Wujudkan Kemandirian Pangan · PDF fileCornelis memberikan perhatian besar terhadap...

13

Transcript of Wujudkan Kemandirian Pangan · PDF fileCornelis memberikan perhatian besar terhadap...

Page 1: Wujudkan Kemandirian Pangan · PDF fileCornelis memberikan perhatian besar terhadap pengembangan tanaman pangan PROVINSI KALIMANTAN BARAT FOTO: Erviyanto (Humas Distan Kalbar)
Page 2: Wujudkan Kemandirian Pangan · PDF fileCornelis memberikan perhatian besar terhadap pengembangan tanaman pangan PROVINSI KALIMANTAN BARAT FOTO: Erviyanto (Humas Distan Kalbar)

14 • TRIAS POLITIKA • 15 OKTOBER - 01 NOVEMBER 2014

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

T anaman pangan mendapatperhatian khusus GubernurKalimantan Barat, Drs. Cornelis,M.H, karena komoditi terse-

but dalam jangka panjang mencipta-

kan kedaulatan dan kemandirianpangan.

"Sasaran inilah yang menjadi arahpembangunan pertanian provinsiKalbar," kata Gubernur.

Cita-cita pembangunan pertanian,kata Cornelis, mewujudkan kesejahte-raan masyarakat Kalbar melaluikedaulatan dan kemandirian pangan.Sasaran tersebut sangat terkait deng-an visi Cornelis sebagai gubernurKalbar, "Terwujudnya Masyarakat Kali-mantan Barat yang Beriman, Sehat,Cerdas, Aman, Berbudaya dan Sejah-tera."

Cornelis mengungkapkan saat inimasalah pangan menjadi kepedulianPBB, bahkan perhatian serius seluruhdunia. Populasi dunia yang sudahmencapai angka lebih dari 7 miliar jiwa,dan diperkirakan terus bertambah,maka permintaan pangan juga terusmeningkat. Akibat berbagai kendala,peningkatan produksi pangan duniasaat ini tidak begitu menggembirakan,bahkan sangat mungkin terjadinyakrisis pangan. Jika tren ini terus terjadi,maka krisis pangan global diperkirakanterjadi dalam periode 10 tahunmendatang.

Sejumlah ilmuwan bahkan berpen-dapat, sudah mulai tampak tanda-tanda gejala krisis pangan global.Banyak negara di Asia dan Afrika saatini mengalami kekurangan pangan,karena pertanian gagal panen akibatberbagai faktor, sehingga memerlukanbantuan negara-negara lain. Di sisi lain,beberapa negara produsen sudah mulaimengurangi expor pangan merekauntuk menjaga ketahanan pangan di

Gubernur Kalbar, Drs. Cornelis, M.H,:

Wujudkan Kemandirian PanganKalimantan Barat, salahsatu provinsi penyangga produksi beras nasional,karena pangan yang dihasilkan melebihi kebutuhan Kalbar yang berpenduduksekitar 4,6 juta jiwa. Produksi beras Kalbar, tahun 2013 mencapai 900.000ton, sedangkan kebutuhan masyarakatnya sekitar 630.000 ton. Surplus 270.000ton setahun diharapkan mendukung ketahanan pangan nasional.

dalam negeri masing-masing.Karenanya, Gubernur Cornelis

mengingatkan Indonesia, sebagaisalahsatu negara berpenduduk terbe-sar dunia segera mengambil langkah-langkah strategis agar meningkatkanproduksi pangan untuk memenuhikebutuhan dalam negeri.

"Mungkin Indonesia masih mampumenyediakan pangan secara nasional.Tetapi dengan rata-rata pertambahanjumlah penduduk 1,5 persen setahun,

PROVINSI KALIMANTAN BARATFO

TO: E

rviy

anto

(Hu

mas

Dis

tan

Kalb

ar)

Page 3: Wujudkan Kemandirian Pangan · PDF fileCornelis memberikan perhatian besar terhadap pengembangan tanaman pangan PROVINSI KALIMANTAN BARAT FOTO: Erviyanto (Humas Distan Kalbar)

15 OKTOBER - 01 NOVEMBER 2014 • TRIAS POLITIKA • 15

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

maka upaya peningkatan produksipangan harus segera dilakukan," kataCornelis.

Penyangga BerasKalimantan Barat menjadi salah

satu provinsi penyangga produksi berasnasional, karena pangan yang dihasil-kan melebihi kebutuhan Kalbar yangberpenduduk sekitar 4,6 juta jiwa.Produksi beras Kalbar, tahun 2013 men-capai 900.000 ton, sedangkan kebutu-han masyarakatnya sekitar 630.000ton. Maka masih terdapat surplus270.000 ton dalam setahun, sehinggabisa membantu ketahanan pangannasional.

Cornelis mengingatkan, jangansampai keliru memaknai konsepketahanan pangan hanya sekedarmenjaga ketersediaan pangan. Soal-nya, ketersediaan pangan dapat dila-kukan dengan membeli dari negara-negara lain, sehingga tidak ada upayauntuk peningkatan produksi di dalamnegeri. Konsep ketahanan panganseyogyanya dimaknai sebagai kedaula-tan dan kemandirian pangan.

Kedaulatan dan kemandirian pang-an, menurut Cornelis, memotivasipetani untuk memproduksi panganlebih tinggi, sehingga tidak hanyamampu memenuhi kebutuhan masya-rakat, tetapi juga bisa mengelolanyasesuai keperluan dan tidak tergantungdari negara lain.

Cornelis mengakui, untuk mewujud-kan kedaulatan dan kemandirian pang-an memang tidak semudah membalik-kan telapak tangan. Masih banyakhambatan, tantangan dan kendalayang bisa menggagalkannya. Hamba-tan tersebut di antaranya kualitas SDMpertanian yang relatif masih belumkuat.

Tidak hanya petani, tetapi jugatenaga pendukung lain seperti pe-nyuluh, guru, dan tenaga peneliti dibidang pertanian. Akumulasi dariseluruh elemen SDM pertanian inimenjadi penentu, apakah pertanianbisa produktif atau tidak.

Di lain pihak, kepemilikan lahan

petani gurem rata-rata di bawah satuhektar. Kondisi ini tentu sangat me-nyulitkan, karena dengan lahan seluasitu tidak akan mampu meningkatkanproduktivitas pertanian. Padahal untukmeningkatkan produktivitas danproduksi pangan diperlukan budidayapertanian dengan skala luas.

Hal tersebut terkait erat dengankebijakan agraria nasional, karenasampai saat ini tidak ada langkah dankebijakan untuk mengkonsolidasi lahanpertanian secara nasional. Hambatanlain, alih fungsi lahan pertanian jugamengancam kesinambungan produksipangan di Indonesia termasuk di Kalbar.Makin banyak lahan pertanian pro-duktif beralih fungsi, maka semakinbanyak kehilangan produksi pangan.

Tantangan juga terjadi pada kepe-dulian masyarakat. Banyak masyarakatyang kurang menyadari bahwa perta-nian pangan menjadi kunci kesinam-bungan Indonesia sebagai sebuahbangsa. Ini terbukti banyaknya masya-rakat yang lebih suka hidup atau beker-ja di luar pertanian tanaman pangan.Berbagai argumentasi menjadi alasanmereka untuk meninggalkan pertanianpangan. Mulai dari gengsi, kurangmenguntungkan, kotor, rumit, dansebagainya.

Kurangnya kepedulian masyarakatmenyebabkan jumlah petani yangmengembangkan tanaman panganberkurang, tentu akan mempengaruhiproduksi pangan.

Cornelis sangat menginginkanhambatan, tantangan dan kendalayang dapat melemahkan kedaulatandan kemandirian pangan segera di-atasi. SDM pertanian yang relativelemah harus segera ditingkatkanmelalui berbagai bentuk programpendidikan dan pelatihan, baik formalmaupun nonformal, dilakukan secaraberjenjang.

Petani atau pengusaha tani meme-gang peranan terpenting dalam me-ningkatkan produksi pangan, karenamereka yang turun langsung melak-sanakan kegiatan pertanian di la-pangan. Petani, pengusaha tani dankeluarganya, harus cerdas dan ber-pengetahuan agar dapat menghasil-kan produksi pangan yang tinggi.Cornelis berharap instansi teknis yangmenangani pembinaan SDM pertanianharus bekerja secara optimal danmenyeluruh.

Pembenahan dan keberpihakanpolitik agraria terhadap pertaniantanaman pangan merupakan langkahyang harus segera dilakukan untuk men-

Cornelis memberikan perhatian besar terhadap pengembangan tanaman pangan

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

FOTO

: Erv

iyan

to (

Hum

as D

ista

n Ka

lbar

)

Page 4: Wujudkan Kemandirian Pangan · PDF fileCornelis memberikan perhatian besar terhadap pengembangan tanaman pangan PROVINSI KALIMANTAN BARAT FOTO: Erviyanto (Humas Distan Kalbar)

16 • TRIAS POLITIKA • 15 OKTOBER - 01 NOVEMBER 2014

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

jamin ketersediaan dan kesinam-bungan lahan pertanian di Indonesia.

Karena hanya dengan ketersediaanlahan yang cukup, petani bisa mening-katkan produksi pangan untuk men-capai kedaulatan dan kemandirianpangan. Kebijakan pemerintah secaranasional untuk melakukan konsolidasilahan pertanian juga bisa menjadipilihan jika ingin menjaga agar lahanpertanian tersedia seterusnya.

Di sisi lain, pemerintah Kabupatensemestinya sudah harus mulai men-data, mengidentifikasi lahan pertanianmasing-masing agar dapat dilindungimelalui Rencana Tata Ruang danWilayah Kabupaten atau berdasarkanUndang-Undang Perlindungan LahanPertanian Berkelanjutan yang ada.

Cornelis tetap menjadikan pem-bangunan pertanian tanaman pangansebagai salah satu prioritas dalam paketkebijakannya. Gubernur selalu mendu-kung berbagai upaya dan program yangmengarah pada peningkatan produksipangan di Kalbar, baik yang dilakukanindividu, lembaga swasta, lembagapemerintah maupun pihak swasta.

Food EstatePembangunan Food Estate yang

merupakan upaya pembangunanproduksi pangan berskala luas menjadibukti kesungguhan Cornelis mendu-kung upaya peningkatan produksipangan di Kalbar. Seluruh kabupatenKalbar diharapkan membangun foodestate. Dengan demikian masing-masing kabupaten memiliki sentraproduksi pangan untuk kebutuhanmasyarakat dan mendorong agar tidaktergantung dari daerah lain.

Food Estate selain berperan menjadisentra produksi pangan, juga akanmempermudah proses perlindunganlahan pertanian berkelanjutan. KarenaFood Estate dirancang untuk menjadikawasan budidaya pertanian dalamsatu hamparan luas, sehingga pengelo-laan dan pengawasannya lebih mudah.

Cornelis juga sangat mendukungberbagai terobosan dan teknologi te-rapan yang mengarah pada upayapeningkatan produtivitas dan produksipangan di Kalbar, seperti teknologiHazton yang dikembangkan oleh DinasPertanian Tanaman Pangan dan Horti-kultura Provinsi Kalbar. Berdasarkaninformasi yang diterimanya, teknologiHazton mampu meningkatkan produk-tivitas padi mencapai dua kali lipat, dansudah terbukti di beberapa lokasi.

"Saya memang belum sempatmelakukan panen, tetapi Wakil Men-teri Pertanian dan wakil Gubernursudah. Saya dengar panen padi Haztonmencapai 10 ton per hektar," kataCornelis.

Gubernur menjelaskan meskipunKalbar sudah surplus pangan, produkti-vitas rata-rata tanaman padi masihrendah, produksi tinggi hanya didukungoleh luas panen. Menurut Cornelispenerapan teknologi Hazton yangbertujuan meningkatkan produktivitasdan produksi padi di Kalbar harusdidukung.

Cornelis berharap, semua upayapembangunan pertanian yang meng-arah pada peningkatan produksipangan dapat terlaksana sesuai ren-cana. "Kita tidak hanya ingin Kalbar sur-plus beras, tetapi harus berfikir jauh kedepan, yakni Kalbar yang mandiri danberdaulat dalam hal pangan," kataCornelis.

Kata gubernur, "Jika sudah mandiridan berdaulat, maka kemungkinanKalbar akan menjadi lumbung pangannasional bagi Indonesia. Pulau Kaliman-tan sebagai pulau pangan akan segeraterwujud." Hero.

• TRIAS Politika

Cornelis pada saat panen jagung

FOTO

: Erv

iyan

to (

Hum

as D

ista

n Ka

lbar

)

Page 5: Wujudkan Kemandirian Pangan · PDF fileCornelis memberikan perhatian besar terhadap pengembangan tanaman pangan PROVINSI KALIMANTAN BARAT FOTO: Erviyanto (Humas Distan Kalbar)

15 OKTOBER - 01 NOVEMBER 2014 • TRIAS POLITIKA • 17

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

D ari tahun ke tahun nasibpetani tidak banyak beru-bah, meskipun Indonesiamembanggakan diri negara

agraris. Penyebabnya, antara lain,produksi tidak beranjak sedangkankebutuhan terus meningkat. Kondisiinilah yang menekan ekonomi petanisemakin sulit.

"Karenanya, untuk menopangperekonomian petani dibutuhkanpeningkatan produksi lewat inovasi danteknologi," kata Ir. H. Hazairin,MS,

Kadis Pertanian Tanaman Pangan danHortikultura Provinsi Kalimantan Barat,kepada TRIAS Politika.

Beranjak dari pandangan pesimis,sejak Indonesia merdeka, boleh dibilangcapaian produktivitas padi petani masihberkisar 3-5 ton per Ha. Laju pertumbu-han produktivitas padi masih berjalanlambat meskipun sudah dilakukanberbagai inovasi teknologi melaluiperbaikan teknologi mulai dari pengo-lahan tanah, varietas unggul spesifiklokasi, teknologi penanaman, pemupu-

kan, dan peningkatan sistem perlin-dungan tanaman. Sampai saat ini rata-rata produktivitas padi nasional masihsekitar 5 ton per Ha, sedangkan diKalbar hanya 3,1 ton per Ha. Hal inimembuat Hazairan galau dan terusberfikir untuk mencari terobosanmeningkatkan produktivitas padi.

Di tengah kegalauannya, Hazairintidak tinggal diam, terus mencariterobosan sampai menemukan tekno-logi Hazton. Teknologi ini diberi namaHAZTON, akronim hazil berton-ton,

Para petani Kalbar punya tag line, apapun jenis varietasnya, yang penting teknologinya Hazton. Tidak pentinglahannya basah atau kering. Mereka bisa menanam padi di manapun, mutu dan produksi bisa meningkat,karena teknologi Hazton melipatgandakan produksi dari 4 ton menjadi 8 ton per hektar. Sedangkan produksipadi nasional rata-rata 5 ton/Ha. Hazton diyakini bisa menjawab permasalahan beras di tanah air. Karenanya,semua pihak harus mendukung pengembangan teknologi Hazton.

Ir. H.Hazairin,MS, Kadis Pertanian Kalbar

Teknologi HaztonDongkrak Produksi Padi

FOTO

: Erv

iyan

to (

Hum

as D

ista

n Ka

lbar

)

Ir. H.Hazairin,MS, Kadis Pertanian Kalbar (Paling Kanan)

Page 6: Wujudkan Kemandirian Pangan · PDF fileCornelis memberikan perhatian besar terhadap pengembangan tanaman pangan PROVINSI KALIMANTAN BARAT FOTO: Erviyanto (Humas Distan Kalbar)

18 • TRIAS POLITIKA • 15 OKTOBER - 01 NOVEMBER 2014

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

atau singkatan nama dua pelopornyaHazairin dan Anton Kamaruddin.Hazton merupakan teknologi penana-man padi yang ditemukan DinasPertanian Tanaman Pangan dan Horti-kultura Provinsi Kalimantan Barat.

Hazton adalah teknik penanamanpadi yang menggunakan bibit 20-30batang per lubang tanam. Diharapkan,jumlah bibit yang banyak akan menjadiindukan produktif , karena bibit di posisitengah dan terjepit, cenderung tidakmenghasilkan anakan, sehingga akanlebih produktif.

Keunggulan dengan menerapkanTeknologi Hazton antara lain produksiberlipat, penanamannya mudah,tanaman cepat beradaptasi dan tidakstres, tahan terhadap hama keong masdan orong-orong karena menggunakanbibit tua (30-35 hari), meminimalisirpenyulaman dan penyiangan, umurpanen lebih cepat (lebih kurang 15 hari),mutu gabah tinggi (prosentase hamparendah), serta menghasilkan berasberkualitas tinggi (rendemen beraskepala tinggi, presentase beras pecah

rendah).Namun Hazton memiliki 'kelema-

han' lantaran memerlukan tambahanbenih dari biasanya (keperluan benihteknologi Hazton 100-120 Kg/Ha). Jadi,perlu tambahan biaya benih sekitar Rp800.000 ribu/Ha. Tetapi hasil panenyang didapatkan dua kali lipat dari biasa.Kemudian perlu tambahan pupuk(organik/anorganik). Karena tanaman

rimbun perlu dikawal dengan agenciahayati-padi harus diimunisasi agartahan dari berbagai gangguan penya-kit, lahan disterilisasi (decomposerlahan) dan bio fungisida. (lebih rincibaca: SOP Hazton).

Menurut Hazairin, Hazton merupa-kan teknologi sederhana dan mudahditerapkan petani. Akan tetapi, dalamproses penemuannya tidak semudahmembalikkan tangan. Coba dan cobalagi. Bilamana gagal cari penyebabnya.Ada hama cari cara mengatasi sampaiditemukan yang diinginkan. Pertama,coba 12 pot, lalu 40 pot di pekaranganrumah sampai coba di areal sawahberhektar-hektar.

"Jangan dilihat sekarang setelahketemu teknologinya, tetapi prosesmenemukan perlu ketekunan dankesabaran," kata Hazairin.

Lewat uji coba di lapangan, hasilproduksi bisa meningkat seratuspersen, lahan yang tadinya 4 ton bisamencapai 8 ton per Ha. Rata-ratapetani Kalbar yang menggunakanteknologi Hazton bisa mencapai 10 tonper Ha. Itu artinya, dengan teknologiHazton, produksi nasional kini 70 jutaton, bisa meningkat dua kali lipatmenjadi 140 juta ton.

Sekarang, penduduk Indonesia lebihkurang 250 juta jiwa. Andaikan ber-tambah menjadi 500 juta jiwa, produksipadi teknologi Hazton masih bisamencukupi kebutuhan pangan pendu-

Wamentan RI Rusman Heryawan melakukan Panen padi Teknologi Hazton, Rabu 13 Agustus 2014 di DesaPeniraman, Kab. Mempawah-Kalbar

FOTO

: Erv

iyan

to (

Hum

as D

ista

n Ka

lbar

)

FOTO

: Erv

iyan

to (

Hum

as D

ista

n Ka

lbar

)

Page 7: Wujudkan Kemandirian Pangan · PDF fileCornelis memberikan perhatian besar terhadap pengembangan tanaman pangan PROVINSI KALIMANTAN BARAT FOTO: Erviyanto (Humas Distan Kalbar)

15 OKTOBER - 01 NOVEMBER 2014 • TRIAS POLITIKA • 19

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

duk, dengan capaian produksi 140 jutaton. Hazairin menekankan perlunyapercobaan-percobaan untuk mening-katkan produktivitas pertanian, sepertimencoba menanam padi denganteknologi Hazton.

Hazairin mengungkapkan, misalnyapara petani di Jawa, dengan lahan yangkian menyempit sangat tepat meng-gunakan teknologi Hazton. Sebab,lahan yang ada bisa dimaksimalkandengan peningkatan mutu dan pro-duksi yang berlipat. Para buruh tani bisajuga mengembangkan Hazton dengancara menggunakan polibag di peka-rangan rumah. Teknologi Hazton dapatmengoptimalkan lahan untuk pening-katan produksi padi.

Pemerintah provinsi Kalbar menem-puh langkah yang sejalan dengan visiIndonesia yang ingin berdaulat dibidang pangan. Terobosan Hazton jugaselaras dengan konsep pembangunannasional yang memprioritaskan perta-nian dalam arti luas, dan mengubahketergantungan ekonomi daerah dari

SDA tak terbarukan ke SDA terba-rukan. Pengembangan sektor perta-nian Kalbar, termasuk rencana swa-sembada beras, akan berjalan lebih baikjika mendapat dukungan langsung yangmengikat pemerintah pusat.

Pemprov Kalbar merespon keingi-nan pemerintah pusat untuk mengem-

bangkan program tanaman padi,bagian dari upaya mencapai keman-dirian pangan, sehingga semua pihakperlu memberikan dukungan.

Hazairin menghargai langkah Joko-wi, presiden terpilih yang ingin mem-bangun pertanian berawal dari pe-ningkatan produksi beras. Pilihan itusangat tepat, karena beras komoditiyang sangat strategis. Hazairin meng-utip Badan Pangan Dunia, FAO-Food andAgriculture Organization-yang mem-perkirakan tahun 2025, dua miliarpenduduk dunia akan mengalamirawan pangan.

Saat ini, penduduk dunia sudahmenembus angka 7 miliar jiwa. Iniartinya, pasokan pangan semakinperlu, dan semakin sulit. Dalam hal ini,Indonesia harus mampu mengambilkeuntungan dari krisis pangan global,yaitu memproduksi pangan sebanyak-banyaknya, karena Indonesia sangatberpotensi. Pertanian padi sektor yangsangat menjanjikan dan memiliki pasarpermanen. Seiring dengan mening-katnya permintaan pangan dunia,peluang dan pangsa pasar komoditi paditidak akan pernah habis.

Wakil Gubernur Kalbar Christiandi Sanjaya, Panen Padi Teknologi Hazton di Desa Peniraman, Kab. Mempawah

FOTO

: Erv

iyan

to (

Hum

as D

ista

n Ka

lbar

)

FOTO

: Erv

iyan

to (

Hum

as D

ista

n Ka

lbar

)

Panen padi Teknologi Hazton bersama perwakilan BI Kalbar, Kasdam XII Tanjungpura, Wamen Pertanian, Wagub Kalbar, Bupati Mempawah, Kadistan Kalbar danDirektur Serelia Tanaman Pangan Kementan

Page 8: Wujudkan Kemandirian Pangan · PDF fileCornelis memberikan perhatian besar terhadap pengembangan tanaman pangan PROVINSI KALIMANTAN BARAT FOTO: Erviyanto (Humas Distan Kalbar)

20 • TRIAS POLITIKA • 15 OKTOBER - 01 NOVEMBER 2014

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Pangsa pasar bertambah dan nilaiekonomisnya semakin tinggi seiringdengan meningkatnya pertumbuhanpenduduk. Semakin banyak jumlahpenduduk, kebutuhan pangan semakintinggi. Mengikuti mekanisme pasar,harga meningkat seiring dengan ber-tambahnya permintaan.

Jadi, pasar pangan tidak akanpernah sepi. Dengan demikian, petanipadi akan menempati posisi yangsemakin strategis dan penting bagiperjalanan sebuah bangsa. Apalagi In-donesia menjalankan politik luar negeriyang bebas dan aktif, kata Hazairin,sejalan dengan amanah pembukaanUUD 1945. Kongkritnya, Indonesiasangat berpeluang untuk memainkanperan bebas aktif di dalam memenuhikebutuhan pangan warga dunia.

"Semakin bertambahnya penduduk,tentu permintaan pangan meningkat.Jadi, pasar beras tidak akan pernah lesu.Atau selama orang masih makan nasi,pangsa pasar beras tidak akan pernahhabis. Jadi, seberapapun produksi berastidak akan mubazir. Bilamana kebutu-han nasional tercukupi, sisanya dijualke pasar internasional," kata Hazairin.

Hazairin menapaki karier pertaniandari bawah, mulai dari penyuluh hinggake puncak karier, kepala dinas perta-nian. Karena itu, tidak berlebihan biladia sangat mengidolakan pembangu-

nan pertanian. Apalagi habitat orangIndonesia pertanian. Sejak ribuan tahunlalu, bangsa Indonesia sudah menyatudengan sawah dan padi.

Obsesinya, pematangan pengem-bangan teknologi Hazton terus dilaku-kan. Dia memantapkan teknologiHazton dalam pertemuan kelompoktani, aparat pemerintah dan penyuluh.Petani yang sudah mencoba teknologiHazton harus menularkan pengeta-huannya kepada petani yang inginmenerapkan teknologi tersebut.

Para pemula diajak mengikutipelatihan-pelatihan, sehingga mema-hami teknik budidaya Hazton denganbenar. Untuk areal 'percontohan'

Hazairin memberi bantuan maksimal,mulai penyediaan benih, pemupukandan pendampingan, bilamana terjadigangguan hama. Hazairin mengharap-kan, kelompok tani bisa memberikancontoh kepada petani-petani lain.

Harapannya, berdampak signifikanterhadap produktivitas padi di Kalbar.Hazairin menggandeng banyak pihakbagi sosialisasi teknologi Hazton. BankIndonesia, misalnya, memberikandukungan penuh untuk pengembanganHazton. Bilamana satu hektar bisaberproduksi 10 ton, maka petani sangatlayak menerima saluran kredit per-bankan. Bantuan nyata sudah diberikanBI bagi pengembangan padi Hazton didesa Peniraman, kabupaten Mempa-wah, dan beberapa kabupaten diKalimantan Barat.

Balai Benih Induk Padi Peniramansaat melaksanakan Panen Perdana Padidengan Teknologi Hazton, hasilnya16,78 Ton/HA GKP (Gabah KeringPanen) atau setara dengan 13 ton/hektar GKG (Gabah Kering Giling).Panen perdana itu, dihadiri Hazairindan Kepala Perwakilan BI Kalbar,Hilman Tisnawan.

Pengembangan teknologi ini sejalandengan keinginan BI Provinsi Kalbaryang membangun kerjasama denganDinas Pertanian Tanam Pangan danHortikultura dan Badan KetahananPangan dan Penyuluhan serta TimPengendali Inflansi Daerah (TPID)

TPID Kalbar Panen Padi Teknologi Hazton di BBI Padi Peniraman Kab. Mempawah

Petani Panen Padi Teknologi Hazton di Desa Peniraman Kab. Mempawah, Kalbar

FOTO

: Erv

iyan

to (

Hum

as D

ista

n Ka

lbar

)

FOTO

: Erv

iyan

to (

Hum

as D

ista

n Ka

lbar

)

Page 9: Wujudkan Kemandirian Pangan · PDF fileCornelis memberikan perhatian besar terhadap pengembangan tanaman pangan PROVINSI KALIMANTAN BARAT FOTO: Erviyanto (Humas Distan Kalbar)

15 OKTOBER - 01 NOVEMBER 2014 • TRIAS POLITIKA • 21

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Kalbar.Dukungan yang diberikan BI mem-

buat Hazairin mencurahkan segalaperhatiannya agar teknologi Haztonmenyebar ke pelosok Kalbar. Tahun inisudah dikembangkan 800 Ha, tahun2015 direncanakan seluas 5.000 hektar.Kata Hazairin, sesuatu yang sangatmembanggakan bilamana ada pihakmemberikan jaminan kredit. Sebab,kredit tersebut jarang didapatkan parapetani.

Selama ini para petani sulit men-dapatkan kredit lantaran pihak per-bankan menilai sektor perpadian tidakprospektif. Karena dalam pengelolaantradisional, manajemennya buruk dantidak inovatif. Untuk mengatasi hal itu,Hazairin dan jajarannya mendorongpetani berbudidaya secara kelompok,memiliki manajemen, membangunkebersamaan yang berazaskan kejuju-

ran dan kebenaran. Sehingga hasil yangdidapatkan maksimal dan pihak per-bankan bersedia menjalin kerjasama.

Upaya Hazairin secara perlahansudah membuahkan hasil. Ketikamajalah TRIAS Politika berkunjung kedesa Peniraman, Mempawah, saat itupara petani sedang rapat, bertema,"upaya pemantapan Hazton."

Hadir saat itu camat, penyuluh,dinas pertanian dan kelompok tani.Mereka bertukar pikiran, saling ber-tanya dan bermusyawarah agarHazton sukses di daerah secara mera-ta. Memang beberapa petani yangmenerapkan Hazton sudah menuaihasil yang baik. Hazairin ingin parapetani lebih luas lagi mengembangkan

Hazton dengan indek pertanaman bisadua kali setahun.

Gubernur Kalbar, Bapak Cornelis,diawal menjabat mengajak Hazairinberdiskusi untuk peningkatan produksipadi. Ditanya gubernur, kenapa produk-si tidak meningkat? Gubernur, sebagaiorang lapangan tentu sangat mema-hami kondisi masyarakat yang membu-tuhkan pangan. Hazairin tertantanguntuk pengembangan lahan sejutahektar. Kini lahan pertanian sawahKalbar seluas 500.000 Ha untuk sekalitanam, tetapi bila dua kali tanam, tentumenjadi sejuta Ha.

Kata Hazairin, program peningka-tan kesejahteraan petani lewat pela-tihan, pendampingan penyuluh, kerjasama dengan pelaku bisnis dan peng-uatan lembaga pertanian. Juga sangatperlu pengadaan sarana dan prasa-rana, teknologi pertanian tepat guna,dan penerapan teknologi pertanianmaju.

Hazairin berangkat dari pemikiransederhana. Bila petani terabaikan,sebagai penduduk mayoritas, tentuakan menjadi beban bagi bangsa.Sebaliknya, bila petani diberdayakanakan menjadi potensi yang sangatbesar. Sebab, bila terjadi peningkatanproduksi, tentu daya beli petanimeningkat, dan akan berdampak positifbagi sektor riil. • TRIAS Politika

Hazairin bersama Gubernur dan Ketua TP-PKK Kalbar Panen Padi

Panen Padi Teknologi Hazton di Desa Semparuk, Kab.Sambas, Kalbar

Hazairin menggandeng banyakpihak bagi sosialisasi tehnologi

Hazton. Bank Indonesia, misalnya,memberikan dukungan penuh untukpengembangan Hazton. Bilamanasatu hektar bisa ber-produksi 10ton, maka petani sangat layak

menerima saluran kredit perban-kan. Bantuan nyata sudah

diberikan BI bagi pengembanganpadi Hazton di desa Peniraman,

Kab. Mempawah.FO

TO: E

rviy

anto

(Hu

mas

Dis

tan

Kalb

ar)

FOTO

: Erv

iyan

to (

Hum

as D

ista

n Ka

lbar

)

Page 10: Wujudkan Kemandirian Pangan · PDF fileCornelis memberikan perhatian besar terhadap pengembangan tanaman pangan PROVINSI KALIMANTAN BARAT FOTO: Erviyanto (Humas Distan Kalbar)

22 • TRIAS POLITIKA • 15 OKTOBER - 01 NOVEMBER 2014

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Awal perkenalannya denganHazton, Sukiman menderitarugi, separuh produksinyalenyap. Salah satu biangkerok-

nya adalah serangan jamur dan bakteri,karena pertumbuhan padi cepat danrimbun. Kegagalan pertama bukanakhir segala-galanya. Dia berusahakeras mencari penyebab yang sesung-guhnya, kenapa angka produksi padi-nya merosot.

Akhirnya, Sukiman menemukansumber persoalan yang sebenarnya.Setelah itu, pada panen selanjutnya,Sukiman meraih untung, panennya naikjadi 150%, malah ada yang mencapaidua ratus persen. Tetapi secara umumteknologi Hazton bisa meningkatkanproduksi dua kali lipat dari biasanya.

Kisah sukses Sukiman menyebar dikalangan petani, informasinya sampaike Singkawang. Para petani Singka-wang yang tergabung dalam Kelompok

Sukiman 'Provokator'Hazton dari SambasSemangat Sukiman menggebu-gebu begitu mengerahkan semua perhatiannyabagi budidaya padi dengan teknologi Hazton. Awalnya, petani Sambas, Kalbar,ini ditentang keras oleh rekan-rekannya sesama petani, kenapa harusmenerapkan teknologi Hazton.Namun dia tidak pernah mundur.

Tani Sinar Intan, Kelurahan Sedau,Kecamatan Singkawang Selatan,ramai-ramai menerapkan TeknologiHazton. Program Hazton dikembang-kan di areal 80 hektar.

Misdah, pimpinan kelompok tanitersebut, mengungkapkan, awalnya diamendengar di Sambas ada pengem-bangan padi teknologi Hazton, sudahmemberi bukti peningkatan produksi.Dia penasaran, lalu proaktif melakukanbudidaya yang sama. Gayung ber-sambut.

Ketika dia membangun komunikasidengan pemerintah provinsi, diamendapat respon yang sangat positif.Kelompok tani yang dia pimpin ber-gerak cepat untuk pengembanganseluas 80 hektar. Mereka mengelolalahan dengan menggunakan teknologimodern.

Sukiman tak henti-hentinya dida-tangi rekan-rekan petani yang memin-

tanya berbagi pengetahuan tentangHazton. Saung yang dibangunnya ditengah sawah dijadikan tempat diskusiuntuk penerapan teknologi Hazton. Diadidatangi para petani dari Sambas dankabupaten-kabupaten lain. Mereka ter-tarik melihat Sukiman yang belajarsembari menerapkan teknologi Hazton.

Sukiman yang semula ragu tentangHazton, bertanya sendiri, apakah mim-pi hasil belasan ton per hektar bisa di-wujudkan Hazton? Agar tidak terusbermimpi, dia terdorong untuk men-cobanya. Alhasil, tanpa maksudmelebih-lebihkan, dia sudah merasakanpanen 12-15 ton. Tetapi dalam peng-elolaan dibutuhkan disiplin yang ketatdan pengawasan aktif. Sukiman malahsempat siang-malam tidak bisa mening-galkan sawah untuk menjaga ganggu-an tikus. Semua upaya dilakukan agarproduksi padinya naik berlipat-lipat.

Hasil yang dia dapatkan sekarang'memprovokasi' para petani di Sambasuntuk menerapkan teknologi Hazton.Mereka kian bersemangat lantaranmendapat dukungan penuh dari DinasPertanian Kalbar.

"Alhamdulillah desa-desa lain sudahbanyak yang mengikuti teknologiHazton. Waktu mendapatkan hasil dibawah 4 ton/Ha tidak membuat kamipatah semangat. Malah kami semakinbersemangat untuk terus mencoba,"kata Sukiman.

Sukiman menekankan perlunyadisiplin ketat petani dalam menerapkanteknologi Hazton. Sebab, Hazton mem-butuhkan penanganan yang aktif, tidakbisa sembarangan. Hasil yang didapatsangat signifikan. Ketika tiba waktu me-mupuk, harus dipupuk. Tidak bisa ditun-da, tidak seperti pola tanam tradisional.Ada tahapan-tahapan yang harus dilaluitepat waktu.

Karena itu, Sukiman menganjurkankepada kelompok tani berperan aktif,tidak hanya terpampang di papannama. Jangan hanya mendengarhasilnya, tetapi harus mencoba dengantindakan nyata di lapangan.

Kata Sukiman, Hazton mengajakpara petani untuk kreatif dan disiplin.

FOTO

: Erv

iyan

to (

Hum

as D

ista

n Ka

lbar

)

Page 11: Wujudkan Kemandirian Pangan · PDF fileCornelis memberikan perhatian besar terhadap pengembangan tanaman pangan PROVINSI KALIMANTAN BARAT FOTO: Erviyanto (Humas Distan Kalbar)

15 OKTOBER - 01 NOVEMBER 2014 • TRIAS POLITIKA • 23

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Kenyakan petani selama ini berbudi-daya seadanya, sering menundapekerjaan dan lengah. SementaraHazton 'memaksa' petani untuk aktifdan mengelola secara modern.

Sukiman mengingatkan agar refor-masi tidak hanya di birokrasi pemerin-tahan, tetapi para petani juga harusmereformasi diri agar hasil yang diraihoptimal. Sebagai petani, Sukimanmerasa malu bila mendapati gudang-gudang Bulog diisi beras dari Thailand.Ke depan gudang-gudang Bulog harusdiisi beras petani lokal.

"Reformasi jangan hanya di biro-krasi, tetapi petani juga harus direfor-masi. PNS masuk kerja jam 7.00 pagi,seharusnya petani juga bisa mulaibekerja dari jam 7.00 pagi. Orang-or-ang pintar sangat menghargai waktu,apakah petani tidak bisa menghargaiwaktu? kata Sukiman.

H. Salam, petani Hazton dari desaPeniraman, Mempawah, mersakan halyang sama dengan Sukiman. Pertamamendengar teknologi Hazton, diamerasa ragu untuk menerapkannya.Memang saat melihat Hazton yangtumbuh di pot sangat bagus, tetapiapakah hal yang sama bisa diterapkandi areal sawah yang rentan gangguanhama dan penyakit. Namun setelahdicoba melalui kerjasama dengan BankIndonesia Perwakilan Kalbar, produksiyang dihasilkan meningkat 100%.

Ujicoba pertama dilakukan padalahan seluas 25 hektar, tahap keduamencapai 80 hektar. Para petani Peni-raman sangat antusias dengan keber-

hasilan penaman pertama teknologiHazton di wilayah mereka, dan untuktahap selanjutnya terdapat beberapapetani menanam secara swadaya. Parapetani desa Peniraman telah mem-bulatkan tekad dengan semboyan,"Apapun varietas dan jenis lahannya,Hazton teknologinya."

Kebiasaan petani selama ini meng-gunakan benih sebanyak 25-30 kg/Hadengan penanaman 2-5 bibit perlu-bang. Dengan teknologi Hazton meng-gunakan benih sebanyak 100 - 120 kgdengan bibit sebanyak 20-30 perlu-bang, sehingga petani perlu menam-bah benih sebnyak 75-100 kg ataudengan nominal 750 ribu - 1 juta untuktiap hektar.

"Tidak masalah keluarkan danatambahan, karena hasil yang didapatberlipat. Kami sekarang sudah semang-at menggunakan teknologi Hazton.Apalagi kami dapat dukungan penuhdari dinas pertanian Kalbar," jelasSalam.

Hazairin, Kepala Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura,berharap, bila program Hazton inisesuai harapan agar ditularkan kelahan-lahan lainnya. Sebab, parapetani, kata Hazairin, lebih senangdiberi contoh. Kalau hasil sudahterbukti, mereka akan menerapkanpola yang sama. Teknologi Hazton daripemerintah provinsi Kalbar sudah kitaserahkan kepada kelompok tani.

Mereka sudah menyanggupi me-melihara dan merawat tanaman padiini sesuai ketentuan yang telah dian-

jurkan. Kelompok tani yang menja-lankan program Hazton, rata-ratasudah mendapatkan pembinaan daridinas pertanian. Yakni bagaimanasistem kerja petani di lapangan dalammenerapkan teknologi Hazton denganketentuan yang telah dianjurkan darihasil pelatihan.

Hazairin meminta kepada kelom-pok tani yang telah menyanggupi tek-nologi Hazton agar menerapkannyasecara serius dan berkesinambungan.Mulai dari perawatan, tahap penye-maian bibit, tahap pemupukan, hinggatahap hasil panen dilaksanakan. Me-nanggapi hal itu, Misdah, selaku pimpi-nan kelompok tani dari Singkawang,akan berupaya kuat untuk mensuk-seskan teknologi Hazton.

Karena ini menjadi 'pertaruhan'untuk membuktikan kepada masyara-kat tani bahwa Hazton solusi untukpeningkatan mutu dan jumlah produksi.Mereka pun kian terpacu karena men-dapat dukungan penuh dari dinaspertanian Kalbar.

"Kami dapat bantuan benih seratuspersen, bantuan pupuk juga demikiandan komunikasi aktif dari pemerintah.Berikutnya, kami akan mandiri," kataMisdah kepada TRIAS Politika.

Hazairin mengharapkan, KelompokTani Sinar Intan bisa memberikancontoh kepada petani lainnya.Sehingga berdampak signifikanterhadap produktivitas padi di Kalbar,khususnya Kota Singkawang. Targetmenyejahterakan petani diharapkanterwujud. • TRIAS Politika

Sukiman H.Salam Misdah

Page 12: Wujudkan Kemandirian Pangan · PDF fileCornelis memberikan perhatian besar terhadap pengembangan tanaman pangan PROVINSI KALIMANTAN BARAT FOTO: Erviyanto (Humas Distan Kalbar)

24 • TRIAS POLITIKA • 15 OKTOBER - 01 NOVEMBER 2014

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Standar Operasional Prosedur (SOP)BUDIDAYA PADI DENGAN

TEKNOLOGI HAZTON

TAHAPAN BUDIDAYA PADI DENGAN TEKNOLOGI HAZTON:1. Persiapan Lahan: rumput/jerami dibersihkan (dipotong

atau dengan herbisida) kemudian lakukan pengolahantanah, sekaligus aplikasikan pupuk organik/kandangsebanyak 500-1.000 kg/Ha dan SP- 36 sebanyak 150 kg/ha.

2. Aplikasi Decomposer/Sterilisasi lahan (Jerami, rumput,lahan)• 1 sachet DECOPRIMA (100 gr), dilarutkan dalam 1-2

liter air didiamkan selama 3-6 jam kemudiandiencerkan untuk 100 liter air, dan disemprotkanmerata menggunakan sprayer di jerami yang telahdisebarkan merata di lahan. Pastikan kondisi jeramitetap lembab/berair (macak-macak) supaya prosesdekomposisi berjalan optimum. Dapat jugadiaplikasikan setelah pengolahan tanah selesai.

• Keperluan untuk 1 ha sawah = 400 liter/ha (4 saset)3. Persiapan Benih (100-120 kg/ha)

Pilih benih unggul yang telah dilepas Menteri PertanianRI atau benih unggul lokal.

4. Perendaman Benih.Benih direndam dengan air bersih selama 24 jam.

5. Pemeraman Benih. Setelah direndam, benih diperam dalam karung goni

lembab + 24-48 jam, benih tumbuh tunas dan akar siapditabur/disemai di pesemaian

6. Benih yang sudah diperam (sudah keluar akar) ditaburmerata di bedengan pesemaian.(Agar terhindar serangan burung, benih yang telahditabur dipukul-pukul/dibenamkan sedikit di dalamlumpur).

7. Imunisasi Padi dan Pengendalian Hama Penyakit dipesemaian (Saat umur 7-15 hari setelah semai) 2 tabletBactoplus Padi dilarutkan 100 cc air, dibiarkan 6-12 jam,dan larutkan juga 1 sachet Bt-Plus(Bio Insektisida)kedalam 1 liter air, dibiarkan 6-12 jam, dan kedua larutantadi dicampur air 14-17 liter (1 tangki semprot)disemprotkan merata di pesemaian.

8. Umur bibit 30-35 hari setelah semai, ditanam denganjumlah 20-30 bibit/lubang.

Benih direndam dengan air yang dicampur BactoPlus Padi selama 24 jam.1 tablet untuk 5-10 kg gabah

Pencabutan dan seleksi bibit padi

Penanaman padi teknologi Hazton di Desa Sedau Kec. Singkawang SelatanKota Singkawang

FOTO

: Erv

iyan

to (

Hum

as D

ista

n Ka

lbar

)FO

TO: E

rviy

anto

(Hu

mas

Dis

tan

Kalb

ar)

FOTO

: Erv

iyan

to (

Hum

as D

ista

n Ka

lbar

)

Oleh: ANTON KAMARUDDIN, SP, M.SiDINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

PROVINSI KALIMANTAN BARAT 2014

Page 13: Wujudkan Kemandirian Pangan · PDF fileCornelis memberikan perhatian besar terhadap pengembangan tanaman pangan PROVINSI KALIMANTAN BARAT FOTO: Erviyanto (Humas Distan Kalbar)

15 OKTOBER - 01 NOVEMBER 2014 • TRIAS POLITIKA • 25

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

9. Jarak Tanam menggunakan Sistem Jajar Legowo (4:1,2:1). Jarak Tanam 25x20/40 atau 25x30/50.

10. Aplikasi Pupuk Urea 50 kg dan NPK 50 kg pada umur 5-7hari setelah tanam.

11. Aplikasikan PPC (Pupuk Pelengkap Cair) pada umur 7, 17,27 dan 37 hari setelah tanam dan dapat dicampur denganBio Insektisida (Bt-Plus).

12. Aplikasi Probiotik Bactoplus Padi pada umur padi: 12, 24,dan 45 hst (cara seperti teknik di pesemaian). Dapatdicampur dengan insektisida (Bahan Aktif: Abamiktin 2cc/liter) dan PPC.

13. Aplikasi Pupuk Susulan: Pupuk Urea 50 kg, NPK 100 kg,dan KCl 50 kg pada umur 25 hari setelah tanam.

14. Padi siap panen (relatif lebih cepat 10-15 hari dari carakonvensional).

HASIL PANEN PADI TEKNOLOGI HAZTON DI BEBERAPADAERAH DI KALIMANTAN BARAT:1. Hazton di Semparuk Sambas.

Panen 2.5 ton/1600m2 atau 15 Ton/Ha2. Hazton menggunakan varietas Cibogo, di Rasau Jaya,

Kabupaten Kubu Raya. Luas lahan 2.000 m2 (0,2 Ha) = 4.8Ton atau sekitar 24 Ton/hektar.

3. Hazton menggunakan varietas Inpari 10 di desaPeniraman, Kabupaten Mempawah seluas 35 Ha panensekitar 8 - 11,5 Ton/Ha (musim gadu, sawah tadah hujan,dan terpengaruh oleh kondisi kekeringan/kemarau).

4. Hazton di Sembora Kab. Mempawah seluas 6 Ha produksisekitar 8,2 Ton/Ha (terpengaruh oleh kondisi kekeringan/kemarau dan serangan wereng coklat).

5. Hazton menggunakan varietas Inpari 10 di Balai BenihInduk Peniraman produksi sekitar 16,78 Ton/Ha.

Sekian, Semoga bermanfaat, Jazakumullahu Khairan,Wassalam. Wallahu a'lam......

Hamparan padi Teknologi Hazton Siap dipanen

Perbandingan padi konvensional dengan Hazton sawah mini (sekitar 21 hst)

KONVENSIONAL HAZTON

Panen Perdana Padi Teknologi Hazton di BBI Padi Peniraman Kab Mempawah oleh TPID

Inovasi Budidaya (seperti Sistem Tanam Jajar Legowo)

FOTO

: Erv

iyan

to (

Hum

as D

ista

n Ka

lbar

)

FOTO

: Erv

iyan

to (

Hum

as D

ista

n Ka

lbar

)FO

TO: E

rviy

anto

(Hu

mas

Dis

tan

Kalb

ar)

FOTO

: Erv

iyan

to (

Hum

as D

ista

n Ka

lbar

)