MEMBANGUN JARINGAN KEMITRAANdistan.jabarprov.go.id/distan/uploads/files...bermitra dalam program...

24
MEMBANGUN JARINGAN KEMITRAAN Posted on April 22, 2015by teguhlibertypml PENGANTAR Kemitraan secara umum akan terjalin bilamana terdapat pihak yang merasakan adanya kelemahan implementasi bila sebuah pembangunan hanya menjadi focus of interest satu pihak saja. Dengan kata lain bahwa kemitraan sejatinya merupakan solusi yang tepat bagi pihak yang mencita-citakan adanya percepatan progres pembangunan. Kemitraan merupakan model pengelolaan sumber daya yang tepat bila terkait dengan barang publik (public goods) misalnya dalam hal pemeliharaan dan pelestarian lingkungan seperti program menabung pohon dimana baik masyarakat maupun pemerintah memiliki kepentingan dengan keberadaannya. Masyarakat sekitar lahan yang ditanami pohon baik secara ekonomi maupun sosial sangat berharap banyak terhadap pohon yang ditanam. Sementara, disisi yang lain pemerintah memiliki kepentingan yang lebih besar terhadap penanaman kembali lahan kritis, tidak hanya dari sisi ekonomi tetapi juga dari sisi ekologi. Dalam kemitraan, seluruh elemen mendapatkan apa yang menjadi kebutuhannya. Sinergi antar elemen menjadi kunci dalam memainkan perannya masing-masing. Bangunan kemitraan harus didasarkan padahal-hal berikut: kesamaan perhatian (common interest) atau kepentingan, adanya sikap saling mempercayai dan saling menghormati, tujuan yang jelas dan terukur, dan kesediaan untukberkorban baik, waktu, tenaga, maupun sumber daya yang lain. Secara umum, prinsip-prinsip kemitraan adalah persamaan atau equality, keterbukaan atau transparancy dan saling menguntungkan atau mutual benefit. Sejatinya membangun kemitraan sangatlah penting untuk membuka akses menuju kemandirian masyarakat terutama dalam memasarkan hasil produksinya atau bermitra dalam program menabung pohon . Disamping itu, membangun kemitraan merupakan salah satu mata tugas dari seorang Fasilitator program menabung pohon selain komunikasi dialogis dan mengorganisasikan masyarakat. Hal-hal yang harus difahami oleh Fasilitator tentang Membangun Jaringan Kemitraan 1. Memahami hakikat jaringan kemitraan 2. Memiliki kesadaran akan pentingnya membangun jaringan kemitraan. 3. Mengidentifikasi/memetakan posisi jaringan kemitraan

Transcript of MEMBANGUN JARINGAN KEMITRAANdistan.jabarprov.go.id/distan/uploads/files...bermitra dalam program...

Page 1: MEMBANGUN JARINGAN KEMITRAANdistan.jabarprov.go.id/distan/uploads/files...bermitra dalam program menabung pohon . Disamping itu, membangun kemitraan merupakan salah satu mata tugas

MEMBANGUN JARINGAN KEMITRAAN

Posted on April 22, 2015by teguhlibertypml

PENGANTAR

Kemitraan secara umum akan terjalin bilamana terdapat pihak yang merasakan

adanya kelemahan implementasi bila sebuah pembangunan hanya menjadi focus of

interest satu pihak saja. Dengan kata lain bahwa kemitraan sejatinya merupakan

solusi yang tepat bagi pihak yang mencita-citakan adanya percepatan progres

pembangunan. Kemitraan merupakan model pengelolaan sumber daya yang tepat

bila terkait dengan barang publik (public goods) misalnya dalam hal pemeliharaan

dan pelestarian lingkungan seperti program menabung pohon dimana baik

masyarakat maupun pemerintah memiliki kepentingan dengan keberadaannya.

Masyarakat sekitar lahan yang ditanami pohon baik secara ekonomi maupun sosial

sangat berharap banyak terhadap pohon yang ditanam. Sementara, disisi yang lain

pemerintah memiliki kepentingan yang lebih besar terhadap penanaman kembali

lahan kritis, tidak hanya dari sisi ekonomi tetapi juga dari sisi ekologi.

Dalam kemitraan, seluruh elemen mendapatkan apa yang menjadi kebutuhannya.

Sinergi antar elemen menjadi kunci dalam memainkan perannya masing-masing.

Bangunan kemitraan harus didasarkan padahal-hal berikut: kesamaan perhatian

(common interest) atau kepentingan, adanya sikap saling mempercayai dan saling

menghormati, tujuan yang jelas dan terukur, dan kesediaan untukberkorban baik,

waktu, tenaga, maupun sumber daya yang lain. Secara umum, prinsip-prinsip

kemitraan adalah persamaan atau equality, keterbukaan atau transparancy dan

saling menguntungkan atau mutual benefit.

Sejatinya membangun kemitraan sangatlah penting untuk membuka akses menuju

kemandirian masyarakat terutama dalam memasarkan hasil produksinya atau

bermitra dalam program menabung pohon . Disamping itu, membangun kemitraan

merupakan salah satu mata tugas dari seorang Fasilitator program menabung pohon

selain komunikasi dialogis dan mengorganisasikan masyarakat.

Hal-hal yang harus difahami oleh Fasilitator tentang Membangun Jaringan

Kemitraan

1. Memahami hakikat jaringan kemitraan

2. Memiliki kesadaran akan pentingnya membangun jaringan kemitraan.

3. Mengidentifikasi/memetakan posisi jaringan kemitraan

Page 2: MEMBANGUN JARINGAN KEMITRAANdistan.jabarprov.go.id/distan/uploads/files...bermitra dalam program menabung pohon . Disamping itu, membangun kemitraan merupakan salah satu mata tugas

4. Memahami tujuan membangun jaringan kemitraan.

5. Memahani prinsip dalam membangun jaringan kemitraan.

6. Menerapkan Strategi dalam membangun jaringan kemitraan.

7. Menguasai pola-pola jaringan kemitraan.

MEMAHAMI JARINGAN KEMITRAAN

Pengertian

Jejaring kerja dan kemitraan pada lazimnya juga dikenal dengan istilah

“partnership”. Secara etimologis, istilah “partnership” berasal dari kata “partner”

yang berarti pasangan, jodoh, sekutu atau kompanyon. Sedangkan “partnership”

diterjemahkan sebagai persekutuan atau perkongsian. Dengan demikian, kemitraan

dapat dimaknai sebagai suatu bentuk persekutuan antar dua pihak atau lebih yang

membentuk satu ikatan kerjasama di suatu bidang usaha tertentu atau tujuan

tertentu sehingga dapat memperoleh manfaat hasil yang lebih baik. Jaringan atau

Networking adalah proses kebersamaan. Selain itu, networking juga diartikan

sebagai jalinan hubungan yang bermanfaat dan salingmenguntungkan. Dalam arti

kata lain, membangun networking haruslah berlandaskan prinsip saling

menguntungkan dan komunikasidua arah (dialogis). Pada kenyataannya di

lapangan, jejaring kerja dan kemitraan dapat dimaknai menjadi dua: pertama,

bahwa walaupun pada tataran konseptual terdapat sentuhan kesamaan, namun pada

praktiknya antara membangun jejaring kerja dengan kemitraan terdapat perbedaan.

Jejaring kerja merupakan bentuk kerja sama yang masih belum konkret wujudnya

karena peran para pihak belum bisa dimainkan. Sementara di sisi yang lain,

kemitraan merupakan wujud yang lebih konkret dari jalinan kerjasama karena

semua pihak yang terlibat dalam kemitraan mengetahui dan mampu memainkan

perannya masing-masing sesuai dengan aturan ataupun batasan yang telah

disepakati bersama. Kedua, bahwa jaringan kemitraan merupakan awal dari jalinan

kemitraan atau dengan kata lain bahwa tindak lanjut dari jaringan kemitraan. Pada

titik ini, antara Fasilitator dan Jaringan kemitraan dapat diibaratkan sebagai sebuah

mata uang dimana masing-masing sisinya tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

Hakikat Membangun Jaringan Kemitraan

Dalam era modern saat ini dimana segala sesuatunya dapat dikendalikan dengan

teknologi mutakhir, kesuksesan lembaga atau organisasi masih tetaplah sangat

tergantung pada keberhasilan menciptakan kemitraan. Secara garis besar, kita

sangat membutuhkan kemitraan untuk menjadikan kehidupan kita lebih sukses.

Demikianpula bagi fasilitator, jika mau dikatakan profesional dan kompeten di

Page 3: MEMBANGUN JARINGAN KEMITRAANdistan.jabarprov.go.id/distan/uploads/files...bermitra dalam program menabung pohon . Disamping itu, membangun kemitraan merupakan salah satu mata tugas

bidangnya maka sudah barang tentu dalam melaksanakan kegiatan fasilitasi dan

pendampingan semua program seharusnya sudah terkoneksi dengan berbagai

sumber dalam suatu kemitraan. Harus disadari bahwa menjalin hubungan sosial

dengan siapapunmerupakan bagian penting dalam menjalankan segala aktivitas

kehidupan. Bagi seorang fasilitator membangun kemitraan merupakan hal yang

esensial mengingat peran yang harus dimainkan sebagai garda terdepan pihak yang

melakukan pendampingan program menabung pohon. Sementara aktivitas program

menabung pohon itu sendiri memiliki misi jangka panjang sebagai pemantik agar

masyarakat tahu dan mau serta mampu menolong dirinya sendiri dalam

menyelesaikan setiap permasalahan lingkungan serta ekonomi yang dihadapi.

Semua itu ditempuh agar masyarakat mampu bertransformasi menjadi komunitas

peduli lingkungan yang berbasis usaha di bidang lingkungan.

Membangun jaringan kemitraan pada hakikatnya adalah sebuah proses membangun

komunikasi atau hubungan, berbagi ide, informasi dan sumber daya atas dasar

saling percaya (trust) dan saling menguntungkan di antara pihak-pihak yang

bermitra, yang dituangkan dalam bentuk nota kesepahaman atau perjanjian kontrak

tertentu guna mencapai kesuksesan bersama yang lebih besar. Dari definisi tersebut

dapat dijelaskan bahwa membangun jejaring kerja dan kemitraan pada dasarnya

dapat dilakukan jika pihak-pihak yang bermitra memenuhi persyaratan sebagai

berikut:

▪ Ada dua pihak atau lebih organisasi;

▪ Memiliki kesamaan visi dalam mencapai tujuan organisasi;

▪ Ada kesepahaman atau kesepakatan;

▪ Saling percaya dan membutuhkan;

▪ Komitmen bersama untuk mencapai tujuan yang lebih besar.

MEMBANGUN JARINGAN KEMITRAAN

Pentingnya Membangun Jaringan Kemitraan

Membangun jaringan kemitraan dalam pelaksanaan program menabung pohon

menjadi sangat penting baik secara individu atau organisasi. Kemitraan tersebut

digalang dengan maksud untuk memfasilitasi atau membuka akses masyarakat

kepada sumberinformasi, teknologi dan sumber daya lainnya yang dibutuhkan.

Tujuan Membangun Jaringan Kemitraan

Page 4: MEMBANGUN JARINGAN KEMITRAANdistan.jabarprov.go.id/distan/uploads/files...bermitra dalam program menabung pohon . Disamping itu, membangun kemitraan merupakan salah satu mata tugas

Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai membangun jaringan kemitraan, yaitu

sebagai berikut :

▪ Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Pemanfaat

Salah satu tujuan membangun jaringan kemitraan adalah membangun kesadaran

masyarakat pelaku utama dalam pemeliharaan dan pelestarian lingkungan melalui

program menabung pohon. Dalam jangka panjang, kemitraan yang terjalin antara

fasilitator dengan masyarakat pemanfaat memiliki nilai strategis dalam

Menumbuhkan minat dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program

menabung pohon.

▪ Mensinergikan Program

Program menabung pohon sebetulnya bisa disinergikan dengan program

peningkatan ekonomi masyarakat dengan syarat bila terbangun komunikasi dua

arah (komunikasi dialogis) yang baik antara satu pihak dengan pihak yang lain,

antara lain gerakan penghijauan yang dilakukan oleh berbagai pihak baik oleh

instansi pemerintah, swasta, sekolah, perguruan tinggi, perbankan maupun industri.

Fasilitator dapat memfasilitasi pengadaan bibit dan teknik penanaman yang baik

agar gerakan penghijauan dapat dijaga aspek keberlanjutannya.Juga Anggaran yang

telah diprogramkan untuk rehabilitasi dan konservasi lahan dan tanah kritis bisa

disinergikan dalam program menabung pohon.

Prinsip Membangun Jaringan Kemitraan

Dalam membangun jaringan kemitraan diperlukan adaya prinsip-prinsip yang harus

disepakati bersama agar terjalin kuat dan berkelanjutan. Prinsip-prinsip tersebut di

antaranya adalah:

▪ Kesamaan Visi-Misi

Kemitraan hendaknya dibangun atas dasar kesamaan visi dan misi, serta tujuan

organisasi. Kesamaan visi dan misi menjadi motivasi dan perekat pola kemitraan

tersebut.

▪ Kepercayaan (trust)

Setelah adanya kesamaan visi dan misi maka prinsip berikutnya yang tidak kalah

penting adalah adanya rasa saling percaya antar pihak yang bermitra. Kepercayaan

adalah modal dasar dalam membangun kemitraan yang sinergis dan mutualis.

Untuk dapat dipercaya, maka komunikasi yang dibangun harus dilandasi oleh itikad

(niat) yang baik dan menjunjung tinggi kejujuran.

Page 5: MEMBANGUN JARINGAN KEMITRAANdistan.jabarprov.go.id/distan/uploads/files...bermitra dalam program menabung pohon . Disamping itu, membangun kemitraan merupakan salah satu mata tugas

▪ Saling Menguntungkan

Asas saling menguntungkan merupakan pondasi yang kuat dalam membangun

kemitraan. Jika dalam bermitra ada salah satu pihak yang merasa dirugikan ataupun

merasa tidak mendapat manfaat lebih, maka akan mengganggu keharmonisan dalam

bekerja sama. Antara pihak yang bermitra harus saling memberi kontribusi sesuai

peran masing-masing dan harus saling merasa diuntungkan dengan adanya jalinan

kemitraan.

▪ Efisiensi dan Efektifitas

Dengan mensinergikan beberapa sumber untuk mencapai tujuan yang sama

diharapkan mampu meningkatkan efisiensi waktu, biaya dan tenaga. Efisiensi

tersebut tentu saja tidak mengurangi kualitas proses dan hasil, justru sebaliknya

malah dapat meningkatkan kualitas proses dan poduk yang dicapai. Tingkat

efektifitas pencapaian tujuan menjadi lebih tinggi jika proses kerja kita melibatkan

mitra kerja. Dengan kemitraaan dapat dicapai kesepakatan-kesepakatan dari pihak

yang bermitra tentang siapa melakukan apa sehingga pencapaian tujuan diharapkan

akan menjadi lebih efektif.

▪ Komunikasi Dialogis

Komunikasi timbal balik dilaksanakan secara dialogis atas dasar saling menghargai

satu sama lainnya. Komunikasi dialogis merupakan pondasi dalam membangun

kerjasama. Tanpa komunikasi dialogis akan terjadi dominasi pihak yang satu

terhadap pihak yang lainnya yang pada akhirnya dapat merusak hubungan yang

sudah dibangun.

▪ Komitmen yang Kuat

Kemitraan akan terbangun dengan kuat dan permanen jika ada komitmen satu sama

lain terhadap kesepakatan-kesepakatan yang dibuat bersama.

Strategi Membangun Jejaring Kerja dan Kemitraan

Strategi membangun jejaring kerja dan kemitraan merupakan upaya untuk

mengantisipasi agar kemitraan tersebut tidak menemui kebuntuan atau kegagalan

karena hal-hal yang tidak prinsip atau kesalah- pahaman bisa terjadi. Dalam

membangun strategi kemitraan dapat dilakukan dengan panduan berikut :

▪ Membangun kemitraan bukan sekedar bertukar kartu nama dan berkenalan

Jika sebagian besar orang merasa kurang berhasil membangun jejaring kerja

(networking) karena mereka hanya berkenalan atau bertukar kartu nama. Setelah

Page 6: MEMBANGUN JARINGAN KEMITRAANdistan.jabarprov.go.id/distan/uploads/files...bermitra dalam program menabung pohon . Disamping itu, membangun kemitraan merupakan salah satu mata tugas

tiba di rumah kartu nama itu hanya disimpan dalam laci, maka akan sulit bisa

mengingat siapa mereka. Sedangkan untuk membangun kekuatan networking hanya

bisa dikerjakan dengan cara yang terorganisasi dengan baik.

▪ Jadilah pendengar yang baik

Pada umumnya, para penyuluh kehutanan senang membicarakan tentang diri

mereka sendiri. Mereka akan selalu berpikir: ”apa yang bisa saya peroleh?” atau “apa

keuntungan percakapan ini untuk fasilitator sendiri?” Berikut adalah keuntungan

menjadi pendengar yang baik:

▪ Kita akan mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya dalam kesempatan

pertemuan singkat tersebut Misalnya mendapatkan informasi tentang

keluarga, kelompok mereka, masalah usaha dan kemajuannya serta pribadi

mereka jalankan saat ini. Hal ini sangat penting guna memberikan perlakuan

yang paling tepat dan di sisi lain mereka juga terkesan pada diri kita sebagai

penyuluh.

▪ Fokus pada tujuan

Dengan menjadi pendengar yang baik kita akan mampu memvisualisasikan siapa

saja yang harus kita dekati. Sehingga tidak perlu membuang waktu dengan

mengikuti perkumpulan yang tidak berhubungan dengan target yang ingin kita

capai. Karena kekuatan networking terletak pada kualitas dibandingkan dengan

kuantitas atau jumlahnya. Upayakan dalam 3 hari atau 72 jam kita harus berusaha

terus menjalin komunikasi dengan mereka agar mereka tidak melupakan kita begitu

saja Langkah yang bisa kita lakukan adalah mengirimkan sms, telepon, e-mail, kartu

pos, ataupun surat.

▪ Bersikap sabar tetapi aktif dan proaktif dalam anggota

Memberi bisa dilakukan dalam berbagai cara entah dalam bentuk pelayanan atau

kontribusi kepada perorangan maupun group. Milikilah nilai tersendiri bagi orang

lain dengan menciptakan kerjasama yang memberikan kemudahan dan berbagai

nilai yang menguntungkan mereka.

▪ Bersikap lebih cerdas dan selalu menyampaiakan informasi yang akurat dan

apa adanya

Caranya adalah dengan terus belajar banyak hal setiap ada kesempatan (banyak

membaca, mengikuti seminar, workshop, kompetisi, expo dan lain-lain) sehingga

Page 7: MEMBANGUN JARINGAN KEMITRAANdistan.jabarprov.go.id/distan/uploads/files...bermitra dalam program menabung pohon . Disamping itu, membangun kemitraan merupakan salah satu mata tugas

kita akan lebih dikenal dibandingkan orang lain karena kelebihan ilmu pengetahuan

yang kita miliki.

▪ Kesinambungan komunikasi

Fasilitator harus selalu meluangkan waktu melakukan komunikasi guna

mengembangkan dan mempertahankan hubungan yang sudah terbangun. Hanya

melalui komunikasi, fasilitator dapat menjalin hubungan dengan para pelaku utama

▪ Peduli lingkungan

Fasilitator harus memiliki rasa kepedulian terhadap lingkungan dan kehidupan

masyarakat disekitarnya. Banyak cara untuk mewujudkannya seperti ikut

berpartisipasi dalam kegiatan – kegiatan di masyarakat

▪ Membangun citra diri sebagai wirausaha

Membangun citra sebagai wirausaha dapat dilakukan dengan cara meningkatkan

kemampuan berkomunikasi, komitmen atas prinsip dan janji, professional, peduli

terhadap pelaku utama dan pelaku dan yang tidak kalah penting adalah menjaga

penampilan sebagai fasilitator

LANGKAH-LANGKAH DALAM MEMBANGUN JARINGAN KEMITRAAN

Identifikasi atau Pemetaan Objek Mitra

Fasilitator perlu melakukan identifikasi atau memetakan pelaku utama dan pelaku

usaha serta lembaga atau organisasi yang sekiranya bisa diajak bermitra baik di

wilayah kerjanya maupun wilayah yang lebih luas. Identifikasi didasarkan pada

karakteristik dan kebutuhan bermitra. Pemetaan dilakukan secara berhadap mulai

dariscope yang lebih kecil kepada scope yang lebih besar. Berikut adalah contoh

identifikasi atau pemetaan mitra / kelompok untuk program menabung pohon yang

berpotensi dijadikan mitra kerja: Kelompok Mayarakat yang sudah maju; Tokoh-

tokoh masyarakat yang berpengaruh; Dunia Usaha dan Industri; Koperasi/KUD;

Lembaga Pemerintah (Dinas-dinas terkait, UPT, dsb)

Menggali Informasi

Langkah selanjutnya setelah melakukan identifikasi dan pemetaan kebutuhan adalah

menggali informasi tentang tujuan organisasi, ruang lingkup pekerjaan atau bidang

garapan, visi misi dan sebagainya. Informasi-informasi tersebut berguna untuk

menjajagi kemungkinan membangun jaringan kemitraan. Pengumpulan informasi

Page 8: MEMBANGUN JARINGAN KEMITRAANdistan.jabarprov.go.id/distan/uploads/files...bermitra dalam program menabung pohon . Disamping itu, membangun kemitraan merupakan salah satu mata tugas

dapat dilakukan dengan pendekatan personal, informal dan formal. Pendekatan

personal lebih menekankan pada pendekatan secara pribadi/intim tanpa

memperhatikan sisi-sisi kelembagaan formal. Pendekatan personal dapat dilakukan

dengan mendatangi rumahnya dengan tujuan untuk ngobrol tentang informasi yang

ingin didapatkan. Pendekatan informal dilakukan dengan memanfaatkan hubungan

baik yang sudah terjalin. Pendekatan formal dilakukan dengan memanfaatkan posisi

atau peran seseorang dalam sebuah lembaga. Dalam beberapa kasus, pendekatan

personal dan informal akan lebih efektif bila dibandingkan dengan pendekatan

formal.

Menganalisis Informasi

Berdasarkan data dan informasi yang terkumpul selanjutnya dianalisis dan

menetapkan mana pihak-pihak yang relevan dengan permasalahan dan kebutuhan

yang diperlukan utuk dihadapi.

Penjajagan Kerjasama

Dari hasil analisi data dan informasi, perlu dilakukan penjajagan lebih mendalam

dan intensif dengan pihak-pihak yang memungkinkan diajak kerjasama. Penjajagan

dapat dilakukan dengan cara melakukan audensi atau presentasi tentang program

menabung pohon

Penyusunan Rencana Kerja

Apabila beberapa pihak telah sepakat untuk bekerja sama, maka langkah selanjutnya

adalah penyusunan rencana kerja sama. Dalam perencanaannya harus melibatkan

pihak-pihak yang akan bermitra sehingga semua aspirasi dan kepentingan setiap

pihak dapat terwakili.

Membuat Kesepakatan

Para pihak yang ingin bermitra perlu untuk merumuskan peran dan tanggung jawab

masing-masing pihak pada kegiatan yang akan dilakukan bersama yang dituangkan

dalam Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU).

Penandatanganan Akad Kerjasama (MoU)

Nota Kesepakatan yang sudah dirumuskan selanjutnya ditandatangani oleh pihak-

pihak yang bermitra.

Pelaksanaan Kegiatan

Page 9: MEMBANGUN JARINGAN KEMITRAANdistan.jabarprov.go.id/distan/uploads/files...bermitra dalam program menabung pohon . Disamping itu, membangun kemitraan merupakan salah satu mata tugas

Pelaksanaan kegiatan merupakan tahapan implementasi dari rencana kerjasama

yang sudah disusun bersama dalam rangka mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.

Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tanggungjawab dan peran masing-masing pihak

yang bermitra.

Monitoring dan Evaluasi

Selama pelaksanaan program menabung pohon perlu dilakukan monitoring

dan evaluasi. Tujuan monitoring adalah memantau perkembangan pelaksanaan

kegiatan sehingga dapat dicegah terjadinya penyimpangan (deviasi) dari tujuan yang

ingin dicapai. Selain itu juga segala permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan

kegiatan dapat dicarikan solusinya. Hasil monitoring dapat dijadikan dasar untuk

melakukan evaluasi. Perlu dilakukan evaluasi bersama antar pihak yang bermitra

untuk mengetahui kegiatan yang belum berjalan sesuairencana dan mana yang

sudah, tujuan mana yang sudah tercapai dan mana yang belum, masalah atau

kelemahan apa yang menghambat pencapaian tujuan dan penyebabnya.

Perbaikan

Hasil evaluasi oleh pihak-pihak yang bermitra akan dipakai sebagai dasar dalam

melakukan perbaikan dan pengambilan keputusanselanjutnya apakah kerjasama

akan dilanjutkan pada tahun berikutnya atau tidak.

Rencana Tindak Lanjut

Apabila pihak-pihak yang bermitra memandang penting untuk melanjutkan

kerjasama, maka mereka perlu merencanakan kembali kegiatan yang akan

dilaksanakan pada tahun berikutnya. Dalam Perencanaan selanjutnya perlu

mempertimbangkan hasil evaluasi dan refleksi sebelumya. Disamping itu, mungkin

dipandang perlu untuk memperpanjang akad kerjasama dengan atau tanpa

perubahan nota kesepakatan.

Pola Kemitraan

Pihak mana saja yang berpotensi menjadi mitra fasilitator menabung pohon dan

bagaimana pola kemitraan serta pesan masing-masing mitra dapat dituangkan

dalam perjanjian kerja. Pola kemitraan yang sudah berjalan perlu disempurnakan

dengan melibatkan pihak – pihak yang bermitra. Tujuannya adalah untuk

menemukan pola kemitraan yang lebih tepat dimana pihak-pihak yang bermitra

dapatmemainkan perannya masing-masing dengan lebih baik.

Page 10: MEMBANGUN JARINGAN KEMITRAANdistan.jabarprov.go.id/distan/uploads/files...bermitra dalam program menabung pohon . Disamping itu, membangun kemitraan merupakan salah satu mata tugas

SESSION CLOSING

Membangun Jaringan Kemitraan merupakan hal yang sangat strategis bagi seorang

FASILITATOR. Hal ini dikarenakan adanya fakta kompleksitas permasalahan

lingkungan di lapangan yang terlihat dari munculnya berbagai kepentingan dari

berbagai pihak. Setidaknya kepentingan ekonomi yang selama ini menjadi arus

utama harus disejajarkan dengan kepentingan sosial dan ekologi berupa program

menabung pohon dengan tujuan agar keberlanjutan atau kelestarian lingkungan

dapat dijaga pada masa yang akan datang. Pada titik ini, Fasilitator Menabung

Pohon beserta dengan pelaku yang lain perlu bersinergi dalam sebuah wadah

kemitraan yang kuat agar visi, misi dan tata nilai Pertamina Foundation dapat

tercapai.

Langkah Membangun Kerjasama

Dengan Orang Lain Yang Efektif dan

Sukses By Aris Wahyu Ekarini

Menjalankan usaha dengan sistim kerjasama kurang lebih seperti

ibarat pernikahan. Banyak dari mereka tidak bekerja sama dengan

komitmen yang baik dan beberapa malah berakhir dengan

perselisihan.

Page 11: MEMBANGUN JARINGAN KEMITRAANdistan.jabarprov.go.id/distan/uploads/files...bermitra dalam program menabung pohon . Disamping itu, membangun kemitraan merupakan salah satu mata tugas

Bentuk kerjasama yang dilakukan terdapat 2 (dua) jenis yaitu

kerjasama jangka panjang dengan perjanjian dibuat secara hukum

dan kerjasama jangka pendek yang hanya sekedar ingin mencoba

peruntungan di dunia bisnis.

Strategi sukses membangun usaha kerjasama

dengan orang lain secara efektif

Apabila anda ingin membangun sebuah kerjasama dengan orang lain

dan memiliki jangka waktu yang lama, beberapa langkah di bawah ini

bisa dijadikan sebagai acuan, antara lain:

#1 Berawal dari visi dan misi bersama Yang dimaksud dengan visi adalah tujuan apakah yang akan dicapai

bersama dan misi adalah cara yang ditempuh supaya visi tersebut

menjadi nyata.

Hal ini lah yang harus dibentuk oleh mitra bisnis tersebut, agar dalam

pelaksanaanya seiring sejalan karena memiliki fokus tujuan yang

sama walaupun dalam praktiknya cara yang digunakan pasti akan

berbeda, tetapi anggaplah perbedaan ini sebagai cara untuk

menyempurnakan langkah menuju tujuan yang sama.

Selalu luangkan waktu untuk mendiskusikan dengan mitra anda

mengenai visi dan misi perusahaan, cara menghadapi masalah yang

timbul, terobosan baru yang mampu memberikan energi dan motivasi

dalam menjalankan bisnis tersebut agar bisa menjadi lebih ideal.

#2 Kejelasan mengenai harapan dan kebutuhan Membangun usaha dengan orang lain sudah tentu memiliki

kebutuhan tertentu yang sudah dipikirkan secara matang seperti

menjalin kerjasama untuk dapat mendapatkan modal, keahlian

tertentu yang tidak dimiliki, atau juga demi memperluas jaringan kerja.

Untuk alasan seperti itu tidak selalu diungkapkan oleh rekan bisnis

kita dengan maksud agar tidak timbul pemikiran negative yang bisa

mengakibatkan hubungan yang menjadi renggang.

Karena manusia adalah individu yang lemah bisa berubah dari waktu

ke waktu yang diakibatkan perubahan lingkungan atau faktor yang

Page 12: MEMBANGUN JARINGAN KEMITRAANdistan.jabarprov.go.id/distan/uploads/files...bermitra dalam program menabung pohon . Disamping itu, membangun kemitraan merupakan salah satu mata tugas

lain sehingga diperlukan pengungkapan dalam menjalankan

komitmen yang tertulis serta terperinci di dalam perjanjian kontrak

secara legal.

Selalu gali lebih dalam apa yang diharapkan mitra dari Anda dan

berusahalah untuk memenuhinya. Selain itu perlu adanya rencana

cadangan sebagai antisipasi ketika hal buruk terjadi baik menyangkut

kepentingan pribadi maupun untuk usaha yang dibangun bersama.

#3 Mengdentifikasi keunggulan calon mitra kerja Identifikasi masing-masing kekuatan atau kemampuan yang paling

menonjol dari partner sangatlah diperlukan mengingat adanya tujuan

masing-masing individu agar tidak terlepas dari komitmen awal yang

disetujui bersama dalam melakukan usaha secara kerjasama.

Hendaknya pada saat berdiskusi mengenai kemampuan masing-

masing pihak sebaiknya juga dilakukan pencatatan agar lebih mudah

dilakukan analisa, menetapkan peran masing-masing mitra kemudian

dikolaborasikan satu dengan yang lain untuk menunjang kesuksesan

dalam berbisnis sehingga akan menambah keawetan dalam usaha

bersama.

Karena masing-masing individu pun juga tidak akan segan-segan

menyampaikan ide supaya mendukung semakin berkembangnya

usaha yang dibangun ini.

#4 Ketahui kelemahan calon rekan kerja dan bagaimana

cara mengatasinya Setiap individu pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan, sehingga

sebagai partner dalam usaha harus diketahui juga masing-masing

kelemahan agar bisa saling melengkapi dan menutupi.

Karena apabila kekurangan ini tidak diketahui usaha yang telah

dibangun akan cepat goyah dan tidak stabil pada saat terkendala

dengan hambatan.

Kekurangan tidak hanya berasal dari diri namun bisa saja terdapat

juga pada strategi, pengembangan produk/jasa, pemasaran dan

penjualan, manajemen tim, manajemen keuangan dan administrasi,

Page 13: MEMBANGUN JARINGAN KEMITRAANdistan.jabarprov.go.id/distan/uploads/files...bermitra dalam program menabung pohon . Disamping itu, membangun kemitraan merupakan salah satu mata tugas

serta operasional. Lakukanlah brain storming dalam 1 tim mengenai

masalah apa saja yang bisa muncul dan berdiskusi juga mengenai

solusi tepat yang akan bisa dilakukan untuk mengatasinya.

#5 Menetapkan tujuan perusahaan Dengan menentukan tujuan masing-masing individu dan tujuan

didirikan perusahaan akan sangat menunjang keberlangsungan dan

ekspektasi usaha tersebut. Pastikan untuk setiap tujuan yang telah

disusun dibuat secara terstruktur.

Selalu lakukan evaluasi dan pembaharuan terhadap tujuan yang telah

ditetapkan. Serta berikan masing-masing fungsi dan tugasnya agar

mampu bertanggung jawab terhadap apa yang menjadi

kewajibannya.

Dengan begitu tidak akan ada simpang siur mengenai apa yang yang

harus dilakukan demi sukses membangun usaha bersama.

#6 Langkah mengatasi rasa kecewa dan perselisihan Di setiap usaha yang dilakukan secara kerjasama, munculnya selisih

paham dan perbedaan pendapat pasti terjadi. Sehingga dibutuhkan

penanganan perselisihan dalam kemitraan dengan efektif sebagai

kunci untuk menjaga hubungan tetap stabil dan baik.

Apabila ada perasaan tidak suka antara satu dengan yang lain tidak

boleh dibiarkan berlarut-larut agar tidak menjadi akar pahit.

Jadwalkan setiap beberapa bulan sekali untuk acara gathering, agar

perselisihan, kekecewaan dan frustasi bisa diselesaikan dengan

suasana kekeluargaan dan lebih terasa hangat.

Simak juga artikel terkait mengenai menyusun komposisi tim kerja

yang efektif serta ulasan menarik lainnya tentang tahap penting saat

akan membuka usaha agar cepat sukses.

#7 Peran kerja yang jelas masing masing rekan bisnis Disaat awal pembentukan usaha kerjasama, berikanlah masing-

masing tugas dan perannya agar bisa mempertanggung jawabkan

pekerjaan sehingga visi misi yang sudah dibentuk bisa terwujud.

Page 14: MEMBANGUN JARINGAN KEMITRAANdistan.jabarprov.go.id/distan/uploads/files...bermitra dalam program menabung pohon . Disamping itu, membangun kemitraan merupakan salah satu mata tugas

Kerjasama yang saling mendukung dan melengkapi satu sama lain

dapat meminimalisir adanya selisih paham yang bisa menghancurkan

hubungan yang telah dibina. Selamat mencoba semoga bisa memberi

manfaat menuju kesuksesan membangun usaha bersama mitra bisnis

anda.

Nana Sudiana

Pembelajar literasi & Aktivis Filantropi

Nana Sudiana, seorang yang berkeinginan besar untuk terus belajar dan saat yang sama bisa

berkontribusi dan mempersembahkan kebaikan pada lingkungan sekitar.

Cara Cerdas Membangun Jejaring 7 April 2011 03:46 Diperbarui: 26 Juni 2015 07:03 2804 0 1

Membangun jejaring bagi manusia modern seperti saat ini amat penting nilainya. Tanpa jejaring

sejumlah hal akan kesulitan kita lakukan. Jejaring ini menjadi vital bagi kita secara personal maupun

kolektif karena kompleksitas persoalan kehidupan kini memaksa kita selalu berhubungan dengan

pihak lain. Saat yang sama, keterbatasan yang kita miliki juga membutuhkan bantuan pihak lain

secara mutlak. Nah, disinilah kita harus menemukan bagaimana secara cerdas kita membangun

jejaring.

Untuk sampai pada solusi membangun jejaring yang baik memang tidak seindah membuat sebuah

lukisan. Diperlukan skill khusus dan pengalaman yang panjang dalam rentang organisasi. Hal ini tidak

lain, karena membangun jejaring tidak semata-mata didominasi dengan kemampuan lobby maupun

komunikasi, apalagi masalah teknis bahasa. Kemampuan pengelolaan jejaring justeru ada pada

kolaborasi yang kuat pada kesabaran, keramahan, ketekunan dan kemauan untuk mendengar dan

berbagi. Disinilah persoalan jejaring mulai terlihat kendalanya, menemukan kesamaan persepsi

serta lebih jauh “kesamaan selera” adalah bukan hal mudah.Karena persoalan jejaring pula bukan

bermakna hubungan transaksional atau fungsional sesaat. Membangun jejaring berfokus pada

memelihara dan memabangun hingga merawat sampai batas waktu tak hingga.

Sukses membangun jejaring tak bisa diukur dengan sejumlah transaksi jangka pendek. Suksesnya

jejaring yang terawat justeru ada pada bagaimana kualitas hubungan kita secara organisasi dengan

Page 15: MEMBANGUN JARINGAN KEMITRAANdistan.jabarprov.go.id/distan/uploads/files...bermitra dalam program menabung pohon . Disamping itu, membangun kemitraan merupakan salah satu mata tugas

mitra-mitra kita. Bila terjadi perawatan yang baik terhadap jejaring organisasi kita, maka ukurannya

harus dilihat juga pada kualitas kemitraan secara organisasi maupun secara individual. Tertinggi

dalam menilai kualitas jejaring kita adalah mitra-mitra kita bukan lagi hanya jadi konsumen atau

donor kita, tapi mereka berdiri menjadi advocate (pembela) kita di tengah-tengah hiruk pikuk

kompleksitas hubungan yang ramai. Bila jejaring kita sampai kemudian berubah menjadi advocate,

maka bersyukurlah kita, berarti sebagian misi kita membangun jejaring terlihat hasilnya.

Membangun jejaring tidak cukup dengan satu atau dua pihak saja. Kita membutuhkan puluhan,

ratusan bahkan kalau perlu ribuan jejaring untuk bisa membantu kita

mencapai sebuah tujuan. Persoalan yang segera muncul dalam konteks ini tentu saja adalah

bagaimana cara kita memulai membuat jejaring lalu mengelolanya. Kebanyakan orang membangun

jejaring ketika membutuhkan sesuatu, tetapi idealnya, diperlukan tiga hal dalam membuat jejaring

yaitu : mulailah dengan membangun kepercayaan, tetapkanlah tujuan dan seleksi kontak yang kita

miliki.

1. Mulailah dengan membangun kepercayaan

Membangun jejaring pada dasarnya membangun kepercayaan. Karena sekuat apapun sebuah

jaringan yang terjalin tanpa kepercayaan, ia laksana sarang laba-laba, rapuh tak memiliki kekuatan

apa-apa. Dari seluruh orang yang kita kenal coba kita perhatikan, berapa yang kita yakin dan percaya

pada orang-orang tersebut. Jawabannya adalah, semakin dekat dan kita kenali dengan baik, maka

semakin yakin dan percayalah kita pada seseorang. Sebaliknya, semakin kita tidak punya informasi,

maka semakin kita kesulitan untuk bisa percaya.

Inilah hukum jejaring, tak kenal maka tak terhubung. Walau begitu, bila pun kita kita bisa kenal dan

mendapatkan informasi ada satu cara cerdas kita tetap mendapatkan kesempatan untuk bisa

terhubung. Cara itu tidak lain adalah dengan model referensi. Dengan pola ini, kita akan

mendapatkan kualitas jaringan yang sama karena adanya pihak lain yang bersedia memberikan

garansi terhadap jaringan baru yang akan kita tumbuhkan. Dengan model ini, jaringan yang akan kita

bangun tak akan mengalami kendala.

Secara definisi, mengembangkan jejaring, menurut Dianne Darling dalam bukunya Networking for

Career Success, adalah seni membangun dan mempertahankan hubungan yang saling

menguntungkan. Ada tiga jenis manusia di dunia ini : mereka yang membuat sesuatu terjadi,

mereka yang hanya memperhatikan sesuatu terjadi, dan mereka yang selalu khawatir terhadap

apa yang terjadi. Kita termasuk tipe yang mana ? Yang terbaik tentu saja mereka yang membuat

sesuatu terjadi dan mengetahui orang lain yang bisa membuat segala sesuatu terjadi. Dengan

berusaha mengenali pihak lain dan membiarkan mereka mengenal kita, maka kita memulai siklus

jejaring.

Reputasi dan kepercayaan sangat penting dalam jejaring. Reputasi adalah pandangan orang lain

terhadap kita. Ia ditentukan oleh kesan pertama. Reputasi dibangun agar orang lain mengenali kita -

bilamana kita efektif, bilamana kita bekerja baik dengan orang lain, bilamana kita tulus, bilamana

kita menghormati orang lain, dan sebagainya.Menjadi orang yang handal (reliable) sangat penting

Page 16: MEMBANGUN JARINGAN KEMITRAANdistan.jabarprov.go.id/distan/uploads/files...bermitra dalam program menabung pohon . Disamping itu, membangun kemitraan merupakan salah satu mata tugas

untuk tumbuhnya kepercayaan. Kita bisa jadi akan menghancurkan reputasi sendiri jika bertindak

tidak konsisten atau tidak bisa diduga.

2. Tetapkanlah Tujuan

Tujuan dalam membangun sebuah jejaring amat penting. Sebelum memulainya, ada baiknya kita

dengan yakin membuat dan menetapkan sebuah tujuan. Tujuan ini juga bernilai strategis, karena

dengan tujuan yang jelas, kita mengetahui apa yang ingin kita raih. Tujuan yang kita miliki haruslah

dibuat dengan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Realistic, and Timed). Dengan SMART kita

bisa mengukur sejauhmana tujuan yang telah kita lakukan mencapai sesuatu.

Dalam menetapkan tujuan juga kita harus terbukaterhadap setiap peluang yang ada. Namun saat

yang sama, kita juga harus Hhati-hati dengan sejumlah peluang yang ada di hadapan, jangan

sampai peluang-peluang itu membuat tujuan yang dibangun justeru tidak focus. Sebaliknya bila

tujuan yang dimiliki terlalu fokus, ini juga dikhawatirkan akan menyebabkan kondisi yang terlalu

kaku dalam aspek perencanaannya. Jadi dalam menetapkan tujuan, harus dibuat mana yang

memiliki fleksibilitas dan mana yang memang bersifat tetap. Jangan sampai ketika kita kurang

memahami aspek tadi, sejumlah peluang akan hilang.

3. Seleksi Kontak yang kita miliki

Dalam kaitan membangun jejaring kita tidak bisa tidak bersentuhan dengan kontak kita, baik yang

berstatus teman-teman, kolega kerja, anggota keluarga, dan berbagai kontak lainnya. Dari daftar

seperti itulah kita akan memulai melakukan kontak. Tapi, bila kita ingin memperluas jaringan yang

kita miliki, maka kita harus pula mulai berbicara dengan orang-orang yang sama sekali tidak dikenal.

Ketika kita berkomunikasi dengan orang asing dan membuat hubungan, kita telah menyelesaikan

satu langkah kunci di dalam membangun jejaring. Makin sering kita melakukannya, maka akan

semakin percaya diri. Cobalah hal yang sama kepada orang lain yang sekadar kenal.

Kita memiliki lebih banyak orang yang telah dikenal. Tetapi, pernahkah kita mengelompokkan

mereka secara spesifik, misalnya jejaring alumni, jejaring bisnis, jejaring tetangga, dan seterusnya?

Lalu, pernahkah kita membangun jejaring berdasarkan kesamaan hobi? Galilah informasi tentang

jejaring itu lebih jauh. Juga dengan siapa saja kita merasa nyaman berbicara, dengan dengan siapa

saja yang tidak?

Dalam menyusun data jejaring, ada tiga hal yang harus diperhatikan. Bersikap bijaklah di dalam tiga

hal yaitu : politik, agama, dan gender. Berhati-hatilah berbicara tentang hal tersebut. Hindarkan

upaya mengasingkan orang lain. Berikutnya, kita juga harus fokus pada kualitas, bukan kuantitas.

Setiap orang umumnya mengenali 200-250 orang. Secara otomatis, terlalu jauh untuk mewujudkan

jejaring melibatkan 10.000 orang. Sedikit sekali orang yang mampu membangun jejaring sebesar itu

secara baik. Tapi, jika kita fokus pada hubungan yang baik, jejaring 200-250 orang itu lebih dari

cukup.

Page 17: MEMBANGUN JARINGAN KEMITRAANdistan.jabarprov.go.id/distan/uploads/files...bermitra dalam program menabung pohon . Disamping itu, membangun kemitraan merupakan salah satu mata tugas

Peliharalah informasi jejaring agar tetap terorganisasi dengan baik dan paling mutakhir. Sekarang

identifikasi orang-orang dalam jejaring kita, telaah masing-masing mereka menurut bagaimana

mereka bisa membantu dan kita membantu mereka. Banyak orang dalam hidup kita yang ada hanya

karena kita menyukainya dan tanpa ada agenda spesifik. Yang lain adalah orang yang ingin

membantu kita dalam kehidupan profesional maupun personal, dan sebaliknya, kita juga ingin

membantu mereka.

Page 20: MEMBANGUN JARINGAN KEMITRAANdistan.jabarprov.go.id/distan/uploads/files...bermitra dalam program menabung pohon . Disamping itu, membangun kemitraan merupakan salah satu mata tugas

kita juga menyaksikan cukup banyak usaha-usaha baru dengan modal pas-pasan dalam waktu singkat mampu berkembang dengan pesat. Lalu apa yang salah atau kurang dalam pengelolaan usaha tersebut?

Usut punya usut ternyata usaha-usaha yang cepat berkembang tersebut ternyata memiliki jaringan kerja (kemitraan) yang sangat luas. Mereka sadar betul bahwa di era globalisasi, adalah suatu kenyataan bahwa tidak ada satu entitas (organisasi) yang mampu berdiri sendiri terpisah dari entitas yang lain. Secara garis besar, kita sangat membutuhkan Jejaring Kerja (networking) untuk menjadikan kehidupan kita lebih sukses. Agung Sudjatmoko (2009) menyatakan bahwa:

“Sukses atau gagalnya seseorang karena pilihan hidupnya sangat tergantung pada garis tangan dan campur tangan. Garis tangan terkait dengan nasib seseorang yang telah digariskan oleh Sang Kholik, sedangkan campur tangan merupakan usaha yang dilakukan seseorang untuk mendapat dukungan dari orang lain”.

Pendapat senada disampaikan Agung Sudjatmoko dalam bukunya yang berjudul Cara Cerdas Menjadi Pengusaha Hebat bahwa ”kemitraan bisnis merupakan kerjasama terpadu antara dua belah pihak atau lebih, secara serasi, sinergis, terpadu, sitematis dan memiliki tujuan untuk menyatukan potensi bisnis dalam menghasilkan keuntungan yang optimal”.

Dalam berbagai kesempatan diskusi, saya juga mendapatkan pertanyaan dan juga masukan, tentang mengapa kita perlu membangun kemitraan bisnis, bagaimana caranya, apa saja bentuk (pola) kemitraan bisnis, dan hal-hal terkait lainnya.

Apa syarat membangun kemitraan bisnis?

Paling tidak ada 5 (lima) hal yang menjadi syarat dalam membangun kemitraan bisnis, yaitu: (a). Ada dua pihak atau lebih organisasi / badan usaha. (b). Memiliki kesamaan visi dalam mencapai tujuan organisasi / badan usaha. (c). Ada kesepakatan / kesepahaman. (d). Saling percaya dan membutuhkan. (e). Komitmen bersama untuk mencapai tujuan yang lebih besar.

Apa tujuan membangun kemitraan bisnis?

Masing-masing pihak tentu memiliki tujuan yang beragam ketika memutuskan membangun kemitraan, dan diantara tujuan-tujuan tersebut adalah: (a). Mensinergikan program. (b). Meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan (produk). (c). Meningkatkan nilai tambah bagi pelaku kemitraan maupun masyarakat. (d). Penguatan kapasitas dan kapabilitas lembaga. (e). Media sosialisasi, promosi dan publikasi. (f). Peningkatan akses (pasar, modal, dll).

Apa saja prinsip dalam yang harus dipegang dalam membangun kemitraan bisnis?

Agar kemitraan bisnis yang dibangun dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak, maka perlu memperhatikan prinsip-prinsip kemitraan bisnis, diantaranya: (a). Kesamaan visi-misi. (b). Kepercayaan (trust). (c). Saling memerlukan, memperkuat dan menguntungkan. (d). Efisiensi dan efektivitas. (e). Komunikasi timbal balik. (f). Komitmen yang kuat.

Bagaimana strategi membangun kemitraan bisnis?

Ada banyak pilihan strategi dalam membangun kemitraan bisnis, dan masing-masing pihak tentu punya cara dan gaya sendiri. Secara umum beberapa strategi tersebut, antara lain: (a). Membangun Jejaring Kerja bukan sekedar bertukar kartu nama dan berkenalan. (b). Jadilah pendengar yang baik. (c). Upayakan dalam 72 jam kita harus berusaha menjalin komunikasi dengan mereka agar mereka tidak melupakan kita begitu saja. (d). Bersikap sabar tetapi aktif

Page 21: MEMBANGUN JARINGAN KEMITRAANdistan.jabarprov.go.id/distan/uploads/files...bermitra dalam program menabung pohon . Disamping itu, membangun kemitraan merupakan salah satu mata tugas

dan proaktif dalam memberi. (e). Bersikap lebih cerdas dan selalu menyampaikan informasi yang akurat dan apa adanya. (f). Kesinambungan komunikasi. (g). Menjadi anggota komunitas tertentu seperti forum HIPKI, HISSPI, HIPMI, Komunitas Entrepreneur dan sebagainya untuk menambah relasi dan memperlus wawasan. (h). Peduli lingkungan. (i). Membangun citra diri sebagai wirausaha. (j). Masuk ke lingungan organisasi profesi.

Apa saja pola/model kemitraan?

Secara umum pola/model kemitraan yang bisa dibangun untuk mendukung

pengembangan usaha kita, antara lain:

No Pola Kemitraan Lembaga/ Instansi /

yg Relevan Peran Lembaga

1

Dukungan

politik, (budget, peraturan

perundangan,

Proteksi, dll)

Legislatif (DPR/

DPRD)

Penyusunan peraturan perundangan

termasuk

penganggaran di APBD/APBN

2

Pembinaan dan

pendampingan

Teknis

Pemda (Dinas/Badan

Terkait)

Dukungan kebijakan termasuk perijinan,

pajak daerah, perlindungan hukum,

bantuan anggaran, dll

Mis. Dinas Koperasi & UMKM, berupa dukungan pelaksanaan program kewirausahaan sebagai tindak lanjut pelatihan dalam bentuk permodalan dan pendampingan

3 Bapak Angkat Dunia Usaha dan

Industri

Tempat magang, Pelatihan peningkatan

kualitas produk, jaringan pemasaran, dll

4 Pengelolaan

CSR

BUMN/BUMS Pelatihan, bantuan permodalan, promosi,

dll

5 Konsultan

/expert

Perguruan Tinggi,

LSM Jasa konsultasi, bimbingan, narasumber

6 Akses pasar Dunia usaha &

Industri Promosi produk

7 Pengembangan

organisasi Asosiasi profesi

Peningkatan kapasitas SDM dan

organisasi

Sedangkan secara khusus pola/model kemitraan bisnis yang bisa dilakukan

adalah:

1. Pola Inti Plasma

Page 22: MEMBANGUN JARINGAN KEMITRAANdistan.jabarprov.go.id/distan/uploads/files...bermitra dalam program menabung pohon . Disamping itu, membangun kemitraan merupakan salah satu mata tugas

Yaitu hubungan kemitraan antara usaha kecil dengan usaha menengah atau usaha besar sebagai inti membina dan mengembangkan usaha kecil yang menjadi plasmanya dalam menyediakan lahan, penyediaan sarana produksi, pemberian bimbingan teknis manajemen usaha dan produksi, perolehan, penguasaan dan peningktan teknologi yang diperlukan bagi peningkatan efisiensi dan produktivitas usaha”.

2. Pola Subkontrak

adalah hubungan kemitraan antara Usaha Kecil dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar, yang di dalamnya Usaha Kecil memproduksi komponen yang diperlukan oleh Usaha Menengah atau Usaha Besar sebagai bagian dari produksinya.

3. Pola Dagang Umum

adalah hubungan kemitraan antara Usaha Kecil dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar, yang di dalamnya Usaha Menengah atau Usaha Besar memasarkan hasil produksi Usaha Kecil atau Usaha Kecil memasok kebutuhan yang diperlukan oleh Usaha Menengah atau Usaha Besar mitranya.

4. Pola Keagenan

adalah hubungan kemitraan, yang di dalamnya Usaha Kecil diberi hak khusus untuk memasarkan barang dan jasa Usaha Menengah atau Usaha Besar mitranya.

5. Pola Waralaba

adalah hubungan kemitraan, yang di dalamnya pemberi waralaba memberikan hak penggunaan lisensi, merek dagang, dan saluran distribusi perusahaannya kepada penerima waralaba dengan disertai bantuan bimbingan manajemen.

Page 23: MEMBANGUN JARINGAN KEMITRAANdistan.jabarprov.go.id/distan/uploads/files...bermitra dalam program menabung pohon . Disamping itu, membangun kemitraan merupakan salah satu mata tugas

Pola/model lainnya dalah membangun kemitraan dengan CSR (corporate

social responsibility), baik itu BUMN maupun BUMS.

Page 24: MEMBANGUN JARINGAN KEMITRAANdistan.jabarprov.go.id/distan/uploads/files...bermitra dalam program menabung pohon . Disamping itu, membangun kemitraan merupakan salah satu mata tugas

Bagaimana langkah-langkah membangun kemitraan bisnis?

Secara normatif langkah-langkah dalam membangun kemitraan adalah sebagai berikut, meskipun dalam pelaksanaannya tidak selalu berurutan dan perlu dilakukan semua, yaitu:

1. Mengidentifikasi kebutuhan kelompok/organisasi 2. Menyusun profile kelompok/organisasi 3. Melakukan pemetaan terhadap organisasi/instansi yang potensial untuk diajak berjejaring

(bermitra), misalnya: ▪ Lembaga pemerintah: Dinas Pendidikan (PNFI), Disnakertrans, Dinsos, Dinas

Pariwisata, dll yang terkait. ▪ Lembaga keuangan Bank & Non Bank ▪ LSM, CSO, Ormas yang memiliki kesamaan visi-misi ▪ Tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda ▪ Dunia usaha dan industri (dudi) ▪ Lembaga pendidikan, pelatihan & ketrampilan (PT, LPK, dll) ▪ Asosiasi profesi (HIPMI, Komunitas Entrepreneur, IWAPI, dll)

4. Menggali dan mengumpulkan informasi 5. Menganalisis informasi 6. Penjajagan Kerjasama 7. Penyusunan rencana (proposal) kerjasama 8. Membuat kesepakatan 9. Penandatanganan akad kerjasama (MOU) 10. Pelaksanaan kegiatan 11. Monitoring dan evaluasi 12. Perbaikan 13. Perencanaan selanjutnya

Hal-hal apa saja yang harus disiapkan ketika akan melakukan kemitraan bisnis?

Beberapa hal berikut penting untuk diperhatikan agar kemitraan bisnis yang kita bangun dapat berjalan baik dan apabila terjadi resiko tidak menimbulkan masalah yang berarti, diantaranya: (a). Legitimasi dan Akuntabilitas Kelembagaan, yaitu terkait legal standing (legalitas usaha), kelembagaan organisasi AD/ART, SOP, dll. (b). Akuntabilitas pengelolaan keuangan, yakni terkait administrasi dan pelaporan/pertanggungjawaban keuangan. (c). Key Sucess Factors lainnya, yaitu pengalaman, kapasitas pengelola, masyarakat yang kondusif, dukungan pemerintah, dll. (d). Mutual Benefit, bahwa pada dasarnya kerja sama akan menghasilkan benefit‐benefit masing‐masing lembaga yang bekerja sama sehingga kita harus menyampaikan beberapa benefit (keuntungan) jika bekerja sama.