mekanisme gejala modul 1.docx
-
Upload
anonymous-agw5ba9 -
Category
Documents
-
view
221 -
download
0
Transcript of mekanisme gejala modul 1.docx
7/27/2019 mekanisme gejala modul 1.docx
http://slidepdf.com/reader/full/mekanisme-gejala-modul-1docx 1/3
Klarifikasi Kata Kunci
Tidak memberi responTidur ada responTidak ada respon Tidak sadar
Mendengkur Disebut jugasnoring , terjadi karena adanya sumbatan pada jalan napas bagian atasoleh
benda padat, misalnya pangkal lidah pada orang tidak sadar
Irama napas 32 x / menit N 16 ± 24 x / menit
Interpretasi pada kasus 32 x / menit takipneu Nadi 100 x / menit N 60 ± 100 x / menit
Interpretasi pada kasus normal, bisa juga gejala awal untuk mewaspadai kelainankarena nadi cepat walau masih dalam
batas normal ,serta lemah.
PENURUNAN KESADARAN
Kesadaran merupakan fungsi utama susunan saraf pusat. Untuk mempertahankanfungsikesadaranyang baik ,perlu suatu interaksi yang konstan dan efektif antara hemisfer serebri yangintak danformasio retikularis di batang otak. Gangguan pada hemisfer serebriatau formasioretikularis dapat
menimbulkan gangguan kesadaran.Bergantung pada beratnyakerusakan,gangguan kesadaran dapat berupa apati,delirium,somnolen,sopor ataukoma.Lintasan asendens dalam susunan saraf pusat yang
menyalurkan impuls sensorik protopatik , propioseptik dan perasa pancaindra dari perifer ke daerahkorteks perseptif primer disebutlintasan asendens spesifik atau lintasan asendens lemniskal.Ada pulalintasan asendensaspesifik yakni formasio retikularis di sepanjang batang otak yangmenerimadanmenyalurkan impuls dari lintasan spesifik melalui koleteral ke pusat kesadaranpada batangotak bagian atas serta meneruskannya ke nukleus intralaminaris talami yangselanjutnyadisebarkan difus
keseluruh permukaan otak Pada manusia pusat kesadaran terdapatdidaerah pons, formasio retikularisdaerah mesensefalondan diensefalon. Lintasan aspesifik ini disebut diffuse ascending r eticular activatingsystem (ARAS).Melalui lintasan aspesifik ini,suatu impuls dari perifer akan menimbulkan rangsangan pada seluruh permukaan korteksserebri.Dengan adanya 2 sistem lintasan tersebut terdapatlah penghantaran asendens yang pada pokok-nya berbeda.Lintasan spesifik menghantarkan impuls darisatu titik pada alatreseptor ke satu titik pada korteks perseptif primer. Sebaliknya lintasan asendensaspesifik menghantarkan setiapimpuls dari titik manapun pada tubuh ke seluruh korteks
serebri. Neuron-neuron di korteksserebri yang digalakkan olehimpuls asendens aspesifik itudinamakan neuron pengembankewaspadaan,sedangkan yang berasal dari formasio retikularisdannuklei intralaminaris talamidisebut neuron penggalak kewaspadaan. Gangguan padakedua jenis neurontersebut oleh sebabapapun akan menimbulkan gangguan kesadaran
PERNAPASAN CEPAT
Gejala objektif sesak napas termasuk juga penggunaan otot otot pernpasan tambahansepertisternocleidomastoidseus, scalenus, trapezius, dan pectoralis mayor, adanyapernapasan cuping hidung,tachypnea dan hiperventilasi. Tachypnea adalah frekuensipernapasan yang cepat, yaitu lebih dari 20kali permenit yang dapat muncul dengan atautanpa dispnea. Hiperventilasi adalah ventilasi yang lebih besar daripada jumlah yangdibutuhkan untuk mempertahan kan pengeluaran CO2 normal, hal ini
dapat diidentifikasi kandengan memantau tekanan parsial CO2 arteri, atau tegangan pa CO2 yaitu
lebih rendah dariangka normal yaitu 40mmHg.Jika kemampuan mengembang dinding toraks atau paru menurun sedangtahanan salurannapas meningkat, maka tenaga yang diperlukan oleh otot pernapasan gunamemberikanperubahan volume serta tenaga yang diperlukan kerja pernapasan akan bertambah. Haliniberakibat kebutuhan oksigen juga bertambah atau meningkat. Jika paru tidak mampumemenuhikebutuhan oksigen, akhirnya akan menimbulkan sesak napas.MEKANI SME SESAK NAPAS seperti yang dijelaskan tersebut sebenarnya berasal dari dua teori
pertamateorikerja pernapasan dari Marshall yang menekankan pada peningkatan energi jika kerjapernapasan
bertambah dan selanjutnya menyebabkan sesak napas dankeduateori oxygencost of breathing
yang dikemukakan oleh Harrison pada tahun 1950. menurut Harrison,gangguan mekanik dari alat
pernapasan yang disebabkan oleh beberapa penyakit paru akanmeningkatkan kerja otot pernapasanyang melebihi pemasokan energi aliran darah denganakibat terjadi penumpukan bahan-bahan
7/27/2019 mekanisme gejala modul 1.docx
http://slidepdf.com/reader/full/mekanisme-gejala-modul-1docx 2/3
metabolik. Bahan metabolik merangsang reseptorsensoris yang terdapat di dalam otot dan akanmenimbulkan sensasi sesak napas
OTOT PERNAPASAN YANG ABNORMAL
Kelainan otot pernapasan dapat berupa kelelahan, kelemahan dan kelumpuhan.monodScherrer melakukan penelitian pada otot diagfragma yang mengalami kelelahan. Simpulnya,bahwa kelelahanyang terjadi dan berkembang pada otot tergantung dari jumlah energi yangtersimpan di dalam ototserta kecepatan pemasokan energi, pemakaian otot yang tepat guna,serta kecepatan kerja otot. Otot-
otot yang lelah ini tidak mampu memenuhi kebutuhan ventilasi dalam jangka panjang, akibatnya
timbul sesak napas. Kelemahan dan kelumpuhanseperti yang terjadi pada penyakit miastenia gravis,
tirotoksikosis, poliomelitis dan sindromaguillain barre dapat menyebabkan sesak napas.Dahulu
mekanisme yang dapat menimbulkan sesak napas ini diduga melalui hipoksia danhiperkapnia yang
terjadi sebagai akibat dinding toraks dan paru tidak dapat mengenbangmaupun mengepis dengan
baik. Hal ini disebabkan otot-otot diagfragma dan otot-ototinterkostalis mengalami kelemahan atau
kelumpuhan. Tetapi penelitian Patterson dan kawan-kawan (1962) menunjukkan bahwa sensasi
sesak napas telah timbul pada lebih dari 20mmHg, malahan Noble (1970) pada penderita
poliomelitis yang memakai ventilator, sensasisesak napas tidak terjadi walaupun telah dinaikkan dari
36 hingga 64 mmHg.Percobaan yang dilakukan oleh Douglas & Haldane yang kemudian diulang dengan cara yangsama
oleh Godfrey & Cambell membuktikan bahwa perasaan tidak menyenangkan sewaktubernapas akan
bertambah sesuai dengan lama menahan napas serta perubahan dan yangterjadi. Dengan kata lain, hipoksia dan
hiperkapnia ikut berperan dalam hal timbulnya sensasisesak napas. Jadi, rangsang terhadap
kemoreseptor sentral maupun perifer akanmeningkatkan aktivitas eferen neuron medula. Aktivitas
ini akan diteruskan ke pusat yanglebih tinggi sehingga menimbulkan sensasi sesak napas. Karena itu
mereka menyimpulkanbahwa perubahan oksigenasi, dan konsentrasi ion H sendiri tidak langsung
menyebabkansensasi sesak napas
NADI LEMAH
Nadi radial yang biasa teraba lemah menunjukkan terjadinya syok. Syok sirkulasi dianggapsebagai
rangsang paling hebat dari hipofisis adrenalis sehingga menimbulkan akibat fisiologidanmetabolisme yang besar. Syok didefinisikan juga sebagai volume darah sirkulasi tidak adekuat yang
mengurangi perfusi, pertama pada jaringan non vital (kulit, jaringan ikat,tulang, otot) dan kemudian
ke organ vital (otak, jantung, paru-paru, dan ginjal).Keadaan syok akan melalui tiga tahapan mulai
dari tahap kompensasi (masih dapat ditanganioleh tubuh), dekompensasi (sudah tidak dapat
ditangani oleh tubuh), dan ireversibel (tidak dapat pulih)
Tahap kompensasiadalah tahap awal syok saat tubuh masih mampu menjaga fungsinormalnya. Tanda atau gejala yangdapat ditemukan pada tahap awal seperti kulitpucat,peningkatan denyut nadi r ingan, tekanan darahnormal, gelisah, dan pengisian pembuluh darah yang lama. Gejala-gejala pada tahap ini sulit untuk dikenali karena biasanyaindividu yang mengalami syok terlihat normal.
Tahap dekompensasiDimana tubuh tidak mampu lagi mempertahankan fungsi-fungsinya.Yang terjadi adalah tubuh akan berupaya menjaga organ-organ vital yaitu denganmengurangi aliran darah ke lengan, tungkai, dan perut dan mengutamakan aliran ke otak, jantung, dan paru. Tanda dan gejala yang dapat ditemukandiantaranya adalah rasa haus yanghebat, peningkatan denyut nadi, penurunan tekanan darah, kulit
dingin, pucat, serta kesadaranyang mulai terganggu.Tahap ireversibeldimanakerusakan organ yang terjadi telah menetap dan tidak dapatdiperbaiki. Tahap ini terjadi jikatidak dilakukan pertolongan sesegera mungkin, maka alirandarah akan mengalir sangat lambatsehingga menyebabkan penurunan tekanan darah dandenyut jantung. Mekanisme pertahanan tubuhakan mengutamakan aliran darah ke otak dan jantung sehingga aliran ke organ-organ seperti hatidan ginjal menurun. Hal ini yang menjadi penyebab rusaknya hati maupun ginjal. Walaupun dengan pengobatan
yang baik sekalipun,kerusakan organ yang terjadi telah menetap dan tidak dapat diperbaiki.
7/27/2019 mekanisme gejala modul 1.docx
http://slidepdf.com/reader/full/mekanisme-gejala-modul-1docx 3/3
Mekanisme cedera kepalaAkselerasi = benda bergerak ke kepala yang diam akibat pukulan lemparanDeselerasi = kepala membentur aspalDeformitas = perubahan bentuk dipengaruhi oleh kekuatan tengkorak Mekanisme trauma abdomenTrauma tajam = trauma abdomen dengan penentrasi ke dalam rongga peritonium contoh luka tembak Trauma tumpul = trauma abdomen tanpa penentrasi ke dalam rongga peritonium contoh : jatuh, pukulan, kecelakaan, ledakan
Kesadaran menurun jika terjadi: ± Gangguan pada ARAS (ascending reticular activating system) yang merupakansusunan penggalak kewaspadaan±