Material Termal Konduktif Dan Sifat Kelistrikan Resistif

3
Material Termal Konduktif Dan Sifat Kelistrikan Resistif Konduktivitas atau keterhantaran termal, k, adalah suatu besaran intensif bahan yang menunjukkan kemampuannya untuk menghantarkan panas. Konduktivitas termal = laju aliran panas × jarak / ( luas × perbedaan suhu ) Besaran ini didefinisikan sebagai panas dalam satuan (W/m, 0 C), Q yang dihantarkan selama waktu t melaui ketebalan L, dengan arah normal ke permukaan dengan luas A yang disebabkan oleh perbedaan suhu ΔT dalam kondisi tunak dan jika perpindahan panas hanya tergantung dengan perbedaan suhu tersebut. Suatu material yang memiliki sifat termal konduktor dapat berasal dari kelompok logam (Metals), kelompok nonlogam padat (Nonmettalic Solids), kelompok cairan (Liquids) dan kelompok gas (Gases). Kebanyakan material termal konduktor dari kelompok logam memiliki sifat kelistrikan konduktor juga. Material termal konduktor yang berasal dari kelompok nonlogam padat kebanyakan memiliki sifat resisitor secara kelistrikan (electrical resistor) diantaranya Aluminium oksida, Berullium Gambar 1. Grafik Nilai Termal Konduktor dari kelompok NonLogam Padat. (Sumber : Powell, R. W. et al, 1966) Nama : Arriqo’ Fauqi Romadlon NIM : 13/353624/PA/15721

description

Material Termal Konduktif Dan Sifat Kelistrikan Resistif

Transcript of Material Termal Konduktif Dan Sifat Kelistrikan Resistif

Page 1: Material Termal Konduktif Dan Sifat Kelistrikan Resistif

Material Termal Konduktif Dan Sifat Kelistrikan Resistif

Konduktivitas atau keterhantaran termal, k, adalah suatu besaran intensif bahan yang menunjukkan kemampuannya untuk menghantarkan panas. Konduktivitas termal = laju aliran panas × jarak / ( luas × perbedaan suhu )

Besaran ini didefinisikan sebagai panas dalam satuan (W/m, 0C), Q yang dihantarkan selama waktu t melaui ketebalan L, dengan arah normal ke permukaan dengan luas A yang

disebabkan oleh perbedaan suhu ΔT dalam kondisi tunak dan jika perpindahan panas hanya tergantung dengan perbedaan suhu tersebut.

Suatu material yang memiliki sifat termal konduktor dapat berasal dari kelompok logam (Metals), kelompok nonlogam padat (Nonmettalic Solids), kelompok cairan (Liquids) dan kelompok gas (Gases). Kebanyakan material termal konduktor dari kelompok logam memiliki sifat kelistrikan konduktor juga. Material termal konduktor yang berasal dari kelompok nonlogam padat kebanyakan memiliki sifat resisitor secara kelistrikan (electrical resistor) diantaranya

Aluminium oksida, Berullium oksidaIntan, Torium dioksida, Titanium dioksida, magnesium oksida, kaca, keramik, Kuarsa, dan lain sebagainya.

Selain material termal konduktor dari golongan Nonlogam padat, golongan cairan juga memiliki sifat kelistrikan resistor diantaranya Carbon tetrachlorida, Dipenil, Terpenil, dan toluen. Dari beberapa material tersebut maerial yang paling besar memiliki nilai termal konduktor dan juga dia sebagai Resistor adalah terpenil. Berikut ini adalah tabel Thermal Conductivity dari kelompok cairan:

Gambar 1. Grafik Nilai Termal Konduktor dari kelompok NonLogam Padat.

(Sumber : Powell, R. W. et al, 1966)

Nama : Arriqo’ Fauqi RomadlonNIM : 13/353624/PA/15721

Page 2: Material Termal Konduktif Dan Sifat Kelistrikan Resistif

Kemudian material yang memiliki konduktivitas thermal dan sifat kelistrikan resisitif adalah dari kelompok gas. Dari kelompok gas tersebut diantaranya Argon, Helium, Nitrogen, dan sebagainya.

Tabel 2. Tabel Nilai Termal Konduktor dari Gas Helium(Sumber : Powell, R. W. et al, 1966)

Referensi :

Powell, R. W. et al, 1966. Thermal Conductivity of Selected Materials. Washington, D.C. United State Department of Commece

Tabel 1. Tabel Nilai Termal Konduktor dari Kelompok Cairan(Sumber : Powell, R. W. et al, 1966)