Media Pertumbuhan Bibit Jamur

7
MEDIA PERTUMBUHAN BIBIT JAMUR Media PDA (Potato Dextose Agar) merupakan media yang berbahan baku ekstrak kentang, gula dektrosa, dan agar. Media PDA dapat diganti dengan media PSA (dekstrosa diganti dengan sugar, gula yang biasa kita konsumsi). PDA biasa dijual di toko kimia dalam bentuk bubuk siap pakai, harganya cukup mahal dan blia dibandingkan PSA tentu jauh terpaut. PDA biasa dipakai untuk penelitian mikrobiologi yang membutuhkan ketelitian dan kemurnian tinggi sedangkan PSA bersifat substitusi dari media PDA karena lebih murah, dapat digunakan, dan bersifat universal terhadap organisme mikroskopis. Biakan murni jamur atau yang biasa disebut F 0 adalah biakan yang terdiri atas satu spesies jamur yang ditumbuhkan dalam medium buatan. Medium buatan tersebut berfungsi sebagai medium pertumbuhan. Pada medium ini bibit jamur dapat tumbuh dan berkembangbiak. Bibit utama F 0 yang langsung diturunkan atau diambil dari spora jamur langsung sering disebut dengan PDA ,Dari satu botol PDA ini bisa menghasilkan sekitar 30 botol F 1 ,Dari satu botol F 1 bisa menghasilkan sekitar 50-70 botol F 2 Dari satu botol F 2 bisa menghasilkan 40 baglog jamur tiram putih. Kalau diurut, jika kita berhasil membuat satu saja botol bibit PDA jamur tiram putih.., kita bisa

Transcript of Media Pertumbuhan Bibit Jamur

Page 1: Media Pertumbuhan Bibit Jamur

MEDIA PERTUMBUHAN BIBIT JAMUR

Media PDA (Potato Dextose Agar) merupakan media yang berbahan baku

ekstrak kentang, gula dektrosa, dan agar. Media PDA dapat diganti dengan media

PSA (dekstrosa diganti dengan sugar, gula yang biasa kita konsumsi). PDA biasa

dijual di toko kimia dalam bentuk bubuk siap pakai, harganya cukup mahal dan blia

dibandingkan PSA tentu jauh terpaut. PDA biasa dipakai untuk penelitian

mikrobiologi yang membutuhkan ketelitian dan kemurnian tinggi sedangkan PSA

bersifat substitusi dari media PDA karena lebih murah, dapat digunakan, dan bersifat

universal terhadap organisme mikroskopis.

Biakan murni jamur atau yang biasa disebut F0 adalah biakan yang terdiri atas

satu spesies jamur yang ditumbuhkan dalam medium buatan. Medium buatan tersebut

berfungsi sebagai medium pertumbuhan. Pada medium ini bibit jamur dapat tumbuh

dan berkembangbiak. Bibit utama F0 yang langsung diturunkan atau diambil dari

spora jamur langsung sering disebut dengan PDA ,Dari satu botol PDA ini bisa

menghasilkan sekitar 30 botol F1 ,Dari satu botol F1 bisa menghasilkan sekitar 50-70

botol F2 Dari satu botol F2 bisa menghasilkan 40 baglog jamur tiram putih. Kalau

diurut, jika kita berhasil membuat satu saja botol bibit PDA jamur tiram putih.., kita

bisa menghasilkan 30 botol F1 untuk menjadi 1500 botol F2 yang bisa menghasilkan

60.000 baglog jamur tiram putih.

Page 2: Media Pertumbuhan Bibit Jamur

CARA MEMBUAT MEDIA PERTUMBUHAN BIBIT JAMUR

I. Bahan :

1. Kentang dalam kondisi baik.. mulus, tidak ada bintik banyak, tidak ada noda

busuk.. pokoknya yang paling bagus. Dibutuhkan 200 gram saja.

2. Dextrosa sebanyak 20gram. Dextrosa ini dapat dibeli di apotek, atau di toko

laboratorium. Harganya sekitar Rp.50.000 per kg. (substitusi : gula pasir dengan

takaran yang sama)

3. Agar powder.. pilih yang bening. Dibutuhkan sebanyak 20 gram saja. (substitusi :

agar batangan)

4. Air sebanyak 1 liter. Gunakan air steril, air destilasi. Bisa dengan membeli air

mineral kemasan yang kualitas baik.

5. Kapas steril dan plastik tutup secukupnya.

II. Langkah membuat cairan PDA :

1. Kupas dengan baik kentang, lalu potong berbentuk kubus kecil - kecil dengan

ukuran sekitar 1cm3. Timbang sehingga didapat sekitar 200 gram.

2. Cucilah kentang hingga bersih, lalu rebuslah kentang menggunakan air tadi

sebanyak 1 liter air selama kurang lebih 20 menit.

3. Ambillah air rebusan tadi dan saring sebersih mungkin masukkan ke gelas ukur,

dan tambah dengan air steril sehingga jumlah air menjadi pas 1 liter kembali.

4. Campurlah dalam cairan tadi 20 gram dextrose/gula pasir dan 20 gram agar powder

lalu aduk dengan merata dengan kecepatan normal sehingga benar-benar larut dengan

baik.

Page 3: Media Pertumbuhan Bibit Jamur

5. Campuran tadi adalah cairan PDA (atau PSA apabila dextrose diganti dengan

gula). Masukkan cairan ini di botol pipih setinggi 50-100 mm saja Lalu tutup dengan

menggunakan kapas steril dan kemudian tutup dengan plastik dan diberi karet hingga

benar-benar rapat.

Catatan : botol yang dipilih adalah botol pipih seperti bekas botol madu/ atau

botol whiski ukuran kecil. sebelumnya botol dibersihkan dan disteril dengan merebus

botol dengan air mendidih selama kurang lebih 10 menit. Memang dalam membuat

media ini, kebersihan, sterilisasi tempat, alat dan bahan adalah syarat utama dalam

menunjang keberhasilannya.

6. Setelah itu langkah selanjutnya adalah kita mensteril cairan PDA dalam botol tadi

menggunakan Autoclave selama kurang lebih 30menit-45menit dalam suhu 120

derajat C. Bagi kita yang mungkin kebanyakan tidak memiliki autoclave, bisa

menggunakana panci presto bertekanan. Lama sterilisasi media dalam panci presto

adalah setelah air dalam presto mendidih dan menghasilkan uap bertekanan yang

ditandai panci berbunyi, pertahankan kondisi ini selama kurang lebih 45menit-

60menit hingga yakin benar kondisi sudah steril betul..

7. Setelah itu, jangan langsung dibuka, biarkan mendingin hingga kurang lebih 37

derajat C. Keluarkan botol-botol tadi dan letakkan dalam posisi miring/tidur agar

cairan bisa melebar dengan tujuan memperbanyak area media. Catatan, pokoknya

dalam meletakkan tidur ini, jangan sampai cairan mencapai mulut botol.

Jika cairan PDA agar tadi sudah mengeras, barulah siap untuk di Inokulasikan

bibit yang didapat dari jamur langsung.

Page 4: Media Pertumbuhan Bibit Jamur

III. Langkah Inokulasi PDA :

a. Yang perlu disiapkan adalah :

1. Ruang inokulasi berupa tempat tertutup dan steril, kami membuatnya dengan kotak

dari kayu ukuran 0,7m x 2m x 0,5m, atasnya diberi kaca. Kondisi dalam dilapisi

dengan tripleks melamin putih agar bersih dan steril.

2. Jarum/gagang dari stainlesssteel

3. Bunsen atau kompor spirtus

4. Kapas steril

5. Pemantik api

6. Alkohol

7. gelas steril

b. Langkahnya adalah :

1. Semprot ruang inokulasi dengan alkohol hingga steril.. biarkan selama kurang

lebih 20 menit.

2. Masukkan semua alat ke dalamnya.

3. Siapkan dan masukkan botol-botol PDA

4. Siapkan pula jamurnya.. Pilih jamur yang baik, kondisi yang muda, tidak basah,

memiliki batang tunggal yang besar dan keras. kondisi yang putih bersih.

5. Nyalakan bunzen, lalu ambil jarum/ganggang stainless tadi dan panaskan ujung

ganggang tadi di api bunzen hingga panas dan berwarna merah. Ini gunanya untuk

mensterilkan dan membunuh kuman

Page 5: Media Pertumbuhan Bibit Jamur

6. Dinginkan ganggang dan letakkan pada gelas yang bersih dan steril.

7. Ambil jamur (sebelum inokulasi, semprot tangan dengan alkohol dengan merata

hingga benar2 steril juga) sobeklah jamur menurut arah panjangnya, letak spora yang

banyak kira-kira di dekat gagang tapi masih di tudungnya.

8. Menggunakan jarum/gagang tadi, ambil potongan kecil dari jamur seukuran kira-

kira 2-3mm2. Pastikan mengambilnya menggunakan ujung jarum yang sudah benar2

steril tadi dan tidak menyentuh bagian luar dari jarum.

9. Ambil botol PDA dan dekatkan dengan api bunzen, perlahan bukalah kapas (semua

proses harus dekat dengan api agar pasti kondisi free dari kuman dan bakteri), lalu

masukkan cuilan jamur tadi ke dalam botol PDA lalu segera tutup dengan kapas steril

tadi dan juga dengan plastik dan diberi karet.

10. Sekali lagi karena penting!! semua proses harus dekat dengan api bunzen.

Letakkan botol PDA yang sudah diinokulasi dengan jamur tadi di ruang yang

steril, bersih. Periksa terus terhadap kontaminasi. Jika berhasil, maka bisa dilihat

dalam waktu 3-4 hari saja yang diindikasikan dengan menyebarnya miselium putih di

permukaan agar PDA. Jika miselium sudah merata seluruhnya selama kurang lebih 7

hari-10 hari, maka PDA sudah siap untuk diinokulasikan ke botol F1.