Mekanisme Berkemih

3
Mekanisme Berkemih Miksi atau berkemih merupakan sutu proses pengosongan kandung kemih, diatur oleh dua mekanisme : reflex berkemih dan control volunter. a. Refleks Berkemih Reflex berkemih terpicu ketika reseptor regang di dalam dinding kandung kemih terangsang. Kandung kemih pada orang dewasa dapat menampung hingga 250 sampai 400 ml urin sebelum tegangan di dindingnya mulai cukup menigkat untuk mengaktifkan reseptor regang. Semakin besar tegangan melebihi ukuran ini, semakin besar tingkat pengaktifan reseptor. Serat-serat aferen dari reseptor regang membawa impuls ke medulla spinalis dan akhirnya melalui antarneuron merangsang saraf parasimpatis untuk kandung kemih dan menghambat neuron motorik ke sfingter eksternus. Stimulasi saraf parasimpatis menyebabkan otot polos dinding kandung kemih (musculus detrusor vesicae) berkontraksi dan musculus sphinter vesicae dibuat relaksasi. Tidak ada mekanisme khusus yang dibutuhkan untuk membuka sfingter internus; perubahan bentuk kandung kemih selama kontraksi akan secara mekanis menarik terbuka sfinter internus. Secara bersamaan, sfingter eksternus melemas karena neuron-neuron motoriknya dihambat. Kini kedua sfingter terbuka dan urin terdorong melalui uretra oleh gaya yang ditimbulkan oleh kontraksi kandung kemih. Reflex berkemih ini, yang seluruhnya adalah reflex spinal, mengatur pengosongan kandung kemih pada bayi. Segera setelah kandung kemih terisi cukup untuk

description

mekanisme berkemih

Transcript of Mekanisme Berkemih

Page 1: Mekanisme Berkemih

Mekanisme Berkemih

Miksi atau berkemih merupakan sutu proses pengosongan kandung kemih, diatur oleh

dua mekanisme : reflex berkemih dan control volunter.

a. Refleks Berkemih

Reflex berkemih terpicu ketika reseptor regang di dalam dinding kandung kemih

terangsang. Kandung kemih pada orang dewasa dapat menampung hingga 250 sampai

400 ml urin sebelum tegangan di dindingnya mulai cukup menigkat untuk mengaktifkan

reseptor regang. Semakin besar tegangan melebihi ukuran ini, semakin besar tingkat

pengaktifan reseptor. Serat-serat aferen dari reseptor regang membawa impuls ke

medulla spinalis dan akhirnya melalui antarneuron merangsang saraf parasimpatis untuk

kandung kemih dan menghambat neuron motorik ke sfingter eksternus. Stimulasi saraf

parasimpatis menyebabkan otot polos dinding kandung kemih (musculus detrusor

vesicae) berkontraksi dan musculus sphinter vesicae dibuat relaksasi. Tidak ada

mekanisme khusus yang dibutuhkan untuk membuka sfingter internus; perubahan bentuk

kandung kemih selama kontraksi akan secara mekanis menarik terbuka sfinter internus.

Secara bersamaan, sfingter eksternus melemas karena neuron-neuron motoriknya

dihambat. Kini kedua sfingter terbuka dan urin terdorong melalui uretra oleh gaya yang

ditimbulkan oleh kontraksi kandung kemih. Reflex berkemih ini, yang seluruhnya adalah

reflex spinal, mengatur pengosongan kandung kemih pada bayi. Segera setelah kandung

kemih terisi cukup untuk memicu reflek, bayi secara otomatis berkemih (Sherwood,

2011).

b. Kontrol Volunter Berkemih

Selain memicu reflex berkemih, pengisian kandung kemih juga menyadarkan

yang bersangkutan akan keinginan untuk berkemih. Persepsi penuhnya kandung kemih

muncul sebelum sfingter eksternus secara reflex melemas, memberi peringatan bahwa

miksi akan segera terjadi. Akibatnya kontrol volunter berkemih yang dipelajari selama

toilet training pada masa anak-anak dini, dapat mengalahkan reflex berkemih sehingga

pengosongan kandung kemih dapat berlangsung sesuai keinginan yang bersangkutan dan

bukan ketika pengisian kandung kemih pertama kali mengaktifkan reseptor regang. Jika

waktu refleks miksi tersebut dinilai kurang sesuai untuk berkemih, maka yang

bersangkutan dapat dengan sengaja mencegah pengosongan kandung kemih dengan

mengencangkan sfingter eksternus dan diafragma pelvis. Impuls eksitatorik volunter dari

korteks serebri mengalahkan sinyal inhibitorik refleks dari reseptor regang ke neuron-

Page 2: Mekanisme Berkemih

neuron motorik yang terlibat (keseimbangan relative PPE dan PPI) sehingga otot-otot ini

tetap berkontraksi dan tidak ada urin yang keluar (Sherwood, 2011).

Berkemih tidak dapat ditahan selamanya. Karena kandung kemih terus terisi

maka sinyal refleks dari reseptor regang menigkat seiring waktu. Akhirnya, sinyal

inhibitorik refeleks ke neuron motorik sfingter eksternus menjadi sedemikian kuat

sehingga tidak lagi dapat diatasi oleh sinyal eksitatorik volunteer sehingga sfingter

melemas dan kandung kemih secara tak terkontrol mengosongkan isinya (Sherwood,

2011).

Berkemih juga dapat secara sengaja dimulai, meskipun kandung kemih tidak

teregang, dengan secara sengaja melemaskan sfingter eksternus dan diafragma pelvis.

Turunnya dasar panggul memungkinkan kandung kemih turun, yang secara simultan

menarik terbuka sfingter uretra internus dan meregangkan dinding kandung kemih.

Pengaktifan reseptor regang yang kemudian terjadi akan menyebabkan kontraksi

kandung kemih melalui refleks berkemih. Pengosongan kandung kemih secara sengaja

dapat dibantu oleh kontraksi dinding abdomen dan diafragma pernapasan. Peningkatan

tekanan intraabdomen yang ditimbulkannya menekan kandung kemih ke bawah untuk

mempermudah pengosongan (Sherwood, 2011).

DAPUS

Sherwood, Lauralee. 2011. Fisiologi Manusia : Dari Sel ke Sistem. Jakarta :

EGC.