Panduan Pelatihan Kader Posyandu-Unorganized-smaller

153

Transcript of Panduan Pelatihan Kader Posyandu-Unorganized-smaller

DAFTAR lSI

DAFTAR lSI .

PENDAHULUAN 1

I. Pendahuluan.......................................................................................... 1II. Tujuan Pelatihan 3III. Peserta Pelatihan . 3IV. Organisasi Penyelenggaraan Pelatihan 4V. Kurikulum................... 6VI. Kegiatan, Jadwal dan Arus Proses Pelatihan 9VII. Surat Tanda Mengikuti Pelatihan (STMP) 17VIII. Waktu Dan Tempat Pelatihan 19IX. Pembiayaan 19X. Pembinaan Pasea Pelatihan 19XI. Lain-lain 20XII. Penutup 22

BAB I : PERKENALAN DAN KONTRAK BELAJAR 381. Langkah-Iangkah.................................................................................... 392. Tujuan Pelatihan 413. Jadwal Pelatihan 424. Lembar Informasi Kunei (UK) 43

BAB II: TUGAS-TUGAS KADER POSYANDU 441. Langkah-Iangkah........................ 452. Tugas-tugas Kader Posyandu

- Tugas-tugas Kader Posyandu Hari "H-" 47- Tugas-tugas Kader Posyandu Hari "H" 48- Tugas-tugas Kader Posyandu Hari "H+" 50

3. Lembar Informasi Kunei (UK) 51

BAB III: PELAKSANAAN LIMA LANGKAH KEGIATAN 01 POSYANDU 541. Langkah-Iangkah....................................... 552. Lembar Tugas Simulasi 563. Pelaksanaan 5 Langkah Di Hari "H" Posyandu 572. Lembar Informasi Kunci (UK) 58

BAB IV: TEKNIK MENGISI DAN MEMBACA KARTU MENUJU SEHAT (KMS) 601. Langkah-Iangkah.................................................................................... 612. Cara Mengisi KMS

- Cara Menentukan Titik Pada Grafik KMS 64- Aspek Yang Dimonitori Dalam Grafik KMS 65- Cara Membaea Catatan KMS 66- Cara Menentukan Berat Badan Tidak Naik 67

3. Lembar Kasus . 684. Membaea Catatan KMS 695. Lembar Informasi Kunei (UK) 70

I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Selama ini Kader Posyandu lebih sering menjadi pelaksana kegiatan saja, bukan pengelolaPosyandu. Pengelola Posyandu artinya bukan hanya melaksanakan kegiatan Posyandu saja,tetapi juga merencanakan kegiatan dan mengaturnya. Kader Posyandu sebaiknya mampumenjadi pengelola Posyandu, karena merekalah yang paling memahami kondisi kebutuhanmasyarakat di wilayahnya.

Namun sejalan dengan berjalannya waktu, muncul permasalahan yang dapat menghambatjalannya penyelenggaraan Posyandu, sebagai berikut:

1. Dari hasil monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan Posyandu akhir-akhir ini, diketahuibanyak Kader Posyandu yang tidak aktif lagi dan atau sangat kurang jumlahnya karenaberusia lanjut, meninggal dunia dan meninggalkan desa atau kelurahannya untuk bekerjabaik di kota-kota besar di Indonesia maupun bekerja di luar negeri.

2. Pengetahuan, sikap dan keterampilan kader Posyandu kurang, bahkan ada yang belummemahami hal-hal baru berkaitan dengan kegiatan Posyandu.

3. Adanya perkembangan keadaan dan kebijakan-kebijakan baru yang berkaitan denganpengelolaan Posyandu.

Maka menurut temuan di lapangan oleh berbagai pihak terkait, maka perlunya merekrutkader-kader Posyandu yang baru, dan menyelenggarakan pelatihan pelayanan masyarakat diPosyandu bagi kader-kader yang lama sebagai refreshing dan tambahan pengetahuan sertaketerampilan baru bagi perkembangan dan kemajuan kader Posyandu

Untuk itu telah dilakukan revisi terhadap Modul Pelatihan Kader Posyandu yang sudah adasesuai dengan perkembangan keadaan dan kebijakan-kebijakan yang baru yang berkaitandengan pengelolaan Posyandu.

Modul Pelatihan Kader Posyandu yang sudah direvisi ini dimaksudkan untuk meningkatkanpengetahuan dan mengembangkan sikap serta keterampilan kader melakukan pelayananmasyarakat di Posyandu, baik mengenai pelayanan yang sudah dilakukan selama ini maupunpelayanan tentang hal-hal yang baru sesuai perkembangan keadaan dan kebijakan-kebijakanyang baru.

E. RUANG L1NGKUP

Ruang lingkup Pelatihan Kader Posyandu meliputi:1. Materi pelatihan yang difokuskan pada Program Minimum Posyandu, termasuk masalah

gizi masyarakat, khususnya pada ibu hamil, ibu menyusui, Wanita Usia Subur (WUS) bayidan balita.

2. Materi pelatihan yang ditekankan pada upaya peningkatan kinerja para kader dalampengelola Posyandu, meliputi peningkatan pengetahuan, pengembangan sikap danketerampilan dalam mengelola dan melakukan pelayanan kesehatan dasar dalamPosyandu.

II. TUJUAN PELATIHAN

A. TUJUAN UMUM PELATIHAN

Setelah selesai mengikuti Pelatihan Kader Posyandu, diharapkan para Kader Posyandu dapatmengelola dan melaksanakan lima kegiatan di Posyandu.

B. TUJUAN KHUSUS PELATIHAN

Setelah selesai mengikuti Pelatihan Kader Posyandu, diharapkan para Kader Posyandu dapat:1. memahami tugas-tugas Kader Posyandu dalam menangani Posyandu.2. mengerjakan pengisian dan membaca Kartu Menuju Sehat.3. melakukan penyuluhan.4. melakukan pencatatan kegiatan posyandu.5. melakukan penilaian masalah sasaran Posyandu.6. memahami metode dan media diskusi serta sikap pemandu yang baik.7. menggerakkan masyarakat.8. melakukan upaya peningkatan gizi keluarga.9. melaksanakan lima kegiatan di Posyandu.

III. PESERTA PELATIHAN

A. LATAR BELAKANG PESERTA

Peserta Pelatihan Kader Posyandu berasal dari tingkat desa / kelurahan, yang terdiri atas:1. Kader Posyandu lama2. Kader Posyandu yang baru direkrut, dan3. Calon Kader Posyandu.

B. PERSYARATAN PESERTA

1. Aspek Fisik:a. Pria atau wanita berusia antara 18-50 tahun.b. Berbadan sehat jasmani dan rohani.c. Mau bekerja secara sukarela mengelola Posyandu.

2. Aspek Pendidikan:Kader Posyandu, baik yang lama maupun yang baru direkrut ataupun yang masih calon,berpendidikan paling sedikit Sekolah Dasar atau yang sederajat.

3

3. Bendahara.a. Menyusun anggaran biaya dan mengajukan kepada Ketua Penyelenggara untuk diambil

keputusan.b. Menyelesaikan urusan pengajuan anggaran pembiayaan yang telah diputuskan.c. Menyusun pertanggungjawaban penggunaan anggaran biaya pelatihan.

4. Seksi Umuma. Membantu Sekretaris melaksanakan tugasnya.b. Mempersiapkan dan menyampaikan surat pemanggilan calon peserta pelatihan aan

surat-surat lainnya.c. Melaksanakan pengetikan dan penggandaan materi serta penyampaiannya kepada

peserta.d. Menyelesaikan urusan surat-surat perjalanan bagi peserta pelatihan.e. Menyiapkan akomodasi (tempat pelatihan / ruang sidang / kelas dan ruang diskusi /

kerja kelompok (serta asrama bila peserta diasramakan), konsumsi dan transportasi.f. Mengatur ruang sidang / kelas, ruang diskusi / kerja kelompok beserta peralatan-

peralatan perangkat kerasnya guna kelancaran proses pembelajaran.g. Memprogramkan acara selingan (olah raga dan rekreasi pada waktu-waktu tertentu).

5. Seksi Pelatihana. Mempersiapkan jadwal pelatihan.b. Mempersiapkan materi, makalah, bahan dan media belajar.c. Mempersiapkan pelatih / fasilitator.d. Mempersiapkan lokasi praktek lapangan (apabila dijadwalkan) dan semua persyaratan

yang dibutuhkan.e. Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan praktek lapangan (apabila dijadwalkan).f. Mengkoordinir para pelatih / fasilitator, sehingga jelas, lugas akan kewenangan masing-

masing pelatih / fasilitator.

6. Seksi Pemantauan dan Penilaiana. Mempersiapkan format-format pemantauan dan penilaian / evaluasi belajar, reaksi

dan penyelenggaraan pelatihan.b. Menyelenggarakan pemantauan seluruh kegiatan pelatihan.c. Menyelenggarakan penilaian / evaluasi belajar dan penilaian / evaluasi reaksi untuk

Setiap bahasan, serta penilaian / evaluasi penyelenggaraan pada akhir pelatihan.d. Menganalisis informasi hasil pemantauan dan penilaian, dan memberikan umpan balik

kepada yang berkepentingan.

B. TIM PELATIH I FASILITATOR

Pelatih / Fasilitator terdiri atas Anggota Tim Penggerak PKK Kabupaten / Kota dan PegawaiDinas terkait Pemda Kabupaten / Kota.

Tugas dan tanggung-jawab Pelatih / Fasilitator adalah:1. Menata acara belajar, menyiapkan materi, dan penyajian materi sesuai dengan bidangnya.2. Menata situasi proses belajar dengan mengupayakan terjadinya interaksi proses belajar

mengajar.3. Mengarahkan acara belajar dan menilai bahan belajar sesuai dengan rencana pelatihan.4. Mengadakan bimbingan pada diskusi / kerja kelompok (dan peninjauan lapangan, bila

dijadwalkan );5. Merumuskan kegiatan-kegiatan dan hasil-hasil kegiatan peserta.6. Mengadakan evaluasi terhadap peserta dan proses pelatihan.

5

NO POKOK BAHASAN SILABI WAKTU(@ 45 MENIT.I JP)

1 2 3 4

6.1 Pengertian Sistem Informasi

6Pencatatan Kegiatan Posyandu (SIP)

135 MenitPosyandu 6.2 Macam-macam Format SIP

6.3 Cara Mengisi Format SIP

7.1 Pengertian Masalah7.2 Penilaian Masalah

Penilaian Masalah7.3 Waktu Penilaian Masalah

7Sasaran Posyandu

7.4 Tiga Jenis Kegiatan 45 Menit7.5 Pemberian Rujukan7.6 Kriteria sasaran yang perlu

dirujuk

8.1 Perlunya penggerakkanmasyarakat

8.2 Cara Penggerakkan masya-rakat

Penggerakkan8.3 Kunjungan rumah

8 Masyarakat dan- Pengertian dan Tujuan

90 MenitKunjungan rumah

Kunjungan Rumah - Sasaran kunjungan rumah- Langkah-Iangkahkunjungan Rumah- Hambatan dan saran-saranuntuk kader

9.1 Pengertian zat gizi seimbang9.2 Tiga kelompok utama dalam

Gizi seimbang.9.3 Masalah gizi

9Upaya Meningkatkan 9.4 Cara menyusun menu gizi

90 MenitGizi Keluarga seimbang

9.5 Hal-hal yang menghambatusaha peningkatan gizi

9.6 Cara menghadapi faktor-faktor penghambat

Evaluasi Pelatihan dan10.1 Evaluasi pelatihan

10 Rencana Tindak Lanjut10.2 Rencana tindak lanjut 90 Menit

pelatihan

Pembukaan dan - Pembukaan90 Menit

Penutupan - Penutupan

Jumlah Jam Pelajaran 1.125 Menit(25 Jam Pelajaran)

7

••••

'..

VI. KEGIATAN, JADWAL DAN ARUS PROSES PELATIHAN

A. KEGIATAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN

Penyelenggaraan Pelatihan Kader Posyandu meliputi tahapan persiapan, pelaksanaan sertapemantauan, penilaian dan pelaporan.

1. Persiapan Pelatihan

a. Paling sedikit dua minggu sebelum penyelenggaraan pelatihan, Panitia penyelenggarasudah harus menyiapkan hal-hal sebagai berikut:

1) Penggandaan makalah dan bahan-bahan lainnya.2) Menghubungi dan memanggil peserta pelatihan.3) Menghubungi dan memberitahukan pelatih / fasilitator.4) Pengiriman jadwal dan paket pelatihan kepada pelatih. dan meminta bahan-bahan

yang perlu digandakan.5) Menyiapkan tempat pelatihan, akomodasi, perlengkapan dan alat-alat yang

diperlukan.6) Memberitahukan pihak-pihak yang berwenang dan yang terkait dengan

penyelenggaraan pelatihan.7) Menyelesaikan izin pelatihan kader yang diperlukan.

b. Selama seminggu sebelum pelaksanaan pelatihan, dilakukan kegiatan danpembahasan dengan segenap anggota Panitia Penyelenggara dan Tim Pelatih /Fasilitator, meliputi:

1) Peninjauan persiapan pelatihan dan melakukan perubahan dan penyempurnaanapabila diperlukan.

2) Persia pan bahan dan alat / media yang diperlukan.3) Pengecekan kesiapan bahan dan alat / media yang diperlukan.

2. Pelaksanaan Pelatihan

a. Kegiatan pelatihan teori dan praktek dalam kelas dilaksanakan sesuai dengan jadwalyang sudah disusun. Namun dapat disesuaikan dengan keadaan. Keberhasilankegiatan ini banyak ditentukan oleh penyediaan bahan-bahan, kesiapan pelatih /fasilitator dan peserta pada waktu yang tepat.

b. Sehari sebelum pelatihan dimulai, diadakan pendaftaraan calon peserta pelatihan.Pada saat pendaftaran, calon peserta pelatihan diminta mengisi formulir, biodata,dan menyerahkan pasfoto 4 x 6 berwarna sebanyak 3 lembar.

c. Hari-hari selanjutnya diselenggarakan pelatihan mencakup upacara pembukaan, binasuasana, penyajian materi-materi pelatihan, evaluasi, rencana tindak lanjut danpembukaan pelatihan serta upacara penutupan.

3. Pemantauan, Penilaian, dan Pelaporan.a. Pemantauan

Panitia penyelenggara harus melaksanakan pemantauan terus-menerus terhadapseluruh proses pelatihan. Apabila ada permasalahan harus dicari jalan pemecahannyaseawal mungkin.

9

D. Analisis Hasil Evaluasi Penyelenggaraan PelatihanE. Hasil-hasil yang Dicapai Lainnya

IV. Permasalahan

V. Kesimpulan dan Saran

VI. Penutup

Lampiran-Iampiran, terdiri atas:1. SK Penyelenggaraan2. Sambutan Pembukaan dan Penutupan3. Daftar Peserta4. Hasil Evaluasi Belajar5. Hasil Evaluasi Reaksi6. Hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan7. Hasil Kegiatan Penyelenggaraan Pelatihan Lainnya, kalau ada8. Rencana Tindak Lanjut Pelatihan yang disusun Peserta9. Contoh Surat Tanda Mengikuti Pelatihan (STMP) yang diberikan kepada peserta10. Bagan Arus Proses Pelatihan dan Alokasi Waktu11. Jadwal Pelatihan12. Foto-foto Kegiatan Pelatihan

11

••

A. PENJADWALAN PELAKSANAAN PELATIHAN

Penjadwalan pelaksanaan pelatihan meliputi pengaturan waktu pelatihan, arus prosespembelajaran dan jadwal pelajaran, sebagai berikut.:

1. Pengaturan Waktu

a. Contoh Pengaturan jam penyajian materi setiap harinya adalah sebagai berikut:

HARI-HARINo KECUALI HARI KEGIATAN HARI JUM'AT

JUMAT

08.30 - 09.00 Registrasi Peserta 08.30 - 09.00

1 09.00 - 09.45 Kegiatan pelatihan 1 09.00 - 09.45

2 09.45 - 10.30 sda. 2 09.45 - 10.30

10.30 - 10.45 Istirahat minum teh / snack 10.30 - 10.45

3 10.45-11.30 Kegiatan pelatihan 3 10.45-11.30

4 11.30 -12.15 Kegiatan pelatihan11.30 -13.15

12.15 - 13.15 Ishoma

5 13.15-14.00 Keg. Pelatihan 4 13.15-14.00

6 14.00 - 14.45 Keg. Pelatihan 5 14.00 - 14.45

7 14.45 - 15.30 Kegiatan pelatihan 6 14.45 - 15.30

15.30 - 15.45 Istirahat, minum teh / snack 15.30 -: 15.45

8 15.45 - 16.30 Kegiatan pelatihan 7 15.45 - 16.30

2. Arus Proses Pembelajaran dan Alokasi Waktu

Arus proses pembelajaran menggambarkan alur jalannya kegiatan pelatihan mulai dariupacara pembukaan pefatihan, dinamika kelompok, penyajian-penyajian materi,penyusunan rencana tindak. lanjut pelatihan, pembulatan dan evaluasi belajar, sampaidengan upacara penutupan pelatihan. Alur proses pelatihan digambarkan dalam baganarus di halaman berikut.

13

.•...Contoh Jadwal penyajian materi pelatihan bagi peserta yang diasramakan:

"",....~

JAM PELATIHAN HARI.••.,i ••~:

Minggu Senin Selasa Rabu \.Kamis

06.00 - 06.30 SKJ SKJ SKJ PKTA

,06.30 - 08.00 POMP POMP POMP PKTA

08.00 - 08.45 PP & PPP / PB 4 PB 9 PKTAPUPB08.45 - 09.30 UPB PB 5 PB 9 PKTA

09.30 - 10.15 PB 1 PB 5 PB10

10.15-10.30 IMT IMT IMT

10.30 -11.15 PB 1 PB 6 PB 10

11.15 -12.00 PB 2 PB 6 PB 10

.. 12.00 -12.45 PB 2 PB 7 PB 11

",' 12.45 - 14.00 IMS IMS IMS"

14.00 -14.45 PPPA PB 3 PB 7 PB 11 \..14.45 ,...15.30 PPPA PB 3 PB 8 PUPT

~.:::'-/,.'".

15.30 - 16.00 PPPA IMT IMT IMT

16.00 - 16.45 PPPA PB4 PB 8 UPT

16.45 - 19.30 PKTA"

••.~

PPPSKJPOMPPUPBUPB

Keterangan:PPA = Pendaftaran Peserta

(dan pengaturan akomodasi)= Penjelasan-penjelasan Panitia= Senam Kesegaran Jasmani= Persiapan Oiri & Makan Pagi= Persiapan Upacara Pembukaan= Upacara Pembukaan

PB 1 -11

IMTIMSIMMPUPTUPTPKTA

= Penyajian-penyajian PB 1sampai dengan PB 9 '

= Istirahat Minum Teh / Snack= Istirahat Makan Siang= Istirahat Makan Malam= Persiapan Upacara Penutupan= Upacara Penutupan= Peserta Kembali ke TempatAsal

Oi dalani Penyelenggaraan pelatihan, jadwal tersebut di atas dipindahkan ke dalam format dibawah ini:

15

--_.~"----

VII. SURAT TANDA MENGIKUTI PELATIHAN (STMP)

A. PEMBERIAN SURAT TANDA MENGIKUTI PELATIHAN (STMP)

Kepada peserta yang mengikuti kegiatan Pelatihan Kader Posyandu hingga selesai, akandiberikan SuratTanda Mengikuti Pelatihan (STMP).

B. PENANDATANGAN STMP1. Halaman Depan

Halaman depan / halaman pertama STMP ditandatangani oleh Ketua TP-PKK setempat,bersama instansi penyelenggara.

2. Halaman BelakangHalaman belakang / halaman kedua, yang berisi Daftar Mata Pelatihan / Pokok Bahasandan alokasi jam pelatihan, tidak perlu ditanda tangani, dengan eatatan apabila halamandepan dan belakang hanya terdiri atas 1 lembar kertas.

C. KETENTUAN STMP

1. Jenis dan Warna KertasUntuk meneetak STMP digunakan kertas tebal "buffalo" atau sejenisnya berwarna putih.

2. Ukuran STMPPanjang : 32 em.Lebar : 23 em.

3. Format STMP: tanpa garis tepi (palos).

4. Lambang TP-PKK dan Instansi Penyelenggara:a. Ukuran Lambang.

Lebar : 2,3 em.Tinggi : 2,3 em.

b. Warna Lambang: sesuai ketentuan yang beriaku.

17

VIII. WAKTU DAN TEMPAT PELATIHAN

A. WAKTU PELATIHAN

Lama Pelatihan Kader Posyandu selama 3 hari efektif, dengan jumlah jam = 25 jam pelatihan(1 jam pelatihan = 45 menit). Dalam jumlah ini termasuk 90 menit untuk Upacara Pembukaandan Penutupan. Penjelasan-penjelasan Panitia supaya diusahakan sebelum pembukaan ataupada waktu-waktu luang, sehingga tidak menyita waktu 25 jam pelatihan tersebut.

B. TEMPAT PELATIHAN

Pelatihan Kader Posyandu agar diupayakan diselenggarakan di wilayah kecamatan di tempatyang layak misalnya di sekolah, kantor kecamatan, Puskesmas atau di tempat lain biladipandang perlu.

IX. PEMBIAYAAN

Sumber biaya Pelatihan Kader Posyandu dapat berasal dari APBN dan atau APBD Provinsidan atau APBD Kabupaten / Kota, dan atau bantuan dari Lembaga Donor, baik dari dalammaupun luar negeri yang tidak mengikat.

X. PEMBINAAN PASCA PELATIHAN

Setelah Pelatihan Kader Posyandu berakhir, diperlukan usaha-usaha tindak lanjut, berupapendayagunaan kader yang telah dilatih dan pembinaannya, sebagai berikut:

A. PENDAYAGUNAAN

Kader yang telah dilatih agar didayagunakan sesegera mung kin secara penuh dan merata,serta melibatkan berbagai pihak yang terkait dengan kegiatan Posyandu baik vertikal maupunhorizontal. Mereka agar segera dilibatkan dalam kegiatan secara terkoordinasi dan terintegrasi.

B. PEMBINAAN

Pembinaan pasca Pelatihan Kader Posyandu perlu dilakukan secara terus-menerus, sampaidicapai suatu kondisi di mana para Kader Posyandu sudah benar-benar dapat melaksanakanpengelolaan dan pelayanan masyarakat dalam Posyandu sesuai dengan yang sudah ditetapkandan mekanisme kegiatannya terkoordinasi dan terintegrasi.

Pembinaan pasca pelatihan ini dapat dilakukan dengan cara:1. Pertemuan berkala TP-PKK Desa / Kelurahan dengan Kelompok-kelompok PKK termasuk

Kader-kader Dasawisma dan Kader-kader Posyandu di desa / kelurahannya serta pihak-pihak lain yang terkait, membahas permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakankegiatan Posyandu dan mencari jalan untuk mengatasinya.

'{. 'I

19,'•..'.1

2. Evaluasi Reaksi

Evaluasi ini dilakukan peserta:

a. Terhadap Penyajian Fasilitator untuk setiap mata pelatihan evaluasi ini dilakukanpada akhir setiap penyajian Pokok Bahasan.

b. Terhadap Penyelenggaraan PelatihanAdalah evaluasi yang dilakukan untuk mengukur tingkat kepuasan peserta (apa yangdipikirkan dan dirasakan) atas seluruh proses penyelenggaraan Pelatihan KaderPosyandu setiap pelatihan, meliputi bahan belajar, pelatih / fasilitator, metodologi danisi pelatihan, serta sarana dan prasarana yang digunakan.

Evaluasi ini dilakukan pada akhir pelatihan,. merupakan bagian dari Pokok Bahasanterakhir dari setiap pelatihan: Pembukaan dan Evaluasi Pelatihan, menggunakan formatevaluasi yang ada pada mata pelatihan tersebut.

Format Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Kader Posyandu ada pada PokokBahasan 10: Evaluasi Pelatihan dan Rencana Tindak Lanjut.

c. PERTIMBANGAN DALAM PENGELOMPOKAN PESERTA

Kegiatan-kegiatan dalam proses pembelajaran Pelatihan Kader Posyandu agar selaludiupayakan dalam bentuk kerjasama tim, sehingga pengelompokan peserta pelatihan dalamproses pembelajaran baik dalam diskusi dan kerja kelompok maupun bermain peran serasidan seimbang. Yakni perlu mempertimbangkan keseimbangan tingkat pengetahuan,kemampuan dan pengalaman peserta antara satu kelompok dengan kelompok yang lain.

Demikian pula perlu mempertimbangkan waktu yang tersedia, apabila waktu tersedia cukupbanyak, dapat membagi peserta ke dalam jumlah kelompok yang lebih banyak, sehinggajumlah anggota dalam masing-masing kelompok semakin kecil / sedikit. Ini berarti lebih banyakpeserta dapat berpartisipasi dalam diskusi atau kerja kelompok.

Jumlah ideal dalam pembagian kelompok untuk diskusi/ kerja kelompok antara 3-6 orang.

D. RAPAT TIM PELATIH I FASILITATOR DAN PANITIA PENYELENGGARA

Secara berkala, setiap hari setelah selesai pelatihan atau sewaktu-waktu sesuai kebutuhan,selalu diadakan rapat-rapat, seperti:1. Rapat Tim Pelatih / Fasilitator, yang dipimpin oleh Koordinator Fasilitator, dan atau.2. Rapat Tim Fasilitator dengan Panitia Penyelenggara, yang dipimpin oleh Koordinator Tim

Fasilitator atau Ketua Panitia Penyelenggara.

Rapat-rapat tersebut dilakukan untuk:1. membahas proses pelatihan yang sudah berlangsung, meliputi pencapaian hasil dan

permasalahan yang dihadapi serta umpan balik dari peserta pada hari itu;.2. mencari jalan pemecahan masalah yang dihadapi dan upaya-upaya memenuhi keinginan

peserta yang disampaikan melalui umpan balik di pagi hari berikutnya;.3. membahas proses pelatihan untuk jam / hari berikutnya, dengan mempertimbangkan hasil

monitoring dan evaluasi untuk meningkatkan mutu penyajian materi dan pelayanan kepadapeserta.

21

.,

TATATERTIB

1. TATA TERTIS ADMINISTRASI

Lampiran 1

a. Setibanya di tempat pelatihan, para peserta melapor kepada Sekretariat PanitiaPenyelenggara, dengan menyerahkan surat-surat yang diperlukan dan persyaratanyang diminta serta mengisi biodata yang disediakan Panitia.

b. Para peserta memilih pengurus kelas, dalam sesi Kontrak Belajar, sebagai penghubungdengan panitia penyelenggara atau pelatih/fasilitator.

C. Setiap pembagian diktat dan lain-lain, para peserta diminta menandatangani tandaterima yang disediakan.

2. TATA TERTIS PELATIHAN

a. Para peserta harus sudah siap di ruang kelas, lima menit sebelum penyajian materidimulai.

b. Setiap ada kegiatan baik di dalam maupun di luar kelas, para peserta harus memakaitanda peserta.

C. Para peserta diwajibkan mengikuti seluruh kegiatan yang telah diprogramkan. Setiapmeninggalkan tempat pelatihan, dengan terlebih dahulu mendapat ijin dari PenanggungJawab Pelatihan pada saat itu.

d. Para peserta diwajibkan mengisi daftar hadir yang telah disediakan setiap sesi.

e. Bagi para peserta yang tidak mengikuti pendidikan dan pelatihan 2 (dua) hari berturut-turut, yang bersangkutan dinyatakan gugur sebagai peserta pendidikan dandikembalikan kepada instansi asal.

f. Peserta diwajibkan menempati meja / kursi yang telah ditetapkan oleh penyelenggara,sesuai perubahan penataan setiap saat diperlukan.

g. Selama penyajian materi berlangsung, peserta tidak diperkenankan menerima tamu.

3. KESEHATAN

Obat-obatan untuk sakit ringan disediakan penyelenggara. Apabila peserta memerlukanpertolongan dokter dan perawatan rumah sakit, biaya pemeriksaan dan obat-obatan sertaperawatan rumah sakit menjadi tanggungan peserta sendiri atau instansi pengirim.

23

MONITORING PERSIAPAN PELATIHAN KADER POSYANDU

Monitoring Minggu Ke Tanggal Lokasi:

Tingkat Penyelesaian

No Aspek Yang Oi Monitor0% 25% 50% 75% 100 %

1 Perencanaan Kegiatan

2 Menghubungi pihak-pihakyang berwenang

Menyiapkan SK3 Penyelenggaraan, termasuk

lampiran Jadwal Pelatihan

4 Penyiapan tempat pelatihan

5 Penyiapan bahan pelatihan

6 Penyiapan alat &perlengkapan

7 Pengiriman persyaratanpeserta

Pengecekan ketepatan8 peserta dengan persyaratan

yang diharuskan

9Penyiapan Surat PanggilanPeserta

10 Pengiriman Surat Panggilan

11 Menghubungi Pelatih /Fasilitator

12 Rapat-rapat Panitia

13 Rapat-rapat Panitia denganTim Pelatih / Fasilitator

14 Pengecekan persia pan akhirpelatihan

25

MONITORING PROSES PEMBELAJARAN PELATIHAN KADER POSYANDUTERHADAP: <PELATIH I FASILITATOR>

Monitoring Minggu Ke Tanggal Lokasi:

Tingkat Penyelesaian

No Aspek Yang Di Monitor KeteranganKS K C B BS

1 Kerajinan

2 Kedisiplinan

3 Sikap I etika

4 Cara menggunakan metode

5 Cara menggunakan media

6 Hubungan sesamaFasilitator

7 Hubungan dengan Peserta

8 Hubungan dengan Panitia

Pemonitor:

Keterangan:1. lsi dengan tanda cek ( .J )2. KS = Kurang Sekali

K = KurangC = CukupB = BaikBS = Baik Sekali

27

Pemeriksaan bahan-bahan pelatihan, mediabelajar yang perlu difotokopi pada modulpelatihan, dan alat-alat yang disiapkan panitia.

TAHAPPELAKSANAAN

Peran Pelatih Utama

Pelatihan Partisipatif akan berjalan baik jika dilakukan dengan kerjasama tim. Pelatih utamamemiliki peran memimpin proses belajar pada setiap Pokok Bahasan (PB) dengan langkah-langkah sebagai berikut:

• Sesaat sebelum dimulai, pelatih utama mengumpulkan semua media belajar dan bahanyang akan diperlukan selama memandu Pokok Bahasan yang bersangkutan

• Menyampaikan Judul, Tujuan dan Waktu yang di perlukan pada setiap Pokok Bahasan(PB) dengan mengacu pada modul pelatihan.

• Memandu kegiatan belajar mengikuti langkah-Iangkah pada setiap Pokok Bahasan (PB)sesuai dengan Modul Pelatihan.

29

Gambar A Gambar B

Gambar A: Pada diskusi pleno atau curah pendapat, pelatih utama sebaiknya mencatatpendapat peserta pelatihan di atas kertas besar (plano) selama memandu Pokok Bahasan.Catatlah pendapat yang telah disepakati oleh forum. Jika pelatih utama mengalami kesulitandalam menuliskan pendapat, dapat meminta bantuan pelatih pendamping sebagai pencatat.

Gambar B: Pada akhir setiap Pokok Bahasan, Pelatih utama menyampaikan masukan denganmengacu pada Lembar Informasi Kunci (UK) hanya pada hal-hal yang belum dibahas ataubelum disampaikan pada langkah-Iangkah sebelumnya.

MEMANDU DISKUSI PLENO ATAU CURAH PENDAPAT

Gambar A Gambar B

Gambar A: Pelatih utama menggugah agar seluruh peserta pelatihan aktif berbicara danmengemukakan pendapat pada diskusi pleno. Jika banyak sukarelawati untuk permainan,minta peserta yang diam untuk bermain. Dalam diskusi kelompok, untuk menyajikan hasilnya,pilih seorang peserta pelatihan yang belum mendapat kesempatan untuk maju menyajikannya.

Gambar B: Pelatih pendamping duduk dengan peserta dan membantu pelatih utama jikadiperlukan. Dalam permainan, tim pelatih berbaur dengan peserta lain supaya mengembangkankeakraban.

31

B. TEKNIK MEMANDU

MEMANDU LANGKAH-LANGKAH UMUM

Semua Pokok Bahasan (PB) memiliki langkah-Iangkah umum pelaksanaan kegiatan belajar.Dalam memandu langkah-Iangkah pembahasan setiap Pokok Bahasan (PB), beberapa kegiatanpenting yang perlu dilakukan pelatih untuk memperlanear proses pelatihan, yaitu:

TUGAS KELOMPOK

• Setiap kali ada tugas kelompok, tuliskan tugas-tugas tersebut di atas papan tulis ataukertas besar (plano). Tuliskan dengan huruf besar supaya terbaea dari jauh. Berikanpenjelasan seperlunya agar tugas kelompok dapat dipahami oleh peserta pelatihan.

• Bagilah peserta pelatihan dalam kelompok keeil seeara aeak, agar peserta pelatihan bisaberbaur. Misalnya dengan meminta peserta untuk menghitung diri (yaitu, kalau ingin 4kelompok, masing-masing peserta akan menghitung "1","2","3","4", "1","2" ,"3","4" ,seearaberurutan sampai semua punya nomor) dan kelompok dibuat berdasarkan nomor pesertamasing-masing. Nomor 1 menjadi kelompok I, nomor 2 menjadi kelompok II, danseterusnya.

• Gambar kiri: ada banyak media berupakartu / gambar / tabel / bagan yang dipakai untuk membantu diskusi kelompokselama pelatihan ini. Para pelatih utamadan pendamping perlu selalu memeriksauntuk memastikan peserta pelatihanmengerti isi media / gambar dan earamenggunakanya sebelum merekamemulai kegiatan diskusi kelompok

33

Tak apa-apa kitaberbeda pendapattapi kita harus carijalan keluar yangterbaik .....

Mengenai itu. saya kurang tahu.Sebaiknya kita tanya kepadaBidan .....

..•

Bersikap sederajat dan akrab: Hubungan dengan kader sebaikya dilakukan dengan carainformal, akrab, dan santai, sehingga suasana kesederajatan bisa tercipta. Peserta akan dapatbelajar lebih banyak kalau mereka merasa akrab dengan Tim Pelatih. Sebaiknya kitamenghindari adanya "jarak" atau "perbedaan" antara Tim Pelatih dan kader Posyandu. Misalnya,Tim Pelatih bisa mencoba memakai baju yang sama dengan kader Posyandu dan melepaskanbaju seragam yang terlalu formal.

Tidak menggurui: Proses belajar berlangsung sama dengan orang dewasa. Orang dewasamemiliki pengalaman dan pendirian, karena itu pelatihan tidak akan berhasil apabila pelatihbersikap sebagai guru yang serba tahu. Sebaiknya kita belajar dengan saling berbagipengalaman, agar diperoleh satu pemahaman yang kaya.

Tidak memihak, menilai, dan mengkritik: Mungkin dalam pelatihan, perbedaan pendapatbisa muncul diantara peserta. Pelatih tidak boleh menilai dan mengkritik semua pendapat,juga tidak boleh bersikap memihak. Secara netral pelatih harus berusaha memandu komunikasiantara pihak-pihak yang berbeda pendapat untuk mencari kesepakatan dan jalan keluarnya.

Tidak ada pendapatyang disalahkankarena merupakanpengalamanmasing-masing

37

Bersikap terbuka: Pelatih jangan segan untukberterus terang kalau merasa kurangmengetahui sesuatu. Dari contoh ini, kaderbisa mempelajari bahwa mereka juga bisamemiliki sikap terbuka dengan ibu-ibu di desa.

Bersikap positif: Seorang pelatih sebaikyaselalu membangun suasana yang positif.Pelatihan seperlunya mendorong kadermencari potensi diri sendiri. Janganmemperdebatkan masalah untuk mencarikesalahan seseorang, tetapi diskusikan jalankeluarnya.

LANGKAH LANGKAH

Pengantar (3 men it)

1. Pelatih menjelaskan dan menuliskan judul, tujuan dan waktu yang diperlukan untukmelaksanakan pokok bahasan 1 di atas papan tulis.

2. Pelatih mengajak Panitia dan Pelatih lainnya untuk ikut terlibat dalam proses perkenalanini.

Perkenalan (32 men it)

3. Pelatih meminta semua peserta, panita dan pelatih lainnya untuk berdiri membentuklingkaran dan melaksanakan proses perkenalan

4. Pelatih menugaskan peserta untuk mengingat semua nama peserta lainnya karena setelahperkenalan, akan diadakan permainan untuk mengingat nama peserta lain.

5. Semua peserta memperkenalkan diri dengan eara sebagai berikut:" Nama saya , tugas saya di Posyandu adalah melaksanakan " (Pesertamenyebutkan satu tugasnya di Posyandu, misalnya: Pendaftaran, menimbang bayi / balita,meneatat / mengisi KMS, memberi penyuluhan, dsb. Sedangkan panitia dan pelatihmenyebutkan pekerjaan di lembaganya masing-masing).

6. Pelatih melempar bola kertas (kertas yang diremas berbentuk bola) kepada seseorangyang harus menangkap bola tersebut, sambil menyebutkan nama peserta tersebut dantugas yang biasanya dilakukannya di Posyandu.

7. Demikian seterusnya sampai semua pesera mendapatkan lemparan bola.8. Apabila terdapat peserta yang tidak bisa menyebutkan nama dan tugas peserta lain dengan

benar, maka peserta itu mendapat hukuman sesuai kesepakatan bersama.9. Apabila terdapat peserta yang tidak bisa menyebutkan nama dan tugas peserta lain dengan

benar, maka peserta itu mendapat hukuman sesuai dengan kesepakatan bersama.10. Pelatih kemudian menjelaskan manfaat permainan perkenalan ini dengan mengaeu pada

Lembar Informasi Kunei (UK)

Ungkapan Harapan Peserta (30 men it)

11. Pelatih memberikan kartu metaplan kepada masing-masing peserta dan meminta merekamenuliskan harapannya mengikuti pelatihan ini yang berhubungan dengan tugas-tugasmereka di Posyandu.

12. Apabila perlu, pelatih bisa memberikan beberapa eontoh harapan, antara lain:• Saya ingin mengetahui lebih banyak mengenai materi tentang gizi.• Saya ingin terampil mengisi KMS.• Saya ingin sedikit eeramah tapi lebih banyak praktek.• Saya ingin berbagi pengalaman dengan peserta lain.

13. Peserta menuliskan harapannya diatas kartu (1 kartu hanya untuk 1 harapan, ditulis denganhuruf eetak dan ukuran besar agar bisa dibaea dari jarak yang agak jauh)

14. Pelatih menempelkan semua kartu harapan peserta diatas kertas dinding.15. Pelatih membaeakan dan menyimpulkan garis besar harapan peserta dalam mengikuti

pelatihan.

Pembahasan Jadwal Pelatihan (15 menit)

16. Pelatih membaeakan dan menjelaskan tujuan pelatihan (LB.1.1.) serta jadwal pelatihan(LB.1.2.) yang telah dipersiapkan sebelumnya diatas kertas dinding (plano).

17. Pelatih mengemukakan pertanyaan sebagai berikut:

39

TUJUAN PELATIHAN

Meningkatkan Keterampilan Peserta pelatihansebagai Pengelola Posyandu BerdasarkanKebutuhan Sasaran.

Meningkatkan Keterampilan Peserta PelatihanDalam Berkomunikasi Dengan Masyarakat

Meningkatkan Keterampilan Peserta pelatihanMenggunakan Metode dan Media Diskusi yangPartisipatif

41

LEMBAR INFORMASI KUNCI (UK)

A. MANFAAT PERKENALAN

• Dengan adanya perkenalan antara peserta, pelatih dan panitia, akan menumbuhkansuasana kekraban, kompak dan saling menghargai, yang dapat menunjangkeberhasilan proses pelatihan.

• Dalam perkenalan, dilaksanakan permainan "mengingat nama peserta lain (permainanmelempar bola)" untuk menghilangkan suasana pelatihan yang formal dan kaku,sehingga menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.

• Pelatihan ini dilaksanakan dengan cara-cara partisipatif, sehingga perlu diciptakansuasana santai tapi serius agar peserta tidak merasa segan untuk terlibat dalam prosesbelajar selama pelatihan.

B. MANFAAT MENGUNGKAPKAN HARAPAN PESERTA

• Dengan mengungkapkan harapan-harapan, peserta bisa menilai hal-hal apa saja yangbisa atau tidak bisa tercapai dalam pelatihan ini.

• Sebuah pelatihan tidak mungkin memenuhi semua harapan peserta, karena itu kaderperlu belajar terus menerus meskipun telah mengikuti pelatihan ini.

C. MANFAAT PEMBAHASAN TUJUAN DAN JADWAL PELATIHAN

Dengan membahas tujuan pelatihan, peserta bisa memahami apa yang perlu dicapai bersama-sama dalam pelatihan ini. Selain itu, peserta juga bisa menyumbangkan pengalamannyasehingga tujuan pelatihan dapat tercapai.Sedangkan dengan membahas jadwal pelatihan, peserta bisa memahami seluruh prosespelatihan. Selain itu peserta juga bisa menyepakati jadwal pelatihan (kesepakatan jam mulaiselesainya kegiatan pelatihan setiap hari).

D. MANFAAT PEMBENTUKAN PENGURUS KELAS

• Dengan adanya pengurus kelas, proses pelatihan diharapkan akan berjalan lebih lancar.Selain itu, peserta dapat berperan aktif untuk mencapai tujuan pelatihan.

• Tugas-tugas pengurus kelas yaitu:

Ketua kelas, bertugas untuk menjaga ketertiban dan kelancaran proses di kelas,bertanggung jawab mengenai absensi dan pembagian tugas pengurus kelas.Sekretaris, bertugas untuk membantu ketua kelas dalam hal pengisian absensipeserta setiap harinya.Penjaga waktu, bertugas untuk memantau penggunaan waktu, apakah sesuaidengan jadwal yang disepakati. Kalau perlu, petugas penjaga waktu dapatmengingatkan pelatihan dan peserta apabila penggunaan waktu telah melebihijadwal atau tidak disiplin.

43

LANGKAH - LANGKAH

Pengantar (5 menit)

1. Pelatih menjelaskan dan menuliskan judul, tujuan dan waktu yang diperlukan untukmembahas pokok Bahasan -2 di atas papan tulis atau kertas dinding.

2. Pelatih menjelaskan apa yang disebut dengan kegiatan sebelum hari buka Posyandu( H - ) pada hari buka Posyandu ( H ) dan sesudah hari buka Posyandu ( H +), denganmengacu pada lembar Informasi Kunci (L1K).

Diskusi Kelompok ( 30 menit )

3. Pelatih membagi menjadi peserta 4-5 kelompok.4. Pelatih membagikan media kartu bergambar (LB.2), kertas dinding, dan selotip, kepada

masing-masing kelompok.5. Pelatih menjelaskan tugas kelompok, yaitu:

TUGAS KELOMPOK :

• Perhatikan dan pelajari setiap kartu bertuliskan tugas-tugas kader• Susunlah kartu-kartu tersebut dalam 3 kelompok kartu, yaitu: kartu-kartu tugas

kader sebelum hari buka Posyandu (H - ), pada hari buka Posyandu (H), dansesudah hari buka Posyandu (H +).

• Tempelkan ke-3 kelompok kartu tersebut di atas kertas dinding• Apabila perlu, tambahkan tugas-tugas kader Posyandu yang masih kurang

dengan menuliskan di atas kartu kosong.

6. Kelompok melaksanakan tugas mereka selama 25 menit

Pleno ( 30 Menit )

7. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kelompoknya.8. Pelatih kemudian mengajak peserta untuk membandingkan hasil semua kelompok dan

menyusun pengelompokkan tugas kader pada H -, H dan H + yang disepakati bersama.9. Pelatih memberikan masukan dengan mengacu pada Lembar Informasi Kunci (L1K)10. Pelatih meminta masing-masing untuk memilih dua kartu sebagai berikut:11. Masing-masing peserta menyampaikan alasannya memilih kartu yang menurut

pendapatnya merupakan tugas yang paling mudah atau sulit.12. Pelatih mengajak peserta mendiskusikan cara mengatasi kesulitan / masalah sesuai dengan

pengalaman di lapangan.

Penjelasan (20 Menit)

13. Pelatih menyampaikan bahwa tugas-tugas kader menyelenggarakan Posyandu dibagidalam 2 kegiatan, yaitu: kegiatan Pelayanan Minimal Posyandu dan kegiatan Pilihan diPosyandu.

14. Pelatih memberikan penjelasan tentang kedua kegiatan ini dengan mengacu pada LembarInformasi Kunci (L1K).

45

TUGAS-TUGAS KADER POSYANDUHari " H - "

Menyiapkan sarana kegiatan di PosyanduMenerima masukan catatan keberadaanibu hamil, kelahiran. kematian bayi dankematian ibu melahirkan, nifas darikelompok dasawisma

Menghubungi Pokja Posyandu Menyiapkan PMT

Pendekatan tokoh masyarakat formal maupuninformal

Mengundang orang tua balita untuk datang kePosyandu

47

TUGAS-TUGAS KADER POSYANDUHari " H "

Memberikan Oralit, Vitamin A, Tablet Besi,Pelayanan KB, dll

Evaluasi Bulanan dan Perencanaaan KegiatanPosyandu

49

I

~------- -~~~--

Pemberian Rujukan

Membuat Catatan kegiatan Posyandu

LEMBAR INFORMASI KUNCI (UK)

A. PENGERTIAN

Tugas-tugas kader dalam rangka menyelenggarakan Posyandu, dibagi dalam 3 kelompokyaitu:

• Tugas sebelum hari buka Posyandu atau disebut juga tugas pada H- Posyandu, yaituberupa tugas-tugas persiapan oleh kader agar kegiatan pada hari buka Posyanduberjalan dengan baik

• Tugas pada hari buka Posyandu atau disebut juga pada H Posyandu, yaitu berupatugas-tugas untuk melaksanakan pelayanan 5 kegiatan

• Tugas sesudah hari buka Posyandu atau disebut juga tugas pada H + Posyandu,yaitu berupa tugas-tugas setelah hari Posyandu

• Penyelenggaraan Posyandu 1 bulan penuh, hari buka Posyandu untuk penimbangan1 bulan sekali

B. TUGAS-TUGAS KADER

Tugas-tugas kader Posyandu pada H - atau saat persiapan hari buka Posyandu, meliputi:• Menyiapkan alat dan bahan, yaitu: alat penimbangan bayi dan balita, Kartu Menuju

Sehat (KMS), alat peraga, alat pengukur LILA, obat-obatan yang dibutuhkan (tabletbesi, vitamin A, Gralit, dan lain-lain sesuai kebutuhan), bahan/materi penyuluhan danlain-lain

• Mengundang dan menggerakkan masyarakat, yaitu memberitahu ibu-ibu untuk datangke Posyandu, serta melakukan pendekatan tokoh yang bisa membantu memotivasimasyarakat untuk datang ke Posyandu

• Menghubungi Pokja Posyandu, yaitu menyampaikan rencana kegiatan kepada kantordesa / kelurahan dan meminta mereka untuk memastikan apakah petugas sektor bisahadir pada hari buka Posyandu

• Melaksanakan pembagian tugas, yaitu menentukan pembagian tugas diantara kaderPosyandu baik untuk persiapan maupun pelaksanaan kegiatan

Tugas-tugas kader pada hari buka Posyandu disebut juga dengan tugas pelayanan 5langkah kegiatan meliputi:

Kegiatan 1, tugas-tugas kader sebagai berikut :• Mendaftar bayi / Balita, yaitu menuliskan nama bayi / Balita pada KMS dan secarik

kertas yang diselipkan pada KMS• Mendaftar ibu hamil, yaitu menuliskan nama ibu hamil pada Formulir atau Register Ibu

Hamil

Kegiatan 2, tugas-tugas kader sebagai berikut :• Menimbang bayi / balita• Mencatat hasil penimbangan pada secarik kertas yang akan dipindahkan pada KMS

Kegiatan 3, tugas-tugas kader sebagai berikut :• Mengisi KMS atau memindahkan catatan hasil penimbangan balita dari secarik kertas

ke dalam KMS anak tersebut.

51

• Ibu Hamil:1. Pemeriksaan Kehamilan2. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi Ibu kurang gizi atau Kurang Energi Kronis

(KEK)3. Pemberian tablet tambahan darah (tablet besi)4. Penyuluhan tentang gizi dan kesehatan ibu

• Ibu Nifas/Menyusui1. Pemberian kapsul vitamin A2. Pemberian Makanan Tambahan (PMT)3. Pelayanan nifas bagi ibu dan bayinya dan pemberian tablet tambah darah4. Pelayanan KB5. KIE / Penyuluhan tentang makanan selama menyusui, ASI Eksklusif, perawatan nifas

dan perawatan bayi baru lahir, pengenalan tanda bahaya dan KB.

• Sedangkan kegiatan pilihan Posyandu merupakan kegiatan di luar kegiatan dasar yangdisesuaikan dengan masalah / kebutuhan yang dirasakan masyarakat di wilayah layananPosyandu masing-masing. Artinya, kegiatan ini tidak wajib dilaksanakan oleh setiapPosyandu karena tergantung pada kebutuhan masing-masing, misalnya:

Program samijaga dan perbaikan lingkungan pemukimanPerkembangan anak, termasuk kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB, PAUO)Penanggulangan penyakit end em is setempat, misalnya gondok, Oemam BerdarahDengue (OBO), malaria dan lain-lain.Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Oesa (UKGMO)dan lain-lain.

53

LANGKAH-LANGKAH (PROSES)

Pengantar (5 menit)

1. Pelatih menjelaskan dan menuliskan judul, tujuan dan waktu yang diperlukan untukmelaksanakan Pokok Bahasan - 3 di atas papan tulis atau kertas dinding.

2. Pelatih mengajak peserta untuk mendiskusikan pengertian 5 kegiatan.3. Pelatih memberikan masukan dengan mengacu pada Lembar Informasi Kunci (UK).

Simulasi (40 men it)

4. Pelatih meminta peserta untuk melakukan simulasi 5 langkah kegiatan.5. Pelatih memberikan kartu peran kepada masing-masing pemain yang disalin dari LB.3.16. Para pemain kemudian mempelajari perannya yang tercantum pada kartu tersebut.7. Kartu peran masing-masing pemain ditempelkan di dada dengan menggunakan selotip

agar bisa dibaca oleh pemain lainnya.8. Pelatih kemudian menjelaskan tug as masing-masing pemeran dan langkah-Iangkah

simulasi yang terdapat pada LB.3.1.9. Pelatih mengajak para pemain mempersiapkan semua sarana 5 langkah kegiatan, yaitu:

• Mengatur meja-meja dan kursi• Meletakkan alat dan bahan di meja yang tepat (Oacin, KMS, potongan kertas, bahan

penyuluhan, tablet tambah darah / besi, Vitamin A, oralit, dan sebagainya).

10. Peserta melakukan simulasi selama 15 menit11. Sementara itu, peserta yang tidak ikut bermain menjadi pengamat yang bertugas untuk

mencatat apakah 5 kegiatan berjalan sesuai fungsinya.

Pleno (40 menit)

12. Setelah simulasi pelatih meminta pengamat untuk menyampaikan apakah langkah-Iangkahkegiatan 1 s.d 5 dapat berjalan baik atau masih terdapat kekeliruan.

13. Pelatih mengajak peserta mendiskusikan hasil simulasi tersebut dengan membahas satupersatu pertanyaan berikut ini:

Oiskusi Pleno• Oi dalam simulasi, apakah cara kader menghadapi peserta posyandu yang

bermacam-macam keadaannya sudah sesuai dengan tugas masing-masing ?• Bagaimana langkah-Iangkah kegiatan 1 s.d 5 yang benar ?• Oi lapangan, proses di meja berapa yang paling sulit dilaksanakan ? Mengapa ?• Bagaimana cara mengatasi kesulitan tersebut ?

14. Pelatih membagikan LB.3.2. kepada semua peserta dan memberikan masukan denganmengacu pada Lembar Informasi Kunci (UK).

PENUTUP (5 men it)

15. Pelatih memberikan kesempatan kepada peserta untuk meminta oenjelasan mengenaihal-hal yang belum dimengerti.

16. Pelatih merangkum dan menutup hasil diskusi.

55

2. Penimbangan Balita

3. Penilaian Hasil Penimbangan

1. Pendaftaran Ibu Hamil I Balita

LB.3.2PELAKSANAAN 5 LANGKAH 01 HARI H POSYANOU

4. Penyuluhan I Nasehat 5. Pelayanan Kesehatan dan KB

57

Langkah lima:Khusus untuk kegiatan ini utamanya hanya dapat dilakukan oleh petugas kesehatan, bidan,atau PLKB yang memberikan layanan antara lain:• Imunisasi• Keluarga Berencana (KB)• Pemberian tablet tambah darah (tablet besi), vitamin A, dan obat-obatan lainnya.

c. MASALAH-MASALAH YANG DITEMUKAN

• Oari hasil temuan lapangan, beberapa kesulitan yang dihadapi kader di masing-masingmeja adalah sebagai berikut:

• Oi kegiatan 1: balita biasanya tidak sabar menunggu giliran apabila peserta yang datangbanyak

• Oi kegiatan 2: bayilbalita biasanya menangis apabila ditimbang• Oi kegiatan 3: kader seringkali kerepotan mencatat hasil penimbangan ke dalam KMS

apabila pesertanya banyak• Oi kegiatan 4 (penyuluhan): merupakan proses yang paling sulit karena kader harus

melayani penyuluhan perorangan secara bergantian sedangkan keluarga dan balitabiasanya tidak sabar menunggu dan ingin segera pulang.

D. SARAN-SARAN UNTUK KADER AGAR 5 LANGKAH KEGIATAN POSYANDU DAPATBERJALAN DENGAN BAlK:

• Selama menunggu, berikan makanan PMT kepada balita supaya mereka bisamenunggu dengan tenang, atau berikan alat mainan edukatif apabila ada

• Kader sebaiknya mengusahakan agar penimbangan ini seperti kegiatan bermain yanggembira sehingga anak tidak merasa takut, mintalah para keluarga pengantar untukterlibat dalam menimbang balita

• Kader sebaiknya saling membantu, apabila tugas di mejanya sudah selesai, bantulahkader lain yang masih sibuk melayani peserta

• Oalam melakukan penyuluhan, kader mengutamakan peserta yang keadaan balitanyamemang perlu diberi saran-saran atau penyuluhan; selain itu, kader juga bisamelaksanakan penyuluhan kelompok sebelum pendaftaran / penimbangan

• Laksanakan kegiatan buka Posyandu dengan disiplin waktu, tidak perlu menunggukeluarga balita yang terlambat, dengan demikian, ibu-ibu yang lain tidak merasa bosankarena menunggu terialu lama.

59

LANGKAH-LANGKAH

Pengantar (20 men it)

1. Pelatih menjelaskan dan menuliskan judul, tujuan dan waktu yang diperlukan untukmelaksanakan Pokok Bahasan-4 ini diatas papan tulis atau kertas dinding.

2. Pelatih menjelaskan pengertian Kartu Menuju Sehat (KMS) dengan mengacu pada LembarInformasi Kunci (UK).

3. Pelatih mengajukan pertanyaan berikut ini satu persatu kepada peserta dan mengajakmendiskusikannya:

BAHASAN DISKUSI• Kapan dan dimana dilaksanakan pengisian KMS ?• Catatan (informasi) apa saja yang terdapat dalam Kartu Menuju Sehat (KMS) ?• Apa manfaat KMS ?

4. Pelatih memberikan masukan dengan mengacu pada Lembar Informasi Kunci (UK).5. Pelatih kemudian membagikan LBA.1. (4 halaman) mengenai langkah-Iangkah mengisi

KMS kepada semua peserta.6. Pelatih menjelaskan langkah-Iangkah pengisian KMS dengan mengacu pada Lembar

Informasi Kunci (UK).7. Pelatih menjelaskan satu persatu langkah-Iangkah pengisian KMS yang digambarkan pada

LBA.18. Pelatih memberikan kesempatan kepada peserta untuk menanyakan hal-hal yang kurang

jelas.

Tugas Perorangan: Praktek pengisian KMS (70 menit)

9. Pelatih membagikan LBA.2 yang berisi 2 buah kasus dan KMS kepada semua peserta.Pelatih meminta seorang peserta untuk membacakan kasus dengan suara keras.

10. Pelatih memberikan kesempatan pada peserta untuk menanyakan hal yang tidak dimengertipada kedua kasus dan menjelaskannya.

11. Pelatih meminta seluruh peserta berhitung dengan nomor 1 sampai 2 (diulang sampaisemua peserta mendapat nomor).

12. Pelatih menyampaikan tugas kepada peserta sebagai berikut:

TUGAS PERORANGAN:• Setiap peserta yang mendapat nomor 1, mengerjakan kasus 1; sedangkan setiap

peserta dengan nomor 2, mengerjakan kasus 2 pada LBA.2• Masing-masing peserta memasukkan data-data pada kasus (LBA.2.) ke dalam

Kartu Menuju Sehat (KMS)

13. Peserta melaksanakan praktek pengisian Kartu Menuju Sehat (KMS) selama 20 menit.

Pleno (35 menit)

14. Pelatih meminta peserta untuk menukarkan hasil pengisian KMS-nya dengan peserta lainyang kasusnya serupa.

15. Pelatih meminta kedua peserta yang saling bertukar KMS untuk mendiskusikan perbedaanhasil pengisian KMS mereka.

16. Pelatih berkeliling untuk ikut melihat hasil pengisian KMS pada peserta tersebut.

61

LB.4.1. CARA MENGISI KMS

1. Pada balita yang baru pertama kali ditimbang, isilah nama, nomor pendaftaran dan identitasbalita pada KMS.

2. Cantumkan tanggal, bulan, tahun lahir balita pada kolom NOL.3. Cantumkan bulan penimbangan sesuai dengan hasil setiap kali balita ditimbang.

Ingin lahu kesehalan anak Anda?

T1MBANGLAH ANAK ANDASElIAP BULAN!

}..of CtWCU" }..of enMv1.>""""'",,,,,,.,.,, 5 Mev 2004

ANAK SEHAT, BERTAMBAH UMUR BERT,AMBAH BERAT "~-3Iahun ,~PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK ill1c;n~;;:",;,"::~""

~

3_6bUI.n ~::::::::::;~.,.,.j i!~~:~~~:'~d~"''', ~l~"~I p.d~polBi 1.lunVkup - \\. ~ M •• •• d

\,. \J • ~,p_alMl ••n In

~12bulln: ::::,~ 18-2'bul.n: rAB.~.iarI dftlgan M~C:O•••I<O"~. ~ et';

K916

btrpeglngln dMlganlll1tuh. ~

15"i,m",A.,." 'Bud.;,lJhl~~ liI'l MJky.tlll.ITlI.ll.tl'"

1"""'fVI'JU I I ••' 2 A~ 2003Il\'1JIR.><1.."W~klul~r C'J'~

NJrru"',.il, PC1l"CO"

!'~k'~J.l.I" Pet"""NJrNlho"

TWtWMI'd••.'!'jJJ"

Al.m~ D~K"'1"'"D_\<I"""K~

C"! ••T•••NI'f ••••Bfll.l .••"I""'li".VSI8 .••VIl1""U~0 6l1l"'~ 5""',oW": Sl8fllJ .•••, t"'t1UI'o'

..•"••Im"',~ Iii ~'''''''''~ .",U"" •••

o(G

0" I I(""P"

P~I,o I I I"~""',1"! I I

VJ>SUlIllT~" 0051$ TINGGl~d_ob<'polod.lwI'ls.."IIul8rt(~'OO,OOOSil"""_tw'<l.Il.~I,"" ••••r__ 100000SQMl\l--'"

~llu~'eIIf ••••• \bfI""""

T"""lQOOdot>e<,Qft.., ..,,,' ..,,,' ".... ....., .."

14

13

12

11

10

•a7

6

!

4

3

2

1

63

1

1

11

""r "1"'" " " " " " · T Tr "'Tr T "INGAT;JANGAN TANYAKAN BERAPA UMURANAK, TETAPI TANYAKAN BULANKELAHIRANNYA.

LB.4.1. ASPEK YANG DIMONITOR DALAM GRAFIK KMS

(DUA KALI PENIMBANGAN ATAU LEBIH)

No Aspek yang Dimonitor Arti Tindak Lanjut olehKader

• Keluarga balita diberipujian dan diberi

1 Berat badan naik Anak sehat, gizi baik dukungan untukmempertahankankondisi anak sehat.

• Oiberikan makananAnak memiliki tambahankemungkinan makanannya • Penyuluhan gizikurang dari segi jumlah

2 Berat badan tidak naik atau mutu gizinya, atau seimbang

terganggu kesehatannya • Perlu dirujuk ke

(misalnya: cacingan, sarana kesehatan

panas, campak, dll) (Puskesmas/RumahSakit)

• Perlu pemberian• Anak perlu mendapatkan makanan tambahanperhatian khusus dalam (PMT) yangtumbuh kembangnya diselenggarakan oleh

• Anak belum tentu Posyanduterganggu tumbuh • Perlu penyuluhan gizi

3 Oi Bawah Garis Merah kembangnya, perlu oleh kader/petugaspengecekan panjang / gizi Puskesmastinggi badannya • Perlu dirujuk ke

• Anak tersebut memang sarana kesehatanperlu perhatian khusus (puskesmas/Rumahjika tubuhnya kurus sakit) untuk ditindak-

lanjuti• Pendekatan dan

penyuluhan tentang

Titik-titik berat badan dalam Orang tua kurang giat manfaat memantauproses tumbuh4 KMS terputus-putus (tidak memantau proses tumbuh kembang anakteratur) kembang anak • Oiberi motivasi untukmenimbang setiapbulan

65

LB.4.1. CARA MENENTUKAN BERAT BADAN TIDAK NAIK

Berat badan tidak naik jika:a. garis pertumbuhannya menurun

Garis perlumbuhannya menurun

,.••... _ ..-.~~--.-:= f>....--, -, I,, AI{ U I .. " UI(I II NI'"

"",..,

~.. il,,,

r j l:rlT T'iI.: j 1 l

b. garis pertumbuhannya mendatar

Garis pertumbuhannya mend.tar

~

~,...- -- .--• "'jlOQIIOII~up

"')_--"'U18 ~

c. garis pertumbuhannya naik tetapi pindah ke pita warna di bawahnya

Garis perlumbuhannya nalk lelapi

plndah k. pita wuna dl bewahny.

K=~~.~'.'1t1ul"--. -... .. " ... "0< o. " o ••

"".,...,

r~~lll~li1ITT1' T1'.... ~.......

67

L.B.4.3 MEMBACA CATATAN KMS (DUA KALI PENIMBANGAN ATAU LEBIH)

a. Hubungkan titik berat badan hasil penimbangan bulan lalu dan bulan ini

12

11

1 Umur a - 1 tahun0

1 2- 3 4 !> 6 7 8 9 10 11

g ~ i ~2 ..1i ~ " '"~ .~ ~ '" 2 l! ~ t ~

~ .~ .~ 1'" ~ "'- :<'t <;)

'"p :< 't ..., ...,

Umur 1 - 2 tahun, .

13 14 15 16 17 18 19 20 Z1

12 ~~ ~ '" .~] ~ " ".c " " l ~ .~

~ 5*

t 1 i "'-.~ 1~ <;) '" p .... :< 't :< ..., ...,

~'"'t

b. Tentukan naik atau tidak naik, lalu catat dalam buku registerc. Bila bulan lalu balita tidak ditimbang atau bulan ini baru pertama kali ditimbang,

maka tidak dapat dinilai naik atau tidak naik

1----___v

12

1 Umur O. 1tahun I~ 14 I!> /6

0 I I ,

! ig 1 2 .3 4 ,; (; 7 8 ~ 10 II ,1. ~ ~2 ~ ~ ~ 1

~ ~ ~.~ " ! ~

Z g " 2 pj " <;) '"] 1 " ~ ~ .~ 11 t ;! ~ .~ 1't. ! <;) p ..., :< "'- :< ..., 't'" 't ...,

69

--

Umur 1 - 2 t'ahun1

11 IB '9 2.C 21 U 23

D. LANGKAH-LANGKAH MENCATAT PADA KMS:

Secara garis besar langkah-Iangkah mencatat pada KMS adalah sebagai berikut:• Mencatat nama Posyandu, identitas anak-dan orang tua pada tabel di sebelah kiri atas.• Mencatat pemberian imunisasi pada tabel di sebelah kiri tengah• Mencatat pemberian vitamin A pada tabel di sebelah kiri bawah• Mencatat hasil penimbangan balita (berat badan) pada grafik KMS, caranya:

1. Pada kolom yang harus diisi bulan, cantumkan pada kolom pertama, bulan kelahirananak tersebut. Kolom selanjutnya diisi dengan bulan-bulan berikutnya. (Lihat LBA.1.halaman pertama)

2. Masukkan data berat badan ke dalam grafik dengan cara membuat titik yangmempertemukan garis datar dan garis tegak: garis tegak menunjukkan bulanpenimbangan, garis datar menunjukkan kilogram atau berat badan anak. (Iihat LBA.1.halaman kedua)

3. Apabila bulan lalu anak ditimbang, sambungkan titik penimbangan bulan ini dengantitik penimbangan bulan lalu. Apabila tidak, titik tidak disambungkan dengan titiklainnya(misal titik 2 bulan sebelumnya). Hanya titik yang merupakan hasHpenimbangansecara berurutan yang boleh disambungkan.

4. Mencatat pemberian ASI saja (ASI eksklusif) pada bayi umur 0 sampai 6 bulan padakotak di bawah 6 kolom bulan pertama (Lihat LBA.1. halaman ketiga). Caranya :

a. Membuat tanda setrip (coret) pada kotak, apabila bayi diberi makanan / minumanlain, selain ASI Mencantumkan kode EO sampai E6 pada kotak apabila bayi hanyadiberi ASI saja.

b. Mencatat lain-lain, yaitu catatan tentang sakit yang pernah dialami anak danpenanganannya, ditulis di dalam garis-garis tegak pada grafik KMS. (Lihat LBA.1halaman ke empat)

71

LANGKAH-LANGKAH

Pengantar (25 menit)

1. Pelatih menjelaskan dan menuliskan judul, tujuan dan waktu yang diperlukan untukmelaksanakan Pokok Bahasan 5 ini di atas papan tulis atau kertas dinding.

2. Pelatih mengajak peserta untuk mendiskusikan satu persatu hal-hal berikut ini:

BAHASAN DISKUSI:• Apa yang dimaksud penyuluhan?• Berapa menit kira-kira penyuluhan dilakukan untuk satu orang di kegiatan 4?

3. Pelatih membagikan LB.5.1. kepada semua peserta dan meminta seorang peserta untukmenjelaskan arti gambar yang terdapat di dalamnya.

4. Pelatih mengajak peserta untuk mendiskusikan satu per satu hal-hal sebagai berikut ini.

BAHAN DISKUSI• Apakah perbedaan utama antara gambar pertama (Penyuluhan) dan gambar

kedua (Diskusi Kelompok) pada LB.5.1.? Jelaskan.• Apa manfaat kegiatan diskusi kelornpok seperti yang diperlihatkan pada gambar

tersebut?

5. Pelatih memberikan masukan tentang pengertian diskusi kelompok, perbedaannya denganpenyuluhan, serta manfaatnya dengan mengacu pada Lembar Informasi Kunci (UK).

6. Pelatih menyampaikan masukan mengenai pengertian penyuluhan, kelemahan dankelebihannya, serta mengenai topik-topik penyuluhan yang wajib diberikan di kegiatan 4dengan mengacu pada UK.

7. Pelatih membagikan LB.5.2. kepada semua peserta.8. Pelatih meminta seorang peserta membacakan LB.5.2. tentang langkah-Iangkah

menyelenggarakan diskusi kelompok.9. Pelatih memberikan kesempatan kepada peserta untuk meminta penjelasan mengenat

hal yang belum dimengerti dengan mengacu pada Lembar Informasi Kunci (UK).

Penjelasan dan Diskusi Kelompok (45 menit)

10. Pelatih menjelaskan isi penyuluhan yang penting diperhatikan dengan mengacu padaUK.

11. Pelatih membagi peserta kedalam 4-5 kelompok12. Pelatih menjelaskan tugas kelompok sebagai berikut:

TUGAS KELOMPOK• Pilihlah satu topik penyuluhan dari Lembar Informasi Kunci (UK).• Susunlah penyuluhan yang lamanya 2-3 menit dengan isi sebagai berikut:

Pesan-pesan pokok penyuluhan (pergunakan Buku Kader Posyandu untukmencari Bahan informasi)Manfaat bila melaksanakan pesan penyuluhan tersebut

73

30. Pelatih mengajak peserta untuk menggunakan LB.5.6. sebagai bahan diskusi hasilperagaan dengan membahas satu per satu beberapa hal sebagai berikut:

DISKUSI PLENO• Hal-hal apa pada LB.5.6. yang dilanggar oleh peraga ?• Apa perbedaan penggunaan media untuk penyuluhan dan untuk diskusi

kelompok?• Bagaimanakah sikap seorang pemandu diskusi yang baik ?

31. Pelatih memberikan masukan dengan mengacu pada LB.5.6. dan Lembar Informasi Kunci(UK).

Penutupan (10 menit)

32. Pelatih mengajukan beberapa pertanyaan kunci kepada peserta untuk mengevaluasiapakah proses pembelajaran bisa dipahami oleh peserta.

PERTANYAAN KUNCI• Apakah yang disebut Penyuluhan• Topik-topik Penyuluhan di Posyandu ?• Apa saja isi penyuluhan itu ?• Apa perbedaan penyuluhan dengan diskusi kelompok ?• Kapan diskusi kelompok dilaksanakan oleh kader Posyandu ?• Bagaimana langkah-Iangkah melaksanakan kegiatan diskusi kelompok ?• Bagaimana sikap pemandu diskusi yang baik ?

33. Apabila masih ada hal yang perlu dijelaskan, pelatih memberikan masukan denganmengacu pada Lembar Informasi Kunci (UK).

34. Pelatih merangkum dan menutup hasil diskusi.

. "

75

LB.5.2.

LANGKAH - LANGKAH MELAKSANAKAN DISKUSI KELOMPOK

A. TAHAP PERSIAPAN• Mengundang peserta• Menetapkan waktu pertemuan• Men.entukan tempat• Pembagian tugas tim pemandu• Persia pan materi belajar

B. TAHAP PELAKSANAAN• Pengaturan tempat belajar• Pelaksanaan kegiatan belajar

C. TAHAP SESUDAH PELAKSANAAN• Mencatat hasil kegiatan pada buku bantu kader

77

LB.5.4.

MEDIA - MEDIA BELAJAR

D

lembar balik

bahan peraga

brosur

79

kartu konseling

poster

buklet

lB.S.5.

APA YANG TIDAK BOlEH DllAKUKAN OlEH PEMANDU

,

1 Pemandu menggunakan media untuk banyak bicara (ceramah)

2 Pemandu tidak membuat peserta memegang dan menggunakan media

3 Pemandu tidak berusaha memancing peserta untuk bicara

4 Pemandu menyalahkan pendapat peserta

5 Pemandu memihak pada salah satu peserta

6 Pemandu membiarkan diskusi menjadi debat kusir

7 Pemandu menggunakan bahasa yang sulit dimengerti

8 Pemandu tidak memberi saran atau masukan bila peserta bingung atau salah

9 Pemandu tidak terbuka atau tidak mau mengakui hal yang tidak diketahuinya

10 Pemandu tidak membahas topik diskusi secara tuntas

81

Manfaat Oiskusi Kelompok :• Karena caranya dengan saling bertukar pengalaman di antara masyarakat mengenai

cara melaksanakan upaya meningkatkan kesehatan ibu, anak dan keluarga, makakegiatan belajar menjadi lebih mudah dihayati oleh peserta.

• Menciptakan suasana belajar yang akrab dan santai sehingga masyarakat tidak merasaseperti sedang belajar di kelas. Dengan demikian, diharapkan mereka menyukaikegiatan belajar untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya mengenaicara-cara meningkatkan kesehatan ibu, anak dan keluarga.

C. TOPIK PENYULUHAN 01 P05YANOU

• Penyuluhan tentang cara memantau pertumbuhan anak yang baik.• Penyuluhan pemberian ASI saja (ASI Eksklusif) untuk bayi berusia 0-6 bulan• Penyuluhan Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) untuk bayi berusia 6

bulan sampai 2 tahun.• Penyuluhan gizi dan pemberian Vitamin A untuk balita.• Penyuluhan tentang manfaat imunisasi bagi balita• Penyuluhan tentang perkembangan anak dan latihan (bimbingan) apa yang perlu

diberikan sesuai dengan usia anak, misalnya: latihan berjalan, berbicara, dan mandisendiri dan sebagainya.

• Penyuluhan tentang cara merawat ibu hamil / menyusui (pemeriksaan teratur,perawatan gigi, imunisasi, istirahat dan sebagainya).

• Penyuluhan tentang gizi dan pemberian tablet tambah darah (tablet besi)• Penyuluhan tentang persalinan yang aman• Penyuluhan tentang Keluarga Berencana seletelah melahirkan• Penyuluhan PHBS dan KADARZI• Penyuluhan tentang merawat kesehatan Gigi dan mulut• Penyuluhan lain sesuai kebutuhan daerah

Penyuluhan di Posyandu dilakukan melalui pendekatan perorangan, sehingga bukan merupakanpenyuluhan kelompok, melainkan merupakan penyuluhan perorangan. Meskipun demikian,kader dan petugas kesehatan kadang-kadang melaksanakan penyuluhan kelompok pada hariPosyandu atau luar hari posyandu.

O. 151PENYULUHAN

• Dalam menyusun informasi penyuluhan, sebaiknya memuat hal-hal sebagai berikutsebagai isi penyuluhan:• Pesan-pesan pokok: yaitu informasi yang diharapkan sasaran mau

melaksanakannya• Manfaat: yaitu penjelasan mengenai manfaat apabila sasaran melaksanakan

pesan-pesan itu.• Akibat: yaitu penjelasan mengenai apa akibatnya apabila hal itu tidak dilaksanakan

• Apabila masalah sudah terjadi pada sasaran: yaitu penjelasan tentang bagaimanacara mengatasi masalah yang sudah terjadi, baik keluarga sendiri atau yang bisadibantu oleh Posyandu, atau yang perlu dirujuk.

83

d. Pembagian Tugas Tim Pemandu• Apabila kelompok akan dipandu 2 orang kader, tentukan siapa yang menjadi

pemandu utama dan siapa yang menjadi pengamat.• Kader perlu juga membagi tugas tentang siapa dan kapan akan mengundang

kembali para ibu (misalnya dengan undangan lisan dari mulut ke mulut).

e. Persiapan Materi BelajarKader Posyandu yang akan memandu diskusi kelompok harus menguasai materidiskusi yang bersangkutan. Bacalah bahan-bahan mengenai materi yang bersangkutandari berbagai bacaan dan bahan pegangan untuk kader.

2. TAHAP PELAKSANAAN

a. Pengaturan Tempat• Kader mengatur tempat belajar sedemikian rupa sehingga semua peserta bisa

duduk melingkar, tanpa ada seorang pun yang duduk di belakang orang lainnya.• Kader menempatkan diri di antara peserta sehingga terlihat membaur tanpa jarak

dengan peserta lainnya. Suasana akan lebih santai apabila semua orang duduk diatas tikar. Apabila cuaca baik, bisa dilakukan di bawah pohon atau di halaman.

b. Pelaksanaan Kegiatan Diskusi• Kader memandu kegiatan belajar sesuai dengan topik yang sudah dipersiapkan.• Kader menggunakan media untuk membantu proses diskusi.• Disarankan agar diskusi dilaksanakan paling lama 1 jam saja.• Kegiatan diskusi ditutup dengan rangkuman dan kesimpulan diskusi.

3. TAHAP SESUDAH PELAKSANAAN

Mencatat hasil kegiatan pada Buku Bantuan Kader.

G. METODE BELAJAR

Metode belajar adalah cara melakukan kegiatan belajar untuk membahas suatu materitertentu. Kader sebaiknya mencoba menggunakan berbagai macam metode agar kegiatanbelajar lebih menarik dan bervariasi.

85

Bisakah Kader Membuat Media Sendiri?• Kader Posyandu sebaiknya tidak tergantung pada media cetak yang mahal dan mung kin

sulit didapat. Kader bisa membuat sendiri media belajaryang sederhana.• Misalnya: membuat kartu-kartu untuk bahan diskusi, yang digambar sederhana asalkan

bisa dimengerti. Bisa juga dengan mencari gambaryang sesuai dari majalah bekas atauditulis tangan saja, kemudian digunting sendiri.

CATATANMedia bisa dipergunakan dengan cara partisipatif maupun tidak partisipatif :• Media dipergunakan untuk penyuluhan (tidak partisipatif), artinya media Inl

dipergunakan untuk memberikan ceramah, dan penyuluh yang lebih banyakbicara meskipun menggunakan media.

• Media dipergunakan untuk diskusi kelompok (partsipatif), artinya media inidipergunakan untuk membantu peserta agar bisa terlibat dalam diskusi. Artinya,bukan pemandu melainkan pesertalah yang lebih banyak menggunakan mediadalam proses diskusi.

I. SIKAP PEMANDU YANG BAlK

Bersikap sabar : jika kurang sabar melihat proses pelatihan yang kurang lancar lalu mengambilalih proses itu, berarti kita telah mengambil alih kesempatan belajar peserta. Biasanya padapelatihan yang partisipatif, proses akan sulit pada tahap-tahap awal karena suasana belumcukup cairo Tetapi proses selanjutnya akan sangat hidup apabila pemandu terus bersabardalam mendorong proses partisipasi peserta.

Mendengarkan dan tidak mendominasi : karena pengalaman dari peserta yang paling pentingdalam pembelajaran, pemandu harus lebih banyak menjadi pemerhati dan pendengar prosespelatihan. Pemandu harus percaya bahwa bagaimana cara mengelola Posyandu dengan baiktidak mungkin berasal dari dirinya, melainkan berasal dari proses tukar-menukar pengalamankader sendiri sehingga mereka bisa mempelajari sendiri bagaimana melakukan kegiatanPosyandu secara lebih baik.

Menghargai dan rendah hati : cara menghargai peserta adalah dengan menunjukkan minatyang sungguh-sungguh pada pengetahuan dan pengalaman mereka. Kita sebagai orang luarsering menganggap kemampuan kader Posyandu serba ketinggalan, sehingga sikap rendahhati perlu kita sadari.

Mau belajar : pemandu perlu memiliki seman gat untuk belajar dari peserta karena ada banyakhal yang bisa dipelajari dari kader Posyandu yang lebih berpengalaman dalam hal bekerja dimasyarakatnya sendiri. Selain itu, pemandu tidak akan berhasil apabila tidak memahami selukbeluk pengalaman peserta karena materi yang disampaikan dengan dikaitkan pada pengalamanpeserta akan lebih bermakna.

Bersikap sederajat dan akrab : hubungan dengan kader sebaiknya dilakukan secara informal,akrab, dan santai, sehingga suasana kesederajatan bisa tercipta. Peserta akan mempelajarilebih banyak kalau mereka rasa nyaman dengan Tim Pemandu. Sebaiknya kita menghindariadanya "jarak" atau "perbedaan" antara Tim Pemandu dan Kader Posyandu. Misalnya, TimPemandu bisa coba memakai baju yang sama dengan kader Posyandu. Tidakmenggurui : proses be/ajar berlangsung sama dengan orang dewasa. Orang dewasamemiliki pengalaman dan pendirian, karena itu tidak akan berhasil apabila pemandu

87

PENCATATAN KEGIATAN POSYANDU

• Peserta dapat menjelaskan pengertian SIP dan manfaatnya• Peserta dapat menyebutkan nama-nama format SIP• Peserta dapat mengenal format-format SIP

Diskusi Kelompok, Simulasi, curah pendapat

• LB.6.1. Format 1: Catatan Ibu hamil, Kelahiran, kematian bayi, dankematian ibu hamil, melahirkan/nifas

• LB.6.2. Format 2: Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu(selama 1 tahun) dan Register anak balita dalam wilayah kerjaPosyandu (selama 1 tahun)

• LB.6.3. Format 3: Register WUS/PUS dalam wilayah Kerja Posyandu(selama 1 tahun)

• LB.6.4. Format 4: Register ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu(selama 1 tahun)

• LB.6.5. Format 5: Data Posyandu• LB.6.6. Format 6: Data hasil kegiatan Posyandu

LCD, Komputer (Note Book), OHP, Flipchart, Kertas dinding (plano),selotip, gunting, kartu metaplan, spidol, papan tulis, dan lain-lain

LB.6.1. sampai LB.6.7. difotokopi sebanyak peserta

135 menit

89

Pleno (35 men it)

11. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kelompoknya.12. Pelatih meminta peserta untuk mendiskusikan lebih lanjut tentang cara-cara melaksanakan

tugas mengisi catatan Posyandu dengan baik.13. Pelatih memberikan masukan dengan mengacu pada Lembar Informasi Kunci (UK).

Penutupan (5 menit)

14. Pelatih mengajukan beberapa pertanyaan kunci kepada peserta untuk mengevaluasiapakah proses pembelajaran bisa dipahami oleh peserta.

PERTANYAAN KUNCI• Apakah yang disebut format SIP? Apa manfaatnya?• Apakah format SIP dimaksudkan untuk MENAMBAH register / format lain yang

sudah ada di Posyandu ?• Sebutkan nama-nama format SIP!

15. Apabila masih ada yang perlu dijelaskan, pelatih memberikan masukan dengan mengacupada Lembar Informasi Kunci (UK).

16. Pelatih merangkum hasil dikusi

91

C. CARA MENGISI FORMAT SIP

1. Catatan ibu hamil, kelahiran, kematian bayi, dan kematian ibu hamil, melahirkanlnifas, dilaksanakan setiap bulan oleh kader Dasa Wisma dan disampaikan secara lisankepada Ketua Kelompok PKK RW / Dusun / Lingkungan melalui Ketua Kelompok RT danKader Posyandu di wilayah yang bersangkutan.

2. Register bayi dan balita di Wilayah Kerja Posyandu, dilaksanakan oleh kader Posyandusetiap bulan. Satu lembar format ini berlaku untuk 1 tahun.

3. Register ibu hamil di Wilayah Kerja Posyandu, dilaksanakan oleh kader Posyanduuntuk selama 1 tahun.

4. Register WUS-PUS di Wilayah Kerja Posyandu, dilaksanakan oleh kader Posyanduuntuk selama 1 tahun.

5. Data Posyandu, dilaksanakan oleh kader Posyandu setiap bulan setelah hari bukaPosyandu (atau setiap ada kegiatan).

6. Data Hasil Kegiatan Posyandu, dilaksanakan oleh kader Posyandu setiap bulan setelahhari buka Posyandu (atau setiap ada kegiatan).

93

PENGISIAN CATATAN IBU HAMIL, KELAHIRAN, KEMATIAN BAYI DAN

PENJELASAN FORMAT 1KEMATIAN IBU HAMIL, MELAHIRKAN I NIFAS

KOLOM

1

2

3

4

5

6

7

8

CATATAN:

PENJELASAN

Nomor urut

Diisi nama ibu hamil atau ibu yang mempunyai bayi di wilayah kerja Posyandu.

Diisi nama suami dari ibu hamil atau nama bapak bayi.

Diisi nama bayi yang lahir. Apabila belum mempunyai nama, maka kolom ini ditulisnama ibunya sesuai kolom 2

Diisi tanggal, bulan, tahun lahirnya bayi. Apabila ada kelahiran bayi kembar, tanggallahir keduanya tetap harus ditulis (apabila ada bayi yang pindah dari Dasawismadaerah lain, dan belum mencapai 12 bulan, maka nama ibu, bapak, bayi tersebutdicatat juga).

Diisi tanggal, bulan, tahun meninggalnya bayi. Didalam kolom keterangandisebutkan usia meninggal dan sebab meninggalnya.

Diisi tanggal, bulan, tahun meninggalnya ibu karena hamil, melahirkan dan masanifas.

Diisi dengan catatan beberapa hal sebagai kelengkapan informasi yang perludiketahui• Lahir kembar• Usia Meninggal• Penyebab meninggalnya• Berat bayi ketika lahir• Usia kehamilan ibu• Keguguran dan lain-lain

Catatan ini merupakan rekap dari catatan yang sama dari Kelompok Dasawisma

95

PENJELASAN FORMAT 2PENGISIAN REGISTER BAYI DAN BALITA 01 WILAYAH KERJA POSYANOU

KOLOM PENJELASAN

1 Nomor Urut

2 Diisi nama bayi / balita yang ada di wilayah kerja Posyandu saat ini.

3 Diisi tanggal, bulan, tahun kelahiran bayi tersebut. Apabila tidak mengetahuitanggal, bulan, tahun kelahiran bayi, dapat diisi dengan umur.

4 Diisi berat badan ketika lahir dalam ukuran Kg

5 Diisi nama ayah balita

6 Diisi nama ibu balita

7 Diisi nama kelompok Dasawisma tempat tinggalnya.

Diisi berat badan hasil penimbangan dalam Kg pada saat penimbangan bulanitu.Pada bagian atas ditulis berat hasil penimbangan.Bagian bawahnya ditulis dengan huruf / tanda:N : Apabila hasil penimbangannya naik dari penimbangan bulan lalu

8 s.d 19T : Apabila hasil penimbangan tetap atau turuno :Apabila bulan sebelumnya tidak datang menimbang.B : Apabila bayi baru datang untuk pertama kalinya~ : Apabila hasil penimbangan berada dibawah garis merah.

Ditengah tanda segitiga ( ~) diberi huruf-huruf sesuai hasil penimbanganatau baru pertama kali

Diisi bulan saat pemberian sirup besi Fe 1-220 s.d 21 Sirup besi diberikan dua kali setahun (Dua bulan berturut-turut) pada usia

balita

22 s.d 23 Diisi bulan saat pemberian Vitamin A

24 Diisi bulan saat bayi mendapatkan oralit pada bulan yang bersangkutan

25 Diisi tanggal dan bulan pemberian Imunisasi BCG

26 s.d 28 Diisi tanggal dan bulan pemberian imunisasi DPT I, II dan III

29 s.d 32 Diisi tanggal dan bulan pemberian imunisasi Polio I, II, III dan IV

33 Diisi tanggal dan bulan pemberian imunisasi Campak

34 s.d 36 Diisi tanggal dan bulan pemberian imunisasi Hepatitis B I, II dan III

37 D;;s; tanggal dan bulan bayi meninggal

38 Diisi Penjelasan / keterangan yang ada dan belum tertampung pada kolom-kolom yang tersedia.

97

PENJELASAN FORMAT 3PENGISIAN REGISTER WUS-PUS 01 WILAYAH KERJA POSYANOU

KOLOM PENJELASAN

1 Nomor urut

2 Diisi nama WUS / PUS di wilayah kerja Posyandu

3 Diisi umur WUS / PUS tersebut

4 Diisi nama suami dari WUS / PUS yang ada di kolom 2. Apabila kolom 2 yangbersangkutan WUS, maka pada kolom ini diberi tanda garis keeil (-)

5 Diisi tahapan keluarga sejahtera sesuai klarifikasinya

6 Diisi nama kelompok dasawisma dimana WUS / PUS bertempat tinggal

7 Diisi jumlah anak yang hidup

Diisi jumlah anak yang meninggal, serta umur anak saat meninggal.

8Contoh:2 orang - 3 bulan

- 2 tahun

9 Diisi hasil pengukuran lingkar lengan atas (LILA) WUS yang kurang 23,5 em

10 Diisi tanggal, bulan pemberian kapsul Yodium. Kapsul Yodium hanya diberikansatu tahun sekali.

11 S.D 15 Diisi tanggal dan bulan pemberian imunisasi TT I, II, III, IV dan V

'16 Diisi jenis kontrasepsi yang dipakai WUS / PUS saat ini.

17 Diisi jenis kontrasepsi apabila ada pergantian jenis kontrasepsi yang hanyadipakai

Diisi penjelasan-penjelasan eatatan yang belum tereantum dalam kolom-kolomyang ada.Catatat:

18 WUS adalah Wanita Usia Subur, dimulai dari saat pertama kali mendapatkanHaid sampai dengan terakhir kali mendapatkan haid.PUS adalah Pasangan Usia Subur, suami istri pada usia-usia produktif untukmempunyai anak.

19 Diisi Penjelasan yang belum tertampung pada kolorn-kolom yang tersedia.

99

PENJELASAN FORMAT 4PENGISIAN REGISTER IBU HAMIL 01 WILAYAH KERJA POSYANOU

KOLOM PENJELASAN

1 Nomor urut

2 Diisi nama ibu hamil yang ada di wilayah kerja posyandu

3 Diisi umur ibu hamil yang bersangkutan

4 Diisi nama kelompok Dasawisma (RT/RW) dimana ibu tinggal

5 Diisi tanggal dan bulan saat ibu datang pertama kali saat kehamilannya

6Diisi dengan umur (berapa bulan) kehamilan, saat ibu tersebut datang pertamakali ke posyandu

7Diisi urutan kehamilan (yang ke berapa) termasuk diihitung juga anak yangmeninggal

8 Diisi hasil pengukuran dengan LILA

9 Diisi dengan tanggal dan bulan apabila menerima PMT pemulihan

Diisi dengan hasil penimbangan. Kolom atas diisi dengan BB hasil10 s.d 21 penimbangan. Kolom bawah diisi dengan tanggal saat ibu hamil hadir

memeriksakan kehamilannya.

22 s.d 24 Diisi dengan jumlah berapa bungkus tablet tambah darah ke I, II, III diterima

25 s.d 29 Diisi dengan tanggal dan bulan penerimaan imunisasi TT I, II, III, IV dan V

30 Diisi dengan jumlah kapsul yodium yang diberikan

31 Diisi penjelasan-penjelasan yang belum tertampung dalam kolom yang ada

101

PENJELASAN FORMAT 5PENGISIAN DATA POSYANDU

KOLOM PENJELASAN

1 Nomor Urut

2 Diisi bulan saat posyandu tersebut melaksanakan kegiatan

3 Diisi jumlah bayi umur 0 - 12 bulan yang datang ke Posyandu saat itu

.4 Diisi jumlah balita umur 1 - 5 tahun yang datang ke posyandu saat itu

5 Diisi jumlah WUS yang datang mendapatkan Pelayanan di Posyandu

6 Diisi jumlah PUS yang hadir mendapatkan pelayanan di Posyandu

7 Diisi jumlah ibu hamil yang datang mendapatkan pelayanan di Posyandu

8 Diisi jumlah ibu menyusui yang ada dalam wilayah kerja Posyandu tersebut

9 Diisi jumlah bayi yang lahir saat pertama kali Posyandu dibuka (bulan tertentu)

10 Diisi jumlah bayi yang meninggal saat itu

11 Diisi jumlah ibu hamil melahirkan, nifas yang meninggal saat itu

12 Diisi jumlah kader PKK yang hadir saat itu

13 Diisi jumlah PLKB yang hadir saat itu

14 Diisi jumlah tenaga medis dan paramedis yang hadir saat itu

15 Diisi penjelasan-penjelasan yang belum tertampung dalam kolom yang ada

103

PENJELASAN FORMAT 6PENGISIAN DATA HASIL KEGIATAN POSYANDU

KOLOM PENJELASAN

1 Nomor Urut

2 Diisi bulan saat posyandu tersebut melaksanakan kegiatan

3 Diisi jumlah ibu hamil (bumil) yang datang ke Posyandu saat itu

4 Diisi jumlah bumil yang memeriksakan kehamilannya

5 Diisi jumlah bumil yang mendapat Fe

6 Diisi jumlah ibu menyusui yang datang ke Posyandu

7 s.d 9Diisi jumlah peserta KB yang mendapat pelayanan berupa kondom, pil, dansuntikan

10Diisi jumlah semua balita yang ada di wilayah kerja Posyandu yang menjadisasaran pelayanan Posyandu (S)

11 Diisi jumlah balita yang punya KMS (K)

12 Diisi jumlah balita yang datang dan ditimbang (D)

13 Diisi Jumlah balita yang ditimbang dan naik timbangannya (N)

14Diisi jumlah yang setelah penimbangan dan pencatatan diketemukan beradadi Bawah Garis Merah (BGM)

15 Diisi jumlah balita yang mendapatkan Vitamin A

16 Diisi jumlah balita yang baru pertama kali datang dan baru diberikan KMS

17 s.d 18 Diisi jumlah balita yang mendapatkan Fe I dan II

19 Diisi jumlah balita yang mendapatkan PMT

20 Diisi jumlah balita yang mendapatkan Imunisasi BCG

21 s.d 23 Diisi jumlah balita yang mendapatkan Imunisasi DPT I, II dan III

24 s.d 27 Diisi jumlah balita yang mendapatkan Imunisasi POLIO I, II, III dan IV

28 Diisi jumlah balita yang mendapatkan Imunisasi CAMPAK

29 s.d 31 Diisi jumlah balita yang mendapatkan Imunisasi HEPATITIS B I, II dan III

32 s.d 33 Diisi jumlah balita yang mendapatkan Imunisasi TT I dan II

34 Diisi jumlah balita yang menderita Diare

35 Diisi jumlah balita Diare yang mendapatkan Oralit

36Diisi penjelasa n-penjelasan / Keterangan yang belum tertampung dalam kolomyang ada

105

LANGKAH-LANGKAH

Pengantar (10 menit)

1. Pelatih menjelaskan dan menuliskan judul, tujuan, dan waktu yang diperlukan untukmelaksanakan Pokok Bahasan 6 ini diatas papan tulis atau kertas dinding.

2. Pelatih menanyakan kepada peserta apa artinya istilah "masalah".3. Pelatih menanyakan pada peserta masalah-masalah apa yang sering dijumpai di Posyandu

dan apa upaya yang telah dilakukan.4. Pelatih member! masukan dengan mengaeu pada Lembar Informasi Kunei (UK).

Diskusi (20 menit)

5. Pelatih membagikan LB.7.1. (4 halaman) dan LB.7.2. kepada semua peserta dan memintaseorang peserta untuk membaeakan tulisan didalamnya.

6. Pelatih memberi penjelasan mengenai beberapa istilah yang berkaitan dengan masalahpada LB.7.1. dengan menggunakan LB.7.2.

7. Pelatih membagikan LB.7.3. (3 halaman) dan LB.7.4. kepada semua peserta dan memintaseorang peserta untuk membaeakan tulisan didalamnya.

8. Pelatih memberi penjelasan mengenai beberapa istilah yang berkaitan dengan LB.7.3.dengan menggunakan LB.7.4.

9. Pelatih mengajak peserta untuk mendiskusikan satu per satu hal-hal sebagai berikut:

BAHAN DISKUSI• Menurut pengalaman peserta, masalah-masalah apa saja pada LB.7.1. yang

paling sering ditemukan di Posyandu?• Mengapa kader perlu memahami sebab-sebab dan akibat dari suatu masalah?

10. Pelatih memberikan masukan mengenai pengertian "Pembahasan masalah" denganmengaeu pada Lembar Informasi Kunei (UK).

Diskusi Kelompok (30 menit)

11. Pelatih membagi peserta menjadi 4-5 kelompok.12. Pelatih meminta masing-masing kelompok untuk memotong/menggunting LB.7.1.

(4 halaman) dan LB.7.3. (3 halaman) agar berbentuk kartu-kartu.13. Pelatih menuliskan tugas kelompok diatas papan tulis atau kertas dinding (plano), yaitu :

TUGAS KELOMPOK• Pilihlah 3 kartu (masalah) dari LB.7.1. yang menurut kelompok merupakan

masalah yang paling sering terjadi di lapangan. Apabila masalah belum adapada LB.7.1. tuliskan pada kartu / kertas kosong.

• Pilihlah kartu-kartu dari LB.7.3. kegiatan-kegiatan yang perlu dan bisa dilakukanuntuk mengatasi 3 masalah tersebut. Apabila kegiatan belum ada pada LB.7,3.tuliskan pada kartu / kertas kosong.

• Tempelkan kartu-kartu masalah dan kegiatannya diatas kertas plano.

14. Kelompok melaksanakan tugas mereka selama 20 menit.

107

LB.7.1

MASALAH-MASALAH KESEHATAN IBU

ibu hamil kurang gizi

bengkak kaki muka dan tangan

gondok

puslng dan muntah-muntah

keluar cairan

109

kematian ibu

LB.7.1

MASALAH-MASALAH KESEHATAN ANAK

tetanus

sakit gigi

111

campak

linkungan kotor

banyak jajan

LB. 7.2

PENJELASAN MASALAH

Kurang Energi Protein (KEP) yaitu istilah untuk kurang gizi padaBalita. Cara mengetahuinya adalah dengan melihat eatatan

Kurang Energi Protein (KEP)pad a Kartu Menuju Sehat (KMS). Apabila berat badan Balitaberada di Bawah Garis Merah (BGM) berarti anak kurang giziatau menderita KEP.

Kurang Energi Kronis (KEK), yaitu istilah untuk kurang gizi padaibu hamil. Cara mengetahuinya adalah dengan mengukur LILA

Kurang Energi Kronis (KEK) (Lingkar Lengan Atas). Apabila LILA ibu hamil kurang dari 23.5em berarti ibu hamil kurang gizi atau menderita KEK.

Kurang Vitamin A (KVA) terjadi karena orang kekuranganmakan sayuran dan buah-buahan berwarna serta makanan lain

Kurang Vitamin A (KVA)sumber Vitamin A. Akibatnya antara lain: menurunnya dayatahan tubuh terhadap serangan penyakit, seperti batuk, diare.eampak, dan gangguan kesehatan mata.

Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY) yaitu penyakit yangdiakibatkan karena orang tidak menggunakan garam beryodiumdalam makanannya sehari-hari. Akibatnya antara lain:

Gangguan Akibat Kurang kemampuan dan keeerdasan anak terhambat, pertumbuhanYODIUM (GAKY) jasmani terhambat (kerdil, mengalami ketulian, pembengkakan

kelenjar gondok). Ibu hamil yang mengalami GAKY akanmembahayakan jiwa bayinya.

Lumpuh Layuh yaitu penyakit lumpuh yang disebabkan olehvirus polio yang menyebabkan kaki anak menjadi layu (Iemas)dan biasanya datang mendadak. Hal ini akan menjadi eaeat

Lumpuh Layu (POLIO) pad a anak sampai ia dewasa (seumur hidup). Carameneegahnya adalah dengan memberikan imunisasi polio padaanak.

Kematian ibu merupakan istilah di bidang kesehatan. Artinyayaitu kematian setiap ibu yang sedang hamil, bersalin, nifas

Kematian Ibusampai 40 hari sesudah bersalin. Di luar saat kehamilan,persalinan dan 40 hari sesudah persalinan, dianggap kematianbiasa (tidak termasuk kematian ibu).

'Bayi Lahir Mati' yaitu kematian bayi usia 0-1 bulan. Apabila

Bayi lahir mati, kematian bayianak mati di bawah usia 12 bulan. disebut 'Kematian Bayi',

dan kematian balitasedangkan anak mati dibawah 5 tahun, disebut 'KematianBalita'. Hal ini merupakan istilah-istilah dibidang kesehatan.

Kurang Darah (ANEMIA) yaitu kekurangan zat besi, yang terjadikarena orang kurang memakan sayuran, terutama yangberwarna hijau tua. Kurang darah biasa terjadi pada siapa saja

Kurang darah (ANEMIA) (wanita, pria, ibu hamil, ibu menyusui). Kurang darah bagi ibuhamil akan membahayakan jiwa dirinya dan bayi yangdikandung. Sedang bagi ibu yang menyusui, akan mengganggupertumbuhan anak yanq sedanq disusui.

113

LB.7.3

KEGIATAN.KEGIATAN UNTUK MENANGANI MASALAH

Membuang sampah di Tempatnya

Memasak dengan garam beryodium

PMT - Pemulihan

Mengadakan ambulan desa Ialat transportasi

Melatih anak berbicara

115

Memelihara kebersihan diri(pribadi)

Membawa anak sakit ke Puskesmas IRumah Sakit

PMT - Penyuluhan

Membiasakan anak cuci tangansebelum I sesudah makan dan

sesudah buang air dengan sabun

Melatih anak berjalan

DAFTAR ISTILAH

ASI Eksklusif yaitu pemberian 'ASI saja' kepada bayi berumur 0sampai 6 bulan tanpa memberikan makanan atau minuman lain.

ASI Eksklusif Menurut ahli kesehatan, bayi pada usia tersebut sudah terpenuhigizinya hanya dengan ASI saja. Manfaat ASI Eksklusif yaitu agarbayi kebal terhadap berbagai penyakit pada usia selanjutnya.

MP-ASI yaitu makanan lain selain ASI yang diberikan untuk

Makanan Pendampingmemenuhi kebutu han gizi bayi. ASI dianjurkan diberikan sampaibayi berusia 2 tahun. Tetapi, setelah bayi berusia diatas 6 bulan

ASI (MP - ASI) sampai 2 tahun, kebutuhan gizi bayi tidak lagi bisa terpenuhi olehASI saja sehingga harus MP-ASI yang sesuai tingkat usia bayi.

PMT Penyuluhan yaitu pemberian makanan tambahan kepada

Pemberian Makananmasyarakat, khususnya yang mengalami kekurangan gizi.

Tambahan (PMT)Tujuannya adalah agar mereka lebih memahami perlunyameningkatkan pengetahuan tentng gizi. Pemberian PMT inimerupakan salah satu kegiatan di Posyandu.

PMT Pemulihan yaitu pemberian makanan di luar porsi biasa yangbertujuan untuk memperbaiki keadaan orang yang kekurangan gizi

Penyuluhan PMTkronis. Pemberian PMT pemulihan dilaksanakan oleh keluargasehari-hari dirumahnya sendiri. Tetapi, pada saat ini terdapat

Pemulihan program bantuan dari pemerintah maupun lembaga swadayamasyarakat karena krisis moneter yang menyebabkan banyakkasus orang kekurangan gizi kronis.

Bumil Resti yaitu ibu hamil yang memiliki gejala atau tanda-tandabahaya,seperti: pembengkakan kaki, mengalami kurang gizi (KEK),

Ibu Hamil, Resiko Tinggiperdarahan, usia di bawah atau di atas batas aman (di bawah 20tahun, di atas 35 tahun), pernah melahirkan prematur atau

(BUMIL RISTI) keguguran, berat badan kurang dari 38 kg sebelum hamil, tinggibadan kurang dari 140 em, jarak kelahiran dari anak terdahulukurang dari 2 tahun, telah melahirkan lebih dari 4 kali.

Bina Keluarga BalitaBKB yaitu upaya merawat anak bukan hanya dari segi kesehatanfisik (pertumbuhan) saja, melainkan juga dari segi perkembangan

(BKB) mental, keeerdasan, dan kepekaan sosialnya.

Pertumbuhan yaitu perubahan fisik anak yang ditandai denganbertambahnya berat dan tinggi badan anak. Pertumbuhan anakyang normal bisa dipantau melalui penimbangan rutin di Posyandu.

Pertumbuhan Anak Perkembangan yaitu peningkatan kematangan mental, keeerdasan,emosi dan kepekaan sosial anak. Perkembangan anak perlu dilatiholeh kedua orang tua (ayah dan ibu) di rumah agar anak sehatjasmani dan rohani.

Bayi yang baru lahir harus segera diimunisasi untuk meneegahPerkembangan Anak tertularnya penyakit Hepatitis B baik dari ibunya maupun dari orang

tua lain.

117

C. UPAYA PEMECAHAN MASALAH

Dalam upaya menentukan pemecahan masalah yang ditemukan di Posyandu, kader sebaiknyamengutamakan kegiatan yang bisa ditangani oleh masyarakat sendiri, kegiatan yang perludikenal oleh kader antara lain, yaitu:

1. Kegiatan oleh masyarakat• Melaksanakan kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat dalam keluarga (kebersihan

diri, lingkungan rumah, melaksanakan pola hidup sehat, memanfaatkan pekaranganuntuk menyediakan bahan makan~n bergizi bagi keluarga, dan sebagainya).

• Menggunakan pelayanan kesehatan yang terjamin untuk ibu hamil, bayi serta balitayang sakit, dan sebagainya.

• Melaksanakan anjuran-anjuran dari kader Posyandu maupun petugas lainnya, sepertimemeriksakan kehamilan secara rutin, membawa anak untuk imunisasi, membawaanak yang sakit ke Puskesmas atau petugas kesehatan lain, dsb.

2. Kegiatan oleh Posyandu• Kegiatan-kegiatan Posyandu yang paling dasar disebut sebagai Kegiatan Pelayanan

Minimal Posyandu, yang terdiri dari: kegiatan perbaikan gizi (termasuk paket PMT),kesehatan ibu dan anak, Keluarga Berencana, imunisasi, penanggulangan diare.

• Kegiatan-kegiatan di luar paket minimal disebut Paket Pelayanan Pilihan Posyanduyaitu kegiatan di luar paket minimal berdasarkan masalah / kebutuhan yang dirasakandi wilayah masing-masing, sehingga berbeda pada setiap wilayah. Kegiatan-kegiatanyang bisa dipilih antara lain: kesehatan lingkungan, perkembangan anak (termasukBKB, PAUD), penanggulangan penyakit menetap (demam berdarah, malaria, gondok,dll). Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Daerah(UKGMD), dan sebagainya.

3. Rujukan oleh Kader• Apabila kader tidak bisa membantu masyarakat untuk menangani suatu masalah kader

perlu memberikan rujukan ke Puskesmas agar orang tersebut segera ditangani olehpetugas kesehatan.

• Kader posyandu melakukan rujukan ke Puskesmas pada hari buka Posyandu tetapibisa juga melakukan rujukan di luar hari buka Posyandu bila kader menemukanmasalah.

D. PENGERTIAN RUJUKAN

• Rujukan adalah pemberian surat pengantar kepada orang yang dianggap memilikitanda-tanda masalah. Surat itu biasanya ditujukan kepada Puskesmas.

• Meskipun memberi rujukan merupakan tugas utama dari petugas kesehatan yangbertugas di langkah-5 pada hari buka Posyandu, tetapi kader perlu juga memberirujukan apabila diperlukan.

• Biasanya, kader memberikan rujukan di kegiatan 4, pada saat bertugas memberikanpenyuluhan. Tetapi bisa juga memberikan rujukan di luar hari Posyandu, ketika kadermenemukan suatu masalah.

119

PENGGERAKKAN MASYARAKAT DAN KUNJUNGAN RUMAH

• Peserta dapat menjelaskan cara-cara menggerakkan masyarakat• Peserta dapat menjelaskan tujuan kunjungan rumah• Peserta dapat menyebutkan langkah-Iangkah melaksanakan

kunjungan rumah• Peserta dapat menyebutkan sasaran kunjungan rumah

Ceramah singkat, eragaan, curah pendapat (Pleno)

• LB.8.1. Langkah-Iangkah kunjungan rumah• LB.8.2. Cara menggunakan media dalam kunjungan rumah

posyandu (selama 1 tahun)• Kartu Konseling " Sehat dan selamat bagi ibu dan anak "

LCD, Komputer (Note Book), OHP, Flipchart, Kertas dinding (plano),selotip, gunting, kartu metaplan, spidol, papan tulis, Kartu Menuju Sehat(KMS) dan lain-lain

• LB.8.1. dan LB.8.2 difotokopi sebanyak peserta• Media kartu konseling disediakan sebanyak 2 eksemplar

90 menit

121

Peragaan Kunjungan Rumah (40 menit)

14. Pelatih membagikan LB.8.2. kepada semua peserta.15. Pelatih meminta seorang peserta membaeakan LB.8.2. tentang eara menggunakan kartu

konseling dalam melaksanakan kunjungan rumah.16. Pelatih memberikan penjelasan untuk setiap langkah tersebut.17. Pelatih meminta dua orang peserta untuk melaksanakan peragaan kunjungan rumah

dengan menggunakan media kartu konseling, langkah-Iangkah peragaan, mengaeu padaLB.8.2.

18. Pelatih meminta tiga peserta lainnya menjadi ibu-ibu (masyarakat) yang akan dikunjungioleh kedua kader dengan peran-peran sebagai berikut:

• Satu (1) orang menjadi Bapak Siamet yang kesal pada kader karena istrinyaselalu dianjurkan ikut KB padahal bapak ini tidak setuju.

• Satu (1) orang menjadi Ibu Siamet yang sedang hamil 5 bulan, nampak pueatdan lelah, tetapi takut pada suaminya.

• Satu (1) orang menjadi Ibu Kardi, mertua Ibu Siamet yang selalu menyindir-nyindir kader sebagai orang yang suka meneampuri urusan orang lain.

Catatan: Bapak dan Ibu Siamet adalah petani dan memiliki 5 orang anak, yaitu 2 orangbalita (1 tahun dan 3 tahun), 2 orang masih di Sekolah Dasar, dan yang paling besar 15tahun sudah tidak sekolah.

19. Pelatih meminta kedua kader (peraga) meneeritakan kesan dan kesulitannya melaksanakanperagaan kunjungan rumah.

20. Pelatih meminta peserta untuk membahas hal-hal sebagai berikut:

• Apakah kader memiliki pengalaman diperlakukan oleh masyarakat seperti yangdiperagakan kader tadi? Ceritakan.

• Bagaimana sikap kader apabila diperlakukan demikian?• Bagaimana eara melaksanakan kunjungan yang tidak menimbulkan hal-hal

seperti itu?• Apakah memberikan masukan dengan mengaeu pada Lembar Informasi Kunci

(UK).

21. Pelatih memberikan masukan dengan mengaeu pada Lembar Informasi Kunci (UK).

Penutup (5 men it)

22. Pelatih mengajukan beberapa pertanyaan kunei kepada peserta untuk mengevaluasiapakah proses pembelajaran bisa dipahami oleh peserta.

PERTANYAAN KUNCI• Apa tujuan kunjungan rumah?• Siapa sasaran kunjungan rumah?• Bagaimana langkah-Iangkah melaksanakan kunjungan rumah?

23. Apabila masih ada hal-hal yang perlu dijelaskan, pelatih memberikan masukan denganmengaeu pada Lembar informasi Kunei (UK).

24. Pelatih merangkum dan menutup hasil diskusi.

123

LB.8.2.

CARA MENGGUNAKAN MEDIA DALAM KUNJUNGAN RUMAH

Berikut ini adalah CONTOH langkah-Iangkah kunjungan rumah oleh kader denganmenggunakan media kartu sebagai bahan 'obrolan' bersama sasaran:

1. Kader mengucapkan salam dan beramah-tamah terlebih dahulu sebelum sampai padapokok tujuan.

2. Kader menyampaikan bahwa kedatangannya adalah untuk melihat keadaan ibu hamil, ibumenyusui atau bayi dan balita di keluarga ini dalam rangka tugas sebagai kader Posyandu.

3. Kader menanyakan pada keluarga / ibu tersebut tentang keadaan ibu hamil / ibu menyusui/ bayi / balita dan alasan mengapa mereka tidak datang ke Posyandu.

4. Oi dalam obrolan, kader kemudian menyampaikan manfaat mengetahui informasi mengenaikesehatan ibu hamil / ibu menyusui / bayi / balita di Posyandu.

5. Sebagai contoh, kader memperlihatkan kartu bergambar dengan keterangan dibelakangnya yang merupakan informasi mengenai kesehatan ibu hamil / ibu menyusui /bayi / balita.

6. Kader kemudian mengajak keluarga / ibu untuk melihat gambar-gambar tersebut.

7. Kader meminta keluarga / ibu tersebut menjelaskan pengalaman keluarga mengenai halyang terdapat pada gambar-gambar tersebut.

8. Keterangan di belakang gambar kemudian dibacakan. Kader juga menambahkan informasilainnya apabila perlu.

9. Sebelum berpamitan pulang, kader menanyakan apakah mereka berminat hadir padakegiatan Posyandu atau kegiatan belajar kelompok bersama kader. Kader memberitahukankapan dan dimana kegiatan tersebut akan dilaksanakan.

125

B. KUNJUNGAN RUMAH

Pengertian dan tujuan kunjungan rumahKunjungan rumah adalah salah satu kegiatan kader Posyandu yang bertujuan untukmelakukan pendekatan kepada masyarakat tentang kegiatan di Posyandu dan manfaatnya.Selain itu, kunjungan rumah juga dilakukan untuk menggerakkan mereka agar mau datangke Posyandu.

Sasaran Kunjungan Rumah• Dalam menentukan sasaran yang perlu dikunjungi, kader bisa mempertimbangkan

beberapa hal berikut ini:Sasaran yang pernah datang ke Posyandu tetapi kemudian tidak datang lagi.Sasaran yang tidak pernah datang ke Posyandu dan tidak menggunakan saranakesehatan lainnya (misalnya langsung menggunakan pelayanan Puskesmas ataudokter swasta).

• Sasaran yang perlu dikunjungi adalah sebagai berikut:Ibu yang anak balitanya selama 2 bulan berturut-turut tidak hadir lagi ke Posyandu.Ibu yang anak balitanya belum mendapat kapsul Vitamin A.Ibu yang anak balitanya pada bulan lalu dikirim ke Puskesmas karena:a. 2 (dua) bulan berturut-turut berat badannya tidak naikb. Berat badannya di Bawah Garis Merahc. Sakitd. Balita kegemukanIbu hamil yang selama 2 bulan berturut-turut tidak menghadiri kegiatan di Posyandu.Ibu yang kehamilannya baru saja diketahui (hamil baru).Ibu yang mengalami kesulitan menyusui anaknya.Ibu hamil dan ibu menyusui yang belum mendapat kapsul Yodium.Ibu/bapak yang belum mau mengikuti KB.

c. LANGKAH-LANGKAH KUNJUNGAN RUMAH

1. TAHAP PERSIAPAN

Memilih sasaran yang akan dikunjungi• lihat penjelasan sebelumnya tentang penentuan sasaran.

Pembagian tugas kader• Apabila terdapat sejumlah keluarga / ibu yang harus dikunjungi, kader sebaiknya

melakukan pembagian tugas. Disarankan satu tim terdiri dari 2 orang kader yangmelakukan kunjungan bersama-sama.

Persiapan materi belajar• Kader Posyandu yang akan melakukan kunjungan harus menguasai topik yang

bersangkutan.• Bacalah dan pelajari bahan-bahan dan buku yang merupakan buku acuan kader.

SARAN UNTUK KADER POSYANDU• Untuk mendapatkan informasi mengenai sasaran yang perlu dikunjungi, kader

bisa mengacu pada catatan-catatan kegiatan Posyandu.• Selain itu, sasaran bisa ditentukan berdasarkan hasil temuan kader atau informasi

ibu-ibu lainnya di desa.

127

UPAYA MENINGKATKAN GIZI KELUARGA

• Peserta dapat menjelaskan pengertian gizi dalam keluarga denganbenar

• Peserta dapat menyebutkan hal-hal penghambat upayameningkatkan gizi keluarga

• Peserta dapat menyusun menu makanan bergizi seimbang yangmurah dan mudah didapat

Ceramah sing kat, curah pendapat, diskusi kelompok

• LB.9.1. Masalah-masalah gizi yang perlu kita kenali (2 halaman)• LB.9.2. Hal-hal yang menghambat upaya meningkatkan gizi keluarga

(1 halaman)• LB.9.3. Pesan-pesan gizi untuk keluarga (2 halaman)

LCD, Komputer (Note Book), OHP, Flipchart, Kertas dinding (plano),selotip, gunting, kartu metaplan, spidol, papan tulis, Kartu Menuju Sehat(KMS) dan lain-lain

• LB.9.1. dan LB.9.3 difotokopi sebanyak peserta

90 menit

129

•Pleno (20 menit)

12. Masing-masing wakil kelompok menyampaikan hasil kerja kelompoknya.13. Pelatih mengajak peserta mendiskusikan satu per satu pertanyaan berikut ini

DISKUSI PLENO• Apakah menu yang disusun setiap kelompok sudah memenuhi kebutuhan 3

gizi utama yang kita perlukan? Apa yang masih perlu diperbaiki?• Sebagai kader, mengapa kita perlu memberikan pesan-pesan gizi yang sesuai

dengan kemampuan masyarakat?

14. Pelatih kemudian memberi eontoh daftar menu sederhana dengan mengaeu kepada Lembarinformasi Kunei (UK).

Curah Pendapat (20 men it)

15. Pelatih kemudian membagikan LB.9.2. kepada semua peserta dan meminta salah seorangpeserta untuk membaeakan isinya dengan suara keras dan jelas.

16. Pelatih mengajak peserta mendiskusikan satu per satu pertanyaan berikut ini:

BAHAN DISKUSI• Sebutkan 3 hal yang terdapat pada LB.9.2. yang masih sering diueapkan

masyarakat apabila mendapatkan anjuran tentang gizi?• Bagaimana eara kader menghadapi masyarakat yang mengueapkan hal-hal itu?

17. Pelatih kemudian memberi masukan mengenai eara kader menghadapi faktor-faktorpenghambat seperti yang tereantum pada LB.9.2. dengan mengaeu kepada LembarInformasi Kunei (UK).

18. Pelatih membagikan LB.9.3. kepada semua peserta dan meminta salah seorang pesertauntuk membaeakannya.

19. Pelatih meminta peserta untuk memilih tiga anjuran tentang gizi pada LB.9.3. yang palingpenting untuk disampaikan kepada masyarakat.

Penutup (10 menit)

20. Pelatih mengajukan beberapa pertanyaan kunei kepada peserta untuk mengevaluasiapakah proses pembelajaran bisa dipahami oleh peserta.

PERTANYAAN KUNCI• Apakah yang disebut gizi? Apakah yang disebut masalah gizi?• Sebutkan beberapa eontoh alasan dari masyarakat yang menghambat upaya

untuk meningkatkan gizi keluarga?

21. Apabila masih ada hal yang perlu dijelaskan, pelatih memberikan masukan denganmengaeu kepada Lembar Informasi Kunei (UK).

22. Pelatih merangkum dan menutup hasil diskusi.

131

LB.9.1. MASALAH - MASALAH GIZI YANG PERLU KITA KENALI

KECERDASAN ANAK TERHAMBATMISAL: UMUR 3-4 TAHUN BELUM

BISA BICARA JELAS

ANAK KERDIL ATAU CEBOL

IBU HAMIL KURUS(BERAT BADAN KURANG)

IBU HAMIL MUDAH LELAH, PUCATDAN LESU

133

.'ANAK UMUR 2 TAHUNBELUM BISA BERJALAN

ANAK IIBU KURANG MINUM(MINIMAL MINUM 6-8 GELAS

PERHARI)

IBU MELAHIRKAN BAYI KECIL(BERAT BADAN LAHIR RENDAH)

IBU HAMIL SERING PUSING

LB.9.3. PESAN-PESAN GIZI UNTUK KELUARGA

Biasakan makan pagi agar kitamemiliki tenaga untuk melaksanakanpekerjaan atau kegiatan sehari-hari

Usahakan menanami pekarangan Ikebun sendiri dengan tanamanpangan,sayu~sayuran, buah-

buahan,dll

Apabila memasak menggunakangaram, pakailah garam beryodium,agar anak tumbuh lebih cerdas danterhindar dari penyakit gondok ...

Utamakan untuk menyediakanmakanan yang baik untuk keluargadaripada membeli barang-barangyang bukan kebutuhan mendesak

atau menyimpan uangnya ...

Biasakan cuci tangan dengan sabunsebelum dan sesudah makan. Anakyang mendapat makanan bergizi,tetapi tidak sehat apabila memilikikebiasaan hidup tidak bersih ...

Usahakan makan secara teratur 3 xsehari serta minum air yang dimasakminimal 6-8 gelas air setiap harinya

Perut kenyang saja tidak cukup.Makanlah beraneka ragam jenismakanan untuk memenuhi semuazat gizi yang dibutuhkan (makananpokok, sayuran, lauk pauk dan buah-

buahan)

8atasi jumlah dan aturlah jarakkelahiran anak, agar keluarga dapatmemenuhi kebutuhan gizi mereka ....

135

Berikan Vitamin A pada balita sejakusia 6 bulan sampai 5 tahun, setiap2 x setahun agar mata mereka sehat

dan juga memiliki daya tahanterhadap penyakit

Peliharalah ternak kecil untukkebutuhan gizi keluarga (misalnyaayam, itik, bebek, kelinci, atau ikan

kolam, dll)

Hindari kebiasaan merokok ataubanyak jajan ... karena uangnya bisadipakai untuk membeli telur atau

makanan yang sehat ...

Supaya anak mau makan, masaklahmakanan dirumah agar enak danmenarik, meskipun sederhana dan

murah ....

LEMBAR INFORMASI KUNCI (UK)

A. PENGERTIAN ZAT GIZI

• Zat gizi adalah unsur-unsur yang diperlukan oleh tubuh agar seseorang hidup sehat.Zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh kita terdiri dari bermacam-macam unsur sehinggakita perlu memakan berbagai jenis makanan.

• Setiap manusia memerlukan makanan untuk hidup. Makanan yang dibutuhkan olehtubuh kita bukan sekedar makanan yang mengenyangkan, tetapi makanan yangmengandung zat gizi.

• Upaya memelihara gizi dalam keluarga perlu dilaksanakan terutama untuk anak-anakusia 0-5 tahun, karena usia tersebut merupakan usia terpenting bagi pertumbuhanjasmani dan perkembangan otak anak.

B. TIGA (3) KELOMPOK UTAMA ZAT GIZI

• MAKANAN POKOK DAN LEMAK / MINYAK yaitu makanan yang dibutuhkan tubuhagar kita punya tenaga untuk bekerja dan melakukan kegiatan sehari-hari. Sumber-sumber makanannya, antara lain yaitu:

Makanan Pokok yaitu makanan yang mengandung zat tepung, seperti: beras,jagung, gandum, gula, umbi-umbian, kentang, sagu, rati, mie, dllMakanan yang mengandung minyak atau lemak, seperti: minyak, mentega, santan,dll.

• LAUK PAUK (PROTEIN) yaitu makanan yang dibutuhkan untuk membangun tubuhdan otak kita. Sumber-sumber makanannya antara lain yaitu:

Lauk-pauk dari tumbuh-tumbuhan, seperti: kacang-kacangan, tempe, tahu, susu,kacang kedelai, dll.Lauk-pauk dari hewan, seperti: telur, ayam, daging, ikan, susu kambing / sapi, dll.

• SAYUR-SAYURAN DAN BUAH-BUAHAN, yaitu makanan yang dibutuhkan agar tubuhkuat, segar dan tidak mudah sakit.

C. MASALAH GIZI

• Masalah gizi adalah masalah yang disebabkan oleh kekurangan gizi. Misalnya, tubuhkita menjadi kurus, lemah, mudah sakit, dan sebagainya. Masalah-masalah gizi yangperlu dikenali oleh kader Posyandu tercantum pada LB.9.1.

• Meskipun anak tidak sakit dan makan banyak (merasa kenyang), apabila makanan itutidak memenuhi syarat gizi yang baik, maka tetap saja anak akan kekurangan gizi.Akibat kekurangan gizi pada anak bisa sekarang dan bisa juga terjadi pada saat usiadewasa. Seseorang menjadi mudah sakit dan daya tahan tubuhnya kurang karenamasalah gizi yang terjadi pada masa kanak-kanaknya.

137

• atau pisang di kerok saja sebagai makanan bayi.• Kepercayaan yang sulit diubah, misalnya:

Secara turun menurun masyarakat menganggap bahwa perlu memberi bayimakanan tambahan setelah usianya beberapa hari dan menganggap pemberianASI Eksklusif akan membuat bayi merasa laparTidak memberi ikan kepada anak karena takut terkena cacinganAnak gadis tidak boleh makan nanas atau pisang ambon, dsb.

F. CARA KADER MENGHADAPI TANTANGAN INI• Karena berbagai faktor penghambat di atas, kader sebaiknya menguasai materi tentang

gizi sehingga bisa memberi penjelasan dengan tepat. Pesan-pesan gizi kepadamasyarakat ini harus praktis dan sesuai keadaan mereka. Pesan-pesan gizi ini bisadilihat pada LB.9.3.

• Selain itu, kader menghadapi tantangan ini dengan cara menggiatkan pelayananPosyandu untuk memperkenalkan cara meningkatkan gizi keluarga. Kegiatan-kegiatanitu antara lain adalah:

Kegiatan penyuluhan gizi: baik pada hari Posyandu, maupun pada saat kegiatankelompok dan kunjungan rumahPemberian obat-obatan: tablet besi (untuk kasus kurang darah), Vitamin A, Gralit,dll.Pemberian Makanan Tambahan (PMT)Demo mengolah (masak) makanan sehat.Pemberian rujukan apabila menemukan kasus kurang gizi.Menyelenggarakan 'Lomba Balita Sehat', misalnya pada saat perayaan 17 Agustus,dan sebagainya.

• Kader Posyandu yang berhasil adalah kader yang bisa mendorong masyarakatmelaksanakan sendiri usaha-usaha meningkatkan kebiasaan makan bergizi.

139

LANGKAH - LANGKAH

Pengantar (5 menit)

Pelatih menjelaskan dan menuliskan judul, tujuan, dan waktu yang diperlukan untukmelaksanakan Pokok Bahasan 10 ini di atas papan tulis atau kertas dinding.

Evaluasi (45 menit)

1. Pelatih menampilkan kembali kartu-kartu metaplan harapan yang disusun pada awalpelatihan.

2. Pelatih meminta peserta menyepakati bersama penempelan kartu-kartu harapan tersebutke dalam tabel LB.10.1. yang telah disalin ke atas kertas dinding (plano), yang terdiri atas2 kolom sebagai berikut:• Harapan-harapan yang tercapai dalam pelatihan• Harapan-harapan yang tidak tercapai dalam pelatihan

3. Pelatih kemudian menempelkan kertas dinding (plano) berisi tabel yang disalin dari LB.10.2.yang memuat 3 gambar wajah sebagai berikut:• Wajah sedih (materi kurang dimengerti)• Wajah biasa (Iumayan, materi cukup dimengerti)• Wajah senang / tertawa (bag us, materi bisa dimengerti)

4. Pelatih meminta semua peserta untuk menilai bersama keberhasilan belajar untuk setiapPokok Bahasan yang telah dilaksanakan (PB.1. sampai 9) dengan memberi tanda dot (.)pada kolom yang sesuai pada tabel LB.10.2.

5. Setelah tabel LB.1 0.2. terisi penuh, pelatih meminta beberapa peserta untuk menjelaskanalasan penilaiannya.

6. Pelatih kemudian meminta peserta mengungkapkan hal-hal yang belum dimengerti darimateri PB.1. sampai 9.

7. Pelatih memberikan penjelasan yang diperlukan. Pelatih lainnya, juga bisa menambahkanpenjelasan-penjelasan apabila diperlukan.

8. Pelatih memberikan masukan mengenai hasil evaluasi dengan mengacu pada lembarInformasi Kunci (UK).

Rencana Tindak Lanjut (RTL) (30 men it)

1. Pelatih menampilkan tabel dari LB.10.3. yang telah disalin ke atas kertas dinding.2. Pelatih membagi peserta ke dalam kelompok, sesuai Posyandu masing-masing.3. Pelatih meminta setiap kelompok (per Posyandu) untuk menyalin tabel LB.10.3. ke atas

kertas HVS dan mengisinya dengan rencana tindak lanjut di Posyandu masing-masing(dibuat rangkap dua: 1 untuk pelatih dan 1 untuk kader).

4. Pelatih berkeliling dan membantu setiap kelompok apabila diperlukan, untuk mengisi tabelRTL dengan baik. Rencana yang dibuat ini harus dibuat sesederhana mungkin agar benar-benar bisa dilaksanakan oleh mereka.

5. Pelatih menyampaikan manfaat penyusunan RTL dengan mengacu pada Lembar InformasiKunci (UK).

Penutupan (10 menit)

1. Pelatih meminta seorang peserta untuk menyampaikan kesan-kesan sing kat tentangkegiatan pelatihan.

2. Pelatih mengucapkan terima kasih atas partisipasi aktif peserta dalam kegiatan pelatihan.Pelatihan ditutup dengan pembacaan do'a.

141

lB.10.2

lABEL EVAlUASI

I JUDULPOKOKBAHASAN

1 Perkenalan dan pembahasan Jadwal

2 Tugas-tugas kader posyandu

3 Pelaksanaan 5 kegiatan posyandu

4 Mengisi dan membaca data KMS

5 Penyuluhan di Kegiatan 4

6 Pencatatan kegiatan posyandu

7 Penilaian masalah sasaran posyandu

8 Pelaksanaan diskusi kelompok

9 Pelaksanaan kunjungan rumah

10 Upaya meningkatkan gizi keluarga

Catatan:Beri tanda dot (.) pada kolom yang sesuai dengan penilaian berikut ini:

@ = materi kurang dimengerti

@ = materi cukup dimengerti

@ = materi dapat / bisa dimengerti

143

LEMBAR INFORMASI KUNCI (UK)

A. MANFAAT EVALUASI

• Dalam setiap pelatihan kita perlu melaksanakan evaluasi untuk menilai seberapa jauhmateri-materi belajar bisa dipahami oleh peserta. Pada kesempatan ini, peserta masihbisa menanyakan hal-hal yang perlu penjelasan kepada pelatih.

• Evaluasi juga bisa menilai apakah harapan-harapan peserta bisa terpenuhi dalampelatihan ini. Apabila harapan peserta kurang terpenuhi, sebaiknya dicarikan jalankeluarnya melalui penyusunan RTL pribadi (masing-masing peserta).

• Beberapa saran untuk peserta adalah:

Sebuah pelatihan tidak dapat memenuhi seluruh kebutuhan peserta, karena itusebaiknya peserta terus-menerus belajar baik dari orang lain maupun membaca.Belajar terus-menerus akan bermanfaat bagi diri pribadi kader sendiri maupununtuk meningkatkan kemampuannya dalam membantu masyarakat di Posyandu.Bahan belajar yang disarankan untuk dikuasai oleh kader adalah Buku KaderUPGK yang memuat semua hal tentang tugas kader Posyandu. Selain itu, bisajuga dimanfaatkan bahan-bahan belajar yang berasal dari berbagai sektor.

B. MANFAAT PENYUSUNAN RTL

• Penyusunan RTL diharapkan dapat menjadi bukti hasil pelatihan bagi peserta, untukdilaporkan kepada ketua dan pembina TP PKK di Desa/Kelurahannya masing-masing.Dengan demikian, diharapkan kader mendapatkan dukungan.

• RTL yang disusun itu merupakan RTL peserta untuk masing-masing Posyandu yangdiharapkan bisa dilaksanakan oleh mereka sebagai upaya meningkatkan pelayananPosyandu di wilayahnya.

145

PESAN DASAR Gizi Seimbang

Buku ini menyampaikan 13 Pesan Utama GiziSeimbang yang meliputi jenis-jenis makananyang diperlukan oleh tubuh, bagaimanaperilaku mengkonsumsi makanan yang sehatdan mencukupi gizi, serta bagaimanamengukur orang yang kurang gizi ataukelebihan gizi. Buku ini menarik karena disertaibanyak gambar berwarna yang memperjelasisinya.

Buku ini diterbitkan olehDepartemen Kesehatan, tahun 1996

BAHAN PENYULUHAN LEMBAR BALIKMENUJU BALITA SEHAT

INDONESIASEHAT2010

Lembar balik MENUJU BALITA SEHAT inidibuat untuk membantu para kader diPosyandu dalam melakukan konselingpertumbuhan balita.Lembar balik ini dapat digunakan sebagaipedoman bagi kader untuk memberikankonseling kepada ibu/pengasuh balitasesuai dengan masalah yang dihadapi,meliputi:• Balita yang pertama kali datang di

Posyandu• Balita dengan berat badan naik dalam KMS• Balita dengan berat badan tidak naik dalam

KMS• Balita yang datang tidak teratur ke

posyandu.

~~., Q"

'"~.' Men uj u

BALITA SEHAT

UEI' A R TE~I E:\ KES EHA TA N R I

Dirtktoral IIlnd Gizi Masprakal

''"j'u\li lila nj! I; i l i da n ~I a k3 nan

147

L

r------------- ---

DAFTAR BACAAN

Berikut ini adalah beberapa bacaan yang dianjurkan untuk menjadi bahan acuan, baik olehpelatih Kabupaten / Kecamatan yang akan memandu Pelatihan Pengelolaan Posyandu untukkader Posyandu, maupun oleh kader yang akan melaksanakan kegiatan di Posyandunyamasing-masing. Apabila membutuhkan, mudah-mudahan bacaan ini bisa diperoleh di dinas /instansi yang menerbitkannya.

BUKU KADER POSYANDUdalam Usaha Perbaikan Gizi Keluarga

Buku ini merupakan buku 'wajib' kaderPosyandu karena berisi berbagai kegiatanPosyandu. Buku ini memuat lengkap semuaaspek kegiatan Posyandu, termasuk caramengelola pelayanan Posyandu di 4 kegiatan(ditambah kegiatan ke 5), dan langkah-Iangkahmengisi serta menilai data Kartu Menuju Sehat(KMS). Buku ini juga menyertakan ringkasanmateri pokok penyuluhan Posyandu, baik yangtercakup pada UPGK maupun kegiatan lainnya.Seluruh materi disampaikan dengan gambarsehingga buku ini cukup menarik.

STANDAR PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA

~~~L:-J

StandarPertumbuhan

BALITA

Media ini berbentuk buku dengan ukuran 18 x23 em, 41 halaman full colour Jadi, terdapat 12topik dengan 24 halaman pada kedua serilembar balik. Media ini dikembangkan bersamaposter cara menimbang balita dengan baik danbenar, sebagai alat bantu kader dalammelaksanakan kegiatan kelompok maupunkunjungan rumah. Pada buku ini di lengkapidaftar tilik, yaitu suatu alat sederhana untukmelakukan pembinaan dan penilaian kepatuhanterhadap pelaksanaan tahapan pemantauanpertumbuhan balita

Buku ini diterbitkan oleh:Departemen Kesehatan, tahun 2005

146

LB.10.3

TABEL RENCANA TINDAK LANJUT (UNTUK 3 BULAN)

SUMBER DAYA

NO KEGIATAN PENDUKUNG WAKTU ORANG! ALAT & SUMBERPELAKSANA BAHAN DAY A

1 2 3 4 5 6 7

CATATAN:

• Kegiatan dibuat sesuai dengan kemampuan Posyandu masing-masing agar RTL inibenar-benar bisa dilaksanakan, misalnya: penyuluhan terarah

• Pendukung: bisa diisi dengan sektor atau lembaga yang bisa membantu terlaksananyasuatu kegiatan yang diusulkan, misalnya: bidan, petugas Puskesmas, PLKB.

• Waktu diisi dengan bulan dan tahun yang diperkirakan kegiatan bisa dilaksanakan

• Sumber daya: diisi sesuai dengan kebutuhannya, tidak harus selalu memerlukan biayaberupa uang

144

LB.10.1

TABEL PENGELOMPOKKAN HARAPAN

HARAPAN-HARAPAN YANG TERPENUHIDALAM PELATIHAN

142

HARAPAN-HARAPAN YANG TIDAKTERPENUHI DALAM PELATIHAN

EVALUASI DAN RENCANA TINDAK LANJUT

• Peserta dapat menilai harapan-harapannya yang telah dan belumtercapai dalam pelatihan ini

• Peserta dapat merencanakan tindak lanjut pelatihan untukposyandunya masing-masing

Ceramah sing kat, curah pendapat

• LB.10.1. Tabel Pengelompokan Harapan• LB.10.2. Tabel Evaluasi' LB.10.3. Tabel RTL (untuk 3 bulan)

kertas dinding (plano), spidol, selotip, papan tulis, gunting, kartumetaplan, kertas HVS.

• Kartu-kartu metaplan berisi ungkapan harapan peserta hasilpembahasan PB 1 dipersiapkan kembali

• Kartu-kartu metaplan berisi ungkapan harapan peserta hasilpembahasan PB 1 dipersiapkan kembali

90 menit

140

D. CARA MENYUSUN MENU BERGIZI

• Menu yang sehat dan bergizi sebaiknya memenuhi ke 3 gizi utama. Berikut ini adalahcontoh menu sederhana yang sehat dan bergizi:

WAKTU MENU

Pagi Nasi, telur dadar, tumis kacang panjang

Selingan Talam, ubi

Siang Nasi, tempe / tahu goreng, sayur santan daun singkong dan teri, pepaya ataupisang

Selingan Pisang goreng

Sore / malam Nasi, tempe / tahu bumbu kecap (bacem), sayur santan daun singkong danbunga pepaya, teri goreng, pepaya atau pisang

• Dalam menyusun menu yang bergizi dan sehat, sebenarnya tidak perlu bahan makananyang mahal-mahal. Gunakan bahan-bahan lokal, baik yang berasal dari kebun /pekarangan kita sendiri, maupun yang bisa dibeli dengan mudah dan murah.

• Sayuran yang biasanya mudah diperoleh adalah daun singkong, labu, pucuk daunlabu, kangkung, kacang panjang, sawi, bunga pepaya, dsb. Agar rasanya enak bisadiolah sebagai sayur santan atau ditumis dengan bumbu sederhana.

• Sebagai sumber protein, bisa disesuaikan dengan bahan yang murah di wilayah kita.Apabila ikan segar murah dan mudah diperoleh, akan lebih baik. Kalau tidak, usahakanmenyediakan tempe, tahu dan telur. Ikan kering seperti teri, juga merupakan sumberprotein yang tinggi. Peliharalah ayam untuk dimakan telur dan dagingnya oleh keluargapaling tidak seminggu sekali, jangan dijual semuanya. Akan lebih baik apabila kitabisa lebih sering makan telur, ikan atau daging.

• Sebaiknya sebagian makanan digoreng agar mengandung minyak / lemak yangdibutuhkan oleh tubuh kita.

E. HAL-HAL YANG MENGHAMBAT USAHA PENINGKATAN GIZI

Pada LB.9.2. terdapat sejumlah alasan yang menjadi penghambat perilaku makan yang sehatdari masyarakat. Alasan-alasan ini disebabkan karena:

• Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang gizi, misalnya: anak dibiarkan banyakjajan padahal makanan tersebut tidak memenuhi syarat gizi yang baik.

• Rendahnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi bagi masa depan anak,misalnya: kebiasaan merokok dan menyimpan uang untuk kepentingan lain, sementarauntuk memenuhi gizi anak dan keluarga dinomor duakan.

• Kebiasaan yang sulit diubah, misalnya: hanya makan ikan dan daging tanpa sayuransehingga pola makannya kurang seimbang, memberikan nasi uleg (nasi yang dihaluskan)

138

:.'

LB.9.3. 'PESAN-PESAN GIZI UNTUK KELUARGA

Berikan ASI sajaASI (eksklusif) pada bayi usia

0-6 bulan karena gizinya cukup danakan meningkatkan kekebalan bayi

terhadap penyakit

Jangan berikan pisang, air, ataumakanan lain kepada bayi berusia

o sampai 6 bulan karena pencernaanbayi masih belum cukup kuat untuk

menerimanya

Berikan bubur beras sebagaimakanan pertama bayi karena bahanini merupakan makanan yang sangat

baik bagi bayi

Jangan batasi pemberian ASI padabayi. Berikan sesering dan sebanyak

yang bayi suka

Kalau anak biasa jajan, merekamenjadi tidak suka makan sayuran

atau makanan di rumah yangrasanya tidak segurih makanan dari

jajanan

136

Berikan ASI pad a bayi secepatnya,yaitu % jam (30 men it) sesudah bayi

lahir. Dengan demikian ASI akanterangsang untuk keluar lebih cepat

dan lebih banyak

Setelah bayi berusia diatas 6 bulan,ASI saja tidak cukup. Berikan ASI

dan makanan bayi yang sehat untukbayi diatas usia 6 bulan

Berikan kuning telur setelah bayiberusia 6 bulan dan hati ayam

setelah berusia 8 bulan, telur 4 xseminggu dan hati ayam 1 x

seminggu

Berikan Air Susu Ibu (ASI) sampaianak berusia 2 tahun karena ASI

merupakan makanan bergizi sertamengandung zat kekebalan terhadap

penyakit

Peliharalah kebersihan lingkungandengan cara memanfaatkan danmerawat jamban agar anak tidak

kurang gizi akibat penyakit cacinganatau diare

LB.9.2. HAL-HAL YANG MENGHAMBAT UPAYAMENINGKATKAN GIZI KELUARGA

Sudah kebiasaan masyarakatkami untuk memberikan bubur cairkepada bayi berumur beberapahari. Hasilnya mereka gemuk dan

tidak sakit ....

Anak saya hanya makan nasi denganlauk pauk atau ikan saja karena dia

tidak suka makan sayuran ...

Kami hanya merebus saja makanankamu supaya gampang. Memasakdengan cara rumit akan menambah

pekerjaan kami yang sudahmelelahkan ....

Kami sudah biasa hidup seadanyaBisa makan saja, kami sudah

beruntung ...

Kami sudah biasa dengan caraseperti ini, orang tua kami yangmengajarkan hal ini berdasarkan

pengalamannya ...

Bagi kami, yang penting anak-anakcukup kenyang dan tidak sakit

134

Bayi kami berumur seminggu, akanmenangis terus kalau hanya diberiASI saja, .... mungkin karena bayi

kami masih merasa lapar ....

Kami memberi bayi kami hanya nasiyang dihaluskan karena kamu tidakmampu membeli ikan, daging dan

telur ....

Anak saya susah sekali kalaudisuruh makan dirumah ... daripadadia tidak makan sarna sekali, saya

biarkan saja dia jajan ....

Kami orang bodoh tidak mengertisoal gizi ... apalagi istilah-istilah

yang dipakai kader dan petugas sulitdimengerti

Kami tidak tahu apa gunanyamemberikan kapsul Vitamin A untukbalita umur 6 bulan sampai 5 tahun

Kami tidak tahu gunanyamenimbang bayi I balita setiap

bulan ...

LB.9.1. MASALAH - MASALAH GIZI YANG PERLU KITA KENALI

ANAK KURUS(BERAT BADAN BERKURANG)

ANAK UMUR 6 BULAN KE AT ASBELUM DIBERI MAKANANPENDAMPING ASI (MP-ASI)

ANAK MUDAH JATUH SAKIT(MISAL: CAMPAK, DIARE,

BATUK, PILEK)

BADANANAKLEMAH DAN LESU

ANAK TIDAK SUKA MAKAN

132

ANAK UMUR 6 -12 BULANHANYA DIBERI MAKAN NASIYANG DIHALUSKAN SAJA

ANAK BERUMUR DI BAWAH 6BULAN SUDAH DIBERI MAKANAN

PADAT

ANAK SULIT KEMBALI SEHATBILAMANA SUDAH JATUH SAKIT

JUMLAH MAKANAN YANGDIBERIKAN PADA BAYI KURANG

(MINIMAL 5 X SEHARI)

ANAK BANYAK MAKAN TETAPICACINGAN

LANGKAH-LANGKAH

Pengantar (5 menit)

1. Pelatih menjelaskan dan menuliskan judul, tujuan dan waktu yang diperlukan untukmelaksanakan Pokok Bahasan 9 ini di atas papan tulis atau kertas dinding (plano).

Diskusi (15 men it)

2. Pelatih mengajak peserta mendiskusikan beberapa hal dengan mengajukan satu persatupertanyaan sebagai berikut:

BAHAN DISKUSI• Apakah yang disebut dengan zat gizi ?• Makanan-makanan apa saja yang merupakan sumber makanan bergizi ?• Apa manfaat makanan bergizi ?

3. Pelatih menulis pengertian 'zat-zat gizi' di atas papan tulis (kertas dinding).4. Pelatih memberikan masukan dengan mengaeu pada Lembar Informasi Kunei (UK).5. Pelatih membagikan LB.9.1. (2 halaman) kepada semua peserta.6. Pelatih meminta seorang peserta untuk membaeakan LB.9.1.7. Pelatih mengajak peserta mendiskusikan beberapa hal dengan mengajukan satu per satu

pertanyaan berikut ini:

BAHAN DISKUSI• Apakah yang disebut dengan masalah gizi?• Menurut pengalaman peserta, masalah-masalah gizi apa saja pada LB.9.1. yang

masih sering ditemukan di masyarakat?• Sebutkan masalah lain yang belum tereantum pada LB.9.1.?

8. Pelatih memberikan masukan mengenai pengertian 'masalah gizi' dengan mengaeu padaLembar Informasi Kunei (UK).

Tugas Kelompok (20 menit)

9. Pelatih membagi peserta ke dalam 4-5 kelompok.10. Pelatih menuliskan tugas kelompok di atas papan tulis atau kertas besar (plano), yaitu

sebagai berikut:

TUGAS KELOMPOKSusunlah daftar menu untuk 1 hari, yaitu untuk sarapan pagi, makan siang, danmakan sore / malam yang mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:• Bahannya sudah tersedia di kebun sendiri (tidak perlu membeli).• Apabila harus membeli, mudah didapat dan harganya terjangkau oleh masyarakat

pedesaan.• Memenuhi kebutuhan tiga (3) zat gizi utama.

11. Kelompok melaksanakan tugas kelompok.

130

2. TAHAP PELAKSANAAN KUNJUNGAN

• Kader mengucapkan salam dan beramah tamah terlebih dahulu sebelum sampaipada pokok tujuan, karena untuk meminta kesediaan waktunya.

• Kader menyampaikan tujuan kedatangannya.• Kader kemudian berbincang-bincang dengan keluarga / ibu tersebut tentang

keadaan ibu hamil / ibu menyusui / bayi / balita.• Apabila diperlukan, kader memberikan tablet besi, tablet Yodium, Vitamin A untuk

balita, dan sebagainya.• Sebelum berpamitan pulang, kader mengajak keluarga/ibu tersebut untuk

menghadiri kegiatan Posyandu yang akan dilaksanakan.

3. TAHAP SESUDAH KUNJUNGAN

Membuat catatan kegiatan pada Buku Bantu Kader.

D. SARAN-SARANUNTUKKADER

• Banyak kader yang mengeluh bahwa kedatangan mereka seringkali dianggap sebagai'gangguan' oleh sasaran. Apalagi bila sasaran itu termasuk orang yang sulit didekatidan diajak melaksanakan kegiatan Posyandu.

• Berikut ini adalah beberapa saran untuk kader agar kunjungan rumah berjalan denganbaik:

Kader sebaiknya bersikap ramah, sabar dan tidak 'menggurui', apalagi sambilmemarahi dan mengomeli sasaran.Berikan penjelasan dengan cara sederhana, terutama tentang manfaat apabilamelaksanakan saran-saran yang diberikan.Laksanakan kunjungan rumah dengan santai, seperti sedang bertamu danmengobrol biasa. jangan bertamu terlalu lama atau pada jam-jam sibuk mereka.Pergunakan media bantu (kartu konseling atau yang lainnya) hanya untuk sasaranyang telah menerima kedatangan kader dengan baik. Jangan paksakanpenggunaan media bantu apabila itu tidak tepat.Contoh cara melaksanakan kunjungan rumah dengan menggunakan mediagambar bisa dilihat pada LB.8.2.

128

LEMBAR INFORMASI KUNCI (UK)

A. MENGGERAKKAN MASYARAKAT

Mengapa perlu menggerakkan masyarakat?• Kader perlu terus-menerus menggerakkan dan memotivasi ibu-ibu atau masyarakat

agar mau memanfaatkan pelayanan di Posyandu. Karena, tidak gampang membuatmasyarakat bersedia menanggapi suatu ajakan, apalagi melaksanakan ajakan kita.

• Menggerakkan masyarakat merupakan tantangan bagi kader dikarenakan:

Masyarakat hanya mau melakukan sesuatu yang sudah pasti atau langsungdirasakan manfaat atau keuntungannya, sedangkan Posyandu memiliki kegiatanyang manfaat atau keuntungannya seringkali tidak secara langsung. Misalnya:imunisasi dan penggunaan garam yodium, merupakan tindakan pencegahan yangmanfaat atau hasilnya tidak bisa langsung terlihat.Masyarakat merasa sudah terbiasa dengan hal-hal yang secara turun-temuruntelah dilakukannya, sedangkan Posyandu memperkenalkan banyak hal baru yangseringkali berbeda dengan kebiasaan masyarakat. Misalnya: cara memberimakanan pertama pada bayi.Masyarakat lebih percaya pada contoh yang nyata daripada anjuran-anjuran saja,Posyandu memperkenalkan cara hidup sehat yang seringkali sulit menjelaskannyadengan contoh. Misalnya: apa hubungan Iingkungan yang kotor dengan berbagaipenyakit yang terjadi.Masyarakat hanya bersedia melakukan sesuatu apabila hal itu merupakan masalahyang sedang dialaminya dan tidak bisa dipecahkan sendiri, sedangkan Posyandubukan lembaga pelayanan kesehatan yang memiliki keahlian medis sepertiPuskesmas sehingga kemampuan kader terbatas. Misalnya: kader tidak dilatihuntuk menolong orang sakit yang minta pertolongan.

Bagaimana cara menggerakkan masyarakat ?

• Menggerakkan atau memotivasi ibu-ibu (masyarakat) agar datang ke Posyandumerupakan seni dalam bekerja untuk masyarakat. Hal ini perlu dilakukan dengangembira dan kesukarelaan.

• Untuk menghadapi berbagai alasan ibu-ibu (masyarakat) yang sulit digerakkan ataudimotivasi antara lain dengan cara sebagai berikut:

Memberikan contoh langsung melalui penerapan hidup sehat pada keluarga kadersendiri agar mereka tergerak untuk meniru.Melakukan pendekatan individu melalui KUNJUNGAN RUMAH. Kader sebaiknyatidak bersikap menggurui kepada sasaran dalam melakukan kunjungan. Mengobrolsambil memberi informasi tentang manfaat kegiatan Posyandu merupakan carayang lebih baik daripada menggurui. Untuk membina hubungan yang baik denganibu-ibu, kader perlu bersikap ramah dan menghindari kebiasaan mengecam ataumemarahi masyarakat.Melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat yang bisa membantumenggerakkan atau memotivasi masyarakat. Misalnya: kepala desa, tokoh agama(ulama), pemimpin adat, guru, dan sebagainya.Mengembangkan kegiatan-kegiatan Posyandu secara menarik dan berdasarkankebutuhan masyarakat, sehingga mereka bisa merasakan manfaatnya.

126

LB.8.1

LANGKAH-LANGKAH KUNJUNGAN RUMAH

A. TAHAP PERSIAPAN

• Memilih sasaran yang akan dikunjungi• Pembagian tugas kader• Persiapan materi belajar

B. TAHAP PELAKSANAAN KUNJUNGAN

• Mengucapkan salam dan beramah-tamah• Menyampaikan tujuan kedatangan• Berbincang-bincang tentang keadaan ibu hamil / ibu menyusui / bayi / balita• Memberi saran-saran praktis apabila ditemukan masalah• Apabila diperlukan, memberikan tablet tambah darah (tablet besi), vitamin A dan

sebagainya• Mengajak sasaran untuk menghadiri kegiatan Posyandu• Berpamitan

C. TAHAP SESUDAH KUNJUNGAN

• Mencatat hasilnya di buku kader

124

LANGKAH-LANGKAH

Pengantar (5 menit)

1. Pelatih menjelaskan dan menuliskan judul, tujuan, dan waktu yang diperlukan untukmelaksanakan Pokok Bahasan 8 ini di atas papan tulis atau kertas dinding.

Diskusi: Menggerakkan Masyarakat (20 menit)

2. Pelatih membagikan sebuah kartu atau potongan kertas kepada semua peserta.3. Pelatih meminta masing-masing peserta untuk menuliskan hal sebagai berikut:

• SATU (1) alasan yang PALING SERING dilontarkan ibu-ibu apabila tidak mauatau tidak bisa datang ke Posyandu.

4. Pelatih meminta peserta untuk saling bertukar kertas yang telah mereka tulisi itu denganpeserta yang duduk di dekat / sebelahnya. Boleh di kiri boleh di kanan.

5. Pelatih meminta peserta untuk membaeakan kartu / kertas yang dipegangnya.6. Pelatih kemudian mengajak peserta untuk mendiskusikan:

BAHAN DISKUSI• Mengapa kader perlu menggerakkan masyarakat ?• Bagaimana eara menggerakkan masyarakat ?

7. Pelatih memberikan masukan dengan mengaeu pada Lembar Informasi Kunei (L1K).

Penjelasan dan Diskusi: Langkah-Iangkah kunjungan rumah (20 men it)

8. Pelatih menanyakan kepada peserta apakah mereka sering melakukan kunjungan rumahdan apakah tujuannya.

9. Pelatih mengajak peserta untuk mendiskusikan:

BAHAN DISKUSI• Siapa sasaran yang perlu dikunjungi ? Bagaimana eara menentukannya ?• Menurut pengalaman kader, hambatan apa yang dialami dalam melaksanakan

kunjungan rumah ?

10. Pelatih memberikan masukan dengan mengaeu pada Lembar Informasi Kunei (L1K).mengenai pengertian, tujuan, dan sasaran kunjungan rumah.

11. Pelatih membagikan LB.8.1. kepada semua peserta.12. Pelatih meminta seorang peserta membaeakan LB.8.1. tentang langkah-Iangkah kunjungan

rumah.13. Pelatih memberikan penjelasan untuk setiap langkah dalam melaksanakan kunjungan

rumah dengan mengaeu pada L1K.

122

ORANG-ORANG YANG PERLU DIRUJUK• Balita yang berat badannya berada di BAWAH GARIS MERAH (BGM) atau kurus• Balita yang berat badannya 2 kali berturut-turut TIDAK NAIK• Balita yang terlalu gemuk• Balita yang tampak sakit, dengan tanda-tanda sebagai berikut:

Keadaan anak lemah, lesu, dan tidak bergairahBadannya panas tinggiRewel dan tidak mau makanTidak mau menetekMemiliki bercak putih pada matanyaBadan berbercak-bercak merahBuang air terus menerus (diare) lebih dari 1 hariMuntah-muntahTidak bisa kencing lebih dari Y:2 hariBatuk lebih dari 100 hariBatuk cepat disertai nafas sesakKelihatan kena penyakit kulit

• Ibu hamil yang mengalami tanda-tanda sebagai berikut:Lingkar Lengan Atas (L1LA)-nya kurang dari 23,5 em atau kurusKepala sering pusingPenglihatan berkunang-kunangMuntah terus menerusNafsu makan kurangKakinya bengkakSesak nafasMengalami perdarahan pada usia kehamilan mudaLesu, lemah, mudah capek dan mudah mengantukKelopak mata bag ian dalam pucatMencret Lebih dari sehari semalamMencretnya mengandung darah

• Orang sakit yang minta pertolongan kepada Kader.

120

LEMBAR INFORMASI KUNCI (UK)

A. PENGERTIAN MASALAH I KEBUTUHAN

• Masalah / kebutuhan adalah keadaan-keadaan yang dianggap mengganggu, menghambatatau mengurangi kesejahteraan hidup masyarakat.

• Masalah I kebutuhan yang menjadi perhatian kader posyandu antara lain:• Masalah dari kelompok sasaran umum: antara lain ibu hamil, ibu menyusui / ibu nifas,

bayi, balita dan pasangan usia subur.• Masalah dari kelompok sasaran yang perlu perhatian segera, antara lain:

Ibu hamil / menyusui I nifas: ibu hamil risiko tinggi, ibu hamil kurang gizi dananemia, ibu hamil berisiko.Bayi / balita: bayi berat lahir rendah, balita kurang gizi, balita yang belum diimunisasi, balita yang mengalami rabun ayam (kekurangan vitamin A), balita didaerah gondok, balita yang mengalami batuk dengan nafas sesak (gejala radangparu-paru), balita yang sering sakit diare.Pada saat ini, kader sebaiknya mengutamakan untuk memperhatikan masalahgizi masyarakat, khususnya gizi ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan balita.

B. PEMBAHASAN MASALAH

• Yang dimaksud dengan pembahasan masalah adalah mendiskusikan masalah-masalahyang berhasil ditemukan oleh kader di Posyandu untuk melihat apa penyebab dan akibatsuatu masalah.

• Manfaat pembahasan masalah antara lain adalah:Kader bisa menentukan masalah yang paling mendesak untuk segera ditangani.Kader bisa menentukan kegiatan yang tepat untuk menangani suatu masalah.

• Perlu diingat, kader Posyandu bukanlah satu-satunya orang yang mampu memecahkanmasalah masyarakat, tetapi masyarakat sendiri yang harus didorong agar berusahamemecahkan masalah-masalahnya sendiri, dan sebaiknya mencegahnya agar tidak terjadi.

Kapan kader Melakukan Penilaian Masalah ?

• Kader bisa melakukan penilaian masalah pada saat:Kegiatan buka Posyandu atau pelayanan 5 langkah kegiatan karena pada saat itubiasanya ditemukan sejumlah masalah Posyandu.Kegiatan evaluasi bulanan bersama petugas sektor atau Puskesmas untukmerencanakan kegiatan Posyandu bulan berikutnya.

• Bahan-bahan yang bisa dipergunakan untuk melihat masalah yaitu:Data KMS / SIP dan catatan kegiatan Posyandu lainnya.SKDNSIP I buku catatan lain.Buku Bantu Kader.

118

LB.7.3

KEGIATAN.KEGIATAN UNTUK MENANGANI MASALAH

Penyuluhan ASI EKSKLUSIF

Penyuluhan gizi

Penyuluhan kesehatan pribadi danlingkungan

116

Penyuluhan MP - ASI

Penyuluhan KB

Pengadaan, pemanfaatan danpemeliharaan Jamban

LB.7.3

KEGIATAN-KEGIATAN UNTUK MENANGANI MASALAH

penimbangan balita

Pemberian kapsul vitamin A

Imunisasi

Pemberian Makanan PendampingASI ( MP-ASI)

Pemberian Dralit

114

memeriksakan kehamilan secarateratur

Pemberian tablet tam bah darah

Pemberian Air Susu Ibu (ASI)

Menjadi peserta KB

LB.7.1

MASALAH-MASALAH KESEHATAN IBU DAN ANAK

kawin muda

Ba ba ba .

belum bisa jalan

112

banyak anak

belum bisa bicara

LB.7.1

MASALAH-MASALAH KESEHATAN ANAK

....,','

balita kurang gizi kematian bayi

diare

lumpuh [polio]

110

kerdil

batuk

Pleno (20menit)

15. Masing-masing wakil dari setiap kelompok menyampaikan hasil kelompoknya.16. Pelatih meminta peserta untuk mendiskusikan satu per satu hal-hal sebagai berikut:

DISKUSI PLENO• Apakah kegiatan-kegiatan yang dipilih oleh kelompok untuk menangani suatu

masalah sudah tepat ?• Kegiatan-kegiatan mana yang bisa ditangani oleh masyarakat sendiri dan mana

yang perlu dibantu oleh Posyandu ?• Mengapa kader harus mendorong masyarakat agar mampu memecahkan

masalahnya sendiri ?

17. Pelatih memberi masukan dengan mengacu pada Lembar Informasi Kunci (UK), mengenai3 jenis kegiatan yang perlu diketahui kader.

18. Pelatih kemudian melanjutkan diskusi dengan mengajukan satu per satu pertanyaansebagai berikut:

DISKUSI PLENO: RUJUKAN• Apa yang disebut rujukan ?• Masalah-masalah apa saja yang bila ditemukan kader di Posyandu perlu

diberikan rujukan?

19. Pelatih memberi masukan dengan mengacu pada Lembar Informasi Kunci (UK), mengenaipengertian rujukan dan orang yang perlu dirujuk.

Penutup (10 menit)

20. Pelatih mengajukan beberapa pertanyaan kunci kepada peserta untuk mengevaluasiapakah proses pembelajaran bisa dipahami oleh peserta.

21. Apabila masih ada halyang perlu dijelaskan, pelatih memberikan masukan dengan mengacupada Lembar Informasi Kunci (UK).

22. Pelatih merangkum dan menutup hasil diskusi.

108

PENILAIAN MASALAH SASARAN POSYANDU

• Peserta dapat menjelaskan pengertian / masalah kebutuhan• Peserta dapat menyebutkan masalah-masalah yang sering

ditemukan di Posyandu• Peserta dapat menyebutkan potensi/kemampuan yang dimiliki• Peserta dapat menentukan kegiatan untuk menangani masalah yang

ada• Peserta dapat menyebutkan masalah-masalah yang perlu dirujuk

ke sarana kesehatan

Ceramah sing kat, diskusi kelompok, pleno

• LB.7.1. Masalah-masalah ibu dan anak (4 halaman)• LB.7.2. Penjelasan masalah (1 halaman)• LB.7.3. Kegiatan-kegiatan untuk menangani masalah (3 halaman)• LB.7.4. Daftar Istilah (1 halaman)

LCD, Komputer (Note Book), OHP, Flipchart, Kertas dinding (plano),selotip, gunting, kartu metaplan, spidol, papan tulis, Kartu Menuju Sehat(KMS) dan lain-lain

LB.7.1. sampai LB.7.4. difotokopi sebanyak peserta

90 men it

106

vO~

1 NO

2 BULANOJ3 JUMLAH c:r:

4 JUMLAH YANG MEMERIKSAKAN OIRIJ>5:,

5 JUMLAH YANG OAPAT Fe

6 JUMLAH YANG MENYUSUI

7 KONOOM ~~:::"""U'-crS2ccmc8 PIL S;:~o-<(J)s:z~>~gJs;:9 SUNTIK

GJ>;;?GJ~Iz'-l10 JUMLAH BALITA SASARAN POSYANOU (S)

CD-o

11 YANG PUNYA KMS (K) J>mCz);!~

12 YANG OITIMBANG (0) L:~Cz13 YANG NAIK 5:G")'J>

YANG 01 BGMii;z14

15 YANG OAPAT VIT AL..

16 KMS YANG KELUARC5:,J>

17 ~ YANG:r:CD

OAPAT Fe J>18 N,~

19 YANG OAPAT PMT

20 BeG

21 I

22 II0-0-i

23 III L..C5:

24 I,J>:r:

25 II -0 CD;to>0 ,,~26 III a~27 IV zG")

28 g~

29 CI :c zm U:i

30 II :ii! J>-i ~:::j

31 III U:i

32 I-i-i33 II

34 JUMLAH BALITA ° ~ (Xl>:::jz~~::o>oz-35 JUMLAH BALITA OAPAT ORALIT m ~G>~

Azm36 G")-iJ>mz::O

=F"

::"::"0-0»mmoCO(")(j)(j)--»»-<::"$--»O»::"Zo::;::!mo-< .•...rc»ZC

:;0»I»Z

o~»:I:»~r,,'TlmOG'):::O-s:~»»~zen"'Coen~zoc

POSYANDUDESA/KELURAHANKECAMATANKAB / KODYA

FORMAT 5DATA POSYANDU

oN

,.-JUMLAH PENGUNJUNG JUMLAH BAYI JML JUMLAH PETUGAS HADIR

IBU KEMATIANNO BULAN BAYI BALITA IBU HAMIL KADER KETERANGAN

0-12 1-5 WUS LAHIR MENINGGAL MELAHIRKAN PKK PLKB MEDIS DAN

BULAN TAHUN PUS HAMIL MENYUSUI NIFAS POSYANDU PARAMEDIS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

JUMLAH

o(f)

o,mI/\»om:::0

oo~

1 NO

2 NAMAIBU

3 UMUR

4 ALAMAT KLP DASAWISMA

"U5 TGL mz

0»UMUR KEHAMILAN

""Tl

>!6(BLN) :::0»z

7 HAMIL KE-

8 LILA

9 PMT PEMULIHAN

10 JANUARI

11 FEBRUARI

12 MARET

13 APRILI

14 MEl»(IJc

15 JUNI"Umz

16 JULI s::OJ»z17 AGUSTUS GJ»z

18 SEPTEMBER

19 OKTOBER

20 NOVEMBER

21 DESEMBER

22 - o>!~23 OJ »s::~- /\- :::0 OJ ,

(IJ »»m24 - II-I

--

25 --26 - s::- cz

27 - (jj-- »~28 <: -I-I

29 <30 CATATAN

"'/\0""0»mmOOJO(f)CJ)--.»»:-</\~--.»O}>/\zo~mo---",c);:zc

::u»I»Z

;:0mG)en-lm;:0

c...OJ»CZ:::I:C»»s:;:0-_reno". -00::E~0-:::.rn>~m~.j:o.S::::I:OJ;;li;mm;:0;:0

c...»"'Coen~ZoC

POSYANDUDESA/KELURAHANKECAMATANKAB / KODYA

FORMAT 3REGISTER WUS DAN PUS DALAM WILAYAH KERJA POSYANDU

JANUARI S.D DESEMBER TAHUN ....

JUMLAH PEMBERIAN« ANAK <.9 PENGANTIAN:!: IMUNISASI TT zen en z ~::::>

ll. - en « ...I:!: ~ C ::J (f) in~ « en ll.

~OJ c- o.PENGUKURAN w-0::: ::J Z « ::J (f);2

w0

en ::J en ~ c C LILA ::!!: z en::J ...10::: ::J « « KETERANGANz :!: <=ATAU> !Yct: ...I~ « « ~ ::I: «::J is 1-- rc 0:::J :!: 0 e,,:!: 23,5 eM zO I-« ::I: e" 0 I II III IV V - z:!: «

~ll. Z e,,::J >- 0 ...I 0

« z :!:~

Z ...I~ e" ~

z 0 Z ::J (f) l- en...I w en z Zw :!: c. w~ ;2 ...., w..,

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

96

1 No

2 Nama Balita/bayi

3 Tanggal,bulan,tahun Lahir

4 BBL (Kg)

5 AYAH z»5 IBU ~»7 KELOMPOK DASA WISMA

\ \ \ 1\1\\ \ \ \1\\ \ \ \ 8 JANUARI

\ \ \ 1\1\\ \ \ \1\\ \ \ \ 9 FEBRUARI

\ \ \ 1\1\\ \ \\1\\ \ \ \ 10 MARET

\ \ \\1\\ \ \\1\\ \ \ \ 11 APRILI»(j)

\ \ \\1\\ \ \\1\\ \ \ \ 12 MEl r-0

\ \ \\1\\ \ \\1\\ \ \ \ 13 JUNI mz\ \ \\1\\\ \\1\\ \ \ \ 14 JULI ~

OJ

\ \ \\1\\ \ \\1\\ \ \ \ 15 AGUSTUS »z\ \ \ 1\1\\ \ \ 1\1\\ \ \ \ G)

16 SEPTEMBER »z\ \ \ 1\1\\ \ \ '\1\\ \ \ \ 17 OKTOBER

\ \ \ 1\1\\ \ \ 1\1\\ \ \ \ 18 NOVEMBER

\ \ \\1\\ \\\1\\ \ \ \ 19 DESEMBER

20 BLN "USIRUP BESI m

21 BLN or-?(OJ~22 BLN mz~~

VITAMIN A ~z23 BLN z>:z24 BLN ORALIT G)

25 BCG

26 I

27 II DPT -0m28 III ~OJ

29 I m;::030 II 5>

POLIO z31 III ~32 IV cz33 CAMPAK (j)»34 I

(j)

35 II HEPATITIS

36 III

37 TGL BAYI MENINGGAL

38 CATATAN

;:0mG')CJ)-lm;:0OJ

~C»zOJ»I'

~C»I'»3:~I'

~»::I:"m;:0c...»""C

oCJ)

~ZCCc...»zc»~CJ)CcmCJ)m3:OJm;:0~::I:CZ

FORMAT 1 : CATATAN IBU HAMIL, KELAHIRAN, KEMATIAN BAYI, DAN KEMATIAN IBU HAMIL, MELAHIRKAN/NIFAS

NAMATANGGAL

NONAMA TANGGAL MENINGGAL

KETERANGANBAYI LAHIR

IBU BAPAK BAYI IBU

1 2 3 4 5 6 7 8

Catatan :1. Jumlah Ibu hamil2. Jumlah Bayi Lahir3. Jumlah bayi meninggal4. Jumlah ibu hamil, melahirkan dan Nifas yang meninggal

= orang= bayi= bayi= orang

LEMBAR INFORMASI KUNCI (UK)

A. PENGERTIAN SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP)

• Sistem Informasi Posyandu (SIP) adalah seperangkat alat penyusunan data / informasiyang berkaitan dengan kegiatan, kondisi dan perkembangan yang terjadi di setiapPosyandu.

• Manfaat Sistem Informasi Posyandu (SIP) antara lain adalah:

1. Menjadi bahan acuan bagi Kader Posyandu untuk memahami permasalahan sehinggabisa mengembangkan kegiatan yang tepat dan disesuaikan dengan kebutuhan sasaran.

2. Menyediakan informasi yang tepat guna dan tepat waktu mengenai pengelolaanPosyandu, agar berbagai pihak yang berperan dalam pengelolaan Posyandu bisamenggunakannya untuk membina Posyandu demi kepentingan masyarakat.

• Tujuan format SIP adalah untuk menata dan menyederhanakan tugas pencatatan kaderyang sangat banyak; untuk melaksanakan hal ini, kader perlu mendapatkan pelatihanpengisian format SIP terlehih dahulu.

B. MACAM-MACAM FORMAT SIP

1. Catatan ibu hamil, kelahiran, kematian bayi dan kematian Ibu hamil, melahirkan,nifas. Berisi catatan dasar mengenai sasaran Posyandu.

2. Registrasi bayi dan balita di Wilayah Kerja Posyandu. Berisi catatan pemberian tabletbesi, vitamin A, pemberian Oralit, tanggal imunisasi, dan tanggal bayi meninggal di wilayahKerja Posyandu tersebut.

3. Register ibu hamil di wilayah kerja Posyandu. Berisi daftar ibu hamil, catatan umurkehamilan, pemberian tablet tambah darah, imunisasi, pemberian kapsul yodium,pemeriksaan kehamilan, risiko kehamilan, tanggal dan penolong kelahiran, data bayi yanghidup dan meninggal, serta data ibu meninggal di wilayah kerja Posyandu.

4. Register WUS-PUS di Wilayah Kerja Posyandu. Berisi daftar wanita dan suami-isteriusia produktif yang memiliki kemungkinan mempunyai anak (hamil).

5. Data Posyandu. Berisi catatan jumlah pengunjung (bayi, balita WUS, PUS, ibu hamil,menyusui, bayi lahir dan meninggal), jumlah petugas yang hadir (kader Posyandu, kaderPKK, PKB / PLKB, paramedis dan sebagainya).

6. Data hasil kegiatan Posyandu. Berisi catatan jumlah ibu hamil yang diperiksa danmendapat tablet tambah darah, jumlah ibu menyusui, peserta KB ulang yang dilayani,penimbangan balita, semua balita yang punya KMS (K), balita yang timbangannya naikdan yang di Bawah Garis Merah (BGM), balita yang mendapat vitamin A, KMS yangdikeluarkan (dibagikan), balita yang mendapat sirup besi, dan imunisasi (OPT, polio, campak,hepatitis B) serta balita yang menderita diare.

92

LANGKAH-LANGKAH

Pengantar (5 menit)

1. Pelatih menjelaskan dan menuliskan judul, tujuan, dan waktu yang diperlukan untukmelaksanakan Pokok Bahasan 6 ini diatas papan tulis atau kertas dinding.

Penjelasan dan Diskusi (30 men it)

2. Pelatih meminta beberapa orang peserta untuk menyebutkan nama formulir / register /catatan kegiatan posyandu yang biasa mereka lakukan.

3. Pelatih menuliskan semua nama formulir / register / catatan tersebut diatas papan tulis.4. Pelatih mengajak peserta mendiskusikan satu per satu hal-hal berikut ini:

BAHAN DISKUSI• Informasi atau catatan apa saja yang terdapat pada formulir/register yang biasa

dilakukan oleh kader?• Bagaimana cara mengumpulkan informasi atau catatan tersebut?

5. Pelatih menyampaikan pengertian Sistem Informasi Posyandu (SIP) dan manfaatnyadengan mengacu pada Lembar Informasi Kunci (L1K).

6. Pelatih menyalin nama-nama format SIP berikut ini ke atas papan tulis atau kertas dinding(plano ).

• Format 1: Catatan Ibu Hamil, Kelahiran, Kematian Bayi, dan Kematian Ibu (Hamil,Melahirkan/Nifas).

• Format 2: Register Bayi dan Balita dalam Wilayah Kerja Posyandu (selatna 1 tahun)• Format 3: Register WUS-PUS dalam Wilayah Kerja Posyandu (selama 1 tahun)• Format 4: Register Ibu Hamil dalam Wilayah Kerja Posyandu (selama 1 tahun)• Format 5: Data Hasil Kegiatan Posyandu.• Format 6: Data Posyandu.

Diskusi Kelompok (60 men it)

7. Pelatih membagikan LB.6.1. sampai LB.6.6. yang merupakan 6 format Sistem InformasiPosyandu (SIP) kepada semua peserta.

8. Pelatih membagi peserta ke dalam 4-5 kelompok.9. Pelatih menuliskan 2 jenis tugas kelompok di atas papan tulis atau kertas dinding dan

meminta 1 kelompok melaksanakan hanya 1 jenis tugas saja.10. Kelompok melaksanakan tugas mereka selama 15 menit.

TUGAS KELOMPOKTugas-1: Format 1 sampai 3Tugas-2: Format 4 sampai 6

Pertanyaan untuk setiap kelompok:

1. Informasi atau catatan apa saja yang terdapat pada masing-masing format?2. Bagaimana cara mengumpulkan informasi pada masing-masing format?

90

bersikap sebagai guru yang serba tahu. Sebaiknya kita belajar dengan saling berbagipengalaman, agar diperoleh satu pemahaman yang kaya.

Tidak memihak, menilai, dan mengkritik : mungkin dalam pelatihan perbedaan pendapatbisa muncul antara peserta. Pemandu tidak boleh menilai dan mengeritik semua pendapat,juga tidak boleh bersikap memihak. Secara netral pemandu mesti berusaha memandukomunikasi antara pihak-pihak yang berbeda pendapat untuk mencari kesepakatan dan jalankeluarnya.

Bersikap terbuka : pemandu jangan segan untuk berterus terang kalau merasa kurangmengetahui sesuatu. Dari contoh ini, kader bisa mempelajari bahwa mereka juga bisa memilikisikap terbuka dengan ibu-ibu desa.

Bersikap positif : seorang pemandu sebaiknya selalu membangun suasana yang positif.Pelatihan seharusnya mendorong kader mencari potensi diri sendiri dan bukan menekankanhal-hal yang buruk.

88

Contoh metode-metode belajar dan sifatnya

Berikut ini adalah contoh-contoh metode belajar yang terdapat pada LB.5.3.

Metode ini kurang melibatkan peserta (tidak partisipasif) karena penyuluhPenyuluhan akan menyampaikan materi belajar melalui ceramah sedangkan peserta

lebih banyak menjadi pendengar saja.

Metode ini mendorong peserta berpartisipasi secara aktif karena pesertaDiskusi Kelompok merupakan kelompok -kelompok keeil untuk melaksanakan pembahasan

suatu materi bersama-sama

Metode ini melibatkan semua peserta dalam sebuah permainan yangmenggambarkan proses yang sesungguhnya terjadi di masyarakat.

Simulasi Misalnya : seseorang berperan sebagai kader Posyandu, sedangkanpeserta lain berperan sebagai masyarakat, kemudian melakukan sesuatuseolah-olah berada dalamkeadaan yang sesungguhnya di desa. Hasilsimulasi kemudian didiskusikan.

Metode ini memerlukan beberapa peserta sebagai pemain, kemudian

Sandiwaramelaksanakan sepenggal adegan/peristiwa. Peserta lainnya yang tidakikut bermain, bertindak sebagai penonton. Setelah sandiwara, dilanjutkandengan diskusi tentang adegan tersebut.

Metode ini biasanya digunakan untuk memberikan eontoh dalam

Peragaan Imelakukan sesuatu yang bersifat teknis. Misalnya : eara mengisi KartuMenuju Sehat (KMS) dan eara membuat Larutan Gula Garam (LGG)

Demonstrasi untuk anak yang diare. Setelah itu, peserta melakukan praktek (meneoba)apa yang telah diperagakan.

Biasanya, demonstrasi dianggap eukup untuk memperkenalkan sesuatu

Praktekyang bersifat teknis (ketrampilan) sehingga kemudian dilakukan praktek.Misalnya : ibu-ibu mempraktekkan eara mengisi KMS dan membuat LGGdibimbing oleh kader Posyandu

KunjunganMetode ini digunakan untuk melihat langsung suatu keadaan dankemudian membahas keadaan itu bersama-sama, langsung di lokasilapangankejadian.

H. MEDIA BELAJAR

• Media belajar adalah alat bantu dalam melakukan kegiatan belajar. Berbagai bentukmedia ini antara lain adalah : lembar balik, kartu konseling, poster, buklet, brosur,lembar simulasi (beberan), lembar kasus, komik, alat peraga dan sebagainya (sebagianbisa dilihat pada LB.5.4.).

• Manfaat media belajar antara lain agar proses belajar menjadi lebih menarik sertalebih mudah dilaksanakan.

86

• Agar kader bisa menjadi penyuluh yang baik, kader harus menguasai materi-materidan pesan-pesan pokok. Setiap topik penyuluhan yang wajib di kegiatan-4. earanya,tentu saja dengan banyak belajar dari orang lain dan membaea.

E. BAGAIMANA CARANYAAGAR PENYULUHAN MENARIK

Agar kader bisa menjadi penyuluh yang baik, perlu mengikuti hal-hal sebagai berikut:

• Informasi dan saran-saran diberikan berdasarkan keadaan atau permasalahan pesertayang datang ke posyandu, misalnya: keadaan yang terdapat pada data KMS ataupermasalahan yang disampaikan oleh peserta itu sendiri.

• Saran-saran yang disampaikan jelas dan eukup praktis sehingga bisa dilaksanakanoleh ibu-ibu, misalnya: jenis makanan yang bergizi yang mudah didapat dan murahdiperoleh ibu-ibu di desa tersebut.

• Penjelasan dan saran diberikan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengertioleh masyarakat, khususnya penjelasan tentang bahasa-bahasa kesehatan, misalnya:Imunisasi, alat kontrasepsi, tablet tambah darah (tablet Besi), kurang darah (Anemia),kurang gizi, dan sebagainya.

• Kader bersikap ramah dalam memberikan informasi dan saran-saran, tidak disertaidengan keeaman atau omelan terhadap ibu atau seseorang yang bermasalah.

• Peserta diberi kesempatan untuk bertanya, bukan mendengarkan saja.

F. LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN KEGIATAN DISKUSI KELOMPOK

1. TAHAP PERSIAPAN

a. Mengundang Peserta• Kader akan mudah mengundang keluarga balita pada saat mereka hadir pada

hari buka Posyandu untuk menimbang bayi/balita mereka.• Ingat, peserta dibatasi yaitu 12-15 orang saja, paling banyak 20 orang per kelompok.

Apabila banyak peserta yang berminat, bisa dibuat beberapa kelompok keeil yangmasing-masing dipandu oleh satu atau dua orang kader.

b. Menetapkan Waktu Diskusi Kelompok• Apabila peserta diundang pad a hari Posyandu, sebaiknya kegiatan diskusi

kelompok ini dilaksanakan beberapa hari sesudah hari Posyandu.• Bisa juga kegiatan ini dilakukan pada hari arisan atau hari pengajian, yaitu sesudah

kegiatan itu selesai.

e. fylenentukan Tempat Diskusi Kelompok• Dari hasil diskusi dengan ibu-ibu, salah satu alasan yang membuat mereka enggan

datang ke Posyandu adalah jarak yang jauh dari rumah mereka. Untuk mengatasimasalah jarak, kader sebaiknya membuat pertemuan kelompok untuk petugasyang rumahnya berdekatan (kelompok dasa wisma).

• Pertemuan bisa dilaksanakan di rumah salah seorang ibu atau kader, di kantorPosyandu, atau di tempat yang paling mudah dijangkau peserta. Sebaiknya tempatpertemuan eukup untuk 12-15 orang bisa duduk melingkar tanpa ada yang dudukdi belakang.

84

LEMBAR INFORMASI KUNCI (UK)

A. PENGERTIAN PENYULUHAN

Penyuluhan merupakan penyampaian pesan / informasi dari satu orang atau kelompok kepadasatu orang atau kelompok lain mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan suatu program.Sesuai dengan Program Kegiatan Posyandu, penyuluhan yang diberikan di Posyandu lebihbanyak mengenai kesehatan ibu dan anak.

Kelebihan dan kekurangan Penyuluhan• Kelebihan: cara ini bisa menjangkau lebih banyak orang dan kader bisa lebih mudah

mempersiapkan informasi-informasi apa saja yang akan disampaikan. Untuk mengatasikelemahan diatas, dalam melakukan penyuluhan, kader bisa memberi kesempatankepada sasaran untuk bertanya dan mengemukakan pendapat.

• Kekurangan: biasanya penyuluhan dilakukan dengan ceramah yang merupakanproses komunikasi satu arah. Karena itu sasaran atau pendengar tidak bisamenceritakan pendapat dan pengalamannya. Penyuluhan menjadi seperti guru yangmemberitahu segala sesuatunya pada peserta. Karena tidak dilibatkan, seringkalipeserta menjadi bosan dan kurang memperhatikan pembicaraan.

B. KEGIATAN DISKUSI KELOMPOK

PengertianKegiatan diskusi kelompok di Posyandu yaitu kegiatan di luar hari buka Posyandu untukmembahas suatu topik atau permasalahan, khususnya mengenai topik-topik kesehatankeluarga, ibu dan anak.

Perbedaan penyuluhan dengan kegiatan diskusi kelompok penyuluhan :• Penyuluhan adalah cara belajar yang kurang partisipatif atau tidak banyak melibatkan

peserta. Meskipun penyuluh bisa juga memberi kesempatan kepada peserta untukbertanya, tetapi masih lebih banyak peran penyuluh daripada peran peserta.

• Penyuluh bersikap seperti guru dan lebih banyak memberitahu peserta tentang caramemecahkan masalah.

Kegiatan Diskusi Kelompok :• Kegiatan kelompok belajar merupakan cara atau metode belajar yang bersifat partispatif

atau melibatkan peserta secara aktif. Pemimpin diskusi berperan sebagai pemandu,bukan sebagai guru.

• Pemandu bertugas untuk mendorong peserta agar aktif mengemukakan pengalamandan gagasan tentang memikirkan cara memecahkan suatu masalah. Pemandu hanyamemberi saran-saran apabila diperlukan.

82

LB.5.5.

CARA MEMANDU DISKUSI KELOMPOK

Berikut ini adalah CONTOH langkah-Iangkah memandu diskusi kelompok yang menggunakanGABUNGAN MEDIA LEMBAR BALIK dan KARTU KONSELING (maksimal 15-20 orang).

• Kader meminta peserta untuk saling memperkenalkan diri, juga menyebutkan jumlahdan umur anak, serta berapa yang masih bayi / balita.

• Kader memperlihatkan lembar gambar dari LEMBAR BALIK dan menyampaikan topikyang akan dibahas pada pertemuan ini.

• Kader meminta seorang ibu untuk memegang gambar dari LEMBAR BALIK tersebutdan menjelaskan apa yang terdapat pada gambar kepada peserta lainnya. Pesertalain menambahkan atau mengajukan pendapatnya tentang apa yang terdapat padagam bar.

• Kader memperlihatkan kartu-kartu keeil bergambar (KARTU KONSELlNG) kepadapeserta yang berhubungan dengan gambar besar (LEMBAR BALIK).

• Kader meminta beberapa ibu untuk memegang masing-masing 1 kartu/gambar keeil(KARTU KONSELlNG) dan berdiskusi dengan teman di samping kiri-kanannyatentang apa yang ada dalam gambar tersebut.

• Kader meminta masing-masing ibu yang memegang gambar keeil (KARTUKONSELlNG) untuk menjelaskan kepada peserta lainnya. Peserta lain menambahkanatau mengajukan pendapatnya tentang apa yang terdapat pada gambar.

• Setelah selesai, kader mengambil kembali gambar kecil (KARTU KONSELlNG) danmemandu ibu-ibu untuk mendiskusikan materi dengan menggunakan "bahan diskusi"yang terdapat di belakang gambar besar (LEMBAR BALIK).

• Bahaslah satu per satu pertanyaan yang ada di "bahan diskusi" dari gambar besar(LEMBAR BALIK). Sampaikan hal-hal yang belum dikemukakan oleh peserta saja.

• Sebelum penutupan, kader mengajak peserta mengemukakan pendapatnya tentang2 hal berikut ini :

Apa yang mereka pelajari dari proses belajar ini ?Apa yang sudah atau ingin mereka terapkan dari materi belajar ini ?

• Kader kemudian merangkum dan menyampaikan kesimpulan hasil pertemuan.

80

LB.5.3.

METODE - METODE BELAJAR

ceramah

78

SerbukOralll

diskusi kelompok

demonstrasi

kunjungan lapangan

LB.5.1

PERBEDAAN PENYULUHAN DENGAN KEGIATAN DISKUSI KELOMPOK

Penyuluhan / Ceramah

Anak harusdiimunisasi lengkapyaitu BeG, DPT,polio dan campak ....

\Diskusi Kelompok

Anak sayatidak diimunisasisehat-sehatsaja kok ...

Kitajugabiasa pia,aayam .....

76

Hasilnya untukanak.anak kita,jangan dijualsemua ....._.

13. Pelatih membagikan LB.5.3. dan LB.5.4. kepada semua peserta.14. Pelatih mengajak peserta untuk mendiskusikan satu per satu beberapa hal sebagai berikut:

BAHAN DISKUSI• Metode-metode mana saja pada LB.5.3. yang biasa dipergunakan oleh kader?

Jelaskan pengalaman dalam melaksanakannya.• Media-media mana saja pada LB.5.4. yang biasa dipergunakan oleh kader?

Jelaskan cara penggunaannya.

15. Pelatih menjelaskan pengertian, sifat dan manfaat Metode dan Media Belajar denganmengacu pada Lembar Informasi Kunci (UK).

16. Kelompok melaksanakan tugasnya selama 30 menit.

Peragaan dan Pleno (55 menit)

17. Peserta yang dipilih memperagakan penyampaian pesan penyuluhan, sementara anggotakelompoknya berperan sebagai ibu-ibu peserta Posyandu, sedangkan peserta lainmengamati.

18. Setelah semua kelompok melaksanakan peragaan, Pelatih mengajak peserta untukmendiskusikan satu persatu hal-hal sebagai berikut:

DISKUSI PLENO• Tepatkah isi pesan-pesan pokok penyuluhan yang disampaikan oleh masing-

masing peraga ? jelaskan !• Kesulitan-kesulitan apa yang masih dirasakan kader dalam melaksanakan

penyuluhan di Posyandu ? Bagaimana cara mengatasinya ?• Bagaimana caranya agar penyuluhan menarik perhatian sasaran ?

19. Pelatih memberikan masukan mengenai cara membuat penyuluhan yang menarik denganmengacu pada Lembar Informasi Kunci (UK).

20. Pelatih memperlihatkan dan memperagakan cara penggunaan lembar balik dan kartukonseling yang telah dikembangkan dalam rangka pelatihan ini.

21. Pelatih menjelaskan bahwa berikut ini akan dilakukan peragaan diskusi kelompok denganmenggunakan media lembar balik dan kartu konseling.

22. Pelatih membagikan LB.5.5. kepada semua peserta dan meminta salah seorang pesertauntuk membacakannya dengan suara jelas.

23. Pelatih memberikan penjelasan pada setiap langkah yang dibacakan dari LB.5.5.24. Pelatih membagikan LB.5.6. kepada semua peserta dan meminta salah seorang peserta

untuk membacakannya dengan suara jelas.25. Pelatih memberikan penjelasan pada setiap hal yang dibacakan dari LB.5.6.26. Pelatih meminta seorang peserta untuk melaksanakan peragaan penggunaan media lembar

balik dan kartu konseling dengan memilih topik yang paling dikuasainya (lihat LB.5.5.).27. Pelatih meminta 10 orang peserta lainnya untuk menjadi ibu-ibu (masyarakat) yang sedang

mengikuti diskusi kelompok dengan dipandu oleh peraga.28. Tanpa sepengetahuan peserta lain, pelatih meminta kepada peraga untuk melaksanakan

diskusi dengan cara yang bertentangan dengan saran-saran pada LB.5.6.29. Kemudian peragaan diskusi kelompok dilaksanakan selama 10 menit.

74

PENYULUHAN DI POSYANDU

• Peserta dapat menjelaskan pengertian penyuluhan• Peserta dapat menjelaskan perbedaan antara penyuluhan dengan

diskusi kelompok• Peserta dapat mengembangkan pesan-pesan penyuluhan di

Posyandu yang berhubungan dengan catatan KMS• Peserta dapat menjelaskan langkah-Iangkah menyelenggarakan

diskusi kelompok• Peserta dapat menyebutkan jenis-jenis media dan metode belajar• Peserta dapat menyebutkan sikap pemandu diskusi kelompok yang

baik dan partisipatif

Ceramah singkat, diskusi kelompok, simulasi, curah pendapat (pleno)

• LB.5.1. Perbedaan Penyuluhan dengan Kegiatan Diskusi Kelompok• LB.5.2. Langkah-Iangkah menyelenggarakan kegiatan diskusi

kelompok• LB.5.3. Metode Belajar• LB.5.4. Media-media belajar• LB.5.5. Cara memandu diskusi kelompok• LB.5.6. Apa yang tidak boleh dilakukan oleh pemandu belajar• Kartu Menuju Sehat (KMS).• Buku Kader Posyandu• Panduan Konseling Gizi Balita.• Lembar Balik Menuju Balita Sehat.

LCD, Komputer (Note Book), OHP, Flipchart, Kertas dinding (plano),selotip, gunting, kartu metaplan, spidol, papan tulis, Kartu Menuju Sehat(KMS) dan lain-lain

• Kartu Menuju Sehat (KMS) dan Buku Kader Posyandu disiapkansebanyak peserta

• LB.5.1. sampai LB.5.6. difotokopi sebanyak peserta• Media lembar balik dan kartu konseling disediakan sebanyak 2

eksemplar

135 menit

72

LEMBAR INFORMASI KUNCI (UK)

A. PENGERTIAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS)

• KMS adalah kartu yang memuat data pertumbuhan serta beberapa informasi lainmengenai perkembangan anak, yang dicatat setiap bulan dari sejak lahir sampai berusia5 tahun.

• KMS juga dapat diartikan sebagai 'Raport' kesehatan gizi balita

B. JENIS CATATAN PADA KMS

Pengisian KMS dilakukan pada saat hari buka Posyandu, yaitu di kegiatan berikut ini:• Oi Kegiatan 3:

Kader memindahkan catatn hasil penimbangan balita yang ditulis di atas secarik kertas kedalam KMS anak tersebut. Catatan yang dimaksud adalah catatan berat badan ke dalamgrafik.

• Oi Kegiatan 4:Kader membaca data KMS, menjelaskan kepada ibu mengenai keadaan anak berdasarkancatatan berat badan dalam grafik KMS. Kader juga menanyakan berbagai informasi yangpenting mengenai perkembangan tumbuh-kembang anak, kemudian dimasukkan ke dalamKMS.Oengan demikian, jenis-jenis catatan (informasi) pada KMS adalah:• Berat badan anak (pertumbuhan anak)• Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif untuk bayi berumur 0 sampai 6 bulan• Imunisasi yang sudah diberikan pada anak• Pemberian vitamin A• Penyakit yang pernah diderita anak dan tindakan yang diberikan• Selain itu, kader juga menggunakan KMS untuk menanyakan perkembangan anak,

yaitu kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki anak sesuai dengan tingkat usianya(misalnya: kemampuan merangkak, duduk, berjalan, bicara, dan sebagainya)

C. MANFAAT CATATAN IINFORMASI PADA KMS

Catatan / informasi pada KMS merupakan alat pemantau keadaan balita yang bisa dijadikanacuan untuk memberikan penyuluhan kepada ibu/keluarganya. Selain sebagai acuanpenyuluhan, catatan KMS juga dijadikan bahan acuan untuk memberikan rujukan, baik kelangkah-5 maupun ke Puskesmas.Rujukan balita ini diberikan pada bayi terdapat catatan berikut ini:• Berat badan balita berada di Bawah Garis Merah (BGM) pada KMS dan dicurigai gizi

buruk• Berat badan balita 2 kali (2 bulan) berturut-turut tidak naik• Berat badan balita berada di atas normal pada KMS (terlalu gemuk)• Balita sakit• Balita belum diimunisasi dan mendapat kapsul vitamin A.

70

L.B.4.2 LEMBAR KASUS

KASUS-1 :

Anak pertama Bapak dan Ibu bernama Ani, lahir pada bulan Agustus 1998 denganberat badan 2,8 kg. Pada usia 1 bulan, berat badan Ani 3,0 kg. Sedangkan pada 3bulan berikutnya Ani tidak pernah ditimbang karena Ibu Amin bepergian. Sejak lahirsampai umur 4 bulan, Ani hanya mendapatkan Air Susu Ibu (ASI) saja. Setelah itu,atas saran Kader Posyandu, Ani mendapatkan makanan pendamping AS!.Pada umur 6 bulan Ani agak demam, tetapi tetap mendapatkan vitamin A, beratbadannya waktu itu 5,4 kg. Umur 7 bulan, Ani menderita mencret, kemudian dibawake PUSKESMAS dan saat ditimbang berat badannya 5,4 kg. Hasil penimbanganbulan April 1999, berat badan Ani 5,7 kg.Imunisasi yang telah diberikan Ani adalah BCG, 2x OPT, dan 2x polio.Tugas:

• Isilah KMS Ani secara lengkap• Siapkan penjelasan tentang keadaan pertumbuhan Ani

KASUS-2 :

Pada bulan April 1999, Yanto anak Bapak dan Ibu Hasan berumur 6 bulan. Padasaat lahir, berat badan Yanto 3,1 kg. Sampai usia 1 bulan, Yanto hanya mendapatkanAir Susu Ibu (ASI) saja. Tetapi, pada saat Yanto berusia 2 bulan, ibunya memberikanmakanan berupa bubur dan pisang yang dilumatkan. Hal ini karena ketidaktahuanIbu Hasan. Saat berumur 4 bulan, tanggal 5 Februari 1999, untuk pertamakalinyaYanto dibawa ke Posyandu, dengan berat badan 4 kg, dan mendapatkan imunisasiBCG walaupun sedang pilek, pada umur 5 bulan, berat badannya 3,9 kg danmendapatkan imunisasi OPT dan polio yang pertama. Pada 4 April 1999, Yantomendapatkan imunisasi OPT dan polio kedua, berat badannya saat itu 4,2 kg.Tugas:

• Isilah KMS Yanto secara lengkap• Siapkan penjelasan tentang keadaan pertumbuhan Yanto

68

LB.4.1. CARA MEMBACA CATATAN KMS

ANAK DIKATAKAN BERAT BADANNYA NAIK APABILA:1. Garis pertumbuhannya naik mengikuti salah satu pita warna

Garis pertumbuhannya naikmenglkutl salah satu pita warna

3~5 bulan: Mengangkal kepala j "

~

~:~.;"~~~~lungkUP E,~8-12 bulan:Berjalan dengan ~

Kg 16 berpegangan J, _15 / . "

14

13

12

11

10

AK U EF AT N UK 1M NI AS

8

7

6 ---,""-::

4

3 /'/

2

•..•.. -- ----

1 2 3..,..4 5 6 7 8 9 10 11 12

2. Garis pertumbuhannya pindah ke Pita warna di atasnya

Garis pertumbuhannya Pindahke pita warna dl atasnya

Kg

3.5 bulan: Mengangkatkepala j~~.~. "dJ• pada poslsllelungkup \,.~

~~;a~a~a;~ngan~16 berpegangan ). f-

15 L ."14

AK U E AT N UK 1M NI AS13

12

11

10

9

8

7 -6-I--5-~•..•.. --

,/:,..//

2

1

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1.E

~ ;; ~,~.. , ..

66

LB.4.1. CARA MENENTUKAN TITIK PADA GRAFIK KMS

Tentukan letak titik hasH penimbangan berat badan pada KMS dengan cara menghubungkangaris mendatar berat badan dan garis tegak umur pada grafik KMS, lalu buat titik yang mudahterlihat.

ANAK SEHAT, BERTAMBAH UMURPERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK

Pos Petayanan Terpadu Wosyandul

D~Suka.majw

5 MeV 2005

TRt,Latw

v~. 2004Gram

P,k'n~n PetCU'WNama Ibu Darm.-V

3 - 6 bulan; Meng.nokat kepala

~

.ng.nl'."• pad. posisl talungkup

9-12 bulan:B.rjalan deng.n

Kg16 b.rpegangan

15

1.13

12

11

10

~

2_18 bulan:

.

Minum nodiri dari Golas-.¥ lanpa tumpah

18-24 bulan:f M.nco~t-eor.1

deOl;;!an alilt luJi!

Pekerjaoln

•••Iama. v"""'s~wRT 03 R\<I06 N&. 9

CAMT"'" PfM8[RIAN IMUNlSA$1 SAY!SAMrA' SE8HUM I TAHUN

64

3 • o 11 12

17. Pelatih mengajak peserta mendiskusikan hasil praktek tersebut dengan mengajukan satupersatu pertanyaan ini:

DISKUSI PLENO• Kesalahan apa yang masih terjadi dalam pengisian KMS ?• Catatan (informasi) apa yang paling sering lupa dimasukkan kedalam KMS ?• Bagaimana cara membaca atau mengartikan catatan pada KMS ?

18. Pelatih membagikan LBA.3. dan meminta seorang peserta untuk membacakan isinyapelan-pelan, dan kemudian dibahas bersama.

19. Pelatih memberikan penjelasn tentang cara membaca KMS dengan mengacu pada LBA.3.tersebut.

Penutup (10 men it)

20. Pelatih memberikan kesempatan kepada peserta untuk menanyakan hal-hal yang masihbelum jelas tentang pengisian dan cara membaca KMS.

21. Pelatih merangkum dan menutup hasil diskusi.

62

TEKNIK MENGISI DAN MEMBACA KARTU MENUJU SEHAT(KMS)

• Peserta dapat melakukan pengisian Data Kartu Menuju Sehat (KMS)• Peserta dapat menyebutkan catatan apa saja yang terdapat di dalam

KMS• Peserta mengerti cara membaca KMS

Praktek, curah pendapat (Pleno), ceramah singkat

LBA.1. Cara mencatat di KMS (4 Halaman)LBA.2. Lembar kasus (1 Halaman)LBA.3. Cara Membaca KMS (2 Halaman)

LCD, Komputer (Note Book), OHP, Flipchart, Kertas dinding (plano),selotip, gunting, kartu metaplan, spidol, papan tulis, Kartu Menuju Sehat(KMS) dan lain-lain

• Kartu Menuju Sehat (KMS) balita disediakan sebanyak peserta• L.BA.1., L.BA.2., dan L.BA.3. difotokopi sebanyak peserta

135 men it

60

LEMBAR INFORMASI KUNCI (UK)

A. PENGERTIAN

• Lima langkah kegiatan Posyandu adalah kegiatan pelayanan yang dilaksanakan padahari buka Posyandu. Langkah satu sampai dengan empat dilaksanakan oleh para kader,sedangkan langkah lima oleh petugas sektor, yaitu petugas kesehatan, PLKB atau sektoryang lainnya.

• Lima langkah kegiatan bukan berarti benar-benar harus ada lima meja karena ini hanyalahmerupakan sistem kegiatan, artinya lima jenis kegiatan, dan bisa saja tidak semua kegiatanmenggunakan meja yang sesungguhnya (Lihat LB.3.2.)

B. LANGKAH-LANGKAH PELAKSANA KEGIATAN

Langkah satu:• Kader mendaftar bayi / balita yang dibawa ibu-ibu: yaitu nama bayi / balita tersebut

ditulis pada secarik kertas yang kemudian diselipkan pada KMS-nya. Apabila balitamerupakan peserta baru, berarti KMS baru diberikan, nama anak ditulis pada KMSdan secarik kertas yang kemudian diselipkan pada KMSnya.

• Selain itu, kader juga mendaftar ibu hamil, yaitu nama ibu hamil tersebut ditulis padaFormulir atau Register Ibu Hamil. Apabila ibu hamil tidak membawa balita, langsungdipersilahkan menuju ke kegiatan 4.

Langkah dua:• Kader di kegiatan 1 meminta orang tua balita untuk membawa bayi / balitanya dan

menyerahkan KMS kepada kader di kegiatan-2.• Kader di kegiatan 2 menimbang dan mencatat hasil penimbangan bayi / balita tersebut

pada secarik kertas yang diselipkan dalam KMS.

Langkah tiga:• Setelah ditimbang, kader meminta keluarga balita menyerahkan KMS dan kertas catatan

kepada kader di kegiatan 3. setelah itu kader memindahkan catatan hasil penimbanganbalita dari secarik kertas ke dalam KMS anak tersebut.

• Kader menyerahkan KMS kepada keluarga balita yang kemudian menuju kekegiatan 4.

Langkah empat:• Kader yang bertugas menerima KMS anak dari keluarga balita membacakan dan

menjelaskan data KMS tersebut.• Kader kemudian memberikan nasihat kepada keluarga balita, baik dengan mengacu

pada data KMS maupun pada hasil pengamatan terhadap anaknya.• Apabila tidak ada petugas kesehatan di kegiatan 5 (pelayanan), kader dapat melakukan

rujukan ke tenaga kesehatan, bidan, PLKB, atau Puskesmas apabila ditemukanmasalah pada balita, ibu hamil, atau ibu menyusui.

• Selain itu, kader juga dapat memberikan penyuluhan gizi atau pertolongan dasar,misalnya Pemberian Makanan Tambahan (PMT), tablet tambah darah (tablet besi),Vitamin A, Gralit dan sebagainya.

58

LB.3.1 LEMBAR TUGAS SIMULASI

PEMERAN• Pemeran-1: Kader yang bertugas di kegiatan ke-1 (Pendaftaran)• Pemeran-2: Kader yang bertugas di kegiatan ke-2 (Penimbangan)• Pemeran-3: Kader yang bertugas di kegiatan ke-3 (Pencatatan)• Pemeran-4: Kader yang bertugas di kegiatan ke-4 (Penyuluhan)• Pemeran-5: Kader yang bertugas di kegiatan ke-5• Pemeran-6: Ibu / Bapak yang membawa balita usia 2 tahun yang keadaannya

sangat kurus• Pemeran-7: Ibu hamil dengan balita usia 1 tahun yang sedang Diare• Pemeran-8: Ibu menyusui dengan bayi usia 8 bulan dan belum diimunisasi• Pemeran-9: Ibu / Bapak yang membawa balita usia 15 bulan yang belum

mendapat imunisasi lengkap• Pemeran-10: ibu hamil yang usianya lebih dari 37 tahun dan kedua kakinya

bengkak• Pemeran-11: Ibu / Bapak yang sakit perut hebat sekali sehingga mengaduh-

aduh kesakitan dan meminta pertolongan kepada kader dan petugas kesehatan.

CATATAN:Setiap orang yang jadi Pemeran 1 sampai 11 menuliskan perannya masing-masing padakartu yang ditempelkan di dadanya sehingga semua orang bisa melihat.

LANGKAH-LANGKAH SIMULASI :• Para kader dan petugas kesehatan bersiap-siap dan duduk di depan mejanya

masing-masing.• Pemeran-6 dan 7 kemudian datang dan dilayani oleh kader sesuai langkah-

langkah yang seharusnya.• Setelah itu, pemeran-8, 9 dan 10 datang menyusul dan juga dilayani sebagai

mana mestinya oleh para kader• Pemeran-11 kemudian datang juga menyusul

56

PELAKSANAAN LIMA LANGKAH KEGIATAN 01 POSYANOU

• Peserta dapat menyebutkan pelaksanaan 5 langkah kegiatan padahari buka Posyandu

• Peserta dapat melaksanakan proses atau langkah-Iangkah kegiatandari langkah kegiatan 1 sampai langkah kegiatan 5

Simulasi, curah pendapat, ceramah singkat

LB.3.1. Lembar Tugas SimulasiLB.3.2. Pelaksanaan 5 langkah kegiatan

• LCD, Komputer (Note Book), OHP, Flipchart, Kertas dinding (plano),selotip, gunting, kartu metaplan, spidol, papan tulis, dan lain-lain.

• Sarana KMS, dacin, sarung, celana timbang meja, kursi, bahanpenyuluhan dan sebagainya

• Masing-masing peran pada L.B.3.1 disalin dan ditulis pada kartu• L.B.3.2. difotokopi sebanyak peserta• Sarana kegiatan dipersiapkan

90 menit

54

Kegiatan 4, tugas-tugas kader sebagai berikut:• Menjelaskan data KMS atau keadaan anak berdasarkan data kenaikan berat badan

yang digambarkan grafik KMS kepada ibu .dari anak yang bersangkutan.• Memberikan nasehat kepada setiap ibu dengan mengacu pada data KMS anaknya

atau dari hasil pengamatan mengenai masalah yang dialami sasaran• Memberikan rujukan ke Puskesmas apabila diperlukan, untuk balita, ibu hamil dan

menyusui berikut ini:Balita: apabila berat badannya dibawah garis merah (BGM) pada KMS, 2 kaliberturut-turut berat badannya tidak naik, kelihatan sakit (Iesu-kurus, busung lapar,diare, rabun mata dan sebagainya)Ibu hamil atau menyusui: apabila keadaannya kurus, pucat, bengkak kaki, pusingterus menerus, pendarahan, sesak napas, gondokan dan sebagainyaOrang sakitMemberikan pelayanan gizi dan kesehatan dasar oleh kader Posyandu, misalnyapemberian tablet tambah darah (tablet besi), vitamin A, Oralit, dan lain sebagainya.

Kegiatan 5, merupakan kegiatan pelayanan sektor yang biasanya dilakukan olehpetugas kesehatan, PLKB, dan lain-lain. Pelayanan yang diberikan antara lain:• Pelayanan Imunisasi• Pelayanan Keluarga Berencana (KB)• Pengobatan• Pemberian tablet tambah darah (tablet besi), vitamin A dan obat-obatan lainnya• Pemeriksaan kehamilan bagi Posyandu yang memiliki sarana yang memadai dan lain-

lain sektor yang terkait.

Tugas-tugas kader setelah hari buka Posyandu, meliputi:• Memindahkan catatan-catatan pada Kartu Menuju Sehat (KMS) kedalam buku

register atau buku Bantu kader• Menilai (mengevaluasi) hasil kegiatan dan merencanakan kegiatan hari Posyandu

pada bulan berikutnya• Kegiatan diskusi kelompok (penyuluhan kelompok) bersama orang tua balita yang

lokasi rumahnya berdekatan (kelompok Dasawisma)• Kegiatan kunjungan rumah (penyuluhan perorangan), sekaligus untuk tindak lanjut

/ rujukan dan mengajak orang tua balita datang ke Posyandu pada kegiatan bulanberikutnya

C. KEGIATAN PELAYANAN MINIMAL DAN KEGIATAN PILIHAN POSYANDU

Paket Pelayanan Minimal Posyandu adalah kegiatan-kegiatan dasar yang merupakan tugasutama kader untuk dilaksanakan di Posyandu. Artinya kegiatan ini harus dilaksanakan olehsetiap Posyandu di Indonesia. Program yang termasuk dalam paket pelayanan minimal adalah:

• Bayi dan Balita:1. Penimbangan bulanan dan penyuluhan gizi dan kesehatan2. Pemberian paket pertolongan gizi: Pemberian vitamin A, pemberian paket Makanan

Pendamping ASI (MP-ASI), Pemberian Makanan Tambahan (PMT)3. Imunisasi lengkap dan pemantauan kasus lumpuh layuh4. Identifikasi gangguan/penyakit, pengobatan sederhana dan rujukan, terutama untuk

diare, radang paru-paru (pneumonia)

52

TUGAS-TUGAS KADER POSYANDUHari " H + "

Kunjungan rumah, kepada keluarga yangtidak hadir di posyandu

Memberikan informasi hasil kegiatanposyandu kepada pokja posyandu, padapertemuan bulanan, dan merencanakankegiatan posyandu yang akan datang.

Melaksanakan kegiatan diskusi kelompok

50

TUGAS-TUGAS KADER POSYANDUHari " H "

Mendaftar Bayi/balita dan Ibu hamil Menimbang Balita

Mencatat hasHpenimbangan di Kartu Menuju Sehatl Melakukan Pengukuran Lingkar Lengan Atas IbuKMS dan menilai Berat Badan Naik/ Tidak naik Hamil

Memberikan penyuluhan dan konseling Pemberian Makanan Tambahan (PMTJ

48

Penutup (5 Menit)

15. Pelatih mengajukan beberapa pertanyaan kunci untuk mengevaluasi apakah proses be/ajarbisa dipahami mereka.

PERTANYAAN KUNCI

• Sebutkan tugas-tugas kader sebelum hari buka Posyandu, pada hari bukaPosyandu dan sete/ah hari buka Posyandu!

• Kegiatan-kegiatan apa yang harus diselenggarakan kader dalam rangkamelaksanakan Paket Pelayanan Minimal Posyandu?

16. Apabila masih ada hal yang perlu dijelaskan, pelatih memberikan masukan denganmengacu pada Lembar Informasi Kunci (UK).

17. Pelatih merangkum dan menutup hasil diskusi.

46

TUGAS-TUGAS KADER POSYANDU

• Peserta dapat menyebutkan tugas-tugas kader posyandu, baiksebelum hari buka posyandu, pad a sa at buka posyandu, atausesudahnya.

• Peserta dapat menjelaskan apa yang disebut Paket PelayananMinimal Posyandu dan Paket Pelayanan Pilihan Posyandu.

Diskusi kelompok, pleno, ceramah sing kat.

LB.2. Tugas-tugas kader Posyandu.

LCD, Komputer (Note Book), OHP, Flipchart, Kertas dinding (plano),selotip, gunting, kartu metaplan, spidol, papan tulis dan lain-lain

L.B.2. difotokopi sebanyak kelompok dan dipotong-potong (digunting)sesuai ukuran kartu.

90 men it

44

JADWAL PELATIHAN

NO HARI DAN JAM KEGIATAN

1 Hari Ke - 108.00 - 09.00 Pendaftaran peserta09.00 - 09.45 Pembukaan09.45 - 11.15 PB.1. Perkenalan dan Kontrak Belajar11.15 - 11.30 Rehat Kopi11.30 - 13.00 PB.2. Tuqas-tuqas Kader13.00 - 14.00 Ishoma14.00 - 16.15 PB.3. Pelaksanaan Lima Lanqkah Keqiatan Posyandu16.15 - 16.30 Rehat Kopi

2 Hari Ke - 209.00 - 11.15 PB.4. Teknik Mengisi dan Membaea KMS11.15 - 11.30 Rehat Kopi11.30 - 13.45 PB.5. Penyuluhan di Posyandu13.45 - 14.45 Ishoma14.45 - 17.00 PB.6. Peneatatan Keqiatan Posyandu17.00 - 17.15 Rehat Kopi

3 Hari Ke - 309.00 - 09.45 PB.7. Penilaian Masalah Sasaran Posyandu09.45 - 11.15 PB.8. Penqqerakkan Masyarakat dan Kunjunqan Ru mah11.15 - 11.30 Rehat Kopi11.30 - 13.00 PB.9. Upaya Meningkatkan Gizi Keluarqa13.00 - 14.00 Ishoma14.00 - 15.30 PB.10. Evaluasi Pelatihan dan Reneana Tindak Lanjut15.30 - 15.45 Rehat Kopi15.45 - 16.30 Penutupan

42

BAHAN DISKUSI

• Apakah tujuan dan jadwal pelatihan memenuhi harapan / kebutuhan peserta ?• Apakah masih ada yang belum memenuhi harapan peserta ?

18. Pelatih kemudian menjelaskan maksud pembahasan tujuan, jadwal, dikaitkan denganungkapan peserta, dengan mengacu pada Lembar Informasi Kunci (UK)

Pemilihan Pengurus Kelas (5 menit)

19. Pelatih untuk meminta peserta memilih ketua kelas dan sekretaris secara musyawarah.Juga memilih "Petugas Penjaga waktu" untuk mengingatkan pelatih dan semua pesertatentang disiplin waktu (bertugas per hari).

20. Pelatih menjelaskan manfaat pembentukan pengurus kelas, dan tugas mereka denganmengacu pada Lembar Informasi Kunci (UK).

Penutup (5 men it)

21. Pelatih mengajukan beberapa pertanyaan kunci kepada peserta untuk mengevaluasiapakah proses dan isi bisa dipahami mereka.

PERTANYAAN KUNCI

• Apa tujuan dari pelatihan ini ?• Apa materi materi pokok yang terdapat dalam pelatihan ini ?

22. Apabila masih terdapat hal yang perlu dijelaskan, Pelatih memberi masukan denganmengacu pada Lembar Informasi Kunci (UK)

23. Pelatih merangkum dan menutup hasil diskusi.

40

PERKENALAN DAN KONTRAK BELAJAR

• Peserta, pelatih, dan panitia dapat menciptakan suasana keakrabanselama pelatihan

• Peserta dapat menyebutkan tujuan pembelajaran• Peserta dapat melaksanakan jadwal pelatihan

Penjelasan, permainan, eurah pendapat.

LB.1.1. Tujuan PelatihanLB.1.2. Jadwal Pelatihan

LCD, Komputer (Note Book), OHP, Flipehart, Kertas dinding (plano),selotip, gunting, kartu metaplan, spidol, papan tulis dan lain-lain

• LB.1.1 dan LB.1.2. masing-masing disalin di atas kertas dinding(plano)

• Menyiapkan ruangan belajar, yaitu menyusun meja dan kursiberbentuk setengah lingkaran (huruf 'U').

90 menit

CATATAN UNTUK PELATIH

• Kartu metaplan adalah guntingan karton manila berwarna dengan ukuransekitar 11 x 20 em. manfaatnya untuk menuliskan berbagai pendapat pesertapada kertas dinding

• Kartu-kartu ini akan ditempelkan diatas papan tulis atau kertas dinding (plano)sehingga semua peserta bisa melihat dan membaeanya. Karena itu pesertadianjurkan untuk menulis dengan ukuran besar dan huruf kapital

38

Oi de,a kami, adahantu pengganggubayi ,ehingga mendadak,akit atau meninggal. .

c. SIKAP PELATIH YANG BAlK

Bersikap sabar: Jika kurang sabar melihat proses pelatihan yang kurang lancar lalu mengambilalih proses itu, berarti kita telah mengambil alih kesempatan belajar peserta pelatihan. Biasanyapada pelatihan yang partisipatif, proses akan sulit pada tahap-tahap awal karena suasanabelum cukup cairoTetapi proses selanjutnya akan sangat hidup apabila pelatih terus bersabardalam mendorong proses partisipasi peserta pelatihan.

Mendengarkan dan tidak Mendominasi: Karena pengalaman dari peserta yang paling pentingdalam pembelajaran, pelatih perlu lebih banyak menjadi pemerhati dan pendengar selamaproses pelatihan. Pelatih perlu percaya bahwa bagaimana cara mengelola Posyandu denganbaik tidak mungkin berasal dari dirinya.melainkan berasal dari proses tukar menukarpengalaman kader sendiri sehingga mereka bisa mempelajari bagaimana melakukan kegiatanPosyandu secara lebih baik.

Menghargai dan rendah hati: Cara menghargai peserta pelatihan adalah dengan menunjukanminat yang sungguh-sungguh pada pengetahuan dan pengalaman mereka. Kita sebagai orangluar sering menganggap kemampuan kader posyandu serba ketinggalan, sehingga sikap rendahhati perlu kita sadari.

Ibu.ibu tidak ,uka IUDkatanya malu kalaumemasangnya ...

36

Mau belajar: Pelatih perlu memilikisemangat untuk belajar dari peserta karenaada banyak hal yang bisa dipelajari darikader Posyandu yang lebih berpengalamandalam hal bekeja di masyarakatnya sendiri.Selain itu, pelatih tidak akan berhasilapabila tidak memahami seluk belukpengalaman peserta pelatihan danmengkaitkan dengan materi yangdisampaikan berdasarkan pengalamanpeserta pelatihan.

,.

TIPS UNTUK KERJASAMA TIM PELATIH

• Selama melibatkan diri dalam diskusi, perhatikan cara pelatih utama membawakan materiPokok Bahasan (PB) dan hindari perdebatan dengan sesama pelatih.

• Tunjukkan bagaimana cara berbeda pendapat yang baik, meskipun perbedaan pendapatitu terjadi sesama pelatih, tetapi hindari perbedaan pendapat yang menjatuhkan pelatihlainnya

• Amati peserta-peserta yang pasif dan bantulah pelatih utama untuk membangkitkanpartisipasi peserta pelatihan ini dengan cara mendorong agar mereka beranimengemukakan pendapat

• Ciptakan suasana tim kerja yang positif dan saling membantu sepenuhnya selama proses5 hari pelatihan. Pelatih sebaiknya tidak pernah keluar masuk ruangan seperti juga pesertalainnya.

EVALUASI TIM PELATIH

Di tengah-tengah proses pelatihan, Tim Pelatih perlu memantau perkembangannya denganmengadakan pertemuan pendek (5-10 menit).

EVALUASI

Dalam pertemuan ini, Tim Pelatih mengevaluasibeberapa hal berikut ini:

• Apakah semua peserta pelatihan terlibat ?Siapa yang tidak cukup terlibat ? Mengapa ?

• Bagaimana kita bisa mendorongnya untuklebih aktif ?

• Apakah ada peserta yang mendominasi?Bagaimana kita bisa mendorongnya untukmemberi kesempatan kepada pesertapelatihan lain?

• Apakah peserta pelatihan bisa menerima danmenghargai perbedaan pendapat?

• Adakah yang bisa kita lakukan untukmembangun suasana saling menghargai?

• Apakah Pelatih masih dominan dibandingkan peserta ? Bagaimana caranya agar pesertasemakin aktif dan peran pelatih semakin sedikit ?

• Pelatih kemudian menanyakan BAGAIMANA cara mengatasi keadaan tersebut?

• Pelatih perlahan-Iahan membiarkan peserta saling menceritakan pengalaman danmelontarkan pendapatnya.

34

CARA MELIBATKAN PESERTA

Proses diskusi partisipatif pada awalnya sering mendapat kesulitan, karena metode belajar inimasih relatif baru. Meskipun demikian, proses ini akan berjalan lancar apabila pelatih dengansabar melakukan usaha meningkatkan partisipasi peserta pelatihan.

Berikut ini adalah beberapa cara untuk melibatkan peserta pelatihan dalam proses diskusi:

• Pelatih mengajukan pertanyaan APA terlebih dahulu sehingga peserta bisa menceritakanpengalamannya,serta KAPAN hal itu terjadi ?

• Pelatih kemudian menanyakan kepada beberapa peserta lain, apakah mereka jugamenemukan kejadian yang serupa ?

• Pelatih kemudian menanyakan mengapa hal tersebut terjadi ? (Apa sebabnya hal tersebutterjadi ?)

• Kembali pelatih meminta tanggapan kepada beberapa peserta lainnya, apakah merekasetuju pendapat peserta tersebut tentang penyebab suatu keadaan ?

32

r

Peran Pelatih Pendamping

Sementara satu orang menjadi pelatih utama yang memimpin kegiatan belajar, anggota TimPelatih lainnya sebaiknya membaur dengan para peserta pelatihan. Beberapa peran PelatihPendamping adalah:• Membantu Pelatih Utama yang sedang bertugas apabila diperlukan, misalnya memancing

pertanyaan kepada peserta agar lebih aktif berbicara dan mengemukakan pendapatnya• Ikut berdiskusi dengan peserta lainnya agar suasana membaur dan akrab, peserta lebih

aktif• Mendampingi kegiatan kelompok kecil, satu pelatih perkelompok jika diperlukan.

Saya sudah seringmengajak mereka

Perlu kreatifdalam membuat rkegiatan ....

Bagaimana caranyaagar masalah initeratasi ?

pelatih pendamping

Mengapa adaibu-ibu yangsulit diajak kePosyandu?

Kalau ibu-ibumengerti man-faatnya, pastimereka datang

Saya malukarena tidakpandai bicara

30

PANDUAN PENYELENGGARAAN

A. PERAN DAN TUGAS TIM PELATIH

TAHAP PERSIAPAN

• Sebelum hari pelatihan, Tim Pelatih perlubertemu untuk mempersiapkan pelatihan.Hal-hal yang perlu dipersiapkan adalahpembagian tugas sebagai pelatih yaitumenentukan satu pelatih untuk setiap PokokBahasan (PB). Apabila terdapat 3-4 pelatih,karena terdapat 11 PB, maka masing-masingmendapat tugas untuk 2-3 PB.

• Pada hari pelatihan, persiapan yang perlu dilakukan Tim Pelatih adalah mengatur ruangan.Pengaturan ruangan yang tepat untuk mendorong proses partisipasi para peserta adalahbentuk setengah lingkaran atau huruf "U". Sebaiknya disediakan kursi yang memilikimeja lengan sehingga tidak perlu meja lagi. Meja akan memenuhi ruangan dan menghalangiruang gerak peserta sehingga membatasi proses partisipasi.

28

rMONITORING PROSES PEMBELAJARAN PELATIHAN KADER POSYANDU

TERHADAP:<PESERTA>

Monitoring Minggu Ke Tanggal Lokasi:

Tingkat PenyelesaianNo Aspek Yang Di Monitor Keterangan

KS K C B BS

1 Kerajinan

2 Kedisiplinan

3 Partisipasi

4 Prestasi Belajar

5 Hubungan sesama peserta

6 Hubungan denganFasilitator

7 Hubungan dengan panitia

Pemonitor:

Keterangan:1. lsi dengan tanda cek ( -V )2. KS = Kurang Sekali

K = KurangC = CukupB = BaikBS = Baik Sekali

26

4. LAIN - LAIN

Kegiatan lain di luar penyajian materi dapat dikoordinasikan oleh Pengurus Kelas denganPanitia Penyelenggara dan dapat dilaksanakan dengan memperhatikan keluangan waktu,terutama di sore hari setelah kegiatan Pelatihan.

Apabila dikehendaki Tata Tertib ini dapat disesuaikan dengan kondisi yang ada.

24

r

E. TATA TERTIB

Untuk kepentingan kelancaran pelaksanaan pelatihan, perlu diberlakukan tata-tertib. Tata-tertib pada Lampiran 1, dapat dikembangkan sesuai dengan situasi dan kondisi pada saatpenyelenggaraan pelatihan dan seyogyanya dibahas bersama dan atau dimodifikasi olehpeserta, agar peserta merasa memiliki sehingga akan melaksanakan tata tertib tersebut dengansenang hati.

XII. PENUTUP

Buku Pedoman Penyelenggaraan ini dipergunakan sebagai acuan dalammenyelenggarakan Pelatihan Kader Posyandu.

Penerapan Pedoman Penyelenggaraan ini agar disesuaikan dengan kondisi lokasi dimanapelatihan ini diselenggarakan.

Hal-hal yang belum cukup diatur dalam pedoman ini agar diatur kemudian sesuai kebutuhansetempat.

22

r

2. Diadakan bimbingan langsung kepada para Kader Posyandu di saat melaksanakanpelayanan di Posyandu dari mulai penyusunan rencana (identifikasi kebutuhan, analisis,dan pembahasan bersama), sampai kepada pelaksanaan serta monitoring dan evaluasinya.

3. Studi banding ke desa / kelurahan lain yang telah berhasil melaksanakan kegiatanPosyandu.

4. Apabila ada perkembangan baru, para alumni pelatihan perlu diikutkan dalam PelatihanPenyegaran Kader Posyandu.

5. Pengiriman selebaran, buletin atau majalah berkala kepada para Kader Posyandu.Catatan: rencana tindak lanjut pelatihan yang disusun oleh masing-masing peserta dapatdipergunakan sebagai acuan pembinaan.

Setiap proses kegiatan pelayanan dalam Posyandu sebaiknya dilakukan monitoring, dimanahasilnya dapat dipergunakan untuk:1. meluruskan proses pelayanan yang sesuai dengan prosedur.2. mengatasi permasalahan yang ada serta pemecahannya.3. sebagai bahan evaluasi kinerja Posyandu4. sebagai bahan umpan balik secara berjenjang

XI. LAIN-LAIN

A. MONITORING PROSES PEMBELAJARAN

Setiap proses penyajian Pokok Bahasan dilakukan monitoring, yang dapat dipergunakan untuk:1. Perbaikan untuk proses Pokok Bahasan berikutnya2. Alat ukur keberhasilan pembelajaran

B. EVALUASI

Setiap penyajian materi dan proses penyelenggaraan pelatihan dilakukan evaluasi. Evaluasiyang dilakukan dalam pelatihan ini adalah:

1. Evaluasi Belajar

Evaluasi ini dilakukan fasilitator penyaji Pokok Bahasan yang bersangkutan untuk mengukurtingkat penyerapan peserta terhadap materi yang diterimanya atau untuk mengetahui tingkatpencapaian tujuan instruksional/ pembelajarannya. Evaluasi ini dilakukan melalui test tertulisatau lisan pada akhir penyajian mata pelatihan, atau melalui pengamatan selama prosespenyajian terhadap kegiatan peserta beserta hasilnya, seperti diskusi kelompok / pleno,kerja perorangan / kelompok, simulasi, bermain peran, dll.

Pada Pelatihan Kader Posyandu ini dilakukan evaluasi mandiri, menggunakan formatevaluasi yang ada pada masing-masing Pokok Bahasan.

20

LambangTP PKK

5. Contoh STMP:

Halaman Depan

Nama

Alamat

Pekerjaan

Telah mengikuti Pelatihan Kader Posyandu yang diselenggarakan di _dari tanggal s.d 20 _ dengan hasHbaik.

Jakarta, 20

INSTANSI PENYELENGGARAPejabat ybs.

Halaman Sebaliknya

TIM PENGGERAK PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGAKetua

JUMLAH JAM PELATIHAN KADER POSYANDU

1. Perkenalan dan Kontrak Belajar2. Tugas-TugaskaderPosyandu3. Pelaksanaan Lima langkah Kegiatan Posyandu4. Teknik mengisi dan membaca Kartu Menuju Sehat5. Penyuluhan di Posyandu6. Pencatatan Kegiatan di Posyandu7. Penilaian Masalah Sasaran Posyandu8. Penggerakkan Masyarakat dan Kunjungan Rumah9. Upaya Meningkatkan Gizi Keluarga10. Evaluasi pelatihan dan Rencana Tindak Lanjut

* Pembukaan dan penutupan

Jumlah Jam Pelatihan seluruhnya

18

2 Jp2 Jp3 Jp3 Jp3 Jp3 Jp1 Jp2 Jp2 Jp2 Jp

23 Jp2 Jp

25 Jp

CONTOH FORMAT JADWAL PELATIHAN KADER POSYANDU........................ , s.d 20 .

Hari / Jam Pokok Fasilitator KeteranganTanggal Pelajaran Bahasan

1 2 3 4 5

16

B. BAGAN ARUS DAN ALOKASI WAKTU PROSES PELATIHAN KADER POSYANDU

JAM PELATIHAN(1 JAM PELAJARAN = 45 MENIT)

JUMLAHJAM PEL.

1 Jp 2 Jp 19 Jp 2 Jp 1 Jp 25 Jp

1 s.d 11

Keterangan :{ .

No 1No 2No 3 - 9No 10No 11

_. -... .•..._~ -

: Upacara Pembukaan: Kontrak Belajar: Penyajian Materi Pelatihan (PB 3 s.d PB 9): Evaluasi Pelatihan dan Rencana Tindak Lanjut: Upacara Penutupan

14

r

JADWAL SELURUH KEGIATAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN

Minggu Ke

NO KEGIATAN II III IV V VI VIIDST

2 3 4 5 6 7 8 9

PERSIAPAN

1. Perencanaan Kegiatan2. Menghubungi pihak yang

berwenang1. Menyiapkan SK -Penyelenggaraan2. Penyiapan tempat, bahan, alat ••••••••••••••••

dan perlengkapan pelatihan3. Pengiriman panggilan kepada

peserta4. Menghubungi Fasilitator -5. Rapat-rapat panitia - ••• •6. Rapat-rapat panitia dengan ••• •tim fasilitator9. Pengecekan persiapan

pelatihan

PELAKSANAAN PELATIHAN

II

1. Upacara Pembukaan2. Dinamika Kelompok3. Kegiatan Pelatihan4. RTL, Pembulatan dan

Evaluasi Pelatihan5. Upacara Penutupan

•••

MONITORING, EVALUASI DANTINDAK LANJUT

1. Monitoring & Evaluasi _III 2. Penyusunan dan Pengiriman

Laporan3. Tindak lanjut Pelatihan

12

r

Pemantauan dilakukan terhadap:1) Bahan / alat belajar.2) Administrasi (termasuk absensi).3) Penyajian materi oleh fasititator / pelatih.4) Peserta pelatihan.5) Kegiatan pelatihan lainnya.

Hasil pemantauan merupakan bahan pertemuan rutin antara fasilitator dengan PanitiaPenyelenggara.

b. Penilaian I EvaluasiPenilaian dilakukan terhadap proses pelatihan meliputi:

1) Penilaian terhadap fasilitator oleh peserta. Hasilnya sebagai masukan bagi fasilitatoruntuk meningkatkan kemampuan atau cara penyajiannya, atau untuk mengadakankoreksi terhadap penyajian fasilitator dengan waktu yang tepat.

2) Penilaian terhadap peserta selama proses dan akhir pelatihan, untuk mengetahui sejauhmana pemahaman dan penguasaan peserta terhadap materi yang telah diterimanya.

3) Evaluasi ini dapat diperoleh dari hasil tes atau pengamatan selama proses pembelajarandan pada akhir pelatihan.

4) Penilaian kegiatan dapat diperoleh dalam rapat atau pertemuan rutin atau sewaktu-waktu selama pelatihan berlangsung untuk apabila ada permasalahan dapat segeradiatasi.

c. PelaporanPanitia Penyelenggara hendaknya sudah mempersiapkan Laporan PenyelenggaraanPelatihan Kader Posyandu seawal mungkin. Paling lambat satu minggu setelah selesaipelatihan, laporan harus sudah siap dan dikirimkan kepada yang berwenang, terkait dengansistematika laporan seperti terurai di bawah ini.

Sistematika Laporan Pelatihan Kader Posyandu

I. PendahuluanA. Latar belakangB. Dasar Hukum Penyelenggaraan Pelatihan

II. Pelaksanaan PelatihanA. Waktu dan Lama PelatihanB. Tempat PelatihanC. Peserta Pelatihan, Fasilitator dan Panitia PenyelenggaraD. Penyelenggaraan Pelatihan, mencakup:

1. Tujuan Pelatihan2. Kegiatan Pelatihan3. Pembiayaan4. Kurikulum (Materi pelatihan dan alokasi waktunya, pendekatan pelatihan, serta

metode dan media pembelajaran)

III. Hasil PelatihanA. Analisis Hasil Secara UmumB. Analisis Hasil Evaluasi BelajarC. Analisis Hasil Evaluasi Reaksi

10

rB. PROSES INSTRUKSIONAL DAN METODE BELAJAR

Proses pembelajaran Pelatihan Kader Posyandu dilakukan dengan pendekatan partisipatori-andragogi, yakni pendekatan yang memperlakukan peserta pelatihan sebagai orang dewasayang mempunyai konsep diri, pengetahuan, sikap, kemampuan dan pengalaman, sertamempunyai kecenderungan bersikap dan menentukan tujuan yang ingin dicapai sesuai dengankebutuhannya.

Proses pembelajaran dilakukan dengan melibatkan peserta sepenuhnya untuk berpartisipasiaktif. Hal ini dilakukan dengan cara menggali pengetahuan, pengalaman dan permasalahanpeserta untuk dipergunakan sebagai acuan pembahasan materi yang disajikan danmemecahkan permasalahannya. Dalam proses pembelajaran, kedewasaan peserta dihargai,sehingga penyaji materi pelatihan bukan sebagai guru, tetapi sebagai fasilitator (yangmemberikan kemudahan belajar), komunikator dan motivator, serta ikut melibatkan diri didalamnya. Dengan demikian peserta selain sebagai peserta didik, juga sebagai nara sumberyang pendapat dan pengalamannya dapat dipergunakan sebagai titik tolak pembahasan materiyang disajikan.

Untuk melaksanakan proses pembelajaran sebagaimana dimaksudkan di atas, perludipergunakan pula metode-metode belajar sebagai berikut:1. Penugasan kerja perorangan. 7. Diskusi pleno2. Penugasan kerja kelompok. 8. Bermain peran.3. Diskusi kelompok. 9. Simulasi.4. Studi kasus. 10. Tanya jawab.5. Penyegaran. 11. Ceramah dan tanya jawab.6. Curah pendapat. 12. Demonstrasi.

C. MEDIA BELAJAR

Setiap metode pembelajaran akan dilengkapi dengan satu atau lebih media pembelajaran.Media pembelajaran yang dipergunakan berupa:

1. Perangkat Lunak, antara lain:a. Lembar informasi proses penyajian f. Lembar skenario bermain peranb. Lembar penugasan (diskusi g. Bagan

Kelompok / pleno, h. Format perencanaanKerja perorangan / kerja i. Tabel-tabelkelompok, dll. j. Lembar kasus

c. Kartujodoh k. Lembar pengamatan prosesd. Kartu arus pembelajarane. Lembar petunjuk simulasi I. Lembar evaluasi

2. Perangkat Keras, antara lain:a. LCD dan / atau OHP (overhead projector),b. Papan tulis putih (white board) serta spidol non permanen.c. Standar / papan lembar balik serta spidol permanen.d. Sound sistem, dll

8

r

v. KURIKULUM

A. MATERI DAN ALOKASI WAKTU

Materi Pelatihan Kader Posyandu terdiri atas 11 Pokok Bahasan, dengan alokasi waktuseluruhnya, termasuk untuk upacara pembukaan dan penutupan, 1.125 menit (25 jam pelatihan@ 45 menit tiap jam pelajaran) untuk penyelenggaraan pelatihan selama 3 hari efektif.

MATERI PELATIHAN KADER POSYANDU

NO POKOK BAHASAN SILABI WAKTU(@ 45 MENIT.I JP)

1 2 3 4

1Perkenalan dan 1.1 Perkenalan 90 MenitKontrak Belajar 1.2 Kontrak Belajar

2.1 Pengertian

Tugas-tugas Kader 2.2 Tugas-tugas Kader2 Posyandu 90 Menit

Posyandu2.3 Paket Pelayanan Minimal2.4 Paket pilihan Posyandu3.1 Pengertian Lima Langkah

Kegiatan Posyandu3.2 Langkah-Iangkah pelaksana-

Pelaksanaan Lima an lima kegiatan Posyandu3 Langkah Kegiatan 3.3 Kesulitan yang dihadapi 135 Menit

Posyandu Kader di masing-masingKegiatan Posyandu

3.4 Simulasi pelaksanaan LimaKegiatan di Posyandu

4.1 Pengertian KMS4.2 Jenis catatan pada KMS

Teknik Mengisi dan4.3 Manfaat catatan / informasi

pada KMS4 Membaca Kartu Menuju 135 Menit

Sehat4.4 Langkah-Iangkah Pencatatan

Pada KMS4.5 Penilaian hasil penimbangan

pada KMS5.1 Pengertian Penyuluhan5.2 Kelebihan dan Kekurangan

penyuluhan5.3 Topik Penyuluhan di

Posyandu5.4 lsi Penyuluhan

5Penyuluhan di 5.5 Cara Penyuluhan Yang 135 MenitPosyandu baik dan menarik

5.6 Metode Belajar- Jenis-jenis Metode Belajar- Teknik Penggunaan MetodeDiskusi Kelompok

5.7 Media Diskusi5.8 Sikap Pemandu yang baik

6

r

3. Aspek Administratif:a. Tercatat sebagai penduduk desa / kelurahan terkait.b. Dalam waktu sedikitnya 2 tahun tidak pindah ke tempat (desa / kelurahan) lain.c. Disetujui oleh Kepala Desa / Kelurahan tempat tinggalnya.

C. JUMLAH PESERTA PER KELAS

Jumlah peserta Pelatihan Kader Posyandu yang ideal, sesuai dengan pendekatan pelatihanpartisipatif yang digunakan, adalah antara 12 - 20 orang per kelas, apabila keadaanmenghendaki dapat sampai sejumlah 24 - 30 per kelas dengan penyesuaian metode-metodepenyajiannya agar proses pembelajaran tetap partisipatif. Apabila peserta melebihi jumlahyang telah ditentukan maka pelatihan dilakukan dengan beberapa kelas secara paralel.

Penyelenggara pelatihan terdiri atas Panitia Penyelenggara dan Tim Pelatih / Fasilitator.

IV. ORGANISASI PENYELENGGARAAN PELATIHAN

A. PANITIA PENYELENGGARA

Terdiri atas:1. Ketua2. Sekretaris3. Bendahara4. Seksi-seksi:

a. Seksi Umumb. Seksi Pelatihanc. Seksi Pemantauan dan Penilaian.

Tugas dan tanggung jawab Panitia Penyelenggara secara umum adalah:1. Mempersiapkan kelengkapan administrasi dan logistik untuk penyelenggaraan kegiatan

pelatihan.2. Mengatur agenda kegiatan pelatihan dan menyediakan dukungan administratif dan logistik

selama berlangsungnya pelatihan, dan3. Menyusun laporan penyelenggaraan pelatihan dan laporan pertanggungjawaban keuangan

penyelenggaraan pelatihan.

Rincian tugas Panitia Penyelenggara adalah sebagai berikut:

1. Ketuaa. Mengadakan perencanaan dan persiapan pelaksanaan pelatihan.b. Mengkoordinasikan kegiatan Sekretariat, Bendahara, Seksi Pelatihan, Seksi

Pemantauan dan Seksi Penilaian.c. Memimpin dan mengawasi pelaksanaan pelatihan.d. Untuk kelancaran tugasnya, Ketua Panitia Penyelenggara mengadakan hubungan

dengan pihak lain yang dipandang perlu.

2. Sekretarisa. Membantu Ketua Panitia Penyelenggara dalam melaksanakan tugasnya.b. Memimpin kegiatan-kegiatan kesekretariatan.

4

r

B. DASAR HUKUM

1. Surat Menteri Dalam Negeri Nomor: 411.2/1180/PMD tanggal 25 Agustus 2000, perihalRevitalisasi Posyandu.

2. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor: 411.3/116/SJ, tanggal13 Juni 2001, tentangPedoman Umum Revitalisasi Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU).

c. PENGERTIAN DAN SINGKATAN

1. ASI = Air Susu Ibu2. BADUTA = Bawah Dua Tahun3. BGM = Bawah Garis Merah4. BKB = Bina Keluarga Balita5. BALITA = Bawah Lima Tahun6. BATITA = Bawah Tiga Tahun7. BUMIL RESTI = Ibu Hamil Resiko Tinggi8. DBD = Demam Berdarah Dengue9. GAKY = Gangguan Akibat Kurang Yodium10. KEK = Kurang Energi Kronis11. KEP = Kurang Energi Protein12. KIE = Komunikasi, Informasi dan Edukasi13. KMS = Kartu Menuju Sehat14. KVA = Kurang Vitamin A15. LGG = Larutan Gula Garam16. LILA = Lingkar Lengan Atas17. MP-ASI = Makanan Pendamping Air Susu Ibu

18. PAB-PLP = Penyediaan Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan

19. PMT = Pemberian Makanan Tambahan20. SAMIJAGA = Sarana Air Minum dan Jamban Keluarga21. SIP = Sistem Informasi Posyandu22. TPA = Tempat Penitipan Anak23. UKGMD = Usaha Kesehatan Gizi Masyarakat Desa

D. PAKET PELATIHAN

• Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Posyandu• Panduan Pelatih / Fasilitator, terdiri atas:

Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP).Satuan Acara Pelajaran (SAP).

• Pegangan / Bahan Bacaan Peserta Pelatihan, terdiri atas:Himpunan Materi Pelatihan Kader Posyandu, danBuku-buku Referensi, seperti:

• Buku Kader Posyandu dalam UPGK• Buku Standar Pemantauan Pertumbuhan Balita• Lembar balik Menuju Balita Sehat• dst.(Semua buku pedoman kader untuk melaksanakan kegiatan Posyandu)

2

BAB V: PENYULUHAN DI POSYANDU 721. Langkah-Iangkah...... 73

- Perbedaan Penyuluhan dengan Kegiatan Diskusi Kelompok 76- Langkah-Iangkah Melaksanakan Diskusi Kelompok 77- Metode-metode Belajar 78- Media-media Belajar 79- Apa Yang Tidak Boleh Dilakukan Pemandu 81

4. Lembar Informasi Kunci (UK) 82

BAB VI: PENCATATAN KEGIATAN POSYANDU 891. Langkah-Iangkah... 902. Lembar Informasi Kunci (UK) 923. Bagan Format 1, Catatan Ibu Hamil 944. Bagan Format 2, Register Bayi Dan Balita 975. Bagan Format 3, Register Wus Dan Pus 986. Bagan Format 4, Register Ibu Hamil 1007. Bagan Format 5, Data Posyandu 1028. Bagan Format 6, Data Hasil Posyandu 104

BAB VII: PEMBAHASAN MASALAH SASARAN POSYANDU 1061. Langkah-Iangkah 1072. Masalah-masalah Kesehatan Ibu dan anak

- Masalah-masalah Kesehatan Ibu Hamil 109- Masalah-masalah Kesehatan Anak 110- Masalah-masalah Kesehatan Ibu Dan Anak 111

3. Penjelasan Masalah 1134. Kegiatan-kegiatan Untuk Menangani Masalah 1145. Daftar Istilah 1176. Lembar Informasi Kunci (UK) 118

BAB VIII: PENGGERAKKAN MASYARAKAT DAN KUNJUNGAN RUMAH 1211. Langkah-Iangkah 1222. Langkah-Iangkah Kunjungan Rumah 1243. Cara Menggunakan Media Dalam Kunjungan Rumah 1254. Lembar Informasi Kunci (UK) 126

BAB IX: UPAYA MENINGKATKAN GIZI KELUARGA 1291. Langkah-Iangkah 1302. Masalah-masalah Gizi Yang Perlu Kita Kenali 1323. Hal-hal Yang Dapat Menghambat Upaya Meningkatkan Gizi Keluarga 1344. Pesan-pesan Gizi Untuk Keluarga 1355. Lembar Informasi Kunci (UK) 137

BAB X: EVALUASI DAN RENCANA TINDAK LANJUT 1401. Langkah-Iangkah 1412. Tabel Pengelompokan Harapan 1423. Tabel Evaluasi 1434. Tabel Rencana Tindak Lanjut (Untuk 3 Bulan) 1445. Lembar Informasi Kunci (UK) 145

DAFTAR BACAAN 146

ii

------------4