Materi Psi. Klinis smtr 3.ppt

download Materi Psi. Klinis smtr 3.ppt

of 172

Transcript of Materi Psi. Klinis smtr 3.ppt

  • PSIKOLOGI KLINISOLEHLely Ika M, MPsi, Psi

  • MATERIPENGERTIAN PSI. KLINIS

    NORMAL & ABNORMAL DLM PSI. KLINIS

    KLASIFIKASI & DIAGNOSTIK

    PENELITIAN DLM PSI. KLINIS

    ASESMEN DLM PSI. KLINIS

    INTERVENSI DLM PSI. KLINIS

    PSIKOFARMAKOLOGI

    KEKHUSUSAN DLM PSI. KLINIS

  • PENDAHULUANHipokratus gejala sakit dari otak

    jiwa/mental/mind

    1912, WitmerKlinis adalah metode yg digunakan u mengubah atau mengembangkan jiwa seseorang berdasarkan hasil onservasi dan eksperimen dengan menggunakan teknik penanganan paedagogi

    Psikologi klinis vs psikiatri ?

  • PENGERTIANWOODWORT, 1937Penasehat profesional dengan menggunakan peralatan ilmiah, pemberian tes dan konseling pada individu dalam berbagai area penyesuaian diri/adjustment personal yg pentingLOUTTIT, 1939Tes intelektual/kepribadian (menyerahkan pekerjaan pada guru, terapi pada psikiater dan konseling sosial pada pekerja sosial)AMERICAL PSYCOLOGICAL ASSOCIATION CLINICAL SECTION , 1935(Definisi yg digunakan)Psikologi terapan untuk menentukan kapasitas dan karakter TL individu dengan menggunakan metode pengukuran assessment, analisa dan observasi serta uji fisik dan riwayat sosial agar memperoleh saran dan rekomndasi untuk membantu penyusiaan diri individu secara tepat

  • SHAKOW 1976Model ilmiah profesional metode pelatihan terbaik dari pakar psikolog untuk membantu mengembangkan kemampuannya dalam ilmu pengetahuan himanistik/ kemanusiaan

    Hendry, dkk (1971) melakukan penelitian J.H Resnick mendefinisikan ;Bidang sentral Psi.Klinis mencakup assessment dan diagnosa, intervensi dan tritmen, konsultasi, penelitian, dan aplikasi prinsip2 etik-professional,

    Atribut yg dimiliki oleh psi. Klinis;Psikolog; dilatih u menggunakan garis pedoman dan pengetahuan psikologi dalam kerja profesionalKlinisi berusaha memahami manusia beserta kompleksitas sifat nya dan penyesuaian terus-menerusIlmuwan menggunakan metode ilmiah untuk mencapai objekyivitas dan ketelitian dalam kerja profesionalSebagai pekerja profesional pelayanan manusiawi

  • ORIENTASI PSI. KLINISTITIK PANDANG DASAR KLINISMemahami masalah yg dihadapi klien dan cara klien dalam menyelesaikan masalahnya.tepat dlm menyelesaikan masalah berarti penyesuaian masalah yang baik SebaliknyaTdk tepat dlm menyelesaikan masalah berarti penyesuaian masalah yang buruk patologis atau maladaptif

    ASPEK2 KEPRIBADIANMOTIVASI, KAPASITAS, PENGENDALIAN /KONTROL

  • PERAN PSI. KLINIS(KENDALL, 1982)TERAPI DAN MODIFIKASI PERILAKUASESSMENT DAN TES PSIKOLOGIPENGAJARAN DAN SUPERVISIKONSULTASIADMINISTRASIPENELITIAN

  • PENERAPAN PSI. KLINISPUSAT KESEHATAN MENTAL MASYARAKATRUMAH SAKIT JIWAPRAKTEK PRIVATRUMAH SAKIT UMUMPUSAT PELAYANAN RESIDENTIAL U/ ANAK DAN REMAJAUNIVERSITAS DAN PTSISTEM SEKOLAHPENJARA PENGADILAN DAN KEPOLISIANPEMERINTAHAN DAN INDUSTRI

  • ASPEK2 PSI. KLINISASESSMENTINTERVENSIPENELITIANPROFESIONALINTEGRASI ILMU PENGETAHUAN ILMIAH-PROFESIONAL

  • NORMAL &ABNORMALTATAP MUKA KE-2

  • DEFINISIWINKEL, 1991SEJAHTERA FISIK, MENTAL DAN SOSIAL (world Health Organization-WHO)Karl Menninger; penyesuaian manusia thd dunia dan satu sama lain dgn keefektifan dan kebahagiaan yang maksimum. Ia bukan hanya berupa efisiensi/ hanya perasaan puas/keluwesan dlm mematuhi aturan permainan dg riang hati. Kesehatan mental meliputi; kemampuan menahan diri, menunjukkan kecerdasan, berperilaku dengan menenggang perasaan orang lain dan sikap hidup yang bahagia.H.B. English; pribadi yuang menunjukkan penyesuaian atau mengalami aktualisasi diri atau realisasi diriW.W. Boehm; meliputi keadaan dan taraf keterlibatan sosial yang diterima oleh orang lain dan memberikan kepuasan bagi orang yang bersangkutan

    Keefektifan dlm penyesuaian diri, dan Menimbulkan perasaan puas dan bahagia

  • Ciri Pribadi Sehat/NormalMaslow dan Mittelmann (kartini Kartono, 1989 : 6-9)

    a. Memiliki rasa aman yang tepat (sense of security) b. Memiliki penilaian diri (self evaluation) dan wawasan (insight) yang rasional. c. Memiliki spontanitas dan emosional yang tepat. d. Memiliki kontak dengan realitas secara efisien. e. Memiliki dorongan-dorongan dan nafsu-nafsu yang sehat. f. Memiliki pengetahuan mengenai dirinya secara objektif. g. Memiliki tujuan hidup yang adekuat, tujuan hidup yang realistis, yang didukung oleh potensi. h. Mampu belajar dari pengalaman hidupnya. i. Sanggup untuk memenuhi tuntutan-tuntutan kelompoknya. j. Ada sikap emansipasi yang sehat pada kelompoknya. k. Kepribadiannya terintegrasi.

  • Kriteria Pribadi yang normal Coleman dalam winkel 1991 (Maramis ,1980 : 97),a. Sikap terhadap diri sendiri : menerima dirinya sendiri, identitas, diri yang memadai, serta penilaian yang realistis terhadap kemampuannya. b. Cerapan (persepsi) terhadap kenyataan : mempunyai pandangan yang realistis tentang diri sendiri dan lingkungannya. c. Integrasi: kesatuan kepribadian, bebas dari konflik pribadi yang melumpuhkan dan memiliki daya tahan yang baik terhadap stres. d. Kemampuan : memiliki kemampuan dasar secara fisik, intelektual, emosional, dan sosial sehingga mampu mengatasi berbagai masalah. e. Otonomi : memiliki kepercayaan pada diri sendiri yang memadai, bertanggung jawab, mampu mengarahkan dirinya pada tujuan hidup. f. Perkembangan dan perwujudan dirinya : kecenderungan pada kematangan yang makin tinggi

  • Kriteria abnormalitas 1. Konsepsi Statistik

    Secara statistik suatu gejala dinyatakan sebagai abnormal bila menyimpang dari mayoritas. Dengan demikian seorang yang jenius sama-sama abnormalnya dengan seorang idiot, seorang yang jujur menjadi abnormal diantara komunitas orang yang tidak jujur.

  • 2. Konsepsi Sosio-kulturalSetiap masyarakat pasti memiliki seperangkat norma yang berfungsi sebagai pengatur tingkah laku para anggotanya. Individu sebagai anggota masyarakat dituntut untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma sosial dan susila di mana dia berada. Bila individu tingkah lakunya menyimpang dari norma-norma tersebut, maka dirinya dinyatakan sebagai individu yang tidak normal.

    3. Konsepsi Penyesuaian Pribadi Menurut konsepsi ini seseorang dinyatakan penyesuaiannya baik bila yang bersangkutan mampu menangani setiap masalah yang dihadapinya dengan berhasil. Dan hal itu menunjukkan bahwa dirinya memiliki jiwa yang normal. Tetapi bila dalam menghadapi maslah dirinya menunjukkan kecemasan, kesedihan, ketakutan, dst. yang pada akhirnya masalah tidak terpecahkan, maka dikatakan bahwa penyesuaian pribadinya tidak baik, sehingga dinyatakan jiwanya tidak normal.

  • 4. Konsepsi Kematangan Pribadi Menurut konsepsi kematangan pribadi, seseorang dinyatakan normal jiwanya bila dirinya telah menunjukkan kematangan pribadinya, yaitu bila dirinya mampu berperilaku sesuai dengan tingkat perkembangannya

    5. Abnormal menurut Konsepsi Patologis Berdasarkan konsepsi ini tingkah laku individu dinyatakan tidak normal bila terdapat simptom-simptom klinis tertentu, misalnya ilusi, halusinasi, obsesi, fobia,dst. Sebaliknya individu yang tingkah lakunya tidak menunjukkan adanya simptom-simptom tersebut adalah individu yang normal.

  • ISTILAHABNORMALMALADAFTIFGANGGUAN MENTALPSIKOPATOLOGISGANGGUAN PERILAKUPENYAKIT MENTALKETIDAKWARASANPENYAKIT JIWA

  • ABNORMAL

    Aspek batiniah kepribadianAspek perilaku yang dapat diamatiAtau keduanya Seperti;Pobia, skizofrenia, Pengaruh obat2 yang bersifat akut

    Catatan;Sama halnya dengan gangguan mental dan maladaptif

  • MALADAFTIF

    Perilaku yang memberikan dampak merugikan pada individu/masyarakatPerilaku indiividu maupun kelompok

    Eksp;praktek bisnis curangalienasi/keterasinganapatisme

  • PENYAKIT MENTAL

    Patologis otakIstilah ini sdh tidak dipakai

  • PSIKOPATOLOGIS

    Kajian perilaku abnormal, gangguan mental

  • GANGGUAN PERILAKU

    Disebabkan oleh proses belajar yang tidak semestinya eksple;Mencintai lawan jenisMarah yang tak terkendali

  • GANGGUAN MENTALPerilaku abnormal yang bersifat ringan hingga yg melumpuhkan

    AMNESIA, DOUBLE PERSONALITY, FUGUE, SOMNABULISM, PSYCHASTHENIA (PHOBIA, OBSESI, KOMPULSI) GAGAP BERBICARA, NGOMPOLKEPRIBADIAN PSYCHOPATHI KEABNORMALAN SEKSUAL; (ONANI, HOMOSEKSUAL, SADISME)

  • KETIDAKWARASAN

    Insanity istilah dalam hukumTidak dapat bertanggungjawab terhadap perilakunyaGangguan mental yang serius

  • PENYAKIT JIWAGANGGUAN MENTAL YANG MELIBATKAN PATOLOGIS OTAK DIS ORGANISASI KEPRIBADIAN YANG PARAHBUKAN KR PROSES BELAJAR YANG SALAH

    EKS;1. Schizophrenia2. Paranoid3. Manic-depresi-Mania-melancholia4. waham

  • GANGGUAN KEJIWAANMENURUT Darajat (1996)Terdiri;Gangguan jiwa (neurosa) menyadari kesukarannya dan kepribadiannya tidak jauh dari realitaSakit jiwa (psychosa) Integritas kepribaadiannya terganggu ( emosi dan perilakunya tdk sejalan)

  • GANGGUAN2 KEJIWAAN (neurosa)NEURASTHENIA (ketidak tenangan jiwa, gelisah dan cemas)HYSTERIA; LUMPUH, CRAM, KEJANG, MUTISM

    Gejala tidak sehatnya mental AMNESIA, DOUBLE PERSONALITY, FUGUE, SOMNABULISM, PSYCHASTHENIA (PHOBIA, OBSESI, KOMPULSI) GAGAP BERBICARA, NGOMPOLKEPRIBADIAN PSYCHOPATHI KEABNORMALAN SEKSUAL; (ONANI, HOMOSEKSUAL, SADISME)

  • Sakit jiwa (psychosa)Kepribadiannya tergangguTidak mampu menyesuaian diri Tidak sanggup menghadapi problem

    2 jenis;Disebabkan oleh kerusakan tubuh; otak, syaraf dan kelenjar/hormonDisebabkan oleh gangguan jiwa yang berlarut2contoh; Schizophrenia,Paranoid,Manic-depresi, waham

  • KLASIFIKASI & DIAGNOSTIKTATAP MUKA KE-3

  • LATAR BELAKANGAbad 19 Emil Kraepelin, teoritikus pertama mengembangkan teori penggolongan yg koprehensip > DSM

    Penggolongan adalah inti ilmu pengetahuanBertujuan untuk memberikan respon bantuan dan meramalkan perilaku

  • DefinisiHenderson dan Gillespie (1956)Jenis klasifikasi gg. JiwaPsikologis- Linneaus (gg. Dalam bentuk ide, imajinasi dan emosi (pathetics)- Zien (gg. Tanpa efek intelektual vs. Dengan efek intelektual)Fisiologisproses mental memiliki dasar2 faal/fisiologis. informasi terputus sehingga tidak dapat dijelaskan lebih ilmiah

  • lanjutanEtiologisPenggolongan yang didasarkan pada penyebab, terdiri 2 dimensi;1. Dimensi berdasarkan nama gangguan2. Dimensi berdasarkan sebabPenggolongan;OligophreniaNeurosis dan PsikoneurosisPsikosis schizofreniaKonstitusi PsikopatikPsikosis AfektitikKeadaan kacauPsikosis epilepsiKelumpuhan umumDimensiaKelemahan schizophrenia dengan keadaan kacau

  • lanjutanSimtologisBertujuan u/ mencari gejala-gejala dan menyimpulkan berdasarkan gejala-gejala tersebut1934, WHO menyusun DSM-I, disempurnakan DSM-II berlaku hingga 1968Depkes RI memakai DSM-II yg sudah diadaptasikan.Saat ini telah tersusun DSM-III dan DSM-IV

  • lanjutanPenggolongan;Retardasi MentalSindroma otakPsikosis yang bertalian dengan kondisi fisikNeorosisGg. Kepribadian + gg. NonPsikotikGg. PsikofisiologiGejala-gejala khususGg Situasional sementaraGg. Tingkah laku anak dan remajaTidak ada kelainan psikiatri tetapi bermasalah dan perlu dibantuTak tergolongkan

  • Klasifikasi yang dikembangkan dalam lima dimensiAxis I: Simtom KlinisAxis II: Gg. KepribadianAxis III: Dasar2 OrganikAxis IV: Keparahan StresorAxis V: Penyesuaian diri

  • DIAGNOSA PERILAKU ABNORMALMengorganisasi gejala2, simtom2, keluhan2 serta tanda2 perilaku abnormal yg diperoleh dari interview dan observasi dlm pemeriksaanMengelompokkan sejumlah simtom menjadi sindromPemeriksaan lebih spesifik u/ menentukan gg. Mental yag dihadapi.

  • Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ) (Maramis, 2005: 150-155) Psikosis A. Psikosis Berhubungan denan Sindroma Otak Organik; 1. Dementia senilis dan presenilis 2. Psikosis alkoholik 3. Psikosis berhubungan dengan infeksi intracranial 4. Psikosis berhubungan dengan kondisi serebral lain Psikosis berhubungan dengan kondisi fisik lain

    B. Psikosis Fungsional 1. Skizofrenia 2. Psikosis afeksi3. Psikosis paranoid4. Psikosis lain 5. Psikosis tak tergolongkan

  • Neurosis, Gangguan Kepribadian dan Gangguan Non Psikosis Lainnya. A. Neurosis Cemas B.Neurosis Histerik C. Neurosis Fobik D. Neurosis Obsesif-kompulsif E. Neurosis Depresif F. Neurasthenia G. Sindroma Depersonalisasi H. Neurosis Hipokondrik I. Neurosis Lain J. Neurosis Tak Tergolongkan

  • Retardasi Mental Keadaan Tanpa Gangguan Psikiatrik yang Nyata dan Kondisi (Keadaan) Non-spesifik.

    Istilah Bukan-diagnosis untuk Penggunaan Administrasi.

  • Jenis Gejala Kelainan Jiwa Maramis (2005: 122-128)1. Gangguan Kesadaran a. Penurunan kesadaran b. Kesadaran yang meninggi c. Gangguan tidur d. Hipnosis e. Disasosiasi f. Kesadaran yang berubah g. Gangguan perhatian

    2. Gangguan Ingatan 3. Gangguan Orientasi 4. Gangguan Afek dan Emosi 5. Gangguan Psikomotor 6. Gangguan Pikiran a. Gangguan bentuk pikiran b. Gangguan arus pikiran c. Gangguan isi pikiran

  • 7. Gangguan Persepsi 8. Gangguan Inteligensi 9. Gangguan Kepribadian 10. Gangguan Kepribadian 11. Gangguan Pola Hidup

  • NEUROSISSinggih Dirgagunarsa (1978 : 143), neurosis adalah gangguan yang terjadi hanya pada sebagian dari kepribadian, sehingga orang yang mengalaminya masih bisa melakukan pekerjaan-pekerjaan biasa sehari-hari atau masih bisa belajar, dan jarang memerlukan perawatan khusus di rumah sakit. Dali Gulo (1982 : 179), berpendapat bahwa neurosis adalah suatu kelainan mental, hanya memberi pengaruh pada sebagaian kepribadian, lebih ringan dari psikosis, dan seringkali ditandai dengan : keadaan cemas yang kronis, gangguan-gangguan pada indera dan motorik, hambatan emosi, kurang perhatian terhadap lingkungan, dan kurang memiliki energi fisik, dst. W.F. Maramis (1980 : 97), adalah suatu kesalahan penyesuaian diri secara emosional karena tidak diselesaikan suatu konflik tidak sadar.

  • Identifikasi pokok-pokok pengertian neurosis sebagai berikut;

    1. Neurosis merupakan gangguan jiwa pada taraf ringan. 2. Neurosis terjadi pada sebagian aspek kepribadian. 3. Neurosis dapat dikenali gejala-gejala yang menyertainya dengan ciri khas kecemasan. 4. Penderita neurosis masih mampu menyesuaikan diri dan melakukan aktivitas sehari-hari.

  • Jenis-jenis neurosis (W.F. Maramis, 1980 : 257-258).

    Neurosis cemas (anxiety neurosis atau anxiety state) Neurosis histeriaNeurosis fobiaNeurosis opsesi-kompulsiDepresisNeurasthenia

  • PSIKOSISPENGERTIANMenurut Singgih D. Gunarsa (1998 : 140), psikosis ialah gangguan jiwa yang meliputi keseluruhan kepribadian, sehingga penderita tidak bisa menyesuaikan diri dalam norma-norma hidup yang wajar dan berlaku umum. W.F. Maramis (2005 : 180), menyatakan bahwa psikosis adalah suatu gangguan jiwa dengan kehilangan rasa kenyataan (sense of reality). Kelainan seperti ini dapat diketahui berdasarkan gangguan-gangguan pada perasaan, pikiran, kemauan, motorik, dst. sedemikian berat sehingga perilaku penderitta tidak sesuai lagi dg kenyataan. Perilaku penderita psikosis tidak dapat dimengerti oleh orang normal, sehingga orang awam menyebut penderita sebagai orang gila. Zakiah Daradjat (1993 : 56), Seorang yg kepribadianya terganggu, dan selanjutnya menyebabkan kurang mampu menyesuaikan diri dengan wajar, dan tidak sanggup memahami problemnya.

  • Kesimpulan1. Psikosis merupakan gangguan jiwa yang berat, atau tepatnya penyakit jiwa, yang terjadi pada semua aspek kepribadian.

    2. Penderita psikosis tidak dapat lagi berhubungan dengan realitas, penderita hidup dalam dunianya sendiri.

    3. Psikosis tidak dirasakan keberadaannya oleh penderita. Penderita tidak menyadari bahwa dirinya sakit.

    4. Usaha menyembuhkan psikosis tak bisa dilakukan sendiri oleh penderita tetapi hanya bisa dilakukan oleh pihak lain.

    5. Dalam bahasa sehari-hari, psikosis disebut dengan istilah gila.

  • PERBEDAAN PSIKOSIS DENGAN NEUROSIS 1. perilaku umum P: Gg. terjadi pada seluruh aspek sebagian kepribadian, dan tidak ada kontak dengan realita N:. Gg. terjadi pada pada sebagian aspek kepribadian, dan masih ada kontak dg. Realita 2. gejala-gejala P: Gejalan bervariasi luas dg waham, halusinasi, kedangkalan emosi, dst. yang terjadi scr terus-menerus. N: Gejala psikologis dan somatik bisa bervariasi, tetapi bersifat temporer dan ringan 3. orientasi P: Penderita sering mengalami disorientasi (waktu, tempat, dan orang-orang). N: Penderita tidak atau jarang mengalami disorientasi . 4. pemahaman P: Penderita tidak memahami bahwa dirinya sakit.N: Penderita memahami (insight) bahwa dirinya mengalami gangguan jiwa 5. resiko sosial P: Perilaku penderita dpt. membahayakan orang lain dan diri sendiri. N: Perilaku penderita jarang atau tidak membahaya kan orang lain dan diri sendiri 6. penyembuhan P: Penderita memerlukan perawatan di rumah di rumah sakit. Kesembuhan seperti semula sulit tuk dicapai atau permanenN: Tidak begitu memerlukan perawatan dirumah sakit. Kesembuhan seperti keadaan semula / permanen sangat mungkin untuk dicapai.

  • Jenis Psikosis1. Psikosis organik Psikosis organik adalah penyakit jiwa yang disebabkan oleh faktor- faktor fisik atau organik, yaitu pada fungsi jaringan otak, sehingga penderita mengalamai inkompeten scr sosial, tidak mampu bertanggung jawab, dan gagal dalam menyesuaikan diri terhadap realitas.

    A. psikosis organika. Alcoholic psychosis , terjadi kr fungsi jaringan otak terganggu atau rusak akibat terlalu banyak minum minuman keras. b. Drug psychose atau psikosis akibat obat-obat terlarang (mariyuana, LSD, kokain, sabu-sabu, dst.). c. Traumatic psychosis, yaitu psikosis yang terjadi akibat luka atau trauma pada kepala karena kena pukul, tertembak, kecelakaan, dst. d. Dementia paralytica, yaitu psikosis yang terjadi akibat infeksi syphilis yang kemudian menyebabkan kerusakan sel-sel otak.

  • Psikosis fungsional

    Psikosis fungsional merupakan penyakit jiwa secara fungsional yang bersifat nonorganik, yang ditandai dengan disintegrasi kepribadian dan ketidak mampuan dalam melakukan penyesuaian sosial. Psikosis jenis ini dibedakan menjadi beberapa ., yaitu : schizophrenia, psikosis mania- depresif, dan psiukosis paranoid (Kartini Kartono, 1993 : 106).

  • Frustrasi, Stress dan Penyesuaian DiriFrustrasi (Markam, 2003) hambatan dalam pemuasan suatu kebutuhan, motif dan keinginan atau hambatan dalam mencapai suatu tujuanA Blocking or thwartin of goal-directed activity

    Ketegangan yang tak menyenangkan, dipenuhi perasaan dan aktivitas simpatetis yang semakain tinggi disebabkan oleh rintangan atau hambatan.

  • lanjutanReaksi frustasi yg bersifat positifMobilitas + penambahan aktifitasBerfikir mendalam dg wawasan yang jernihTawakal dan PasrahMembuat dinamika nyata suatu kebutuhan Kopensasi/substitusi dari tujuanSublimasi

    Reaksi frustasi yg bersifat negatifAgresiRegresiFixatiePendesakanRasionalismeProyeksiTeknik Anggur masamTeknik Jeruk manisIdentifikasiNarsismeAutisme

  • StressTekanan Internal maupun eksternal serta kondisi bermasalah lainnya dalam kehidupanAN INTERNAL AND EKSTERNAL PRESSURE AND ATHER TROUBLESOME CONDITION LIFEKAMUS Psikologi (Chaplin, 2002) stress adalah suatu keadaaan tertekan baik secara fisik maupun psikisStress bersumber dari frustasi dan konflik yang dialami individu, berasal dari berbagai bidang atau situasi kehidupan manusia

  • Stresor adalah stimulus yang mengawali atau mencetuskan perubahan.

    Stresor internal berasal dari dalam diri seseorang ( mis, demam, kondisi seperti kehamilan, menopause atau suatu keadaan emosi seperti rasa bersalah )

    b. Stresor eksternal berasal dari luar diri seseorang ( mis, perubahan bermakna dalam suhu lingkungan, perubahan peran dalam keluarga atau sosial, atau tekanan dari pasangan ).

  • STRESSORadalah Faktor yang menyebabkan seseorang StresSebab- Sebab Stres 1.Fisik : temperatur, suara, beban, sinar, arus listrik2. Kimiawi : asam basa, obat- obatan, zat racun, hormon dan gas3. Mikrobiologi : virus, bakteri, parasit

  • LANJUTAN. Fisiologis : gangguan struktur jaringan dan organ5. Proses perkembangan : Pubertas, memasuki usila.6. Psikis : Hubungan Sosial ( masyarakat, budaya, atau keagamaan )

  • lanjutanMacam2 Hambatan; Hambatan Fisik, Hambatan Sosial, dan hambatan Pribadi

    Strategi menghadapi stresss dlm perilakuMemecahkan persoalan dg tenangAgresiRegresiMenarik diriMengelak

    Strategi menghadapi stresss scr kognitifRepresiMenyangkalFantasiRasionalisasiIntelektualisasiPembentukan reaksiProyeksi

  • Adaptasiproses dimana dimensi fisiologis dan psikologis berubah dalam berespon terhadap stres.

    Karena banyak stresor tidak dapat dihindari, promosi kesehatan sering difokuskan pada adaptasi individu, keluarga, atau komunitas terhadap stres.

    Dengan demikian adaptasi adalah suatu upaya untuk mempertahankan fungsi yang optimal.

  • PENYAKIT DAN STRESS

    Hipotalamus menstimulasi kelenjar pituari menghasilkan ACTH

    ACTH menstimulasi Kelenjar adrenal, dan korteks adrenal melepas... Steroid

    Korteks adrenal

    Mendorong perlawanan thd stres, prkembangan otot, mnyebabkan hati mngeluarkn gula, yg mjd tenagA dlm mnghadapi stres.

  • PENYAKIT DAN STRESS

    Cabang simpatis dari susunan syaraf otonom (ANS) ANS

    Epinefrina(adrenalin)

    Medulla adrenlis

    Menggerakan tubuh menghadapi stresMeningkatkan kerja jantungMenstimulasi hati melepaskan gula. Nonepinefrina (nonadrenalin)

  • PENELITIAN DALAM PSI. KLINISTATAP MUKA KE-6

  • PENDAHULUANPerilaku manusia sangat komplek sehingga banyak teori yang dapat menjelaskan fenomana-fenomena perilaku

    TujuanMenghindari keadaan spekulasi yang murniMemperluas dan memodifikasi teori yang terdahuluTeori mengarahkan penelitian, ...Teori juga dimodifikasi oleh hasil-Hasil penelitian

  • Metode Penelitian1. ObservasiMetode paling dasar dan lama dalam penelitian.alasan;1. mengukur banyak perilaku yg tdk dpt diukur dgn alat ukur psikologi2. Prosedur Testing formal sering tdk ditanggapi serius, sehingga observasi menjadi alat ukur utamasehingga observasi digunakan disaat;1. asesmen awal2. menentukan kelemahan dan kelebihan observee3. Merancang rencana individual4. sebagai dasar/titik awal dari kemajuan klien5. Mengetahui tahap perkembangan pada tahap tertentu pada anak2.6. Memecahkan masalah yg berhubungan dengan klien7. Digunakan untuk memberikan laporan pada ortu, guru dll8. Informasi status anak/kliean u keperluan bimbingan dan konseling

  • lanjutanDimensi observasi1. Partisipan dan non-partisipan2. Overt dan Covert3. Alamiah dan Buatan

    Alat observasiAnecdotalCatatan berkalaCheck listRating ScaleMehanical Devices

    Hal2 yg diobservasiPenampilan fisikEkspresi wajahPembicaraanAktivitas yang dilakukadll

  • Langkah2 observasi-RummelTentukan pengetahuan apa yang akan diobservasiTujuan-tujuan khusus dan umumBuatlah cara u mencatat caranyaBuatlah batasan dg tegas macam2 tingkatan kategoriAdakah obserbasi secermat-cermatnyaCatat tiap-tiap gejala scr terpisahKetahui dan fahami alat pencatatan sebelum melakukan observasi

  • EpidemiologKajian mengenai insidensi (kasus baru), prevalensi (rata-rata kasus baru/lama), dan distribusi penyakit dalam sebuah populasi.Tujuannyamembantu memahami dan mengintrol penyakit2 epidemik utama.

  • Korelasional

    Teknik korelasi bertujuan untuk melihat apakah variabel X berhubungan dengan variabel YTeknik Korelasi harus memiliki minimal dua skor data

  • Longitudinal vs cross-sectional

    cross-sectionalMengevaluasi/membandingkan beberapa individu, dalam kelompok usia yang berbeda dalam waktu yang lama

    Longitudinal- mengumpulkan data dari sejumlah orang pada suatu rentang waktu tertentu

  • Eksperimen

    Bertujuan untuk melihat danya suatu hubungan sebab akibat antara dua peristiwaBentuk desain eksperimen1. Between-group design2. Within-group design

  • Desain satu kasusMengukur perilaku individu sebelum dan sesudah diberikan intervensi dan silakukan dalam situasi ekperiment.

  • Komparasi

  • Proses

  • Psikoterapi

  • Study kasus

  • ASESMENDALAM PSI. KLINISTATAP MUKA KE-8

  • Pendahuluan...Tujuan dalam asesmen ini sebagai suatu alngkah untuk mendapatkan informasi mengenai permasalahan yang sedang dialami, kelebihan, kekurangan yang dimiliki. Untuk memperjelas langka-langka asesmen dibahas juga proses asesmen yang meliputi perencanaan, pengumpulan data, pembentukan hipotesis, penyampaian hasil asesmen dan lapoaran pemeriksaan. Selanjutnya akan dibahas wawancara, observasi, tes, asesmen perilaku, kunjungan kerumah, catatan hidup, dokumen pribadi, dan pemfungsian psikofisiologis sebagai metode asesmen

  • Devinisi asesmen dalam psikologi klinisDubois, 1970 menyimpulkan bahwa asesmen merupakan evaluasi resmi yang dugunakan jaman Yunani kuno dan eropaMc. Reynold, 1975 menyatakan asesmen ini pada dasarnya adalah usaha untuk mengukur individu dengan cara kembali kebelakang.Kendal (1982) menyatakan bahwa asesmen klinis merupakan proses pengumpiulan informasi mengenai klien atau subyek untuk mendaoatkan pemahaman yang lebih baik me genai seseorang

  • Lanjutan...Secara singkat Korchin (1976), mengemukakan bahwa asesmen kilinis ini dibutuhkan untuk membuat keputusan yang didasari informasi yang dapat diandalkanAdapun pelaksanaan asesmen menurut Kendall, (1982) adalah Penyaringan dan diagnosis,Evaluasi atas intervensi klinis yang telah dilakukanRiset.

  • Proses Asesmen dalam Psikologi KlinisMenurut Brenstein dan Nietzel (1980) ada empat komponen dalam proses asemen psikologi klinis yakni:Perencanaan dalam prosedur pengumpulan dataPengumpulan data dalam asesmenPengolahan data dan pembentukan hipotesisMengomunikasikan data asesmen baik dalam bentuk laporan maupun dalam bentuk lisan

  • Perencanaan Dalam Prosedur Pengumpulan Data

    Perencanaan ini meliputi apa yang perlu diketahui dan bagaimana cara memperoleh jawabannya. Prosedur pemeriksaan dalam psikologi klien umunya terdiri dari observasi, wawancara, dan tes yang dipilih sesuai dengan pertanyaan yang harus dijawab.

  • Pengumpulan DataPengumpulan data dapat melalui wawancara, observasi dan tes. Sesuai dengan pertanyaan dalam tahap perencanaan maka ditentukan bagaimana wawancara dilakukan dan informasi apa yang diutamakan.

  • Pengolahan Data Dan Pembentukan Hipotesis

    Data mentah dadiubah menjadi kesimpiri observasi, wawancara dan tes diubah menjadi kesimpulan yang dapat dibedakan dalam tingkatan abstraksinya dalam orientasi teoritiknya dengan tujuan asesmen

  • Penyampaian Hasil Asesmen Klinis dan Laporan Pemeriksaan Psi. KlinisPenulisan hasil asesmen dapat dilakukan unutk keperluan akademik dan keperluan praktik (Markam, 2003)

  • Metode AsesmenDalam metode asesmen di psikologi klinis menggunakan beberapa metode antara lain:WawancaraTes tulisTes tak terstrukturAsesmen perilaku

  • Wawancara Berbeda denga wawancara lainnya, wawncara klinis bukan termasuk wawancara silang melainkan suatu proses dimana pewancara harus waspada mengenai intonasi suara klien, kecepatanbicara, dan sensitivitas untuk ditanya secara langsung dari matanya.Adapun tujuan dari wawancara klinis menurut Goldenberg (1983)Memperoleh informasi tentang diri klienMemberikan informasi sepanjang dianggap perluMemeriksa kondisi psikologis atau memberikan diagnosis klienMemperngaruhi,mengubah dan memodifikasi perilaku klien

  • Jenis wawancara Wawancara mengenai status mental.wawancara untuk mengumpulkan bahan mengenai taraf pengfungsian saat iniWawancara sosial Klinismerupakan wawancara dengan pendekatan yang lebih luas yg bermaksud mengidentifikasikan, baik masalah khas maupun penentu-penentunyaWawancara yang difraksialwawancara yang substansinya bervariasi tergantung pada gaya teori dan pribadi wawancaraWawancara terstrukturwawaaaancara ini bermaksud untuk mencapai hasil yang lebih baik

  • Langkah-langkah wawancara Klinis (ivey, 1988)Menjalin rapport antara pewawancara dan orang yang diwawancaraMengumpulkan data, mendefinisikan masalah dan mengidentifikasi apakah kelebihan dan kekurangan orang yang diwawancaraMendefinisikan tujuanMengeksplorasi alternatif pemecahan masalah klienMelakukan apa yang telah ditetapkan pada poin 4

  • Hal-hal yang perlu dicermati oleh seseorang psikologSaat wawancara AwalMengerti permasalahan klienInformasi yang digunakan untuk tindakan selanjutnyaMenentukan rujukan

    Pengkhususan MasalahAlasan Klien dtng ke terapisSiapakah KlienMasalah yang dialami oleh siapaPertanyaan dikhususkanArti keluhan yang diungkapkanOprasionalisasi keluhan

  • Lanjutan....Saat identifikasi masalahMenentukan klasifikasi atau diagnosisMengurakan pribadi klien termasuk:KekuatanKelemahanKehidupan saat iniRiwayat hidup

    Saat OrientasiMemberikan gambaran kepada klien tentang pelayanan yang diberikan Klien dipersilakan mengajukan pertanyaan.

  • Lanjutan....Saat terminasi wawancaraMemberikan ringkasan hasil pengukuran/pemeriksaanInterpretasi hasil pengukuranPengakhiran perilaku/treatmen yang diberikan Saat terjadi krisisWawancara terfokus pada krisis yang dihadapiMemberi dukungannMemberikan pertolongan

  • Hal-hal yang perlu diamati dalam wawancara (Rahayu, 2004)Intensitas (terlalu kuat, lirih, atau monoton)Tinggi rendahnya nadaKecepatan berbicaraKelancaran berbicaraSpontanitas Waktu reaksiRelevansiGaya bicaraDeciasi gaya bicara yang nampakOrganisasi bicaraPerbendaharaan kataTata bahasaKualitas suarakelancaran

  • Teknik bertanya menurut Wallen (1956)Narrowing questionProgresif questionEmbedding questionLeading questionHoldover questionProjektive question

  • ObservasiHasil observasi merupakan sumber informasi penting untuk asesmen. Keuntungan observasi adalah dapat melihat langsung apa yang dilakukan subyek yang merupakan asesmenAda beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat melakukan observasi adalah: Mengamati perilaku non verbalMengamati penampilan pribadiMengintregasi pengamatan

  • Mengamati perilaku non verbalAda empat kategori umum perilaku non verbal yang dapat diamati (Rahayu, 2004)Perilaku motorik Postur dan perubahannyaEkspresi wajah dan kesesuaian dengan isi wawancaraKontak mata

  • Mengamati penampilan pribadiDengan mem[erhatikan dengan cermat penampilan fisik seseorang pewawancara akan mendapatkan informasi sikap orang yang diwawancara terhadap dirinya sendiri dan kelompoknya atau kelpmpok yg ditirunya

  • Mengintregasi PengamatanMoodtanda-tanda baik verbal maupun non verbal dapat digunakan untuk membangun kesan mood dan suasana emosional pewawancaraPerkembangan fisik dab neurologis.mengamati postur, cara berjalan, koordinasi motorik kasar dan halus, dan kwalitas dan nada akan melengkapi informasi mengenai perkembangan fisik dan neurologis orang yang diwawancara

  • Lanjutan....Tes Tes tersturktur : tes ini meminta subyek untuk menjawab petanyaan secara tegas, tidak samar-samar ya atau tidak, dan maknanya unifrom, serta merespon pertanyaan dengan cara terbatas.Tak terstruktur : disebut tak terstruktur karena stimulus tesnya tidak membutuhkan jawaban yang ditentukan secara tegas dan jelas, eks : tes TAT atau Rorschach

  • Asesmen-asesmen PerilakuAsesmen perilaku dilaksanakan dengan metode observasi sistematik yang dilakukan dalam laboratorium, di klinik, ataupun dalam perilaku sehari-hari. Maksud dalam asesmen ini adalah (wiramihardja, 2004) :Mendapatkan infirmasi yg tdk di dapatkan di wawancaraMengevaluasi ketetapan komunikasi verbal klien dan konsistensinya dengan komunikasi nin verbalMembuat kesimpulan mengenai keadaan dalam, perasaan, dan motivasi yang perlu mendapat perhatian khusus.

  • Kunjungan KerumahKunjungan kerumah bertujuan untuk memahami kehidupan alami kllien dirumah dan keadaan serta pola kehidupan keluarga klien. Adapun keunutngan dalam hal ini adalah:Fungsi keluarga terlihat sebagaimana adanyaSetiap anggota keluararga berpeluang untuk melaksanakan peran sehari-harinya.Memkinimalisir ketidak hadiran keluarga dalam sesi terapiDapat melihat permasalahan seluruh keluararga.Meminimalkan tingkat kecemasan dalam lingkungan keluargaTerbebas dari hub. Formal dokter- pasien

  • Catatan kehidupanCatatan kehidupan ini bisa berbentuk buku harian y ang berisi catatan peristiwa kehidupan dan kesan-kesan pribadi yang diasumsikan membangun gambaaran pribadi yang bersangkutan.

  • Dokumen PribadiAllpport berpendapat dokumen pribadi penting untuk mengetahui motif utama klien, maupun hal-hal yang disembunyikan, penyangkalan, hambatan, dan kesulitan klien dalam membicarakan permasalahan

  • Pemfungsian PsikofisiologisDalam gangguan Psikofisiologis yang perna mengganti namanya psikosomatis, tercatat hampir semua organ tubuh dapat terganggu fungsinya oleh kondisi psikologis tertentu.

  • Jenis-jenis Asesmen Dalam Psikologi KlinisDilihat dari substansi pemeriiksaan, terdapat banyak jenis asesmen yang digunakan dalam kegiatan psikologi klinis yaitu:Asesmen IntelegensiAsesmen kepribadianAsesmen neuropsikologisAsesmen prilaku

  • Asesmen intelegensiDefinisi intelegensi: Charles Spearman, (1904) mengungkapkan bahwa istilah intelegensi untuk mempermuda dan mempelajari kemampuan individu, dan intelegensi merupakan apa yang di ukur tes intelegensi.Andrew Crider, (1983) mengatakan bahwa intelegensi itu bagaikan listrik, gampang untuk diukur tapi hampir mustahil untuk di definisikan.

  • Lanjnutan.....H.H. Goddard mendefinisikan intelegensi sebagai tingkat kemampuan pengalaman seseorang untuk menyelesaikan masalah-masalah yang langsung dihadapi dan untuk mengantisipasi masalah-masalah yang ada (Walgito, 2000)Walter dan Garner mendefinisikan intelegensi sebagai suatu kemampuan atau serangkaian kemampuan-kemampuan ynga memungkinkan individu memecahkan masalah (Walgito, 2000)

  • Faktor-faktor dalam intelegensiSpearman mengatakan ada 2 faktor yang terkandung di intelegensi General Abilitty (faktor G)didapat didalam semua performanceSpecial Ability (faktor S)merupakan faktor yang bersifat khusus, yaitu mengenai bidang tertentu

  • Lanjutan.....Faktor-faktor primer yang di ungkapkan oleh Thrustone.Spatiala relation (S)Perceptual Speed (P)Verbal komprehension (V)Word fluence (w)Number facility (N)Associative memory (M)Induction (I)

  • Teory-teory intelegensiBerdasarkan faktor-faktr yang menjadi elemen intelegensi, maka teory-teory intelegensi dapat digolongkan dalam 3 golongan yaitu:Teori yang berorientasi pada faktor tunggalTeori yang berorientasi pada dua faktorTeori yang berorientasi pada faktor ganda

  • Teori yang berorientasi pada faktor tunggal

    Allfred Binet mengemukakan intelegensi merupakan sisi tunggal dari karakteristik yan terus berkembang sejalan dengan proses kematangan seseorang

  • Teori yang berorientasi pada dua faktor

    Thorndike menyatakan bahwa intelegensi terdiri atas dari berbagai kemampuan spesifik yang ditampakkan dalam wujud perilaku itelegen. Oleh karena itu, teorinya dikategorikan kedalam teori intelegensi faktor ganda.Thorndike menengklasifikasikan intelegensi kedalam tiga bentukj kemampuan yaitu kemampuan abstrak, kemampuan mekanik dan kemampuan sosial.

  • Teori yang berorientasi pada faktor ganda

    Dalam model structure of intelence ini, Guilford berusaha menyertakan kategorisasi perbedaan individual di berbagai kemampuan mental dalam usahanya memahami dan menggambarkan proses-proses mental yang mendasari perbedaan individu tersebut.

  • Tes intelegensi dalam asesmen klinisBerikut alat tes intelegensi yang umum di pakaiStanford-Binet Intelegence scaleWAIS/WBIS

  • Asesmen KepribadianAsesmen kepribadian merupakan istilah yang umum dalam upaya untuk menemukan pola perilaku dan pola pikiran atau penyesuaian diri seseorang terhadap lingkungannya. Asesmen kepribadian terbagi menjadi dua yaitu projective assesment dan objektive assesment

  • Projective AssesmentMenurut Lidzey, teknik projective merupakan alat yang dianggap memiliki sensitivitas yang khusus untuk aspek perilaku yang tertutup dan tidak sadar, memungkinkan atau menggali varietas respon subyek yang luas, sangat multidimensional, dan menggali data respo yang kaya dan sangat kaya dan bersenyawa dengan kesadaran subyek yang minimum menyangkut tujuan dari tes.

  • Objektive AssesmentSuatu usaha yang secara ilmia berusaha menggambarkan karakteristik atau sifat-sifat individu atau kelompok sebagai alat untuk memprediksi perilaku.Alat tes yang paling terkenal dalam pemakaian klinis, terutama di kalangan psikiatri:MMPICPI16 PF

  • Asesmen NeuropsikologisSuatu pengukuran tanda-tanda perilaku yang mencerminkan kesehatan atau kekurangan dalam fungsi otakTerdapat delapan jenis tes asesmen neuropsikologis yaitu:Tes persepsi visualTes persepsi pendengarTest of tactile perceptionTest of motor cordination and steadinessTest of sensomotor construction skillTest of memoryTest of verbalTest of conceptial reasioning skill

  • Asesmen perilakuAsesmen perilaku merupakan pendekatan situasi spesifik, dimana variasi spesifik dalam keadaan lingkungan dengan teliti diperiksa untuk menentukan peranan mereka terhadap pengfungsian klien.

  • Metode Asesmen PerilakuTerdapat lima metode asesmen perilaku yang umumnya dikenal orang adalah observasi naturalistik, pemantauan sendiri, laporan diri situasi spesifik oleh klien, observasi anolog, dan observasi ranting oleh orang lain.

  • Laporan diri dalam asesmen perilakuLaporan diri disisni lebih restrospektif dan sumatif, menyadarkan pada daya ingat diri mengenai pola umum perilakunya.

  • Asesmen AnologAnolog merupakan faksimil realitas, ferso yang berisikan karakteristik dasar tertentu mengenai hal-hal nyata dalam cara yang terkendali dan sederhana. Asesmen analog dapat bisa jadi diaksanakan dengan cara :Paper dan pencil testAudiotape atau videotipe testEnactment test, role play testStimulasi

  • Observasi Perilaku dan Peringatan Perilaku OrangTeman bermain, orang tua, guru-guru, dimminta untuk melakukan observasi langsung atau secara restropektif membuat peringkat atas perilaku klien

  • Wilayah tambahan asesmen periulaku1.asesmen psikofisiologisKuantifikasi kejadian biologis yang berhubungan dengan pengubah-pengubah pesikologisAsesmen kognitif-perilakutarget yang di capai adalah respon spesifik, tetapi respon-respon ini adalah aktivitas kognitif klien atau subyek penelitian dan bukan kejadian yang dapat diamatai.

  • Laporan Pemeriksaan Psikologi KlinisSuatu lapporan dibuat sebagai jawaban atas permintaan profesional lain, termasuk sesama psikologi klinis yang akan melakukan suatu tindakan terpuitis terhadap klien yang diperiksa

  • Format UmumFormat umum adalah sebuah laporan yang kurang lebih sama untuk setiap yang dilapor. Misalnya Kendall mengajukan contoh berikut :Data IdentitasPermintaan referalSejarah sosial/keluarga dan konteks yang berjalanPbservasi perilakuPengadministrasian tesHasil tesSimpulanRangkuman dan gaya tulisan

  • Mengintegrasikan data AsesmenPengintegrasian data asesmen sangat penting untuk selalu mengingat pertanyaan apa yang diajukan pihak yang memeriksa klien

  • Nilai Ilmia AsesmenNilai yang dimaksudkan adalah reliabilitas dan validitas. Reliabilitas adalah taraf yang menentukan tes atau deretan tes atau observasi yang di gunakan bersifat stabil, saling tergantung, dan memiliki konsistensi diri. Terdapat berbagai jenis reliabilitas yaitu satbilitas temporal, reliabilitas antarskor, dan konsistensi internal.

  • Lanjutan....Validitas menyangkut taraf dimana suatu pengukuran psikologi, baik tes, observasi, maupun hasil wawancara memberikan gambaran tentang apa yang sebenarnya mau diukur. Menurut APA (American Psychiatric Association), terdapat tiga tipe utama validitas yaitu, validitas isi, validitas yang berhubung dengan creterion, dan validitas konstruk

  • Intervensi Dalam Psikologi Klinis

    Pertemuan ke 9

  • PendahuluanIstilah intervensi dipergunakan di bidang ilmu. Secara umum intervensi adalah upaya unutk merubah perilaku, pikiran dan perasaan orang.

  • Devinisi PsikoterapiPrawitasari (2002) mengatakan bahwa psikoterapi adalah proses formal interaksi antara dua orang atau lebih, dengan satu berposisisebagai penolong dan yang lainnya sebagai yang di tolongdengan tujuan perubahan atau penyembuhan.Wolberg, 1983 (dalam phares dan trull, 2001). Psikoterapi merupakan suatubentuk perlakuan atau tritmen terhadap masalah yang sifatnya emosional, dimana seseorang yang terlatih secara sengaja membina hubungan profesionaldengan seorang klien untuk mengubah pola perilaku yang positif

  • Lanjutan.....Berdasarkan definisi dari beberapa Prawitasari, Khorcin dan Corsini, Wolberg, dan frenk, psikoterapi dapat disimpulkan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh dua pihak antara klien yang membutuhkan pertolongan dengan psikolog yang memberikan pertolongan. Tujuannya adalah untuk menciptakan perubahan atau penyembuhan terhadap gangguan atau ketidak nyamananyang dialami oleh klien

  • Problem yang dapat berubahPasca TraumaGangguan PanikFobia SpesifikDisfungsi SeksualFobia sosialAgorapobiaDepresi Gangguan ObsesifKompilsifMarahKecemasan AlkoholismeKelebihan Berat BadanGangguan Stres pasca truma

  • Tujuan PsikoterapiTujuan secara umum psikoterapi adalah untuk melakukan peubahan positive pada klien atas gangguan yang dialami.

    Tujuan psikoterapi yang dilihat dari berbagai pendekatan Ivey, dkk (1987) dan corey (1989)Pendekatanpsikoterapi psikodinamika: membuat suatu yang tidak sadar menjadi suatu yang disadari.

  • Lanjutan....Psikoterapi Rogerian: untuk memberi jalan terhadap potensi yang dimiliki seseorang agar menemukan sendiri arahnya secara wajar.Eksistensial Humanistic: sebagai proses untuk menemukan arti dan melakukan tindakan, menyadarkan hal-hal yang azazi pada manusia tentang pemilihan, keterlibatan diri dan kecemasan serta mengembangkan aspek-aspek dalam dirinya agar mencapai kematangan.

  • Lanjutan....Pendekatan behavioristik: sebagai upaya untuk menghilangkan kesalahan dalam belajar dan berperilaku serta untukmengganti dengan berperilaku dengan pola-pola perilaku yang sesuai.Pendekatan Gestalt: agar seseorang lebih menyadari kehidupannya dan bertanggung jawab terhadap arah kehidupan seseorang.

  • Lanjutan.....Pendekatan Realita: untuk memenuhi kebutuhan seseorang tanpa campur tangan orang lain agar mampu menentukan keputusan yang bertanggung jawab dan untuk bertindak dengan menyadari sepenuhnya akibat-akibat tindakan tersebut.

  • Bentuk-bentuk PsikoterapiJumlah KlienJumlah TerapisLamanya terapiDurasi Terapi

  • Kondisi-kondisi umum psikoterapiPsikoterapi sebagai kesempatan untuk belajar kembaliHubungan PsikoterapiutikMotivasi pasien, Kepercayaan, dan Harapan

  • Efektifitas TerapiEvektivitas terapi : Variabel klienTingkat distres klienIntelegensi klienUsia klienMotivasi klienKeterbukaan klien

  • Lanjutan....Evektifitas terapi : Variabel terapisJenis klamin, UsiaKepribadianEmpati, hangant dan tulusBebas dari problem personalPengalaman dan profesional

  • Rangkaian Intervensi KlinisPertemuan Awal pertemuan awal merupakan tahap yang menentukan kelancaran dan keberhasilan tahap berikutnyaAsesmenTujuan-tujuan tritmenImpementasi tritmenTerninasi, evaluasi dan tindak lanjut

  • Berbagai pendekatan dalam psioterapiPendekatan Psikodinamikapandangan psikodinamika mengvokuskan pada motive-motive ketidak sadaran dan konflik-konflik dalam mencari akar perilaku.Pandangan-pandangan Freudianasumsi utama teory freudian menurut Phare dan Trull (2001) yaitu determinisme psikis, yaitu bahwa segala sesuatu yang dilakukan oleh manusia memiliki arti, target, serta berorientasi pada tujuan

  • Lanjutan....Struktur kepribadianmenurut Freud kepribadian tersusun menjadi 3 sistem pokok yaitu id, ego, dan super ego. Tiga komponen ini berinteraksi begitu erat satu sama lain sehingga sulit untuk memisahkan pengaruhnya dan menilai sumbangan relatifnya terhadap tingkah laku manusiaIdid adalah aspek biologis dan merupakan sistem yang orisinil dalam kepribadian. Freus juga menyebutnya sebagai realitas psikis sebenarnya, karena id merupakan dunia batin dan dunia subyektiff manusia yang tidak memiliki hubungan langsung dengan dunia obyektif.

  • Lanjutan... Ego Ego berpengang pada prinsip kenyataan / prinsip realitas yang bertujuan mencari obyek yang tepat untuk mereduksi tegangan yang timbul dalam organisme.Super EgoSuper ego merupakan sistem kepribadian yang mengandung nilai-nilai dan aturan-aturan untuk menilai sesuatu dari sudut pandang kebenaran dan kesalahan. Fungsi utama super ego :Sebagai kontrol/pengendali dorongan-doronganMengarah ego pada tujuan-tujuan yang sesuai dengan moral

  • Lanjutan....Tahapan PsikoseksualFreud meyakini bahwa individu melewati serangkaian tahap perkembangan yang disebut sebagai tahapan psikoseksual yaitu tertdiri dari beberapa tahapan yaitu:Tahapan oral 0-1 thAnal 6 bulan 3 thPhalik 3 7 thLaten 7 12 thGenital masa remaja Kecemasan kecemasan adalah suatu emosi yang menyakitkan. Menurut Freud ada 3 macam kecemasan yaitu kecemasan realitas, kecemasan neurotik, dan kecemasan moral

  • Lanjutan.....Mekanisme pertahanan egoPhares dan Trull (2001) mengungkapkan bahwa pertahanan ego yang mendasar adalah represi yang dapat digambarkan sebagai pembuangan dari kesadaran terhadap ancaman seksual tingkat tinggi atau ancaman agresivitas.Teknik-teknnik psikodinamikaBeberapa teknik yang digunakan dalam psikoanalis adalah:

  • Lanjutan.....Asosiasi Bebasaturan utama dalam psikoanalis adalah bahwa klien harus megatakan segala sesuatu yang ada dalam pikirannya atau pun tidak penting, memalukan, agresif atau menjijikkan Analisa Mimpimimpi dianggap oleh Freud sebagai pemenuhan harapan yang bersifat simbolik, yang seringkali memberikan petunjuk penting tentang harapan-harapanmasa kecil dan perasaan-perasaan.

  • Lanjutan....Transferen transferen merupakan mekanisme pertahanan ego yang terjadi ketika implus tak sadar dialihkan sasarannya dari obyek satu ke obyek yang lain.Interpretasiinterpretasi merupakan proses dimana klien dapat diminta untuk memandang pikiran, perasaan, perilaku serta harapan dalam cara berbeda.

  • Lanjutan....Perndekatan behavior dan kognitive Behavioraliran ini menitik beratkan pada pengaruh lingkungan, peranan dunia lur sebagai faktor penting yang mempengaruhi proses pembelajaran seseorang.Teknik-teknik Terapi PerilakuSloane menyatakan bahwa terapis perilaku umunya lebih hangat dan lebih empatik dari pada psikoterapi lainnya. Beberapa model terapi perilaku adalah :

  • Lanjutan....Relaksasi `Relaksasi adalah sebuah terapi yang dapat mengurangi ketegangan dan kecemasan. Terdapat berbagai macam relaksasi antara lain relaksasi otot, relaksasi kesadaran indra, rilaksasi melalui hipnosis, yoga dan meditasi.Desensitisasi Sistematisteknik desensitisasi sistematis merupakan gabungan dari teori perilaku model clasical conditioning dan reaksi progresif. Prinsipnya dalam teknik ini seorang klien secara bertahap atau secara sistemastis diperlihatkan pada situasi yang lebih melihatkan kecemasan secara berturut-turut, sementara klien di minta menampakkan perilaku adaptif yang bertentangan dengan kecemasan

  • Lanjutan....Menyusun Hiraki KecemasanHiraki kecemasan merupakan daftar kejadian-kejadian yang mendatangkan kecemasan, diurutkan sesuaia dengan meningkatnya kecemasan pada kejadia yang dimaksud.terapis membantu klien untuk menyusun hiraki kecemasan.Proses Desensitisasidalam prosedur desensitisasi, klien diminta untuk merelekskan otot-otot mereka kemudian membayangkan kondisi-kondisi dari hiraki kecemasan dengan di mulai dari situasi yang paling rendah dalam menimbulkankecemasan

  • Lanjutan....Exposure Therapyteknik ini klien diminta untuk membayankan diri sendiri menghadirkan stimulus yang ditakuti atau stimulus yang memunculkan kecemasan.Asertive Training/ Social skill Training.pelatihan asertive yang telah dilakukan oleh Stravinsky, dkk(1987) ini untuk membantu meningkatkan kinerja pasien penderita disfungsi sosial

  • Lanjutan..... Modeling istilah modeling merupakan istila umum untuk menunjukkan terjadinya proses belajar melalui pengamatan dari orang lain dan perubahan terjadi melalui peniruan (Gunarasa, 1996)Cognitive Behavioral TherapyTerapi kognitif perilaku memodifikasi atau merubah pola-pola berfikir yang diyakini menyumbang probkem-problem pada klien. Terdapat beberapa tritmen kognitif perilaku antara lain:

  • Lanjutan....Rational restructuringtritmen ini bertujuan untuk membantu klien dalam belajar melabeli sistuasi-situasi secara lebih realistic sehingga mereka dapat memperoleh kepuasan yang lebih besarStress inoculation Trainingteknik ini bertujuan untuk mencegah problem-problem berkembang dengan cara menyuntikindividu-individu dalam menghadapi stresor-stresor yang akan datang.

  • Lanjutan....Becks Cognitive TherapyModel intervensi ini menggunakan teknik kognitif sekaligus perilaku untuk memodifikasi disfungsi pola-pola berfikir yang menunjukkan adanya gangguan.Psikoterapi Humanistik-eksistensialTujuan terapi ini adalah untuk memindahkan seseorang dari individu yang kurang termotivasi, tergantung dengan dunia luar yan gmemberinya kebahagiaan dan mengkokohkan nilai dirinya sebagi individu menjadi individu yang termotivasi utnuk tumbuh, berjuang untuk memperkaya dan memperluas pengalamannya serta mengetahui otonominya sendiri. Ada tiga sistem dalam aliran ini yaitu:

  • Lanjutan.....Client- centered psikoterapiTerapi ini untuk memberikan perhatian pada fakta bahwa kilenlah-bukan terapis yang menetapkan langkah dan memutuskan tujuan terapi. Fokus alawa Rogers adalah penerimaan, pengakuan, dan pengklasifikasian perasaan.Tory-teory Rogers

  • Lanjutan.....Sikap dan Orientasi Terapismenurut Rogers (1961) dikap konselor yang diharapkan adalah:Harminis dan tulusFeeling selfAccurate Empathic understandingUnconditional Positive RegardAceptence Realness dan OtentikCaring

  • Lanjutan....Proses terapuitikada tujuh tahapan dalam proses terapi yaitu:Keengganan mengngkapkan dirinyaPengungkapan perasaanPenggambaran perasaan yang tidak di terimaPenggambaran perasaan personal secara bebas sbg milik pribadiEkspresi yang bebas terhadap perasaanMenerima perasaan tanpa perlu menolakIndividu mulai menikmati pengalaman dirinya

  • Lanjutan.....Logoterapiteknik ini mendorong klien untuk menemukan arti dalam apa yang tampak tidak memiliki makna.Terapi GestaltTerepi gestalt mengfokuskan pada pengalaman saat ini dan kesadaran yan segera terhadap emosi dan tindakan.Konsep Dasarfokus terapi gestal adalah pengkonsepan individu sebagai keseluruan yang diorganisasikan, bukan sebagai kumpulan dari emosi, kognisi, dan perilaku yang saling terpisah satu sama lain.

  • Lanjutan.....SekarangMenurut Perls, realitas adalah saat sekarang, perilaku adalah saat sekarang dan pengalaman adalah saat sekarang. Terapi adalah sekarang dan harus berhubungan serta mendorong kesadaaran klien terhadap saat sekarang.Perilaku NonverbalDengan memperhatikan perilaku nonverbal, terapis dapat membelokkan klien pada pengalaman yang siknifikan saat itu.

  • Lanjutan....Tanggung Jawabkepentingan utama terapi gestalt adalah mendorong klien untuk menerima tanggungjawab terhadap tindakan dan perasaan-perasaan mereka.Aturan-aturan terapiskomunikasi menggunakan kalimat saat sekarang dan dialkukan oleh dua orang (klien-terapis).Menggunakan kata saya untuk mendorng penerimaan terhadap tanggunng jawabKlien secara kontinyu mengfouskan pada pengalaman saat iniTidak ada pembicaraan mengenai orang lainMenghambat munculnya pertanyaan klien karena pertanyaan menjadi cara untuk menyatakan opini dari pada mencari informasi

  • Lanjutan.....Klien diberikan rambu-rambu moral yaitu:Hidup saat iniHidup di siniBerhenti membayangkanBerhenti berfiir yang tidak perluMengungkapkan secara langsungSadar terhadap sesuatu yan menyenangkan dan tidak menyenangkanMenolak kata seharusnya yang bukan menjadi milik klienMengambil tanggung jawab yang penuh terhadap tindakan, pikiran, dan perasaanMenerima untuk menjadi diri sendiri yang sebenar-benarnya

  • Psikofarmakologi

    Pertemuan ke 10

  • Pendahuluan...Psikofarmakologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari obat-obat yang berpengaruh terhadap fungsi-fungsi mental dan perilaku yang bisa dipantau dengan banyaknya obat yang masuk obat-obatan tersebut dalam pasaran farmasi indonesia

  • Penyakit Jiwa, neurotransmiter, dan Penggunaan obat-obat PsikotropikMenurut Olson (1993) penyakit atau gangguan jiwa adalah penyakit neurotransmisi atau pe yaliran listrik-kimiawi-listrik antar neuronSedqangkan obat psikotropik adalah obat yang bekerja secara selektif pada susunan saraf pusat dan mem[unyai saraf pusat dan mempunyai efek utama terhadap aktifitas mental dan perilaku.

  • Gejala Dan Sasaran Dalam Pengobatan Gangguan JiwaGangguan DepresiGangguan gejala sasaran pada gangguan depres :Simtom neurovegetatifSimtom psikomotorPerunahan suasana hatiPerubahan konsentrasi,atensi dan memoriPikiran de[resi, rasa bersalah,ruminasiSimtom psikotikGanguan ManiaKegiatan psikomotor yang tinggiPresure of speechKurang tidur dan istirahat

  • Lanjutan....Gangguan PsikosisGejala sasaran pada psikosis yang berhubungan dengan gejala/simtom arusal, afek, aktivitas psikomotor, pikiran, dan penyusuaian sosialGangguan Kecemasankecemasan atau anxiety merupakan pola perasaan dan tingkah laku yang kompleks. Ada 3 komponen utama yaitu:Reaksi subyek/reaksi kognitifTingkah laku yang tampak/over behaviorReaksi fisiologis internal

  • Pengumpulan Obat PsikomotorikMenurut Maramis, obat psikotropik dibedakan menjadi empat kelompok yaitu:PenenangNeuroletikAnti DepresiPsikomimetika

  • Efek Samping Obat PsikotropikaEfeksamping psikotropika bermacam-macam antara lain terjadi hipotensi ortostatik, dan gejala neorologik.Efek samping lain adalah gangguan autinimik, fegetatif atau horonal dan ada juga gangguan psikiatrik

  • Kekhususan Dalam Psikologi Klinis

    Pertemuan ke 11

  • *