PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH …

27
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA BERBAGAI MEDIA TANAM BIBIT F0 DAN F1 RUSKIN ISKANDAR G111 11 360 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017

Transcript of PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH …

Page 1: PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH …

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH

(Pleurotus ostreatus) PADA BERBAGAI MEDIA TANAM BIBIT

F0 DAN F1

RUSKIN ISKANDAR

G111 11 360

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

Page 2: PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH …

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH

(Pleurotus ostreatus) PADA BERBAGAI MEDIA TANAM BIBIT

F0 DAN F1

SKRIPSI

Diajukan Untuk Menempuh Ujian Sarjana

Pada Program Studi Agroteknologi Departemen Budidaya Pertanian

Fakultas Pertanian

Universitas Hasanuddin

RUSKIN ISKANDAR

G111 11 360

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

Page 3: PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH …

iii

Page 4: PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH …

iv

Page 5: PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH …

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat

dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan

skripsi yang berjudul pertumbuhan dan produksi Jamur Tiram Putih (Pleurotus

ostreatus) Pada Berbagai Media Tanam Bibit F0 dan F1.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan dukungan dari beberapa pihak,

penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik,karena itu pada

kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih tulus kepada:

1. Ayahanda Iskandar dan Ibunda Darmia , yang telah membesarkan, mendidik,

penulis dengan kasih sayang yang tulus dan atas segala kesabaran, nasehat dan

jerih payah serta doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Dr. Ir. Muh. Farid Bdr, MP dan Dr. Ir. Nasaruddin, MS selaku pembimbing

yang telah meluangkan waktu, tenaga, kesabaran dan pikiran demi

membimbing penulis sejak awal penelitian hingga selesainya skripsi ini.

3. Nurfaida, SP, MSc, Dr. Ir. Fachirah Ulfa, MP, Dr. Hari Iswoyo, SP. MA.dan

Rahmansyah Dermawan, SP. MSi selaku penguji yang memberikan banyak

saran dan masukan kepada penulis sejak awal penelitian sampai selesainya

skripsi ini.

4. Terima kasih kepada sahabat sepenanggungan dan seperjuangan selama

menempuh jenjang strata 1 Anggerah Ruslan SP, Akbar Pirman SP, Jafaruddin

SP, Muhammad Fadli SP, Yosia Talagandeng SP, Andi Ayu Nurnawati, SP dan

Fatimah Arsyad, SP. yang telah banyak membantu selama proses penelitian

berlangsung hingga selesai.

5. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Sulaiman, SP, MP, Sitti Aisyah,

SP.MP, Muhammad Naim, SP. MP, Hamdani Muchtar, SP. MP, Andriyana

Gustam, SP. MP Nursalim Agriansyah, SP. MP , Indah Purnama Sari, SP,

Irmayani Kaharuddin SP, Nurul Megawati Ahmad, SP, Uswah Trywulan Syah

SP, Ahrani Akbar Fachri, SP, Baso Panguriseng, SP, Fatmawati SP, Syahrani

Syafitri, A. Dwie Mochammad Abduh. T, Muhammad Abidin, Muh. Arifuddin

Page 6: PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH …

vi

dan Dirgha Erlangga atas semua bantuan dan nasehat yang diberikan kepada

penulis hingga skripsi ini selesai.

6. Terima kasih kepada adinda agroteknologi 2012 dan 2013 yang telah membantu

selama proses penelitian berlangsung hingga selesai.

7. Terima kasih atas semangat, dukungan, doa dan komentar yang membangun

kepada teman-teman UKM Karate Do Unhas, AKTIVATOR 011 dan IMPS

Unhas, serta teman-teman HIMAGRO Unhas.

8. Kepada seluruh pihak yang telah memberikan semangat dan dukungan dari

awal penelitian sampai penyusunan skripsi.

Penulis berharap semoga apa yang terdapat dalam tugas akhir ini dapat

bermanfaat bagi yang membutuhkan. Hasbunallah wa ni’mal wakil.

Makassar, November 2017

Penulis

Page 7: PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH …

vii

RINGKASAN

RUSKIN ISKANDAR (G111 11 360). PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI

JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA BERBAGAI MEDIA

TANAM BIBIT F0 DAN F1. Dibimbing oleh NASARUDDIN dan MUH. FARID

BDR.

Jamur tiram merupakan komoditi yang mempunyai prospek sangat baik untuk

dikembangkan, baik untuk mencukupi pasaran dalam negeri yang terus meningkat

maupun untuk ekspor. Pembibitan jamur tiram banyak dilakukan dengan

menggunakan kultur jaringan yaitu dengan menggunakan media PDA, tetapi media

PDA tersebut memiliki harga yang cukup mahal dan sulit untuk didapatkan maka

perlu dilakukan penelitian untuk mendapatkan media alternatif. Penelitian

bertujuan untuk (1) mendapatkan media yang memberikan pertumbuhan miselium

yang lebih baik pada perbanyakan F0, (2) mendapatkan media yang memberikan

pertumbuhan miselium yang lebih baik pada perbanyakan F1 dan (3) mendapatkan

interaksi media F0 dan F1 yang memberikan pertumbuhan dan produksi yang lebih

baik. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium kultur jaringan, Fakultas Pertanian

Universitas Hasanuddin dan perumahan dosen Unhas Tamalanrea Makassar.

Penelitian ini berlangsung dari bulan maret sampai september 2016. Penelitian

dilaksanakan tiga tahap, tahap pertama menggunakan Rancangan Acak Kelompok

yang terdiri dari 3 perlakuan; tahap kedua dan ketiga menggunakan Rancangan

Faktorial dua Faktor Faktor pertama yaitu dua media tumbuh terbaik, faktor kedua

terdiri 2 taraf yaitu media jagung kuning (b1) dan media sebuk gergaji (b2) semua

tahap diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) media ubi

jalar putih memberikan perkembangan miselium tertinggi 9 cm dan lama miselium

tercepat 3 HST pada perbanyakan F0 di cawan petri; (2) media jagung memberikan

perkembangan miselium terbaik 9,81 dan lama miselium memenuhi botol 5,33 HST

pada perbanyakan F1 di botol; dan (3) interaksi jenis media ubi jalar dan jenis media

jagung memberikan lama miselium memenuhi baglog tercepat 4,67 MST dan benih

yang berasal media jagung pada botol memberikan bobot tubuh buah tertinggi 493

g.baglog-1 pada produksi jamur tiram.

Kata kunci : bibit jamur tiram, media ubi jalar, media jagung, media serbuk gergaji,

kentang.

Page 8: PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH …

viii

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ......................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xi

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ................................................................................ 1

1.2. Hipotesis ......................................................................................... 4

1.3. Tujuan Dan Kegunaan .................................................................... 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Klasifikasi dan Karakteristik Jamur................................................ 6

2.2. Kandungan dan Manfaat jamur Tiram Pleurotus sp....................... 7

2.3. Syarat Pertumbuhan Jamur Tiram Putih ......................................... 8

2.4. Siklus Hidup Jamur Tiram Putih Pluerotus sp. ............................. 11

2.5. Media Tumbuh Bibit Jamur Tiram ............................................... 12

2.5. kandungan Nutrisi dan Manfaat Ubi Jalar ..................................... 14

2.6. Kandungan Nutrisi dan Manfaat Kentang ..................................... 15

2.7. Kultur Jaringan .............................................................................. 16

BAB III. METODOLOGI

3.1. Tempat dan Waktu ......................................................................... 17

3.2. Alat dan Bahan .............................................................................. 17

3.3. Metode Penelitian .......................................................................... 18

3.4. Prosedur Kerja ............................................................................... 19

3.5. Parameter Pengamatan................................................................... 24

3.6. Analisis Data .................................................................................. 25

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil ............................................................................................... 26

4.2. Pembahasan ................................................................................... 31

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan .................................................................................... 36

5.2. Saran .............................................................................................. 36

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 37

LAMPIRAN .................................................................................................. 40

Page 9: PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH …

ix

DAFTAR TABEL

NO Halaman

Teks

1. Rata-rata lama miselium memenuhi cawan (HST) ................................. 27

2. Rata-rata lama miselium memenuhi botol (MST) ................................... 27

3. Rata-rata perkembangan miselium jamur pada botol 5 (MST) ............... 28

4. Rata-rata perkembangan miselium jamur pada baglog (MST) ............... 29

5. Rata-rata lama miselium jamur memenuhi baglog (MST) ..................... 29

6. Rata-rata bobot tubuh buah .................................................................... 30

Page 10: PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH …

x

DAFTAR GAMBAR

No Halaman

Gambar

1. Diameter perkembangan miselium cawan (cm) ...................................... 26

2. Denah Pengacakan F0 pada cawan Petri ................................................. 44

3. Denah Pengcakan F1 pada cawan botol dan Baglog .............................. 45

4. Perkembangan miselium 7 HST pada cawan .......................................... 46

5. Perkembangan miselium 14 HST pada cawan ........................................ 46

6. Perkembangan miselium 30 HST pada cawan ........................................ 46

7. Perkembangan miselium di botol 10 HST .............................................. 47

8. Perkembangan miselium di botol 20 HST .............................................. 47

9. Perkembangan miselium di botol 30 HST pada media jagung ............... 48

10. Perkembangan miselium di botol 30 HST pada media serbuk gergaji .. 48

11. Perkembangan miselium di baglog ......................................................... 49

12. Penampilan jamur sebelum dipanen........................................................ 50

13. Penimbangan bobot jamur....................................................................... 51

Page 11: PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH …

xi

DAFTAR LAMPIRAN TABEL

NO Halaman

Lampiran

1. Sidik ragam perkembangan miselium pada cawan ........................................ 41

2. Sidik ragam lama miselium memenuhi cawan .............................................. 41

3. Sidik ragam lama miselium botol .................................................................. 41

4. Sidik ragam perkembangan miselium umur 5 MST ...................................... 42

5. Sidik ragam lama miselium memenuhi botol ................................................ 42

6. Sidik ragam perkembangan miselium memenuhi baglog .............................. 42

7. Sidik ragam lama miselium memenuhi baglog .............................................. 42

8. Sidik ragam bobot tubuh buah ....................................................................... 43

Page 12: PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jamur tiram merupakan salah satu tanaman hortikultura yang sudah mulai

dikenal masyarakat karena memiliki protein yang tinggi dan rendah lemak serta

memiliki manfaat yang sangat baik bagi kesehatan tubuh manusia.

Jamur tiram putih ( Pleurotus ostreatus ) atau white mushroom ini

merupakan salah satu jenis jamur edible yang paling banyak dan populer di

budidayakan serta saring dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Jamur tiram

merupakan jenis jamur yang awalnya tumbuh secara alami pada batang-batang

pohon yang telah mengalami pelapukan di daerah hutan (Soenanto, 2000).

Di Indonesia merupakan komoditi yang mempunyai prospek sangat baik

untuk dikembangkan, baik untuk mencukupi pasaran dalam negeri yang terus

meningkat maupun untuk ekspor, sebab masyarakat sudah mulai mengerti nilai gizi

jamur tiram putih ataupun coklat. Jamur tiram putih disebut juga dengan jamur kayu

karena jamur tersebut tumbuh pada media kayu lapuk. Jamur tiram putih memiliki

tubuh buah berwarna putih dengan tudung membentuk setengah lingkaran besar

atau menyerupai cagkang dan tangkai terletak di tepi tudung. Jamur ini tumbuh baik

selama musim hujan, suhu optimum yang bagus untuk pertumbuhan dan

pembentukkan tubuh buah adalah 25̊C, walaupun jamur ini tumbuh di daerah

subtropis dan daerah beriklim sedang, daerah tropis juga membantu pertumbuhan

jamur dengan lingkungan sesuai. Sejalan dengan kebutuhan manusia terhadap

kebutuhan jamur tiram untuk konsumsi ataupun untuk bahan obat, namun dengan

Page 13: PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH …

2

ketergantungan masyarakat terhadap ketersediaan yang ada di alam kebutuhan

tersebut akan sulit untuk terpenuhi mengingat jamur tiram sangat terbatas

pertumbuhannya di alam, oleh karena itu, beberapa jenis jamur tiram sedikit demi

sedikit mulai dibudidayakan.

Menurut DEPTAN (2015) produksi jamur tiram 2011 sampai 2015 berturut

turut 45.854 ton/tahun, 40.886 ton/tahun, 40.564 ton/tahun, 37.410 ton/tahun,

29.989 ton/tahun, dari data tersebut membuktikan bahwa produksi setiap tahunnya

mengalami penurunan sedangkan permintaan terus meningkat dan ekspor jamur

2015 sebesar 274.004 kg/tahun. Ini juga membuktikan bahwa produksi jamur masih

kurang sehingga ekspor masih kurang, sehingga dibutuhkan peningkatan produksi

pertahunya, dengan asumsi kenaikan pasar sekitar 5% per tahun, maka kebutuhan

jamur tiram untuk wilayah Indonesia akan naik menjadi 21.900 ton/tahun. Padahal

kemampuan petani untuk menyediakannya baru sekitar 10.000- 12.500 ton/tahun.

Dari informasi di atas sudah jelas bahwa prospek budidaya akan jamur tiram putih

ini sangat baik dikembangkan dengan teknik yang sederhana (Piryadi, 2013).

Terbatasnya produksi jamur tiram di Indonesia disebabkan oleh beberapa

faktor penghambat, salah satunya adalah kurangnya penyediaan bibit jamur yang

berkualitas atau bibit yang bermutu, Dan mahalnya media bibit yang berada di

pasaran. Bibit jamur tiram yang baik adalah bibit jamur tiram yang di hasilkan dari

kultur jaringan murni dan terbebas dari kontaminasi lingkungan sekitar. Sterilisasi

media merupakan salah satu proses yang sangat penting dalam pembuatan bibit

jamur tiram. Sterilisasi media kultur diharapkan mampu meminimalisasi terjadinya

kontaminasi pada media kultur jaringan.

Page 14: PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH …

3

Budidaya jamur tiram putih sudah banyak dikembangkan di Indonesia

namun masih banyak kendala dalam budidayanya diantaranya adalah masalah

pembibit, karena produksi jamur tiram tergantung pada sumber dan kualitas

bibitnya, makin bagus bibit yang digunakan maka produksi jamur tirampun akan

bagus. Sejalan dari hal tersebut kebanyakan masyarakat menggunakan bibit yang

kurang berkualitas sehingga produksinya tidak terlalu bagus.

Secara umum, perbanyakan bibit jamur tiram dilakukan dengan

menggunakan metode kultur jaringan dengan media PDA (Potato Dextrose Agar).

Akan tetapi, bahan utama media PDA seperti kentang memiliki harga yang

terbilang cukup mahal. Untuk itu, perlu adanya alternatif pengganti bahan kentang

yang murah dan memberikan pertumbuhan miselium yang bagus.

Bahan baku yang dapat menggantikan kentang adalah ubi jalar, ubi jalar

memiliki kandungan karbohidrat dan memiliki nutrisi yang cukup tinggi yang

hampir sama dengan kentang sehingga memungkingkan digunakan sebagai media

untuk pertumbuhan jamur. Karren (2017) menyatakan Ubi jalar merupakan salah

satu kandungan sari ubi jalar putih segar dalam tiap 100 gram yaitu mengandung

99-27 g karbohidrat, vitamin B1 0,27-22,5 mg, vitamin C 0,24-0,4 mg dan protein

4-8 g, sehingga dapat menjadi sumber nutrisi untuk pertumbuhan miselium jamur.

Selain media tanam pada tahapan F0 yang berpengaruh madia tanam pada

tahap F1 juga sangat berpengaruh karena pada tahap F1 jamur tiram menyukai

media yang memiliki kandungan karbohidrat yang cukup dan lignin yang sedikit,

media yang disukai berupa biji-bijian atau serbuk gergaji yang memiliki lignin

sedikit.

Page 15: PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH …

4

Berdasarkan uraian di atas maka dilakukan penelitian mengenai

Pertumbuhan Dan Produksi Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Pada Berbagai

Media Tanam Bibit F0 Dan F1. Melalui penelitian ini diharapkan dapat diperoleh

kombinasi media yang cocok untuk setiap media tanam dengan harapan dapat di

peroleh bibit tanaman yang berkualitas dalam jumlah yang banyak dan waktu yang

relative singkat dengan mengefisiensikan biaya produksi.

1 .2 Hipotesis

1. Terdapat satu media yang memberikan pertumbuhan miselium jamur

tiram yang lebih baik pada perbanyakan (F0).

2. Terdapat satu media yang memberikan pertumbuhan miselium jamur

tiram yang lebih baik pada perbanyakan (F1).

3. Terdapat interaksi jenis media (F0) dan jenis media (F1) yang

memberikan pertumbuhan dan produksi jamur tiram yang lebih baik.

Page 16: PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH …

5

1.3 Tujuan Dan Kegunaan

Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah

1. Untuk mendapatkan media yang memberikan pertumbuhan miselium jamur

tiram yang lebih baik pada perbanyakan (F0)

2. Untuk mendapatkan media yang memberikan pertumbuhan miselium jamur

tiram yang lebih baik pada perbanyakan (F1)

3. Untuk mendapatkan interaksi media (F0) dan (F1) yang memberikan

pertumbuhan dan produksi jamur tiram yang lebih baik.

Kegunaan dari penelitian ini yaitu dapat menjadi sarana informasi mengenai

pertumbuhan dan produksi putih jamur tiram (Pleurotus ostreatus) dengan berbagai

media tanam F0 dan F1.

Page 17: PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH …

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi dan Karakteristik Jamur

Menurut Tjitrosoepomo (2009) Klasifikasi jamur tiram adalah sebagai

berikut:

Regnum : Plantae

Divisio : Thallophyta

Subdivisio : Fungi

Classis : Eumycetes

Subclassis : Basidiomycetes

Ordo : Agaricales

Familia : Agaricaceae

Genus : Pleurotus

Species : Pleurotus sp

Jamur tiram dalam bahasa Yunani disebut Pleurotus, artinya bentuk

samping atau posisi menyamping antara tangkai dengan tudung, sedangkan sebutan

tiram, karena bentuk atau badan buahnya menyerupai kulit tiram (cangkang

kerang). Jamur tiram yang merupakan jenis jamur kayu ini, awalnya tumbuh secara

alami pada batang-batang pohon yang telah mengalami pelapukan, umumnya

mudah dijumpai di daerah-daerah hutan (Riyanto, 2010).

Tudung jamur tiram berbentuk agak membulat, lonjong dan melengkung

seperti cangkang tiram. Jamur tiram mempunyai tudung berdiameter 4-15 cm atau

lebih, berbentuk seperti tiram, cembung kemudian menjadi rata atau kadang-kadang

Page 18: PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH …

7

membentuk corong, permukaan licin, agak berminyak ketika lembab, tetapi tidak

lengket, warna bervariasi dari putih sampai abu-abu, atau coklat tua (kadang-

kadang kekuningan pada jamur dewasa). Jamur tiram berdaging tebal, berwarna

putih, dan lunak pada bagian yang berdekatan dengan tangkai. Sporanya putih

sampai ungu muda berukuran 7-9 x 3-4 µ, berbentuk lonjong, dan licin (Meisetyani,

2006).

Menurut Riyanto (2010) terdapat beberapa jenis jamur tiram yang sering

dibudidayakan petani, antara lain Jamur tiram putih Pleurotus ostreatus warna

tubuh buah putih, Jamur tiram coklat Pleurotus abalonus warna tubuh buah

kecokelatan dan Jamur tiram kuning Pleurotus sp warna tubuh kuning. Jamur

termasuk organisme eukariota, dan sebagian besar adalah eukariota multiseluler.

jamur adalah organisme unik yang umumnya berbeda dari eukariota lainnya

ditinjau dari cara memperoleh makanan, organisasi struktural, pertumbuhan dan

reproduksi (Campbell dkk.2003).

2.2 Kandungan dan Manfaat Jamur Tiram Pleurotus sp.

Jamur tiram putih merupakan jenis jamur kayu yang memiliki kandunggan

nutrisi lebih tinggi dibandingkan dengan jenis jamur kayu lainnya. Jamur tiram

putih mengandung protein, lemak, fosfor, besi, thiamin, dan riboflavin lebih tinggi

di bandingkan jenis jamur lain (Gusnimar, 2011). Jenis vitamin di dalam jamur

adalah vitamin B1, B2, Niasin, biotin, dan vitamin C (Nurjihadinnisa, 2015). Jamur

tiram telah di ketuhuio manfaatnya secara luas, baik untuk bahan makanan maupun

obat-obatan, (Achmad, dkk., 2009).

Page 19: PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH …

8

Jamur tiram merupakan sumber protein nabati yang rendah kolesterol

sehingga dapat mencegah penyakit darah tinggi (hipertensi) dan aman bagi mereka

yang rentan terhadap serangan jantung. Kandungan asam folatnya (vitamin B-

kompleks) yang tinggi dapat meyembuhkan anemia dan sebagai anti tumor,

mencegah dan menanggulangi kekurangan gizi dan sebagai obat kekurangan zat

besi, serta baik juga di konsumsi oleh ibu hamil dan menyusui (Riyanto, 2010).

Ekstrak jamur tiram putih mempunyai kemampuan membentuk interferon yang

berfungsi sebagai anti virus atau mekanisme pertahanan terhadap virus dan

penyakit serta memiliki kemampuan untuk menurunkan kadar kolesterol dalam

tubuh manusia (Steviani, 2011).

2.3. Syarat Pertumbuhan Jamur Tiram Putih

Nutrisi lengkap yang di perlukan oleh jamur tiram antara lain karbohidrat,

(selulosa, hemiselulosa dan lignin), protein (urea), lemak, mineral (CaCO3 dan

CaSO4), dan Vitamin. Kayu sengon yang pada umumnya di gunakan sebgai media

jamur tiram mengandung selulosa (49,40%), hemiselulosa (24,59%), lignin

(26,8%), abu (0,60%), dan selika (astuti, 2013). Jamur dapat tumbuh pada bahan

lain yang mengandung selulosa dengan nilai C/N>50, menurut Zadrazil dalam

Shifiriah, dkk., (2012). Jamur tiram putih tumbuh pada tempat-tempat yang cukup

mengandung karbon dalam bentuk karbohidrat dan cukup mengandung nitrogen

dalam bentuk garam amonium yang akan di ubah menjadi protein (Shifiriah, dkk.,

2012).

Jamur tiram dapat memanfaatkan bahan lignoselulosa dengan kisaran yang

luas, seperti jerami padi sisa gergajian kulit coklat, amplas tebu, pulp kopi, dan

Page 20: PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH …

9

batang-batang kapas (Herliyana, 2013). Menurut Achmad (2009) jamur tiram dapat

tumbuh dan berkembang pada berbagai macam kayu di sembarang tempat. Jamur

tiram merupakan tumbuhan hiterotrofit yang mana hidupnya tergantung pada

kondisi lingkungan tempat tumbuh. Faktor lingkungan yang mempengaruhi

pertumbuhan jamur adalah suhu kelembapan, pencahayaan, tingkat keasaman (pH),

sirkulasi udara yang baik, kadar air, ketinggian tempat dan air aerasi.

2.3.1 Suhu Udara dan Kelembaban

Budidaya jamur tiram suhu udara memegang peranan yang penting untuk

mendapatkan pertumbuhan badan buah yang optimis. Umumnya suhu yang optimal

untuk pertumbuhan jamur tiram, dibedakan dalam dua fase yaitu fase inkubasi yang

memerlukan suhu udara berkisar antara 22-28 0C dengan dan fase pembentukan

tubuh buah memerlukan suhu udara antara 16 – 22 0C (widyastuti, 2008).

Umumnya, jamur ini bisa tumbuh pada suhu 24-28 0C. Suhu tersebut akan

menghasilkan pertumbuhan jamur tiram yang optimal dan jika suhu diatas 300C

maka pertumbuhan jamur akan terhambat. (Nurjihadinnisa, 2015).

a. Pencahayaan

Ruangan pada rumah jamur harus redup, dan kadar pencahayaan yang

sesuai adalah 30%. Kadar cahaya yang terlalu tinggi dan cahaya matahari langsung

menyebabkan jamur mudah kering dan tidak segar, untuk meredupkan ruangan kita

bisa melapisi dinding kandang dengan menggunakan plastik mulsa (Wiardani,

2010).

Page 21: PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH …

10

b. Tingkat Kemasaman (pH)

Tingkat kemasaman media sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan

jamur tiram. Miselium jamur bisa tumbuh optimal dalam keadaan gelap dengan

kondisi asam (Ph 5,5 – 6,5), jika perlu pH terlalu tinggi maka pertumbuhan jamur

akan terganggu. (Nurjihadinnisa, 2015).

c. Sirkulasi Udara yang Baik

Miselium memberikan udara yang cukup untuk bernafas dan selanjutnya

untuk tumbuh menjadi bakal jamur. Sirkulasi udara yang tidak baik, akan membuat

jamur tumbuh menjadi kerdil dan mudah terserang oleh hama penyakit. (Wiardani,

2010).

d. Kadar air

Kadar air berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan miselium

jamur. Miselium akan tumbuh optimal pada media dengan kadar air sekitar 65%

jika terlalu tinggi maka jamur bisa busuk dan akhirnya mati, tetapi jika kadar air

terlalu rendah akan menghambat pertumbuhan jamur (Nurjihadinnisa, 2015).

e. Ketinggian Tempat

Jamur tiram dapat dibudidayakan pada ketinggian berkisar 0-1000 meter di

atas permukaan laut, tapi jamur tiram yang paling ideal adalah dari 200-800 meter

di atas permukaan laut yang penting keadaan udara di dalam ruangan tetap menjadi

sejuk (Warisno, 2010).

f. Aerasi

Pertumbuhan miselium membutuhkan kandungan karbondioksida tinggi

sekitar 15-20% dari volume udara, namun jika kandungan tersebut terlalu tinggi

Page 22: PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH …

11

akan terjadi gangguan pertumbuhan, sehingga bentuk tudung jamur akan lebih kecil

dari tangkainya (Nurjihadinnisa, 2015).

2.4. Siklus Hidup Jamur Tiram Pleurotus sp.

Pertumbuhan dan perkembangan jamur tiram putih menurut Volk dalam

Nurjihadinnisa (2015) yaitu :

a. Perkecambahan Spora

Jamur tiram termasuk dalam Subclassis Basidiomycetes. Spora terdapat

dalam basidiospora yang terletak secara eksternal pada sel berbentuk gada yang

disebut basidia. Basidiospora terletak pada lapisan hymenium yang menyelubungi

lamella. Spora akan jatuh terbawa oleh aliran udara akibat pengaruh gravitasi

setelah lepas dari stigma. Proses ini didukung oleh letak tubuh buah dan lamella.

Sebagian besar spora jamur memiliki “germ pore” bentuk tonjolan ke arah dalam

pada salah satu ujung sebuah spora. Germ spora merupakan tempat kecambah

pertama kali muncul berupa miselium haploid yang disebut hifa.

b. Pertumbuhan Miselium

Miselium merupakan hifa yang saling membelit membentuk massa benang

yang cukup besar. Fungsi miselium adalah untuk menyerap air, nutrisi, dan bahan

organic dari media untuk memacu pertumbuhan jamur. Masa pertumbuhan

miselium membutuhkan kelembapan udara antara 65%-70% dengan suhu 250 –

300C. keadaan yang ruangan yang gelap akan mengoptimalkan pertumbuhan

miselium.

Page 23: PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH …

12

2.5 Media Tumbuh bibit Jamur Tiram

Bibit jamur tiram diproduksi (dibuat) melalui tahap-tahap pembiakan. Tahap

Pertama adalah pembiakan spora (basidiospora) yang dihasilkan oleh basidium.

Tahap ini dilakukan melalui kultur jaringan, tahap ini adalah benang-benang jamur

(miselium) yang disebut turunan pertama (F0) (Djarijah, 2001).

Tahap Kedua adalah pembiakan miselium F1. Pembiakan tahap ini

merupakan perbanyakan miselium hasil pembiakan tahap pertama. Hasil

pembiakan tahap kedua ini disebut F2. Pembiakan tahap ketiga merupakan

perbanyakan miselium hasil pembiakan tahap kedua. Sedangkan pembiakan tahap

ketiga merupakan perbanyakan miselium tahap kedua sehingga diperoleh bibit

jamur siap tanam (Djarijah, 2001).

2.5.1 Media PDA

PDA (Potato Dextrose Agar) adalah media yang umum untuk pertumbuhan

jamur di laboratorium karena memiliki pH yang rendah (pH 4,5 sampai 5,6)

sehingga menghambat pertumbuhan bakteri yang membutuhkan lingkungan yang

netral dengan pH 7,0, dan suhu optimum untuk pertumbuhan antara 25-30 °C

(Cappucino, 2014).

2.5.2 Kentang

F0 kentang adalah tahapan yang menghasilkan biakan murni dalam

pembibitan F0 biasanya menggunakan media agar PDA dengan bahan kentang,

karena kentang memiliki kandungan menunjukkan setiap 100 gram kentang

mengandung karbohidrat 85,6 g, protein 0,3 g, dan lemak 0,1 g (Samadi, 2007).

Page 24: PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH …

13

2.5.3 Ubi Jalar Putih

Ubi jalar putih adalah salah satu jenis varietas dari ubi jalar yang

dimanfaatkan sebagai bahan pangan. Kandungan karbohidrat pada ubi jalar putih

dapat dimanfaatkan menjadi nutrisi pertumbuhan miselium jamur. Pemanfaatan ubi

jalar putih selama ini masih terbatas dan umumnya digunakan sebagai bahan

pangan saja. Berdasarkan Direktorat Gizi DepKes RI dalam Soedarsono (2014),

menyatakan bahwa ubi jalar putih mengandung protein 1,8 g, kadar air 68,50 g dan

karbohidrat 27,90 g, sehingga ubi jalar putih ini dapat digunakan sebagai media

alternatif PDA untuk pertumbuhan miselium jamur.

2.5.4 Ubi Jalar Kuning

Ubi jalar kuning dapat digunakan sebagai media pertumbuhan miselium

jamur karena mengandung banyak nutrisi untuk tumbuh seperti

karbohidrat,protein,lemak dan air. Kandungan zat pada ubi jalar kuning yaitu

karbohidrat 95,41% ; protein 0,65% ; kadar air 11,04% ; kadar abu 0,48%

(Liur,2014) dapat di manfaatkan sebagai media alternative PDA dalam bentuk

perlakuan ekstrak.

2.5.5 Serbuk Gergaji

Bahan media tumbuh jamur tiram putih adalah serbuk gergaji kayu yang

mengandung zat yang dapat memacu pertumbuhan seperti karbohidrat, serat, dan

lignin. Zat yang dapat menghambat pertumbuhan jamur yaitu getah dan minyak

atsiri (Setiagama, 2014). Serbuk gergaji banyak digunakan sebagai media bibit

jamur tiram karena resiko kontaminasinya rendah. Tetapi nutrisi yang terdapat pada

serbuk gergaji lebih rendah daripada media jagung (Suharjo, 2014).

Page 25: PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH …

14

2.5.6 Jagung

Jagung memiliki keunggulan sebagai media untuk bibit F1, diantaranya

pertumbuhan miselium bibit lebih cepat karena jagung mengandung glukosa tinggi

dan kualitas bibit lebih baik karena media yang digunakan murni jagung, reaksi

pertumbuhan miselium pada tahapan beglog akan lebih cepat dan kuat,

kekurangannya media jagung lebih rentan terhadap kontaminasi dan sulit memilih

jagung yang berkualitas. Media jagung utuh kekuranganya nutrisi yang terkandung

lambat diserap oleh bibit jamur (Suharjo, 2014).

2.6 Kandungan Nutrisi dan Manfaat Ubi Jalar

Ubi jalar merupakan sumber karbohidrat dan sumber kalori (energi) yang

cukup tinggi. Kandungan karbohidrat ubi jalar menduduki peringkat keempat

setelah padi, jagung, dan ubikayu. Ubi jalar juga merupakan sumber vitamin dan

mineral sehingga cukup baik untuk memenuhi gizi dan kesehatan masyarakat.

Vitamin yang terkandung dalam ubi jalar adalah vitamin A (beta karoten), vitamin

C, thiamin (vitamin B1), dan riboflavin (vitamin B2). Sedangkan mineral yang

terkandung dalam ubi jalar adalah zat besi (Fe), fosfor (P), kalsium (Ca) dan

natrium (Na). Kandungan gizi lainnya yang terkandung dalam ubi jalar adalah

protein, lemak, serat kasar, dan kalori. Keistimewaan ubi jalar dalam hal kandungan

gizi terletak pada kandungan beta karoten yang cukup tinggi dibanding dengan

tanaman pangan lainnya. Kandungan beta karoten ubi jalar mencapai 7100 lu.

Dengan demikian, ubi jalar sangat baik digunakan untuk pertumbuhan muselium

jamur di cawan. (Putra, 2013).

Page 26: PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH …

15

2.7 Kandungan Nutrisi dan Manfaat Kentang

Umbi kentang mengandung sedikit lemak dan kolesterol, namun mengandung

karbohidrat, sodium, serat diet, protein, vitamin C, kalsium,zat besi dan vitamin B6

,sebagai sumber energi, kentang juga mengandungserat makanan (sampai 3,3%),

asam askorbat (sampai 42 mg/100 g), kalium (sampai 693,8mg/100 g), karotenoid

total (sampai dengan 2700 mcg/100 g), dan fenol antioksidan seperti asam

klorogenat (hingga 1570 mcg/100 g) dan polimer, dan anti-nutrisi seperti α-solanin

(0,001- 47,2 mg/100 g), dan jumlah protein yang lebih rendah (0,85-4,2%), asam

amino, mineral dan vitamin lain, dan komponen bioaktif. Kandungan kentang

sangat baik untuk pertumbuhan muselium jamur tiram putih pada media cawan.

(Simek 1980).

Berikut merupakan manfaat nutrisi kentang, (Hani, 2012):

a. Kaya akan serat, walaupun kentang dianggap sebagai salah satu sumber

karbohidrat, namun di sisi lain kentang juga kaya akan serat. Oleh karena

itu serat kentang disarankan sebagai menu alternative karbohidrats untuk

baik pertumbuhan muselium jamur tiram.

b. kentang adalah sumber serat yang baik untuk pembuatan media , maka

kentang juga dapat bermanfaat bagi sistem pencernaan . Kandungan

vitamin B6 di dalamnya juga dapat membantu pertumbuhan muselium

jamur.

c. kentang memiliki kandungan pati sebesar 66,3% sehingga kentang dapat

bermanfaat sebagai sumber nutrisi untuk pertumbuhan miselium jamur

tiram dan jamur merang.

Page 27: PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH …

16

d. kentang kaya akan zat besi dan tembaga yang baik untuk pertumbuhan

muselium jamur .

e. Mamfaat sember Ekstrak air kentang sangat baik untuk pertumbuhan

muselium jamur tiram dalam cawan.

2.8 Kultur Jaringan

Pembuatan kultur murni dilakukan melalui tiga tahap yaitu pembuatan

media agar, pemilihan induk tanaman, dan isolasi (Cahyana et al., 1999). Media

yang digunakan untuk pembuatan kultur murni adalah potatoes dextrose agar

(PDA). Penggunaan PDA karena kualitasnya sudah mengalami standarisasi

(Cahyana et al., 1999). Pembuatan media PDA ini sangat penting, karena jika tidak

dilakukan dengan hati-hati dapat mengakibatkan terjadinya kontaminasi. PDA

yang telah jadi dapat disimpan di pendingin dan media PDA yang didinginkan dapat

bertahan hingga lama. Bibit jamur tiram putih dikembangkan melalui kultur

jaringan. Ada dua teknik yang digunakan, yaitu dengan menggunakan spora jamur

tiram putih dan potongan tipis tangkai jamur tiram. Namun, penggunaan spora

jamur tiram kurang diminati oleh petani, karena jamur yang dihasilkan akan dapat

berubah sifat atau karakter dari induknya.

Agar diperoleh bibit jamur yang berkualitas, maka harus dipilih induk

tanaman yang bersifat unggul (Cahyana et al., 1999). Jamur yang dijadikan eksplan

pada tempat Praktik Umum adalah jamur tiram yang sudah tua atau yang sudah

mekar penuh. Media yang digunakan dalam pengulturan adalah media

PDA. Pengulturan pada media PDA dilakukan selama 20 hari dan diperoleh F0.