Ushul Mazhab Hanafi dan Maliki: Kehujahan Khabar Ahad dan ...

18
Ushul Mazhab Hanafi dan Maliki: Kehujahan Khabar Ahad dan Qiyas serta Impilkasinya dalam Penetapan Hukum Raditiya Agus Nugraha, Hamda Sulfinadia Mahasiswa Pascasarjana IAIN Bukittinggi, Dosen Fakultas Syari’ah UIN Imam Bonjol Padang [email protected], [email protected] Penelitian ini didasarkan pada perbedaan pendapat Mazhab Hanafi dan Mazhab Maliki dalam penggunaan dalil khabar ahad dan qiyas apabila saling bertentangan. Mazhab Hanafi menyatakan: ل أ ر: ا ﯿ أ ن ا ا ا إ ذ ا ر و ا ه ا ل ا ا ي ا ا ﯿ ﯿ ر و ا م ا ﯿ س. (al-Jashshash 1414H / 1994M, 140) “Abu Bakar 1 rahimahullah berkata: merupakan suatu dalil yang jika khabar ahad apabila diriwayatkan oleh perawi yang adil lagi dhabit yang tidak ada keburukan pada riwayatnya, khabar ahad itu lebih didahulukan dibandingkan dengan qiyasMazhab Hanafi berpegang kepada ayat-ayat al- Quran dalam menetapkan hal ini, karena ayat-ayat yang menjadi pegangan tersebut mengindikasikan bahwa nash-nash itu berasal dari Allah yang merupakan 1 Abu Bakar memiliki nama lengkap Abu Bakar Muhammad Bin al-Hasan al-Karkhi hukum-Nya, meskipun diriwayatkan dalam bentuk khabar ahad. (al-Jashshash 1414H / 1994M, 140). Potongan dua ayat di atas digunakan oleh mazhab Hanafi sebgai hujah bahwa khabar ahad lebih kuat dibandingkan dengan qiyas. Di antara dalil-dalil tersebut adalah surat al-Baqarah ayat 159 dan surat Ali Imran ayat 187: “Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk” (Q.S. Al-Baqarah:159) “Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi kitab (yaitu): "Hendaklah kamu menerangkan isi kitab itu kepada manusia, dan jangan kamu menyembunyikannya," (Q.S. Ali Imran:187) Berbeda dengan Imam Maliki rahimahullah berpendapat bahwa: أ ن ا ا إ ذ ا ا ا ﯿ س، و ا ﯿ، م ا ﯿ س. (al-Qushshar 1999 M/1420 H, 265) (lahir 1020M/410H). Abu Bakar al-Karkhi adalah salah satu ulama ternama mazhab Hanafi. ABSTRACT Topik tulisan ini adalah mengkaji, menelaah dan menganalisis perbedaan pendapat mengenai kehujahan khabar ahad dan qiyas apabila saling bertentangan menurut Mazhab Hanafi dan Mazhab Maliki. Pembahasan ini dilatarbelakangi karena adanya perbedaan pendapat di antara ulama kedua mazhab tentang kehujahan khabar ahad dan qiyas apabila saling bertentangan. Mazhab Hanafi berpendapat yang didahulukan adalah khabar ahad. Sedangkan Mazhab Maliki berpendapat sebaliknya. Rumusan masalah dalam tulisan ini adalah, pertama, apa yang menyebabkan perbedaan pendapat antara kedua mazhab fikih ini dalam hal kehujahan khabar ahad dan qiyas apabila saling bertentangan. Kedua, Pendapat mana yang terkuat antara kedua pendapat mazhab ini. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian perpustakaan (library research) terhadap kitab-kitab pegangan kedua mazhab ini kemudiaan dianalisis dengan menggunakan studi komperatif. Penulis mengambil kesimpulan bahwa penyebab terjadinya perbedaan pendapat adalah perbedaan pemahaman antara kedua mazhab tentang qiyas mana yang yang bertentangan dengan khabar ahad. Pendapat terkuat antara pendapat Mazhab Hanafi dan Mazhab Maliki menurut penulis adalah pendapat Mazhab Hanafi yang menyatakan khabar ahad lebih utama dari pada qiyas. Implikasi dari penelitian ini adalah untuk membantu para peneliti hukum Islam ketika berhadapan dengan permasalahan terkait masalah penelitian ini. KEYWORDS khabar ahad, qiyas, Mazhab Hanafi, Mazhab Maliki PENDAHULUAN

Transcript of Ushul Mazhab Hanafi dan Maliki: Kehujahan Khabar Ahad dan ...

Page 1: Ushul Mazhab Hanafi dan Maliki: Kehujahan Khabar Ahad dan ...

Ijtihad,Volume36,No.1Tahun2020

|Copyright©2020ijtihad 57

UshulMazhabHanafidanMaliki: KehujahanKhabarAhaddanQiyassertaImpilkasinyadalam

PenetapanHukum

RaditiyaAgusNugraha,HamdaSulfinadiaMahasiswaPascasarjanaIAINBukittinggi,

DosenFakultasSyari’[email protected],[email protected]

Penelitian ini didasarkan pada perbedaan

pendapat Mazhab Hanafi dan Mazhab Maliki dalampenggunaandalilkhabarahaddanqiyasapabilasalingbertentangan.MazhabHanafimenyatakan:

لدعلا هاور اذإ دحاولا ربخلا نأ ىلع لیلدلا :الله ھمحر ركب وبأ لاق ىلع مدقم ھتیاور يف ھیلع ریكنلا فلسلا نم رھظی مل يذلا ةقثلا .سایقلا

(al-Jashshash1414H/1994M,140)“Abu Bakar1 rahimahullah berkata: merupakansuatu dalil yang jika khabar ahad apabiladiriwayatkanolehperawiyangadillagidhabityangtidakadakeburukanpadariwayatnya,khabarahaditulebihdidahulukandibandingkandenganqiyas”

Mazhab Hanafi berpegang kepada ayat-ayat al-

Qurandalammenetapkanhalini,karenaayat-ayatyangmenjadi pegangan tersebut mengindikasikan bahwanash-nashituberasaldariAllahyangmerupakan

1 Abu Bakar memiliki nama lengkap Abu BakarMuhammad Bin al-Hasan al-Karkhi

hukum-Nya, meskipun diriwayatkan dalam bentukkhabar ahad. (al-Jashshash 1414H / 1994M, 140).Potongan dua ayat di atas digunakan oleh mazhabHanafi sebgai hujah bahwa khabar ahad lebih kuatdibandingkan dengan qiyas. Di antara dalil-daliltersebutadalahsuratal-Baqarahayat159dansuratAliImranayat187: “Sesungguhnya orang-orang yangmenyembunyikan apa yang telah Kami turunkanberupa keterangan-keterangan (yang jelas) danpetunjuk”(Q.S.Al-Baqarah:159)“Dan (ingatlah), ketika Allahmengambil janji dariorang-orang yang telah diberi kitab (yaitu):"Hendaklahkamumenerangkanisikitabitukepadamanusia, dan jangan kamumenyembunyikannya,"(Q.S.AliImran:187)

Berbeda dengan Imam Maliki rahimahullahberpendapatbahwa:

امھلامعتسا نكمی ملو ،سایقلا عم عمتجا اذإ دحاولا ربخ نأ .سایقلا مدق ،اعیمج (al-Qushshar1999M/1420H,265)

(lahir1020M/410H).AbuBakaral-KarkhiadalahsalahsatuulamaternamamazhabHanafi.

ABSTRACT Topik tulisan ini adalah mengkaji, menelaah dan menganalisis perbedaan pendapat mengenaikehujahankhabarahaddanqiyasapabilasalingbertentanganmenurutMazhabHanafidanMazhabMaliki.Pembahasaninidilatarbelakangikarenaadanyaperbedaanpendapatdiantaraulamakeduamazhab tentang kehujahan khabar ahad dan qiyas apabila saling bertentangan. Mazhab Hanafiberpendapat yang didahulukan adalah khabar ahad. Sedangkan Mazhab Maliki berpendapatsebaliknya.Rumusanmasalahdalamtulisaniniadalah,pertama,apayangmenyebabkanperbedaanpendapatantarakeduamazhabfikihinidalamhalkehujahankhabarahaddanqiyasapabilasalingbertentangan.Kedua,Pendapatmanayangterkuatantarakeduapendapatmazhabini.Olehkarenaitu, penulismelakukanpenelitianperpustakaan (library research) terhadapkitab-kitabpegangankeduamazhabinikemudiaandianalisisdenganmenggunakanstudikomperatif.Penulismengambilkesimpulanbahwapenyebabterjadinyaperbedaanpendapatadalahperbedaanpemahamanantarakeduamazhabtentangqiyasmanayangyangbertentangandengankhabarahad.PendapatterkuatantarapendapatMazhabHanafidanMazhabMalikimenurutpenulisadalahpendapatMazhabHanafiyangmenyatakankhabarahadlebihutamadaripadaqiyas.Implikasidaripenelitianiniadalahuntukmembantu para peneliti hukum Islam ketika berhadapan dengan permasalahan terkait masalahpenelitianini.

KEYWORDSkhabarahad,qiyas,MazhabHanafi,MazhabMaliki

PENDAHULUAN

Page 2: Ushul Mazhab Hanafi dan Maliki: Kehujahan Khabar Ahad dan ...

Ijtihad,Volume36,No.1Tahun2020

|Copyright©2020ijtihad60

“Sesungguhnya khabar ahad jika bertemu denganqiyas, dan tidak mungkin untuk dipergunakansecarabersamaan,(maka)didahulukanqiyas.”

Diriwayatkan dari Imam Malik bahwa qiyas shahihlebihdiutamakandibandingkankhabarahad.(al-Khan1972, 416). Mazhab Maliki berhujah bahwa khabarahad dibolehkan untuk dinasakh, salah, lupa, dustadan takhsis pada khabar ahad tersebut, sedangkanqiyastidakdibolehkanuntukmemilikihal-halyang

adadidalamkhabarahaddiatas,sehinggaqiyaslebihkuatkedudukannyadaripadakhabarahad,karenaituwajibuntuklebihmendahulukanqiyas.

MazhabMalikimendahulukanqiyasdibandingkandengan khabar ahad sebagai bantahan terhadappendapat yangmenyatakanbahwakhabar ahad lebihutama.Contohkasusiniadalah:

ھیلع الله ىلص الله لوسر لاق لاق الله يضر ةریرھ يبأ نع امنإف ھموص متیلف برش وأ لكأف مئاص وھو يسن نم ملسو

)يئاسنلا لاإ ةعامجلا هاور( هاقصو ھمعطأ الله(asy-Syaukanit.thn.,283)

“DiriwayatkandariAbuHurairahiaberkata:“NabiSAW bersabda: “Siapa yang lupa dan ia sedangberpuasalaluiamakandanminummakahendaklahia menyempurnakan puasanya karenasesungguhnyaAllahyangmemberinyamakandanminum.””(H.R.Jama’ahkecualian-Nasa’i)

Khabar yangdiriwayatkanolehAbuHurairahdi

atasmenjelaskanbahwaorangyangberpuasanamunlupabahwaiasedangberpuasalaluiamakansehinggalupanya membuat puasa orang tersebut tidak rusakmenurut mazhab Hanafi yang juga termasuk padagolongan jumhurpadakasus iniberdasarkankhabar,namun menurut Mazhab Maliki bahwa hal tersebutmerusak puasa didasarkan kepada qiyas, yangdiqiyaskan kepada suatu ibadah apabila tidakterlaksana salah satu rukunyamaka rusaklah ibadahtersebut.HalinisebagaimanadituliskanolehMusthafaSa’idal-KhandidalamkitabnyaAtsaral-Ikhtilaf fial-Qawa'idial-Ushuliyahfiikhtilafal-Fuqaha':

دنعو .ربخلاب كلذ يف اوذخأو ،موصلا دسفی لا يسانلا لكأ نإ .سایقلاب كلذ يف ذخأو ،موصلا دسفی :كلام

(al-Khan1972,416)

“Sesungguhnya makannya orang yang lupa tidakmerusak puasa, mereka (jumhur) menetapkan(hukum) tersebutberdasarkankhabar. Sedangkanmenurut imam Malik: merusak puasa, danmenetapkanhukumnyaberdasarkanqiyas.”

MazhabHanafimenggunakankhabarahaduntukmenentukanrusakataubatalnyapuasaseseorangyangmakanketikaberpuasasedangkaniasedangberpuasa.MazhabMalikimenggunakanqiyasdenganmen-qiyas-kan rukun shalat dan rukun puasa, dimana apabila

salahsaturukun tidak terpenuhimakabatalahsuatuibadah tersebut, sehingga puasa orang yang makanketika berpuasa meskipun lupa tetaplah batalsebagaimana batalnya puasa orang yang sengajamakanketikapuasa.

Penelitian sebelumnya yang relevan denganpenelitian ini adalah: Pertama, penelitian dalambentuk skripsi yang diteliti oleh Ahmad Musadad(05360026) Jurusan Perbandingan Mazhab danHukum, Fakultas Syari’ah, UIN Sunan KalijagaYogyakarta dengan judul skripsi Kedudukan HadisAhadSebagaiDasarTasyri’IslamMenurutMuhammadal-Ghazali dan Musthafa as-Siba’i. Penulis inimenemukan bahwa konstruksi pemikiran Syaikh al-GhazalidanSyaikhas-Siba‘imengenaikehujahanhadisahadsebagaidasartasyri’Islamdidasarkanpadaaspekwurudhadisyaituqath‘ial-wuruddanzhannial-wurud.Ini berimplikasi pada domain yang menjadi wilayahkehujahannya.Di samping itukedudukanhadisahadyang berstatus zhanni al-wurud menyebabkanperbedaan dalam menentukan kekuatan dalamberhujah sehingga keduanya menentukan kaedah-kaedah dalam menentukan kesahihan suatu Hadisahadbaikpadaaspeksanadmaupunmatan.

Kedua, penelitian dalam bentuk skripsi olehMuhammadun, jurusan Perbandingan Mazhab danHukum, Fakultas Syari’ah, UIN Sunan KalijagaYogyakarta dengan judul skripsi Kontroversi Qiyas:Studi Komparatif Pemikiran Ibn Hazm Dan Abu al-Husainal-Basri.Disimpulkanbahwakontroversiqiyasantara Ibn Hazm dan Abu al-Husain al-Basrimencerminkan bahwa qiyas sampai sekarang masihmenjadi perdebatan panjang para ulama. Banyakvariabel dalam qiyas yang menjadi perdebatankeduanya, salah satunya yang mendasar adalahpersoalan dalil dari nash dan persoalan ‘illat dalamhukum. Pendekatan berfikir menjadi alasan krusialkeduanyadalammenafsirkannashdalamal-Qurandanas-Sunnah. Walaupun nash sama, tetapi keduanyamempunyaipenafsiranyangberbeda.

Ketiga, penelitian dalam jurnal olehMuhammadRoyPurwantodengan judul jurnalNalarQur’ani asy-Syafi’idalamPembentukanMetodologiHukum:TelaahTerhadap Konsep Qiyas. Peneliti menemukan bahwamodel hermeneutika dan nalar asy-Syafi’i dalamistinbat hukum adalah bersifat qur’ani. Artinyamenjadikan al-Qur’an sebagai teks dasar yangmensifati sumber hukum berikutnya, yaitu Sunnah,Ijma’danQiyas.Hal inikarenaasy-Syafi’imempunyai

Page 3: Ushul Mazhab Hanafi dan Maliki: Kehujahan Khabar Ahad dan ...

61

keyakinanbahwaal-Qur’antelahmemuatsemuahaldidunia,baiksecaraeksplisitmaupunimplisit.

Berbeda dengan pembahasan-pembahasan di

atas yang terfokus hanya kepada salah satu topikseperti terkhusus pada perbedaan pendapat ulamatentanghadisahaddanqiyas.Akantetapipenelitianiniakan membahas tentang khabar ahad dankehujahannyaapabilabertentangandenganqiyasdansebaliknya dalam pandangan Mazhab Hanafi danMazhab Maliki, serta mencari pendapat terkuat diantarapendapatkeduamazhabtersebut.

Rumusan masalah dalam tulisan ini ini adalah,pertama,apayangmenyebabkanperbedaanpendapatantara Mazhab Hanafi danMazhabMaliki dalam halkehujahan khabar ahad dan qiyas apabila salingbertentangan. Kedua, Pendapat mana yang RajihantaraMazhabHanafidanMazhabMaliki dalamhalkehujahan khabar ahad dan qiyas apabila salingbertentangan.Tujuandaripenulisanartikeliniadalah,pertama, untuk mengetahui penyebab terjadinyaperbedaanpendapatmahabHanafidanMazhabMalikiterhadap kehujahan khabar ahad dan qiyas apabilasaling bertentangan; kedua, untuk mengetahuipendapatyangrajihantaraMazhabHanafidanMazhabMaliki dalam hal kehujahan khabar ahad dan qiyasapabilasalingbertentangan. Olehkarenaitu,penulismelakukanpenelitianperpustakaan(libraryresearch)terhadap kitab-kitab Mazhab Hanafi dan MazhabMaliki. Setelah data terkumpul, kemudiaan dianalisisdenganmenggunakanstudikomperatif.

ProfilMazhabHanafi

ImamMazhabHanafiadalahImamAbuHanifah.Nama lengkap Imam Hanafi adalah al-Nu’man ibnTsabitibnZuthi(80H-150H)Hijriah.AyahnyaadalahketurunanParsi (KabulAfganistan),dengankata lainAbu Hanifah bukanlah keturunan Bangsa Arab asli.Masyarakat Kufah memberinya gelar dengan AbuHanifah karena ketekunannya dalam beribadah,kejujuran serta kecerdasannya kepada kebenaran.(Rosyada 1994, 140). Riwayat yang lainmengatakanbahwa ia dipanggil dengan sebutan Abu Hanifahkarena ia selalu bertemandengan tinta (dawat), dankataHanifahmenurutBahasaArabberarti“tinta”.AbuHanifahsenantiasamembawatintagunamenulisdanmencatat ilmu pengetahuan yang diperoleh dariteman-temannya. Abu Hanifah dipanggil dengansebutan Abu Hanifah karena mempunyai seorangputra yang bernamaHanifah, karena kebiasaan anakmenjadipanggilanbagiayahnyadenganmemakaikata

abu(Bapak),sehinggaiadikenaldengansebutanAbuHanifah.(Yanggo1997,95)

ImamAbuHanifahadalahseorangyangberjiwabesar dalam arti kata seorang yang berhasil dalamhidupnya, dia seorang yang bijak dalam bidang ilmupengetahuan,tepatdalammemberikansuatuputusanbagi sesuatu masalah atau peristiwa yang dihadapi.Oleh karena ia adalah seorang yang berakhlak atauberbudi pekerti yang luhur, ia dapat menggalanghubungan yang erat dengan pejabat pemerintah, iamendapat tempat yang baik dalammasyarakat padamasa itu, sehingga ia telah berhasil menyandangjabatanataugelaryangtertinggiyaituimambesar(al-Imam al-A’zham) atau ketua agung. (asy-Syurbasi1993,12)

AbuHanifahhiduppadaduamasakekhalifahanBaniUmayyah,AbdulMalikbinMarwandanmasaBaniAbbas, Khalifah Al-Manshur. Mazhab fikihnyadinamakan Mazhab Hanafi. Gelar ini merupakanberkahdaridoaAli binAbiThalib r.a., dimana suatusaat ayahnya (Tsabit) diajak oleh kakeknya (Zauti)untuk berziarah ke kediaman Ali r.a, yang saat itusedang menetap di Kufah, akibat pertikaian politikyangmengguncang umat Islam pada saat itu Ali r.a,mendoakanagarketurunanTsabitkelakakanmenjadiorang-orangyangutamadizamannya,dandoaitupunterkabul dengan hadirnya Imam Hanafi. (Supriyadi2008,102-103)

Hampir seluruhmasa hidup dan kehidupannya,sejak lahir sampai meninggal dunia, sebagian besardihabiskandiKufah.Semasakecil,ImamAbuHanifahhidup, tumbuh, dan belajar sebagaimana yangdilakukanolehanak-anakdiKufahmasaitu.ImamAbuHanifah mulai belajar membaca dan menghafal al-Quran. Hidup dan dibesarkan di tengah-tengahkeluargapedagangkainsuterayangberkecukupandantaat melaksanakan agama Allah. Sebagai pedagangyang taat kepadaAllah, bapak dan kakeknyamerasasangat bahagia dan selalumengenangpertemuannyadenganSayyidinaAlibinAbiThalib,sewaktuiapergike Kufah. Pertemuan itu sangat berkesan danmembekasdalamsanubarinyadan selaludiceritakankepada anak atau cucunya.AbuHanifahpun tertarikpulakepadacerita itu,sehinggatokohdanpendapat-pendapatSaidinaAlibinAbiThalibmempunyaitempattersendiri dalamhati dan pikirannya.Hal ini terlihatpadasikapdanjalanpikiranAbuHanifahdikemudianhari.(Ibrahim1991,71)

Kufah di masa itu suatu kota besar, tempattumbuh aneka rupa ilmu, tempat berkembangkebudayaan lama.Di sana diajarkan falsafahYunani,hikmat Persia dan disana pula sebelum Islam timbulbeberapamazhabNasranimemperdebatkanmasalah-masalah aqidah, serta didiami oleh aneka bangsa.Masalah-masalah politik, dasar-dasar aqidah

METODE

PEMBAHASAN

Page 4: Ushul Mazhab Hanafi dan Maliki: Kehujahan Khabar Ahad dan ...

Ijtihad,Volume36,No.1Tahun2020

|Copyright©2020ijtihad62

berkembangdikufah.DisinihiduplahgolonganSyi’ah,Khawarij, Mu’tazilah, sebagaimana disana pula lahirahli-ahliijtihadterkenal.DiKufahkalaituterdapattigahalaqah ulama. Pertama, halaqah untuk mengkaji(Mudzakarah) bidang aqidah. Kedua, halaqah untukbermudzhakarahbidanghadis.Ketiga,halaqah untukbermudzhakarah dalam bidang fikih. Abu hanifahberkonsentrasi kepada bidang fikih. (ash-Shiddieqy1997:442)

AbuHanifahmenekuni ilmu fikih di Kufah yangpada waktu itu merupakan pusat pertemuan paraulamafikihyangcenderungrasional.Di Irakterdapatmadrasah Kufah yang dirintis oleh Abdullah IbnMas’ud. Kepemimpinan Madrasah Kufah kemudianberalih kepada Ibrahim al-Nakha’i, lalu Hammad IbnAbi Sulaiman al-Asy’ari. Hammad Ibn Abi Sulaimanadalahsalahseorang Imambesarketika itu, iamuriddari‘AlqamahIbnQaisdanal-QadhiSyuriah,keduanyaadalah tokoh dan pakar fikih yang terkenal di Kufahdari golongan Tabi’in. Dan dari Hammad Ibn AbiSulaiman itulahAbuHanifahbelajar FikihdanHadis.(Yanggo1997,96)

KetikaAbuHanifahhidupdiBaghdadpadamasaperkembanganilmupengetahuanamatpesat,keadaantersebut menyebabkan Irak terkenal sebagai pusatsuku-sukuahlipikirdandarisituasiituiajugabanyakterpengaruhkepadapaham-pahamahlipikir Irak(al-Syurbasi,1993,14). MenurutsebagiandariparaahlisejarahbahwaAbuHanifahmempelajariilmufikihdariIbrahim, Umar, Ali ibnu Abi Thalib, Abdullah binMas’ud, dan Abdullah bin Abbas. Di antara paragurunyaialahHammadbinabuSulaimanal-Asy’ari.Iabanyak sekali memberi pelajaran kepadanya. AbuHanifahtelahmendapatkankelebihandalamilmufiqihdan juga tauhid dari gurunya. Setelah Hammadmeninggaldunia,AbuHanifahmenggantikangurunyauntuk belajar mengajar ilmu fikih. Nama ia terkenalseluruhnegeripadawaktuitu.(asy-Syurbasi1993,17)

Diasangatterkenaldalamdisiplinilmufiqih,danguru-gurunya juga sangat antusias melihatkemampuannyadalambidangfikih.Selainituadajugadisiplin ilmu lain yangdidapatkannyadari guru-gurulaindiantaranya:PelajaranilmuTajwidiapelajaridariIdrisbin‘Asirseorangyangalimdalamilmutajwid.IaamatterpengaruhkepadagurunyaIbrahimal-Nukha’i.Abu Hanifah juga terkenal sebagai orang yang ulungdalammenggunakankaidahQiyas(al-Qiyas).Kajianiniberkembang terus sebagai salah satu dasar hukumIslam.Sepeninggalgurunyaiapernahmengajarsebagaigantidimasaitubanyakpertanyaan-pertanyaanyangtelahdikemukakankepadanya. Ia telahmenjawabnyasemua pertanyaan-pertanyaan itu. Ketika gurunyapulang dari musafir ia meminta gurunya supayamemeriksa jawaban-jawaban yang telah dijawabnya.Gurunya hanya menyetujui 40 dari 60 jawaban saja

darijawaban-jawabanyangtelahdiberikan.Sejakituiaberjanji tidak akan berpisah dengan gurunya sampaiakhir hayatnya. Setelah gurunya meninggal dunia, iamenggantikan kedudukan gurunya, sehinggabanyaklah para murid-murid gurunya yang datangbelajarpadanya.(asy-Syurbasi1993,17-18)

AbuHanifahmeninggalduniapada tahun150Hdan ada beberapa pendapat yang berbeda tentangtarikh ini, di antara mereka ada yang mengatakanbahwa iameninggal pada tahun 151 dan 153H, danpendapat yang lebih kuat ialah ia meninggal duniaketika dalam tahanan. Diceritakan bahwa sebelum iamenghembus nafas terakhir, ia berpesan (wasiat)supaya mayatnya dikebumikan di tanah perkuburanyangbaikiamaksudkandengantanahyangbaikyaituyang tidak dirampas oleh seorang raja atau ketuanegeri.(asy-Syurbasi1993,68)

Para pengikut ImamAbuHanifah atau golonganHanafiyah ini dalam operasionalnya berusaha untukmenghimpun hasil ijtihad dan membukukan sertamenyebarluaskan kepada masyarakat dan daerah-daerah yang berada disekitarnya. Hasil ijtihad ImamAbuHanifahlamakelamaanmenjadiberkembangdansemakin menjadikan pedoman dan pegangan dalamkehidupan sehari-hari. Kecintaan Imam Abu Hanifahkepada ilmu pengetahuan tidak saja dengan hanyamempelajarinya,akantetapiiajugagiatmenyebarkanilmuyangiamilikisehinggaiamempunyaimuridyangterkenalpulakecerdasannya.

Abu Hanifah berhasil mendidik dan menemparatusanmuridnyayangmemilikipandanganluasdalammasalah fikih. Puluhan dari muridnya itu menjabatsebagai hakim-hakim dalam pemerintahan dinasti‘Abasiyah, Saljuk, ‘Utsmani dan Mughal.Ketikaiamenimba ilmu pengetahuan, mula-mula ia belajarsastrabahasaArab.Karena ilmubahasatidakbanyakdapat digunakan akal, ia meninggalkan pelajaran inidan beralih mempelajari fikih. Ia berminat padapelajaran yang banyak menggunakan pikiran.(asy-Syurbasi1993,17)Disampingmempelajariilmufikih,iasempatjugamempelajariilmu-ilmuyanglain,sepertitauhid.

Masalah-masalah fikih yang terdapat dalamMazhab Hanafi dibedakan menjadi tiga: al-ushul, al-Nawadir, dan al-Fatawa. al-Ushul adalah masalah-masalah yang termasuk Zhahiral-Riwayah, yaitupendapat yang diriwayatkan dari Abu Hanifah dansahabatnya,sepertiAbuYusuf,Muhammad,danZufar.Muhammad ibn al-Hasan al-Syaibani telahmengumpulkan pendapat-pendapat tersebut yangkemudian disusun dalam kitab yang bernilai tinggi,Zhahiral-Riwayah. (Sirry 1995, 77) Kitab-kitab yangtermasukZhahir al-Riwayah ada enammacam, yaitu:al-Mabsuth atau al-Ashl, al-Jami’ al-Kabir, al-Jami’ al-Shaghir, al-Siyar al-Kabir, al-Siyar al-Shaghir, dan al-

Page 5: Ushul Mazhab Hanafi dan Maliki: Kehujahan Khabar Ahad dan ...

63

Ziyadat.Keenamkitabtersebutkemudiandisusunolehhakimal-Syahidmenjadisatukitabyangdiberinamaal-Kafi,kitabinidikomentridandiberisyaraholehSyamal-Din al-Syarakhsi yang dikenal dengan nama al-Mabsuth.

Kitab-kitab terkenal susunan ulama HanafiyahMuta’a’khirin di antaranya adalah Jami’ al-Fushulain,Dlararal-Hukkam,Multaqaal-Akbar,Majmu’al-Ashar,dan Radd al-Mukhtar ‘alaal-Dlarar al-Mukhtar yangterkenal denganHasiyah ibn ‘Abidin. (Mubarok 2000,78) Selain kitab-kitab fikih, dalam aliran Hanafiterdapat kitab Ushul al-Fikih dan Qawa’id al-Fikih.Kitab-kitabushulal-fikihdalamaaliranHanafiadalah:Ushulal-FikihkaryaAbuZaidal-Duyusi,Ushulal-Fikihkarya Fakhr al-Islam al-Bazdawi, dan Ushul al-FikihkaryaNasafi,dansyarahnya,Misykatal-Anwar.

Selain kitab fikih dan ushul al-Fikih, UlamaHanafiyah jugamembangun kaidah-kaidah fikih yangkemudian disusun dalam kitab tersendiri, di antarakitab qawa’id al-Fikih aliran Hanafi adalah Ushul al-Karkhi,karyaal-Karkhi,Ta’sisal-NazharkaryaAbuZaidal-Dubusi,al-Asybahwaal-Nazha’irkaryaIbnuNujaim,Majami’ al-Haqa’iq karya Abu Sa’id al-Khadimi,Majallahal-Ahkamal-‘Adliyyah,al-Fawa’idal-Bahiyahfial-Qawa’idwaal-Fawa’idkaryaIbnuHamzah,Qawa’idal-FikihkaryaMujddidi.(Mubarok2000,78)

Imamas-SarakhsiMuhammadbinAhmadbinAbi Sahl as-Sarakhsi

al-Hanafi, diadikenal sebagai Syamsal-A’immah.halini belum dijelaskan secara pasti tentang sejarahlahirnyaas-Sarakhsi.(al-Maraghi2001,162)Sarakhsiadalalah nama sebuah kota di Khurasan (Iran TimurLaut), ia adalah pemikir fikih Mazhab Hanafi. (as-Sarakhsi1993,7)IabelajarilmufikihpadaAbdal-’Azizal-Hulwanisampaiiaberhasildanmenjadiorangbesar,bahkan menjadi tokoh terkemuka Mazhab Hanafi.Keahliannyabukanhanyadalamfikih,melainkanjugadalam ilmu teologi dan hadis. Proses studi pada al-Hulwanimenjadi pondasi dasar yangmempengaruhiperjalanan hidup dan pengembaraan intelektualnya,bahkan ia dikemudianharimenjadi tokoh yang amatpopulertidakhanyadimasahidupnyatetapimelampuizamannya hingga sekarang, melebihi gurunya.Tentunya, selain pengaruh al-Hulwani, pengaruhpemikiranAbuHanifahsebagaiimammazhabnyajugadominan.(as-Sarakhsi1993,7)

As-Sarakhsi dijuliki sebagai Syams al Aimahsepertigelaryangdilekatkanpadagurunya,alHuwani,bahkan ketika ada yang menyebut Syams al-Aimah,maka yang dimaksud itu adalah as-Sarakhsi. As-SarakhsidalamreferensipemikiranhukumIslamlebihdikenal sebagai tokoh yang terlibat secara langsungdalam perdebatan keilmuan baik ketika berhadapan

dengantokohyangmenyerangMazhabHanafimaupundalam melahirkan teori. Ia memiliki kecerdasan dankedalaman ilmuyangmembedakannyadengan tokohlainbaikdarikalanganmazhabnyamaupundiluar.

SebagianmuridnyaadalahAbuBakarMuhammadbin Ibrahim alHushairi, AbuAmrUsmanbinAli danAbuHafsUmarbinHubaib,kakekpengarangkitabalHidayahdariketurunan ibunya,AbdulAzisbinUmarbinMazah,MahmudbinAbdulAzis,danMas’udbinalHasan.(as-Sarakhsi1993,7)

Samadengantokohlainsezamannya,as-Sarakhsitidak hanya ahli dalam bidang hukum Islam semata,tetapi juga menguasai beberapa disiplin ilmu lainterutamabidang teologidanhadis. Semuabidang ini,tentunya sangat menunjang kepahaman danpenguasaannya dalam bidang hukum. Dalamperjalananintelektualnyadiakuilebihdikenalsebagaiahlidalambidanghukumdibandingkandenganbidangyanglain.Halitusangatdimungkinkankarenaiasecaranyataterlibatsecaraterbukabaiksecaralisanmaupuntulisan dalam pembelaannya terhadap mazhabnyayang tentunya mengambil porsi lebih besar dalampersoalan-persoalanijtihadiyah.Beberapakaryayangditinggalkannya lebih dominan bernuasa fikih yangbermazdhabHanafidaripada ilmu lain.Hal itudapatdimaklumi karena ia termasuk imam dalam fikihHanafi. Oleh karena kontribusinya yang sangat besardalammeletakanpondasidaricorakpemikiranhukumIslam khususnya Hanafiyah, sejarawan hukum Islammemposisikannya berada pada deretan yang keduasetelah Imam Abu Yusuf dan Imam Muhammad binHasan asy-Syaibani. (A. b. as-Sarakhsi 1993, 7)Syamsuddin as-Sarakhsi dalam kajian ushul fikihmuncul sebagai tokoh yang ikut membangun danmeletakan bangunan teori hukum yang progresifdizamannya. Pemikiran teori ushul fikihnya menjadirepresentatif dari aliran Hanafiyah dan menjadireferensi utama dari aliran ini. (Dahlan 1996, 271)Karyanya ini selain referensi utama dalam MazhabHanafi, jugamerupakan kitab standar yang dijadikanobjekkajianolehberbagaiperguruantinggidiberbagaibelahan dunia termasuk perguruan tinggi Indonesia.(Azra2002,110)

As-Sarakhsisebagaiulamayangproduktifdalammelahirkankaryailmiahbaikdalambidangfikih,ushulfikihmaupun teologi. Beberapa karyanya antara lainsebagaiberikut:

Kitabal-Mabsuth

Kitab al-Mabsuth merupakan buku fikih yangterdiridari16jilid30Juz,denganrincian15jilidadalahmateri dan 1 jilid terakhir sebagai indeks. Kitab inimengupas

Page 6: Ushul Mazhab Hanafi dan Maliki: Kehujahan Khabar Ahad dan ...

Ijtihad,Volume36,No.1Tahun2020

|Copyright©2020ijtihad 64

berbagaihalsecaramendalamdantuntasdengancorak pemikiran Hanafiyyah. Dari aspek sistematika,al-Mabsuth tidak dimulai dengan kajian kebersihan(thaharah)sebagaimanadalamtradisipenulisankitab-kitab fikih lainnya. Kitab ini dimulai dari kajianpertamanya langsungberkaitandenganshalatkarenadalam pandangannya shalat merupakan dasar yangpaling fundamental bagi keislaman seseorang setelahberiman kepada Allah swt. Kitab al-Mabsuth selesaiditulispadatahun477H.(M.b.as-Sarakhsi1993,7)

Kitab inimerupakan kitab induk dalamMazhabHanafi dalam bidang hukum. Kehadirannya sangatfenomenalkarenaditulispadasaatberadadipenjaradengancaradidiktekanolehas-Sarakhsikepadamurid-muridnya.Perbedaannyadengangayapenulisanbuku-buku ilmiah kontemporer, dalam al-Mabsuth tidakmencantumkanrujukandancatatankepustakaan.Halitu dapat dimaklumi karena faktor kelaziman dankulturdalampenulisansepertiyangdimaksudkan itubelumlah menjadi sebuah tuntutan seperti adanyasekarang.Tambahlagidengankondisidipenjarayangsecara fisik dan psikologis tentu berada dalamketerbatasan,kungkungandantekanansehinggatidakmemungkinkanmenghadirkanbanyakreferensi.

SyarhKitabal-Siyaral-KabirSyarhKitabas-Siyaral-Kabirmerupakanpenjelas

kitabal-NafaqatdanAdabal-Qadhikaryaal-Khasshaf.As-Sarakhsi mendiktekan kitab tersebut kepadaMuhammad bin al Hasan. Kitab tersebut terangkumdalam2(dua)jilid.

SyarhMukhtasharal-ThahawiSyarhMukhtasharalThahawimerupakanpenjelas

terhadap kitab Mukhtashar al Thahawi karya ImamAbu Ja‟farAhmadbinMuhammadalThahawi,ulamaterkemuka fikih Mazhab Hanafi. Kitab ini selainpenjelasandankomentartentangpendapatalThahawi,juga memuat berbagai pendapat as-Sarakhsi dalampersoalan fikih. Yaitu Syarh al-Jami’ al-Shaghir karyaImamas-Sarakhsi,Syarhal-Jami’al-Kabirkarya Imamas-Sarakhsi,Syarhaz-ZiayadahkaryaImamas-Sarakhsi,Syarh Ziyadah az-Ziayadah karya as-Sarakhsi,SyarhKitab al-Kafi karya Muhammad bin Muhammad al-Marwazi, Asyrah al-Sa’ah, Al-Fawaid al-Fikihiyah, danKitabal-Haidh

Imamal-JashshashSebagai seorang mufasir terkenal, tidak dapat

dipungkirial-Jashshash telahmelakukan tahapandanperjuangan hingga kini mampu membawanya padapuncak keberhasilan yang menakjubkan. MemilikinamalengkapAbuBakarAhmadbinAlial-Razi,namunialebihpopulerdenganjulukanal-Jashshash(penjualkapur rumah). (al-Jashshash 1992, 3) Selain tumbuh

dalam keluarga yang taat beragama, ia jugadiuntungkansejarahsebabhiduppadamasapesatnyaperkembangan ilmu pengetahuan. Al-Jashshashmarupakan salah satu ulama ahli dalam bidang ilmutafsirdanusulfikihyangbermazhabImamHanafi(ataudisebut dengan Abu Hanifah). Adalah Imam ahlu al-ra’yu (nalar) sehingga Abu Hanifah dianggap lebihmemilih al-ra’yu daripada teks (dalam hal ini hadis)dalamsejumlahpandangannyatentanghukum.(Saeed2016,117)Al-Jashshashdilahirkanpadatahun305HdiBaghdad. (al-Jashshash1992, 3)Adapun kitabnyaAhkam al-Qur’an dipandang sebagai kitab fikihterpenting, terutama bagi pengikut mazhab ImamHanafi.(al-Qaththan1973,377)

Di samping kesibukannya dalam mengamalkanilmupengetahuanyangdidapatdaribeberapagurunya.Al-Jashshash menyusun banyak karya ilmiah, diantaranyaUshul fi al-Ushul,dikenal sebagaiUshulal-Jashshash, adalah upaya sistematis pertama yangmemperlakukan secara komprehensif prinsip-prinsiphukumImamHanafi.Initerdiridarilebihdari105bab.(Saeedullah1997,135)Ahkamal-Qur’an,ditulisdalamtiga jilid, merupakan kontribusi penting yang tidakhanya meliputi ilmu Tafsir tetapi juga untuk ilmuprinsip-prinsiphukum.(Saeedullah1997,135)Adapunkaryailmiahselainyangterkenaltersebutantaralain:Syarh Mukhtasar al-Kharakhy, Syarh Mukhtasar al-Tahawy, Syarh al-Jami’ li Muhammad ibn al-Hasan,Syarhal-Asmaal-Husna,Adabal-Qadha’,Ushulal-Fikih.(Ayazi 1313 H, 110) Setelah banyak menuaikeberhasilan yang memuaskan, hingga karyanyadikenalolehbanyakorangdansampaipadakitasaatini. Namun, takdir telah datang pada tanggal 7Dzulhijjah370Hiawafat.(Saeedullah1997,135)

ProfilMazhabMaliki

Imam Mazhab dari Mazhab Maliki adalah yaituImamMalik,dalamkitabal-Muwaththa’menyebutkanbahwanamalengkapnyaImamMalikbinAnasibnAmiral-Asbahi, ia adalah anggota suku dhu Asbah yaitusebuah suku dari Himyar. (Anas t.thn., 6) Menurutketerangan yang paling masyhur Imam Malikdilahirkan pada tahun 93 H atau 712 M di kotaMadinah.Keteranganinidiperkuatolehaz-ZahabydanIbnFarihun.(Zakaria1973,17-19)AyahdaridatuknyaadalahAbuAmirberasaldariYamankemudianpindahke Madinah dengan tujuan hijrah dari negerinya,karenamengikuti seruanNabiMuhammadSAW.AbuAmirpadawaktu itumenjadisahabatNabi, termasuksalah seorang sahabat Nabi yang setia dan menjaditentara Islam dalam pertempuran melawan musuhkecuali pada perang Badar. Ibunya bernama Siti al-AliyahbintiSyuraikbinAbdurrahmanbinSyuraikal-Azadiyah.(Djaja1989,3)

Page 7: Ushul Mazhab Hanafi dan Maliki: Kehujahan Khabar Ahad dan ...

65

AyahnyabernamaAnasbinMalik,bukanbinMalikkhadamNabiSAW,yakniAnasbinMalikbinNadharbindhambinZaidal-Khazraji.AnasbinMalik(ayahImamMalik)adalahbinAbiAmirbinAufbinAdybinMalikbin Yazid, ia termasuk sahabat nabi yaitu Abu Amir(ayahdatukImamMalik).(Abdurrahman1997,26)

ImamMalik adalah imamkeduadaripara imamempat serangkai dalam Islam dilihat dari segi umur.Menurut Abdurrahman, Imam Malik dilahirkan diMadinah 12 tahun sesudah Imam Abu Hanifah lahir,yaitupada tahun93H (714M),nama lengkapbeliauadalahAbuAbdillahMalikbinAnasbinMalikbinAbiAmirbinAnasbinal-Haris al-ashbahi. (Yanggo1997,103).MadinahadalahtempatImamMalikdididik,Padamasa pemerintahan khalifah Sulaiman ibnAbdMalikdari Bani Umayyah VII. Dimana pada waktu hidupbeberapa golongan pendukung Islam, antara laingolongan sahabat Anshar dan Muhajirin serta paracerdik pandai ahli hukum Islam. Dari kecil beliaumembaca Al-Qur’an dengan lancar di luar kepala.DalamhaliniiadiajariolehImamNafi’iMaulaibnAbial-RahmanibnAbiNu’aym.(Anast.thn.,7)

Imam Malik dipandang ahli dalam berbagaicabangilmu,khususnyailmuHadistdanFiqh.Tentangpenguasaannya dalam hadist ia sendiri pernahmengatakan: “Aku telah menulis dengan tangankusendiri 100.000 hadis’. Kemudian hadis itu beliauselidiki riwayatdanmaterinyasehinggadari100.000hadisyangdiselidikitinggal10.000sampai5.000hadissetelahdicocokkanal-Qur’andanSunnah.Selanjutnyahadis tersebut disusun menjadi sebuah kitab yangdinamakan dengan al-Muwatta’ karena sudahdisepakatioleh70orangulamaAhliFiqhkotaMadinah.Setelah kitab ini disusun maka dinisbahkan dandiajarkan pada orang banyak. Sebagai seorang yangahli dalam ilmu hadis, beliau mengajarkan kitab al-Muwatta’ kepada murid-muridnya, diantara paramuhaddisinbesaryangbelajarhadisdenganbeliaudanmenjadi rujukanahli FikihbahkanbagindaHarunal-Rasyidjugapernahbelajarhadispadabeliau.

Dalammengembangkanmazhabnya,ImamMalikmempunyai banyak murid, diantaranya: Imam Idrisasy-Syafi’i,ImamIsmaibinAhmad,ImamAbdullahbinWahbin, ImamAbdurrahmanbinQasim, ImamAshabbin Abdul Aziz, Diantara karya-karya Imam Maliktersebut adalah al-Muwatta’ dan al-Mudawwanah al-Kubra.Kitabal-Muwatta’mengandungduabagianyaitubagianhadisdanfikih.Padabagianhadisal-Muwatta’banyak mengandung hadis-hadis yang berasal dariRasulullahSAW,sahabatdantabi’in.Padabagianfiqhdisebutkan bahwa al-Muwatta’ disusun berdasarkansistematikadanbab-babpembahasansepertilayaknyakitabfiqh,sedangkandalamkitabal-Mudawwanahal-Kubra merupakan kumpulan risalah yang memuattidakkurangdari1036masalahdarifatwaImamMalik

yangdikumpulkanAsadibnal-Furatal-NaisaburisalahseorangmuridImamMalikyangberasaldariTunisia.ImamMalikwafat padahariminggu10Rabi’ul Awal179H (798M) pada usia 87 tahun setelah 60 tahunbeliaumenjabat sebagaimufti dan guru besar dalamurusanagamadikotaMadinah.

Adapaun yang termasuk ulama Malikiyah diantaranya:Ibnual-Qishshar

ImamIbnual-QishsharmemilikinamaasliAbual-Hasan‘AlibinUmarbinAhmadal-Baghdadial-Maliki,namunlebihdikenaldengansebutanIbnual-Qishshar.Di antara muridnya adalah Imam al-Qadhi Abu al-Husainbinal-MuhtadiBillah.Khatibal-Baghdadi jugatelah mengutip pendapat-pendapatnya dalamtulisannya.(al-Qishshar1999M/1420H,12) Ibnual-Qishshar terkenaldengansebutanal-Qishsharkarenaayahnya atau salah satu kakeknya merupakanpengrajinqishshardansibukdenganhaltersebut.(al-Qishshar1999M/1420H,13)

Imam Ibnu al-Qishshar terkadang juga disebutsebagaiAlibinUmartanpadisertakannamakakeknya,sebagaimana Imam adz-Dzahabi menuliskannya didalamkitabal-‘Ibr,ImamIbnual-‘Amaddidalamkitabsyajarat adzahab dan di dalam kitab-kitab lainnya.Julukanal-Qishshardinisbahkankepadakerajinanal-qishshar, yaitumencucipakaian,memutihkannyadanmelukisnya. Ibnu al-Manzhur berkataal-qishshar danmuqashshar artinya yang dihiaskan pada sebuahpakaian, karena dilukismenggunakanqasharah yangmerupakan potongan kayu, dan seninya disebut al-Qishshar.(al-Qishshar1999M/1420H,12-13)

Tidakterdapatcatatantentangkapandandimanaibnual-Qishsharlahir.Ibnual-QishsharmenuntutilmubersamaImamal-Baqilany,IbnuAbiZaidal-Qairwany.Ibnu al-Qishshar hidup pada abad ke 4 Hijriah, yangmerupakan zaman yang dipenuhi oleh politik danperebutan kekuasaan. (al-Qishshar 1999 M/1420 H,17). Kitab-kitab karangan Ibnu al-Qishshsar adalahKitab al-Ushul, Kitab Ijma’ Ahli al-Madinah, Kitab al-‘Awwali fi al-Hadits, Syarh Mukhtashar Ibnu Abd al-Hakam,Ar-Radd‘Alaal-Muzanny,MuqaddimahfiUshulal-Fiqh.

Imamal-Maziri

Imamal-MaziridikenalsebagaisalahsatuulamaIslam dari daerah Maghrib, dan ia merupakan salahsatu ulama yang paling cerdas, dikenal dengankebebasan dalam berijtihad, realisasi fikih, tingginyatingkat ketelitian dalam pendapat tentnagn masalahushul dan ilmu-ilmu keislaman lainnya dan ilmutentangBahasaArab.Al-QadhiAbuFadhl‘AyyadhbinMusaas-SabtimengkategorikanImamal-Maziribahwatidakadaorangyang lebihfakihdaripadanyatentang

Page 8: Ushul Mazhab Hanafi dan Maliki: Kehujahan Khabar Ahad dan ...

Ijtihad,Volume36,No.1Tahun2020

|Copyright©2020ijtihad66

Mazhab Maliki, hal ini terwujud karena caraberijtihadnya.(al-Mazirit.thn.,5)

Nama asli Imam al-Maziri adalah Abu AbdullahMuhammad bin ‘Ali bin Umar bin Muhammad at-Tamimi al-Maziri, akan tetapi tidak diketahui kapankelahiranImamal-Mazirisecaradetail,akantetapiparapenulisbiografinyamenuliskanbahwaImamal-Mazirihidup selama 83 tahun, sehingga dapat diperkirakanbahwakelahiranImamal-Maziripadatahun453H.(al-Maziri t.thn.,5)Karya-karyaImamal-Maziri:Syarhat-Talqin, Talkhis al-Fara’idh, Ta’liqah ‘ala al-Mudawwanah, Fatawa, Idhah al-Mahshul min Burhanal-Ushul,Al-Mu’allimbiFawaidMuslim,Al-Imla’‘alaal-Bukhary, Ta’liq ‘ala Ahadits al-Hafizh Abi BakrMuhammad bin Abdillah bin Zakaria an-Nisabur, An-Nakt al-Qathiyyah fi Radd ‘ala al-Hisyawiyah wa al-Ladzina Yaqulun bi Qadami al-Aswat wa al-Huruf,Nazhmal-Fawaidfi‘Ilmal-‘Aqaid,Qath’uLisanan-Nabihfial-Mutarjimbial-Wadih,An-Naktwaal-Inba’‘anal-Mutarjimbial-Ihya’,Al-Imla’‘alaSyaiminRasailIkhwanash-Shafa,danKitab-kitablain.

Imam al-Maziri adalah orang yang berhati-hatidalam memberikan atau mencatat informasi tentangkehidupandan latarbelakangpendidikannya.Karenaitu para sejarawan menggunakan pendapat hukumunutkmengetahuisiapayangiapelajaridanapayangberpengaruh dalam kehidupannya. Imam al-Mazirimelakukanperjalanan ke seluruhAfrikaUtara dalamupayanyauntukpengetahuannyakekota-kotasepertiTunis,Gabes,Gafsa,TripolidanAlexandria.Salahsatutokoh yang paling berpengatuh terhadap Imam al-Maziri adalah Abdulhamid bin as-Saigh dan imam alLakhmi.

MetodeIstinbathHukumMazhabHanafi

Seorang mujtahid dalam menetapkan suatuhukum,tentumempunyaipolapemikiransertametodetertentu,karenadenganmemakaisuatumetodeuntukmenetapkan atau mengistinbathkan suatu hukum,akan memudahkan bagi seorang mujtahid dalammemakaidanmemahamidalilyangterdapatdalamal-Qur’an dan SunnahRasul. Begitu juga halnya denganHanafiyah tentu mempunyai suatu metode istinbathdalammenggalihukumyangterdapatdalamal-Qur’andanSunnah.

Mengenai metode istinbath hukum Hanafiyahdapatdilihatdalamkitab-kitabushulfikihyangditulisolehulamadarikalanganpengikutImamAbuHanifah.Pengikut Imam Abu Hanifah telahmerumuskan polapemikiran Abu Hanifah dalam mengistinbathkanhukum dalam buku yang mereka tulis. Perumusanmetode istinbat hukum oleh ulama Hanafiyah padaprinsipnya merujuk kepada perkataan Imam AbuHanifah itu sendiri. dalam kitab Tarikh Mazahib al-Islamiyyah, Abu Zahrah menjelaskan bahwa metode

istinbath hukum Imam Abu Hanifah adalah sebagiberikut:

ھیلع الله ىلص الله لوسر ةنسبف دجأ مل نإف الله باتكب ذخآ الله لوسر ةنس يف لاو ىلاعت الله باتك يف دجأ مل نإف ملسو عدأو مھنم تئش نم لوقب ذخأ ھباحصأ لوقب ذخأ ملسو ھیلع اذإ امأف مھریغ لوق ىلإ مھلوق نم جرخألاو مھنم تئش نم ءاطعو نسحلاو نیریس نباو ىعشلاو میھاربإ ىلإ رملأا ىھتن

.اودھتجا امك دھتجأف اودھتجا نلف بیسملا نب دیسو نب دیس(Zahrah1958,377)

“Saya berpedoman kepada kitab Allah, jika sayatidak mendapatkan (ketentuan hukum) didalamnya,makasayaberpedomankepadaSunnahRasulullahSAW,apabilasayatidaktemukandalamkitab Allah dan sunnah Rasulullah, maka sayaberpedomankepadaperkataanparasahabatNabi.Saya berpedoman kepada pendapat yang sayakehendaki dan menghindari dari yang sayakehendaki, saya keluar dari pendapat merekakepadapendapatoranglain.ApabilasuatuperkaratelahsampaikepadaIbrahim(al-Nakha’i),al-Sya’bi,IbnSirin,al-Hasan, ‘Atha’,danSa’idibnMusayyab,adalah orang-orang yang telah berijtihad, olehkarenaitusayajugaberijtihadsebagaimanamerekaberijtihad.”

Selanjutnya Abu Hanifah memperluas metodeistinbath hukumnya seperti yang dikemukakan olehAbuZahrah,yaitu:

سایقلا حبق ذإف سایقلا ىلع رملأا ضمی ةفینح ىبأ ملاك عجر ھل ضمی ملاذإف ھلضمی مادام ناسحتسلإا ىلع اھیضمی ىذلا فرعملا ثیدحلا لصوی ناكو نوملسملا لماتی ام ىلا ىلإ اعجری مث اتناق سایقلا مادام ھیلع سیقی مث ھیلع عمجا .ھیلإ عجر قفوا ناك امھیا ناسحتسی

(Zahrah1958,30)

”PerkataanAbuHanifah:Diamengembalikan satuurusanpadaqiyas,danapabilaqiyasitudicelamakaia mengembalikan hukumnya kepada istihsanselama tidak ada yangmembatalkannya. Dan jikaistihsan itu tidak bisa dipakai diamengembalikankepadaadatkebisaankaummusliminkarenahalitumerupakankebiasaanyangdikenaldandisepakatihukumnyakemudiandiamengqiyaskankepadahaltersebut selama qiyas itu tidak bertentangankemudiandiamengembalikankepadaistihsandanmemilih mana yang lebih sesuai maka diaberhukumdenganhalitu.”

Berdasarkan pernyataan Abu Hanifah di atas,dapat dipahami bahwa dalam mengistinbathkanhukum, Abu Hanifah berpegang kepada dalil hukumyangsistematikaatautertibhukumnyasepertiyangia

Page 9: Ushul Mazhab Hanafi dan Maliki: Kehujahan Khabar Ahad dan ...

67

ucapkan tersebut, bahwa AbuHanifahmenempatkanal-Qur’an sebagai dalil pertama. Apabila tidakditemukan ketentuan hukum permasalahan didalamnyaia,menetapkanhukumberdasarkansunnahRasulullah, jika dalam kedua sumber itupun tidakditemukannya, maka ia menggunakan fatwa SahabatRasulullah SAW sebagai dasar menetapkan hukum,terutama yang sudah menjadi ijma’ di kalanganmereka.

BerkaitandenganfatwasahabatRasulullahSAW,yang kadang kala berbeda antara satu dengan yanglainnya,AbuHanifahmemilihfatwayangdianggapnyapaling kuat atau paling cocok dengan situasi sertakondisi yang dijadikan sebagai standar ketentuanuntukmenerimapendapatulamapadawaktuitu.Lainhalnya dengan fatwa Tabi’in, ia tidakmenjadikannyasebagai sandaran hukum karena Abu Hanifahmenyetarakan kapasitasnya dengan tabi’in dalamberijtihad, artinya apabila dalam sumber-sumber diatas tidak ditemukan ketentuan hukum suatupersoalan,iamelakukanijtihadsendiri.PengembanganijtihadAbuHanifahjugamenggunakanqiyas(analogi).Jika qiyas tidak mungkin dilakukan terhadap kasus-kasus yang ditemui, maka alternatifnya adalahmenggunakan istihsan, terakhir ia berpedoman padaadat kebiasaan (‘urf) setempat. Metode IstinbathHukumMazhabMaliki

Metode Istinbath mazhab maliki, MazhabMalikiMalik dalam mengistinbathkan suatu hukummempergunakan beberapa pegangan antara lain:Pertama,Al-Qur’an.Al-Qur’ansecaraetimologiadalahmashdar dari kata Qa-ra’a, sedangkan dalam bahasaArabpengertian al-Qur’an adaduayaituQur’an yangberarti “bacaan” dan apa yang tertulis padanya. Al-Qur’an merupakan kalam Allah yang diturunkankepada Nabi SAW sebagai hujah baginya dalammendakwahkan kerasulannya dan sebagai pedomanhidup manusia serta dapat dipergunakan untukmencapai kebahagiaan hidup didunia dan akhirat.(Yahya1997,31)

Menurut ulama Ushul Fiqh definisi al-Qur’ansecara terminologi adalah: “Kalam Allah yangmengandung mukjizat dan diturunkan kepadaRasulullahSAWdalambahasayangdinukilkankepadagenerasi sesudahnya secara mutawatir, membacanyamerupakanibadah,terdapatmushaf,dimulaidarisuratal-fatihah dan ditutup dengan surat an-Nas” (Bakry1999, 37). ImamMalikmenjadikan al-Qur’an sebagaisumberhukumyangpertamadanberadadiatasyanglainnya,karenadalamal-Qur’antertuangsemuahukumsyara’ bagi orangmukallaf yang ditetapkan langsungolehSyar’i.

Kedua, Al-Sunnah. Menurut bahasa Sunnahberarti “jalan yang biasa dilalui” sedangkanmenurutistilah agama sunnah adalah merupakan perkataan,

perbuatandanketetapanNabi(ucapandanperbuatansahabat yang beliau diamkan dalam artimembenarkannya).(Yanggo1997,107)

Imam Malik dalam berpegang kepada sunnahsebagai dasar hukum juga melakukan cara yangdilakukandalamberpegangkepadaal-Qur’an.Apabiladalil syar’i menghendaki pentakwilan maka yangdijadikanpeganganadalahartitakwiltersebut.Apabilaterdapat pertentangan antara makna zahir al-Qur’andengan makna yang terkandung dalam sunnahsekalipun jelas, maka yang dipegang adalah maknazahiral-Qur’an.Tetapiapabilamaknayangdikandungoleh al-Sunnah tersebut dikuatkan oleh Ijma’ ‘Ahl al-Madinah, maka beliau lebih mengutamakan maknayang terkandung dalam sunnah dari pada zahir al-Qur’an (sunnah yang dimaksud disini adalah sunnahmutawatirdanmasyhur).(Yanggo1997,106)

ImamMalik berpendapat bahwa kedudukan as-Sunnahterhadapal-Qur’anadatiga:Men-taqrirhukumatau mengkokohkan hukum al-Qur’an, Menerangkanapa yang dikehendaki al-Qur’an, men-taqyidkemutlakannya dan menjelaskan keglobalanya.,Sunnahdapatmendatangkanhukumbaru yang tidakdisebut dalam al-Qur’an. (ash-Shiddieqy 1997, 200-201)

Ketiga,Ijma’Ahlal-Madinah.Ijma’ahlal-Madinahini ada beberapa macam diantaranya ijma’ ahl al-Madinah yang asalnya dari an-naql hasil darimencontohRasulullah SAWbukandari ijtihadahl al-Madinahsepertiukuranmud, penentuan tempatatautempat dilakukannya amalan rutin. Di kalanganMazhabMaliki,ijma’ahlal-Madinahlebihdiutamakandari pada khabar ahad, sebab ijma’ ahl al-Madinahmerupakan pemberitaan oleh jama’ah sedangkhabarahadhanyamerupakanpemberitaanperorangan.Ijma’ahl al-Madinah ini ada beberapa tingkatan yaitu:Kesepakatan ahl al-Madinah yang asalnya adalah al-Naql; Amalan ahl al-Madinah sebelum terbunuhnya‘Usman bin ‘Affan. Hal ini didasarkan bahwa belumpernahdiketahuiadaamalanahlal-MadinahwaktuituyangbertentangandenganSunnahRasulSAW;Amalanahlal-Madinahitudijadikanpendukung,pentarjihatasdua dalil yang saling bertentangan; Amalan ahl al-MadinahsesudahmasakeutamaanyangmenyaksikanamalanNabiSAW.(ash-Shiddieqy1997,107)

Keempat, FatwaSahabat.Terkait fatwasahabat,sahabatdisiniadalahsahabatbesaryangpengetahuanmereka terhadap suatumasalah itu didasarkan padaan-naql.MenurutImamMalik,parasahabatbesartidakakan memberi fatwa kecuali atas dasar apa yangdipahamidariRasulullahSAW.Namundemikianbeliaumensyaratkan bahwa fatwa sahabat tersebut tidakboleh bertentangan dengan hadis marfu’ yang dapatdiamalkandarifatwasahabatyangdemikianini lebihdidahulukan daripada qiyas dan adakalanya Imam

Page 10: Ushul Mazhab Hanafi dan Maliki: Kehujahan Khabar Ahad dan ...

Ijtihad,Volume36,No.1Tahun2020

|Copyright©2020ijtihad68

Malik menggunakan fatwa tabi’in besar sebagaipegangan dalam menentukan hukum. (Zaini 2008,136). Imammalik berpendapat bahwa fatwa sahabatitu bisa dijadikan hujah berdasarkan al-Qur’an suratAli-Imranayat110:

“Kamuadalahumatyangterbaikyangdilahirkanuntukmanusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, danmencegah dari yang munkar, dan beriman kepadaAllah.Sekiranyaahlikitabberiman, tentulah itu lebihbaikbagimereka,diantaramerekaadayangberiman,dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yangfasik”

Kelima,Qiyas. Metode Qiyas dipraktekkan ataudigunakanolehImamMalikapabilaadanashtertentu,baikal-Qur’anmaupunas-Sunnahyangmendasarinya.(Khalaf2004,110)ImamMaliktidakmengakuikhabarahadsebagaisesuatuyangdatangdariRasulullahSAW,jikakhabarahadinibertentangandengansesuatuyangsudah dikenal masyarakat Madinah, sekalipun hanyadalil dari hasil istinbat kecuali khabar ahad itudikuatkan oleh dalil-dalil lain yang qat’i. dalammenggunakankhabarahadini,ImamMaliktidakselalukonsisten, kadang-kadang ia mendahulukan Qiyasdaripada khabar ahad. Kalau khabar ahad itu tidakdikenal atau tidak populer di kalangan masyarakatMadinah maka hal itu dianggap sebagai petunjukbahwa khabar ahad bukan berasal dari RasulullahSAW. Dengan demikian, khabar ahad tersebut tidakdigunakansebagaidasarhukum,tetapimenggunakanqiyasdanmaslahah.

Keenam, Al-Istihsan.Menurut Imam Malik,

sebagaimanadinukilkanImamSyathibi(w.790H)ahliushul fikih Maliki, al-Istihsan adalah mengambilmaslahah yang merupakan bagian dalam dalil yangbersifatkully(menyeluruh)denganmengutamakanal-istidlalal-mursaldaripadaqiyas.

يلك لیلد ةلباقم يف ةیئزج ةحلصملاب ذخلأا“Memberlakukan kemaslahatan juz’i ketikaberhadapandengankaidahumum.”

Menurut definisi di atas, jelas bahwa al-istihsan

lebihmementingkanmaslahahjuz’iyyahataumaslahahtertentu dibandingkan dengan dalil kully atau dalilyang umum atau dalam kata lain sering dikatakanbahwa al-istihsan adalah beralih dari satu qiyas keqiyas yang lain yang dianggap lebih kuat dilihat daritujuansyari’atditurunkan.Tegasnya,al-istihsanselalumelihat dampak sesuatu ketentuan hukum, jangansampai membawa dampak merugikan tapi harusmendatangkan maslahah atau menghindari mudarat,namun bukan berarti istihsan adalah menetapkanhukumatasdasarra’yusemata,melainkanberpindah

dari satu dalil ke dalil yang lebih kuat yangkandungannyaberbeda.Dalilkeduainidapatberwujudijma’,‘urfataual-maslahahal-mursalah.

Kemudian ia menambahkan bahwa hakikatistihsan itu adalah mendahulukan maslahah al-mursalah dari qiyas. Artinya, apabila terjadipembenturan antara qiyas dengan maslahah al-mursalah, maka yang diambil adalah maslahah al-mursalahdanqiyasditinggalkan.Karenaapabilaqiyastetapdigunakandalamkasusseperti ini,makatujuansyara’dalampensyariatanhukumtidaktercapai.Olehsebab itu, bagi ulama Malikiyyah teori istihsanmerupakan salah satu teori dalam mencapaikemaslahatan yang merupakan tujuan syara’ dalammenetapkan hukum. Al-Syatibi selanjutnyamengatakan bahwa istihsan tidak semata-matadidasarkan pada logika dan hawa nafsu, tetapididasarkan pada dalil yang lebih kuat. Dalil yangmenyebabkan pemalingan ini adalah nash (ayat atauhadis), dan menurut al-Syatibi, kaidah istihsanmerupakan penerapan-penerapan kaidah maslahah(kemaslahatan)yangdidukungsyara’melalui induksisejumlahnash.

Ketujuh,Al-Maslahahal-Mursalah.Al-Maslahahal-Mursalahadalahmaslahahyangtidakadaketetuannya,baiksecaratersuratatausamasekalitidakdisinggungoleh nash, dengan demikian maka al-maslahah al-mursalah itu kembali kepada memelihara tujuansyari’at diturunkan. Azaz atau pondasi fiqih Islamadalah kemaslahatan umat , tiap-tiap maslahahdituntut oleh syara’ dan tiap-tiap yang memberimudarat dilarang oleh syara’. Ini adalah dasar yangdisepakatiulama.MazhabMalikimenghargaimaslahahdan menjadikannya sebagai salah satu dasar yangberdiri sendiribahkanMazhabMalikikadang-kadangmentahksiskanal-Qur’andengandasarmaslahah.(asy-Syatibi1991,118)

Kedelapan, Sadd az-Zari’ah. Zari’ah menurutlughahbermaknawasilahdanmaknaaz-Zari’ahadalahmenyumbat wasilah. (ash-Shiddieqy 1997, 118)MazhabMaliki menggunakan sadd az-zari’ah sebagailandasan dalam menetapkan hukum. Menurutgolongan ini semua jalan atau sebab yang menujukepada haram atau terlarang hukumnya haram atauterlarang, dan semua jalan atau sebab yang menujukepadayanghalal,halalpulahukumnya.

Kesembilan, Istishab.Mazhab Maliki menjadikanIstishab sebagai landasandalammenetapkanhukum.Istishabadalahtetapnyasuatuketentuanhukumuntukmasasekarangatauyangakandatangberdasarkanatasketentuanhukumyangsudahadadimasalampau.Jadisesuatuyang telahdiyakini tersebuthukumnya tetapseperti hukum pertama, yaitu tetap ada, begitu pulasebaliknya.Misalnya seorang yang telah yakin sudahberwudhu’,kemudiandatangkeraguanapakahsudah

Page 11: Ushul Mazhab Hanafi dan Maliki: Kehujahan Khabar Ahad dan ...

69

batal ataubelummakahukumyangdimiliki tersebutadalahbelumbatalwudhu’nya.(Yanggo1997,112)

Kesepuluh, ‘Urf dan Adat Kebiasaan. ‘Urf adalahurusan yang disepakati oleh segolongan manusiadalamperkembanganhidupnya.GolonganMalikiyyahmeninggalkan qiyas apabila qiyas itu berlawanandengan ‘Urf, di samping itu golongan Malikiyyahmentakhsiskan umum dan mentaqyidkan mutlakdengan ‘urf.Menurut al-Qarafi, harus terlebih dahulumeneliti kebiasaan yang berlaku dalam masyarakatsetempat, sehingga hukum yang ditetapkan itu tidakbertentanganataumenghilangkankemaslahatanyangmenyangkutmasyarakattersebut.KehujahanKhabarAhaddanQiyasKehujahanKhabarahad

Imamasy-Syafi’i berpendapat di dalamkitabnyaar-Risalah ketika ditanyai tentang argumen untukmenetapkan khabar ahad dengan nash khabar ataudenganpetunjukdidalamnya,ataudenganijma’,beliaumenjawab bahwa Sufyan mengabarkan kepada kamidari Abdul Malik bin Umair, dari Abdurrahman binAbdullahbinMas’ud, dari ayahnya, bahwaNabi SAWbersabda:

دبع ينثدح :لاق ،ةعافر نب ناعم نع ،ةریغملا وبأ انثدح الله لوسر نع ،كلام نب سنأ نع ،يكملا تخب نب باھولا

اھظفحف يتلاقم عمس ادبع الله رضن :لاق ملسو ھیلع � ىلص ىلإ ھقف لماح برو ھیقف ریغ ھقف لماح برف اھادأو اھاعوو .دمحأ هاور .ھنم ھقفأ وھ نم

(AhmadbinHanbal1998,225)

“Telah menceritakan kepada kami Abu al-MughirahdariMu’an bin Rifa’ah ia berkata telahmenceritakankepadaku Abdulwahab bin Bukht al-Makki dari Anasbin Malik dari Rasulullah SAW, beliau bersabda:”Semoga Allah mencerahkan wajah seorang hambayang mendengar ucapanku lalu ia menghafalnya,mencernanya,danmenyampaikannya,karenabanyakoranguyangmembawailmutetapibukanseorangalim,danbanyakorangyangmembawailmukepadaorangyanglebihberilmudarinya."(H.R.Ahmad)”

Diantaradalil-dalilkehujahankhabarahadadalahkhabar tentang beralihnya kiblat umat Islam, ketikaturunwahyubahwakiblatumatIslamberalihkeMasjidal-Haram dari arah semulanya yaitu Bait al-Maqdis,yang mana pada saat para sahabat Nabi SAW yangsedang shalat dimesjid di daerahQuba disampaikankepadamerekabahwakiblatumatIslamtelahberubahke Masjid al-Haram, kemudian seketika merekamerubah arah shalat mereka ke arah Masjid al-Haram,.sebagaimana hal ini terdapat di dalam kitabhadis:

يبنلا نإ لاقف تآ مھءاج ذإ حبصلا ةلاص يف ءابقب سانلا امنیب اھولبقتساف ةلبقلا لبقتسی نأ رمأ دقو نآرق ةلیللا ھیلع لزنأ دق ةبعكلا ىلإ اوكردتساف ماشلا ىلإ مھھوجو تناكو

(Anas1985,271) “Saat orang-orang berada di Quba untuk shalatsubuh, tiba-tiba seseorang datang kepadamerekadanberkata,“Telahditurunkansatuayatal-Qurankepada Nabi SAW pada malam ini, dan beliaudiperintahkan untuk menghadap Kiblat, makamenghadaplah ke Kiblat itu”. Saat itu merekamenghadap ke Syam, maka mereka berputarmenghadapkeKa’bah.”

Suatudalilbarudapatdigunakansebagailandasan

untukberamalapabiladitemukankehujahannyaataumemiliki alasan kenapa boleh berhujah atauberpedoman dengan dalil tersebut. Imam asy-Syasyidalam kitab karangannya ayng berjudul Ushul asy-Syasyi menyebutkan kehujahan khabar ahad padaempattempat,sepertipenjelasanberikut:

ربخ ھیف لبقیف لولأا امأ :عضاوم ةعبرأ يف ةجح دحاولا ربخ ةداھش لبق ملسو ھیلع الله ىلص الله لوسر نإف دحاولا ددعلا ھیف طرتشیف يناثلا امأ ،ناضمر للاھ يف يبارعلأا ربخ ھیف لبقیف ثلاثلا امأو ،تاعزانملا هریظنو ةلادعلاو عبارلا امأو ،تلاماعملا هریظنو اقساف وأ ناك لادع دحاولا ھنع الله يضر ةفینح يبأ دنع ةلادعلا وأ ددعلا امإ ھیف طرتشیف رجحلاو لزعلا هریظنو

(asy-Syasyi1402H,287)

“Khabar wahid menjadi hujah pada 4 tempat.Pertama, diterima Khabar ahad karenasesungguhnyaRasulullahSAWmenerimakesaksianseorang Arab badui mengenai hilal Ramadhan.Kedua,disyaratkandalamjumlahtertentu,adildanseimbang dalam perbedaan pendapat. Ketiga,diterimakhabarahaddilihatdariadilataufasiknyaperiwayatnya dan seimbang dalam bergaul.Keempat, disyaratkan oleh Imam Abu Hanifahjumlahperawidankeadilannyasertasikapnya.”

Imam asy-Syasyi berpendapat bahwa khabarahad dapat dijadikan hujah karena Rasulullah SAWdalamsuaturiwayatmenerimakesaksianorangArabbadui yang mengaku bahwa ia telah melihat hilalRamadhan dan tidak ada orang lain bersama orangArab badui tersebut ketika tu. Imam asy-Syasyi jugamengutarakansyaratsuatukhabarbarubisadijadikanhujah apabila telah mencapai jumlah tertentu dalamperiwayatannya dan mensyaratkan tentang keadilanserta karakter periwayatnya ketika dihadapkan padasuatuperbedaanpendapat.

Page 12: Ushul Mazhab Hanafi dan Maliki: Kehujahan Khabar Ahad dan ...

Ijtihad,Volume36,No.1Tahun2020

|Copyright©2020ijtihad70

KehujahanQiyasTerhadap kehujahan qiyas dalam menetapkan

hukum syara’, terdapat perbedaan pendapat ulamaushul fiqh. Jumhur Ulama ushul fiqh berpendirianbahwaqiyasbisadijadikansebagaimetodeatausaranauntukmengistinbathkan hukum syara’. Bahkan lebihdari itu, Syari’ menuntut pengamalan qiyas. (Haroen1996,65)

Jumhur Ulama ushul fiqh yang membolehkanqiyas sebagai salah satu metode dalam menetapkanhukum syara’ mengemukakan beberapa alasan, baikdari ayat-ayat al-quran , sunnah Rasul, maupun dariijma’danlogika.Alasan-alasanitudiantaranyaadalah,ayat-ayatal-Quransuratal-Baqarahayat179dan222,suratal-Hasyrayat2,dansuratal-Maidahayat91.

“Qishash itu ada (jaminan kelangsungan) hidupbagimu padanya,Haiorang-orangyangberakal,supayakamubertakwa(al-Baqarah179).”

“Mereka bertanya kepadamu tentang haidh.Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu kotoran" (al-Baqarah,222).

“Makaambillah(Kejadianitu)untukmenjadipelajaran,Haiorang-orangyangmempunyaiwawasan(al-Hasyr,2)

Ayat di atasmenurut JumhurUlamaUshul Fiqh,berbicaratentanghukumanAllahterhadapkaumkafirdari Bani Nadir disebabkan sikap buruk merekaterhadap Rasulullah SAW. Di akhir ayat, AllahmemerintahkanagarumatIslammenjadikankisahinisebagai i’tibar (pelajaran). Mengambil pelajaran daripenetapan hukum melalui qiyas yang disebut Allahdengan al-i’tibar adalah boleh, bahkan al-Quranmemerintahkannya.“Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendakmenimbulkan permusuhan dan kebencian di antarakamulantaran(meminum)khamardanberjudiitu,danmenghalangi kamu dari mengingat Allah dansembahyang; Maka berhentilah kamu (darimengerjakanpekerjaanitu)(al-Maidah:91)”

Seluruh ayat ini menurut Jumhur Ulama, secaranyata menyebutkan ‘illat yang menjadi penyebabmunculnya hukum. Inilah makna qiyas, yaitu ketikamuncul suatu kasus yang tidak ada ketentuanhukumnyadalamnash,makadiwajibkanmencari‘illatkasustersebutuntukmembandingkannyadengan‘illathukumyangadadalamnash.Namunapabilaternyata‘illatnya samamaka hukum yang ada dalamnash itubisaditerapkanpadakasustersebut.Paraulamayangmembolehkanqiyassebagaihujahdakammenetapkanhukum syara’, bukan berarti membuat hukum baruyang ditetapkan berdasarkan qiyas itu, tetapi

menyingkap ‘illat yang ada pada suatu kasus danmenyamakannyadengan‘illatyangadadidalamnash.(Haroen 1996, 70) Atas dasar kesamaan ‘illat ini,hukum kasus yang dihadapi tersebut disamakandenganhukumyangtelahditentukanolehnash.

SunnahNabiSAWHadisMu’adzbinJabal

يكملا قحسإ نب ایركز انثدح عیكو انثدح بیرك وبأ انثدح نبا نع دبعم يبأ نع يفیص نب الله دبع نب ىیحی انثدح ىلإ اذاعم ثعب ملسو ھیلع الله ىلص الله لوسر نأ سابع ،الله باتكب يف امب يضقأ :لاقف ؟يضقت فیك :لاقف ،نمیلا ىلص الله لوسر ةنسبف :لاق ؟الله باتك يف نكی مل نإف لاق

الله ىلص الله لوسر ةنس يف نكی مل نإف لاق ،ملسو ھیلع الله قفو يذلا � دمحلا" :لاق .يیأر دھتجأ لاق ؟ملسو ھیلع .يذمرتلا هاور .ملسو ھیلع الله ىلص الله لوسر لوسر

(at-Turmudzi2015,227)“Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraibtelah menceritakan kepada kami Waki' telahmenceritakankepadakamiZakariyabinIshaqAlMakkitelahmenceritakankepadakamiYahyabinAbdullahbinAsShaifidariAbuMa'baddariIbnu'Abbas sesungguhnyaRasulullah SAWmengutusMu’adz ke Yaman, beliau berkata: bagaimanaengkaumemutuskanperkara?Laluiamenjawab:sayamemutuskandenganapayangadadidalamkitab Allah, lalu beliau berkata: bagaimana jikatidakadadidalamkitabAllah?LaluiamenjawabmakadengansunnahRasulullahSAW,lalubeliauberkata kalau tidak ada pada sunnah RasulullahSAW?Iaberkata:sayaberijtihaddenganpendapatsaya. Nabibersabda:SegalapujibagiAllahyangtelahmemberitaufiqutusandariutusannyaAllahSAW.(H.R.at-Trumudzi)”

Padahadisdiatasdapatditemukanbahwauntukmenyelesaikan suatu perkara Mu’adz akan melihatkepadaal-QurandanSunnahuntukdicarikandalilnya,namunjikaiatidakmenemukandalilyangmenjelaskanperkara yang sedang dihadapi oleh Mu’adz maka iaakan menggunakan pendapatnya yang tentu akanbersumber kepada al-Quran dan Sunnah sehinggakonsepinisejalandenganpengertianqiyasyangtelahdikemukakan.

KhabarAhaddanQiyasjikaSalingBertentangan

PenyebabterjadinyaperbedaanpendapatMazhabHanafi tentang khabar ahad dan qiyas apabila salingbertentangan.Halinidijelaskanolehimamaz-Zarkasyididalamkitabnyaal-Bahrual-MuhithfiUshulal-Fikih:

دق ةیعطق سایقلا تامدقم تناك نإف نإف لاإو ،اعطق سایقلا مدق ةینظ اھلك تناك يدملاا ىكحو ،ھتامدقم ةلقل اعطق ربخلا م

Page 13: Ushul Mazhab Hanafi dan Maliki: Kehujahan Khabar Ahad dan ...

71

دق ،ا�ینظ ضعبلاو ا�یعطق ضعبلا ناك اذإ اذكو ،فلاخلا ھیف م نع يجابلا ھلقنو ،ةیفنحلاو ،ھباحصأو ،يعفاشلا دنع ربخلا ھنإف ،كلام لوق نم رھظلأاو حصلأا ھنإ :لاقو ،ةیكلاملا رثكأ

لئسو ،يأر اذھو ،دحلأ سیل :لاقف ،ةارصملا ثیدح نع لئس نع نوفلاخی نیذلا رذحیلف{ :أرقف ؟ھب ذخأی لھ ثیدح نع .ةیلآا }هرمأ ،ىلوأ سایقلا نأ ىلإ جرفلا وبأو ،يرھبلأا ركب وبأ بھذو امھنأ ركب يبأ يضاقلا نع لقنو ،كلام بھذم ھنإ :اولاقو ،نایواستم

(az-Zarkasyi1994M/1414H,409) “Apabila ‘illat qiyas itu manshus qath’i makadidahulukan qiyas secara mutlak, kalau tidak(musthanbathah) apabila semuanya zhanni makadidahulukan khabar secara mutlak karena sedikitmuqaddimahnya. Al-Amidi berkata bahwa di dalampersoalan ini terjadi perbedaan pendapat.Berdasarkanhaliniapabilasebagiandalilqath’idansebagianyanglainzhannimenurutImamasy-Syafi’i,pengikut Imam asy-Syafi’i dan ulama Hanafiyahkhabar yang didahulukan. Al-Baji menukilkan darimayoritas UlamaMaliki, ia berkata: “sesungguhnyayangpalingsahihdanyangpalingzhahiradalahdariperkataan Imam Malik, bahwa ia ditanyai tentanghadisal-musharahkemudianImamMalikmenjawabkhabar ahad tidak bisa dipakai dan itu merupakanpendapat.” Kemudian ImamMalik kembali ditanyaitentang sebuah hadis, “apakah dapat berhukumdengannya?” lalu Imam Malik menjawab denganmembaca ayat (hendaklah orang-orang yangmenyalahi perintah Allah dan Rasul-Nya untukwaspada). Abu Bakar al-Abrahi dan Abu al-Farajberpendapat bahwa qiyas itu lebih diutamakan,mereka berkata: “itu adalah pendapat MazhabMaliki.”DinukilkandariQadiAbuBakarbahwakhabrahaddanqiyasitusetingkat.”

Kutipan buku Imam az-Zarkasyi di atasmenjelaskan bahwa untuk melakukan komparasiantara qiyas dan khabar ahad perlu dilihatmuqaddimahnya.Apabilamuqaddimahqiyasmanshushqath’i dan khabar zhanni maka qiyas yang dipakai.Sedangkan jika ‘illatqiyasmusthanbathahzhanni dankhabarahadzhannimakakhabarahad-lahyanglebihutamakarenaqiyaslemahpadaduahalyaitu‘illat-nyamusthanbathah dan juga bersifat zhanni, akan tetapikhabar ahad hanya lemah karena bersifat zhanni.Ketika ‘illat qiyas manshush zhanni dan khabar ahadbersifatzhannimakainilahyangmenjadipembahasanpenulisanini.

Berdasarkan penjelasan di atas, hal yangmenjadi perbedaan pendapat antara Mazhab HanafidanMazhabMalikitentangkehujahankhabarahaddanqiyasapabilasalingbertentanganadalahtentang ‘illat

qiyas itu sendiri apakah ‘illat-nya manshus ataumusthanbathah. Berikut adalah pendapat masing-masing mazhab disertai dalil dan contoh perbedaanpendapatnya.

Pendapat Mazhab Hanafi tentang KehujahanKhabar Ahad dan Qiyas Apabila SalingBertentangan

ImamIbnuAmirHajjberpendapatbahwaapabilaterjadi pertentangan antara qiyas dan khabar ahadyang tidak mungkin untuk disatukan. Hal inidiungkapkan pada kitab at-Taqrir wa at-Tahbir 'AlaTahriral-Kamalbinal-Hammam.

امھنیب عمج لا ثیحب سایقلاو دحاولا ربخ ضراعت اذإ ةلأسمدق نكمم يعفاشلاو ةفینح وبأ مھنم رثكلأا دنع اقلطم ربخلا مدق لیقو دمحأو ىنثتسا ھنأ لاإ كلام ىلإ بوسنم وھو سایقلا م غولو نم ءانلإا لسغ ثیدح سایقلا ىلع اھمدقف ثیداحأ عبرأ وبأو ةعرقلا ثیدحو ایارعلا ثیدحو ةارصملا ثیدحو بلكلادق لاق نیسحلا صنلا نلأ عطاقب ةلعلا توبث ناك نإ سایقلا م

ربخلاو يعطق سایقلا ذئنیحف اھمكح ىلع صنلاك ةلعلا ىلع لصلأاب ىوس ءيشب عطقی مل نإف اعطق مدقم يعطقلاو ينظ ھیف ذإ حجرتی ام مدقیف حیجرتلا يف داھتجلاا بجو ھمكحب يأ لخدیو دحاولا ربخو ، ةلعلا ىلع لادلا صنلا : نینظ ضراعت تناك اذإ امو ينظب اھیلع اصوصنم ةلعلا تناك اذإ ام اذھ يف سایقلا ىلع مدقم ربخلاف نیذھ لاك ىفتنا نإ لاإو ةطبنتسم ىلع لادلا صنلا ىلع ربخلا حجرتو نظلا يف امھئاوتسلا لادلا صنلا فلاخب ةطساو نودب مكحلا ىلع لدی ھنأب ةلعلا

ام لمشیف ةلعلا ةطساوب مكحلا ىلع لدی امنإ ھنإف ةلعلا ىلع يف اھمكح نكی ملو ةطبنتسم وأ ينظب ةصوصنم تناك اذإ .يعطقب اتباث لصلأا

(Hajj1983M/1403H,277)“Apabila terjadi pertentangan antara qiyas dankhabarahadyangtidakmungkinuntukdisatukan,khabar didahulukan menurut kebanyakan ulamadiantaranya Abu Hanifah, Imam asy-Syafi’i danImam Ahmad. Ada yang mengatakan qiyas lebihdidahulukaniniadalahpendapatImamMalik,akantetapi Imam Malik mengecualikan 4 hadis yangdidahulukan daripada qiyas,yaitu hadis mencuciwajan yang dijilat anjing, hadis musharah, hadisaraya, dan hadis qur’ah. Abu Hasan berpendapatbahwaqiyasdidahulukanjika‘illatnyaqath’ikarenanash terhadap ‘illat sama dengan nash terhadaphukum‘illatmakaketikaqiyasqath’imanshushdankhabar zhanni yang manshush-lah yangdidahulukan secara mutlak, jika tidak ada yangmanshush selain asal dan hukum asalmakawajibmelakukan ijtihad untuk mentarjih laludidahulukan yang telah ditarjih apabila terjadipertentangan antara dua dalil zhanni, yaitu nash

Page 14: Ushul Mazhab Hanafi dan Maliki: Kehujahan Khabar Ahad dan ...

Ijtihad,Volume36,No.1Tahun2020

|Copyright©2020ijtihad72

yangmenunjukan‘illatdankhabarahad.Termasukdidalampembahasanbabinijika‘illatnashbersifatzhanni, dan apabila ‘illatnya ditetapkan bersifatzhanni,makaapabilatidakadakeduanyakhabarlahyang didahulukan terhadap qiyas karena sama-sama pada tingkatan zhanni dan khabar ditarjihdibanding qiyas karena khabar ahad menunjukanhukumtanpaperluperantaraberbedadenganqiyasyang menunjukan sebuah hukum berdasarkanperantara ‘illat sehingga mencakup hal-hal yangdinashkan secara zhanni atau ditetapkan zhanni,danhukumnyatidakakantetapsebagaiqath’ipadaasalnya.”

Apabilaterjadipertentanganantarakhabarahaddan qiyas maka menurut Mazhab Hanafi khabardidahulukan hal ini sejalan dengan pendapatkebanyakan ulama diantaranya Abu Hanifah, Imamasy-Syafi’i dan Imam Ahmad. Apabila kedua daliltersebut sama-sama bersifat mustanbathah makakhabarlah yang didahulukan terhadap qiyas karenasama-sama berstatus mustanbathah dan khabarditarjih dibanding qiyas karena khabar ahadmenunjukan hukum tanpa perlu perantara berbedadengan qiyas yang menunjukan sebuah hukumberdasarkanperantara‘illat.

Para sahabat Nabi SAW jika bertemu denganpersoalan dimana khabar dan qiyas bertentangan.Merekatidakmelihatkepadaqiyasuntukmelihatapahukum persolalan yang sedang mereka hadapi. ParasahabatNabiSAWlebihmemilihmenggunakankhabardaripada menggunakan qiyas dalam suatu perkarayangdijumpaiduadaliltersebut.

ىلإ اوتفتلی مل ربخلا مھءاج اذإ نوعباتلاو ةباحصلا ناك دقو سایقلا میدقت نم مھضعب نع ىور امو ھیف اورظنی لاو سایقلا ىلع لومحم ھضعبو حیحص ریغ ھضعبف نطاوملا ضعب يف .هوجولا نم ھجوب سایقلا مدق نم دنع ربخلا تبثی مل ھنأ مدق ھنإف ذاعم ثیدح سایقلا ىلع ربخلا میدقت ىلع لدی اممو ربخلا میدقت حجری اممو هداھتجا ىلع ةنسلاو باتكلاب لمعلا

ةلادع :نیرمأ يف رظنلا ىلإ جاتحی ربخلا نأ سایقلا ىلع رومأ ةتس يف رظنلا ىلإ جاتحی سایقلاو ربخلا ةللادو يوارلا

لیلعتلا ھب يذلا فصولا نیعتو ةلمجلا يف ھلیلعتو لصلأا مكح لصلأا يف ضراعملا يفنو عرفلا يف فصولا كلذ دوجوو .عرفلا يف ھیفنو

(asy-Syaukani1999M/1419H,188) “Sesungguhnya para sahabat dan tabi’in apabilamerekamendapatikhabarmereka tidakberpalingkepadaqiyas dan tidakberpendapat tentangqiyastersebut dan apa yang mereka riwayatkan darisebagianmerekatentangmendahulukanqiyaspadasebagiandaerah,makasebagiannyatidakbenardansebagian yang lain termasuk bahwa khabar tidak

bersifat tsabitmenurutorangyangmendahulukanqiyas pada suatu perkara. Dan apa-apa yangmenunjukanuntukmendahulukankhabarterhadapqiyas adalah hadis Mu’adz bahwa Mu’adzmendahulukan untuk beramal berdasarkan al-quran, sunnah daripada pendapatnya, dan hal-halyang menguatkan untuk mendahulukan khabardaripadaqiyasadalahkhabarituwajibuntukdilihatpadaduahal,yaitukeadilanperiwatnyadandalalahkhabar.Sedangkanqiyasharusmelihatpada6halyang berkaitan dengan hukum asal, ‘illatnya,menentukansifatyangterdapatdalam‘illat,adanyasifat‘illatashldidalamfar’,tidakadapertentangandi dalam ashl, dan tidak adanya pertentangan didalamfar’.”

Pada tulisan Imam asy-Syaukani di atas,diungkapkan bahwa para sahabat Nabi SAW jikaberhadapan dengan persoalan yang terdapat dalilkhabar dan qiyas,merekamenggunakan dalil khabarkarena sahabat Nabi SAW Muadz bin Jabal ketikaditanyatentangdalilyangiagunakanjikaberhadapandengansuatuperkara,Muadzmenjawabbahwaiaakanmenggunakan al-Quran, kemudian sunnah kemudianbaru pendapatnya ketika tidak ada dalil yang lebihtinggi tingkatannya yang bisa digunakan ketikaberhadapan dengan suatu perkara. Alasan kenapakhabarahad lebihdidahulukandalamMazhabHanafiadalah kriteria untuk menggunakan kedua dalil inidimana khabar itu wajib untuk dilihat pada dua hal,yaitu keadilan periwatnya dan dalalah khabar.Sedangkan qiyas harus melihat pada 6 hal yangberkaitan dengan hukum asal, ‘illatnya, menentukansifatyangterdapatdalam‘illat,adanyasifat‘illatashldidalam far’, tidakadapertentangandidalamashl,dantidak adanya pertentangan di dalam far’. Penyebabutama Mazhab Hanafi mengutamakan khabar ahadadalah karena qiyas harus dilihat apakah ‘illat-nyamashush ataumusthanbathah, karena kalau ‘illat-nyamusthanbathahkhabarahadlebihutamakarenatidakbutuh perantara untuk menjadikannya sebagai dalilutamadalampenetapanhukum.

PendapatMazhabMaliktentangKehujahanKhabarAhaddanQiyasApabilaSalingBertentangan

ImamMalikirahimahullahberpendapatbahwa: امھلامعتسا نكمی ملو ،سایقلا عم عمتجا اذإ دحاولا ربخ نأ

.سایقلا مدق ،اعیمج (al-Qishshar1999M/1420H,265)

“Sesungguhnya khabar ahad jika bertemu denganqiyas, dan tidak mungkin untuk dipergunakansecarabersamaan,(maka)didahulukanqiyas.”

Diriwayatkan dari Imam Malik bahwa qiyas

shahih lebih diutamakan dibandingkan khabar ahad.

Page 15: Ushul Mazhab Hanafi dan Maliki: Kehujahan Khabar Ahad dan ...

73

(al-Khan 1972, 416).MazhabMaliki berhujah bahwakhabarahad dibolehkanuntukdinasakh, salah, lupa,dusta dan takhsis pada khabar ahad tersebut,sedangkanqiyastidakdibolehkanuntukmemilikihal-hal yang ada di dalam khabar ahad di atas, sehinggaqiyaslebihkuatkedudukannyadaripadakhabarahad,karenaituwajibuntuklebihmendahulukanqiyas.HalinidisebutkanolehIbnual-QishshardidalamkitabnyaMuqaddimahfiUshulAl-Fiqhsebagaiberikut:

وھسلاو طلغلاو خسنلا ھیلع زاج امل دحاولا ربخ نأ :ھل ةجحلاو –دحاو ھجو لاإ سایقلا ىلع زجی ملو ،صیصختلاو بذكلاو ربخ نم ىوقأ راص -؟لا وأ ةلعلا هذھب لولعم لصلأا نأ وھو .ھیلع مدقی نأ بجوف ،دحاولا

(al-Qishshar1999M/1420H,266)“Pedoman yang dipakai adalah sesungguhnyakhabar ahad bisa saja memiliki nasakh, kurangketelitian,kekeliruan,dustadantakhsishdantidakdibolehkannya dalam qiyas kecuali dalam satubentuk, yaitu apakah ‘illatnya bisa dijaminkebenarannya atau tidak? Inilah yang membuatqiyas jadi lebih kuat dibandingkan khabar ahadsehinggawajibuntuklebihdidahulukan.”

MazhabMalikimendahulukanqiyasdibandingkan

dengan khabar ahad sebagai bantahan terhadappendapatyangmenyatakanbahwakhabarahad lebihutama.Contohkasusiniadalah:

ھیلع الله ىلص الله لوسر لاق لاق الله يضر ةریرھ يبأ نع امنإف ھموص متیلف برش وأ لكأف مئاص وھو يسن نم ملسو

)يئاسنلا لاإ ةعامجلا هاور( هاقصو ھمعطأ الله(asy-Syaukanit.thn.,283)

“DiriwayatkandariAbuHurairah iaberkata:“NabiSAW bersabda: “Siapa yang lupa dan ia sedangberpuasalaluiamakandanminummakahendaklahia menyempurnakan puasanya karenasesungguhnyaAllah yangmemberinyamakan danminum.””(H.R.Jama’ahkecualian-Nasa’i)

Khabar yangdiriwayatkanolehAbuHurairahdi

atasmenjelaskanbahwaorangyangberpuasanamunlupabahwaiasedangberpuasalaluiamakansehinggalupanya membuat puasa orang tersebut tidak rusakmenurut mazhab Hanafi yang juga termasuk padagolongan jumhurpadakasus iniberdasarkankhabar,namun menurut Mazhab Maliki bahwa hal tersebutmerusak puasa didasarkan kepada qiyas, yangdiqiyaskan kepada suatu ibadah apabila tidakterlaksana salah satu rukunyamaka rusaklah ibadahtersebut.HalinisebagaimanadituliskanolehMusthafaSa’id al-KhandidalamkitabnyaAtsaral-Ikhtilaf fi al-Qawa'idial-Ushuliyahfiikhtilafal-Fuqaha':

دنعو .ربخلاب كلذ يف اوذخأو ،موصلا دسفی لا يسانلا لكأ نإ .سایقلاب كلذ يف ذخأو ،موصلا دسفی :كلام

(al-Khan1972,416)“Sesungguhnya makannya orang yang lupa tidakmerusak puasa, mereka (jumhur) menetapkan(hukum) tersebut berdasarkankhabar. Sedangkanmenurut imam Malik: merusak puasa, danmenetapkanhukumnyaberdasarkanqiyas.”

Berdasarkan penjelasan di atas dapatdisimipulkan bahwa jelaslah perbedaan pendapatantara kedua mazhab ini, yaitu Mazhab Hanafimenggunakan khabar ahad sebagai dasar dalamberhukumdalamsuatuhal,sedangkanMazhabMalikimenggunakanqiyas sebagaidasardalammenetapkanhukum. Kedua perdapat ini seakan-akan masing-masingmazhabberbandingterbalikdengankebiasaanmasing-masing mazhab dalam menggunakan dasarhukum ketika khabar ahad dan qiyas salingbertentangan.

Setelah merujuk kehujahan qiyas perlu puladilihatdarisumber-sumberhukumIslamyanglainnya.JikadilihatdidalamsunnahNabiSAWdapatditemukanbeberapa hadis yang redaksinya mengandungpengertianbahwaqiyasdapatmenjadisebuahsumberrujukan untuk menetapkan hukum tatkala tidak adadalil lain yang lebih tinggi tingkatannya yangmembahastentangperkarayangsedangdihadapi.Halinisesuaidenganhadisberikut:

نب فسوی نع ،دھاجم نع ،روصنم نع ،ریرج انثدح ىلإ معثخ نم لجر ءاج :لاق ،ریبزلا نب الله دبع نع ،ریبزلا

ملاسلإا ھكردأ يبأ نإ :لاقف ،ملسو ھیلع � ىلص الله لوسر ھیلع بوتكم جحلاو ،لحرلا بوكر عیطتسی لا ریبك خیش وھو ناكول تیأرأ :لاق ،معن :لاق ؟هدلو ربكأ تنأ :لاق ؟ھنع جحأفأ

،معن :لاق ؟ھنع كلذ ئزجی ناكأ ؟ھنع ھتیضقف نید كیبأ ىلع .دمحأ هاور .ھنع ججحاف :لاق

(Hanbal,MusnadAhmadbinHanbal,Jilid41998,5)“TelahmenceritakankepadakamiJabirdariManshur,dariMujahid,dariYusufbinZubair,dariAbdullahbinZubair ia berkata: “Seseorang datang dari daerahKhats’amkepadaRasulullah,laluiaberkata:“AyahsayatelahmasukIslam,diaseorangyangsudahsangattuasehinggatidakmampuuntukmengendarai(unta)gunamelakukan perjalanan dalam upaya melaksanakanibadah haji yang diwajibkan. Apakah saya bolehmenghajikannya? Rasulullah SAW berkata: “engkauanak laki-lakinya yang paling besar?” jawab laki-lakiitu:“benar”.KemudianRasulullahberkata:“bagaimanapendapat engkau, andaikata ayahmu itu mempunyaihutang pada orang lain lalu engkau akanmembayarnya, apakah hutang itu dianggap lunas?”lelaki itu menjawab, “ya”. Lalu Rasulullah SAWbersabda:“jikademikian,makahajikanlahayahmuitu”.(H.R.Ahmad.)”

Page 16: Ushul Mazhab Hanafi dan Maliki: Kehujahan Khabar Ahad dan ...

Ijtihad,Volume36,No.1Tahun2020

|Copyright©2020ijtihad74

Imam Ali bin al-Habib didi memberikanpenjelasantentanghadisdiatas,sebagaiberikut:

ححلا ساق ثیح ،ناكرلأا نیب حضاو سایق ثیدحلا يفف قح نیدلاو ،الله نید جحلاف ،قوقحلا نم امھنأ عماجب ،نیدلاب .نیدلاولا نع دلولا امھیضقی امھلاكو ،دابعلا

(Didi2012,105)“Padahadisdiatasterdapatsebuahqiyasyangjelastentang rukun-rukun. Haji di-qiyas-kan denganhutang,dengandasarbahwakeduanyaadalahhak-hak. Dimana haji adalah haknya Allah sedangkanhutangadalahhaknyamanusiaselakuhambaAllah.Yang mana keduanya harus ditunaikan oleh anakdarikeduaorangtuanya.”

TelahjelaspenjelasanImamAlibinal-HabibDididiatasbahwahajimerupakansebuahhutang,karenahaji adalah rukun Islam sehingga belum dapatdikatakan seseorang itu sebagai muslim jika belummelaksanakan haji sementara ia mampu untukmelaksanakannya. Berdasarkan fikiran inilah dapatditarik kesimpulan bahwa keharusan untukmelaksanakanhajibagiseseorangyangmampuuntukmelaksanakanhajinamuntidakmelaksanakannyadania telah meninggal dunia di-qiyas-kan kepadaseseorang yang berhutang yang setelah kematiannyahutang-hutang orang yang meninggal dunia tersebutmenjadikewajibanbagiahliwarisnyauntukmembayarhutang-hutangtersebut.

Mazhab Maliki berhujah bahwa khabar ahaddibolehkan untuk dinasakh, salah, lupa, dusta dantakhsis pada khabar ahad tersebut, sedangkan qiyastidak dibolehkan untukmemiliki hal-hal yang ada didalamkhabar ahad di atas, sehinggaqiyas lebih kuatkedudukannyadaripadakhabarahad,karenaituwajibuntuk lebih mendahulukan qiyas. Hal ini disebutkanolehIbnual-QushshardidalamkitabnyaMuqaddimahfiUshulAl-Fiqhsebagaiberikut:

وھسلاو طلغلاو خسنلا ھیلع زاج امل دحاولا ربخ نأ :ھل ةجحلاو –دحاو ھجو لاإ سایقلا ىلع زجی ملو ،صیصختلاو بذكلاو ربخ نم ىوقأ راص -؟لا وأ ةلعلا هذھب لولعم لصلأا نأ وھو .ھیلع مدقی نأ بجوف ،دحاولا

(al-Qushshar1999M/1420H,266)“Hujahtentanghaliniadalahsesungguhnyakhabarahad bisasajamemilikinasakh,kurangketelitian,kekeliruan, dusta dan takhsish dan tidakdibolehkannya dalam qiyas kecuali dalam satubentuk, yaitu apakah ‘illatnya bisa dijaminkebenarannya atau tidak? Inilah yang membuatqiyas jadi lebih kuat dibandingkan khabar ahadsehinggawajibuntuklebihdidahulukan.”

MazhabMalikimendahulukanqiyasdibandingkan

dengan khabar ahad sebagai bantahan terhadap

pendapatyangmenyatakanbahwakhabarahad lebihutama.Contohkasusiniadalah:

ھیلع الله ىلص الله لوسر لاق لاق الله يضر ةریرھ يبأ نع امنإف ھموص متیلف برش وأ لكأف مئاص وھو يسن نم ملسو

)يئاسنلا لاإ ةعامجلا هاور( هاقصو ھمعطأ الله(asy-Syaukanit.thn.,283)

Artinya:“DiriwayatkandariAbuHurairah iaberkata:“NabiSAW bersabda: “Siapa yang lupa dan ia sedangberpuasalaluiamakandanminummakahendaklahia menyempurnakan puasanya karenasesungguhnyaAllah yangmemberinyamakan danminum.””(H.R.Jama’ahkecualian-Nasa’i)

Khabar yangdiriwayatkanolehAbuHurairahdi

atasmenjelaskanbahwaorangyangberpuasanamunlupabahwaiasedangberpuasalaluiamakansehinggalupanya membuat puasa orang tersebut tidak rusakmenurut mazhab Hanafi yang juga termasuk padagolongan jumhurpadakasus iniberdasarkankhabar,namun menurut Mazhab Maliki bahwa hal tersebutmerusak puasa didasarkan kepada qiyas, yangdiqiyaskan kepada suatu ibadah apabila tidakterlaksana salah satu rukunyamaka rusaklah ibadahtersebut.HalinisebagaimanadituliskanolehMusthafaSa’id al-KhandidalamkitabnyaAtsaral-Ikhtilaf fi al-Qawa'idial-Ushuliyahfiikhtilafal-Fuqaha':

دنعو .ربخلاب كلذ يف اوذخأو ،موصلا دسفی لا يسانلا لكأ نإ .سایقلاب كلذ يف ذخأو ،موصلا دسفی :كلام

(al-Khan1972,416)“Sesungguhnya makannya orang yang lupa tidakmerusak puasa, mereka (jumhur) menetapkan(hukum) tersebut berdasarkankhabar. Sedangkanmenurut imam Malik: merusak puasa, danmenetapkanhukumnyaberdasarkanqiyas.”

MazhabHanafimenggunakankhabarahaduntukmenentukanrusakataubatalnyapuasaseseorangyangmakanketikaberpuasasedangkaniasedangberpuasa.MazhabMalikimenggunakanqiyasdenganmen-qiyas-kan rukun shalat dan rukun puasa, dimana apabilasalah satu rukun tidak terpenuhimakabatalah suatuibadah tersebut, sehingga puasa orang yang makanketika berpuasa meskipun lupa tetaplah batalsebagaimana batalnya puasa orang yang sengajamakanketikapuasa.

BerdasarkanuraiandiatasdapatdisimpulkanbahwaPenyebab terjadinya perbedaan pendapat tetangkehujahan khabar ahad dan qiyas apabila salingbertentangan adalah perbedaan pemahaman antaraMazhabHanafidanMazhabMalikitentangqiyasmanayang yang bertentangan dengan khabar ahad.

SIMPULAN

Page 17: Ushul Mazhab Hanafi dan Maliki: Kehujahan Khabar Ahad dan ...

75

PendapatyangRajih antarapendapatMazhabHanafidan Mazhab Maliki tentang kehujahan Khabar ahaddanqiyasapabilasalingbertentanganadalahpendapatMazhab Hanafi yang menyatakan khabar ahad lebihutamadaripadaqiyas.

Pendapat Mazhab Hanafi tersebut disebabkan olehbeberapahal, yaitu:pertama,Khabarahadmeskipunada keraguan pada keadilan perawinya khabartersebut tetaplah bersumber kepada Nabi SAW.Perkataan Nabi SAW merupakan hujah namunkekuatannya tergantung kepada periwayatnyasehinggamenyebabkankekuatanperkataanNabiSAWtersebut lemah dan terkadang menjadi kuat karenaperiwayatnya. Namun perkataan Nabi SAW yangdiriwayatkan oleh para periwayat tetap dapatdijadikan rujukan utama ketika berhadapan denganpersoalan yang sama redaksinya dengan sadba NabiSAW tersebut. Lain halnya dengan qiyas, qiyas tidakdapat menjadi rujukan utama karena qiyas butuhkepadadalillainuntukmenjadirujukannyakemudianbarulah dapat diqiyaskan untuk menjadi sumberhukum terhadap persoalan baru yang memilikikemiripandengan‘illatyangdikandungdidalamqiyas.Kedua,karenakhabarituwajibuntukdilihatpadaduahal, yaitu keadilan periwatnya dan dalalah khabar.Sedangkan qiyas harus melihat pada 6 hal yangberkaitandenganhukumasal, ‘illatnya, menentukansifatyangterdapatdalam‘illat,adanyasifat‘illatashldidalam far’, tidakadapertentangandidalamashl,dantidakadanyapertentangandidalamfar’.Ketiga,karenaadanya pendapat mazhab lain yang mendukungpendapatMazhabHanafitentangkhabarahaditulebihutamadaripadaqiyasketikakeduadaliltersebutsalingbertentangan. Dan keempat karena Mazhab Malikiketika membandingkan khabar ahad dan qiyassepertinya tidak sebanding,merekamembandingkanqiyassahihdengankhabarahadyangadakejanggalanpada perawinya, sedangkan untuk membandingkansesuatu haruslah keduanya layak untukdiperbandingkanterlebihdahulu.

AhmadbinHanbal.MusnadAhmadbinHanbal,Jilid4.

Beirut:'Alamal-Kutub,1998.al-Jashshash,AhmadbinAliAbuBakral-Razi.al-Fushul

fi al-Ushul Jilid 3. Kuwait: Wizarah al-Auqaf al-Kuwaitiyah,1414H/1994M.

al-Khan,MusthafaSaid.Atsaral-Ikhtilaf fial-Qawa'idial-Ushuliyahfiikhtilafal-Fuqaha'.Cet.ke-2.Beirut:Muassasahar-Risalah,1972.

al-Qushshar,AbuHasanAlibinUmaral-BaghdadiIbn.Muqaddimah fi Ushul al-Fiqh. Riyadh: Daar al-

Mu'allimahLinnasyrwaat-Tauzi',1999M/1420H.

Anas, Malik bin. Muwaththa' al-Imam Malik, Jilid 1.Beirut:DaarIhyaat-Turatsal-'Arabi,1985.

asy-Syasyi,Abu'AliAhmadbinMuhammadbinIshaq.Ushul asy-Syasyi, Jilid 1. Beirut:Daar al-Kitab al-'Arabi,1402H.

asy-Syaukani,Muhammadbin'AlibinMuhammadbinAbdullah. Irsyad al-Fuhul Ila Tahqiq al-Haq Min'Ilmal-Ushul,Juz1.Daaral-Kitabal-'Araby,1999M/1419H.

asy-Syaukani,MuhammadbinAlibinMuhammad.Nailal-Authar Syarh Muntaqa al-Akhbar Jilid 1.KingdomofSaudiArabia:Wizarahasy-Syu'unal-Islamiyah wa al-Awqaf wa ad-Da'wah wa al-Irsyad.

at-Turmudzi,AbuIsaMuhammadbinIsabinSurahbinMusaibnadh-dhahak.Jami'at-Turmudzi.Riyadh:Daaral-HadarahLinnasyrwaat-Tauzi',2015.

az-Zarkasyi,AbuAbdillahMuhammadbinAbdullahbinBahadir.al-Bahral-MuhithfiUshulal-Fiqh,Juz5.Daaral-Kutuby,1994M/1414H.

Didi, Ali bin al-Habib.Muzakkirah fi Ushul al-Fikr al-Maliky.Ainal-Baidha':Daaral-'Iwadhi,2012.

Hajj,IbnuAmir.at-Taqrirwaat-Tahbir'AlaTahriral-Kamal bin al-Hammam, Juz 4. Daar al-Kutub al-'Ilmiyah,1983M/1403H.

Hanbal,Ahmadbin.MusnadAhmadbinHanbal,Jilid4.Beirut:'Alamal-Kutub,1998.

Haroen, Nasrun. Ushul Fiqh I. Ciiputat: LogosPublishingHouse,1996.

Lajnah Pentashih Mushaf al-Quran, DepartemenAgama RI. Al-Quran dan Terjemahannya.Bandung:PTSygmaExamediaArkanleema,2009.

DAFTARBACAAN

Page 18: Ushul Mazhab Hanafi dan Maliki: Kehujahan Khabar Ahad dan ...

Ijtihad,Volume36,No.1Tahun2020

|Copyright©2020ijtihad76