MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

114
i MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN KEUANGAN RUMAH SAKIT TINJAUAN ISAK 35 (Studi Pada Rumah Sakit Umum H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba) SKRIPSI OLEH NURLINDA 105731118316 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021

Transcript of MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

Page 1: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

i

MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM

LAPORAN KEUANGAN RUMAH SAKIT TINJAUAN

ISAK 35 (Studi Pada Rumah Sakit Umum

H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba)

SKRIPSI

OLEH

NURLINDA

105731118316

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021

Page 2: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

ii

HALAMAN JUDUL

MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM

LAPORAN KEUANGAN RUMAH SAKIT TINJAUAN

ISAK 35 (Studi Pada Rumah Sakit Umum

H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba)

SKRIPSI

OLEH

NURLINDA

105731118316

Diajukan sebagai salah satu syarat dalam rangka

menyelesaikan studi pada program stara 1 akuntansi

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021

Page 3: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

iii

PERSEMBAHAN

Terima kasih atas nikmat sehat serta kemudahan yang Allah berikan

kepada saya untuk menyelesaikan skripsi ini dan saya persembahkan

kepada kedua orang tua saya, terima kasih atas doa-doa, cinta, dan kasih

sayangnya, serta inspirasi, dorongan dan dukungan untuk mengejar

mimpi saya, dan kepada pembimbing terima kasih atas waktu dan

ilmunya, serta kepada teman, sahabat, terima kasih telah begitu baik dan

simpatik.

MOTTO

Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, kecuali

mereka mengubah keadaan mereka sendiri.

Qs-Ar Ra’d_11

Page 4: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

iv

Page 5: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

v

Page 6: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

vi

Page 7: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis memanjat kan puja dan puji syukur kehadirat Allah

SAW yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-nya. Shalawat dan

salam semoga tercurah kepada Rasulullah SAW beserta keluarganya, sahabat

dan pengikutnya. Adalah nikmat yang tiada ternilai sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul “MEKANISME PENCATATAN DANA

BPJS DALAM LAPORAN KEUANGAN RUMAH SAKIT TINJAUAN ISAK

35 (studi pada rumah sakit h. andi sulthan daeng radja bulukumba)”

Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)

pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih

kepada kedua orang tua penulis bapak Ne’nong dan Ibu Suarni yang senantiasa

memberikan harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus tak

pamrih. Dan saudara – saudaraku tercinta yang senantiasa mendukung dan

memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas

segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan dengan

keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka

berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia

dan di akhirat.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud

tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula

penghargaan yang setinggi – tingginya dan terima kasih banyak disampaikan

dengan hormat kepada:

Page 8: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

viii

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag,Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar

2. Bapak Ismail Rasulong, SE., MM Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Ismail Badollahi, SE.,M.Si,Ak.CA. CSP selaku ketua Prodi

Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar

4. Ibu Hj.Naidah SE. M. Si selaku Pembimbing I yang senantiasa

meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga

proposal selesai dengan baik.

5. Bapak Ramly SE. M. Si selaku Pembimbing II yang telah berkenan

membantu selama penyusunan skripsi.

6. Bapak/Ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan

ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah.

7. Segenap staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar.

8. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program studi

angkatan 2016 yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit

bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.

9. Terima kasih kepada kedua orang tuaku atas segala pengorbanan dan

kasih sayangnya serta doa dan dukungan kepada penulis.

10. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu

persatu yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan

dukungan sehingga penulis dapat merampungkan penulisan skripsi ini.

Page 9: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

ix

11. Terima kasih kepada Aslan telah memberikan dukungan dan semangat

dalam penyelesaian skripsi ini.

Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa Skripsi ini masih

sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya

para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan kritik dan

sarannya demi kesempurnaan skripsi ini.

Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Warahmatullahi

Wabarakatu.

Makassar, April 2021

Nurlinda

Page 10: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

viii

ABSTRAK

NURLINDA, 2021. Mekanisme Pencatatan Dana Bpjs Dalam Laporan Keuangan

Rumah Sakit Tinjauan ISAK 35 Pada Rumah Sakit H. Andi Sulthan Daeng Radja

Bulukumba, Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar. Dibimbing Oleh Hj. Naidah, SE.,M.Si Selaku

Pembimbing I dan Ramly, SE.,M.Si Selaku Pembimbing II.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami mekanisme

pencatatan dana badan penyelenggara jaminan sosial (BPJS) dalam laporan

keuangan rumah sakit dan untuk mengetahui dan memahami penyusunan

laporan keuangan rumah sakit umum H. Andi Suthan Daeng Radja Bulukumba.

Sumber data penelitian ini adalah laporan keuangan rumah sakit umum H. Andi

Sulthan Daeng Radja Bulukumba. Jenis penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan

data yang digunakan yaitu wawancara dan dokumentasi. Metode Analisis data

yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif, dengan mengumpulkan data,

reduksi data, dan menyajikan data.

Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa Rumah Sakit (RSUD) H. Andi

Sultan Daeng Radja Bulukumba dan badan penyelenggara jaminan sosial telah

bekerja sama dan dalam mekanisme pencatatan dana badan penyelenggara

jaminan sosial dilakukan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang berlaku di

BLUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba terdapat dua prosedur

pencatatan yaitu: yang pertama Klaim yang kedua, pengakuan jasa layanan

BPJS. Selanjutnya penyusunan laporan keuangan Rumah Sakit (RSUD) H. Andi

Sultan Daeng Radja Bulukumba mengacu pada ISAK 35 lalu di lakukan

penjabaran pada kementerian kesehatan dan diturunkan ke dalam Peraturan

Bupati Bulukumba, dan pembuatan laporan keuangan rumah sakit sesuai

dengan ISAK 35 hanya saja dalam pelaporan keuangan rumah sakit

menambahkan laporan perubahan ekuitas disajikan berdasarkan standar.

Kata kunci: akuntansi rumah sakit, ISAK 35, penyajian laporan keuangan dan

dana BPJS.

Page 11: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

ix

ABSTRACT

NURLINDA, 2021. The Recording Mechanism of Bpjs Funds in Hospital

Financial Statements ISAK 35 Review at H. Andi Sulthan Daeng Radja Hospital,

Bulukumba, Accounting Study Program, Faculty of Economics and Business,

Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by Hj. Naidah, SE., M.Si As

Advisor I and Ramly, SE., M.Si As Advisor II.

This study aims to identify and understand the mechanism for recording

funds of the social security administering agency (BPJS) in hospital financial

reports and to find out and understand the preparation of financial reports for

general hospital H. The data source of this research is the financial reports of the

general hospital H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba. The type of research

used in this research is descriptive qualitative research. The data collection

techniques used were interviews and documentation. The data analysis method

used is descriptive qualitative analysis, by collecting data, reducing data, and

presenting data.

The results of this study explain that the H. Andi Sultan Daeng Radja

Bulukumba Hospital and the social security administration bodies have worked

together and the mechanism for recording the funds of the social security

administration bodies is carried out in accordance with the applicable accounting

policies at BLUD H. Andi Sulthan Daeng Radja. Bulukumba has two recording

procedures, namely: the first Claim the second, the recognition of BPJS services.

Furthermore, the preparation of Hospital financial reports (RSUD) H. Andi Sultan

Daeng Radja Bulukumba refers to ISAK 35 then it is translated into the Ministry

of Health and downgraded to the Bulukumba Regent Regulation, and the

preparation of hospital financial reports is in accordance with ISAK 35, it's just

that in the financial reporting of the hospital added the statement of changes in

equity is presented based on the standard.

Keywords: hospital accounting, ISAK 35, BPJS financial and financial statement

standards

Page 12: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

x

DAFTAR ISI

SAMPUL .......................................................................................................... i

HAL JUDUL ....................................................................................................... . ii

Halaman persembahan ................................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. iv

Halaman Lembar pengesahan ........................................................................ v

Halaman persetujuan....................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

ABSTRAK ........................................................................................................ viii

ABSTRACT ....................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ..................................................................................................... x

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................ 4

C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 6

A. Sistem Informasi Akuntansi .......................................................... 6

B. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit................................. 8

C. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial ........................................ 12

D. Standar Akuntansi Keuangan ...................................................... 18

E. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Nonlaba

Berdasarkan ISAK 35 ................................................................... 18

Page 13: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

xi

F. Pencatatan Keuangan Rumah Sakit

(Akuntansi Rumah Sakit) ........................................................... 30

G. Penelitian Terdahulu .................................................................... 32

H. Kerangka Pikir ............................................................................. 37

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 39

A. Jenis Penelitian ............................................................................ 39

B. Fokus Penelitian ........................................................................... 39

C. Lokasi Penelitian .......................................................................... 39

D. Sumber Data ................................................................................ 40

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 40

F. Metode Analisis ............................................................................ 41

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 42

A. Gambaran Umum Rumah Sakit Umum (RSUD) H. Andi Sultan

Daeng Radja Bulukumba ............................................................. 42

B. Hasil Penelitian ............................................................................. 45

C. Pembahasan ................................................................................ 81

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 83

A. Kesimpulan .......................................................................... 83

B. Saran ..................................................................................... 84

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 85

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... 88

Page 14: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 ............................................................................................................ 37

Tabel 2.2 ............................................................................................................. 60

Tabel 2.3 ............................................................................................................. 66

Tabel 2.4 ............................................................................................................. 70

Tabel 2.5 ............................................................................................................. 75

Page 15: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 ......................................................................................................... 7

Gambar 2.2 ......................................................................................................... 38

Gambar 2.3 ......................................................................................................... 48

Page 16: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Interprestasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 35 merupakan standar

yang telah diterapkan sebagai standar khusus dalam melakukan pelaporan

keuangan organisasi nonlaba, dan juga merupakan sebuah pedoman atau

petunjuk yang berisi tentang pelaporan keuangan akuntansi yang bertujuan

untuk dijadikan sebagai acuan atau referensi dalam melakukan penyusunan

laporan keuangan organisasi nonlaba, organisasi nonlaba adalah sebuah

lembaga yang tidak mengharapkan pendapatan yang hanya bertujuan untuk

mendapatkan keuntungan, dan organisasi nonlaba kini mengarah pada

kebutuhan sosial, yang termasuk organisasi nonlaba terdiri dari gereja, sekolah

negeri, derma publik, rumah sakit dan masjid.

Salah satu dari wadah atau organisasi nonlaba yang kini menerapkan

ISAK 35 yaitu rumah sakit baik rumah sakit pemerintah maupun rumah sakit

swasta atau non pemerintah, diketahui sekarang ini rumah sakit mengacu

terhadap standar akuntansi yang digunakan pada umumnya, yaitu Interprestasi

Standar Akuntansi Keuangan 35, Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) beriringan

dengan institusi-institusi yang telah terikat dalam melakukan penyusunan,kini

berpatokan pada panduan dalam akuntansi rumah sakit, panduan itu disebut

dengan PERS atau Pedoman Standar Akuntansi Rumah Sakit, Pedoman

Standar Akuntansi Rumah Sakit yaitu pedoman yang dirujuk untuk rumah sakit di

seluruh Indonesia. Diketahui bahwa dalam tujuan rumah sakit yang diutamakan

yaitu dalam rumah sakit bertujuan tidak untuk mendapatkan laba atau

Page 17: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

2

keuntungan namun hanya untuk melakukan kepentingan masyarakat dengan

melakukan pelayanan atau bantuan kesehatan dalam bentuk pelayanan medis,

melakukan pengarahan atau konseling mengenai kesehatan, melakukan

pelayanan rawat jalan dan rawat inap serta melakukan pelayanan sistem rujukan

dan pelayanan kesehatan lainnya kepada masyarakat.

Rumah sakit merupakan suatu lembaga dengan berkumpulnya orang-

orang yang memiliki keahlian untuk melayani masyarakat di bagian kesehatan

yang dilakukan oleh dokter, perawat, suster, dan tenaga lainnya yang

berkeahlian dalam bidang kesehatan, rumah sakit bertujuan tidak untuk mencari

keuntungan akan tetapi hanya untuk mengutamakan kepentingan umum

terkhusus kepada masyarakat, dengan memberikan pelayanan dalam bentuk

pengobatan yang terkait dengan gangguan kesehatan, memberikan

pengetahuan kepada masyarakat dengan cara hidup sehat sehingga masyarakat

dapat mengerti pentingnya menjaga tubuh agar tetap sehat, memberikan

keringan kepada pasien untuk rawat jalan sehingga pasien tidak perlu lagi

mengeluarkan biaya untuk menginap (Opname), berbeda dengan rawat inap

dimana pasien harus menepati ruangan perawatan yang sudah disediakan

berupa tempat tidur pasien dan pasien bersedia untuk dirawat, dan melakukan

pelayanan rujukan kesehatan serta dengan pelayanan-pelayanan kesehatan

lainnya, dalam melaksanakan pelayanan kesehatan rumah sakit telah

bekerjasama dengan BPJS, sehingga peserta BPJS dapat memperlihatkan kartu

sebagai tanda peserta BPJS (Ade dan Agung, 2016).

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) adalah Badan Usaha Milik

Negara (BUMN) kini menjalankan tugas dari pemerintah yang akan

melaksanakan jaminan pemeliharaan kesehatan kepada semua warga

Page 18: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

3

Indonesia, yang diutamakan kepada pegawai negeri sipil, penerima pensiunan

(PNS) dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan dan tanggungannya,

serta Badan Usaha lainnya dan orang-orang biasa.

Adapun Penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Dahlia dan

Karmila (2019), dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dalam

penyusunan atau pencatatan laporan keuangan yang dilakukan tidak sama

dengan pelaporan keuangan yang dilakukan atau yang diterapkan dalam

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 45. Sukardi (2016)

menyebutkan bahwa, dalam pengelolaan aktiva Badan Penyelenggara Jaminan

Sosial (BPJS) kesehatan dalam sudut pandang terlihat belum sesuai dan

didalam pengelolaan manajemen yang masih kurang rapi, terdapat pula

beberapa penyimpangan segi Islam. Berdasarkan dengan penelitian sebelumnya

pada penelitian ini terdapat perbedaan, penelitian ini lebih mengarah pada

Pencatatan Dana Badan Penyelenggara Jaminan Sosial dalam laporan

keuangan rumah sakit tinjauan PSAK No 45, sedangkan penelitian yang

dilakukan oleh Dahlia dan Karmila (2019) lebih menekankan pada Pernyataan

standar akuntansi (PSAK) Nomor 45 mengenai pelaporan keuangan entitas

nirlaba, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Sukardi (2016) lebih

menekankan terhadap pengelolaan dana Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

(BPJS) dalam segi hukum Islam.

Pendekatan dari hasil penelitian yang telah dipaparkan pada

pendahuluan memiliki keterkaitan dalam penelitian ini, maka dari itu peneliti

dapat mengambil topik yang terkait dengan pencatatan dana BPJS dalam

pelaporan keuangan rumah sakit tinjauan ISAK 35, dengan demikian peneliti

mengangkat judul “MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM

Page 19: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

4

LAPORAN KEUANGAN RUMAH SAKIT UMUM H. ANDI SULTHAN DAENG

RADJA BULUKUMBA TINJAUAN ISAK 35”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut yang telah dijelaskan, terdapat

rumusan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana Mekanisme Pencatatan Dana Badan Penyelenggara Jaminan

Sosial (BPJS) dalam laporan keuangan rumah sakit umum H. Andi

Sulthan Daeng Radja Bulukumba?

2. Bagaimana Penyusunan Laporan Keuangan Rumah Sakit Umum H. Andi

Shultan Daeng Radja Bulukumba di Tinjauan dalam ISAK 35.

C. Tujuan Penelitian

Dalam tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui serta

memahami secara langsung yang terkait dalam rumusan masalah yaitu:

1. Untuk mengetahui dan memahami Mekanisme pencatatan dana Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dalam laporan keuangan rumah

sakit umum H. A. Sultan Daeng Radja bulukumba

2. Untuk mengetahui dan memahami penyusunan laporan keuangan Rumah

Sakit Umum H. A. Sulthan Daeng Radja Bulukumba Tinjauan ISAK 35

D. Manfaat Penelitian

Terdapat beberapa manfaat dalam penelitian ini yaitu:

1. Diharapkan bagi pihak lain atau pembaca, untuk menambah pengetahuan

dan wawasan, sehingga bisa dijadikan sebagai referensi kepada peneliti

selanjutnya yang terkait dengan yang sesuai dengan topik.

Page 20: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

5

2. Bagi pihak rumah sakit diharapkan sebagai bahan masukan bagi

perusahaan dalam melakukan pertimbangan untuk mengambil keputusan

yang berkaitan dengan pencatatan dana bpjs dalam pelaporan keuangan

rumah sakit tinjauan ISAK 35, sehingga kedepannya rumah sakit umum

H.Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba Semakin Maju.

3. Pada rumah sakit diharapkan dapat memberikan arahan dan kebijakan

mengenai aktivitas internal dan eksternal yang dilakukan oleh pihak

rumah sakit.

Page 21: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

6

BAB II

TINJAUN PUSTAKA

A. Sistem Informasi Akuntansi

Defia (2018) mengatakan bahwa, sistem informasi akuntansi yang

memadai diharapkan akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja yang

pada akhirnya akan meningkatkan pengendalian internal terhadap keakuratan

informasi pada pendapatan rumah sakit. Sistem informasi akuntansi melakukan

hal tersebut entah dengan sistem manual berupa uraian siklus informasi atau

melalui sistem terkomputerisasi. Sistem akuntansi juga merupakan sistem

informasi yang paling penting diterapkan di organisasi dan merubah cara

menangkap, mencatat, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi

keuangan. Bagi rumah sakit umum yang memiliki banyak instalasi dan bidang-

bidang pemeriksaan kesehatan lain, permasalahan dalam transaksi pendapatan

menjadi prioritas utama yang harus diperhatikan oleh pihak rumah sakit.

Berdasarkan informasi bentuk siklus pendapatan tersebut tidak menutup

kemungkinan terjadinya penyimpangan-penyimpangan oleh pihak-pihak yang

berkepentingan sehingga dalam hal ini diperlukan sarana pengendalian internal

atas prosedur pendapatan agar dapat diambil tindakan perbaikan setelah

diketahui penyebab-penyebab penyimpangan apa yang terjadi dalam prosedur

tersebut. Selain itu dengan adanya sistem akuntansi rumah sakit atas informasi

pendapatan ini diharapkan dapat mendorong tingkat produktivitas rumah sakit.

Page 22: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

7

Berikut siklus transaksi rumah sakit yang menjadi kebutuhan dalam melakukan

pencatatan laporan keuangan dalam rumah sakit:

a. Siklus pelayanan

Terikat oleh transformasi sumber daya rumah sakit menjadi jasa

pelayanan rumah sakit.

b. Siklus pendapatan

Terkait dengan pemberian jasa pelayanan rumah sakit kepada pasien

atau pihak lain dan penerimaan pembayaran pasien atau pihak lain.

c. Siklus pengeluaran

Terkait dengan pengadaan barang atau jasa dari pihak lain dan

pelunasan utang dan kewajiban

d. Siklus pelaporan keuangan

Siklus ini memperoleh data operasi dan akuntansi dari siklus yang lain

dan memprosesnya menjadi laporan keuangan sesuai dengan prinsip

akuntansi berterima umum.

e. Siklus keuangan

Terikat oleh pendapatan dan penyelenggara (dana modal), ibarat

modal kerja, (awal dana kas atau dana yang lain) dan dana yang

jangkanya jangka panjang.

Gambar 2.1

Siklus transaksi rumah sakit

Siklus

pelayanan

Siklus Pelaporan

keuangan

konsolidasi APBD

dan BLUD

Transaksi Siklus

pendapatan

Laporan

keuangan

Siklus

pengeluaran

Page 23: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

8

B. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)

Handiwidjojo (2016) mengatakan bahwa, Sistem Informasi Manajemen

Rumah Sakit (SIMRS) Merupakan suatu teknik prosedur komputer yang

mengoperasikan dan menggabungkan semua alur dalam metode bisnis layanan

kesehatan selama sistem jaringan terkoordinasi, pelaporan dan prosedur

administrasi sehingga mendapatkan informasi dengan kilat, benar dan cermat.

Sekarang ini SIM (Sistem Informasi Manajemen) berbasis komputer rumah sakit

(SIMRS) adalah tempat penganut yang begitu penting, dan juga sebagai

pengelolaan operasi rumah sakit yang sangat mendukung dengan mutlak.

1. Peran Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)

Pengolahan data dalam rumah sakit sebenarnya cukup besar dan

kompleks, baik data medis pasien maupun data-data administrasi yang dimiliki

oleh rumah sakit sehingga saat dikelola dengan normal tanpa jasa atau bantuan

dari Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit akan menimbulkan berbagai hal

yaitu:

a. Penyusutan data, dalam melakukan penyusunan data medis yang sama

dapat terjadi berulang kali hingga mengakibatkan penggandaan data

maka hal ini berdampak pada kapasitas penyimpanan data. Jasa medis

terbengkala akibat sistem dalam mengambil ulang data dan juga

terbengkala karna banyaknya lapisan berkas.

b. Data tidak terintegrasi, penyimpanan dan pengelolaan data yang tidak

terintegrasi mengakibatkan data tidak sinkron, penjelasan atas masing-

masing pihak mempunyai pendapat yang berbeda sesuai dengan

kepentingan masing-masing unit/instalasi.

Page 24: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

9

c. Informasi kadaluarsa, disebabkan dalam melakukan penyusunan

informasi perlu dilakukan perekapan secara manual sehingga

penyampaian informasi terlambat dan kurang berhasil sehingga

kebenarannya kurang di dipercaya.

d. Kesalahan manusia, kelemahan manusia adalah kelelahan, kecermatan

dan kejenuhan hal ini berakibat sering terjadi kesalahan dalam proses

pencatatan dan pengelolaan data yang dilakukan secara manual terlebih

lagi jika jumlah data yang dicatat atau diolah sangatlah besar.

Dengan pertolongan dari Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit

(SIMRS) pada kelemahan yang telah dijelaskan sebelumnya boleh dikurangi dan

dihindari. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit membentuk fungsi dari

bagian perawatan lebih berfokus pada pelayanan perawatan/jasa medis secara

profesional, fungsi penagihan dilakukan oleh bagian keuangan sedangkan

pemberian pertolongan menjadi wewenang direksi, para tenaga medis tidak perlu

memikirkan kemampuan finansial pasien dan tidak membeda-bedakan

pelayanan kepada pasien karena tenaga medis akan diberi insentif yang sama

untuk tindakan yang sama, tidak tergantung kepada siapa pelayanan medis

tersebut diberikan. Pola tersebut terbukti mempengaruhi secara positif kinerja

para tenaga medis yang pada akhirnya akan meningkatkan mutu pelayanan

rumah sakit secara keseluruhan.

2. Kemampuan sistem informasi manajemen akuntansi

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit SIMRS yang ideal tentu harus

dapat mengurangi beban kerja masing-masing unit pelayanan. Secara global

diharapkan kemampuan sistem dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 25: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

10

a. Dapat mengurangi beban kerja berbagai unit, terutama unit rekam medis

dalam menangani berkas rekam medis. Unit rekam medis merupakan

unit yang paling sibuk dengan banyaknya berkas medis pasien. Kegiatan

yang dilakukan mulai dari proses coding, indexing, assembling, filing dll,

semua dikelola di unit ini. Dengan adanya SIMRS maka bagian inilah

yang pertama untuk dimigrasikan menjadi rekam medis elektronik (RME).

Sehingga semua proses di atas dilakukan secara otomatis dengan

komputer.

b. Dapat mengurangi pemakaian kertas (paperless). Dengan adanya sistem

ini, maka sudah seharusnya pemakaian kertas dapat dikurangi dan bila

perlu dihilangkan. Sistem ini harus mampu memangkas pemakaian

kertas seperti:

1) Lembaran rekam medis yang tidak berhubungan dengan masalah

autentikasi atau aspek hukum.

2) Laporan masing-masing unit pelayanan (semua laporan sudah

terekam oleh sistem).

3) Rekap Laporan yang dikirim ke dinas kesehatan.

c. Dapat mendukung pengambilan keputusan bagi para direktur dan

manajer rumah sakit karena sistem mampu menyediakan informasi yang

cepat, akurat serta akuntabel. Untuk keperluan ini sistem harus mampu

menyediakan laporan yang bersifat executive summary bagi mereka.

3. Faktor keberhasilan SIMRS

Bilamana pihak pengelola rumah sakit ingin agar SIMRS yang dibangun

dapat berhasil diaplikasikan dengan baik di rumah sakit, maka hal-hal berikut ini

harus diperhatikan:

Page 26: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

11

a. Rencana induk pengembangan, cetak biru pembangunan harus dirancang

dengan baik mulai dari survei awal hingga berakhirnya implementasi,

yang perlu diperhatikan adalah terlibatnya faktor pengalaman dalam

membangun pekerjaan yang sama, serta peran serta semua bagian

dalam organisasi dalam mensukseskan Sistem Informasi Manajemen

yang akan dibangun, master plan ini yang akan menjadi acuan

pembuatan sebuah sistem untuk jangka waktu tidak terbatas.

b. Terintegrasi, dengan integrasi antar semua bagian organisasi menjadi

satu kesatuan, akan membuat sistem berjalan dengan efisien dan efektif

sehingga kendala-kendala seperti redudansi, re-entry dan

ketidakkonsistenan data dapat dihindarkan, dengan harapan pengguna

sistem memperoleh manfaat yang dapat dirasakan secara langsung,

perubahan pola kerja dari manual ke komputer akan menimbulkan efek

baik dan buruk bagi seorang tenaga medis.

c. Tim pengembangan, tim yang membangun Sistem Informasi Manajemen

harus ahli dan berpengalaman di bidangnya, beberapa bidang ilmu

yang harus ada dalam membangun sebuah Sistem Informasi

Manajemen yang baik adalah: Manajemen Informasi, Teknik

Informatika, Teknik Komputer. Tim ini perlu juga melibatkan para dokter,

perawat, staf administrasi, manajer, dan jika ada tentu saja orang-orang

yang mengerti tentang sistem informasi manajemen khususnya rumah

sakit.

d. Teknologi Informasi, ketepatan dalam memilih Teknologi Informasi

sangat penting dalam pembangunan, komponen-komponen Teknologi

Informasi secara umum adalah Piranti Keras (Hardware), Piranti Lunak

Page 27: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

12

(Software) dan Jaringan((Network). Berikut faktor yang dapat di

perhatikan Faktor Faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih

teknologi.

1) Tim harga, harga sesuai dengan Teknologi Informasi yang didapat

2) Kinerja, diukur dari kemampuan, kapasitas dan kecepatan Teknologi

Informasi menangani proses maupun penampungan data

3) Fleksibilitas, kemampuan Teknologi Informasi saling beradaptasi

dan kemudahan pengembangan di masa yang akan datang

4) Kelangsungan hidup, berapa lama Teknologi Informasi

mendapatkan dukungan dari vendor maupun pasar, perlu

dipertimbangkan untuk tidak membangun sistem yang hanya

bergantung pada satu vendor tertentu saja

e. Perubahan budaya kerja dari manual ke otomasi. Perubahan budaya

ini tidak mudah dilakukan, bahkan tidak jarang justru mengganggu

proses migrasi dari manual ke otomasi berbasis komputer.

Meninggalkan kebiasaan kerja yang sudah mendarah daging (zona

nyaman bekerja) dan media belajar untuk menyesuaikan diri dengan

sistem yang baru, bukanlah hal yang mudah. Kadang-kadang

diperlukan keberanian, ketegasan dan kesepakatan bersama antara

pimpinan dan karyawan.

C. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan

1. Badan penyelenggara jaminan sosial (BPJS) Kesehatan

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 tahun 2004 dan Undang-

Undang Nomor 24 Tahun 2011 dengan demikian dibuatlah Badan

Page 28: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

13

Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dan disahkan serta mulai terlaksana

pada tanggal 1 januari 2014. Maryam (2018) mengatakan bahwa, Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) merupakan sebuah wadah atau

organisasi yang memiliki hak dan kewajiban secara langsung kepada Presiden

serta diberi tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan kesehatan

nasional, dan dengan mengutamakan Pegawai Negeri Sipil (PNS), TNI, POLRI,

Veteran, Perintis, Kemerdekaan dan anggota keluarganya, serta organisasi

kainnya dan rakyat biasa, dan dalam artian lain Badan Penyelenggara Jaminan

Sosial (BPJS) merupakan organisasi yang memiliki hak dan kewajiban nirlaba,

yang tidak mencari-cari keuntungan, yang kini terdapat pada sistem jaminan

sosial.

Badan penyelenggara jaminan sosial (BPJS) adalah organisasi yang

memiliki hak dan kewajiban yang dibuat untuk melaksanakan institusi jaminan

sosial untuk menjamin hak masyarakat atas jaminan sosial yang yang

mengharuskan untuk melakukan pengembangan diri dengan baik sehingga

menjadi insan yang dapat bermanfaat yang melaksanakan untuk menjamin hak

masyarakat Negara, dengan itu dilakukan agar berkembangnya sistem jaminan

sosial kepada masyarakat serta menguatkan rakyat yang memiliki kelemahan,

dan yang tidak mampu seperti halnya dengan kualitas kedudukan

kemanusiaan, penjelasan ini dipaparkan oleh (Sukardi, 2016). Badan

penyelenggara jaminan kesehatan merupakan organisaasi yang memiliki hak

dan kewajiban yang bertanggung jawab langsung kepada presiden dengan

fugsi untuk melaksanakan program jaminan kesehatan kepda seluruh

masyarakat Negara dan termasuk juga warga dari Negara asing yang telah

mencari nafkah di Indonesia selama 6 bulan, Akbar dan Syamsah (2016).

Page 29: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

14

2. Fungsi badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan

Dalam Undang-Undang Dasar Nor.24 Tahun 2011 mengenai Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang telah di buat merupakan

organisasi yang termasuk hukum sosial yang terdiri dari badan penyelenggara

jaminan sosial (BPJS) serta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)

Ketenagakerjaan, dari dua badan penyelenggara jaminan sosial ini yang kini

membentangkan misi Negara dengan mewujudkan Nya hak kemasyarakatan

kepada setiap rakyat atas jaminan sosial, dengan penyelenggaraan jaminan

sosial dan bermaksud untuk memberikan hal pasti berupa pelindungan dan

kesejahteraan sosial kepada masyarakat Negara Indonesia (Akbar dan

Syamsah., 2016).

Dengan memikirkan begitu pentingnya Badan penyelenggara jaminan

sosial di dalam penyelenggaraan jaminan sosial untuk melakukan pelayanan

kepada semua warga Negara Indonesia, hingga Undang-Undang No.24 Tahun

2011 mengenai organisasi penyelenggara jaminan sosial memberi tugas serta

tanggung jawab dan kewenangan yang memiliki kejelasan terhadap badan

penyelenggara jaminan sosial. Maka dari itu dapat disaksikan dengan cara jelas

batasan-batasan dalam mempertanggung jawabkan, sehingga dapat pula

dijadikan sebagai alat pengukuran kinerja kepada kedua badan penyelenggara

jaminan sosial dengan cara transparansi.

Badan penyelenggara jaminan sosial ketenagakerjaan yang fungsinya

terdapat empat program iyalah jaminan kecelakaan sewaktu melakukan

pekerjaan yaitu dalam program ini dilangsungkan dengan cara nasional yang

mendasar pada prinsip asuransi sosial yang bertujuan untuk menjamin

sehingga mendapatkan manfaat pelayanan kesehatan bantuan yang berupa

Page 30: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

15

uang tunai apabila seorang pekerja mengalami kecelakaan dan mengalami

derita penyakit di waktu bekerja, jaminan di waktu tua yaitu dalam program

jaminan diwaktu tua kini terselenggara dengan adanya simpanan yang

diharuskan dengan tujuan untuk menjamin peserta untuk menerima uang

secara tunai ketika telah memasuki masa pensiun, atau meninggal dunia,

jaminan di waktu pensiun yaitu program yang diselenggarakannya dengan

prinsip asuransi sosial yang harus melakukan simpanan untuk

mempertahankan kehidupannya yang pantas ketika peserta telah kehilangan

penghasilan karena memasuki usia pensiun dan jaminan ini terselenggara

dengan manfaat yang pasti, serta jaminan kematian yaitu yang terselenggara

dengan nasional yang berdasar pada prinsip asuransi sosial dengan bertujuan

untuk memberikan bantuan kematian yang bayarannya diserahkan kepada

orang yang berhak atas warisan dari peserta yang telah meninggal dunia.

Di dalam pelaksanaan fungsinya badan penyelenggara jaminan sosial

bertugas untuk melakukan penerimaan pendaftar yang ingin menjadi peserta,

melakukan pengumpulan jumlah uang dari para peserta dan yang melakukan

pemberian kerja, melakukan penerimaan dengan jumlah uang yang asalnya

dari pemerintah, melakukan pengelolaan uang atas jaminan sosial untuk

kepentingan para peserta, melakukan pengumpulan dan pengolahan data-data

para peserta program dalam jaminan sosial, melakukan pembiayaan kepada

petugas pelayanan kesehatan yang sesuai dengan ketentuan program pada

jaminan sosial, dan melakukan pengumuman kepada peserta dan masyarakat

tentang program jaminan sosial.

Untuk menjalankan tugasnya badan penyelenggara jaminan sosial

kesehatan dapat berwenang atau untuk melakukan sesuatu:

Page 31: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

16

a) Melaksanakan tagihan atas iuran yang akan dibayar;

b) Melakukan peletakkan dana atas jaminan sosial penanaman modal yang

berjangka dalam waktu pendek dan yang berjangka dalam waktu panjang

dan dapat mempertimbangkan serta keamanan dana serta berhati-hati

pada hasil yang memadai;

c) Mengawasi dan melihat dengan teliti dengan ketaatan para peserta dan

memberikan pekerjaan yang sama dalam ketentuan-ketentuan yang

terdapat pada peraturan perundang-undangan jaminan sosial nasional;

d) Melakukan permufakatan terhadap prasarana dalam kesehatan terhadap

besarnya biaya yang dibayar dalam fasilitas-fasilitas kesehatan yang

berpengaruh terhadap biaya yang telah diterapkan pemerintah;

e) Melakukan pemberhentian atas kontrak dalam pekerjaan terhadap

fasilitas-fasilitas dalam kesehatan;

f) Menyatakan sanksi atau pernyataan administrasi yang diterapkan kepada

peserta yang tidak memenuhi kewajibannya;

g) Melakukan pelaporan atas pemberian pekerjaan pada badan pemerintah

yang berwenang dalam ketidakpatuhan dalam melakukan pembayaran

iran dan memenuhi kewajiban lain yang sama terhadap peraturan dalam

undang-undang;

h) Dan dapat melaksanakan kerja sama terhadap pihak-pihak lainnya dalam

melakukan penyelenggaraan jaminan sosial.

3. Mekanisme pengelolaan dana badan penyelenggara jaminan sosial

Badan penyelenggara jaminan sosial adalah organisasi yang

peraturannya dapat dibentuk untuk penyelenggaraan program jaminan sosial

yang membolehkan peningkatan atas dirinya dengan cara yang utuh agar

Page 32: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

17

menjadi manusia yang sangat bermanfaat untuk melaksanakan tugas dengan

konsisten karena Negara akan mengembangkan sistem jaminan sosial kepada

seluruh masyarakat yang memiliki kelemahan dan tidak memiliki kemampuan

sesuai dengan martabat kemanusiaan yang sesungguhnya (Sukardi, 2016).

Berdasarkan pada Undang-Undang Nomor 24 pada tahun 2011

mengenai badan penyelenggara jaminan sosial yang terdapat pada pasal 15

mengatakan bahwa “yang ingin menjadi peserta dapat melakukan pendaftaran

pada format formulir sebagai peserta dengan syarat dapat melakukan

pembayaran iuran yang sifatnya harus (wajib)’’ Langkah selanjutnya badan

penyelenggara jaminan sosial memasukkan uang tersebut yang sebagai modal

jaminan sosial. Dapat diketahui bahwa, di dalam badan penyelenggara jaminan

sosial ditemukan pemisahan aset, yaitu aset badan penyelenggara jaminan

sosial dan aset jaminan sosial, iuran yang diserahkan oleh peserta merupakan

golongan aset jaminan sosial, aset ini dapat diperkembangkan dengan kegiatan-

kegiatan investasi yang kebijakannya dapat diperoleh dari Dewan Jaminan Sosial

Nasional (DJSN) dikarenakan tidak ada lagi Rapat Umum Pemegang Saham

(RUPS) sehingga didalam pengawasan yang telah dilakukan, sepenuhnya

dilakukan oleh Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) (Sukardi, 2016).

Dengan melakukan perjanjian jaminan sosial kini dilakukan oleh

kelompok badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan dan pesertanya

adalah dasar untuk saling tolong menolong badan penyelenggara jaminan

kesehatan sosial nasional merupakan organisasi yang berbadan hukum yang

sifatnya nirlaba, dan dalam melakukan pengelolaan usaha dengan keutamaan

untuk menggunakan hasil dan berkembangnya dana untuk memberi manfaat

yang sebesar-besarnya kepada seluruh pesertanya.

Page 33: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

18

D. Standar Akuntansi Keuangan

Putra (2018) mengatakan bahwa, Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

adalah suatu ketetapan yang telah mengurus entitas usaha dengan mengatur

laporan keuangan. Sekarang ini Indonesia mempunyai standar yang telah

berlaku umum di Indonesia. Ikatan akuntansi Indonesia (IAI) Secara umum telah

mengeluarkan dan menyusun prinsip standar akuntansi sebagai pedoman yang

diterapkan di Indonesia. Ikatan Akuntansi Indonesia merupakan lembaga yang

berada di Indonesia yang bekerja sebagai akuntan. Sejak tahun 1957 Ikatan

Akuntansi Indonesia telah didirikan sebagai wadah untuk menampung akuntan

dan juga berperan penting dalam rangka melakukan penyusunan standar

akuntansi di Indonesia.

Standar Akuntansi Keuangan sebagai panduan dalam pembuatan

laporan keuangan terdapat 2 bagian yaitu standar pengukuran dan standar

pengungkapan. Adapun yang dimaksud dengan standar pengukuran yaitu

bagaimana mengukur transaksi yang terjadi, sedangkan standar pengungkapan

yaitu dalam transaksi atau laporan keuangan harus dipaparkan sehingga dalam

pembuatan laporan keuangan tidak mengelirukan.

E. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Nonlaba Berdasarkan Isak 35

1. Konsep Dasar Interprestasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 35

Sukma Deviana, R. P. (2020) mengatakan bahwa, DSAK IAI (Dewan

Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntansi Indonesia) pada tanggal 11 April

2019 telah menyetujui Interprestasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 35 yang

menyusun mengenai penyajian laporan keuangan entitas berorientasi nonlaba

yang berlangsung efektif selama periode tahun buku yang dilaksanakan sejak

tanggal 1 Januari 2020. Organisasi nonlaba sebelumnya diatur berdasarkan

Page 34: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

19

PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) 45 revisi 2017 sekarang ini

telah berganti menjadi Interprestasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 35.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 45 dan Interprestasi Standar

Akuntansi Keuangan (ISAK) 35 ada yang membedakan yaitu klasifikasi aset

neto, dimana menghubungkan antara aset neto terikat permanen dan aset neto

terikat temporer, menjadi aset neto dengan pembatasan aset neto tidak terikat

menjadi aset neto tanpa pembatasan, untuk menambah pengetahuan bagi

pengguna laporan keuangan entitas berorientasi nonlaba.

Sukma Deviana, R. P. (2020) mengatakan bahwa, ISAK (Interprestasi

Standar Akuntansi Keuangan) 35 mengemukakan rangkaian penyajian laporan

keuangan entitas berorientasi nonlaba sudah disajikan yaitu:

a. PSAK 1: Penyajian laporan keuangan paragraph 05 menyatakan bahwa

“Pernyataan ini menggunakan terminologi yang cocok lagi entitas yang

berorientasi laba, termasuk entitas bisnis sektor publik. Jika entitas

dengan aktivitas nonlaba di sektor swasta atau sektor publik menerapkan

Pernyataan ini, maka entitas tersebut mungkin perlu menyesuaikan

deskripsi yang digunakan untuk beberapa pos yang terdapat dalam

sendiri” Dengan demikian, ruang lingkup PSAK 1 secara substansi telah

mencakup ruang lingkup penyajian laporan keuangan entitas dengan

aktivitas nonlaba.

PSAK 1 : Penyajian Laporan Keuangan tidak menyediakan pedoman

bagaimana entitas dengan aktivitas nonlaba menyajikan laporan

keuangannya. Entitas dengan aktivitas nonlaba dalam Interpretasi ini

selanjutnya merujuk kepada entitas berorientasi nonlaba.

Page 35: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

20

b. Karakteristik entitas berorientasi nonlaba berbeda dengan entitas bisnis

berorientasi laba. Perbedaan utama yang mendasar antara entitas

berorientasi nonlaba dengan entitas bisnis berorientasi laba terletak

pada cara entitas berorientasi nonlaba memperoleh sumber untuk

melakukan berbagai aktivitas operasinya. Entitas berorientasi nonlaba

memperoleh sumber daya dari yang tidak mengharapkan pembayaran

kembali atau manfaat ekonomik yang sebanding dengan jumlah sumber

daya yang diberikan.

c. Pengguna laporan keuangan entitas berorientasi nonlaba umumnya

memiliki kepentingan untuk menilai; (a) cara manajemen melaksanakan

tanggung jawab atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan

kepada mereka; serta (b) informasi mengenai posisi keuangan, kinerja

keuangan dan arus kas entitas yang bermanfaat dalam pembuatan

keputusan ekonomik. Kemampuan entitas berorientasi nonlaba dalam

menggunakan sumber daya tersebut dikomunikasikan melalui laporan

keuangan

2. Laporan Keuangan Entitas Nonlaba Berdasarkan Isak 35

Menurut PSAK 1 (Ikatan Akuntan Indonesia, 2018) laporan keuangan

adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan

suatu entitas. Selain itu, laporan keuangan ini juga merupakan hasil akhir dari

siklus akuntansi. Tujuan dibuatnya laporan keuangan adalah untuk memberikan

informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas entitas yang

bermanfaat bagi sebagian besar pengguna laporan keuangan dalam pembuatan

keputusan ekonomik. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil

Page 36: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

21

pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang

dipercayakan kepada mereka (Sukma Deviana, R. P. 2020)

Sukma Diviana, R. P. (2020) menyatakan bahwa, Laporan keuangan

menyajikan informasi mengenai entitas yang meliputi aset, liabilitas, ekuitas,

pendapatan beban termasuk keuntungan dan kerugian, kontribusi dari dan

kontribusi kepada pemilik dan arus kas yang disertakan dengan informasi

lainnya yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan. Berdasarkan

ISAK 35, laporan keuangan yang dihasilkan dari siklus akuntansi entitas

berorientasi nonlaba antara lain: laporan posisi keuangan, laporan

penghasilan komprehensif, laporan perubahan aset neto, laporan arus kas, dan

catatan atas laporan keuangan.

Contoh laporan keuangan entitas nonlaba:

1) Laporan Posisi Keuangan

Laporan yang menggambarkan posisi aset, liabilitas dan aset bersih

pada waktu tertentu. Berikut penulis akan menguraikan tentang tujuan laporan

posisi keuangan, klasifikasi aset dan liabilitas, klasifikasi aset neto tanpa

pembatasan dan aset neto dengan pembatasan. Tujuan laporan posisi

keuangan adalah untuk menyediakan informasi mengenai aset, liabilitas dan

aset neto serta informasi mengenai hubungan antara unsur-unsur tersebut

pada waktu tertentu. Laporan keuangan entitas mencakup secara

keseluruhan dan menyajikan total aset, liabilitas, dan aset neto. Laporan

keuangan entitas dapat digambarkan sebagai berikut:

a) Aset, Sumber daya yang dikuasai entitas sebagai akibat dari

peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dimasa depan

diharapkan akan diperoleh entitas (IAI, 2011).

Pada umumnya entitas menyajikan dan mengumpulkan

aset kelompok yang homogen. Diantaranya adalah:

Page 37: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

22

a. Kas dan setara kas

b. Piutang pasien, pelajar, anggota, dan penerima jasa lain

c. Persediaan

d. Sewa, asuransi, dan jasa lain yang dibayar dimuka. Instrumen

keuangan dan investasi jangka panjang

e. Tanah,gedung,peralatan, serta aset tetap lain yang digunakan

untuk menghasilkan barang jasa

b) Liabilitas, Liabilitas merupakan klaim dari pihak ketiga atas aset entitas.

Liabilitas disusun berdasarkan urutan jatuh tempo dari liabilitas/kewajiban

tersebut. Kewajiban yang akan jatuh tempo kurang dari satu tahun

digolongkan kewajiban lancar, sedangkan kewajiban yang akan jatuh

tempo lebih dari satu tahun digolongkan kepada kewajiban jangka

panjang. Contoh urutan dan penyajian liabilitas/kewajiban adalah:

a. Utang

b. Pendapatan Diterima Dimuka

c. Utang Lainnya

d. Utang Jangka Panjang

c) Aset Neto Dalam laporan keuangan komersial, aset neto dikenal

sebagai modal. Laporan posisi keuangan menyajikan jumlah masing-

masing kelompok aset neto berdasarkan pada ada atau tidaknya

pembatasan oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan

pembayaran kembali. Aset neto neto berdasarkan kondisi yang melekat

pada sumber daya menjadi dua klasifikasi aset neto yaitu:

a. Aset Neto Tanpa Pembatasan (without restrictions). Aset neto tanpa

pembatasan adalah aset neto yang tidak ada batasan terhadap aset

tersebut, misalnya sumbangan yang diberikan oleh si donatur,dimana

donatur tidak secara jelas mencantumkan jangka waktu dari

donasinya tadi hanya untuk memberikan donasi untuk entitas tersebut

sehingga pemasukan dan pengeluaran yang berhubungan dengan entitas

dapat mempergunakannya untuk kebutuhan entitas.

Page 38: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

23

b. Aset Neto Dengan Pembatasan (with restrictions). Aset neto dengan

pembatasan, menggabungkan klasifikasi aset neto terikat

permanen dan aset neto terikat temporer menjadi aset neto dengan

pembatasan akan mengurangi kompleksitas. Aset neto dengan

pembatasan adalah aset neto yang berkaitan dengan sumber daya

berupa aktivitas operasi tertentu, investasi untuk jangka waktu

tertentu, dan aset neto yang digunakan untuk selamanya, seperti

tanah dan bangunan yang diberikan untuk tujuan tertentu, sehingga

pemasukan dan pengeluarannya itu diluar entitas seperti kas anak

yatim, kas fakir miskin dan lain lain.

Sukma Diviana, R. P. (2020) Menyatakan Terdapat 2 (dua) format

Laporan Posisi Keuangan yang disajikan:

1. Format A menyajikan informasi pos penghasilan komprehensif lain

secara tersendiri sebagai bagian dari aset neto tanpa pembatasan

dari pemberi sumber daya. Akan tetapi, jika penghasilan komprehensif lain

berasal dari aset neto dengan pembatasan, maka entitas menyajikan

informasi penghasilan komprehensif lain tersebut sesuai dengan kelas aset

netonya

2. Format B tidak menyajikan informasi pos penghasilan komprehensif lain

secara tersendiri.

Page 39: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

24

Page 40: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

25

2) Laporan Penghasilan Komprehensif Laporan yang menyajikan laporan laba

rugi untuk suatu periode yang merupakan kinerja keuangan selama periode

tersebut. Dimana laporan ini juga mengatur informasi yang disajikan dalam

laporan laba rugi seperti penghasilan dan beban entitas untuk suatu periode

Informasi yang disajikan dalam laporan laba rugi:

a) Pendapatan

b) Beban keuangan

c) Bagian laba atau rugi dari investasi yang menggunakan metode ekuitas

Page 41: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

26

d) Beban pajak

e) Laba rugi atau rugi neto.

Page 42: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

27

3) Laporan Arus Kas

Laporan arus kas adalah laporan yang menunjukkan penerimaan dan

pengeluaran kas dan setara kas selama periode tertentu yang dikelompokan

dalam aktivitas operasional, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.

Informasi tentang arus kas berguna bagi para pengguna laporan keuangan

sebagai dasar untuk menilai kemampuan masjid dalam menghasilkan kas dan

setara kas serta menilai kebutuhan pengguna arus kas tersebut.

Page 43: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

28

4) Laporan perubahan Aset Neto

Dalam penyusunan laporan keuangan berdasarkan interprestasi

standar akuntansi keuangan (ISAK 35) merupakan laporan perubahan aset

neto menyajikan informasi aset neto tanpa pembatasan dari pemberi

sumber daya dan aset neto dengan pembatasan dari pemberi sumber

daya.

Page 44: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

29

5) Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisah

dari laporan - laporan di atas. Bertujuan memberikan informasi tambahan

tentang perkiraan – perkiraan yang dinyatakan dalam laporan keuangan. Catatan

atas laporan keuangan ini berupa perincian dari suatu perkiraan yang disajikan

seperti misalnya aset tetap. Catatan atas laporan keuangan memberikan

rincian nama aset, liabilitas, aset neto. Misalnya, untuk aset tetap di

catatan atas laporan keuangan akan dijelaskan untuk menghitung

penyusutan aset tetap, serta kebijakan akuntansi lainnya yang digunakan oleh

entitas tersebut.

Page 45: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

30

F. Pencatatan Keuangan Rumah Sakit

Menurut Maksisurat et al, (2018) menyatakan bahwa Rumah sakit

merupakan sarana dan prasarana yang tempatnya untuk melakukan pelayanan

kesehatan sebagai bagian dari unsur tertentu dalam kehidupan, yang kini

dibutuhkan mendukung terlaksananya tenaga kesehatan, Selain itu rumah sakit

juga merupakan sebagai lembaga dengan sifatnya yang berkelompok. Rumah

sakit juga bertugas untuk memberi pelayanan kesehatan secara individu,

pelayanan kesehatan yang diberikan dari petugas atau tenaga kesehatan

dengan tujuan untuk melakukan pemeliharaan dan mewujudkan peningkatan

kesehatan sehingga dapat mencegah akan timbulnya penyakit, serta

memulihkan kesehatan kembali.

Rumah sakit adalah lembaga yang berkeahlian untuk melakukan

pelayanan dengan baik terhadap kesehatan yang pelayanannya di hadiri oleh

dokter, perawat, suster, serta tenaga lainnya yang berkeahlian di bidang

kesehatan, rumah sakit memiliki tujuan utama yaitu tidak untuk menginginkan

keuntungan akan tetapi mengutamakan kesejahteraan hidup dengan memberi

pelayanan dengan pelayanan medis, untuk menambah pengetahuan kepada

masyarakat tentang kesehatan, pelayanan rawat jalan kepada pasien sehingga

tidak mengeluarkan biaya untuk menginap serta rawat inap melakukan

pelayanan kepada pasien yang dirawat di kamar pasien. Berhubung dengan

adanya perkembangan dari ilmu teknologi, kini rumah sakit telah mengalami

kemajuan yang sangat cepat, dan adanya fasilitas yang mendukung hingga

sangat mencukupi, seperti halnya peralatan-peralatan medis yang menggunakan

yang semakin canggih, dan juga memiliki tenaga yang berkeahlian di bidangnya

Page 46: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

31

masing-masing, dengan berjalannya waktu tersebut sehingga disadari bahwa

akuntansi yaitu alat untuk mencapai tujuan sehingga membantu pemimpin

lembaga rumah sakit untuk menjalankan tugas di setiap waktu kerja.

Akuntansi rumah sakit yang merupakan salah satu kegiatan dari

manajemen keuangan adalah salah satu sasaran pertama yang harus diperbaiki

agar dapat memberikan data dan informasi yang akan mendukung para manajer

rumah sakit dalam pengambilan keputusan maupun pengamatan serta

pengendalian kegiatan Rumah Sakit. Yang menjadi kendala pada rumah sakit

dan belum terpecahkan sampai saat ini adalah rumah sakit melakukan dua

sistem pencatatan dalam pelaporan yaitu yang berdasarkan prinsip akuntansi

yang lazim (Accrual Basis) dan Basis Kas (Cash Basis) untuk memenuhi

ketentuan yang berlaku yang diharapkan dapat berjalan secara paralel,

independen dan tercipta mekanisme saling control di antaranya (control internal),

namun dirasakan menjadi beban petugas Rumah Sakit. Dalam akuntansi rumah

sakit terdapat struktur dana yang yang terdiri dari dana tidak terikat dan dana

terikat. Dana tidak terikat yaitu dana yang tidak dibatasi penggunaannya pada

suatu tujuan tertentu. Sedangkan dana terikat yaitu dana yang dibatasi

penggunaannya pada suatu tujuan tertentu yang biasanya muncul karena

permintaan dari pihak eksternal yang memberikan sumbangan. Terkait tidaknya

aktiva tergantung pada ketentuan pihak lain (Donor) yang memberikan sumber

keuangan.

Sekarang ini, dalam penyusunan laporan keuangan rumah sakit kini

berpatokan pada standar akuntansi keuangan yang secara umum karena tidak

ada standar khusus yang dipakai dalam akuntansi rumah sakit, standar yang

dilakukan yaitu Interprestasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 35, kini IAI

Page 47: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

32

(Ikatan Akuntansi Indonesia) bersama dengan lembaga yang sudah dikaitkan

dalam penyusunan pedoman yang kini menjadi petunjuk dalam akuntansi rumah

sakit, Pedoman atau panduan itu bernama Pedoman Akuntansi Rumah Sakit

(PARS), pedoman akuntansi rumah sakit adalah pedoman atau petunjuk bagi

akuntansi bagi rumah sakit di Indonesia baik rumah sakit yang dipegang oleh

pemerintah dan rumah sakit swasta. Berdasarkan pernyataan standar akuntansi

keuangan (PSAK) Nomor 45, secara umum laporan keuangan yang dapat

dihasilkan oleh rumah sakit yaitu laporan posisi keuangan atau biasa disebut

dengan istilah neraca, laporan aktivitas yang menjadi sebagai pengganti dalam

laporan laba rugi, dan pada laporan arus kas serta laporan perubahan ekuitas

dalam satu periode pelaporan, dan catatan dalam sebuah laporan keuangan

(Rifandi dan Shofiani., 2019).

G. PENELITIAN TERDAHULU

No

Peneliti

Judul Peneliti

Jenis

Peneliti

Hasil Peneliti

1

Sukardi,

(2016)

Pengelolaan

Dana Badan

Penyelenggara

Jaminan Sosial

(BPJS)

Kesehatan Dalam

Perspektif Hukum

Islam

Kualitatif

Deskriptif

Bahwa dalam Badan

Penyelenggara

Jaminan Sosial

(BPJS) Kesehatan

saat ini masih

menyisakan

berbagai masalah,

karena masih

terdapat beberapa

sistem informasi

Page 48: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

33

yang belum tertata

dengan rapi, dan

juga masih terdapat

beberapa

penyimpangan dari

sisi hukum islam.

2

Jumaiyah,

Wahidullah

(2019)

Implementasi

pernyataan

standar akuntansi

keuangan No. 45

pada panti

asuhan Al-huda

ridlwaniyah

Kualitatif

deskriptif

Bahwa panti asuhan

menyusun laporan

aktivitas dan laporan

posisi keuangan

pada akhir periode.

Sementara arus kas

dan catatan atas

laporan keuangan

belum disusun.

3

Wonok,

(2016)

Penerapan PSAK

No 45 Tentang

Pelaporan

ENtitas Nirlaba

Pada Jemaat

GMIM Imanuel

Leilem

Kualitatif

Deskriptif

Bahwa dalam

laporan

keuangannya tidak

melakukan

penerapan dari

Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan

ISAK 35, yang

merupakan laporan

keuangan organisasi

nirlaba, sehingga

dalam penyajian

laporan keuangan

yang diterapkan

iyalah yang telah

disetujui dari pihak

lembaga gereja.

Page 49: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

34

4 Fahlevi,

(2019)

Analisis

Penerapan

Pelaporan

Keuangan Entitas

Nirlaba

Berdasarkan

PSAK No 45

Pada Masjid Di

Kota Banda

Kualitatif

Deskriptif

Bahwa dalam masjid

di kota banda aceh

secara umum belum

melakukan

diterapkan

pernyataan standar

akuntansi keuangan

ISAK 35 yang

merupakan

pelaporan keuangan

organisasi nirlaba,

dikarenakan masjid

belum memiliki 4

unsur laporan

keuangan PSAK No

45. Maka dari itu

Masjid hanya

meliputi sumber

penerimaan,

pengeluaran, dan

saldo kas di masa

akhir periode.

5

Kordiana &

bertha

(2019)

Laporan

keuangan

organisasi gereja

analisis

penerapan PSAK

No 45

Deskriptif

Kualitatif

Bahwa di PSAK No.

45 belum diterapkan

sepenuhnya dalam

penyusunan laporan

keuangan di gereja

toraja jemaat eben

haezer palopo.

6

Lazuardi,

Peran Badan

DesKualitatif

Bahwa untuk

Page 50: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

35

(2017) Penyelenggara

Jaminan Sosial

(BPJS)

Kesehatan Dan

Implementasinya

Terhadap

Ketahanan

Masyarakat

(Studi Di RSUD

Hasanuddin

Damrah Manna,

Kabupaten

Bengkulu

Selatan, Provinsi

Bengkulu)

memudahkan warga

negara yang sulit

dengan

perekonomian

namun

menginginkan

fasilitas kesehatan,

sehingga badan

penyelenggara

jaminan sosial

kesehatan kini

memudahkan warga

negara dalam

melakukan

pengaksesan

fasilitas kesehatan.

7

Maryam,

(2018)

Sistem Jaminan

Sosial Nasional

Melalui Badan

Penyelenggara

Jaminan Sosial

(BPJS)

Kesehatan

(Perspektif

Hukum Islam)

Kualitatif

Deskriptif

Bahwa dalam

hukum asuransi

badan

penyelenggara

jaminan sosial kini

berupa jenis-jenis

asuransi sosial,

karena bpjs

merupakan

organisasi yang

melakukan

pengelolaan jaminan

kesehatan yang

memiliki manfaat

terhadap warga

negara.

Page 51: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

36

8

Nur Aziz

Sugiharto,

(2016)

Analisis

Penerapan PSAK

No 45 Tentang

Pelaporan

Keuangan Entitas

Nirlaba Bagi

Yayasan

Pendidikan (Studi

Pada Yayasan

Pendidikan Bhakti

Pos Indonesia)

Kualitatif

Bawa didalam

melakukan

pencatatan atas

laporan keuangan

pada yayasan

pendidikan ini telah

melakukan

pencatatan laporan

keuangannya sesuai

dengan pencatatan

laporan keuangan

PSAK No 45, dan

telah melakukan nya

dengan cara

terperinci.

9

Nuha, (2019)

Penerapan PSAK

No 45 Tentang

Pelaporan

Keuangan Entitas

Nirlaba Pada

Lksa Panti

Asuhan Nurul

Husna Patrang

Kualitatif

Bahwa didalam

Penyusunan

Laporan Keuangan

LKSA panti Asuhan

Nurul Husnah,

penyusunan laporan

keuangannya kini

sifatnya masih

sederhana karena

dalam melakukan

catatan atas laporan

keuangan hanya

melakukan

pencatatan kas

keluar dan kas

masuk, maka dari itu

Page 52: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

37

tidak sesuai dengan

standar yang telah

menjadi acuan

dalam laporan

keuangan entitas

nirlaba.

10

Suharyanto,

(2016)

Implementasi

Program Badan

Pelayanan

Jaminan

Kesehatan

(BPJS) Dalam

Meningkatkan

Pelayanan

Administrasi

Kesehatan Di

Rumah Sakit

Umum Sibuhuan

Kabupaten

Padang Lawas

Kualitatif

Deskriptif

Bahwa dalam

melaksanakan

Implementasi

Program Badan

Penyelenggara

Jaminan Kesehatan

yang Diterapkan Di

Rumah Sakit Umum

Sibuhuan

Kabupaten Padang

lawas Berjalan

Dengan Baik.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

H. Kerangka Pikir

Penelitian ini menganalisis laporan keuangan Rumah sakit untuk

menemukan bagaimana mekanisme pencatatan dana Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial pada laporan keuangan. Rumah sakit merupakan entitas yang

bergerak dibidang pelayanan dan termasuk entitas nonlaba. Laporan keuangan

entitas nonlaba diatur tersendiri dalam Standar Akuntansi Keuangan yaitu

Interprestasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK 35). Dari uraian ini menjelaskan

Page 53: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

38

bahwa laporan keuangan dapat bermanfaat atau memberikan informasi ketika

laporan keuangan dibuat sesuai standar yang berlaku.

Berdasarkan dari pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya

maka digambarkan dengan kerangka pikir sebagai berikut:

.

.

Rumah Sakit Umum

Bulukumba

Mekanisme

Pencatatan Dana bpjs

Laporan Keuangan

Rumah Sakit

ISAK 35 (Entitas Nonlaba)

Gambar 2.2 : Kerangka Pikir

Page 54: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

39

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode penelitian

kualitatif deskriptif, metode kualitatif deskriptif digunakan dengan tujuan untuk

menggali informasi secara langsung dengan peristiwa yang menjadi fokus

penelitian dalam objek penelitian dan berinteraksi langsung antara peneliti

dengan orang-orang dalam sebuah situasi atau fenomena.

B. Fokus penelitian

Fokus penelitian sebagai bagian yang penting dalam melakukan sebuah

penelitian, sehingga yang menjadi fokus penelitian dalam penelitian ini yaitu

untuk mengetahui mekanisme dalam melakukan pencatatan dana Badan

Penyelenggara jaminan Sosial (BPJS) rumah sakit yang ditinjau dari ISAK 35

C. Tempat dan waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di rumah sakit H. Andi Sulthan Daeng Radja

Bulukumba pada bulan oktober sampai november, yang beralamat di Jl. Srikaya

No.17 Bulukumba, penetapan lokasi ini dengan tujuan untuk mempermudah atau

memperlancar objek yang menjadi sasaran dalam penelitian, sehingga peneliti

akan berfokus pada pokok permasalahan. Waktu yang digunakan peneliti untuk

melakukan penelitian ini dilaksanakan pada bulan oktober tahun 2020.

Page 55: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

40

D. Jenis dan Sumber Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu data primer dan data

sekunder, data yang dilakukan dalam memperoleh data primer yaitu didapatkan

langsung dari objek penelitian, dengan melakukan sebuah wawancara terhadap

informasi yang telah didapatkan sedangkan sekunder adalah data yang yang

tidak langsung diperoleh atau yang diperoleh melalui alat perantara.

E. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

1. Wawancara

Wawancara merupakan sebuah proses Tanya jawab yang dilakukan

secara lisan dengan tujuan untuk memperoleh informasi dan pengumpulan

dokumen - dokumen penting. Adapun pertanyaan yang diajukan pada dalam

melakukan wawancara yaitu:

a) Sudah berapa lama Rumah Sakit Umum H. Andi Sulthan Daeng Radja

Bulukumba bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan

Sosial (BPJS)

b) Bagaimana cara rumah sakit untuk mendapatkan dana Badan

penyelenggara jaminan Sosial (BPJS)?

c) Bagaimana mekanisme dalam melakukan pencatatan dana Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial dan diakui sebagai apa dalam laporan

keuangan rumah sakit?

d) Bagaimana standar dalam melakukan penyusunan laporan keuangan

rumah sakit?

e) Apakah di dalam penyusunan laporan keuangan telah mengacu pada

Interprestasi Standar Akuntansi Keuangan 35?

Page 56: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

41

2. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu bukti nyata bahwa penelitian yang akan

dilaksanakan benar-benar terjadi dan sesuai dengan kenyataan, Dokumen yang

dimaksud merupakan pengumpulan dokumen yang resmi, gambar perusahaan,

web perusahaan, serta laporan keuangan.

F. Metode Analisis

Rancangan analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif

kualitatif prosedur dimulai dengan data yang dihimpun dari hasil penelitian

kemudian ditelaah oleh peneliti.

1. Pengumpulan Data

Dalam melakukan pengumpulan data, data yang diperoleh dari hasil

wawancara dan dokumentasi, dalam pengumpulan datanya dilakukan dengan

tujuan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh peneliti.

2. Reduksi Data

Reduksi data digunakan dengan tujuan untuk memilih data yang relevan

dan bermakna, berfokus pada arahan sebagai pemecah masalah, dan juga

sebagai penemuan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan peneliti.

3. Penyajian Data

Penyajian data, dalam tujuan penyajian data yaitu untuk melakukan

penggabungan informasi-informasi yang didapatkan pada saat melakukan

penelitian sehingga dapat menggambarkan keadaan yang terjadi.

Page 57: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

42

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Rumah Sakit Umum (RSUD) H. Andi Sultan Daeng

Radja Bulukumba

1. Sejarah rumah sakit umum daerah kabupaten bulukumba

Rumah Sakit Umum Bulukumba didirikan pertama kali pada tahun

1969 yang terletak di Jl. Dr. Soetomo No. 1 Bulukumba bergabung dengan

Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Bulukumba. Sesuai dengan tuntutan

perkembangan kebutuhan RSU, kemudian dibangunlah Rumah Sakit Umum

Baru yang berlokasi di Jl. Srikaya No. 17 di wilayah Kecamatan Ujung Bulu

Kabupaten Bulukumba di atas lahan seluas 5 ha, dengan luas bangunan

15.000 m2. Pada tanggal 18 Maret 1987 seluruh pelayanan rawat inap dan

rawat jalan dipindahkan di lokasi Rumah sakit Umum baru dan diresmikan

penggunaannya oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia yang saat itu

dijabat oleh Bapak Suwardjono Surjaningrat, dengan status rumah sakit tipe

“D”.

Pada tahun 1990, Rumah Sakit Umum Bulukumba ditingkatkan lagi

kelasnya menjadi rumah sakit tipe “C”. Berdasarkan Peraturan Daerah No. 1

Tahun 2007, tanggal 17 Januari 2007 berganti Nama menjadi RSUD. H. Andi

Sulthan Daeng Radja (Pahlawan Nasional) yang diresmikan oleh Gubernur

Sulawesi Selatan yang saat itu dijabat oleh Bapak H. M. Amin Syam.

Penetapan menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum

Daerah (PPK-BLUD) berdasarkan Surat Keputusan Bupati Bulukumba

Nomor:Kpts.1178/XII/2013 Tanggal 27 Desember 2013 dengan status BLUD

penuh. Pada tahun 2015 Rumah Sakit Umum Daerah Bulukumba ditingkatkan

lagi kelasnya menjadi rumah sakit tipe “B” sesuai dengan Keputusan Menteri

Kesehatan Nomor HK.02.03/I/0196/2015 tanggal 4 Februari 2015, yang

memberikan pelayanan kesehatan, pelayanan pendidikan, pelatihan dan

penelitian serta pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan.

Page 58: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

43

Didirikan pada tahun 1969 dengan nama Rumah Sakit Daerah

Bulukumba, kemudian tahun 2016 berganti nama menjadi Rumah Sakit

Umum Daerah H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba dan telah beberapa

kali mengalami pergantian direktur yang dimulai dari:

● Tahun 1969 – 1983 : dr. H. Mudassir

● Tahun 1983 – 1987 : dr. MK. Effendi Pulungan

● Tahun 1987 – 1989 : dr. H. Haeruddin Panggara, Sp.A

● Tahun 1989 – 1993 : dr. H. AH. Simadiah, MHA

● Tahun 1993 – 1995 : dr. Hj. Nadia Hamid

● Tahun 1995 – 2006 : dr. H. Rusni Sufran, M.Kes

● Tahun 2006 – 2011 : dr. Hj. Andi Diamarni Gandhis, MARS.

● Tahun 2011 – 2013 : dr. H.Abd.Gaffar, M. Epid.

● Tahun 2013 – 2017 : dr. Hj. Wahyuni AS, MARS

● Tahun 2018 – sekarang : dr. H. Abdur Rajab H., MM

RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba terletak di Jalan

Srikaya No.17 Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba dengan lahan

seluas 5 hektar.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H. Andi Sulthan Daeng Radja

Bulukumba terletak di :

- Sebelah selatan berbatasan dengan laut flores dan kabupaten

selayar

- Sebelah utara berbatasan dengan kabupaten sinjai

- Sebelah timur berbatasan dengan teluk bone

- Sebelah barat berbatasan dengan kabupaten bantaeng

2. Struktur organisasi

Organisasi dan tata laksana Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H. Andi

Sulthan Daeng Radja Bulukumba telah ditetapkan Berdasarkan Peraturan

Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan tata Kerja Inspektorat,

Bappeda, Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Lain Kabupaten Bulukumba

sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan daerah

Kabupaten Bulukumba Nomor 8 Tahun 2015. Berdas44arkan Peraturan Daerah

Page 59: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

44

Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan tata Kerja Inspektorat, Bappeda,

Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Lain Kabupaten Bulukumba

sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan daerah

Kabupaten Bulukumba Nomor 8 Tahun 2015, maka struktur organisasi Tipe B

RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja adalah sebagai berikut :

a. Direktur

b. Wakil Direktur Administrasi Umum

c. Wakil Direktur Pelayanan

d. Wakil Direktur Penunjang dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

e. Kepala Bagian Umum

1) Kepala Sub Bagian Tata Usaha

2) Kepala Sub Bagian Kepegawaian

3) Kepala Sub Bagian Rumah Tangga

f. Kepala Bagian Keuangan

1) Kepala Sub Bagian Anggaran dan Perbendaharaan

2) Kepala Sub Bagian Pelaporan dan Aset

3) Kepala Sub Bagian Akuntansi dan Verifikasi

g. Kepala Bagian Program, Hubungan Masyarakat, dan Hukum

1) Kepala Sub Bagian Perencanaan, Monitoring Evaluasi, dan Sistem

Informasi Rumah Sakit

2) Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat dan Promosi Kesehatan

3) Kepala Sub Bagian Hukum

h. Kepala Bidang Pelayanan Medik

1) Kepala Seksi Mutu Pelayanan

2) Kepala Seksi Rekam Medik dan Pelaporan

i. Kepala Bidang Keperawatan

1) Kepala Seksi Rawat Jalan dan Rawat Inap

2) Kepala Seksi Rawat Khusus

j. Kepala Bidang Penunjang

1) Kepala Seksi Penunjang Medik

2) Kepala Seksi Penunjang Non Medik

k. Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kemitraan

1) Kepala Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia

Kepala Seksi Kemitraan

Page 60: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

45

3. Visi dan Misi

VISI:

Visi Rumah Sakit adalah “Menjadi Rumah Sakit Rujukan yang Berkualitas,

Profesional dan Sejahtera”.

MISI:

⮚ memberikan pelayanan cepat, tepat, aman, nyaman dan terjangkau oleh

masyarakat sesuai Standar Pelayanan Minimal;

⮚ melayani sesuai dengan standar pelayanan yang dilandasi etika profesi;

⮚ meningkatkan program pembangunan mutu pelayanan rumah sakit secara

berkesinambungan;

⮚ meningkatkan kualitas SDM rumah sakit melalui pendidikan dan pelatihan;

⮚ Mengembangkan sistem informasi berbasis teknologi;

⮚ Mewujudkan kesejahteraan karyawan yang lebih baik.

B. Hasil Penelitian

Hasil dari penelitian ini adalah data-data dari hasil wawancara dengan

informan, yang telah ditetapkan untuk memberikan gambaran atau penjelasan

yang terkait dengan, mekanisme pencatatan dana BPJS dalam laporan

keuangan rumah sakit tinjauan ISAK 35, di RSUD Andi Sulthan Daeng Radja

Bulukumba.

Rumah sakit umum daerah bulukumba merupakan bagian dari lembaga

nonlaba yang bertempat di kabupaten bulukumba, yang dananya bersumber dari

Anggaran Pendapan Belanja Daerah (APBD) dan sumbangsi dari Badan

Penyelenggara jaminan Sosial (BPJS), karena adanya persetujuan untuk

menjalin kerja sama antara pihak Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)

dan Rumah Sakit hingga rumah sakit menerima sumbangsi dana dari Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

“Rumah Sakit Umum (RSU) H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba,

telah melakukan kerja sama dengan BPJS selama kurang lebih 4 tahun

yang diawali sejak tahun 2017 hingga sekarang ini. (Wawancara, pukul

Page 61: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

46

10.15 Wita, tanggal 16 November 2020).” Hal ini dijelaskan pula pada

surat keputusan direktur rsud H. Andi Sulthan Daeng Radja Kab

Bulukumba Nomor: 76/RSUD-BLK/SK/01.11/2017

‘Fajar Sidik, SE Staf Akuntansi Rumah Sakit’

Berikut gambar dokumen

Dalam akuntansi rumah sakit terdapat struktur dana yang terdiri dari dana

terkait dan dana tidak terkait, dana tidak terkait merupakan penggunaan dana

yang tidak ada batasan karena adanya misi yang khusus, sedangkan dana

terkait merupakan penggunaan dananya terbatas karena misi, hal ini timbul

disebabkan adanya amanat dari pihak eksternal yang memberikan sumbangsih.

Dalam siklus akuntansi rumah sakit bersumber dari transaksi maupun kejadian

dalam ekonomi rumah sakit, dengan contoh pada pasien, kemudian bersambung

ke bagian pelayanan, bagian pendapatan, serta bagian pengeluaran dan bagian

keuangan. Perolehan dana dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau

BPJS adalah sumbangsih kepada pelayanan kesehatan yang sifatnya tidak

terkait.

“Dana yang diperoleh dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) BPJS

setelah melakukan pencairan di BANK maka dana tersebut terbagi sesuai

kebijakan rumah sakit dimana 30% jasa pelayanan, 14% belanja pegawai

dan 56% di peruntukan untuk sarana dan prasarana rumah sakit.

(wawancara, pukul 13.30, tanggal 16 Desember 2020).” Hal ini dijelaskan

pula pada surat keputusan direktur rsud H. Andi Sulthan Daeng Radja

Kab Bulukumba Nomor: 76/RSUD-BLK/SK/01.11/2017

‘Ibu Syamsiah Paro, Sebagai Kasubag Akuntan Rumah Sakit

Dan Verifikasi’

Page 62: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

47

Berikut bukti dokumen

Adapun alur dalam melakukan pencatatan akuntansi RSUD H. Andi

Sulthan Daeng Radja Bulukumba sebagai berikut:

a. Tahapan pencatatan yang pertama dilakukan yaitu melakukan pencatatan

setiap hari apabila ada transaksi, kemudian dipindahkan ke dalam

pencatatan dokumen transaksi dan jurnal, dalam pencatatan jurnal

dipindahkan pada pencatatan jurnal umum dan jurnal khusus, dalam

pencatatan jurnal khusus dicatat pada jurnal penerimaan kas, jurnal

penjualan, jurnal pengeluaran kas, jurnal pembelian dan jurnal

umum/memorial.

b. Tahapan pencatatan yang kedua yaitu melakukan penggolongan setiap hari

apabila ada transaksi, kemudian di pindahkan ke dalam buku besar dan buku

besar pembantu, dalam pencatatan buku besar pembantu terdapat beberapa

bagian pencatatan, pencatatan berupa utang, piutang, dan persediaan

barang.

c. Pada tahapan pencatatan yang ketiga melakukan pengikhtisaran pada setiap

semester dan akhir periode, yang pencatatannya dipindahkan pada

pencatatan neraca saldo, ayat jurnal penyesuaian, jurnal penutup, menutup

akun buku besar, neraca saldo setelah penutup, dan jurnal pembalik. Dalam

pencatatan neraca saldo dan ayat jurnal penyesuaian dipindahkan pula pada

pencatatan neraca lajur yang berkaitan dengan laporan keuangan.

d. Pada tahap keempat yaitu tahapan pelaporan semester dan akhir periode

yang pencatatanya dipindahkan pada laporan keuangan, setelah melakukan

pencatatan dalam laporan keuangan dicatat pada pencatatan laporan

operasional, realisasi, neraca, laporan arus kas laporan perubahan ekuitas,

laporan perubahan saldo anggaran lebih, dan catatan atas laporan keuangan

Berikut bagan alur pencatatan akuntansi rumah sakit umum daerah

H Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba

Page 63: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

48

Gambar 2.3

Bagan Alur Pencatatan Akuntansi

RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba

Tahapan Pencatatan

(Setiap Hari Apabila

Ada Transaksi)

Dokumen

Transaksi Jurnal

Penerimaan Kas Jurnal Umum

Jurnal Jurnal Penjualan

Jurnal

Pengeluaran Kas

Jurnal Khusus

Buku Besar

Tahapan Pengelolaan

(Setiap Hari Apabila

Ada Transaksi)

Buku Besar Pembantu Utang Piutang Persediaan

Barang

Jurnal Pembelian

Buku Besar

Pembantu

Kas

Jurnal

Umum/Memorial

Neraca Saldo

Neraca Lajur Ayat Jurnal

Penyesuaian Tahapan

Pengihtisaran (Setiap

Semester Dan Akhir

Periode)

Jurnal Penutup

Menutup Akun

Buku Besar

Laporan

Operasional

Neraca Saldo

Setelah Penutup

Laporan

Realisasi

Neraca Jurnal Pembalik

Laporan Arus

Kas

Laporan

Perubahan

Ekuitas

Tahapan Pelaporan

(Semester Dan Akhir

Periode)

Laporan Keuangan

Laporan

Perubahan Saldo

Anggaran Lebih

Catatan Atas

Laporan

Keuangan

Page 64: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

49

Ada beberapa hal yang dilakukan untuk memperoleh dana Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yaitu, tahap awal saat melakukan

permintaan setiap tindakan jasa kesehatan yang berupa jasa dokter untuk

pasien, permintaan berikutnya dikirim kepada pihak Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) untuk mendapatkan jumlah

perolehan sehingga pihak rumah sakit harus melakukan verifikasi.

Karena permintaan dilakukan setiap bulan dan juga melakukan

pengiriman setiap bulannya, dan selanjutnya pihak BPJS melakukan

verifikasi ulang misalnya pasien B obat yang digunakan dua ratus ribu

rupiah, pelayanan dokter seratus lima puluh ribu rupiah, dan akses

seratus ribu rupiah, setelah itu maka pihak Badan penyelenggara

Jaminan Sosial (BPJS) melakukan pencairan atas nilai nominal tersebut.

Tahap kedua, pembenaran atas jasa layanan Badan penyelenggara

Jaminan Sosial (BPJS) maksud dari tahap tersebut ketika hasil dari

verifikasi itu ada lalu jumlah tersebut sebagai penghasilan dalam

pelayanan rumah sakit. Didalam laporan keuangan rumah sakit dana

badan penyelenggara jaminan sosial masuk ke dalam laporan ekuitas.

Dalam melakukan penjurnalan dana badan penyelenggara jaminan sosial

setelah dan sesudah verifikasi di dalam laporan keuangan diakui sebagai

piutang sehingga Sesudah melakukan penjurnalan langkah berikutnya

dilakukan sesuai siklus akuntansi (wawancara, 16 Desember 2020)

‘syamsiah paro sebagai kasubag akuntan rumah sakit dan

verifikasi’

Pada mekanisme pencatatan dana badan penyelenggara jaminan sosial

dalam laporan keuangan rumah sakit, berikut penjelasan yang terdapat dalam

laporan keuangan rumah sakit:

Piutang pelayanan berdasarkan peraturan bupati bulukumba 2015

tentang perubahan atas peraturan bupati bulukumba No.22 tahun 2013

tentang penilaian kualitas piutang dan penyertaan bergulir pemerintah

kabupaten bulukumba dan pembentukan penyisihan piutang dan

penyertaan bergulir penyisihan piutang tak tertagih tersebut digolongkan

sebagai berikut:

Page 65: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

50

a. penyisihan piutang tidak tertagih yang umum ditetapkan paling

sedikit 5% (lima persen) dari piutang yang memiliki kualitas lancar

b. penyisihan piutang tak tertagih khusus, di tetapkan sebagai

berikut:

- 10% (sepuluh persen) dari piutang dari kualitas kurang

lancar

- 50% (lima puluh persen) dari piutang dengan kualitas

diragukan

- 100% (seratus persen) dari piutang dengan kualitas macet

Kategori Umur Piutang Persentase Penyisihan

Lancar 0-12 Bulan 5%

Kurang Lancar 13-36 Bulan 10%

Diragukan 37-60 Bulan 50%

Macet >60 Bulan 100%

Hal ini dapat dilihat dalam penjelasan pada surat keputusan

direktur rsud H. Andi Sulthan Daeng Radja Kab Bulukumba Nomor:

76/RSUD-BLK/SK/01.11/2017

‘syamsiah paro sebagai kasubag akuntan rumah sakit dan

verifikasi’

Berikut dokumen

Page 66: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

51

Dalam pemaparan diatas dapat diketahui piutang dalam pelayanan badan

penyelenggara jaminan sosial merupakan sebuah piutang yang timbul sesudah

melakukan penyerahan jasa pada pasien yang memakai badan penyelenggara

jaminan sosial pada sebagai pembayaran dalam melakukan pengobatan.

Berikut rekap per jenis piutang dan rincian piutang RSUD H.A. Sulthan

daeng radja bulukumba pada periode 2018.

Page 67: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

52

Rekap per jenis piutang Per 31 desember 2018

NO SKPD - JENIS PIUTANG

SALDO AWAL PIUTANG (Rp)

KOREKSI SALDO AWAL

PIUTANG

PENAMBAHAN PIUTANG (Rp)

PEMBAYARAN PIUTANG (Rp)

SALDO AKHIR PIUTANG 2018 (Rp)

1 2 3 4 5 (1+2+3-4)

1 BPJS

13,593,128,957.00 -

30,328,183,381.00

13,593,128,957.00

30,328,183,381.00

2 SKTM

43,286,000.00 -

551,554,026.00

43,286,000.00

551,554,026.00

3 Jasa Raharja

235,059,658.00 -

116,045,988.00

235,059,658.00

116,045,988.00

4 BPJS Ketenagakerjaan

1,037,010.00 -

11,060,316.00

1,037,010.00

11,060,316.00

5 Klinik Nurul - - -

- -

6 PT. ASDP - - -

- -

7 Inhealt - - -

- -

8 Jampersal - - -

- -

9 - -

10 - - - - -

JUMLAH 13,872,511,625.00 - 13,872,511,625.00 31,006,843,711.00

Page 68: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

53

Rincian piutang per 31 desember 2018

No.

Uraian Tahun

Anggaran

Saldo Awal 2018

Mutasi 2018

Saldo Akhir 2018

Penyisihan Piutang Tak Tertagih Tahun 2018 Jumlah

Penambahan Pengurangan /

Pelunasan

0 - 12 Bulan 13-36 Bulan

37-60 Bulan

>60 Bula

n

Lancar

Kurang

Lancar

Diragukan

Macet

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 BPJS 2020

13,593,128,957.00

30,328,183,381.00

13,593,128,957.00 30,328,183,381.00

30,328,183,381.00

-

-

-

30,328,183,381.00

2 SKTM 2020

43,286,000.00

551,554,026.00

43,286,000.00 551,554,026.00

551,554,026.00

-

-

551,554,026.00

3 Jasa Raharja 2020

235,059,658.00

116,045,988.00

235,059,658.00 116,045,988.00

116,045,988.00

-

-

-

116,045,988.00

4 BPJS Ketenagakerjaan

2020

1,037,010.00

11,060,316.00

1,037,010.00 11,060,316.00

11,060,316.00

-

-

-

11,060,316.00

5 Klinik Nurul 2020 -

-

-

-

-

-

6 PT. ASDP 2020 -

-

-

-

-

-

7 Inhealt 2020 -

-

-

-

-

-

8 Jampersal 2020 -

-

-

-

-

T O T A L 13,872,511,625.00

31,006,843,711.00

13,872,511,625.00

31,006,843,711.00

31,006,843,711.00

-

-

-

31,006,843,711.00

Persentase Penyisihan 0.5% 10% 50% 100%

Nilai Penyisihan 155,034,218.56

-

-

-

155,034,218.56

Nilai Bersih Piutang per 31 Desember 2018 30,851,809,492.45

-

-

-

30,851,809,492.45

Page 69: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

54

Rekap per jenis piutang Per 31 des 2019

NO SKPD - JENIS PIUTANG

SALDO AWAL PIUTANG

(Rp)

KOREKSI SALDO AWAL

PIUTANG

PENAMBAHAN PIUTANG (Rp)

PEMBAYARAN PIUTANG (Rp)

SALDO AKHIR PIUTANG 2020 (Rp)

1 2 3 4 5 (1+2+3-4)

1 BPJS

30,328,183,381.00 - 24,658,361,357.00 30,197,216,772.00 24,789,327,966.00

2 SKTM

551,554,026.00 - 246,988,000.00 551,554,026.00 246,988,000.00

3 Jasa Raharja

116,045,988.00 - 156,559,026.00 116,045,988.00 156,559,026.00

4 BPJS Ketenagakerjaan

11,060,316.00 - - 11,060,316.00 -

5 Klinik Nurul

- - 10,875,000.00 - 10,875,000.00

6 PT. ASDP

- - 9,660,000.00 - 9,660,000.00

7 Inhealt

- - 748,126.00 - 748,126.00

8 Jampersal

- - - - -

9 -

10 -

JUMLAH 31,006,843,711.00 - 25,085,191,529.00 30,875,877,102.00 25,214,158,118.00

Page 70: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

55

Rincian piutang priode 2018-2019

No. Uraian Tahun

Anggaran Saldo Awal 2019

Mutasi 2019

Saldo Akhir 2019

Penyisihan Piutang Tak Tertagih Tahun 2019 Jumlah

Penambahan Pengurangan /

Pelunasan

0 - 12 Bulan 13-36 Bulan 37-60 Bulan

>60 Bulan

Lancar Kurang Lancar Diragukan Macet

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 BPJS 2019

30,328,183,381.00

24,658,361,357.00

30,197,216,772.0

0

24,789,327,966.0

0

24,658,361,357.0

0

130,966,609.00

-

24,789,327,966.00

2 SKTM 2019

551,554,026.00

246,988,000.00

551,554,026.00

246,988,000.00

246,988,000.00

-

-

246,988,000.00

3 Jasa Raharja 2019

116,045,988.00

156,559,026.00

116,045,988.00

156,559,026.00

156,559,026.00

-

-

-

156,559,026.00

4 BPJS Ketenagakerjaan

2019

11,060,316.00

-

11,060,316.00

-

-

-

-

-

-

5 Klinik Nurul 2019

-

10,875,000.00

-

10,875,000.00

10,875,000.00

10,875,000.00

6 PT. ASDP 2019

-

-

-

-

-

-

7 Inhealt 2019

-

-

-

-

-

-

8 Jampersal 2019

-

-

-

-

-

T O T A L

31,006,843,711.00

25,072,783,383.00

30,875,877,102.0

0

25,203,749,992.0

0 25,072,783,383.00 130,966,609.00

-

-

25,203,749,992.00

Persentase Penyisihan 0.5% 10% 50% 100%

Nilai Penyisihan

125,363,916.92 13,096,660.90

-

-

138,460,577.82

Nilai Bersih Piutang per 31 Desember 2019

24,947,419,466.09

117,869,948.10

-

- 25,065,289,414.19

Page 71: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

56

Pendapatan pelayanan kesehatan diakui pada saat pelayanan selesai

diberikan atau hak untuk menagih timbul sehubungan dengan adanya layanan

yang diberikan kepada masyarakat atau pihak lainnya. Jika salah satu syarat di

atas tidak terpenuhi, maka pendapatan pelayanan kesehatan tidak diakui tetapi

diungkapkan sebagai aset kontinjensi.

Pendapatan pelayanan kesehatan dan pendapatan lainnya dicatat

sebesar nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima.

a. Hibah:

Pendapatan Hibah berupa barang diakui pada saat hak kepemilikan

berpindah dan dicatat sebagai nilai wajar pada saat diperoleh.

Pendapatan hibah berupa uang diakui pada saat diterima kas BLUD

RSUD H.Andi Sulthan Daeng Radja Kabupaten Bulukumba dan dicatat

sebesar jumlah kas yang diterima BLUD.

b. Pendapatan APBD dan APBN

Penghasilan dari anggaran pendapatan belanja daerah dan anggaran

pendapatan belanja negara diakui pada saat pengeluaran belanja di

pertanggung jawabkan dengan diterbitkannya SP2D. Pendapatan dari

APBD dan APBN dicatat sebesar nilai pengeluaran bruto belanja pada

SPM.

c. Pendapatan Lain-lain

Pendapatan yang berasa; selain dari kegiatan pelayanan, yaitu dari

kerjasama dengan pihak ketiga:

- KSO (kerjasama operasional), pendapatan bagi hasil atau bagi

pendapatan atau bentuk lain, diakui pada saat menjadi hak BLUD

RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Kabupaten Bulukumba.

- Pengendalian bersama Operasional/Aset, pendapatan diakui

sebesar porsi yang menjadi hak BLUD RSUD Porsi mitra yang

diterima BLUD RSUD diakui sebagai kewajiban”

Page 72: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

57

Hal ini dapat dilihat dalam penjelasan pada surat keputusan direktur

rsud H. Andi Sulthan Daeng Radja Kab Bulukumba Nomor: 76/RSUD-

BLK/SK/01.11/2017

Sehingga dari hasil wawancara dengan responden dari pemaparan

tentang laporan keuangan dapat disimpulkan pendapatan merupakan arus

masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas rumah sakit selama

satu periode. Untuk BPJS, termasuk dari pendapatan usaha layanan yang

meliputi pendapatan IGD, pendapatan instalasi rawat jalan, pendapatan instalasi

rawat inap, pendapatan kamar operasi, pendapatan fisioterapi, pendapatan

laboratorium, pendapatan radiologi, pendapatan instalasi transfusi darah,

pendapatan penjualan obat & BHP farmasi, pendapatan gizi, pendapatan

ambulance, dan pendapatan berdasarkan MOU yang telah disepakati.

Berdasarkan pemaparan yang telah diuraikan dapat diketahui bahwa

semenjak tahun 2017 saat bentuk implementasi Jaminan Kesehatan Nasional

(JKN) supaya terlaksana dengan misi dan harapan maka perlu menjalin

kolaborasi yang baik dengan masyarakat, mengadakan jasa kesehatan dan

badan penyelenggara jaminan sosial. Karena dengan menjalin kolaborasi yang

baik dari berbagai golongan dalam melaksanakan pendapatan pelayanan

kesehatan kepada masyarakat, sehingga masyarakat kini tidak mengalami

kesulitan finansial. Oleh karena itu badan penyelenggara jaminan sosial

melakukan penentuan sarana kesehatan yang memadai sanggup melakukan

jasa yang baik.

Kerjasama badan penyelenggara jaminan sosial (BPJS) dan pelayanan

kesehatan rumah sakit umum (RSUD) Bulukumba bahwa rumah sakit

mendapatkan keuntungan dan sesuai pada peraturan presiden (perpres) 12

tahun 2013 pasal 20 menyatakan fungsi jaminan kesehatan yaitu sifatnya

memberikan jasa kesehatan secara individu, mencukupi bantuan peningkatan,

pencegahan, penyembuhan, pemulihan, jasa obat, bahan medis yang habis

pakai sesuai dengan indikasi medis yang diperlukan. Rumah sakit umum H.Andi

Sulthan Daeng Radja Bulukumba telah melakukan kerjasama dengan pihak

BPJS sejak tahun 2016, kontrak kerja sama antara BPJS dan pihak rumah sakit

umum bulukumba telah mencapai kurang lebih dari 4 tahun kemudian

Page 73: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

58

pencatatan yang dilakukan sesuai dengan prosedur kebijakan akuntansi yang

berlaku pada entitas BLUD.

Hukum penyusunan laporan keuangan rumah sakit.

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

2. Undang-Undang Nombor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang pemeriksaan

Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara

4. Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan

keuangan Badan Layanan Umum

5. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

217/PMK.05/2015 tentang Pernyataan Standar Akuntansi

Pemerintahan Berbasis Akrual Nomor 13 Tentang Penyajian Laporan

Keuangan Badan Layanan Umum

6. Peraturan Bupati Bulukumba Nomor 37 Tahun 2013 tentang

Penyusutan Barang Milik Daerah Berupa Aset tetap pada Entitas

Pemerintah Kabupaten Bulukumba

7. Peraturan Bupati Bulukumba Nomor 76 Tahun 2014 tentang

Pedoman Kapitalisasi Aset Tetap

8. Peraturan Bupati Bulukumba Nomor 61 Tahun 2018 tentang

Pinjaman/Utang Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum

Daerah H. Andi Sulthan Daeng Radja Kabupaten Bulukumba

Berdasarkan peraturan pemerintah nomor 23 tahun 2005 tentang

pengelolaan keuangan badan layanan umum, rumah sakit Pemerintah

menyusun laporan keuangan berdasarkan dua standar yaitu: pertama,

penyusunan dan penyajian dilakukan berdasarkan Standar Akuntansi

Pemerintahan yang telah diatur oleh Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan, SAP ini berisi prinsip akuntansi yang diterapkan dalam

penyusunan dan penyajian laporan keuangan Pemerintah. Yang kedua,

laporan keuangan pada badan layanan umum diatur dalam Peraturan

Menteri Keuangan Nomor 76 Tahun 2008 Tentang Pedoman Akuntansi

dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum yang dapat dijelaskan

Page 74: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

59

bahwa BLU menyusun laporan keuangan berdasarkan Standar Akuntansi

Keuangan (SAK) yaitu ISAK 35.

Bahwa dalam pembuatan laporan keuangan rumah sakit telah melakukan

pembuatan laporan keuangan sesuai dengan Interprestasi Standar

Akuntansi Keuangan 35 dan selalu mengikuti standar yang berlaku,

sehingga sebagai akuntan rumah sakit juga mengikuti pelatihan-pelatihan

laporan keuangan BLUD. (Wawancara, 16 Desember 2020).

‘pak fajar sidik sebagai staf akuntan rumah sakit’

Berikut pencatatan dalam laporan keuangan rumah sakit H. Andi Sulthan

Daeng Radja Bulukumba

1. Laporan posisi keuangan

Laporan posisi keuangan menyiapkan informasi tentang aset, liabilitas,

aset neto, dan informasi yang ada kaitannya dengan unsur tersebut pada waktu

tertentu. Yang digunakan dalam informasi laporan posisi keuangan, dan

pengungkapan, serta informasi dalam laporan keuangan lain sehingga

membantu pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran

kembali, anggota, kreditur, dan berbagai pihak lain untuk menilai:

a. Kemampuan entitas nirlaba untuk memberikan jasa secara berkelanjutan.

b. Likuiditas, fleksibilitas keuangan, kemampuan untuk memenuhi kewajiban

dan kebutuhan pendanaan eksternal.

Hal tersebut dapat dilihat dalam laporan keuangan BLUD Rumah Sakit

Umum Daerah Kab. Bulukumba tentang Laporan Posisi Keuangan periode 31

desember 2019-2018.

Page 75: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

60

Daftar Tabel 2.2

Rumah Sakit Umum (RSUD) H. Andi Sultan Daeng Radja Bulukumba

Kab.Bulukumba

Neraca

Per 31 Desember 2019 dan 2018

URAIAN

Catatan

2019

2018

ASET LANCAR

Kas dan Setara Kas

Piutang Dari Kegiatan Operasional

Piutang Bruto

Penyisihan Piutang

Piutang Bersih dari kegiatan

operasional

Piutang Usaha Non Operasional

Piutang Bruto

Penyisihan Piutang

Piutang bersih dari kegiatan non

operasional

Persediaan

JUMLAH ASET LANCAR

ASET TIDAK LANCAR

Aset Tetap

Tanah

Gedung dan Bangunan

Peralatan:

Alat-Alat Berat

Alat-Alat Angkutan

Alat-Alat Bengkel

Alat-Alat Pertanian dan eternakan

Alat-Alat Kantor Dan Rumah

Tangga Rumah Sakit

Alat-Alat Studio Dan Alat

Komunikasi

Alat-Alat Kedokteran

Alat-Alat Laboratorium

Pengadaan Peralatan

Persenjangan/Keamanan

Jalan, Irigasi Dan Jembatan

Bangunan Air (irigasi)

Instalasi

418.715.651

25.422.712.910

(127.113.565)

25.295.599.345

5.833.333

(29.167)

5.804.167

5.838.712.441

31.558.831.604

9.720.000.000

120.048.189.702

627.489.955

3.126.332.000

1.062.173,696

181.239.551

26.426.426.775

218.616.600

111.232.391.898

7.097.553.836

257.470.800

3.073.802.692

186.500.000

234.253.267

31.006.843.711

(155.034.219)

30.851.809.492

-

-

-

4.239.697.176

35.325.759.935

9.720.000.000

114.255.188.325

66.651.052

3.126.332.000

443.858.596

181.239.551

21.113.141.760

224.931.600

94.756.455.106

2.497.780.471

257.470.800

2.888.573.000

186.500.000

Page 76: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

61

Jaringan

ASET TETAP LAINNYA

Buku dan Perpustakaan

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

JUMLAH ASET TETAP

Aset lainnya

Jumlah Aset Tidak Lancar

JUMLAH ASET

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

KEWAJIBAN LANCAR

Utang Usaha

Utang Pihak Ketiga-Bank

Utang Pajak

Biaya Yang Masih Harus Dibayar

Pendapatan Diterima Dimuka

Utang Lain-Lain

JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR

EKUITAS

Ekuitas Awal

Surplus & Defisit Tahun Lalu

Surplus & Defisit Tahun Berjalan

JUMLAH EKUITAS

JUMLAH KEWAJIBAN DAN

EKUITAS

1.110.801.636

600.000

(92.405.491.563)

191.964.097.578

794.726.784

192.758.824.362

224.317.655.966

11.488.765.947

11.723.045.200

1.782.663.354

6.418.965.148

2.305.781

-

31.415.745.429

42.321.655.769

140.376.249.214

10.204.005.553

192.901.910.536

224.317.655.966

1.110.801.636

600.000

(63.978.591.615)

186.850.972.282

805.641.105

187.656.568.296

222.982.328.232

13.189.566.903

11.783.455.900

1.542.439.537

6.530.815.951

-

105.515.041

33.151.793.305

42.321.655.769

141.419.470.308

6.089.408.850

189.830.534.927

222.982.328.232

Sumber data: laporan keuangan RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba

Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa, dalam aset lancar, kas

dan setara kas mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2018 sebesar

Rp. 234.253.267 meningkat menjadi Rp. 418.715.651 pada tahun 2019, piutang

bruto mengalami penurunan yaitu pada tahun 2018 sebesar Rp. 31.006.843.711

turun menjadi Rp.25.422.712.910 pada tahun 2019, penyisihan piutang

mengalami penurunan yaitu pada tahun 2018 sebesar (Rp.155.034.219) turun

menjadi (Rp.127.113.565) pada tahun 2019, piutang bersih dari kegiatan

operasional mengalami penurunan yaitu pada tahun 2018 sebesar

Rp. 30.851.809.492 turun menjadi Rp. 25.295.599.345. Piutang usaha non

Page 77: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

62

operasional, pada piutang bruto mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2018

tidak memiliki nominal meningkat menjadi Rp. 5.833.333 pada tahun 2019,

Penyisihan piutang yaitu pada tahun 2018 tidak memiliki nominal meningkat

menjadi (Rp.29.167) pada tahun 2019, Piutang bersih dari kegiatan non

operasional mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2018 tidak memiliki

nominal meningkat menjadi Rp. 5.804.167 pada tahun 2019, Persediaan

mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2018 sebesar Rp. 4.239.759.955

meningkat menjadi Rp. 5.838.712.441 pada tahun 2019, Jumlah aset lancar

mengalami penurunan yaitu pada tahun 2018 sebesar Rp.35.325.759.935 turun

menjadi Rp. 31.558.831.604 pada tahun 2019.

Aset tidak lancar terdapat aset tetap berupa tanah yaitu pada tahun 2018

sebesar Rp.9.720.000.000 pada tahun 2019 tetap sama sebesar

Rp. 9.720.000.000, gedung dan bangunan mengalami peningkatan yaitu pada

tahun 2018 sebesar Rp.114.255.188.325 meningkat menjadi Rp.

120.048.189.702 pada tahun 2019, Pada bagian peralatan berupa alat-alat berat

mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2018 sebesar Rp. 66.651.052

meningkat menjadi Rp.627.489.955 pada tahun 2019, alat-alat angkut yaitu pada

tahun 2018 sebesar Rp. 3.126.332.000 dan pada tahun 2019 tetap sama pada

tahun 2019 sebesar Rp. 3.126.332.000, alat-alat bengkel mengalami

peningkatan yaitu pada tahun 2018 sebesar Rp. 443.858.596 meningkat menjadi

Rp. 1.062.173.696 pada tahun 2019, alat-alat pertanian dan peternakan

mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2018 sebesar Rp. 21.113.141.760

meningkat menjadi 26.426.426.775 pada tahun 2019, alat-alat kantor dan rumah

tangga rumah sakit mengalami penurunan yaitu pada tahun 2018 sebesar Rp.

224.931.600 menurun menjadi Rp. 218.616.600 pada tahun 2019, alat-alat

kedokteran mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2018 sebesar Rp.

Page 78: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

63

92.756.455.106 meningkat menjadi Rp. 111.232.391.898 pada tahun 2019, Alat-

alat laboratorium mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2018 sebesar Rp.

2.497.780.417 meningkat menjadi Rp. 7.097.553.836 pada tahun 2019,

pengadaan peralatan persenjangan/keamanan jumlah nominal yaitu pada tahun

2018 sebesar Rp. 257.470.800 pada tahun 2019 nominal tetap sebesar Rp.

257.470.800. jalan irigasi dan jembatan pada bagian bangunan air (irigasi)

mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2018 sebesar Rp. 2.888.573.000

meningkat menjadi Rp.3.073.802.692 pada tahun 2019, instalasi yaitu pada

tahun 2018 sebesar Rp. 186.500.000 tetap sama pada tahun 2019 sebesar

Rp. 186.500.000, jaringan yaitu pada tahun 2018 sebesar Rp. 1.110.801.636

tetap sama pada tahun 2019 sebesar Rp. 1.110.801.636.

Aset tetap lainnya terdapat buku dan perpustakaan yaitu pada tahun

2018 sebesar Rp 600.000 tetap sama pada tahun 2019 sebesar Rp. 600.000,

akumulasi penyusutan aset tetap mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2018

sebesar Rp. (69.978.591.615) meningkat menjadi Rp. (92.405.491.563) pada

tahun 2019, Jumlah aset tetap mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2018

sebesar Rp. 186.850.972.282 meningkat menjadi Rp. 191.964.097.578 pada

tahun 2019. Aset lainnya mengalami penurunan yaitu pada tahun 2018 sebesar

Rp. 805.641.105 menurun menjadi Rp. 794.726.784 pada tahun 2019, jumlah

aset mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2018 sebesar Rp.

222.982.328.232 meningkat menjadi Rp. 224.317.655.966 pada tahun 2019.

Kewajiban dan ekuitas, kewajiban lancer terdapat utang usaha

mengalami penurunan yaitu pada tahun 2018 sebesar Rp. 13.189.566.903

menurun menjadi Rp. 11.488.765.947 pada tahun 2019, utang pihak ketiga-bank

mengalami penurunan yaitu pada tahun 2018 sebesar Rp. 11.783.455.900 turun

menjadi Rp. 11.723.045.200 pada tahun 2019, utang pajak mengalami

Page 79: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

64

peningkatan yaitu pada tahun 2018 sebesar Rp. 1.542.439.537 meningkat

menjadi Rp. 1.782.663.354 pada tahun 2019, biaya yang harus dibayar

mengalami penurunan yaitu pada tahun 2018 sebesar Rp. 6.530.815.951 turun

menjadi Rp.6.418.965.148 pada tahun 2019, pendapatan diterima di muka

mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2018 tidak memiliki nominal meningkat

menjadi Rp. 2.305.781 pada tahun 2019, utang lain-lain mengalami penurunan

yaitu pada tahun 2018 sebesar Rp. 105.515.041 menurut tidak memiliki angka

nominal pada tahun 2019, jumlah kewajiban lancar mengalami penurunan yaitu

pada tahun 2018 sebesar Rp. 33.151.793.305 turun menjadi Rp. 31.415.745.429

pada tahun 2019.

Ekuitas, terdapat awal yaitu pada tahun 2018 sebesar Rp.

42.321.655.769 tetap sama pada tahun 2019 sebesar Rp. 42.321.655.769,

surplus & defisit tahun lalu mengalami penurunan yaitu pada tahun 2018 sebesar

Rp. 141.419.470.308 turun menjadi Rp. 140.376.249.214 pada tahun 2019,

surplus & defisit tahun berjalan mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2018

sebesar Rp. 6.089.408.850 meningkat menjadi Rp.10.204.005.553 pada tahun

2019. Jumlah ekuitas mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2018 sebesar

Rp. 189.830.534.927 meningkat menjadi Rp. 192.901.910.536 pada tahun 2019,

jumlah kewajiaban & ekuitas mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2018

sebesar Rp. 222.982.328.323 meningkat menjadi Rp. 224.317.655.966 pada

tahun 2019.

Dari pemaparan di atas dapat dilihat bahwa RSUD H. Andi Sulthan

Daeng Radja Bulukumba sudah menyusun laporan keuangan sesuai dengan

Interprestasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 35, tetapi ada yang

membedakan, pada laporan posisi keuangan Rumah sakit tampak di bagian

perhitungan ekuitas sedangkan format laporan posisi keuangan ISAK 35 tidak

Page 80: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

65

ada hanya terdapat perhitungan aktiva bersih baik yang tidak terikat, dan terikat

temporer. Untuk mendapatkan jumlah kewajiban dan aktiva bersih yaitu jumlah

kewajiban di tambahkan jumlah aktiva bersih penjumlahan ini digunakan dalam

ISAK 35. Untuk mendapatkan jumlah kewajiban dan ekuitas yaitu jumlah

kewajiban ditambah jumlah ekuitas penyajian pada laporan keuangan rumah

sakit.

2. Laporan aktivitas

Laporan aktivitas merupakan laporan keuangan yang informasinya

disajikan atas terjadinya perubahan jumlah saldo aset neto yang diakibatkan

adanya transaksi yang dilakukan sebagai bagian kegiatan operasional

organisasi.

Di dalam melakukan penyusunan laporan aktivitas terbagi menjadi dua

komponen, yaitu pendapatan dan beban. Dimana pendapatan dapat

diklasifikasikan berdasarkan dana yang melekat pada pendapatan tersebut,

sedangkan beban juga akan jadi pengurang dari dalam laporan aktivitas,

dikarenakan sifat beban adalah pengurangan dari setiap laporan.

Tujuan laporan aktivitas yaitu mempersiapkan penjelasan tentang:

a. Pengaruh transaksi serta perihal lain yang mengganti total beserta kualitas

aktiva bersih, hubungan jarak transaksi dan perihal yang beda

b. Bagaimana penerapan sumber kapasitas dalam implementasi program atau

jasa.

Dari penjelasan diatas dapat dilihat dalam laporan keuangan BLUD Rumah

Sakit Umum Daerah Kab. Bulukumba tentang Laporan:

Page 81: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

66

Daftar Tabel 2.3

Rumah Sakit Umum (RSUD) H. Andi Sultan Daeng Radja Bulukumba

Kab.Bulukumba

Laporan Operasional

Per 31 Desember 2019 dan 2018

URAIAN

catatan

2019

2018

KEGIATAN OPERASIONAL

PENDAPATAN

Pendapatan Jasa Layanan

Pendapatan Hibah

Pendapatan Usaha Lainnya

Pendapatan APBD

JUMLAH PENDAPATAN

BEBAN

Beban Belanja Pegawai

Beban Persediaan Barang Dan Jasa

Beban Jasa

Beban Pemeliharaan

Beban Langganan Daya Dan Jasa

Beban Perjalanan Dinas

Beban Penyusutan Aset

Beban Amortisasi Aset Tidak Berwujud

Beban Penyisihan Piutang Dari

Kegiatan Operasional

Beban Bunga/Ujrah Pembiayaan

JUMLAH BEBAN

Surplus/(Defisit) Operasional

KEGIATAN NON OPERASIONAL

Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Non

Operasional

Jumlah Surplus/(Defisit) dari kegiatan

Non Operasional

Surprus/(Defisit) Tahun Berjalan

83.900.595.737

91.000.000

1.307.178.694

55.839.000.514

141.137.774.945

(57.948.597.735)

(35.312.001.536)

(1.302.610.358)

(2.680.468.576)

(2.059.169.373)

(2.020.463.957)

(28.319.308.592)

(151.539.667)

27.920.654

(1.002.335.405)

(130.7768.574.546)

10.369.200.400

(165.194.847)

(165.194.847)

10.204.005.553

82.354.577.338

-

565.274.523

46.626.040.634

129.545.892.495

(59.491.809.687)

(26.903.862.133)

(4.865.673.292)

(2.101.499.328)

(2.159.237.819)

(1.957.379.027)

(25.363.376.180)

(180.672.333)

(155.034.219)

(265.127.758)

(123.443.671.775)

6.102.220.720

(12.811.870)

(12.811.870)

6.089.408.850

Sumber Data: laporan keuangan rumah sakit umum (RSUD) H. Andi Sultan

Daeng Radja Bulukumba

Page 82: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

67

Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa, kegiatan operasional pada

pendapatan terdapat pendapatan jasa layanan mengalami peningkatan yaitu

pada tahun 2018 sebesar Rp. 82.354.577.388 meningkat menjadi Rp.

83.900.595.737 pada tahun 2019, pendapatan hibah mengalami peningkatan

yaitu pada tahun 2018 tidak memiliki nominal meningkat menjadi Rp. 91.000.000

pada tahun 2019, pendapatan usaha lainnya mengalami peningkatan yaitu pada

tahun 2018 sebesar Rp. 565.274.523 meningkat menjadi Rp. 1.307.178.694

pada tahun 2019, pendapatan APBD mengalami peningkatan yaitu pada tahun

2018 sebesar Rp.46.626.040.634 meningkat menjadi Rp. 55.839.000.514 pada

tahun 2019, jumlah pendapat mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2018

sebesar Rp. 129.545.892.495 meningkat menjadi Rp. 141.173.774.945

pada tahun 2019.

Pada beban terdapat belanja pegawai mengalami penurunan yaitu pada

tahun 2018 sebesar Rp. (59.491.809.687) turun menjadi Rp. (57.948.597.735)

pada tahun 2019, belanja persediaan barang dan jasa mengalami peningkatan

yaitu pada tahun 2018 sebesar Rp. (26.903.862.133) meningkat menjadi

Rp. (35.312.001.536) pada tahun 2019, beban jasa mengalami penurunan pada

tahun 2018 sebesar Rp. (4.865.673.292) turun menjadi Rp. (1.302.610.358)

pada tahun 2019, beban pemeliharaan mengalami peningkatan yaitu pada tahun

2018 sebesar Rp. (2.101.499.328) meningkat menjadi Rp (2.680.468.576) pada

tahun 2019, beban langganan daya dan jasa mengalami penurunan pada tahun

2018 sebesar Rp. (2.159.237.819) turun menjadi Rp. (2.059.169.737) pada tahun

2019, beban perjalanan dinas mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2018

sebesar Rp. (1.957.379.027) meningkat menjadi Rp. (2.020.463.957) pada tahun

2019, beban penyusutan aset mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2018

sebesar Rp. (25.363.376.180) meningkat menjadi Rp. (28.319.308.592) pada

Page 83: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

68

tahun 2019, beban amortisasi aset tidak berwujud mengalami penurunan yaitu

pada tahun 2018 sebesar Rp. (180.672.333) turun menjadi Rp. (151.539.667)

pada tahun 2019, beban penyisihan piutang dari kegiatan operasional

mengalami penurunan yaitu pada tahun 2018 sebesar Rp. (155.034.219) turun

menjadi Rp. 27.920.654 pada tahun 2019, beban bunga/ujrah pembiayaan

mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2018 sebesar Rp. (265.127.758)

meningkat menjadi Rp. (1.002.335.406) pada tahun 2019, jumlah beban

mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2018 sebesar Rp. (123.446.671.775)

meningkat menjadi Rp. (130.768.574.546) pada tahun 2019, surplus defisit

operasional mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2018 sebesar Rp.

6.102.220.720 meningkat menjadi Rp. 10.369.200.400 pada tahun 2019.

Kegiatan non operasional terdapat Surplus/(defisit) dari kegiatan non

operasional mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2018 sebesar

Rp. (12.811.870) meningkat menjadi Rp. (165.194.847) pada tahun 2019, jumlah

Surplus/(defisit) dari kegiatan non operasional mengalami peningkatan yaitu

pada tahun 2018 sebesar Rp. (12.811.870) meningkat menjadi Rp.

(165.194.847) pada tahun 2019, Surplus/(defisit) tahun berjalan mengalami

peningkatan yaitu pada tahun 2018 sebesar Rp. 6.089.408.850 mengalami

peningkatan Rp. 10.204.005.553 pada tahun 2019.

Terlihat dari pemaparan laporan keuangan operasional di atas RSUD H.

Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba saat penyusunan laporan operasionalnya

telah memacu atas Interprestasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 35

Page 84: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

69

3. Laporan Arus Kas

Objek penting laporan arus kas melakukan penyajian keterangan yang

berkaitan dengan pendapatan dan pengeluaran kas dalam satu periode.

Adapun penjelasan mengenai penerimaan dan pengeluaran kas sebagai

berikut.

a) Penerima kas dari donatur dimana penggunaanya terbatas untuk

jangka yang lama.

b) Penerima kas dari sumbangsih dengan pendapatan pendanaan yang

penggunaannya dibatasi untuk memperoleh, pembangunan dan

pemeliharaan aktiva tetap atau untuk peningkatan dana abadi.

c) Bunga dan deviden yang penggunaannya dibatasi untuk jangka

panjang

Bisa di lihat di dalam laporan keuangan badan layanan umum daerah

Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Bulukumba tentang Laporan Operasional

periode 31 desember 2019 dan 2018 yang menjelaskan mengenai semua jumlah

penerimaan selama satu periode termasuk penerimaan BPJS yang masuk dalam

penerimaan jasa layanan sebagai berikut

Page 85: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

70

Daftar Tabel 2.4

Rumah Sakit Umum (RSUD) H. Andi Sultan Daeng Radja Bulukumba

Kab.Bulukumba

Laporan Arus Kas

Per 31 Desember 2019 dan 2018

URAIAN

CATATAN

2019

2018

Arus Kas Dari Aktivitas

Operasional

Arus Kas Masuk

Pendapatan Dari Jasa Layanan

Pendapatan Lain Yang Sah

Pendapatan Alokasi APBD

Jumlah Arus Kas Masuk

Arus Keluar Kas

Pembayaran Pegawai

Pembayaran Barang Dan Jasa

Pembayaran Beban Bunga

(Ujrah)

Jumlah Arus Keluar Kas

Arus Kas Bersih Dari Aktivitas

Operasi

Arus Kas Dari Aktivitas Investasi:

Arus Masuk Kas

Pendapatan Alokasi APBD

Penjualan Atas Aset Tetap

Jumlah Arus Masuk Kas

Arus Keluar Kas

Perolehan Tanah

Perolehan Bangunan

Pengadaan Alat-Alat Bengkel

Pengadaan Alat-Alat Studio Dan

Alat Komunikasi

Pengadaan Alat-Alat Kesehatan

Pengadaan Alat-Alat Kantor

Dan Rumah Tangga Rumah

Sakit

Pengadaan Alat-Alat

Kedokteran

88.929.897.542

1.795.360.138

19.940.113.808

110.665.371.488

58.672.693.252

46.842.081.191

825.583.567

106.340.295.010

4.325.076.478

35.898.886.706

63.120.000

35.962.006.706

19.900.000

2.119.963.000

10.312.500

-

163.444.413

953.391.695

177.323.686

515.985.000

64.654.970.730

565.274.573

18.796.044.806

84.016.290.058

53.308.898.843

37.721.429.766

265.172.758

91.295.456.367

(7.279.166.308)

27.829.995.828

-

27.829.995.828

-

2.469.085.000

30.000.000

119.767.600

276.099.575

825.948.000

1.335.907.384

340.075.000

Page 86: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

71

Perolehan Pengadaan

Komputer, Notebook & Printer

Software Sistem Informasi

Rumah Sakit (SIMRS)

Pengadaan Yang Didanai APBD

Jumlah Arus Keluar Kas

Arus Kas Bersih Dari Aktivitas

Investasi

Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan

Arus Masuk Kas

Penerimaan Pinjaman

Jumlah Arus Masuk Kas

Jumlah Keluar Kas

Pembayaran Pokok Pinjaman

Pembayaran Beban Administrasi

Bank

Jumlah Arus Keluar Kas

Arus Kas Bersih Dari Aktivitas

Pendanaan

Jumlah Dipindahkan

Kenaikan/Penurunan Kas

Saldo Awal Kas

Saldo Akhir Kas

179.800.000

35.898.886.706

40.039.007.000

(4.077.000.294)

78.075.501.000

78.075.501.000

78.139.114.800

-

78.139.114.800

(63.613.800)

184.462.384

184.462.384

234.253.267

418.715.651

241.945.000

27.829.995.828

33.468.823.387

(5.638.827.559)

11.783.445.900

11.783.445.900

-

600.000

600.000

11.782.855.900

(1.135.137.967)

(1.135.137.967)

1.369.391.234

234.253.267

Sumber data: Rumah Sakit Umum (RSUD) H. Andi Sultan Daeng Radja

Bulukumba

Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa, arus kas dari aktivitas

operasional, berupa arus kas masuk yang terdapat pendapatan dari jasa layanan

mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2018 sebesar Rp. 64.654.970.730

meningkat menjadi Rp. 88.929.897.542 pada tahun 2019, pendapatan lain yang

sah mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2018 sebesar Rp. 565.274.523

meningkat menjadi Rp. 1.795.360.542 pada tahun 2019, pendapatan alokasi

APBD mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2018 sebesar

Rp. 18.016.290.058 meningkat menjadi Rp. 19.940.113.808 pada tahun 2019,

jumlah arus kas masuk mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2018 sebesar

Rp. 84.016.290.058 meningkat menjadi Rp. 110.665.371.488 pada tahun 2019.

Arus kas keluar terdapat, pembayaran pegawai mengalami peningkatan

yaitu pada tahun 2018 sebesar Rp. 53.308.898.843 meningkat menjadi

Rp. 58.672.693.252 pada tahun 2019, pembayaran barang dan jasa mengalami

Page 87: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

72

peningkatan yaitu pada tahun 2018 sebesar Rp. 37.721.429.766 meningkat

menjadi Rp.46.842.0780.191 pada tahun 2019, pembayaran beban bunga (ujrah)

mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2018 sebesar Rp. 265.127.758

meningkat menjadi Rp.825.583.567 pada tahun 2019, jumlah arus keluar kas

mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2018 sebesar Rp. 91.295.456.367

meningkat menjadi Rp. 106.340.295.010 pada tahun 2019, arus kas bersih dari

kegiatan non operasional mengalami penurunan yaitu pada tahun 2018 sebesar

Rp.(7.279.166.308) turun menjadi Rp.4.325.076.478 pada tahun 2019.

Arus kas bersih dari investasi berupa arus kas masuk, terdapat pendapatan

alokasi APBD mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2018 sebesar

Rp. 27.829.995.828 meningkat menjadi Rp. 35.898.706 pada tahun 2019,

penjualan atas aset tetap mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2018 tidak

memiliki nominal meningkat menjadi Rp. 63.120.000 pada tahun 2019, jumlah

arus masuk kas mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2018 sebesar

Rp.27.826.995.828 meningkat menjadi Rp. 35.962.006.706 pada tahun 2019.

Arus keluar kas berupa perolehan tanah mengalami peningkatan yaitu pada

tahun 2018 tidak memiliki nominal meningkat menjadi Rp. 19.900.000 pada

tahun 2019, perolehan bangunan mengalami penurunan yaitu pada tahun 2018

sebesar Rp. 2.469.085.000 turun menjadi Rp. 2.119.963.000 pada tahun 2019,

pengadaan alat alat bengkelmengalami penurunan yaitu pada tahun 2018

sebesar Rp.30.000.000 turun menjadi Rp.10.312.500 pada tahun 2019,

pengadaan alat-alat studio dan alat komunikasi mengalami penurunan yaitu pada

tahun 2019 sebesar Rp. 119.767.600 tidak memiliki nominal pada tahun 2019,

pengadaan alat alat kesehatan mengalami penurunan yaitu pada tahun 2018

sebesar Rp. 276.099.575 turun menjadi Rp. 163.444.413 pada tahun 2019,

pengadaan alat alat kantor rumah tangga rumah sakit mengalami peningkatan

yaitu pada tahun 2018 sebesar Rp. 825.948.000 meningkat menjadi Rp.

953.391.695 pada tahun 2019, pengadaan alat-alat kedokteran mengalami

penurunan yaitu pada tahun 2018 sebesar Rp. 1.335.907.384 turun menjadi Rp.

177.323.686 pada tahun 2019, perolehan pengadaan komputer, notebook &

printer mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2018 sebesar Rp. 340.075.000

meningkat menjadi Rp. 515.985.000 pada tahun 2019, software sistem informasi

rumah sakit (SIMRS) mengalami penurunan yaitu pada tahun 2018 sebesar Rp.

241.945.000 turun menjadi Rp. 179.800.000 pada tahun 2019, pengadaan yang

Page 88: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

73

didanai APBD mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2018 sebesar

27.829.995.828 meningkat menjadi Rp. 35.898.886.706 pada tahun 2019,

jumlah arus keluar kas mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2018 sebesar

Rp. 33.468.823.387 meningkat menjadi Rp. 40.039.007.000 pada tahun 2019.

Arus kas bersih dari aktivitas investasi mengalami penurunan yaitu pada

tahun 2018 sebesar Rp (5.638.827.559) turun menjadi Rp. (4.077.000.294) pada

tahun 2019, arus kas dari aktivitas pendanaan berupa arus masuk kas, terdapat

peneriman pinjaman mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2018 sebesar

Rp. 11.789.445.900 meningkat menjadi Rp.78.075.501.000 pada tahun 2019,

jumlah arus masuk kas mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2018 sebesar

Rp. 11.789.445.900 meningkat menjadi Rp.78.075.501.000 pada tahun 2019.

Arus keluar kas berupa, pembayaran pokok pinjaman mengalami

peningkatan yaitu pada tahun 2018 tidak memiliki nominal meningkat menjadi

Rp. 78.139.114.800 pada tahun 2019, pembayaran beban administrasi bank

mengalami penurunan yaitu pada tahun 2018 sebesar Rp. 600.000 tidak memiliki

nominal pada tahun 2019, jumlah arus keluar kas mengalami peningkatan yaitu

pada tahun 2018 sebesar Rp. 600.000 meningkat menjadi Rp. 78.139.114.800

pada tahun 2019. Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan mengalami

penurunan yaitu pada tahun 2018 sebesar Rp. 11.782.855.900 turun menjadi

Rp. (63.613.800)pada tahun 2019, jumlah dipindahkan mengalami penurunan

yaitu pada tahun 2018 sebesar Rp. (1.135.137.967) turun menjadi

Rp. 184.462.348 pada tahun 2019, jumlah pindahan mengalami penurunan yaitu

pada tahun 2018 sebesar Rp. (1.135.137.967) turun menjadi Rp. 184.462.348

pada tahun 2019, kenaikan atau penurunan kas mengalami penurunan yaitu

pada tahun 2018 sebesar Rp. (1.135.137.967) turun menjadi Rp. 184.462.348

pada tahun 2019, saldo awal kas mengalami penurunan yaitu pada tahun 2018

sebesar Rp. 1.369.391.234 turun menjadi Rp. 234.253.267 pada tahun 2019,

saldo akhir kas mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2018 sebesar Rp.

234.253.267 meningkat menjadi Rp. 418.715.651 pada tahun 2019.

Dapat dilihat bahwa pembuatan laporan arus kas Interprestasi

Standar Akuntansi Keuangan 35 dengan pembuatan laporan arus kas, rumah

sakit umum (RSUD) H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba tidak ada yang

Page 89: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

74

membedakan dan penyusunan laporan arus kas rumah sakit telah mengacu

pada ISAK 35

4. Laporan Perubahan Ekuitas

Ekuitas merupakan kewenangan residual badan layanan umum daerah

yang berdasarkan aktiva setelah dilakukan pengurangan atas semua beban yang

dimiliki terdiri dari:

a. Ekuitas awal yaitu kewenangan residual awal badan layanan umum

adalah selisih aktiva dan beban pada saat badan layanan umum pertama

kali ditetapkan

b. Surplus (defisit) tahun sebelumnya adalah pengumpulan surplus dan

defisit atas periode atau tahap sebelumnya

c. Surplus (defisit) tahun berjalan adalah tahun berproses bermula dari

semua penghasilan atau pendapatan sesudah dikurangi semua anggaran

pada tahun berlangsung.

Hal ini dapat dilihat di dalam laporan keuangan Rumah Sakit Umum

(RSU) H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba tentang laporan perubahan

ekuitas periode 31 desember 2019 dan 2018 yaitu:

Page 90: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

75

Daftar Tabel 2.5

Rumah Sakit Umum (RSUD) H. Andi Sultan Daeng Radja Bulukumba

Kab.Bulukumba

Laporan Perubahan Ekuitas

Per 31 Desember 2019 dan 2018

Sumber Data: Rumah Sakit Umum (RSUD) H. Andi Sultan Daeng Radja

Bulukumba

Uraian

Catatan

2019

2018

Ekuitas

Ekuitas Awal Tahun

Surplus (Defisit) Tahun Sebelumya

Koreksi:

Penyesuaian Saldo Awal

Koreksi Piutang 2018 (Dispute

BPJS)

Koreksi Penyisihan Piutang

(dispute BPJS)

Koreksi Nilai Perolehan Gedung

Koreksi Nilai Perolehan

Peralatan Dan Mesin

Koreksi Akumulasi Penyusutan

Peralatan Dan Mesin

Koreksi Akumulasi Penyusutan

Gedung

Koreksi Akumulasi Penyusutan

Aset Kondisi Rusak Berat

Koreksi Akumulasi Amortisasi

Koreksi BHMD 2018 – Jasa

Medik Dan Non Medik

Koreksi Kekurangan Belanja

Jasa Non PNS Tahun 2018

Pengembalian Kelebihan Ujroh

Pinjaman 2018

Beban Jasa Konsultan 2018

Koreksi Aset Non Belanja Modal

Yang Dikapitalisasi

Surplus (Defisit) Tahun Sebelumnya

Setelah Koreksi

Surplus (Defisit) Tahun Berjalan

Jumlah Ekuitas

42.321.655.769

147.508.879.158

236.041.503

(59.254.300)

296.272

(5.123.891.508)

(1.583.405.726)

57.943.145

49.648.211

-

75.428.583

(163.297.075)

(760.487.478)

176.751.839

(38.403.409)

-

140.376.249.214

10.204.005.553

149.901.910.536

42.321.655.769

140.155.978.644

(1.545.202.467)

-

(155.034.219)

5.123.891.508

1.583.405.725

-

-

(3.183.351.933)

(109.607.666)

-

(141.000.000)

-

-

(309.610.283)

141.419.470.308

6.089.408.850

189.830.534.927

Page 91: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

76

Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa pada ekuitas

terdapat, ekuitas awal tahun yaitu pada tahun 2018 sebesar Rp. 42.321.655.469

pada tahun 2019 tetap sama sebesar Rp. 42.321.655.469, surplus (defisit) tahun

sebelumnya mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2018 sebesar Rp.

140.155.978.644 meningkat menjadi Rp. 147.508.879.158 pada tahun 2019.

Koreksi terdapat, penyesuaian saldo awal mengalami penurunan yaitu

pada tahun 2018 sebesar Rp (1.545.202.467) turun menjadi Rp. 236.041.053

pada tahun 2019, koreksi piutang 2018 (dispute BPJS) mengalami peningkatan

yaitu pada tahun 2018 tidak memiliki nominal meningkat menjadi Rp.

(59.254.300) pada tahun 2019, koreksi penyisihan piutang (disput BPJS)

mengalami penurunan yaitu pada tahun 2018 sebesar Rp. (155.034.219)

meningkat menjadi Rp. 296.272 pada tahun 2019, koreksi nilai perolehan gedung

yaitu pada tahun 2018 sebesar Rp. 5.123.891.508 pada tahun 2019 tetap sama

sebesar Rp. (5.123.891.508), koreksi nilai perolehan peralatan dan mesin yaitu

pada tahun 2018 sebesar Rp. 1.583.405.725 pada tahun 2019 tetap sama

sebesar Rp. (1.583.405.725), koreksi akumulasi penyusutan peralatan dan mesin

mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2018 tidak memiliki nominal meningkat

menjadi Rp. 57.943.145 pada tahun 2019, koreksi akumulasi penyusutan gedung

mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2018 tidak memiliki nominal meningkat

menjadi Rp. 49.648.211 pada tahun 2019, koreksi akumulasi penyusutan aset

kondisi rusak berat mengalami penurunan yaitu pada tahun 2018 sebesar Rp.

(3.183.351.933) pada tahun 2019, koreksi akumulasi amortisasi mengalami

penurunan yaitu pada tahun 2018 sebesar Rp. (109.607.666) turun menjadi Rp.

75.428.583 pada tahun 2019, koreksi BHMD 2018-jasa medik dan non medik

mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2018 tidak memiliki nominal meningkat

menjadi Rp. (163.297.075) pada tahun 2019, koreksi kekurangan belanja jasa

non PNS tahun 2018 mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2018 sebesar Rp.

(141.000.000) meningkat menjadi Rp. (760.487.478) pada tahun 2019,

pengembalian kelebihan ujrah pinjaman 2018 mengalami peningkatan yaitu pada

tahun 2018 tidak memiliki nominal meningkat menjadi Rp. 176.751.839 pada

tahun 2019, beban jasa konsultan 2018 mengalami peningkatan yaitu pada

tahun 2018 tidak memiliki nominal meningkat menjadi Rp. (38.403.409) pada

tahun 2019, koreksi aset non belanja modal yang dikapitalisasi mengalami

penurunan yaitu pada tahun 2018 sebesar Rp (309.610.283) tidak memiliki

nominal pada tahun 2019.

Surplus (defisit) sebelumnya setelah koreksi mengalami penurunan yaitu

pada tahun 2018 sebesar Rp 141.419.470.308 turun menjadi Rp.

140.376.249.214 pada tahun 2019, surplus defisit tahun berjalan mengalami

peningkatan yaitu pada tahun 2018 sebesar Rp. 6.089.408.850 meningkat

menjadi Rp. 10.204.005.553 pada tahun 2019, jumlah ekuitas mengalami

peningkatan yaitu pada tahun 2018 sebesar Rp.189.830.534.927 meningkat

menjadi Rp.192.904.910.536 pada tahun 2019.

Page 92: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

77

RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba dalam pembuatan

laporan perubahan ekuitas sesuai dengan SAK dan standar laporan BLUD.

Tetapi ISAK 35 tidak menyusun atau menentukan format dalam melakukan

penyusunan laporan perubahan ekuitas. Boleh dikatakan pada saat membuat

laporan keuangan perubahan ekuitas pada rumah sakit dapat dijadikan sebagai

pelengkap, dan tidak diatur dalam Interprestasi Standar Akuntansi Keuangan

(ISAK) 35

5. Catatan atas laporan keuangan

Mutmainnah, Yulinartati dan Sita Nastiti 2019 mengatakan bahwa catatan

atas laporan keuangan adalah hal yang tidak dapat dipisahkan dari laporan

diatas yang tujuannya untuk menyampaikan informasi yang terdapat pada

laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan juga dapat digunakan untuk

menyampaikan informasi tentang kebijakan akuntansi.

Page 93: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

78

● Contoh Transaksi Dalam Setahun

Transaksi Penerimaan Kas Dan Bank

Unit – Kode Uraian volume pelayanan debet kredit

Bulan : Desember

Tanggal 2 desember 2019

0101 11.02.01 Bank Syariah Mandiri Norek 2014010117 999,00 6.411.821.300.00

0201 81.02.05 Pendapatan 999,00 290.771.219,36

0303 81.02.07 Pendapatan Instalasi Rawat Jalan BPJS 999,00 15.293.188,27

0306 81.02.07 Pendapatan Instalasi Rawat Jalan BPJS 999,00 28.756.408,42

0304 81.02.07 Pendapatan Instalasi Rawat Jalan BPJS 999,00 7.921.687,90

0307 81.02.07 Pendapatan Instalasi Rawat Jalan BPJS 999,00 15.442.112,80

0405 81.02.07 Pendapatan Instalasi Rawat Jalan BPJS 999,00 87.902.701,62

0309 81.02.07 Pendapatan Instalasi Rawat Jalan BPJS 999,00 27.062.823,67

0317 81.02.07 Pendapatan Instalasi Rawat Jalan BPJS 999,00 120.658,40

0302 81.02.07 Pendapatan Instalasi Rawat Jalan BPJS 999,00 11.877.996,62

0314 81.02.07 Pendapatan Instalasi Rawat Jalan BPJS 999,00 87.849.409,36

0305 81.02.07 Pendapatan Instalasi Rawat Jalan BPJS 999,00 48.978.502,80

0312 81.02.07 Pendapatan Instalasi Rawat Jalan BPJS 999,00 41.233.109,05

0311 81.02.07 Pendapatan Instalasi Rawat Jalan BPJS 999,00 43.431.591,55

0308 81.02.07 Pendapatan Instalasi Rawat Jalan BPJS 999,00 37.043.710,25

0503 81.03.06 Pendapatan Instalasi Rawat Inap BPJS 999,00 244.564.979,95

0516 81.03.06 Pendapatan Instalasi Rawat Inap BPJS 999,00 77.857.280,51

0502 81.03.06 Pendapatan Instalasi Rawat Inap BPJS 999,00 234.584.684,28

0514 81.03.06 Pendapatan Instalasi Rawat Inap BPJS 999,00 179.324.418,79

0506 81.03.06 Pendapatan Instalasi Rawat Inap BPJS 999,00 80.527.294,23

0511 81.03.06 Pendapatan Instalasi Rawat Inap BPJS 999,00 220.793.884,88

0510 81.03.06 Pendapatan Instalasi Rawat Inap BPJS 999,00 48.329.033,14

0507 81.03.06 Pendapatan Instalasi Rawat Inap BPJS 999,00 61.882.597,11

0501 81.03.06 Pendapatan Instalasi Rawat Inap BPJS 999,00 284.433.929,70

0505 81.03.06 Pendapatan Instalasi Rawat Inap BPJS 999,00 153.394.304,98

0508 81.03.06 Pendapatan Instalasi Rawat Inap BPJS 999,00 358.200.214,84

0504 81.03.06 Pendapatan Instalasi Rawat Inap BPJS 999,00 231.345.493,81

0509 81.04.06 Pendapatan Kamar Operasi BPJS 999,00 570.810.159,71

0401 81.05.06 Pendapatan Fisioterapi BPJS 999,00 70.000.000,00

0402 81.06.06 Pendapatan Laboratorium BPJS 999,00 405.000.000,00

0403 81.07.06 Pendapatan Radiologi BPJS 999,00 230.500.000,00

0404 81.08.06 Pendapatan Instalasi Transfusi darah BPJS 999,00 50.760.600,00

0703 81.09.06 Pend. Penjualan Obat & BHP Farmasi BPJS 999,00 2.013.582.000,00

0405 88.01.09 Pendapatan Gizi 999,00 152.240.000,00

(Penerimaan Piutang BPJS Juli Pada Bulan Desember 2019 sesuai bukti/referensi nomor: 0019.3.12.19)

Page 94: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

79

Tanggal : 4 Desember 2019

0101 11.02.01 Bank Syariah Mandiri No Rek 20144010117 1,00 19.220.220,00

0505 81.03.06 Pendapatan Instalasi Rawat Inap BPJS 1,00 505.692,80

0503 81.83.06 Pendapatan Instalasi Rawat Inap BPJS 1,00 9.949.185,33

0511 01.03.06 Pendapatan Instalasi Rawat Inap BPJS 1,00 1.695.642,67

0507 81.03.06 Pendapatan Instalasi Rawat Inap BPJS 1,00 758.539,20

0509 81.04.06 Pendapatan Kamar Operasi BPJS 1,00 6.321.160,00

(Penerimaan Piutang BPJS pending Juni Pada Bulan Desember 2019 sesuai bukti/referensi nomor: 0070.3.12.19)

Tanggal : 6 Desember 2019

0101 11.02.01 Bank Syariah Mandiri No Rek 20144010117 66,00 56.273.531,00

0703 81.09.06 Pend. Penjualan Obat & BHP Farmasi BPJS 66,00 56.273.531,00

(Penerimaan Piutang BPJS Obat Kronis Pada Bulan Desember 2019 sesuai bukti/referensi nomor: 0073.3.12.19)

Tanggal : 30 Desember 2019

0101 11.02.01 Bank Syariah Mandiri No Rek 20144010117 1,00 3.472.194,00

0101 88.01.01 Pendapatan Lainnya 1,00 3.472.194,00

(Penerimaan Satuan Klaim Jasaraharja dari BPJS Bulan Desember 2019 sesuai bukti/referensi nomor: 0072.3.12.19)

Jumlah Bulan Desember 2019 6.490.787.35,00 6.490.787.35,00

● Bukti Dari Contoh Transaksi

Rincian Pembayaran Rsud H Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba

No Jenis Pelayanan Bulan Pelayanan Nilai Dibayarkan (Rp) Tanggal Bayar

1 RJTL Juni 2019 1.121.312.700 02 Desember 2019

2 Kompensasi Audit Klaim (559.1000) 02 Desember 2019

3 RJLT Juni 2019 5.303.121.500 02 Desember 2019

4 Kompensasi Audit Klaim (12.053.800) 02 Desember 2019

TOTAL 6.411.821.300

No Jenis Pelayanan Bulan Pelayanan Nilai Dibayarkan (Rp) Tanggal Bayar

1 RITL Pending Juni 2019 6.577.900 04 desember 2019

2 Jasa Raharja Juni 2019 12.642.320 04 Desember 2019

TOTAL 19.220.220

No Jenis Pelayanan Bulan Pelayanan Nilai Dibayarkan (Rp) Tanggal Bayar

1 Ganti Rugi Keterlambatan

Pembayaran Klaim

November 2019 279. 039.230 05 Desember 2019

TOTAL 279. 039.230

Page 95: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

80

No Jenis Pelayanan Bulan Pelayanan Nilai Dibayarkan (Rp) Tanggal Bayar

1 Obat Kronis September 2019 31.822.774 06 September 2019

2 Komperensasi audit klaim (283.243) 06 September 2019

3 Ambulans September 2019 24.384.000 06 September 2019

4 Alkes korset tulang September 2019 350.000 06 September 2019

TOTAL 56.273.531

No Jenis Pelayanan Bulan Pelayanan Nilai Dibayarkan (Rp) Tanggal Bayar

1 RJTL Augustus 2019 918.902.100 27 September 2019

2 Komperensasi audit klaim (39.572.700) 27 September 2019

3 RJTL Augustus 2019 4.900.858.500 27 September 2019

4 Komperensasi audit klaim - 27 September 2019

TOTAL 5.780.187.900

No Jenis Pelayanan Bulan Pelayanan Nilai Dibayarkan (Rp) Tanggal Bayar

1 Pengembalian santunan jasa

raharja

3.472.294 30 DESEMBER 2019

TOTAL

Page 96: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

81

C. Pembahasan

Menurut Cordiana & Bertha (2019) mengatakan bahwa, akuntansi dapat

diartikan dengan dua rumus sudut pandang yaitu diartikan dari sudut pengguna

jasa akuntansi, dan dari sudut prosedur aktivitasnya. Dari sudut pemakai dapat

diartikan sebagai penyedia informasi yang dibutuhkan dengan efisien dan juga

sebagai pengevaluasi pelaksanaan kegiatan dalam sebuah lembaga. Dari hasil

informasi akuntansi diperlukan dengan membuat rencana yang efektif,

manajemen melakukan pengawasan serta pengambilan keputusan dan

mempertanggungjawabkan lembaga kepada pihak investor, penyumbang,

pemerintah, dan lain-lain. Selanjutnya diartikan dari sudut proses kegiatan, yaitu

akuntansi adalah seni dalam melakukan pencatatan, pengelolaan, peringkasan,

pelaporan, dan menganalisis data keuangan dalam lembaga. Dari pengertian ini

menjelaskan akuntansi suatu tugas yang komplik dan menyangkut berbagai

macam kegiatan. Akuntansi juga dapat diartikan sebagai pelaporan transaksi

keuangan entitas sebagai suatu kesatuan dari unitnya serta menafsirkan hasil

dari aktivitas yang dilakukan.

Mohammad (2020) mengatakan bahwa, laporan keuangan merupakan

sebuah alat yang kegunaannya dapat digunakan untuk memberikan informasi

yang berupa laporan keuangan dalam perusahaan atau organisasi kepada pihak

yang membutuhkan, baik untuk pihak internal maupun pihak eksternal

perusahaan yang sajiannya berupa mata uang. Dalam informasi yang dihasilkan

ialah yang dibuat dari berbagai sumber data yang diolah dengan menggunakan

ilmu akuntansi sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan informasi kualitatif

yang dapat digunakan secara umum.

Sehingga hasil dari informasi yang digunakan dapat memenuhi

kepentingan internal yang digunakan untuk melakukan pertimbangan apabila

manajer mengambil keputusan dan untuk mengetahui kondisi keuangan dalam

perusahaan. Pihak eksternal juga dapat menggunakan informasi keuangan

perusahaan untuk menilai perusahaan dalam menghasilkan kas masuk untuk

kepentingan para investor. Saat ini dalam lingkungan rumah sakit, dalam

realisasi keuangan sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan,

pengaruh bagi manajer atas seluruh jenjang untuk mengerti atau memahami

Page 97: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

82

konsep dasar keuangan rumah sakit sehingga konsep ini dapat digunakan agar

keuangan dalam lembaga berjalan dengan baik.

Fini haryono, (2019) istilah yang digunakan dalam laporan keuangan

PSAK 45 yaitu laporan posisi keuangan melakukan penyajian yang jumlah dari

masing – masing satuan aktiva bersih berdasar ada atau tidak ada hambatan

bagi donatur yaitu terkait selaku permanen, terkait selaku temporer, dan tidak

terkait.

Penjelasan dari istilah-istilah yang digunakan:

a. pembatasan permanen merupakan sebuah pembatasan dalam

penggunaan sumber daya yang ditetapkan oleh penyumbang agar

sumber daya tersebut dapat dipertahankan secara permanen, tetapi

organisasi diizinkan untuk menggunakan semuanya atau sebagian

penghasilan atau manfaat ekonomi lainnya yang berasal dari sumber

daya tersebut.

b. Pembatasan temporer merupakan pembatasan yang penggunaan

sumber daya oleh penyumbang yang menetapkan, agar sumber daya

tersebut dipertahankan sampai periode tertentu atau sampai dengan

terpenuhinya keadaan tertentu,

c. Sumbangan terikat merupakan sumber daya yang penggunaannya

dibatasi untuk tujuan tertentu oleh penyumbang. Pembatasan tersebut

dapat bersifat permanen atau temporer,

d. Sumbangan tidak terikat merupakan sumber daya yang penggunaannya

tidak dibatasi untuk tujuan tertentu.

Asas – asas pembuatan laporan keuangan penyusunan laporan keuangan

b. Entitas yang dimaksud dalam laporan keuangan adalah BLUD Rumah sakit

umum

c. Laporan keuangan yang disajikan dalam rupiah penuh, disusun atas akrual

dengan konsep biaya historis

d. Laporan arus kas disusun atas dasar kas dengan menggunakan metode

langsung

Page 98: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

83

e. Periode akuntansi rumah sakit adalah mulai dari 1 januari sampai 31

desember tahun anggaran.

Page 99: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

84

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dijelaskan pada bab-bab

sebelumnya bahwa hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Dalam mekanisme pencatatan dana badan penyelenggara jaminan sosial

dilakukan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang berlaku di BLUD H. Andi

Sulthan Daeng Radja Bulukumba terdapat dua prosedur pencatatan yaitu:

yang pertama Klaim dalam melakukan setiap tindakan pelayanan kesehatan

yang berupa pelayanan dokter kepada pasien, klaim berikutnya yang dikirim

ke BPJS untuk mendapatkan nilai perolehan pihak rumah sakit harus

melakukan verifikasi. Karena klaim dilakukan setiap bulan dan dilakukan

pengiriman setiap bulan, dan selanjutnya pihak BPJS melakukan verifikasi

ulang misalnya pasien B obat yang digunakan dua ratus ribu rupiah,

pelayanan dokter berapa, dan akses berapa, selanjutnya pihak BPJS

melakukan pencairan atas nilai nominal tersebut. Yang kedua, pengakuan

jasa layanan BPJS maksudnya setelah hasil verifikasi itu ada dan nilainya

telah ditentukan maka hal tersebut dianggap sebagai pendapatan pelayanan

rumah sakit. Selanjutnya dalam laporan keuangan rumah sakit dana badan

penyelenggara jaminan sosial diterima pada saat pelaporan ekuitas. Adapun

cara menjurnal dana badan penyelenggara jaminan sosial yaitu ketika belum

melakukan penaksiran atau sesudah melakukan dan verifikasi lalu dalam

pencatatan laporan keuangan dicatat sebagai piutang.

2. Penyusunan laporan keuangan Rumah Sakit (RSUD) H. Andi Sultan Daeng

Radja Bulukumba mengacu pada ISAK 35 lalu di lakukan penjabaran pada

84

Page 100: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

85

kementerian kesehatan dan diturunkan ke dalam Peraturan Bupati

Bulukumba, dan pembuatan laporan keuangan rumah sakit sesuai dengan

ISAK 35, hanya saja dalam pelaporan keuangan rumah sakit menambahkan

laporan perubahan ekuitas disajikan berdasarkan standar.

B. Saran

Penelitian ini hanya berfokus pada satu laporan keuangan rumah sakit

yaitu laporan keuangan rumah sakit umum H.Andi Sulthan Daeng Radja

Bulukumba, dengan mengadakan wawancara atau Tanya jawab kepada

pihak yang mempunyai keahlian di dalamnya, dalam pemaparan materi pada

penelitian Cuma bisa menyampaikan secara umum karena pengetahuan

penulis tentang laporan keuangan organisasi nirlaba belum terlalu memadai.

Diharapkan kepada peneliti berikutnya bisa melibatkan beberapa

lembaga nirlaba dalam penelitiannya. Dan dapat membekali dirinya untuk

lebih memahami tentang laporan keuangan organisasi nirlaba agar

pengetahuan tentang laporan keuangan organisasi nirlaba lebih mendalam.

Page 101: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

86

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, H. H., & Syamsah, T. (2016). Efektivitas Badan Penyelenggara Jaminan

Sosial (BPJS) Kesehatan Dalam Perlindungan Hukum Tenaga Kerja di

Kabupaten Bogor. Jurnal LIving Law, Vol. 8, No. 1, 35-51.

Amir, H. M., Aruan, N., & Rifki, M. S. (2018). Layanan Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial (BPJS) di Rumah Sakit Milik Pemerintah Provinsi Jawa

Timur. Vol. 2, No. 1, 1-13.

Atufah, I. D., Yuliarti, N. C., & Puspitasari, D. (2018). Penerapan PSAK No 45

Tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba Yayasan Pendidikan

Pondok Pesantren Al-Khairiyah. Vol. 2, No. 3, 15-123.

Beloan, K. S. (2019). Laporan Keuangan Organisasi Gereja Analisis Penerapan

Psak No 45. Mirai Management, 4 No.2 2019, 354-364.

Dahlia, & Karmila, L. (2019). Analisis Implementasi Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan (PSAK) No 45 Tentang Pelaporan Keuangan Entitas

Nirlaba (Studi Kasus pada Partai Politik Nasional Demokrat Kabupaten

Mamuju). Journal of Economic, Public, and Accounting (JEPA) Vol.2, No.

1, 1-12.

Defia N, & Pudji, L. (2018). Pengembangan Model Sistem Informasi Akuntansi

Rumah Sakit Sebagai Informasi Pendapatan Atas Pelayanan Pasien

Peserta Bpjs Di Rsu Universitas Muhammadiyah Malang.

Effendy, A. V., Citra, N., & Nuha, G. A. (2019). Penerapan PSAK No. 45 Tentang

Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba pada Lksa Panti Asuhan Nurul

Husna Patrang. International Journal of Social and Business. Vol 3, No 3.

Haryono, F. (2019). Evaluasi Penerapan PSAK No. 45 Tentang Pelaporan

Keuangan Entitas Nirlaba pada Jemaat GMIM SION Sentrum Manado.

Jurnal EMBA Vol. 7, No. 1, 981-990.

Jumaiyah, W. (2019). Implementasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No

45 Pada Panti Asuhan Al-Huda Ridlwaniyah. Akuntansi & Ekonomi Fe.

Un Kendari, 4 No. 2, 47-57.

Kordiana S, & Bertha, B. (2019). Laporan Keuangan Organisasi Gereja Analisis

Penerapan Psak No. 45. Jurnal Mirai Management, Volume 4 No.2.

Makisurat, J. G., Sarwo, Y., & Wibowo, D. B. (2018). Pelaksanaan Pelayanan

Gawat Darurat bagi Peserta BPJS Kesehatan Bagi Rumah Sakit Umum

Daerah Ratu Aji Putri Botung Ditinjau Dari Keputusan Menteri Kesehatan

Page 102: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

87

Nomor 856/Menkes/Sk/IX/2009 Tentang Standar Instalasi Gawat Darurat

(IGD) Rumah Sakit. Jurnal Hukum Kesehatan, Vol. 4, No. 1, 112-131.

Mariyam, S. (2018). Sistem jaminan Sosial Nasional Melalui Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan (Perspektif Hukum

Asuransi). Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang, Vol. 7, No. 2, 36-42.

Mohammad Rizka Cholid Fauzi, N. D. (2020). Penyusunan Laporan Keuangan

Masjid Berdasarkan Psak 45. Jurnal Akuntansi, Volume 11 , No. 2, 114-

122.

Nazila, S. R., & Fahlevi, H. (2019). Analisis Penerapan Pelaporan Keuangan

Entitas Nirlaba Berdasarkan PSAK No 45 pada Masjid di Kota Banda.

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi (JIMEKA), Vol. 4, No. 2,

374-382.

Putra, Y. M. (2018). Pemerataan Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Pada

Umkm Di Kota Tangerang Selatan. Vol. 11 No.2.

Pontoh, C. R. (2019). Penerapan Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba

Berdasarkan PSAK No. 45 pada Gereja Bzl. Jurnal Emba, 129-139.

Ramayani, R. F. (2019). Pertanggungjawaban Peraturan Standar Akuntansi

Keuangan No. 45 Terhadap Laporan Keuangan Program Kerja Badan

Musyawarah Keluarga Minang Kabau. Vol. 3, No. 1, 27-34.

Rifandi, M., & Shofiani, P. (2016). Pengaruh Sistem Pembayaran Asuransi

Kesehatan BPJS Terhadap Akuntansi Pendapatan bagi Yayasan

Pendidikan (Studi Kasus pada Yayasan Pendidikan Bhakti Pos

Indonesia). Competitive, Vol. 11, No. 2, 1-23.

Sukardi, D. (2016). Pengelolaan Dana Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial

(BPJS) Kesehatan Dalam Perspektif Hukum Islam. Jurnal Kajian Hukum

Islam 96, Vol. 1, No. 1, 96-104.

Sukma Deviana, R. P. (2020). Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi

Nonlaba Berdasarkan PSAK No 45 Pada Masjid Baitul Haadi. Akuntansi

Dan Manajemen, 15,No.2, 113-132.

Suryani, A. I., & Suharyanto, A. (2016). Implementasi Program Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dalam Meningkatkan Pelayanan

Administrasi Kesehatan di Rumah Sakit Umum Sibuhuan Kabupaten

Padang Lawas. Jurnal Ilmu Administrasi Publik, Vol. 4, No. 1, 86-99.

Widyanti, T., Pramusinto, A., & Lazuardi, L. (2017). Peran Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan Implementasinya Terhadap

Page 103: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

88

Ketahuan Masyarakat (Studi di RSUD Hasanuddin Damrah Manna,

Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu). jurnal Ketahanan

Sosial, Vol. 23, No. 2, 199-216.

Wonok, F. J. (2016). Penerapan PSAK No 45 Tentang Pelaporan Keuangan

Entitas Nirlaba pada Jemaat GMIM IMANUEL LEILEM jurnal EMBA, Vol.

4, No. 1, 202-213.

Page 104: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

89

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 105: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

90

Page 106: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

91

Foto dengan pak A. fajar sidik SE sebagai staf akuntan

Rumah Sakit Umum H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba

Foto dengan ibu syamsiah paro sebagai kasubag dan verifikasi

Rumah Sakit Umum H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba

Page 107: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

92

Lampiran Neraca

Page 108: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

93

Page 109: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

94

Lampiran Laporan Operasional

Page 110: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

95

Lampiran Laporan Arus Kas

Page 111: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

96

Lampiran Perubahan Ekuitas

Page 112: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

97

Lampiran bukti dari transaksi penerimaan kas dan bank

Page 113: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

98

Page 114: MEKANISME PENCATATAN DANA BPJS DALAM LAPORAN …

99

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nurlinda, Lahir di Balang Pesoang, kecamatan

bulukumpa, kabupaten bulukumba, Sulawesi selatan

pada tanggal 8 januari 1998. Anak tunggal dari

pasangan Ne’nong dan Suarni. Penulis mulai pendidikan

MIN Balang Pesoang dan tamat pada tahun 2010.

Tahun 2010, penulis melanjutkan pendidikan di SMP

Negeri 4 Bulukumba dan tamat pada tahun 2013. Pada

tahun 2013 penulis melanjutkan pendidikan di SMK Negeri 1 Bulukumba

dan tamat pada tahun 2016. Tahun 2016, Penulis terdaftar sebagai

Mahasiswa Jurusan Akuntansi di Universitas Muhammadiyah Makassar

dan akan menyelesaikan masa perkuliahannya di Universitas

Muhammadiyah Makassar dengan judul Skripsi: “Mekanisme

Pencatatan Dana Bpjs Dalam Laporan Keuangan Rumah Sakit

Tinjauan Isak 35 (Studi Pada Rumah Sakit H. Andi Sulthan Daeng

Radja Bulukumba)