MATERI-MAKRO

19
PENDAPATAN NASIONAL Salah satu indicator perekonomian suatu negara yang sangat penting adalah pendapatan nasional. Pendapatan Nasional bisa diartikan sebagai suatu angka atau nilai yang menggambarkan seluruh produksi, pengeluaran ataupun pendapatan yang dihasilkan dari semua pelaku sector ekonomi dari suatu negara dalam kurun waktu tertentu. Pendapatan Nasional sering digunakan sebagai indicator: a. Mengukur laju pertumbuhan perekonomian suatu negara b. Mengukur keberhasilan negara dalam mencapai tujuan pembangunan ekonomi c. Membandingkan tingkat kesejahteraan masyarakat suatu negara dengan negara lain. METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL Ada 3 cara yang dipergunakan untuk menghitung pendapatan nasional, metode tersebut melihat pendapatan nasional dari sudut pandang yang berbeda-beda. 3 metode tersebut adalah: a. Metode Produksi atau Metode Output (Output Approach) Metode ini dikenal dengan GDP “Gross Domestic Product”, Dalam metode ini perhitungan nasional nilainya dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh kegiatan produksi yang dilakukan oleh semua pelaku ekonomi diwilayah Indonesia dalam kurun waktu tertentu.Cara perhitungan dalam praktek adalah membagi-bagi perekonomian menjadi beberapa sector produksi. Yang perlu di ingat jangan sampai terjadi perhitungan ganda atau “Double counting” karna hal tersebut menyesatkan. Contoh: OUTPUT SEKTORAL KOTA BEKASI 2005 SEKTOR PRODUKSI NILAI OUTPUT NILAI TAMBAH Petani Gandum Pabrik Tepung Rp. 200 Rp. 500 Rp. 200 Rp. 300 I

Transcript of MATERI-MAKRO

Page 1: MATERI-MAKRO

PENDAPATAN NASIONAL

Salah satu indicator perekonomian suatu negara yang sangat penting adalah pendapatan nasional. Pendapatan Nasional bisa diartikan sebagai suatu angka atau nilai yang menggambarkan seluruh produksi, pengeluaran ataupun pendapatan yang dihasilkan dari semua pelaku sector ekonomi dari suatu negara dalam kurun waktu tertentu.

Pendapatan Nasional sering digunakan sebagai indicator:a. Mengukur laju pertumbuhan perekonomian suatu negarab. Mengukur keberhasilan negara dalam mencapai tujuan pembangunan

ekonomic. Membandingkan tingkat kesejahteraan masyarakat suatu negara

dengan negara lain.

METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONALAda 3 cara yang dipergunakan untuk menghitung pendapatan

nasional, metode tersebut melihat pendapatan nasional dari sudut pandang yang berbeda-beda. 3 metode tersebut adalah:

a. Metode Produksi atau Metode Output (Output Approach)Metode ini dikenal dengan GDP “Gross Domestic Product”, Dalam metode ini perhitungan nasional nilainya dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh kegiatan produksi yang dilakukan oleh semua pelaku ekonomi diwilayah Indonesia dalam kurun waktu tertentu.Cara perhitungan dalam praktek adalah membagi-bagi perekonomian menjadi beberapa sector produksi. Yang perlu di ingat jangan sampai terjadi perhitungan ganda atau “Double counting” karna hal tersebut menyesatkan.Contoh:

OUTPUT SEKTORAL KOTA BEKASI 2005

SEKTOR PRODUKSI

NILAI OUTPUT

NILAI TAMBAH

Petani GandumPabrik TepungPabrik Roti

Rp. 200Rp. 500Rp. 750

Rp. 200Rp. 300Rp. 250

Total Rp. 1.450 Rp. 750

Dari perhitungan diatas yang menjadi GDP adalah nilai tambahnya yaitu Rp. 750, andaikan kita menghitung nilai outputnya Rp. 1.450 maka GDP kota bekasi tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya salah satu akibatnya adalah seakan-akan pendapatannya besar dan penduduk kelihatan makmur padahal

I

Page 2: MATERI-MAKRO

keadaan yang sebenarnya penduduk bekasi masih memerlukan bantuan.Sebagai catatan: Dalam perhitungan GDP menggunakan konsep Kewilayahan. Artinya nilai produksi diperoleh dari seluruh kegiatan produksi semua pelaku ekonomi yang melakukan kegiatan produksinya di Indonesia tanpa melihat mereka warga negara Indonesia atau warga negara asing.

b. Metode Pendapatan (Income Approach “NI”)Dalam metode ini Pendapatan Nasional nilainya dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh hasil pendapatan sebagai balas jasa atas factor produksi yang telah dipergunakan.

Faktor Produksi Harga (balas jasa ) Tenaga Kerja (w) Upah atau GajiModal (i ) Bunga dan DevidenTanah (r ) SewaKewirausahaan (∏) Laba

Jadi NI = w + i + r + ∏

c. Metode Pengeluaran (Expenditure Approach)Metode ini dikenal dengan GNP “Gross National Product”, Dalam metode ini perhitungan nasional nilainya dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh semua pelaku ekonomi di Indonesia yang berwarga negara Indonesia dalam kurun waktu tertentuSebagai catatan: Dalam perhitungan GNP menggunakan konsep Kewarganegaraan. Artinya GNP diperoleh dari seluruh pengeluaran semua pelaku ekonomi yang berwarga negara Indonesia saja. Metode ini menggunakan konsep ekonomi terbuka atau lebih di kenal dengan perekonomian 4 sektor. Selain perekonomian 4 sektor kita mengenal system perekonomian 2 sektor dan 3 sektor. Perekonomian 2 sektor dikatakan perekonomian tertutup sederhana karna hanya mencakup dua pelaku ekonomi yaitu Rumah Tangga (Konsumen) dan Perusahaan (Produsen). Sedangkan perekonomian 3 sektor adalah perekonomian yang mencakup: Rumah Tangga, Perusahaan dan Pemerintah, Sistem perekonomian 3 sektor di kenal dengan perekonomian tertutup. Sedangkan untuk GNP kita mengenal perekonomian 4 sektor Yaitu Rumah Tangga, Perusahaan, Pemerintah dan Luar Negeri.

Pengeluaran Untuk:Sektor Rumah Tangga (C) KonsumsiSektor Perusahaan (I ) InvestasiSektor Pemerintah (G) Konsumsi PemerintahSektor Luar Negeri (X) Ekspor dan (M) Impor

II

Page 3: MATERI-MAKRO

Jadi GNP = C + I + G + (X – M)

Sebagai catatan: Dalam perhitungan Ekspor dan Impor, apabila X>M artinya Pendapatan neto Luar negeri suatu negara dalam keadaan Surplus dan apabila X<M, maka pendapatan neto Luar negeri suatu negara dalam keadaan Defisit.

HUBUNGAN ANTARA GNP, GNP, PNN, NI PENDAPATAN PERSONAL DAN PENDAPATAN PERSONAL

DISPOSIBLE

C + I + G + (X – M) = GROSS NATIONAL PRODUCT (GNP)Ditambah:……………………..Pendapatan Faktor Produksi Domestik

Luar NegriDikurangi:……………………. Pembayaran F.aktor Produksi Yang

ada Di Luar Negri Yang Dalam Negri

= GROSS DOMESTIC PRODUCT (GDP)Dikurangi:……………………..Penyusutan

= PRODUK NASIONAL NETO (NNP/PNN)Dikurangi:…………………….Pajak Tidak LangsungDitambah:……………………..Subsidi

= PENDAPATAN NASIONAL (NI)Dikurangi:……………………. Laba ditahanDikurangi:……………………. Pembayaran Asuransi SosialDitambah:.…………………… Pendapatan Bunga Personal Dari

Pemerintah dan KonsumenDitambah:……………………. Penerimaan Bukan Balas Jasa

= PENDAPATAN PERSONALDikurangi:……………………. Pajak Pendapatan Personal

PENDAPATAN PERSONAL DISPOSIBLE

III

Page 4: MATERI-MAKRO

KEBIJAKAN FISKALDAN MONETER

I) KEBIJAKAN MONETERYang dimaksud dengan kebijakan moneter adalah Upaya mengendalikan atau mengarahkan perekonomian makro ke kondisi yang diinginkan dengan mengatur jumlah uang yang beredar dan tingkat suku bunga.a. Kebijakan Moneter Ekspansif

Kebijakn yang ditempuh pemerintah dengan cara menaikkan jumlah uang yang beredar dan menurunkan tingkat bunga.Tujuan Menurukan Tingkat Suku Bunga:

o Mendorong Kenaikan Investasio Menaikkan penerimaan masyarakato Mendorong kenaikan imporo Mendorong kenaikkan arus keluar dan penurunan

arus masuk dari modal jangka pendekb. Kebijakan Moneter Kontraktif

Kebijakn yang ditempuh pemerintah dengan cara menurunkan jumlah uang yang beredar dan menaikkan tingkat bunga. Kebijakan ini sering disebut dengan kebijakan Uang ketat (tight money policy)Tujuan Menaikkan Tingkat Suku Bunga:

o Memperkecil Investasio Menurunkan penerimaan masyarakato Menurunkan imporo Mendorong kenaikkan arus masuk dan penurunan

arus keluar dari modal jangka pendek

INSTRUMEN KEBIJAKAN MONETERAda 4 instrumen yang digunakan untuk mengatur jumlah uang yang beredar, Instrumen tersebut adalah:a. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)

Yaitu pemerintah mengendalikan jumlah uang yang beredar dengan cara menjual (apabila ingin mengurangi jumlah uang beredar) atau membeli (apabila ingin menambah jumlah uang beredar) surat-surat berharga milik pemerintah. Surat yang dimaksud adalah SBI

IV

Page 5: MATERI-MAKRO

(sertifikat Bank Indonesia) dan SPBU (Surat Berharga Pasar Uang).

b. Fasilitas DiskontoYaitu pemerintah menetapkan tingkat bunga tertentu bagi bank-bank umum yang meminjam kepada Bank Sentral.

c. Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio “RR”)

Apabila ingin menambah jumlah uang yang beredar maka pemerintah memperkecil penetapan RR dan apabila Ingin mengurangi jumlah uang beredar maka pemerintah memperbesar penetapan RR.

Contoh: Jika diketahui rasio cadangan wajib yang ditetapkan oleh Bank Indonesia adalah 10%, sementara “Bank Kalimalang” menerima Deposito dari Nasabah Rp. 2.000 berarti pemerintah berharap uang yang nantinya beredar ke masyarakat adalah: RR = 10% x Rp. 2.000 = 200, Jadi Uang boleh dipinjam masyrakat Rp. 1.800, Karena dirasa Uang beredar terlalu banyak maka pemerintah menaikkan RR menjadi 20% jadi RR = 20% x Rp.2.000 = 400, jadi Uang beredar menjadi Rp. 1.600

Ketiga instrumen diatas Operasi Pasar Terbuka, Fasilitas Diskonto, Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio “RR”) bersifat Kuantitatif.

d. Himbauan MoralBersifat Kualitatif, Misalkan pemberian saran Gubernur BI kepada bank-bank umum dalam menyalurkan kredit.

II) PERANAN DAN FUNGSI UANGUang adalah Sesuatu yang diterima atau dipercaya masyarakat sebagai alat pembayaran atau transaksi. Bentuk-bentuk Uang:a. Uang Fiat (Fiat Money atau Teken Money)

Adalah komoditas yang diterima sebagai uang namun nilai nominalnya jauh lebih besar dari nilai komoditas itu sendiri (nilai Intrinsiknya). Contoh: Uang Rp. 100.000.

b. Uang Komoditas (commodity Money)Uang yang dinilai sama dengan nilai komoditas itu sendiri. Contoh: Pada jaman dulu, Ada kepingan Uang perunggu,

V

Page 6: MATERI-MAKRO

perak dan emas.Emas > Perak dan Perak > Perunggu. Kenapa? Karena harga perunggu lebih murah dibanding perak dan perak lebih murah dibanding emas.

c. Uang Kuasi atau Uang Hampir Likuid Sempurna (Near Money)Yang dimaksud disini adalah uang yang harus dicairkan terlebih dahulu apabila digunakan untuk pembayaran Contoh: Cek. Oeh sebab itu cek disebut sebagai uang setengah likuid.

FUNGSI UANG:Empat penting fungsi uang:a. Satuan Hitungb. Alat Transasksic. Standar Pembayarand. Penyimpan Nilai

TEORI PERMINTAAN UANGBerikut akan dibahas secara ringkas Macam Teori Permintaan Uang:

a. TEORI PERMINTAAN UANG KLASIK Menurut pandangan teori ini, Uang hanya mempunyai satu fungsi yaitu Sebagai Alat Tukar. Dan Jumlah Tingkat permintaan uang berbanding proposional dengan tingkat output atau pendapatan. Karena hanya berfungsi sebagai alat tukar maka uang bersifat netral Dibawah ini contoh perhitungan uang beredar menurut IRVING FISHER.

M = Jumlah Uang yang BeredarV = Velositas Uang,

Yaitu Konsep yang menunjukkan berapa kali dalamSetahun uang dapat berputar dalam perekonomian.

P = Tingkat Harga UmumT = Jumlah Unit Transaksi

Misalnya dalam sebuah perekonomian hanya memproduksi Komputer, dalam setahun bisa dihasilkan 15.000 unit komputer, harga perunit komputer adalah 5

VI

MV = PT

Page 7: MATERI-MAKRO

juta, sedangkan velositas uang adalah 12 kali dalam setahun. Berapa jumlah uang beredar untuk produksi komputer tersebut?Jawab:

M x V = PTM x 12 = 15.000 x Rp. 5.000.000 M = 75.000.000.000

--------------------- 12

M = 6.250.000.000

b. TEORI PERMINTAAN UANG KEYNESMenurut Teori Keynes ada tiga Motivasi orang memegang Uang, Tiga Motivasi tersebut adalah:1. Untuk Transaksi2. Berjaga-jaga3. Spekulasi atau Mencari Keuntungan

JUMLAH UANG YANG BEREDARAdalah nilai uang keseluruhan yang berada ditangan

masyarakat.JUMLAH UANG YANG BEREDAR DALAM ARTI SEMPIT (M1)Adalah uang beredar dimasyarkat terdiri atas Uang Kartal dan

Uang Giral. M1 = C + DC = Uang Kartal terdiri atas Uang Kertas + Uang LogamD = Uang Giral Yaitu Cek.JUMLAH UANG YANG BEREDAR DALAM ARTI LUAS (M2)M2 = M1 + TDTD = Deposito berjangka

Contoh:

TAHUN Uang Kertas

Uang Logam

Uang Giral atau Cek

Deposito

2005 11.312 7.542 28.281 521.572

Hitunglah Nilai M1 dan M2!

MODEL MATEMATIS PROSES PENCIPTAAN UANGDefinisi jumlah uanng yang beredar dalam model ini adalah M1. Tiga Konsep yang digunakan adalah:

VII

Page 8: MATERI-MAKRO

a. Uang Primer (B) = Uang Kartal (C) + Cadangan Wajib (R)b. Giro Wajib Minimum (reserve requirement ratio “RRR”)

Besarnya ditentukan oleh Bank Sentral Dinotasikan rr.c. Rasio uang kartal + Giral (Currency Deposit ratio) dinotasikan

dengan cr. Menggambarkan prosentase jumlah uang yang dipegang masyrakat dalam bentuk uang kartal dan uang giral.M1 = m x BSedangkan m = angka pengganda atau pelipat uang disebut juga angka multiplier uang.

(cr + 1)Dan m = -----------

(cr + rr)

Karena mempunyai efek multiplikasi terhadap jumlah uang yang beredar, maka uang primer disebut juga uang berdaya tinggi. Contoh: Jumlah Uang Primer Rp. 200 Miliar, rr = 0,3 dan cr = 0,5, maka besarnya angka multiplier uang adalah: (cr + 1) (0,5 + 1)

m = ----------- = -------------- = 1,88. (cr + rr) (0,5 + 0,3)

Sehingga M1 = m x B M1 = 1,88 x Rp. 200 Miliar M1 = 376 Miliar.

III) LEMBAGA KEUANGANJanuari 2004 Bank Indonesia meluncurkan Konsep API

(Arsitektur Perbankan Indonesia) Dimana salah satu poinnya membagi perbankan bukan berdasarkan pada aktiva melainkan dari kekuatan modal.

Bank Internasional ( Modal diatas 50 Triliun) Bank Nasional (Modal pada interval 10 triliun –

50triliun) Bank Usaha Terbatas (Modal Interval 50 Miliar – 10

triliun) Bank Fokus (Modal Interval 10 Miliar – 50 Miliar)

a. BANK SENTRAL

Fungsi utama dari sebuah bank sentral adalah mengatur jumlah uang beredar, bank inilah yang diberi hak untuk mencetak uang baik kertas ataupun logam apabila dirasa

VIII

Page 9: MATERI-MAKRO

perlu untuk kelancaran kegiatan produksi dan perdagangan. Yang dianggab sebagai Bank Sentral di Indonesia adalah Bank Indonesia (BI). Selain fungsi diatas bank sentral masih mempunyai beberapa fungsi lagi antara lain:

Agen fiskal / sebagai bank kepada pemerintah Mengawasi keseimbangan kegiatan perdagangan

luar negeri Bertindak sebagai bank kepada bank-bank umum Mengawasi kegiatan bank umum dan lembaga

keuangan lainyab. BANK UMUM

Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip-prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberi jasa dalam lalu lintas pembayara. Kegiatan Usaha Bank Umum antara lain:

Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka , sertifikat deposito, tabungan.

Memberikan kredit Menerbitkan surat pengakuan utang Membeli, menjual atau menjamin atas resiko sendiri

maupun untuk kepentingan nasabah

c. LEMBAGA KEUANGAN NON BANKYaitu lembaga keuangan yang tidak diberi ijin untuk menghimpun dana dalam bentuk tabungan, dan lembaga ini hanya diijinkan mengeluarkan kertas berharga dan menyalurkan untuk kegiatan investasi dan atau konsumsi individu-perusahaan. Lembaga yang dimaksud adalah:

Perusahaan Asuransi Lembaga dana pensiun Perusahaan investasi Pegadaian

IV) KEBIJAKAN FISKALKebijakan Fiskal adalah kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah untuk mengelola/mengarahkan perekonomian ke kondisi yang diinginkan dengan cara mengubah-ubah penerimnaan dan pengeluaraan pemerintah, biasanya disebut dengan kebijakan APBN.a. Kebijakan Fiskal Ekspansif

IX

Page 10: MATERI-MAKRO

Kebijakn yang ditempuh pemerintah dengan cara menaikkan pengeluaran pemerintah dan menurunkan Pajak.Tujuan Menurukan Pajak:

o Mendorong Pertumbuhan produksi dalam negerio Menaikkan penerimaan masyarakato Mendorong kenaikan impor

b. Kebijakan Fiskal KontraktifKebijakn yang ditempuh pemerintah dengan cara menurunkan pengeluaran pemerintah dan menaikkan pajak. Tujuan Menaikkan Pajak:

o Mengurangi produksi dalam negerio Menurunkan pendapatan masyarakato Menurunkan impor

KLASIFIKASI PAJAKAda pengklasifikasian pajak yang umumnya digunakan yaitu:a. Pajak Objektif

Pajak yang dikenakan berdasarkan aktifitas ekonomi para wajib pajak. Contoh: Bagi masyarakat yang membeli barang dan jasa kena pajak maka akan dikenakan pajak pertambahan nilai (PPN).

b. Pajak SubjektifPajak yang dipungut berdasar kemampuan si wajib pajak.Semakin besar pendapatan maka akan semakin besar pula pajak yang ditanggunganya. Contoh: Pajak Penghasilan (Pph)

c. Pajak LangsungPajakn yang tidak dapat digantikan oleh pihak manapun. Contoh: PPh dan PBB.

d. Pajak tidak LangsungKebalikan dari pajak langsung. Contoh: PPN.

TARIF PAJAKa. Pajak Proposional

Tarif pajak yang prosentasenya tetap berapapun besarnya penghasilan.

b. Pajak ProgresifMakin tinggi pendapatan seseorang makin tinggi pula beban pajak yang ditanggungnya

c. Pajak Regresif

X

Page 11: MATERI-MAKRO

Makin tinggi pendapatan seseorang makin rendah beban pajak yang ditanggungnya

V) PASAR VALUTA ASINGVALAS “Valuta Asing” di artikan sebagai Mata Uang Asing dan alat yang lainnya yang digunakan dalam transaksi internasional.

Mata Uang yang sering digunakan sebagai alat pembayaran dan kesatuan hitung dalam transaksi internasional disebut dengan “HARD CURRENCY” yaitu mata uang yang nilainya stabil dan kadang-kadang mengalami apreseasi atau kenaikan nilai terhadap mata uang lainnya. Contoh: USD, JPY, DEM, FRF, AUD, SFR. Sedangkan SOFT CURRENCY adalah mata uang lemah dan jarang digunakan karena nilai tidak stabil mudah terdepreseasi. Contoh: Rupiah, Peso, Bath, Rupee.

Total Valas yang dimiliki suatu negara dinamakan Cadangan Devisa. Makin tinggi cadangan devisa yang dimiliki makin tinggi pula negara tersebut dapat melakukan transaski internasional.a. TIGA MACAM PENETAPAN KURS VALAS

Sistem Kurs Tetap “Stabil atau Resmi” (Fixed Exchange)Didasarkan pada standar emas, $1 = 28,3496 ounce atau 35 gram.Beberapa implikasi dari penggunaan Kurs Tetap:

Negara harus mempunyai cadangan valas yang besar dan melakukan jual beli valas.

Tindakan untuk melakukan DEVALUASI harus sering dilakukan yaitu: Menurunkan mata uang negaranya.

Tindakan untuk melakukan REVALUASI jarang dilakukan yaitu: Menaikkan mata uang negaranya.

Sistem Kurs Mengambang “Berubah Bebas” (Floating Exchange)@ Clean Float: Murni didasarkan permintaan dan penawaran pasar tanpa ada campur tangan pemerintah.@ Dirty Float: Ada campur tangan dari pemerintah.

Sistem Mengait (Pegged Exchange)Sistem kurs dengan mengaitkan satu mata uang suatu negara dengan mata uang negara lain.

VI) NERACA PEMBAYARAN (BOP)Neraca Pembayaran “Balance Of Payment” adalah catatan statistik tentang transaksi ekonomi internasional yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan negara lainnya. CIRI-CIRI Nerca Pembayaran (BOP):

Terdiri atas dua bagian yaitu Pasiva dan Aktiva. Dalam Pasiva dicatat transaksi yang menyebabkan negara melakukan pembayaran ke negara lain sementara dalam Aktiva dicatat transaksi yang menyebabkan negara menerima pembayaran dari negara lain.

XI

Page 12: MATERI-MAKRO

KOMPONEN NERACA PEMBAYARANA. TRANSAKSI BERJALAN (Current Account)

a. Balance Of Trade (BOT) atau Neraca perdagangan: Ekspor Barang 320 Impor Barang 270

----- - 50

b. Neraca Jasa (service account) Ekspor Jasa 30 Impor Jasa 40

----- -(10)

c. Neraca Non Balas Jasa ( 0)------ +

NERACA TRANSAKSI BERJALAN 40

B. NERACA LALU LINTAS MODAL (Capital Account)a. Modal Impor

Modal Pemerintah (Pinjaman) 20 Modal Swasta (PMA) 20

--- +40

b. Modal Ekspor Modal Pemerintah (Cicilan bayar) 50 Modal Swasta 40

---- +90---- -

NERACA MODAL 50------ +

C. PERUBAHAN CADANGAN DEVISA (A + B) 90

Apabila nilai Ekspor > Impor dinamakan Surplus Neraca Perdagangan dan apabila Ekspor < Impor maka Neraca perdagangan suatu negara mengalami Defisit.

PERTUMBUHAN EKONOMI & PENDAPATAN PERKAPITA

Merupakan pendapatan rata-rata penduduk suatu negara pada waktu tertentu. Untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara Pendapatan Perkapita di gunakan sebagai alat

ukur.

XII

Pendapatan Domestik BrutoPendapatan Perkapita = ----------------------------------

Page 13: MATERI-MAKRO

Faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi adalah yaitu:

Tanah, Tenaga Kerja, Barang Modal Teknologi , Uang Manajemen & Kewirausawanan Informasi.

BAGAIMANA MENGUKUR PERTUMBUHAN EKONOMI…?Untuk mengukur pertumbuhan ekonomi kita juga

mempergunakan PDB (Produk Domestik/Nasional Bruto Riil) sebagai alat hitung. Nilai PDBRiil yang dipakai adalah PDBRiil harga Konstan. Kenapa? Sebab dengan PDB konstan pengaruh harga telah dihilangkan tujuan untuk menunjukkan nilai output yang sebenarnya.

Contoh:Pertumbuhan Ekonomi IndonesiaPeriode 1994-1995

TAHUN PDBR (Rp Miliar)

1994 105.000

1995 280.000

Berapa Pertumbuhan Ekonomi Indonesia tahun 1995? PDBRt – PDBRt-1

Pertumbuhan Ekonomi = ----------------------- PDBRt-1

280.000 – 105.000 PE = --------------------------

105.000 = 1,67%

VII) TEORI PERTUMBUHAN EKONOMIBerikut akan dibahas secara ringkas Macam Teori Pertumbuhan Ekonomi yang antara lain:

XIII

PDBRt – PDBRt-1Pertumbuhan Ekonomi = -----------------------

Page 14: MATERI-MAKRO

a. TEORI JUMLAH PENDUDUK OPTIMAL (KLASIK) Teori ini dikembangkan oleh kaum klasik, Menurut Teori ini berlakunya TLDR (The Law Of demishing Return) menyebabkan tidak semua penduduk dapat dilibatkan dalam proses produksi tetapi kalau dipaksakan justru menurukan output untuk mengatasi hal tersebut yang harus dilakukan adalah investasi fisik (modal).

b. TEORI PERTUMBUHAN NEO KLASIK Teori dikembangkan oleh Solow (1956). Fokus teori ini adalah Akumualsi Modal dikaitkan dengan keputusan untuk menabung atau investasi. Agar output dapat dipertahankan sesuai keinginan maka

Stok Modal tidak boleh berkurang untuk itu investasi harus punya dua fungsi yaitu:

Mengganti barang modal yang telah usang Menambah Stok modal sebagai respon dari

meningkatnya tenaga kerja. Adanya hubungan proposional antara tabungan dengan tingkat produksi dimana perekonomian akan berada pada kondisi keseimbangan apabila jumlah tabungan sama dengan investasi.

c. TEORI PERTUMBUHAN ENDOJENUS Dikembangkan oleh Romer (1986), Pada dua teori sebelumnya teknologi dianggab sebagai variabel Eksojenus, inilah yang menjadi kelemahan dari teori tersebut. Teori ini menyimpulkan suatu negara akan cepat mengalami kemajuan apabila suatu negara punya teknologi canggih. Kenapa perekonomian di Afrika atau Asia tenggara tertinggal dengan Eropa, Amirika atau Jepang! Karena Rata-rata Negara dii Afrika atau Asia Tenggara penguasaan teknologi relatif rendah. Keadaan tersebut dimanfaatkan oleh negara-negara yang menguasai teknologi untuk memonopoli karena mereka beranggaban dengan memonopoli dapat memaksimalkan keuntungan.

XIV

Page 15: MATERI-MAKRO

d. TEORI SCHUMPETER Teori ini berpandangan bahwa pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh kemampuan kewirausawanan. Kenapa? Karena para pengusaha punya kemampuan dan keberanian untuk mengaplikasikan penemuan-penemuan baru dalam aktivitas produksi dan hal tersebut dianggab suatu inovasi yabg dapat menghasilkan produk yang diterima oleh semua pasar. Contoh: Kemajuan negara-negara kapitalis.

e. TEORI HARROD-DOMAR Teori Harrod-Domar dikembangkan secara terpisah, E.S. Domar (1947-1948) dan R.F. Harrod (1938-1948), kedua tokoh tersebut membahas pentingnya investasi terhadap pertumbuhan ekonomi. Menurut Mereka Invesatsi akan meningkatkan stok Modal dan peningkatan stok modal akan meningkatkan output. Sedangkan sumber dana untuk invesatasi berasal dari bagian produksi (pendapatan nasional) yang telah ditabung. Anggapan-anggapan dalam Teori Harrod-Domar sebagai berikut:

Stok Modal mencapai kapasitas penuh Tabungan proposional dengan pendapatan nasional Rasio-Modal-Produksi (Capital-Output Ratio = COR)

tetap Perekonomian terdiri atas dua sektor “Konsumen +

Produsen”

Contoh Perhitungan:Apabila diketahui Rasio-Modal-Produksi (Capital-Output Ratio = COR) adalah 0.5 sementara tingkat tabungan masyarakat atau Marginal Prospensity to Save (MPS) adalah 8% maka pertumbuhan ekonomi yang diharapkan adalah:Diketahui: COR = 0.5 dan MPS = 8%Maka =====.> ICOR = 1/COR = 1/0.5 = 2Jadi Pertumbuhan Ekonomi = MPS/ICOR = 0.08/2 = 4Jadi Pertumbuhan Ekonominya adalah 4 %.

XV

Page 16: MATERI-MAKRO

XVI