Materi New
-
Upload
rachmadwrn -
Category
Documents
-
view
254 -
download
0
description
Transcript of Materi New
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kayu bukan hal yang asing di telinga kita. Sejak zaman nenek moyang kita,
kayu telah digunakan sebagai salah satu bahan konstruksi bangunan maupun berbagai
kebutuhan rumah tangga di Indonesia. Kegunaanya yang beraneka ragam, kayu
menjadi pilihan utama masyarakat kita, antara lain kayu digunakan untuk keperluan
bangunan gedung, rumah tinggal, jembatan, bantalan kereta api, mebel, konstruksi
perahu, dan lain-lainnya, disamping itu ditinjau dari segi arsitektur, bangunan dari
kayu mempunyai nilai estetika yang tinggi, hal ini dikarenakan kayu dapat dibentuk
sesuai keinginan pengolahnya, terlebih kayu dapat di ukir sehingga memiliki nilai
estetika dengan nilai jual yang tinggi.
Kayu merupakan salah satu material bangunan yang berkualitas ekspor,
artinya laku dipasar dunia internasional dan diakui dunia kualitasnya. Hal ini terbukti
pada tahun 2014 jumlah espor kayu lapis mentah kita ke dunia internasional
khususnya ke timur tengah dan ke eropa nilainya mencapai 260 juta US Dolar.
Jumlah ini sangat besar di bandingkan eksportir kayu mentah dari Negara lain.
Jumlah ini belum termasuk ekspor kayu olahan yang bernilai tinggi, tentu jumlahnya
akan sangat meningkat, jumlah ini tidak terlepas dari kemampuan beberapa daerah di
Indonesia untuk mengolah kayu mentah menjadi kayu dengan nilai estetika tinggi dan
telah diakui dunia kayu olahanya, seperti Jepara, Solo, Bali, dan kota-kota lain yang
memiliki kemampuan mengolah kayu kualitas ekspor.
Kayu merupakan hasil hutan yang mudah diproses. Dalam berbagai kemajuan
teknologi, kayu memiliki banyak manfaat khususnya dalam memenuhi kebutuhan
manusia. Berbagai pemanfaatan kayu telah membantu kehidupan sehari - hari. Hal
yang paling sering kita jumpai dalam pemanfaatan kayu yaitu pemanfaatan kayu
Workshop Kayu oleh Bpk. Priono 1
sebagai bahan bakar rumah tangga, namun bukan itu kegunaan kayu yang
sebenarnya. Kayu juga merupakan bahan alam yang memiliki banyak kelebihan
dibanding dengan bahan - bahan yang lain. Serat dan motif kayu yang indah, menjadi
daya tarik tersendiri untuk dijadikan material bangunan yang memiliki nilai
keindahan yang tinggi.
Pada saat ini kayu sebagai material bangunan tidak hanya kayu mentah saja
yang diproduksi menjadi kayu lapis dan kayu yang memiliki nilai estetika tinggi,
seiring mahalnya kayu dengan kualitasnya bagus dan motif yang bagus, rekayasa
penggunakan kayu mulai bermunculan,misalnya playwood,triplek, dll. Hal ini tentu
disesuaikan dengan kemajuan zaman,yang disertai dengan permintaan konsumen
yang semakin meningkat dan beraneka ragam perkembanganya. Dengan pengolahan
yang modern kayu lunak pun akan menjadi lapisan-lapisan yang memiliki nilai
estetika tinggi dan tentu memiliki daya tahan yang bagus pula, karena semua telah
dilalui melalui proses mekanis sehingga memenuhi standar yang di targetkan.
Sebagai bahan struktur yang dapat diperbaharui di alam, kayu tetap menjadi
pilihan utama masyarakat, walaupun bahan struktur lain bangunan seperti beton dan
baja juga sering digunakan, hal ini karena kayu mudah diperoleh. Kayu juga
merupakan bahan material bangunan yang ramah lingkungan, hal ini karena sifat
kayu dapat dengan mudah di uraikan sehingga limbah kayu tidak menjadi polutan
tanah. Inilah yang menjadi nilai tersendiri pada kayu sebagai pilihan dalam struktur
bahan bangunan.
Berdasarkan laporan diatas, mengingat pentingnya kayu sebagai bahan
pelengkap kebutuhan manusia, maka makalah ini akan membahas tentang pengertian
kayu,sifat-sifat kayu, berbagai alat yang digunakan untuk mengolah kayu, dan
berbagai hasil produk pengolahan kayu yang ada dipasaran, baik produk mentah
maupun produk jadi, lengkap dengan cara pengawetan ataupun finishing kayu.
Sehingga dengan makalah ini kita dapat memahami fungsi kayu secara jelas,
sehingga mampu mengolah kayu secara tepat, disertai dengan nilai estetika dan harga
jual yang tinggi, serta laku dipasaran dunia internasional.
Workshop Kayu oleh Bpk. Priono 2
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu kayu?2. Apa saja bagian-bagian kayu ?
3. Apa kelebihan dan kekurangan kayu?
4. Apa saja sifat-sifat kayu ?
5. Apa yang dimaksut kuat kelas kayu ?
6. Apa yang di maksut dengan kayu keras ?
7. Apa yang di maksut kayu lunak ?
8. Apa penyebab kerusakan kayu ?
9. Bagaimana proses pengawetan kayu ?
10. Apa saja alat-alat yang digunakan untuk mengolah kayu ?
11. Bagaimana harga kayu dipasaran ?
12. Apa saja produk-produk olahan dari kayu ?
13. Bagaimana Perhitungan kayu dan RAB sederhana ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mendeskripsikan tentang kayu.
2. Mendeskripsikan bagian-bagian kayu
3. Mendeskripsikan kelebihan dan kekurangan kayu
4. Mendeskripsikan sifat-sifat kayu
5. Mendeskripsikan kuat kelas kayu
6. Mendeskripsikan tentang kayu keras
7. Mendeskripsikan tentang kayu lunak
8. Mendeskripsikan penyebab kerusakan kayu
9. Mendeskripsikan proses pengawetan kayu
10. Mendeskripsikan alat-alat yang digunakan untuk mengolah kayu
11. Mendeskripsikan harga kayu dipasaran
12. Mendeskripsikan produk-produk olahan dari kayu
13. Menjelaskan Perhitungan kayu dan RAB sederhana
Workshop Kayu oleh Bpk. Priono 3
1.4 Manfaat Penulisan
Dengan dibuatnya makalah ini maka diharapkan mahasiswa dapat mengetahui
tentang apa itu kayu, apa saja bagian-bagian kayu, jenis-jenis kayu, kelemahan juga
kelebihan kayu, sifat-sifat kayu, apakah kayu keras itu, apakah kayu lunak itu, apa
saja penyebab kerusakan kayu dan bagaimana proses pengawetanya, apa saja alat-alat
yang digunakan untuk mengolah kayu, bagaimana harga kayu dipasaran, dan produk
olahan kayu apa saja yang dapat kita ketahui. Sehingga dengan makalah ini juga
wawasan kita tentang kayu akan bertambah luas, selain itu makalah ini juga
diharapkan dapat digunakan sebagai reverensi dalam proses pembelajaran
kedepannya, sehingga dapat bermanfaat.
Workshop Kayu oleh Bpk. Priono 4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kayu
Kayu adalah jaringan struktural serat keras yang ditentukan pada batang dan
akar pohon pada tanaman berkayu. Kayu terdiri dari bahan organik, alami komposit
dan serat selulosa ( serat yang kuat dalam ketegangan). Kayu memiliki sifat yang
tidak dapat ditiru oleh bahan - bahan lain. Kayu memiliki sifat - sifat yang penting
dalam industri pengolahannya, karena dari pengetahuan sifat kayu tersebut kita dapat
memilih jenis kayu yang tepat dan juga penggunaan kayu yang memungkinkan,
sehingga pemilihan kayu bisa tepat sesuai fungsinya.
Karena struktur seratnya yang kuat, kayu merupakan salah satu material
bahan bangunan yang sering dan paling banyak digunakan dalam konstruksi. Setiap
kayu memiliki sifat dan ciri tersendiri baik dalam segi keindahan serat, kadar air,
keawetan, berat jenis, kerapatan, dan kekuatan. Sehingga dalam memilih kayu yang
akan dipergunakan sebagai bahan konstruksi, perlu kita mengenal jenis dan ciri kayu
yang sering digunakan sebagai bahan konstruksi. Selain agar kita dapat mengetahui
kayu yang cocok dengan kriteria dan spesifikasi yang kita inginkan, tentunya juga
agar kita tidak tertipu dengan jenis-jenis kayu lainnya yang banyak dijual dipasaran.
Sebagai bahan konstruksi bangunan, kayu sudah dikenal dan banyak dipakai
sebelum orang mengenal beton dan baja. Orang - orang telah menggunakan kayu
sejak berjuta - juta tahun yang lalu untuk berbagai macam tujuan, terutama sebagai
bahan konstruksi, seperti bahan pembuatan rumah, jembatan, alat - alat pekakas,
mebel maupun karya - karya seni. Kayu yang sering digunakan dalam konstruksi ini
diantaranya kayu jati, kayu kamper, kayu akasia, kayu mahuni, kayu balau, kayu
Workshop Kayu oleh Bpk. Priono 5
meranti, kayu kelapa, dan kayu-kayu yang kuat lainnya. Dalam pemakaiannya kayu
tersebut harus memenuhi syarat sebagai berikut:
1. mampu menahan bermacam-macam beban yang bekerja dengan aman dalam
jangka waktu yang direncanakan.
2. mempunyai ketahanan dan keawetan yang memadai melebihi umur pakainya.
3. mempunyai ukuran penampang dan panjang yang sesuai dengan pemakainnya
dalam konstruksi.
Pada umumnya, dalam membedakan jenis kayu yang beraneka ragam
jenisnya, kita dapat melihat perbedaan kayu dari warna kayu, serat kayu, bau kayu,
maupun tekstur kayu. Berikut berbagai tekstur kayu yang banyak dijual dipasaran dan
sering digunakan sebagai konstruksi bangunan.
KAYU AKASIA KAYU KELAPA
KAYU SONO K AYU BALAU
KAYU SENGON LAUT KAYU MAHONI
Workshop Kayu oleh Bpk. Priono 6
2.2 Bagian-bagian Kayu
A. KULIT
Kulit merupakan bagian yang terdapat pada bagian terluar pohon, kulit terdiri
dari kulit mati dan kulit hidup, kulit mati mempunyai ketebalan yang bervariasi
menurut jenis pohon.Kulit hidup merupakan kulit bagian dalam yang tipis dan sangat
berfungsi untuk berlangsungnya hidup suatu pohon. Kulit berfungsi sebagai
pelindung bagian-bagian yang terdalam, terhadap kemungkinan pengaruh dari luar
yang bersifat merusak, misalnya iklim, serangan serangga, hama, kebakaran serta
perusak kayu lainnya. Selain itu berfungsi sebagai jalan bahan makanan dari daun ke
bagian-bagian tanaman.
B. KAMBIUM
Kambium merupakan jaringan yang lapisannya tipis dan bening, melingkari
kayu, ke arah luar membentuk kayu yang baru. Dengan adanya kambium maka pohon
lambat laun bertambah besar. Pertumbuhan meninggi ditentukan oleh jaringan
meristem. Kambium terletak antara kulit dalam dan kayu gubal.
Workshop Kayu oleh Bpk. Priono 7
C. KAYU GUBAL
Kayu Gubal merupakan bagian kayu yang masih muda terdiri dari sel-sel
yang masih hidup, terletak di sebelah dalam kambium dan berfungsi sebagai penyalur
cairan dan tempat penimbunan zat-zat makanan. Tebal lapisan kayu gubal bervariasi
menurut jenis pohon. Umumnya jenis yang tumbuh cepat mempunyai lapisan kayu
gubal lebih tebal dibandingkan dengan kayu terasnya. Kayu gubal biasanya
mempunyai warna terang.
D. KAYU TERAS
Kayu teras terdiri dari sel-sel yang dibentuk melalui perubahan-perubahan sel
hidup pada lingkaran kayu gubal bagian dalam, disebabkan terhentinya fungsi
sebagai penyalur cairan dan lain-lain proses kehidupan. Ruang dalam kayu teras
dapat mengandung berbagai macam zat yang memberi warna lebih gelap. Tidak
mutlak semua kayu teras demikian. Hanya pada jenis-jenis yang kayu terasnya berisi
tiloses. Pada beberapa jenis tertentu kayu teras banyak mengandung bahan-bahan
ekstraktif, yang member keawetan pada kayu tersebut, membuat lebih berat dan lebih
awet. Akan tetapi tidak semua jenis kayu yang memiliki zat ekstraktif sudah dapat
dipastikan keawetannya. (Misalnya yang mempunyai kandungan zat gula, zat tepung
dan lain sebagainya).
E. HATI / INTI KAYU
Merupakan bagian kayu yang terletak pada pusat lingkaran tahun (tidak
mutlak pada pusat bontos). Hati berasal dari kayu awal, yaitu bagian kayu yang
pertama kali dibentuk oleh kambium. Oleh karena itu umumnya mempunyai sifat
rapuh atau sifat lunak.
G. JARI-JARI
Dari luar ke dalam berpusat pada sumbu batang, berfungsi sebagai tempat
saluran bahan makanan yang mudah diproses di daun guna pertumbuhan pohon.
Workshop Kayu oleh Bpk. Priono 8
F. LINGKARAN TAHUN
Lingkaran Tahun merupakan batas antara kayu yang terbentuk pada
permulaan dan pada akhir suatu musim. Melalui lingkaran-lingkaran tahun ini dapat
diketahui umur pohon. Apabila pertumbuhan diameter (membesar) terganggu oleh
musim kering karena pengguguran daun, ataupun serangga/hama, maka lingkaran
tahun dapat terdiri lebih dari satu lingkaran tahun (lingkaran tumbuh) dalam satu
musim yang sama. Hal ini disebut lingkaran palsu. Lingkaran tahun dapat mudah
dilihat pada beberapa jenis kayu daun lebar. Pada jenis- jenis lain, lingkaran tahun
ada kalanya sulit dibedakan terutama di daerah tropic, karena pertumbuhan praktis
berlangsung sepanjang tahun.
Workshop Kayu oleh Bpk. Priono 9
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Kayu
Dibandingkan dengan material lain, kayu memiliki beberapa kelebihan, diantaranya
adalah:
Kayu mudah dalam pengerjaan, bisa dibuat atau dibentuk sesuai keinginan,
misalkan saja untuk ukiran, desain kusen, dll. Selain itu, kayu juga mudah
untuk dipaku, dibaut, dan direkatkan sehingga mudah dikerjakan dan
berdampak pada efesiensi biaya dan waktu pengerjaanya
Kualitas kayu bisa dilihat secara visual, misalkan saja bila terjadi cacat kayu
dapat diketahui secara kasat mata. Tanpa menggunakan alat bantu apapun
manusia dapat membedakan kualitas kayu,apakah baik digunakan ataupun
tidak baik untuk digunakan
Kayu lebih tahan terhadap tekanan dan lenturan, hal ini karena kayu yang
memiliki sifat plastis, mampu merenggang dan menyusut sehingga tidak
mudah patah apabila menerima beban berat, berbeda dengan beton dan baja
jika menerima beban lebih besar akan mengalami cracking
Dengan adanya bermacam jenis kayu, maka kayu memiliki tekstur yang baik
dan indah. Hal ini jelas, melalui tekstur dan motif kayu menambah nilai
ekstetika tersendiri yang berdampak pada peningkatan harga jual kayu itu baik
mentah maupun sudah diolah menjadi produk jadi
Kayu memiliki berat jenis yang cukup ringan sehingga bisa mengapung dan
sifat resonansinya. Selain itu kayu memiliki sifat tahan terhadap dingin dan
panas
Kayu dapat diubah menjadi bentuk pulp (bubur kayu), dan bisa diolah untuk
dijadikan bahan produk lainnya, misal untuk bahan baku pembuatan kertas,
bahan pembuatan kardus, bahan pembuatan triplek, dan bahan-bahan olahan
lain dari bubur kayu yang ditambah dengan bahan kimia lain hingga terbentuk
produk baru yang diinginkan
Workshop Kayu oleh Bpk. Priono 10
Sedangkan kekurangan atau kelemahan material kayu diantaranya adalah:
Tidak tahan api, sehingga kayu mudah terbakar, apalagi kalau dalam kondisi
kering kandungan air dalam kayu akan hilang sehingga daging kayu sangat
mudah terbakar api
Kayu tidak dapat dimanfaatkan secara keseluruhan sehingga sisa penggunaan
kayu hanya menjadi limbah, hanya daging kayu bagian dalam saja yang
memiliki kualitas bagus, namun melalui tangan-tangan kreatif kayu sisa pun
menjadi material kerajinan yang memiliki nilai jual tinggi.
Untuk pekerjaan tertentu (yang besar atau lebar), kayu tidak bisa menutup
secara keselurahan karena terbatasnya diameter kayu. Biasanya untuk
menyikapi hal ini kayu harus disambung atau diperlebar/perbesar sehingga
memerlukan waktu pekerjaan lagi yang lebih lama
Kayu mudah diserang oleh serangga pemakan kayu seperti rayap atau
serangga lainnya sehingga perlu dilakukan pengawetan kayu dengan berbagai
cara, baik manual maupun dengan mesin
Kayu mengandung air dan berpengaruh besar terhadap bentuk kayu. Kayu
yang belum kering biasanya masih mengalami penyusutan atau perubahan
bentuk, oleh karena itu kayu harus dikeringkan sebelum digunakan. Sehingga
kayu tidak bisa dengan mudah untuk segera dipakai, perlu waktu untuk
penggunaanya
Kayu bersifat higroskopis, dan sensitif terhadap kelembaban.
2.4 Sifat-sifat Kayu
A. sifat-sifat kayu secara kimiawi:
1. Kayu tersusun dari sel-sel yang memiliki tipe bermacam-macam dan
susunan dinding selnya terdiri dari senyawa kimia berupa selulosa dan hemi
selulosa (karbohidrat) serta lignin (non karbohidrat).
Workshop Kayu oleh Bpk. Priono 11
2. Semua kayu bersifat anisotropik, yaitu memperlihatkan sifat-sifat yang
berlainan jika diuji menurut tiga arah utamanya (longitudinal, radial dan
tangensial).
3. Kayu merupakan bahan yang bersifat higroskopis, yaitu dapat menyerap
atau melepaskan kadar air (kelembaban) sebagai akibat perubahan
kelembaban dan suhu udara disekelilingnya.
4. Kayu dapat diserang oleh hama dan penyakit dan dapat terbakar terutama
dalam keadaan kering.
B. Berikut sifat-sifat kayu secara fisik:
1. Berat suatu kayu tergantung dari jumlah zat kayu, rongga sel, kadar air dan
zat ekstraktif didalamnya.
2. Keawetan adalah ketahanan kayu terhadap serangan dari unsur-unsur
perusak kayu dari luar seperti jamur, rayap, bubuk dll.
3. Kayu yang beraneka warna macamnya disebabkan oleh zat pengisi warna
dalam kayu yang berbeda-beda.
4. Tekstur adalah ukuran relatif sel-sel kayu. Berdasarkan teksturnya, kayu
digolongkan kedalam kayu bertekstur halus (contoh: giam, kulim dll), kayu
bertekstur sedang (contoh: jati, sonokeling dll) dan kayu bertekstur kasar
(contoh: kempas, meranti dll).
5. Arah serat adalah arah umum sel-sel kayu terhadap sumbu batang pohon.
Arah serat dapat dibedakan menjadi serat lurus, serat berpadu, serat
berombak, serta terpilin dan serat diagonal (serat miring).
6. Kesan raba adalah kesan yang diperoleh pada saat meraba permukaan kayu
(kasar, halus, licin, dingin, berminyak dll).
7. Bau dan rasa kayu mudah hilang bila kayu lama tersimpan di udara terbuka.
8. Gambar kayu tergantung dari pola penyebaran warna, arah serat, tekstur, dan
pemunculan riap-riap tumbuh dalam pola-pola tertentu. Pola gambar ini
yang membuat sesuatu jenis kayu mempunyai nilai dekoratif dan seni yang
tinggi.
Workshop Kayu oleh Bpk. Priono 12
9. Kayu mempunyai sifat dapat menyerap atau melepaskan air. Makin lembab
udara disekitarnya makin tinggi pula kelembaban kayu sampai tercapai
keseimbangan dengan lingkungannya, sehingga kayu sangat tergantung pada
lingkunganya
10. Pada umumnya kayu merupakan bahan hantar yang jelek untuk aliran listrik.
C. Sifat-sifat kayu secara mekanik:
1. Kekuatan tarik kayu:
Kekuatan tarik kayu sejajar dengan arah serat.
Kekuatan tarik terbesar pada kayu ialah keteguhan tarik sejajar arah
serat. Kekuatan tarik tegak lurus arah serat lebih kecil daripada
kekuatan tarik sejajar arah serat.
2. Kekuatan tekan kayu:
Kekuatan tekan kayu sejajar dengan arah serat.
Pada semua kayu, kekuatan tegak lurus serat lebih kecil daripada
kekuatan kompresi sejajar arah serat.
3. Kekuatan geser kayu:
Kekuatan geser kayu sejajar dengan arah serat kayu.
Kekuatan geser kayu tegak lurus arah serat.
Kekuatan geser miring.
4. Kekuatan lentur kayu:
Kekuatan lengkung statik, yaitu kekuatan kayu menahan gaya yang
mengenainya secara perlahan-lahan.
Kekuatan lengkung pukul, yaitu kekuatan kayu menahan gaya yang
mengenainya secara mendadak.
5. Kekakuan kayu adalah kemampuan kayu untuk menahan perubahan bentuk
atau lengkungan. Kekakuan tersebut dinyatakan dalam modulus elastisitas.
6. Keuletan kayu adalah kemampuan kayu untuk menyerap sejumlah tenaga
yang relatif besar atau tahan terhadap kejutan-kejutan atau tegangan-tegangan
Workshop Kayu oleh Bpk. Priono 13
yang berulang-ulang yang melampaui batas proporsional serta mengakibatkan
perubahan bentuk yang permanen dan kerusakan sebagian.
7. Kekerasan kayu adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya yang membuat
takik atau lekukan atau kikisan (abrasi).
8. Kekuatan belah kayu adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya
yang berusaha membelah kayu.
D. Sifat-sifat kayu terhadap suara :
1. Sifat akustik : sifat akustik kayu sangat penting dalam hubungan dengan alat-
alat music dan konstruksi bangunan. Dasar akustik menunjukkan, bahwa
kemampuan untuk meneruskan atau tidak meneruskan suara erat hubungannya
dengan elastisitas kayu. Jadi sepotong kayu dapat bergetar bebas, jika dipukul
akan mengeluarkan suara tingginya tergantung pada frekuensi alami getaran
kayu tersebut. Frekuensi ini ditentukan oleh kerapatan/elastisitas dan ukuran
kayu tersebut. Kayu yang telah kehilangan elastisitas misalnya akibat
serangan jamur, jika dipukul akan memberikan suara yang keruh, sedang kayu
yang sehat suaranya akan nyaring.
2. Sifat resonansi : yaitu turut bergetarnya dengan gelombang suara, karena kayu
memiliki sifat elastisitas. Kualitas nada yang dikeluarkan oleh kayu sangat
baik. Oleh sebab itu banyak kayu dipakai untuk alat-alat music: kulintang,
piano, biola, guitar, dan lain-lain. Kemampuan benda untuk mengabsorpsi
suara tergantung pada masa dan pada sifat-sifat akustik permukaan benda,
yaitu mampu tidaknya permukaan benda mengabsorpsi suara atau
memantulkan suara. Struktur kayu mempunyai sifat demikian, sehingga kalau
kayu tidak dapat bergetar dengan mudah, permukaannya mempunyai sifat
meredam gelombang suara. Karena itu kayu serupa ini baik kalau dipakai
sebagai lantai atau parket.
Workshop Kayu oleh Bpk. Priono 14
2.5 Kuat Kelas Kayu
Kelas Kuat Kayu adalah tingkat ketahanan alami suatu jenis kayu terhadap
kekuatan mekanis (beban) dinyatakan dalam Kelas Kuat I, II, III, IV dan V. Makin
besar angka kelasnya makin rendah kekuatan kayu tersebut.
Berikut merupakan table kelas kuat kayu berdasarkan berat jenisnya :
KELAS KUAT
BERAT JENIS KERING UDARA
KUAT LENTUR
( Kg/Cm²)
KUAT DESAK
(Kg/Cm²)I ≥0,90 ≥1100 ≥650II 0,90 – 0,60 1100 – 725 650 – 425III 0,60 – 0,40 725 – 500 425 – 300IV 0,40 – 0,30 500 – 360 300 – 215V ≤0,30 ≤360 ≤215
Tabel Kelas awet kayu berdasarkan umurnya :KELAS AWET I II III IV V
Selalu berhubungan dengan tanah lembab.
8 tahun 5 tahun 3 tahun
Sangat pendek
Sangat pendek
Kayu tidak terlindung terhadap angin dan iklim, tetapi dilindungi terhadap air.
20 tahun 15 tahun 10 tahun
Beberapa tahun
Sangat pendek
Kyu ditempatkan di tempat terlindung.
Tidak terbatas
Tidak terbatas
Sangat lama
Beberapa tahun
Pendek
Kayu ditempatkan di tempat terlindung tapi di rawat, di cat, dsb.
Tidak terbatas
Tidak terbatas
Tidak terbata
s
20 tahun 10 tahun
Kayu termakan / terserng rayap
Tidak Jarang Agak cepat
Sangat cepat
Sangat cepat
Kayu termakan oleh bubuk kayu, rayap dan serangga lain.
Tidak Tidak Hampir tidak
Tidak seberapa
Sangat cepat
Workshop Kayu oleh Bpk. Priono 15
Tabel sifat dan kegunaan kayu yang umum dijual dipasaran ( toko kayu )
No. Nama
Kayu
Berat Jenis
Rata-rata
Kelas
Kuat
Kuat Lentur
Kg/cm2
Kuat Desak
Kg/cm2
1 Balau 0,98 I,II ≥1100, 1100-
725
≥650, 650-
425
2 Jati 0,70 II 1100-725 650-425
3 Sengon
/ Jeungjing
0,33 IV,V 500-360,
≤360
300-215,
≤215
4 Mahoni 0,64 II,III 1100-725,
725-500
650-425,
425-300
5 Meranti
Merah
0,55 II,IV 1100-725,
500-360
650-425,
300-215
6 Sono Keling 0,90 II 1100-725 650-425
7 Keruing 0,79 I,II ≥1100, 1100-
725
≥650, 650-
425
8 Jabon 0,42 III,IV 725-500,
500-360
425-300,
300-215
9 Meranti
Putih
0,54 II,IV 1100-725,
500-360
650-425,
300-215
Workshop Kayu oleh Bpk. Priono 16
2.6 Kayu Keras
a. Pengertian Kayu Keras
Kayu Keras juga bisa di sebut hardwood merupakan jenis kayu yang memiliki
kerapatan serat tinggi dan dihasilkan dari pohon-pohon yang berdaun lebar. Kayu
keras pada umumnya merupakan kayu material utama untuk bangunan maupun bahan
mebel, karena memiliki tingkat keawetan yang tinggi sehingga tidak mudah rusak
atau lapuk, pada umumnya kayu keras tumbuh dengan waktu yang lama hingga
memperoleh pohon yang ideal,hal ini karena struktur sel nya yang rapat dan memiliki
pori-pori yang sangat rapat pula.
b. Struktur batang pada kayu keras meliputi- Struktur kayu lebih padat dan rumit
- Memiliki pori-pori yang rapat sehingga batang kayu menjadi sangat keras
dan kuat
- Jumlah sel sangat banyak dan kombinasi bentuk-bentuk jaringnnya lebih
rumit dibandingkan kayu lunak
- Berserat Rapat/padat
- Susah dipatahkan
c. Nama-nama kayu yang termasuk jenis kayu keras
- Kayu Balau- Kayu Jati- Kayu Ulin- Kayu Akasia- Kayu Merbau- Kayu Sono- Kayu Mangir- Kayu Kamper- Kayu Besi- Kayu Kruing- Kayu Meranti- Dll
Workshop Kayu oleh Bpk. Priono 17
d. Gambar-gambar kayu yang termasuk kayu keras
Kayu Jati
Workshop Kayu oleh Bpk. Priono 18
Kayu Sono Keling
Workshop Kayu oleh Bpk. Priono 19
2.7 Kayu Lunak
a.Pengertian Kayu Lunak
Kayu lunak juga bisa di sebut softwood merupakan jenis kayu yang memiliki kerapatan serat rendah dan dihasilkan dari pohon-pohon yang berdaun jarum (konifer). Kayu lunak hanya digunakan untuk membuat begisting atau penggunaan lain yang tidak banyak memerlukan kekuatan dan dipilih untuk menjadi bahan kertas karena mudah dihancurkan dan dijadikan pulp ( bubur kayu ).
b.Struktur Batang pada kayu lunak meliputi sebagai berikut :
- Struktur kayu lebih sederhana- Tidak memiliki pori-pori melainkan sel trakeida, yaitu sel yang berbentuk
panjang dengan ujung-ujung kecil sampai meruncing- Jumlah sel lebih sedikit dan kombinasi bentuk-bentuk jaringnnya lebih
sederhana- Berserat longgar- Mudah dipatahkan
c.Nama-nama kayu yang termasuk jenis kayu lunak
- Kayu randu- Kayu dadap- Kayu Sengon
d.Gambar-gambar kayu lunak meliputi :
Workshop Kayu oleh Bpk. Priono 20
Kayu Randu
Kayu Dadap2.8 Penyebab Kerusakan Kayu
Workshop Kayu oleh Bpk. Priono 21
Faktor non-Biologis
A.Faktor Fisik
Udara
O2 dalam udara perlahan-lahan mampu mengoksidasi selulosa pada
permukaan kayu. Pada awalnya, udara menyebabkan kayu berubah warna
menjadi kecokelat-cokelatan, kemudian kayu yang berwarna muda menjadi
keabu-abuan, sedangkan yang berwarna tua menjadi pucat. Selain itu, kayu
menjadi rapuh. Pada kayu yang baru ditebang, udara yang masuk, terutama
O2, dapat bereaksi dengan sel parenkim yang mula-mula masih hidup
Sinar Matahari
Sinar matahari yang langsung menimpa kayu dapat menimbulkan
retak karena terjadi pengeringan yang terlalu cepat. Komponen sinar ultra-
ungu (ultraviolet) dari cahaya matahari secara perlahan-lahan dapat
mengakibatkan oksidasi pada permukaan kayu. Akibatnya, di dataran tinggi,
kayu itu akan berwarna kecokelat-cokelatan atau keabu-abuanbila ada
pengaruh garam besi. Sinar ultra-ungu akan lebih banyak memengaruhi lignin
daripada selulosa. Akibatnya, kayu akan menjadi rapuh dan mudah patah.
Untuk kayu yang tebal, hal ini tidak akan rusak sama sekali. Sebagai contoh,
kertas koran (yang 80%banhannya terdiridari kayu) akan menjadi mudah
sobek jika terus-menerus terkena sinar matahari.
Angin
Penguapan yang terlalu cepat dan tidak merata yang disebabkan oleh
angin, dapat menimbulkan keretakan pada kayu. Selain itu, angin adalah
pembawa spora jamur perusak
kayu yang menginfeksi kayu. Di daerah berpasir, angina akan membawa pasir
dan mengakibatkan permukaan kayu menjadi aus karena gesekan pasir
tersebut.
Air
Workshop Kayu oleh Bpk. Priono 22
Air yang berada dalam kayu memberikan pengaruh yang buruk. Pada
umumnya, kekuatan kayu menjadi lebih rendah ketika kayu tersebut banyak
mengandung air (kadar air tinggi) dibandingkan dengan kayu kering.
Perubahan kandungan air dalam kayu bisa menyebabkan mengembang dan
menyusutnya sel-sel kayu dan hal ini mengakibatkan keretakan. Uap air panas
(steom) juga memengaruhi kerusakan kayu, bergantung pada lama dan
besarnya tekanan uap tersebut.
Suhu
Kayu yang mendapatkan panas sekitar 100'C tidak akan mengalami
perubahan, kecuali pengeringan yang lebih cepat. Jika pemanasan ini
dilakukan terus-menerus dalam jangka waktu yang lama, perubahan akan
terjadi. Secara pasti, proses perubahannya belum diketahui. Namun, diduga
hal ini terjadi karena pemanasan yang lama, kayu menjadi rapuh. Pada suhu
sedikit di atas 100°C sampai dengan sedikit di bawah 200°C, terjadi
perubahan yang sangat lambat, terlihat dengan adanya pengurangan berat
kayu. Ditemukan juga bahwa pemanasan pada suhu tinggi akan mengurangi
sifat mengembang dan menyusut pada kayu sehingga kayu menjadi lebih
stabil.
B. Faktor Kimia
Alkali/Basa
Kayu lebih tahan mendapat perlakuan alkali/basa meskipun zat hidrat
arang (terdiri dari pentosan dan heksosa) larut di dalamnya. Selain itu,
perlakuan basa dapat menimbulkan penyabunan terhadap damar. Pada
perlakuan basa berkonsentrasitinggi dengan suhu kamar, sebagian kecil lignin
dari kayu dapat larut. Dalam keadaan suhu dan tekanan tinggi, seluruh lignin
dapat dilarutkan. Besarnya pengaruh perlakuan basaterhadap kayu berbanding
terbalik dengan volume kayu. Pengaruh akan semakin besar bila kayunya
semakin kecil.
Asam
Workshop Kayu oleh Bpk. Priono 23
Dibandingkan dengan besi atau beton yang sudah mulai rusak pada pH
5, kerusakan yang berarti pada kayu baru terjadi pada pH 2 atau di bawahnya.
Hal inidisebabkan ekstrak air dari kayu yang segar sebenarnya sudah berada
pada keadaan asam dengan Ph 3,3-6,5. Oleh karena itu, tidak perlu khawatir
terjadi korosipada kayu'dengan pH 2- 7
Garam
Keawetan kayu praktis tidak dipengaruhi oleh garam yang asam atau
basa lebih ditentukan oleh nilai pH larutan tersebut. Larutan garam
higroskopis yang pekat akan mengisap air dalam kayu sehingga menimbulkan
penyusutan. Bejana atau pipa yang terkena larutan garam ini akan menjadi
bocor. Kayu juga akan mengalami kerusakan akibat asam yang ditimbulkan
oleh garam-garam yang mengalami penguraian di atas suhu 100°C. Garam
tersebut mudah dipengaruhi hidrolisahidrolisa, misalnya garam besi, seng,
aluminium, dan chrom
Faktor Biologis
a. Jamur Pelapuk Kayu
Serangan jamur pelapuk kayu akan menghancurkan komponen utama
dinding sel kayu. Hal ini akan menyebabkan berkurangnya sifat mekanis
kayu. Komponen utama dinding sel adalah lignin dan selulosa, sedangkan
jamur dari kelas Bosidiomycetes ini memiliki kemampuan merombak lignin
dan selulosa sehingga dengan sendirinya kekuatan kayu akan berkurang,
bahkan bisa rusak. Beberapa jenis jamur hanya merombak seluloso, sehingga
warna kayu yang dirombaknya berubah menjadi cokelat, sesuai dengan warna
lignin yang tersisa.
b. Jamur Pelunak Kayu
Workshop Kayu oleh Bpk. Priono 24
Kekuatan kayu yang teserang oleh jamur pelunak kayu ini akan turun
karena jamur ini menyerang lapisan tengah dinding sel. Serangan jamur dari
kelas Ascomycetes ini terutama dijumpai pada kayu yang berhubungan
dengan tanah atau air. Salah satu jenis yang terkenal dan terdapat di mana-
mana adalah Chaetomium globusum kunze.
c. Jamur Pewarna Kayu
Serangan jamur ini lebih banyak ditemukan pada kayu yang basah atau
masih segar. Berbeda dengan kedua jenis jamur yang telah disebutkan
sebelumnya, jamur ini tidak merombak dinding sel, tetapi hidup dari zat
pengisi sel. Meskipun serangan jamur ini tidak menurunkan kekuatan kayu,
mutu kayu akan turun karena pewarnaan yang ditimbulkannya. Jamur
pewarna dari kelas Ascomycetes ini mula-mula tumbuh pada permukaan
kayu, kemudian dengan cepat sekali menembus ke dalam kayu sehingga kayu
menjadi berwarna kelabu kebiru-biruan sampai hitam kotor. Jamur pewarna
kayu yang umum dijumpai di daerah tropis adalah berasal dari genus
Ceratocytis dan Diplodia.
d. Rayap Kayu Kering
Jenis rayap ini menyerang kayu yang berada dalam keadaan kering.
Serangannya ditemukan pada hampirsemua jenis kayu yang ringan dan tidak
awet. Rayap menggunakan seluloso sebagai bahan makanan sehingga
kekuatan kayu menjadi hilang. Seran gan rayap da ri famili Kalotremitidae
initida k mudah tampak dari luar. Namun, bagian dalam kayu sudah rusak
berat, berlubang-lubang akibat gerekan rayap, bagian permukaan kayu masih
tampak utuh. Ada nya kotoran berbentu k butiran halus menjadi tanda adanya
serangan rayap kering ini. Bila diperhatikan secara saksama, hanya akan
tampak lubang halus sebesar ujung jarum pada permukaan kayu.
e. Rayap Tanah
Workshop Kayu oleh Bpk. Priono 25
Jenis rayap ini umumnya menyerang kayu yang berhubungan dengan
tanah, misalnya tiang listrik atau rel kereta api. Meskipun demikian, rayap ini
juga menyerang kayu yang tidak berhubungan langsung dengan tanah, melalui
terowongan yang dibuat dari dalam tanah. Di lndonesia terdapat dua famili
rayap tanah, yaitu Rhinotermitidae dan Termtidae. Sarangnya pada umumnya
terdapat di dalam tanah. Agar dapat hidup dan berkembang biak, rayap ini
harus selalu berhubungan dengan tanah untuk mendapatkan persediaan air.
f. Bubuk Kayu Kering
Bubuk kayu kering yang tampak pada kayu adalah akibat serangan
serangga dari ordo Coleoptera. Akibat yang ditimbulkan mirip dengan
serangan rayap kayu kering, yaitu kayu menjadi rapuh dari dalam. Biasanya
bubuk kayu ini menyerang kayu yang sudah kering, misalnya bagian rumah
dan mebel. Bubuk kayu kering initerutama dapat ditemukan pada jenis kayu
yang banyak mengandung zat tepung. Serangan bubuk kayu dapat ditandai
dengan adanya kotoran yang berbentuk tepung halus sebagai akibat gerekan
serangga. Pada permukaan kayu akan tampak lubang keluar serangga dewasa.
g. Bubuk Kayu Basah
Bubuk kayu basah diakibatkan serangan kumbang Ambrosia
darifamili Solytidoe dan Plotypodidae. Pada umumnya mereka menyerang
kayu basah karena serangga ini memerlukan kadar air yang relatif tinggi, yaitu
di atas 4O%. Kayu yang berkadar air di bawah 25% sudah tidak dapat
diserang oleh kumbang ini. Serangan kumbang inimenyebabkan kualitas kayu
turun akibat adanya lubang gerekan dan warna kehitaman yang ditimbulkan
kemudian. Kayu yang diserang oleh kumbang ini akan menunjukkan lubang
bulat kecil dengan diameter sekitar 0,5-2mm. Dinding lubang gerekan akan
ditumbuhi jamur yang merupakan makanan bagi kumbang Ambrosia.
Pertumbuhan jamur ini menimbulkan warna kehitaman pada dinding lubang
gerek.
Workshop Kayu oleh Bpk. Priono 26
Jamur Pelapuk Kayu
Jamur Pelunak Kayu
Rayap Tanah Pengemulsi Kayu
2.9 Pengawetan Kayu
Workshop Kayu oleh Bpk. Priono 27
Secara garis besar, proses pengawetan kayu dibedakan menjadi dua
golongan, yaitu proses pengawetan kayu tanpa tekanan (non pressure process)
dan proses pengawetan kayu dengan tekanan (pressere process). Proses
pengawetan kayu tanpa tekanan merupakan metode yang mudah dilakukan dan
hasilnya afektif. Ada 5 (lima) cara yang dikenal dalam metode pengawetan kayu
tanpa tekanan, yaitu pelaburan dan penyemprotan, pencelupan, perendaman
dingin, perendaman panas, dan perendaman panas dingin.
Peleburan/penyerempotan proses bahan pengawet kayu dilaburkan atau
disemprotkan pada permukaan kayu. Sebagian cairan pengawet termasuk kayu
dengan daya kapiler dan komponen pemakaiannya tergantung beberapa
keuntungan sebgai berikut : a). retensi dan penetrasi bahan pengawet, b). tanpa
peralatan banyak dan efisien dalam penggunaan volume bahan pengawet, c).
organik dan mudah menguap. Secara teknis pengawetan dengan cara pelaburan
dan penyemprotan tergolong sederhana dan mudah dilakukan. Memiliki syarat
sebagai berikut : a). pelaburan secara merata dan volume bahan pengawet
membutuhkan + 110 cc/m2 yang diencerkan, b). penetrasi yang mudah terfiksasi
dan daya fiksasinya tinnga agar tahan pelunturan, c). pemilihan bahan pengawet
memiliki nilai efikasi (kemajuran) yang tinggi terhadap organisme tertentu.
Pengawetan dengan pelaburan relatif sedikit membutuhkan bahan pengawet. Pada
pengawetan memiliki titik pokok keberhasilan merupakan daya efikasi bahan
pengawet terhadap serangan organisme perusak dan benar-benar teruji.
Pencelupan (dipping) merupakan proses pengawetan dengan memasukkan
kayu kedalam larutan selama beberapa detik. Cara pencelupan lebih mahal
dibandingkan dengan pelaburan dan penyemprotan memerlukan bahan pengawet
lebih banyak. Memberikan penetrasi yang efektif sampai kedalam retakan yang
berlubang dan sentuhan bahan pengawet dengan kayu lebih lama. Proses tersebut
tidak beda jauh dengan penyemprotan dan tidak cocok untuk mengawetkan kayu
yang jumlahnya sedikit. Metode ini cocok untuk mengawetkan kusen jendela,
pintu, dan produksi kayu sejenisnya. Dengan bahan pengawet yang bersih, proses
pengawetan tidak menyebabkan perubahan dimensi kayu yang mencolok dan
Workshop Kayu oleh Bpk. Priono 28
tetap dapat dicat dengan baik serta waktu yang diperlukan untuk prncelupan + 3
menit.
Perendaman dingin dilakukan dengan cara merendam kayu ke dalam bahan
pegawet selama 1-5 minggu dan dalam suhu kamar. Larutan bahan pengawet
yang digunakan berupa bahan pengawet yang larut dalam air atau larut dalam
minyak serta larutan yang digunakan bercair. Dalam prosesnya air dan bahan
pengawet masuk ke dalam air serta tidak mengurangi kadar cairan. Sebagian
absorbsisnya berlangsung secara difusi garam dari larutan pengawet ke dalam air
yang sudah ada dalam kayu. Pada metode perendaman dingin absorbsi paling
cepat terjadi pada 2-3 hari pertama dan semakin lama perendamannya semakin
baik hasil yang dicapai. Proses pengawetannya bertekan pada absorbsi dan
peresapannya sama. Absorbsi yang diperoleh selama perendaman pada kayu
kering yang sehat hanya sedikit dan peresapannya tidak lebih dari 0,3-0,6 cm.
Untuk memproleh absorbsi yang lebih besar, konsentrasi larutan bahan pengawet
harus lebih pekat dibandingkan pada proses bertekanan. Pada kayu yang basah,
sedikit sekali kayu dari larutan akan menurun bila zat kimianya diabsorbsi.
Dengan demikian, untuk mencapai proses difusi diperlukan konsentrasi yang
lebih tinggi dibandingkan dengan kayu yang kering. Pada kayu segar
peresapannya akan lebih baik dibandingkan kayu kering. Dalam pelaksanaan
metode perendaman dingin, kayu ditumpuk sehingga seluruh larutan bahan
pengawet mengenai permukaan kayu. Untuk kayu gergajian, diantara lapisan-
lapisannya perlu diganjal setebal 1,5 cm. Diantara 2 potong kayu yang
berdampingan untuk memungkinkan sirkulasi bahan pengawet dan keluarnya
udara yang mungkin terjadi dari dalam kayu. Perendaman panas adalah metode
pengawetan kayu yang direndam dalam larutan bahan pengawet panas selama
beberapa jam. Suhu yang digunakan dalam perendaman panas tergantung pada
jenis bahan pengawet yang digunakan. Sebagai contoh menggunakan kresol, suhu
bahan pengawet sampai 99oC dan pengawet yang larut dalam air serta suhu yang
dibutuhkan tidak terlalu tinggi.
Workshop Kayu oleh Bpk. Priono 29
Proses pengawetan dengan tekanan biasanya dilakukan pada suatu silinder
yang tertutup rapat dalam proses sel penuh dan proses sel kosong. Tujuan
penggunaan proses sel penuh adalah untuk mempertahankan sebanyak larutan
pengawet yang dimasukan kedalam kayu selama periode penekanan. Berdasarkan
jenis bahan pengawet, proses bethell dan burnett. Proses sel kosong merupakan
proses yang sangat cocok untuk mendapatkan penetrasi yang sedalam-dalamnya
dengan retensi yang terbatas. Pengawet yang dimasukan dengan tekanan ke dalam
kayu dikeluaran kembali dalam sel-selnya cenderung dilapisi bahan pengawet
dari pada diisi, proses reuping dan proses lowry.
Bahan Pengawet
Bahan pengawet kayu (BPK) adalah senyawa kimia yang diberikan pada kayu
agar menjadi tahan terhadap serangan organisme perusak. Syarat-syarat bahan
pengawet kayu secara komersial, misalnya mudah diresapkan ke dalam kayu,
daya penetrasi yang tinggi, bersifat permanen, tidak menguap, senyawa, dan
korosif terhadap logam. Efektifitas bahan pengawet kayu tergantung pada daya
racun dan sifat permanen telah teruji pada kayu.
Workshop Kayu oleh Bpk. Priono 30
2.10 Alat-alat yang digunakan untuk mengolah kayu
Peralatan Manual
Bor Kayu Manual
Bor Tangan Manual, adalah peralatan
tukang yang dipergunakan untuk membuat
lubang pada benda kayu yang dilakukan
secara manual. Pada dasarnya alat bor
tangan ini terbuat dari bahan besi sebagai
mata bor dan pegangan dan pada ujung atas biasanya dibuatakan kayu pegangan
untuk penahan dan penekan kearah ujung mata bor. Pada satu sisi ujung besi
dibuatkan bentuk uliran yang pada ujungnya berbentuk runcing sebagai pengunci titik
pengeboran. Jenis bor ini ada dua jenis, yatu bor yang bisa dilakukan pergantian
mata bor dan jenis lainnya adalah bor yang tidak bisa diganti mata bor nya sehingga
jenis bor ini kurang flexible karena mata bor tidak bisa diganti ganti sesuai dengan
ukuran kebutuhan diameter yang akan dilubang.
Ketam Kayu Manual
Ketam kayu manual sudah sejak lama menjadi alat utama pada proses
pengerjaan kayu. Berfungsi untuk menghaluskan permukaan kayu setelah keluar dari
kiln dry. Begitu banyak jenis dan bentuk alat serut manual ini dan fungsinya-pun
bermacam-macam. Dari model dan desainnya, model dengan pegangan depan dan
belakang lebih tepat dan nyaman digunakan di atas meja kerja tukang kayu. Model ini
sekarang lebih banyak dibuat dari bahan logam.
Workshop Kayu oleh Bpk. Priono 31
Siku Tetap
Siku tetap biasa disebut siku
kombinasi karena siku ini
mempunyai sudut 90° dan 45º ,
Hanya kedudukan daunnya yang
tidak dapat dirubah / tetap, bahan dari siku tetap daun dan tangkai terbuat dari
logam. . Siku tetap gunanya untuk pengukuran keperluan sudut 90 º dan 45 º.
Siku Geser
Siku geser identik dengan siku
kombinasi mempunyai sudut 45º
dan 90 º, kedudukan daunnya
dapat digeser sepanjang alur pada
daun, bahan dari siku geser daun dan tangkainya terbuat dari logam. Siku
geser gunanya untuk pengukuran keperluan sudut 90 º dan 45 º.
Gegraji Belah
Gergaji belah adalah gergaji
manual paling besar.Panjang
gergaji 650 mm dengan 5
PPI.Gergaji ini khusus untuk
memotong balok-balok kayu besar yang berserat.Gergaji pembelah adalah
gergaji dengan gerigi dirancang untuk membelah kayu. Gergaji pembelah
digunakan untuk menggergaji kayu searah jaringan serat kayu dan
mempunyai 31/2 hingga 4 pucuk gigi pada setiap panjang 25 mm. Panjang
daun antara 500 mm hingga 70 mm.
Workshop Kayu oleh Bpk. Priono 32
Gegraji Potong
Gergaji pemotong adalah gergaji
dengan gerigi yang dirancang
untuk memotong 34 kayu. Jenis
gergaji ini digunakan
menyayat/memotong melintang jaringan seratkayu dan tepi potongnya
mempunyai 5 hingga 7 pucuk gigi pada setiap kepanjangan 25 mm. Panjang
daun antara 550 mm hingga 700 mm.
Gegraji Bentang ( frame saw )
Gergaji bentang adalah gergaji
tradisional yang digunakan pada abad
pertengahan. Daun gergaji yang tipis
dibentangkan pada salah satu sisi
badan (frame) dan di sisi lainditempatkan kawat baja yang berfungsi untuk
mengendorkan dan mengencangkan daun gergaji. Daun gergaji dapat berputar
ke segala arah sesuai dengan keinginan dan dapat disesuaikan dengan
kedudukan benda yang akan dipotong.
Gegraji Lingkar
Gergaji lingkar digunakan untuk
memotong bentuk-bentuk khusus dan
sulit seperti pembuatan lubang, radius dan
bentuk-bentuk yang tidak beraturan lain.
Gergaji kurva digunakan untuk menyayat
36 lengkungan-lengkungan yang kecil
Workshop Kayu oleh Bpk. Priono 33
dan tajam sehingga tidak mungkin dikerjakan dengan gergaji lain. Ukuran
panjang daun berkisar 156 mm.
Ketam Cembung
Alat ini berfungsi untuk mengetam
bentuk lengkung baik cekung
maupun cembung.
Pahat Lubang
Pahat lubang terdiri dari tangkai dan
daun pahat, pada tangkai dilengkapi
dengan cincin sebagai pelindung
agar tungkai tidak pecah sewaktu
dipukul.
Sudut penajaman mata pahat lubang sebesar 30° - 35° dan sudut
penggerindaan sebesar 25° - 30
Peralatan Semi Manual
Bor Listrik
peralatan bor tangan merupakan
peralatan fortabel yang banyak
digunakan pada beberapa pekerjaan,
baik pekerjaan bangunan maupun
beberapa pekerjaan lainnya.Hhal ini
Workshop Kayu oleh Bpk. Priono 34
karena bor tangan listrik sangat banyak kegunaannya, namun tahukah kalian
sesungguhnya bor tangan listrik bahanya bila tidak memahami bagai mana
SOP untuk menggoperasikannya
Gegraji Tangan Listrik
Gegraji tangan listrik
merupakan alat yang
digunakan untuk memotong
kayu yang akan dikerjakan
dengan bantuan alat yang
langsung dikoneksikan
dengan listrik sehingga membuat pekerjaan menjadi mudah
Ketam Listrik
Mesin ketam perata
adalahsebuah mesin kayu
yang digunakan untuk
mengetam kayu dua sisi
yang berdekatan sehingga
menjadi lurus, rata dan siku
( Amin Suminto, VED Malang). Mesin kayu ini terdiri: rangka badan, meja
muka dan meja belakan, sumbu ketam dan motor. Untuk berfungsi dengan
baik dan aman, maka mesin ketam perata tersebut masih dilengkapi dengan
pengantar (Fence), tudung pengaman (safety guard) dan alat pengatur naik
turunnya meja
Mesin ketam reuter
Workshop Kayu oleh Bpk. Priono 35
Mesin inidigunakan untuk membuat reuter pada kusen,,, pekerjaanya
dilakukan secara manual ,namun alat ini menggunakan listrik
Jig Saw Tangan Listrik
Alat ini digunakan untuk
memotong profil yang
tipis/sangat kecil,,alat ini
menggunakan listrik,dan
dikerjakan secara manual
Peralatan Kayu Mekanis
Mesin Ketam
Workshop Kayu oleh Bpk. Priono 36
Mesin ini digunakan untuk mengetam permukaan papan kayu sehingga
menjadi datar dan halus, mesin ini sangat cocok digunakan untuk industry
mebel dan kerajinan.
Mesin Pemotong Profil Kayu
Mesin ini digunakan untuk memotong profil kayu,, sangat baik digunakan
untuk industry kerajinan kayu,,kayu digunakan untuk memotong profil kayu
ukuran kecil
Mesin Perakit Bingkai Pintu dan Jendela
Workshop Kayu oleh Bpk. Priono 37
Mesin ini digunakan untuk merakit bingkai pintu dan jendela
Mesin Press Kayu
Workshop Kayu oleh Bpk. Priono 38
Mesin ini digunakan untuk mengepres kayu sehingga kayu menjadi padat dan
kuat,,selain itu mesin ini dilengkapi dengan pendingin sehingga dapat
digunakan untuk pengawetan kayu
Mesin Bor Kayu Enam Lubang
Mesin ini digunakan untuk mengebor kayu,kecanggihan mesin ini mampu
mengebor sejumlah enam lubang sekaligus dalam sekali kerja
2.11 Harga Kayu di Pasaran ( tahun 2015 )
Kayu Reng
Spesifikasi Barang satuan Harga (Rp.)
Meranti 2 x 3 batang (4m) 15.000,-
Meranti 3 x 4 batang (4m) 17.500,-
Borneo 2 x 3 batang (4m) 17.000,-
Borneo 3 x 4 batang (4m) 20.500,-
Kamper 2 x 3 batang (4m) 20.500,-
Kamper 3 x 4 batang (4m) 22.000,-
Kayu Kaso / usuk
Workshop Kayu oleh Bpk. Priono 39
Spesifikasi Barang satuan Harga (Rp.)
Meranti 4 x 6 batang (4m) 32.500,-
Meranti 5 x 7 batang (4m) 39.000,-
Borneo 4 x 6 batang (4m) 28.000,-
Borneo 5 x 7 batang (4m) 43.000,-
Kamper 4 x 6 batang (4m) 50.000,-
Kamper 5 x 7 batang (4m) 70.000,-
Kayu Galar
Spesifikasi Barang satuan Harga (Rp.)
Meranti 5 x 10batang (4m) 60.000,-
Borneo 5 x 10 batang (4m) 60.000,-
Kamper 5 x 10batang (4m) 95.000,-
Kayu Balok
Spesifikasi Barang satuan Harga (Rp.)
Meranti 6 x 12batang (4m) 80.000,-
Meranti 8 x 12batang (4m) 125.000,-
Borneo 6 x 12 batang (4m) 80.000,-
Borneo 8 x 12 batang (4m) 100.000,-
Kamper 6 x 12batang (4m) 185.000,-
Kamper 8 x 12batang (4m) 210.000,-
Harga Kayu / m3
Spesifikasi Barang satuan Harga (Rp.)
Kayu Balau Balok 10,560,000.00
Workshop Kayu oleh Bpk. Priono 40
Kayu Balau Papan 11,110,000.00
Kayu Tahun Balok ( Mauni/ Akasia ) 4,620,000.00
Kayu bekisting 2,475,000.00
Kayu Jati Balok eks. Bojonegoro 25,500,000.00
Kayu Jati Balok lokal 21,120,000.00
Kayu Jati Papan eks. Bojonegoro 34,000,000.00
Kayu jati papan lokal 21,120,000.00
Kayu Kamper Balok 11,220,000.00
Kayu Kamper papan 11,770,000.00
Kayu Kempas Balok 8,580,000.00
Kayu Kempas Papan 9,130,000.00
Kayu Kruing Balok 8,580,000.00
Kayu Kruing Papan 9,130,000.00
Kayu Meranti Balok 5,940,000.00
Kayu Meranti Papan 6,490,000.00
2.12 Produk Olahan Kayu
Kayu Lapis / Playwood
PLYWOOD / Triplek / Tripleks / Multiplek /Multipleks atau biasa
dikenal juga dengan nama KAYU LAPIS , terbuat dari lembaran kayu tipis
(veneer) dengan ketebalan antara 0.6 mm hingga 3 mm . Setiap lembaran
kayu dilem dengan lem khusus, kemudian di susun dengan sudut berbeda
beda agar dapat menghasilkan kekuatan terhadap tekanan. Jumlah lapisan
disesuaikan dengan ketebalan yang di inginkan dan jumlahnya harus ganjil
(3,5,7,9, dst lembar).
Setelah disusun dengan jumlah ketebalan yang diinginkan kemudian lembaran
Workshop Kayu oleh Bpk. Priono 41
lembaran tersebut dipress dengan tekan yang sangat tinggi serta suhu hingga
140 derajat C. Selain jenis kayu, jenis perekat adalah unsur penting dalam
pembuatan Plywood
Ada produk lain dari yang berasal dari kayu yang fungsinya hampir
sama dengan Plywood yaitu : Block Board , MDF ( Medium Density
Fiberboard ) , HDF ( High Density Fiberboard ) atau Particle Board
Kayu Gergajian/Sawntimber
Kayu gergajian adalah kayu persegi empat dengan ukuran tertentu yang diperoleh dengan menggergaji kayu bundar atau kayu lainnya. Sedangkan kayu gergajian rimba adalah kayu gergajian selain Jati.
Workshop Kayu oleh Bpk. Priono 42
Kayu Serpih / ChipKayu serpih merupakan salah satu bahan utama pembuatan kertas dan kardus, kayu ini berupa sisa-sisa gegrajian yang dikelola menjadi satu, dan diolah sesuai keinginan
Kayu Bentukan/modelingKayu bentukan (moulding) adalah kayu gergajian atau kayu lainnya
yang dibentuk secara khusus melalui mesin pembentuk (moulder) yang
berkadar air ≤ 20 % serta mempunyai tujuan penggunaan tertentu.
Berdasarkan bahan bakunya kayu bentukan dapat dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu: kayu bentukan utuh yang bahan bakunya berasal dari kayu
gergajian utuh, dan kayu bentukan sambung yang bahan bakunya terdiri dari
kayu gergajian pendek atau kayu lainnya yang disambung terdiri dari papan
sambung dan bilah sambung
Workshop Kayu oleh Bpk. Priono 43
VeneerVeneer adalah lembaran kayu tipis yang dihasilkan dari irisan,
kupasan dan serutan gelondongan kayu / Logs (balok). Dengan tehnologi
khusus, gelondongan kayu diiris / diserut memanjang atau dikupas secara
melingkar sehingga menghasilkan lembaran kayu setipis 0.25 mm s/d 0.75
mm. Cara pengirisan Veneer Logs yang berbeda (tampak pada gambar di
bawah ini) akan menghasilkan potongan serat dan motif yang bervariasi
Furniture
furnitur adalah semua benda yang ada di rumah dan digunakan oleh
penghuninya untuk duduk, berbaring, ataupun menyimpan benda kecil seperti
pakaian atau cangkir. Mebel terbuat dari kayu, papan, kulit, sekrup, dll.
Workshop Kayu oleh Bpk. Priono 44
Kerajinan Ukir
Workshop Kayu oleh Bpk. Priono 45
2.13 Perhitungan kayu dan RAB sederhana
RAB merupakan syarat mutlak untuk sebuah tender proyek. Pada umumnya
problem bagi kita semua seorang mahasiswa yang baru terjun ke dunia teknik sipil
adalah perhitungan anggaran biaya, salah satunya adalah RAB bagian kayu ( Atap ),
berapa jumlah yang akan kita beli, berapa harganya, kurang atau justru sisa, mungkin
itu yang ada pada fikiran kita. Pada umumnya kita membeli kayu dipasaran dalam
jumlah m3, kita perlu tau berapa jumlah kaso, reng, dan kayu-kayu keperluan lain
yang dihasilkan tiap m3 nya.
Contoh sederhana sebagai berikut : Kayu umumnya digunakan satuan kubik atau
m3. adapun arti satu kubik adalah ibarat sebuah kubus yang mempunyai lebar
Workshop Kayu oleh Bpk. Priono 46
kesamping 1 m, tebal 1 m, dan panjang 1m. Jadi 1m kubik = lebar(dalam satuan
meter) x tebal(dalam satuan meter) x panjang (dalam satuan meter) x jumlah batang.
Jadi 1m3 = 1m3 (lebar) x 1m3 (tebal) x 1m3 (panjang) x 1(jumlah batang)
Sedangkan untuk mengetahui berapa batang dalam
1 kubik = 1 / ( lebar x tebal x panjang)
Contoh 1 :
kalo kaso tebal 4 cm, lebar 6 cm panjang 200 cm, kalo 1 kubik isinya ada berapa
batang ?
jawab :
tebal = 4 cm = 0,04 m
lebar = 6 cm = 0,06 m
panjang 200 cm = 2 m
jumlah batang = 1 / ( lebar x tebal x panjang)
jumlah batang = 1 / ( 0,06 x 0,04 x 2 )
jumlah batang = 1 / ( 0,0048 )
jumlah batang = 208,33 dibulatkan 209 batang
jadi balok kaso tebal 4 cm lebar 6 cm panjang 2 m dalam 1 kubik isinya ada
208 batang.
contoh 2 :
saya beli kayu papan meranti ukuran 4cm x 25cm, panjang 2 m saya beli 30 batang
untuk buat pintu harga perkubik meranti Rp 6.000.000/kubik, berapa yang saya harus
bayar ?
Jawab :
tebal = 4 cm = 0,04 m
lebar = 25 cm = 0,25 m
panjang = 2m
jumlah batang = 30 batang
Workshop Kayu oleh Bpk. Priono 47
kubik = tebal x lebar x panjang x jumlah batang
kubik = 0,04 x 0,25 x 2 x 30
kubik = 0,6
artinya kayu yang saya beli tadi cuma 0,6 kubik
jadi yang saya bayar = kubik x harga perkubik
jadi saya bayar = 0,6 x 6.000.000
jadi saya bayar = 3.600.000
Contoh 3:
Jika ada sebuah rumah dengan atap sederhana seperti gambar di bawah , panjang
atap ( sudah ditambah atap tepi 2 x 1m ) adalah 12 m. Dengan jarak antar reng 25 cm,
jarak kaso 40 cm, ukuran reng dan kaso direncanakan menggunakan kayu meranti,
kayu reng ukuran 2 x 3cm dan kaso ukuran 4 x 6 cm ( dipasaran ukuran tersedia 4 m)
Berapa kubik jumlah reng dan kaso yang diperlukan serta berapa jumlah biaya yang
dibutuhkan jika harga kayu meranti dipasaran Rp. 5.940.000,00 / m3 ?
Perhitungan Reng ( 2 x 3 jarak 25 cm )
Workshop Kayu oleh Bpk. Priono 48
tebal = 2 cm = 0,02 m
lebar = 3 cm = 0,03 m
panjang 400 cm = 4 m
jumlah batang = 1 / ( lebar x tebal x panjang)
jumlah batang = 1 / ( 0,02 x 0,03 x 4 )
jumlah batang = 1 / ( 0,0024 )
jumlah batang = 416,66 dibulatkan 417 batang
jadi balok reng tebal 2 cm lebar 3 cm panjang 4 m dalam 1 kubik isinya ada
417 batang.
Jumlah reng yang diperlukan :
Panjang Reng = ((12 x (386/25)) x 2
= ( 12 x 15,44 ) x 2
= 370,56 – 371 m1
Jumlah Reng = Panjang Reng / panjang reng yang tersedia
= 371 / 4
= 92,75 – 93 batang (4 m)
Harga Reng = tebal x lebar x panjang x jumlah batang x harga per kubik
= 0,02 x 0,03 x 4 x 93 x 5.940.000,00
= Rp. 1.325.808,00
Jadi, reng yang diperlukan sejumlah 93 batang dengan harga 1.325.808,00
menggunakan kayu meranti sejumlah 0,2232 m3
Perhitungan Kaso ( 4 x 6 jarak 40 cm )
Jumlah kaso yang diperlukan :
Panjang kaso = ((3,86 x (12/0,40)) x 2
= ( 3,86 x 30 ) x 2
= 231,6 – 232 m1
Jumlah Kaso = Panjang kaso / panjang kaso yang tersedia
= 232 / 4
= 58 batang (4 m)
Workshop Kayu oleh Bpk. Priono 49
Harga Kaso = tebal x lebar x panjang x jumlah batang x harga per kubik
= 0,06 x 0,04 x 4 x 58 x 5.940.000,00
= Rp. 3.307.392,00
Jadi, kaso yang diperlukan sejumlah 58 batang dengan harga 3.307.392,00
menggunakan kayu meranti sejumlah 0,5568 m3
Perhitungan total Reng dan Kaso ( Cek Biaya Total )Volume Kayu = Vol.Reng Perlu + Vol.Kaso Perlu
= 0,2232 + 0,5568= 0,78 m3
Biaya Total = Vol. Kayu Total x Harga Satuan= 0,78 x 5.940.000,00= Rp. 4.633.200,00
Rp. 4.633.200,00 = Rp. 3.307.392,00 + Rp. 1.325.808,00= ‘’ GOOD’’
Jadi, Rumah yang memiliki panjang atap 12 m dengan lebar atap 2 x3,86 m memerlukan kayu meranti untuk reng dan kaso yang masing-masing di pasang dengan jarak tiap 0,25 m dan 0,40 m adalah 0,78 m3 dengan biaya kayu sejumlah Rp. 4.633.200,00.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Workshop Kayu oleh Bpk. Priono 50
Kayu memiliki sifat yang tidak dimiliki oleh bahan material lainnya, oleh
karena itu kayu lebih sering digunakan oleh masyarakat untuk berbagai macam tujuan
sebagai bahan konstruksi, seperti bahan pembuatan rumah, jembatan, alat - alat
pekakas, mebel maupun karya - karya seni yang memiliki nilai estetika yang sangat
tinggi. Sehingga kayu berkualitas bagus memiliki harga yang sangat tinggi.
Kayu memiliki tiga sifat utama yaitu sifat - sifat kayu secara kimiawi, sifat -
sifat kayu secara fisik dan sifat - sifat kayu secara mekanik, serta sifat kayu terhadap
pengaruh suara. Sifat- sifat kayu ini berbeda antara kayu yang satu dan kayu yang
lainya. Hal ini dikarenakan kayu memiliki tingkat kuat kelas yang berbeda – beda,
sehingga sifat-sifat utama kayu juga berbeda – beda pula.
Karena berlimpahnya sumber kayu maka hal tersebut menyebabkan kayu
lebih banyak digunakan pada pembangunan berbagai macam konstruksi hingga pada
abad ke 20, hingga saat ini kayu masih tetap digunakan pada konstruksi bangunan,
tetapi lebih menekankan pada penggunaan bahan kayu struktural yang lebih
modern,karena kayu lebih banyak digantikan oleh konstruksi beton dan baja.
Bukan hal yang aneh lewat kayu Indonesia akan dikenal oleh dunia
internasional, Hal ini karena kualitas kayu yang dimiliki serta berbagai olahan kayu
yang berkualitas seperti ukiran , kerajinan, mebel, kayu lapis, pulm, dan masih
banyak yang lainya.. Apabila semua ini dikelola dengan baik maka tidak mustahil
kayu merupakan salah satu sumber pendapatan devisa negara yang sangat besar.
Semoga kita sebagai generasi masa depan mampu mengelola kayu dengan baik
sebagaimana mestinya.
3.2 Saran
Dari berbagai kegunaan kayu yang kami bahas dalam makalah ini, diharapkan
setelah membaca makalah ini siswa/mahasiswa dapat mengerti mengenai macam-
macam kayu, kuat kelas kayu, sifat-sifat kayu, serta bagaimana cara mengawetkan
kayu yang telah menjadi konstruksi bangunan, selain itu dalam makalah ini
diharapkan siswa/mahasiswa mampu mengerti kegunaan kayu sebagai konstruksi
Workshop Kayu oleh Bpk. Priono 51
bangunan. Terlebih dalam makalah telah dijabarkan mengenai proses perencanaan
anggaran biaya, meskipun masih sangat sederhana, hal ini bertujuan agar kita mampu
menjadi seorang perencana yang handal, yang berkualitas, dan memiliki daya saing
yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Atmadilaga, Adi. Mengenal Jenis dan Ciri Kayu Yang Sering Digunakan Sebagai
Bahan Konstruksi, (Online),
(http://kampuzsipil.blogspot.com/2011/11/mengenal-jenis-dan-ciri-kayu-
yang.html), diakses 2 November 2011
Workshop Kayu oleh Bpk. Priono 52
Adriani, Uli. Sifat – sifat umum kayu . ( Online ). (http://uliadriani.blogspot.com/2010/04/sifat-sifat-umum-kayu.html) diakses 22 April 2010.
Ata, Monika. Kayu Sebagai Bahan Bangunan. ( Online ). (http://illbeyourpaparazzi.blogspot.com/2011/04/kayu-sebagai-bahan-bangunan.html), diakses 24 April 2011
Riany. Sifat dan kegunaan 120 jenis kayu perdagangan Indonesia. ( Online ). (http://fachriany.wordpress.com/tag/kelas-kuat/bagus.html), diakses 01 November 2013
Yahya, Muhamad. Produk Kayu . ( Online ). (http://yahyamohandes.blogspot.com/2011/03/jembatan-kayu.html), diakses 19 Maret 2011
Prayoga, Adi. Ilmu Sipil . ( Online ). (http://idebangunan.blogspot.com/2013/02/kayu-kelebihan-dan-kelemahannya.html), diakses 1 Juli 2013
Workshop Kayu oleh Bpk. Priono 53