Mazhab Imam Maliki Kelompok 1 Asli

25
MAZHAB IMAM MALIKI TUGAS KELOMPOK Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Agama KELOMPOK 1 Achmad Chaerudin (13130456) Agy Kurniansyah (13 Asdiyan Akbar (13131180) Dimas (13 Ilyas Koedyaningrat (13130358) Junaedi Abdullah (13131351) Lucky Prasetyo (13130579) Maulana (13131072) Najib (13131352) Nur Fadhilah (13130346) Yasin (13131235) Jurusan Teknik Komputer Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika Jakarta 2013

Transcript of Mazhab Imam Maliki Kelompok 1 Asli

Page 1: Mazhab Imam Maliki Kelompok 1 Asli

MAZHAB IMAM MALIKI

TUGAS KELOMPOK

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Agama

KELOMPOK 1

Achmad Chaerudin (13130456)

Agy Kurniansyah (13

Asdiyan Akbar (13131180)

Dimas (13

Ilyas Koedyaningrat (13130358)

Junaedi Abdullah (13131351)

Lucky Prasetyo (13130579)

Maulana (13131072)

Najib (13131352)

Nur Fadhilah (13130346)

Yasin (13131235)

Jurusan Teknik Komputer

Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika

Jakarta

2013

Page 2: Mazhab Imam Maliki Kelompok 1 Asli

i

Page 3: Mazhab Imam Maliki Kelompok 1 Asli

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT. Karena berkat

rahmat, hidayah dan inayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah “Mazhab

Imam Maliki” tepat pada waktunya. Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan

kepada Nabi Muhammad SAW.

Sehubungan dengan pembuatan makalah ini, penyusun mengucapkan

terima kasih atas kerja sama nya kepada;

1. Ibu Dessy Suryani S.Sos.I selaku dosen mata kuliah “Pendidikan

Agama”,

2. Teman-teman di kelompok 1 dan pihak lain yang tidak bisa penyusun

sebutkan satu persatu.

Tetapi, penyusun yakin bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.

Untuk itu, koreksi dan saran aktif-positif para pembaca makalah sangat penyusun

harapkan sebagai bahan perbaikan. Dan penyusun berharap, semoga makalah yang

sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Jakarta, Oktober 2013

Penyusun

Page 4: Mazhab Imam Maliki Kelompok 1 Asli

ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................... i

Daftar Isi ............................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................... 1

I.1 Latar Belakang .......................................................... 1

I.2 Rumusan Masalah ..................................................... 2

I.3 Tujuan Penulisan ...................................................... 3

I.4 Manfaat ...................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN ............................................................. 4

II.1 Pengertian Mazhab ................................................... 4

II.2 Silsilah Imam Maliki ................................................ 5

II.3 Riwayat Pendidikan ................................................. 7

II.4 Kitab yang Dihasilkan ............................................. 8

II.5 Pengikut ................................................................... 10

II.6 Mazhab ..................................................................... 13

II.6.1 Dasar Hukum .................................................. 13

II.6.2 Contoh Perbedaan Ijtihad Imam Maliki

dengan Imam Lainnya .................................... 15

BAB III PENUTUP ...................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 20

Page 5: Mazhab Imam Maliki Kelompok 1 Asli

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Di dalam agama islam terdapat sumber hukum yang wajib kita taati, sumber

hukum tersebut berasal dari Al-Qur’an dan Hadist, selain itu ada sumber hukum

lainnya yang berasal dari pendapat para ulama yang dinamakan dengan ijtihad yang

berasal dari mazhab mereka sendiri. Secara garis besar mazhab yang di akui oleh

umat islam diantaranya;

1. Mazhab Maliki;

2. Mazhab Hanafi;

3. Mazhab Hambali, dan

4. Mazhab Syafi’i.

Perkembangan mazhab tersebut sangat pesat dikarenakan beberapa faktor,

diantaranya :

1. Pendapat mereka dibukukan, tidak seperti ulama salaf;

2. Adanya murid yang menyebarkan, mempertahankan, membela

pendapat mereka, dan

3. Adanya kecenderungan jumhur ulama yang menyarankan agar

keputusan yang diambil oleh hakim harus berasal dari suatu mazhab

sehingga dalam berpendapat, tidak adanya dugaan yang negatif karena

mengikuti hawa nafsu dalam mengadili

Mazhab mulai muncul pada masa awal periode “Tabi’in” (dinasti

Umayyah), sebagai jawaban dalam memahami hukum-hukum syariah serta dalam

Page 6: Mazhab Imam Maliki Kelompok 1 Asli

2

merespon persoalan-persoalan baru yang muncul sebagai akibat semakin luasnya

wilayah kekuasaan Islam.

Salah satu mazhab besar yang diakui umat islam adalah Mazhab Maliki

yang diimami oleh imam Malik bin Anas Abi Amir al Ashbahi, dengan julukan

Abu Abdillah atau imam Maliki. Iman Malik hafal Al-Quran dan hadist-hadist

Rasulullah SAW.

Maka dari itu, dalam makalah ini penyusun mencoba untuk memberikan

sedikit informasi tentang Imam Maliki. Baik itu biografinya, penetapan hukumnya,

mazhabnya dan juga sebaran pengikutnya.

I.2 Rumusan Masalah

Sebelum sampai kepada pembahasan, terlebih dahulu penyusun tentukan

pokok permasalahan sebagai tolak ukur agar pembahasan tidak melebar dan

menyimpang. Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut;

1. Bagaimana silsilah dari Imam Maliki;

2. Bagaimana riwayat pendidikannya;

3. Apa saja kitab yang sudah dikarangnya;

4. Bagaimana sebaran pengikutnya; dan

5. Bagaimana ketetapan hukum dalam mazhab nya.

I.3 Tujuan Penulisan

Secara umum tujuan dari penyusunan makalah ini adalah memberikan

informasi agar kita semua (khususnya pembaca makalah);

1. Mengetahui dan memahami silsilah dari Imam Malik;

Page 7: Mazhab Imam Maliki Kelompok 1 Asli

3

2. Mengetahui dan memahami riwayat pendidikan Imam Malik;

3. Mengetahui dan memahami kitab yang telah dikarangnya;

4. Mengetahui dan memahami peta persebaran pengikutnya;

5. Mengetahui dan memahami ketetapan hukum dan mazhabnya.

Secara khusus, tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi

salah satu tugas mata kuliah “Pendidikan Agama”.

I.4 Manfaat

Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah memberikan informasi

kepada para pembaca berupa pengetahuan tentang silsilah keluarga dari Imam

Maliki, riwayat pendidikan, kitab, pengikut dan ketetapan hukum yang dimilikinya.

Sehingga ketetapan hukumnya itu dapat dikenali dan dibedakan di antara Mazhab

mazhab lainnya

Page 8: Mazhab Imam Maliki Kelompok 1 Asli

4

BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Pengertian Mazhab

Kata mazhab berasal dari bahasa Arab yaitu isim makan (kata benda

keterangan tempat) dari akar kata dzahab (pergi) (Al-Bakri, I‘ânah ath-Thalibin,

I/12). Jadi, mazhab itu secara bahasa artinya “tempat pergi”, yaitu jalan (ath-tharîq)

(Abdullah, 1995: 197; Nahrawi, 1994: 208). Secara terminologis pengertian

mazhab menurut Huzaemah Tahido Yanggo, adalah pokok pikiran atau dasar yang

digunakan oleh imam mujtahid dalam memecahkan masalah, atau mengistinbatkan

hukum Islam.

Sedangkan menurut istilah ushul fiqih, mazhab adalah kumpulan pendapat

mujtahid yang berupa hukum-hukum Islam, yang digali dari dalil-dalil syariat yang

rinci serta berbagai kaidah (qawâ’id) dan landasan (ushûl) yang mendasari pendapat

tersebut, yang saling terkait satu sama lain sehingga menjadi satu kesatuan yang

utuh (Nahrawi, 1994: 208; Abdullah, 1995: 197). Menurut Muhammad Husain

Abdullah(1995:197), istilah mazhab mencakup dua hal: (1) sekumpulan hukum

hukum Islam yang digali seorang imam mujtahid; (2) ushul fikih yang menjadi jalan

(tharîq) yang ditempuh mujtahid itu untuk menggali hukum-hukum Islam dari dalil-

dalilnya yang rinci.

Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani menegaskan dua unsur mazhab ini dengan

berkata, “Setiap mazhab dari berbagai mazhab yang ada mempunyai metode

penggalian (tharîqah al-istinbâth) dan pendapat tertentu dalam hukum-hukum

syariat.” (Asy-Syakhshiyah Al-Islamiyah, II/395)

Page 9: Mazhab Imam Maliki Kelompok 1 Asli

5

II.2 Silsilah Imam Maliki

Imam Malik lahir di Madinah, daerah negeri Hijaz. Julukan beliau Abu

Abdillah (setelah beliau mempunyai putra bernama abdullah), dan nama lengkap

beliau Malik bin Anas bin Malik bin Abu ‘Amir bin ‘Amr bin Al Harits bin

Ghaiman bin Khutsail bin ‘Amr bin Al Harits Al Himyari Al Ashbahi Al Madani.

Beliau diberi gelar Syaikhul Islam, Hujjatul Ummah, Mufti Al Haramain (Mufti

dua tanah suci) dan Imam Daarul Hijrah. Beliau adalah seorang dari keturunan

bangsa Arab dari dusun Dzu Ashbah, sebuah dusun di kota Himyar dari jajahan

negeri Yaman.

Sedangkan mengenai masalah tahun kelahiranya terdapat perbedaan

riwayat. Al-Yafii dalam kitabnya Thabaqat fuqoha meriwayatkan bahwa imam

malik dilahirkan pada 94 H (712 M). Ibn Khalikan dan yang lain berpendapat

bahawa imam malik dilahirkan pada 95 H. Sedangkan, Imam al-Dzahabi

meriwayatkan imam malik dilahirkan 90 H. Imam Yahya bin Bakir meriwayatkan

bahwa ia mendengar imam malik berkata "aku dilahirkan pada 93 H". Inilah riwayat

yang dianggap paling benar (menurut al-Sam'ani dan ibn farhun). Imam Malik jatuh

sakit pada hari ahad dan menderita sakit selama 22 hari kemudian 10 hari setelah

itu ia wafat. sebagian meriwayatkan imam Malik wafat pada 14 Rabiul awwal 179

H. Sahnun meriwayatkan dari abdullah bin nafi’:” imam malik wafat pada usia 87

tahun” ibn kinanah bin abi zubair, putranya yahya dan sekretarisnya hubaib yang

memandikan jenazah imam Malik. Imam Malik dimakamkan di Baqi’

Pada masa Imam Maliki dilahirkan, pemerintahan islam ada ditangan

kekuasaan Sulaiman bin Abdul Malik. Pada tahun yang sama wafat sahabat Nabi

Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu, pelayan Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi

Page 10: Mazhab Imam Maliki Kelompok 1 Asli

6

Wasallam. Perlu dijelaskan bahwa, nama Anas bin Malik bukanlah Anas bin Malik

yang pernah menjadi sahabat dan khadam Nabi kita Muhammad SAW. Karena

Anas bin malik ini adalah bin Nadhar bin Dhamdham bin Zaid Al Khazrajy,

adapun yang dimaksud Anas bin Malik (ayah bagi imam Malik) itu adalah bin Abi

Amir bin Amr bin Al Harits bin sa’ad bin Auf bin Ady bin Malik bin Yazid. Ayah

beliau, Anas adalah seorang ulama besar dari kalangan Tabi’in. Ibu beliau bernama

‘Aliyah bintu Syariik Al Adziyyah. Paman-paman beliau bernama Abu Suhail

Nafi’, Uwais, Ar Rabi’, An Nadhar, semuanya putra Abu ‘Amr sahabat Rasulullah

SAW.

Abu Amir berasal dari kota Yaman, pindah ke Madinah dimasa Nabi

Muhammad SAW. Dengan tujuan berhijrah dari negerinya karena hendak

mengikuti dakwah islam di Madinah yang sedang berkembang, Abu Amir pada

waktu menjadi sahabat Nabi SAW. Adalah termasuk seorang sahabat yang setia,

dan sewaktu waktu ia ikut serta menjadi tentara untuk bertempur melawan musuh

di kala terjadi peperangan Badr yang besar.

Adapun nama ibu Imam Maliki adalah St. Al Aliyah binti Syuraik bin

Abdurrahman bin Syuraik Al Azadiyah. Menurut beberapa riwayat yang termaktub

dalam kitab-kitab tarikh bahwa imam Maliki ketika dalam kandungan rahim ibunya

adalah dalam waktu kurang lebih dua tahun

Kemudian pada masa sesudah beliau menjadi seorang alim besar dan

terkenal di mana-mana pada dengan ijtihadnya, dengan pengetahuannya tentang

hukum-hukum keagamaan diakui dan diikuti oleh sebagian kaum muslimin, beliau

mulai dikenal dengan sebutan “Mazhab Imam Maliki”.

Page 11: Mazhab Imam Maliki Kelompok 1 Asli

7

II. 3 Riwayat Pendidikan

Imam Malik adalah seorang yang mulia, baik hati dan suka belajar ilmu

pengetahuan. Pelajaran pertama yang ia pelajari adalah Al-Qur’an dan kemudian

mempelajari Hadist Nabi SAW. Sebagai seorang ahli Hadist ia sangat menjunjung

tinggi Hadist, sebelum belajar Hadist ia berwudu’ dulu dan memakai alat

sembahyang. Imam Maliki terdidik di kota Madinah dalam dalam suasana yang

meliputi para sahabat, para tabi’in, para anshar, para cerdik –pandai dan para ahli

hukum agama. Beliau terdidik di tengah-tengah mereka itu sebagai seorang anak

yang cerdas, cepat dan kuat dalam menerima pelajaran, setia dan teliti.

Adapun guru beliau yang pertama ialah Imam Abdul Rahman bin Harmaz,

seorang alim besar di kota Madinah pada masa itu, beliau berguru kepada Imam ini

agak lama dan bergaul dengan erat serta bertempat tinggal di rumahnya sampai

beberapa tahun, dan tidak ada guru beliau yang bergaul erat sampai lama, selain

dari Imam Abdur Rahman bin Hamzah. Ketika beliau hendak mempelajari ilmu

fiqih dengan sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya, beliau lalu belajar kepada

seorang alim besar ahli fiqih di Madinah pada masa itu, yang terkenal dengan nama

Rabi’ah ar-Ra’yi. Beliau ini wafat pada tahun 136 Hijriah, dan ketika beliau hendak

mempelajari ilmu hadits, beliau lalu belajar kepada Imam Nafi’ Maulana Ibnu

Umar, beliau ini wafat pada tahun 117 hijriah, dan beliau berguru juga kepada Imam

Ibnu Syaibah Az Zuhry. Beliau ini wafat pada tahun 124 hijriah.

Para guru beliau, selain daripada empat orang yang tersebut diatas, banyak

sekali bahkan sampai berpuluh orang. Diantaranya adalah Imam Ibrahim bin Abi

Ablah Al-Uqaily, wafat pada tahun 152 H, Imam Ja’far bin Muhammad bin Ali,

wafat pada tahun 148 H , Imam Isma’il bin Abi Hakim Al Madany wafat pada

Page 12: Mazhab Imam Maliki Kelompok 1 Asli

8

tahun 130 H , Imam Tsaur bin Zaid Ad Daily, wafat pada tahun 135 H, Imam

Humaid bin Abi Humaid Abi Humaid At Taw’wil, wafat pada tahun 143 H, imam

Daud bin Hashin Al-Amawy, wafat pada tahun 135 H , Imam Hamid bin Qais Al

A’raj, wafat pada tahun 139 H, Imam Zaid bin Aslam Al Madany, tahun 136 H,

Imam Zaid bin Abi Anisah, wafat pada tahun 135 H, Imam Salim bin Abi Umayyah

Al Qurasyy, wafat pada tahun 129 H. Inilah diantara para guru Imam Maliki, yang

dari antara mereka itu hingga kini masih tercatat dalam kitab-kitab hadits sebagai

perawi hadits. Dari sepanjang riwayat, jumlah guru beliau yang utama itu tidak

kurang dari 700 orang, dan di antara yang sekian banyaknya itu ada 300 orang yang

tergolong ulama tabi’in.

II.4 Kitab Yang Dikarang

Karya-karya dari Imam Malik sangatlah banyak, tetapi yang paling terkenal

adalah kitab Al Muwaththa, dan kitab Al Mudawanah Al-Qubra. Dalam

penyusunan kitab Al Muwaththa ia menghabiskan waktu 40 tahun, selama waktu

itu, ia menunjukan kepada 70 ahli fiqh Madinah. Al-Muwaththa berarti ‘yang

disepakati’ atau ‘tunjang’ atau ‘panduan’ yang membahas tentang ilmu dan hukum-

hukum agama Islam. Al-Muwaththa merupakan sebuah kitab yang berisikan hadits-

hadits yang dikumpulkan oleh Imam Malik serta pendapat para sahabat dan ulama-

ulama tabiin. Kitab ini lengkap dengan berbagai problem agama yang merangkum

ilmu hadits, ilmu fiqh dan sebagainya. Semua hadits yang ditulis adalah sahih

kerana Imam Malik terkenal dengan sifatnya yang tegas dalam penerimaan sebuah

hadits. Dia sangat berhati-hati ketika menapis, mengasingkan, dan membahas serta

menolak riwayat yang meragukan. Dari 100.000 hadits yang dihafal beliau, hanya

Page 13: Mazhab Imam Maliki Kelompok 1 Asli

9

10.000 saja diakui sah dan dari 10.000 hadits itu, hanya 5.000 saja yang disahkan

sahih olehnya setelah diteliti dan dibandingkan dengan al-Quran

Kitab tersebut menghimpun 100.000 hadits, dan yang meriwayatkan Al

Muwaththa’ lebih dari seribu orang, karena itu naskahnya berbeda-beda dan

seluruhnya berjumlah 30 naskah, tetapi yang terkenal hanya 20 buah. Dan yang

paling masyur adalah riwayat dari Yahya bin Yahyah al Laitsi al Andalusi al

Mashmudi. Sejumlah ‘Ulama berpendapat bahwa sumber sumber hadits itu ada

tujuh, yaitu Al Kutub as Sittah ditambah Al Muwaththa’. Ada pula ulama yang

menetapkan Sunan ad Darimi sebagai ganti Al Muwaththa’. Ketika melukiskan

kitab besar ini, Ibn Hazm berkata,” Al Muwaththa’ adalah kitab tentang fiqh dan

hadits, aku belum mnegetahui bandingannya.

Hadits-hadits yang terdapat dalam Al Muwaththa’ tidak semuanya Musnad,

ada yang Mursal, mu’dlal dan munqathi. Sebagian ‘Ulama menghitungnya

berjumlah 600 hadits musnad, 222 hadits mursal, 613 hadits mauquf, 285 perkataan

tabi’in, disamping itu ada 61 hadits tanpa penyandaran, hanya dikatakan telah

sampai kepadaku” dan “dari orang kepercayaan”, tetapi hadits hadits tersebut

bersanad dari jalur jalur lain yang bukan jalur dari Imam Malik sendiri, karena itu

Ibn Abdil Bar an Namiri menentang penyusunan kitab yang berusaha

memuttashilkan hadits hadits mursal , munqathi’ dan mu’dhal yang terdapat dalam

Al Muwaththa’ Malik. Kitab Al Muwattha merupakan kitab hadits dan fiqih yang

disusun oleh Imam Malik bin Anas, merupakan salah satu dari Kutubut Tis'ah

(sembilan kitab hadits utama di kalangan Sunni)

Page 14: Mazhab Imam Maliki Kelompok 1 Asli

10

Kitab al-Muwaththa' karya Imam Malik ini adalah kitab yang berisikan

hadits - hadits Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam, perkataan (atsar) para

sahabat, fatwa para tabi'in. (Tanwir al-Hawalik hal 8, as-Suyuthi). Kedudukan Al-

Muwaththa' didalam ilmu hadits, tingkatnya dibawah Shahih al-Bukhari dan Shahih

Muslim. Bahkan Imam asy-Syafi'i berkata : "Kitab yang paling shahih setelah al-

Qur'an adalah Muwaththa' Imam Malik." (Ulum al-Hadits hal 14, Ibnu ash-Shalah

rahimahullah).

Sedangkan kitab Al Mudawwanah Al Qubro adalah kitab yang berisi fatwa-

fatwa dan jawaban Imam Malik atas berbagai persoalan. Kitab lain yang dijadikan

rujukan pengikutnya (Mazhab Maliki) adalah Bidayatul Mujtahid wa Nihaayatul

Muqtashid (karya Ibnu Rusyd), Matan al-Risalah fi al-Fiqh al-Maliki (karya Abu

Muhammad Abdullah bin Zaid), Ashl al-Madarik Syarh Irsyad al-Masalik fi Fiqh

al-Imam Malik (karya Shihabuddin Al-Baghdadi), dan Bulgah al-Salik li Aqrab al-

Masalik (karya Syekh Ahmad As-Sawi).

II.5 Pengikut

Dalam usia muda, Imam Malik telah menguasai banyak ilmu. Kecintaannya

kepada ilmu menjadikan hampir seluruh hidupnya diabdikan dalam dunia

pendidikan. Tidak kurang empat khalifah, mulai dari Al Mansur, Al Mahdi, Hadi

Harun, dan Al Ma'mun, pernah jadi murid Imam Malik. Ulama besar, Imam Abu

Hanifah dan Imam Syafi'i pun pernah menimba ilmu dari Imam Malik. Belum lagi

ilmuwan dan para ahli lainnya. Menurut sebuah riwayat disebutkan murid terkenal

Imam Malik mencapai 1.300 orang. Ciri pengajaran Imam Malik adalah disiplin,

ketenteraman, dan rasa hormat murid kepada gurunya. Prinsip ini dijunjung tinggi

Page 15: Mazhab Imam Maliki Kelompok 1 Asli

11

olehnya sehingga tak segan-segan ia menegur keras murid-muridnya yang

melanggar prinsip tersebut. Pernah suatu kali Khalifah Mansur membahas sebuah

hadits dengan nada agak keras. Sang imam marah dan berkata, ''Jangan melengking

bila sedang membahas hadits Nabi.''

Beliau mempunyai seorang penulis, namanya Habib, untuk menuliskan

catatan beliau dan membacakan pengajaran-pengajaran beliau kepada orang

banyak. Tidak seorang juga dari antara yang mengunjungi majelis beliau yang

berani mendekati tempat beliau duduk, dan tidak ada pula yang berani melihat

catatannya, karena dari hebatnya pribadi beliau dan menghormati kepada beliau 7

dimajelisnya. Dan apabila si Habib (penulis beliau) bersalah dalam menuliskannya,

maka seketika itu beliau membenarkannya.

Banyak sekali para penuntut ilmu meriwayatkan hadits dari imam Malik

ketika beliau masih muda belia. Disini kita kategorikan beberapa kelompok yang

meriwayatkan hadits dari beliau, diantaranya;

Guru-guru beliau yang meriwayatkan dari imam Malik, diantaranya;

1. Muhammad bin Muslim bin Syihab Az Zahrani

2. Yahya bin SA’id Al Anshari

3. Paman beliau, Abu Sahl Nafi’ bin Malik

Dari kalangan teman sejawat beliau adalah;

1. Ma’mar bin Rasyid

2. Abdul Malik bin Juraij

3. Imam Abu Hanifah, An Nu’man bin Tsabit

Page 16: Mazhab Imam Maliki Kelompok 1 Asli

12

4. Syu’bah bin al Hajaj

5. Sufyan bin Sa’id Ats Tsauri

6. Al Laits bin Sa’d

Orang-orang yang meriwayatkan dari imam Malik setelah mereka adalah;

1. Yahya Bin Sa’id Al Qaththan

2. Abdullah bin Al Mubarak

3. Abdurrahman bin Mahdi

4. Waki’ bin al Jarrah

5. Imam Muhammad bin Idris Asy Syafi’i.

Sedangkan yang meriwayatkan Al Muwaththa` banyak sekali, diantaranya;

1. Abdullah bin Yusuf At Tunisi

2. Abdullah bin Maslamah Al Qa’nabi

3. Abdullah bin Wahb al Mishri

4. Yahya bin Yahya Al Laitsi

5. Abu Mush’ab Az Zuhri

Mazhab Maliki pernah menjadi mazhab resmi di Mekah, Madinah, Irak,

Mesir, Aljazair, Tunisia, Andalusia (kini Spanyol), Marokko, dan Sudan. Kecuali

di tiga negara yang disebut terakhir, jumlah pengikut mazhab Maliki kini menyusut.

Mayoritas penduduk Mekah dan Madinah saat ini mengikuti Mazhab Hanbali. Di

Iran dan Mesir, jumlah pengikut Mazhab Maliki juga tidak banyak. Hanya Marokko

saat ini satu-satunya negara yang secara resmi menganut Mazhab Maliki. Penganut

Page 17: Mazhab Imam Maliki Kelompok 1 Asli

13

mazhab Maliki sekitar 15% umat Muslim, kebanyakan di Afrika Utara dan Afrika

Barat.

II.6. Mazhab

II.6.1 Dasar Hukum

Imam Maliki mempunyai kesamaan dengan Imam Abu Hanafi, ia adalah

seorang yang taat ibadah, rajin, sungguh-sungguh dan senang mempelajari ilmu. Ia

adalah seorang ulama besar dalam Ilmu Hadist dan terkadang kalau meriwayatkan

sebuah fatwa ia sangat memperhatikan dan sangat hati-hati sekali.

Imam Malik ini adalah ahli fiqih dan ahli hadis Madinah. Ia sangat lurus

dalam mengeluarkan hukum hukum dan memilih jalan yang lurus dalam

mengeluarkan hukum-hukum dan memilih jalan yang ia wajibkan untuk dirinya

sebagai landasan berpikir dan fiqihnya. Oleh karena itu, yang dijadikannya sebagai

sumber pertama untuk fiqihnya ialah Al Quran. Untuk membantunya memahami

Al Quran, ia mengaitkannya dengan dengan pengetahuan yang luas tentang hadis

dan sunnah.

Adapun sumber fiqih dan penentuan syariat yang kedua diambil dari Sunnah

Nabi saw. Sunnah adalah penerang hukum hukum Al Quran. Penjelas lafal-lafalnya

dan penfsik keputusan-keputusan yang ada didalamnya, yang membutuhkan

penjelasan dan keterangan. Imam Malik sering berhujjah dengan ayat ayat yang

mulia, yang menjelaskan perintah berpegang terhadap sunnah Nabi saw, seperti

firman Allah “apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang

Page 18: Mazhab Imam Maliki Kelompok 1 Asli

14

dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah.

Sesungguhnya Allah Amat keras hukumannya.(QS Al-Hasyr:7) “Sesungguhnya

telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu….”(QS Al-

Ahzab:21) “Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga

mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan,

kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap

putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.”(QS An-

Nisa:65). Dalam hal ini, Imam Malik sering membaca subuah syair yang berbunyi,

“Sebaik baik perkara din (agama) adalah yang bersumber dari sunnah dan sejelek

jeleknya perkara din (agama) adalah perbuatan-perbuatan baru yang (bid’ah)”

Sumber ketiga Imam Malik adalah perkataan sahabat karena mereka adalah

orang orang yang paling dekat dengan Rasulullah saw. Hidup dan semua aktivitas

mereka sangat erat hubungannya dengan beliau. Mereka mendengar perkataan

beliau dan menyaksikan perbuatan perbuatan beliau dan mendengar sabda sabda

beliau. Mereka adalah murid murid beliau, belajar di depan beliau. Dalam hal ini

Imam Malik tidak membedakan antara sahabat-sahabat Muhajirin dan Anshar.

Sumber ke empat fiqih Imam Malik adalah Ijma’, yaitu keputusan yang

disepakati oleh para fuqaha dan ulama. Adapun sumber ke lima dalam fiqihnya

adalah perbuatan perbuatan yang diamalkan oleh penduduk Madinah karena

mereka adalah keturunan yang menyertai Rasulullah saw.

Alasan yang lain adalah karena hukum hukum umum itu menetap di suatu

tempat untuk beberapa generasi. Jika tidak mendapatkan Nash atau dalil yang dekat,

Imam Malik menetapkan fiqihnya dengan kias (pengambilan hukum dengan

analogi), istihsan (pengambilan hukum dengan menyimpan dari suatu kias ke kias

Page 19: Mazhab Imam Maliki Kelompok 1 Asli

15

lain yang lebih kuat), ‘urf (pengambilan hukum dari kebiasaan atau adat yang

diterima akal), saddudz-dzara-I (pengambilan hukum dengan menghentikan

perkara yang sebenarnya diperbolehkan tetapi membawa kemudharatan), dan al-

mashalih al-mursalah (pengambilan hukum suatu perkara yang tidak ada usul yang

menerangkannya, tetapi ada suatu arti yang memberitahukan suatu hukum yang

bertentangan dengan akal

II.6.2 Contoh Perbedaan Ijtihad Imam Maliki dengan Imam Lainnya

Perbedaan pendapat dalam lapangan hukum islam merupakan sebuah hasil

penelitian (ijtihad), hal ini tidak perlu dipandang sebagai faktor yang melemahkan

kedudukan hukum Islam, akan tetapi sebaliknya bisa memberikan kelonggaran

kepada orang banyak sebagaimana yang disampaikan oleh Nabi pada sebuah hadis

اةیرعش������ال ةالس������رال ى������ف ىقھیب������ال ھ������اور) ةمح������ر ىتم������ا فلت������خ )

Yang maksudnya : “Perbedaan pendapat di kalangan umatku adalah rahmat” (HR.

Baihaqi dalam Risalah Asy’ariyyah)

1. Tentang Thaharah (bersuci), contoh Air Dua Kullah, Semua mazhab

sepakat, bahwa apabila air berubah warna, rasa, dan baunya karena

bersentuhan dengan najis, maka air itu menjadi najis, baik sedikit atau

banyak, bermata air ataupun tidak bermata air, muthlaq atau pun mudhaf.

Apabila air itu berubah karena melewati bau-bauan tanpa bersentuhan

dengan najis, misalnya ia berada di samping bangkai lalu udara dari bangkai

itu bertiup membawa bau kepada air itu, maka air itu hukumnya tetap

suci.Apabila air bercampur dengan najis, sedangkan air itu tidak berubah

sifatnya, maka Imam Malik berkata berdasarkan suatu riwayat: Air itu

Page 20: Mazhab Imam Maliki Kelompok 1 Asli

16

bersih, sedikit atau banyak. Sedang mazhab yang lain, berpendapat: Jika

air itu sedikit menjadi najis, dan jika banyak tetap suci. Meskipun demikian,

mereka berbeda pendapat dengan ukuran banyak sedikitnya.

2. Sisa Binatang: Ada dua kelompok binatang, yaitu yang terbang dan yang

tidak terbang. Masing-masing kelompok itu dibagi menjadi dua, yaitu yang

dagingnya dimakan dan yang dagingnya tidak dimakan. Kelompok binatang

terbang yang dagingnya tidak dimakan misalnya burung ring dan elang

(Maliki menghalalkan keduanya dimakan). Binatang tidak terbang yang da-

gingnya dimakan misalnya lembu dan kambing dan yang dagingnya tidak

dimakan misalnya serigala, dan kucing (Maliki menghalalkan keduanya

untuk dimakan). Ada beberapa pendapat dari masing-masing mazhab

tentang sisa binatang-binatang tersebut. Syafi’i berkata: Semua sisa

termasuk kotoran merpati, burung ciak dan ayam, hukumnya najis. Kotoran

unta dan kotoran kambing najis. Kotoran kuda, bagal, dan lembu, semuanya

najis. Hanafi berkata: Sisa-sisa binatang yang tidak terbang seperti unta dan

kambing adalah najis. Adapun binatang terbang jika ia buang air besar di

udara, seperti merpati dan burung ciak sisanya suci; jika buang air besar di

bumi seperti ayam dan angsa maka sisanya najis. Hambali dan Syafi’i

berkata: Sisa-sisa binatang yang dagingnya dimakan hukumnya suci;

sedangkan sisa-sisa binatang yang darahnya mengalir dan dagingnya tidak

dimakan hukumnya najis, baik yang terbang maupun tidak.

3. Dalam berwudhu, Mengusap Kepala. Imam Hambali: Wajib mengusap

semua kepala dan dua telinga. Sedangkan mandi, menurut Hambali adalah

cukup sebagai pengganti dari mengusap, dengan syarat melewatkan kedua

Page 21: Mazhab Imam Maliki Kelompok 1 Asli

17

tangannya di atas kepala. Maliki; Wajib mengusap semua kepala tanpa

telinga. Hanafi: Wajib mengusap seperempat kepala, tetapi cukup dengan

memasukkan kepala ke dalam air atau menuangkan air di atas

kepalanya. Syafi’i: Wajib mengusap sebagian kepala, sekalipun sedikit.

Tetapi cukup dengan membasahi atau menyiram sebagai pengganti dari

mengusap. Tertib, Tertib ini berdasarkan keterangan ayat, yaitu: Dimulai

dari muka, lalu dua tangan, lalu kepala, lalu dua kaki. Ia wajib sekaligus

syarat sahnya wudhu, menurut Syafi’i dan Hambali. Tetapi menurut

Imam Hanafi dan Maliki: Tidak wajib tertib, dan boleh dimulai dari dua

kaki dan berakhir di muka.

4. Meninggalkan Sholat. Para ulama mazhab berbeda pendapat tentang

hukum orang yang meninggalkan shalat karena malas dan meremehkan, dan

ia meyakini bahwa shalat itu wajib. Syafi’i, Maliki dan Hambali: Harus

dibunuh. Hanafi: la harus ditahan selama-lamanya, atau sampai ia shalat

5. Waktu sholat subuh. Waktu Shubuh, yaitu terbitnya fajar shadiq sampai

terbitnya matahari, menurut kesepakatan semua ulama mazhab kecuali

Maliki. Maliki: Waktu Shubuh ada dua: Pertama adalah ikhtar (memilih).

yaitu dari terbitnya fajar sampai terlihatnya wajah orang yang kita pandang;

sedangkan kedua adalah idhthirari (terpaksa), yaitu dari terlihatnya wajah

tersebut sampai terbitnya matahari

Page 22: Mazhab Imam Maliki Kelompok 1 Asli

18

BAB III

PENUTUP

Pandangan dan fatwa-fatwa Imam Maliki membuat banyak pihak

mengaguminya. Karena itu, muncullah aliran atau Mazhab Maliki yang

disandarkan pada Imam Maliki. Sebenarnya, banyak mazhab atau aliran dalam

Islam. Sampai pertengahan abad keempat, terdapat sekitar 13 mazhab terkenal yang

dianut dan dijadikan rujukan oleh umat Islam di berbagai belahan dunia.

Dari semua mazhab yang berkembang saat ini, ada empat yang paling

populer di kalangan umat Islam dan mendapatkan perhatian intelektual yang sangat

besar dari para pengikutnya. Keempat mazhab itu adalah Mazhab Hanafi, Mazhab

Maliki, Mazhab Syafi'i, dan Mazhab Hanbali.

Mazhab Maliki merupakan kebalikan dari Mazhab Hanafi. Kalau Mazhab

Hanafi banyak sekali mengandalkan nalar dan logika karena kurang tersedianya

nash-nash yang valid di Kufah, Mazhab Maliki justru kebanjiran sumber-sumber

syariah. Sebab, mazhab ini tumbuh dan berkembang di kota Nabi SAW sendiri

(Madinah), di mana penduduknya adalah anak keturunan para sahabat.

Imam Maliki sangat meyakini bahwa praktik ibadah yang dikerjakan

penduduk Madinah sepeninggal Rasulullah SAW bisa dijadikan dasar hukum meski

tanpa harus merujuk kepada hadits yang sahih pada umumnya.

Di samping sangat konsisten memegang teguh hadits, mazhab ini juga

dikenal amat mengedepankan aspek kemaslahatan dalam menetapkan hukum.

Secara berurutan, sumber hukum yang dikembangkan dalam Mazhab Maliki adalah

Alquran, sunah Rasulullah SAW, amalan sahabat, tradisi masyarakat Madinah

Page 23: Mazhab Imam Maliki Kelompok 1 Asli

19

(amal ahli Madinah), qiyas (analogi), dan al-maslahah al-mursalah (kemaslahatan

yang tidak didukung atau dilarang oleh dalil tertentu).

Mazhab Maliki pernah menjadi mazhab resmi di Makkah, Madinah, Irak,

Mesir, Aljazair, Tunisia, Andalusia (kini Spanyol), Maroko, dan Sudan. Kecuali di

tiga negara yang disebut terakhir, jumlah pengikut Mazhab Maliki kini menyusut.

Mayoritas penduduk Makkah dan Madinah saat ini mengikuti Mazhab

Hanbali. Di Iran dan Mesir, jumlah pengikut Mazhab Maliki juga tidak banyak.

Hanya Maroko saat ini satu-satunya negara yang secara resmi menganut Mazhab

Maliki.

Page 24: Mazhab Imam Maliki Kelompok 1 Asli

20

DAFTAR PUSTAKA

1. M.Bahri Ghazali-Jumadris,Perbandingan Agama,Jakarta:Pedoman Ilmu.

2. Yanggo,HuzaimahTahid,MA,Dr. Pengantar Perbandingan Mazhab,

Jakarta : Perpustakaan Nasional.

3. Mughniyah,Muhammad Jawad,Fiqh Lima Mazhab,Jakarta:Lentera.

4. Mustofa Al Maraghi, Abdullah, Pakar Pakar Fiqih Sepanjang Sejarah, Cet.

1, LKPSM: Yogyakarta, 2001

5. Sirry, Mun’im A., Sejarah Fiqih Islam Sebuah Pengantar, Cet.2, Risalah

Gusti: Surabaya, 1996

6. Chalil, Moenawar. Biografi Empat Serangkai Imam Mazhab. Jakarta: Bulan

Bintang,1994.

7. Asy-syurbasi, Ahmad. Sejarah dan Biografi Empat Imam Mazhab. Jakarta:

Bumi Aksara, 1991.

8. http://ridzuanishak.blogspot.com/p/sejarah-ringkas-imam-malik.html

9. http://www.islamnyamuslim.com/2013/10/fiqih-imam-malik.html

10. http://kabarislam.wordpress.com/2012/02/11/mengenal-imam-hanafi-

imam-malik-imam-syafii-dan-imam-hambali/

11. http://id.wikipedia.org/wiki/Mazhab_Maliki

12. http://id.wikipedia.org/wiki/Muwatta_Malik

13. http://www.lidwa.com/2011/biografi-imam-malik/

14. http://ulamasunnah.wordpress.com/2008/02/04/biografi-al-imam-malik-

bin-anas/

15. http://id.wikipedia.org/wiki/Malik_bin_Anas