BAB I PENDAHULUAN 1 . Latar Belakang PENTING/PROFIL/SAKIP DISTAN/Distan LAKIP.pdf · 1 LAPORAN...
Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1 . Latar Belakang PENTING/PROFIL/SAKIP DISTAN/Distan LAKIP.pdf · 1 LAPORAN...
1 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
BAB I
PENDAHULUAN
1 . Latar Belakang
Akuntabilitas didefinisikan sebagai suatu perwujudan kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan misi organisasi dalam mencapai
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui media pertanggungjawaban yang
dilaksanakan secara periodik. Dalam dunia birokrasi, akuntabilitas pemerintah untuk
pertanggungjawaban capaian pelaksanaan misi instansi yang bersangkutan.Sejalan dengan
hal tersebut, telah ditetapkan TAP MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan
Negara yang bersih dan bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme ; dan Undang-undang
Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme. Selanjutnya, sebagai kelanjutan dari produk hukum tersebut
diterbitkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Sesuai dengan Intruksi Presiden Republik
Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; setiap
Pemerintah Daerah (Pejabat Eselon II) diminta untuk menyampaikan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) kepada Presiden, sebagai
perwujudan kewajiban suatu Instansi Pemerintah untuk mempertanggunjawabkan
keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik setiap akhir
anggaran. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dibuat dalam
rangka perwujudan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya
dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada setiap Instansi Pemerintah,
berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai. LAKIP juga berperan sebagai alat
kendali, alat penilai kinerja dan alat pendorong terwujudnya Good Governance.
Bertitk tolak dari RPJMD Kabupaten Tana Toraja Tahun 2016-2021, Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Tana Toraja Tahun 2017 dan Intruksi Presiden
Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah; serta memperhatikan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi No.29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan
Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; Penyusunan
LAKIP Tahun2017 berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana ditetapkan dalam
2 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan.Pencapaian sasaran RPJMD,
realisasi pencapaian indikator sasaran disertai dengan penjelasan yang memadai atas
pencapaian kinerja dan pembandingan capaian indikator sasaran, dengan demikian LAKIP
Kabupaten Tana Toraja menjadi laporan kemajuan penyelenggaraan pemerintah oleh
Bupati kepada Presiden ini telah disusun dan dikembangkan sesuai peraturan yang berlaku.
Realisasi yang dilaporkan dalam LAKIP ini merupakan hasil kegiatan Tahun 2017 yaitu
tahun kedua RPJMD Kabupten Tana Toraja Tahun 2016-2021
2 . Gambaran Umum Kabupaten Tana Toraja
a. Gambaran Geografis
Kabupaten Tana Toraja yang beribukota Makale secara geografis terletak
dibagian Utara Provinsi Sulawesi Selatan yaitu antara 2o-3
0 Lintang Selatan dan
1190-120
0 Bujur Timur, dengan luas wilayah 2.054,30 Km
2 .
Adapun batas-batas wilayah Kabupaten Tana Toraja yaitu :
Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Toraja Utara dan Provinsi
Sulawesi Barat
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Luwu
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Enrekang dan Pinrang
Sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Barat
Secara administratif, Kabupaten Tana Toraja meliputi 19 kecamatan, 112
lembang dan 47 kelurahan. Pembagian wilayah menurut kecamatan, jumlah
penduduk, lembang dan kelurahan serta luas kecamatan adalah sebagai berikut
:...................................................................................
3 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
Tabel 1.1
Jumlah Penduduk, Lembang, Kelurahan dan luas Kecamatan di Kabupaten Tana Toraja,
tahun 2016
No Kecamatan Jumlah
Luas
Wil.Km2 Penduduk Lembang Kelurahan
1 Bonggakaradeng 7.186 5 1 206,76
2 Simbuang 6.395 5 1 194,82
3 Rano 6.266 5 0 89,43
4 Mappak 5.847 5 1 166,02
5 Mengkendek 27.898 13 4 196,74
6 Gandangbatu
Sillanan 19.875 9 3 108,63
7 Sangalla 6.864 3 2 36,24
8 Sangalla Selatan 7.621 4 1 47,80
9 Sangalla Utara 7.592 4 2 27,96
10 Makale 35.207 1 14 39,75
11 Makale Selatan 12.975 4 4 61,70
12 Makale Utara 12.161 0 5 26,08
13 Saluputti 7.685 8 1 87,54
14 Bittuang 14.993 14 1 163,27
15 Rembon 18.840 11 2 134,47
16 Masanda 6.662 8 0 134,77
17 Malimbong
Balepe
9.599 5 1 211,47
18 Rantetayo 11.144 3 3 60,35
19 Kurra 5.385 5 1 60,50
Total 230.195 112 47 2.054,30
Sumber Data : BPS Tana Toraja 2016
b. Gambaran Topografi
Kondisi topografi Kabupaten Tana Toraja merupakan dataran tinggi yang
dikelilingi oleh pegunungan dengan keadaan lerengnya curam yakni rata-rata
kemiringan diatas 25 %. Kabupaten Tana Toraja terdiri dari pegunungan, dataran
tinggi, dataran rendah dan sungai dengan ketinggian berkisar antara < 300 m > 2.500
m diatas permukaan laut. Bagian terendah berada pada Kecamatan Bonggakaradeng,
sedangkan tertinggi berada di Kecamatan Bittuang dengan rincian sbb :
Ketinggian < 300 m = 2,44 %
Ketinggian 300 m - 500 m = 5,69 %
Ketinggian 500 m – 1000 m = 35,12 %
Ketinggian 1000 m – 1500 m = 33,41 %
Ketinggian1500 m – 2000 m = 14,28 %
Ketinggian 2000 m – 2500 m = 8,46 %
Ketinggian diatas 2500 m = 0,60 %
4 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
3 . Gambaran Singkat Organisasi
a. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja berdasarkan Peraturan
Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja
Perangkat Daerah Kabupaten Tana Toraja sebagai berikut :
5 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
6 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
Tabel 1.2. Tata Kerja Perangkat Daerah Dinas PertanianKabupaten Tana Toraja
Tahun 2017
No Jabatan Nama Pejabat Gol./Pangkat
1 2 3 4
1 Plt. Kepala Dinas Adelheid Sosang., SP, MH IV/a
2 Sekretaris Dinas Adelheid Sosang., SP, MH IV/a
a. Sub Bagian Umum Marselina L. Tasik, SP III/d
b. Sub Bagian Program dan
Evaluasi
Sumedi Pasorong, SP III/d
3 Bidang Tanaman Pangan Yohanis Some, SP VI/a
a. Seksi Perbenihan Tanaman
Pangan
Idham Hanafi, STP III/b
b. Seksi Produksi Tanaman
Pangan
Jayadi, SE III/b
c. Seksi Pengendalian dan
Pengawasan Tanaman
Pangan
Bertha Tampang, SP III/c
4 Bidang Hortikultura Ir. Agustinus Tumpak, M.Si IV/a
a. Seksi Perbenihan
Hortikultura
Pali’ Allo, SP III/d
b. Seksi Produksi Hortikultura Oktovianus Sonda, SP III/c
c. Seksi Pengendalian dan
Pengawasan Hortikultura
Anasthasia Y. M., SP III/d
5 Bidang Perkebunan Emma Bassa., S.Pt, M.Si IV/a
a. Seksi Perbenihan Tanaman
Perkebunan
Paulus Palembangan, Amd III/b
b. Seksi Produksi Perkebunan Dorce Kala Lembang, SP III/b
c. Seksi pengendalian - III/d
6 Bidang Peternakan Sarira Pongsapan, SPi IV/a
a. Seksi Budidaya Ternak Abednego. T. Mongan, STP III/c
b. Seksi Produksi Peternakan Yafet R. Paruntung, SPt III/d
c. Seksi Pengendalian Penyakit
Hewan
Paulus Pala’langan, STP III/d
7 Bidang Penyuluhan Ir. Agnes Biti IV/a
a. Seksi Penyuluh ............................
b. Seksi bimbingan Petani
c. Seksi Pendampingan
Percontohan
Perinandus, SP III/c
7 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
Tabel 1.3. Pegawai Dinas Pertanian Kab.Tana Toraja
Berdasarkan Golongan Tahun 2017
No. GOLONGAN JUMLAH (ORANG)
1. IV/b 7
2. IV.a 6
3. III.d 14
4. III.c 22
5. III.b 20
6. III.a 14
7. II.d -
8. II.c 5
9. II.b 5
10. II.a 10
11. I.d -
12. I.c
JUMLAH (ORANG) 103
Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja, 2017
Tenaga Honorer Tidak Tetap
Tenaga honorer tidak tetap yang ada di lingkungan Dinas Pertanian Kabupaten Tana
Toraja sebanyak 24 Tenaga Harian Lepas – Tenaga Bantu Penyuluh (THL-TB) dan 3
orang tenaga sukarela.
Tugas dan fungsi dari masing-masing pejabat lingkup Dinas Pertanian Kabupaten
Tana Toraja (Peraturan BUPATI Tana Toraja No 42 Tahun 2016) sebagai berikut :
Kepala Dinas
(1) Dinas Pertanian dipimpin oleh Kepala Dinas yang mempunyai tugas membantu
bupati melaksanakan urusan pemerintahan bidang pertanian, yang menjadi
kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Pemerintah
Daerah;
(2) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut:
a. merumuskan kebijakan teknis dan operasional di bidang pertanian;
b. merumuskan program kegiatan di bidang Pertanian;
c. menyusun rencana dan program kerja tahunan DinasPertanian sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
d. merumuskan hasil pemantauan, laporan dan evaluasi pelaksanaan
e. menyusun standar pelayanan minimal dalm bidang pertanian, perkebunan dan
peternakan;
8 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
f. menyusun standar pembibitn/pembenihan yang menjadi kewenagan daerah;
g. melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian dalam bidang
pertanian, perkebunan dan peternakan;
h. melaksanakan penyuluhan, pengkajian dan penerapan teknologi di bidang
pertanian, perkebunan dan peternakan;
i. memberikan bantuan permodalan dan sarana produksi kepada masyarakat serta
peningkatan produksi pertanian, perkebunan dan peternakan;
j. melaksanakan pengelolaan sarana usaha di bidang pertanian, perkebunan dan
peternakan;
k. melaksanakan, membina dan mengawasi pengelolaan administrasi umum;
l. membagi tugas kepada bawahan agar pekerjaan berjalan lancar;
m. menilai prestasi kerja Sekretaris dan para Kepala Bidang dalam rangka
pembinaan dan pengembangan karier;
n. membuat laporan pelaksanaan tugas Dinas Pertanian sebagai bahan
pertanggungjawaban dan atau bahan evaluasi;
o. meningkatkan kompetensi dan prestasi kerja;
p. membuat laporan pelaksanaan tugas Dinas Pertanian sebagai bahan
pertanggungjawaban dan atau bahan evaluasi;
q. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan baik tertulis
maupun tidak tertulis.
(3) Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada ayat (1), Kepala Dinasmempunyai
fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis di di bidang pertanian, penyusunan rencana stratejik
di bidang pertanian, peternakan dan perkebunan;
b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang
pertanian, peternakan dan perkebunan;
c. penyelenggaraan pelayanan umum di bidang pertanian, peternakan dan
perkebunan;
d. pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan, program dan
kegiatan di bidang pertanian, peternakan dan perkebunan;
Sekretariat
(1) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang mempunyai tugas melaksanakan
koordinasi kegiatan, memberikan pelayanan teknis dan administrasi penyusunan
program, pelaporan, umum, kepegawaian, hukum, dan keuangan dalam lingkungan
Dinas Pertanian.
(2) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut:
a. merencanakan operasional kerja Sekretariat Dinas berdasarkan rencana dan
sasaran yang telah ditetapkan sebagai pedoman kerja.
b. mengkoordinasikan segala kegiatan antara bidang dalam lingkup dinas.
9 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
c. mengatur dan membina kerjasama dalam pengurusan administrasi dinas.
d. memberi petunjuk analisis dan pengembangan kinerja dinas.
e. menyusun rencana kegiatan Sekretariat sebagai pedoman dalam pelaksanaan
tugas;
f. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas sehingga berjalan
lancar;
g. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan
Sekretariat untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;
h. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
i. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
j. mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan dalam lingkungan Dinas sehingga
terwujud koordinasi, sinkronisasi dan integrasi pelaksanaan kegiatan;
k. mengoordinasikan dan melaksanakan penyusunan perencanaan, pengendalian,
dan evaluasi serta pelaporan kinerja dan pelaporan keuangan Dinas;
l. mengoordinasikan dan melaksanakan pelayanan administrasi umum,
kepegawaian dan hukum;
m. mengoordinasikan dan melaksanakan pelayanan ketatausahaan;
n. mengoordinasikan dan melaksanakan urusan rumah tangga Dinas;
o. melaksanakan dan mengoordinasikan pelayanan administrasi keuangan;
p. melaksanakan dan mengoordinasikan administrasi pengadaan, pemeliharaan dan
penghapusan barang;
q. mengoordinasikan dan memfasilitasi kegiatan organisasi dan tatalaksana;
r. mengoordinasikan dan melaksanakan pengelolaan kearsipan;
s. mengoordinasikan dan melaksanakan kegiatan kehumasan dan keprotokolan;
t. mengoordinasikan dan melaksanakan pengumpulan, pengolahan, penyajian
data dan informasi serta fasilitasi pelayanan informasi;
u. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Sekretariat dan memberikan saran
pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
v. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.
(3) Untuk melaksanakan tugas tersebut pada ayat (1), Sekretaris mempunyai fungsi :
a. pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan;
b. pengelolaan urusan umum dan administrasi kepegawaian;
c. pengelolaan administrasi keuangan;
d. pengoordinasian dan penyusunan program serta pengolahan dan penyajian data;
e. pengelolaan dan pembinaan organisasi dan tatalaksana; dan
f. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya.
10 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
(1) Sub Bagian Program dan Evaluasi dipimpin oleh Kepala Sub Bagian berkedudukan
di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris, yang mempunyai tugas pokok
merencanakan dan mengontrol kegiatan penyusunan Program dan Evaluasi, memberi
petunjuk dan membagi tugas serta membimbing bawahan, memeriksa dan
mengoreksi hasil kerja bawahan, dan membuat laporan Sub Bagian Program dan
Evaluasi sehingga berhasil guna dan berdaya guna, efektif dan efisien, dan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(2) Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirinci sebagai berikut :
a. menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Program dan Evaluasi sebagai pedoman
dalam pelaksanaan tugas;
b. mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas
bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar;
c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan
bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan;
d. membuat konsep, mengoreksi, memaraf, dan/atau menandatangani naskah dinas;
e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. mengooordinasikan, menyiapkan bahan dan melakukan penyusunan
perencanaan program;
g. menyiapkan bahan dan mensosialisasikan peraturan perundang-undangan,
petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis di bidang penyusunan program;
h. menyiapkan bahan, mengoordinasikan dan menyusun rancangan rencana
stratejik;
i. menghimpun dan menyajikan data dan informasi program dan kegiatan Dinas
Pertanian;
j. mengelola dan melakukan pengembangan sistem penyajian data berbasis
teknologi informasi;
k. menyiapkan bahan dan melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja;
l. mengumpulkan bahan dan menyusun laporan kegiatan tahunan;
m. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Sub Bagian Program dan Evaluasi
memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan
kebijakan; dan
n. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang
tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.
11 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
(1) Sub Bagian Umum dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas
melakukan urusan ketatausahaan, administrasi pengadaan, mengelolah administrasi
kepegawaian, pemeliharaan dan penghapusan barang dan urusan rumah tangga serta
mengelola administrasi keuangan yang meliputi penyusunan anggaran, penggunaan,
pembukuan, pertanggungjawaban dan pelaporan.
(2) Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirinci sebagai berikut :
1. menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Umum sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas;
2. mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas
bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar;
3. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan
untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan;
4. membuat konsep, mengoreksi dan memaraf, dan/atau menandatangani naskah
dinas;
5. mengikutirapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
6. menata dan melakukan pengarsipan naskah dinas;
7. mengelola sarana dan prasarana serta melakukan urusan rumah tangga;
8. mengoordinasikan dan melakukan pemeliharaan kebersihan dan pengelolaan
keamanan lingkungan kantor;
9. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kebutuhan, pemeliharaan dan
penghapusan barang;
10. menyiapkan bahan dan menyusun administrasi pengadaan, pendistribusian,
pemeliharaan, inventarisasi dan penghapusan barang;
11. menyiapkan bahan dan menyusun daftar inventarisasi barang serta menyusun
laporan barang inventaris;
12. mengumpulkan bahan dan menyusun pengusulan rencana anggaran pendapatan
dan belanja Dinas Sosial;
13. menyiapkan bahan atau data untuk perhitungan anggaran dan perubahan anggaran;
14. melakukan verifikasi kelengkapan administrasi permintaan pembayaran;
15. meneliti kelengkapan uang persediaan ganti uang,tambahan uang, pembayaran
gaji,tunjangan dan penghasilan lainnya untuk bahan proses lebih lanjut;
16. mengoordinasikan dan menyusun rencana kerja anggaran;
17. melakukan pembayaran gaji pegawai;
18. melakukan verifikasi harian atas penerimaan keuangan;
19. melakukan akuntasi pengeluaran dan penerimaan keuangan;
20. melakukan verifikasi pertanggungjawaban keuangan;
21. menyusun realisasi perhitungan anggaran;
12 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
22. mengevaluasi pelaksanaan tugas bendaharawan;
23. menginvetarisasi sarana dan prasarana yang dimiliki Dinas Sosial dan
melaksanakan pemeliharaan secara rutin dan berkala;
24. mengumpulkan bahan dan menyusun laporan keuangan Dinas Pertanian;
25. inventarisasi dan pengarsipan data jabatan fungsional pada Dinas Pertanian;
26. menyiapkan bahan, mengelola dan menghimpun daftar hadir pegawai;
27. menyiapkan bahan dan mengelola administrasi surat tugas dan perjalanan dinas
pegawai;
28. menyiapkan bahan, mengoordinasikan dan memfasilitasi kegiatan organisasi dan
tatalaksana;
29. menyiapkan bahan dan menyusun rencana formasi, informasi jabatan, dan
bezetting pegawai;
30. menyiapkan bahan dan mengelola administrasi kepegawaian meliputi usul
kenaikan pangkat, perpindahan, pensiun, penilaian pelaksanaan pekerjaan,
kenaikan gaji berkala, cuti, ijin, masa kerja, peralihan status, dan layanan
administrasi kepegawaian lainnya;
31. menyiapkan bahan usulan pemberian tanda penghargaan dan tanda jasa pegawai
negeri sipil;
32. menyiapkan bahan perumusan kebijakan pembinaan, peningkatan kompetensi,
disiplin dan kesejahteraan pegawai negeri sipil;
33. menyiapkan bahan dan menyusun administrasi tunjangan kinerja;
34. mengembangkan penerapan sistem informasi kepegawaian berbasis teknologi
informasi
35. menghipun dan mensosialisasikan peraturan perundang-undangan di bidang
kepegawaian;
36. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Sub Bagian Umumdan memberikan
saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
37. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang
tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.
Bidang Tanaman Pangan
1) Bidang Tanaman Pangan dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas
melaksanakan melaksanakan penyusunan , pelaksanaan kebijakan, dan pemberian
bimbingan teknis, serta pemantauan dan evaluasi di Bidang Tanaman Pangan.
2) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut:
a. menyusun program, rencana dan kebijakan perbenihan, produksi serta
pengendalian dan pengawasan tanaman pangan;
b. mengarahkan pelaksanaan kegiatan produksi, perbenihan tanaman pangan,
perlindungan tanaman pangan, saran dan prasarana tanaman pangan;
13 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
c. mengatur kegiatan produksi, perbenihan tanaman pangan, perlindungan tanaman
pangan, saran dan prasarana tanaman pangan;
d. melaksanakan pengawasan mutu dan peredaran benih di bidang tanaman pangan;
e. mengevaluasi pelaksanaan program kegiatan produksi, perbenihan tanaman
pangan, perlindungan tanaman pangan, saran dan prasarana tanaman pangan;
f. membimbing pelaksanaan program kegiatan, perbenihan tanaman pangan,
perlindungan tanaman pangan, saran dan prasarana tanaman pangan;
g. melakuakan pengendalian dan penanggulangan hama penyakit, penanggulangan
bencana alam, dan dampak perubahan iklim di bidang tanaman pangan;
h. memberikan bimbingan pascapanen, pengolahan dan pemasaran hasil di bidang
tanaman pangan;
i. memberikan izin usaha/rekomendasi teknis di bidang tanaman pangan;
j. menganalisa dan mengembangkan kinerja bidang;
k. melaksanakan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan hasil pelaksanaan
kegiatan;
l. menilai prestasi kerja bawahan dengan melihat hasil kerja dan kedisiplinan untuk
pembinaan dan pengembangan karier;
m. membuat laporan pelaksanaan tugas Bidang Tanaman Pangan sebagai bahan
pertanggungjawaban dan atau bahan evaluasi;
n. meningkatkan kompetensi dan prestasi kerja;
o. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
3) Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut pada ayat (1), Kepala Bidang Tanaman
Pangan mempunyai fungsi :
a. penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis Bidang Tanaman Pangan;
b. penyusunan rencana kebutuhan dan penyediaan benih di Bidang Tanaman Pangan;
c. pembinaan, pengoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan
kepala seksi dan jabatan non struktural dan pelaksanaan tugas Bidang Tanaman
Pangan;
d. penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non
struktural dalam lingkup Bidang Tanaman Pangan;
(1) Seksi Pembenihan Tanaman Pangandipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai
mempunyai tugas dalam melaksanakan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan pemantauan serta evaluasi di bidang
perbenihan tanaman pangan.
(2) Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirinci sebagai berikut:
a. melakukan penyiapan bahan dan penyusunan rencana dan anggaran pembenihan di
bidang pembenihan tanaman pangan;
b. melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang pembenihan tanaman
pangan;
14 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
c. melakukan penyiapan bahan penyediaan dan pengawasan peredaran benih di
bidang pembenihan tanaman pangan;
d. melakukan penyiapan bahan pengawasan dan pengujian mutu benih tanaman
pangan;
e. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kebutuhan benih dan
pengembangan varietas unggul di bidang tanaman pangan;
f. melaksanakan bimbingan dan monitoring terhadap perkiraan perkembangan
kegiatan pembenihan tanaman pangan;
g. merekomendasikan sertifikasi benih tanaman pangan;
h. melaksanakan sistem informasi pembenihan tanaman pangan;
i. melaksanakan peyebaran benih unggul spesifik lokasi;
j. menyediakan sarana dan prasarana pendukung;
k. menilai prestasi kerja bawahan dengan melihat hasil kerja dan kedisiplinan untuk
pembinaan dan pengembangan karier;
l. menghimpun dan menganalisis hasil pelaksanaan tugas Seksi Pembinaan dan
Pengawasan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan
perumusan kebijakan; dan
m. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang
tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.
(1) Seksi Produksi Tanaman Pangan dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai
tugasmelaksanakan penyiapan bahan, penyusunan dan pelaksanaan kebijakan,
pemberian bimbingan teknis dan pemantauan serta evaluasi di bidang produksi tanaman
pangan.
(2) Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirinci sebagai berikut :
a. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan anggaran Seksi Produksi
Tanaman Pangan;
b. menyiapkan petunjuk teknis di bidang peningkatan Produksi Tanaman Pangan;
c. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana tanam dan produksi tanaman
pangan
d. melakuakan pembinaan usaha tanaman pangan sesuai dengan bidang tugasnya;
e. menggali sumber-sumber pendapatan asli daerah dibidang tanaman pangan;
f. melakukan bimbingan penerapan teknologi budidaya di bidang tanaman pangan;
g. melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan produksi tanaman
pangan;
h. melaksanakan bimbingan dan monitoring terhadap perkiraan perkembangan
kegiatan produksi tanaman pangan;
i. menyediakan sarana dan prasarana pendukung;
15 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
j. menilai prestasi kerja bawahan dengan melihat hasil kerja dan kedisiplinan untuk
pembinaan dan pengembangan karier;
k. menyusun laporan dan pendokumentasian kegiatan Seksi Produksi Tanaman
Pangan;
l. meningkatkan kompetensi dan prestasi kerja;
m. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
(1) Seksi Pengendalian dan Pengawasan Tanaman Pangan dipimpin oleh Kepala Seksi
yang mempunyai tugas melaskanakan kegiatan pengendalian dan pengawsan tanaman
pangan;
(2) Tugas sebagimana di maksud pada ayat (1) di rinci sebagai berikut :
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Penegakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan
tugas;
b. mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas
bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar;
c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan
bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan;
d. membuat konsep, mengoreksi, memaraf, dan/atau menandatangani naskah dinas ;
e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. melaksanakan pencatatan dan pemetaan penyebaran organisme pengganggu
tumbuhan (OPT);
g. melaksanakan usaha perlindungan kehidupan terhadap musuh-musuh alami
organisme pengganggu tumbuhan (OPT);
h. melaksanakan identifikasi dan inventarisai perkembangan musuh-musuh alami
organisme pengganggu tumbuhan (OPT);
1. melakukan pengolahan data organisme pengganggu tumbuhan (OPT) di bidang
tanaman pangan;
j. melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan pengendalian dan
pengawasan tanaman pangan;
k. melaksanakan bimbingan dan monitoring terhadap perkiraan perkembangan
kegiatan pengendalian dan pengawasan tanaman pangan;
l. menyediakan sarana dan prasarana pendukung kegiatan pengendalian dan
pengawsan tanaman pangan;
m. menilai prestasi kerja bawahan dengan melihat hasil kerja dan kedisiplinan untuk
pembinaan dan pengembangan karier;
n. menyusun laporan dan pendokumentasian kegiatan Seksi Pengendalian dan
pengawasan Tanaman Pangan;
o. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
16 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
p. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang
tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.
Bidang Hortikultura
(1) Bidang Hortikultura dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan, pelaksanaan kebijakan, dan pemberian bimbingan teknis,
serta pemantauan dan evaluasi di bidang hortikultura.
(2) Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirinci sebagai berikut:
a. menyusun rencana kegiatan Bidang Hortikultura sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas;
b. mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas
bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar;
c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan
bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan;
d. membuat konsep, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;
e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan anggaran perbenihan di
bidang hortikultura;
g. melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang perbenihan
hortikultura;
h. melakukan penyiapan bahan penyediaan dan pengawasan peredaran benih di
bidang hortikultura;
i. melakukan penyiapan bahan pengawasan dan pengujian mutu benih hortikultura;
j. melakukan ppenyiapan bahan penyusunan rencana kebutuhan benih dan
pengembangan vaerietas unggul di bidang hortikultura;
k. melaksanakan bimbingan dan monitoring terhadap perkiraan perkembangan
kegiatan perbenihan hortikultura;
l. merekomendasikan sertifikasi benih hortikultura;
m. melaksanakan sistem informasi perbenihan hortikultura;
n. melaksanakan penyebaran benih unggul spesifik lokasi;
o. menyediakan sarana dan prasarana pendukung;
p. menilai prestasi kerja bawahan dengan melihat hasil kerja dan kedisiplinan untuk
pembinaan dan pengembangan karier;
q. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Bidang Hortikulturaserta memberikan
saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
r. melasanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang
tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.
17 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
(3) Untuk melaksankan tugas pokok tersebut pada ayat (1), Kepala Bidang Hortikultura
mempunyai fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis Bidang Hortikultura;
b. penyelenggaraaan program dan kegiatanBidang Hortikultura;
c. pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan
kepala seksi dan jabatan non structural dan pelaksanaan tugas Bidang Hortikultura;
d. penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non
struktural dalam lingkup Bidang Hortikultura;
e. melaksanakan tugas kedinasan yang di perintahkan oleh atasan.
(1) Seksi Perbenihan Hortikultura dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas
membantu Kepala Bidangdalam melaksanakan kegiatan perbenihan hortikultura.
(2) Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirinci sebagai berikut:
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Perbenihan Hortikultura sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas;
b. mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas
bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar;
c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan
untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan;
d. membuat konsep, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;
e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. menyusun rencana dan Program kerja tahunan Seksi Perbenihan Hortikultura untuk
dijadikan acuan pelaksanaan tugas;
g. membagi tugas kepada bawahan agar pekerjaan berjalan lancar;
h. melaksankan bimbingan dan ppengawasan kegiatan perbenihan hortikultura ;
i. melaksanakan bimbingan dan monitoring terhadap perkiraan perkembangan
kegiatan perbenihan hortikultura;
j. merekomendasikan sertifikasi benih hortikultura;
k. melaksanakan sistem informasi perbenihan hortikultura;
l. melaksanakan penyebaran benih unggul spesifik lokasi;
m. menyediakan sarana dan prasarana pendukung di bidang perbenihan hortikultura;
n. menganalisa dan mengembangkan kinerja seksi;
o. melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka kelancaran pelaksanaan
tugas;m
p. enilai prestasi kerja bawahan dengan melihat hasil kerja dan kedisiplinan untuk
pembinaan dan pengembangan karier;
18 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
q. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Seksi Perbenihan Hortikultura
memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan
kebijakan; dan
r. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang
tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.
(1) SeksiProduksi Hortikultura dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas
membantu Kepala Bidangdalam melaksanakan kegiatan produksi hortikultura.
(2) Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirinci sebagai berikut :
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Produksi Hortikultura sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas;
b. mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas
bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar;
c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan
bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan;
d. membuat konsep, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;
e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. menyiapkan petunjuk teknis Seksi Produksi Hortikultura;
g. melakukan pembinaan usaha tanaman pangan sesuai dengan bidang tugasnya;
h. menggali sumber-sumber pendapatan asli daerah dibidang Hortikultura;
i. melaksanakan pungutan-pungutan pajak daerah dan retribusi dibidang Hortikultura
sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
j. melaksanakan penyuluhan dibidang Hortikultura;
k. melaksanakan pengkajian penerapan teknologi anjuran ditingkat usaha tani;
l. melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan produksi Hortikultura;
m. melaksanakan bimbingan dan monitoring terhadap perkiraan perkembangan
kegiatan produksi Hortikultura;
n. menyediakan sarana dan prasarana pendukung;
o. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Seksi Produksi Hortikultura antar
daerah dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan
perumusan kebijakan; dan
p. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang
tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.
(1) SeksiPengendalian dan Pengawasan Hortikultura dipimpin oleh Kepala Seksi yang
mempunyai tugas dalam melaksanakan kegiatan pengendalian dan pengawasan
hortikultura;
19 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
(2) Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirinci sebagai berikut :
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Pengendalian dan Pengawasan Hortikultura
sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas
bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar;
c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan
bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan;
d. membuat konsep, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;
e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. melakukan pembinaan, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan pejabat
non structural dalam lingkup seksi;
g. melakukan pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan pejabat non structural
dalam lungkup seksi;
h. melaksanakan pencatatan dan pemetaan penyebaran organisme pengganggu
tumbuhan (OPT);
i. melaksanakan usaha perlindungan kehidupan musuh-musuh alami
organisme pengganggu tumbuhan (OPT);
j. melaksanakan identifikasi dan inventarisasi perkembangan musuh-musuh alami
organisme pengganggu tumbuhan (OPT);
k. melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Pengendalian dan
PengawasanHortikultura;
l. melaksanakan bimbingan dan monitoring terhadap perkiraan perkembangan
kegiatan Pengendalian dan PengawasanHortikultura;
m. menyediakan sarana dan prasarana pendukung pengendalian dan
pengawasan hortikultura ;
n. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Seksi Pengendalian dan Pengawasan
Hortikultura memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan
perumusan kebijakan; dan
o. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang
tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.
Bidang Perkebunan
(1) Bidang Perkebunanmempunyai tugasmembantu Kepala Dinas dalam melaksanakan
pengelolaan di bidang pengembangan teknologi dan produksi perkebunan, pelayanan
usaha, perlindungan tanaman, serta pengelolaan hasil dan pemasaran.
(2) Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirinci sebagai berikut:
a. menyusun program dan rencana kerja tahunan Bidang Perkebunan untuk dijadikan
acuan pelaksanaan tugas;
20 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
b. menyusun dan menyajikan rencana dan program pengembangan dan kelembagaan
usaha perkebunan;
c. mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas
bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar;
d. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan
bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan;
e. membuat konsep, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;
f. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
g. melaksanakan pengaturan sistem budidaya dan pengelolaan pengembangan usaha
perkebunan;
h. menyusun profil wilayah pengembangan usaha perkebunan;
i. memberikan pembinaan, dan pendampingan teknis dan manajemen usaha tani
dalam rangka meningkatkan produk, produktifitas dan mutu hasil perkebunan;
j. melaksanakan identifikasi dan inventarisasi kelembagaan usaha perkebunan
sebagai dasar untuk pengembangannya;
k. melaksanakan pembinaan, pendampingan dan penguatan kelembagaan tani;
l. mengembangkan jaringan kerjasama, pertukaran informasi antar kelembagaan
usaha perkebunan;
m. menganalisa dan mengembangkan kinerja bidang;
n. melaksanakan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan hasil pelaksanaan
kegiatan;
o. menilai prestasi kerja bawahan dengan melihat hasil kerja dan kedisiplinan untuk
pembinaan dan pengembangan karier;
p. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Bidang Perkebunan dan memberikan
saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
q. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang
tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.
(3) Untuk melaksanakan tugas tersebut pada ayat (1), Bidang Perkebunanfungsi :
a. penyusunan kebijakan teknis Bidang Perkebunan;
b. penyelenggaraan program dan kegiatan Bidang Perkebunan;
c. pembinaan, pengoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan
kepada Bidang Perkebunan;
d. penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan kepala seksi dalam lingkup
Bidang Perkebunan;
e. pelaksanaan tugas kedinasan lainnya sesuai dengan bidang tugasnya.
(1) Seksi Perbenihan Tanaman Perkebunan dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai
tugas membantu Kepala Bidang dalammenyiapkan bahan dan melaksanakan kebijakan
perbenihan tanaman pangan.
21 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
(2) Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirinci sebagai berikut :
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Perbenihan Tanaman Perkebunansebagai
pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas
bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar;
c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan
bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan;
d. membuat konsep, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;
e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. melaksankan bimbingan dan pengawasan kegiatan perbenihan tanaman
perkebunan;
g. melaksanakan bimbingan dan monitoring terhadap perkiraan perkembangan
kegiatan perbenihan tanaman perkebunan;
h. menyediakan sarana dan prasarana pendukung di bidang perbenihan tanaman
perkebunan;
i. merekomendasikan sertifikasi benih tanaman perkebunan;
j. melaksanakan sistem informasi perbenihan tanaman perkebunan;
k. melaksanakan penyebaran benih unggul spesifik lokasi;
l. menganalisa dan mengembangkan kinerja seksi;
m. melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas;
n. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Seksi Perbenihan Tanaman
Perkebunandan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan
perumusan kebijakan; dan
o. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang
tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.
(1) Seksi Produksi Perkebunan dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai
tugasmengkaji bahan kebijakan teknis, dan pembinaan dibidang budidaya tanaman
tahunan, budidaya tanaman semusim dan sarana produksi.
(2) Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirinci sebagai berikut:
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Produksi Perkebunansebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas;
b. mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas
bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar;
22 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan
bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan;
d. membuat konsep, mengoreksi, memaraf, dan/atau menandatangani naskah dinas;
e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. melakukan pembinaan usaha tanaman pangan sesuai dengan bidang tugasnya;
g. menggali sumber-sumber pendapatan asli daerah dibidang perkebunan;
h. melaksanakan pungutan-pungutan pajak daerah dan retribusi dibidang perkebunan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
i. melaksanakan penyuluhan dibidang perkebunan;
j. melaksanakan pengkajian penerapan teknologi anjuran ditingkat usaha tani;
k. melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan produksi perkebunan;
l. melaksanakan bimbingan dan monitoring terhadap perkiraan perkembangan
kegiatan produksi perkebunan;
m. menyediakan sarana dan prasarana pendukung;
n. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas operasional SeksiProduksi Perkebunan
dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan
kebijakan; dan
q. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang
tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.
(1) Seksi Pengendalian dan Pengawasan Tanaman Perkebunan dipimpin oleh Kepala Seksi
yang mempunyai tugas membantu Kepala Bidang dalam melaksanakan kegiatan
pengendalian dan pengawasan tanaman perkebunan.
(2) Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirinci sebagai berikut:
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Pengendalian dan Pengawasan Tanaman
Perkebunansebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas
bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar;
c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan
bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan;
d. membuat konsep, mengoreksi, memaraf, dan/atau menandatangani naskah dinas;
e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. menyiapkan petunjuk teknis Seksi Pengendalian dan Pengawasan Tanaman
Perkebunan;
g. melakukan pembinaan, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan pejabat
non struktural dalam lingkup Seksi Pengendalian dan Pengawasan Tanaman
Perkebunan;
h. melaksanaan evaluasi program dan kegiatan pejabat non structural dalam lingkup
Seksi Pengendalian dan Pengawasan Tanaman Perkebunan;
23 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
i. melaksanakan pencatatan dan pemetaan penyebaran organisme pengganggu
tumbuhan (OPT);
j. melaksanakan usaha perlindungan kehidupan musuh-musuh alami
organisme pengganggu tumbuhan (OPT);
k. melaksanakan identifikasi dan inventarisasi perkembangan musuh-musuh alami
organisme pengganggu tumbuhan (OPT);
l. melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Pengendalian dan
PengawasanTanaman Perkebunan;
m. melaksanakan bimbingan dan monitoring terhadap perkiraan perkembangan
kegiatan pengendalian dan pengawasan tanaman perkebunan;
n. menyediakan sarana dan prasarana pendukung kegiatan Seksi Pengendalian
dan Pengawasan Tanaman Perkebunan;
o. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Seksi Pengendalian dan Pengawasan
Tanaman Perkebunan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai
bahan perumusan kebijakan; dan
p. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang
tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;
Bidang Peternakan
(1) Bidang Peternakan mempunyai tugasmerencanakan operasionalisasi, memberi tugas,
memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan
penyelenggaraan tugas di Bidang Peternakan.
(2) Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirinci sebagai berikut:
a. menyusun rencana kegiatan Bidang Peternakan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas;
b. mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas
bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar;
c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan
bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan;
d. membuat konsep, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;
e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. merencanakan dan melaksanakan pembinaan, pengawasan dibidang produksi,
kesehatan hewan, kesehatan masyarakat veteriner, penyebaran dan pengembangan
peternakan;
g. mengkordinasikan dengan Instansi terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas
bidang peternakan;
h. melaporkan hasil pelaksanaan tugas bidang Peternakan kepada Kepala Dinas
sebagai bahan pertanggungjawaban dan bahan evaluasi;
24 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
i. melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas;
j. menilai prestasi kerja bawahan sesuai ketentuan dengan melihat hasil kerja dan
kedisiplinan untuk pembinaan karier;
k. menginventarisir permasalahan-permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan
tugas sekaligus mencari upaya pemecahan masalah;
l. meningkatkan kompetensi dan prestasi kerja;
m. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Bidang Peternakan dan memberikan
saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
n. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang
tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas
(3) Untuk melaksanakantugastersebut pada ayat (1), Bidang Peternakan mempunyai fungsi
a. penyusunan kebijakan teknis Bidang Peternakan;
b. penyelenggaraan program dan kegiatan Bidang Peternakan;
c. pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan
kepala seksi dan pejabat non struktural dalam lingkup Bidang Peternakan;
d. penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non
struktural dalam lingkup Bidang Peternakan;
e. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya.
(1) Seksi Budidaya Ternak dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugasmenyiapkan
bahan pembinaan dan bimbingan teknis, monitoring dan evaluasi budidaya ternak.
(2) Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirinci sebagai berikut :
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Budidaya Ternak sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas;
b. mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas
bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar;
c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan
bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan;
d. membuat konsep, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;
e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. melaksanakan bimbingan dan pengawasan pencatatan mutu bibit ternak/ silsilah
ternak bibit;
g. melaksanakan inventarisasi dan identifikasi wilayah sumber bibit ternak;
h. mengawasi jalur transportasi bibit ternak yang masuk dan keluar daerah;
i. merekomendasikan sertifikasi bibit ternak;
j. melaksanakan sistem informasi budidaya ternak;
k. melaksanakan penyebaran bibit unggul spesifik lokasi;
25 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
l. merumuskan strategi pelestarian ternak-ternak asli (Plasma nuftah) dari
kepunahan;
m. menyusun bimbingan teknik-teknik produksi ternak;
n. melaksanakan inventarisasi jenis-jenis pakan hijauan makanan ternak dan sumber
bibit pakan hijauan makanan ternak;
o. melaksanakan pengambilan sampel pakan konsentrat serta pengujian di
Laboratorium untuk melindungi konsumen;
p. menyusun pedoman budidaya dan produksi pakan hijauan serta rehabilitasi padang
penggembalaan dan lahan kritis yang tidak termanfaatkan;
q. melaksanakan bimbingan pemanfaatan limbah pertanian sebagai pakan ternak;
r. melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas;
s. menilai prestasi kerja bawahan sesuai ketentuan dengan melihat hasil kerja dan
kedisiplinan untuk pembinaan karier;
t. menginventarisir permasalahan-permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan
tugas sekaligus mencari upaya pemecahan masalah;
u. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Seksi Budidaya Ternak serta
memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan
kebijakan; dan
v. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang
tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.
(1) Seksi Produksi Peternakan dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai
tugasmelaksanakan kebijakan teknis produksi peternakan.
(2) Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirinci sebagai berikut :
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Produksi Peternakan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas;
b. mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas
bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar;
c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan
bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan;
d. membuat konsep, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;
e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. membinaan usaha tanaman pangan sesuai dengan bidang tugasnya;
g. menggali sumber-sumber pendapatan asli daerah dibidang peternakan;
h. melaksanakan pungutan-pungutan pajak daerah dan retribusi dibidang peternakan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
i. melaksanakan penyuluhan dibidang peternakan;
26 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
j. melaksanakan pengkajian penerapan teknologi anjuran ditingkat usaha tani;
k. melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan produksi peternakan;
l. melaksanakan bimbingan dan monitoring terhadap perkiraan perkembangan
kegiatan produksi Peternakan;
m. menyediakan sarana dan prasarana pendukung kegiatan Seksi Produksi
Peternakan;
n. menilai prestasi kerja bawahan sesuai ketentuan dengan melihat hasil kerja dan
kedisiplinan untuk pembinaan karier;
o. menginventarisir permasalahan-permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan
tugas sekaligus mencari upaya pemecahan masalah;
p. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Seksi Produksi Peternakan serta
memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan
kebijakan; dan
q. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang
tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.
(1) Seksi Pengendalian Penyakit Hewan dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai
tugas membantu Kepala Bidang melaksanakan pengendalian penyakit hewan.
(2) Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirinci sebagai berikut :
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Pengendalian Penyakit Hewan sebagai pedoman
dalam pelaksanaan tugas;
b. mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas
bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar;
c. memantau, mengawasi dan menevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan
untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan;
d. membuat konsep, mengoreksi, memaraf, dan/atau menandatangani naskah dinas;
e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. menyusun rencana dan program kerja tahunan Seksi Pengendalian Penyakit
Hewan;
g. membagi tugas kepada bawahan agar pekerjaan berjalan lancar;
h. melaksanakan bimbingan pengamatan, penyidikan dan epidemiologi penyakit
hewan serta membuat peta lokasi penyakit hewan;
i. melakukan pemeriksaan terhadap lalu lintas hewan, bahan asal hewan dan hasil
bahan asal hewan antar kabupaten;
j. melaksanakan pembinaan terhadap Pos Pelayanan Kesehatan Hewan;
k. melaksanakan bimbingan, penyuluhan, pencegahan, pemberantasan dan
pengendalian penyakit hewan menular;
27 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
l. melaksanakan bimbingan dan pengelolaan Laboratorium tipe-C;
m. melaksanakan pengawasan usaha pengolahan bahan asal hewan, pakan ternak dan
obat-obatan hewan;
n. melaksanakan bimbingan, pemantauan, pengawasan terhadap pembangunan,
pengelolaan dan operasional pasar hewan dan unit-unit pelayanan kesehatan
hewan;
o. melaksanakan pelayanan kesehatan hewan dan pengawasan pemotongan hewan;
p. melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas;
q. menilai prestasi kerja bawahan sesuai ketentuan dengan melihat hasil kerja dan
kedisiplinan untuk pembinaan karier;
r. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Seksi Pengendalian Penyakit Hewan
dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan
kebijakan; dan
s. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang
tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.
Bidang Penyuluhan
(1) Bidang Penyuluhan mempunyai tugasmerencanakan operasionalisasi, memberi tugas
dan bimbingan teknis, memberi petunjuk, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan
penyelenggaraan tugas di bidang ketenagaan penyuluhan.
(2) Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirinci sebagai berikut:
a. menyusun rencana kegiatan Bidang Penyuluhan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas;
b. mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas
bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar;
c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan
bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan;
d. membuat konsep, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;
e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. melaksanakan penyuluhan dan pertanian, perkebunan dan peternakan;
g. mengumpulkan, mengolah mengemas, dan menyebarkan materi penyuluhan
kepada pelaku utama dan pelaku usaha;
h. mengelola kelembagaan dan ketenagaan penyuluh;
i. melakukan fasilitasi penumbuhan dan pengembangan kelembagaan dan forum
masyarakat bagi pelaku utama dan pelaku usaha;
j. melakukan peningkatan kapasitas penyuluh Pegawai Negeri Sipil, swadaya dan
swasta;
28 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
k. mengkordinasikan dengan Instansi terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas
bidang penyuluhan;
l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas bidang penyuluhan kepada Kepala Dinas
sebagai bahan pertanggungjawaban dan bahan evaluasi;
m. mengevaluasi dan memonitor hasil pelaksanaan program kerja di bidang
penyuluhan;
n. melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas;
o. menilai prestasi kerja bawahan sesuai ketentuan dengan melihat hasil kerja dan
kedisiplinan untuk pembinaan karier;
p. menginventarisir permasalahan-permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan
tugas sekaligus mencari upaya pemecahan masalah;
q. meningkatkan kompetensi dan prestasi kerja;
r. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Bidang Penyuluhan dan memberikan
saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
s. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang
tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas
(3) Untuk melaksanakantugastersebut pada ayat (1), Bidang Penyuluhan mempunyai
fungsi :
a. penyusunan kebijakan teknis dan program Bidang Penyuluhan;
b. penyelenggaraan program dan kegiatan Bidang Penyuluhan;
c. pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan
kepala seksi dan pejabat non struktural dalam lingkup Bidang Penyuluhan;
d. pengumpuilan, pengelolaan, pengemasan, dan penyebaran materi penyuluhan bagi
pelaku utama dan pelaku usaha;
e. pengelolaaan kelembagaan dan ketenagaan;
f. pemantauan dan evaluasi di bidang penyuluhan
g. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya.
(1) Seksi Penyuluh dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugasmembantu Kepala
Bidang dalam melaksanakan pengembangan sumberdaya manuasia pertanian,
pengembangan penyuluhan dan sarana penyuluhan.
(2) Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirinci sebagai berikut :
a. menyusun rencana kegiatan Seksi penyuluh sebagai pedoman dalam pelaksanaan
tugas;
b. mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas
bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar;
29 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan
bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan;
d. membuat konsep, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;
e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. menyusun rencana dan anggaran Seksi Penyuluh;
g. melakukan perencanaan penyuluhan seauai dengan wilayah kerjanya;
h. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan ketenagaan penyuluh;
i. melakukan penyusunan dan pengelolaan database ketenagaan penyuluh;
j. melakukan penyiapan bahan pengembangan penyuluh;
k. menyiapkan bahan dan fasilitasi penilaian dan pemeberian penghargaan penyuluh;
l. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas kegiatan penyuluh;
m. melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas;
n. melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas;
o. menilai prestasi kerja bawahan sesuai ketentuan dengan melihat hasil kerja dan
kedisiplinan untuk pembinaan karier;
p. menginventarisir permasalahan-permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan
tugas sekaligus mencari upaya pemecahan masalah;
q. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Seksi Penyuluh serta memberikan saran
pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
r. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang
tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.
(1) Seksi Bimbingan Petani dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugasmembantu
Kepala Bidang melaksanakan bimbingan kepada petani.
(2) Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirinci sebagai berikut :
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Bimbingan Petani sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas;
b. mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas
bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar;
c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan
bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan;
d. membuat konsep, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;
e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan ketenagaan pembimbing;
30 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
g. melakukan penyiapan bahan penguatan, pengembangan, dan peningkatan kapasitas
kelembagaan petani
h. melakukan penyiapan bahan fasilitasi sertifikasi dan akreditasi kelembagaan petani
i. melakukan penyusunan dan pengelolaan database petani yang dibimbing;
j. menyiapkan bahan dan fasilitasi penilaian dan pemberian penghargaan kepada
petani;
k. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas kegiatan bimbingan petani;
l. melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas;
m. menilai prestasi kerja bawahan sesuai ketentuan dengan melihat hasil kerja dan
kedisiplinan untuk pembinaan karier;
n. menginventarisir permasalahan-permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan
tugas sekaligus mencari upaya pemecahan masalah;
o. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Seksi Bimbingan Petani serta
memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan
kebijakan; dan
p. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang
tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.
(1) Seksi Pendampingan Percontohan dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas
membantu Kepala Dinas melaksanakan tugas Seksi Pendampingan Percontohan.
(2) Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirinci sebagai berikut :
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Pendampingan Percontohan sebagai pedoman
dalam pelaksanaan tugas;
b. mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas
bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar;
c. memantau, mengawasi dan menevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan
untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan;
d. membuat konsep, mengoreksi, memaraf, dan/atau menandatangani naskah dinas;
e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. menyusun rencana dan program kerja tahunan Seksi Pendampingan Percontohan;
g. membagi tugas kepada bawahan agar pekerjaan berjalan lancar;
h. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan ketenagaan pendamping;
i. melakukan penyiapan bahan penguatan, pengembangan, dan peningkatan kapasitas
ketenagaan pendamping;
31 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
j. melakukan penyiapan bahan fasilitasi sertifikasi dan akreditasi kelembagaan
pendamping;
k. melakukan penyusunan dan pengelolaan database pendamping percontohan;
l. menyiapkan bahan dan fasilitasi penilaian dan pemberian penghargaan kepada
pendamping percontohan;
m. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas kegiatan pendamping
percontohan;
n. melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas;
o. menilai prestasi kerja bawahan sesuai ketentuan dengan melihat hasil kerja dan
kedisiplinan untuk pembinaan karier;
p. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Seksi Pendampingan Percontohan dan
memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan
kebijakan; dan
q. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang
tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.
4. Gambaran Umum Pertanian
4.1 Sumberdaya Alam
a. Iklim
Sulawesi Selatan mempunyai dua pola iklim yang berbeda secara ekstrim dalam satu
periode/musim tanam yang sama, Sulawesi selatan bagian Barat (Sektor Barat) pada periode
oktober – Maret mengalami musim hujan, sedangkan Bagian Barat Timur (Sektor Timur)
pada waktu yang sama mengalami musim kemarau, sebaliknya pada periode April –
September, sektor barat mengalami musim kemarau sedangkan sektor timur mengalami
musin hujan, karena letak geografis Tana Toraja berada pada daerah kedua pola iklim
tersebut, maka Tana Toraja mempunyai Tipe Iklim Tropis/Basah (Type Oldemam C2) yang
jumlah bulan basahnya (200 mm) selama 2-3 bulan berturur –turut dan bulan kering (100
mm) selama 2-3 bulan berturut-turut. Hal ini sangat mendukung aktivitas masyarakat pada
sektor agraris.
32 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
b . Jenis Tanah
Kategori tanah yang terdapat di Kabupaten Tana Toraja berdasarkan hasil penelitian
Lembaga Penelitian Tanah Bogor, terdiri atas bahan induk endapan liat atau marine dengan
jenis tanah berupa :
- Aluvial Kelabu yang sebagian besar terdapat pada daerah lembah dan tanah berbukit
- Brown Forest, mediteran dan podsolik merah kuning pada daerah yang bergelombang dan
pegunungan.
c . Potensi Lahan
Selain faktor agriklimat yang mendukung potensi lahan yang tersedia untuk
pengembangan komoditas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura juga tersedia sawah
dan lahan kering.
- Lahan Sawah
Irigasi Sederhana : 0 Ha
Irigasi Desa Non PU : 4.804 Ha
Tadah hujan : 5.957 Ha
- Lahan Pertanian Bukan Sawah
Tegal/kebun : 33.275 Ha
Ladang/huma : 4.602 Ha
Perkebunan : 31.035 Ha
Ditanami pohon/hutan rakyat : 46.992 Ha
Padang Penggembala/rumput : 16.183 Ha
Sementera tidak diusahakan : 2.127 Ha
Lainnya (tambak,kolam,Empang,hutan negara) : 33.867 Ha
d. Potensi Tanaman/Komoditi
Potensi tanaman/komoditas utama termasuk komoditas hortikultura yang dapat
dikembangkan dan mempunyai prospek untukmeningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
masyarakat antara lain : Padi dan Palawija (Jagung, Kacang Merah, Kedelai, Ubi Kayu, Ubi
Jalar, Talas, Kacang Tanah), Sayuran (Bawang Merah, Bawang Putih, Ketimun, Wortel,
Bawang Daun, Kentang, Kol, Sawi, Kacang Panjang, Cabe Besar, Cabe Kecil, Tomat,
Terong, Labu, Siam, Kangkung, Bayam) dan Buah-bauhan (Alpokat, Mangga,Langsat,
Manggis, Nenas, Durian, Jeruk, Pepaya, Pisang, Salak, Markisa, Tamarillo) serta Tanaman
33 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
Biofarmaka (Jahe, Lengkuas, Kunyit, Temulawak, Serei, Kencur, Lempuyang, Mahkota
dewa, Sambiloto, Kejibeling).
4.2. Sumberdaya Manusia
Potensi Tenaga Kerja
Penduduk Tana Toraja berjumlah 230.195 jiwa ( Tahun 2016 ). Penduduk usia kerja
tahun 2016 berjumlah 100.556 jiwa,yang terdiri dari perempuan 49.235 jiwa dan laki-laki
berjumlah 54329jiwa (Data Kantor Statistik 2016),sebagian besar mempunyai mata
pencaharian di bidang pertanian, dengan kata lain merupakan potensi tenaga kerja.
Selain sebagai potensi tenaga kerja penduduk/masyarakat pada satu sisi merupakan
konsumen yang menjadi tantangan dan beban pembangunan pertanian. Produksi pertanian
yang dihasilkan petani terutama komoditas tanaman pangan adalah padi, palawija serta
sayuran. Produksi dan produktivitas masih rendah dibanding kebutuhan.
Dalam keadaan demikian, kebutuhan hasil pertanian dan hortikultura tentu
produksinya masih harus ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan sekaligus memberi
konstribusi pendapatan bagi masyarakat.
4.3. Kelembagaan Pelayanan Petani dan Kelembagaan Tani
Kelompok Tani
Berdasarkan SK. Bupati Nomor 520/01.49/BKPP tanggal 5 Februari Tahun 2010
tentang Penetapan Kelompok Tani Kabupaten Tana Toraja,maka upaya pembinaan dilakukan
dengan pendekatan partisipatif dan kemitraan, yang bertujuan agar kelompok tani mampu
secara mandiri memanfaatkan kesempatan berusaha secara terbuka dengan menerapkan
prinsip-prinsip agribisnis.
Kelompok tani didorong untuk berusahatani dalam skala yang berorientaasi
agribisnis, mengupayakan agar usahatani menjadi salah satu unit usaha koperasi dan
mengembangkan organisasi kelompok yang telah ada dengan peningkatan kemampuan
kepemimpinan dan manajerial.
Jumlah Kelompok Tani dan Gapoktan di Kabupaten Tana Toraja dimaksud adalah
sebagai berikut :
1. Kelompok Tani : 1.207
2. Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) : 88
34 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
Pembinaan Kelompok Tani/Gabungan Kelompok Tani diarahkan pada penguatan
kelembagaan dan permodalan.
Sesuai dengan program Pemerintah Kabupaten Tana Toraja periode 2016-2021 bahwa
untuk lebih efektifnya pelayanan kepada seluruh masyarakat termasuk petani maka
masyarakatdihimpun dalam kelompok yang tidak hanya mengurusi bidang pertanian tetapi
kelompok ekonomi dan sosial yang disebut KELOMPOK LINGKUNGAN yaitu 1 (satu)
kelompok setiap Lingkungan. Kelompok tersebut difasilitasi Pemerintah untuk mengurus
Akte Notaris.
35 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA
Penyusunan laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017 ini, mengacu pada Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Nagara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun
2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah dan masih mengacu pada Peraturan Kepala LAN Nomor
239/IX/6/8/2003, tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
instansi Pemerintah.
2.1 Indikator Kinerja Utama
Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata pemerintahan
yang baik di Indonesia diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor : PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator
Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, Indikator Kinerja Utama merupakan
ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah.
2.2 Rencana Strategis
Dalam sistem akuntabilitas kinerja pemerintah, perencanaan merupakan langka awal
yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan lingkungan
strategis lokal, nasional, global dan tetap berada dalam tatanan sistem administrasi Negara
Kesatuan Republik Indonesi. Dengan pendekatan perencanaan strategis yang jelas dan
sinergis, instansi pemerintah lebih dapat menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi,
peluang dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya.
Penyusunan LAKIP Pemerintah Kabupaten Tana Toraja tahun 2017 mengacu pada Peraturan
Daerah Kabupaten Tana Toraja Nomor 3tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah( RPJMD) Kabupaten selama tahun 2016-2021. Sehingga LAKIP Dinas
Pertanian Kabupaten Tana Toraja 2017 merupakan pengukuran tahun kedua dari RPJMD
Kabupaten Tana Toraja 2016-2021. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) kabupaten Tana Toraja 2016-2021 merupakan dokumen perencanaan strategis
yang disusun dan dirumuskan setiap lima tahun yang menggambarkan Visi, Misi, Tujuan,
Sasaran, Program dan Kegiatan Daerah. RPJMD secara sistematis mengedepankan isu-isu
lokal, yang diterjemahkan ke dalam bentuk strategi kebijakan dan rencana pembangunan
yang terarah, efektif dan berkesinambungan sehingga dapat di inflementasikan secara
bertahap sesuai dengan skala prioritas dan kemampuan anggaran.
36 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pertanian tahun 2017 tentunya juga akan mengacu
pada RPJMD yang telah ada, sehingga ada sinergi program kerja yang dapat diukur.
2.2.1 Visi dan Misi Kabupaten Tana Toraja
Visi
Visi pembangunan Kabupaten Tana Toraja merupakan gambaran yang ingin dicapai
dalam kurun waktu lima tahun kedepan yang disusun dengan memperhatikan RPJP
Kabupaten Tana Toraja 2010-2030, RPJM Provinsi Sulawesi Selatan dan RPJM Nasional,
serta dinamika lingkungan strategis, maka untuk Visi Pembangunan Kabupaten Tana Toraja
2016-2021 adalah
”Menuju Masyarakat Tana Toraja yang Unggul dan Sejahtera”
Visi tersebut diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
Yang dimaksudkan dengan UNGGUL adalah masyarakat Tana Toraja yang cerdas,
berintegritas, berkarakter, berakhlak dan berdaya saing. Sedangkan yang dimaksudkan
dengan SEJAHTERA adalah terciptanya kearifan dan kesejukan, hubungan harmonis inter
dan antar umat beragama, ketersediaan dan terpenuhinya sandang, pangan, papan,
meningkatnya partisipasi masyarakat sebagai wujud kepedulian dan kesetaraan PMKS serta
menurunnya anggka kemiskinan.Pendekatan arah kebijakan dan strategi dalam konteks
unggul dengan mendorong program prioritas melalui pendidikan, kesehatan dan pelayanan
pemerintahan, pembangunan dan politik, penegakan hukum, pemberantasan korupsi, kolusi
dan nepotisme. Sedangkan pendekatan arah kebijakan dan strategi dalam konteks sejahtera
hendaknya dipandang sebagai satu kesatuan dengan keunggulan untuk mendorong program
prioritas melalui pertumbuhan ekonomi, penurunan angka kemiskinan, peluang berusaha dan
bekerja serta pelayanan sosial kemasyarakatan. Seiring dengan perkembangan permasalahan
ekonomi, budaya dan politik yang semakin dinamis dan terbuka, dibutuhkan sebuah birokrasi
yang kuat terpercaya dan akuntabel dalam perkembangan penataan reformasi birokrasi
Pemerintah Kabupaten Tana Toraja, juga merupakan sebuah keharusan untuk peningkatan
kapasitas dan profesionalisme pemerintah daerah dalam menjalankan pelayanan publik yang
juga semakin kompleks.
Berdasarkan pergertian tersebut indikator adalah tercukupinya kebutuhan minimun hak
dasar yang meliputi : Pangan, kesehatan, pendidikan, Pekerjaan, perumahan. Air bersih,
pertanahan, sumber daya alam dan lingkungan hidup, rasa aman dari perlakuan atau ancaman
tindak kekerasan, dan hak untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial Ekonomi dan Politik.
37 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
MISI
Misi merupakan rumusan mengenai upaya yang akan dilakukan untuk mewujudkan Visi
Menuju Masyarakat Tana Toraja yang Unggul dan Sejahtera melalui Misi yang dijabarkan
lebih lanjut sebagai arah kebijakan dan strategi dalam RPJMD Kabupaten Tana Toraja Tahun
2016 – 2021 yang bertitik tolak pada Money Follow Program Priority dengan pendekatan
Holistik, Integrated and Sustainable, Priority dan Kearifan Lokal sebagai berikut :
1. Meningkatkan posisi Kabupaten Tana Toraja sebagai daerah pendidikan dan kesehatan
yang berdaya saing;
2. Percepatan reformasi birokrasi dan penguatan lembaga dan kelembagaan keagamaan,
sosial kemasyarakatan, kerjasama dan kemitraan terutama diperdesaan;
3. Meningkatkan penanggulangan kemiskinan, peluang berusaha dan bekerja serta
pemberdayaan ekonomi yang partisipatif dan Pro Rakyat;
4. Revitalisasi pertanian dan perkebunan dalam arti luas, pengembangan potensi sumber
daya alam yang berwawasan lingkungan dengan pendekatan kawasan;
5. Percepatan pembangunan infrastruktur dan tata ruang untuk mendorong pelayanan,
pembangunan kepariwisataan, pertumbuhan ekonomi, peluang berusaha/investas dan
mengurangi kesenjangan antar wilayah.
2.2.2. Visi dan Misi Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja
Memperhatikan kondisi internal dan eksternal serta mengacu pada visi pemerintah
Kabupaten Tana Toraja yaitu "Menuju Masyarakat Tana Toraja yang Unggul dan Sejahtera"
maka Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja menetapkan visi yaitu “Terwujudnya
PertanianYang Tangguh Berwawasan Lingkungan, Berbasis Kawasan".
Penjabaran makna dari Visi Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja tersebut adalah
sebagai berikut :
Pokok-Pokok Visi Makna Visi
Pertanian
Seluruh kegiatan bidang Pertanian dalam arti luas meliputi
kegiatan dari hulu, proses produksi, pasca panen/ pengolahan,
pemasaran yang didukung dengan bantuan teknologi, sarana/
prasarana, modal dan manajemen untuk mendapatkan manfaat
sebesar-besarnya bagi kesejahteraan rakyat
Tangguh Kondisi pertanian yang kuat dan terus berkembang
menghasilkan produksi pertanian yang unggul dan berkualitas.
Berwawasan lingkungan
Pembangunan pertanian yang dilaksanakan secara terencana
menggunakan dan mengelola sumber daya dengan bijaksana
dan memperhatikan daya dukung lingkungan dan kelestarian
sumber daya alam
38 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
Kawasan
Wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk
dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumberdaya alam
dan sumberdaya manusia
Mewujudkan visi tersebut perlu dijabarkan menjadi sebuah misi untuk memperjelas
arah/langkah yang akan dilakukan dalam rangka mencapai perwujudan visi. Oleh karena itu,
maka Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja menetapkan misi yang didalamnya
mengandung tujuan serta sasaran yang ingin dicapai.
Misi Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian berbasis kawasan;
2. Memanfaatkan potensi sumber daya alam dan mengembangkan komoditas lokal;
3. Meningkatkan kapasitas pelaku usaha pertanian / aparatur.
4. Mengoptimalkanpenerapan teknologi pertanian tepat guna;
Misi tersebut diatas, dapat dijelaskan sebagai berikut :
Misi I : Meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian berbasis
kawasanbahwameningkatkan jumlah produksikomoditas pertanian dengan cara
intensifikasi, ekstensifikasi serta peningkatan intensitas pertanamanyang
didukung ketersediaan sarana/prasarana dan infrastruktur sehingga jumlah
produksi pertanian meningkat.
Misi II : Memanfaatkan potensi sumber daya alam dan mengembangkan komoditas lokal
diartikan usahatani tidak hanya berorientasi pada komoditas yang lazim
diusahakan oleh masyarakat secara tradisional, tetapi juga komoditas unggul yang
sesuai dan sudah beradaptasi dengan lingkungan maupun komoditas lokal yang
bernilai ekonomi tinggi.
Misi III : Meningkatkan kapasitas pelaku usaha pertanian / aparatur diartikan
meningkatnya pengetahuan, sikap dan keterampilan pelaku usaha pertanian
(petani, kelompok tani, gapoktan) maupun aparaturagar mampu bekerja secara
kreatif, inovatif, mandiri serta mampu memanfaatkan iptek dan sumber daya lokal
untuk menghasilkan produk yang kompetitif
Misi VI : Mengoptimalkan penerapan teknologi pertanian tepat gunadiartikan usaha
peningkatan produksi / ekonomi ditunjang dengan pemanfaatan teknologi yang
membuat kerja pelaku usahatani semakin mudah, tepat, ekonomis sesuai
kebutuhan baik usaha produksi maupun pengolahan hasil.
2.2.3 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja
Sebagai penjabaran dari Visi dan misi Dinas Pertanian maka tujuan
pembangunan pertanian dalam arti luas periode 2016 – 2021 yang ingin dicapai yaitu:
1. Mendorong peningkatan produksi tanaman pangan, hortikultura dan
perkebunanmaupun peternakan
39 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
2. Meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam dengan tetap memperhatikan
kelestarian lingkungan untuk pengembangan komoditi potensial maupun komoditi
lokal yang bernilai ekonomi.
3. Membangun SDM aparatur, petani dan kelembagaan petani yang cerdas dan kuat.
4. Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana yang dapat dimanfaatkan secara
optimal sehingga memungkinkan usahanya berkembang dan berdaya saing.
Sedang sasaran yang ingin dicapai adalah :
1. Meningkatnya peran pemerataan pemanfaatan potensi lahan terhadap produksi
pertanian dan perkebunan dalam arti luas
2. Meningkatnya daya saing dan peluang pasar hasil produksi tanaman pertanian dan
perkebunan dalam arti luas
3. Meningkatnya intensifikasi dan diversifikasi tanaman varitas lokal dan hortikultura
yang berdaya saing dengan pupuk organik
4. Meningkatnya budidaya produksi tanaman kopi Arabika toraya, kopi arabika
persilangan, kopi robusta, cacao, vanili, merica, jagung, umbi-umbian dan lain
berbasis pedesaan.
5. Meningkatnya budidaya produksi markisa dan tamarillo (terung belanda) selaku
minuman Selamat Datang Toraya (Welcome drink).
6. Meningkatnya populasi ternak babi, kambing, kerbau, sapi, ayam kampung/broiler
dan itik berbasis pedesaan.
7. Meningkatnya fasilitasi ketersediaan organik
8. Meningkatnya pendampingan dan pemberdayaan serta kerjasama penyuluh
pertanian dan perkebunan dalam arti luas
9. Meningkatnya produksi pertanian dan hortikultura, perkebunan dan laboratorium
hayati dalam mendukung agrowisata.
10. Meningkatnya ketersediaan lahan percontohan produksi bidang pertanian dan
perkebunan dan peternakan berbasis pembiayaan 200 jt per-lembang/kelurahan
11. Meningkatnya peran kerjasama /kemitraan lembaga keumatan, sosial masyarakat
dalam mendorong produktivitas pertanian
12. Meningkatnya sarana dan prasarana produksi pertanian
40 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
2.2.4. Strategi dan Kebijakan Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja
Strategi adalah langkah-langkah yang berisikan program-program indikatif untuk
mewujudkan visi dan misi, sedangkan kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh
pemerintah daerah untuk mencapai tujuan. Adapun strategi dan kebijakan pembangunan
pertanian yang akan dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja dapat dilihat
pada Tabel 4.1.
Tabel 2.1.
Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Dinas Pertanian
Kabupaten Tana Toraja
VISI : TERWUJUDNYA PERTANIAN YANG TANGGUH BERWAWASAN LINGKUNGAN
BERBASIS KAWASAN
Misi 1 : Meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian berwawasan lingkungan
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Mendorong peningkatan produksi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan
Meningkatnya peran pemerataan pemanfaatan potensi lahan terhadap produksi pertanian dan perekebunan dalam arti luas
Optimalisasi pemanfatan
potensi lahan dan pemetaan
kesesuain potensi lahan
Pemetaan dan
pengembangan
potensi lahan
Meningkatnya daya
saing dan peluang
pasar hasil produksi
tanaman pertanian
dan perkebunan
dalam arti luas
Peningkatan kualitas, daya
saing dan peluang pasar hasil
produksi pertanian
Pengembangan pola
pertumbuhan
ekonomi pemasaran,
nilai tambah dan
produktivitas yang
berdaya saing
Meningkatnya
budidaya produksi
tanaman kopi
Arabika toraya, kopi
arabika persilangan,
kopi robusta, cacao,
vanili, merica,
jagung, umbi-
umbian dan lain
berbasis pedesaan.
Peningkatan pengembangan
tanaman unggulan padi lokal,
kopi, kakao, markisa, tamarillo,
manggis, marica, vanili, jagung,
umbi-umbian dan tanaman
hortikultura lainnya berbasis
luasan lahan dan pedesaan
Pengembangan
tanaman unggulan
padi lokal, kopi,
kakao, markisa,
tamarillo, manggis,
marica, vanili,
jagung, umbi-umbian
dan tanaman
hortikultura lainnya
berbasis luasan lahan
dan pedesaan
Meningkatnya
budidaya produksi
markisa dan
tamarillo (terung
belanda) selaku
minuman Selamat
Datang Toraya
(Welcome drink).
Peningkatan budidaya
produksi markisa dan
tamarillo (terung balanda)
selaku minuman Selamat
Datang Toraya (Wellcome
drink)
Pengembangan
budidaya produksi
markisa dan
tamarillo (terung
balanda) selaku
minuman Selamat
Datang Toraya
(Wellcome drink)
Meningkatnya populasi ternak babi, kambing, kerbau, sapi, ayam
Peningkatan budidaya peternakan babi, kambing, kerbau, sapi, ayam kampung/broiler dan itik
Pengembangan pola budidaya peternakan babi, kambing, kerbau, sapi, ayam
41 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
kampung/broiler dan itik berbasis pedesaan.
berbasis pedesaan. kampung/broiler dan itik berbasis pedesaan.
Misi 2 : Memanfaatkan Potensi Sumberdaya Alam dan Mengembangkan Komoditas Lokal
Meningkatkan
pemanfaatan
sumberdaya alam
dengan tetap
memperhatikan
kelestarian lingkungan
untuk pengembangan
komoditi potensial
maupun komoditi lokal
yang bernilai ekonomi
Meningkatnya
intensifikasi dan
diversifikasi
tanaman varitas
lokal dan
hortikultura yang
berdaya saing
dengan pupuk
organik
Membangun pola taman
semusim dan tumpangsari
terutama penyediaan hand
traktor
Pengembangan pola
tanam semusim dan
tumpang sari
terutama penyediaan
hand traktor
Meningkatnya
fasilitasi
ketersediaan
organik
Peningkatan ketersediaan
pupuk organik
Ketersediaan pupuk
organik
Meningkatnya
produksi pertanian
dan hortikultura,
perkebunan dan
laboratorium hayati
dalam mendukung
agrowisata
Peningkatan pengembangan
tanaman perkebunan dan
hortikultura di kawasan
agrowisata
Pengembangan
tanaman perkebunan
dan hortikultura di
kawasan agrowisata
Misi 3 : Meningkatkan Kapasitas Pelaku Usaha Pertanian / Aparatur
Meningkatkan SDM
aparatur petani dan
kelembagaan petani
yang cerdas dan kuat
Meningkatnya
pendampingan dan
pemberdayaan serta
kerjasama penyuluh
pertanian dan
perkebunan dalam
arti luas
Peningkatan kapasitas dan
keterampilan serta insentif
bagi tenaga penyuluh
pertanian lapangan
Pengembangankapas
itas dan
keterampilan serta
insentif bagi tenaga
penyuluh pertanian
lapangan
Misi 4 : Mengoptimalkan Penerapan Teknologi Pertanian Tepat Guna
Meningkatnya
ketersediaan sarana
prasarana serta paket
teknologi pertanian
yang dapat
dimanfaatkan secara
optimal sehingga
memungkinkan
usahanya berkembang
dan berdaya saing
Meningkatnya
ketersediaan lahan
percontohan
produksi bidang
pertanian dan
perkebunan dan
peternakan berbasis
pembiayaan 200 jt
per-
lembang/kelurahan
Peningkatan ketersediaan
lahan percontohan produksi
pertanian dalam arti luas
Intensifikasi dan
diversifikasi serta
sarana produksi
pertanian/perkebuna
n dalam arti luas
Meningkatnya
peran kerjasama
/kemitraan lembaga
keumatan, sosial
masyarakat dalam
mendorong
produktivitas
pertanian
Peningkatan ketersediaan
lahan percontohan produksi
pertanian dalam arti luas
Ketersediaan lahan
percontohan
produksi pertanian
dalam arti luas
Meningkatnya
sarana dan
prasarana produksi
pertanian
Dukungan anggaran
pengadaan sarana dan
prasarana produksi pertanian
dalam arti luas
Pembangunan /
pengadaan sarana
dan prasarana
produksi
42 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
2.3. Perjanjian Kinerja Tahunan ( PKT ) 2017
Penetapan Kinerja merupakan tekad dan janji Perjanjian Kinerja Tahunan sangat
penting yang perlu dilakukan oleh pimpinan OPD di lingkungan Pemerintahan karena
merupakan wahana proses yang akan memberikan perspektif mengenai apa yang diinginkan
untuk dihasilkan. Perencanaan kinerja yang dilakukan oleh OPD akan dapat berguna untuk
menyusun prioritas kegiatan yang dibiaya dari sumber dana yang terbatas. Dengan
perencanaan kinerja tersebut diharapkan fokus dalam mengarahkan dan mengelola program
atau kegiatan OPD akan lebih baik, sehingga diharapkan tidak ada kegiatan OPD yang tidak
terarah. Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja telah menetapkan Rencana Kinerja Tahunan
(RKT) 2017 dengan uraian pada tabel 1 sebagai berikut :
Tabel.1 Perjanjian Kinerja Tahunan ( PKT ) 2017
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1. Meningkatnya produksi
pertanian tanaman
pangan
- Jumlah produksi Padi
- Jumlah produksiJagung
- Jumlah produksi Kedelai
- Jumlah produksi Ubi Jalar
- Jumlah produksi Ubi Kayu
- Jumlah produksi Kacang Tanah
145.539 Ton
4.980 Ton
319 Ton
2.430 Ton
3.988 Ton
281 Ton
2. Meningkatnya produksi
tanaman perkebunan - Jumlah Produksi kopi / kakao 3.200 Ton
3. Meningkatnya produksi
tanaman hortikultura - Jumlah produksi sayur-sayuran
10.717 Ton
4. Meningkatnya Populasi
peternakan - Jumlah populasi ternak sapi
- Jumlah populasi ternak kerbau
- Jumlah populasi ternak babi
- Jumlah populasi ternak kambing
- Jumlah populasi ternak ayam buras
- Jumlah populasi ternak itik
6.905 Ekor
26.091 Ekor
293.651 Ekor
7.883 Ekor
734.926 Ekor
7.809 Ekor
2.4. Program Pembangunan
1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian / Perkebunan) :
a. Pengembangan perbenihan / pembibitan
b. Monitoring, Evaluasi dan Kebijakan Subsidi Pertanian
c. Percontohan Pengembangan Padi Lokal
d. Percontohan Tanaman Jagung
e. Percontohan Tanaman Umbi-Umbian
43 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
2. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian / Perkebnan Tepat Guna :
a. Pengadaan sarana dan prasarana teknologi pertanian / perkebunan
b. Satgas Operasional Pola Tanam Semusim
3. Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan :
a. Penyediaan sarana produksi pertanian/perkebunan
b. Pengembangan Kawasan Agrowisata
c. Percontohan Tanaman Perkebunan
d. Percontohan Tanaman Hortikultura
e. Survey Lokasi Pembangunan Pertanian/ Perkebunan
f. Penataan Taman Bunga
4. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak :
a. Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak
5. Peningkatan Produksi Hasil Peternakan :
a. Pembibitan dan Perawatan Ternak
b. Pendistrikusian Ternak Kepada Masyarakat
6. Program Pengembangan Jaringan Irigasi Pertanian
a. Pembangunan / Rehabilitasi Dam Parit
7. Program Pemberdayaan Penyuluhan Pertanian/Perkebunan Lapangan
a. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Penyuluhan
44 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Keberhasilan program dan kegiatan dilakukan melalui pengukuran keberhasilan
setiap indikator dengan membandingkan antara target dan realisasi. Keberhasilan pencapaian
sasaran digolongkan sesuai dengan tabel sebagai berikut :
Urutan Rentang Capaian Kategori Capaian
I 91 % sampai dengan 100 % Sangat Baik
II 76 % sampai dengan 90 % Baik
III 66 % sampai 75 % Cukup
IV 51 % sampai 65 % Rendah
V Kurang dari 50% Sangat Rendah
1 . CAPAIAN KINERJA 2017
Sesuai dengan Target Kinerja Tahun 2017, Perencanaan Kinerja Tahun 2017 mencakup
pelaksanaan atas 14 (empat belas) indikator kinerja dalam 4 (empat) sasaran strategis.
Berdasarkan pengukuran kinerja yang ditetapkan belum semua program yang telah
ditetapkan dapat dicapai dengan optimal, capaian dari 4 (empat) sasaran tersebut sebagai
berikut :
Urutan Rentang Capaian Kategori
Capaian Jumlah sasaran
I 91 % sampai dengan 100 % Sangat Baik 3
II 76 % sampai dengan 90 % Baik
III 66 % sampai 75 % Cukup
IV 51 % sampai 65 % Rendah
V Kurang dari 50% Sangat Rendah 1
Jumlah 4
Hasil penilaian atas pelaksana Rencana Kinerja tahun 2017 menunjukkan bahwa rata-
rata capaian kinerja dari 4 (empat) sasaran yang telah ditetapkan adalah sebesar 89,08 % yang
terinci sebagai berikut :
45 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
No Sasaran
Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian
1. Meningkatnya
produksi
pertanian
tanaman
pangan
- Jumlah produksi Padi
- Jumlah produksiJagung
- Jumlah produksi Kedelai
- Jumlah produksi Ubi Jalar
- Jumlah produksi Ubi Kayu
- Jumlah produksi Kacang Tanah
145.539 Ton
4.980 Ton
319 Ton
2.430 Ton
3.988 Ton
281 Ton
203.642 Ton
4.457 Ton
27 Ton
1.026 Ton
1.316 Ton
35 Ton
139,9
89,5
8,5
42,2
33,0
12,5
2. Meningkatnya
produksi
tanaman
perkebunan
- Jumlah Produksi kopi 2.200 Ton 2.429 Ton 110,41
- Jumlah Produksi Kakao 1.000 Ton 1.062 Ton 106,20
3. Meningkatnya
produksi
tanaman
hortikultura
- Jumlah produksi sayur-sayuran 312.630 Ton 132.549 Ton 38,7
4. Meningkatnya
Populasi
peternakan
- Jumlah populasi ternak sapi
- Jumlah populasi ternak kerbau
- Jumlah populasi ternak babi
- Jumlah populasi ternak
kambing
- Jumlah populasi ternak ayam
buras
- Jumlah populasi ternak itik
6.905 Ekor
26.091 Ekor
293.651 Ekor
7.883 Ekor
734.926 Ekor
7.809 Ekor
7.006 Ekor
26.094 Ekor
298.971 Ekor
9.387 Ekor
807.371 Ekor
74.772 Ekor
101,5
100,0
101,8
119,1
109,9
99,5
5. Meningkatnya
kapasitas
Petani
- Persentase Kelompok Tani
yang diberikan Penyuluhan
bidang Pertanian
100% 100% 100%
- Persentase Kelompok Tani
yang diberikan bantuan alat dan
mesin Pertanian
4,39% 4,51% 100%
- Persentase Kelompok tani
penerima manfaat yang
diberikan bantuan bibit dan
pupuk
2,19% 2,19% 100%
6. Meningkatnya
akses ke sentra
produksi
pertanian
- Jumlah ruas jalan tani yang
terbangun
11 Ruas 10 Ruas 100 %
7. Meningkatnya
akuntabilitas
kinerja dan
keuangan
Dinas
Pertanian
- Nilai SAKIP Dinas - - -
- % Temuan BPK dan APIP
ditindaklanjuti
100% 100% 100%
- Serapan Anggaran OPD 95% 95% 100%
- % PNS dengan Nilai SKP
"BAIK"
100% 100% 100%
- % Pelaporan tepat waktu (LK,
LKJ, SPJ)
100% 100% 100%
46 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
2 . ANALISIS CAPAIAN KINERJA TAHUN 2017
Secara umum Dinas Pertanian tahun 2017 telah dapat melaksanakan tugas utama yang
menjadi tanggungjawab organisasi ditunjukkan pencapaian rata-rata sasaran yang telah
dicapai sebesar 92,43 atau tergolong dalam kategori sangat baik.
Secara umum Dinas Pertanian tahun 2017 telah dapat melaksanakan tugas utama yang
menjadi tanggungjawab organisasi ditunjukkan pencapaian rata-rata sasaran yang telah
dicapai sebesar 92,43 atau tergolong dalam kategori sangat baik.
Rincian analisis capaian masing-masing sasaran dapat diuraikan sebagai berikut :
Sasaran Strategis 1 Meningkatnya Produksi Pertanian Tanaman Pangan
a. Analisis antara target dan realisasi kinerja tahun ini
Keberhasilan pencapaian indikator ini ditunjukkan oleh 6 indikator. Target dan realisasi dari
masing-masing indikator adalah sebagai berikut :
No. Indikator Sasaran Satuan Target Realisasi Capaian Kinerja
(%)
1. Jumlah Produksi Padi Ton 145.539,80 203.642,10 139,92
2. Jumlah Produksi Jagung Ton 4.980,60 4.457,52 89,49
3. Jumlah Produksi Kacang Tanah Ton 281,10 34,43 12,24
4. Jumlah Produksi Kedelai Ton 319,70 26,76 8,37
5. Jumlah Produksi ubi jalar Ton 2.430,80 1.025,77 42,19
6. Jumlah Produksi ubi kayu Ton 3.988,70 1.316,01 32,99
Rata- Rata Capaian 48,70
Penjelasan dari capaian masing-masing indikator sebagai berikut :
1. Jumlah Produksi Padi
Luas tanaman Padi yang dicapai pada Tahun 2017 adalah 32.347 ha, jika
dibandingkan dengan luas baku sawah yang di Kabupaten Tana Toraja tercatat seluas
10.761 ha, berarti bahwa indeks pertanaman padi yang dicapai baru mencapai 301 %
artinya sawah yang ditanam padi 2x sampai 3x setahun kurang lebih10,217 ha dan sisanya
seluas 544 ha hanya ditanami padi 1 x setahun. Hal ini terjadi karena sawah tersebut hanya
tergantung dari curah hujan sehingga tidak dapat ditanami padi.
Produksi yang tercatat pada tahun 2017 adalah 203.642,10 ton dengan rata-rata
produktivitas 6,48 ton/ha. Selain itu sawah yang hanya ditanami padi 1 x setahun tersebut
merupakan potensi sumber daya yang sangat besar jika ditanami dengan tanaman palawija
karena tidak terlalu membutuhkan air, hanya saja persoalan baru muncul karena para
47 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
petani belum terbiasa menanam tanaman palawija seperti jagung, kacang tanah ataupun
kedelai di lahan sawah, penyebabnya antara lain masih banyak petani yang memahami
bahwa menanam tanaman selain padi di sawah dianggap tabu dan penyebab yang lebih
rasional sebenarnya adalah faktor penguasaan teknologi usahatani palawija dilahan sawah
yang dimiliki petani masih sangat lemah, untuk itulah diperlukan upaya-upaya dalam
bentuk percontohan atau uji coba palawija di sawah setelah panen padi.
Tabel. 2 Realisasi luas tanam, luas panen, produksi dan produktivitas tanaman Padi
tahun 2017
No Kecamatan Luas Tanam
(Ha)
Luas Panen
(Ha)
Produksi
(Ton)
Produktivitas
(Ton/ha)
1 Makale 1.867 1.827 11.926,05 6,53
2 Makale Utara 1.833 1.835 11.948,34 6,51
3 Makale Selatan 834 855 5.566,86 6,51
4 Mengkendek 3.808 3.875 25.402,10 6,56
5 Gandasil 1.924 1.765 11.527,35 6,53
6 Sangalla 1.988 1.963 12.502,10 6,37
7 Sangalla Utara 2.050 1.754 11.458,15 6,53
8 Sangalla Selatan 2.041 1.826 11.918,65 6,53
9 Saluputti 1.069 1.069 6.948,50 6,50
10 Rembon 2.134 2.091 13.591,50 6,50
11 Malimbong Balepe 1.146 1.171 7.508,70 6,41
12 Bonggakaradeng 1.924 1.824 11.631,30 6,38
13 Rano 1.080 1.090 7.139,50 6,55
14 Bittuang 1.712 1.594 10.201,60 6,40
15 Masanda 1.410 1.429 9.145,60 6,40
16 Kurra 1.788 1.690 10.880,90 6,44
17 Rantetayo 1.727 1.705 10.997,25 6,45
18 Mappak 594 594 3.823,95 6,44
19 Simbuang 1.418 1.454 9.523,70 6,55
Jumlah 32.347 31.411 203.642,10 6,48
48 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
2. Jumlah Produksi Jagung
Produksi jagung pada tahun 2017 sebanyak 4.457,52 ton dengan luas tanam 460 ha
dan luas panen 870 ha yang tersebar di 19 Kecamatan. Dengan target sebesar 4.980,60 ton
pada tahun 2017 maka capaian indikator ini mencapai 89,50 % dari target.
Peruntukan jagung di Kabupaten Tana Toraja pada umumnya sebagai makanan ternak
dan sebagian dikonsumsi muda. Terlepas dari keadaan tersebut pengembangan jagung
mempunyai prospek yang baik apabila peruntukan komoditas jagung diarahkan pada
pakan ternak babi.
Rincian realisasi tanam, panen, produksi dan produktivitas tanaman jagung sebagai berikut
Tabel. 3 Realisasi luas tanam, luas panen, produksi dan produktivitas tanaman jagung
tahun 2017
No Kecamatan Luas
Tanam (Ha)
Luas Panen
(Ha)
Produksi
(Ton)
Produktivitas
(Ton/ha)
1 Makale 45 118 649,00 5,50
2 Makale Utara 36 82 442,80 5,40
3 Makale Selatan 72 77 385,00 5,00
4 Mengkendek 15 118 625,40 5,30
5 Gandasil 59 77 378,40 4,91
6 Sangalla 4 6 33,00 5,50
7 Sangalla utara 7 8 45,60 5,70
8 Sangalla Selatan - 15 84,00 5,60
9 Saluputti 5 15 78,00 5,20
10 Rembon 10 10 50,00 5,00
11 Malimbong Balepe 6 22 116,60 5,30
12 Bonggakaradeng 54 64 288,00 4,50
13 Rano 48 124 610,60 4,92
14 Bittuang 40 10 50,00 5,00
15 Masanda 10 47 244,40 5,20
16 Kurra 6 15 79,50 5,30
17 Rantetayo 23 17 89,42 5,26
18 Mappak 9 27 125,00 4,63
19 Simbuang 11 18 82,80 4,60
Jumlah 460 870 4.457,52 5,14
3. Jumlah Produksi Kedelai
Jumlah produksi Kedelai tahun 2017 mencapai 26,76 ton dengan luas tanam 1 ha dan
luas panen 26,76 ha. Dengan target sebesar 319,70 Ton capaian indikator mencapai
49 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
8,37% dari target. Kegagalan pencapaian target disebabkan petani hanya mengandalkan
benih bantuan pemerintah sementara tahun 2017 tidak ada bantuan tersebut
Tabel.4 Realisasi luas tanam, luas panen, produksi dan produktivitas tanaman Kedelai
tahun 2017
No Kecamatan Luas
Tanam (Ha)
Luas
Panen
(Ha)
Produksi
(Ton)
Produktivitas
(Ton/ha)
1 Makale - - - -
2 Makale Utara - - - -
3 Makale Selatan - 2 3,50 1,75
4 Mengkendek - 8 14,00 1,75
5 Gandasil 1 1 1,80 -
6 Sangalla - - - -
7 Sangalla utara - - - -
8 Sangalla Selatan - - - -
9 Saluputti - - - -
10 Rembon - 1 1,90 1,90
11 Malimbong Balepe - 1 1,80 1,80
12 Bonggakaradeng - - - -
13 Rano - 2 3,76 1,88
14 Bittuang - - - -
15 Masanda - - - -
16 Kurra - - - -
17 Rantetayo - - - -
18 Mappak - - - -
19 Simbuang - - - -
Jumlah 1 15 26,76 1,82
4. Jumlah Produksi Ubi Jalar
Komoditas ubi jalar yang diusahakan di Kabupaten Tana Toraja pada umumnya
diperuntukan untuk bahan pakan ternak babi berupa daun, ubi jalar sangat sedikit yang
diusahakan untuk diambil umbinya, meskipun demikian tanaman ini juga merupakan
tanaman penyangga terutama pada daerah – daerah remote. Luas pertanaman ubi jalar
tahun 2017 seluas 70 ha dan luas panen 92 ha dengan produksi mencapai 1.025,77 ton.
Dengan target sebesar 2.430,80 ton, capaian target 42,19 % dari target yang
direncanakan di tahun 2017
50 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
Tabel.5 Realisasi luas tanam, luas panen,produksi dan produktivitas tanaman Ubi Jalar
tahun 2017
No Kecamatan
Luas
Tanam
(Ha)
Luas
Panen
(Ha)
Produksi
(Ton)
Produktivitas
(Ton/ha)
1 Makale 4 3 35,46 11,82
2 Makale Utara 8 8 94,40 11,80
3 Makale Selatan - - 35,64 11,88
4 Mengkendek 12 12 229,20 11,46
5 Gandasil 3 3 23,12 11,56
6 Sangalla 5 5 44,24 11,06
7 Sangalla utara 7 7 89,76 11,22
8 Sangalla Selatan 12 12 136,32 11,36
9 Saluputti - 1 10,86 10,86
10 Rembon - 1 10,36 10,36
11 Malimbong Balepe - 1 10,97 10,97
12 Bonggakaradeng 2 5 55,60 11,12
13 Rano - 3 35,58 11,86
14 Bittuang - 2 24,36 12,18
15 Masanda - 1 - -
16 Kurra 5 6 63,36 10,56
17 Rantetayo - 2 20,64 10,32
18 Mappak 11 8 85,68 10,71
19 Simbuang 1 2 20,22 10,11
Jumlah 70 92 1.025,77 11,16
5. Jumlah Produksi Ubi Kayu
Jumlah produksi tanaman ubi kayu pada tahun 2017 mencapai 1.316,01 ton dengan luas
tanam 88 ha dan luas panen 113 ha. Dengan target sebesar 3.988,70 ton, capaian target 25,71
%. Pada umumnya komoditas ubi kayu ini diusahakan petani sebagai penyangga bahan
makanan pengganti beras atau jagung dan juga sebagai bahan makanan ternak.
51 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
Tabel.6 Realisasi luas tanam, luas panen, produksi dan produktivitas tanaman Ubi Kayu
tahun 2017
No Kecamatan
Luas
Tanam
(Ha)
Luas
Panen
(Ha)
Produksi
(Ton)
Produktivitas
(Ton/ha)
1 Makale 3 2 25,05 12,53
2 Makale Utara 17 17 208,25 12,25
3 Makale Selatan 4 4 49,12
4 Mengkendek 6 21 215,28 10,25
5 Gandasil 6 7 70,53 10,12
6 Sangalla 4 3 34,74 -
7 Sangalla utara 3 6 70,53 11,76
8 Sangalla Selatan 9 9 110,45 12,27
9 Saluputti - 2 24,26 12,13
10 Rembon 5 4 48,36 12,09
11 Malimbong Balepe 2 - - -
12 Bonggakaradeng 1 7 84,50 12,07
13 Rano 1 1 12,28 12,28
14 Bittuang - 2 24,00 12,00
15 Masanda - 2 24,04 12,02
16 Kurra 5 8 96,50 12,06
17 Rantetayo 4 4 48,27 12,07
18 Mappak 17 13 157,48 12,11
19 Simbuang 1 1 12,05 12,05
Jumlah 88 113 1.1316,01 11,76
6. Jumlah Produksi Kacang Tanah
Produksi kacang tanah pada tahun 2017 sebanyak 34,43 ton dengan luas tanam 11 ha
dan luas panen 13 ha yang tersebar di 19 kecamatan. Dengan target 281,10 ton pada tahun
2017 maka capaian indikator kinerja ini mencapai 12,24 %.
Tabel.7 Realisasi Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Kacang Tanah
Tahun 2017
No Kecamatan Luas Tanam
(Ha)
Luas Panen
(Ha)
Produksi
(Ton)
Produktivitas
(Ton/ha)
1 Makale - - 12,18 -
2 Makale Utara 9 8 3,30 1,73
3 Makale Selatan 2 2 - -
4 Mengkendek - - - -
5 Gandasil - 1 1,51 1,51
6 Sangalla - - - -
7 Sangalla Utara - - - -
8 Sangalla Selatan - - - -
9 Saluputti - - - -
52 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
10 Rembon - - - -
11 Malimbong Balepe - 2 3,64 1,82
12 Bonggakaradeng - - -
13 Rano - - -
14 Bittuang - - -
15 Masanda - - -
16 Kurra - - -
17 Rantetayo - - -
18 Mappak - - -
19 Simbuang - - -
Jumlah 11 13 34,43 1,69
.
b. Perbandingaan antara capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa
tahun terakhir
No SASARAN
INDIKATOR
Realisasi Tanam, Panen, Produksi dan Produktivitas Komoditi Tanaman Pangan
2015 2016 2017
Luas Luas Produksi Produktivitas
Luas Luas Produksi Produktivitas
Luas Luas Produksi Produktivitas
Tanam Panen Tanam Panen Tanam Panen
( Ha) (Ha) (Ton) (Ton/Ha) ( Ha) (Ha) (Ton) (Ton/Ha) ( Ha) (Ha) (Ton) (Ton/Ha)
1 Padi 22.509 23.247 139.666,36 6,04 30.652 23.358 150.143,70 6,42 32.347 31.411 203.642,10 6,48
2 Jagung 1.408 842 4.068,78 5,16 1.974 2.212 11.163,14 6,52 460 870 4.457,52 5,15
3 Kacang Tanah 81 116 193,25 2,08 51 61 110,88 1,99 20 20 34,43 1,70
4 Ubi Kayu 288 335 3.833,85 11,63 104 145 1.683,47 11,73 88 113 1.316,01 11,88
5 Ubi Jalar 192 208 2.336,42 11,12 69 84 939,64 11,31 70 92 1.037,95 11,86
53 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
Jika dilihat capaian kinerja tahun ini dengan beberapa tahun terakhir, maka secara
umum rata-rata capaian kinerjapada sasaran peningkatan Produksi dan Produktivitas
Tanaman Pangan ini mengalami peningkatan. Rata-rata capaian Produksi tahun 2017
mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun lalu, yaitu dari 139.666,36 Ton pada
tahun 2015 meningkat menjadi 203.642,10 Ton pada tahun 2017 atau mengalami
peningkatan sebesar 146 persen. Lain halnya dengan Jagung, kacang tanah, ubi kayu dan ubi
jalar yang mengalami penurunan tapi tidak sampai menurun drastis produksi dan
produktivitasnya.
54 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
c. Analisis perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target
jangka menengah
SASARAN INDIKATOR
TUJUAN/SASARAN
Data Awal
(2015)
Target
Jangka
Menengah
Realisasi
Sampai
dengan
Tahun Ini
Capaian
(%)
Meningkatnya
produksi tanaman
pangan
Jumlah produksi padi 139.666 Ton 165.336
Ton 203.642,10 123,17%
Jumlah produksi
jagung 4.069 Ton
5.474 Ton 4.457,52
81,43%
Jumlah produksi
kacang tanah 193 Ton
332 Ton 34,43
10,37%
Jumlah produksi
kedelai 270 Ton
340 Ton 26,76
7,87%
Jumlah produksi ubi
jalar 2.336 Ton
2.585 Ton 1.025,77
39,68%
Jumlah produksi ubi
kayu
3.833 Ton 4.435 Ton 1.316,01
29,67%
Rata-rata Capaian 48,70%
Jika melihat perbandingan rata-rata indikator kinerja sampai dengan Tahun 2017
terhadap target kinerja jangka menegah yang terdapat dalam Renstra Dinas Pertanian
Kabupaten Tana Toraja adalah sebesar 48,70%. Dari 5 indikator terdapat 1 indikator
yang telah mencapai target jangka menengah dan 1 yang capaiannya optimis dapat
mencapai target jangka menengah. Terdapat 4 indikator yang capaian kinerjanya masih
rendah dan sulit mencapai target jangka menengah.
d. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan /penurunan kinerja
serta alternative solusi yang telah dilakukan
Keberhasilan/peningkatan pencapaian beberapa indikator pada sasaran peningkatan
produksi tanaman pangan ini ini tidak terlepas dari upaya-upaya yang dilakukan untuk
meningkatkan produksi padi yaitu melalui kegiatan APBN seperti optimasilahan, pola
SRI, SL-PTT, GPTT dan sebagainya dan ditunjang dengan kegiatanyang bersumber dari
APBD. Disamping itu, peningkatan produksi maupun produktivitas juga didukung oleh
pengembangan dan peningkatan kuantitas dan kualitas alat mesin pertanian pra-panen,
panen dan pasca panen.
55 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya
Anggaran yang direncanakan pada perjanjian kinerja Tahun 2017 untuk sasaran
“Meningkatnya produksi tanaman pangan” adalah sebesar Rp. 5.471.109.000,- dan dari
anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp. 5.458.910.000,- atau 99,78%. Jika dibandingkan
dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 48,70% berarti tidak efisien sebesar 48,81%.
f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan atau kegagalan
pencapaian
Program yang telah dilakukan untuk mendukung kinerja meningkatnya angka produksi
pertanian , antara lain sebagai berikut :
1. Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan) dengan anggaran Rp.
1.835.359.000,- (APBD)
2. Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Rp. 3.635.750.000,- (APBD)
3. Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Rp. 4.661.500.000,- (APBD)
4. Pengembangan Jaringan Irigasi Pertanian Rp. 2.901.466.000,- (APBD)
5. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak Rp. 339.690.000,- (APBD)
6. Peningkatan Produksi Hasil Pertanian Rp. 1.988.350.000,- (APBD)
7. Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan Rp. 63.950.000,- (APBD).
8. Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Rp. 480.085.000,-
(APBN).
9. Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian Rp. 2.074.055.000,- (APBN).
Sasaran Strategis 2 Meningkatnya Produksi Hortikultura
a. Analisis antara target dan realisasi kinerja tahun ini
Keberhasilan pencapaian indikator ini ditunjukkan oleh 1 indikator. Target dan realisasi dari
indikator adalah sebagai berikut :
Sasaran Indikator Indikator Kinerja Target Realisasi
(Ton)
% Capaian
2017
1 Meningkatnya
produksi tanaman
hortikultura
- Jumlah produksi
sayur-sayuran dan
buah – buahan
342.629,80
132.621
38,70
56 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
Penjelasan dari capaian indikator sebagai berikut :
Produksi sayur-sayuran (Kangkung, Cabe Bakul, Cabe Rawit, Bawang Daun, Kacang
Merah, Tomat dan Kentang) pada tahun 2017 sebanyak 131.635 ton dengan luas tanam 2.223
ha dan luas panen 1.409 ha yang tersebar di 19 kecamatan. Dengan target 342.629,80 ton
pada tahun 2017 maka capaian indikator kinerja ini mencapai 38,41 %. pada tabel sebagai
berikut :
Tabel. 8 Luas Tanam dan Produksi sayur-sayuran
No Komoditi Luas Tanam (
Ha)
Luas Panen
(Ha) Produksi (Ton)
1. Kangkung 190 178 12.469
2. Kubis 100 77 13.355
3. Wortel 404 57 4.717
4. Petsai/Sawi 202 175 27.044
5. Kacang Merah 81 64 2.733
6. Kentang 54 48 8.061
7. Tomat 171 135 9.909
8. Bawang Daun 189 149 13.550
9. Kembang Kol 3 2 1.800
10. Kacang Panjang 171 140 8.524
11. Cabe Besar 31 33 735
12. Cabe Rawit 196 134 6.534
13. Terung 88 72 5.348
14. Buncis 98 75 5.294
15 Ketimun 20 23 1.982
16. Labu Siam 63 36 6.705
17. Bayam 146 - 3.789
57 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
b. Perbandingaan antara capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa
tahun terakhir
2015 2016 2017
Produksi Produksi Produksi
(Ton) (Ton) (Ton)
1Tanaman
Hortikultura10.132,00 11.212,00 12.682,00
No SASARAN INDIKATOR
REALISASI PRODUKSI HORTIKULTURA
Jika dilihat capaian kinerja tahun ini dengan beberapa tahun terakhir, maka secara
umum rata-rata capaian kinerjapada sasaran peningkatan Produksi Tanaman
Hortikultura ini mengalami peningkatan. Rata-rata capaian Produksi tahun 2017
mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun lalu, yaitu dari 10.132 Ton
pada tahun 2015 meningkat menjadi 12.682 Ton pada tahun 2017 atau mengalami
peningkatan sebesar 125 persen.
c. Analisis perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target
jangka menengah
SASARAN INDIKATOR
TUJUAN/SASARAN
Data Awal
(2015)
Target
Jangka
Menengah
Realisasi
Sampai
dengan
Tahun Ini
Capaian
(%)
Meningkatnya
produksi tanaman
Hortikultura
Jumlah produksi
Sayur-sayuran dan
buah-buahan
10.132 Ton
12.406
Ton
12. 682 Ton 102%
Rata-rata Capaian 102%
Jika melihat perbandingan rata-rata realisasi indikator kinerja sampai dengan tahun 2017
terhadap target kinerja jangka menengah yang terdapat dalam Renstra Dinas Pertanian
Kabupaten tana Toraja, maka indikator tujuan/sasaran telah mencapai target jangka
menengah. Dan diupayakan tahun-tahun berikutnya bisa lebih optimal lagi.
58 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
d. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan /penurunan kinerja
serta alternative solusi yang telah dilakukan
Keberhasilan/peningkatan pencapaian beberapa indikator pada sasaran peningkatan
Produksi Hortikultura ini didukung dengan adanya program peningkatan
penerapan teknologi pertanian/perkebunan dan peternakan dengan kegiatan
pengadaan sarana dan prasarana teknologi pertanian/perkebunan dan pengadaan
bibit buah-buahan unggul dan perluasan areal tanam sayur-sayuran.
e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya
Anggaran yang direncanakan pada perjanjian kinerja Tahun 2017 untuk sasaran
“Meningkatnya produksi tanaman Hortikultura” adalah sebesar Rp. 1.545.400.000 dan
dari anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp. 1.505.400.000 atau 97,41%. Jika
dibandingkan dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 102% berarti tingkat efisiensi
sebesar 95,50%.
f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan atau kegagalan
pencapaian
Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian sasaran peningkatan
produksi hortikultura ini adalah adanya program peningkatan penerapan teknologi
pertanian/perkebunan dan peternakan dengan kegiatan pengadaan sarana dan
prasarana teknologi pertanian/perkebunan dan pengadaan bibit buah-buahan
unggul dan perluasan areal tanam sayur-sayuran.
Sasaran Strategis 3 Meningkatnya Produksi Tanaman Perkebunan
a. Analisis antara target dan realisasi kinerja tahun ini
Keberhasilan pencapaian indikator ini ditunjukkan oleh 2 indikator. Target dan realisasi dari
indikator adalah sebagai berikut :
No Sasaran Indikator Indikator Kinerja Target
(Ton)
Realisasi
(Ton)
% Capaian
2017
1 Meningkatnya
Produksi
Tanaman
Perkebunan
- Jumlah produksi
komodi tanaman Kopi
- Jumlah produksi
tanaman kakao
2.200
1.000
2.331
1.160
105,95
116,00
Penjelasan dari capaian indikator sebagai berikut :
Produksi tanaman perkebunan ( Kopi Arabika, Kopi Robusta, Cengkeh, Kakao, Panili,
Kemiri, Kapuk, Pala, Lada, Aren, Kelapa) pada tahun 2017 sebanyak 3.573 ton dengan luas
59 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
tanam 20.538 ha dan luas panen 20.538 ha yang tersebar di 19 kecamatan. Dengan target
3.200 ton pada tahun 2017 maka capaian indikator kinerja ini mencapai 111,65 % dan
tergolong sangat baik. pada tabel sebagai berikut :
Tabel. 9 Luas Tanam dan Produksi Tanaman Perkebunan
No Komoditi Luas Tanam (
Ha ) Luas Panen (Ha) Produksi (Ton)
1. Kopi Arabika 9.478 9.478 1.800
2. Kopi Robusta 3.304 3.304 725
3. Cengkeh 2.390 2.390 60
4. Kakao 4.199 4.199 966
5. Panili 20 20 -
6. Kemiri 228 228 3
7. Kapuk 44 44 4
8. Pala 146 146 2
9. Lada 157 157 5
10. Aren 262 262 -
11. Kelapa 245 245 8
JUMLAH 20.538 20.538 3.573
b. Perbandingaan antara capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa
tahun terakhir
2015 2016 2017
Produksi Produksi Produksi
Ton Ton Ton
1 Tanaman Kopi 1.738,00 2.100,00 2.331,00
2 Tanaman Kakao 926,00 952,00 1.160,00
No SASARAN INDIKATOR
REALISASI PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN
Jika dilihat capaian kinerja tahun ini dengan beberapa tahun terakhir, maka secara umum
rata-rata capaian kinerjapada sasaran peningkatan produksi tanaman perkebunan ini
mengalami peningkatan.
60 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
c. Analisis perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target
jangka menengah
SASARAN INDIKATOR
TUJUAN/SASARAN
Data Awal
(2015)
Target
Jangka
Menengah
Realisasi
Sampai
dengan
Tahun Ini
Capaian
(%)
Meningkatnya
produksi tanaman
pangan
Jumlah produksi Kopi 1.986 Ton 2.547 Ton 2.331 Ton
91,52%
Jumlah produksi kakao 903 Ton 1.158 Ton 1160 Ton 100,17%
Rata-rata Capaian 95,85%
Jika melihat perbandingan rata-rata realisasi indikator kinerja sampai dengan tahun
2017 terhadap target kinerja jangka menengah yang terdapat dalam Renstra Dinas
Pertanian Kabupaten Tana Toraja, maka terdapat 1 indikator yang telah mencapai target
jangka menengah dan 1 indikator yang belum mencapai taget jangka menengah namun
indikator yang belum mencapai target tersebut dioptimalkan agar ditahun 2018 target
tersebut dapat dicapai.
d. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan /penurunan kinerja
serta alternative solusi yang telah dilakukan
Keberhasilan/peningkatan pencapaian beberapa indikator pada sasaran peningkatan
Produksi Perkebunan ini didukung dengan adanya program peningkatan penerapan
teknologi pertanian/perkebunan dan peternakan dengan kegiatan pengadaan
sarana dan prasarana teknologi pertanian/perkebunan.
e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya
Anggaran yang direncanakan pada perjanjian kinerja Tahun 2017 untuk sasaran
“Meningkatnya produksi tanaman Perkebunan” adalah sebesar Rp. 1.637.500.000 dan
dari anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp. 1.629.100.000 atau 99,49%. Jika
dibandingkan dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 95,85% berarti tingkat efisiensi
sebesar 96,34%.
f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan atau kegagalan
pencapaian
Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian sasaran peningkatan
produksi hortikultura ini adalah sebanyak 1 program dan 2 kegiatan, yaitu: program
peningkatan produksi pertanian/perkebunan.
61 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
Sasaran Strategis 4 Meningkatnya Populasi Peternakan
a. Analisis antara target dan realisasi kinerja tahun ini
Keberhasilan pencapaian indikator ini ditunjukkan oleh 6 indikator. Target dan realisasi dari
indikator adalah sebagai berikut :
No. Indikator Sasaran Satuan Target Realisasi Capaian Kinerja
(%)
1. Jumlah Produksi Sapi Ekor 6.905 7.006 101,46%
2. Jumlah Produksi Kerbau Ekor 26.091 26.094 100,01%
3. Jumlah Produksi Babi Ekor 293.651 298.971 101,81%
4. Jumlah Produksi Kambing Ekor 7.883 9.387 119,08%
5. Jumlah Produksi Ayam Buras Ekor 734.926 807.371 109,86%
6. Jumlah Produksi Itik Ekor 7.809 7.772 99,53%
Rata- Rata Capaian 105,29%
Dari 6 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini, 5 indikator kinerja
sasaran mencapai target dan 1 indikator kinerja sasaran yang tidak mencapai target. Tetapi
secara umum rata-rata pencapaian sasaran Peningkatan Populasi Ternak ini telah berhasil
melampaui target yaitu dengan capaian 105,29%.
Tabel. 10 Populasi Ternak
No Komoditi Target (ekor) Populasi (ekor)
1. Sapi 6.905 7.006
2. Kerbau 26.091 26.094
3. Babi 293.651 298.971
4. Kambing 7.883 9.387
5. Ayam Buras 734.926 807.371
6. Itik 7.809 7.772
JUMLAH 1.077.265 1.223.601
62 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
b. Perbandingaan antara capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa
tahun terakhir
2015 2016 2017
Populasi Populasi Populasi
Ekor Ekor Ekor
1 Jumlah Populasi Ternak sapi 6.232 6.622 7.006
2 Jumlah Populasi Ternak Kerbau 23.547 24.831 26.094
3 Jumlah Populasi Ternak Babi 265.020 289.225 298.971
4 Jumlah Populasi Ternak Kambing 7.115 7.816 9.387
5 Jumlah Populasi Ternak Ayam Buras 663.271 774.285 807.371
6 Jumlah Populasi Ternak Itik 7.048 7.839 7.772
No SASARAN INDIKATOR
REALISASI POPULASI TERNAK
Jika dilihat capaian kinerja tahun ini dengan beberapa tahun terakhir, maka secara
umum rata-rata capaian kinerjapada sasaran peningkatan Populasi ternak ini
mengalami peningkatan. Rata-rata capaian Produksi tahun 2017 mengalami peningkatan
jika dibandingkan dengan tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 125 persen
c. Analisis perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target
jangka menengah
SASARAN INDIKATOR
TUJUAN/SASARAN
Data Awal
(2015)
Target
Jangka
Menengah
Realisasi
Sampai
dengan
Tahun Ini
Capaian
(%)
Meningkatnya
Populasi Ternak
Jumlah Populasi
ternak Sapi 6.232 7.993 7.006 87,65%
Jumlah Populasi
Ternak Kerbau 23.547 30.204 26.094 86,39%
Jumlah Populasi
Ternak Babi 265.020 339.938 298.971 87,95%
Jumlah Populasi
Ternak Kambing 7.115 9.126 9.387 102,86%
Jumlah Populasi
Ternak Ayam Buras 663.271 850.769 807.371 94,90%
Jumlah Populasi Itik 7.048 9.040 7.772 85,97%
Rata-rata Capaian 90,95%
63 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
Jika melihat perbandingan rata-rata indikator kinerja sampai dengan Tahun 2017
terhadap target kinerja jangka menegah yang terdapat dalam Renstra Dinas Pertanian
Kabupaten Tana Toraja adalah sebesar 90,95%. Dari 6 indikator terdapat 1 indikator
yang telah mencapai target jangka menengah dan 5 indikator yang capaiannya optimis
dapat mencapai target jangka menengah.
d. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan /penurunan kinerja
serta alternative solusi yang telah dilakukan
Keberhasilan/peningkatan pencapaian beberapa indikator pada sasaran peningkatan
populasi ternak ini tidak terlepas dari upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan
populasi ternak yaitu melalui kegiatan APBD dan ditunjang dengan kegiatan yang
bersumber dari APBN.
e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya
Anggaran yang direncanakan pada perjanjian kinerja Tahun 2017 untuk sasaran
“Meningkatnya populasi ternak” adalah sebesar Rp. 4.335.415.000 dan dari anggaran
tersebut terealisasi sebesar Rp. 3.774.557.800 atau 87,06%. Jika dibandingkan dengan
rata-rata capaian kinerja sebesar 90,95% berarti efisien sebesar 95,73%.
f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan atau kegagalan
pencapaian
Keberhasilan/peningkatan pencapaian beberapa indikator pada sasaran peningkatan
populasi Petrnakan ini didukung dengan 2 Program yaitu Program Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit Ternak dengan Kegiatan Pemeliharaan Kesehatan dan
Pencegahan Penyakit Menular ternak dan Program Peningkatan Produksi Hasil
Peternakan dengan kegiatan Pembibitan dan Perawatan Ternak dan Pendistribusian
bibit ternak kepada masyarakat.
64 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
Sasaran Strategis 5 Meningkatnya Kapasitas Petani
a. Analisis antara target dan realisasi kinerja tahun ini
Keberhasilan pencapaian indikator ini ditunjukkan oleh 3 indikator. Target dan realisasi dari
masing-masing indikator adalah sebagai berikut :
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian
1. Meningkatnya
kapasitas Petani - Persentase Kelompok Tani
yang diberikan Penyuluhan
bidang Pertanian
100% 100% 100%
- Persentase Kelompok Tani
yang diberikan bantuan alat
dan mesin Pertanian
4,39% 4,52% 102,96%
- Persentase Kelompok tani
penerima manfaat yang
diberikan bantuan bibit dan
pupuk
2,19% 2,35% 107,31%
Rata-Rata Capaian 103,42%
Penjelasan dari capaian indikator sebagai berikut :
Dari 3 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini secara umum rata-rata
pencapaian sasaran Peningkatan kapasitas petani ini telah berhasil mencapai target
dengan rata-rata capaian 103,42% persen.
b. Perbandingaan antara capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa
tahun terakhir
2015 2016 2017
Persentase Persentase Persentase
% % %
1Persentase kelompok tani yang diberikan
Penyuluhan100 100 100
2Persentase kelompok yang diberikan
bantuan alat dan mesin pertanian3,55 4,17 4,52
3 Persentase Kelompok tani penerima manfaat 1,96 2,11 2,35
35,17 35,43 35,62Capaian Rata-rata
No SASARAN INDIKATOR
REALISASI PENINGKATAN KAPASITAS PETANI
65 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
Jika dilihat capaian kinerja tahun ini dengan beberapa tahun terakhir, maka secara
umum rata-rata capaian kinerjapada sasaran peningkatan kapasitas petani ini
mengalami peningkatan. Rata-rata capaian kinerja tahun 2017 mengalami peningkatan
jika dibandingkan dengan tahun lalu, yaitu dari 35,17% pada tahun 2015 meningkat
menjadi 35,62% pada tahun 2017.
c. Analisis perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target
jangka menengah
SASARAN INDIKATOR
TUJUAN/SASARAN
Data Awal
(2015)
Target
Jangka
Menengah
Realisasi
Sampai
dengan
Tahun Ini
Capaian
(%)
Meningkatnya
Kapasitas Petani
Persentase Kelompok
tani yang diberikan
penyuluhan bidang
pertanian
100% 100% 100% 100%
Persentase kelompok
tani yang diberikan
bantuan alat dan mesin
pertanian
3,55% 7% 4,52% 64,57%
Persentase kelompok
tani penerima manfaat 1,96% 3% 2,35% 78,33%
Jika melihat perbandingan rata-rata realisasi indikator kinerja sampai dengan tahun
2017 terhadap target kinerja jangka menengah yang terdapat dalam Renstra Dinas
Pertanian Kabupaten Tana Toraja, maka terdapat 1 indikator yang telah mencapai
target jangka menengah dan 2 indikator yang belum mencapai taget jangka menengah
namun kedua indikator yang belum mencapai target tersebut dioptimalkan agar
ditahun 2018 target tersebut dapat dicapai.
d. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan /penurunan
kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan
Keberhasilan/peningkatan pencapaian beberapa indikator pada sasaran peningkatan
kapasitas petani ini tidak terlepas dari upaya-upaya yang dilakukan untuk
meningkatkan kapasitas petani yaitu melalui Program Peningkatan Produksi
Pertanian/Perkebunan dan Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/perkebunan.
e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya
Anggaran yang direncanakan pada perjanjian kinerja Tahun 2017 untuk sasaran
“Meningkatnya Kapasitas Petani” adalah Program Peningkatan Produksi
66 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
Pertanian/Perkebunan sebesar Rp. 5.436.744.000 dari anggaran tersebut terealisasi
sebesar Rp. 4.741.793.600 atau sebesar 87,22%, Program Pemberdayaan Penyuluh
Pertanian/Perkebunan Lapangan Rp. 6.000.000 dan terealisasi sebesar Rp. 4.700.000
atau 78,33%.
f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan atau kegagalan
pencapaian
Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian sasaran peningkatan
kapasitas Petani ini adalah adanya program peningkatan produksi
pertanian/perkebunan dan Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/
Perkebunan lapangan.
Sasaran Strategis 6 Meningkatnya Akses ke Sentra Produksi Pertanian
a. Analisis antara target dan realisasi kinerja tahun ini
Keberhasilan pencapaian indikator ini ditunjukkan oleh 3 indikator. Target dan realisasi dari
masing-masing indikator adalah sebagai berikut :
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian
1. Meningkatnya
akses kesentra
produksi
pertanian
- Jumlah ruas jalan tani yang
terbangun 10 Ruas 11 Ruas 110%
Penjelasan dari capaian indikator sebagai berikut :
Dari 1 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini telah berhasil mencapai
target yaitu dengan capaian 110 persen.
b. Perbandingaan antara capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa
tahun terakhir
67 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
2015 2016 2017
Volume Volume Volume
Ruas Ruas Ruas
1Peningkatan akses ke sentra produksi
pertanian25 6 7 28%
No SASARAN INDIKATOR
REALISASI PENINGKATAN AKSES KE SENTRA PRODUKSI
PERTANIAN
Capaian (%)
Jika dilihat capaian kinerja tahun ini dengan beberapa tahun terakhir, maka secara
umum rata-rata capaian kinerjapada sasaran peningkatan akses ke sentra produksi
pertanian ini belum ada peningkatan peningkatan. Rata-rata capaian kinerja tahun
2017 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun lalu, yaitu dari 25 ruas
jalan pertanian pada tahun 2015 mengalami penurunan menjadi 7 ruas jalan pertanian
pada tahun 2017.
c. Analisis perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target
jangka menengah
SASARAN INDIKATOR
TUJUAN/SASARAN
Data Awal
(2015)
Target
Jangka
Menengah
Realisasi
Sampai
dengan
Tahun Ini
Capaian
(%)
Meningkatnya
akses ke sentra
produksi pertanian
Persentase Kelompok
tani yang diberikan
penyuluhan bidang
pertanian
25 Ruas 10 Ruas 7 Ruas 70%
Jika melihat perbandingan rata-rata realisasi indikator kinerja sampai dengan tahun
2017 terhadap target kinerja jangka menengah yang terdapat dalam Renstra Dinas
Pertanian Kabupaten Tana Toraja, maka indikator yang ada belum mencapai target
jangka menengah namun target tersebut dapat dioptimalkan agar ditahun 2018 target
tersebut dapat dicapai.
d. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan /penurunan
kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan
Indikator yang belum mencapai target lebih disebabkan pada dinamika penganggaran
yang ada di Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja, anggaran untuk
perbaikan/rehabilitasi jalan Pertanian membutuhkan anggaran yang sangat besar dan
waktu yang lama untuk menuntaskan, sehingga target ini memang tidak untuk
68 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
pencapaian jangka pendek tetapi dibutuhkan waktu jangka panjang untuk dapat
memasimalkan pencapaian target tersebut.
e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya
Anggaran yang direncanakan pada perjanjian kinerja Tahun 2017 untuk sasaran
“Meningkatnya akses ke sentra produksi pertanian” adalah sebesar Rp. 1.235.684.000
dari anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp. 1.235.549.000 atau sebesar 99,99%.
f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan atau kegagalan
pencapaian
Kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian sasaran peningkatan akses ke
sentra produksi pertanian ini adalah Kegiatan Penyediaan Sarana Produksi
Pertanian/Perkebunan.
Sasaran Strategis 7 Meningkatnya Akuntabilitas kinerja dan keuangan Dinas
Pertanian
a. Analisis antara target dan realisasi kinerja tahun ini
Keberhasilan pencapaian indikator ini ditunjukkan oleh 5 indikator. Target dan realisasi dari
masing-masing indikator adalah sebagai berikut :
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian
1. Meningkatnya
akuntabilitas
kinerja dan
keuangan Dinas
Pertanian
- Nilai SAKIP Dinas - - -
- % Temuan BPK dan APIP
ditindaklanjuti
100% 100% 100%
- Serapan Anggaran OPD 95% 92,46% 97,33%
- % PNS dengan Nilai SKP
"BAIK"
100% 95% 95%
- % Pelaporan tepat waktu
(LK, LKJ, SPJ)
100% 100% 100%
Penjelasan dari capaian indikator sebagai berikut :
Dari 5 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini 2 indikator telah
berhasil mencapai target yaitu dengan capaian 100 persen, dan 2 indikator hampir
mencapai target yang diharapkan. 2 indikator tersebut diupayakan pada tahun 2018
dioptimalkan agar dapat mencapai target yang ada.
69 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
b. Perbandingaan antara capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa
tahun terakhir
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Satuan 2015 2016 2017
1. Meningkatnya
akuntabilitas
kinerja dan
keuangan Dinas
Pertanian
- Nilai SAKIP Dinas B - - 60
- % Temuan BPK dan APIP
ditindaklanjuti
% 100% 100% 100%
- Serapan Anggaran OPD % 85,48% 35,48% 92,46%
- % PNS dengan Nilai SKP
"BAIK"
% 95%
100% 100%
- % Pelaporan tepat waktu
(LK, LKJ, SPJ)
% 95% 100% 100%
Jika dilihat capaian kinerja tahun ini dengan beberapa tahun terakhir, maka secara
umum rata-rata capaian kinerjapada sasaran peningkatan akuntabilitas kinerja dan
keuangan Dinas Pertanian dapat terpenuhi dan dioptimalkan pada tahun 2018.
c. Analisis perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target
jangka menengah
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Data
Awal
(2015)
Target
Jangka
Menengah
Realisasi
Sampai
dengan
Tahun
Ini
Capaian
(%)
1. Meningkatnya
akuntabilitas
kinerja dan
keuangan Dinas
Pertanian
- Nilai SAKIP Dinas 59 (CC) 90,1 (AA) 60 (B) 66,70%
- % Temuan BPK dan APIP
ditindaklanjuti 100% 100% 100%
100,00%
- Serapan Anggaran OPD 85,48% 95% 92,46% 97,33%
- % PNS dengan Nilai SKP
"BAIK"
95% 100% 100% 98,33%
- % Pelaporan tepat waktu
(LK, LKJ, SPJ)
95% 100% 100% 98,33%
Capaian Rata-Rata 90,75%
Jika melihat perbandingan rata-rata realisasi indikator kinerja sampai dengan tahun
2017 terhadap target kinerja jangka menengah yang terdapat dalam Renstra Dinas
Pertanian Kabupaten Tana Toraja, maka 1 indikator yang ada telah memenuhi target
dan 4 indikator optimis mencapai target jangka menengah namun target tersebut
dapat dioptimalkan agar ditahun 2018 target tersebut dapat dicapai.
70 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
d. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan /penurunan
kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan
Keberhasilan/peningkatan pencapaian beberapa indikator pada sasaran peningkatan
Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan Dinas Pertanian ini didukung dengan
adanya program Pelayanan Administrasi Perkantoran, Program Peningkatan
sarana dan Prasarana aparatur dan Program Peningkatan Kapasitas Sumber
Daya.
e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya
Anggaran yang direncanakan pada perjanjian kinerja Tahun 2017 untuk sasaran
“Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan Dinas Pertanian” adalah sebesar
Rp. 1.622.338.000 dari anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp. 1.464.071.511 atau
sebesar 90,24%.
f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan atau kegagalan
pencapaian
Kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian sasaran peningkatan
akuntabilitas kinerja dan keuangan Dinas Pertanian ini ada 3 Program yaitu:
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
- Penyediaan Jasa Surat Menyurat
- Penyediaan Jasa Komunikasi, sumber daya air dan Listrik
- Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan kendaraan Dinas/ Operasional
- Penyediaan Jasa Administrasi keuangan
- Penyediaan Jasa Kebersihan kantor
- Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
- Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor
- Penyediaan Bahan bacaan dan Perundang-undangan
- Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam dan Luar Daerah
2. Program Peningkatan sarana dan Prasarana aparatur
- Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
- Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
- Pemeliharaan Rutin/ Berkala Gedung Kantor/ Kadis
- Pemeliharaan Rutin/ Berkala Kendaraan Dinas/ Operasional
71 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya.
- Bimtek dan Ujian Sertifikasi Keahlian Manajemen Pengadaan Barang dan
jasa
C . AKUNTABILITAS KEUANGAN
Dalam rangka mewujudkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan
Dinas Pertanian adalah dengan penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
No URAIAN ANGGARAN (Rp) REALISASI (Rp) (%)
1 2 3 4 5
A BELANJA (A+B) 20.522.345.929,68 19.031.455.802 92,73
B Belanja Langsung 18.200.800.000 16.521.867.438 90,77
C Belanja Tidak Langsung 2.321.545.929,68 2.509.588.364 108,09
D Rincian Belanja Langsung Per
Program :
1. Program Pelayanan
Adm. Perkantoran 1.287.712.000 1.150.018.186 89,31
2. Program Peningkatan Sarana
dan Prasarana Aparatur 324.126.000 307.153.325 94,76
3. Program Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur 10.500.000 10.500.000 100,00
4. Program Peningkatan
Kesejahteraan Petani 317.550.000 0 0
5. Program Peningkatan
Peningkatan Ketanan Pangan
(Pertanian/Perkebunan)
1.525.359.000 1.372.635.000 89,99
6. Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
4.044.278.000 3.978.440.427 98,37
7. Program Peningkatan
Peningkatan Produksi
Pertanian/Perkebunan
5.436.744.000 4.741.793.600 87,22
8. Program Pencegahan dan
Penaggulangan Ternak 358.715.000 345.629.000 96,35
9. Program Peningkatan Produksi
Hasil Pertanian 1.988.350.000 1.714.735.900 86,24
10. Progaram Pengembangan
Jaringan Irigasi Pertanian 2.901.466.000 2.896.805.000 99,84
11. Program Pemberdayaan dan
Evaluasi Pelaksanaan
Penyuluhan
6.000.000 4.700.000 78,33
JUMLAH BELANJA 18.200.800.000 16.521.867.438 93,12
72 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
Selain anggaran APBD, Dinas Pertanian juga mendapatkan anggaran dari APBN. Adapun
rinciannya sebagai berikut :
No Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %
1. Program Peningkatan Produksi,
Produktivitas dan Mutu Tanaman
Pangan
480.085.000 475.155.000 98,05
2. Program Pengembangan Prasarana
dan Sarana Pertanian 2.074.055.000 1.967.153.000 94,85
JUMLAH BELANJA 2.554.140.000 2.442.308.000 95,62
73 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
BAB IV
PENUTUP
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) disusun sebagai wujud
pertanggungjawaban dalam pencapaian misi dan tujuan instansi pemerintah, serta dalam
rangka perwujudan good govermance. Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk
memberikan gambaran tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan instansi pemerintah
sebagai jabaran dari visi, misi dan strategi instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan
kebijakan yang ditetapkan. Penyelenggaran pemerintah yang baik, pada hakekatnya adalah
proses perencanaan dan pelaksanaan kebijakan publik berdasarkan prinsip-prinsip
transparansi, akuntabilitas, partisipasif, adanya kepastian hukum, kesetaraan, efektif dan
efisien. Prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan demikian merupakan landasan bagi
penerapan kebijakan yang demikratis yang dilandasi dengan menguatnya kontrol dari
masyarakat terdap kinerja publik.
Keberhasilan capaian kinerja 89,08% Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja pada
tahun 2017 hingga diperoleh angka dengan nilai “baik” dimana realisasi keuangan belanja
langsung sampai akhir bulan Desember sebesar 16.521.867.438 atau 90,78 %. Berkaitan
dengan itu pula, masih beberapa hal yang perlu dibenahi pada tahun kedepan guna
peningkatan kinerja capaian sasaran program / kegiatan utamanya pencapaian target kinerja
komoditi pendukung tanaman pangan (selain beras) Sebagai bentuk akuntabilitas melalui
pertanggungjawaban keberhasilan dan kegagalan Visi dan Misi Organisasi, Dinas Pertanian
Kabupaten Tana Toraja telah memenuhi kewajibannya dengan menyusun LAKIP tahun 2017
ini. Laporan ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan bahan evaluasi dalam
pengambilan keputusan untuk peningkatan kinerja Dinas Pertanian di masa depan.
KEPALA DINAS PERTANIAN
KABUPATEN TANA TORAJA
Ir. HARRIS PARIDY
NIP : 19620420 198903 1 018
74 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS PERTANIAN KAB. TANA TORAJA 2017
LAPORAN AKUNTABILITAS
KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
(LAKIP)
DINAS PERTANIAN
KABUPATEN TANA TORAJA
2 0 1 7