mengatasi kejenuhan siswa dan meningkatkatkan keaktifan siswa pada materi ukuran pemusatan data

19
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk membantu dalam mengembangkan potensi dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Sejalan dengan perkembangan masyarakat dewasa ini, pendidikan banyak menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Salah satu hambatannya adalah rendahnya mutu pendidikan di Negara ini, sehingga dengan adanya hambatan tersebut akan menjadi sebuah tantangan bagi pengelolah pendidikan di Indonesia. Proses pendidikan di Indonesia selalu mengalami penyempurnaan yang pada akhirnya menghasilkan suatu produk atau hasil pendidikan yang berkualitas. Berbagai usaha telah dilakukan oleh pengelolah pendidikan untuk memperoleh kualitas dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa. Pemahaman akan pengertian dan pandangan guru terhadap metode mengajar akan mempengaruhi peranan dan aktivitas siswa dalam belajar. Sebaliknya aktivitas guru dalam mengajar serta aktivitas siswa dalam belajar sangat bergantung pada pemahaman guru terhadap terhadap metode mengajar. Mengajar bukan sekedar proses penyampaian ilmu pengetahuan melainkan mengandung makna Penerapan model kooperatif tipe group investigation (GI) untuk mengurangi kejenuhan dan meningkatkan keaktifan siswa pada materi ukuran gejala pusat.

Transcript of mengatasi kejenuhan siswa dan meningkatkatkan keaktifan siswa pada materi ukuran pemusatan data

Page 1: mengatasi kejenuhan siswa dan meningkatkatkan keaktifan siswa pada materi ukuran pemusatan data

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk membantu dalam

mengembangkan potensi dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan

yang terjadi. Sejalan dengan perkembangan masyarakat dewasa ini, pendidikan

banyak menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Salah satu hambatannya

adalah rendahnya mutu pendidikan di Negara ini, sehingga dengan adanya

hambatan tersebut akan menjadi sebuah tantangan bagi pengelolah pendidikan di

Indonesia. Proses pendidikan di Indonesia selalu mengalami penyempurnaan yang

pada akhirnya menghasilkan suatu produk atau hasil pendidikan yang berkualitas.

Berbagai usaha telah dilakukan oleh pengelolah pendidikan untuk memperoleh

kualitas dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa.

Pemahaman akan pengertian dan pandangan guru terhadap metode mengajar

akan mempengaruhi peranan dan aktivitas siswa dalam belajar. Sebaliknya

aktivitas guru dalam mengajar serta aktivitas siswa dalam belajar sangat

bergantung pada pemahaman guru terhadap terhadap metode mengajar. Mengajar

bukan sekedar proses penyampaian ilmu pengetahuan melainkan mengandung

makna yang lebih luas dan kompleks yaitu terjadinya komunikasi dan interaksi

antara siswa dan guru.

Matematika sebagai salah satu mata pelajaran dasar pada setiap jenjang

pendidikan formal yang memegang peran penting. Matematika merupakan alat

yang dapat memperjelas dan menyederhanakan suatu keadaan atau situasi melalui

abstrak, idealisasi, atau generalisasi untuk menjadi suatu studi ataupun pemecahan

masalah.

Pembelajaran merupakan suatu proses yang melibatkan berbagai kegiatan atau

tindakan yang harus dilakukan. Suatu metode dalam pembelajaran pada

hakikatnya merupakan cara yang teratur dan terstruktur yang bertujuan untuk

mencapai tujuan pembelajaran dan memperoleh suatu hasil. Keberhasilan

pembelajaran dalam arti tercapainya standar kompetensi, sangat bergantung pada

Penerapan model kooperatif tipe group investigation (GI) untuk mengurangi kejenuhan dan meningkatkan keaktifan siswa pada materi ukuran gejala pusat.

Page 2: mengatasi kejenuhan siswa dan meningkatkatkan keaktifan siswa pada materi ukuran pemusatan data

2

kemampuan guru mengolah pembelajaran yang dapat menciptakan situasi yang

memungkinkan siswa untuk belajar aktif sehingga merupakan titik awal

berhasilnya pembelajaran.

Keaktifan siswa merupakan faktor yang sangat penting, karna siswa yang

aktif akan lebih mudah menyerap materi pembelajaran dibandingkan dengan

siswa yang kurang aktif. Hasil belajar merupakan gambaran tentang bagaimana

siswa memahami materi yang disampaikan oleh guru, hasil belajar merupakan

output nilai yang berbentuk angka atau huruf yang didapat siswa setelah

menerima materi pembelajaran melalui sebuah tes atau ujian yang disampaikan

guru. Dari hasil belajar tesebut guru dapat menerima informasi seberapa jauh

siswa memahami materi yang dipelajari.

B. Rumusan masalah

Bagaimana penerapan model pembelajaran group investigation ( GI ) untuk

mengurangi kejenuhan dan meningkatkan keaktifan siswa pada materi ukuran

gejala pusat ?

C. Tujuan

Tujuan merupakan arah dari suatu kegiatan untuk memperoleh hasil yang

jelas dan diharapkan dapat terlaksana dengan baik. Tujuan yang ingin dicapai

adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan model pembelajaran group

investigation ( GI ) untuk mengurangi kejenuhan dan meningkatkan keaktifan

siswa pada materi ukuran gejala pusat.

D. Manfaat

Manfaat yang dapat diambil dari makalah ini adalah:

1. Sebagai alternative bagi guru untuk mengurangi kejenuhan dan meningkatkan

keaktifan siswa pada materi ukuran gejala pusat.

2. Selain itu juga manfaat yang dapat diambil yaitu sebagai motivasi siswa dalam

belajar sehingga prestasinya meningkat.

Penerapan model kooperatif tipe group investigation (GI) untuk mengurangi kejenuhan dan meningkatkan keaktifan siswa pada materi ukuran gejala pusat.

Page 3: mengatasi kejenuhan siswa dan meningkatkatkan keaktifan siswa pada materi ukuran pemusatan data

3

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Belajar

Pengertian tentang belajar sangat banyak sekali diuraikan oleh beberapa ahli.

Belajar merupakan salah satu masalah yang selalu dibicarakan para ahli pendidik

dan ahli psikologi. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya

perubahan pada diri seseorang. Jadi, seseorang dikatakan belajar apabila dalam

melakukan kegiatan belajar, ia menyadari bahwa dalam dirinya telah terjadi

perubahan.

Sedangkan Sutikno mengatakan belajar merupakan suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru, sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalaminteraksi dengan lingkungannya.

Gagne berpendapat bahwa belajar merupakan kegiatan yang kompleks, dan

hasil belajar berupa kapabilitas, timbulnya kapabilitas disebabkan: (1) stimulasi

yang berasal dari lingkungan, dan (2) proses kognitif yang dilakukan oleh pelajar.

Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam kemampuan manusia yang terjadi

setelah belajar secara terus menerus, bukan hanya disebabkan oleh proses

pertumbuhan saja. Setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan,

sikap, dan nilai. Dengan demikian dapat ditegaskan, belajar adalah seperangkat

proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengolahan

informasi, dan menjadi kapabilitas baru. Belajar terjadi bila ada hasilnya yang

dapat diperlihatkan, anak-anak demikian juga orang dewasa dapat mengingat

kembali kata-kata yang telah perna didengar atau dipelajarinya. Seseorang dapat

mengingat gambar yang telah pernah dilihatnya, mengingat kata-kata yang baru

dipelajarinya, atau mengingat kata-kata yang baru dipelajarinya, atau mengingat

bagaimana cara memecahkan hitungan.

Lebih lanjut Gagne menjelaskan bahwa ada tiga tahap dalam belajar yaitu (i)

persiapan untuk belajar dengan melakukan tindakan mengarahkan perhatian,

pengharapan, dan mendapatkan kembali informasi, (ii) pemerolehan dan unjuk

perbuatan (performansi) digunakan untuk persefsi selektif, sandi semantic,

Penerapan model kooperatif tipe group investigation (GI) untuk mengurangi kejenuhan dan meningkatkan keaktifan siswa pada materi ukuran gejala pusat.

Page 4: mengatasi kejenuhan siswa dan meningkatkatkan keaktifan siswa pada materi ukuran pemusatan data

4

pembangkitan kembali, respon, dan penguatan, dan (iii) alih belajar yaitu

pengisyaratan untuk membangkitkan dan memberlakukan secara umum.

Skinner berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang

belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka

responnya menurun. Dalam belajar ditemukan adanya hal berikut:

1. Kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respons pebelajar

2. Respons si pebelajar

3. Konsekuensi yang bersifat menguatkan respons tersebut.

Pemerkuat terjadi pada stimulus yang menguatkan konsekuensi tersebut.

Sebagai ilustrasi, perilaku respons si pebelajar yang baik diberi hadiah.

Sebaliknya, perilaku respons yang tidak baik diberi teguran dan hukuman

Ahmadi mengatakan belajar adalah proses dimana tingkah laku dalam arti

luas ditimbulkan atau diubah melalui praktek maupun latihan. Belajar merupakan

proses dari perkembangan hidup manusia. Dengan belajar, manusia melakukan

perubahan-perubahan kualitatif individu sehingga tingkah lakunya berkembang.

Semua aktivitas dan prestasi hidup tidak lain adalah hasil dari belajar. Belajar

meliputi kegiatan yang menyangkut aspek kejiwaan maupun raga individu. Hal

tersebut sebagaimana dikemukakan Djamarah & Bahri (2008: 13) bahwa belajar

adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan

lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik.

B. Pembelajaran Matematika

Pembelajaran merupakan upaya mencintapkan iklim dan pelayanan terhadap

kemampuan peserta, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan peserta didik yang

beragam agar terjadi interaksi yang optimal antara guru dengan peserta serta

antara peserta didik dengan peserta didik. Berdasarkan Undang-undang No. 20

tahun 2003, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik

dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Sampai saat ini, belum ada sebuah kesepakatan yang dapat dijadikan

pedoman tentang apa definisi dari matematika itu sendiri. Para ahli berbeda

pendapat dalam menyimpulkan definisi dari matematika.

Penerapan model kooperatif tipe group investigation (GI) untuk mengurangi kejenuhan dan meningkatkan keaktifan siswa pada materi ukuran gejala pusat.

Page 5: mengatasi kejenuhan siswa dan meningkatkatkan keaktifan siswa pada materi ukuran pemusatan data

5

Matematika mengandung banyak pengertian seperti yang diungkapkan oleh

Soedjadi sebagai berikut:

1. Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir secara

sistematis.

2. Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulus.

3. Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logika dan berhubungan

dengan bilangan.

4. Matematika adalah pengetahuan tentang faktor-faktor kuantitatif dan masalah

tentang ruang dan bentuk.

5. Matematika adalah pengetahuan tentang struktur yang logis.

6. Matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang ketat.

Dari pengertian di atas terdapat ciri-ciri khusus atau karakteristik yang dapat

merangkum pengertian secara umum. Beberapa karakteristik matematika tersebut

adalah sebagai berikut :

1. Memiliki objek kajian abstrak.

2. Bertumpu pada kesepakatan.

3. Berpola pikir deduktif.

4. Memiliki simbol yang kosong dari arti.

5. Memperbaiki semesta pembicaraan.

6. Konsisten dalam sistemnya.

Jadi, pembelajaran matematika adalah aktivitas yang sengaja dilakukan untuk

mencapai tujuan matematika yang di dalamnya terkandung upaya untuk

meningkatkan ilmu dan pelayanan terhadap kemampuan potensi, minat, bakat dan

kebutuhan peserta didik tentang matematika yang amat beragam agar terjadi

interaksi optimal anatara guru dengan peserta didik serta antara peserta didik

dengan peserta didik.

C. Pengertian model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation

Model Group investigation seringkali disebut sebagai metode pembelajaran

kooperatif yang paling kompleks. Hal ini disebabkan oleh metode ini memadukan

beberapa landasan pemikiran, yaitu berdasarkan pandangan konstruktivistik,

democratic teaching, dan kelompok belajar kooperatif.

Penerapan model kooperatif tipe group investigation (GI) untuk mengurangi kejenuhan dan meningkatkan keaktifan siswa pada materi ukuran gejala pusat.

Page 6: mengatasi kejenuhan siswa dan meningkatkatkan keaktifan siswa pada materi ukuran pemusatan data

6

Berdasarkan pandangan konstruktivistik, proses pembelajaran dengan model

Group Investigation memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk

terlibat secara langsung dan aktif dalam proses pembelajaran mulai dari

perencanaan sampai cara mempelajari suatu topik melalui investigasi. Democratic

teaching adalah proses pembelajaran yang dilandasi oleh nilai-nilai demokrasi,

yaitu penghargaan terhadap kemampuan, menjunjung keadilan, menerapkan

persamaan kesempatan, dan memperhatikan keberagaman peserta didik.

Group investigation adalah kelompok kecil untuk menuntun dan mendorong

siswa dalam keterlibatan belajar. Metode ini menuntut siswa untuk memiliki

kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses

kelompok (group process skills). Hasil akhir dari kelompok adalah sumbangan ide

dari tiap anggota serta pembelajaran kelompok yang notabene lebih mengasah

kemampuan intelektual siswa dibandingkan belajar secara individual.

Eggen & Kauchak mengemukakan Group investigation adalah strategi belajar

kooperatif yeng menempatkan siswa ke dalam kelompok untuk melakukan

investigasi terhadap suatu topik. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan

bahwa metode GI mempunyai fokus utama untuk melakukan investigasi terhadap

suatu topik atau objek khusus.

D. Langkah-langkah model pembelajaran Group Investigasi

Sharan mengemukakan langkah-langkah pembelajaran pada model

pembelajaran GI sebagai  berikut :

1. Guru  membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang heterogen.

2. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok yang harus

dikerjakan.

3. Guru  memanggil ketua-ketua kelompok untuk mengambil  materi atau tugas

yang akan dikerjakan oleh siswa secara kooperatif dalam kelompoknya.

4. Masing-masing kelompok membahas materi tugas secara  kooperatif dalam

kelompoknya.

Penerapan model kooperatif tipe group investigation (GI) untuk mengurangi kejenuhan dan meningkatkan keaktifan siswa pada materi ukuran gejala pusat.

Page 7: mengatasi kejenuhan siswa dan meningkatkatkan keaktifan siswa pada materi ukuran pemusatan data

7

5. Setelah selesai, masing-masing  kelompok yang diwakili ketua kelompok  atau

salah  satu anggotanya menyampaikan hasil pembahasannya.

6. Kelompok lain  dapat memberikan tanggapan  terhadap hasil pembahasannya.

7. Guru memberikan penjelasan singkat (klarifikasi) bila  terjadi kesalahan

konsep dan memberikan kesimpulan.

8. Evaluasi.

E. Tahap-tahap model pembelajaran Grup Investigasi

Pelaksanaan langkah-langkah pembelajaran di atas tentunya harus berdasarkan

prinsip pengelolaan atau reaksi dari metode pembelajaran kooperatif model Group

Investigation. Dimana di dalam kelas yang menerapakan model GI, pengajar lebih

berperan sebagai konselor, konsultan, dan pemberi kritik yang bersahabat. Dalam

kerangka ini pengajar membimbing dan mengarahkan kelompok menjadi tiga

tahap:

1. Tahap pemecahan masalah,

2. Tahap pengelolaan kelas,

3. Tahap pemaknaan secara perseorangan. 

Tahap pemecahan masalah berkenaan dengan proses menjawab pertanyaan,

apa yang menjadi hakikat masalah, dan apa yang menjadi fokus masalah. Tahap

pengelolaan kelas berkenaan dengan proses menjawab pertanyaan, informasi apa

yang saja yang diperlukan, bagaimana mengorganisasikan kelompok untuk

memperoleh informasi itu. Sedangkan tahap pemaknaan perseorangan berkenaan

dengan proses pengkajian bagaimana kelompok menghayati kesimpulan yang

dibuatnya, dan apa yang membedakan seseorang sebagai hasil dari mengikuti

proses tersebut

F. Kerangka Pembelajaran Grup Investigation

Menurut Joise & Weil menuliskan kerangka operasional model pembelajaran

Group Investigation sebagai berikut:

1. Siswa dihadapkan dengan situasi bermasalah

2. Siswa melakukan eksplorasi sebagai respon terhadap situasi yang problematis.

Penerapan model kooperatif tipe group investigation (GI) untuk mengurangi kejenuhan dan meningkatkan keaktifan siswa pada materi ukuran gejala pusat.

Page 8: mengatasi kejenuhan siswa dan meningkatkatkan keaktifan siswa pada materi ukuran pemusatan data

8

3. Siswa merumuskan tugas-tugas belajar atau learning taks dan

mengorganisasikan untuk membangun suatu proses penelitian.

4. Siswa melakukan kegiatan belajar individual dan kelompok.

5. Siswa menganalisis kemajuan dan proses yang dilakukan dalam proses

penelitian kelompok.

6. Melakukan proses pengulangan kegiatan atau Recycle Activities.

G. Ukuran Gejala Pusat (mean, median, modus)

1. Pengertian Mean (Rerata)

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering berbicara tentang rerata (mean),

misalnya rerata penghasilan, rerata harga dan rerata skor hasil ujian. Rerata

dihitung dengan menggunakan semua nilai dalam data. Jadi, rerata (mean) adalah

jumlah seluruh nilai data dibagi dengan banyaknya data.

Mean adalah nilai rata-rata dari beberapa buah data. Nilai mean dapat

ditentukan dengan membagi jumlah data dengan banyaknya data. Dengan kata

lain jika kita memiliki N data, maka mean data tersebut dapat kita tuliskan sebagai

berikut :

Dimana:

x = data ke n

x bar = x rata-rata = nilai rata-rata sampel

n = banyaknya data

Contoh:

Seluruh pegawai di PT Samudra penghasilan sebulannya dalam satuan ribu rupiah

adalah sebagai berikut dan tentukanlah mean dari penghasilan tersebut:

90, 120, 160, 60, 180, 190, 90, 180, 70, 160

Jawab:

Me : (90 + 120 + 160 + 180 + 190 + 90 + 180 + 70 + 160) : 10 = 130 ribu rupiah.

Jadi penghasilan rata-rata pegawai di PT Samudra adalah Rp. 130.000.

Penerapan model kooperatif tipe group investigation (GI) untuk mengurangi kejenuhan dan meningkatkan keaktifan siswa pada materi ukuran gejala pusat.

Page 9: mengatasi kejenuhan siswa dan meningkatkatkan keaktifan siswa pada materi ukuran pemusatan data

9

2. Pengertian Median

Median adalah posisi rerata. Kata posisi menunjuk pada tempat sebuah nilai

dalam data. Posisi median dalam data berada di tengah, sehingga banyaknya data

dibawahnya sama dengan banyaknya data di atasnya. Jika banyaknya data ganjil,

media adalah data paling tengah setelah data disusun menurut nilainya dari yang

paling kecil ke yang palingbesar, atau sebaliknya. Untuk sampel yang berukuran

genap, setelah data disusun menurut urutan nilainya, media sama dengan rerata

hitung dua data paling tengah.

Median menentukan letak tengah data setelah data disusun menurut urutan

nilainya. Bisa juga nilai tengah dari data-data yang terurut. Simbol untuk median

adalah Me.  Dengan median Me, maka 50% dari banyak data nilainya paling

tinggi sama dengan Me, dan 50% dari banyak data nilainya paling rendah sama

dengan Me. Dalam  mencari median, dibedakan  untuk banyak data ganjil  dan

banyak data genap.  Untuk  banyak data ganjil, setelah data disusun menurut

nilainya, maka median Me adalah data yang terletak tepat di tengah. Median bisa

dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:

Contoh Median :

Hasil observasi umur pegawai di kantor X adalah :

20, 45, 60, 56, 45, 45, 20, 19, 57, 45, 45, 51, 35

Untuk dapat mencari mediannya maka data umur diatas harus disusun terlebih

dahulu urutannya. Setelah disusun, menjadi sebagai berikut :

19, 20, 20, 35, 45, 45, 45, 45, 45, 51, 56, 57, 60

Nilai tengah data diatas berada pada urutan ke 7 yaitu 45.

Jadi, mediannya adalah 45

3. Pengertian Modus

Modus adalah data (kategori) yang paling besar frekuensinya. Dengan modus,

kita mendapat informasi tentang adanya kategori tertentu yang mendominasi

kategori lainnya dalam pengamatan.

Modus adalah nilai yang sering muncul. Jika kita tertarik pada data frekuensi,

jumlah dari suatu nilai dari kumpulan data, maka kita menggunakan modus.

Modus sangat baik bila digunakan untuk data yang memiliki sekala kategorik

Penerapan model kooperatif tipe group investigation (GI) untuk mengurangi kejenuhan dan meningkatkan keaktifan siswa pada materi ukuran gejala pusat.

Page 10: mengatasi kejenuhan siswa dan meningkatkatkan keaktifan siswa pada materi ukuran pemusatan data

10

yaitu nominal atau ordinal. Sedangkan data ordinal adalah data kategorik yang

bisa diurutkan, misalnya kita menanyakan kepada 100 orang tentang kebiasaan

untuk mencuci kaki sebelum tidur, dengan pilihan jawaban: selalu (5), sering (4),

kadang-kadang(3), jarang (2), tidak pernah (1).

Contoh:

Sumbangan dari warga Bogor pada hari Palang Merah Nasional tercatat

sebagai berikut: Rp 9.000, Rp 10.000, Rp 5.000, Rp 9.000, Rp 9.000, Rp 7.000,

Rp 8.000, Rp 6.000, Rp 10.000, Rp 11.000. Maka modusnya, yaitu nilai yang

terjadi dengan frekuensi paling tinggi, adalah Rp 9.000.

Penerapan model kooperatif tipe group investigation (GI) untuk mengurangi kejenuhan dan meningkatkan keaktifan siswa pada materi ukuran gejala pusat.

Page 11: mengatasi kejenuhan siswa dan meningkatkatkan keaktifan siswa pada materi ukuran pemusatan data

11

BAB III

ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

A. Identifikasi Masalah

1. Kurangnya keaktifan siswa didalam kelas.

2. Siswa merasa bosan atau jenuh saat mengikuti pembelajaran.

B. Alternatif Pemecahan Masalah

Alternatif dalam pemecahan masalah ini adalah kami menggunakan penerapan

model kooperatif tipe Group investigation, dimana dalam model kooperatif tipe

Group investigation siswa di bentuk kedalam beberapa kelompok secara

heterogen dan kemudian masing-masing kelompok diberikan tugas yang berbeda.

Misalnya diberikan tugas untuk mencari mean, median dan modus, kelompok 1

diberikan tugas mencari data tinggi siswa di dalam kelas, kelompok 2 mencari

data berat badan, kelompok 3 mencari umur siswa. Masing-masing kelompok

membahas materi tugas secara  kooperatif dalam kelompoknya.

Disini ketua kelompok memberikan tugas masing-masing kepada anggota

kelompoknya yang membuat siswa menjadi aktif dan sekaligus dapat mengurangi

kejenuhan siswa dalam kelas. Karrna model pembelajaran group investigation

memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk terlibat secara

langsung dan aktif dalam proses pembelajaran mulai dari perencanaan sampai

cara mempelajari suatu topik melalui investigasi.

Dalam model ini, siswa didorong untuk saling bekerja sama untuk

mengumpulkan informasi atau data-data apa saja yang diperlukan untuk

menyelesaikan tugas tersebut. Setelah selesai, masing-masing  kelompok yang

diwakili ketua kelompok  atau salah  satu anggotanya menyampaikan hasil

pembahasannya, dan kelompok lain  dapat memberikan tanggapan  terhadap hasil

pembahasannya. Guru memberikan penjelasan singkat (klarifikasi) bila terjadi

kesalahan  konsep dan memberikan kesimpulan dan disini juga Guru lebih

berperan sebagai konselor, konsultan, dan pemberi kritik yang bersahabat.

Penerapan model kooperatif tipe group investigation (GI) untuk mengurangi kejenuhan dan meningkatkan keaktifan siswa pada materi ukuran gejala pusat.

Page 12: mengatasi kejenuhan siswa dan meningkatkatkan keaktifan siswa pada materi ukuran pemusatan data

12

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasakan hasil pembahasan di atas kita dapat simpulkan bahwa dalam

materi mean, median dan modus ada beberapa hambatan yang dimiliki oleh siswa.

Hambatan diantaranya adalah kurangnya keaktifan siswa dalam kelas dan juga

siswa merasa bosan atau jenuh dalam mengikuti pembelajaran. Namun hambatan

itu dapat diselesaikan atau dapat diminimalisir dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Group investigation dimana model ini memberikan

kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk terlibat secara langsung dan aktif

dalam proses pembelajaran mulai dari perencanaan sampai cara mempelajari suatu

topik melalui investigasi. 

Model pembelajaran kooperatif tipe Group investigatigation ini dapat

membantu guru dalam menyelesaikan masalah keaktifan siswa sekaligus

mengurangi kejenuhan siswa dalam mengikuti pembelajaran sehingga tujuan

pembelajaran dapat tercapai. Karena pada dasarnya tujuan pembelajaran adalah

meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar siswa dapat terjadi

karena setelah penerapan model pembelajaran Group investigation siswa menjadi

lebih aktif dan semangat dalam mengikuti pembelajaran

B. Saran

Dengan berbagai uraian di atas, tentunya tidak lepas dari berbagai kekurangan

baik dari segi isi materi, teknik penulisan dan sebagainya, untuk itu sangat

diharapkan saran maupun kritikan yang membangun dalam perbaikan makalah

selanjutnya. Baik dari dosen pembimbing maupun rekan-rekan mahasiswa.

Penerapan model kooperatif tipe group investigation (GI) untuk mengurangi kejenuhan dan meningkatkan keaktifan siswa pada materi ukuran gejala pusat.