Media Pertumbuhan Bibit Jamur
-
Upload
ratih-purbaningsih-widarmayanti -
Category
Documents
-
view
130 -
download
1
Transcript of Media Pertumbuhan Bibit Jamur
MEDIA PERTUMBUHAN BIBIT JAMUR
Media PDA (Potato Dextose Agar) merupakan media yang berbahan baku
ekstrak kentang, gula dektrosa, dan agar. Media PDA dapat diganti dengan media
PSA (dekstrosa diganti dengan sugar, gula yang biasa kita konsumsi). PDA biasa
dijual di toko kimia dalam bentuk bubuk siap pakai, harganya cukup mahal dan blia
dibandingkan PSA tentu jauh terpaut. PDA biasa dipakai untuk penelitian
mikrobiologi yang membutuhkan ketelitian dan kemurnian tinggi sedangkan PSA
bersifat substitusi dari media PDA karena lebih murah, dapat digunakan, dan bersifat
universal terhadap organisme mikroskopis.
Biakan murni jamur atau yang biasa disebut F0 adalah biakan yang terdiri atas
satu spesies jamur yang ditumbuhkan dalam medium buatan. Medium buatan tersebut
berfungsi sebagai medium pertumbuhan. Pada medium ini bibit jamur dapat tumbuh
dan berkembangbiak. Bibit utama F0 yang langsung diturunkan atau diambil dari
spora jamur langsung sering disebut dengan PDA ,Dari satu botol PDA ini bisa
menghasilkan sekitar 30 botol F1 ,Dari satu botol F1 bisa menghasilkan sekitar 50-70
botol F2 Dari satu botol F2 bisa menghasilkan 40 baglog jamur tiram putih. Kalau
diurut, jika kita berhasil membuat satu saja botol bibit PDA jamur tiram putih.., kita
bisa menghasilkan 30 botol F1 untuk menjadi 1500 botol F2 yang bisa menghasilkan
60.000 baglog jamur tiram putih.
CARA MEMBUAT MEDIA PERTUMBUHAN BIBIT JAMUR
I. Bahan :
1. Kentang dalam kondisi baik.. mulus, tidak ada bintik banyak, tidak ada noda
busuk.. pokoknya yang paling bagus. Dibutuhkan 200 gram saja.
2. Dextrosa sebanyak 20gram. Dextrosa ini dapat dibeli di apotek, atau di toko
laboratorium. Harganya sekitar Rp.50.000 per kg. (substitusi : gula pasir dengan
takaran yang sama)
3. Agar powder.. pilih yang bening. Dibutuhkan sebanyak 20 gram saja. (substitusi :
agar batangan)
4. Air sebanyak 1 liter. Gunakan air steril, air destilasi. Bisa dengan membeli air
mineral kemasan yang kualitas baik.
5. Kapas steril dan plastik tutup secukupnya.
II. Langkah membuat cairan PDA :
1. Kupas dengan baik kentang, lalu potong berbentuk kubus kecil - kecil dengan
ukuran sekitar 1cm3. Timbang sehingga didapat sekitar 200 gram.
2. Cucilah kentang hingga bersih, lalu rebuslah kentang menggunakan air tadi
sebanyak 1 liter air selama kurang lebih 20 menit.
3. Ambillah air rebusan tadi dan saring sebersih mungkin masukkan ke gelas ukur,
dan tambah dengan air steril sehingga jumlah air menjadi pas 1 liter kembali.
4. Campurlah dalam cairan tadi 20 gram dextrose/gula pasir dan 20 gram agar powder
lalu aduk dengan merata dengan kecepatan normal sehingga benar-benar larut dengan
baik.
5. Campuran tadi adalah cairan PDA (atau PSA apabila dextrose diganti dengan
gula). Masukkan cairan ini di botol pipih setinggi 50-100 mm saja Lalu tutup dengan
menggunakan kapas steril dan kemudian tutup dengan plastik dan diberi karet hingga
benar-benar rapat.
Catatan : botol yang dipilih adalah botol pipih seperti bekas botol madu/ atau
botol whiski ukuran kecil. sebelumnya botol dibersihkan dan disteril dengan merebus
botol dengan air mendidih selama kurang lebih 10 menit. Memang dalam membuat
media ini, kebersihan, sterilisasi tempat, alat dan bahan adalah syarat utama dalam
menunjang keberhasilannya.
6. Setelah itu langkah selanjutnya adalah kita mensteril cairan PDA dalam botol tadi
menggunakan Autoclave selama kurang lebih 30menit-45menit dalam suhu 120
derajat C. Bagi kita yang mungkin kebanyakan tidak memiliki autoclave, bisa
menggunakana panci presto bertekanan. Lama sterilisasi media dalam panci presto
adalah setelah air dalam presto mendidih dan menghasilkan uap bertekanan yang
ditandai panci berbunyi, pertahankan kondisi ini selama kurang lebih 45menit-
60menit hingga yakin benar kondisi sudah steril betul..
7. Setelah itu, jangan langsung dibuka, biarkan mendingin hingga kurang lebih 37
derajat C. Keluarkan botol-botol tadi dan letakkan dalam posisi miring/tidur agar
cairan bisa melebar dengan tujuan memperbanyak area media. Catatan, pokoknya
dalam meletakkan tidur ini, jangan sampai cairan mencapai mulut botol.
Jika cairan PDA agar tadi sudah mengeras, barulah siap untuk di Inokulasikan
bibit yang didapat dari jamur langsung.
III. Langkah Inokulasi PDA :
a. Yang perlu disiapkan adalah :
1. Ruang inokulasi berupa tempat tertutup dan steril, kami membuatnya dengan kotak
dari kayu ukuran 0,7m x 2m x 0,5m, atasnya diberi kaca. Kondisi dalam dilapisi
dengan tripleks melamin putih agar bersih dan steril.
2. Jarum/gagang dari stainlesssteel
3. Bunsen atau kompor spirtus
4. Kapas steril
5. Pemantik api
6. Alkohol
7. gelas steril
b. Langkahnya adalah :
1. Semprot ruang inokulasi dengan alkohol hingga steril.. biarkan selama kurang
lebih 20 menit.
2. Masukkan semua alat ke dalamnya.
3. Siapkan dan masukkan botol-botol PDA
4. Siapkan pula jamurnya.. Pilih jamur yang baik, kondisi yang muda, tidak basah,
memiliki batang tunggal yang besar dan keras. kondisi yang putih bersih.
5. Nyalakan bunzen, lalu ambil jarum/ganggang stainless tadi dan panaskan ujung
ganggang tadi di api bunzen hingga panas dan berwarna merah. Ini gunanya untuk
mensterilkan dan membunuh kuman
6. Dinginkan ganggang dan letakkan pada gelas yang bersih dan steril.
7. Ambil jamur (sebelum inokulasi, semprot tangan dengan alkohol dengan merata
hingga benar2 steril juga) sobeklah jamur menurut arah panjangnya, letak spora yang
banyak kira-kira di dekat gagang tapi masih di tudungnya.
8. Menggunakan jarum/gagang tadi, ambil potongan kecil dari jamur seukuran kira-
kira 2-3mm2. Pastikan mengambilnya menggunakan ujung jarum yang sudah benar2
steril tadi dan tidak menyentuh bagian luar dari jarum.
9. Ambil botol PDA dan dekatkan dengan api bunzen, perlahan bukalah kapas (semua
proses harus dekat dengan api agar pasti kondisi free dari kuman dan bakteri), lalu
masukkan cuilan jamur tadi ke dalam botol PDA lalu segera tutup dengan kapas steril
tadi dan juga dengan plastik dan diberi karet.
10. Sekali lagi karena penting!! semua proses harus dekat dengan api bunzen.
Letakkan botol PDA yang sudah diinokulasi dengan jamur tadi di ruang yang
steril, bersih. Periksa terus terhadap kontaminasi. Jika berhasil, maka bisa dilihat
dalam waktu 3-4 hari saja yang diindikasikan dengan menyebarnya miselium putih di
permukaan agar PDA. Jika miselium sudah merata seluruhnya selama kurang lebih 7
hari-10 hari, maka PDA sudah siap untuk diinokulasikan ke botol F1.