Maulisa Oktiana 0804105010006 Proposal Ta

29
PROPOSAL TUGAS AKHIR PENGARUH KUALITAS KANAL DAN KETERSEDIAAN BANDWITDH TERHADAP EFISIENSI ENERGI PADA JARINGAN PEER-TO-PEER BERGERAK Oleh: Maulisa Oktiana NIM: 0804105010006 BIDANG STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA 1

Transcript of Maulisa Oktiana 0804105010006 Proposal Ta

Page 1: Maulisa Oktiana 0804105010006 Proposal Ta

PROPOSAL TUGAS AKHIR

PENGARUH KUALITAS KANAL DAN KETERSEDIAAN

BANDWITDH TERHADAP EFISIENSI ENERGI PADA

JARINGAN PEER-TO-PEER BERGERAK

Oleh:

Maulisa Oktiana

NIM: 0804105010006

BIDANG STUDI

TEKNIK TELEKOMUNIKASI

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA

DARUSSALAM – BANDA ACEH

September 2012

1

Page 2: Maulisa Oktiana 0804105010006 Proposal Ta

Pernyataan Calon Dosen Pembimbing

Saya menyatakan bahwa proposal penelitian ini telah saya baca/ pelajari dan layak

untuk diajukan sebagai proposal Tugas Akhir. Sejauh yang saya ketahui proposal ini

tidak mengandung unsur PLAGIAT.

Darussalam, 27 September 2012

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Nasaruddin S.T,M.Eng Sayed Muchallil, S.T. M.SNIP. 19740402 199903 1 003 NIP. 19800616 200501 1 002

2

Page 3: Maulisa Oktiana 0804105010006 Proposal Ta

ABSTRAK

Jaringan peer-to-peer bergerak merupakan perkembangan teknologi baru dari teknologi jaringan peer-to-peer dimana setiap pengguna jaringan dapat saling terkoneksi serta dapat bertindak sebagai client sekaligus sebagai server. Namun demikian, jaringan peer-to-peer bergerak akan mengkonsumsi energi yang besar dan tidak efisien. Untuk itu, optimalisasi penggunaan energi pada jaringan peer-to-peer bergerak sangat diperlukan. Parameter penting yang mempengaruhi optimalisasi energi pada jaringan peer-to-peer bergerak yaitu faktor kualitas kanal dan ketersediaan bandwidth. Oleh karena itu, kedua parameter tersebut yang akan menjadi fokus utama pada tugas akhir ini. Penelitian tugas akhir ini akan mengkaji serta melihat pengaruh kualitas kanal yang dapat menentukan tingkat konsumsi energi per bit pada jaringan peer-to-peer bergerak kemudian simulasi numerik dibuat dengan menggunakan software simulasi MATLAB untuk melihat pengaruh bandwidth terhadap tingkat konsumsi energi serta menentukan tingkat konsumsi energi jaringan peer-to-peer bergerak dengan dan tanpa pengkodean linier. Hasil yang diharapkan dari penelitian tugas akhir ini yaitu didapatkan suatu hubungan antara bandwidth dengan tingkat konsumsi energi pada jaringan peer-to-peer bergerak, mengetahui jumlah konsumsi energi jaringan peer-to-peer bergerak dengan dan tanpa pengkodean linier, serta mengetahui pengaruh kondisi kanal terhadap optimalisasi energi pada jaringan peer-to-peer bergerak.

Kata Kunci : peer-to-peer bergerak, efisiensi energi, kualitas kanal, bandwidth

jaringan peer-to-peer, pengkodean linier

3

Page 4: Maulisa Oktiana 0804105010006 Proposal Ta

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Perkembangan teknologi informasi yang semakin maju membuat tingkat

kebutuhan manusia terhadap informasi semakin meningkat. Permintaan alat-alat

elektronik semakin hari juga makin banyak, baik itu perangkat tetap (fixed) maupun

perangkat bergerak (mobile device). Penggunaan perangkat bergerak akhir-akhir ini

semakin popular, seperti meningkatnya minat masyarakat terhadap berbagai layanan

jaringan sosial bergerak (social mobile networking) seperti facebook dan yahoo

messenger yang menerapkan konsep jaringan peer-to-peer untuk saling terkoneksi.

Jaringan peer-to-peer bergerak merupakan perkembangan teknologi baru dari

jaringan peer-to-peer dimana setiap pengguna jaringan dapat saling terkoneksi serta

dapat bertindak sebagai client sekaligus sebagai server.

Dalam pemanfaatannya ternyata peer-to-peer bergerak menimbulkan

permasalahan dalam konteks konsumsi energi karena pada jaringan ini sumber daya

yang tersedia terbatas, oleh karena itu dibutuhkan suatu metode optimalisasi tingkat

penggunaan energi. Parameter yang harus diperhatikan dalam optimasi total energi

yang dikonsumsikan pada jaringan peer-to-peer bergerak antara lain pengaruh

kualitas kanal komunikasi dan ketersediaan bandwidth selama proses pentransmisian.

Dalam tugas akhir ini akan dibuat suatu simulasi numerik untuk melihat

pengaruh kualitas kanal yang menentukan tingkat konsumsi energi per bit pada

jaringan peer-to-peer bergerak, melihat pengaruh bandwidth terhadap tingkat

konsumsi energi serta menentukan tingkat konsumsi energi jaringan peer-to-peer

bergerak dengan dan tanpa menggunakan pengkodean linier.

Penelitian ini penting dilakukan mengingat sumber daya energi yang tersedia

terbatas, apabila tidak digunakan secara efisien maka lama kelamaan sumber daya

tersebut akan habis dan bisa menyebabkan krisis energi pada suatu saat nantinya,

4

Page 5: Maulisa Oktiana 0804105010006 Proposal Ta

untuk itu diperlukan suatu kajian dan analisis terhadap efisiensi energi agar tidak

terjadi krisis energi dimasa yang akan datang.

5

Page 6: Maulisa Oktiana 0804105010006 Proposal Ta

BAB II

PERUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan permasalahan dalam tugas akhir ini adalah:

a. Identifikasi pengaruh kondisi kanal pada jaringan peer-to-peer dengan

membandingkan hubungan antara konsumsi energi, distorsi, serta level kompresi

sehingga dapat ditentukan apakah penggunaan energi tersebut efisien atau tidak.

b. Identifikasi pengaruh penggunaan bandwidth pada jaringan peer-to-peer

bergerak sehingga dapat ditentukan tingkat konsumsi energi antar peer tersebut.

c. Identifikasi pengaruh penggunaan pengkodean linier terhadap efisiensi energi

jaringan peer-to-peer bergerak yaitu bagaimana tingkat konsumsi energinya jika

menggunakan coding dan tanpa menggunakan coding.

6

Page 7: Maulisa Oktiana 0804105010006 Proposal Ta

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1. JARINGAN PEER-TO-PEER BERGERAK

Peer-to-peer atau teknologi “ujung” ke “ujung” mengacu pada suatu

hubungan yang sederajat antara pengguna satu dengan pengguna yang lain. Jaringan

peer-to-peer adalah suatu interkoneksi jaringan yang menghasilkan interaksi

langsung antar komputer-komputer pengguna dalam suatu lingkungan dimana setiap

komputer dibolehkan menerima (data consumer) dan mendistribusikan data (data

provider). Dengan kata lain, pada jaringan peer-to-peer setiap peer (pengguna yang

satu dengan pengguna yang lain) berstatus sebagai client sekaligus juga sebagai

server.

Teknologi ini pertama kali diimplementasikan untuk layanan file sharing dan

distribusi komputasi, seperti Napster dan KaZaA. Teknologi peer-to-peer terus

berkembang selaras dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

Jaringan peer-to-peer bergerak merupakan terobosan baru dari teknologi

komunikasi peer to peer yang merupakan gabungan antara dua topologi jaringan

komunikasi yaitu komunikasi peer-to-peer dan jaringan Ad hoc. Kedua teknologi ini

memiliki persamaan yaitu tidak ada central unit yang mengontrol sistem serta

topologi sistem yang dinamis dan dapat berubah secara kontinyu. Arsitektur jaringan

peer-to-peer bergerak dapat dilihat pada gambar 3.1. di bawah.

7

Page 8: Maulisa Oktiana 0804105010006 Proposal Ta

Gambar 3.1. Arsitektur Jaringan Peer-to-Peer Bergerak (Takeshi kato et al.,2003)

Arsitektur jaringan peer-to-peer bergerak terdiri dari beberapa komponen

dasar dimana setiap komponen mematuhi aturan-aturan yang telah ditetapkan dalam

membentuk satu komunitas jaringan peer-to-peer , komponen dasar tersebut antara

lain (Norihiro Ishikawa., 2009 ) :

1. Peer-to-peer node merupakan unit yang independen pada jaringan peer-

to-peer, berupa sebuah PDA (Personal Digital Assistant), personal com-

puter, server atau workstation, dan berbagai perangkat digital lainnya.

2. Mobile proxy adalah sebuah fungsi dalam sebuah node yang memu-

ngkinkan perangkat bergerak dapat terkoneksi ke arsitektur peer-to-peer.

3. Pure peer-to-peer, pada arsitektur pure peer-to-peer ini hanya terdapat

peer-to-peer node, dimana setiap unit bersifat independen sehingga

memungkinkan setiap node peer-to-peer dapat terkoneksi dan terpisah

dari jaringan dengan mudah.

4. Hybrid peer-to-peer, arsitektur ini memperbaiki kekurangan pada arsitek-

tur pure peer-to-peer seperti routing yang tidak efisien, masalah pemisa-

8

Page 9: Maulisa Oktiana 0804105010006 Proposal Ta

han jaringan, serta kurangnya sistem keamanan. Permasalahan tersebut

dapat diatasi dengan menggunakan sebuah control node. Control node

berfungsi memberikan informasi routing ke node tujuan, menemukan

node pertama dalam jaringan, memperbaiki pemisahan jaringan peer-to-

peer, serta memperbaiki topologi jaringan dan keamanan.

5. Gateway node merupakan link koneksi antara jaringan pure peer-to-peer

dengan jaringan hybrid peer-to-peer.

6. Control node merupakan unit yang berfungsi mengelola komunitas peer-

to-peer dalam jaringan. Gateway node mengumpulkan informasi topologi

pada jaringan pure peer-to-peer dan kemudian diteruskan ke control

node.

Tujuan utama terbentuknya jaringan peer-to-peer bergerak adalah untuk

social mobile networking dan cooperative networking. Awalnya jaringan ini dibuat

untuk layanan suara, seperti walkie talkie, akan tetapi layanan ini membutuhkan

koneksi dengan jaringan yang terhubung ke jaringan tetap (fixed network). Seiring

dengan perkembangannya jaringan peer-to-peer bergerak telah digunakan pada

sistem komunikasi 2G dan 3G. Pada mobile 2G layanan yang tersedia yaitu layanan

suara dan pesan text, sedangkan pada jaringan mobile 3G komunikasi data telah

didukung dengan data rate yang dapat mendukung akses internet broadband.

Beberapa aplikasi dari jaringan peer-to-peer bergerak yang sering digunakan

yaitu layanan Moblogging. Ketika user mengambil sebuah foto dengan kamera maka

foto tersebut dapat langsung dikirim ke web service dengan menggunakan

Multimedia Messaging Service (MMS).

Jaringan peer-to-peer bergerak menawarkan berbagai keuntungan, akan

tetapi pengembangan  aplikasi jaringan peer-to-peer bergerak berjalan

cukup lambat, hal ini dikarenakan pengguna peer-to-peer sering menggunakan dan

mendistribusikan data tanpa izin sehingga pengembangan aplikasi jaringan peer-to-

peer bergerak belum mendapatkan hak cipta.

9

Page 10: Maulisa Oktiana 0804105010006 Proposal Ta

3.2. PARAMETER EFISIENSI ENERGI

Parameter efisiensi energi merupakan hal penting yang digunakan untuk

mengetahui efisiensi energi suatu sistem transmisi. Ada beberapa parameter yang

digunakan untuk mengukur efisiensi energi, diantaranya yaitu energi setiap bit,

throughput, dan data rate.

3.2.1. Energi Setiap Bit

Energi setiap bit merupakan jumlah energi yang dibutuhkan untuk

mengirimkan satu bit informasi secara handal. Energi setiap bit dapat digunakan

untuk mengukur dan membandingkan efisiensi energi pada sistem dan skema yang

transmisi yang berbeda.

Energi setiap bit dapat dihitung menggunakan rumus (M.Cenk Gursoy., 2010)

:

Eb= PR

Joule /bit (1)

Dengan Eb adalah energi setiap bit dan dinyatakan dalam satuan joule/bit, R

merupakan kecepatan bit dinyatakan dalam satuan bit/s dan P sebagai power level

dinyatakan dalam satuan watts atau joule/s.

3.2.2. Throughput

Throughput merupakan jumlah total data yang berhasil diterima oleh

pasangan peer dari perangkat bergerak.

Throughput dirumuskan sebagai berikut (Julian K. Buhagiar., 2010) :

Th = M*N (2)

Keterangan :

10

Page 11: Maulisa Oktiana 0804105010006 Proposal Ta

Th : throughput

M : jumlah bit yang dikirim

N : jumlah peer yang berhasil menerima pesan dari node perangkat bergerak

3.2.3 Data Rate

Data rate atau kecepatan data adalah jumlah total bit yang ditransmisikan

terkait dengan waktu yang diperlukan untuk melakukan pengiriman. Data rate

berhubungan dengan kecepatan transfer sinyal digital yang dapat digunakan untuk

mengidentifikasi jumlah bandwidth efektif pada media, sehingga dapat menyuplai

dan mendukung keberadaan sinyal digital (S, Edi, Mulyanta., 2008).

3.3. EFISIENSI DAN OPTIMASI ENERGI PADA JARINGAN PEER-TO-

PEER BERGERAK

Pada sistem komunikasi yang menggunakaan wireless, khususnya pada

aplikasi bergerak, pertimbangan penting yang harus diperhatikan yaitu efisiensi

energi karena sumber daya yang tersedia terbatas. Efisiensi energi didefinisikan

sebagai throughput yang dihasilkan oleh setiap unit dari konsumsi energi transmisi

pada node perangkat bergerak.

Pada jaringan peer-to-peer bergerak total energi yang dikonsumsi pada link

layer dan physical layer terdiri dari energi disipasi sumber kompresor (Es) dan

energi yang digunakan untuk mengirimkan bit kompresi pada kanal (Et).

Total energi yang dikonsumsi (Elza Erkip et al.,2001) :

Etot = Es+Et Joule (3)

Untuk meminimalkan Etot maka Dtot≤ D0 .

Dimana :

11

Page 12: Maulisa Oktiana 0804105010006 Proposal Ta

Dtot : total distorsi yang timbul pada sumber kompresi dan kesalahan

kanal,

D0 : total distorsi yang diizinkan.

Total distorsi yang diperbolehkan  ditentukan oleh sumber  atau aplikasi yang

digunakan, seperti panggilan telepon, file transfer dan video conference. Sedangkan

total Dtot dapat dihitung dengan penurunan beberapa rumus berikut.

Kita asumsikan kode bit sumber ditransmisikan dengan kanal AWGN,

noise spectral density N0 Joule menggunakan modulasi DPSK (Differential Phase

Shift keying), sehingga probabilitas bit error (pe) dirumuskan sebagai (Elza Erkip et

al.,2001) :

pe = 12

e−Et

R N0 (4)

Et merupakan total energi yang dikirim per sumber sampel. Jika sumber

dikompres menggunakan transformasi coding dengan dimensi N, maka probabilitas

bit error rate dirumuskan bila simbol yang diterima benar hanya ketika seluruh bit

NR mendeskripsikan vektor dengan benar pada receiver (Elza Erkip et al.,2001) :

ps = 1-(1-pe)NR (5)

Untuk optimasi kita perlu memperhitungkan fungsi kecepatan operasional

distorsi dari transformasi coder menggunakan dimensi (N) yaitu (Elza Erkip et

al.,2001) :

D (R) = € ϭ 2(1− ρ2)N −1

N 2-2R (6)

Keterangan :

R : jumlah bits/sampel

D(R) : distorsi per sumber sample

€ : quantizer

Ϭ : koefisien transformasi

Sehingga total distorsi end-to-end (Dtot) adalah (Elza Erkip et al.,2001) :

12

Page 13: Maulisa Oktiana 0804105010006 Proposal Ta

Dtot = (1-ps) D(R)+ps Ϭ2 (7)

Jadi total energi per sumber sampel selama pemrosesan dan pentransmisian

sinyal (Elza Erkip et al.,2001) :

Etot = csN + (-RN0 ln (2pe)) (8)

Dimana cs adalah konstanta proportional yang dipilih relatif terhadap energi

transmisi. Nilai ini merupakan perangkat dan pelaksana spesifik yang nilainya

ditentukan secara eksperimental.

Menurut algoritma kompresi, semakin tinggi tingkat kompresi maka semakin

besar pula energi yang dibutuhkan untuk proses kompresi. Gambar berikut

memperlihatkan proses minimalisasi total energi untuk distorsi fixed end to end.

Grafik a merupakan grafik sumber distorsi fixed Ds. Gambar b memperlihatkan

hubungan antara energi processing (Es) dengan bit rate (R). Fungsi Es akan

menurun apabila bit rate dikompres. Jadi apabila jumlah bit meningkat, maka energi

yang ditransmisikan per bit akan menurun. Gambar c menunjukkan apabila bit error

rate kanal diinginkan tetap konstan maka dibutuhkan energi transmisi yang lebih

tinggi untuk kecepatan sumber (R) yang lebih besar . Gambar d merupakan

gabungan dari ketiga grafik diatas, dimana total energi (Etot) merupakan fungsi dari

minimum bit rate dan optimasi titik point R*, sehingga minimal Etot (Joule/sumber

sample) dapat dihitung (Elza Erkip et al.,2001).

13

Page 14: Maulisa Oktiana 0804105010006 Proposal Ta

Gambar 3.2. Meminimalkan total energi untuk fixed end-to-end distorsi (Elza Erkip et

al.,2001)

3.4. PENGKODEAN KANAL

Dalam sistem komunikasi, sinyal informasi dikirim dari pemancar ke

penerima melalui media yang disebut dengan kanal. Kanal dapat didefiniskan

sebagai jalur atau lintasan sinyal yang menghubungkan pemancar dengan penerima.

Sebuah Kanal dikatakan ideal apabila kanal tersebut mengirimkan sinyal dengan

sempurna tanpa adanya distorsi dari pemancar ke penerima. Akan tetapi pada

kenyataannya sinyal yang diterima pada penerima adalah sinyal asli ditambah

dengan sinyal yang telah terdistorsi yang menyebabkan terjadinya perubahan

14

Page 15: Maulisa Oktiana 0804105010006 Proposal Ta

karakteristik sinyal yang dikirim. Untuk meningkatkan kinerja kanal transmisi

digunakan suatu teknik pengkodean kanal, agar proses pentransmisian terhindar dari

gangguan yang terjadi pada kanal transmisi serta untuk memperoleh nilai QoS

(Quality of Services) sesuai dengan yg diinginkan. Teknik pengkodean kanal

dikatakan baik apabila tingkat Bit Error Rate (BER) yang dihasilkan adalah rendah.

Teori pengkodean kanal merupakan suatu metode untuk efisiensi dan

keakuratan pengiriman informasi dari sumber ke tujuan.

Pengkodean kanal untuk konsumsi energi per sumber sampel ( Ec) (Elza

Erkip et al.,2001 ) adalah:

Ec = cc2 kt

km / R= cc

2 Rtm

(6)

Dengan :

Ec : konsumsi energi per sumber sampel

cc : nilai konstanta

k : code maps

m : m bits

R : compression rate

t : jumlah error yang dapat diperbaiki

15

Page 16: Maulisa Oktiana 0804105010006 Proposal Ta

BAB IV

TUJUAN PENELITIAN

Penelitian tugas akhir ini bertujuan untuk :

a. Mendapatkan suatu hubungan antara konsumsi energi, distorsi, dan level kom-

presi yang dapat menentukan optimalisasi penggunaan energi pada jaringan

peer-to-peer bergerak.

b. Mendapatkan hubungan antara penggunaan bandwidth dengan jumlah energi

yang dikonsumsi jaringan peer-to-peer bergerak.

c. Melihat pengaruh penggunaan pengkodean linier terhadap efisiensi energi pada

jaringan peer-to-peer bergerak.

16

Page 17: Maulisa Oktiana 0804105010006 Proposal Ta

Analisa Pengaruh Kualitas Kanal dan Ketersediaan

Bandwitdh

Laporan TA

Mulai

Studi Literatur

Identifikasi Parameter Efisiensi Energi

Simulasi Numerik Pengaruh Kualitas kanal dan Ketersediaan Bandwitdh

Pengujian Parameter

Selesai

BAB V

METODOLOGI PENELITIAN

Proses penelitian serta penulisan tugas akhir dapat dilihat pada diagram alir di

bawah ini:

Tidak

Ya

Gambar 5.1 Diagram alir tahapan penelitian

17

Page 18: Maulisa Oktiana 0804105010006 Proposal Ta

5.1. STUDI LITERATUR

a. Melakukan pengumpulan sumber referensi terkait dengan efisiensi en-

ergi pada jaringan peer-to-peer bergerak dari buku, jurnal, seminar dan

penelitian.

b. Pendalaman gagasan dan mempelajari konsep teknis dari sumber liter-

atur yang tersedia.

5.2. IDENTIFIKASI PARAMETER EFISIENSI ENERGI

Menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi energi pada

jaringan peer-to-peer bergerak yaitu kualitas kanal, penggunaan bandwidth serta

penggunaan pengkodean linier pada jaringan peer-to-peer bergerak.

5.3. SIMULASI NUMERIK PENGARUH KUALITAS KANAL DAN

KETERSEDIAAN BANDWITDH

Pada tahap ini akan dirancang suatu simulasi numerik dengan menggunakan

software simulasi Matlab untuk melihat hubungan kualitas kanal dengan penggunaan

energi, serta software simulasi jaringan digunakan untuk visualisasi pemodelan

jaringan peert to peer bergerak yang terkait dengan penggunaan bandwidth serta

penggunaan pengkodean linier terhadap jumlah konsumsi energi.

5.4. PENGUJIAN PARAMETER

Paremeter yang telah diidentifikasi sebelumnya akan diuji dengan

membandingkan dengan hasil simulasi numerik.

5.5. ANALISA PENGARUH KUALITAS KANAL DAN KETERSEDI-

AAN

BANDWITDH

Pada tahap ini hasil yang didapatkan dari simulasi dan pengujian parameter

akan dianalisa sehingga dapat diketahui pengaruh kualitas kanal dan ketersediaan

bandwidth terhadap efisiensi energi pada peer-to-peer bergerak.

18

Page 19: Maulisa Oktiana 0804105010006 Proposal Ta

BAB VI

JADWAL PELAKSANAAN

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Tugas Akhir

No. Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6

1 Studi literature

2 Pengumpulan Data dan Identifikasi

Parameter Efisiensi Energi

3 Analisa Permasalahan dan Instalasi

Software

4 Simulasi Numerik Pengaruh Kualitas

Kanal dan Ketersediaan Bandwitdh

Terhadap Efisiensi Energi Jaringan

peer-to-peer bergerak

5 Pengujian Parameter dan

Kesimpulan

6 Penulisan Laporan

19

Page 20: Maulisa Oktiana 0804105010006 Proposal Ta

DAFTAR PUSTAKA

Erkip, Elza., Yao, Wang.,Goodman, David., Wu, Yuantao., Lu, Xiaoan. (2001).

‘Energy efficient Coding and Transmission’, Newyork, University Brooklyn.

Gursoy, Cenk, M. (2010). ‘Energy Efficiency in Wireless Communication’.

Hoffman, D.G., Leonard, D.A., Lindner,C.C., Phelps, K.T., Rodger, C.A., Wall, J.R.

(1991). Coding Theory, United State Of America.

H.P.Fitzek, Frank., Charaf Hassan. (2009). ‘Mobile Peer-to-Peer Networks : An

Introduction to the Tutorial Guide’.

Ilmiawan, Shahih. (2011). ‘Perbandingan Kinerja pada Kanal AWGN dengan

Modulasi QPSK dan BPSK’. Surabaya., Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Kato, Takeshi., Ishikawa, Norihiro., Sumino Hiromitsu. (2003). ’A platform and

Applications For Mobile Peer-to-Peer Communications’, Kanagawa Japan.

K. Buhagiar, Julian., J.Dobono, Carl.(2010). ‘Increasing Energy Efficiency in Mobile

Peer Networks by Exploiting Traffic Sampling Techniques ’.

Kurhinen, Jani. 2007. ‘Information Delivery in Mobile Peer-to-Peer Network’,

University Jyvaskyla.

Mustonen, Minttu.(2005). ‘Mobile Peer-to-Peer Applications-Possibilities and

Challenges Brought by Mobility’, Helsinki University of Technology.

Ns-3 project. (2011). Ns-3 Tutorial Release ns-3.10.

20

Page 21: Maulisa Oktiana 0804105010006 Proposal Ta

S, Mulyanta, Edi, S.Si., MT. (2008). ‘ Pengenalan protokol Jaringan Wireless

Komputer’.

Firmansyah, A.(2007).’ Dasar-dasar Pemrograman Matlab’. Available from :<

http:www. IlmuKomputer.Com >.[Accessed : 10 Juni 2012].

Wolfe, Clinton.(1999).’ Getting Started with Mathematica’. Available from :<

http://www.indiana.edu/~statmath/math/mma/gettingstarted/printable.pdf>.[Accessed

: 10 Juni 2012].

21

Page 22: Maulisa Oktiana 0804105010006 Proposal Ta

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Maulisa Oktiana

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/Tgl. Lahir : Lambirah, 25 Oktober 1990

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Reuhat Tuha Sukamakmur Aceh Besar

Fak/Jur : Teknik / Teknik Elektro

NIM : 0804105010006

No.HP : 085260036414

Email : [email protected]

PENDIDIKAN FORMAL

1996 – 2002 : MIN Jeureula II Sibreh

2002– 2005 : MTSN Model Banda Aceh

2005 – 2008 : MAN Model Banda Aceh

2008 – Sekarang : Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Semester aktif : 9 (sembilan)

22

Page 23: Maulisa Oktiana 0804105010006 Proposal Ta

23