Materi pelatihan kader posyandu 2016

118
Pemeriksaan Kesehatan Sederhana oleh Kader Kesehatan melalui UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) Disampaikan pada acara Pelatihan Kader Posyandu 2016

Transcript of Materi pelatihan kader posyandu 2016

Page 1: Materi pelatihan kader posyandu 2016

Pemeriksaan Kesehatan Sederhanaoleh Kader Kesehatan melalui UKBM(Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat)

Disampaikan pada acaraPelatihan Kader Posyandu

2016

Page 2: Materi pelatihan kader posyandu 2016
Page 3: Materi pelatihan kader posyandu 2016

TUJUAN UMUMUMUMMempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI)Dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesiamelalui Pemberdayaan Masyarakat

TUJUAN KHUSUS

Meningkatnya Peran lintas sektor

dalam penyelenggaraanPosyandu

Meningkatnyacakupan

dan jangkauan yankes dasar

terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB

MeningkatnyaPeran masyarakat dalam penyelenggaraanUpaya kes. dasar

Page 4: Materi pelatihan kader posyandu 2016

SASARAN

Seluruh masyarakat, utamanya:1. Bayi2. Anak balita3. Ibu hamil, melahirkan, nifas dan ibu menyusui4. PUS

FUNGSI

1. Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan keterampilan dari petugas kepada masyarakat dan antar sesama masyarakat dalam rangka mempercepat penurunan AKI dan AKB

2. Sebagai wadah untuk mendekatkan yankes dasar terutama berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB

Page 5: Materi pelatihan kader posyandu 2016

TUGAS KADER POSYANDU

Page 6: Materi pelatihan kader posyandu 2016

SEBELUM HARI BUKA POSYANDU (H -)

Page 7: Materi pelatihan kader posyandu 2016

HARI BUKA POSYANDU

Page 8: Materi pelatihan kader posyandu 2016

PENGENALAN HARI INI

Page 9: Materi pelatihan kader posyandu 2016

PENGUKURAN BERAT BADANDAN TINGGI BADAN

Page 10: Materi pelatihan kader posyandu 2016

PANJANG BADAN adalah istilah atau terminologiyang dipakai bila anak diukur BERBARING (atauanak belum dapat berdiri)

TINGGI BADAN adalah istilah atau terminologiyang dipakai bila anak diukur BERDIRI (atau anak sudah dapat berdiri)

Istilah Panjang Badan dan Tinggi Badan

Page 11: Materi pelatihan kader posyandu 2016

PERTUMBUHAN : Bertambahnya ukuran fisik dari waktu ke waktu

Contoh: anak bertambah tinggi dan bertambah besar

PERKEMBANGAN : Berkembangnya fungsi mental, psikomotor dan

sosial

Contoh: anak dari berbaring mampu duduk, berjalan,

dapat bergaul, dan bersosialisasi

Page 12: Materi pelatihan kader posyandu 2016

Pertumbuhan merupakan hasil akhir dari keseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat gizi Kebutuhan zat gizi meningkat pada masa percepatan pertumbuhan

ANAK YANG PERTUMBUHANNYA BAIK adalah bukti yg menunjukkan bahwa antara asupan

dan kebutuhan gizinya seimbang

ANAK YANG PERTUMBUHANNYA TIDAK BAIK adalah bukti yg menunjukkan bahwa antara asupan

dan kebutuhan gizinya tidak seimbang (kurang)

Status gizi normal ~ anak tumbuh normal

Page 13: Materi pelatihan kader posyandu 2016

Asupan zat gizi Kebutuhan zat gizi

Gizi Seimbang = Gizi Baik

Asupan zat gizi SESUAI kebutuhan zat gizi

Berat normal

Page 14: Materi pelatihan kader posyandu 2016

Asupan zat gizi

Kebutuhan zat gizi

Gizi Tidak Seimbang = Kurang Gizi

Asupan zat gizi KURANG DARI kebutuhan zat gizi

Berat kurang

Page 15: Materi pelatihan kader posyandu 2016

Asupan zat gizi

Kebutuhan zat gizi

Gizi Tidak Seimbang = Gizi Lebih

Asupan zat gizi MELEBIHI kebutuhan zat gizi

Berat lebih

Page 16: Materi pelatihan kader posyandu 2016

16

TUMBUH KEMBANG ANAK

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Umur Anak (bulan)

Ukur

anfis

ik

Anak yang sehat akan tumbuhdan berkembang dengan baik

Page 17: Materi pelatihan kader posyandu 2016

DDTKB

DDTKB

= Datang

= Daftar

= Timbang

= Kueh

= Bubar

= Deteksi

= Dini

= Tumbuh

= Kembang

= Balita

UMUM TERJADI

PEMANTAUANPERTUMBUHAN

PENIMBANGANBULANAN

SEHARUSNYA

Page 18: Materi pelatihan kader posyandu 2016

1. DATANG KE POSYANDU

2. DIDAFTAR 3. DITIMBANG

PENIMBANGAN BULANAN BALITA DI POSYANDU

4. DICATAT DALAM BUKU REGISTER

5. DIBAGI MAKANAN/ KUEH

6. PULANG

Page 19: Materi pelatihan kader posyandu 2016

1. DATANG KE POSYANDU

4. BB ANAK DICATAT & DI PLOT KE KMS

2. DIDAFTAR 3. DITIMBANG

5. DINILAI STATUS PERTUMBUHAN BERDASARKAN KURVA BB ANAK

N = NAIK

T = TIDAK NAIK

BGM, PERTAMADITIMBANG

KONFIRMASI

GIZI BURUK

TIDAKGIZIBURUK

DIRUJUK

6.

KON

SELI

NGPELAYANAN GIZI

DAN KESEHATANDASAR

PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA DI POSYANDU

Page 20: Materi pelatihan kader posyandu 2016

20

Pertumbuhan disebut BAIK : N1 (tumbuh kejar) : bila BB naik dibanding bulan lalu

dan grafik berpindah ke pita yang lebih atas (tua)

N2 (tumbuh normal): bila BB naik dibanding bulan lalu dan grafik mengikuti pita warna yang sama

Pertumbuhan TIDAK BAIK :T1 (tumbuh tidak memadai) : bila BB naik dibanding

bulan lalu tetapi grafik berpindah ke pita dibawahnya (lebih muda)

T2 (tidak tumbuh) : bila BB bulan ini tetap dibanding bulan lalu, sehingga grafik di KMS mendatar T3 (tumbuh negatif) : bila BB bulan ini turun dibanding

bulan lalu, sehingga grafik di KMS turun

PENAFSIRAN PERTUMBUHAN BALITADENGAN KMS (Lanjutan …)

Page 21: Materi pelatihan kader posyandu 2016

21

N1N1N1N1N1N1N1N1N1N1N1N1N1N1N1N1InterpretasiInterpretasi

9,99,99,59,59,29,28,78,78,28,27,87,87,27,26,56,56,06,0BeratBerat / kg/ kg

13131212111110109988776655UmurUmur // blbl

N1 :TUMBUH KEJAR

Page 22: Materi pelatihan kader posyandu 2016

22

N2N2N2N2N2N2N2N2N2N2N2N2N2N2N2N2InterpretasiInterpretasi

9,19,19,09,08,88,88,58,58,18,17,87,87,27,27,07,06,56,5BeratBerat / kg/ kg

13131212111110109988776655UmurUmur // blbl

N2 :TUMBUH NORMAL

Page 23: Materi pelatihan kader posyandu 2016

23

T1T1T1T1T1T1T1T1T1T1T1T1T1T1T1T1InterpretasiInterpretasi

8,68,68,48,48,28,27,97,97,67,67,47,47,27,26,96,96,66,6BeratBerat / kg/ kg

13131212111110109988776655UmurUmur // blbl

T1 :TUMBUH TIDAK MEMADAI

Page 24: Materi pelatihan kader posyandu 2016

24

T2T2T2T2T2T2InterpretasiInterpretasi

6,66,66,66,66,66,66,66,6BeratBerat / kg/ kg88776655UmurUmur // blbl

T2 :TIDAK TUMBUH

Page 25: Materi pelatihan kader posyandu 2016

25

T3T3T3T3T3T3InterpretasiInterpretasi

5,95,96,06,06,16,16,66,6BeratBerat / kg/ kg88776655UmurUmur // blbl

T3: TUMBUH NEGATIF

Page 26: Materi pelatihan kader posyandu 2016

KRITERIA IMT (INDEKS MASSA TUBUH)

IMT = Berat Badan (Kg)Tinggi Badan (m) x Tinggi Badan (m)

Page 27: Materi pelatihan kader posyandu 2016

KEADAAN ALAT UKUR PANJANG BADAN YANG BARU DIKELUARKANATAU YANG SIAP DIMASUKKAN KE DALAM TAS PENYIMPAN

Bagian pertama alat ukurpanjang badan Bagian kedua alat ukur panjang

badan di taruh terbalik

Sekrup pengikat keduabagian alat ukur

Alat geser

Page 28: Materi pelatihan kader posyandu 2016

Sekrup pengikat di buka

kedua bagian alat ukur dilepasdan siap untuk disambungkan

Pasak kayu

Lubang tempatpasak kayu dimasukkan

Page 29: Materi pelatihan kader posyandu 2016

KEADAAN ALAT UKUR PANJANG BADAN SETELAHKEDUA BAGIAN DISAMBUNGKAN

Page 30: Materi pelatihan kader posyandu 2016

Posisi alat geser menempel rapat di dindingtempat kepala anak menempel

Ujung pita pengukur ditarik dan baud pengikatnyadimasukkan ke dalam lubang yang terdapat didi bagian ujung alat ukur

Pita pengukur

Page 31: Materi pelatihan kader posyandu 2016

Putar sekrup pengikat ke kananatau ke kiri sampai angka padajendela baca menunjukkan NOL

Jendela baca

Alat geser menempelrapat ke dinding alatukur

0

Page 32: Materi pelatihan kader posyandu 2016

SALAH: Telapak kaki tidakmenempel dua-duanya

Page 33: Materi pelatihan kader posyandu 2016
Page 34: Materi pelatihan kader posyandu 2016

Alat Ukur Tinggi Badan (“Microtoise”)

Pita pengukur tinggi badan

Tempat paku atau perekat untukmenempelkan alat ke dinding

Sisi

siku-

siku

yang

men

empe

lke

din

ding

Sisi siku-siku yang menempelke kepala anak

Jendela pembaca angkatinggi badan anak

Page 35: Materi pelatihan kader posyandu 2016

CARA

MEM

ASAN

G M

ICRO

TOIS

E

2. Pilih dinding yang rata dan tegak lurus ke lantai

1. Pilih lantai yang rata

3. Letakkan microtoise dgn bagian yang akan menempel pada kepala anak rapat di lantai

4. T

arik

pita

ke

atas

men

empe

l di d

indi

ng sa

mpa

i

pad

a je

ndel

a ba

ca m

enun

jukk

an a

ngka

NO

L

5. Pakukan atau rekatkan ujung pita ke dinding

Page 36: Materi pelatihan kader posyandu 2016

2. B

agia

n be

laka

ng k

epal

a, p

ungg

ung

dan

tum

it m

enem

pel r

aopa

t ke

dind

ing

1. Anak berdiri tegak membelakangi dinding dengan pandangan ke depan

3. Gerakkan microtoise sampai menempel di kepala anak dan baca angka pada jendela baca

CARA

MEN

GU

KUR

TIN

GG

I BAD

AN

Page 37: Materi pelatihan kader posyandu 2016

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Page 38: Materi pelatihan kader posyandu 2016

Bagaimana Melakukannya ??

Page 39: Materi pelatihan kader posyandu 2016

Prosedur Pengukuran kadar gula darah, asam urat dan kolesterol dengan GCU

Meter

Page 40: Materi pelatihan kader posyandu 2016

Glucose- Cholesterol – Uric Acid Meter

• Banyak Model => Perhatikan petunjuk khusus dari produsen

• Komponen Dasar :– Screen – Blood Lancet – Blood test strip(GCU) – Lancet pen (device)– Kalibrator

Page 41: Materi pelatihan kader posyandu 2016

Prosedur Pelaksanaan

Page 42: Materi pelatihan kader posyandu 2016

Bagaimana Interpretasinya ??

Page 43: Materi pelatihan kader posyandu 2016
Page 44: Materi pelatihan kader posyandu 2016

Fungsi pemeriksaan • Mengecek apakah pasien menderita

diabetes atau tidak• Kontrol terapi diabetes• Mengecek apakah hipoglikemi (KGD<50

mg/dl) dengan tambahan c-peptide• Mengecek diabetes dalam kehamilan

Page 45: Materi pelatihan kader posyandu 2016

Jenis Pemeriksaan• Fasting Blood Sugar (FBS)/ Gula Darah

Puasa• 2-hours postprandial blood sugar / Gula

Darah sesudah 2 jam Makan• Random Blood Sugar (RBS) / Gula darah

Sewaktu

Page 46: Materi pelatihan kader posyandu 2016

Pemeriksaan Gula Darah

Dikatakan mengidap DM jika:

1. Ada tanda klasik disertai pemeriksaan GD sewaktu ≥ 200

2. Tidak ada tanda klasik tetapi GD puasa ≥ 126 dan GD 2 jam setelah makan ≥ 200

3. Hasil HbA1C ≥ 6,5%

Dikatakan gangguan toleransi jika:

1. GD puasa = 110 – 1252. GD 2 jam setelah makan = 140 - 199

Page 47: Materi pelatihan kader posyandu 2016

Diabetes Melitus (DM)

Asal kata :• Diabainen (bhs Yunani) pancuran air• Melitus (bhs Latin) manis

Istilah lain :• Sakit gula• Kencing manis

Page 48: Materi pelatihan kader posyandu 2016

DM tipe 1

Ada berapa jenis DM?

DM tipe 2

Page 49: Materi pelatihan kader posyandu 2016

DM tipe 1: kerusakan pankreas

dari awal ada ketergantungan

terhadap insulin biasanya terjadi pada

usia muda

Page 50: Materi pelatihan kader posyandu 2016

DM tipe 2 : Kerja insulin tidak efektif

(“resistensi insulin ”) Sementara waktu tidak

bergantung insulin Tipe ini yang sebagian

besar terjadi

Page 51: Materi pelatihan kader posyandu 2016

Pengertian:Ketidak mampuan tubuh dalam mengendalikan kadar

gula darah dalam tubuh

Orang yang tidak/ belum memiliki sakit gula, mau makan sebanyak apapun kadar gula “tetap terkendali”

Page 52: Materi pelatihan kader posyandu 2016

MEMUTUS RANTAI Diabetes Dan Penyakit Cardiovascular Menambah pengetahuan pasien

Perubahan gaya hidup

Ingatlah ABC Diabetes

Page 53: Materi pelatihan kader posyandu 2016

The Diabetes ABCA = Haemoglobin A1c

<7%, cek tiap tiga bulan B = Tekanan darah

<130/80mmHg, cek tiap periksa

C = LDL-Cholesterol <100mg/dl (2.6mmol/l), cek tiap tahun

Page 54: Materi pelatihan kader posyandu 2016

Prinsip Dasar Terapi Diabetes Mellitus

3

PENGATURAN MAKAN

2

LATIHANJASMANI

OBAT HIPOGLIKEMIK

4

1

PENYULUHAN

CANGKOK PANKREAS

5

Page 55: Materi pelatihan kader posyandu 2016

PENGOBATAN DIET• Mencapai kadar gula darah normal• Mecapai kadar lemak yang optimal• Memberi energi dan berat badan

normal• Mencegah komplikasi akut/ kronik• Meningkatkan kesehatan

Page 56: Materi pelatihan kader posyandu 2016

PRINSIP PENGOBATAN DIET

Kebutuhan kalori sesuai : kelamin, umur , berat badan, aktifitas fisik, pekerjaan, kehamilan, menyusui, komplikasi

3 kali makan utama dan 3 kali makan kecil

Jumlah dan waktu makan harus tepat

Page 57: Materi pelatihan kader posyandu 2016

PRINSIP OLAHRAGA PADA DIABETES

Pilih olahraga yang disenangi

Melibatkan otot-otot besarFrekuensi : Teratur 3-5 kali perminggu

Intensitas : Ringan sampai sedang

Durasi : 30 –60 menit / 5 X30 menit /minggu

Tipe : Aerobik (jalan, joging, ber sepeda)

Page 58: Materi pelatihan kader posyandu 2016
Page 59: Materi pelatihan kader posyandu 2016

Apa itu Kolesterol????Lemak yang dihasilkan dari tubuh dan sisanya dari luar tubuh (makanan) yang beredar dalam pembuluh darah.

kolesterol baikkolesterol jahat

LDLHDL

Page 60: Materi pelatihan kader posyandu 2016
Page 61: Materi pelatihan kader posyandu 2016

kolesterol jahat karena dapat menempel pada dinding pembuluh darah, sehingga dapat menyebabkan terbentuknya plak.

LDL

HDL

kolesterol baik karena dapat melindungi pembuluh darah dari terbentuknya plak.

Page 62: Materi pelatihan kader posyandu 2016

Pembuluh darah

Normal

Pembuluh darah

Menyempit

Page 63: Materi pelatihan kader posyandu 2016

Dari pemeriksaan darah Kadar kolesteronya melebihi nilai normal.

Page 64: Materi pelatihan kader posyandu 2016

Tanda dan Gejala

Page 65: Materi pelatihan kader posyandu 2016

Faktor Risiko yang Tidak Dapat Diubah

• Usia• Jenis Kelamin• Keturunan

Page 66: Materi pelatihan kader posyandu 2016

Faktor Risiko yang Dapat Diubah

• Pola makan tidak seimbang (tinggi lemak)

Page 67: Materi pelatihan kader posyandu 2016

Faktor Risiko yang dapat diubah

Stress

Kegemukan

Kurang aktivitas fisik

Merokok

Page 68: Materi pelatihan kader posyandu 2016

kOMPLIKASI

Page 69: Materi pelatihan kader posyandu 2016

Apa Akibatnya jika kolesterol darah yang tetap

tinggi???• Penyumbatan pada pembuluh darah

jantung serangan jantung.• Penyumbatan pada pembuluh darah otak

serangan stroke.

Page 70: Materi pelatihan kader posyandu 2016

Apa saja yang dapat menyebabkan kolesterol dapat

meningkat???

Page 71: Materi pelatihan kader posyandu 2016

Cara Mencegah kolesterol:

• SEIMBANGKAN GIZI– Banyak makan sayur dan buah– Kurangi makan berlemak

• STOP MEROKOK• HINDARI STRESS• Teratur Berolahraga atau Aktivitas Fisik

– Olahraga minimal 3 kali dalam seminggu selama 30 menit

Page 72: Materi pelatihan kader posyandu 2016
Page 73: Materi pelatihan kader posyandu 2016
Page 74: Materi pelatihan kader posyandu 2016
Page 75: Materi pelatihan kader posyandu 2016

Apa itu Asam Urat ?

Asam Urat adalah suatu kumpulan gejala yang memiliki gambaran khusus yaitu rasa nyeri pada

sendi

Page 76: Materi pelatihan kader posyandu 2016

Penyebab

• Pembentukan asam urat yang berlebihan• Kurangnya pengeluaran asam urat melalui

ginjal

Page 77: Materi pelatihan kader posyandu 2016

Penyakit asam urat disebabkan meningkatnya kadar asam urat dalam darah.

Nilai asam urat yang normalwanita 2,4 – 6 mg/dl

pria 3,0 – 7mg/dl

Page 78: Materi pelatihan kader posyandu 2016

• Penyakit ini sering menyebabkan gangguan pada satu sendi misalnya paling sering pada salah satu pangkal ibu jari kaki, walaupun dapat menyerang lebih dari satu sendi

• sendi-sendi yang juga dapat dikenai penyakit asam urat antara lain sendi pergelangan kaki, lutut, sendi-sendi kecil, jari kaki dan tangan, sendi pergelangan tangan dan siku

Page 79: Materi pelatihan kader posyandu 2016

• Penipisan rawan sendi yang bersifat progresif

• Faktor umur yang semakin lanjut• Menopause bagi perempuan• Kegemukan• Cedera sendi

Page 80: Materi pelatihan kader posyandu 2016

GEJALANYA:• Gejala asam urat adalah

persendian terasa nyeri terutama saat malam dan pagi hari

• Persendian yang sering terkena asam urat seperti tumit, pergelangan tangan, jari kaki dan tangan, siku dan lutut.

• Gejala asam urat biasanya persendian tersebut bengkak, terasa panas, memerah dan nyeri sekali

Page 81: Materi pelatihan kader posyandu 2016

PENYAKIT LAIN AKIBAT ASAM URAT

–Batu ginjal–Gagal ginjal–Tekanan Darah Tinggi–Payah jantung–Kencing Manis

Page 82: Materi pelatihan kader posyandu 2016

PENCEGAHAN

• Minum cukup (8-10 gelas / hari)• Mengelola Obesitas BB Ideal• Kurangi konsumsi alkohol• Pola diet sehat• Banyak makan buah yang

mengandung vitamin C seperti jeruk

Page 83: Materi pelatihan kader posyandu 2016

Makanan yang perlu dipantang untuk penderita

asam urat adalah :• Sayuran:

- Daun bayam- Kangkung – Daun Singkong- Daun Jambu Mete- Asparagus- Buncis dan – Kembang Kol.

• Buah-buahan:- Durian- Alpukat- Nanas- Air Kelapa

• dan ekstrak daging- Telur- Kaldu atau kuah daging yang kental

Page 84: Materi pelatihan kader posyandu 2016

• Makanan/lauk pauk:- Jeroan seperti hati,ginjal,limpa,babat, usus, paru dan otak- Makanan laut: udang,kerang, cumi, kepiting.- Makanan kaleng: kornet, sarden

• Kacang-kacangan dan emping mlinjo.- Kacang Tanah- Kacang Hijau- Kacang Kedelai- Tempe- Tauco- Tauge- Oncom- Susu Kedelai

• Minuman dan makanan beralkohol- Bir- Wiski- Anggur- Tape- Tuak

Page 85: Materi pelatihan kader posyandu 2016

PENGOBATANNYA:

• Mengatasi serangan akut dengan segera– Obat: analgetik, colcichine, kortikosteroid

• Program pengobatan untuk mencegah serangan berulang– Obat: analgetik, colcichine dosis rendah

• Mengelola kadar asam urat darah yang tinggi (menurunkan kadar as.urat) & mencegah efek lain– Obat-obat penurun asam urat– Gaya Hidup

Page 86: Materi pelatihan kader posyandu 2016

7 PRINSIP DIET PADA PENDERITA ASAM URAT

• Membatasi asupan purin atau rendah purin.• Asupan energi sesuai dengan kebutuhan.• Mengonsumsi lebih banyak karbohidrat.• Mengurangi konsumsi lemak.• Mengonsumsi banyak cairan.• Tidak mengonsumsi minuman beralkohol.• Mengonsumsi cukup

vitamin dan mineral.

Page 87: Materi pelatihan kader posyandu 2016

1. Hindari makanan berikut ini ...

Page 88: Materi pelatihan kader posyandu 2016

Sayuran seperti ...

Page 89: Materi pelatihan kader posyandu 2016

Buah-buahan seperti...

Page 90: Materi pelatihan kader posyandu 2016

2. Bila serangan terjadi, istirahat di tempat tidur merupakan suatu

keharusan

Page 91: Materi pelatihan kader posyandu 2016

3. Jika terjadi perlukaan hebat segera bawa ke fasilitas

kesehatan

Page 92: Materi pelatihan kader posyandu 2016

4. Minumlah air putih minimal 2 liter / hari

Page 93: Materi pelatihan kader posyandu 2016

5. Konsumsi Makanan yang mengandung potasium

seperti...

Page 94: Materi pelatihan kader posyandu 2016

6. Konsumsi buah-buahan seperti...

Page 95: Materi pelatihan kader posyandu 2016

7. Konsumsi sayur-sayuran seperti...

Page 96: Materi pelatihan kader posyandu 2016

8. Konsumsi karbohidrat seperti...

Page 97: Materi pelatihan kader posyandu 2016

TEKANAN DARAH

Page 99: Materi pelatihan kader posyandu 2016

Pengukuran tekanan darah dapat di ukur dengan dua metode

Page 101: Materi pelatihan kader posyandu 2016

Ada 2 jenis tensimeter

1.      Tensimeter air raksa : alat pengukur tekanan darah yang berbahan dasar raksa sebagai indicator pengukuran.

Page 102: Materi pelatihan kader posyandu 2016

2.      Tensimeter digitalberfungsi untuk mengukur tekanan darah yang bekerja secara digital (otomatis).

Page 103: Materi pelatihan kader posyandu 2016

Prosedur penggunaan manset • Prosedur penggunaan manset

1. Masukkan ujung pipa manset pada bagian alat. 2. Perhatikan arah masuknya perekat manset. 3. Pakai manset, perhatikan arah selang.

Page 104: Materi pelatihan kader posyandu 2016

4. Pastikan selang sejajar dengan jari tengah, dan posisi lengan terbuka keatas.5. Jika manset sudah terpasang dengan benar, rekatkan manset. 6. Menghasilkan pengukuran yang akurat.

Page 105: Materi pelatihan kader posyandu 2016
Page 106: Materi pelatihan kader posyandu 2016

Cara mengukur tekanan darah yang dianjurkan :•Pasien duduk dikursi dengan punggung bersandar dan lengan telanjang dan disokong setinggi bidang yang sama dengan jantung.

•Pasien harus tidak merokok atau minum kopi selama 30 menit sebelum pengukuran. Dalam keadaan tertentu pengukuran dilakukan dalam keadaan berbaring atau berdiri.

•Pengukuran dilakukan setelah pasien paling sedikit telah istirahat selama 5 menit.

•Ukuran manset harus sesuai , yaitu balon didalam manset harus melilit sekurangnya 80 % dari lengan

Page 107: Materi pelatihan kader posyandu 2016

Cara Kerja

Page 108: Materi pelatihan kader posyandu 2016

CARA KERJA

Page 109: Materi pelatihan kader posyandu 2016

CARA KERJA

Page 110: Materi pelatihan kader posyandu 2016

• Manset lebarnya 12 cm bagi orang dewasa. Manset lebih kecil atau lebih sempit akan memberi tekanan lebih tinggi. Demikian juga bila pasien mengencangkan otot lengannya. Pakaian yang yang ketat pada lengan atas dapat memberikan nilai tekanan yang lebih rendah.

• Manset yang lebih besar digunakan untuk tungkai atau orang yang lengannya sangat gemuk

• Pengukuran sebaiknya dilakukan dengan sfigmomanometer air raksa, namun dapat juga dengan manometer aneroid yang baru ditera atau dengan alat elektronik yang sudah divalidasi

• Dilakukan pengukuran sebanyak dua kali atau lebih yang dijangkai jangka waktu 2 menit, dan diambil nilai rata-ratanya. Bila pengukuran pertama dan kedua berbeda lebih dari 5 mmhg, dilakukan pengukuran tambahan dan diambil rata-ratanya.

•  

Page 111: Materi pelatihan kader posyandu 2016

Prosedur penggunaan manset

• Prosedur penggunaan manset 1. Masukkan ujung pipa manset pada bagian alat. 2. Perhatikan arah masuknya perekat manset. 3. Pakai manset, perhatikan arah selang.4. Pastikan selang sejajar dengan jari tengah, dan posisi

lengan terbuka keatas.5. Jika manset sudah terpasang dengan benar, rekatkan

manset. 6. Menghasilkan pengukuran yang akurat.

Page 112: Materi pelatihan kader posyandu 2016

• Arteri yang dapat dilingkari manset dibagian proksimal dan dapat diraba dibagian distal dapat memakai arteri brachialis karena letaknya tepat .

• Tempatkan manset dengan cukup ketat sekeliling lengan atas

• Pastikan bahwa arteri brakialis berada dengan ketingginan yang sama dengan jantung.

• Cari melalui palpasi nadi brakialis di lekuk lutut.• Pompa tensimeter sampai tidak teraba lagi nadi

brakialis• Tempatkan stetoscop di atas terabanya arteri brakialis

Page 113: Materi pelatihan kader posyandu 2016

• Kurangi tekanan manset perlahan-lahan, jangan lebih cepat dari 2 mm perdetik. Tekanan dimana mulai terdengar bunyi nadi ialah tekanan sistol, yaitu tekanan yang paling tinggi yang dihasilkan oleh jantung.

• Lanjutkan mengurangi tekanan dengan lambat, intensitas bunyi nadi akan meningkat kemudian berubah sifat bunyinya menjadi lembut. Bila tekanan dimanset terus dikurangi beberapa mm lagi bunyi nadi tidak terdengar lagi, ini disebut tekanan diastole.

Page 114: Materi pelatihan kader posyandu 2016

Pengukuran tekanan darah secara tidak langsung meliputi deteksi timbul dan hilangnya bunyi korotkoff secara auskultatoris diatas arteri yang ditekan.

Bunyi korotkoff adalah bunyi bernada rendah yang berasal dari dalam pembuluh darah yang berkaitan dengan turbulensi yang dihasilkan dengan menyumbat arteri secara parsial dengan manset tekanan darah.

Page 115: Materi pelatihan kader posyandu 2016

Bunyi korotkoff dibagi menjadi 5 fase :•Fase 1 : dimulai saat bunyi terdengar disebut tekanan sistolik. Pada fase 1, tekanan sistolik hanya cukup untuk membuka pembuluh darah untuk sementara waktu saja dan menimbulkan ketukan nyaring yang makin lama makin meningkat intensitasnya. •Fase 2 : jika tekanan dalam manset makin diturunkan, aliran yang melewati pembuluh darah meningkat, menimbulkan bunyi mendesir yang merupakan ciri khas dari fase ini•Fase 3 : bunyi tersebut menjadi lebih keras dan lebih nyaring•Fase 4 : bunyi tiba-tiba menjadi redup, lemah dan meniup.•Fase 5 : saat dimana bunyi sama sekali tak terdengar. Saat ini biasanya dianggap sebagai tekanan diastolic.

Page 116: Materi pelatihan kader posyandu 2016

PEMBAGIAN TEKANAN DARAH

1.  Tekanan darah rendah (hipotensi)

2.  Tekanan darah normal 3. Tekanan darah tinggi (hipertensi)

Page 117: Materi pelatihan kader posyandu 2016

Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah

1. Umur2. Jenis Kelamin3. olahraga 4. ras5. obesitas6. riw, obat-obatan

Page 118: Materi pelatihan kader posyandu 2016

TERIMA KASIH