Menanggapi pembacaan puisi_lama

13
Menanggapi Pembacaan Puisi Lama Kelompok 1 1.Dilla Juwita Sari 2.Divo Malvino 3.Innes Andriani 4.Ovy Nanda Putri 5.Valencia Perdana Rizal 6.Zhody Oscar .S..

Transcript of Menanggapi pembacaan puisi_lama

Page 1: Menanggapi pembacaan puisi_lama

Menanggapi Pembacaan Puisi Lama

Kelompok 11. Dilla Juwita Sari2. Divo Malvino3. Innes Andriani4. Ovy Nanda Putri5. Valencia Perdana Rizal6. Zhody Oscar .S..

Page 2: Menanggapi pembacaan puisi_lama

Pengertian puisi lamaPuisi lama adalah puisi yang terikat

oleh aturan-aturan, aturan-aturan tersebut antara lain :- Jumlah Kata dalam 1 baris- Jumlah baris dalam 1 bait- Persajakan (rima)- Banyak suku kata tiap baris- Irama

Page 3: Menanggapi pembacaan puisi_lama

Ciri-ciri puisi lama :- Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama

pengarangnya.- Merupakan sastra lisan (disampaikan dari mulut

kemulut).- Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah

baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima.

Page 4: Menanggapi pembacaan puisi_lama

Puisi lama terbagi menjadi 7, yaitu sebagai berikut :1. Mantra , ucapan-ucapan yang dianggap memiliki

kekuatan gaib2. Karmina , pantun kilat seperti pantun tetapi pendek3. Seloka , pantun berkait4. Gurindam , berdirikan tiap bait 2 baris, bersajak a-

a-a-a dan berisi nasehat5. Syair , puisi yang bersumber dari arab6. Talibun , sejenis pantun namun mempunyai jumlah

garis yang genap7. Pantun , puisi yang dilisankan dan kadang

dilagukan

Page 5: Menanggapi pembacaan puisi_lama

PANTUN Pantun adalah puisi yang dilisankan dan kadang dilagukanCiri-ciri nya adalah sebagai berikut :1. Memiliki empat baris terdiri dari 2 sampiran

dan 2 isi.2. Memiliki rima atau persajakan abab3. Jumlah suku kata tiap baris ialah 8 sampai 12

suku kataPantun dapat digunakan untuk mencurahkan isi hati, menyatakan : cinta kasih, suka duka, kerinduan, kekecewaan, dan sebagainya.

Page 6: Menanggapi pembacaan puisi_lama

Hal yang dapt ditanggapi dalam pembacaan puisi meliputi hal berikut.1.    Penerangan unsur irama dalam pembacaan sebuah puisi dapat diartikan sebagai pengolahan nada yang menyangkut tinggi rendah dan panjang pendeknya nada. Berkaitan dengan irama, seorang pembaca puisi harus sadar akan kekuatan napas dan jangkauan vokal yang di miliki.

2.    Unsur mimik dan ekspresi dalam pembacaan puisi berkaitan dengan raut wajah dan gerak tubuh.

3.    Penerapan unsur kinesik (bisikan) dalam pembacaan puisi dapat diterapkan pada kata-kata yang bersifat tanya, keluhan, atau penekanan.

4.    Volume suara dalam pembacaan dapat menjakau seluruh pendengar, tidak terkesan dipaksakan, jelas, dan mantap.

5.    Penghayatan terhadap puisi dangan pemahaman tema atau isi puisi tersebut.

Page 7: Menanggapi pembacaan puisi_lama

Menanggapi berarti memberikan tanggapan. Khususnya, terhadap karya orang laain. Tujuan memberikan tanggapan adalah untuk memberikan perbaikan, semangat atau motivasi bila komentar yang diungkapkan bersifat membangun/positif.Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menanggapi pembacaan puisi lama adalah sebagai berikut :1. Lafal (artikulasi), berkaitan dengan

pengucapan kata-kata.2. Intonasi atau laju kalimat3. Ekspresi, berkaitan dengan pernyataan

perasaan hasil penjiwaan isi puisi.

Page 8: Menanggapi pembacaan puisi_lama

Jenis-jenis pantun berdasarkan isi :1. Pantun Nasihat, Pantun yang bertujuan untuk

mengarahkan atau menegur orang lain untuk menjadi lebih baik. Contoh :

Ditepi kali saya menyinggahMenghilang penat menahan jeratOrang tua jangan di sanggahAgar selamat dunia akhirat

2. Pantun Muda, Pantun yang diperuntukkan bagi kaum muda (remaja) sehingga berisikan tentang masalah cinta. Contoh :

Manis manis sekepal gulaLebih manis sesendok maduManis manis senyum si jandaLebih manis senyum bibirmu

Page 9: Menanggapi pembacaan puisi_lama

3. Pantun jenaka, pantun yang bertujuan untuk menghibur orang yang mendengar dan dijadikan sebagai media untuk saling menyindir. Contoh:

Elok berjalan kota tuakiri kanan berbatang sepatElok orang berbini tuaPerut kenyang ajaran dapat

4. Panatun teka-teki, pantun yang berisi teka-teki atau tebakan, biasanya dibutuhkan jawaban atas teka-teki. Contoh:

Tugal padi jangan bertangguhKunyit kebun siapa galinyaKalau tuan cerdik sungguhLangit tergantung mana talinya

Page 10: Menanggapi pembacaan puisi_lama

5. Pantun agama, pantun yang berisi nasehat atau petuah yang memiliki makna mendalam sebagai sebuah pedoman dalam menjalani hidup. Yang mendorong kita untuk tidak melanggar aturan agama. Contoh:

Kalau menegakkan benang basahAib malu orang sekampungKalau menegakkan agama yang salahHidup mengerang mati menanggung

6. Pantun adat, pantun yang menggunakan gaya bahasa bernuansa kedaerahan dan kental akan unsur adat kebudayaan tanah air. Contoh:

Lebat daun bunga tanjungBerbau harum bunga cempakaAdat dijaga pusaka dijunjungBaru terpelihara adat pusaka

Page 11: Menanggapi pembacaan puisi_lama

7. Pantun dagang, pantun yang berisi rangkaian kata-kata yang merefleksikan nasib atau keadaan seseorang. Contoh:

Tudung saji hanyut terapungHanyut terapung diair sungaiNiat hati hendak pulang kampungapa daya tangan tak sampai

8. Pantun anak-anak, pantun yang diperuntukkan untuk anak-anak sehingga isi yang disampaikan berhubungan dengan anak-anak. Contoh:

Dibawa itik pulang petangDapat dirumput bilang-bilangMelihat ibu sudah datangHati cemas menjadi hilang

Page 12: Menanggapi pembacaan puisi_lama

9. Pantun kepahlawanan, pantun yang berhubungan dengan semangat kepahlawanan. Contoh :

Adakah perisai bertali rambutRambut dipintal akan cemaraAdakah misai tahu takutKamipun muda lagi perkasa

Page 13: Menanggapi pembacaan puisi_lama