MEKANISASI SAWIT - Mencapai Produktivitas Serta Efisiensi Tinggi

Berbasis Mekanisasi Sawit -

INSTIPER

08 Desember 2020

Yogyakarta

Dr.Ir. Harsawardana, M.Eng

Rektor Institut Pertanian Stiper (INSTIPER)

2

Tema Pokok

Mekanisasi sebagai strategy atau operational

excellence

Perkembangan Industri dan Mekanisasi

Mekanisasi dalam Value Chain

Pendorong Mekanisasi Perkebunan

Mekanisasi : Potential Barriers

Program Mekanisasi INSTIPER dan Riset Mekanisasi

The Life Cycle of the Industry

Industri 1.0 Industri 2.0 Industri 3.0 Industri 4.0

Mechanization : Strategy or Operation Excellence

• Strategy Competitive Advantage • OPERATIONAL EXCELLENCE

A

Standard/

Best

Practices

B

C

CONVERGENCE PROCESS

D

Operational Excellence vs Strategy

• Operational Excellence : performing similar activities better than rivals

perform them

• Strategic positioning

competitive advantage by preserving what is distinctive about

company . It means performing different activities from rivals, or

performing similar activities in different ways

Company implements a set of strategies to

configure its value chain

to create distinctive competencies (Innovation)

that give it a competitive advantage

Strategy:

Corporate

Business

Functional

• Structure

• Culture

Strategy to be able to be implemented should

be supported by the structure and culture

Value Chain Perkebunan

Land Preparation

Breeding/Pre-

Nursery, Nursery

Planting

Up kee-ping

Har-ves-ting

Trans-port

Proce-ssing

Down-stream

Value Chain adalah Key Activities

yang menghasilkan nilai tambah

Aktivitas Lapangan (Field Operations) :

• Hanya ada 6 aktivitas lapangan dari 21 aktivitas lapangan yang

dikelompokkan sebagai pekerjaan ringan

• Mekanisasi : - mesin peralatan yang sesuai dengan kondisi

lapangan (plantation terrains)

• Mekanisasi : - sumber daya manusia yang disiplin dan faham

mekanisasi

• Mekanisasi : – sistem manajemen yang mendukung

MEKANISASI & INDUSTRI

• Industri perkebunan kelapa sawit adalah industri

biomassa yang menganut prinsip

QCD (Quality and Quantity, Cost, Delivery),

TQC ( Time, Quality and Quantity, Cost )

• Setiap industri harus mengoptimalkan aspek

waktu, kualitas dan jumlah agar bisa mencapai

tingkat efisiensi, efektifitas dan produktifitas

yang tinggi,

Pendorong Mekanisasi Perkebunan (Driver of Plantation Mechanization)

Beberapa faktor yang menjadi pendorong (driver) untuk mengenalkan

(Introduction) dan penerapan (application) mesin dan peralatan di

perkebunan kelapa sawit adalah :

1. Sulitnya mendapatkan pekerja untuk beberapa aktivitas di perkebunan

seperti misalnya pemanenan (harvesting) dan evakuasi buah kelapa

sawit.

2. Generasi muda tidak suka bekerja di perkebunan, karena memang

tidak memiliki keinginan bekerja di perkebunan dan beratnya

pekerjaan di perkebunan yang mungkin sudah tidak sesuai dengan

fisik generasi muda saat ini

(Note: secara fisik memang tidak terlatih untuk bekerja berat)

3. Perkembangan kebun yang pesat dan target budget di suatu

perusahaan menuntut produktivitas, efisiensi dan efektivitas suatu

aktivitas (value chain). Dalam hal ini tenaga manusia memiliki banyak

keterbatasan dibandingkan mesin dan peralatan

Pendorong Mekanisasi Perkebunan (Driver of Plantation Mechanization)

4. Sifat pekerjaan atau aktivitas di perkebunan yang seharusnya lebih

cocok (efektif) dikerjakan oleh atau dengan bantuan mesin dan

peralatan. Misalnya. Penyemprotan herbisida & pestisidasi (herbicide

& pesticide spraying), penyebaran pupuk (fertilizer spreading),

penyebaran janjangan kosong (empty bunch spreader) atau

transportasi buah sawit (TBS) di dalam kebun (in-field transport),

panen (harvesting), angkat buah ke bak truk atau bin dll.

5. Biaya operasional (operating cost) yang dari tahun ke tahun semakin

meningkat menuntut peningkatan produktivitas dan efisiensi di setiap

aktivitas (value chain) di perkebunan.

6. Mengejar target waktu operasional (timeline of operations target).

7. Meningkatnya volume pekerjaan dan keinginan untuk meningkatkan

produktivitas

Fruit Processing

Trans- porting

Evacuating Harvesting Mainte-

nance Planting

Infra structure

Land Preparation

Tujuan Mekanisasi : TQC Keep Quality and Quantity standard Measurable Cost Good Productivity

Land Clearing : Mineral Soil Peat Soil

Road Tracing Road Graveling

( Grading, Compacting ) Ditching Water pond Terrace contour

Planting hole Ditching

Fertilizing Insect Foging Composting Weeding

Fruit picking Hauling

Loading Transporting

Conveying Tipping

Land

preparation

Infrastructure Planting Maintaining Harvesting Evacuating Transporting Fruit

Processing

Clean +

chipping

Quick -

aplicable

Quick-accurate Quick -

accurate

Quick -

accurate-

effective

Fast, low cost,

handle with care -

safe

Fast, low cost,

handle with

care - safe

Handle with

care

Chipping

Machine

Dozing

Machine

Grading

Compacting

Exchavating

Ditching

Hole digging

Exchavating

Ditching

Machine

Hauling

Grass

cutting

Fertilizing

Spreading

Insect

Foging

Grass

cutting

Mulching

Machine

Mapping

FFB

cutting

Fruit

picking

Hauling

Crane Grabber

Trailer / Scissor

Lift

Three Wheeler

as common

platform

Loose fruits

Picking

Weighing

Image

Classification

IoT

Bin System

Cable

system

Conveying

Rail ways

Conveying

Machine

Tipping

Machine

Stocking

Go

als

Fruit Grabbing Fruit Transfering Fruit Weighing Fruit Image Classification IoT (Internet of Things)

Nursery Pre Nursery

Mekanisasi Sawit

Mechanization : Potential Barriers : • Selection and Sizing of Machinery, Implement, Attachment

• Selection and Sizing of Prime Mover and attachment to increase the

functionality and to fully utilize it

• The maturity of the technology used

• Operations Mechanization Management : bottle neck, planning –

scheduling, costing

• Supply Chain Management : supplier quality, spare parts,

standarization

• Manpower Planning : knowlledge and skill shortages, knowledge and

skill gaps

• Technology & Innovation Management : no ecosystem to boosting the

mechanization and automation

• Workshop Management

• Change Management : personal belief

Kompetensi

Bloom’s Taxonomy Learning Domains

Ability

Skill

Knowledge

Characterization

by Value Set

Organization

Valuing

Responding

Receiving

COGNITIVE

What the learner knows

PSYCHOMOTOR

What the learner is

able to do/perform

AFFECTIVE

Beliefs, values and

attitudes

Naturalization

Articulation

Precision

Manipulation

Imitation

AgroMekaTeknologi

14 slide

Komposisi : Agronomi + Mekanisasi + Teknologi

Capaian Pembelajaran / CPL ( LO/ Learning Outcomes)

• Memiliki kemampuan menerapkan pengetahuan dan ketrampilam budidaya sawit

(Cognitive Domain : 1-3)

• Mampu mengembangkan mekanisasi sawit dengan didukung pengetahuan dan

ketrampilan (knowledge & skill) keteknikan , perbengkelan dengan dasar

manajemen, dan sosial (Cognitive Domain : 4-6)

Komposisi Blok Kompetensi %

Dasar Dasar Agronomi 40

Kultur Teknis

Mekanisasi Perkebunan Sawit 20

Teknologi Keteknikan Dasar (Basic Engineering Technology) :

Mechanics, Fluid Power, Electrical , Electronics, Telekomunikasi 15

Teknik dan Manajemen Perbengkelan 5

Teknologi Informasi & Komunikasi 5

Manajemen 10

Sosial, Kemasyarakatan, Etika dan Profesionalisme, Budi Pekerti 5

15 slide

Terima Kasih

Riset Mekanisasi Sawit

INSTIPER

SUPPORTING SLIDES