materi penyuluhan
-
Upload
prilly-priskylia -
Category
Documents
-
view
217 -
download
4
description
Transcript of materi penyuluhan
1. Pengertian
Chronic Kidney Deseases (CKD) adalah penurunan faal/fungsi ginjal yang
menahun yang umumnya irreversible dan cukup lanjut (Suparman, 1990).
Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir (ESRD) merupakan
gangguan fungsi renal yang progresif dan irreversible dimana kemampuan tubuh gagal
untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit,
menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah). (Brunner &
Suddarth, 2001).
Gagal ginjal kronik merupakan perkembangan gagal ginjal yang progresif dan
lambat, biasanya berlangsung beberapa tahun.
2. Tanda dan Gejala
Pada gagal ginjal kronis setiap sistem tubuh dipengaruhi oleh kondisi uremia,
maka pasien akan memperlihatkan sejumlah tanda dan gejala.keparahan tanda dan
gejala bergantung pada bagian dan tingkat kerusakan ginjal, kondisi pasien yang
mendasari dan usia pasien.
Tanda dan gejala pada penderita gagal ginjal kronik:
a. Kardiovaskuler
Hipertensi, gagal jantung kongestif, udema pulmoner, perikarditis.
Pitting edema (kaki, tangan, sacrum)
Edema periorbital
Friction rub pericardial
Pembesaran vena leher
b. Dermatologi
Warna kulit abu-abu mengkilat
Kulit kering bersisik
Pruritus
Ekimosis
Kuku tipis dan rapuh
Rambut tipis dan kasar
c. Pulmoner
Krekels
Sputum kental dan liat
Nafas dangkal
Pernafasan kussmaul
d. Gastrointestinal
Anoreksia, mual, muntah, cegukan
Nafas berbau ammonia
Ulserasi dan perdarahan mulut
Konstipasi dan diare
Perdarahan saluran cerna
e. Neurologi
Tidak mampu konsentrasi
Kelemahan dan keletihan
Konfusi/ perubahan tingkat kesadaran
Disorientasi
Kejang
Rasa panas pada telapak kaki
Perubahan perilaku
f. Muskuloskeletal
Kram otot
Kekuatan otot hilang
Kelemahan pada tungkai
Fraktur tulang
Foot drop
g. Reproduktif
Amenore
Atrofi testekuler
3. Proses Terjadinya Edema
Pada gagal ginjal kronik fungsi renal menurun, produk akhir
metabolism protein normalnya diekresikan kedalam urine tertimbun dalam
darah. Terjadi uremia yang mepengaruhi setiap system tubuh. Semakin
banyak timbunan produk sampah, maka gejala akan semakin berat.
Penurunan jumlah glomeruli yang normal menyebabkan penurunan klirens
substansi darah yang dibersihkan oleh ginjal. Dengan menurunnya glomerulo
filtrate rate (GFR) mngakibatkan penurunan klirens kreatinin dan peningkatan
kadar kreatinin serum. Hal ini menimbulkan gangguan metabolism protein
dalam usus yang mengakibatkan anoreksia, nausea, maupun vomitus yang
menimbulkan perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Peningkatan
ureum kreatinin sampai keotak mempengaruhi fungsi kerja, mengakibatkan
gangguan pada syaraf, terutama pada neurosensori. Selain itu Blood Ureum
Nitrogen (BUN) biasanya juga meningkat.
Pada penyakit ginjal tahap akhir urine tidak dapat dikonsentrasikan
atau diencerkan secara normal sehingga terjadi ketidakseimbangan cairan
elektrolit. Natrium dan cairan tertahan meningkatkan resiko gagal jantung
kongestif. Natrium yang tertahan dalam tubuh akan menarik cairan dari dalam
intravaskuler ke intersisiel. Sehingga menyebabkan terjadinya edema pada
tubuh. Selain itu, dapat terjadi sesak nafas, akibat ketidakseimbangan suplai
oksigen dengan kebutuhan. Hal ini menimbulkan resiko kelebihan volume
cairan dalam tubuh, sehingga perlu dimonitor balance cairannya. Semakin
menurunnya fungsi renal terjadi asidosi metabolic akibat ginjal mengekresikan
muatan asam (H+) yang berlebihan. Terjadi penurunan eritropoetin yang
mengekibatkan terjadinya anemia. Sehingga pada penderita dapat timbul
keluhan adanya kelemahan dan kulit terlihat pucat menyebabkan tubuh tidak
toleran terhadap aktifitas.
Dengan menurunnya filtrasi melalui glomerulus ginjal terjadi
peningkatan fosfat serum dan penurunan kadar serum kalsium. Penurunan
kadar kalsium serum menyebabkan sekresi parat hormone dari kelenjar
paratiroid. Laju penurunan fungsi ginjal perkembangan gagal ginjal kronis
berkaitan dengan gangguan yang medasari, ekresi protein dalam urine dan
adanya hipertensi
4. Cara Mencegah Terjadinya Edema Pasien dengan gagal ginjal perlu mengurangi asupan cairan berlebih guna
mencegah terjadinya penumpukkan cairan dalam tubuh. Selain itu, pasien dengan
gagal ginjal juga harus mengurangi makan-makanan yang mengandung garam.
Adanya tambahan garam yang berlebihan akan memperparah penumpukkan natrium
dalam tubuh sehingga dapat menyebabkan penumpukkan cairan atau edema
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall. 2000. Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan Edisi 2.
EGC: Jakarta.
Gyton, A,C. & Hall, J.E. 2002. Buku Ajar: Patofisiologi Kedokteran, Edisi 9. EGC: Jakarta.
Price, S.A.S. Wilson, L. M. 2001. Patofisiologi Konsep klinis dan Proses-proses
Penyakit. EGC; Jakarta.
Smeltzer dan Brenda. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan
Suddarth Edisi 8. Jakarta: EGC
Suparman. 2000. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Jakarta: FKUI