Agar Malaikat Semakin Mendekat

download Agar Malaikat Semakin Mendekat

of 35

Transcript of Agar Malaikat Semakin Mendekat

Agar Malaikat Semakin Mendekat

Ada dua makhluk Allah yang selalu berebut mendekati manusia. Setiap pagi dan petang dua makhluk ini bersaing untuk merebut hati manusia. Jika yang satu dekat, maka yang lain menyingkir. Tak bisa keduanya kompromi, apalagi bersatu. Kedua makhluk itu tak lain adalah malaikat dan syetan.

Sebagian Ulama salaf berkata : "Saat seorang hamba memasuki pagi, malaikat dan syetan berlomba memperebutkannya. Jika hamba tersebut ingat, berdzikir, bertakbir dan bertahmid kepada Allah seraya berkata La Ilaaha Illallah, maka syetan terusir jauh dan melarikan diri. Tetapi jika pada pagi itu hamba tersebut berucap yang lain, maka malaikat itu pergi darinya dan syetanlah yang menemani orang ini."

Selamanya kedua makhluk ini tak pernah berada dalam satu tempat yang sama dan dalam waktu yang satu. Keduanya bagai daun talas dan air, tak pernah bertemu. Hal ini sesuai juga dengan kondisi jiwa manusia. Jiwa atau hati manusia itu hanya bisa ditempati salah satu diantara dua sifat. Jika kebaikan yang bersemayam di hati manusia, maka kejahatan akan sirna. Begitu juga sebaliknya. Allah berfirman :

"Allah sekali-kali tidak menjadikan bagi seseorang dua buah hati dalam rongganya." (Q.S. al-Ahzab: 4).

Tak mungkin dalam waktu yang sama keimanan bercampur dengan kekafiran dalam hati seseorang. Tak mungkin kebaikan menyatu dengan kejahatan dalam hati manusia. Ketika seseorang melakukan perzinahan, maka pada saat peristiwa itu imannya telah lenyap dari dadanya. Ketika seseorang mencuri, maka pada saat mencuri sebenarnya imannya telah sirna. Rasulullah bersabda :

"Tiada seorang berzinah selagi dia mukmin, tiada seorang mencuri selagi dia mukmin, dan tiada seorang minum khamr pada saat minum dia mukmin." (H.R. Bukhari dan Muslim).

Demikianlah keadaan hati manusia, dan demikian pula malaikat dan syetan. Malaikat hanya dekat pada manusia ketika ia sedang dalam keadaan baik. Sedang syetan hanya bisa mendekati manusia pada saat ia jahat. Rasulullah bersabda :

"Sesungguhnya pada malaikat ada lamatan terhadap hati anak Adam, dan pada syetan juga ada lamatan. Maka lamatan yang ada pada malaikat adalah keinginan untuk mengembalikan kepada kebaikan, dan mempercayai kebenaran janji. Sedang lamatan yang terdapat pada syetan adalah mengembalikan pada kejahatan dan mendustakan kebenaran." (H.R. Tirmidzi).

Malaikat sesuai tugasnya adalah melayani manusia. Sebagaimana dahulu malaikat bersujud kepada Nabi Adam, bapak manusia, maka sampai kini mereka juga tetap tunduk kepada manusia selagi manusia tersebut layak dilayaninya. Allah belum pernah mem-PHK malaikat dari tugasnya ini.

Jumlah malaikat itu sangat banyak, sehingga berapapun banyaknya manusia pasti terlayani. Makhluk suci ini siap menemani manusia selagi manusia ingin berteman dengannya. Akan tetapi jika tidak, maka malaikatpun enggan menemaninya.

Tidak ada teman yang paling baik melebihi berteman dengan malaikat. Mereka paling setia memberikan nasihat dan mendatangkan kebaikan dan ketentraman jiwa. Sungguh merupakan kelalaian bila ada diantara kita yang menyia-nyiakan berteman dengannya.

Orang yang menyia-nyiakan berteman dengan malaikat adalah mereka yang suka terhadap maksiat. Bila seseorang melakukan kemaksiatan, maka berarti ia merenggangkan hubungannya dengan malaikat. Ia telah membuat jarak, sehingga malaikat menjauh darinya. Jauh dekatnya jarak ini ditentukan oleh sedikit banyaknya, atau besar kecilnya maksiat yang dilakukan manusia. Semakin besar maksiat yang dilakukan seseorang, maka semakin jauh jaraknya dengan malaikat.

Dusta, misalnya, adalah merupakan maksiat yang cukup besar bobotnya. Karenanya malaikat segera menghindar dari orang tersebut sejauh-jauhnya. Dalam sebuat atsar disebutkan : Bila seorang hamba itu berdusta, maka malaikat menjauhkan diri dari padanya sekitar satu mil, karena baunya yang busuk. Dan bila ini hanya terjadi satu kedustaan semata, maka apakah yang terjadi terhadap kejelekkan yang lebih besar dari itu dan lebih buruk?

Ini suatu peringatan yang sangat penting bagi kita yang mendambakan persahabatan dengan malaikat, bukan dengan jin dan syetan. Persahabatan dengan makhluk terakhir ini tidak mendatangkan apa-apa kecuali kerugian semata. Allah mengingatkan kita dalam sebuah firman-Nya :

"Syetan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedangkan Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan

Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." (Q.S. al-Baqarah: 268).

Jangan sampai ada diantara kita yang berkeinginan untuk berteman dengan syetan, baik yang terdiri dari anusia maupun jin. Sungguh merupakan suatu kebodohan jika ada orang yang rela dan senang berteman dengan jin syetan ini. Karena pergaulan ini tidak bermanfaat bagi manusia. Pergaulan ini justru menjadikan jin bertambah sombong saja. Allah berfirman :

"Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki diantara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki diantara jin, sehingga mereka menjadikan jin itu bertambah sombong." (Q.S. alJin: 6).

Berbeda halnya dengan berteman dengan malaikat. Pertemanan ini sungguh sangat menguntungkan manusia, sebab malaikat suci itu tidak punya kepentingan apa-apa kecuali ingin mengembalikan manusia pada jalur kebenaran. Ia adalah teman yang selalu menasehati manusia jika hendak melakukan penyimpangan. Mereka juga selalu memintakan ampunan jika terlanjur orang itu melakukan dosa dan kesalahan.

Selagi manusia istiqamah dalam memegang komitmen keislamannya, maka malaikat akan setia menemaninya sampai akhir hayatnya. Pada saat suka maupun duka, malaikat selalu hadir menemaninya. Allah berfirman :

"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan : 'Tuhan kami ialah Allah' kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan) : 'Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu'. Kamilah Pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta." (Q.S. Fushilat: 30-31).

Betapa banyaknya masalah hidup yang membuat hati kita getir menghadapinya, baik masalah kita sendiri maupun masalah orang yang menjadi tanggung jawab kita. Kita sering gusar, gelisah dan takut menghadapinya. Pada saat-saat semacam ini malaikat menghampiri kita, menghibur dengan ucapan lembut, jangan takut, jangan bersedih, dan bergembiralah. Duhai, alangkah indahnya.

Inilah teman yang paling banyak memberi manfaat lagi bersih. Malaikat-malaikat itu memperkokoh iman, meneguhkan perasaan, dan mengajari kebaikan. Allah berfirman :

"(Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat. 'Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkanlah (pendirian) orang-orang yang telah beriman'. Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati rang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka." (al-Anfal: 12).

Satu hal yang sangat penting adalah kehadiran malaikat pada saat-saat menjelang kematian. Ia mengokohkan hati kaum mukmin dengan ucapan : 'jangan bersedih, jangan takut, dan bergembiralah'. Kata-kata ini sangat penting saat kita masih hidup di dunia, saat menjelang kematian, saat di dalam kubur, dan saat di akhirat kelak.

Ketika seorang mukmin tidur, sedang ia masih mempunyai wudhu, malaikat akan tinggal di sekitar bajunya. Maka malaikat (milik) orang mukmin akan turut memerangi musuh-musuhnya. Malaikat (milik) seorang mukmin juga memperkokoh, dan memberi dorongan pada si mukmin. Tidaklah pantas orang cemas bertetangga dengan mukmin seperti itu, apalagi mengganggu, mengusirnya, atau menjauhinya. Sedang malaikat senantiasa menyertainya.

Bila kita sudah berteman dengan malaikat, masihkah kita bersedih hati atau takut menghadapi hidup ini? Malaikat akan selalu memberikan ketentraman ke dalam hati kita, selagi kita berteman dengannya. Pertemanan dengan malaikat ini tidak rusak kecuali jika kita melakukan maksiat. Untuk itu jauhilah yang satu ini.

Jika kita sudah bersahabat dengan malaikat, masihkah kita perlu bersahabat dengan jin dan syetan, untuk menjaga diri dan harta kita? Tidak. Kita tak pantas berteman dengan mereka, bahkan mereka sesungguhnya musuh yang sangat nyata.

"Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syetan, karena sesungguhnya syetan itu adalah musuhmu yang nyata bagimu. Sesungguhnya syetan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang kamu tidak ketahui." (Q.S. al-Baqarah: 168-169).

Agar kita lebih dekat dengan malaikat dan jauh dari pengaruh syetan, maka jauhi maksiat. Tinggalkan segala perbuatan dosa, dan gantilah dengan segala kebaikan. Insya-Allah kita selamat.

Setahun yang lalu saya meminta calon istri pada Tuhan. " kamu tidak punya karena karena kamu tidak meminta", kata Tuhan. Kemudian saya tidak hanya meminta tetapi menentukan kriteria istri yang saya inginkan, baik, penuh kasih sayang, pemaaf, sabar, jujur, tenang, murah hati, pengertian, menyenangkan , hangat, pintar, lucu, penuh perhatian, belas kasih, bisa dipercaya. Saya bahkan menyebutkan kriteria fisik yang saya impikan. Kemudian saya terus menambahkan kriteria-kriteria impian.

Suatu malam, dalam do'a saya, Tuhan berkata, " Hambahku, Aku tidak dapat memberikan apa yang kamu inginkan". "Mengapa, Ya Tuhan?" tanya saya. "Karena Aku Tuhan dan Aku Maha Adil. Tuhan itu Maha Benar, dan selalu melakukan sesuatu yang benar dan tepat", begitu kata Tuhan kepada saya. "Tuhan, saya tidak mengerti mengapa doa saya tidak dikabulkan?", kataku.

"Sangat tidak adil jika Saya memenuhi semua keinginanmu karena Aku tidak bisa memberikan sesuatu yang bertentangan dengan dirimu. Tidak adil bagimu untuk mendapatkan seseorang yang penuh cinta sedangkan kamu selalu benci, atau seseorang yang murah hati padahal kamu sering berlaku kejam, atau seorang yang pemaaf padahal kamu sering mendendam, atau seorang yang perasa padahal kamu tidak punya perasaan...".

Kemudian Tuhan melanjutkan, "Lebih baik memberikan kepadamu seseorang yang dapat hidup bersama dengan semua karakteristik dirimu daripada menghabiskan waktu untuk mencari seseorang yang sesuai dengan keinginanmu..., Aku tidak akan memberikan pasangan yang sempurna bagimu, karena kamu juga bukan orang yang sempurna."

Beruntunglah Laki laki Yang memdapatkan"nya"....siapa DIA?

--------------------------------------------------------------------------------

dunia adalah perhiasan dan sebaik baik perhiasan adalah wanita sholehah, maka sangat beruntung sekali para laki laki (ikhwan) yang memperolehnya, karena itu wahai wanita sholehah......Ingatingatlah..!!!!

Menjadi figur wanita sholehah tidaklah mudah. Apalagi di saat kondisi zaman telah sedemikian akutnya dalam mengekspos kehidupan wanita. Berbagai kemewahan, mode, dan gaya hidup ditawarkan pada wanita tanpa henti. Sehingga tak jarang wanita yang mengaku sebagai muslimah,

lalai akan jati diri yang sebenarnya. Lahiriahnya seperti muslimah, namun jiwanya sedikit demi sedikit telah menyimpang dari fitrah sebagai wanita shalehah.

Sholehah memang bukan label jadi. Sholehah merupakan proses bagi wanita muslimah untuk senantiasa istiqomah menjaga fitrahnya. Untuk meraih predikat shalehah, muslimah haruslah terus dan terus belajar membenahi diri. Tentunya dengan selalu mengkaji tuntunan-tuntunan dari Allah, Rasul, dan teladan-teladan yang telah banyak dicontohkan oleh para shahabiyah. Untaian dasardasar dinul Islam berikut ini dapat membantu para muslimah agar senantiasa di dalam bingkai shalehah. Muslimah hendaknya selalu mengingat, bahwa :

Wanita yang shalehah ialah yang taat kepada allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara mereka. (QS. 4:34) Jika Nabi menceraikan kamu, boleh jadi Rabbnya akan memberi ganti kepadanya dengan istri-istri yang lebih baik daripada kamu, yang patuh, yang beriman, yang taat, yang bertaubat, yang mengerjakan ibadah, yang berpuasa, yang janda dan yang perawan. (QS. 66:5) Apa yang dicari seorang mukmin setelah taqwa kepada Allah tidak lebih baik dari seroang wanita yang sholeh, apabila diperintah ia mentaatinya, apabila dipandang sangat menyenangkannya, apabila disumpah ia melaksanakannya dengan jujur, dan apabila ditinggal pergi ia menjaga dirinya dan harta suaminya. (HR. Ibnu Majah dari Abu Umamah ra.) Berkata Umar bin Khoththob ra. Dalam atsarnya : Tidak ada pemberian yang lebih baik kepada seseorang setelah pemberian Iman kecuali wanita yang sholehah. Anas bin Malik ra. Berkata bahwasanya Rasulullah SAW pernah bersabda : Barangsiapa yang dikaruniai seorang istri yang sholehah, berarti dia telah membantunya menyempurnakan setengah dari Ad-Diennya. Maka hendaklah ia bertaqwa kepada Allah pada setengah lainnya. (HR. Tabrany, Hakim dan Baihaqi) Diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi dari Tsauban, Dia berkata: Ketika turun ayat: Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah Kami sedang dalam perjalanan bersama Rasulullah SAW, seorang Shahabat berkata: Firman Allah tersebut menyinggung tentang emas. Kalau saja kami tahu harta apakah yang paling baik niscaya kami akan mengambil dan akan menyimpannya. Mendengar itu Rasulullah SAW bersabda: Harta yang paling baik ialah lisan yang berdzikir, hati yang bersyukur, dan seorang isteri yang beriman yang membantu memperkuat keimanan suaminya. (HR. Tirmidzi dan menurutnya hadits tersebut hasan).

Dari Abdullah bin Amr bin Ash, bahwa Rasulullah SAW bersabda: Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita yang shalehah. (HR. Muslim)

Maukah aku beritahukan kepadamu tentang sebaik-baik harta pusaka seseorang? Yaitu wanita shalehah yang menyenangkan jika dipandang, yang taat padanya jika disuruh, yang bisa menjaganya jika ditinggal pergi. (HR. Abu Daud dan al-Hakim dari Umar ra.) Abdurrahman bin Abza berkata: Allah berfirman kepada Nabi Dawud as.: Dan ketahuilah bahwa istri yang shalehah bagi suaminya bagaikan raja yang bermahkotakan emas, tiap ia melihatnya menyenangkan hatinya, sebaliknya wanita yang jelek akhlaknya terhadap suaminya bagaikan tanggungan yang berat terhadap orang yang tua. Abu Sulaiman ad-Darani mengatakan: Seorang istri shalehah bukanlah termasuk bagian dunia karena dia telah memberimu peluang keluluasaan untuk urusan akhirat, yakni dengan membantu mengatur rumahtanggamu sekaligus memenuhi kebutuhan batinmu.

Bosan Hidup

Seorang pria mendatangi Sang Master, "Guru, saya sudah bosan hidup. Sudah jenuh betul. Rumah tangga saya berantakan. Usaha saya kacau. Apapun yang saya lakukan selalu berantakan. Saya ingin mati."

Sang Master tersenyum, "Oh, kamu sakit."

"Tidak Master, saya tidak sakit. Saya sehat. Hanya jenuh dengan kehidupan. Itu sebabnya saya ingin mati."

Seolah-olah tidak mendengar pembelaannya, sang Master meneruskan, "Kamu sakit. Dan penyakitmu itu sebutannya, 'Alergi Hidup'. Ya, kamu alergi terhadap kehidupan." Banyak sekali di antara kita yang alergi terhadap kehidupan. Kemudian, tanpa disadari kita melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma kehidupan. Hidup ini berjalan terus. Sungai kehidupan mengalir terus, tetapi kita menginginkan status-quo. Kita berhenti di tempat, kita tidak ikut mengalir. Itu sebabnya kita jatuh sakit. Kita mengundang penyakit. Resistensi kita, penolakan kita untuk ikut mengalir bersama kehidupan membuat kita sakit.

Yang namanya usaha, pasti ada pasang-surutnya. Dalam hal berumah-tangga, bentrokan-bentrokan kecil itu memang wajar, lumrah. Persahabatan pun tidak selalu langgeng, tidak abadi. Apa sih yang langgeng, yang abadi dalam hidup ini? Kita tidak menyadari sifat kehidupan. Kita ingin mempertahankan suatu keadaan. Kemudian kita gagal, kecewa dan menderita.

"Penyakitmu itu bisa disembuhkan, asal kamu ingin sembuh dan bersedia mengikuti petunjukku." demikian sang Master.

"Tidak Guru, tidak. Saya sudah betul-betul jenuh. Tidak, saya tidak ingin hidup." pria itu menolak tawaran sang guru.

"Jadi kamu tidak ingin sembuh. Kamu betul-betul ingin mati?"

"Ya, memang saya sudah bosan hidup."

"Baik, besok sore kamu akan mati. Ambillah botol obat ini. Setengah botol diminum malam ini, setengah botol lagi besok sore jam enam, dan jam delapan malam kau akan mati dengan tenang."

Giliran dia menjadi bingung. Setiap Master yang ia datangi selama ini selalu berupaya untuk memberikannya semangat untuk hidup. Yang satu ini aneh. Ia bahkan menawarkan racun. Tetapi, karena ia memang sudah betul-betul jenuh, ia menerimanya dengan senang hati.

Pulang kerumah, ia langsung menghabiskan setengah botol racun yang disebut "obat" oleh Master edan itu. Dan, ia merasakan ketenangan sebagaimana tidak pernah ia rasakan sebelumnya.

Begitu rileks, begitu santai!

Tinggal 1 malam, 1 hari, dan ia akan mati. Ia akan terbebaskan dari segala macam masalah. Malam itu, ia memutuskan untuk makan malam bersama keluarga di restoran Jepang. Sesuatu yang sudah tidak pernah ia lakukan selama beberapa tahun terakhir. Pikir-pikir malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis. Sambil makan, ia bersenda gurau.

Suasananya santai banget!

Sebelum tidur, ia mencium bibir istrinya dan membisiki di kupingnya, "Sayang, aku mencintaimu."

Karena malam itu adalah malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis!

Esoknya bangun tidur, ia membuka jendela kamar dan melihat ke luar. Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya. Dan ia tergoda untuk melakukan jalan pagi.

Pulang kerumah setengah jam kemudian, ia menemukan istrinya masih tertidur. Tanpa membangunkannya, ia masuk dapur dan membuat 2 cangkir kopi. Satu untuk dirinya, satu lagi untuk istrinya. Karena pagi itu adalah pagi terakhir,ia ingin meninggalkan kenangan manis!

Sang istripun merasa aneh sekali Selama ini, mungkin aku salah. "Maafkan aku, sayang."

Di kantor, ia menyapa setiap orang, bersalaman dengan setiap orang. Stafnya pun bingung, "Hari ini, Boss kita kok aneh ya?" Dan sikap mereka pun langsung berubah. Mereka pun menjadi lembut. Karena siang itu adalah siang terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis!

Tiba-tiba, segala sesuatu di sekitarnya berubah. Ia menjadi ramah dan lebih toleran, bahkan apresiatif terhadap pendapat-pendapat yang berbeda.

Tiba-tiba hidup menjadi indah. Ia mulai menikmatinya. Pulang kerumah jam 5 sore, ia menemukan istri tercinta menungguinya di beranda depan.

Kali ini justru sang istri yang memberikan ciuman kepadanya, "Sayang, sekali lagi aku minta maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkan kamu."

Anak-anak pun tidak ingin ketinggalan, "Pi, maafkan kami semua. Selama ini, Papi selalu stres karena perilaku kami."

Tiba-tiba, sungai kehidupannya mengalir kembali. Tiba-tiba, hidup menjadi sangat indah. Ia mengurungkan niatnya untuk bunuh diri. Tetapi bagaimana dengan setengah botol yang sudah ia minum, sore sebelumnya?

Ia mendatangi sang Guru lagi.

Melihat wajah pria itu, rupanya sang Guru langsung mengetahui apa yang telah terjadi, "Buang saja botol itu. Isinya air biasa. Kau sudah sembuh, Apa bila kau hidup dalam kekinian, apabila kau hidup dengan kesadaran bahwa maut dapat menjemputmu kapan saja, maka kau akan menikmati setiap detik kehidupan.

Leburkan egomu, keangkuhanmu, kesombonganmu. Jadilah lembut, selembut air. Dan mengalirlah bersama sungai kehidupan. Kau tidak akan jenuh, tidak akan bosan. Kau akan merasa hidup. Itulah rahasia kehidupan. Itulah kunci kebahagiaan. Itulah jalan menuju ketenangan."

Pria itu mengucapkan terima kasih dan menyalami Sang Guru, lalu pulang ke rumah, untuk mengulangi pengalaman malam sebelumnya. Konon, ia masih mengalir terus. Ia tidak pernah lupa hidup dalam kekinian. Itulah sebabnya, ia selalu bahagia, selalu tenang, selalu HIDUP!!!

Hidup?

Bukanlah merupakan suatu beban yang harus dipikul?. Tapi merupakan suatu anugrah untuk dinikmati

Buat Yang Sedang Mendayung PERAHU : Bijaklah Dalam Mencintai

Cinta itu seperti kupu-kupu. Semakin di Kejar,Maka dia semakin jauh berlari. Tapi kalau dibiarkan saja ia terbang, dia akan datang di saat kamu tidak mengharapkannya.Cinta dapat membuatmu bahagia tapi sering juga bikin sedih. Cinta baru berharga kalau diberikan kepada seseorang yang menghargainya. Jadi janganterburu-buru, dan pilihlah yang terbaik.

Cinta bukan bagaimana menjadi pasangan yang "sempurna" bagi seseorang. Tapi bagaimana menemukan seseorang yang dapat membantumu menjadi dirimu sendiri. Dan karena itulah kamu menjadi sempurna.

Jangan pernah bilang "I love you" kalau kamu tidak perduli. Jangan pernah membicarakan perasaan yang tidak pernah ada. Jangan pernah menyentuh hidup seseorang kalau hal itu akan menghancurkan hatinya. Jangan pernah menatap matanya kalau semua yang kamu lakukan hanya kebohongan. Hal yang paling kejam di dunia ini adalah apabila seseorang melakukan kepada orang lain adalah membiarkan orang jatuh cinta padamu,sementara kamu tidak berniat untuk menangkapnya...atau menjadikannya teman mendayung perahu menuju pantai harapan yang indah.

Kalau Kamu Cinta maka tidak akan mengatakan "Tau Nggak, Ini salah Mama", tapi kamu akan mengatakan "Mama, Ma'afkan Papa Ya,mungkin Papa yang salah. Kalau Kamu cinta maka kamu tidak akan mengatakan "Mama di mana sih?",tapi Kamu akan mengatakan "Aku disini,MA".Kalau Kamu cinta maka kamu tidak akan mengatakan "Gimana sih Mama?",Tetapi kamu akan mengatakan "Aku ngerti kok, MA". Kalau Kamu cinta maka kamu tidak akan mengatakan "Coba Mama nggak kayak gini",Tetapi Kamu akan mengatakan "Papa cinta MAMA seperti Mama apa adanya". Kompatibilitas yang paling benar bukan diukur berdasarkan berapa lama kalian sudah bersama maupun berapa sering kalian bersama, tapi apakah selama kalian bersama, kalian selalu saling mengisi satu sama lain dan saling membuat hidup yang berkualitas.

Kesedihan dan kerinduan hanya terasa selama yang kamu inginkan dan menyayat sedalam yang kamu izinkan. Yang berat bukan bagaimana caranya menanggulangi kesedihan dan kerinduan itu, tapi bagaimana belajar darinya. Caranya jatuh cinta: jatuh tapi jangan terhuyung-huyung, konsisten tapi jangan memaksa, berbagi dan jangan bersikap tidak adil, mengerti dan cobalah untuk tidak banyak menuntut, sedih tapi jangan pernah simpan kesedihan itu.

Memang sakit hati melihat orang yang kamu cintai sibuk memeperhatikan yang lain, anak misalnya tetapi ketahuilah lebih sakit lagi kalau orang yang kamu cintai itu tidak berbahagia bersama kamu. Cinta akan menyakitkan ketika kamu berpisah dengan seseorang, lebih menyakitkan apabila kamu dilupakan oleh kekasihmu, tapi cinta akan lebih menyakitkan lagi apabila seseorang yang kamu sayangi tidak tahu apa yang sesungguhnya kamu rasakan.Yang paling menyedihkan dalam hidup adalah menemukan seseorang dan jatuh cinta, hanya untuk mengetahui bahwa dia bukan untuk kamu dan kamu sudah menghabiskan banyak waktu untuk orang yang tidak pernah menghargainya.

Kalau dia tidak "worth it" sekarang, dia tidak akan pernah "worth it" setahun lagi ataupun 10 tahun lagi. Jadi, biarkan dia pergi.

Burung Gagak itu bernama Aku

Aku adalah seekor gagak, kata orang rupaku jelek mungkin mereka hanya melihat penampilanku saja. Memang ku sedikit kuakui bulu-buluku hitam bahkan sampai badanku juga. Tapi kadang aku merasa aneh terhadap mereka yang mengatakan aku jelek padahal sebenarnya aku tidaklah begitu jelek. Aku pikir aku standar kok dengan kebanyakan burung gagak yang lain tapi toh kenapa mereka masih mengatakan aku jelek. Cap yang mereka berikan kepadaku sebenarnya membuatkan down dalam menjalani hidup ini. Akibatnya sering terpikir olehku bisakah diri ini mencintai burung gagak betina yang aku cintai, akankah dia menerimaku dengan keadaanku seperti ini yang katanya aku jelek. Ah mereka selalu membuatku seperti ini, kenapa sih mereka selalu mengatakan aku jelek.

Hari ini aku akan mencoba bertanya kepada sahabat-sahabatku selain manusia karena manusia hanya melihat penampilanku saja tidak melihat dari sisi yang lainnya. Aku akan mulai bertanya kepada sahabat setiaku sang pohon nangka yang dahannya selalu aku hinggapi setiap pagi saat aku tatap mentari.

Assalamualikum, pohon nangka yang baik, sapaku pagi itu. Waalikum salam, sahabatku burung gagak yang gagah, jawabnya dengan senyum khasnya. Aku lihat wajahmu begitu muram, ada apakah gerangan apakah engkau sedang mempunyai masalah yang berat wahai sahabatku, lanjut pohon nangka sambil menatapku heran. Begitulah sahabatku pohon nangka, hari ini aku begitu bingung dan agak down, aku juga belum menemukan solusinya sampai sekarang, aku bingung banget, jawabku sambil kutatap sahabatku itu yang kulihat selalu tegap dan hidupnya penuh optimis. Mungkin aku bisa membantumu mencarikan jalan keluarnya, jawabnya menawarkan diri. Aku kan sahabatpun sejak engkau kecil, bahkan aku rela engkau selalu hinggap di dahanku ini walau kadang aku merasa pegal, beritahukanlah kepdaku dan mari kita carikan jalan keluarnya, selanya meyakinkan aku yang dari tadi hanya termenung dengan tatapan kosong.

Aku terdiam, sebenarnya aku ingin mengungkapkan masalah ini padanya tapi aku begitu takut. Aku takut sahabatku itu akan mengatakan hal yang sama seperti manusia kebanyakan. Sahabatku, mengapa engkau diam, tidakkah engkau mau membeitahukan masalahmu padaku? tanyanya lagi.

Ah tidak sahabatku aku hanya takut engkau akan mengatakan hal yang sama seperti manusia mengenai diriku, jawabku sedikit kaget. Percayalah sahabatku, aku akan memberikan yang terbaik buatmu,jawabnya meyakinkan.

Kutatap sahabatku itu sehingga keraguan yang sempat muncul hilang lalu aku pun menceritakan masalah yang sedang aku hadapi saat ini. Bagaimana menurutmu wahai sahabatku pohon nangka, apakah yang manusia katakan kepadaku itu benar adanya? tanyaku kemudian. Kulihat sahabatku itu terdiam entah apa yang sedang dipikirkannya sesekali dia melihat dan menatapku seolah-olah sedang memperhatikan seluruh tubuhku. Sebenarnya memang engkau hitam tapi tidak jelek karena memang Allah menciptkaanmu seperti itu, aku yakin ini semua ada maksudnya. Aku yakin Allah menciptakan mahluknya dengan sesempurna mungkin hanya saja kadangkala kita tidak mau menerimanya ketika dihadapkan pada keadaan seperti sekarang ini, jawabnya dengan penuh perhatian. Engkau jangan berpikir dangkal, biarkanlah mereka mengatakan engkau jelek, tapi yakinlah bahwa dibalik itu semua ada sebuah pelajaran yang sangat berharga. Jawabnya lagi sambil memegang pundakku yang dari tadi hanya diam.

Tapi karena ucapan itu membuat aku down bahkan aku tidak bergairah hidup, kamu kan tahu aku begitu perasaan dalam hal ini, selaku tidak terima. Aku mengerti perasaanmu, tapi jika engkau seperti ini terus engkau malah akan tersiksa dengan perasaanmu sendiri, saranku biarkanlah dan balaslah mereka dengan perbuatan yang baik niscaya engkau akan disukai mereka. Aku yakin walaupun engkau dikatakan jelek tapi hatimu baik itu lebih utama ketimbang wajahmu bagus tapi hati kamu kotor seperti lumpur. Jawabnya lagi.

Kali ini aku merasa agak sedikit terhibur. Tapi sahabatku, aku sering sekali ingin mencintai wanita yang aku cintai tapi mereka tidak menerimaku, bukankah itu karena wajahku. Tanyaku kembali. Mungkin iya, mungkin tidak. Jawabnya. Maksudmu? tanyaku bingung. Begini sahabatku, mungkin iya, karena tidak semua wanita mau mempunyai pendampingnya yang jelek, dengan mempunyai pendamping yang gagah dan cakep mereka akan merasa bangga dan tidak di remehkan oleh teman-temannya. Tapi, sahabatku tipe wanita seperti ini bukanlah tipe wanita yang perlu engkau jadikan pendamping karena kebanyakan wanita jenis ini kehidupannya tidak bahagia. Karena mereka selalu merasa takut kekasihnya akan selingkuh dengan wanita lain atau mungkin dia tidak selingkuh tapi pastilah wanita kebanyakan akan memburunya. Begitulah sahabatku, jika kita memilih penampilannya saja dengan tidak melihat hatinya dikemudian hari akan berakibat sengsara. Bukankah pernah engkau mendengar syair yang berbunyi;

Engkau menyangka pemuda kurus tidak berdaya, padahal ia buas bagai serigala yang siap memangsa. Engkau mengagumi pemuda yang tampak gagah, Namun akhirnya engkau tertipu oleh penampilannya.

Sedangkan tidaknya adalah barangkali dia belum mau mempunyai kekasih yang selalu mendampinginya. Mungkin juga dia belum mau hatinya terikat, dalam kata lain dia ingin bebas dulu. Sahabatku, berbaik sangkalah, mungkin Allah belum memberikan engkau pendamping yang engkau dambakan. Jangan berperasangka buruk, berusahalah menjadi yang terbaik suatu saat nanti Insya Allah pasti engkau akan mendapatkan wanita yang engkau cintai, jawabnya dengan tenang dan begitu serius.

Sebenarnya aku sedikit terhibur dengan ucapan sahabatku itu, tapi jika aku mendengar kata-kata itu lagi maka hatiku akan down. Ya sudahlah aku akan mencobanya untuk tidak mendengarkan mereka, aku akan mencoba hidup penuh optimis, jawabku mantap. Nah begitu dong itu baru sahabatku dan ingat jadilah engkau tuli ketika mendengar kata-kata seperti itu. Selanya kemudia.

Akhirnya ku pun pamit kepada sahabtku itu sambil kuucapkan terima kasih atas sarannya lalu aku pun terbang dengan sedikit harapan di dadaku.

Ketika Putri mendadak memutuskan cintanya, Irfan berubah jadi pemurung.

Dan ketika gadis pujaannya itu menikah diam-diam di Surabaya, Irfan betul-betul frustrasi. Dia tak mau makan-minum, sehingga akhirnya terkena tifus. Betapa ironis, ketika mantan kekasihnya tengah menikmati bulan madu di Bali, dia justru terbaring di rumah sakit. Lalu, apakah yang dapat dilakukan seorang ayah untuk menghibur anak lelakinya yang patah hati? Untuk membangkitkan kembali semangat juangnya yang hampir mati? Irfan adalah anak yang cemerlang. Sejak kecil dia selalu jadi bintang kelas. Namun, anak itu pendiam dan perasa. ''Kamu betul-betul menuruni darah Ayah. Selalu serius, mendalam, dan penuh ketulusan kalau mencintai perempuan. Sehingga, kalau putus cinta betul-betulterpuruk. Padahal, seperti kata peribahasa, dunia ini tidak sedaun kelor. Di dunia ini begitu banyak wanita, Nak,'' ujarku saat berbicara dari hati ke hati sepulangnya ia dari rumah sakit. ''Tapi tidak ada yang secantik dan sebaik Putri, Yah. Dia yang dulunya tak pakai kerudung, kini mulai belajar pakai kerudung. Tapi kenapa ketika keislamannya semakin sempurna, kok dia tega meninggalkan saya dan menikah dengan manajer perusahaan elektronik itu?''

''Sudahlah, Nak. Sesuatu yang lepas dari tangan kita memang selalu kelihatan indah. Begitu pula kalau kita kehilangan perempuan yang kita cintai. Mata kita tertutup bahwa di sekeliling kita masih banyak perempuan lain yang mungkin lebih baik dari dia.'' ''Aku baru sekali ini jatuh cinta, Yah. Selama SMU dan kuliah, waktuku lebih banyak aku habiskan untuk belajar, dan organisasi ilmiah di kampus.'' ''Ayah paham, Nak. Ayah mau buka rahasia. Sewaktu SMU dulu Ayah mengalami nasib yang mirip kamu. Cinta tak kesampaian, padahal Ayah dan Rini, nama perempuan itu, sama-sama saling mencintai. Bertahun-tahun Ayah nyaris frustrasi dan tak pernah mampu menghilangkan bayang wajahnya. Sampai kemudian, lima tahun setelah itu, Tuhan mempertemukan Ayah dengan ibumu. Dia wanita tercantik di Cianjur ketika itu. Baru lulus SMU. Banyak sekali pemuda yang mengincar ibumu. Entahlah, kenapa dia mau menikah dengan Ayah yang ketika itu masih berstatus mahasiswa dan belum punya pekerjaan, kecuali menjadi penulis free lance di koran. Kami menikah hanya dua minggu sejak pertama kali bertemu.'' Irfan termenung. Mungkin ia merenungkan kalimat demi kalimat yang tadi aku ucapkan. ''Nak, laki-laki itu ibarat buah kelapa. Makin tua, makin bersantan. Biarpun jelek, botak dan gendut, kalau punya kedudukan, berharta, dan terkenal, maka gadis-gadis muda antri untuk mendapatkannya. Untuk sekadar jadi teman kencan maupun istri sungguhan.'' ''Benarkah?'' ''Ya. Dengan modal hanya sebagai wartawan senior dan novelis top saja, Ayahmu ini seringkali digilai oleh perempuan-perempuan muda. Mereka berusaha mencuri perhatian Ayah dengan berbagai cara. Kalau Ayah tidak kuat iman, Ayah mungkin sering kencan dengan banyak perempuan. Kalau Ayah kurang sabar, Ayah mungkin beristri dua, tiga, atau bahkan empat.'' ''Apa yang membuat Ayah bertahan?'' ''Ibumu. Dia perempuan yang hebat. Kesabaran, ketulusan, kehangatan dan kasih sayangnya luar biasa. Hal itu telah ditunjukkannya saat Ayah masih belum punya apa-apa, belum diperhitungkan orang, bahkan dilirik sebelah mata pun tidak. Kami menikah dalam keadaan miskin. Bahkan cincin kawin untuk ibumu baru Ayah belikan lima tahun setelah pernikahan. Tahun-tahun pertama pernikahan, kami sering makan hanya nasi dan garam saja. Namun tak pernah sekalipun Ayah mendengar ibumu mengeluh atau menunjukkan air muka masam. Sebaliknya, Beliau selalu berusaha membesarkan hati Ayah. Bahwa Ayah punya potensi. Bahwa Ayah suatu hari nanti akan jadi orang hebat di bidang sastra maupun jurnalistik. Dua puluh delapan tahun perkawinan dengan ibumu sungguh merupakan perjalanan hidup yang amat berarti bagi Ayah. Itulah yang membuat Ayah tak pernah mau berpaling kepada perempuan lain. Rasanya sungguh tak adil, setelah menjadi orang yang terkenal dan punya uang, Ayah lalu mencari perempuan lain untuk membagi cinta ataupun sekadar bersenang-senang.''

''Ayah beruntung mendapatkan perempuan sebaik ibu. Tapi aku? Satu-satunya perempuan yang aku cintai kini telah pergi.'' ''Jangan menyerah dulu, Nak. Cuti doktermu 'kan masih tiga hari lagi. Bagaimana kalau besok Ayah ajak kau jalan-jalan keliling Jakarta? Kita santai dan cari makan yang enak. Siapa tahu kamu bisa melupakan Putri-mu dan mendapatkan pengganti yang lebih baik.'' Irfan tidak langsung menjawab. ''Ayolah, Nak. Ayah yang akan jadi sopirmu. Kau tinggal duduk di jok depan. Oke?'' Lama baru Irfan mengangguk. ''Baiklah, Ibu ikut?'' ''Tidak. Ini urusan laki-laki, Nak,'' sahutku seraya tertawa. Hari pertama aku mengajak Irfan berkeliling Mal Pondok Indah. Mal yang terletak di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan itu selalu ramai dikunjungi orang-orang berduit. Hanya dalam hitungan jam kita bisa menyaksikan puluhan bahkan ratusan perempuan muda, cantik dan seksi, keluar masuk mal. Umumnya mereka mengenakan pakaian yang menonjolkan lekuk-lekuk fisiknya, seperti dada, udel, pantat, paha, ketiak dan punggungnya. Seusai Maghrib aku mengajak Irfan nonton film di Kartika Chandra 21 yang terletak kawasan Segi Tiga Emas Jakarta, tepatnya Jalan Gatot Subroto. Di sini banyak sekali pasangan yang datang menonton. Umumnya perempuan-perempuannya mengenakan gaun malam yang seksi dan terbuka. Banyak juga yang memakai rok mini ataupun celana blue jean ketat di bawah pinggang sehingga sering kali memperlihatkan celana dalam pemakainya. Hari kedua aku mengajak Irfan pergi ke kantor sebuah bank syariah. ''Ayah mau setor tabungan dulu sekaligus mau buka rekening khusus zakat. Mau ikut masuk?'' Irfan mulanya enggan. ''Ayolah.'' Akhirnya ia mau juga ikut. Kami menemui salah seorang customer service officer. Laili namanya. ''Assalaamu'alaikum, Pak Irwan. Ada yang bisa saya bantu?'' suaranya bening dan terkesan manja, namun tidak dibuat-buat. Balutan jilbab coklat itu tak mampu menyembunyikan posturnya yang semampai dan wajah selembut kabut. ''Wa'alaikumsalaam, Mbak Laili. Saya ingin membuka rekening khusus untuk zakat. Oh, ya, kenalkan ini anak sulung saya.Irfan. Irfan, ini Mbak Laili.'' ''Assalaamu'alaikum, Mas Irfan.'' ''Wa'alaikumsalaam, Mbak Laili.'' ''Irfan kerja di gedung ini juga, Mbak Laili. Lantai 12.'' ''Oh, ya?'' Laili agak terkejut. ''Kalian pasti enggak pernah bertemu 'kan? Inilah penyakit zaman modern, orangorang berkantor di satu gedung tapi bisa bertahun-tahun tak pernah berjumpa,'' kataku sambil tertawa. Bibir tipis Laili mengukir segurat senyum. ''Soalnya Mas Irfan enggak pernah buka tabungan di bank syariah. Duitnya disimpan di bank konvensional semua ya?'' Laili punya selera humor yang bagus. Kulihat Irfan tersenyum kecil. ''Insya Allah saya akan buka rekening di bank syariah, Mbak.'' Keluar dari bank syariah itu, aku mengajak Irfan menghadiri pameran buku Islam di Istora Senayan Jakarta. Pameran yang menampilkan puluhan penerbit Islam itu setiap hari dihadiri oleh puluhan ribu orang. Berbeda dengan pemandangan di Mal Pondok Indah dan KC-21, di sini kebanyakan

perempuan muda yang datang mengenakan jilbab. Wajah mereka kelihatan bersih dan matanya lebih suka menunduk ketimbang jelalatan mencari perhatian lelaki. Seusai menonton pameran buku, aku mengajak Irfan mampir di Hotel Gran Melia, yang terletak di Jl HR Rasuna Said. Kami memesan es lemon tea dan pisang goreng keju. ''Oke. Mari kita bahas perjalanan dua hari kita. Kamu masih ingat perempuan-perempuan muda di Mal Pondok Indah dan KC-21 kemarin?'' Dia cuma mengangguk. ''Wanita-wanita seperti itu menyenangkan untuk dilihat dan dibawa ke pestapesta, tapi belum tentu membuatmu bahagia. Sebaliknya perempuan-perempuan muda berjilbab yang kita saksikan di pameran buku Islam dan bank syariah tadi, mereka lebih mungkin membuatmu menjadi seorang lelaki yang dihargai dan meraih kebahagiaan sejati. Ayah yakin, di antara mereka itu pasti ada perempuan impian.'' ''Seperti apakah perempuan impian itu, Yah?'' Aku menyeruput es lemon tea yang tinggal separoh. Kemudian mencomot sepotong pisang goreng keju. Irfan menunggu dengan tidak sabar. ''Seperti apa, Yah?'' ''Kalau kamu bertemu dengan seorang perempuan yang berpadu pada dirinya kehangatan seorang Siti Khadijah, serta kemanjaan dan kecerdasan seorang Siti Aisyah dua di antara istri-istri Rasulullah itulah perempuan impian.'' ''Seandainya aku menjumpai perempuan yang seperti itu, apa yang harus aku lakukan?'' ''Jangan tunggu esok atau lusa. Telepon Ayah saat itu juga. Ayah akan segera melamarkannya untukmu, dan kau harus menikah dengannya paling lambat seminggu setelah itu. Jika kamu mendapatkan perempuan seperti itu dalam hidupmu, dunia ini kecil dan nyaris tak berarti. Rasul pernah berkata, bahwa seorang perempuan yang salehah lebih berharga dari dunia ini beserta isinya.'' Seminggu kemudian. Aku tengah menulis sebuah ficer tentang pengoperasian bus way di Jakarta ketika HP-ku berdering. Dari Irfan: ''Ayah, aku sudah dapatkan calon istri. Seorang wanita salehah yang bisa membuatku hidup bahagia.'' Suaranya terdengar bersemangat. ''Oh, ya, siapa namanya?'' ''Nantilah Ayah akan aku kenalkan.'' Berselang lima menit kemudian, Yanti, staf humas bank syariah menelepon. ''Assalaamu'alaikum, Pak Irwan. Tadi Irfan buka rekening di bank syariah. Dia mengobrol cukup lama dengan salah seorang customer service officer kami. Bapak pasti tahu yang saya maksudkan.'' Aku menutup Nokia 9210i itu. Lalu memandang ke luar jendela kantor. ''Alhamdulillah. Akhirnya kau temukan perempuan impianmu, Nak.''

Cinta Oleh: Trevor Klein Seorang pria dan kekasihnya menikah dan acaranya pernikahannya sungguh megah. Semua kawankawan dan keluarga mereka hadir menyaksikan dan menikmati hari yang berbahagia tersebut. Suatu acara yang luar biasa mengesankan. Mempelai wanita begitu anggun dalam gaun putihnya dan pengantin pria dalam tuxedo hitam yang gagah. Setiap pasang mata yang memandang setuju mengatakan bahwa mereka sungguh-sungguh saling mencintai. Beberapa bulan kemudian, sang istri berkata kepada suaminya, "Sayang, aku baru membaca sebuah artikel di majalah tentang bagaimana memperkuat tali pernikahan" katanya sambil menyodorkan majalah tersebut. "Masing-masing kita akan mencatat hal-hal yang kurang kita sukai dari pasangan kita. Kemudian, kita akan membahas bagaimana merubah hal-hal tersebut dan membuat hidup pernikahan kita bersama lebih bahagia..." Suaminya setuju dan mereka mulai memikirkan hal-hal dari pasangannya yang tidak mereka sukai dan berjanji tidak akan tersinggung ketika pasangannya mencatat hal-hal yang kurang baik sebab hal tersebut untuk kebaikkan mereka bersama. Malam itu mereka sepakat untuk berpisah kamar dan mencatat apa yang terlintas dalam benak mereka masing-masing. Besok pagi ketika sarapan, mereka siap mendiskusikannya. "Aku akan mulai duluan ya", kata sang istri. Ia lalu mengeluarkan daftarnya. Banyak sekali yang ditulisnya, sekitar 3 halaman... Ketika ia mulai membacakan satu persatu hal yang tidak dia sukai dari suaminya, ia memperhatikan bahwa airmata suaminya mulai mengalir... "Maaf, apakah aku harus berhenti ?" tanyanya. "Oh tidak, lanjutkan..." jawab suaminya. Lalu sang istri melanjutkan membacakan semua yang terdaftar, lalu kembali melipat kertasnya dengan manis diatas meja dan berkata dengan bahagia. "Sekarang gantian ya, engkau yang membacakan daftarmu". Dengan suara perlahan suaminya berkata "Aku tidak mencatat sesuatupun di kertasku. Aku berpikir bahwa engkau sudah sempurna, dan aku tidak ingin merubahmu. Engkau adalah dirimu sendiri. Engkau cantik dan baik bagiku. Tidak satupun dari pribadimu yang kudapatkan kurang..." Sang istri tersentak dan tersentuh oleh pernyataan dan ungkapan cinta serta isi hati suaminya. Bahwa suaminya menerimanya apa adanya... Ia menunduk dan menangis...

Dalam hidup ini, banyak kali kita merasa dikecewakan, depressi, dan sakit hati. Sesungguhnya tak perlu menghabiskan waktu memikirkan hal-hal tersebut. Hidup ini penuh dengan keindahan, kesukacitaan dan pengharapan. Mengapa harus menghabiskan waktu memikirkan sisi yang buruk, mengecewakan dan menyakitkan jika kita bisa menemukan banyak hal-hal yang indah di sekeliling kita? Saya percaya kita akan menjadi orang yang berbahagia jika kita mampu melihat dan bersyukur untuk hal-hal yang baik dan mencoba melupakan yang buruk.

Cinta Oleh: Tidak Diketahui

Cinta berpijak pada perasaan sekaligus akal sehat. Miskonsepsi pertama yang ditentang Bowman adalah manusia jatuh cinta dengan menggunakan perasaan belaka. Betul, kita jatuh cinta dengan hati. Tapi agar tidak menimbulkan kekacauan di kemudian hari, kita diharapkan untuk juga menggunakan akal sehat. Bohong besar kalau kita bisa jatuh cinta dengan begitu saja tanpa bisa mengelak. Yang sesungguhnya terjadi, proses jatuh cinta dipengaruhi tradisi, kebiasaan, standar, gagasan, dan ideal kelompok dari mana kita berasal. Bohong besar pula kalau kita merasa boleh berbuat apa saja saat jatuh cinta, dan tidak bisa dimintai pertanggungan jawab bila perbuatanperbuatan impulsif itu berakibat buruk suatu ketika nanti. Kehilangan perspektif bukanlah pertanda kita jatuh cinta, melainkan sinyal kebodohan.

Cinta membutuhkan proses Bowman juga menolak anggapan cinta bisa berasal dari pandangan pertama. "Cinta itu tumbuh dan berkembang dan merupakan emosi yang kompleks," katanya. Untuk tumbuh dan berkembang, cinta membutuhkan waktu. Jadi memang tidak mungkin kita mencintai seseorang yang tidak ketahuan asal-usulnya dengan begitu saja. Cinta tidak pernah menyerang tibatiba, tidak juga jatuh dari langit. Cinta datang hanya ketika dua individu telah berhasil melakukan orientasi ulang terhadap hidup dan memutuskan untuk memilih orang lain sebagai titik fokus baru Yang mungkin terjadi dalam fenomena "cinta pada pandangan pertama" adalah pasangan terserang perasaan saling tertarik yang sangat kuat -- bahkan sampai tergila-gila. Kemudian perasaan kompulsif itu berkembang jadi cinta tanpa menempuh masa jeda. Dalam kasus "cinta pada pandangan pertama", banyak orang tidak benar-benar mencintai pasangannya, melainkan jatuh cinta pada konsep cinta itu sendiri. Sebaliknya dengan orang yang benar- benar mencinta. Mereka mencintai pasangan sebagai persolinatas yang utuh.

Cinta tidak menguasai dan mengalah, tapi berbagi Bukan cinta namanya bila kita berkehendak mengontrol pasangan. Juga bukan cinta bila kita bersedia mengalah demi kepuasan kekasih. Orang yang mencinta tidak menganggap kekasih sebagai atasan atau bawahan, tapi sebagai pasangan untuk berbagi, juga untuk mengidentifikasi diri. Bila kita

berkeinginan menguasai kekasih (membatasi pergaulannya, melarangnya beraktivitas positif, mengatur seleranya berbusana) atau melulu mengalah (tidak protes bila kekasih berbuat buruk, tidak keberatan dinomorsekiankan), berarti kita belum siap memberi dan menerima cinta.

Cinta itu konstruktif Individu yang mencinta berbuat sebaik-baiknya demi kepentingan sendiri sekaligus demi (kebanggaan) pasangan. Dia berani berambisi, bermimpi konstruktif, dan merencanakan masa depan. Sebaliknya dengan yang jatuh cinta impulsif. Bukannya berpikir dan bertindak konstruktif, dia kehilangan ambisi, nafsu makan, dan minat terhadap masalah sehari-hari. Yang dipikirkan hanya kesengsaraan pribadi. Impiannya pun tak mungkin tercapai. Bahkan impian itu bisa menjadi subsitusi kenyataan.

Cinta tidak melenyapkan semua masalah Penganut faham romantik percaya cinta bisa mengatasi masalah. Seakan-akan cinta itu obat bagi segala penyakit. Kemiskinan dan banyak problem lain diyakini bisa diatasi dengan berbekal cinta belaka. Faktanya, cinta tidaklah seajaib itu. Cinta hanya bisa membuat sepasang kekasih berani menghadapi masalah. Permasalahan seberat apapun mungkin didekati dengan jernih agar bisa dicarikan jalan keluar. Orang yang tengah mabuk kepayang -- berarti tidak benar-benar mencinta cenderung membutakan mata saat tercegat masalah. Alih-alih bertindak dengan akal sehat, dia mengesampingkan problem.

Cinta cenderung konstan Ya, cinta itu bergerak konstan. Maka kita patut curiga bila grafik perasaan kita pada kekasih turun naik sangat tajam. Kalau saat jauh kita merasa kekasih lebih hebat dibanding saat bersama, itu pertanda kita mengidealisasikannya, bukan melihatnya secara realistis. Lantas saat kembali bersama, kita memandang kekasih dengan lebih kritis dan hilanglah segala bayangan hebat itu. Sebaliknya berhati-hatilah bila kita merasa kekasih hebat saat kita berdekatan dengannya dan tidak lagi merasakan hal yang sama saat dia jauh. Hal demikian menandakan kita terkecoh oleh daya tarik fisik. Cinta terhitung sehat bila saat dekat dan jauh dari pasangan, kita menyukainya dalam kadar sebanding.

Cinta tidak bertumpu pada daya tarik fisik Dalam hubungan cinta, daya tarik fisik penting. Tapi bahaya bila kita menyukai kekasih hanya sebatas fisik dan membencinya untuk banyak faktor lainnya. Saat jatuh cinta, kita menikmati dan memberi makna penting bagi setiap kontak fisik. Kontak fisik, ketahuilah, hanya terasa menyenangkan bila kita pasangan saling menyukai personalitas masing-masing. Maka bukan cinta namanya, melainkan nafsu, bila kita menganggap kontak fisik hanya memberi sensasi

menyenangkan tanpa makna apa-apa. Dalam cinta, afeksi terwujud belakangan saat hubungan kian dalam. Sedang nafsu menuntut pemuasan fisik sedari permulaan.

Cinta tidak buta, tapi menerima Cinta itu buta? Tidak sama sekali. Orang yang mencinta melihat dan menyadari sisi buruk kekasih. Karena besarnya cinta, dia berusaha menerima dan mentolerir. Tentu ada keinginan agar sisi buruk itu membaik. Namun keinginan itu haruslah didasari perhatian dan maksud baik. Tidak boleh ada kritik kasar, penolakan, kegeraman, atau rasa jijik. Nafsulah yang buta. Meski pasangan sangat buruk, orang yang menjalin hubungan dengan penuh nafsu menerima tanpa keinginan memperbaiki. Juga meninggalkan pasangan saat keinginannya terpuaskan, hanya karena pasangan punya secuil keburukan yang sangat mungkin diperbaiki.

Cinta memperhatikan kelanjutan hubungan Orang yang benar-benar mencinta memperhatikan perkembangan hubungan dengan kekasih. Dia menghindari segala hal yang mungkin merusak hubungan. Sebisa mungkin dia melakukan tindakan yang bisa memperkuat, mempertahankan, dan memajukan hubungan. Orang yang sedang tergilagila mungkin saja berusaha keras menyenangkan kekasih. Namun usaha itu semata-mata dilakukan agar kekasih menerimanya, sehingga tercapailah kepuasan yang diincar. Orang yang mencinta menyenangkan pasangan untuk memperkuat hubungan.

Cinta berani melakukan hal menyakitkan Selain berusaha menyenangkan kekasih, orang yang sungguh-sungguh mencinta memiliki perhatian, keprihatinan, pengertian, dan keberanian untuk melakukan hal yang tidak disukai kekasih demi kebaikan. Seperti seorang ibu yang berkata "tidak" saat anaknya minta es krim, padahal sedang flu. Begitulah kita semua seharusnya bersikap pada pasangan.

CUSTOMER SERVICE

kangucup

Sebuah cerita (yang boleh jadi hanya fiktif) yang mungkin bisa dijadikan studi kasus tentang bagaimana menangani keluhan pelanggan:

Alkisah..... Suatu ketika Customer Service Chrysler mendapat surat keluhan dari pelanggannya, yang pada intinya berbunyi begini : "Mobil yang baru saya beli sebulan lalu, selalu mogok setiap kali kami sekeluarga membeli es krim strawberry"

Surat tersebut tentu saja diabaikan oleh Customer Service, rasanya kita semua juga mungkin akan melakukan hal yang sama. Beberapa saat kemudian surat kedua dari bapak tersebut datang lagi, isinya sama....

Dicuekin lagi. "Orang gila kali ye. masak mobilnya mogok karena beli es krim?" Tull nggak ? Kali ketiga surat tersebut datang, tidak lagi dicuekin...

Mungkin karena sistem layanan pelanggan Chrysler yang begitu bagus, atau VP (Vice President) Customer Support-nya yang kekurangan kerjaan.. Surat tersebut dibaca dan ditindaklanjuti. Sang VP kemudian menugaskan seorang engineer untuk menemui si Bapak. Sambil menggerutu (Tapi gimana lagi,kan perintah Boss?) si engineer pergi ke kota tempat tinggal si Bapak itu.

Keluarga itu tinggal di pinggiran suatu kota kecil yang agak terpencil. Sesampai disana si Engineer disambut oleh keluarga itu dan diajak makan malam bersama. "Nanti, deh setelah makan malam kita membeli es krim strawberry" kata si Bapak. Si Engineer sih ikut aja.... Sehabis makan mereka membeli eskrim di toko langganan mereka di tengah kota. Setelah membeli eskrim, si Bapak berkata "Mas George (kan Bule,nih engineer...), dalam perjalanan pulang nih... bentar lagi mobil saya akan mogok". Dan ternyata benar, mobil itu mogok. Si Engineer nggak percaya. "Nggak mungkin karena es krimnya, Pak." katanya. Ok, deh... besok kita beli es krim yang lain, kata si Bapak.

Esoknya, mereka membeli eskrim rasa coklat. Dan mobil itu lancar sampai dirumah kembali. "Besok kita coba es krim strawberry lagi, yah... kata si Bapak". Dan esoknya lagi... ternyata mobil itu mogok kembali.

Dengan rasa malu dan penasaran, si Engineer melaporkan pada VP-nya. "Benar, pak. Symptoms (indikasi)-nya... Mobil itu mogok karena membeli eskrim strawberry" Dan si Engineer ditertawakan rekan - rekan sedivisinya. Tetapi karena hasil assessment seorang engineer dan support sang VP, Chrysler lalu menindaklanjuti kasus ini dengan serius. (Sebuah kepedulian pada customer yang patut dicontoh)

Setelah penelitian sebulan penuh dengan mengirimkan segala peralatan, lab, ilmuwan dan tim ahlinya :pada akhirnya Chrysler harus mengakui bahwa mobil itu memang akan mogok bila digunakan untuk membeli es krim strawberry disitu Masalahnya memang pada mobilnya dan Chrysler akhirnya menarik semua mobil tipe tersebut dari pasaran.

TAPI KENAPA????

Ternyata begini, Es Krim Strawberry adalah tipe es krim andalan dan paling laku di toko tersebut. Sehingga diletakkan dibagian depan etalase yang mudah dan cepat dijangkau pembeli Sedangkan eskrim lainnya diletakkan di belakang sehingga membutuhkan waktu pelayanan yang lebih lama. Kota tersebut cukup kecil dan sepi, sehingga jarak jangkau dari rumah keluarga itu membutuhkan waktu yang singkat.

Karena adanya ketidaksempurnaan desain sistem pengapian di mobil itu, dalam kasus yang sangat jarang dan spesifik : mobil keluarga itu belum cukup panas dan belum berhenti cukup lama sehingga ketika dijalankan kembali terjadi kondensasi pada sistem pengapian yang mengakibatkan mobilnya mogok. Ketika membeli eskrim yang lain mereka berhenti cukup lama, sehingga kondensasi tidak terjadi.

APA YANG BISA DIPELAJARI?

- Apa yang dikeluhkan oleh pelanggan kita tidak selalu secara langsung menunjukkan apa masalahnya. SYMPTOMS tidak selalu berhubungan langsung dengan PROBLEM

- Semua keluhan pelanggan, seyogyanya ditindaklanjuti (memang tidak semua worth it, tetapi mereka yang mengeluh secara serius mungkin memang mengalami masalah serius)

- Semakin jauh symptoms dari problem, mungkin menunjukkan kualitas produk kita semakin baik (Karena symptoms yang biasa2 saja pasti sudah diketahui saat ujicoba produk, kan?) Sebaliknya, semakin dekat symptoms dengan problem... artinya ujicoba dan Quality Control kita buruk.

- Kalau memang problem ada di produk kita, menarik dan memperbaikinya akan lebih murah daripada membiarkannya menjadi image yang buruk bagi kualitas kita dimata pelanggan.

- Dalam kasus ini, sang VP pada akhirnya menjadi pahlawan karena "care" pada keluhan pelanggan, bukannya "kekurangan pekerjaan"

Note: "Orang gila kali ye. masak mobilnya mogok karena beli es krim?"

Bartahan : Demi Sekuntum Senyum

Sekali lagi ana menyampaikan sebuah Risalah Cinta untuk kit semua, karena hidup kita tidak akan terlepas dari di cintai dan mencintai, tidak akan, tetapi ketika kita Tidak bijaksana maka kita akan tenggelam dalam larutmnya cinta yang tidak pernah habis di bicarakan, maka penting sekali untuk memiliki ilmu walau sekedar tentang " CINTA ", Kalau Kita terperangkap olehnya, cinta itu menjadi kematian bagimu.Ketahuilah Cinta itu bagai misteri, bahkan lebih misterius dari hal hal yang msiteri, terkadang ada orang yang bertanya pada dirinya yang awalnya pergi melanglang buana ke seantero nusantara dan ternyata orang yang menicntai dan dicintainya yang kini menjadi istrinya adalah tetangga sebelah rumahnya ? dia heran kenapa ? maka sesungguhnya dia misteri, dia datang dan pergi tanpa permisi. Kita tidak perlu mencarinya karena cinta akan datang dengan sendirinya. Kita tidak dapat membelinya karena cinta tak dapat dihargai.Cinta itu akan lahir dengan sendirinya tanpa kita ketahui kapan, dimana dan tanpa kita ketahui kepada siapa akan teranugrahkan. Jika suatu hari pasangan hidup kita mengatakan " Pa, Aku tidak mencintaimu lagi." Let it go.ya.....Let it go. Biarkan semuanya berlalu karena cinta tak dapat dipaksakan. Jika dipaksakan cinta tersebut layaknya menjadi sebuah bom waktu, yang akan meledak menjadi kebencian. Let it go.dan Jika di paksakan maka itu adalah " Pemerkosaan Jiwa ", biarkan dia tumbuh dengan sendirinya, jangan direkayasa dan jangan mengada-ada. Sesunguhnya Cinta akan datang kembali kepada Kita pada suatu waktu, mungkin dari orang yang pernah kita cintai atau dari seseorang lainnya, percayalah ALLAH tidak akan membiarkan kita sendirian. TIDAK AKAN. Kemudian bagaimana dengan perasaan Kita yang ditinggalkan cinta?, Simpanlah dalam-dalam cinta tersebut. Kenanglah dia sebagai bagian dari masa lalu kita.tulislah dia dalam lembaran risalah-risalah sejarah bahwa kita pernah dicintai, bahwa kita pernah mencintai,bahwa kita pernah mengukir sejarah seperti Rama dan Shinta, Rommi dan Juliet.Menangislah jika perlu dan Berbahagialah karena kita dulu pernah dicintai,kita pernah berbahagia karena cinta pernah singgah di hati kita.

Kemudian Bagaimana jika cinta itu hilang dalam sebuah pernikahan ? Dalam sebuah pernikahan, cinta adalah cinta yang harus dipertanggungjawabkan kepada ALLAH dan kepada suami atau istri dan kepada anak kita (jika ada). Kita tidak dapat pergi begitu saja dengan mengatakan "Aku tidak mencintai kamu lagi." Dalam sebuah pernikahan " Kita " adalah dua yang menjadi satu. "Kita" adalah suami/istri dan kita sendiri. Jangan turuti kemauan kita tetapi turutilah kemauan "Kita". Bagi kita yang saat ini sedang mencintai, ubahlah makna cinta menjadi KASIH karena Cinta itu bersemayam di dalam hati (bukan di otak atau pikiran), jika hati anda penuh dengan kasih, cinta tak akan pernah hilang dari diri Anda. Kasih itu indah; kasih tidak cemburu; kasih itu menerima apa adanya dan memberi yang ada; kasih itu komitmen sehingga seseorang yang mempunyai kasih tak akan melupakan cintanya; Kasih itu murah hati bukan murah cinta (dalam hubungan asmara);kasih itu rendah hati bukan merendahkan cinta;kasih itu mengampuni dan memaafkan; kasih adalah cinta sejati karena berasal dari ALLAH. Tanamkan kasih di dalam hati kita sejak awal maka cinta kita tidak akan hilang. Tanamkan kasih maka kita akan bertahan jika kekasih ( Baca : pasangan Hidup ) kita mengatakan, " Aku tak mencintaimu lagi." Jika Kita dan pasangan kita memiliki kasih," Kita " berdua boleh berujar "Orang ketiga? Siapa takuttt................?" Bertahanlah......Demi Sekuntum Senyum di Hari Esok. Wallahu 'Alam

++Diary Oleh: Tidak Diketahui

Dear Diary, Hai Di, udah lama Vella ngga nulisin kamu yah, banyak banget yang Vella mau ceritain ke kamu Di. Tadi pagi Vella sama temen-temen ngomongin cowok masing-masing. Di masih inget sama Evan kan? cowoknya Vella? Vella malu banget deh sama dia. Dia soalnya nggak kayak cowok-cowok temen Vella yang lain Di. Sebel deh sama Evan, bayangin deh Di semua minusnya Evan nih yah:

Minus 10 karena dia nggak punya handphone, padahal cowok-cowok temen Vella yang lain punya handphone. Minus 10 karena dia nggak dibolehin nyetir mobil sama ortunya karena belum 17, padahal cowokcowok temen Vella yang lain biar sama-sama SMP udah boleh bawa sendiri! Minus 10 karena dia itu rambutnya cuma cepak biasa, padahal cowok-cowok temen Vella yang lain itu rambutnya gaya abhies. Minus 10 buat dia karena dia itu nggak suka ketempat-tempat dugem Di, padahal Vella suka banget ke sana, malu banget nggak sih punya cowok kayak gitu. Minus 10 buat dia lagi Di, karena dia nggak punya satu pun jacket XSML, padahal cowok-cowok temen Vella yang lain sering banget belanja disana, kalau dia sih paling pake bajunya bangsa bangsa jacket yang merek FILA (idih banget nggak sich Di!). Minus 10 banget (dan yang ini banget banget-banget) karena dia masih suka bawa makanan dari rumah buat makang siang ke sekolah! Gila yah Di, malu-maluin banget nggak sih! Sumpah yah Di, Vella malu banget sama dia, kayaknya mau putus aja deh Di.

Dear Diary, Hari Ini valentine, pas Evan ke kelas Vella mau kasih kado, Vella cuma diem aja. Seharian itu Di, Vella ngindarin dia abis-abisan, dia bingung gitu kayaknya Di, kenapa Vella ngindar terus.

Sampe rumah dia nelepon Vella, Vella males tapi ngomong sama dia Di, Vella suruh pembantu bilang ke Evan kalau Vella belum pulang. Dia nelepon 4 kali hari itu tapi Vella males nerima.

Kira-kira 3 harian deh kayak gitu, tiap di sekolah Vella ngindarin Evan pake cara ke WC cewek lah atau ngumpet-ngumpet lah, dan di rumah Vella selalu nggak mau nerima telepon dari dia, kayaknya Vella bener-bener udah illfeel dan malu pacaran sama dia Di!

Akhirnya waktu itu hari Senin, seperti biasa pas di sekolah, Vella ngindarin dia. Pas pulang sekolah Vella ngumpul di kantin sama temen-temen Vella. Mereka pada nanya kok Vella ngindarin Evan terus Vella diem aja, tapi setelah didesak akhirnya Vella ngaku juga Vella ngomong, "Ah bete banget gue sama tuh cowok, udah nggak ada modal mendingan gaul, dan mukanya setelah gue pikir-pikir biasa banget, ya ampun kok gue dulu mau yah jadi sama dia? dipelet kali yah gue!!"

Tiba tiba semua pada diem dan ngeliat ke arah punggung Vella, Vella bingung dan nengok Di, ya Tuhan Di, ternyata ada Evan di belakang Vella dan kayaknya dia denger yang Vella baru ucapin barusan. Vella cuma bisa diem tapi Vella sempet ngeliat Evan sebentar. Dia diem, mukanya nunduk ke bawah terus dia pelan-pelan pergi dari situ.

Vella diem aja, ada beberapa yang ngomong "Hayo loo Vel, dia denger lho!!"

Tapi ada juga yang ngomong, "Udahlah Vel, baguslah denger, nggak ada untungnya tetep sama dia, ntar elo juga bisa dapet yang lebih bagus."

Bener juga yah Di, ya udah Vella cuek aja, syukur deh kalau dia denger. Dia mau minta putus juga ayo, mau banget malah Vella.

Dua hari pun berlalu Di, dan sejak saat Evan udah nggak berusaha nyamperin Vella di sekolah atau nelepon Vella. Tiap ketemu di sekolah dia cuma diem dan ngelewatin Vella aja.

Seminggu berlalu, 2 minggu berlalu sejak hari itu, Vella mulai ngerasa ada sesuatu yang ilang Di, nggak tau kenapa Vella mulai ngerasa kehilangan sesuatu, kadang-kadang Vella suka bengong bingung sendiri, cuma Vella berusaha ilangin perasaan itu. Vella nggak tau kenapa jadi males kemana mana, pengennya sendiri aja, males ngapain. Semua orang jadi bingung kenapa Vella berubah jadi kayak gini. Vella sendiri juga nggak tau kenapa Di.

Dear Diary, Minggu malem nih Di, Ujan deres banget, Vella diem dan ngerenung di dalam kamar. Tiba-tiba di channel V ada lagunya Janet JaCkson Di! Tau kan liriknya?

Doesn't really matter what the eyes is seeing, Cause im in love with the Inner being.

Saat itu tiba-tiba Vella nangis Di, Vella baru sadar... Betapa baiknya Evan... Vella nangis senangisnya Di, karena Vella baru sadar betapa begonya Vella...

Minus 10 karena Evan nggak punya HP Di, tapi plus 100 karena dia tiap malem rela jalan jauh ke wartel buat Nelpon Vella ngucapin selamat tidur setiap hari... Minus 10 karena dia nggak dibolehin nyetir mobil sama ortunya karena belum 17 Di, tapi plus 100 karena tiap malem minggu dia rela naik sepeda jauh dari kemang ke bona indah khusus ngapelin Vella biar ujan sekalipun... Minus 10 karena dia rambutnya cuma botak biasa dan nggak suka di spike, tapi plus 100 karena dalam keadaan rambut Vella apapun baik bagus maupun lagi jelek, mau salah potong atau salah blow atau salah model dia selalu bilang Vella cantik banget... Minus 10 karena dia nggak suka ke tempat dugem Di, tapi plus 100 karena dia rela nemenin Vella ke tempat-tempat kayak gitu, meski dia nggak suka dan rela dimarahin ortunya karena pulang pagi nemenin Vella... dengan naik taksi ke rumahnya... Minus 10 karena Evan nggak punya jacket XSML dan hanya punya jacket FILA biasa, tapi plus 100 karena kalau ujan di sekolah dia selalu minjemin Vella jacketnya meski dia sendiri kedinginan... Minus 10 karena dia bawa makan siang ke sekolah, tapi plus 100 karena ternyata nabung uang jajan makang siangnya buat beli kado valentine buat Vella... Dari 60 minus yang Evan punya Di, dia punya 600 Plus di hati Vella... dari 1000 kekurangan Evan, dia punya semilyar kebaikan... Ya Tuhan Di, betapa begonya Vella yah... Vella yang berutung sebenernya punya cowok Evan, dan Vella juga yang nyakitin Evan, padahal nggak pernah sekalipun dia nyakitin Vella. Malemnya Vella nangis lama banget Di.

Dear Diary, Vella ketemu sama Evan di sekolah. Vella kejar dia dan bilang Vella mau ngomong, Evan diem aja, tapi pulang sekolah dia nanya Vella mau ngomong apa. Vella kasih dia kartu buatan Vella, Vella cium pipi dia dan Vella bilang minta maaf karena Vella udah nyakitin dia. Dia cuma diem aja terus pulang... Vella cuma bisa diem karena sadar, Vella yang berbuat, Vella juga yang kehilangan... Sakit banget rasanya Di, Vella pulang sekolah nangis tapi juga sadar itu semua Vella yang bikin dan Vella pula yang nanggung resiko-nya...

Malem itu tiba tiba mama ngetok pintu kamar Vella, katanya ada telepon. Ternyata bener Di, itu Evan, dia udah maafin Vella, dia udah lupain semuanya... aduh Di, girang banget hati Vella, hi hi hi senengnya.

Nanti malem Evan mau kesini Di, dan Vella mau dandan secantik-cantiknya buat Evan, jadi Vella udahan dulu yah Di... thanx banget udah denger curhat-nya Vella, Vella belajar satu hal Di:

Hargailah apa yang kamu miliki sekarang, Karena tanpa kamu sadari, Kamu begitu beruntung telah memiliki-nya.

Selamat malem diaryku... NB: Minus 10 Di, karena mukanya tidak tampan, tapi plus 100 karena hatinya luar biasa tampan...

Vella-Nya Evan

Doesnt' Really Matter what The eyes is seeing cause im in love with the Inner being.

Istriku tetap yang paling cantik

Pukul 4.05, alert di hpku membangunkan. Ia ikut bangun. Padahal, aku tahu baru pukul 23.30, ia bisa tidur setelah berjibaku dengan kerjanya, kerja rumah tangga, urusan dua anakku, dan mengurusi aku sebagai suami. Belum lagi, pukul 01.15 terbangun untuk sebuah interupsi.

Ups, rupanya ia lupa menyetrika baju kantorku. Aku mandi, shalat lail dan shalat subuh. ia selesai pula menyelesaikan itu. Plus, satu stel pakaian kerjaku telah siap.

Aku siap berangkat. Ah, ada yang tertinggal rupanya. AKu lupa memandangi wajahnya pagi ini. "Nda, kamu cantik sekali hari ini," kataku memuji.

Ia tersenyum. "Bang tebak sudah berapa lama kita menikah?" Aku tergagap sebentar. Melongo. Lho, koq nanya itu. hatiku membatin. Aku berhenti sebentar dan menghitung sudah berapa lama kami bersama. Karena, perasaanku baru kemarin aku datang ke rumahnya bersama ust. Bambang untuk meminangnya."Lho, baru kemarin aku datang untuk meminta kamu jadi istriku dan aku nyatakan aku terima nikahnya Herlinda Novita Rahayu binti Didi Sugardhi dengan mas kawin sebagaimana tersebut tunai." Kataku cuek sembari mengaduk kopi hangat rasa cinta dan perhatian darinya.

Ia tertawa. Wuih, manis sekali. Mungkin, bila kopi yang aku sruput tak perlu gula. Cukuplah pandangi wajahnya. "Kita sudah delapan tahun Bang." Katanya memberikan tas kerjaku.

"Aku berangkat yah, assalamualaikum," kataku bergeming dari kalimat terakhir yang ia ajukan.

Aku buru-buru. "Hati-hati yah dijalan." Sejatinya, aku ingin ngobrol terus. sayang, KRL tak bisa menunggu dan pukul 7.00 aku harus sudah stand by di ruang studio sebuah stasiun radio di Jakarta.

Aku di jalan bersama sejumlah perasaan. Ada sesuatu yang hilang. Mungkin benar kata Dewa, separuh nafasku hilang saat kau tidak bersamaku. kembali wajahnya menguntit seperti hantu. Hm, cantiknya istriku. Sayang, waktu tidak berpihak kepadaku untuk lebih lama menikmatinya.

Sekilas, menyelinap dedaunan kehidupan delapan tahun lalu. Ketika tarbiyah menyentuh dan menanamkan ke hati sebuah tekad untuk menyempurnakan Dien. Bahwa Allah akan memberikan pertolongan. Bahwa rezeki akan datang walau tak selembar pun kerja kugeluti saat itu. Bahwa tak masalah menerapkan prinsip 3K (Kuliah, Kerja, Kawin).

Sungguh, kala itu kupikir hanya wanita bodoh saja yang mau menerimaku, seorang jejaka tanpa harapan dan masa depan. Tanpa kerja dan orang tua mapan. Tanpa selembar modal ijazah sarjana yang saat itu sedang kukejar. Tanpa dukungan dari keluarga besar untuk menanggung biaya-biaya operasional.

Dan, ternyata benar. Kuliahnya dan kuliahku bernasib serupa. Berantakan. Waktuku habis tersita untuk mengais lembar demi lembar rezeki yang halal. Sementara ia harus merelakan kuliahnya di sebuah perguruan tinggi negeri untuk si Abang, anakku.

Kehidupan harus terus berjalan. Kutarik segepok udara untuk mengisi paru-paruku. Kurasakan syukur mendalam. Walau tanpa kerja dan orang tua mapan, kapalku terus berlabuh. Bahkan, kini sudah mengarung lebih stabil dibanding dua dan tiga tahun pertama.

Ternyata, memang benar Allah akan menjamin rezeki seorang yang menikah. Allah akan memberikan rezeki dari arah yang tidak terduga. Walaupun tetap semua janji itu muncul dengan

sunatullah, kerja keras. Kerja keras itu terasa nikmat dengan doa dan dampingan seorang wanita yang rela dan ikhlas menjadi istriku.

Namun, aku tahu wajah cantik istri ku mungkin akan memudar dengan segala kesibukan, mempersiapkan makanan untuk si Abang dan Ade yang mau berangkat sekolah, mempersiapkan tugas-tugas untuk pekerjaanya, belum lagi mengurusi tetek bengek rumah tangga. Kelelahan seolah menggeser kecantikan dan kesegarannya. Untunglah, saat aku pulang, ia bisa mengembalikan semua keceriaan itu dengan seulas senyum yang menyelinap dibalik penat dan kelelahan.

Istriku cantik sekali pagi ini. Maafkan aku tak bisa menemanimu. Namun, doa dan ridhaku selalu bersamamu.

Jika kamu

Jika kamu memancing ikan.... setelah ikan itu terlekat di mata kail, hendaklah kamu mengambil ikan itu... Janganlah sesekali kamu lepaskan ia semula ke dalam air begitu saja.... Karena ia akan sakit oleh karena bisanya ketajaman mata kailmu dan mungkin ia akan menderita selagi ia masih hidup.

Begitulah juga setelah kamu memberi banyak pengharapan kepada seseorang... Setelah ia mulai menyayangimu hendaklah kamu menjaga hatinya... Janganlah sesekali kamu meninggalkanya begitu saja... Karena ia akan terluka oleh kenangan bersamamu, dan mungkin tidak dapat melupakan segalanya selagi dia mengingatmu...

Jika kamu menadah air biarlah berpada, jangan terlalu berharap pada takunganya dan janganlah menganggap ia begitu teguh... cukuplah sekedar keperluanmu.. Apabila sekali ia retak... tentu sukar bagimu untuk menambalnya semula. Akhirnya ia dibuang...

Sedangkan jika kamu coba membalikkanya mungkin ia masih dapat dipergunakan lagi

Begitu pula jika kamu mempunyai seseorang , terimalah apa adanya.. Janganlah kamu terlalu mengaguminya dan janganlah kamu menganggapnya begitu istimewa... Anggaplah ia manusia biasa. Apabila ia sekali melakukan kesilapan bukan mudah bagi kamu untuk menerimanya... akhirnya kamu kecewa dan meninggalkanya... Sedangkan jika kamu memaafkanya boleh jadi hubungan kamu akan terus hingga ke akhirnya...

Jika kamu telah memiliki sepinggan nasi... yang pasti baik untuk dirimu, mengenyangkan, berkhasiat. Mengapa kamu berlengah, mencoba mencari makanan yang lain... Terlalu ingin mengejar kelezatan. Kelak nasi itu akan basi dan dan kamu tidak boleh memakanya kamu akan menyesal.

Begitu juga jika kamu telah bertemu dengan seseorang insan... yang kamu pasti membawa kebaikan kepada dirimu. Menyayangimu. Mengasihimu Mengapa kamu berlengah, coba membandingkanya dengan yang lain. Terlalu mengejar kesempurnaan. Kelak kamu akan kehilanganya apabila ia menjadi milik orang lain. kamu juga yang akan menyesal

Jikalah

Suatu pengingat bagi kita semua... Sesuatu yang mungkin tidak kita sadari sebelumnya...

Jikalah derita akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti dijalani dengan sepedih rasa, Sedang ketegaran akan lebih indah dikenang nanti.

Jikalah kesedihan akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa tidak dinikmati saja, Sedang ratap tangis tak akan mengubah apa-apa.

Jikalah luka dan kecewa akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti dibiarkan meracuni jiwa, Sedang ketabahan dan kesabaran adalah lebih utama.

Jikalah kebencian dan kemarahan akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti diumbar sepuas jiwa, Sedang menahan diri adalah lebih berpahala.

Jikalah kesalahan akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti tenggelam di dalamnya, Sedang taubat itu lebih utama.

Jikalah harta akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti dikukuhi sendiri, Sedang kedermawanan justru akan melipatgandakannya.

Jikalah kepandaian akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti membusung dada dan membuat kerusakan di dunia, Sedang dengannya manusia diminta memimpin dunia agar sejahtera.

Jikalah cinta akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti ingin memiliki dan selalu bersama, Sedang memberi akan lebih banyak menuai arti.

Jikalah bahagia akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti dirasakan sendiri,

Sedang berbagi akan membuatnya lebih bermakna.

Jikalah hidup akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti diisi dengan kesia-siaan belaka, Sedang begitu banyak kebaikan bisa dicipta.

Suatu hari nanti, Saat semua telah menjadi masa lalu... Aku ingin ada diantara mereka, Yang beralaskan di atas permadani Sambil bercengkerama dengan tetangganya Saling bercerita tentang apa yang telah dilakukannya di masa lalu Hingga mereka mendapat anugerah itu.