Prinsip Desain Termal

download Prinsip Desain Termal

of 19

Transcript of Prinsip Desain Termal

  • 8/13/2019 Prinsip Desain Termal

    1/19

  • 8/13/2019 Prinsip Desain Termal

    2/19

    Kekhasan reaktor nuklir

    Perbedaan utama antara PLTN dengan PLTkonvensional:

    pada PLT konvensional, besarnya suhudibatasioleh proses pembakaranbatubara, minyak atau gas.

    suhu pada PLTN dapat meningkatterus-menerusjika laju pengambilankalor lebih kecil daripada lajupembangkitan kalor.

    2

  • 8/13/2019 Prinsip Desain Termal

    3/19

    Pengambilan energi pada reaktor merupakanmasalah yang kompleks :

    a. rapat daya sangat besar

    b. bahan bakar tidak dikonsumsi secarakonvensional, tetapi berada pada geometriyang tetap selama bertahun-tahun

    c. medan radiasi nuklir ==> membatasipemilihan bahan bakar dan struktur

    3

  • 8/13/2019 Prinsip Desain Termal

    4/19

    Tujuan : mengoptimasi output daya per satuan massa

    bahan bakar dapat belah (fisionable) meminimalkan ukuran teras untuk mengurangi

    volume shielding dan pengungkung/sungkup

    akan tetapi: menghasilkan gradien suhu yang tinggi stress termal yang besar pada komponen

    teras

    Rapat daya

    4

  • 8/13/2019 Prinsip Desain Termal

    5/19

    PLT fosil 10 - -Turbin

    pesawat45 - -

    Roket 20.000 - -HTGR 8,4 44 125

    CANDU 12 110 190

    BWR 56 56 180

    PWR 95 - 105 95 - 105 190 - 210

    LMFBR 280 280 4205

  • 8/13/2019 Prinsip Desain Termal

    6/19

    Konsumsi bahan bakar

    bentuk geometri perangkat bahan bakar harusutuh baik dalam kondisi normal maupunkecelakaan

    suhu harus dibatasi untuk mencegah perubahangeometri termasuk pelelehan bahan bakar dan

    kelongsong

    reaksi kimia antara bahan bakar, kelongsong,moderator dan pendingin harus dihindari

    6

  • 8/13/2019 Prinsip Desain Termal

    7/19

    Medan radiasi

    Efek aktivasi, tangkapan parasitik dankerusakan akibat radiasi merupakan

    perhatian utama dalam pemilihan bahan

    penggunaan bahan yang mahal dan tidakkonvensional mengakibatkan pembatasantermal pada operasi reaktor

    e.g. Zr: absorpsi neutron parasitik kecil tetapi, kekuatan struktur rendah dan

    pelepasan energi eksotermal tinggi

    7

  • 8/13/2019 Prinsip Desain Termal

    8/19

    Dengan adanya kendala-kendala tersebut di atas:

    harus ada jaminan bahwa kondisi lokaltidakakan membahayakan integritas teras padasembarang lokasi

    batasan-batasan sistem harus ditentukan olehsuhu dan/atau kondisi aliran pendingin yangmaksimaldan bukan nilai rata-rata sepertipada aplikasi-aplikasi non-nuklir

    8

  • 8/13/2019 Prinsip Desain Termal

    9/19

    Tujuan desain termal

    Densitas daya yang besar ==> mengurangivolume teras.

    Daya spesifik yang besar ==> mengurangijumlah bahan bakar.

    Suhu keluaran pendingin yang tinggi ==>

    menaikkan efisiensi termodinamika

    B U T ........

    9

  • 8/13/2019 Prinsip Desain Termal

    10/19

    Batasan suhu bahan bakar

    Titik leleh 2800C utk UO2, 2500C utk UC

    titik leleh turun seiring lamanya pemaparan bahan

    bakar

    UO2 : turun 32C setiap 10 GWD/MTU

    Batasan lain:

    suhu BB metal tidak menyebabkan perubahan fase(contoh U metal, T=667C)

    gradien suhu yg tinggi dapat menyebabkan cracking

    10

  • 8/13/2019 Prinsip Desain Termal

    11/19

    Kelongsong berfungsi untuk mencegah produk fisiyang dihasilkan di bahan bakar terlepas ke pendingin.

    Kelongsong mengalami tegangan (stress)baikeksternal (akibat tekanan tinggi dari pendingin)maupun internal (akibat pembentukan tekanan gas fisipada gap).

    Kelongsong juga mengalami stress termal akibatperbedaan suhu.

    Batasan termal terkait dengan critical heat flux.

    Batasan termal kelongsong

    11

    B h d

  • 8/13/2019 Prinsip Desain Termal

    12/19

    Batasan suhu pendingin Pembatasan suhu pendingin agar tercapai perilaku

    pendingin yang diinginkan PWR : suhu bulkpendingin di bawah suhu saturasi. LMFBR : suhu natrium cukup rendah sehingga kapasitas

    perpindahan kalor dapat maksimum.

    Batasan terhadap kenaikan suhu pendingin yang melewatiteras

    kenaikan suhu dikehendaki cukup tinggisehinggaperpindahan kalor pada SG cukup efisien tetapi, diinginkan agar kenaikan suhu serendah

    mungkin sehingga shock termal dapat dikurangi (misalsaat scram).

    12

  • 8/13/2019 Prinsip Desain Termal

    13/19

    Batasan termal pada LWR

    Pin bahan bakar dengan kelongsong logam

    Tujuan pembatasan : mempertahankan integritaskelongsong Batasan :

    suhu maksimum kelongsong fluks kalor (MDNBR dan MCPR)

    lihat Table 2-2 Kazimi and Todreas

    13

  • 8/13/2019 Prinsip Desain Termal

    14/1914

  • 8/13/2019 Prinsip Desain Termal

    15/1915

  • 8/13/2019 Prinsip Desain Termal

    16/19

    Batasan termal pada HTR

    Coated particles (TRISO, BISO) Tujuan pembatasan : mengatur laju pelepasan gas fisi

    yang berdifusi melalui coating Batasan : suhu maksimum pada bagian tengah partikel bahan

    bakar 1575 K pada 100% daya 1875 K pada kondisi puncak transien

    lihat Table 2-2 Kazimi and Todreas16

  • 8/13/2019 Prinsip Desain Termal

    17/19

    Marjin desain termal

    cos

    z

    H

    J0

    2, 405 r

    R

    < r >

    < z >

    17

  • 8/13/2019 Prinsip Desain Termal

    18/19

    Marjin desain termal

    Average (rata-rata)nilai yang dirata-rata terhadap volume teras atau pin secaraaksial

    Peak (puncak)disebut pula hotspot; nilai yang mengacu pada lokasi fisik di

    mana terjadi nilai yang ekstrem

    Nominalnilai suatu parameter yang dihitung menggunakan variabel-

    variabel yang ditentukan pada keadaan desain Maximum (maksimum)nilai parameter yang dihitung dengan mempertimbangkanfaktor deviasi yang diizinkan terhadap nilai-nilai yang

    ditentukan pada kondisi desain18

  • 8/13/2019 Prinsip Desain Termal

    19/19

    Fig. 2-5, Todreas & Kazimi

    19