran menjadi berkualitas, efisien, dan
bermanfaat bagi siswa. Agar siswa lebih mudah dan termotivasi mempelajari gempa bumi
dan tsunami maka perlu diberikan suatu upaya kreatif yang dilakukan oleh guru terhadap
siswa.
28 Imam Baehaqi, NIM: (073711010), Pemanfaatan Media Blog Pada Pembelajaran Kimia Materi
Hidrokarbon dan Minyak Bumi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XA MA NU Nurul Huda
Mangkang, Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2012
27
Salah satu upaya yang dapat dilakukan guru adalah dengan memanfaatkan blog
sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan membantu siswa
memahami materi pelajaran. Dengan begitu siswa mengalami proses pembelajaran yang
menyenangkan dan pada akhirnya hasil belajar mereka bisa optimal.
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan deskripsi teoritis dan kerangka berfikir, maka hipotesis tindakan dalam
penelitian ini adalah pembelajaran melalui Media Blogdapat meningkatkan hasil belajar
siswa.
28
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat, Waktu dan Sumber data Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Nusantara kelas XI-A. Waktu yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pada semester ganjil tahun ajaran
2013/2014.
Alasan penulis memilih SMA Nusantara kelas XI-A sebagai tempat
penelitian adalah:
a. Sebagai tempat penulis menjalani Praktik Profesi Keguruan Terpadu sebagai
pengajar bidang studi Geografi sehingga penulis cukup mengetahui kondisi
sekolah tersebut.
b. Keadaan siswa yang masih kurang daya belajarnya, rendahnya motifasi
belajar, pemahaman, serta nilai hasil belajar siswa rendah dalam mata
pelajaran Geografi siswa kelas XI-A SMA Nusantara sehingga membuat
penulis tertarik melakukan penelitian lebih lanjut di SMA Nusantara kelas XI-
A.
c. Berdasarkan pengamatan penulis mengenai kondisi sekolah, penulis merasa
tertarik untuk memberikan kontribusi positif bagi sekolah dan bagi para siswa
di SMA Nusantara kelas XI-A
2. Waktu Penelitian
Proses penelitian dilakukan secara bertahap mulai dari perencanaan dan persiapan
instrumen, uji coba instrumen penelitian yang dilanjutkan dengan pengumpulan
data lapangan sebagai kegiatan inti penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan
Agustus - Oktober 2013.
29
Tabel 3.1.
Kalender Kegiatan Penelitian
3. Sumber Data Penelitian.
Dalam hal ini peneliti mendapatkan sumber untuk menjadi landasan serta bantuan
untuk memudahkan penulis, yaitu dengan :
a. Sumber Data Primer
Sumber data primer yang diambil dari sumber pertama yaitu responden. Responden
sebagai sumber data adalah para siswa kelas XI-A SMA Nusantara. Data Primer atau
informasi utama diperoleh melalui Pre-Test dan Post Test, berupa sejumlah
soal/pertanyaan tertulis, dan dengan menggunakan hasil observasi sebagai data utama
dan juga didukung oleh hasil wawancara.
b. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder menggunakan bahan yang bukan dari sumber pertama sebagai
sarana untuk memperoleh data atau informasi untuk menjawab masalah yang diteliti.
Data yang diperoleh berasal dari catatan-catatan, laporan hasil belajar siswa, atau
dokumen yang berkaitan dengan penelitian dari sekolah yang terkait dan dari
beberapa kepustakaan.
B. Metode Penelitian Dan Desain Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (Clasroom
Action Reaseach). Pelaksanaan dan penggunaan media blog dalam pelajaran geografi.
No Kegiatan Agustus September Oktober
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Persiapan izin penelitian
2. Mempersiapkan rencana
penelitian di kelas
3. Uji coba penelitian di
kelas
4. Mempersiapkan angket
5. Penyebaran angket
6. Pengumpulan Data
7. Pengolahan Data
8. Konsultasi Pembimbing
30
Siswa terlibat langsung dalam proses belajar mengajar. dengan demikian diharapkan hasil
belajar siswa pada pelajaran Geografi meningkat.
Peneliti berusaha mengumpulkan, mengklasifikasi, menganalisis dan
menginterpretasikan data mengenai penerapan media Blog pada pembelajaran Geografi
siswa kelas XI-A SMA Nusantara, dilanjutkan observasi dan wawancara. Setelah
diperoleh deskripsi data, kemudian penulis mengelola dan menganalisis data berdasarkan
hasil dari Pre Test dan Post Test Siklus I dan II. Penulis juga dibantu dengan melakukan
diskusi tambahan dengan kepala sekolah dan beberapa orang guru.
Pedoman yang penulis gunakan dalam penulisan skripsi ini adalah buku pedoman
penulisan skripsi Tim Penyusun Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam penelitian tindakan kelas terdiri atas rangkaian empat kegiatan yang
dilakukan dalam dua siklus. Siklus Ini dapat berhenti jika telah tercapai tujuan
pembelajaran >70, hal ini sesuai dengan KKM yang berlaku pada SMA Nusantara. Empat
kegiatan utama yang ada pada tiap siklus, yaitu :
1. Perencanaan (planning)
Peneliti merencanakan tindakan yang akan dilakukan selama proses belajar mengajar
berlangsung. Peneliti menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar
observasi, dan soal pre test maupun pos test siklus 1 dan 2
31
2. Tindakan (acting)
Pada tahap tindakan ini peneliti melaksanakan apa yang telah direncanakan pada tahap
perencanaan.
3. Pengamatan (observation)
Peneliti melakukan pengamatan pada siswa selama proses belajar mengajar
berlangsung dengan lembar observasi.
4. Refleksi (Reflection)
Pada tahap ini peneliti beserta guru menganalisis data yang telah diperoleh dari
kegiatan belajar yang dlaksanakan sesuai dengan tujuan yang direncanakan. Hasil ini
kemudian dianalisis dan akan digunakan untuk merencanakan tindakkan selanjutnya.
C. Subjek Atau Partisipan Yang Terlibat Dalam Penelitian
Pihak yang terkait dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI-A SMA Nusantara. 34
Orang Siswa, yang merupakan objek dari penelitian ini. Alasan dipilihnya kelas XI-A
SMA Nusantara sebagai Subyek karena karakteristik subyek cocok dengan judul
penelitian. Karena pada kelas XI-A terdapat beberapa masalah seperti, siswa belum
memahami materi ajar karena guru Geografi menggunakan media atau model
pembelajaran konvensional dan dirasa siswa model pembelajaran tersebut membosankan,
oleh karena itu peneliti melaksanakan penelitian dengan menggunakan media blog. Agar
siswa merasakan suasana baru dalam proses pembelajaran. Sedangkan pihak yang terkait
dalam penelitian tindakan kelas ini adalah guru Geografi.
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian
Pada penelitian tindakan kelas peneliti mempunyai peranan tersendiri yaitu sebagai
perancang kegiatan, melaksankan kegiatan, melakukan pengamatan, mengumpulkan data
serta melaporkan hasil penelitian, pada jalannya proses pembelajaran di kelas dengan
menggunakan media blog. Penelitian dibantu oleh guru kelas XI-A yang bertindak
sebagai observer.
32
E. Tahapan Intervensi Tindakan
Kegiatan Pendahuluan
Observasi Awal
Pengamatan Proses Belajar Mengajar
Masalah yang ditemukan
1. Kondisi kelas yang kurang kondusif
dalamkegiatan pembelajaran.
2. Ketidakaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran.
3. Hasil belajar yang rendah.
Siklus I
1. Tahap perencanaan penelitian, membuat lembar
materi, lembarobservasi, wawncara,RPP dan
membuat soal pretest dan postest.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Peneliti melaksankan belajar mengajar
dengan materi pelajaran Geografi.
b. Proses pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan media blog.
c. Memberikan soal pretest dan postest pada
setiap siklus.
3. Tahap Pengamatan
a. Peneliti melakukan observasi dikelas
selama proses belajar mengajar
berlangsung.
4. Tahap Reflektif
a. Melakukan evaluasi tindakan yang telah
dilakukan.
b. Memperbaiki pelakanaan tindakan sesuai
hasil belajar, untuk digunakan pada siklus
II.
Siklus II
1. Tahap perencanaan penelitian, membuat
lembar materi, lembar observasi,
wawncara,RPP dan membuat soal pretest dsn
postest.
2. Tahap Pelaksanaan
d. Peneliti melaksankan belajar mengajar
dengan materi pelajaran Geografi.
e. Proses pelaksanaan pembelajarn dengan
media blog
f. Memberikan soal pretest dan postest pada
setiap siklus.
3. Tahap Pengamatan
b. Peneliti melakukan observasi dikelas
selama proses belajar mengajar
berlangsung.
4. Tahap Reflektif
c. Melakukan evaluasi tindakan yang telah
dilakukan.
d. Memperbaiki pelaksanaan tindakan
sesuai hasil belajar, untuk digunakan
pada siklus berikutnya.
Start Start Start
Start
33
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat meningkatkan hasil belajar dengan
media blog. Penelitian akan dihentikan jika hasil belajar seluruh siswa sudah tercapai
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yaitu sebesar 70.
G. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: Lembar
observasi, pedoman wawancara, test. Berikut Penjelasan instrument-instrumen tersebut :
1. Lembar Observasi
Observasi adalah “suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis,
objektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena baik dalam situasi yang
sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu”.29
Lembar
observasi yang digunakan terdiri dari tes perbuatan berupa penilaian. Observasi
dilakukan untuk mengadakan pencatatan mengenai aktivitas siswa dalam
pembelajaran di kelas.
2. Pedoman Wawancara
Wawancara adalah “salah satu bentuk evaluasi jenis non tes yang dilakukan melalui
pecakapan dan tanya jawab, baik langsung maupun tidak langsung”.30
Wawancara
pada saat observasi dilakukan untuk mengetahui kondisi siswa serta untuk
mengetahui gambaran umum mengenai pelaksanaan pembelajaran dan masalah-
masalah yang dihadapi di kelas. Wawancara setelah tindakan dilakukan untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar dengan menggunakan media blog. Wawancara
dilakukan kepada guru mata pelajaran dan siswa sebelum dan sesudah penelitian.
29 Drs.Zainal Arifin, M.Pd, Evaluasi Pembelajaran (Prinsip, Teknik, Prosedur), ( Bandung : Remaja
rosdakarya, 2009 ), hal. 153
30 Drs.Zainal Arifin, M.Pd, Evaluasi Pembelajaran (Prinsip, Teknik, Prosedur …........, hal. 15
34
3. Catatan Lapangan
Catatan lapangan diperlukan untuk mengamati seluruh kegiatan selama proses
pembelajaran berlangsung. Berbagai hasil pengamatan tentang aspek pembelajaran
dikelas, suasana kelas, pengelolaan kelas, interaksi guru dengan siswa, dan aspek
lainnya yang pelu dicatat.
4. Tes (pre test dan post test)
Tes yang diberikan kepada siswa untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam
pelaksanaan pembelajaran dengan media blog untuk mencapai KKM yang ditentukan
sekolah. Tes tertulis berupa pre test dan post test pada Siklus I dan Siklus II. Pre test
yaitu tes yang diberikan sebelum pengajaran dimulai dan bertujuan untuk mengetahui
sampai dimana pengusaan siswa terhadap bahan pengajaran yang akan diajarkan.
Sedangkan post test yaitu tes yang diberikan pada setiap akhir program satuan
pengajaran, tujuan post test adalah untuk mengetahui sampai dimana pencapaian
siswa terhadap bahan pengajaran setelah mengalami suatu kegiatan pembelajaran.31
Soal-soal pre test dibuat sama dengan soal-soal post test.Tes tersebut dalam bentuk
tes objektif jenis pilihan ganda sebanyak 20 soal. Tes ini diberikan kepada siswa
kelas XI-A SMA Nusantara sebelum dan sesudah aktifitas pembelajaran dengan
menggunakan media blog.
H. Teknik Pemeriksaan Keterpecayaan (Trusworthiness) Studi
Sebelum tes tersebut dijadikan sebagai instrumen penelitian, terlebih dahulu
dilakukan uji coba kepada responden, yaitu orang-orang di luar sampel (subjek) yang telah
ditetapkan, dalam hal ini di luar subjek yang sudah ditetapkan yakni kelas XII-B. Tes uji coba
tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah instrumen tersebut dapat memenuhi syarat
validitas dan reliabilitasnya atau tidak.
1. Uji Validitas
a. Uji Validitas Untuk Hasil Belajar
Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur.
Dalam Bahasa Indonesia “valid disebut dengan istilah sahih”. “Sebuah item tes dikatakan
valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total. skor pada item
menyebabkan skor total menjadi tinggi atau rendah”. 32
31 Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pembelajaran, (Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya,
2006), h.28 32 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, ( Jakarta : Bumi Aksara, 2006 ), hal.65
35
Dengan kata lain, dapat dikemukakan bahwa sebuah item memiliki validitas yang
tinggi jika skor pada item mempunyai kesejajaran dengan skor total. Kesejajaran ini dapat
diartikan dengan korelasi, sehingga untuk mengetahui validitas item digunakan rumus
korelasi. Dalam menghitung validitas instrumen tes hasil belajar siswa, peneliti menggunakan
program anates dan jumlah butir soal yang valid sebanyak 20 soal dari 40 soal yang diuji
coba di kelas XII-B.
2. Uji Reliabilitas33
Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan hasil tes. Suatu tes dapat
dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut memberikan hasil
yang tetap. Untuk menghitung besarnya reliabilitas instrumen hasil belajar peneliti
menggunakan anates ver 4.09 dan reliabilitas didapat sebesar 0,86 sehingga dapat
disimpulkan instrument adalah reliable dan termasuk katagori tinggi.
Adapun criteria pengujian :
r11 : 0,91 – 1,00 = Sangat Tinggi
r11 : 0,71-0,90 = Tinggi
r11 : 0,41-0,70 = Cukup
r11 : 0,21-0,41 = Rendah
r11 : < 0,21 = Sangat Rendah
2. Taraf Kesukaran34
Untuk mengetahui apakah soal tes yang diberikan tergolong mudah, sedang, atau sukar
digunakan rumus sebagai berikut :
P = B
JS
Keterangan :
P : Tingkat kesukaran untuk setiap butir soal
33 Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran (Prinsip, Teknik, Prosedur), (Bandung : Remaja Rosdakarya,
2009 ), hal. 262 34 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan ( Edisi Revisi ), ( Jakarta : Bumi Aksara, 2006 ), hal.
208
36
B : Jumlah siswa yang menjawab benar
JS : Jumlah siswa dari masing-masing kelompok yang menjawab
soal
Tetapi untuk mencari tingkat kesukaran menggunakan program anates untuk pilihan ganda
versi 4.09
Adapun Kriteria tingkat kesukaran soal :
Tabel 3.2. Rentang Nilai Indeks Kesukaran Soal
Rentang Nilai
Indeks
Klasifikasi No. Soal
0,70 s/d 1,00 Soal mudah 7,9,12,13,28,12,13,28,30,35,37,38
0,30 s/d 0,70 Soal sedang 1,2,3,4,5,6,8,10,11,15,17,18,19,21
,22,24,25,26,27,29,32,33,36,39,40
0,00 s/d 0,30 Soal sukar 14,16,20,23,31,34,
3. Daya Pembeda35
Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara
siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Untuk
mengetahui indeks diskriminasi digunakan rumus :
D =BA
JA−
BB
JB= PA − PB
Keterangan :
D : Daya Pembeda
BA : Banyak peserta kelompok atas yang menjawabenar
BB : Banyak peserta kelompok bawah yang menjawab benar
JA : Banyak peserta kelompok atas
JB : Banyak peserta kelompok bawah
PA : Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab
benar
PB : Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab
benar
Adapun untuk menghitung daya pembeda dalam penelitian ini menggunakan
program anates versi 4.09
35 Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran (Prinsip, Teknik, Prosedur), (Bandung : Remaja Rosdakarya,
2009 ), hal. 263
37
Adapun criteria nya sebagai berikut :
Harga Daya Beda Keterangan Jumlah Soal
0,00-0,20 Buruk 14 Soal
0,21-0,40 Cukup 8 Soal
0,41-0,70 Baik 17 Soal
0,71-1,00 Baik Sekali 1 Soal
4. Skor N-Gain
Gain adalah selisih antara nilai post test dan pre test, N- gain menunjukkan peningkatan
pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran dilakukan oleh guru.
Untuk mengetahui selisih nilai tersebut, menggunakan rumus Meltzer.
𝑁 𝐺𝑎𝑖𝑛 ∶𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑜𝑠𝑡 𝑇𝑒𝑠𝑡 − 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑟𝑒 𝑇𝑒𝑠𝑡
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑟𝑒 𝑇𝑒𝑠𝑡
Dengan kategori :
g tinggi : nilai ( g ) > 0.70
g sedang : 0.70 > ( g ) > 0.3
g rendah : nilai ( g ) < 0.3
I. Teknik Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis
Data yang diperoleh dari instrument penelitian dianalisis menggunakan analisis deskriptif
dari setiap siklus dan dengan menggunakan N-Gain untuk melihat selisih antara pre test
dengan post test pada setiap siklus, untuk melihat perbedaan hasil belajar pada setiap siklus.
Penelitian ini dianggap berhasil jika setelah dilakukan tindakan terjadi peningkatan hasil
belajar diukur dengan ketentuan KKM mata pelajaran Geografi di SMA Nusantara.
Gain adalah selisih antara nilai pre test dan post test, gain menunjukan peningkatan atau
penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran dilakukan oleh guru. Uji Normal Gain
digunakan untuk mengindari bias pada penelitian dan menggunakan rumus Meltzer.
N – gain =Skor Protest – Skor Pretest
Skor Maksimal – Skor Pretest
Dengan kategorisasi perolehan:
38
g-tinggi : nilai (<g>)>0,70
g-sedang : nilai 0, 70-0,30
g-rendah : nilai (<g>)>0,30
Data yang diperoleh dari pengukuran normal gain ini dapat dijadikan acuan perhitungan non
parametrik.
J. Tindak Lanjut
Setelah penelitian tindakan kelas tersebut selesai dilakukan dan hasil yang diharapkan
tercapai yaitu tercapainya KKM untuk seluruh siswa, maka penelitian akan diakhiri atau
dihentikan. Penelitian yang dilakukan memerlukan perencanaan dan persiapan yang matang,
sehingga sangat diharapkan penelitian ini tidak hanya dilakukan pada kelas yang diteliti saja.
Peneliti berharap agar pembaca dan juga guru dapat melanjutkan penelitian ini dan juga
menerapkan media-media pembelajaran yang dapat membuat siswa semakin aktif sehingga
meningkatkan keberhasilan belajar dan tercapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. DESKRIPSI HASIL PENELITIAN
1. Penelitian Pendahuluan
Penelitian tindakan kelas ini di mulai dengan melakukan observasi awal di SMA
Nusantara. Sebelum diadakan penelitian, penulis melakukan analisis kebutuhan terlebih
dahulu. Dari analisis kebutuhan diperoleh gambaran mengenai situasi dan kondisi belajar
tempat penelitian diadakan. Analisis kebutuhan kegiatan ini meliputi wawancara dengan guru
mata pelajaran geografi, serta melakukan observasi aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran geografi di kelas. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas siswa
dalam proses pembelajaran, serta hasil belajar yang diperoleh selama proses pembelajaran
geografi di SMA Nusantara kelas XI-A.
Peneliti melakukan wawancara dengan guru geografi, Siti Hajar, SPd. pada tanggal 3
Agustus 2013. Pukul 10.45, bertempat di ruang guru. Wawancara ini bertujuan untuk
mengetahui proses pembelajaran geografi di kelas XI-A, dan mengetahui hasil belajar
geografi siswa. Berdasarkan wawancara tersebut diperoleh informasi bahwa metode
pembelajaran geografi yang selama ini digunakan adalah dengan metode ceramah,
demonstrasi, tanya jawab, serta pembelajaran lebih menitikberatkan pada pengerjaan tugas
LKS yang banyak. Guru menganggap gaya belajar masing-masing siswa berbeda-beda
sehingga membuat guru sukar menemukan metode pembelajaran yang tepat yang disukai
oleh siswa. Selain itu sikap siswa cenderung pasif dalam belajar geografi sehingga kurang
adanya interaksi antara guru dan siswa, yang berujung pada hasil belajar geografi siswa yang
rendah. Kemudian guru pun jarang menggunakan media serta alat-alat yang menunjang
dalam proses pembelajaran geografi, salah satu kendalanya adalah dana, karena dana yang
dikeluarkan tidak berasal dari sekolah langsung, namun berasal dari uang guru sendiri.
Dari hasil wawancara ini, ditentukan kelas XI-A sebagai kelas yang cocok untuk diadakan
penelitian, terkait dengan permasalahan hasil belajar siswa dalam pembelajaran geografi.
Dalam pengamatan ini terlihat sikap siswa dari sebagian besar siswa di kelas kurang memiliki
prestasi yang lebih dibandingkan dengan kelas lain. Hal ini terlihat dari hasil ulangan harian
geografi siswa masih banyak yang dibawah KKM.
40
Dari hasil observasi sendiri dalam proses pembelajaran pada kenyataannya terdapat
kendala-kendala yang dihadapi guru selama mengajar. di antara permasalahan yang
ditemukan : Pertama, kondisi kelas
yang kurang kondusif. Dari hasil pengamatan yang paling utama adalah kondisi kelas yang
kurang kondusif, yang mengurangi daya konsentrasi siswa dalama belajar. Pada saat
mengajar kebanyakan murid tidak memperhatikan guru yang sedang menerangkan,
dikarenakan metode yang digunakan masih kovensional, yakni Metode dipakai ceramah serta
pembelajaran yang dilakukan oleh guru bersifat texst book, mengacu pada buku atau LKS.
Kedua, ketidak aktifan murid dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Ini terlihat
dalam observasi yang dilakukan, ketika guru mengajukan pertanyaan terkadang murid
enggan menjawabnya. Dan bahkan murid tidak pernah mengawali untuk mengajukan
pertanyaan atau merespon penjelasan materi pelajaran. Dan dapat dikatakan seperti mendikte
kan kalimat-kalimat, serta pembelajaran tidak berpusat pada siswa yang dapat mengaktifkan
siswa, sehingga siswa merasa jenuh pada saat proses pembelajaran, karena siswa tidak dapat
menemukan sendiri materi pokok serta kata kunci (key word) yang penting. Dan pada saat
proses pembelajaran berlangsung ada beberapa orang siswa yang terlihat malas untuk belajar,
hal ini ditunjukkan dengan sikap dan perilaku yang ditampilkan oleh siswa yang
bersangkutan, seperti tidur di dalam kelas, bersenda gurau dengan teman, serta menunjukkan
sikap yang antipati terhadap pembelajaran geografi.
Dari masalah yang tersebut di atas membuat nilai hasil evaluasi akhir belajar siswa
rendah. Berdasarkan hasil observasi, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar geografi masih
tergolong rendah. Banyak siswa beranggapan bahwa mata pelajaran Geografi adalah mata
pelajaran yang membosankan dan sulit dalam hal penghitungannya. Hal ini terbukti dengan
hasil belajar yang diperoleh siswa tidak memuaskan.Atau dapat dikatakan hanya sebagian
saja yang mencapai KKM yaitu sebesar 66. Pada saat proses pembelajaran berlangsung ada
beberapa orang siswa yang terlihat malas untuk belajar, hal ini ditunjukkan dengan sikap dan
perilaku yang ditampilkan oleh siswa yang bersangkutan, seperti tidur di dalam kelas,
bersenda gurau dengan teman, serta menunjukkan sikap yang antipati terhadap pembelajaran
geografi.
2. Analisis Refleksi Awal dan Rencana Tindakan
a. Analisis Refleksi Awal
Berdasarkan permasalahan yang disebutkan di atas, maka peneliti melakukan analisis
untuk mencarikan pemecahan masalah yang dihadapi oleh siswa SMA Nusantara. Terutama
41
bagaimana siswa disekolah tersebut bisa lebih aktif dan memiliki sikap yang serius dalam
proses pembelajaran Geografi, maupun peningkatan hasil belajar geografi. Untuk mencapai
hasil belajar yang baik tentunya harus berusaha membuat sikap siswa yang lebih serius dalam
kegiatan pembelajaran. Maka dari itu penelitipun mencarikan model/media pembelajaran
yang berusaha membuat siswa lebih aktif dan mempunyai sikap yang baik dalam kegiatan
pembelajaran Geografi sehingga pencapaian pembelajaran Geografi yang diharapkan
tercapai.
b. Rencana Tindakan
Rencana tindakan penelitian dengan menggunakan media blog untuk meningkatkan
hasil belajar Geografi meliputi:
1. Tindakan penelitian dilakasanakan dikelas XI-A dan dilaksanakan ada hari senin dan
selasa. Hari senin dimulai pukul 7.00 – 8.30 WIB, sedangkan hari selasa dimulai pukul
1.00 – 2.30 WIB mulai pada tanggal 9 September 2013. Pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar disesuaikan dengan kegiatan sekolah.
2. Sebelum kegiatan belajar mengajar, guru (peneliti) melakukan pengkodisian awal siswa
agar siswa memahami materi yang disampaikan dan siswa dapat mengetahui tujuan
pembelajaran.
3. Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, peneliti yang bertindak sebagai pelaksana
(guru) berperan sebagai fasilitator yang mengarahkan proses belajar mengajar siswa agar
tidak menyimpang dari prinsip-prinsip belajar yang sesuai dengan media pembelajaran
blog.
4. Proses kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan media blog yang meliputi tahapan
belajar sebagai berikut:
a) Choosing (memilih)
Nilai yang dipilih disini adalah nilai-nilai yang terkandung dalam materi pelajaran
geografi dan akan dipilih secara bebas sesuai dengan materi yang akan diajarkan,
tentunyan nilai-nilai tersebut dipertimbangkan tanpa adanya paksaan.
b) Prizing (menghargai)
Adanya perasaan senang dan bangga dengan nilai yang menjadi pilihanya, sehingga
nilai tersebut akan menjadi bagian integral dari dirinya. Menegaskan nilai yang menjadi
bagian integral dalam dirinya di depan umum. Artinya, bila kita menganggap nilai itu
suuatu pilihan, maka kita akan berani dengan penuh kesadaran untuk menunjukannya
didepan orang lain.
42
c) Acting (betindak)
Melakukan sesuatu atas dasar pilihan nilai, dan mengulangi perilaku sesuai dengan nilai
pilihanya. Artinya, nilai yang menjadi pilihan itu harus tercermin dalam pilihan
kehidupannya sehari-hari.
5. Mengamati aktifitas siswa dalam proses pembelajaran, kemampuan siswa dalam
pelaksanaan media blog dan kesadaran siswa akan nilai yang telah dklarifikasi.
3. Penelitian Siklus 1
a. Rencana Tindakan Siklus 1
Adapun kegiatan perencanaan Siklus 1 yaitu sebagai berikut:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi pokok biosfer,
pola persebaran flora dan fauna di permukaan bumi.
2) Menyiapkan sumber dan alat belajar. Dalam mendukung kelancaran proses
pembelajaran, media pembelajaran yang dipersiapkan adalah gambar-gambar tentang
biosfer dalam lembaran kertas dan materi tentang biosfer, infocus/proyektor dan
internet.
3) Menyiapkan pedoman observasi untuk guru dan siswa berupa lembar obervasi dan
catatan lapangan yang telah disusun sebelumnya.catatan lapangan ini digunakan untuk
mengetahui bagaimana proses pembelajaran berlangsung serta untuk mengetahui
sejauh mana siswa aktif dalam pembelajaran Geografi.
4) Menyiapkan alat evaluasi berupa tes hasil belajar, instrumen tesnya dalam bentuk
pilihan ganda untuk pre test dan post test siklus I, instrumen test pre test digunakan
untuk mengukur pengetahuan awal siswa dan instrument post test digunakan untuk
mengetahui hasil belajar siswa setelah pembelajaran berlangsung.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Siklus pertama dilaksanakan dilaksanakan dikkelas XI-A pada hari senin tanggal 9
September 2013pada pukul 7.00 – 8.30 dengan membahas materi biosfer. Secara sistematis
proses pembelajaran siklus I dapat digambarkan sebagai berikut:
1) Kegiatan pendahuluan
Sebelum penelitian dimulai, terlebih dahulu siswa melaksanakan Pre Test untuk
mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang belum di ajarkan.
Selanjutnya guru (peneliti) memasuki ruangan kelas dengan mengucap salam terlebih
dahulu, guru menempatkan diri duduk dikursi yang disediakan, kemudian guru
melakukan pembukaan dengan mulai mengbasen kehadiran siswa. Guru mejelaskan
43
tujuan pembelajaran dan media pembelajaran yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran.
2) Kegiatan Inti
Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan awal dimulai Guru menerangkan materi
tentang biosfer, pengertian biosfer, pola persebaran flora dan fauna di permukaan
bumi. Dan tidak lupa pula menjelaskan mengenai gambaran media pembelajaran yang
akan digunakan melalui internet atau media blog. Sebelum menjelaskan materi yang
diajarkan guru memberikan pemahaman tentang penggunaan media blog, terutama
bagaimana cara membuatnya dan mempergunakan blog. Dalam proses pembelajaran
ini guru langsung menyampaikan materi dengan menggunakan blog di antaranya
dengan menampilkan gambar-gambar dalam blog maupun materi yang sudah
disediakan dalam blog yang berhubungan dengan materi pelajaran. Dalam proses
pembelajaran dengan blog ini seinteraktif mungkin guru berusaha memberikan Tanya
jawab kepada siswa untuk mengaktifkan kegiatan pembelajaran melalui blog. Dalam
proses pembelajaran dengan blog guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada
siswa mengenai materi yang dipelajari melalui blog. Selama proses pembelajaran
berlangsung siswa masih enggan untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
guru, hanya beberapa siswa saja yang mau menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
guru. Selama proses pembelajaran gurupun melibatkan beberapa siswa untuk terlibat
dalam proses pembelajaran menggunakan blog. Seperti, mencari gambar, dokumen.
Dan tidak lupa melibatkan siswa untuk menjelaskan gambar, dan dokumen yang telah
dicari melalui blog. Hal ini untuk membiasakan siswa supaya mengerti pembelajaran
menggunakan blog.
3) Kegiatan Penutup
Pada kegiatan akhir guru bersama siswa menyimpulkan materi tentang “Biosfer”
mengadakan refleksi dan evaluasi terhadap materi yang disampaikan melalui Post
Test yang dilakukan oleh seluruh siswa tentang materi Soal Pre Test dan Post Test
sama, sehingga memungkinkan siswa untuk memprediksi kebenaran jawabannya saat
Post Test.
44
c. Tahap Observasi
1. Catatan-Catatan Di Lapangan
SIKLUS I
1. Sebelum pelajaran dimulai, siswa masih banyak yang berkeliaran di luar kelas
2. Pada saat pelajaran dimulai, ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan
3. Guru mengajak siswa untuk memulai pelajaran dan memberitahukan tentang materi
pelajaran hari ini
4. Pada saat guru menerangkan, ada siswa yang asyik sendiri, ada yang mengobrol dengan
teman sebangkunya
5. Ketika dibuat kelompok-kelompok, banyak siswa yang tidak antusias
6. Pada saat diskusi kelompok berlangsung, ada beberapa siswa yang diam saja dan hanya
melihat siswa lainnya
7. Kondisi kelas pada saat diskusi kelompok agak ricuh dan kurang terkontrol
8. Pada saat dilemparkan pertanyaan oleh guru, ada siswa yang kurang memperhatikan, ada
yang masih mengobrol dan asyik sendiri, dan ada pula yang hanya melihat temannya
saja
9. Guru masih belum bisa mengontrol siswa, sehingga masih banyak siswa yang belum
paham dan kurang memperhatikan
10. Media Blog yang diterapkan sepertinya belum memberikan dampak yang baik buat
belajar siswa
SIKLUS I
1. Siswa sudah berada di kelasnya dan di tempat duduknya masing-masing
2. Guru memulai pelajaran, dan terlihat siswa lebih tertib dari sebelumnya
3. Guru mengajak siswa untuk memulai pelajaran dan mengulang sedikit materi minggu
lalu, kemudian memberitahukan tentang materi pelajaran hari ini
4. Kondisi kelas pada saat guru menerangkan cenderung lebih rapih dan tidak ada siswa
yang mengobrol sendiri
5. Ketika mulai dibuat kelompok-kelompok, siswa karena sudah kali kedua melakukannya
mulai terbiasa dengan diskusi kelompok, sehingga terlihat mereka menjadi lebih antusias
6. Pada saat diskusi kelompok berlangsung, terlihat para siswa mulai aktif di dalam
kelompoknya
45
7. Pada saat ini, guru sudah bisa mengontrol kelas, sehingga kelas menjadi tenang
walaupun sedang dilakukan diskusi kelompok
8. Terlihat siswa bersemangat belajar, siswa yang tidak tahu mulai bertanya dengan teman
kelompoknya yang lebih tahu
9. Pada saat dilemparkan pertanyaan oleh guru, siswa terlihat lebih antusias dibandingkan
dengan siklus I, siswa terlihat lebih siap dengan pertanyaan-pertanyaan guru
10. Di sini terlihat bahwa umumnya, semua kelompok telah melakukan pekerjaannya
dengan baik, kerjasama yang dilakukan para siswa meningkat dibanding dengan siklus I,
para siswa juga terlihat lebih bersemangat belajarnya
11. Media Blog yang diterapkan terlihat telah memberikan hasil yang cukup baik dalam
meningkatkan kualitas belajar siswa kelas XI-A SMA Nusantara ini. Mereka terlihat
lebih antusias untuk belajar dan berdiskusi.
Tabel Catatan Lapangan Siklus I
Siklus I
Kegiatan Pengamatan
Memulai pelajaran Banyak siswa yang masih
berkeliaran
Masih banyak yang mengobrol
Banyak siswa yang kurang
memperhatikan
Dilakukan Media Blog dengan
membuat kelompok-kelompok dan
melakukan diskusi
Banyak siswa yang tidak
antusias
Ada pula yang kelihatan
bingung sehingga diam saja
Kelas menjadi ramai tidak
terkontrol karena banyak siswa
yang asyik mengobrol sendiri
Pada saat tanya jawab Banyak siswa yang gugup dan
bingung
Ada pula yang biasa saja tidak
tahu harus menjawab apa
Kekompakan kelompok belum
terlihat
46
Tabel Catatan Lapangan Siklus II
Siklus II
Kegiatan Pengamatan
Memulai Pelajaran Tidak ada siswa yang berkeliaran
(karena pada siklus I, telah
ditegur guru)
Tidak ada siswa yang mengobrol
sendiri
Guru berusaha menjelaskan
tentang materi pelajaran dan
Media Blog
Dilakukan Media Blog dengan
membuat kelompok-kelompok dan
melakukan diskusi
Siswa terlihat lebih antusias dan
lebih aktif dalam kelompok
Guru dapat mengontrol kondisi
kelas sehingga kelas tetap tenang
Kerjasama kelompok mulai
terlihat dengan siswa yang tidak
mengerti bertanya dengan teman
kelompoknya
Pada saat Tanya jawab Siswa terlihat lebih siap dengan
jawaban-jawaban mereka
Mereka terlihat lebih
bersemangat dan juga
kekompakan mereka dalam
kelompok sudah terlihat
2. Catatan Lapangan
Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran pada saat siklus
berlangsung dengan menggunakan media pembelajaran media blog diperoleh catatan
lapangan sebagai berikut :
Pada saat proses pembelajaran berlangsung, suasana kelas masih kurang kondusif.
Dalam kegiatan pembelajaran terlihat ada beberapa orang murid yang terlihat tidak
memperhatikan pelajaran, mengobrol dan bahkan ada murid yang tuduk menghadap
kebelakang sambil mengobrol dengan temannya tanpa memperhatikan guru yang
berbicara didepan kelas.
Pada pertengahan kegiatan pembelajaranpun masih ada beberapa murid yang
mengobrol tanpa menghiraukan guru yang berbicara dalam proses pembelajaran. Guru
47
menyadari bahwasannya guru lebih banyak mendominasi kegiatan pembelajaran, sehingga
mengurangi keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Ini adalah yang tentunya
harus diubah oleh seorang guru dalam proses pengajaran berikutnya.
Pada kegiatan ahkir sendiri ketika guru memberikan tugas kepada murid untuk
mengerjakan soal Post-Test ada beberapa murid yang mencoba melakukan pencotekan
kepada teman disampingnnya, gurupun memberikan teguran kepada beberapa murid
tersebut.
Berdasarkan hasil pengamatan yang penulis lakukan saat penelitian Siklus I dapat
diketahui bahwa tindakan yang diberikan dengan menerapkan media blog pada siklus I
belum sesuai dengan perencanaan yang dibuat. Hal ini disebabkan siswa bingung karena
belum terbiasa dengan langkah-langkah media blog sehingga belum menciptakan suasana
pembelajaran yang efektif. Tidak hanya itu gurupun menyadari dalam kegitan
pembelajaran untuk penyampaian materi belum secara menyeluruh, ini diakibatkan karena
keterlambatan murid mengerjakan soal Pre-Test sesuai dengan waktu yang direncanakan
maupun cara penjelasan materi yang sepenuhnya dilakukan oleh guru.
2. Wawancara
Setelah pelaksanaan tindakan Siklus I selesai, dilakukan wawancara, di luar kelas
pada pukul 09.40.Wawancara dilakukan kepada 6 orang siswa, yang terdiri dari 3 orang
perempuan dan 3 orang laki-laki. Pencatatan dilakukan oleh peneliti dengan
mewawancarai masing-masing siswa yang dijadikan sebagai sampel wawancara. Berikut
diperoleh data secara garis besar :
a) Siswa masih merasa biasa-biasa saja terhadap media pembelajaran yaitu media blog,
tetapi siswa diantara siswa juga merasa senang dengan pembelajaran langsung dengan
masalah yang terjadi pada saat pembelajaran berlangsung. Siswa juga berkomentar
lebih banyak merasa senang karena ada gambar dan dokumen yang disampaikan
secara langsung melalui blog.
b) Sebagian besar siswa senang penjelasan dengan hal yang terjadi dalam kegiatan
pembelajaran yang berkaitan dengan materi. Walaupun pada awalnya siswa sangat
malas.
c) Siswa masih banyak yang menghiraukan pembelajaran dengan menggunakan media
blog.
Berdasarkan wawancara dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa menyukai media blog.
Dengan mendapatkan informasi tentang pelajaran geografi yang mereka dapat, dan siswa
48
mampu merubah hal yang dianggap sulit dan akhirnya mereka bersungguh-sungguh dalam
proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar yang diharapkan.
3. Hasil Wawancara Siswa
A. Dengan Siswa yang mendapat nilai rendah
Responden : Siswa A
1. Apa menurut kamu pelajaran Geografi menyenangkan ?
Jawab : tidak
2. (masih berhubungan) Mengapa tidak menyenangkan ?
Jawab : saya males ngapalinnya pak
3. Apakah menurut kamu belajar Geografi dengan Media Blog yang seperti kita lakukan
tadi menyenangkan ?
Jawab : sama saja sih pak
4. (masih berhubungan) Mengapa sama saja?
Jawab : kalau cepet-cepetan terus diwaktuin begitu malah ga bisa mikir pak
5. Jadi menurut kamu metode apa yang bagus diterapkan untuk belajar Geografi ?
Jawab : kayak kuis-kuis an aja pak
B. Dengan Siswa yang mendapat nilai sedang
Responden : Siswa B
1. Apa menurut kamu pelajaran Geografi menyenangkan ?
Jawab : lumayan pak
2. (masih berhubungan) Mengapa hanya lumayan mengapa tidak menyenangkan?
Jawab : soalnya saya lebih suka pelajaran IPS atau olahraga
3. Apakah menurut kamu belajar Geografi dengan Media Blog yang seperti kita lakukan
tadi menyenangkan ?
Jawab : menyenangkan pak
4. (masih berhubungan) Mengapa menurut kamu menyenangkan ?
Jawab : soalnya belajarnya bisa rame-rame jadi kitanya seneng
5. Jadi menurut kamu metode apa yang bagus diterapkan untuk belajar Geografi ?
Jawab : metode yang kayak tadi aja pak
C. Dengan Siswa yang mendapat nilai tinggi
Responden : Siswa C
1. Apa menurut kamu pelajaran Geografi menyenangkan ?
Jawab : menyenangkan pak
2. (masih berhubungan) Mengapa menyenangkan?
Jawab : soalnya saya suka pelajaran Geografi
3. Apakah menurut kamu belajar Geografi dengan Media Blog yang seperti kita lakukan
tadi menyenangkan ?
Jawab : menyenangkan sekali pak
49
4. (masih berhubungan) Mengapa menurut kamu menyenangkan sekali?
Jawab : soalnya jadi semangat belajarnya
5. Jadi menurut kamu metode apa yang bagus diterapkan untuk belajar Geografi ?
Jawab : yang seperti tadi aja pak
D. Dengan Siswa yang mendapat nilai rendah
Responden : Siswa D
1. Apa menurut kamu pelajaran Geografi menyenangkan ?
Jawab : ya biasa aja sih pak
2. (masih berhubungan) Mengapa biasa saja?
Jawab : habisnya banyak yang harus dihapalin
3. Apakah menurut kamu belajar Geografi dengan Media Blog yang seperti kita lakukan
tadi menyenangkan ?
Jawab : menyenangkan sih pak
4. (masih berhubungan) Mengapa menyenangkan?
Jawab : ya kalau belajar kelompok, jadi kalo kita ga tau bisa tanya sama
Teman
5. Jadi menurut kamu metode apa yang bagus diterapkan untuk belajar Geografi ?
Jawab : yang seperti tadi juga boleh pak
E. Dengan Siswa yang mendapat nilai sedang
Responden : Siswa E
1. Apa menurut kamu pelajaran Geografi menyenangkan ?
Jawab : biasa pak
2. (masih berhubungan) Mengapa biasa saja?
Jawab : soalnya saya lebih seneng yang ngitung daripada menghapal
3. Apakah menurut kamu belajar Geografi dengan Media Blog yang seperti kita lakukan
tadi menyenangkan ?
Jawab : menyenangkan pak
4. (masih berhubungan) Mengapa menurut kamu menyenangkan ?
Jawab : soalnya bisa belajar kelompok
5. Jadi menurut kamu metode apa yang bagus diterapkan untuk belajar Geografi ?
Jawab : metode yang seperti tadi pak
F. Dengan Siswa yang mendapat nilai tinggi
Responden : Siswa F
1. Apa menurut kamu pelajaran Geografi menyenangkan ?
Jawab : menyenangkan pak
2. (masih berhubungan) Mengapa menyenangkan?
Jawab : gampang bu buat dihapalnya
3. Apakah menurut kamu belajar Geografi dengan Media Blog yang seperti kita lakukan
tadi menyenangkan ?
Jawab : o iya banget pak
4. (masih berhubungan) Mengapa menurut kamu menyenangkan ?
Jawab : kita jadi semangat belajarnya, trus bisa berkelompok belajarnya
50
5. Jadi menurut kamu metode apa yang bagus diterapkan untuk belajar Geografi ?
Jawab : yang kayak tadi bagus tuh pak
G. Dengan Siswa yang mendapat nilai rendah
Responden : Siswa G
1. Apa menurut kamu pelajaran Geografi menyenangkan ?
Jawab : ga pak pusing saya
2. (masih berhubungan) Mengapa bisa pusing kan ga pake berhitung kayak matematika?
Jawab : ngapalinnya itu pak yang kelabakan sayanya
3. Apakah menurut kamu belajar Geografi dengan Media Blog yang seperti kita lakukan
tadi menyenangkan ?
Jawab : enak sih pak
4. (masih berhubungan) Mengapa enak ?
Jawab : bisa bareng-bareng belajarnya
5. Jadi menurut kamu metode apa yang bagus diterapkan untuk belajar Geografi ?
Jawab : metode apa aja, sama aja pak
H. Dengan Siswa yang mendapat nilai sedang
Responden : Siswa H
1. Apa menurut kamu pelajaran Geografi menyenangkan ?
Jawab : lumayan pak
2. (masih berhubungan) Mengapa lumayan ?
Jawab : ga ngitung kayak matematika
3. Apakah menurut kamu belajar Geografi dengan Media Blog yang seperti kita lakukan
tadi menyenangkan ?
Jawab : iya seneng pak
4. (masih berhubungan) Mengapa menurut kamu menyenangkan ?
Jawab : bisa diskusi gitu deh, jadi semangat juga
5. Jadi menurut kamu metode apa yang bagus diterapkan untuk belajar Geografi ?
Jawab : yang kayak tadi lagi aja pak
I. Dengan Siswa yang mendapat nilai tinggi
Responden : Siswa I
1. Apa menurut kamu pelajaran Geografi menyenangkan ?
Jawab : senang sih pak
2. (masih berhubungan) Mengapa menyenangkan?
Jawab : habis gampang
3. Apakah menurut kamu belajar Geografi dengan Media Blog yang seperti kita lakukan
tadi menyenangkan ?
Jawab : iya pak
4. (masih berhubungan) Mengapa menurut kamu menyenangkan ?
Jawab : bisa lebih semangat belajarnya, banyak gambarnya, bisa kita download bahan
pelajaran dari Blog Bapak dengan internet
51
5. Jadi menurut kamu metode apa yang bagus diterapkan untuk belajar Geografi ?
Jawab : yang kayak bapak tadi bilang
3. Hasil Belajar
Berdasarkan hasil test (Pre Test dan Post Test) yang diperoleh pada siklus I, mengenai
materi Biosfer dengan jumlah siswa sebanyak 34 orang dalam satu kelas dengan
menggunakan media pembelajaran media blog. Data nilai Pre Test , diperoleh dari hasil test
sebelum siswa mempelajari materi tersebut dan belum diterapkannya media blog, serta nilai
Post Test diperoleh dari hasil belajar siswa setelah diterapkannya media blog. Data nilai Pre
Test dan PostTtest tersebut sebagai berikut :
Tabel 4.1. Nilai N-Gain Siklus I
No Nama Pre Test Post Test N-Gain Kategori
1 Abdul Azid 40 60 0,33 Sedang
2 Adam 50 70 0,60 Sedang
3 Ahmad Fauzi 60 70 0,25 Rendah
4 Ali Musa 60 60 0,20 Rendah
5 Amdainah 60 80 0,67 Sedang
6 Amirudin 60 60 0,20 Rendah
7 Aspiyah 40 50 0,16 Rendah
8 Ayu Soleha 80 60 0,20 Rendah
9 Daratul
Janah
60 80 0,67 Sedang
10 Deni
Nurohmah
60 60 0,40 Sedang
11 Devi 60 70 0,25 Rendah
12 Dulmukti 60 70 0,25 Rendah
13 Ecih 60 60 0,40 Sedang
14 Fifi
Nuroktaria
60 60 0,20 Rendah
15 Fitriyah 50 60 0,20 Rendah
16 Fuad Hasan 60 70 0,60 Sedang
17 Heni 50 70 0,60 Sedang
52
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa hasil belajar Pre Test, nilai terbesar adalah
80, dan nilai terkecil adalah 40 dengan jumlah 1620, dan rata-rata 48. Sedangkan Post Test,
nilai terbesar adalah 9,0, dan nilai terkecil adalah 50 dengan jumlah 2270, dan rata-rata
sebesar 67. Dengan begitu ketuntasan hasil belajar dapat di lihat dari hasil Post Test diatas
nilai KKM yaitu 66 yang diperoleh pada siklus I adalah 67 yang menunjukkan, bahwa
pembelajaran dengan media blog ini meningkat. Jika diukur dengan N-Gain, kemampuan
siswa sebesar 0,33 kategori sedang. Namun penelitian ini harus dilanjutkan pada siklus II,
karena belum mencapai ketuntasan hasil belajar (100% siswa mencapai nilai lebih dari 66)
yang diharapkan oleh peneliti.
Nurfaizah
18 Iis
Herawati
70 80 0,33 Sedang
19 Jamil 60 70 0,25 Rendah
20 Jana 70 80 0,33 Sedang
21 Kasan 40 50 0,16 Rendah
22 Kasiroh 60 70 0,25 Rendah
23 Kasni 60 70 0,25 Rendah
24 Kusen 50 70 0,60 Sedang
25 Kusnadi 40 60 0,40 Sedang
26 Mahfud A.R 60 70 0,60 Sedang
27 Markani 70 80 0,33 Sedang
28 Marniah 50 60 0,20 Rendah
29 Masitoh 60 70 0,25 Rendah
30 Masri 50 60 0,20 Rendah
31 Masyanto 60 90 0,50 Sedang
32 Srah A 60 60 0,20 Rendah
33 Sarmag 60 70 0,25 Rendah
34 Surtini 40 50 0,16 Rendah
Terkecil 40 50
Terbesar 80 90
Jumlah 1620 2270 Sedang
Rata-rata 48 67 0,33 Sedang
53
d. Tahap Refleksi
Tahapan refleksi pada siklus I ini, bahwa kegiatan dengan pembelajaran menggunakan
media blog siswa mampu dan aktif terhadap materi yang disampaikan oleh guru melalui
media blog dan siswa mampu menangkap dengan cepat materi yang disampaikan melalui
media blog karena media blog ini materi yang disampaikan langsung dengan penyajian
gambar-gambar yang sudah disediakan langsung sebelumnya dalam blog.
Pada media blog siklus I ini masih terdapat kekurangan, di antaranya :
1) Masih banyak siswa yang tidak mendengarkan dan memperhatikan ketika penyampaian
materi karena siswa masih banyak bercanda serta mengobrol. Untuk selanjutnya guru
harus lebih tegas terhadap siswa, memperhatikan dan mendengarkan ketika penyampaian
materi.
2) Ketika belajar suasana kelas kurang kondusif karena siswa masih banyak yang
menghiraukan penjelasan materi yang diajarkan.
3) Ketika pembelajarn berlangsung siswa masih kurang dalam mengutarakan pendapatnya
atau malu-malu, untuk selanjutnya guru harus memotivasi siswa agar berani untuk
mengutarakan pendapatnya.
4) Alokasi waktu pembelajaran harus dapat di maksimalkan agar diakhir pembelajaran
dapat menyimpulkan materi yang diberikan.
Berdasarkan hasil belajar serta refleksi yang dilakukan untuk siklus II perlu diadakan
perbaikan dalam pembelajaran, di antaranya :
1) Perlu ditingkatkan memotivasi siswa agar berani untuk bertanya baik ketika proses
pembelajaran berlangsung.
2) Perlu menambahkan beberapa variasi materi yang ada di dalam blog, seperti
memperbanyak gambar dan menambahkan video mengenai materi pelajaran.
3) Alokasi waktu pembelajaran harus dapat dimaksimalkan agar di akhir pembelajaran
dapat menyimpulkan materi yang diberikan.
e. Keputusan Siklus I
Peneliti bersama guru mata pelajaran Geografi yang bertugas sebagai kolaborator dan
observer menganalisis sekaligus mengevaluasi proses pembelajaran pada siklus I, tindakan
yang diberikan sudah sesuai atau belum dengan konsep penelitian. Hasil penelitian siklus I
dibandingkan dengan indikator keberhasilan.
Berdasarkan refleksi, siklus I ini dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa belum
mencapai KKM yang ditentukan sebesar 66. Masih banyak siswa yang mendapatkan nilai di
54
bawah KKM. Nilai rata-rata untuk Pre Test hanya sebesar 48, namun terjadi peningkatan saat
Post Test, nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 67. Perlu dilakukan tindak lanjut untuk
memperoleh hasil belajar siswa yang diharapkan. Oleh karena itu penelitian ini dilanjutkan
pada siklus II, dengan memperbaiki desain pembelajaran sebaik mungkin, serta guru
(peneliti) harus lebih berinteraksi dan membimbing siswa lebih baik lagi dalam proses
belajar.
4. Penelitian Siklus II
a. Rencana Tindakan Siklus II
Hasil analisis dan refleksi dari siklus 1 diharapkan merupakan perbaikan pada siklus
Kegiatan pada siklus II, dilaksanakan pada hari selasa, 17 September 2013 membahas materi
biosfer mengenai pola persebaran flora dan fauna di permukaan bumi. Perencanaan yang
akan dilaksanakan pada siklus II berdasarkan refleksi pada siklus I. Adapun kegiatan
perencanaan yang dilakukan oleh peneliti sebagai berikut:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi pokok biosfer, pola
persebaran flora dan fauna di permukaan bumi.
2) Menyiapkan sumber dan alat belajar. Dalam mendukung kelancaran proses pembelajaran,
media pembelajaran yang dipersiapkan adalah gambar-gambar tentang biosfer dalam
lembaran kertas dan materi tentang biosfer, infocus/proyektor dan internet.
3) Menyiapkan pedoman observasi untuk guru dan siswa berupa lembar obervasi dan catatan
lapangan yang telah disusun sebelumnya. Catatan lapangan ini digunakan untuk
mengetahui bagaimana proses pembelajaran berlangsung serta untuk mengetahui sejauh
mana siswa aktif dalam pembelajaran geografi.
4) Menyiapkan alat evaluasi berupa tes hasil belajar, instrumen tesnya dalam bentuk pilihan
ganda untuk pre test dan post test siklus I, instrumen test pre test digunakan untuk
mengukur pengetahuan awal siswa dan instrument post test digunakan untuk mengetahui
hasil belajar siswa setelah pembelajaran berlangsung.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Siklus pertama dilaksanakan dilaksanakan dikelas XI-A pada hari senin tanggal 9
September 2013 pada pukul 7.00 – 8.30 dengan membahas materi Biosfer. Dalam proses
pembelajaran siklus II dari kegiatan pendahuluan dan sampai kegiatan penutup prosesnya
sama dengan siklus I. hanya saja hal-hal penambahan variasi materi dalam blog seperti video
dan penambahan gambar-gambar yang berhubungan dengan materi.
c. Tahap Observasi
55
1. Catatan Lapangan
Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran pada saat siklus II
berlangsung dengan menggunakan media blog, diperoleh catatan lapangan sebagai berikut:
Pada saat proses pembelajaran berlangsung suasana kelas sudah kondusif, hal ini terjadi
karena siswa sudah mulai terbiasa dan merasa nyaman dengan pembelajaran geografi di kelas
dengan menggunakan media blog.
2. Wawancara
Berdasarkan catatan lapangan pada Siklus II dapat diketahui bahwa tindakan yang
diberikan dengan menggunakan media blog pada siklus II sesuai dengan perencanaan yang
dibuat. Suasana pembelajaran dengan menerapkan media pembelajaran menggunakan media
blog siswa lebih optimal. Hal ini dikarenakan siswa sudah memahami langkah-langkah media
pembelajaran menggunakan media blog secara utuh, sehingga dapat menciptakan suasanan
pembelajaran yang efektif.
Setelah pelaksanaan tindakan Siklus II selesai, dilakukan wawancara, di luar kelas
pada pukul 01.30.sama pada halnya Siklus I wawancara dilakukan kepada 6 orang siswa,
yang tergabung dalam satu kelompok dalam penelitian. Pencatatan dilakukan oleh peneliti
dengan mewawancarai masing-masing siswa dalam satu kelompok yang dijadikan sebagai
sampel wawancara. Berikut di peroleh data secara garis besar :
a) Siswa sudah dapat dengan mudah menggunakan media pembelajaran media blog, tetapi
meskipun awalnya masih membingungkan sedikit untuk beberapa orang siswa, tetapi
siswa merasa senang karena ada media belajar baru yang belum pernah mereka dapatkan
sebelumnya.
b) Sebagian besar siswa senang dengan materi yang berkaitan dengan biosfer.
c) Seluruh siswa sudah aktif dalam tanya jawab pada saat pembelajaran, semua siswa
banyak yang bertanya.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada 6 orang siswa sebagai sampel, dapat diketahui
bahwa sebagian besar siswa mulai terbiasa dan menyukai media pembelajaran menggunakan
media blog siswa termotivasi untuk memperhatikan penjelasan dari guru.
3. Hasil Belajar. Berdasarkan hasil
test (Pre Test dan Post Test) yang diperoleh pada siklus II, dengan membahas pola
persebaran flora dan fauna di permukaan bumi.dengan jumlah siswa sebanyak 34 orang
dalam satu kelas dengan menggunakan media blog. Data nilai Pre Test , diperoleh dari hasil
test sebelum siswa mempelajari materi tersebut dan belum diterapkannya media blog, serta
56
nilai Post Test diperoleh dari hasil belajar siswa setelah diterapkannya media blog. Data nilai
Pre Test dan PostTest tersebut sebagai berikut :
Tabel 4.2. Nilai N-Gain Siklus II
No Nama Pre Test Post Test N-Gain Kategori
1 Abdul Azid 60 70 0,25 Rendah
2 Adam 70 100 1,00 Tinggi
3 Ahmad Fauzi 60 80 0,50 Sedang
4 Ali Musa 60 70 0,25 Rendah
5 Amdainah 70 80 0,33 Sedang
6 Amirudin 50 70 0,40 Sedang
7 Aspiyah 50 70 0,40 Sedang
8 Ayu Soleha 60 70 0,25 Rendah
9 Daratul Janah 70 80 0,33 Sedang
10 Deni
Nurohmah
60 80 0,50 Sedang
11 Devi 50 80 0,60 Sedang
12 Dulmukti 50 70 0,50 Sedang
13 Ecih 60 100 1,00 Tinggi
14 Fifi Nuroktaria 70 100 1,00 Tinggi
15 Fitriyah 50 100 1,00 Tinggi
16 Fuad Hasan 50 90 0,80 Tinggi
17 Heni
Nurfaizah
50 70 0,40 Sedang
18 Iis Herawati 50 90 0,80 Tinggi
19 Jamil 50 80 0,33 Sedang
20 Jana 70 100 1,00 Tinggi
21 Kasan 60 80 0,50 Sedang
22 Kasiroh 60 80 0,50 Sedang
23 Kasni 50 90 0,80 Tinggi
24 Kusen 50 100 1,00 Tinggi
25 Kusnadi 70 80 0,33 Sedang
26 Mahfud A.R 70 80 0,33 Sedang
27 Markani 70 90 0,66 Sedang
57
28 Marniah 50 70 0,40 Sedang
29 Masitoh 60 70 0,25 Rendah
30 Masri 40 70 0,40 Sedang
31 Masyanto 60 80 0,50 Sedang
32 Srah A 70 80 0,33 Sedang
33 Sarmag 70 80 0,33 Sedang
34 Surtini 70 80 0,33 Sedang
Terbesar 70 100
Terkecil 40 70
Jumlah 2010 2780
Rata-rata 59 81 0,52 Sedang
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa hasil belajar Pre Test, nilai terbesar
adalah 8,0, dan nilai terkecil adalah 4,0 dengan jumlah 2010, dan rata-rata 59. Sedangkan
Post Test, nilai terbesar adalah 10,00, dan nilai terkecil adalah 70 dengan jumlah 2780, dan
rata-rata sebesar 81. Dengan begitu ketuntasan hasil belajar dapat di lihat dari hasil Post Test
diatas nilai KKM yaitu 66 yang diperoleh pada siklus II adalah 81 yang menunjukkan, bahwa
Hasil belajar dalam pelajaran Geografi di kelas XI-A dengan menggunakan media blog
meningkat secara signifikan. Jika dihitung menggunakan N-Gain kemampuan siswa sebesar
0,52 dengan kategori sedang. Yang semula nilai rata-rata post test sebesar 67 menjadi 81.
d. Tahap Refleksi
Berdasarkan pengamatan selama penelitian siklus II diperoleh keterangan bahwa
pembelajaran Geografi di kelas XI-A sudah mulai efektif. Siswa mulai terbiasa menggunakan
media pembelajaran yaitu media blog. Dalam proses pembelajaran, siswa nampak lebih aktif
dalam proses pembelajaran sehingga menciptakan keadaan pembelajaran yang lebih efektif
dibandingkan siklus I.
Nilai rata-rata untuk Pre test pada siklus II adalah 59 lebih meningkat dibandingkan Pre
Test Siklus I yang hanya sebesar 48. Setelah dilakukan Post test pada akhir siklus data yang
diperoleh adalah nilai rata-rata hasil Post Test siklus II adalah 81 lebih meningkat
dibandingkan Siklus I sebesar 67 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 70 tidak ada
lagi siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM sebesar 66. Seluruh siswa sudah melebihi
KKM atau dapat dikatakan keberhasilan mencapai 100%. Jika dihitung menggunakan
rumusan N-Gain kemampuan siswa mengalami peningkatan sebesar 0,52 atau masuk ke
58
dalam kategori sedang. Hasil dari siklus II sudah mencapai 100% berarti tindakan sudah
dapat dihentikan dan tidak perlu melanjutkan pada siklus selanjutnya.
e. Keputusan Siklus Berdasarkan hasil
refleksi siklus II diperoleh dari hasil belajar dan aktivitas belajar siswa juga respons siswa
yang positif tentang media pembelajaran yang digunakan yaitu media blog, pembelajaran hal
ini menunjukkan bahwa pemahaman dan kemampuan psikomotorik siswa dalam memahami
materi membahas materi biosfer sudah mencapai kriteria yang diharapkan. Ini terbukti
dengan nilai N-Gain pada Pre Test Siklus I sebesar 48 meningkat pada Post Test menjadi 67
dan nilai N-Gain pada Pre Test Siklus II sebesar 59 meningkat pada Post Test menjadi 81.
Dengan nilai terendah pada Siklus I 50 (di bawah KKM) dan tertinggi 90, sedangkan pada
siklus II, nilai terendah 70 (di atas KKM) dan tertinggi 100. Atau dapat dikatakan pada siklus
II nilai yang dicapai siswa sudah melebihi KKM sebesar 66. Oleh karena itu tidak perlu
dilanjutkan lagi ke tindakan pembelajaran siklus III.
B. PEMBAHASAN HASIL TEMUAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, situasi kelas XI_A SMA
Nusantara tergolong dalam kelas yang ramai, dengan kriteria siswa yang berbeda-beda, ada
yang pendiam dan ada yang aktif. Secara keseluruhan pembelajaran yang telah dilakukan
pada siklus I dengan menerapkan media blog dalam kegiatan pembelajaran, telah berpusat
pada siswa atau dapat dikatakan siswa lebih aktif dibandingkan guru meskipun hal tersebuat
tidak dilakukan semua oleh siswa. Dengan diterapkan media pembelajaran media blog ini
dapat meningkatkan hasil belajar siswa, ini dapat telihat pada nilai Pre Test dan Post Test
pada siklus I dengan jumlah Pre Test sebesar 1620, dan rata-rata 48 meningkat pada
Sedangkan Post Test dengan jumlah sebesa 2270, dan rata-rata sebesar 67. Dan memperoleh
nilai N-Gain sebesar 0,33 dengan kategori sedang. Sedangkan pada Pre Test dan Post Test
pada siklus II dengan jumlah Pre Test sebesar 2010 dengan rata-rata 59 meningkat pada
jumlah Post Test sebesar 2780 dengan rata-rata 81. Dan memperoleh nilai N-Gain sebesar
0,52 dengan kategori sedang. Dari Siklus I dan Siklus II mengalami peningkatan
dibandingkan sebelum diterapkannya media pembelajaran media blog, karena pada media
pembelajaran ini, siswa dapat bertanya kepada guru jika tidak memahami, kemudian masing-
masing siswa dapat belajar satu sama lain, atau dalam kata lain saling membutuhkan,
memberikan motivasi, serta menciptakan situasi belajar yang terbuka, disamping itu juga
media pembelajaran media blog mampu memberikan suatu perubahan yang lebih baik dari
59
diri siswa. Adapun aktivitas pembelajaran yang ditunjukkan oleh kegiatan siswa di kelas pada
siklus I, dan II dapat dikatakan baik, hal ini dapat dilihat dari setiap pertemuan dari siklus I ke
siklus II, dan siswa setiap siswa sudah dapat memahami media pembelajaran media blog ini.
Pada akhir pelajaran pada siklus I, dan siklus II guru menarik kesimpulan secara bersama-
sama dengan siswa.
C. KETERBATASAN PENELITI
Dalam penelitian ini, peneliti mengalami keterbatasan dalam penelitian seperti:
1) Keterbatasan peneliti dan mitra peneliti (guru mata pelajaran geografi) dalam melakukan
observasi kegiatan pembelajaran secara terperinci, mengakibatkan aktivitas siswa selama
proses pembelajaran kurang terkontrol dengan baik.
2) Kurangnya waktu karena kegiatan pembelajaran membutuhkan tahapan-tahapan yang
biasanya membutuhkan waktu yang lama.
Keterbatasan sarana dan prasarana sekolah yang mendukung keterlaksanaan penerapan media
pembelajaran media blog.
60
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa pembelajaran Geografi dengan
media blog ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa, hal ini dapat terlihat pada nilai
Pre Test dan Post Test pada siklus I dengan jumlah Pre Test sebesar 1620, dan rata-rata
48 meningkat pada Sedangkan Post Test dengan jumlah sebesar 2270, dan rata-rata
sebesar 67. Dan memperoleh nilai N-Gain sebesar 0,33 dengan kategori sedang.
Sedangkan pada Pre Test dan Post Test pada siklus II dengan jumlah Pre Test sebesar
2010 dengan rata-rata 59 meningkat pada jumlah Post Test sebesar 2780 dengan rata-rata
81. Dan memperoleh nilai N-Gain sebesar 0,52 dengan kategori sedang. Dari Siklus I
dan Siklus II mengalami peningkatan dibandingkan sebelum diterapkannya media
pembelajaran media blog, karena pembelajaran Geografi dengan menggunakan media
Blog menciptakan situasi belajar yang terbuka, meningkatkan keantusiasan,
meningkatkan ketertarikan siswa dalam belajar, variasi sumber belajar, meningkatkan
efektivitas belajar siswa pemahaman materi dan disamping itu juga media pembelajaran
media blog mampu memberikan suatu perubahan yang lebih baik dari diri siswa.
B. Saran
1. Guru diharapkan dapat menerapkan pembelajaran dengan menggunakan media Blog
dalam proses pembelajaran di kelas. Hal ini khususnya dapat dilakukan dalam
pembelajaran Geografi di di kelas XI-A SMA Nusantara.
2. Penelitian ini diharapkan dapat mendorong para pembaca khususnya pendidik untuk
melakukan penelitian sejenis pada mata pelajaran atau konsep pelajaran yang lain.
3. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi refleksi bagi para pendidik untuk dapat
menemukan, menerapkan strategi, model dan media pembelajaran yang tepat untuk
dapat diterapkan dalam proses pembelajaran dan dapat menciptakan proses
pembelajaran yang lebih aktif, interaktif, kreatif dan menyenangkan dalam
pembelajaran di dalam kelas.
61
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar, Media Pengajaran, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta : 1997.
Aruan, Roida, dkk. Kurikuluim 2004 Standar Kompetensi Geografi, (Jakarta:Gematama,
2004).
Arifin, Zainal, M.Pd, Evaluasi Pembelajaran (Prinsip, Teknik, Prosedur), ( Bandung :
Remaja rosdakarya, 2009 ).
Ahmadi, Abu Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2005).
Djogjacamp, Diunduh tahun 2014 7:30
(http://carapedia.com/pengertian_definisi_pembelajaran_menurut_para_ahli_info507.html).
http://www.aingindra.com/cara-membuat-blog-gratis-dengan-mudah-dan-cepat.html. Di
unduh pada tanggal 27-09-2013 pukul 14:30
http://teknologi.kompasiana.com/internet/2013/01/15/pengertian-blog-serta-fungsinya-
519896.html. Di unduh pada tanggal 02-07-2013 pukul 12:30
http://www.fikrishare.com/2011/03/kelebihan-dan-kekurangan-blog.html. Di unduh pada
tanggal 04-07-2013 pukul 09:30
Hamalik, Oemar, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2009).
Hamalik, Oemar, Proses Belajar mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005).
Isjoni, Saatnya Penidikan Kita Bangkit, (Yokyakarta: Pustaka Pelajar, 2007).
Muhibbin, Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2007).
Mulyasa.E, Kurikulum tingkat Satuan pendidikan; suatu panduan praktis, (Bandung, PT
remaja Rosdakarya, 2003).
Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pembelajaran, (Jakarta: PT. Remaja
Rosdakarya, 2006).
Ranchman, Abd Abror, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya, 1993).
Ratna Wilis Dahar, Teori-teori Belajar, (Jakarta: Erlangga, 1996).
W.S. Winkel, PT Grasindo Jakarta,1991.
Sukmadinata, Nana Syaodih, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT Remaja,
2007).
Sudjana, Nana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru Algensindo: Bandung .
2004.
62
Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zaid, Strategi Belajar Mengajar, ( Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2006).
Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2005).
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 1 Ayat 1 (Bandung: Citra Umbara, 2006).
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta :
PT. Remaja Rosdakarya, 2007).
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, ( Jakarta : Bumi Aksara, 2006 ).
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan ( Edisi Revisi ), ( Jakarta : Bumi
Aksara, 2006 ).
Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran (Prinsip, Teknik, Prosedur), (Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2009 ).
Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran (Prinsip, Teknik, Prosedur), (Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2009 ).
Zikri Neni Iska, Perkembangan Peserta Didik Perspektif Psikologi, (Jakarta: Kizi Brothers,
2011)
63
LAMPIRAN-LAMPIRA
64
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Nama Sekolah : SMA Nusantara
Mata Pelajaran
Siklus
:
:
Geografi
I
Kelas/Semester : XI-A / 1
Standar Kompetensi : 1. Memahami Biosfer.
Kompetensi Dasar : 1. Mengidentifikasi pola persebaran flora dan
fauna di permukaan bumi
.
Alokasi Waktu : 2x 40 menit
A. Indikator Pembelajaran.
1. Mengidentifikasi fenomena biosfer.
2. Mengidentifikasi pola persebaran flora di permukaan bumi.
3. Mengidentifikasi pola persebaran fauna di permukaan bumi..
C. Tujuan Pembelajaran
1. Mengidentifikasi fenomena biosfer. (Tanggung jawab, jujur)
2. Menjelaskan pola persebaran flora di permukaan bumi
3. Menjelaskan pola persebaran fauna di permukaaan bumi.
D. Materi Pembelajaran: Terlampir
E. Metode
Model Pembelajaran : Media Blog.
Metode : Ceramah, dan tanya jawab
65
F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Inti 50 menit
Eksplorasi
Kegian yang dilakukan Nilai Karakter
Melibatkan peserta didik untuk mengetahui
tentang materi biosfer
Perhatian
Guru menerangkan materi tentang biosfer
meliputi,pola persebaran flora dan fauna di
permukaan bumi.
Perhatian, ketekunan
Memberikan wacana atau contoh analisis
kasus/gambar yang relevan dengan materi yang
Tanggung jawab
Pendahuluan: (15 menit)
Kegiatan yang dilakukan Nilai Karakter
Memberi salam, memeriksa kebersihan siswa, dan
mengabsen siswa.
Rasa hormat
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan model
pembelajaran yang akan digunakan pada materi
biosfer.
Perhatian
Guru mengkondisikan siswa.
Disiplin
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan
materi yang akan dipelajari
Keberanian
Guru menginformasikan hal-hal yang akan
dipelajari dan hasil belajar siswa yang diharapkan
Perhatian
Siswa mengerjakan soal pre test Ketekuanan, ketelitian
Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan
uraian kegiatan sesuai silabus
Perhatian
66
diajarkan.
Guru memberikan tugas Tanggung jawab
Melatih siswa dalam penerapan media
pembelajaran.
Keaktifan, kedisiplinan
Elaborasi
Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan
pada siswa untuk memperhatikan/menganalisa.
Perhatian
Guru melakukan dialog atau diskusi dengan siswa
untuk mengklarifikasi nilai yang terkandung
materi biosfer.
Perhataian, keatifan
Siswa diberi kesempatan kepada untuk merespon
atau tanggapan terhadap penjelasan guru maupun
nilai yng diklrifikasi bersama siswa.
Perhatian, kebranian,
keaktifan.
Siswa 2 atau 4 orang maju kedepan untuk maju
kedepan untuk memberikan penjelasan dan
komentar terhadap tugas yang telah diberikan.
Keberanian
Guru sebagai narasumber atau fasilitator Disiplin
Kofirmasi
Memberikan penghargaan kepada siswa yang
telah maju memberikan penjelasan dan komentar
terhadap tugas yang telah diberikan.
Perhatian
Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya
mengenai hal-hal yang belum paham
Keberanian, keaktifan
Melakukan tanya jawab mengenai materi
pelajaran
Perhatian, keberanian
Membangkitkan motivasi kepada siswa yang
kurang atau belum berpartisipasi akatif
Kesungguhan
Kegiatan penutupan 15 menit
67
Bersama dengan peserta didik dan atau sendiri
membuat kesimpulan pelajaran
Perhatian
Guru memberikan review dan umpan balik
terhadap materi yang dibahas oleh siswa
Perhatian
Guru memberikan apresiasi kepada seluruh siswa,
agar siswa termotivasi.
Kesungguhan
Seluruh siswa melaksanakan Post Test Tanggung jawab
Guru mengahiri kegiatan pembelajaran dengan
mengucapkan salam kepada murid
Perhatian
G. Sumber dan Media Pembelajaran
1. Buku geografi yang relevan.
2. Infocus, proyektor
3. Internet
H. Penilaian
1. Tekhnik
Pada pembelajaran geografi pada materi biosfer ini menggunakan teknik tes tertulis.
2. Bentuk
Bentuk instrumen dari penilaian ini berupa tes pilihan ganda (PG).
3. Soal ( Terlampir lengkap ).
4. Proses
Penilaian menggunakan test tertulis, dilakukan melalui pemberian tes awal (Pre Test)
dan tes akhir (Post Test) dengan soal yang sama terkait dengan materi yang diajarkan.
serang, ............................... 2013
Mengetahui,
Kepala SMA Nusantara Guru Mata Pelajaran Geografi
( ........................................... )
NIP. ...............................
( ........................................... )
NIP. ...............................
68
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
MTs : SMA Nusantara
Mata Pelajaran
Siklus
:
:
Geografi
I
Kelas/Semester : XI-A / 1
Standar Kompetensi : 1. Memahami Biosfer.
Kompetensi Dasar : 1. Mengidentifikasi pola persebaran flora dan
fauna di permukaan bumi
.
Alokasi Waktu : 2x 40 menit
A. Indikator Pembelajaran.
4. Mengidentifikasi fenomena biosfer.
5. Mengidentifikasi pola persebaran flora di permukaan bumi.
6. Mengidentifikasi pola persebaran fauna di permukaan bumi..
C. Tujuan Pembelajaran
4. Mengidentifikasi fenomena biosfer. (Tanggung jawab, jujur)
5. Menjelaskan pola persebaran flora di permukaan bumi
6. Menjelaskan pola persebaran fauna di permukaaan bumi.
D. Materi Pembelajaran: Terlampir
E. Metode
Model Pembelajaran : Media Blog.
Metode : Ceramah, dan tanya jawab
69
F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Inti 50 menit
Eksplorasi
Kegian yang dilakukan Nilai Karakter
Melibatkan peserta didik untuk mengetahui
tentang materi biosfer
Perhatian
Guru menerangkan materi tentang biosfer
meliputi,pola persebaran flora dan fauna di
permukaan bumi.
Perhatian, ketekunan
Memberikan wacana atau contoh analisis
kasus/gambar yang relevan dengan materi yang
Tanggung jawab
Pendahuluan: (15 menit)
Kegiatan yang dilakukan Nilai Karakter
Memberi salam, memeriksa kebersihan siswa, dan
mengabsen siswa.
Rasa hormat
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan model
pembelajaran yang akan digunakan pada materi
biosfer.
Perhatian
Guru mengkondisikan siswa.
Disiplin
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan
materi yang akan dipelajari
Keberanian
Guru menginformasikan hal-hal yang akan
dipelajari dan hasil belajar siswa yang diharapkan
Perhatian
Siswa mengerjakan soal pre test Ketekuanan, ketelitian
Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan
uraian kegiatan sesuai silabus
Perhatian
70
diajarkan.
Guru memberikan tugas Tanggung jawab
Melatih siswa dalam penerapan media
pembelajaran.
Keaktifan, kedisiplinan
Elaborasi
Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan
pada siswa untuk memperhatikan/menganalisa.
Perhatian
Guru melakukan dialog atau diskusi dengan siswa
untuk mengklarifikasi nilai yang terkandung
materi biosfer.
Perhataian, keatifan
Siswa diberi kesempatan kepada untuk merespon
atau tanggapan terhadap penjelasan guru maupun
nilai yng diklrifikasi bersama siswa.
Perhatian, kebranian,
keaktifan.
Siswa 2 atau 4 orang maju kedepan untuk maju
kedepan untuk memberikan penjelasan dan
komentar terhadap tugas yang telah diberikan.
Keberanian
Guru sebagai narasumber atau fasilitator Disiplin
Kofirmasi
Memberikan penghargaan kepada siswa yang
telah maju memberikan penjelasan dan komentar
terhadap tugas yang telah diberikan.
Perhatian
Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya
mengenai hal-hal yang belum paham
Keberanian, keaktifan
Melakukan tanya jawab mengenai materi
pelajaran
Perhatian, keberanian
Membangkitkan motivasi kepada siswa yang
kurang atau belum berpartisipasi akatif
Kesungguhan
71
Kegiatan penutupan 15 menit
Bersama dengan peserta didik dan atau sendiri
membuat kesimpulan pelajaran
Melakukan penilaian dan/atau merefleksi terhadap
kegiatan sudah dilaksanakan secara konsisten dan
terprogram
Memberika umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran
Memberikan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pembelajaran remedial bagi siswa yang belum
mencapai KKM dan memberikan program pengayaan
bagi siswa yang telah mencapai KKM
Menyanpaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya
G. Sumber dan Media Pembelajaran
4. Buku geografi yang relevan.
5. Infocus, proyektor
6. Internet
H. Penilaian
5. Tekhnik
Pada pembelajaran geografi pada materi biosfer ini menggunakan teknik tes tertulis.
6. Bentuk
Bentuk instrumen dari penilaian ini berupa tes pilihan ganda (PG).
7. Soal ( Terlampir lengkap ).
8. Penilaian
Penilaian Proses
a. Tes lisan, dilakukan melalui keaktifan siswa dalam Tanya jawab dan
mengungkapkan pendapatnya pada saat proses pembelajaran berlangsung.
72
b. Test tertulis, dilakukan melalui pemberian tes awal (Pre Test) dan tes akhir (Post
Test) dengan soal yang sama terkait dengan materi yang diajarkan.
serang, ............................... 2013
Mengetahui,
Kepala SMA Nusantara Guru Mata Pelajaran Geografi
( ........................................... )
NIP. ...............................
( ........................................... )
NIP. ...............................
73
Lampiran 3
MATERI BIOSFER DAN GAMBAR
Biosfer (Persebaran Flora dan Fauna)
Persebaran flora dan fauna di muka bumi dipengaruhi oleh 3 faktor utama, yaitu :
A. Penyebab Persebaran
1. Tekanan Populasi, semakin banyak /bertambahnya populasi akan menyebabkan
kebutuhan akan persediaan bahan makanan menjadi semakin sulit dipenuhi sehingga
menyebabkan migrasi.
2. Persaingan, ketidakmampuan fauna dalam bersaing dalam memperebutkan wilayah
kekuasaan dan bahan makanan yang dibutuhkan juga mendorong terjadinya migrasi
ke daerah lain
3. Perubahan Habitat, berubahnya lingkungan tempat tinggal dapat menyebabkan
ketidakmampuan dalam beradaptasi terhadap perubahan tersebut dan menjadi merasa
tidak cocok untuk terus menempati daerah asal.
B. Sarana Persebaran
1. Udara, dengan media udara fauna dapat bermigrasi dari kekuatan terbang sedangkan
flora dapat menggunakan angin untuk bermigrasi dari berat-ringannya benih.
2. Air, kemampuan fauna dalam berenang terutama hewan-hewan air menyebabkan
perpindahan mudah terjadi. Benih tumbuhan dapat terangkut dan berpindah tempat
dengan menggunakan media aliran air sungai atau arus laut.
3. Lahan, hampir semua fauna daratan menggunakan lahan sebagai media untuk
berpindah tempat.
4. Pengangkutan Manusia, baik secara sengaja ataupun tidak manusia dapat
menyebabkan perpindahan flora dan fauna.
C. Hambatan (barier) Persebaran
1. Hambatan Iklim, keadaan iklim terutama yang bersifat ekstrim dapat dapat
menghambat persebaran misalnya kondisi temperatur, kelembaban udara dan curah
hujan.
74
2. Hambatan Edafik (tanah), tanah sangat berpengaruh bagi tanaman/tumbuhan karena
sangat memerlukan unsur-unsur penting dalam tanah yaitu unsur hara, udara,
kandungan air yang cukup. Lapisan tanah yang tipis dan keras membuat hewan-
hewan yang terbiasa menggali tanah dan bertempat tinggal di dalam tanah memilih
mencari daerah yang lapisan tanahnya tebal dan gembur.
3. Hambatan Geografis, bentang alam muka bumi dapat menghambat persebaran flora
dan fauna seperti samudera, padang pasir, sungai dan pegunungan.
4. Hambatan Biologis, kondisi lingkungan yang cocok untuk hidup serta persediaan
bahan makanan yang melimpah menjadi faktor penghambat flora dan fauna dalam
bermigrasi. Hal ini berkaitan dengan kecocokan dengan kondisi alam.
BIOMA GURUN
Bioma Gurun merupakan bioma yang di dominasi oleh batu/pasir dengan tumbuhan sangat
jarang. Bioma ini paling luas terpust di sekitar 20 derajat LU, mulai dari Pantai Atlantik di
Afrika hingga ke Asia Tengah. Sepanjang daerah itu terdapat kompleks gurun Sahara, gurun
Arab dan gurun Gobi dengan luas mencapai 10 juta km persegi.
Bioma gurun memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Curah hujan sangat rendah, <250 mm/tahun dengan intensitas panas matahari sangat
tinggi.
2. Tingkat penguapan (evaporasi) lebih tinggi dari curah hujan.
75
3. Air tanah cenderung asin karena larutan garam dalam tanah tidak cenderung
berpindah baik karena pencucian oleh air maupun drainase
4. Tumbuhan yang hidup di daerah gurun umumnya tumbuhan yang mempunyai daun
yang kecil seperti duri dan berakar panjang.
Daun yang kecil berfungsi untuk mengurangi penguapan
Akar panjang berfungsi untuk mengambil air dari tempat yang dalam dan
kemudian disimpan dalam jaringan spons.
Jenis tumbuhan yang hidup di daerah Gurun contohnya :
Kaktus Kurma
Hewan yang terdapat di daerah gurun antara lain :
Unta Gerbil Hamster
BIOMA SABANA
Sabana adalah padang rumput yang diselingi oleh pohon-pohon yang tumbuhnya menyebar,
biasanya pohon palem dan akasia. Sabana merupakan salah satu sistem biotik terbesar di
bumi yang menempati darah luas di Benua Afrika, Amerika Selatan dan Australia. Sabana
pada umumnya terbentuk di daerah tropik sampai subtropik.
76
Sabana
Ciri-ciri sabana antara lain :
1. Bersuhu panas sepanjang tahun
2. Hujan terjadi secara musiman, dan menjadi faktor penting bagi terbentuknya sabana
Sabana berubah menjadi semak belukar apabila terbentuk mengarah ke daerah
yang intensitas hujannya makin rendah
Sabana akan berubah menjadi hutan basah apabila mengarah ke daerah yang
intensitas hujannya makin tinggi.
Jenis hewan yang hidup di daerah sabana adalah herbifora dan karnifora misalnya :
1. Herbifora
Kuda
77
Zebra
2. Karnifora
Macan Tutul
Singa
Anjing Hutan
BIOMA STEPA (Padang Rumput)
78
Bioma Stepa (Padang Rumput) terbentang dari daerah tropika sampai ke daerah subtropika
yang curah hujannya tidak cukup untuk perkembangan hutan. Bioma Stepa berbeda dengan
Bioma Sabana. Perbedaan yang cukup antara Stepa dengan Sabana adalah :
Pada bioma Sabana merupakan padang rumput yang diselingi oleh kumpulan
pepohonan besar, sedangkan pada bioma Stepa merupakan padang rumput yang tidak
di selingi oleh kumpulan-kumpulan pepohonan, kalaupun ada hanya sedikit saja
pepohonan yang ada.
Bioma Stepa : Padang rumput tanpa diselingi kumpulan pepohonan
Ciri -ciri bioma Stepa antara lain :
1. Curah hujan tidak teratur, antara 250 – 500 mm/tahun
2. Tanah pada umumnya tidak mampu menyimpan air yang disebabkan oleh rendahnya
tingkat porositas tanah dan sistem penyaluran yang kurang baik sehingga
menyebabkan rumput-rumput tumbuh dengan subur.
3. Beberapa jenis rumput mempunyai ketinggian hingga 3,5 m
4. Memiliki pohon yang khas, yaitu akasia
5. Wilayah persebaran bioma Stepa meliputi Afrika, Amerika Selatan, Amerika Serikat
bagian barat, Argentina dan Australia.
Beberapa flora yang hidup di daerah bioma Stepa contohnya adalah :
79
Pohon Akasia dan Semak
Belukar
Karena merupakan daerah padang rumput maka bioma ini bayak dihuni oleh beberapa
herbifora dan karnifora, contohnya antara lain :
Rusa – Antelop –
Kerbau
Kanguru – Harimau
– Singa – Ular
BIOMA HUTAN BASAH (Hutan Hujan Tropis)
Hutan basah terdapat di daerah tropika meliputi semenanjung Amerika Tengah, Amerika
Selatan, Afrika, Madagaskar, Australia Bagian Utara, Indonesia dan Malaysia. Di hutan ini
terdapat beraneka jenis tumbuhan yang dapat hidup karena mendapat sinar matahari dan
curah hujan yang cukup.
80
Hutan Basah
Ciri-ciri bioma hutan basah antara lain :
1. Curah hujan sangat tinggi, lebih dari 2.000 mm/tahun
2. Pohon-pohon utama memiliki ketinggian antara 20 – 40 m.
3. Cabang pohon berdaun lebat dan lebar serta selalu hijau sepanjang tahun
4. Mendapat sinar matahari yang cukup, tetapi sinar matahari tersebut tidak mampu
menembus dasar hutan.
5. Mempunyai iklim mikro di lingkungan sekitar permukaan tanah/di bawah kanopi
(daun pada pohon-pohon besar yang membentuk tudung)
Jenis tumbuhan yang hidup di daeran hutan basah antara lain :
81
Karena pohon-pohon yang terdapat di hutan tropis rata-rata tinggi dan permukaan tanahnya
relatif sering tergenang oleh air, maka hewan yang banyak hidup di daerah hutan basah ini
adalah hewan-hewan pemanjat sejenis primata, seperti :
BIOMA TAIGA (Coniferus)
Bioma Taiga banyak ditemukan di belahan bumi utara, misalnya di wilayah negara Rusia dan
Kanada. Bioma Taiga merupakan bioma terluas dari bioma-boma lain yang ada di bumi.
82
Bioma Taiga
(Coniferus)
Ciri-ciri bioma taiga :
1. Mempunyai musim dingin yang cukup panjang dan musim kemarau yang panas dan
sangat singkat
2. Selama musim dingin, air tanah berubah menjadi es dan mencapai 2 meter di bawah
permukaan tanah
3. Jenis tumbuhan yang hidup sangat sedikit, biasanya hanya terdiri dari dua atau tiga
jenis tumbuhan.
Pohon-pohon utama yang tumbuh di daerah ini adalah jenis konifer, sehingga hutan yang ada
di wilayah bioma taiga sering juga disebut dengan hutan konifer. Contoh jenis-jenis
tumbuhan konifer tersebut adalah alder, birch, dan juniper dan spruce.
Alder Juniper dan
Spruce, pohon-pohon konifer yang tumbuh di bioma taiga
83
Pohon-pohon di hutan konifer mempunyai daun yang berbentuk seperti jarum dan
mempunyai zat lilin dibagian luarnya sehingga tahan terhadap kekeringan. Kondisi tersebut
menyebabkan hanya sedikit hewan yang dapat hidup di daerah bioma Taiga, misalnya
beruang, rubah dan serigala.
Beruang Rubah dan
Serigala, hewan-hewan yang hidup di bioma Taiga
BIOMA TUNDRA
Bioma tundra merupakan bioma yang terdapat di daerah lingkar kutub utara dan selatan.
Pada bioma ini tidak terdapat pepohonan yang dapat tumbuh, yang ada hanya tumbuhan kecil
sejenis rumput dan lumut. Bioma ini terdapat di sekitar lingkar Artik, Greenland di wilayah
kutub utara. Di wilayah kutub selatan terdapat di Antartika dan pulau-pulau kecil disekitar
Antartika. Bioma tundra berdasarkan pembagian iklim terdapat di daerah beriklim es abadi
(EF) dan iklim Tundra (ET).
Bioma Tundra
Ciri-ciri bioma tundra :
84
1. Hampir semua wilayahnya tertutup oleh salju/es.
2. Memiliki musim dingin yang panjang dan gelap serta musim panas yang panjang dan
terang. Peristiwa ini terjadi karena gerak semu matahari hanya sampai di posisi 23,5°
LU/LS.
3. Usia tumbuh tanaman sangat pendek, berkisar antara 30 – 120 hari (1 – 4 bulan)
Jenis-jenis vegetasi yang dapat hidup di bioma tundra misalnya lumut kerak, rumput teki,
tumbuhan terna, dan semak-semak pendek.
Pada daerah yang berawa jenis vegetasi yang ada misalnya rumput teki, rumput kapas
dan gundukan gambut (hillock tundra).
Di cekungan yang basah seperti di Greenland terdapat semak salik dan bentula.
Di tempat yang agak kering ditumbuhi lumut, teki-tekian, ericeceae, dan beberapa
tumbuhan yang berdaun agak lebar.
Di lereng-lereng batu terdapat kerak, lumut dan alga.
Searah jarum jam :
Alga, kerak, rumput teki, rumput kapas, terna dan ericcaceae
Karena memiliki iklim es abadi dan iklim tundra, maka wilayah bioma tundra selalu bersuhu
dingin sehingga fauna yang terdapat di wilayah ini memiliki bulu dan lapisan lemak yang
tebal untuk tetap membuat tubuhnya hangat. Contoh fauna di bioma tundra misalnya rus,
rubah, kelinci salju, hewan-hewan pengerat, hantu elang, dan beruang kutub.
85
Burung Hantu –
Burung Elang dan Beruang Kutub
Jenis-jenis burung yang hidup di bioma tundra misalnya : itik, angsa, burung elang dan
burung hantu. Mamalia darat berkaki empat yang berbulu tebal dan besar misalnya Muskox.
Muskox – mamalia
darat berbulu lebat di bioma Tundra
Selain beberapa jenis di atas, bioma tundra juga mempunyai fauna khas yang lain misalnya
penguin. Fauna khas yang hidup di air misalnya paus Beluga (paus putih) dan paus Narwhal
(paus bertanduk). Narwhal-Penguin Paus Beluga
HUTAN GUGUR (Deciduous)
Bioma hutan gugur merupakan bioma yang terletak pada kisaran 30 – 40 derajat lintang
LU/LS. Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang yang terdapatdi wilayah
86
Amerika Serikat bagian timur, ujung selatan benua Amerika, Kepulauan Inggris dan
Australia.
Bioma Hutan Gugur
Ciri-ciri bioma hutan gugur adalah sebagai berikut :
1. Curah hujan merata antara 750mm – 1.000 mm pertahun
2. Pohon-pohon memiliki ciri berdaun lebar, hijau pada musim dingin, rontok pada
musim panas dan memiliki tajuk yang rapat.
3. Memiliki musim panas yang hangat dan musim dingin yang tidak terlalu dingin.
4. Jarak antara pohon satu dengan pohon yang lainnya tidak terlalu rapat/renggang
5. Jumlah/jenis tumbuhan yang ada relatif sedikit
6. Memiliki 4 musim, yaitu musim panas-gugur-dingin-semi
Beberapa jenis tumbuhan utama yang hidup di daerah bioma hutan gugur misalnya pohon
oak, basswood, dan terna berbunga.
Basswood – Oak
pada waktu lebat – Oak pada waktu rontok
Pohon-pohon utama yang terdapat di bioma hutan gugur rata-rata berukuran besar dan
pendek. Sebagai perbandingan dapat dilihat pada pohon basswood Amerika di bawah ini .
87
Basswood Amerika
Fauna yan terdapat di wilayah bioma hutan gugur misalnya Panda (hewan endemik wilayah
China), serangga, burung, bajing, anjing, rusa, racoon (sejenis musang/luwak).
Panda (hewan
endemik china) – anjing – racoon
Pada setiap pergantian musim terdapat beberapa perubahan di bioma hutan gugur:
88
1. Saat musim panas pohon-pohon yang tinggi tumbuh dengan daun lebat dan
membentuk tudung, tetapi cahaya matahari masih dapat menembus tudung tersebut
hingga ke tanah karena daunnya tipis
2. Saat musim gugur menjelang musim dingin, pancaran energi matahari berkurang,
suhu rendah dan air cukup dingin. Oleh karena itu daun-daun menjadi merah dan
coklat, kemudian gugur karena tumbuhan sulit mendapatkan air. Daun dan buah-
buahan yang gugur kelak kemudian menjadi tumpukan senyawa organik.
3. Saat musim dingin menjadi salju, tumbuhan menjadi gundul, beberapa jenis hewan
mengalami/dalam keadaan hibernasi (tidur panjang pada waktu musim dingin).
4. Saat musim semi menjelang musim panas, suhu naik, salju mencair, tumbuhan mulai
berdaun kembali, tumbuhan semak mulai tumbuh di permukaan tanah, hewan-hewan
yang hibernasi mulai aktif kembali.
89
Lampiran 4
SMA NUSANTARA
SOAL UJI COBA
NAMA:
Kelas:
1. Bagian atau lapisan kulit bumi terdiri dari air dan atmosfer yang di dalamnya terdapat
kehidupan organsisme, manusia maupun flora fauna disebut… .
a. Biosfer
b. Antroposfer
c. habitat
d. ekosistem
e. komunitas
2. Taman nasional gunung gede pangrango terdapat di provinsi...
a. Jawa Timur
b. Jawa tengah
c. Jawa Barat
d. Sumatera barat
e. Kalimantan timur
3. Fauna maskot DKI jakarta adalah...
a. Burung garuda
b. Burut perkutut
c. Burung Kasuari
d. Elang Bondol
e. Burung serindit
4. Setiap makhluk hidup memiliki tempat masing-masing di lapisan biosfer untuk tetap hidup
sesuai dengan caranya. Tempat hidup itu disebut… .
a. ekosistem
b. Habitat
c. Komunitas
d. antroposfer
e. lingkungan
5. Persebaran hutan hujan tropis di indonesia diantaranya paling banyak dipulau...
a. Bali dan lombok
b. Kalimantan dan Jawa
c. Kalimantan dan Papua
d. Sumatera dan jawa
e. Jawa dan Sulawesi
6. Ilmu yang mempelajari persebaran flora dan fauna di permukaan bumi disebut… .
a. Zoologi
b. Biogeografi
c. Botani
d. Biologi
e. ekologi
90
7. Salah satu jenis hewan yang hanya berkembang biak di kawasan Indonesia Tengah antara
lain ...
a. anoa dan komodo
b. komodo dan badak bercula Satu
c. anoa, komodo, dan tapir
d. burung cendrawasih, tapir, dan kasuari
e. kuskus, tapir, dan kakaktua
8. Komponen lingkungan biosfer berupa lapisan tanah dan batuana dalah… .
a. Atmosfer
b. Termosfer
c. Litosfer
d. Misosfer
e. Hidrosfer
9. Menjaga kelestarian hutan sangat penting karena ...
a. agar tampak teduh
b. agar subur sepanjang tahun
c. agar tidak panas
d. agar lingkungan aman
e. mengurangi bahaya erosi
10. Hutan mempunyai fungsi langsung dan tidak langsung. Fungsi tidak langsung yaitu
fungsi orologis, artinya ...
a. mangatur air tanah
b. mencegah tanah longsor
c. mencegah erosi
d. menyegarkan udara
e. membantu humus tanah
11. Faktor biotic yang memengaruhi kehidupan di bumi antara lain … .
a.flora, fauna, manusia
b.Angin, tekanan udara, suhu
c.Relief, tanah, iklim
d.Flora, fauna, tanah
e.Iklim, fauna, manusia
12. Hambatan persebaran fauna berupa lautan yang luas merupakan hambatan...
a. Iklim
b. Hayati
c. Biologis
d. Edafik
e. Geografis
13. Ciri daerah tundra adalah...
a. Hutan heterogen
b. Padang semak
c. Padang lumut
d. Hutan homogen
e. Hutan gugur
14. Derah di sekeliling lingkaran Arktik dan pulau-pulau kecil dekat Antartika banyak
dijumpai bioma… .
91
a.Tiaga
b.Tundra
c.Sabana
d.Stepa
e.Gurun
15. Sabana banyak dijumpai di wilayah Indonesia terutama wilayah… .
a.Sulawesi
b.Nusa tenggara
c.Jawa
d.Kalimantan
e.Sumatera
16. Wilayah persebaran hewan pertama kali diperkenalkan oleh…
a.Huxley
b.Wallace
c.Weber
d.Sclater
e.Koppen
17. Fauna yang hidup di Indonesia bagian barat antara lain … .
a.Kakatua
b.Kus-kus
c.Cendrawasih
d.Badak
e.Anoa
18. Taman Nasional Baluran terdapat di Provinsi… .
a.Jawa Barat
b.Jawa Tengah
c.Bali
d.Jawa Timur
e.Banten
19. Bison merupakan jenis hewan khas yang terdapat didaerah persebaran wilayah...
a. Ethiophian
b. Neotropical
c. Neartik
d. Paleartik
e. Oriental
20. Kaktus termasuk salah satu contoh tanaman...
a. Xerophyta
b. Hidrophyta
c. Mesophyta
d. Tropopyta
92
e. Hygropyta
21. Hutan savana di indonesia dapat dijumpai di...
a. Kalimantan
b. NTT
c. Bali
d. Sumatera
e. Sulawesi
22. Hutan yang terdiri dari bermacam-macam tumbuhan adalah...
a. Heterogen
b. Homogen
c. Primer
d. sekunder
e. Produksi
23. Kayu cendana adalah jenis flora yang dijadikan maskot atau identitas daerah … .
a.Sulawesi
b.Nusa Tenggara
c.Maluku
d.Papua
e.Kalimantan Barat
24. Di bawahini yang termasuk jenis fauna peralihan adalah …
a.Komodo
b.Beruang
c.Tikus
d.Badak
e.Cendrawasih
25. Daerah Indonesia yang memiliki hutan musim adalah… .
a.Sumatera
b.Papua
c.JawaTimur
d.Kalimantan
e.Bali
26. Kerusakan hutan baik hutan lindung maupun hutan produksi di Indonesia disebabkan oleh
...
a. adanya sindikat penjualan kayu ke luar negeri
b. untuk areal perkebunan
c. kurangnya kerja sama antara pemerintah dengan rakyat
d. berkurangnya tanah untuk pemukiman
e. meningkatnya harga kayu olahan di pasar dunia
27. Di bawah ini macam-macam hewan Indonesia bagian tengah, kecuali… .
a.Biawak Komodo
b.Anoa
c.Burung Kasuari
d.Burung Maleo
93
e.Babi Rusa
28. Tumbuhan jati merupakan salah satu vegetasi khas dari...
a. Hutan berdaun jarum
b. Hutan hujan tropis
c. Hutan musim
d. Hutan berkayu keras
e. Hutan rontok daerah sedang
29. Hutan dengan ciri pohonnya berdaun rindang, sehingga matahari tidak dapat menembus
celah-celah daun sampai ketanah, disebut… .
a.Hutan Tundra
b.Hutan hujan ekuatorial
c.Hutan musim
d.Hutan gugur
e.Hutan hujan tropis
30. Hewan berikut merupakan hewan asli indonesia, yaitu...
a. Kanguru
b. Komodo
c. Gajah
d. Badak
e. Cendrawasih
31. Upaya yang paling tepat untuk memberi perlindungan terhadap satwa langka di Indonesia
dapat dilakukan dengan cara ..
a. Reboisasi
b. melakukan pembatasan ekspor binatang-binatang langka yang dilindungi
c. melarang setiap warga masyarakat untuk melakukan persilangan terhadap jenis-jenis
satwa tertentu
d. membuat peraturan perundangan yang melarang menangkapbinatang tertentu
e. melakukan razia dan sweeping
32. Dibawah ini yang merupakan wilayah persebaran flora dan fauna termasuk landas
kontunen Asia, adalah ... .
a.Papua
b.Jawa
c.Nusa Tenggara
d.Sulawesi
e.Maluku
33. Wilayah persebaran flora dan fauna yang termasuk Indonesia bagian Tengan adalah ... .
a.Sumatera
b.Kalimantan
c.Sulawesi
d.Pulau-pulau kecil disekitar Pulau Jawa
e.Pulau Papua
34. Eceng gondok termasuk salah satu contoh tanaman...
94
a. Xerophyta
b. Hidrophyta
c. Mesophyta
d. Hygropyta
e.Tropopyta
35. Dibawah ini ciri-ciri flora di wilayah Indonesia bagian tengah adalah ... .
a. Rata-rata ketinggian pohonnya sekitar 60 meter
b.Vegetasi berupa semak belukar
c.Pohon-pohon berbatang rendah
d. Pada musim kemarau daunnya gugur
e.Pohon-pohon berdaun rindang
36. Faktor yang menyebabkan terjadinya kerusakan flora dan fauna adalah ... .
a. alam
b.Ratifikasi CITES
c. Mengelola kawasan cagar alam dengan baikBencana
d.Biodiversity
e.Reboissasi
37. Padang rumput didaerah amerika utara disebut...
a. Semak belukar
b. Sabana
c. Stepa
d. Praire
e. Tundra
38. Manfaat cagar dan suaka margasatwa kecuali ...
a. Sumber daya alam
b. untuk kemajuan ilmu pengatahuan
c. melindungi hewan tertentu agar tidak punah
d. sumber produksi
e. Pariwisata
39. Flora yang menjadi maskot daerah Nusa Tenggara Timur dalah ... .
a.cendana
b.akasia
c.kayu putih
d.lontar gewang
e.meranti
40. Punahnya populasi badak di Ujung Kulon akibat berikut, kecuali ...
a. habitat sekarang tidak cocok
b. makanan berkurang
c. diburu manusia
d. reproduksi menurun
e. predator bertamba
105
Lampiran 5
Kunci Jawaban Soal Uji Coba
1. A
2. C
3. D
4. B
5. C
6. B
7. A
8. C
9. D
10. A
11. A
12. D
13. C
14. B
15. B
16. D
17. D
18. D
19. D
20. A
21. D
22. A
23. B
24. A
25. C
26. A
27. C
28. B
29. D
30. B
31. A
32. B
33. C
34. D
35. C
36. A
37. D
38. A
39. A
40. C
106
Lampiran 6
SMA NUSANTARA
PRETTES
Nama :
Kelas :
2. Bagian atau lapisan kulit bumi terdiri dari air dan atmosfer yang di dalamnya terdapat
kehidupan organsisme, manusia maupun flora fauna disebut… .
f. Antroposfer
g. biosfer
h. habitat
i. ekosistem
j. komunitas
3. Setiap makhluk hidup memiliki tempat masing-masing di lapisan biosfer untuk tetap
hidup sesuai dengan caranya. Tempat hidup itu disebut… .
f. ekosistem
g. komunitas
h. habitat
i. antroposfer
j. lingkungan
4. Ilmu yang mempelajari persebaran flora dan fauna di permukaan bumi disebut… .
a. Zoologi
b. Botani
c. Biogeografi
d. Biologi
e. ekologi
5. Komponen lingkungan biosfer berupa lapisan tanah dan batuana dalah… .
a. Atmosfer
b. Termosfer
c. Mesosfer
d. Hidrosfer
e. litosfer
6. Faktor biotic yang memengaruhi kehidupan di bumi antara lain … .
a. Tanah, fauna, flora
b. Angin, tekanan udara, suhu
c. Relief, tanah, iklim
d. Flora, fauna, manusia
e. Iklim, fauna, manusia
7. Derah di sekeliling lingkaran Arktik dan pulau-pulau kecil dekat Antartika banyak
dijumpai bioma… .
a. Tiaga
b. Sabana
c. Tundra
d. Stepa
e. Gurun
8. Sabana banyak dijumpai di wilayah Indonesia terutama wilayah… .
a. Sulawesi
b. Kalimantan
c. Jawa
d. Nusa Tenggara
e. Sumatera
107
9. Wilayah persebaran hewan pertama kali diperkenalkan oleh…
a. Huxley
b. Wallace
c. Sclater
d. Weber
e. Koppen
10. Fauna yang hidup di Indonesia bagian barat antara lain … .
a. Kakatua
b. Kus-kus
c. Cendrawasih
d. Anoa
e. Badak
11. Taman Nasional Baluran terdapat di Provinsi… .
a. Jawa Barat
b. Jawa Tengah
c. JawaTimur
d. Bali
e. Banten
12. Kayu cendana adalah jenis flora yang dijadikan maskot atau identitas daerah … .
a. Sulawesi
b. Nusa Tenggara
c. Maluku
d. Papua
e. Kalimantan Barat
13. Di bawahini yang termasuk jenis fauna peralihan adalah …
a. Beruang
b. Komodo
c. Tikus
d. Badak
e. Cendrawasih
14. Daerah Indonesia yang memiliki hutan musim adalah… .
a. Sumatera
b. Papua
c. JawaTimur
d. Kalimantan
e. Bali
15. Di bawah ini macam-macam hewan Indonesia bagian tengah, kecuali… .
a. Biawak Komodo
b. Anoa
c. Babi Rusa
d. Burung Maleo
e. Burung Kasuari
16. Hutan dengan ciri pohonnya berdaun rindang, sehingga matahari tidak dapat menembus
celah-celah daun sampai ketanah, disebut… .
a. Hutan hujan tropis
b. Hutan hujan ekuatorial
c. Hutan musim
d. Hutan gugur
e. Tundra
108
17. Dibawah ini yang merupakan wilayah persebaran flora dan fauna termasuk landas
kontunen Asia, adalah ... .
a. Papua
b. Sulawesi
c. Nusa Tenggara
d. Jawa
e. Maluku
18. Wilayah persebaran flora dan fauna yang termasuk Indonesia bagian Tengan adalah ... .
a. Sumatera
b. Kalimantan
c. Sulawesi
d. Pulau-pulau kecil disekitar Pulau Jawa
e. Pulau Papua
19. Dibawah ini ciri-ciri flora di wilayah Indonesia bagian tengah adalah ... .
a. Pada musim kemarau daunnya gugur
b. Vegetasi berupa semak belukar
c. Pohon-pohon berbatang rendah
d. Rata-rata ketinggian pohonnya sekitar 60 meter
e. Pohon-pohon berdaun rindang
20. Faktor yang menyebabkan terjadinya kerusakan flora dan fauna adalah ... .
a. Mengelola kawasan cagar alam dengan baik
b. Ratifikasi CITES
c. Bencana alam
d. Biodiversity
e. Reboissasi
21. Flora yang menjadi maskot daerah Nusa Tenggara Timur dalah ... .
a. cendana
b. akasia
c. kayu putih
d. lontar gewang
e. merant
108
Lampiran 7
SMA NUSANTARA
POSTTEST
Nama :
Kelas :
22. Faktor biotic yang memengaruhi kehidupan di bumi antara lain … .
a. Tanah, fauna, flora
b. Angin, tekanan udara, suhu
c. Relief, tanah, iklim
d. Flora, fauna, manusia
e. Iklim, fauna, manusia
23. Komponen lingkungan biosfer berupa lapisan tanah dan batuan adalah… .
a. Atmosfer
b. Termosfer
c. Mesosfer
d. Hidrosfer
e. litosfer
24. Ilmu yang mempelajari persebaran flora dan fauna di permukaan bumi disebut… .
a. Zoologi
b. Botani
c. Biogeografi
d. Biologi
e. ekologi
25. Setiap makhluk hidup memiliki tempat masing-masing di lapisan biosfer untuk tetap
hidup sesuai dengan caranya. Tempat hidup itu disebut… .
k. ekosistem
l. komunitas
m. habitat
n. antroposfer
o. lingkungan
26. Bagian atau lapisan kulit bumi terdiri dari air dan atmosfer yang di dalamnya terdapat
kehidupan organsisme, manusia maupun flora fauna disebut… .
k. Antroposfer
l. biosfer
m. habitat
n. ekosistem
o. komunitas
27. Taman Nasional Baluran terdapat di Provinsi… .
a. Jawa Barat
b. Jawa Tengah
c. JawaTimur
d. Bali
e. Banten
28. Fauna yang hidup di Indonesia bagian barat antara lain … .
a. Kakatua
b. Kus-kus
c. Cendrawasih
d. Anoa
e. Badak
109
29. Wilayah persebaran hewan pertama kali diperkenalkan oleh…
a. Huxley
b. Wallace
c. Sclater
d. Weber
e. Koppen
30. Sabana banyak dijumpai di wilayah Indonesia terutama wilayah… .
a. Sulawesi
b. Kalimantan
c. Jawa
d. Nusa Tenggara
e. Sumatera
31. Daerah di sekelilingl ingkaran Arktik dan pulau-pulau kecil dekat Antartika banyak
dijumpai bioma… .
a. Tiaga
b. Sabana
c. Tundra
d. Stepa
e. Gurun
32. Dibawah ini yang merupakan wilayah persebaran flora dan fauna termasuk landas
kontunen Asia, adalah ... .
a. Papua
b. Sulawesi
c. Nusa Tenggara
d. Jawa
e. Maluku
33. Wilayah persebaran flora dan fauna yang termasuk Indonesia bagian Tengan adalah ... .
a. Sumatera
b. Kalimantan
c. Sulawesi
d. Pulau-pulau kecil disekitar Pulau Jawa
e. Pulau Papua
34. Dibawah ini ciri-ciri flora di wilayah Indonesia bagian tengah adalah ... .
a. Pada musim kemarau daunnya gugur
b. Vegetasi berupa semak belukar
c. Pohon-pohon berbatang rendah
d. Rata-rata ketinggian pohonnya sekitar 60 meter
e. Pohon-pohon berdaun rindang
35. Faktor yang menyebabkan terjadinya kerusakan flora dan fauna adalah ... .
a. Mengelola kawasan cagar alam dengan baik
b. Ratifikasi CITES
c. Bencana alam
d. Biodiversity
e. Reboissasi
36. Flora yang menjadi maskot daerah Nusa Tenggara Timur dalah ... .
a. cendana
b. akasia
c. kayu putih
d. lontar gewang
e. meranti
110
37. Hutan dengan cirri pohonnya berdaun rindang, sehingga matahari tidak dapat menembus
celah-celah daun sampai ketanah, disebut… .
a. Hutan hujan tropis
b. Hutan hujan ekuatorial
c. Hutan musim
d. Hutan gugur
e. Tundra
38. Di bawah ini macam-macam hewan Indonesia bagian tengah, kecuali… .
a. Biawak Komodo
b. Anoa
c. Babi Rusa
d. Burung Maleo
e. Burung Kasuari
39. Daerah Indonesia yang memiliki hutan musim adalah… .
a. Sumatera
b. Papua
c. Jawa Timur
d. Kalimantan
e. Bali
40. Di bawah ini yang termasuk jenis fauna peralihan adalah …
a. Beruang
b. Komodo
c. Tikus
d. Badak
e. Cendrawasih
41. Kayu cendana adalah jenis flora yang dijadikan maskot atau identitas daerah … .
a. Sulawesi
b. Nusa Tenggara
c. Maluku
d. Papua
e. Kalimantan Barat
111
Lampiran 8
Nilai Siswa
No Nama Nilai
1 Abdul Azid 70
2 Adam 100
3 Ahmad Fauzi 80
4 Ali Musa 70
5 Amdainah 80
6 Amirudin 70
7 Aspiyah 70
8 Ayu Soleha 70
9 Daratul Janah 80
10 Deni Nurohmah 80
11 Devi 80
12 Dulmukti 70
13 Ecih 100
14 Fifi Nuroktaria 100
15 Fitriyah 100
16 Fuad Hasan 90
17 Heni Nurfaizah 70
18 Iis Herawati 90
19 Jamil 80
20 Jana 100
21 Kasan 80
22 Kasiroh 80
23 Kasni 90
24 Kusen 100
25 Kusnadi 80
26 Mahfud A.R 80
27 Markani 90
28 Marniah 70
29 Masitoh 70
112
30 Masri 70
31 Masyanto 80
32 Srah A 80
33 Sarmag 80
34 Surtini 80
113
Lampiran 9
Hasil Nilai N-Gain Siklus I
No Nama Pre Test Post Test N-Gain Kategori
1 Abdul Azid 40 60 0,33 Sedang
2 Adam 50 70 0,60 Sedang
3 Ahmad Fauzi 60 70 0,25 Rendah
4 Ali Musa 60 60 0,20 Rendah
5 Amdainah 60 80 0,67 Sedang
6 Amirudin 60 60 0,20 Rendah
7 Aspiyah 40 50 0,16 Rendah
8 Ayu Soleha 80 60 0,20 Rendah
9 Daratul
Janah
60 80 0,67 Sedang
10 Deni
Nurohmah
60 60 0,40 Sedang
11 Devi 60 70 0,25 Rendah
12 Dulmukti 60 70 0,25 Rendah
13 Ecih 60 60 0,40 Sedang
14 Fifi
Nuroktaria
60 60 0,20 Rendah
15 Fitriyah 50 60 0,20 Rendah
16 Fuad Hasan 60 70 0,60 Sedang
17 Heni
Nurfaizah
50 70 0,60 Sedang
18 Iis
Herawati
70 80 0,33 Sedang
19 Jamil 60 70 0,25 Rendah
20 Jana 70 80 0,33 Sedang
21 Kasan 40 50 0,16 Rendah
22 Kasiroh 60 70 0,25 Rendah
23 Kasni 60 70 0,25 Rendah
24 Kusen 50 70 0,60 Sedang
114
25 Kusnadi 40 60 0,40 Sedang
26 Mahfud A.R 60 70 0,60 Sedang
27 Markani 70 80 0,33 Sedang
28 Marniah 50 60 0,20 Rendah
29 Masitoh 60 70 0,25 Rendah
30 Masri 50 60 0,20 Rendah
31 Masyanto 60 90 0,50 Sedang
32 Srah A 60 60 0,20 Rendah
33 Sarmag 60 70 0,25 Rendah
34 Surtini 40 50 0,16 Rendah
Terkecil 40 50
Terbesar 80 90
Jumlah 1620 2270 Sedang
Rata-rata 48 67 0,33 Sedang
115
Lampiran 10
Hasil Nilai N-Gain Siklus II
No Nama Pre Test Post Test N-Gain Kategori
1 Abdul Azid 60 70 0,25 Rendah
2 Adam 70 100 1,00 Tinggi
3 Ahmad Fauzi 60 80 0,50 Sedang
4 Ali Musa 60 70 0,25 Rendah
5 Amdainah 70 80 0,33 Sedang
6 Amirudin 50 70 0,40 Sedang
7 Aspiyah 50 70 0,40 Sedang
8 Ayu Soleha 60 70 0,25 Rendah
9 Daratul Janah 70 80 0,33 Sedang
10 Deni
Nurohmah
60 80 0,50 Sedang
11 Devi 50 80 0,60 Sedang
12 Dulmukti 50 70 0,50 Sedang
13 Ecih 60 100 1,00 Tinggi
14 Fifi Nuroktaria 70 100 1,00 Tinggi
15 Fitriyah 50 100 1,00 Tinggi
16 Fuad Hasan 50 90 0,80 Tinggi
17 Heni
Nurfaizah
50 70 0,40 Sedang
18 Iis Herawati 50 90 0,80 Tinggi
19 Jamil 50 80 0,33 Sedang
20 Jana 70 100 1,00 Tinggi
21 Kasan 60 80 0,50 Sedang
22 Kasiroh 60 80 0,50 Sedang
23 Kasni 50 90 0,80 Tinggi
24 Kusen 50 100 1,00 Tinggi
25 Kusnadi 70 80 0,33 Sedang
26 Mahfud A.R 70 80 0,33 Sedang
27 Markani 70 90 0,66 Sedang
28 Marniah 50 70 0,40 Sedang
116
29 Masitoh 60 70 0,25 Rendah
30 Masri 40 70 0,40 Sedang
31 Masyanto 60 80 0,50 Sedang
32 Srah A 70 80 0,33 Sedang
33 Sarmag 70 80 0,33 Sedang
34 Surtini 70 80 0,33 Sedang
Terbesar 70 100
Terkecil 40 70
Jumlah 2010 2780
Rata-rata 59 81 0,52 Sedang
117
Lampiran 11
LEMBAR OBSERVASI
“Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Media Blog dalam Mata
Pelajaran Geografi di SMA Nusantara”. Nama Sekolah : SMA Nusantara
Nama Guru : Lutfi
Hari/Tanggal : Selasa, Agustus 2013
Mata Pelajaran : Geografi
Materi Pokok :
Kelas /Semester : XI-A / 1
Siklus : I
Petunjuk
Berikut ini diberikan satu aspek pengelolahan kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan
guru di dalam kelas. Berikan tanda (√) pada kolom yang sesuai menurut pilihan anda.
Keterangan skala penelitian
Tidak baik : 1
Kurang baik : 2
Cukup baik : 3
Baik : 4
No Aspek Yang Diamati Nilai
1 2 3 4
I Membuka Pelajaran
1. Mengaitkan pelajaran sekarang dengan yang
terdahulu
2. Apersepsi
3. Menyiapkan tujuan pembelajaran
4. Memotivasi siswa
II Kegiatan Inti
5. Penguasaan materi
6. Menjelaskan materi pelajaran
7. Keterampilan menyajikan materi
8. Menekankan pada pemecahan masalah
9. Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-
kelompok belajar
Kategori penilaian total
Kurang baik : 21 40
Cukup : 41 60
Baik : 61 80
118
10. Menggunakan alat atau media
11. Memancing pendapat atau ide siswa
12. Menjawab pertanyaan atau menanggapi siswa
13. Kualitas interaksi pembelajaran
14. Kualitas pengelolaan kelas
15. Ilustrasi dan contoh-contoh
16. Kontrol emosi
17. Sikap guru terhadap pendapat siswa
18. Situasi kelas
III Menutup Kelas
19. Membimbing siswa merangkum pelajaran
20. Memberi kesimpulan
119
Lampiran 12
LEMBAR OBSERVASI
“Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Media Blog dalam Mata
Pelajaran Geografi di SMA Nusantara”. Nama Sekolah : SMA Nusantara
Nama Guru : Lutfi
Hari/Tanggal : Selasa, September 2013
Mata Pelajaran : Geografi
Materi Pokok :
Kelas /Semester : XI-A / 1
Siklus : II
Petunjuk
Berikut ini diberikan satu aspek pengelolahan kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan
guru di dalam kelas. Berikan tanda (√) pada kolom yang sesuai menurut pilihan anda.
Keterangan skala penelitian
Tidak baik : 1
Kurang baik : 2
Cukup baik : 3
Baik : 4
No Aspek Yang Diamati Nilai
1 2 3 4
I Membuka Pelajaran
1. Mengaitkan pelajaran sekarang dengan yang
terdahulu
2. Apersepsi
3. Menyiapkan tujuan pembelajaran
4. Memotivasi siswa
II Kegiatan Inti
5. Penguasaan materi
6. Menjelaskan materi pelajaran
7. Keterampilan menyajikan materi
8. Menekankan pada pemecahan masalah
9. Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-
kelompok belajar
10. Menggunakan alat atau media
11. Memancing pendapat atau ide siswa
Kategori penilaian total
Kurang baik : 21 40
Cukup : 41 60
Baik : 61 80
120
12. Menjawab pertanyaan atau menanggapi siswa
13. Kualitas interaksi pembelajaran
14. Kualitas pengelolaan kelas
15. Ilustrasi dan contoh-contoh
16. Kontrol emosi
17. Sikap guru terhadap pendapat siswa
18. Situasi kelas
III Menutup Kelas
19. Membimbing siswa merangkum pelajaran
20. Memberi kesimpulan
121
Lampiran 13
UJI VALIDITAS
Jumlah Subyek= 32
Butir Soal= 40
No Butir
Baru
No Butir
Asli
Korelasi keterangan
1 1 0.462 Valid
2 2 0.304 Tidak Valid
3 3 0.279 Tidak Valid
4 4 0.369 Valid
5 5 0.214 Tidak Valid
6 6 0.430 Valid
7 7 0.261 Tidak Valid
8 8 0.514 Valid
9 9 0.252 Tidak Valid
10 10 0.279 Tidak Valid
11 11 0.592 Valid
12 12 0.173 Tidak Valid
13 13 0.155 Tidak Valid
14 14 0.624 Valid
15 15 0.542 Valid
16 16 0.314 Valid
17 17 0.621 Valid
18 18 0.451 Valid
19 19 -0.046 Tidak Valid
20 20 -0.044 Tidak Valid
21 21 0.157 Tidak Valid
22 22 0.227 Tidak Valid
23 23 0.478 Valid
24 24 0.376 Valid
25 25 0.473 Valid
26 26 0.261 Tidak Valid
27 27 0.576 Valid
28 28 0.253 Tidak Valid
29 29 0.424 Valid
30 30 -0.018 Tidak Valid
31 31 0.255 Tidak Valid
32 32 0.525 Valid
33 33 0.379 Valid
34 34 -0.058 Tidak Valid
35 35 0.387 Valid
36 36 0.357 Valid
37 37 0.150 Tidak Valid
38 38 0.297 Tidak Valid
39 39 0.452 Valid
40 40 0.100 Tidak Valid
Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagai berikut:
122
df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01
10 0,576 0,708 60 0,250 0,325
15 0,482 0,606 70 0,233 0,302
20 0,423 0,549 80 0,217 0,283
25 0,381 0,496 90 0,205 0,267
30 0,349 0,449 100 0,195 0,254
40 0,304 0,393 125 0,174 0,228
50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208
Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung.
123
Lampiran 14
RELIABILITAS TES
Rata2= 20.47
Simpang Baku= 6.02
KorelasiXY= 0.75
Reliabilitas Tes= 0.86
No.Urut No.
Subyek
Kode/Nama
Subyek
Skor
Ganjil
Skor
Genap
Skor
Total
1 1 Andisan 14 15 29
2 2 Agus Supriyadi 12 9 21
3 3 Almaidah 19 17 36
4 4 Asmah 9 11 20
5 5 Dewanul Makmur 9 9 18
6 6 Irfan 19 16 35
7 7 Kalwani 10 7 17
8 8 Kamar 10 6 16
9 9 Kamsani 10 8 18
10 10 Khaerudin 7 9 16
11 11 Khodijah 10 10 20
12 12 Masayu 6 8 14
13 13 Muhamad Fatoni 11 10 21
14 14 Mustar 6 10 16
15 15 Nasrullah 9 6 15
16 16 Neneng Maesaroh 9 9 18
17 17 Nuryant 17 15 32
18 18 Rifki Rinaldi 10 9 19
19 19 Saikun 13 10 23
20 20 Saili 9 4 13
21 21 Sakar 18 14 32
22 22 Sami Umyati 11 12 23
23 23 Santi Febriani 13 9 22
24 24 Sapiyah 7 7 14
25 25 Sari 9 8 17
26 26 Sarim 12 7 19
27 27 Sarminah 8 9 17
28 28 Sarnijah 7 9 16
29 29 Sartani 11 9 20
30 30 Satrio Gunawan 9 9 18
31 31 Suneni 11 10 21
32 32 Sugeng 9 10 19
124
Lampiran 15
TINGKAT KESUKARAN
Jumlah Subyek = 32
Butir Soal = 40
No Butir Baru No Butir Asli Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran
1 1 12 37.50 Sedang
2 2 18 56.25 Sedang
3 3 20 62.50 Sedang
4 4 15 46.88 Sedang
5 5 26 81.25 Sedang
6 6 14 43.75 Sedang
7 7 29 90.63 Sangat Mudah
8 8 13 40.63 Sedang
9 9 27 84.38 Mudah
10 10 20 62.50 Sedang
11 11 12 37.50 Sedang
12 12 28 87.50 Sangat Mudah
13 13 24 75.00 Mudah
14 14 8 25.00 Sukar
15 15 11 34.38 Sedang
16 16 5 15.63 Sukar
17 17 14 43.75 Sedang
18 18 12 37.50 Sedang
19 19 11 34.38 Sedang
20 20 3 9.38 Sangat Sukar
21 21 21 65.63 Sedang
22 22 16 50.00 Sedang
23 23 9 28.13 Sukar
24 24 11 34.38 Sedang
25 25 19 59.38 Sedang
26 26 18 56.25 Sedang
27 27 11 34.38 Sedang
28 28 24 75.00 Mudah
29 29 10 31.25 Sedang
30 30 28 87.50 Sangat Mudah
31 31 9 28.13 Sukar
32 32 13 40.63 Sedang
33 33 10 31.25 Sedang
34 34 8 25.00 Sukar
35 35 24 75.00 Mudah
36 36 18 56.25 Sedang
37 37 27 84.38 Mudah
38 38 25 78.13 Mudah
39 39 18 56.25 Sedang
40 40 14 43.75 Sedang
125
Lampiran 16
DAYA PEMBEDA
Jumlah Subyek = 32
Klp atas/bawah(n) = 9
Butir Soal = 40
No Butir Baru No Butir Asli Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP
(%)
1 1 7 2 5 55.56
2 2 6 5 1 11.11
3 3 8 5 3 33.33
4 4 7 4 3 33.33
5 5 9 7 2 22.22
6 6 7 2 5 55.56
7 7 9 7 2 22.22
8 8 6 2 4 44.44
9 9 8 6 2 22.22
10 10 6 5 1 11.11
11 11 7 1 6 66.67
12 12 8 8 0 0.00
13 13 8 5 3 33.33
14 14 5 0 5 55.56
15 15 6 1 5 55.56
16 16 2 1 1 11.11
17 17 8 1 7 77.78
18 18 6 1 5 55.56
19 19 4 3 1 11.11
20 20 1 0 1 11.11
21 21 6 7 -1 -11.11
22 22 6 5 1 11.11
23 23 4 1 3 33.33
24 24 5 1 4 44.44
126
25 25 7 2 5 55.56
No Butir Baru No Butir Asli Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP
(%)
26 26 7 3 4 44.44
27 27 7 2 5 55.56
28 28 7 6 1 11.11
29 29 5 1 4 44.44
30 30 8 8 0 0.00
31 31 4 3 1 11.11
32 32 7 1 6 66.67
33 33 5 1 4 44.44
34 34 2 3 -1 -11.11
35 35 9 4 5 55.56
36 36 8 5 3 33.33
37 37 9 8 1 11.11
38 38 9 5 4 44.44
39 39 6 2 4 44.44
40 40 4 3 1 11.11
127
Lampiran 17
Rekap Analisis Butir
Rata2 = 20.47
Simpang Baku = 6.02
KorelasiXY = 0.75
Reliabilitas Tes = 0.86
Butir Soal = 40
Jumlah Subyek = 32
No Butir
Baru
No Butir
Asli
Daya
Pembeda
(%)
T.kesukaran Korelasi keterangan
1 1 55.56 Sedang 0.462 Sangat Signifikan
2 2 11.11 Sedang 0.304 -
3 3 33.33 Sedang 0.279 -
4 4 33.33 Sedang 0.369 Signifikan
5 5 22.22 Mudah 0.214 -
6 6 55.56 Sedang 0.430 Sangat Signifikan
7 7 22.22 Sangat
Mudah
0.261 -
8 8 44.44 Sedang 0.514 Sangat Signifikan
9 9 22.22 Mudah 0.252 -
10 10 11.11 Sedang 0.279 -
11 11 66.67 Sedang 0.592 Sangat Signifikan
12 12 0.00 Sangat
Mudah
0.173 -
13 13 33.33 Mudah 0.155 -
14 14 55.56 Sukar 0.624 Sangat Signifikan
15 15 55.56 Sedang 0.542 Sangat Signifikan
16 16 11.11 Sukar 0.314 Signifikan
17 17 77.78 Sedang 0.621 Sangat Signifikan
18 18 55.56 Sedang 0.451 Sangat Signifikan
19 19 11.11 Sedang -0.046 -
20 20 11.11 Sangat Sukar -0.044 -
21 21 -11.11 Sedang 0.157 -
22 22 11.11 Sedang 0.0227 -
23 23 33.33 Sukar 0.478 Sangat Signifikan
24 24 44.44 Sedang 0.376 Signifikan
25 25 55.56 Sedang 0.473 Sangat Signifikan
26 26 44.44 Sedang 0.261 -
27 27 55.56 Sedang 0.576 Sangat Signifikan
28 28 11.11 Mudah 0.253 -
29 29 44.44 Sedang 0.424 Sangat Signifikan
30 30 0.00 Sangat
Mudah
-0.018 -
31 31 11.11 Sukar 0.255 -
32 32 66.67 Sedang 0.525 Sangat Signifikan
33 33 44.44 Sedang 0.379 Signifikan
34 34 -11.11 Sukar -0.058 -
128
35 35 55.56 Mudah 0.387 Signifikan
36 36 33.33 Sedang 0.357 Signifikan
37 37 11.11 Mudah 0.150 -
38 38 44.44 Mudah 0.297 -
39 39 44.44 Sedang 0.452 Sangat Signifikan
40 40 11.11 Sedang 0.100 -
129
Lampiran 18
130
131
132
133
134
135