MENGUJI KEPOLARAN SUATU SENYAWA

9
LAPORAN HASIL PERCOBAAN KIMIA MENGUJI KEPOLARAN SUATU SENYAWA Disusun oleh : 1.Gema An nisa P.P. (11/XA) 2. Hana Maimunah (12/XA) 3. Kana Susanti (17/XA) 4. Niken Wulansari (22/XA)

description

LAPORAN PENELITIAN

Transcript of MENGUJI KEPOLARAN SUATU SENYAWA

Page 1: MENGUJI KEPOLARAN SUATU SENYAWA

LAPORAN HASIL PERCOBAAN KIMIA

MENGUJI KEPOLARAN SUATU SENYAWA

Disusun oleh :

1.Gema An nisa P.P. (11/XA)2. Hana Maimunah (12/XA)3. Kana Susanti (17/XA)4. Niken Wulansari (22/XA)

SMA NEGERI 1 WONOSARI

2012

Page 2: MENGUJI KEPOLARAN SUATU SENYAWA

A. TUJUAN1. Dapat memahami sifat kepolaran senyawa

2. Dapat mempraktikkan cara mengetahui sifat kepolaran suatu senyawa

3. Untuk mengetahui sifat polar dan non polar dari beberapa larutan yang ada di

sekeliling kita dalam kehidupan sehari-hari.

B. LANDASAN TEORI

1.      Ikatan ion (atau ikatan elektrokovalen) adalah jenis ikatan kimia yang dapat

terbentuk antara ion-ion logam dengan non-logam melalui gaya tarik-menarik elektrostatik

atau gaya tarik menarik antara 2 ion yang berbeda muatan, dan  memiliki perbedaan

elektronegatifitas yang besar.

Sifat senyawa Ion : 

-          Merupakan zat padat dengan titik leleh dan titik didih yang relatif tinggi.

-          Rapuh, sehingga hancur jika dipukul.

-          Lelehannya menghantarkan listrik.

-          Larutannya dapat menghantarkan listrik di air.

2.      Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan elektron

secara bersama oleh 2 atom yang berikatan. Ikatan kovalen terbentuk dari atom-atom unsur

yang memiliki afinitas elektron tinggi serta beda keelektronegatifannya lebih kecil

dibandingkan ikatan ion.

a)      Ikatan Kovalen Polar terjadi jika dua atom non logam berbeda

kelektronegatifannya berikatan, maka pasangan elektron ikatan akan lebih tertarik ke

atom yang lebih elektronegatif. Atau jika Pasangan Elektron Ikatan (PEI) tertarik

lebih kuat ke salah 1 atom.

Ciri-ciri ikatan kovalen polar :

Senyawa nya terbentuk dari unsur yang berbeda.

Tidak simetris.

Adanya pasangan elektron bebas pada atom pusar.

Ciri-ciri senyawa polar :

         Dapat larut dalam air dan senyawa polar lain.

         Memiliki kutub (+) dan (-) akibat tidak meratanya distribusi elektron.

Page 3: MENGUJI KEPOLARAN SUATU SENYAWA

         Memiliki pasangan elektron bebas (bila bentuk molekul diketahui) atau memiliki

perbedaan keelektronegatifan.

b)     Ikatan Kovalen Non-Polar  merupakan suatu ikatan kovalen dimana elektron-

elektron yang membentuk ikatan lebih banyak menghabiskan waktunya untuk

berputar dan berkeliling di sekitar salah satu atom. Jika PEI (pasangan elektron

ikatan) tertarik sama kuat ke semua atom.  

Ciri-ciri ikatan kovalen non-polar :

o   Senyawa tersebut terbentuk dari unsur sejenis.

o   Jika dari unsur tidak sama tetapi simetris maka non polar.

Tidak ada pasangan elektron bebas pada atom pusat.

Ciri-ciri senyawa non-polar:

         Tidak larut dalam air dan senyawa polar lain.

         Tidak memiliki kutub (+) dan (-) akibat meratanya distribusi elektron.

         Tidak memiliki pasangan elektron bebas (bila bentuk molekul diketahui) atau

memiliki keelektronegatifan sama.

Molekul polar tertarik pada suatu benda yang bermuatan elektron / listrik / medan

magnet. Jika cairan dibelokkan oleh benda bermuatan elektron / listrik / medan magnet maka

cairan tersebut berisi senyawa polar, sedangkan jika cairan yang tidak dibelokkan oleh benda

bermuatan electron / listrik / medan magnet maka cairan tersebut berisi senyawa non-polar.

C. ALAT DAN BAHAN

Alat :

-Buret (1)

- Corong (1)

-Statif (1)

-Gelas kimia (1)

-Penggaris Politena (1)

Bahan :

- H2O / air

-Etanol / alkohol

Page 4: MENGUJI KEPOLARAN SUATU SENYAWA

-Aseton / propanon

-Benzena

-H2SO4

D.   CARA KERJA

1.Buret dipasang pada statif dalam keadaan kerannya

tertutup. Gelas kimia diletakkan di bawah buret, dengan jarak

+ 7 cm.

2. Air di masukkan ke dalam buret dengan bantuan corong.

3. Penggaris politena digosokkan pada kain atau rambut yang

kering hingga bermuatan listrik.

4.Keran buret dibuka dan penggaris politena yang sudah

bermuatan listrik di dekatkan pada aliran aquades / air.

5. Reaksi yang terjadi diamati.

6.Cara kerja diulang pada HCL, H2SO4, etanol, aseton, Benzena

E.   HASIL PENGAMATAN

Larutan

Pengamatan

Dibelokkan /Tidak

dibelokkan

Polar/Non Polar

H2O /air Dibelokkan Polar

HCL Dibelokkan Polar

H2SO4 Dibelokkan polar

C2H5OH /Etanol Dibelokkan Polar

CH3COCH3/Aseton Dibelokkan** Non polar**

Page 5: MENGUJI KEPOLARAN SUATU SENYAWA

Benzena Dibelokan** Non polar**

F. PEMBAHASAN

Karena bermuatan, senyawa polar tentu dapat menarik elektron. Medan magnet dan medan

listrik mempunyai muatan juga. Sifat itu dapat digunakan untuk menyelidiki kepolaran

beberapa senyawa molekul. Polar artinya kutub, sehingga dapat dikatakan bahwa senyawa-

senyawa yang bersifat polar memiliki kutub. Jika didekatkan magnet pada suatu senyawa

polar yang mengucur, maka senyawa tersebut akan bereaksi sehingga kucurannya akan

mendekati atau menjauhi magnet.

a)      H2O / Air

Pada saat keran tabung buret dibuka, air mengucur ke dalam gelas kimia dan didekatkan

dengan penggaris plastik yang telah digosok pada rambut kering. Ternyata, membuat aliran

air yang semula lurus membelok ke arah medan listrik yang dihasilkan oleh penggaris.  Hal

ini karena Molekul air yang tersusun atas 2 atom H dan 1 atom O merupakan ikatan kovalen

polar. 

Dianalisis dengan :

Senyawa air memiliki rumus kimia H2O, artinya terdiri dari 2 atom hidrogen dan 1 atom

oksigen. Atom hidrogen memiliki elektron valensi 1 sedangkan atom oksigen memiliki

elektron valensi 6. Maka pada senyawa ini akan terbentuk 2 ikatan kovalen tunggal dan

memiliki pasangan elektron bebas. Sehingga senyawa ini digolongkan pada senyawa polar.

  b) CH3COCH3 / AsetonPada saat keran buret dibuka, aseton yang mengalir menuju gelas kimia sewaktu didekati oleh

penggaris beraliran listrik tidak mengalami pembelokkan atau reaksi apapun. Hal ini karena

molekul aseton mempunyai ikatan kovalen polar.

Page 6: MENGUJI KEPOLARAN SUATU SENYAWA

Dianalisis dengan :

Aseton atau propanon memiliki rumus kimia CH3COCH3. Pada senyawa ini, ditemukan 3

atom carbon, 6 atom hidrogen, dan 1 atom oksigen. Atom-atom ini membentuk ikatan

kovalen tunggal dan rangkap dua, dan pada senyawa ini tidak ditemukan pasangan elektron

bebas. Oleh karena itu, menurut struktur Lewis-nya, senyawa ini dimasukkan dalam senyawa

non-polar, meskipun pada percobaan digolongkan senyawa polar. Pada dasarnya, senyawa

ini merupakan senyawa semi-polar.

c)     Etanol / Alkohol / C2H5OHPada saat keran buret dibuka, etanol yang mengalir menuju gelas kimia yang awalnya lurus

sewaktu didekati oleh penggaris beraliran listrik mengalami pembelokkan. Hal ini karena

molekul etanol mempunyai ikatan kovalen polar.

Dianalisis dengan :

Senyawa alkohol dengan rumus kimia C2H5OH tersusun dari 2 atom Carbon, 6 atom

hidrogen, dan 1 atom oksigen. Senyawa ini membentuk 8 ikatan kovalen tunggal dan tidak

memiliki pasangan elektron bebas sehingga termasuk senyawa polar.

d) HCL

Page 7: MENGUJI KEPOLARAN SUATU SENYAWA

Pada saat keran buret dibuka, HCL yang mengalir menuju gelas kimia yang awalnya lurus

sewaktu didekati oleh penggaris beraliran listrik mengalami pembelokkan. Hal ini karena

molekul HCL mempunyai ikatan kovalen polar.

Dianalisa dengan :

HCL merupakan senyawa yang terdiri atas unsur H dan CL, dengan selisih nilai keelektronegatifan 0,9 sehingga HCL merupakan senyawa polar.

e) Benzena

Pada keran tabung buret dibuka, Benzena mengucur ke dalam gelas kimia dan didekatkan

dengan penggaris plastik yang telah digosok pada rambut kering. Ternyata, membuat aliran

Benzena yang semula lurus membelok ke arah medan listrik yang dihasilkan oleh penggaris.

Akan tetapi pada senyawa ini tidak ditemukan pasangan elektron bebas. Oleh karena itu,

menurut struktur Lewis-nya, senyawa ini dimasukkan dalam senyawa non-polar, meskipun

pada percobaan digolongkan senyawa polar.

G. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil percobaan kami terhadap kepolaran larutan H2O, HCL, H2SO4, C2H5OH, CH3COCH3 dan Benzena maka dapat disimpulkan bahwa H2O merupakan larutan senyawa polar, HCL merupakan senyawa polar, H2SO4 merupakan senyawa polar, C2H5OH merupakan senyawa polar. Sedangkan CH3COCH3 dan Benzena merupakan larutan senyawa nonpolar.