KISAH PARA MALAIKAT DAN TUGASNYA.pdf

31
 KISAH PARA MALAIKAT DAN TUGASNYA Assalamu alaikum WR.WB Saya akan memposting beberapa Tugas malaikat yang diamanahkan oleh Alloh kepada manusia,tentang apa dan bagaimana para malaikat ini bekerja untuk mengerjakan segala perintah Alloh buat kehidupan manusia ,diantaranya malaikat itu serta tugas mereka adalah: MALAIKAT JIBRIL Jibril adalah malaikat yang muncul dalam ajaran agama samawi. Dalam ajaran agama samawi Jibril dianggap sebagai Pemimpin Malaikat dan bertugas menyampaikan wahyu dan mengajarkannya kepada para nabi dan rasul. Malaikat Jibril adalah malaikat yang bertugas men yampaikan wahyu. Malaikat Jibril adalah satu dari tiga malaikat yang namanya disebut dalam Al Quran. Nama Malaikat Jibril disebut dua kali dalam Al Quran yaitu pada surat Al Baqarah ayat 97-98 dan At Tahrim ayat 4. Didalam Al Quran, Jibril memiliki beberapa julukan, seperti Ruh al Amin dan Ruh a l Qudus (Roh Kudus), Ar-Ruh Al-Amin dan lainnya. A. BENTUK FISIK MALAIKAT JIBRIL Bentuk fisik Ruhulqudus, ada tertera dalam uraian mengenai kisah nabi Muhammad, kala beliau mendapat wahyu kali ke dua, dan nabi menuntut untuk bertemu atau melihat rupa asli sang utusan Tuhan dari langit dalam rupa yang asli, atau bagaimana sesungguhnya dzat wujud Jibril tanpa rupa samar, sebagaimana di kali- kali yang lain, sang utusan (ruhulqudus) selalu nampak dalam rupa seorang manusia biasa. RuhulQudus ; Tampak wujudnya dengan enam ratus sayap antara masyrik dan maghrib, (barat - timur) sayap dan busana kebe sarannya putih laksana mutiara yang larut, dengan rupa yang begitu elok dan rupawan, dan dengan kekuatan yang dahsyat penuh mukzijat. Katakanlah: “Barang siapa yang menjad i musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman. Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir. Malaikat Jibril adalah malaikat yang menyampaikan b erita kelahiran Nabi Isa (lihat di a rtikel Isa) kepada ibunya Maryam dan juga malaikat yang menyampaikan AlQuran kepada Nabi Muhammad. Dalam kisah suci perjalanan IsraMiraj, sesampainya di pos perjalanan Sidratul Muntaha, Malaikat Jibril tidak sanggup lagi mendampingi Rasulullah untuk terus naik menghadap kehadirat Allah SWT;  beliau berkata : “Aku sama sekali tidak mampu mendekati Allah, perlu 60.000 tahun lagi aku harus terbang. Itulah jarak antara aku dan Allah yang dapat aku capai. Jika aku terus juga ke atas, aku pasti hancur luluh”.  Maha Suci Allah, ternyata Malaikat Mulia Jibril AS pun tidak sampai kepada Allah SWT. B. PENCIPTAAN MALAIKAT JIBRIL Dikisahkan oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya : “Tatkala ALLAH SWT menciptakan malaikat Jibril AS, dipilihlah wujud yang paling rupawan ia dilengkapi dengan 600 sayap,

Transcript of KISAH PARA MALAIKAT DAN TUGASNYA.pdf

  • KISAH PARA MALAIKAT DAN TUGASNYA

    Assalamu alaikum WR.WB

    Saya akan memposting beberapa Tugas malaikat yang diamanahkan oleh Alloh kepada

    manusia,tentang apa dan bagaimana para malaikat ini bekerja untuk mengerjakan segala perintah

    Alloh buat kehidupan manusia ,diantaranya malaikat itu serta tugas mereka adalah:

    MALAIKAT JIBRIL

    Jibril adalah malaikat yang muncul dalam ajaran agama samawi. Dalam ajaran agama samawi

    Jibril dianggap sebagai Pemimpin Malaikat dan bertugas menyampaikan wahyu dan

    mengajarkannya kepada para nabi dan rasul.

    Malaikat Jibril adalah malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu. Malaikat Jibril adalah satu

    dari tiga malaikat yang namanya disebut dalam Al Quran. Nama Malaikat Jibril disebut dua kali

    dalam Al Quran yaitu pada surat Al Baqarah ayat 97-98 dan At Tahrim ayat 4. Didalam Al

    Quran, Jibril memiliki beberapa julukan, seperti Ruh al Amin dan Ruh al Qudus (Roh Kudus), Ar-Ruh Al-Amin dan lainnya.

    A. BENTUK FISIK MALAIKAT JIBRIL

    Bentuk fisik Ruhulqudus, ada tertera dalam uraian mengenai kisah nabi Muhammad, kala beliau mendapat wahyu kali ke dua, dan nabi menuntut untuk bertemu atau melihat rupa asli sang

    utusan Tuhan dari langit dalam rupa yang asli, atau bagaimana sesungguhnya dzat wujud Jibril

    tanpa rupa samar, sebagaimana di kali-kali yang lain, sang utusan (ruhulqudus) selalu nampak dalam rupa seorang manusia biasa.

    RuhulQudus ; Tampak wujudnya dengan enam ratus sayap antara masyrik dan maghrib, (barat-timur) sayap dan busana kebesarannya putih laksana mutiara yang larut, dengan rupa yang begitu

    elok dan rupawan, dan dengan kekuatan yang dahsyat penuh mukzijat.

    Katakanlah: Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya

    dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman. Barang siapa yang

    menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka

    sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir.

    Malaikat Jibril adalah malaikat yang menyampaikan berita kelahiran Nabi Isa (lihat di artikel

    Isa) kepada ibunya Maryam dan juga malaikat yang menyampaikan AlQuran kepada Nabi Muhammad.

    Dalam kisah suci perjalanan Isra Miraj, sesampainya di pos perjalanan Sidratul Muntaha, Malaikat Jibril tidak sanggup lagi mendampingi Rasulullah untuk terus naik menghadap

    kehadirat Allah SWT;

    beliau berkata : Aku sama sekali tidak mampu mendekati Allah, perlu 60.000 tahun lagi aku harus terbang. Itulah jarak antara aku dan Allah yang dapat aku capai. Jika aku terus juga ke atas,

    aku pasti hancur luluh. Maha Suci Allah, ternyata Malaikat Mulia Jibril AS pun tidak sampai kepada Allah SWT.

    B. PENCIPTAAN MALAIKAT JIBRIL

    Dikisahkan oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya : Tatkala ALLAH SWT menciptakan malaikat Jibril AS, dipilihlah wujud yang paling rupawan ia dilengkapi dengan 600 sayap,

  • masing-masing sepanjang jarak antara penjuru paling timur dengan penjuru paling barat. Begitu

    penciptaan selesai, berdirilah malaikat Jibril memandangi dirinya yang rupawan, seraya berkata :

    Ya ALLAH ya Tuhanku, adakah ENGKAU menciptakan makhluk yang lebih tampan dari pada diriku ? ALLAH menjawab : Tidak Mendengar jawaban ALLAH seperti itu perasaan Jibril berbunga-bunga dan sebagai ungkapan

    rasa syukurnya yang mendalam ia mengerjakan shalat 2 rakaat, yang setiap rakaatnya dilakukan

    selama 20.000 (duapuluh ribu tahun). Setelah selesai mengerjakan ALLAH SWT berfirman

    padanya : Hai Jibril, begitu bersungguh-sungguh engkau mengerjakan shalat. Demikian engkau telah penyembahan kepadaKU denagn penyembahan yang tiada bandingnya. Tetapi ketahuilah

    hai Jibril, bahwa pada akhir zaman nanti akan lahir Nabi terhormat yang AKU Sayangi, dia

    bernama Muhammad. Dia memiliki umat yang lemah yang banyak melakukan dosa. Sekiranya

    umat yang bergelimang dosa itu mau mengerjakan shalat dua rakaat, sekalipun shalatnya banyak

    kekurangan, waktunyapun tergesa-gesa dan tidak konsentrasi, maka demi kemulian dan

    keagunganKU, sungguh shalat mereka itu lebih AKU sukai dari pada shalatmu ! Mengapa ?

    Karena shalat mereka berdsasarkan perintahKU, sedangkan shalatmu itu bukan berdasarkan

    perintahKU ! Jibril : Ya TUHANku lalu apakah balasan yang bakal ENGKAU berikan atas ibadah mereka ? ALLAH : Balasan yang bakal AKU berikan adalah surga Mawa. Begitu mendengar kata-kata surga Mawa, Jibril memohon izin kepada ALLAH agar diperkenankan melihatnya maka ALLAHpun mengabulkan permohonan Jibril ini, sehingga dia

    segera berangkat menuju surga tersebut, dia bentangkan seluruh sayapnya lalu terbang untuk

    menempuh jarak yang amat jauh takterperikan. Setiap kali dia membuka sepasang sayapnya

    maka dia berasil jarak sejauh 300.000 (tiga ratus ribu tahun perjalanan). Begitu juga setiap

    menutupkan sayap padahal ia terbang selama tiga ratus tahun serta memiliki sayap tiga ratus

    pasang sayap atau enam ratus buah. Namun sejauh itu ia belum berasih mencapa tujuan setelah

    merasa begitu letih diapun beristirahat disebuah pohon raksasa dia bersujud kepada ALLAH

    SWT seraya mengadu : Ya ALLAH, apakah perjalanku terlah sampai separuhnya, ataukah baru dua pertiga atau bahkan separuhnya ? ALLAH SWT berfirman kepadanya : Hai jibril walau pun kau mampu terbang tiga ratus ribu tahun dengan sayap-sayapmu yang sudah ada dan AKU

    tambah lagi enam ratus sayap, niscaya tidak kau bisa mencapai seper seratusnya (1%). Itulah

    keistimewaan yang akanKU berikan kepada umat Muhammad yang mau mengerjakan shalat !.

    C. KISAH MALAIKAT JIBRIL DAN MALAIKAT MIKAIL MENANGIS

    Dalam sebuah kitab karangan Imam al-Ghazali menyebutkan bahwa iblis itu sesungguhnya

    namanya disebut sebagai al-Abid (ahli ibadah) pada langit yang pertama, pada langit yang

    keduanya disebut az-Zahid. Pada langit ketiga, namanya disebut al-Arif. Pada langit keempat,

    namanya adalah al-Wali. Pada langit kelima, namanya disebut at-Taqi. Pada langit keenam

    namanya disebut al-Kazin. Pada langit ketujuh namanya disebut Azazil manakala dalam Luh

    Mahfudz, namanya ialah iblis.

    Dia (iblis) lupa akibat urusannya. Maka Allah S.W.T telah memerintahkannya sujud kepada

    Adam. Lalu iblis berkata, Adakah Engkau mengutamakannya daripada aku, sedangkan aku lebih baik daripadanya. Engkau jadikan aku daripada api dan Engkau jadikan Adam daripada

    tanah. Lalu Allah S.W.T berfirman yang maksudnya, Aku membuat apa yang aku kehendaki. Oleh kerana iblis memandang dirinya penuh keagungan, maka dia enggan sujud kepada Adam A.S

    kerana bangga dan sombong.

  • Dia berdiri tegak sampai saatnya malaikat bersujud dalam waktu yang berlalu. Ketika para

    malaikat mengangkat kepala mereka, mereka mendapati iblis tidak sujud sedang mereka telah

    selesai sujud. Maka para malaikat bersujud lagi bagi kali kedua kerana bersyukur, tetapi iblis

    tetap angkuh dan enggan sujud. Dia berdiri tegak dan memaling dari para malaikat yang sedang

    bersujud. Dia tidak ingin mengikut mereka dan tidak pula dia merasa menyesal atas

    keengganannya.

    Kemudian Allah S.W.T merubahkan mukanya pada asalnya yang sangat indah cemerlangan

    kepada bentuk seperti babi hutan. Allah S.W.T membentukkan kepalanya seperti kepala unta,

    dadanya seperti daging yang menonjol di atas punggung, wajah yang ada di antara dada dan

    kepala itu seperti wajah kera, kedua matanya terbelah pada sepanjang permukaan wajahnya.

    Lubang hidungnya terbuka seperti cerek tukang bekam, kedua bibirnya seperti bibir lembu,

    taringnya keluar seperti taring babi hutan dan janggut terdapat sebanyak tujuh helai.

    Setelah itu, lalu Allah mengusirnya dari syurga, bahkan dari langit, dari bumi dan ke beberapa

    jazirah. Dia tidak akan masuk ke bumi melainkan dengan cara sembunyi. Allah S.W.T

    melaknatinya sehingga ke hari kiamat kerana dia menjadi kafir. Walaupun iblis itu pada

    sebelumnya sangat indah cemerlang rupanya, mempunyai sayap emapt, banyak ilmu, banyak

    ibadah serta menjadi kebanggan para malaikat dan pemukanya, dan dia juga pemimpin para

    malaikat karubiyin dan banyak lagi, tetapi semua itu tidak menjadi jaminan sama sekali baginya.

    Ketika Allah S.W.T membalas tipu daya iblis, maka menangislah Jibril A.S dan Mikail. Lalu

    Allah S.W.T berfirman yang bermaksud, Apakah yang membuat kamu menangis? Lalu mereka menjawab, Ya Allah! Kami tidaklah aman dari tipu dayamu. Firman Allah bagi bermaksud, Begitulah aku. Jadilah engkau berdua tidak aman dari tipu dayaku. Setelah diusir, maka iblis pun berkata, Ya Tuhanku, Engkau telah mengusir aku dari Syurga disebabkan Adam, dan aku tidak menguasainya melainkan dengan penguasaan-Mu. Lalu Allah berfirman yang bermaksud, Engkau dikuasakan atas dia, yakni atas anak cucunya, sebab para nabi adalah maksum. Berkata lagi iblis, Tambahkanlah lagi untukku. Allah berfirman yang maksudnya, Tidak akan dilahirkan seorang anak baginya kecuali tentu dilahirkan untukmu dua padanya. Berkata iblis lagi, Tambahkanlah lagi untukku. Lalu Allah berfirman dengan maksud, Dada-dada mereka adalah rumahmu, engkau berjalan di sana sejalan dengan peredaran darah. Berkata iblis lagi, Tambahkanlah lagi untukku. Maka Allah berfirman lagi yang bermaksud, Dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukan yang berjalan kaki, ertinya mintalah tolong menghadapi mereka dengan pembantu-pembantumu, baik yang naik kuda

    mahupun yang berjalan kaki. Dan berserikatlah dengan mereka pada harta, iaitu mendorong

    mereka mengusahakannya dan mengarahkannya ke dalam haram. Dan pada anak-anak, iaitu dengan menganjurkan mereka dalam membuat perantara mendapat anak dengan cara yang dilarang, seperti melakukan senggama dalam masa haid, berbuat perkara-

    perkara syirik mengenai anak-anak itu dengan memberi nama mereka Abdul Uzza, menyesatkan

    mereka dengan cara mendorong ke arah agama yang batil, mata pencarian yang tercela dan

    perbuatan-perbuatan yang jahat dan berjanjilah mereka. (Hal ini ada disebutkan dalamsurah al-Isra ayat 64 yang bermaksud : Gerakkanlah orang yang engkau kuasai di antara mereka dengan suara engkau dan kerahkanlah kepada mereka tentera engkau yang berkuda dan yang berjalan

    kaki dan serikanlah mereka pada harta dan anak-anak dan berjanjilah kepada mereka. Tak ada

    yang dijanjikan iblis kepada mereka melainkan (semata-mata) tipuan.

  • MALAIKAT MIKAIL

    Mikail adalah malaikat yang mengatur air, menurunkan hujan/petir, membagikan rezeki pada

    manusia, tumbuh-tumbuhan juga hewan-hewan dan lain-lain di muka bumi ini. Dikatakan setiap

    satu makhluk yang memerlukan rezeki untuk hidup di dunia ini akan diselia rezekinya oleh satu

    malaikat Karubiyyuun.

    Malaikat Mikail adalah salah satu di antara Pembesar Malaikat yang empat. Ia dicipta oleh Allah

    selepas malaikat Israfil dengan selisih kira-kira lima ratus tahun.jumlah keseluruhan malaikat yg

    wajib dipercayai oleh orang islam itu ada sepuluh berserta tugas nya

    Dalam Islam Mikhael dikenal sebagai malaikat Mikail, satu dari malaikat utama Allah setelah

    Jibril. Menurut salah satu sumber, dalam tradisi Islam Mikail dikatakan memakai jubah berwarna

    hijau jamrud, memenuhi bentangan langit. Tiap helai rambutnya berisi ribuan wajah yang

    mengagungkan nama Allah. Menurut sumber lain dikatakan sejak neraka diciptakan Allah,

    Mikail tidak pernah lagi bisa tertawa.

    Malaikat Mikail as adalah termasuk salah satu diantara 4 Malaikat yang menjadi pembesar

    seluruh Malaikat.

    Dalam sebuah sumber dinyatakan bahwa ia diciptakan oleh Allah Swt, sesudah Malaikat Israfil

    dengan selisih kira-kira 500 tahun lamanya. Seluruh anggota tubuhnya terbuat dari nur (cahaya)

    dan berbulu zafaran. Yang istimewa, ada satu juta wajah diatas setiap bulu-bulu yang dimilikinya. Dan setiap wajah memiliki sejuta mat. Padahal, tiap mata yang ada senantiasa

    menangis untuk memohon rahmat bagi orang-orang mukmin yang berdosa. Di samping itu,

    kelebihan yang dimiliki adalah tiap wajah mempunyai mulu sebanyak 1 juta, yang mana mulut

    tersebut memiliki lidah dengan jumlah yang sama dan menguasai satu juta macam bahasa.

    Padahal setiap lisan yang dimiliki membaca istighfar untuk orang-orang mukmin yang berdosa.

    Dari sekian banyak mata yang ada, maka senantiasa meneteskan air mat sejumlah tujuh ribu

    tetesan. Lalu dari tiap tetesan air mata itu ALLAH menciptakan malaikat sejenis yang serupa

    dengan bentuk Malaikat Mikail. Tugas mereka adalah membaca tasbih hingga hari Kiamat.

    Mereka itu bernama KARUBIYUN. Di samping bertasbih, mereka juga memiliki tugas sebagai

    pembantu Malaikat Izrafil menjalankan tugas, yaitu membagi hujan, menjaga tumbuh-tumbuhan,

    buah-buahan, serta membagi rizeki.

    Dan sebutkan dalam sebuah keterangan, untuk menjaga kelangsungan kehidupan makhluk di

    dalam laut, buah buahan di pohon maupun tumbuh tumbuhan yang berada di atas bumi, maka ALLAH mengutus seorang malaikat untuk menjaganya. Jadi, satu butir buah misalnya akan

    senantiasa dijaga oleh seorang malaikat.

    Disamping bertugas membagi rezeki dan hujan, Malaikat Mikail juga sering mendampingi

    Malaikat Jibril dalam menjalankan tugas tugasnya. Di antara tugas yang pernah dilakukan bersam Malaikat Jibril adalah :

    A. Ketika Malaikat jibril menjalankan tugas membelah dada Nabi muhammad Saw. Untuk dicuci

    hatinya karna akan diisi dengan iman, islam, yakin dan sifat hilim. Ketika itu peran Malaikat

    Mikail tidak kalah penting. Beliaulah yang mengambil air Al-Kautsar (air zam-zam) untuk

    akhirnya dijadikan sebagai pencubi hati Nabi Muhammad Saw.

    B. Saat Nabi Muhammad Saw. mendapat kepercayaan untuk melakukan ISRA dan Miraj, Malaikat Mikail besama Jibril ikut mendampingi beliau selama perjalanan.

    C. Malaikat Mikail juga sebagai pesuruh ALLAH untuk menyampaikat lembaran kepada

    Malaikat Maut. Dalam lembaran itu tertulis sangat detail nama, tempat, dan sebab musabab

    pencabutan nyawa bagi orang yang di maksud.

  • A. WUJUD MALAIKAT MIKAIL

    Dari kepala malaikat Mikail hingga kedua telapak kakinya berbulu Zafaron. Jika seluruh air di lautan dan sungai di muka bumi ini disiramkan di atas kepalanya, nescaya tidak setitikpun akan

    jatuh melimpah. Di atas setiap bulu-bulunya, terdapat sebanyak satu juta muka.

    Setiap muka malaikat Mikail ini pula mempunyai satu juta mulut dan setiap mulut mempunyai

    satu juta lidah manakala setiap lidah-lidahnya boleh berbicara satu juta bahasa atau lisan. Setiap

    satu juta lisan tersebut adalah membaca istighfar pada Allah bagi orang-orang mukmin yang

    berdosa.

    Setiap satu juta muka atau wajahnya mempunyai satu juta mata. Tiap-tiap matanya sentiasa

    menangis kerana memohon rahmat bagi orang-orang mukmin yang berdosa. Tiap-tiap matanya

    yang menangis itu mengeluarkan tujuh ribu titisan air mata dan setiap titisan air mata itu Allah

    ciptakan satu malaikat Karubiyyuun yang serupa dengan kejadian malaikat Mikail Setiap

    malaikat-malaikat ini ditugaskan untuk bertasbih pada Allah sehingga hari kiamat.

    Imam Ahmad dengan sanadnya, dari Anas bin Malik, ketika Rasulullah Mikraj ke langit baginda

    ada bertanya pada malaikat Jibril: Mengapa aku tidak pernah nampak malaikat Mikail tertawa? Malaikat Jibril menjawab: Malaikat Mikail tidak pernah tertawa semenjak neraka diciptakan

    B. MALAIKAT MIKAIL DALAM ANGELOLOGI DAN OKULTISME

    Para okultis modern menghubungkan Mikail dengan warna merah, arah selatan dan unsur api.

    Dalam bentuk-bentuk okultisme lainnya, Mikail disebut sebagai roh planet Merkurius. Dia

    adalah penguasa hari Minggu dan Kamis. Ia adalah campuran dari movitasi, keaktifan dan

    keberhasilan. Konon ia adalah pembawa karunia kesabaran, dan malaikat karier, keberanian,

    keberhasilan, ambisi, motivasi, dan tugas-tugas kehidupan. Warna lilin Mikail adalah oranye,

    putih dan emas. Energi warnanya adalah oranye, ungu, putih, kristal, emas, dan coklat.

    C. KETIKA MALAIKAT MIKAIL DAN JIBRIL MENANGIS

    Dalam sebuah kitab karangan Imam al-Ghazali menyebutkan bahawa iblis itu sesungguhnya

    namanya disebut sebagai al-Abid (ahli ibadah) pada langit yang pertama, pada langit yang

    keduanya disebut az-Zahid. Pada langit ketiga, namanya disebut al-Arif. Pada langit keempat,

    namanya adalah al-Wali. Pada langit kelima, namanya disebut at-Taqi. Pada langit keenam

    namanya disebut al-Kazin. Pada langit ketujuh namanya disebut Azazil manakala dalam Luh

    Mahfudz, namanya ialah iblis.

    Dia (iblis) lupa akibat urusannya. Maka Allah S.W.T telah memerintahkannya sujud kepada

    Adam. Lalu iblis berkata, Adakah Engkau mengutamakannya daripada aku, sedangkan aku lebih baik daripadanya. Engkau jadikan aku dari api dan Engkau jadikan Adam dari tanah. Lalu Allah S.W.T berfirman yang maksudnya, Aku membuat apa yang aku kehendaki. Oleh kerana iblis memandang dirinya penuh keagungan, maka dia enggan sujud kepada Adam A.S

    kerana bangga dan sombong

    Dia berdiri tegak sampai saatnya malaikat bersujud dalam waktu yang berlalu. Ketika para

    malaikat mengangkat kepala mereka, mereka mendapati iblis tidak sujud sedang mereka telah

    selesai sujud. Maka para malaikat bersujud lagi bagi kali kedua kerana bersyukur, tetapi iblis

    tetap angkuh dan enggan sujud. Dia berdiri tegak dan memaling dari para malaikat yang sedang

    bersujud. Dia tidak ingin mengikut mereka dan tidak pula dia merasa menyesal atas

    keengganannya.

    Kemudian Allah S.W.T merubahkan mukanya pada asalnya yang sangat indah cemerlangan

    kepada bentuk seperti babi hutan. Allah S.W.T membentukkan kepalanya seperti kepala unta,

  • dadanya seperti daging yang menonjol di atas punggung, wajah yang ada di antara dada dan

    kepala itu seperti wajah kera, kedua matanya terbelah pada sepanjang permukaan wajahnya.

    Lubang hidungnya terbuka seperti cerek tukang bekam, kedua bibirnya seperti bibir lembu,

    taringnya keluar seperti taring babi hutan dan janggut terdapat sebanyak tujuh helai.

    Setelah itu, lalu Allah mengusirnya dari syurga, bahkan dari langit, dari bumi dan ke beberapa

    jazirah. Dia tidak akan masuk ke bumi melainkan dengan cara sembunyi. Allah S.W.T

    melaknatinya sehingga ke hari kiamat kerana dia menjadi kafir. Walaupun iblis itu pada

    sebelumnya sangat indah cemerlang rupanya, mempunyai sayap emPat, banyak ilmu, banyak

    ibadah serta menjadi kebanggan para malaikat dan pemukanya, dan dia juga pemimpin para

    malaikat karubiyin dan banyak lagi, tetapi semua itu tidak menjadi jaminan sama sekali baginya.

    Ketika Allah S.W.T membalas tipu daya iblis, maka menangislah Jibril A.S dan Mikail. Lalu

    Allah S.W.T berfirman yang bermaksud, Apakah yang membuat kamu menangis? Lalu mereka menjawab, Ya Allah! Kami tidaklah aman dari tipu dayamu. Firman Allah bagi bermaksud, Begitulah aku. Jadilah engkau berdua tidak aman dari tipu dayaku. Setelah diusir, maka iblis pun berkata, Ya Tuhanku, Engkau telah mengusir aku dari Syurga disebabkan Adam, dan aku tidak menguasainya melainkan dengan penguasaan-Mu. Lalu Allah berfirman yang bermaksud, Engkau dikuasakan atas dia, yakni atas anak cucunya, sebab para nabi adalah maksum. Berkata lagi iblis, Tambahkanlah lagi untukku. Allah berfirman yang maksudnya, Tidak akan dilahirkan seorang anak baginya kecuali tentu dilahirkan untukmu dua padanya. Berkata iblis lagi, Tambahkanlah lagi untukku. Lalu Allah berfirman dengan maksud, Dada-dada mereka adalah rumahmu, engkau berjalan di sana sejalan dengan peredaran darah. Berkata iblis lagi, Tambahkanlah lagi untukku. Maka Allah berfirman lagi yang bermaksud, Dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukan yang berjalan kaki, artinya mintalah tolong menghadapi mereka dengan pembantu-pembantumu, baik yang naik kuda

    mahupun yang berjalan kaki. Dan berserikatlah dengan mereka pada harta, yaitu mendorong

    mereka mengusahakannya dan mengarahkannya ke dalam haram. Dan pada anak-anak, iaitu dengan menganjurkan mereka dalam membuat perantara mendapat anak dengan cara yang dilarang, seperti melakukan senggama dalam masa haid, berbuat perkara-

    perkara syirik mengenai anak-anak itu dengan memberi nama mereka Abdul Uzza, menyesatkan

    mereka dengan cara mendorong ke arah agama yang batil, mata pencarian yang tercela dan

    perbuatan-perbuatan yang jahat dan berjanjilah mereka. (Hal ini ada disebutkan dalamsurah al-Isra ayat 64 yang bermaksud : Gerakkanlah orang yang engkau kuasai di antara mereka dengan suara engkau dan kerahkanlah kepada mereka tentera engkau yang berkuda dan yang berjalan

    kaki dan serikanlah mereka pada harta dan anak-anak dan berjanjilah kepada mereka. Tak ada

    yang dijanjikan iblis kepada mereka melainkan (semata-mata) tipuan.

    MALAIKAT IZRAIL

    Izrail adalah Malaikat pencabut nyawa dan salah satu dari empat malaikat utama selain Jibril,

    Mikail, dan Israfil dalam ajaran Islam. Nama Izrail tidak pernah disebut dalam Al-Quran. Walau begitu ia selalu disebut dengan Malak al Mawt atau Malaikat Maut yang oleh sebagian kalangan

    diidentikkan sebagai Izrail.

  • A. WUJUD IZRAIL

    Malaikat Izrail diciptakan oleh Allah SWT dalam keadaan yang serupa dengan malaikat Mikail

    baik wajahnya, ukurannya, kekuatannya, lisannya dan sayapnya. Semuanya tidak kurang dan

    tidak lebih.

    Dikatakan dia berwajah empat, satu wajah di muka, satu wajah di kepala, satu dipunggung dan

    satu lagi di telapak kakinya. Dia mengambil nyawa para nabi dari wajah kepalanya, nyawa orang

    mukmin dengan wajah mukanya, nyawa orang kafir dengan wajah punggung dan nyawa seluruh

    jin dengan wajah tapak kakinya.

    Dari kepala hingga kedua telapak kakinya berbulu Zafaran dan di setiap bulu ada satu juta muka di setiap satu juta muka mempunyai satu juta mata dan satu juta mulut dan tangan. Ia memiliki

    4.000 sayap dan 70.000 kaki, salah satu kakinya di langit ketujuh dan satu lagi di jembatan yang

    memisahkan Surga dan Neraka.

    Setiap mulut ada satu juta lidah, setiap lidah boleh berbicara satu juta bahasa. Jika seluruh air di

    lautan dan sungai di dunia disiramkan di atas kepalanya, niscaya tidak setitikpun akan jatuh

    melimpah.

    B. KEMATIAN

    Disebutkan, ketika Allah SWT mencipta Al-Maut (kematian) dan menyerahkan kepada malaikat

    Izrail, maka berkata malaikat Izrail: Wahai Tuhanku, apakah Al-Maut itu?. Maka Allah SWT menyingkap rahasia Al-Maut itu dan memerintah seluruh malaikat

    menyaksikannya. Setelah seluruh malaikat menyaksikannya Al-Maut itu, maka tersungkurlah

    semuanya dalam keadaan pingsan selama seribu tahun.

    Setelah para malaikat sadar kembali, bertanyalah mereka: Ya Tuhan kami, adakah makhluk yang lebih besar dari ini? Kemudian Allah SWT berfirman: Akulah yang menciptakannya dan Aku-lah yang lebih Agung dari padanya. Seluruh makhluk akan merasakan Al-Maut itu. Kemudian Allah SWT memerintahkan Izrail mengambil Al-Maut Allah telah menyerahkan

    kepadanya. Walau bagaimanapun, Malaikat Izrail khawatir jika tidak terdaya untuk

    mengambilnya sedangkan Al-Maut lebih agung daripadanya. Kemudian Allah SWT

    memberikannya kekuatan, sehinggalah Al-Maut itu menetap di tangannya.

    Disebutkan pula, setelah seluruh makhluk hidup sudah dicabut nyawanya pada hari kiamat kelak

    dan yang tersisa tinggal malaikat Izrail lalu Allah SWT menyuruhnya untuk mencabut nyawanya

    sendiri, demi melihat dahsyatnya sakarataul maut yang sedang terjadi terhadap dirinya, beliau

    mengatakan Ya Allah seandainya saya tahu ternyata pedih sekali sakaratul maut ini, tidak akan tega saya mencabut nyawa seorang mukmin. Malaikat Izrail diberi kemampuan yang luar biasa oleh Allah hingga barat dan timur dapat

    dijangkau dengan mudah olehnya seperti seseorang yang sedang menghadap sebuah meja makan

    yang dipenuhi dengan pelbagai makanan yang siap untuk dimakan. Ia juga sanggup membolak-

    balikkan dunia sebagaimana kemampuan seseorang sanggup membolak-balikkan uang.

    Sewaktu malaikat Izrail menjalankan tugasnya mencabut nyawa makhluk-makhluk dunia, ia

    akan turun ke dunia bersama-sama dengan dua kumpulan malaikat yaitu Malaikat Rahmat dan

    Malaikat Azab.[1] Sedangkan untuk mengetahui dimana seseorang akan menemui ajalnya itu adalah tugas dari Malaikat Arham.

    Walau bagaimanapun, Izrail bersama Jibril, Israfil dan Mikail pernah ditugaskan ketika Allah

    menciptakan Nabi Adam. Israil juga adalah antara Malaikat yang sering turun ke bumi untuk

    bertemu dengan para nabi antaranya ialah Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Idris a.s.

  • C. SAKARATUL MAUT DAN KEMATIAN MUKMIN

    Sesungguhnya seorang hamba mukmin apabila hendak meninggalkan dunia menuju akhirat,

    turun kepadanya para malaikat dari langit yang berwajah putih seakan wajah mereka ibarat

    matahari. Mereka membawa kafan dan parfum dari surga. Mereka duduk di samping calon

    mayat sejauh mata memandang.

    Diriwayatkan bahwa para malaikat ini mulai mencabut nyawa dari kaki sampai ke lututnya,

    kemudian diteruskan oleh para malaikat lainnya sampai ke perut, kemudian diteruskan lagi oleh

    para malaikat lainnya sampai ke kerongkongan, kemudian datanglah Malaikat maut Alaihis

    Salam dan duduklah di samping kepala calon mayat seraya berkata: Wahai jiwa yang baik, wahai jiwa yang tenang, keluarlah menuju ampunan dan ridha dari Allah. Maka keluarlah rohnya dengan lembut seperti air yang menetes dari bibir tempat air. Malaikat

    maut-pun mengambilnya, setelah Malaikat mengambil ruh itu maka segera di masukkan dalam

    kafan yang dari surga tersebut dan diberi parfum yang dari surga itu. Lalu keluarlah dari ruh itu

    bau yang sangat wangi seperti bau parfum yang paling wangi di muka bumi ini.

    Ketika telah keluar ruhnya maka para Malaikat di antara langit dan bumi mensalatinya, demikian

    pula semua Malaikat yang di langit. Dan dibukakan untuknya pintu-pintu langit, semua penjaga

    pintu tersebut berdoa kepada Allah agar ruh tersebut lewat melalui pintunya.

    Para Malaikat membawa ruh itu naik ke langit, dan tiap-tiap melalui rombongan Malaikat

    mereka selalu bertanya: Ruh siapa yang wangi ini??? Para Malaikat yang membawanya menjawab: Ini ruhnya Fulan bin Fulan, sambil menyebutkan panggilan-panggilan terbaiknya selama di dunia.

    Malaikat yang membawanya menyebutkan kebaikan-kebaikannya selama di dunia, Kebaikan-

    kebaikannya dalam hubungan dengan Allah dan dengan sesama manusia bahkan dengan alam

    semesta. Tatkala telah sampai di langit dunia para Malaikat meminta dibukakan pintunya.

    Malaikat penjaga pintu langit membuka pintu itu, kemudian semua Malaikat yang ada ikut

    mengiringi ruh itu sampai ke langit berikutnya hingga berakhir di langit ke tujuh. Lalu Allah

    berfirman: Tulislah catatan amal hamba-Ku di Illiyyiin! Tahukah kamu apakah Illiyyiin itu? (Yaitu) kitab yang bertulis (untuk mencatat amal orang yang baik) (QS. Al-Muthaffifiin: 19-20).

    Ditulislah catatan amalnya di Illiyyiin. Kemudian dikatakan: Kembalikanlah ia ke bumi, karena Aku telah berjanji kepada mereka bahwa Aku menciptakan mereka darinya (tanah) dan

    mengembalikan mereka kepadanya serta membangkitkan mereka darinya pula pada kali yang

    lain. Roh itu-pun dikembalikan ke bumi dan ke jasadnya.

    D. SAKARATUL MAUT DAN KEMATIAN KAFIR

    Sesungguhnya seorang hamba yang kafir atau fajir (banyak dosa), apabila hendak meninggalkan

    dunia menuju akhirat, turun kepadanya para Malaikat dari langit yang sangat keras lagi berwajah

    hitam sambil membawa kain yang kasar dari neraka. Para malaikat itu duduk disamping calon

    mayit sejauh mata memandang.

    Diriwayatkan bahwa para malaikat ini mulai mencabut nyawa dari kaki sampai ke lututnya,

    kemudian diteruskan oleh para malaikat lainnya sampai ke perut, kemudian diteruskan lagi oleh

    para malaikat lainnya sampai ke kerongkongan, kemudian datang Malaikat maut Alaihis Salam

    dan duduk di samping kepalanya seraya berkata: Wahai jiwa yang busuk keluarlah menuju murka dan kebencian dari Allah. Roh itupun terkejutLalu Malaikat mencabutnya seperti mencabut alat pemanggang yang banyak cabangnya dari kain yang basah sehingga terputuslah

    urat-urat dan ototnya.

  • Malaikat itupun mengambil rohnya dan langsung memasukkannya kedalam kain kasar (yang dari

    neraka itu). Keluar dari ruh itu bau yang sangat busuk seperti bau paling busuk yang pernah ada

    di muka bumi ini.

    Para Malaikat lalu membawa roh itu naik, tiadalah melalui rombongan Malaikat melainkan

    mereka selalu bertanya: Roh siapa yang busuk ini?Para Malaikat yang membawanya menjawab: Ini rohnya Fulan bin Fulan, dengan menyebut panggilan-panggilan buruknya ketika di duniaMalaikat yang membawanya menyebutkan keburukan-keburukanya selama di duniaKeburukan-keburukannya dalam hubungan dengan Allah dan dengan sesama manusia bahkan dengan alam semesta.

    Semua malaikat di antara langit dan bumi melaknatinya (mengutuknya), juga semua malaikat

    yang di langit. Ditutup untuknya pintu-pintu langit. Masing-masing penjaga pintu berdoa kepada

    Allah agar ruh itu tidak lewat melalui pintunya.

    Tatkala telah sampai di langit dunia mereka meminta agar dibuka pintunya dan ternyata tidak

    dibukakan. Kemudian Rasulullah shallallaahu alaihi wa ala alihi wa sallam membacakan:

    Sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum. (QS.Al-A?raaf: 40). Lantas Allah berfirman: Tulislah catatan amalnya di sijjiin, dibumi yang paling bawah, Kemudian dikatakan: Kembalikan hambaKu ke bumi karena Aku telah berjanji bahwa Aku menciptakan mereka darinya (tanah) dan mengembalikan mereka kepadanya serta mengeluarkan

    mereka darinya pula pada kali yang lain. Lalu rohnya dilempar dari langit sehingga terjatuh ke bumi, kemudian Rasulullah Shallallaahu

    Alaihi Wa Ala Alihi Wa Sallam membacakan ayat: Dan barangsiapa menyekutukan Allah, maka seolah-olah ia jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke

    tempat yang jauh. (QS. Al-Hajj: 31).

    E. PERINTAH MENCABUT NYAWA DARI ARSYI Menurut kisah Kabil Akbar, Malaikat Maut tidak mengetahui kapan tiap-tiap makhluk yang akan

    mati. Dikatakan olehnya Allah telah menciptakan sebuah pohon (Sidrat al-Muntaha) di bawah

    Arsy yang mana jumlah daunnya sama banyak dengan bilangan makhluk yang Allah ciptakan. Jika satu makhluk itu telah diputuskan ajalnya, maka umurnya tinggal 40 hari dari hari yang

    diputuskan. Maka jatuhlah daun itu kepada Malaikat Maut, tahulah bahwa dia telah

    diperintahkan untuk mencabut nyawa orang yang tertulis pada daun tersebut. sampai ada daun

    dari pohon yang terletak di bawah Arsy gugur. Kemudian akan jatuh dua titisan dari arah Arsy pada daun tersebut, titisan hijau ataupun putih. Hijau menandakan bakal si mayat akan mendapat kecelakaan sementara putih mengambarkan

    dia akan mendapat kebahagiaan.

    Untuk mengetahui tempat makhluk mati, Allah telah menciptakan Malaikat Arham yang akan

    diperintahkan untuk memasuki sperma yang berada dalam rahim ibu dengan debu bumi yang

    akan diketahui di mana ia akan mati dan di situlah kelak ia pasti akan menemui ajalnya.

    F. KISAH TENTANG MALAIKAT MAUT

    Disebutkan bahwa suatu ketika Allah SWT. memerintahkan malaikat maut untuk mencabut

    nyawa seorang pemuda kafir.

    Setelah mencabut nyawanya dan dibawa ke langit, beliau melewati serombongan malaikat dan

    mereka bertanya Ya malaikat maut, kamu diberi tugas oleh Allah untuk mencabut nyawa mahluknya, apakah kamu tidak pernah sesekali merasa kasihan saat mencabut nyawa ?.

  • Malaikat maut pun menjawab: Iya sebenarnya aku pernah merasa iba, saat itu aku ditugaskan untuk mencabut nyawa seorang ibu yang baru melahirkan putranya di tengah hutan sendirian,

    aku merasa iba terhadap ibu karena harus berpisah dengan bayi tersebut dan meninggalkannya

    sendirian di tengah hutan dan aku merasa iba terhadap nasib bayi tersebut karena sendirian di

    tengah hutan. Para malaikat pun kembali bertanya: Apakah kamu tau siapa roh yang baru saja kamu cabut ini ? dia adalah bayi dari ibu yang kamu ceritakan tadi. Mendengar hal ini, malaikat maut pun sujud kepada Allah SWT. dan berkata: Ya Allah, hamba memohon ampun kepadaMu dan memohon terhindar dari makar-Mu. Karena sesungguhnya

    hanya Engkaulah yang maha berkehendak apakah seseorang hamba akan Engkau jadikan ahli

    surga atau ahli neraka. MALAIKAT ISRAFIL

    Malaikat Israfil adalah salah satu di antara empat malaikat yang paling mulia dan bersaiz besar di

    sisi Allah SWT Ia ditugaskan untuk meniup sebanyak tiga kali tiupan sangkakala pada hari

    kiamat. Mungkin anda sering bertanya tanya Sebelum kiamat datang, apa yang sekarang di

    lakukan oleh malaikat Israfil? Mungkin yang ada di benak kita malaikat Israfil itu seperti sesosok seniman yang asyik mengelap terompet kecilnya sebelum tampil diatas panggung.

    Sebenarnya seperti apa sih terompetnya atau yang biasa juga dikenal dengan sangkakala malaikat

    Israfil itu?

    Sekitar enam tahun silam sekelompok ilmuwan yang dipimpin oleh Prof. Frank Steiner dari

    Universitas Ulm, Jerman melakukan observasi terhadap alam semesta untuk menemukan bentuk

    sebenarnya dari alam semesta raya ini sebab prediksi yang umum selama ini mengatakan bahwa

    alam semesta berbentuk bulat bundar atau prediksi lain menyebutkan bentuknya datar saja.

    Menggunakan sebuah peralatan canggih milik NASA yang bernama Wilkinson Microwave Anisotropy Prob (WMAP), mereka mendapatkan sebuah kesimpulan yang sangat mencengangkan karena menurut hasil penelitian tersebut alam semesta ini ternyata alam semesta

    berbentuk seperti terompet.

    Di mana pada bagian ujung belakang terompet (baca alam semesta) merupakan alam semesta

    yang tidak bisa diamati (unobservable), sedang bagian depan, di mana bumi dan seluruh sistem

    tata surya berada merupakan alam semesta yang masih mungkin untuk diamati (observable)

    A. WUJUD

    Wujud para malaikat telah dijabarkan di dalam Al Quran ada yang memiliki sayap sebanyak 2, 3 dan 4. surah Faathir 35:1 yang berbunyi : Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan)

    yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan

    pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala

    sesuatu. (Faathir 35:1). Kemudian dalam beberapa hadits dikatakan bahwa Jibril memiliki 600 sayap, Israfil memiliki

    1200 sayap, dimana satu sayapnya menyamai 600 sayap Jibril dan yang terakhir dikatakan

    bahwa Hamalat al-Arsy memiliki 2400 sayap dimana satu sayapnya menyamai 1200 sayap Israfil.

    Wujud malaikat mustahil dapat dilihat dengan mata telanjang, karena mata manusia tercipta dari

    unsur dasar tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk tidak akan mampu melihat

    wujud dari malaikat yang asalnya terdiri dari cahaya, hanya Nabi Muhammad SAW yang

  • mampu melihat wujud asli malaikat bahkan sampai dua kali. Yaitu wujud asli malikat Jibril .

    Mereka tidak bertambah tua ataupun bertambah muda, keadaan mereka sekarang sama persis

    ketika mereka diciptakan. Dalam ajaran Islam, ibadah manusia dan jin lebih disukai oleh Allah

    dibandingkan ibadah para malaikat, karena manusia dan jin bisa menentukan pilihannya sendiri

    berbeda dengan malaikat yang tidak memiliki pilihan lain. Malaikat mengemban tugas-tugas

    tertentu dalam mengelola alam semesta. Mereka dapat melintasi alam semesta secepat kilat atau

    bahkan lebih cepat lagi. Mereka tidak berjenis lelaki atau perempuan dan tidak berkeluarga.

    Beberapa sumber mengindikasikan bahwa, pada permulaan waktu Israfil memiliki empat sayap,

    sangat tinggi sehingga bisa meraih tiang-tiang surga. Malaikat yang rupawan ini merupakan

    penguasa musik, Israfil selalu bertasbih kepada Allah kedalam ribuan bahasa yang berbeda. Dari

    bawah kaki hingga ke kepalanya ada beberapa rambut, beberapa mulut, dan beberapa lidah yang

    tertutup hijab.

    B. SANGKAKALA

    Sangkakala atau sangka adalah sejenis alat tiup yang terbuat dari cangkang kerang. Alat tiup ini

    disebut sangkakala karena bernama sangka dan ditiup secara berkala atau bunyian berkala. Pada

    zaman dahulu sangkakala biasa digunakan dalam saat tertentu, seperti untuk meminta perhatian

    orang banyak, ketika hendak mulai berperang, mengumpulkan prajurit dan banyak lagi kegunaan

    sangkakala.

    Dalam salah satu ajaran agama Abrahamik, yaitu Islam dikatakan bahwa salah satu malaikat

    yang bernama Israfil mempunyai tugas untuk meniupkan Shur (sangkakala) pada saat hari akhir.

    Ketika Allah telah selesai menjadikan alam semesta beserta isinya, lalu Allah membuat

    sangkakala dan meletakkannya di mulut Israfil. Kemudian dikisahkan Israfil selalu menatap

    kearah Arsy, menanti kapan ia diperintahkan untuk meniup sangkakala tersebut. Disebutkan pula dalam salah satu hadist, sangkakala itu bagaikan tanduk dari cahaya, dengan

    ukuran yang sangat besar dengan garis tengahnya seluas langit dan bumi (alam semesta). Dalam

    hadist lain dikatakan sangkakala malaikat Israfil terbuat dari tanduk, Tanduk yang ditiup. Muhammad bersabda, Sesungguhnya Allah menciptakan sangkalala yang mempunyai empat cabang, yaitu cabang di Barat, di Timur, di bawah langit ketujuh bagian bawah dan diatas langit

    ketujuh bagian atas. Didalam sangkalala terdapat pintu-pintu sebanyak bilangan ruh dialam semesta dan di dalamnya

    ada 70 rumah, yaitu satu antaranya untuk ruh para nabi, satu rumah untuk ruh para malaikat, satu

    rumah untuk ruh para jin, satu rumah untuk ruh para manusia, satu rumah untuk ruh para

    binatang dan hingga genap 70 macam rumah dengan 70 jenis makhluk.

    Walaupun nama Israfil tidak pernah di muncul dalam Al Quran, sebutan/julukan dibuat untuk malaikat yang membawa trompet suci ini, untuk mengidentifikasikan sosok ini: Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah.

    Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu

    (putusannya masing-masing).(Az-Zumar 39:68) Israfil selalu memegang terompet suci yang terletak di bibirnya selama berabad-abad, menunggu

    perintah dari Tuhan untuk meniupnya pada hari kiamat. Pada hari itu ia akan turun ke bumi dan

    berdiri di batu/ bukit suci di Jerusalem.

    Tiupan pertama akan menghancurkan dunia beserta isinya, tiupan kedua akan mematikan para

    malaikat dan tiupan ketiga akan membangkitkan orang-orang yang telah mati dan

    mengumpulkan mereka di Padang Mahsyar.

    Dalam tradisi Islam, ia dikatakan telah di kirim oleh Tuhan bersama malaikat utama yang lain,

  • untuk mengumpulkan tanah dari empat penjuru dunia dan hanya Izrail saja yang berhasil dalam

    misi tersebut. Dengan tanah itulah Adam diciptakan.

    Di dalam kitab Tanbihul Ghofilin Jilid 1 hal. 60 ada sebuah hadits panjang yang menceritakan

    tentang kejadian kiamat yang pada bagian awalnya sangat menarik untuk dicermati.

    Abu Hurairah ra berkata : Rasulullah saw bersabda :Ketika Allah telah selesai menjadikan langit dan bumi, Allah menjadikan sangkakala (terompet) dan diserahkan kepada malaikat

    Isrofil, kemudian ia letakkan dimulutnya sambil melihat ke Arsy menantikan bilakah ia

    diperintah. Saya bertanya : Ya Rasulullah apakah sangkakala itu? Jawab Rasulullah : Bagaikan tanduk dari cahaya. Saya tanya : Bagaimana besarnya? Jawab Rasulullah : Sangat besar bulatannya, demi Allah yang mengutusku sebagai Nabi, besar bulatannya itu seluas langit

    dan bumi, dan akan ditiup hingga tiga kali. Pertama : Nafkhatul faza (untuk menakutkan). Kedua : Nafkhatus saaq (untuk mematikan). Ketiga: Nafkhatul baats (untuk menghidupkan kembali atau membangkitkan). Dalam hadits di atas disebutkan bahwa sangkakala atau terompet malaikat Isrofil itu bentuknya

    seperti tanduk dan terbuat dari cahaya. Ukuran bulatannya seluas langit dan bumi. Bentuk

    laksana tanduk mengingatkan kita pada terompet orang orang jaman dahulu yang terbuat dari tanduk.

    Kalimat seluas langit dan bumi dapat dipahami sebagai ukuran yang meliputi/mencakup seluruh

    wilayah langit (sebagai lambang alam tak nyata/ghoib) dan bumi (sebagai lambang alam

    nyata/syahadah). Atau dengan kata lain, bulatan terompet malaikat Isrofil itu melingkar

    membentang dari alam nyata hingga alam ghoib.

    Jika keshohihan hadits di atas bisa dibuktikan dan data yang diperoleh lewat WMAP akurat dan

    bisa dipertanggungjawabkan maka bisa dipastikan bahwa kita ini bak rama rama yang hidup di tengah tengah kaldera gunung berapi paling aktif yang siap meletus kapan saja. Dan Allah telah mengabarkan kedahsyatan terompet malaikat Isrofil itu dalam surah An Naml

    ayat 87 : Dan pada hari ketika terompet di tiup, maka terkejutlah semua yang di langit dan semua yang di bumi kecuali mereka yang di kehendaki Allah. Dan mereka semua datang

    menghadapNya dengan merendahkan diri. Makhluk langit saja bisa terkejut apalagi makhluk bumi yang notabene jauh lebih lemah dan

    lebih kecil. Pada sambungan hadits di atas ada sedikit preview tentang seperti apa keterkejutan

    dan ketakutan makhluk bumi kelak.

    Pada saat tergoncangnya bumi, manusia bagaikan orang mabuk sehingga ibu yang mengandung gugur kandungannya, yang menyusui lupa pada bayinya, anak anak jadi beruban dan setan setan berlarian. Ada sebuah pertanyaan yang menggelitik, jika terompetnya saja sebesar itu, bagaimana dengan

    peniupnya dan bagaimana pula Sang Pencipta keduanya? Maha Besar Engkau Ya Allah, Allahu

    Akbar!

    MALAIKAT MUNKAR

    Munkar dalam Islam adalah malaikat yang menguji iman orang mati di kuburan mereka ,

    walaupun ada referensi tidak ditemukan dalam Quran.

    Banyak Muslim percaya bahwa, setelah kematian, jiwa seseorang melewati panggung bernama

    Barzakh, di mana ia ada di kuburan (bahkan jika tubuh orang tersebut dihancurkan, jiwa masih

    akan beristirahat di bumi di dekat tempat mereka kematian).

    Pemeriksaan akan dimulai ketika pemakaman selesai dan orang terakhir dari jemaat pemakaman

  • telah melangkah 40 langkah dari kuburan. Nakir dan Munkar menopang jiwa almarhum tegak di

    kubur dan menanyakan tiga pertanyaan: Siapa Tuhanmu Siapa Nabimu Apa agamamu?. Seorang mukmin saleh akan merespon dengan benar, mengatakan bahwa Tuhan mereka adalah

    Allah, bahwa Muhammad adalah nabi mereka dan bahwa agama mereka adalah Islam. Jika

    jawaban benar almarhum, waktu yang dihabiskan menunggu kebangkitan yang menyenangkan.

    Mereka yang tidak menjawab seperti yang dijelaskan di atas dihukum sampai hari penghakiman.

    A. WUJUD MALAIKAT MUNKAR

    Malaikat Munkar digambarkan memiliki mata hitam solid, memiliki rentang bahu diukur dalam

    mil, dan membawa palu begitu besar, bahwa jika semua umat manusia mencoba sekaligus untuk memindahkan mereka inci tunggal, mereka akan gagal. Ketika mereka berbicara, lidah-lidah api berasal dari mulut mereka. Jika salah satu jawaban pertanyaan mereka salah, ada yang

    dipukuli setiap hari, selain hari Jumat, sampai Allah memberikan izin untuk pemukulan berhenti.

    Muslim percaya bahwa seseorang benar akan menjawab pertanyaan tidak dengan mengingat

    jawaban sebelum kematian (bandingkan dengan Kitab Mesir Orang Mati) tetapi oleh iman dan

    perbuatan mereka seperti salat dan syahadat.

    B. PERTANYAAN MALAIKAT MUNKAR DAN NAKIR DALAM KUBUR

    Dalam kitab Manazilul Akhirah, stasiun-stasiun perjalanan Akhirat, disebutkan bahwa sakratul

    maut adalah stasiun yang pertama, dan alam kubur adalah stasiun yang kedua. Di alam kubur

    terdapat tiga terjal yang harus dilalui oleh manusia dalam perjalanannya menuju alam akhirat,

    yaitu: Kesepian di alam kubur, siksaan dan himpitan kubur, dan ketiga adalah pertanyaan

    malaikat Munkar dan Nakir. Dan ini adalah bagian yang terakhir dari jalan-jalan terjal yang

    harus dihadapi oleh manusia. Selanjuntnya manusia akan memasuki stasiun yang ketiga yaitu

    alam Barzakh.

    Imam Jafar Ash-Shadiq (sa) berkata : Barangsiapa yang mengingkari tiga hal, ia bukan pengikutku: mi`raj Nabi saw, pertanyaan di alam kubur, dan syafaat. (Biharul Anwar 6: 222, hadis ke 23)

    Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa pasti akan datang pada seorang mayit dua malaikat yang

    menakutkan, suaranya seperti halilintar, pandangan matanya seperti kilat petir yang menyambar.

    Mereka akan bertanya kepada sang mayit: Siapa Tuhanmu? Siapa Nabimu, dan apa agamamu?

    Mereka juga akan menanyakan tentang wilayah dan imamah,yakni kepada siapa ia berwilayah

    dan berimam.

    Pertanyaan-pertanyaan itu akan sangat sulit dijawab oleh seorang mayit, dan untuk menjawabnya

    ia butuh pertolongan. (Al- Al-Bihar 6: 215)

    Dua malaikat Munkar dan Nakir menanyakan mayit dalam dua keadaan:

    1. Ketika mayit dibaringkan di kubur.

    Yang utama saat membaringkan mayit, tangan kanan ditelakkan pada bahu kanan, dan tangan

    kirinya pada bahu kiri.

    2. Sesudah mayit dikuburkan.

    Disunnahkan bagi walinya atau keluarga terdekatnya sesudah para pengantar meninggalkan

    kuburnya, mereka duduk di dekat kepalanya dan mentalqin dengan suara yang agak keras,

    meletakkan kedua tangannya ke kuburnya, dan mendekatkan mulutnya ke kuburnya. (Al-Faqih

    1: 108) Hal ini juga dapat diwakilkan kepada orang lain.

    Dalam suatu riwayat dikatakan: Jika talqin itu dibacakan kepada sang mayit, malaikat Munkar

    dan Nakir berkata : telah selesailah tugas kami, karena telah ditalqinkan padanya hujjahnya

  • (jawabannya). (Al-Faqih 1: 173)

    Ketika putera Abu Dzar yaitu Dzar meninggal, Abu Zar duduk di atas kuburnya, kemudian ia

    mengusapkan tangannya ke kuburnya, lalu ia berkata:

    Semoga Allah menyangimu wahai Dzar. Demi Allah, jika kamu termasuk anak yang berbakti kepadaku, engkau telah dipanggil oleh Tuhanmu dan aku ridha padamu. Demi Allah, aku ridha

    atas kepergianmu dan ridha kepada Yang Memanggilmu, aku tidak mengharap hajatku kepada

    selain Allah; kalau sekiranya datang kepadamu hal yang menakutkan, aku bahagia sekiranya

    Allah menggantikan keadaanmu padaku. Aku sedih kalau engkau memperoleh kesedihan. Demi

    Allah, aku tidak menangisi kepergianmu, tetapi aku menangisi apa yang akan terjadi padamu.

    Aduhai apa yang telah kukatakan? Dan apa yang dikatakan padamu? Ya Allah, aku telah

    memberikan kepadanya hakku yang Kau wajibkan atasnya, maka karuniakan kepadanya hak-Mu

    yang Kau wajibkan atasnya, dan Engkau lebih berhak dariku untuk mengkaruniakan

    kedermawanan dan kemuliaan. (Al-Faqih 1: 185, hadis ke 558) Imam Jafar Ash-Shadiq (sa) berkata : Jika seorang mukmin dimasukkan ke kuburnya, shalatnya berada di sebelah kanannya, zakatnya di sebelah kirinya, kebajikannya menaunginya,

    dan kesabarannya di sisinya. Ketika malaikat Munkar dan Nakir datang yang pertanyaannya

    ditakuti, maka kesabarannya berkata pada shalatnya, zakat dan kebajikannya, akulah yang akan

    mendampinginya jika kamu tidak mampu mengahapinya. (Al-Kafi 2: 90, hadis ke 8) Imam Jafar Ash-Shadiq dan Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata : Jika seorang hamba yang mukmin meninggal, maka masuklah bersamannya ke kuburnya enam wujud makhluk. Pada

    wujud makhluk itu nampaklah kebaikan wajahnya, keindahan keadaannya, keharuman baunya

    dan kebersihan bentuknya. Satu wujud berdiri di sebelah kanannya, satu wujud lagi berdiri di

    sebelah kirinya, satu wujud lagi di belakangnya, dan wujud yang lain di depannya, dan wujud

    yang paling baik berada di atas kepalanya. Ketika wujud keburukan datang dari sebelah kanan,

    maka wujud yang di sebelah kanan melindunginya dari arah kanan, demikian juga wujud-wujud

    yang lain menyelamatkan dari enam arah.

    Lalu wujud yang paling baik itu berkata kepada yang lain: siapakah kamu, semoga Allah

    membalas kebaikanmu.

    Yang di sebelah kanan menjawab: aku adalah shalat.

    Yang di sebelah kiri menjawab: aku adalah zakat.

    Yang di depan menjawab: aku adalah puasa.

    Yang belakang menjawab: aku adalah haji dan umrah.

    Yang di arah kaki menjawab: aku adalah kebajikan dari menyambungkan silaturrahim.

    Kemudian wujud-wujud yang lain bertanya kepada wujud yang ada di atas kepalanya: Siapakah

    kamu? Wajahmu paling baik di antara kami, paling harum baunya, paling indah keadaannya.

    Wujud itu menjawab: aku adalah wilayah kepada keluarga Muhammad saw. (Bihar Anwar 6: 234)

    Tentang keutamaan berpuasa di bulan Syaban disebutkan dalam suatu riwaya t: Barangsiapa yang berpuasa sembilan hari di bulan Syaban, malaikat Munkar dan Nakir akan bersikap lembut saat bertanya kepadanya. (Tsawabul Amal: 87) Tentang keutamaan menghidupkan malam ke 23 bulan Ramadhan dan shalat seratus rakaat di

    dalamnya, Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata antara lain : Melindunginya (orang yang melakukannya) dari ketakutan terhadap Munkar dan Nakir, dan ia akan keluar dari kuburnya

    dengan cahayanya yang menyinari penghuni kubur. (Iqbalul Amal: 214) Disarikan dari kitab Manazilul Akhirah, Syeikh Abbas Al-Qumi.

    Berikut Adalah Soal Pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir Kepada Mayat / Mayit di Alam

  • Kubur (Alam Barzah) :

    1. Siapa Tuhanmu?

    2. Siapa Nabimu?

    3. Apa Agamamu?

    4. Siapa Imammu?

    5. Dimana Kiblatmu?

    6. Siapa Saudaramu?

    Berikut Ini Adalah Jawaban Atas Pertanyaan Malaikat Mungkar dan Nakir :

    1. Siapa Tuhanmu? Allah SWT

    2. Siapa Nabimu? Muhammad SAW

    3. Apa Agamamu? Islam

    4. Siapa Imammu? Al-Quran

    5. Dimana Kiblatmu? Kabah 6. Siapa Saudaramu? Muslimin dan Muslimat

    C. KISAH PERTANYAAN MALAIKAT MUNKAR DAN NAKIR

    1. Kisah pertama

    Seorang yang shaleh dari penduduk Kufah berkata: Pada suatu malam aku berada di masjid

    Jami Kufah. Pada malam itu turun hujan, lalu ada rombongan jemaah mengetuk salah satu pintu masjid, yaitu pintu Muslim bin Aqil. Ternyata mereka membawa janazah, kemudian

    mereka membawanya masuk, melalui pintu Muslim bin Aqil (as). Salah seorang dari mereka

    nampak lelah lalu ia tertidur dan bermimpi, dalam mimpinya ia berkata kepada yang lain: Apa

    yang kita lihat tentangnya, apakah kita bersamanya terkena hisab atau tidak? Kemudian ia

    membuka wajah sang mayit, dan berkata kepada temannya: Kita akan dikenai hisab, mari kita

    cepat mengantarkannya sebelum kita terkena azabnya. Lalu ia terbangun dan menceritakan

    mimpinya kepada teman-temanya.

    Orang shaleh itu berkata: kemudian mereka membawa janazah itu melewati kuburan suci, dan

    aku berkata : Allah-lah yang memiliki mutiara hikmah orang yang berkata : Jika aku mati,

    kuburkan aku di samping Haidar berdekatan dengannya aku akan termuliakan. Di dekatnya aku

    tidak takut pada neraka dan tidak takut pada Munkar dan Nakir Tercelalah orang yang berada di

    tempat perlindungan jika melepaskan tali onta di padang gembala (Irsyadul Qulub: 440) Kisah

    ini juga dikutip oleh Allamah Al-Majlisi.

    2. Kisah kedua

    Salah seorang guru besar, seorang peneliti Al-Bahbahani (ra) mengatakan: Aku melihat Aba

    Abdillah Al-Husein (sa) dalam mimpiku, lalu aku bertanya kepadanya: Ya Sayyidi wa Mawlaya,

    wahai Junjunganku dan Penghuluku, apakah orang yang dimakamkan di dekatmu ditanyakan

    oleh malaikat Munkar dan Nakir? Al-Husein (sa) menjawab: Malaikat siapa yang berani

    bertanya kepadanya (Dar salam 2: 148).

    3. Kisah ketiga

    Kisah ini dikisahkan oleh Syeikh An-Nuri mengutip dari kitab yang tulis oleh Sayyid

    Syamsuddin Muhammad bin Badi Ar-Ridhawi, salah seorang pemimpin pelayanan kuburan Imam Ar-Ridha (sa). Kisahnya sebagai berikut : Mir Muinuddin Asyraf, seorang pelayan yang

    baik di kuburan mulia Imam Ar-Ridha (sa), berkata: Aku pernah bermimpi di salah satu kamar di

    Raudhah ini, aku keluar dari Raudhah untuk memperbaharui wudhu. Ketika berjalan di dekat

  • kuburan Mir Ali Syir, aku melihat rombongan orang banyak menuju ke halaman kuburan mulia

    Imam Ar-Ridha (sa), di depan mereka ada seseorang yang wajahnya bercahaya. Ketika mereka

    sampai di halaman Rawdhah, beliau berkata kepada mereka: keluarkan mayit ini dari kuburan

    ini, keluarkan orang kotor yang ada di kuburan ini, sambil mengisyaratkan tangannya ke kuburan

    tertentu.

    Ketika mereka hendak mengeluarkannya, aku bertanya kepada salah seorang dari mereka:

    siapakah pemimpin itu? Ia menjawab: Dia adalah Ali bin Abi Thalib (sa). Ketika kami hendak

    mengeluarkan mayit dari kuburan tersebut, keluarlah Imam yang kedua belas dari Rawdhah itu.

    Beliau menghadap kepada Imam Ali bin Thalib (sa). Setelah beliau mengucapkan salam, dan

    Imam Ali (sa) menjawab salamnya, beliau berkata: Wahai kakekku, aku mohon padamu agar

    memaafkannya, dan membiarkan ia di sini.

    Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata: Tahukah kamu, dia adalah seorang yang fasik dan durjana,

    ia peminum khomer.

    Beliau berkata: Benar, tapi ia berwasiat sebelum meninggal agar ia dikuburkan di dekatku,

    Karena itu, aku mohon engkau memaafkannya. Imam Ali (sa) berkata: Aku serahkan padamu

    kedurjanaannya. Kemudian Ali (sa) pergi.

    Lalu aku terbangun ketakutan, dan aku membangun sebagian pelayan kuburan suci Imam Ar-

    Ridha. Kemudian aku pergi bersamanya ke kuburan tersebut. Ternyata di situ ada kuburan baru,

    dan aku bertanya kepada temanku tentang penghuninya. Ia berkata: penghuni kuburan baru ini

    adalah orang Turki, baru dikuburkan kemarin. (Dar Salam 1: 267-268)

    Syeikh Abbas Al-Qumi, penulis kitab Manazilul Akhirah dan kitab Mafatihul, mengkisahkan:

    Kisah mulia dari Al-Hajj Ali Al-Baghdadi pernah berjumpa dengan Imam Mahdi (aj), dan

    bertanya kepadanya: Benarkah orang yang mengatakan bahwa orang yang berziarah kepada Al-

    Husein (sa) pada malam Jumat, ia akan memperoleh keamanan? Beliau menjawab: Demi Allah, itu benar.

    Aku (Ali Al-Baghdadi) bertanya lagi: wahai Junjungan kami, kami pernah berziarah kepada

    Imam Ali Ar-Ridha (sa) pada tahun 1269, lalu kami bertemu di Duruj (salah satu kota di Iran,

    dekat Burujard) dengan salah seorang arab bagian timur, dari penduduk desa tenggara dari kota

    Najef Al-Asyraf, lalu kami bertanya kepadanya : Bagaimana wilayah Ali Ar-Ridha (sa)? Ia

    menjawab: makam Imam Ali Ar-Ridha (as) adalah surga, sampai sekarang aku sudah lima belas

    hari, aku makan dari harta Junjunganku Ar-Ridha (sa), bagaimana mungkin Malaikat Munkar

    dan Nakir berani mendekat kepadaku di kuburan ini, sementara darah dan dagingku berasal dari

    makanan Imam Ar-Ridha (sa) selama aku bertamu kepadanya.

    Benarkah bahwa Ali bin Musa Ar-Ridha (sa) dapat menyelamatkan dia dari Munkar dan Nakir?

    Imam Mahdi (aj) menjawab: Demi Allah, itu benar, sungguh kakekku yang penjaminnya. (An-

    Najm Ats-Tsaqib oleh Syeikh An-Nuri, jilid 2: 156)

    MALAIKAT NAKIR

    Nakir dalam Islam adalah malaikat yang menguji iman orang mati di kuburan mereka, walaupun

    ada referensi tidak ditemukan dalam Quran.

    Banyak Muslim percaya bahwa, setelah kematian, jiwa seseorang melewati panggung bernama

    Barzakh, di mana ia ada di kuburan (bahkan jika tubuh orang tersebut dihancurkan, jiwa masih

    akan beristirahat di bumi di dekat tempat mereka kematian).

    Pemeriksaan akan dimulai ketika pemakaman selesai dan orang terakhir dari jemaat pemakaman

    telah melangkah 40 langkah dari kuburan. Nakir dan Munkar menopang jiwa almarhum tegak di

  • kubur dan menanyakan tiga pertanyaan: Siapa Tuhanmu Siapa Nabimu Apa agamamu?. Seorang mukmin saleh akan merespon dengan benar, mengatakan bahwa Tuhan mereka adalah

    Allah, bahwa Muhammad adalah nabi mereka dan bahwa agama mereka adalah Islam. Jika

    jawaban benar almarhum, waktu yang dihabiskan menunggu kebangkitan yang menyenangkan.

    Mereka yang tidak menjawab seperti yang dijelaskan di atas dihukum sampai hari penghakiman.

    A. WUJUD MALAIKAT NAKIR

    Malaikat-malaikat digambarkan memiliki mata hitam solid, memiliki rentang bahu diukur dalam

    mil, dan membawa palu begitu besar, bahwa jika semua umat manusia mencoba sekaligus untuk memindahkan mereka inci tunggal, mereka akan gagal. Ketika mereka berbicara, lidah-lidah api berasal dari mulut mereka. Jika salah satu jawaban pertanyaan mereka salah, ada yang

    dipukuli setiap hari, selain hari Jumat, sampai Allah memberikan izin untuk pemukulan berhenti.

    Muslim percaya bahwa seseorang benar akan menjawab pertanyaan tidak dengan mengingat

    jawaban sebelum kematian (bandingkan dengan Kitab Mesir Orang Mati) tetapi oleh iman dan

    perbuatan mereka seperti salat dan syahadat.

    B. PERTANYAAN MALAIKAT MUNKAR DAN NAKIR DALAM KUBUR

    Dalam kitab Manazilul Akhirah, stasiun-stasiun perjalanan Akhirat, disebutkan bahwa sakratul

    maut adalah stasiun yang pertama, dan alam kubur adalah stasiun yang kedua. Di alam kubur

    terdapat tiga terjal yang harus dilalui oleh manusia dalam perjalanannya menuju alam akhirat,

    yaitu: Kesepian di alam kubur, siksaan dan himpitan kubur, dan ketiga adalah pertanyaan

    malaikat Munkar dan Nakir. Dan ini adalah bagian yang terakhir dari jalan-jalan terjal yang

    harus dihadapi oleh manusia. Selanjuntnya manusia akan memasuki stasiun yang ketiga yaitu

    alam Barzakh.

    Imam Jafar Ash-Shadiq (sa) berkata : Barangsiapa yang mengingkari tiga hal, ia bukan pengikutku: mi`raj Nabi saw, pertanyaan di alam kubur, dan syafaat. (Biharul Anwar 6: 222, hadis ke 23)

    Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa pasti akan datang pada seorang mayit dua malaikat yang

    menakutkan, suaranya seperti halilintar, pandangan matanya seperti kilat petir yang menyambar.

    Mereka akan bertanya kepada sang mayit: Siapa Tuhanmu? Siapa Nabimu, dan apa agamamu?

    Mereka juga akan menanyakan tentang wilayah dan imamah,yakni kepada siapa ia berwilayah

    dan berimam.

    Pertanyaan-pertanyaan itu akan sangat sulit dijawab oleh seorang mayit, dan untuk menjawabnya

    ia butuh pertolongan. (Al- Al-Bihar 6: 215)

    Dua malaikat Munkar dan Nakir menanyakan mayit dalam dua keadaan:

    1. Ketika mayit dibaringkan di kubur.

    Yang utama saat membaringkan mayit, tangan kanan ditelakkan pada bahu kanan, dan tangan

    kirinya pada bahu kiri.

    2. Sesudah mayit dikuburkan.

    Disunnahkan bagi walinya atau keluarga terdekatnya sesudah para pengantar meninggalkan

    kuburnya, mereka duduk di dekat kepalanya dan mentalqin dengan suara yang agak keras,

    meletakkan kedua tangannya ke kuburnya, dan mendekatkan mulutnya ke kuburnya. (Al-Faqih

    1: 108) Hal ini juga dapat diwakilkan kepada orang lain.

    Dalam suatu riwayat dikatakan: Jika talqin itu dibacakan kepada sang mayit, malaikat Munkar

    dan Nakir berkata : telah selesailah tugas kami, karena telah ditalqinkan padanya hujjahnya

    (jawabannya). (Al-Faqih 1: 173)

  • Ketika putera Abu Dzar yaitu Dzar meninggal, Abu Zar duduk di atas kuburnya, kemudian ia

    mengusapkan tangannya ke kuburnya, lalu ia berkata:

    Semoga Allah menyangimu wahai Dzar. Demi Allah, jika kamu termasuk anak yang berbakti kepadaku, engkau telah dipanggil oleh Tuhanmu dan aku ridha padamu. Demi Allah, aku ridha

    atas kepergianmu dan ridha kepada Yang Memanggilmu, aku tidak mengharap hajatku kepada

    selain Allah; kalau sekiranya datang kepadamu hal yang menakutkan, aku bahagia sekiranya

    Allah menggantikan keadaanmu padaku. Aku sedih kalau engkau memperoleh kesedihan. Demi

    Allah, aku tidak menangisi kepergianmu, tetapi aku menangisi apa yang akan terjadi padamu.

    Aduhai apa yang telah kukatakan? Dan apa yang dikatakan padamu? Ya Allah, aku telah

    memberikan kepadanya hakku yang Kau wajibkan atasnya, maka karuniakan kepadanya hak-Mu

    yang Kau wajibkan atasnya, dan Engkau lebih berhak dariku untuk mengkaruniakan

    kedermawanan dan kemuliaan. (Al-Faqih 1: 185, hadis ke 558) Imam Jafar Ash-Shadiq (sa) berkata : Jika seorang mukmin dimasukkan ke kuburnya, shalatnya berada di sebelah kanannya, zakatnya di sebelah kirinya, kebajikannya menaunginya,

    dan kesabarannya di sisinya. Ketika malaikat Munkar dan Nakir datang yang pertanyaannya

    ditakuti, maka kesabarannya berkata pada shalatnya, zakat dan kebajikannya, akulah yang akan

    mendampinginya jika kamu tidak mampu mengahapinya. (Al-Kafi 2: 90, hadis ke 8) Imam Jafar Ash-Shadiq dan Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata : Jika seorang hamba yang mukmin meninggal, maka masuklah bersamannya ke kuburnya enam wujud makhluk. Pada

    wujud makhluk itu nampaklah kebaikan wajahnya, keindahan keadaannya, keharuman baunya

    dan kebersihan bentuknya. Satu wujud berdiri di sebelah kanannya, satu wujud lagi berdiri di

    sebelah kirinya, satu wujud lagi di belakangnya, dan wujud yang lain di depannya, dan wujud

    yang paling baik berada di atas kepalanya. Ketika wujud keburukan datang dari sebelah kanan,

    maka wujud yang di sebelah kanan melindunginya dari arah kanan, demikian juga wujud-wujud

    yang lain menyelamatkan dari enam arah.

    Lalu wujud yang paling baik itu berkata kepada yang lain: siapakah kamu, semoga Allah

    membalas kebaikanmu.

    Yang di sebelah kanan menjawab: aku adalah shalat.

    Yang di sebelah kiri menjawab: aku adalah zakat.

    Yang di depan menjawab: aku adalah puasa.

    Yang belakang menjawab: aku adalah haji dan umrah.

    Yang di arah kaki menjawab: aku adalah kebajikan dari menyambungkan silaturrahim.

    Kemudian wujud-wujud yang lain bertanya kepada wujud yang ada di atas kepalanya: Siapakah

    kamu? Wajahmu paling baik di antara kami, paling harum baunya, paling indah keadaannya.

    Wujud itu menjawab: aku adalah wilayah kepada keluarga Muhammad saw. (Bihar Anwar 6: 234)

    Tentang keutamaan berpuasa di bulan Syaban disebutkan dalam suatu riwaya t: Barangsiapa yang berpuasa sembilan hari di bulan Syaban, malaikat Munkar dan Nakir akan bersikap lembut saat bertanya kepadanya. (Tsawabul Amal: 87) Tentang keutamaan menghidupkan malam ke 23 bulan Ramadhan dan shalat seratus rakaat di

    dalamnya, Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata antara lain : Melindunginya (orang yang melakukannya) dari ketakutan terhadap Munkar dan Nakir, dan ia akan keluar dari kuburnya

    dengan cahayanya yang menyinari penghuni kubur. (Iqbalul Amal: 214) Disarikan dari kitab Manazilul Akhirah, Syeikh Abbas Al-Qumi.

    Berikut Adalah Soal Pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir Kepada Mayat / Mayit di Alam

    Kubur (Alam Barzah) :

  • 1. Siapa Tuhanmu?

    2. Siapa Nabimu?

    3. Apa Agamamu?

    4. Siapa Imammu?

    5. Dimana Kiblatmu?

    6. Siapa Saudaramu?

    Berikut Ini Adalah Jawaban Atas Pertanyaan Malaikat Mungkar dan Nakir :

    1. Siapa Tuhanmu? Allah SWT

    2. Siapa Nabimu? Muhammad SAW

    3. Apa Agamamu? Islam

    4. Siapa Imammu? Al-Quran

    5. Dimana Kiblatmu? Kabah 6. Siapa Saudaramu? Muslimin dan Muslimat

    C. KISAH PERTANYAAN MALAIKAT MUNKAR DAN NAKIR

    1. Kisah pertama

    Seorang yang shaleh dari penduduk Kufah berkata: Pada suatu malam aku berada di masjid

    Jami Kufah. Pada malam itu turun hujan, lalu ada rombongan jemaah mengetuk salah satu pintu masjid, yaitu pintu Muslim bin Aqil. Ternyata mereka membawa janazah, kemudian

    mereka membawanya masuk, melalui pintu Muslim bin Aqil (as). Salah seorang dari mereka

    nampak lelah lalu ia tertidur dan bermimpi, dalam mimpinya ia berkata kepada yang lain: Apa

    yang kita lihat tentangnya, apakah kita bersamanya terkena hisab atau tidak? Kemudian ia

    membuka wajah sang mayit, dan berkata kepada temannya: Kita akan dikenai hisab, mari kita

    cepat mengantarkannya sebelum kita terkena azabnya. Lalu ia terbangun dan menceritakan

    mimpinya kepada teman-temanya.

    Orang shaleh itu berkata: kemudian mereka membawa janazah itu melewati kuburan suci, dan

    aku berkata : Allah-lah yang memiliki mutiara hikmah orang yang berkata : Jika aku mati,

    kuburkan aku di samping Haidar berdekatan dengannya aku akan termuliakan. Di dekatnya aku

    tidak takut pada neraka dan tidak takut pada Munkar dan Nakir Tercelalah orang yang berada di

    tempat perlindungan jika melepaskan tali onta di padang gembala (Irsyadul Qulub: 440) Kisah

    ini juga dikutip oleh Allamah Al-Majlisi.

    2. Kisah kedua

    Salah seorang guru besar, seorang peneliti Al-Bahbahani (ra) mengatakan: Aku melihat Aba

    Abdillah Al-Husein (sa) dalam mimpiku, lalu aku bertanya kepadanya: Ya Sayyidi wa Mawlaya,

    wahai Junjunganku dan Penghuluku, apakah orang yang dimakamkan di dekatmu ditanyakan

    oleh malaikat Munkar dan Nakir? Al-Husein (sa) menjawab: Malaikat siapa yang berani

    bertanya kepadanya (Dar salam 2: 148).

    3. Kisah ketiga

    Kisah ini dikisahkan oleh Syeikh An-Nuri mengutip dari kitab yang tulis oleh Sayyid

    Syamsuddin Muhammad bin Badi Ar-Ridhawi, salah seorang pemimpin pelayanan kuburan Imam Ar-Ridha (sa). Kisahnya sebagai berikut : Mir Muinuddin Asyraf, seorang pelayan yang

    baik di kuburan mulia Imam Ar-Ridha (sa), berkata: Aku pernah bermimpi di salah satu kamar di

    Raudhah ini, aku keluar dari Raudhah untuk memperbaharui wudhu. Ketika berjalan di dekat kuburan Mir Ali Syir, aku melihat rombongan orang banyak menuju ke halaman kuburan mulia

  • Imam Ar-Ridha (sa), di depan mereka ada seseorang yang wajahnya bercahaya. Ketika mereka

    sampai di halaman Rawdhah, beliau berkata kepada mereka: keluarkan mayit ini dari kuburan

    ini, keluarkan orang kotor yang ada di kuburan ini, sambil mengisyaratkan tangannya ke kuburan

    tertentu.

    Ketika mereka hendak mengeluarkannya, aku bertanya kepada salah seorang dari mereka:

    siapakah pemimpin itu? Ia menjawab: Dia adalah Ali bin Abi Thalib (sa). Ketika kami hendak

    mengeluarkan mayit dari kuburan tersebut, keluarlah Imam yang kedua belas dari Rawdhah itu.

    Beliau menghadap kepada Imam Ali bin Thalib (sa). Setelah beliau mengucapkan salam, dan

    Imam Ali (sa) menjawab salamnya, beliau berkata: Wahai kakekku, aku mohon padamu agar

    memaafkannya, dan membiarkan ia di sini.

    Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata: Tahukah kamu, dia adalah seorang yang fasik dan durjana,

    ia peminum khomer.

    Beliau berkata: Benar, tapi ia berwasiat sebelum meninggal agar ia dikuburkan di dekatku,

    Karena itu, aku mohon engkau memaafkannya. Imam Ali (sa) berkata: Aku serahkan padamu

    kedurjanaannya. Kemudian Ali (sa) pergi.

    Lalu aku terbangun ketakutan, dan aku membangun sebagian pelayan kuburan suci Imam Ar-

    Ridha. Kemudian aku pergi bersamanya ke kuburan tersebut. Ternyata di situ ada kuburan baru,

    dan aku bertanya kepada temanku tentang penghuninya. Ia berkata: penghuni kuburan baru ini

    adalah orang Turki, baru dikuburkan kemarin. (Dar Salam 1: 267-268)

    Syeikh Abbas Al-Qumi, penulis kitab Manazilul Akhirah dan kitab Mafatihul, mengkisahkan:

    Kisah mulia dari Al-Hajj Ali Al-Baghdadi pernah berjumpa dengan Imam Mahdi (aj), dan

    bertanya kepadanya: Benarkah orang yang mengatakan bahwa orang yang berziarah kepada Al-

    Husein (sa) pada malam Jumat, ia akan memperoleh keamanan? Beliau menjawab: Demi Allah, itu benar.

    Aku (Ali Al-Baghdadi) bertanya lagi: wahai Junjungan kami, kami pernah berziarah kepada

    Imam Ali Ar-Ridha (sa) pada tahun 1269, lalu kami bertemu di Duruj (salah satu kota di Iran,

    dekat Burujard) dengan salah seorang arab bagian timur, dari penduduk desa tenggara dari kota

    Najef Al-Asyraf, lalu kami bertanya kepadanya : Bagaimana wilayah Ali Ar-Ridha (sa)? Ia

    menjawab: makam Imam Ali Ar-Ridha (as) adalah surga, sampai sekarang aku sudah lima belas

    hari, aku makan dari harta Junjunganku Ar-Ridha (sa), bagaimana mungkin Malaikat Munkar

    dan Nakir berani mendekat kepadaku di kuburan ini, sementara darah dan dagingku berasal dari

    makanan Imam Ar-Ridha (sa) selama aku bertamu kepadanya.

    Benarkah bahwa Ali bin Musa Ar-Ridha (sa) dapat menyelamatkan dia dari Munkar dan Nakir?

    Imam Mahdi (aj) menjawab: Demi Allah, itu benar, sungguh kakekku yang penjaminnya. (An-

    Najm Ats-Tsaqib oleh Syeikh An-Nuri, jilid 2: 156)

    MALAIKAT RAQIB

    A. PENGERTIAN DAN TUGAS MALAIKAT RAQIB

    Raqib adalah nama malaikat yang menulis segala amalan kebaikan kita. Malaikat Raqib biasanya

    bersama dikaitkan bersama malaikat Atid. Contoh ketika kita melakukan salat,maka akan dicatat

    malaikat Raqib.

    Sebenarnya tidak ada penjelasan lebih lanjut dari Al Quran atau hadits yang menyatakan bahwa nama malaikat ini bernama Raqib, hanya Kirman Ktibn saja yang disebutkan di dalam surah

    Qaaf, Al Infithaar dan Az-Zukhruf.

    Tugas utama Malaikat Raqib dari Allah cuma satu: mencatat kelakuan baik serta kelakuan jahat

  • kita. Mereka sangat jujur dan tak pernah bermaksiat kepada Allah. Mencatat apa adanya. Baik ya

    baik, buruk tetap buruk. Mereka tidak ditugaskan untuk mengolah, menganalisis, menyimpulkan

    apalagi menjatuhkan vonis sebagaimana intelijen kampung yang seringkali bias atas nama

    kepentingan.

    Mereka hanya menyetor data. Soal keputusannya, semata di tangan Allah SWT.

    Malaikat Raqib bertugas hanya mencatat yang baik-baik saja dari kita, sedang Malaikat Atid sebaliknya, cuma mencatat yang buruk-buruk. Keduanya dikenal sangat jujur, tulus dalam

    bertugas serta sungguh jauh dari pamrih. Singgasana mereka di surga tetapi prajuritnya sungguh

    tak terhitung.

    Tak ada sepotong nyawa pun yang tidak memiliki buku stambuk dan buku induk pencatatan

    amal kita. Semuanya serba lengkap dengan superkomputer yang teramat canggih. Pada

    waktunya, kepada kita akan dipertunjukkan catatan-catatan serta jejak rekam kita selama menjadi

    penghuni di alam yang serba cepat ini.

    Kini kalau kita berhitung secara jujur, manakah di antara dua malaikat itu yang paling sering

    menuangkan catatannya untuk kita. Tampaknya tanpa dikomando telunjuk ini akan mengarah

    kepada Malaikat Atid. Kalau dihitung-hitung pula, maka secara logika Malaikat Atid akan jauh lebih aktif membuat catatan dibanding Malaikat Raqib yang mungkin hanya tersenyum dan

    geleng-geleng karena tak terlalu banyak amal yang bisa dimasukkan dalam Buku Induk.

    Tumpukan dosa-dosa akan terus menjadi daftar pertama Buku Induk Malaikat Atid dalam setiap pergantian tahun karena Allah sudah menyediakan buku baru bagi timbunan dosa yang tak

    terhitung ini. Kalau tidak karena Allah Mahakuasa menjadikan Malaikai Atid memiliki daya juang yang luar biasa, boleh jadi beliau akan merasa bosan dan protes kepada anak Adam. Tapi,

    begitulah tugas mulia kedua malaikat al-muqorrobin ini. Mereka tidak pernah protes apalagi

    menyatakan keberatannya sebagaimana pernah dilakukan Iblis.

    B. SIFAT MALAIKAT RAQIB

    Seperti halnya kita, malaikat juga memiliki sifat yang memiliki ciri bagi mereka. Malaikat

    memiliki keistimewaan-keistimewaan yang merupakan sifat-sifatnya sebagai berikut:

    1. Malaikat adalah makhluk ghaib yang diciptakan dari cahaya (nur).

    Rasulullah bersabda : Malaikat itu diciptakan dari cahaya (nur), jin diciptakan dari nyala api, dan Adam (manusia) diciptakan dari apa yang telah diterangkan kepadamu (tanah liat). (H.R. Muslim)

    2. Malaikat adalah makhluk yang selalu patuh kepada Allah.

    Allah berfirman: yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (Q.S At-Tahrim : 6 ) 3. Malaikat tidak berjenis kelamin laki-laki, perempuan, juga tidak waria

    4. Malaikat diberi kemampuan menjelma menjadi bentuk bermacam-macam atas seizin Allah

    5. Malaikat sanggup melaksanakan tugas seberat apapun tanpa mengeluh, bahkan selalu

    bertasbih kepada-Nya Firman Allah: Dan milik-Nya siapa yang di langit dan di bumi. Dan (malaikat-malaikat) yang di sisi-Nya, tidak mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan

    tidak (pula) merasa letih. Mereka (malaikat-malaikat) bertasbih tidak henti-hentinya malam dan

    siang. {Q.S Al-Anbiya :19-20} 6. Malaikat dapat menempuh jarak berapapun jauhnya dalam waktu yang singkat.

    Dalam hadits di atas disebutkan bahwa Malaikat Raqib memiliki sayap dengan berbagai warna.

    Hal ini menunjukkan kekuasaan Allah Azza wa Jalla dan memberitahukan bentuk Jibril alaihissalaam yang mempunyai enam ratus sayap, setiap sayap menutup ufuk. Kita tidak perlu

  • mempersoalkan bagaimana Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dapat melihat enam ratus sayap dan bagaimana pula cara beliau menghitungnya? Padahal satu sayap saja dapat menutupi

    ufuk? Kita jawab: Selagi hadits tersebut shahih dan para ulama menshahihkan sanadnya maka kita tidak membahas mengenai kaifiyat (bagaimananya), karena Allah Maha Kuasa untuk

    memperlihatkan kepada Nabi-Nya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam hal-hal yang tidak dapat dibayangkan dan dicerna oleh akal fikiran. Allah taala menceritakan bahwa sayap yang dimiliki malaikat memiliki jumlah bilangan yang berbeda-beda. Segala puji bagi Allah, Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap,

    masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang

    dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Faathir: 1) Sifat malaikat yang lain adalah terkadang malaikat itu -dengan kekuasaan Allah- bisa berubah

    bentuk menjadi manusia, sebagaimana yang terjadi pada Jibril saat Allah mengutusnya kepada

    Nabi shallallahu alaihi wa sallam untuk mengajarkan pada manusia apa itu Islam, Iman dan Ihsan. Demikian juga dengan para malaikat yang diutus oleh Allah kepada Ibrahim dan Luth

    alaihimassalaam, mereka semua datang dalam bentuk manusia. Para malaikat adalah hamba-hamba Allah yang senantiasa mentaati apa yang diperintahkan oleh Allah dan tidak pernah

    mendurhakai Allah Subhanahu wa Taala. Malaikat adalah makhluk ciptaan Allh Swt, diciptkan dari cahaya dan senantiasa taat, patuh

    terhadap segala perintah Allah. Jumlah malaikat banyak sekali. Namun ada sepuluh yang wajib

    kita ketahui, yakni malaikat Jibril, Mikail, Izril, Israfil, Munkar, Nakir, Rakib, Atid, Malik dan

    Ridwan.

    Mereka tidak memiliki fisik seperti manusia tetapi atas izin Allah ia dapat menyeupai manusia.

    Dengan mengimani malaikat-malaikat serta memahami fungsi dan tugasnya, manusia harus

    berhati-hati bertindak dan berucap dalam kehidupan sehari-hari, agar di kemudian hari akibat

    amal perbuatan kita yang saleh yang dicatat oleh para malaikat akan menempatkan kita ke dalam

    surga. Tetapi sebaliknya, Malaikat Izrail akan mencabut nyawa manusia dengan keras jika amal

    perbuatan di dunia lebih banyak jahatnya ketimbang perbutan baiknya.

    C. DALIL & HADIST TENTANG MALAIKAT RAQIB

    Sebagian ulama menjelaskan bahwa diantara malaikat ada yang benama Raqib dan Atid. Allah Taala berfirman : Maa yalfizhu min qaulin illaa laday Hi raqiibun atiidun yang artinya Tidak suatu ucapan pun yang diucapkan melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang

    selalu hadir (QS. Qaaf : 18) Malaikat yang bertugas mencatat segala ucapan dan amal perbuatan buruk manusia. Tentang

    keberadaan malaikat Raqib dan Atid ini diterangkan oleh Allah SWT Tiada suatu yang diucapkan manusia, melainkan didekatnya ada (yang mencatatnya, yakni) Raqib dan Atid. (QS. Qaf : 18).

    Namun demikian pendapat ini tidak benar, wallaHu alam. Keduanya hanya sifat bagi dua malaikat yang mencatat perbuatan hamba. Makna Raqib dan Atid ialah dua malaikat yang hadir, menyaksikan di dekat hamba, bukan dua nama dari dua malaikat (al Bidaayah wan Nihaayah

    I/35-49)

    Dari Anas r.a., dari Nabi s.a.w., sabdanya: Sesungguhnya Allah telah menugaskan dua Malaikat untuk menulis segala apa yang dilakukan atau dituturkan oleh seseorang hamba-Nya (satu di

    sebelah kanannya dan yang satu lagi di sebelah kirinya); kemudian apabila orang itu mati maka Tuhan perintahkan kedua Malaikat itu dengan firman-Nya: Hendaklah kamu berdua tinggal

  • tetap di kubur hamba-Ku itu serta hendaklah kamu mengucap tasbih, tahmid dan takbir hingga

    ke hari qiamat dan hendaklah kamu menulis pahalanya untuk hamba-Ku itu. (Abu al-Syeikh dan Tabarani)

    Dalam hadits shahih yang lain Rasulullah ShallallaHu alaiHi wa sallam bersabda : Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api dan Adam diciptakan dari apa yang telah

    diciptakan kepada kalian (HR. Muslim no. 2996, dari Aisyah radhiyallaHu anHa)

    D. HIKMAH BERIMAN KEPADA MALAIKAT

    Sebagai salah satu rukun iman, keyakinan adanya malaikat memiliki hikmah, diantaranya:

    a. Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling mulia di banding makhluk lainya termasuk

    para malaikat, namun ibadah dan kesyukuran yang ditampilkan manusia tidak sebanding dengan

    ibadah dan kesyukuran yang ditunjukan oleh para malaikat. Dengan iman kepada para malaikat

    dan mengenali mereka secara benar, manusia akan sadar akan kelemahan dan kedurhakaanya

    kepada Allah swt

    b. Manusia akan senantiasa merasa diawasi oleh Allah, sehingga tidak akan sewenang-wenang

    berbuat sesuatu yang tidak sesuai dengan tuntunan ajaran agama.

    c. Senantiasa berusaha mengadakan hubungan dengan para malaikat dengan jalan mensucikan

    jiwa dan meningkatkan ibadah kepada Allah, sebab seorang akan sangat beruntung apabila

    termasuk golongan yang sering didoakan oleh para malaikat tidak pernah ditolak Tuhan.

    d. Untuk menambah ketakwaan kepada Allah, sebab segala perbuatan dan tindak-tanduk yang

    dilakukan manusia tidak luput dari pengamatan Allah.

    MALAIKAT ATID

    A. DEFNISI MALAIKAT ATID

    Malaikat Atid adalah nama malaikat yang bertugas untuk menulis segala amalan keburukan kita. Malaikat Atid biasanya bersama dikaitkan bersama dengan malaikat Raqib.

    Sebenarnya tidak ada penjelasan lebih lanjut dari Al Quran atau hadits yang menyatakan bahwa nama malaikat ini bernama Atid, hanya Kirman Ktibn saja yang disebutkan di dalam surah

    Qaaf, Al Infithaar dan Az-Zukhruf.

    Malaikat Atid adalah kekuatan-kekuatan yang patuh, tunduk dan taat pada perintah serta ketentuan Allah SWT. Malaikat berasal dari kata malak bahasa arab yang artinya kekuatan.

    Yang pasti semua manusia ingin bertemu dengan malaikat izrail yang mencabut nyawa kita

    dengan lemah lembut tanpa rasa sakit, malaikat munkar dan nakir dengan penampakan yang baik

    serta lemah lembut dalam menginterogasi kita, malaikat rakib yang memiliki catatan amal baik

    kita yang tebal, malaikat atid yang hanya memiliki beberapa catatan buruk kita dan malaikat

    ridwan yang mempersilahkan masuk ke dalam surga yang kekal dan abadi.

    Malaikat Atid adalah makhluq Allah yang dijadikan daripada cahaya . Mereka pandai bersalin

    rupa dan dapat memotong perjalanan yang jauh dalam satu detik saja .

    Sesungguhnya arti Malaikat adalah yang memiliki pekerjaan tertentu pada masing-masing

    bagiannya . Dan malaikat ini Tuhan jadikan tidak sedikit jumlahnya , lebih banyak malaikat dari

    pada manusia .

    Coba saja kita bayangkan , tiap-tiap orang ada 2 malaikat yaitu Raqib dan Atid yang mana masing-masing di tugaskan pada pekerjaan tertentu .

    Raqib mempunyai tugas menulis amal dan perkataan manusia yang mengandung kebaikan .

    Sedangkan Atid bertugas menulis amal dan perkataan manusia yang mengandung keburukan .

  • Malaikat itu bisa berganti rupa , tegasnya bisa berupa manusia . Nabi Muhammad s.a.w sering

    kedatangan Jibril membawa wahyu dengan rupanya seperti orang laki-laki muda dan tampan .

    Malaikat itu Tuhan ciptakan tidak mempunyai ibu dan bapak . Tidak makan tidak minum , tidak

    tidur tidak lupa dan tidak merasa letih . Mereka bukan jenis laki-laki dan bukan jenis perempuan

    dan juga bukan banci . Mereka tidak mempunyai nafsu syahwat atau birahi namun demikian

    mereka taat akan perintah Allah , tidak berani melanggarnya atau melalaikan tugasnya

    Seperti firman Allah didalam Al-Quran surat At-Tahrim ayat 6 sebagai berikut : Hai orang-orang beriman , peliharalah dirimu dan keluargamu akan api neraka , yang mana bara apinya

    terdiri dari manusia dan batu-batu . Di sana ada malaikat-malaikat yang kejam dan bengis ,

    mereka tidak melawan perintah Allah dan mereka kerjakan apa yang diperintah . Pernah Nabi kita Muhammad s.a.w ketika Miraj melintasi langit-langit dari langit pertama sampai langit ketujuh . Sebagaimana sedikit pembahasan nya tentang Miraj ini pada postingan terdahulu Dimanakah Berada Ruh-Ruh Orang Yang Sudah Mati , Dimana Nabi Muhammad

    s.a.w yang ditemani malaikat Jibril , melihat bahwa kebanyakan penghuninya adalah para

    malaikat dan tak lain pekerjaan mereka itu , kata Nabi adalah bertahmid dan bertasbih kepada

    Allah SWT dengan macam-macam pujian dan sanjungan kepada Tuhan dengan irama lagu yang

    sangat merdu .

    Demikian pula Nabi melihat di Arsy Allah , tidak lain penghuninya adalah malaikat . Kemudian Arsy Allah itu dipegang atau ditanggung oleh delapan orang malaikat . Sebagaimana diterangkan dalam surah Al-Haaqqah ayat 17 :

    Dan malaikat berada di penjuru langit , dan yang membawa Arsy Tuhanmu pada hari itu adalah delapan orang malaikat . Dan malaikat-malaikat itu mempunyai kekuatan yang luar biasa , di mana ketika Tuhan akan

    menyiksa umat Nabi Luth a.s yang sudah melewati batas yaitu mereka sudah menjadi suka

    melakukan homosex sesama laki-laki , yaitu penduduk negeri Sadum dan Gamurah . Bukan

    seorang dua orang , hampir rata-rata semua laki-laki melakukan demikian . Maka tatkala diberi

    nasihat oleh Nabi Luth a.s mereka tidak ambil perduli .

    Akhirnya Tuhan binasakan penduduknya dengan diangkat bumi negeri itu dengan kedua tangan

    malaikat ke udara yang sangat tinggi kemudian dibalikkan ke bawah , seperti orang

    membalikkan tetampah , maka berpelantingan rumah-rumah dan manusia yang sedang tidur

    melayang jatuh terhempas ke bawah , hancur lebur bagaikan kaca jatuh di batu . Demikian

    kekuatan tenaga malaikat .

    Malaikat Atid dari cahaya atau nur sedangkan jin berasal dari api atau nar. Malaikat selalu

    tunduk dan taat kepada Allah sedangkan jin ada yang muslim dan ada yang kafir. Yang kafir

    adalah syetan dan iblis yang akan terus menggona manusia hingga hari kiamat agar bisa

    menemani mereka di neraka.

    Malaikat Atid tidak memiliki hawa nafsu sebagaimana yang dipunyai jin. Jin yang jahat akan

    selalu senantiasa menentang dan menjalankan apa yang dilarang oleh Tuhan Allah SWT.

    Malaikat adalah makhluk yang baik dan tidak akan mencelakakan manusia selama berbuat

    kebajikan, sedangkan syetan dan iblik akan selalu mencelakakan manusia hingga hari akhir.

    B. HADIST TENTANG MALAIKAT ATID

    Dari Abu Umamah r.a., dari Nabi s.a.w. sabdanya: Malaikat yang di sebelah kanan (yang

    menjadi penulis kebaikan) ialah ketua kepada yang di sebelah kiri; maka apabila seseorang

    melakukan sesuatu kebaikan, dituliskan baginya kebaikan itu menjadi sama dengan sepuluh

    kebaikan yang tersebut dan apabila ia melakukan sesuatu kejahatan, lalu Malaikat yang di

  • sebelah kiri hendak menulisnya, berkatalah Malaikat yang di sebelah kanan tunggu dahulu; lalu

    ia menunggu selama enam atau tujuh jam; kemudian jika orang itu beristighfar dari perbuatan

    jahat itu, tidaklah dituliskan sesuatu pun; dan jika ia tidak meminta ampun kepada Allah Taala,

    dituliskan baginya satu kejahatan saja. (Tabarani dan Ibn Marduwiah) Dalam Hadis ini diterangkan beberapa perkara mengenai kedua Malaikat itu :

    1. Satu berada di sebelah kanan dan yang satu lagi di sebelah kiri setiap orang manusia.

    2. Yang di sebelah kanan ialah yang menulis amal kebaikan dan menjadi ketua kepada yang di

    sebelah kiri, yang menulis amal jahat.

    3. Tiap-tiap satu kebajikan ditulis dengan sepuluh kebajikan, dan tiap-tiap satu kejahatan ditulis

    satu kejahatan sahaja.

    4. Amal jahat tidak ditulis melainkan setelah diberi tempoh enam atau tujuh jam dengan arahan dari Malaikat sebelah kanan.

    5. Sekiranya orang yang melakukan kejahatan itu beristighfar memohon ampun dari Allah Taala

    dalam tempoh yang tersebut, maka kejahatan itu tidak ditulis.

    Allah s.w.t Maha Mengetahui akan segala yang lahir dan yang tersembunyi, tetapi bagi

    melahirkan kebesaran kerajaan-Nya dan keadilan pemerintahan-Nya maka segala apa jua yang

    dilakukan oleh setiap manusia sama ada yang baik atau yang buruk diperintahkan menulisnya dalam surat amalnya oleh dua Malaikat yang ditugaskan khas mengenainya supaya dapat dilihat

    dan dibaca oleh orang itu sendiri pada hari akhirat kelak.

    Kedua-dua Malaikat yang tersebut sebagaimana yang diterangkan dalam hadis ini tidak bercerai daripada orang itu walau sesudah ia meninggal dunia.

    Mereka diperintahkan tinggal tetap di kuburnya bertasbih, bertahmid dan bertakbir hingga ke

    hari qiamat dan pahala zikir mereka yang tersebut ditulis oleh mereka dalam surat amal orang

    itu. Sebaliknya jika ia kafir, maka mereka melaknatnya hingga ke hari qiamat.

    C. KISAH MALAIKAT ATID

    Yunus bin Ubaid dari Al-Hasan berkata bahawa Rasulullah s.a.w. telah bersabda, Setiap anak Adam itu akan dijaga oleh dua orang malaikat, dan malaikat yang sebelah kanan itu lebih

    berkuasa dari yang disebelah kiri. Kalau seseorang anak Adam itu membuat dosa maka malaikat yang disebelah kiri akan bertanya

    kepada malaikat yang disebelah kanan, Apakah yang harus aku catat ? Maka berkata malaikat yang sebelah kanan, Jangan kamu catat dosanya sehingga ia melakukan 5 dosa. Kemudian bertanya malaikat yang disebelah kiri lagi, Kalau dia telah melakukan 5 dosa, apakah yang harus aku catatkan ?. Berkata malaikat yang sebelah kanan, Biarkan sehingga dia membuat kebaikan, sebab kami telah diberitahu bahawa satu hasanat kebaikan dapat sepuluh kali ganda. Oleh itu, kita hapuskan

    5 sebagai imbangan dari dosa yang 5 dan kami catatkan hanya 5 hasanat. Apabila syaitan mendengar yang demikian, maka dia pun menjeritlah sambil berkata, Kalau macam ini bilakah aku dapat menjerumuskan anak Adam. Hadis Abu Hurairah r.a katanya : Rasulullah s.a.w bersabda: Allah s.w.t berfirman kepada

    Malaikat pencatat amalan : Apabila hambaKu berniat ingin melakukan kejahatan, maka jangan lagi kamu menulisnya sebagai amalan kejahatan. Apabila dia melakukannya barulah kamu

    menulisnya sebagai satu amalan kejahatan. Jika hambaKu berniat ingin melakukan kebaikan,

    tetapi dia tidak lagi melakukannya, maka catatkanlah sebagai satu amalan kebaikan. Jika dia

    melakukannya maka catatkanlah kebaikan itu sepuluh kali ganda .

  • MALAIKAT MALIK

    Maalik adalah panggilan malaikat yang memimpin para Malaikat Zabaniah di neraka. Malaikat

    Malik biasanya bersama dikaitkan bersama malaikat Ridwan.

    Maalik dalam Bahasa Arab berarti orang yg empunya; orang yg memiliki; tuan; raja. Sedangkan Allah memiliki julukan Maalik pula, tepatnya adalah:

    1. Al-Malik = Raja segala Raja;

    2. Malik al-Jabar = Raja Yang Mahakuasa;

    3. Malik al-Muluk = Penguasa segala Penguasa.