materi penyuluhan

5
1. Pengertian Chronic Kidney Deseases (CKD) adalah penurunan faal/fungsi ginjal yang menahun yang umumnya irreversible dan cukup lanjut (Suparman, 1990). Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir (ESRD) merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan irreversible dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit, menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah). (Brunner & Suddarth, 2001). Gagal ginjal kronik merupakan perkembangan gagal ginjal yang progresif dan lambat, biasanya berlangsung beberapa tahun. 2. Tanda dan Gejala Pada gagal ginjal kronis setiap sistem tubuh dipengaruhi oleh kondisi uremia, maka pasien akan memperlihatkan sejumlah tanda dan gejala.keparahan tanda dan gejala bergantung pada bagian dan tingkat kerusakan ginjal, kondisi pasien yang mendasari dan usia pasien. Tanda dan gejala pada penderita gagal ginjal kronik: a. Kardiovaskuler Hipertensi, gagal jantung kongestif, udema pulmoner, perikarditis. Pitting edema (kaki, tangan, sacrum) Edema periorbital Friction rub pericardial Pembesaran vena leher b. Dermatologi Warna kulit abu-abu mengkilat Kulit kering bersisik

description

juy

Transcript of materi penyuluhan

Page 1: materi penyuluhan

1. Pengertian

Chronic Kidney Deseases (CKD) adalah penurunan faal/fungsi ginjal yang

menahun yang umumnya irreversible dan cukup lanjut (Suparman, 1990).

Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir (ESRD) merupakan

gangguan fungsi renal yang progresif dan irreversible dimana kemampuan tubuh gagal

untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit,

menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah). (Brunner &

Suddarth, 2001).

Gagal ginjal kronik merupakan perkembangan gagal ginjal yang progresif dan

lambat, biasanya berlangsung beberapa tahun.

2. Tanda dan Gejala

Pada gagal ginjal kronis setiap sistem tubuh dipengaruhi oleh kondisi uremia,

maka pasien akan memperlihatkan sejumlah tanda dan gejala.keparahan tanda dan

gejala bergantung pada bagian dan tingkat kerusakan ginjal, kondisi pasien yang

mendasari dan usia pasien.

Tanda dan gejala pada penderita gagal ginjal kronik:

a.       Kardiovaskuler

 Hipertensi, gagal jantung kongestif, udema pulmoner, perikarditis.

 Pitting edema (kaki, tangan, sacrum)

 Edema periorbital

 Friction rub pericardial

 Pembesaran vena leher

b.      Dermatologi

 Warna kulit abu-abu mengkilat

 Kulit kering bersisik

 Pruritus

 Ekimosis

 Kuku tipis dan rapuh

 Rambut tipis dan kasar

c.       Pulmoner

 Krekels

 Sputum kental dan liat

 Nafas dangkal

 Pernafasan kussmaul

Page 2: materi penyuluhan

d.      Gastrointestinal

 Anoreksia, mual, muntah, cegukan

 Nafas berbau ammonia

 Ulserasi dan perdarahan mulut

 Konstipasi dan diare

 Perdarahan saluran cerna

e.       Neurologi

 Tidak mampu konsentrasi

 Kelemahan dan keletihan

 Konfusi/ perubahan tingkat kesadaran

 Disorientasi

 Kejang

 Rasa panas pada telapak kaki

 Perubahan perilaku

f.       Muskuloskeletal

 Kram otot

 Kekuatan otot hilang

 Kelemahan pada tungkai

 Fraktur tulang

 Foot drop

g.      Reproduktif

 Amenore

 Atrofi testekuler

3. Proses Terjadinya Edema

Pada gagal ginjal kronik fungsi renal menurun, produk akhir

metabolism protein normalnya diekresikan kedalam urine tertimbun dalam

darah. Terjadi uremia yang mepengaruhi setiap system tubuh. Semakin

banyak timbunan produk sampah, maka gejala akan semakin berat.

Penurunan jumlah glomeruli yang normal menyebabkan penurunan klirens

substansi darah yang dibersihkan oleh ginjal. Dengan menurunnya glomerulo

filtrate rate (GFR) mngakibatkan penurunan klirens kreatinin dan peningkatan

kadar kreatinin serum. Hal ini menimbulkan gangguan metabolism protein

dalam usus yang mengakibatkan anoreksia, nausea, maupun vomitus yang

Page 3: materi penyuluhan

menimbulkan perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Peningkatan

ureum kreatinin sampai keotak mempengaruhi fungsi kerja, mengakibatkan

gangguan pada syaraf, terutama pada neurosensori. Selain itu Blood Ureum

Nitrogen (BUN) biasanya juga meningkat.

Pada penyakit ginjal tahap akhir urine tidak dapat dikonsentrasikan

atau diencerkan secara normal sehingga terjadi ketidakseimbangan cairan

elektrolit. Natrium dan cairan tertahan meningkatkan resiko gagal jantung

kongestif. Natrium yang tertahan dalam tubuh akan menarik cairan dari dalam

intravaskuler ke intersisiel. Sehingga menyebabkan terjadinya edema pada

tubuh. Selain itu, dapat terjadi sesak nafas, akibat ketidakseimbangan suplai

oksigen dengan kebutuhan. Hal ini menimbulkan resiko kelebihan volume

cairan dalam tubuh, sehingga perlu dimonitor balance cairannya. Semakin

menurunnya fungsi renal terjadi asidosi metabolic akibat ginjal mengekresikan

muatan asam (H+) yang berlebihan. Terjadi penurunan eritropoetin yang

mengekibatkan terjadinya anemia. Sehingga pada penderita dapat timbul

keluhan adanya kelemahan dan kulit terlihat pucat menyebabkan tubuh tidak

toleran terhadap aktifitas.

Dengan menurunnya filtrasi melalui glomerulus ginjal terjadi

peningkatan fosfat serum dan penurunan kadar serum kalsium. Penurunan

kadar kalsium serum menyebabkan sekresi parat hormone dari kelenjar

paratiroid. Laju penurunan fungsi ginjal perkembangan gagal ginjal kronis

berkaitan dengan gangguan yang medasari, ekresi protein dalam urine dan

adanya hipertensi

4. Cara Mencegah Terjadinya Edema Pasien dengan gagal ginjal perlu mengurangi asupan cairan berlebih guna

mencegah terjadinya penumpukkan cairan dalam tubuh. Selain itu, pasien dengan

gagal ginjal juga harus mengurangi makan-makanan yang mengandung garam.

Adanya tambahan garam yang berlebihan akan memperparah penumpukkan natrium

dalam tubuh sehingga dapat menyebabkan penumpukkan cairan atau edema

Page 4: materi penyuluhan

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda Juall. 2000. Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan Edisi 2.

EGC: Jakarta.

Gyton, A,C. & Hall, J.E. 2002. Buku Ajar: Patofisiologi Kedokteran, Edisi 9. EGC: Jakarta.

Price, S.A.S. Wilson, L. M. 2001. Patofisiologi Konsep klinis dan Proses-proses

Penyakit. EGC; Jakarta.

Smeltzer dan Brenda. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan

Suddarth Edisi 8. Jakarta: EGC

Suparman. 2000. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Jakarta: FKUI