Materi PBL

86
Dosen: Prof. Dr. Umar Fahmi Achmadi, MPH, PhD Budihartono S.Si, M.Kes dr. Ardiansyah Bahar

description

Materi PBL

Transcript of Materi PBL

Dosen:Prof. Dr. Umar Fahmi Achmadi, MPH,

PhDBudihartono S.Si, M.Kes

dr. Ardiansyah Bahar

dr. Ardiansyah Bahar

Sumber Agen

Penyakit

Manajemen Penyakit

Lingkungan strategi/politik, iklim, topografi, suhu, dll

Komunitas(perilaku,

umur, gender, genome)

UdaraAirPanganVektor PenularManusia

Agen Penyakit

4321

5

Sakit

Sehat

- Zat, kekuatan, kehidupan mikro atau komponen lingkungan lain di alam yang fana ini- Terukur maupun tidak atau belum bisa terukur- Penyebab timbulnya gangguan fungsi atau kelainan morfologi pada spesies manusia atau binatang.

Perantara media transmisi penyakit:UdaraAirPanganSerangga penularManusia

Tiga kelompok agen:Bahan kimia toksikFisikMikroorganisme

Bahan kimia merupakan komponen penting dalam tubuh manusia. Namun, tidak semua zat kimia dibutuhkan oleh tubuh manusia. Bahan kimia yang tidak diperlukan dapat menimbulkan gangguan penyakit.

Toxic agent adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan efek-efek biologis yang merugikan makhluk hidup. Apabila zat kimia yang mempunyai aktivitas beracun dihasilkan oleh organisme, maka disebut dengan biological toxin, dan organismenya disebut toxic organism.

Toxic substance (Zat toksik) adalah bahan yang mempunyai sifat toksis. Dapat digolongkan ke dalam anorganik dan organik.

Zat toksik organik: Berasal dari jasad hidup, mengandung karbon.

Zat toksik anorganik: Zat kimia spesifik yang tidak berasal dari jasad hidup, umumnya bermolekul kecil.

Agen penyakit golongan fisik dapat dikelompokkan ke dalam:

KebisinganGetaranCahayaRadiasi pengionRadiasi non-pengion

Berdasarkan ukuran dan sifat-sifatnya, mikroorganisme dibagi menjadi 4 kelompok, antara lain:

VirusBakteri JamurParasit

Sebagian dari virus merupakan makhluk kecil yang amat berbahaya karena merupakan penyebab penyakit . Virus sangat tergantung kepada host atau inang dimana ia menumpang untuk tumbuh.

Contoh virus:Virus influenzaVirus polioVirus DBD

Bakteri merupakan mikroba yang lebih besar ketimbang virus, dapat dikenali dengan mikroskop. Bentuk dan karakteristiknya pun lebih kompleks. Tidak seperti virus yang dependen, bakteri dapat berkembang di luar sel tubuh manusia.

Contoh Bakteri:Mycobacterium TuberculosisVibrio choleraePneumococcus sp.

Parasit merupakan mikroorganisme patogen yang memiliki tingkatan kehidupan yang lebih kompleks dan mampu menimbulkan gangguan penyakit.

Contoh: JamurPlasmodiumCacing dalam darah

Mikroorganisme merupakan salah satu kelompok bahan pencemar. Mereka dapat mengkontaminasi lingkungan melalui media pangan, udara, maupun air.

Makanan, selain mengandung berbagai komponen esensial yang diperlukan manusia, memiliki potensi terkontaminasi oleh mikroorganisme. Mereka dapat terkontaminasi pada proses pasca panen, penyimpanan, maupun penyajian.

Contoh food contaminant dari organisme, antara lain:

- Jamur- Bakteri- Bagian serangga- Kencing tikus- Rambut tikus

Penyakit akibat pertumbuhan bakteri pada makanan disebut food infection. Sedangkan hasil metabolisme dari organisme yang kadang sangat beracun, lazim disebut food poisoning.

Umumnya bakteri yang mengkontaminasi makanan, antara lain:

- Staphylococcuc aureus- Clostridium Botulinum- Vibrio Cholerae- Escherichia Coli- Salmonella Typhi- dll

Selain bakteri, makanan juga dapat menjadi media penular penyakit virus dan parasit. Misalnya virus hepatitis A dan Trichinellla Spiralis.

Manusia sangat membutuhkan oksigen untuk hidup. Oksigen terdapat pada udara, yang dapat tercampur virus, bakteri, maupun parasit yang merupakan agen penyakit. Contoh mikroorganisme yang mencemari udara adalah Legionella Spp.

Air merupakan media yang sangat baik bagi berbagai organisme. Beberapa contoh mikroorganisme tersebut, antara lain:

- Virus polioVibrio cholerae- Salmonella typhi- Shigella- dll.

Selain melalui media pangan, udara, dan air, manusia juga dapat menjadi media transmisi. Penyakit yang dihasilkannya dikenal sebagai penyakit menular. Misalnya, HIV Aids, Sifilis, Gonorhe, Hepatitis B, dll.

Habitat binatang penular penyakit, bahkan habitat mikroorganisme memiliki wilayah, tergantung komponen lingkungan yang mendukungnya.

Iklim, pencahayaan matahari, kelembaban, dan topografi sangatlah mempengaruhi dinamika mikroorganisme.

Iklim dapat mempengaruhi ekosistem, habitat binatang penular penyakit, bahkan tumbuh kembangnya koloni kuman secara alamiah. Dengan demikian, secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi timbulnya suatu penyakit.

Adanya peningkatan suhu global mengakibatkan perubahan pola transmisi beberapa parasit dan penyakit baik yang ditularkan langsung maupun yang yang ditularkan serangga.

Iklim dan kondisi cuaca juga berpengaruh pada keberhasilan sistem reproduksi vektor-vektor penyebar penyakit dan terjadi pada masa inkubasi virus di dalam tubuh nyamuk

Topografi adalah struktur dan ketinggian permukaan tanah yang seringkali menentukan komponen lingkungan atau ekosistem di atas permukaannya.

Di daerah ketinggian, kerapatan oksigen menjadi lebih rendah. Selain itu, mempengaruhi perilaku penduduk yang hidup di sana.

Cahaya matahari mempunyai daya untuk membunuh bakteri, telah diteliti dan dibuktikan oleh Robert Kock. Ia telah membuktikan bahwa sinar apapun dapatmembunuh kuman dalam waktu yang cepat atau lambat.

Kelembaban selain berpengaruh terhadap keadaan rasa nyaman pada manusia juga berpengaruh pada pertumbuhan mikroba pathogen seperti basil tuberkulosis paru yang bersifat suka terhadap tempat yang lembab dan tidak kering.

Jumlah agen penyakit yang diterima oleh individu dalam sebuah komunitas tidaklah sama, melainkan dipengaruhi oleh budaya, perilaku, kebiasaan, hobi, pekerjaan, dan lain sebagainya.

Seorang manusia yang terindikasi suatu penyakit akibat terpajan agen penyakit, dapat dideteksi dengan mengukur antibodinya, yang menunjukkan bahwa benar telah ada kontak agen pada tubuhnya.

Era globalisasi telah membuat terjadinya peningkatan percepatan dan pola penyebaran penyakit menular . Untuk menyelesaikan masalah ini, dibutuhkan upaya yang lebih terorganisir, lintas sektoral, berbasis masyarakat, melibatkan masyarakat, dan berorientasi pada pencegahan.

dr. Ardiansyah Bahar

Upaya variolation, sejak abad 10Vaksin cacar, abad 18 oleh Edward

JennerAttenuation, abad 19 oleh Louis

PasteurPendirian pabrik vaksin di Bandung,

abad 19 oleh Belanda

Bahan dari kuman/virus atau tiruanDilemahkan/dimatikan, atau diambil

sebagianDimasukkan ke dalam tubuh

seseorang/kelompok orangMerangsang timbulnya zat anti

penyakit tertentu

Penyakit menular yang diakibatkan oleh mikroorganisme

Berpindah melalui media air, pangan, udara, serangga, atau kontak langsung

Mikroorganisme tersebut masuk melalui sistem pencernaan, pernapasan, dan kontak kulit

Meski hidup di lingkungan yang penuh organisme, tubuh tidak serta langsung menjadi sakit. Hal ini bisa disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang baik, atau karena jenis kumannya yang tidak patogen.

Sistem pertahanan tubuh dikenal berlapis-lapis. Terdiri dari sistem pertahanan tubuh bagian luar dan sistem pertahanan dalam tubuh.

Beberapa contoh pertahanan tubuh bagian luar, antara lain:

TengkorakBulu mataBulu hidungMukosa

Sistem pertahanan dalam tubuh terdiri dari komponen selular dan humoral. Keduanya saling bekerjasama, namun independen.

Ilmu yang mempelajari pertahanan dan kekebalan tubuh disebut imunologi.

Polymorpho nuclear leucocyte (Sel darah putih)

Monosit, cikal bakal macrophageLymphocyt, terdiri atas dua

kelompok, yaitu B cell lymphocyte dan T cell lymphocyte

Tubuh manusia mempunyai kemampuan untuk mengamati dan mempelajari sifat-sifat kuman yang masuk hingga detail

Pengamatan ini kemudian dimasukkan ke dalam sistem memori dimana hasil rekaman tersebut dijadikan dasar untuk memproduksi alat sistem pertahanan yang spesifik/kekebalan

Selain berbentuk selular, manusia juga memiliki pasukan atau sistem pertahanan yang berbentuk cairan atau humoral. Sistem pertahanan tubuh yang berbentuk cairan ini dikenal dengan sebutan imunoglobuline, terdiri dari IgG, IgA, IgM, IgD, dan IgE.

Sistem kekebalan tubuh dapat dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu the innate system (non specific, non adaptives) dan the acquired (spesific, adaptive) system. Keduanya amat diperlukan agar tetap bertahan hidup.

Sistem kekebalan yang tidak ditujukan kepada jenis bakteri atau virus tertentu. Terdiri dari sel-sel yang terspesialisasi dengan tugasnya, misalnya macrophages, sel dendritic, sitokin, sel limfosit T (Cytotoxic T Lymphocyte).

Sistem ini memiliki pengenal “receptor” terhadap antigen spesifik. Berdasarkan hasil pengamatannya, sistem pertahanan tubuh membuat rekayasa bentuk dan atau kemampuan menangkalnya secara spesifik (antibodi). Sistem ini dapat berbentuk seluler dan sistem humoral.

Menurut penelitian Baker dkk (1987), stress yang dialami oleh seseorang akan merubah cara kerja sistem kekebalan tubuh. Orang tersebut cenderung sering dan mudah terserang penyakit karena tubuh tidak banyak memproduksi sel-sel kekebalan tubuh, ataupun sel-sel antibodi banyak yang kalah. 

Dua orang peneliti yaitu Plaut dan Friedman (1981) berhasil menemukan hubungan antara stress dengan kesehatan. Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa stress sangat berpotensi mempertinggi peluang seseorang untuk terinfeksi penyakit, terkena alergi serta menurunkan sistem autoimmune-nya.

Peneliti yang lain yaitu Dantzer dan Kelley (1989) berpendapat tentang stress dihubungkan dengan daya tahan tubuh. Katanya, pengaruh stress terhadap daya tahan tubuh ditentukan pula oleh jenis, lamanya, dan frekuensi stress yang dialami seseorang.  

Suatu kelompok penduduk dalam sebuah wilayah dianggap tidak memiliki kekebalan kolektif, bila jumlah penduduk yang kebal kurang dari apa yang diharuskan. Namun perlu diingat, kekebalan kelompok untuk tiap penyakit sedikit berbeda satu sama lain.

Untuk menghentikan persebaran sebuah proses wabah penyakit infeksi, dibutuhkan adanya herd immunity. Hal inilah yang mendasari adanya pemberian imunisasi pada sekelompok orang, misalnya anak-anak sekolah.

dr. Ardiansyah Bahar

Empat revolusi sejarah manusia:- Revolusi pertanian - Revolusi industri- Revolusi informasi, dan - Revolusi biologi.

Penemuan struktur gen dan fungsinya sebagai sumber informasi genetik membuka cakrawala baru didalam memahami bagaimana sifat genetik diturunkan dari generasi ke generasi.

Temuan ini telah membuka peluang bagi dunia kesehatan dan kedokteran untuk memahami tidak hanya mekanisme terjadinya penyakit genetik, tetapi juga meningkatkan pemahaman kita terhadap mekanisme terjadinya penyakit kompleks , dimana terjadi interaksi antara komponen genetik dan lingkungannya.

Kemampuan suatu organisme mereproduksi sejenisnya merupakan suatu ciri nyata dari kehidupan. Organisme menghasilkan organisme yang sejenis dengan dirinya. Perpindahan sifat dari satu generasi ke generasi lainnya disebut penurunan sifat yang lebih dikenal dengan hereditas.

Genetics is the scientific study of heredity: how particular qualities or traits are transmitted from parents to offspring. (Huang, 2000)Genomic is the study of the complete set of genetic information in an organism (CDC and P, 2003)

Genetika adalah ilmu tentang keturunan yang mempelajari berbagai problematika manusia seperti kesehatannya, cacat lahirnya jasmani maupun mental, pewarisan ciri-ciri maupun kelainan bawaan, bahkan sampai merekayasanya.

Genomik adalah studi mengenai sebagian atau keseluruhan informasi genetik dari organisme, dan berupaya untuk memahami struktur dan fungsinya hingga berujung pada suatu produk biologi. 

Gen merupakan substansi hereditas yang mempunyai fungsi:

Mengatur perkembangan dan metabolisme individu

Menyampaikan informasi genetik kepada generasi berikutnya

Seluruh tubuh terbangun dari milyaran sel. Dimana dalam setiap sel terdapat inti sel. Berbagai perintah, karakteristik, informasi kesehatan, keturunan, dan lain sebagainya tersimpan dalam inti daripada setiap sel.

Dalam inti sel ini terdapat genome atau cetak biru (blue print) DNA yang menggambarkan jati diri seseorang.

Setiap DNA dalam setiap sel memiliki 46 molekul yang mana setiap molekul terdiri dari 50 hingga 250 juta bahan dasar (bases) yang terbungkus dalam sebuah chromosome. Seuntai DNA dalam setiap chromosom terdiri dari banyak genes bagaikan tali yang berlipat-lipat.

Gen dari ciri dan fungsi yang tertentu terletak pada tempat tertentu yang dinamakan loci (locus) pada kromosom tertentu pula.

Genes adalah working subunit of DNA. Gen adalah salah satu segmen sepanjang DNA yang memberi intruksi sedemikian rupa sehingga sebuah sel memproduksi protein tertentu.

Tiga determinan yang menentukan arus utama kesehatan masyarakat, antara lain:

- Globalisasi- Perubahan lingkungan global- Teknologi genomik

Berorientasi pada penduduk secara keseluruhan dalam sebuah wilayah yang menjadi area garapannya

Berorientasi pencegahan Pendekatannya bersifat multidisiplin

dan dalam prakteknya bersifat lintas sektoral

Mengikutsertakan masyarakat dalam mencapai tujuannya

Genomik dalam kesehatan meneliti tentang mekanisme molekuler, interaksi dari informasi molekul ini, intervensi kesehatan, dan faktor lingkungan pada suatu penyakit.

Genomik manusia bukanlah satu-satunya bagian genomik yang relevan dengan kesehatan manusia. Genom kita berinteraksi dengan berbagai organisme lain.

Munculnya pengetahuan berbasis genom menuntut pergeseran konseptual pada bidang kesehatan masyarakat dan kedokteran, sebagaimana banyak praktisi kesehatan masyarakat yang dapat melihat dengan jelas kebutuhan untuk menyesuaikan konsep pencegahan dan pelayanan kesehatan dalam kehidupan kerja sehari-hari.

Genomik Kesehatan Masyarakat adalah penggunaan informasi genomik untuk memberikan manfaat kepada kesehatan masyarakat. Hal ini divisualisasikan sebagai perawatan pencegahan pribadi yang lebih efektif dan perawatan penyakit dengan spesifisitas yang lebih baik, ditargetkan untuk susunan genetik setiap pasien

Menurut CDC, genomik kesehatan masyarakat adalah bidang yang muncul dari penelitian yang menilai dampak dari gen dan interaksi mereka dengan perilaku, diet dan lingkungan pada kesehatan penduduk.

Bidang genomik kesehatan masyarakat telah ada  kurang dari satu dekade dimana sejumlah pemikir, universitas, dan pemerintah telah memulai proyek genomik kesehatan masyarakat. Penelitian pada genom manusia menghasilkan pengetahuan baru yang akan merubah kebijakan dan program-program kesehatan masyarakat. 

Perkembangan ilmu genomik meningkatkan derajat kesehatan dan pencegahan penyakit, mendidik dan melatih tenaga kerja kesehatan masyarakat, penyedia layanan kesehatan lainnya, dan warga akan pentingnya mengintegrasikan pengetahuan baru ke dalam program kesehatan masyarakat

Seiring perkembangan teknologi genomik , maka perlu untuk menyediakan pendidikan tentang genomic, pelatihan dan informasi masyarakat umum untuk meningkatkan kesadaran, membangun kompetensi, membuat keputusan, dan menjamin kelangsungan akses ke pelayanan kesehatan.

Bisa dipastikan ke depan, bahwa ilmu genetika akan terus berkembang. Pengetahuan kita tentang gen dan fungsinya membuat kita mendapatkan strategi yang efektif dalam pengobatan, terutama dalam pencegahan sebagai tanggung jawab public health.