MENGHITUNG KECEPATAN MALAIKAT

4

Click here to load reader

description

fisika

Transcript of MENGHITUNG KECEPATAN MALAIKAT

MENGHITUNG KECEPATAN MALAIKAT

Nama Albert Einstein melekat dengan dunia fisika dan menjadi ikon fisika modern. Teori dan pemikiran yang dihasilkannya telah terbukti kebenarannya dan berguna bagi perkembangan iptek modern. Sekalipun ada beberapa teorinya yang dinilai sudah akurat tersebut dibantahkan oleh penemuan baru, seperti kecepatan cahaya yang diklaim sebagai kecepatan yang tidak tertandingi itu dibantah oleh temuan baru yang dilakukan di Swiss tepatnya di CERN yang merupakan sebuah laboratorium terbesar di dunia mengemukakan bahwa terdapat partikel-partikel subatom yang merambat lebih cepat dari kecepatan cahaya. Namun demikian sekalipun teori Einstein tersebut tetap sebagai landasan bagi teori-teori modern terutama dalam bidang fisika. Dari teori-teori yang diciptakan Einstein dapat dihubungkan dengan ayat-ayat Al-Quran, terutama yang berkaitan dengan kecepatan cahaya. Menurutnya kecepatan cahaya merupakan kecepatan tertinggi di alam. Dalam teorinya ia menetapkan suatu besaran pokok kecepatan cahaya yaitu 299.792.458 m/s.

Seorang ilmuwan matematika dan fisika dari Mesir, Dr. Mansour Hassab Elnaby merasa adanya sinyal-sinyal dari Alquran yang membuat ia tertarik untuk menghitung kecepatan cahaya, terutama berdasarkan data-data yang disajikan Alquran. Dalam bukunya yang berjudul A New Astronomical Quranic Method for The Determination of the Speed C , Mansour Hassab Elnaby menguraikan secara jelas dan sistematis tentang cara menghitung kecepatan cahaya berdasarkan redaksi ayat-ayat Alquran. Dalam menghitung kecepatan cahaya ini, Mansour menggunakan sistem yang lazim dipakai oleh ahli astronomi yaitu sistem Siderial. Ada beberapa ayat Alquran yang menjadi rujukan Dr. Mansour Hassab Elnaby. Di antara nya:1. Dialah (Allah) yang menciptakan Matahari bersinar dan Bulan bercahaya dan ditetapkannya tempat bagi perjalanan Bulan itu, agar kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (Q.S. Yunus ayat 5).2. Dialah (Allah) yang menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan masing-masing beredar dalam garis edarnya (Q.S. Anbia ayat 33).3. Dia mengatur urusan dari langit ke Bumi, kemudian (urusan) itu kembali kepadaNya dalam satu hari yang kadarnya seribu tahun menurut perhitunganmu (Q.S. Sajdah ayat 5).Dari ayat-ayat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa yang menjalankan urusan itu adalah malaikat yang di ciptakan Allah dari cahaya. Jarak yang di tempuh oleh malaikat ketika membawa urusan tersebut dalam satu hari, adalah sama dengan jarak yang di tempuh oleh bulan dalam waktu seribu tahun.Rumus dasar jarak tempuh adalah kecepatan dikalikan dengan waktu. Misalkan kecepatan malaikat = C, waktu tempuh malaikat adalah t = 1 hari, jarak bulan selama satu periode (satu bulan ) adalah L dan 1000 tahun sama dengan 12000 bulan , maka dapat di rumuskan :C x t = 12000 x L.(i)

Dari rumus (i) di atas, mengingat L adalah jarak yang di tempuh bulan dalam satu kali revolusi , mengingat pergerakan bulan juga dipengarui oleh pergerkan bumi mengelilingi matahari, oleh karena itu :

L = T x V x . . . . . . . . . .(ii)

dimana :V = kecepatan rata-rata bulan mengelilingi bumiT = waktu tembuh bulan mengelilingi bumi = sudut relatif orbit bulan terhadap matahari dalam revolusi mengelilingi bumiDengan mengambil rata-rata radius orbit bulan, berarti V adalah (2nR) / T, berarti :

L = T x ((2 x n x R) / T) x Sehingga L = 2 x n x R x . . . . . . . .(iii)

Karena satu kali bumi mengelilingi matahari adalah selama 365.256363004 hari, satu lingkaran penuh adalah 360 , dan waktu orbit penanggalan bulan adalah 27.321582 hari maka dapat di hitung

= (27. 321582 / 365.256363004 x 360 = 26.928400203920024246598326619744 derajat

Sehingga : = 0.8915731585494074768050096881472Mengingat n = 3.1416, maka dari persamaan (iii) kita mendapatkan :

L = 12000 x 2 x 3.1416 x 384399 x 0.8915731585494074768050096881472 = 25831447149.25720 km

Jadi jarak yang di tempuh bulan dalam seribu taun menurut perhitungan sekarang adalah 25831447149.25720 Km. karena waktu tempuh bulan dalam kurun waktu seribu tahun menurut Al-Quran sama dengan jarak yang ditempuh malaikat dalam satu hari, maka menurut persamaan (i) di peroleh :C = 25831447149.25720 / t , dimana t adalah waktu sidereal rotasi bumi = 86164.1 detikSehingga di peroleh C = 299793.616474346Maka dapat kita simpulkan bahwa kecepatan malaikat sama dengan kecepatan cahaya, mengingat malaikat di ciptakan oleh Allah dari cahaya.

Sumber :http://edukasi.kompasiana.com/2013/05/11/dibalik-teori-einstein-dalam-al-quran-559168.html

http://nazwirfadlan.wordpress.com/2013/05/16/kecepatan-cahaya-yang-ternyata-sudah-ada-di-dalam-al-quran/

http://www.islamicity.com/Science/960703A.SHTML

Angga Pradana ( Fisika IV/a )