Mendesripsikan Proses Pengembangan Diri Yang Konstruktif
-
Upload
mentari-putriwulan -
Category
Documents
-
view
82 -
download
1
description
Transcript of Mendesripsikan Proses Pengembangan Diri Yang Konstruktif
MENDESRIPSIKAN PROSES PENGEMBANGAN DIRI YANG KONSTRUKTIF
Nama Penyaji : Amy Susanti
Mentari Putriwulan
Romita Amanah Karenina
DEFINISI
Proses : urutan pelaksanaan yang terjadi secara alami/didesain,
menggunakan waktu, ruang, keahlian atau sumber daya lainnya yang
menghasilkan suatu hasil.
Pengembangan Diri : proses untuk mewujudkan dirinya yang terbaik
sejalan dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya.
Konstruktif : Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta - fakta,
konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Manusia
harus mengkonstruksikan pengetahuan itu sendiri dan memberi
makna melalui pengalaman nyata.
Jadi, Proses Pengembangan Diri Yang
Konstruktif adalah proses mewujudkan
diri untuk terus menjadi lebih baik sesuai
dengan potensi dan kemampuan yang
dimiliki dengan caranya sendiri.
DEFINISI
Pendidik merupakan pemudah cara dan perancang, sedangkan peserta didik
memainkan peranan utama dalam aktifitas pembelajaran
Model pembelajaran yang umum digunakan adalah secara koperatif dan
kolaborasi
Pendidik perlu mendorong interaksi di kalangan peserta didik
Disediakannya bahan dan media pembelajaran yang menantang,
mendorong, dan merangsang peserta didik membina pengetahuan
IMPLIKASI TEORI KONSTRUKTIVISME DALAM PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN
Pengetahuan dibangun oleh peserta didik sendiri
Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari pendidik ke peserta didik,
kecuali hanya dengan keaktifan peserta didik untuk menalar
Peserta didik mengkonstruksi secara terus menerus, sehingga selalu
terjadi perubahan konsep ilmiah
Pendidik sekedar membantu menyediakan saran dan situasi agar proses
konstruksi berjalan lancar
Struktur pembelajaran seputar konsep utama pentingnya sebuah
pertanyaan
CIRI CIRI KONSTRUKTIF
Kognitif Bersituasi
Lave (1988) menyatakan bahwa pembelajaran biasanya terjadi
sebagai fungsi suatu kegiatan, konteks dan budaya di mana ia
terjadi, yaitu dalam kondisi bersituasi. Pendekatan kognitif
bersituasi pada umumnya berjalan secara berkelompok.
BENTUK KONSTRUKTIF
Scaffolding
teknik pemberian dukungan belajar yang pada tahap awal
diberikan diberikan secara lebih terstruktur, kemudian secara
berjenjang menuntun siswa ke arah kemandirian belajar.
Penggunaan strategi pembelajaran scaffolding bertujuan
untuk mendorong siswa menjadi siswa yang mandiri dan
mengatur diri sendiri (self regulating).
BENTUK KONSTRUKTIF
Perantisan Kognitif
Dalam perantisan kognitif pendidik akan membantu peserta
didik menyusun strategi-strategi tertentu dalam
menyelesaikan tugas. Mereka mendorong peserta didik
tersebut untuk melanjutkan tugas yang dilakukan secara
individu dan independen tanpa dukungan sebaya atau
pendidik yang lebih berpengetahuan dari peserta didik.
BENTUK KONSTRUKTIF
Tutoring
Pembelajaran tutoring merupakan pembelajaran melalui
kelompok yang terdiri atas satu siswa dan satu pengajar
( tutor, mentor ) atau boleh lebih seorang siswa mampu
memegang tugas sebagai mentor, bahkan sampai taraf
tertentu dapat menjadi tutor.
BENTUK KONSTRUKTIF
Pembelajaran Koperatif
Pembelajaran yang dilakukan ketika beberapa individu yang
memiliki pencapaian yang sama/berbeda duduk dalam satu
kelompok untuk membahas sesuatu topik dengan
menggunakan strategi kognitif yang sesuai sebagaimana
yang diperintahkan oleh pendidik. Pendidik akan mengawasi
dan menjadi fasilitator selama kegiatan kerja kelompok
berlangsung.
BENTUK KONSTRUKTIF
Pembelajaran Kolaboratif
Pembelajaran kolaboratif dalam konteks kelas dianggap suatu
keadaan di mana peserta didik bersatu dalam kelompok untuk
melaksanakan tugas atau kajian tertentu yang diinginkan
pendidik. Kriteria atau tujuan dasar yang harus ada dalam
memelihara efektivitas pelaksanaan metode ini adalah
peserta didik harus memiliki semangat saling ketergantungan
yang tinggi.
BENTUK KONSTRUKTIF
Peserta didik berpikir untuk menyelesaikan masalah dan membuat
keputusan.
Peserta didik terlibat secara langsung dengan aktif, dan akan ingat
lebih lama terhadap suatu pengetahuan.
Kemahiran sosial diperoleh dengan berinteraksi dengan rekan dan
pendidik
mengembangkan kemampuan peserta didik untuk mengajukan
pertanyaan dan mencari sendiri jawabannya
KELEBIHAN KONSTRUKTIF
Membantu peserta didik untuk mengembangkan pengertian dan
pemahaman konsep secara lengkap
Mengembangkan kemampuan peserta didik untuk menjadi pemikir
yang mandiri
Lebih menekankan pada proses belajar
KELEBIHAN KONSTRUKTIF
Peran pendidik kurang begitu mendukung dan
terkadang peserta didik berbeda persepsi satu dengan
yang lainnya
KELEMAHAN KONSTRUKTIF
keduanya sama-sama memiliki prinsip bahwa individu
bukanlah gelas kosong. Pengalaman menjadi bahan
utama untuk dikelola menjadi suatu pengetahuan baru.
Pengetahuan tumbuh berkembang melalui pengalaman.
Pemahaman berkembang semakin dalam dan semakin
kuat apabila selalu diuji dengan pengalaman baru.
KAITAN POD DENGAN MATERI
Sebagai seorang Teknolog Pendidikan, penting untuk
memperhatikan bagaimana proses pengembangan diri yang
konstruktif. Belajar merupakan kebutuhan manusia sepanjang
hayat untuk memenuhi kebutuhan hidup ataupun mengatasi
masalah dalam hidupnya, maka perlu ditanamkan dalam diri
individu pengembangan diri yang konstruktif.
MENGAPA KITA PERLU MEMPELAJARI PROSES PENGEMBANGAN DIRI YANG KONSTRUTIF?