MATERI PENYULUHAN MENGENAI

23
MATERI PENYULUHAN MENGENAI KEBERSIHAN DIRI DAN CUCI TANGAN 1. PENGERTIAN MENCUCI TANGAN Mencuci tangan adalah membersihkan tangan dari segala kotoran dimulai dari ujung jari sampai siku dan lengan dengan cara tertentu sesuai kebutuhan. Mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi yaitu membersihkan tangan dan jari jemari dengan menggunakan air, sabun antiseptik agar menjadi bersih. Mencuci tangan adalah salah satu tindakan pencegahan yang menjadi perilaku sehat dan baru dikenal pada akhir abad ke-19. Perilaku sehat dan pelayanan jasa sanitasi menjadi penyebab penurunan tajam angka kematian dari penyakit menular yang terdapat pada negara-negara kaya (maju) pada akhir abad 19 ini. Hal ini dilakukan bersamaan dengan isolasi dan pemberlakuan teknik membuang kotoran yang aman dan penyediaan air bersih dalam jumlah yang mencukupi. Mencuci tangan dengan air : ritual mencuci tangan di dunia dipraktikkan sebagai bagian dari budaya maupun praktik keagamaan. Dalam agama Hindu terdapat ritual mencuci tangan Baha’i, dalam agama Yahudi dinamakan Tevila dan Netilat Yadadim. Praktik yang mirip adalah ritual Lavabo untuk agama Kristen, Wudhu untuk agama Islam, dan Misogi di kuil Shinto. Di beberapa rumah makan di Indonesia seperti rumah makan padang, rumah makan sunda, atau warung-warung makan lainnya dimana mengonsumsi makanan dirasakan lebih umum dengan menggunakan tangan langsung (tanpa

Transcript of MATERI PENYULUHAN MENGENAI

Page 1: MATERI PENYULUHAN MENGENAI

MATERI PENYULUHAN MENGENAI

KEBERSIHAN DIRI DAN CUCI TANGAN

1.                              PENGERTIAN MENCUCI TANGAN

Mencuci tangan adalah membersihkan tangan dari segala kotoran

dimulai dari ujung jari sampai siku dan lengan dengan cara tertentu

sesuai kebutuhan.

Mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi yaitu

membersihkan tangan dan jari jemari dengan menggunakan air, sabun

antiseptik agar menjadi bersih. Mencuci tangan adalah salah satu

tindakan pencegahan yang menjadi perilaku sehat dan baru dikenal

pada akhir abad ke-19. Perilaku sehat dan pelayanan jasa sanitasi

menjadi penyebab penurunan tajam angka kematian dari penyakit

menular yang terdapat pada negara-negara kaya (maju) pada akhir

abad 19 ini. Hal ini dilakukan bersamaan dengan isolasi dan

pemberlakuan teknik membuang kotoran yang aman dan penyediaan air

bersih dalam jumlah yang mencukupi.

Mencuci tangan dengan air :  ritual mencuci tangan di

dunia dipraktikkan sebagai bagian dari budaya maupun praktik

keagamaan. Dalam agama Hindu terdapat ritual mencuci tangan Baha’i,

dalam agama Yahudi dinamakan Tevila dan Netilat Yadadim. Praktik

yang mirip adalah ritual Lavabo untuk agama Kristen, Wudhu untuk

agama Islam, dan Misogi di kuil Shinto. Di beberapa rumah makan di

Indonesia seperti rumah makan padang, rumah makan sunda, atau

warung-warung makan lainnya dimana mengonsumsi makanan

dirasakan lebih umum dengan menggunakan tangan langsung (tanpa

alat makan seperti sendok dan garpu), penjual kadang-kaddang

menyediakan wadah berupa mangkuk kecil berisi air (sering juga disebut

dengan kobokan) untuk mencuci tangan disertai dengan irisan jeruk

nipis untuk menghilangkan bau sesudah makan. Praktik mencuci tangan

yang dianjurkan pada umumnya adalah dilakukan dibawah air mengalir,

Page 2: MATERI PENYULUHAN MENGENAI

karena air dalam keadaan diam dan digunakan untuk mencuci tangan

yang kotor bisa menjadi tempat sup kuman karena berkumpulnya

kotoran yang mungkin mengandung kuman penyakit di satu tempat dan

menempel lagi saat tangan diangkat dari wadah mencuci tangan

tersebut.

Mencuci tangan dengan air panas: Walaupun ada

beberapa pendapat yang mengatakan bahwa mencuci tangan dengan

air panas lebih efektif untuk membersihkan tangan, namun pendapat ini

tidak disetai dengan pembuktian ilmiah. Temperature dimana manusia

dapat menahan panas air tidak efektif untuk membunuh kuman.

Beberapa pendapat lain menyatakan bahwa air panas dapat

membersihkan kotoran, minyak, ataupun zat – zat kimia, namun

pendapat popular ini sebenarnya tidak terbukti, air panas tidak

membunuh mikro organism. Temperatur yang nyaman untuk mencuci

tangan adalah sekitar 45 derajat Celcius dan temperatur ini tidak cukup

panas untuk membunuh mikro organism apapun. Namun temperatur

yang jauh lebih panas (umumnya sekitar 100 derajat Celcius) meang

dapat membunuh kuman. Tidak efektifnya temperature air untuk

membunuh kuman juga dinyatakan dalam prosedur standar mencuci

tangan untuk operasi medis dimana air keran dibiarkan mengalir deras

hingga 2 galon per menit dan kederasan air inilah yang membersihkan

kuman, sementara tinggi rendahnya temperaturnya tidak signifikan.

Mencuci tangan dengan sabunadalah salah satu tindakan

sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air

dan sabun oleh manusia untuk menjadi bersih dan memutuskan mata

rantai kuman. Penggunaan sabun pada saat mencuci tangan menjadi

penting karena sabun sangat membantu menghilangkan kuman yang

tidak tampak minyak / lemak / kotoran di permukaan kulit serta

meninggalkan bau wangi. Sehingga kita dapat memperoleh kebersihan

yang berpadu dengan bau wangi dan perasaan segar setelah mencuci

Page 3: MATERI PENYULUHAN MENGENAI

tangan pakai sabun, ini tidak akan kita dapatkan jika kita hanya

menggunakan air saja. Penggunaan air saja dalam mencuci tangan

tidak efektif untuk membersihkan kulit karena air terbukti tidak dapat

melepaskan lemak, minyak, dan protein dimana zat – zat ini merupakan

bagian dari kotoran organik.

Mencuci tangan dengan cairan: Pada akhir tahun 1990an

dan awal abad ke – 21, diperkenalkan cairan alcohol untuk mencuci

tangan (juga dikenal sebagai cairan pencuci tangan, antiseptic, atau

sanitasi tangan) dan menjadi popular. Banyak dari cairan ini berasal dari

kandungan alkohol atau etanol yang dicampurkan bersama dengan

kandungan pengental seperti karbomer, gliserin, dan menjadikannya

serupa jelly, cairan, atau busa untuk memudahkan penggunaan dan

menghindari perasaan kering karena penggunaan alkohol. Cairan ini

mulai popular digunakan karena penggunaannya yang mudah, praktis,

karena tidak membutuhkan air dan sabun, penggunaan cairan sanitasi

tangan berbentuk jel dan berbahan dasar alkohol dalam sebuah

penelitian di Amerika pada 292 keluarga di Boston menunjukkan bahwa

cairan ini mengurangi kasus diare di rumah hingga 59 persen. dr.

Thomas J. Sandora, seorang dokter di Divisi Penyakit Menular pada RS

Anak – anak Boston (Division of Infection Diseases at Children’s

Hospital Boston) dan juga penulis untuk buku “Tangan Sehat,

Keluarga Sehat” (“Healthy Hands, Healthy

Families”)mengemukakan bahwa penelitian ini adalah penelitian

pertama yang menunjukkan bahwa penggunanan cairan sanitasi tangan

menunjukkan bahwa perilaku ini mengurangi penyebaran kuman di

rumah. Keluarga yang direkrut untuk penelitian ini adalah keluarga yang

menitipkan anak – anaknya di tempat penitipan anak dan menunjukkan

aktivitas mencuci tangan dengan sabun dengan frekuensi yang sama

saat direkrut untuk penelitian. Lalu dari separuh keluarga itu diberikan

cairan sanitasi tangan dan selebaran yang memberitahu tentang

Page 4: MATERI PENYULUHAN MENGENAI

pentingnya kebersihan tangan. Sementara separuhnya lagi, berfungsi

sebagai kontrol dan menerima selebaran tentang nutrisi dan diminta

untuk tidak menggunakan cairan pencuci tangan. Hasilnya keluarga

yang menggunakan cairan sanitasi tangan mengindikasikan 69 persen

ngka diare yang lebih rendah dibandingkan kelompok yang berfungsi

sebagai kontrol. Penelitian lain olehHarvard Medical School dan RS

Anak – anak Boston ((Division of Infectious Diseases at Children’s

Hospital Boston) yang dipublikasikan pada bulan April 2005

menunjukkan efek perlindungan pada penderita ISPA dalam keluarga

yang menggunakan cairan sanitasi tangan atas inisiatif mereka sendiri.

Cairan sanitasi ini menjadi alternative yang nyaman bagi para orang tua

yang tidak sempat berulangkali ke washtafel untuk mencuci tangan

mereka saat harus merawat anak mereka yang akit. Walaupun mencuci

tangan dengan sabun dan air efektif untuk mengurangi penyebaran

sebagian besar infeksi namun untuk melakukannya dibutuhkan

washtafel, dan sebagai tambahan rotarivirus (virus yang paling sering

ditemukan dalam kasu disre di tempat penitipan anak di Amerika), tidak

dapat dibersihkan secara efektif dengan sabun dan air, namun dapat

dimatikan dengan alkohol.

Sesuai perkembangan zaman, dikembangkan juga cairan pebersih

tangan non alkohol. Namun apabila tangan benar – benar dalam

keadaan kotor, baik oleh tanah, darah, ataupun lainnya, maka

penggunaan air dan sabun untuk mencuci tanagn lebih disarankan

karena cairan pencuci tangan baik yang berbahan dasar alcohol

maupun non alkohol walaupun efektif membunuh kuman cairan ini tidak

membersihkan tangan, ataupun membersihkan material organic lainnya.

Dalam perdebatan yang mana perilaku yang lebih efektif diantara

menggunakan cairan pebersih tangan atau mencuci tangan dengan

sabun, Wallace Kelly, Infection Control R.N. (Paramedik untuk

Pengendalian Infeksi) berpendapat bahwa keduanya efektif dalam

Page 5: MATERI PENYULUHAN MENGENAI

membersihkan bakteria – bakteria tertentu. Naun cairan pembersih

tangan barbahan dasar alcohol tidak efektif dalam membunuh  bacteria

yang lain seperti E – Colli dan Salmonela. Karena alcohol tidak

menghancurkan spora – spora namun dengan mencuci tangan dengan

sabun spora – spora tersebut terbasuh dari tangan. Menurutnya metode

terbaik adalah menentukan saat keadaan tidak memungkinkan untuk

mengakses air dan sabun, maka cairan pencuci tangan jauh lebih baik

daripada tidak menggunakan apapun.

Di Amerika Serikat cairan pencuci tangan dilarang oleh

Departemen Pemadam Kebakaran dari sekolah – sekolah karena

dikhawatirkan bahwa cairan tersebut dapat merangsang api menjadi

besar, namun Rumah Sakit Tallahasee Memorial Hospital diperbolehkan

untuk menaruh cairan pencuci tangan dalam jumlah tertentu. Cairan

pencuci tangan yang disarankan adalah yang mengandung paling

sedikit 60 persen alkohol dan bahan pelembab.

Mencuci tangan dengan tisu basah : tisu basah diperkenalkan

pada awalnya untuk membersihkan tidak hanya tangan, tetapi juga

kotoran bayi, permukaan meja, dan di AS dianjurkan untuk peralatan

rumah tangga lainnya. Menurut Centre of Diseases Control and

Prevention (CDC) (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit

Menular) di Amerika Serikat sebanyak 76 juta dari 300 juta orang yang

tinggal di AS sakit setiap tahunnya karena penyakit yang dibawa

bersamaan dengan masuknya makanan. Sebanyak 300 ribu masuk

rumah sakit dan setiap tahun 5000 orang meninggal dunia karena

penyakit dibawa bersamaan dengan masuknya makanan. Tisu basah

menjadi alternatif membersihkan tangan setelah mencuci tangan dengan

sabun karena lebih praktis dan tidak memerlukan air. Beberapa tisu

basah telah mengembangkan kandungan wewangian beralkohol, atau

antibakteri, ataupun minyak almond yang menjaga kulit tangan agar

tidak terasa kering. Namun menurut dr. Hendrawan tisu basah tidak baik

Page 6: MATERI PENYULUHAN MENGENAI

untuk mencuci tangan karena hanya mengembalikan kuman bolak –

balik di tangan.

Dalam beberapa kasus khusus, sebuah perusahaan di AS

mengeluarkan tisu basah berlabel Rediwipes yang menyatakan dapat

membunuh 99,9 persen bakteri yang terdapat dirumah termasuk bakteri

Salmonella dan E – Colli. Tisu ini dianjurkan untuk digunakan dalam

membersihkan tangan dan peralatan dapur lainnya sebelum masak agar

mencegah kontaminasi bakteri silang antara tangan, bahan masakan,

dan peralatan dapur sehingga tidak menyebar.

2. TUJUAN MENCUCI TANGAN

Tujuan utama mencuci tangan adalah menghilangkan kuman dan

kotoran yang ada di tangan, mencegah infeksi, mencegah penyebaran

infeksi. Seseorang penderita itu menutup hidungnya dengan tangan saat

bersin, kemudian memegang pegangan di bus, saat Anda memengang

pegangan tersebut, bakteri flu dapat segera berpindah ke tangan Anda

dan apabila Anda memegang hidung atau mulut, kuman tersebut dapat

masuk ke dalam tubuh kita. Itulah gambaran betapa mudahnya kuman

penyakit berpindah dari satu orang ke orang lain. Penyakit seperti diare,

cacingan, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), TBC bahkan

penyakit yang mematikan seperti SARS, flu burung (H5N1), dan flu babi

(H1N1)dapat dicegah dengan mencuci tangan secara benar.

Mencuci tangan merupakan satu teknik yang paling mendasar

untuk menghindari masuknya kuman kedalam tubuh. Dimana tindakan

ini dilakukan dengan tujuan: supaya tangan bersih, membebaskan

tangan dari kuman dan mikroorganisme, menghindari masuknya kuman

ke dalam tubuh. Tujuan lainnya: meningkatkan derajat kesehatan

seseorang, memelihara kebersihan diri seseorang, memperbaiki

kebersihan diri yang kurang, pencegahan penyakit, meningkatkan

percaya diri seseorang, menciptakan keindahan pada seseorang.

3. WAKTU YANG TEPAT UNTUK MENCUCI TANGAN

Page 7: MATERI PENYULUHAN MENGENAI

Bagi setiap orang, mencuci tangan adalah salah satu tindakan

yang takkan lepas kapanpun. Karena merupakan proteksi diri terhadap

lingkiungan luar.

1. Sebelum dan sesudah makan

Untuk menghindari masuknya kuman kedalam tubuh saat kita makan.

2. Sebelum menyiapkan makanan

3. Setelah memegang daging mentah

4. Sebelum dan sesudah menyentuh orang sakit

5. Sesudah menggunakan kamar mandi

Besar kemungkinan tinja masih tertempel ditangan, sehingga diharuskan

untuk mencuci tangan

6. Setelah batuk atau bersin atau membuang ingus7. Setelah mengganti popok atau pembalut

8. Sebelum dan setelah mengobati luka

9. Setelah membersihkan dan membuang sampah

10. Setelah menyentuh hewan atau kotoran hewan

11. Setelah bermain

Kebiasaan anak kecil adalah bermain ditempat yang kotor, seperti

tanah.Dimana kita tahu bahwa banyak sekali kuman didalam tanah, jadi

selasai bermain harus mencuci tangan supaya kuman dari tanah hilang

dan tidak menempel ditangan.

4.          CARA MENCUCI TANGAN YANG BENAR DAN

SEHAT

1.                  Angkat lengan baju yang menghalangi proses mencuci tangan.

Lepaskan aksesoris yang digunakan.(Jacobson et al,1985).

2.                  Jika kuku jari tangan panjang, harus segera dipotong.

3.                  Berdiri di depan bak cuci atau wastafel, jaga agar tangan dan pakaian

tidak menyentuh permukaan bak cuci., jaka tangan menyentuh bak cuci

selama mencuci tangan, ulangi proses mencuci tangan dari awal.

Gunakan bak cuci dengan keran yang midah dijangkau.

Page 8: MATERI PENYULUHAN MENGENAI

4.                   Buka keran yang dioperasikan dengan tangan.

5.                  Basahi tangan dan lengan bawah secara menyeluruh dibawah air

mengalir. Jaga tangan dan lengan bawah berada lebih rendah dari pada

siku selama mencuci. Tangan merupakan bagian paling terkontaminasi

yang harus dicuci.

6.                  Oleskan 1 ml sabun cair biasa atau 3 ml sabun cair antiseptic pada

tangan dan gosok sampai berbusa. Jika menggunakan sabun batangan,

pegang dan gosok sampai berbusa. Jika bakteri berkurang secara

signifikan pada tangan jika digunakan 3-5 ml sabun anti microbial

(Larsen, 1987)

7.                  Ratakan sabun dengan kedua telapak tangan. Gosokkan kedua

telapak tangan.

8.                  Gosokkan punggu dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan

dan sebaliknya. Atau menggosok punggung tangan dengan telapak

tangan dengan jari-jari terkunci.

9.                  Gosok kedua telapak dan sela-sela jari.

10.              Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mencuci/ selang seling.

Letakkan punggung jari dapa telapak tangan satunya dengan jari saling

mencuci.

11.              gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan

lakukan sebaliknya.

12.              Gosokkan dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan ditelapak

tangan kiri dan seliknya.

13.              Gosokkan pergelangantangan kiri dengan menggunakan tangan

kanan dan lakukan sebaliknya.

14.              Bilas kedua tangan dengan air yang mengalir.

15.              Keringkan tangan secara menyeluruh, usap dari jari turun

kepergelangan tangan dan lengan bawah. Tujuan pengeringan area

paling bersih (ujung jari) ke area yang bersih (pergelangan tangan)

Page 9: MATERI PENYULUHAN MENGENAI

untuk menghindari kontaminasi. Dengan mengeringkan tangan,

mencegah kulit terkelupas dan kasar.

16.              letakkan handuk dan tisu dalam wadah yang telah disediakan.

Pembuangan benda yang terkontaminasi di tempat yang telah

disediakan mebcegah terjadinya perpindahan mikroorganisma.

17.              Gunakan tisu untuk menutup keran.

18.              Pertahankan tangan tetap bersih.

- Cairan pembunuh kuman yang berbahan dasar alkohol tidak efektif

untuk mematikan materi organik, dan virus-virus tertentu

seperti norovirus, spora-spora bakteria tertentu, dan protozoa tertentu.

Untuk membersihkan mikro organisme - mikro organisme tersebut

tetap disarankan menggunakan sabun dan air.

-  Namun menurut dr. Handrawan tisu basah tidak baik untuk mencuci

tangan karena hanya mengembalikan kuman bolak-balik di tangan

-  Temperatur dimana manusia dapat menahan panas air tidak efektif

untuk membunuh kuman. Beberapa pendapat lain menyatakan bahwa

air panas dapat membersihkan kotoran, minyak, ataupun zat-zat kimia,

namun pendapat populer ini sebenarnya tidak terbukti, air panas tidak

membunuh mikro organisme. Temperatur yang nyaman untuk mencuci

tangan adalah sekitar 45 derajat celsius, dan temperatur ini tidak cukup

panas untuk membunuh mikro organisme apapun. Namun temperatur

yang jauh lebih panas (umumnya sekitar 100 derajat celsius) memang

dapat membunuh kuman. Tidak efektifnya temperatur air untuk

membunuh kuman juga dinyatakan dalam prosedur standar mencuci

tangan untuk operasi medis dimana air keran dibiarkan mengalir deras

hingga 2 galon per menit dan kederasan air inilah yang membersihkan

kuman, sementara tinggi rendahnya temperaturnya tidak signifikan

Page 10: MATERI PENYULUHAN MENGENAI

- Di beberapa rumah makan di Indonesia seperti rumah makan

padang, rumah makan sunda, atau warung-warung makan lainnya

dimana mengonsumsi makanan dirasakan lebih umum dengan

menggunakan tangan langsung (tanpa alat makan seperti sendok dan

garpu), penjual kadang-kadang menyediakan wadah berupa mangkuk

kecil berisi air (sering juga disebut dengan kobokan) untuk mencuci

tangan disertai dengan irisan jeruk nipis untuk menghilangkan bau

sesudah makan. Praktek mencuci tangan yang dianjurkan pada

umumnya adalah dilakukan dibawah air yang mengalir, karena air

dalam keadaan diam dan digunakan untuk mencuci tangan yang kotor

bisa menjadi tempat sup kuman karena berkumpulnya kotoran yang

mungkin mengandung kuman penyakit di satu tempat dan menempel

lagi saat tangan diangkat dari wadah mencuci tangan tersebut.1. Pemeriksaan Kesehatan2. Penyuluhan Kesehatan3. Penanaman tanaman obat keluarga (Apotik Hidup)4. POSYANDU5. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan6. Survey Kesehatan7. Penyuluhan/Promosi Kesehatan8. Pelatihan dokter kecil9. Penyuluhan K310. Memberikan penyuluhan tentang kesehatan, pentingnya menerapkan pola hidup sehat termasuk

kesehatan lingkungan.11. Pembinaan dokter kecil terhadap anak-anak tingkat Sekolah Dasar12. Pelaksanaan Posyandu13. Membangun MCK beserta pemanfaatannya14. Membentuk Nagari Siaga15. Mengadakan penyuluhan kepada masyarakat tentang kesehatan16. Pembinaan UKS dan Dokter kecil17. Penyuluhan Kepada Ibu Hamil18. Penyuluhan Obat-Obat tradisional untuk ibu hamil19. Pelatihan Dokter Kecil20. Pembuatan dan Pembagian Bawel / Kloset Kepada Masyarakat21. Penyuluhan “Budidayakan Cuci Tangan Dengan Sabun”22. Penyuluhan ASI Eksklusif dan Kesehatan Ibu Hamil23. Penemuan pasien dengan suspek Tuberculosis

Page 11: MATERI PENYULUHAN MENGENAI

24. Sosialisasi dan Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat25. Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)26. Tim survey kesehatan dasar, sanitasi, dan kesehatan lingkungan27. Penyuluhan Cuci Tangan Dan Kuku Bersih Bagi Kebiasaan  Hidup Sehat Masyarakat28. Pelatihan Dokter Kecil Dan Pembinaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)29. Penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah30. Penyuluhan bahan kimia berbahaya dari rokok dan narkoba31. Pelatihan cara cuci tangan dan gosok gigi32. Survey Dasar Kesehatan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan33. Membantu pelaksanaan penilaian status gizi pada bayi  Balita.34. Penyuluhan Kebersihan dan Kesehatan Mata, Kebersihan Gigi , Kebersihan Kuku, Perilaku Mencuci

Tangan, Kebersihan Tubuh dan Pakaian35. Skrinning Status Gizi anak SD dan Imunisasi,36. Penyuluhan Kesehatan Kelompok Tani37. Penyuluhan tentang Gangguan Akibat Kekurangan Yodium38. Pengenalan Penyakit Campak39. Penyuluhan dan Demonstrasi Gosok Gigi40. Penyuluhan Hipertensi41. Pengukuran Tekanan Darah42. Survei Bayi dan Balita43. Penyuluhan ASI Eksklusif dan Kesehatan Ibu Hamil44. Penyuluhan Diversifikasi Pangan Dan Gizi Seimbang45. Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)46. Penyuluhan Zat Aditif Pada Makanan47. Pemberian Leaflet Informasi Kesehatan Tentang Penanggulangan Penyakit Rematik48. Melalui Informasi Kesehatan Dapat Membantu Mengingatkan Masyarakat Akan Pentingnya

Kesehatan Anak Dan Keluarga49. Penyuluhan Kebersihan “Simulasi 7 cara Mencuci Tangan”50. Penyuluhan Pentingnya Menjaga Kebersihan Lingkungan dari Sampah51. Pelatihan Pemeriksaan Tekanan Darah Untuk Guru UKS dan Olah- Raga52. Penyuluhan PHBS, Pelatihan Dokter Kecil, Promosi Kesehatan, Pemeriksaan53. Pelatihan Dokter Kecil dan Pembinaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)54. Penyuluhan Sumber Air Bersih yang Didapat55. Penyuluhan PHBS dan Praktik Cuci Tangan56. Penyuluhan HIV-AIDS57. Kesehatan dan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)58. Penyuluhan Kesehatan dan PHBS dan Pelatihan Tanggap Bencana59. Penyuluhan Bahaya Narkoba Dilihat dari Aspek Kesehatan60. Penyuluhan mengenai Kesehatan Gigi dan Mulut61. Pembinaan Usaha Kesehatan Sekolah Dan Pelatihan Dokter Kecil62. Penyuluhan dampak GAKY dan penggunaan garam beryodium

 Ratusan nyawa melayang sia-sia di jalan akibat kecelakaan. Ironisnya, banyak dari korban

tersebut sebenarnya dapat diselamatkan nyawanya bila pertolongan pertama dilakukan

Page 12: MATERI PENYULUHAN MENGENAI

dengan benar dan cepat. Sayangnya sangat sedikit di antara kita yang mengetahui apa

yang seharusnya dilakukan bila menemukan seseorang yang menjadi korban kecelakaan.

Di sini akan dibahas tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K). Mungkin istilah

kecelakaan disini agak kurang tepat, karena P3K sebenarnya tidak hanya melakukan

pertolongan kepada seseorang yang mengalami kecelakaan tetapi kepada semua kejadian

yang memerlukan pertolongan segera. Jadi kita gunakan istilah ‘PERTOLONGAN

PERTAMA’ saja.

Sering kejadian seseorang yang ingin menolong korban kecelakaan malah akan membuat

cedera yang dialami korban makin berat. Satu hal yang perlu diingat adalah Pertolongan

Pertama merupakan tindakan pertolongan yang diberikan terhadap korban untuk mencegah

keadaan bertambah buruk sebelum si korban mendapatkan perawatan dari tenaga medis

resmi.

Kunci utama dalam melakukan pertolongan pertama adalah persiapan diri dalam

menghadapi hal-hal yang bersifat darurat.

DEFINISI PERTOLONGAN PERTAMA

Bantuan atau tindakan awal yang diberikan kepada korban cedera maupun penyakit

mendadak (akut) sebelum bantuan tenaga terlatih atau ambulans tiba, dengan

menggunakan materi atau fasilitas yang tersedia saat itu.

TUJUAN PERTOLONGAN PERTAMA

1.      Menyelamatkan jiwa.

2.      Mencegah kondisi memburuk atau cacat.

3.      Menunjang penyembuhan.

BEBERAPA LANGKAH DASAR DALAM PERTOLONGAN PERTAMA

Secara umum, langkah Pertolongan Pertama pada korban kecelakaan adalah :

1.      Harus tenang! Hanya orang yang tenang yang bisa membantu orang lain.

Page 13: MATERI PENYULUHAN MENGENAI

2.      Selamatkan diri Anda terlebih dahulu, kemudian orang sekitar Anda – Periksa

keadaan bahaya lalu lintas, kebakaran, aliran listrik, atau apa saja yang mengancam

keselamatan Anda, orang lain, dan korban. Dekati korban setelah kondisi benar-benar

aman.

3.      Mintalah bantuan. Jangan tinggalkan korban sendirian. Kirim orang lain untuk segera

cari pertolongan. Bila Anda satu-satunya orang yang berada di tempat kejadian dan

bantuan tidak kunjung tiba, Anda bisa pergi tinggalkan korban untuk cari pertolongan.

4.      Hubungi Rumah Sakit atau fasilitas medis terdekat. Pesan yang diberikan kepada

layanan gawat darurat harus singkat: di mana lokasi korban, kondisi korban, dan berapa

banyak korban.

5.      Jangan pindahkan korban patah tulang atau bagian belakang tanpa tandu.

6.      Jangan berikan makanan atau minuman kepada korban bila korban tidak sadar atau

setengah sadar.

7.      Segera transportasikan korban ke pusat pelayanan kesehatan.

Setelah dilakukan pertolongan pertama pada korban, segera evakuasi korban ke sentral

pengobatan, puskesmas atau rumah sakit. Perlu diingat bahwa pertolongan pertama

hanyalah sebagai tindakan menyelamatkan jiwa dan mengurangi kecacatan, bukan terapi.

Serahkan keputusan tindakan selanjutnya kepada dokter atau tenaga medis yang

berkompeten.

Catatan :

SETIAP DETIK SANGAT BERHARGA BAGI KORBAN. LAKUKANLAH TINDAKAN

PERTOLONGAN SECEPAT MUNGKIN !!!

TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA BEBERAPA KASUS

I. PINGSAN

Hilangnya kesadaran sementara akibat aliran darah ke otak kurang.

Page 14: MATERI PENYULUHAN MENGENAI

Gejala dan Tanda :

Pandangan kabur atau berkunang-kunang.

Limbung, lemas, hingga jatuh.

Gelisah.

Wajah tampak pucat.

Kulit dingin dan lembab.

Nadi lambat dan lemah.

Penanganan :

Baringkan, tungkai tinggikan.

Longgarkan pakaian.

Beri udara segar.

Jangan beri makan ataupun minum selama pingsan atau belum sadar penuh.

Periksa cedera lain.

Pulih, istirahatkan beberapa menit.

Evaluasi napas dan nadi.

II. HEAT STROKE (Serangan Panas)

Heat stroke adalah kondisi mengancam jiwa dimana suhu tubuh mencapai lebih dari 40°C

atau lebih. Terjadi akibat paparan suhu tinggi yang ekstrim, sehingga tubuh kehilangan

cairan dan garam melalui keringat yang berlebihan.

Heat stroke dapat disebabkan karena kenaikan suhu lingkungan, atau aktivitas yang dapat

meningkatkan suhu tubuh. Apapun penyebabnya diperlukan penanganan medis segera

untuk mencegah kerusakan otak dan organ lain.

Page 15: MATERI PENYULUHAN MENGENAI

Gejala dan Tanda Awal :

Kenaikan suhu sampai 40°C atau lebih merupakan salah satu tanda utama.

Kram otot yang menyakitkan. Biasanya pada otot perut, kaki, tangan.

Sakit kepala seperti ditusuk-tusuk

Mual, lemas, dan merasa lelah.

Kulit memerah.

Gejala dan Tanda Lebih Lanjut :

Otot terasa lumpuh

Kulit panas, memerah dan tidak berkeringat (kering) à Jika heat stroke disebabkan

oleh karena suhu lingkungan yang sangat panas, maka kulit cenderung terasa panas

dan kering saat disentuh. Sedangkan jika disebabkan oleh karena aktivitas yang

berlebihan, maka kulit terasa lembab.

Denyut nadi cepat dan lemah.

Pernapasan cepat dan dalam (terasa berat).

Penurunan kesadaran.

Gejala saraf lain, misalnya kejang, halusinasi, atau tidak dapat mengerti keadaan

sekitar secara sementara.

Pertolongan Pertama :

PRINSIP : Sebisa mungkin dinginkan korban..!

Bawa ke tempat teduh dan sejuk. Posisikan senyaman korban.

Lepaskan pakaian tebal pada korban, jika perlu korban tidak usah memakai pakaian à

agar keringat dapat menguap.

Selimuti korban dengan kain yang sudah dibasahi dengan air.

Kompres pada daerah ketiak, pergelangan tangan, leher, dan lipat paha korban

dengan es batu yang dilapisi kain atau plastik

Jika korban sadar, berikan air minum yang sejuk atau minuman dengan kandungan

elektrolit (mis. air bergaram atau jus) dengan jumlah banyak tapi tidak terlalu cepat,

kurang lebih sekitar 1 gelas air setiap 15 menit

Awasi pernapasan dan denyut nadi korban.

Page 16: MATERI PENYULUHAN MENGENAI

III. LUKA BAKAR

Penanganan :

Jauhkan atau matikan penyebab/sumber.

Awasi kemungkinan dehidrasi pada luka bakar luas.

Siram atau aliri dengan air.

Cari bantuan medis.

Apabila bantuan medis terlalu lama datang, tutupi luka yang sudah dingin dengan kasa

atau kain lembab yang tidak menempel pada luka à untuk mencegah infeksi.

Jika korban sadar, dan meminta, berikan minum à untuk menggantikan cairan yang

hilang.

JANGAN :

Melepaskan kain/baju yang melekat pada luka bakar à gunting di sekelilingnya.

Page 17: MATERI PENYULUHAN MENGENAI

Memakai kapas atau bahan berbulu untuk menutupi luka à akan melekat pada luka.

Menusuk atau memecahkan gelembung lepuh.

Mengoleskan mentega, kecap, pasta gigi, losion, krim, salep, atau benda asing

apapun.

Mendinginkan berlebihan (misal: pakai es).

IV. SENGATAN LISTRIK / KESETRUM

Penanganan :

Matikan aliran atau pisahkan kontak korban dari sumbernya (kabel atau alat listrik).

Jangan menarik korban langsung! Gunakan tongkat panjang yang kering seperti

gagang sapu untuk menjauhkan sumber aliran tersebut atau untuk mendorong bagian

tubuh korban yang terkontak dengan sumber aliran.

Rawat luka jika ada, lalu cari bantuan medis.

Page 18: MATERI PENYULUHAN MENGENAI

PERHATIKAN :

Jangan menggunakan bahan yang dapat menghantarkan listrik seperti besi atau logam

lainnya untuk memisahkan kontak korban dengan sumber listrik.

Pastikan tidak ada air di sekitar Anda karena Anda juga bisa ikut terkena sengatan

listrik.

Upayakan menggunakan alas kaki yang bersifat isolator (penghambat arus listrik),

seperti sandal karet yang kering, atau berdiri di atas keset tebal yang kering.

V. LUKA TERBUKA / PERDARAHAN

Tanda :

Tampak jelas luka (kulit rusak).

Page 19: MATERI PENYULUHAN MENGENAI

Tampak ada perdarahan.

Kendalikan/hentikan perdarahan dengan T I T :

T – Tekan langsung

Tekan bagian tubuh yang luka à pembalut steril, kain atau baju bersih, tangan.

Tutup luka dan balut dengan erat.

I – Istirahatkan

T – Tinggikan

Angkat bagian tubuh yang luka lebih tinggi dari posisi jantung korban.

VI. TERSEDAK

Tanda :

Batuk-batuk

Bisa sampai tak dapat berbicara, bernapas atau batuk.

Kedua atau satu tangan mencengkeram leher.

Penanganan :

1. Korban disuruh batuk (membatukkan diri) dengan posisi tubuh agak membungkuk.

Page 20: MATERI PENYULUHAN MENGENAI

2. Berikan 6-10x hentakan perut à penolong merangkul dari belakang; posisi tangan di

antara pusar dan taju pedang tulang dada; hentakan ke arah belakang atas (45°).

Untuk wanita hamil, perut gemuk, anak kecil, bayi, lansia > 60 tahun:  Lakukan

hentakan dada (4x).

1. Periksa, apakah sumbatan benda asing telah keluar.

2. Bila belum berhasil, kombinasikan hentakan perut dengan 4x pukulan punggung à titik

pukulan di antara kedua tulang belikat, dengan tumit/pangkal telapak tangan.

SEKIAN… SEMOGA BERMANFAAT