Materi LDK Hasil Revisi

30
Latar belakang berdirinya OSIS Tujuan nasional Indonesia, seperti yang tercantum pada Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 , adalah melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dan secara operasional diatur melalui Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pembangunan Nasional dilaksanakan di dalam rangka pembangunan bangsa Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Pembangunan pendidikan merupakan bagian dari Pembangunan Nasional. Di dalam garis-garis besar haluan Negara ditetapkan bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila, bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang maha Esa, kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air, agar dapat menumbuhkan manusia- manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. Garis-garis Besar Haluan Negara juga menegaskan bahwa generasi muda yang di dalamnya termasuk para siswa adalah penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan nasional yang berdasarkan Pancasila dan undang-undang dasar 1945. Mengingat tujuan pendidikan dan pembinaan generasi muda yang ditetapkan baik di dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 maupun di dalam garis-garis besar Haluan Negara amat luas lingkupnya, maka diperlukan sekolah sebagai lingkungan pendidikan yang merupakan jalur pendidikan formal yang sangat penting dan strategis bagi upaya mewujudkan tujuan tersebut, baik melalui proses belajar mengajar maupun melalui kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler. “Jadilah diri anda sendiri. Siapa lagi yang bisa melakukannya lebih baik ketimbang diri anda sendiri” (Akatshuki Leader) PENGERTIAN DAN PERANAN OSIS Page 1

Transcript of Materi LDK Hasil Revisi

Latar belakang berdirinya OSIS

Tujuan nasional Indonesia, seperti yang tercantum pada Pembukaan Undang-undang Dasar 1945, adalah melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dan secara operasional diatur melalui Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Pembangunan Nasional dilaksanakan di dalam rangka pembangunan bangsa Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Pembangunan pendidikan merupakan bagian dari Pembangunan Nasional. Di dalam garis-garis besar haluan Negara ditetapkan bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila, bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang maha Esa, kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air, agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

Garis-garis Besar Haluan Negara juga menegaskan bahwa generasi muda yang di dalamnya termasuk para siswa adalah penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan nasional yang berdasarkan Pancasila dan undang-undang dasar 1945.

Mengingat tujuan pendidikan dan pembinaan generasi muda yang ditetapkan baik di dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 maupun di dalam garis-garis besar Haluan Negara amat luas lingkupnya, maka diperlukan sekolah sebagai lingkungan pendidikan yang merupakan jalur pendidikan formal yang sangat penting dan strategis bagi upaya mewujudkan tujuan tersebut, baik melalui proses belajar mengajar maupun melalui kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler.

“Jadilah diri anda sendiri. Siapa lagi yang bisa melakukannya lebihbaik ketimbang diri anda sendiri” (Akatshuki Leader)

PENGERTIAN DAN PERANAN OSIS 

Dalam upaya mengenal, memahami dan mengelola Organisasi Intra Sekolah (OSIS) perlu penjelasan mengenai pengertian dan peranan tentang Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).Dengan pengertian dan peranan yang jelas akan membantu para pembina pengurus dan perwakilan kelas untuk mendayagunakan OSIS ini sesuai dengan fungsinya. 

1. Secara SematisDi dalam Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor

226/C/Kep/0/1993 disebutkan bahwa organisasi kesiswaan di sekolah adalah OSIS. Kepanjangan OSIS terdiri dari, organisasi, siswa, intra, sekolah:Masing-masing mempunyai pengertian:

OrganisasiSecara umum adalah kelompok kerjasama antara pribadi yang diadakan untuk mencapai

tujuan bersama. Organisasi dalam hal ini dimaksudkan satuan atau kelompok ke rjasama para siswa yang dibentuk dalam usaha untuk mencapai tujuan bersama, yaitu mendukung terwujudnya pembinaan kesiswaan.

Page 1

Siswaadalah peserta didik pada satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Intraadalah berarti terletak didalam dan di antara. Sehingga OSIS berarti suatu organisasi

siswa yang ada di dalam dan di lingkungan sekolah yang bersangkutan. Sekolah

adalah satuan pendidikan tempat menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan bersinambungan.

2. Secara OrganisasiOSIS adalah satu-satunya wadah organisasi siswa yang sah di sekolah. Oleh karena itu

setiap sekolah wajib membentuk Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), yang tidak mempunyai hubungan organisatoris dengan OSIS di sekolah lain dan tidak menjadi bagian / alat dari organisasi lain yang ada di luar sekolah.

3. Secara fungsionalDalam rangka pelaksanaan kebijaksanaan pendidikan khususnya di bidang pembinaan

kesiswaan arti yang terkandung lebih jauh dalam pengertian OSIS adalah sebagai salah satu dari empat jalur pembinaan kesiswaa, di sampig ketiga jalur yang lain yaitu : Latihan Kepemimpinan, Ekstrakurikuler dan Wawasan Wiyatamandala.

4. Secara SistemApabila OSIS dipandang suatu sistem, berarti OSIS sebagai tempat kehidupan

berkelompok siswa bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam hal ini OSIS dipandang sebagai sistem, dimana sekumpulan para siswa mengadakan koordinasi dalam upaya mencitapakan suatu organisasi yang mengadakan koordinasi dalam upaya menciptakan suatu organisasi yang mampu mencapai tujuan. Oleh karena OSIS sebagai suatu sistem ditandai beberapa ciri pokok:

Berorient asi pada tujuan. Memiliki susunan kehidupan kelompok Memiliki sejumlah peranan. Terkoordinasi dan Berkelanjutan dalam waktu tertentu.

Peranan OSIS

Salah satu ciri pokok suatu organisasi ialah memiliki berbagai macam fungsi dan peranan. Demikianlah pada OSIS sebagai suatu organisasi memiliki pola beberapa peranan atau fungsi dalam mencapai tujuan.

Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar OSIS tetap eksis yaitu:1. Sumber daya2. Efisiensi3. Koordinasi kegiatan sejalan dengan tujuan4. Pembaharuan5. Kemampuan beradaptasi dengan lingkungan luar6. Terpenuhinya fungsi dan peran seluruh komponen.

Berdasarkan prinsip-prinsip organisasi tersebut agar OSIS selalu dapat mewujudkan peranannya sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan perlu di pahami apa sebenarnya arti, peran dan manfaat apa saja yang diperoleh melalui OSIS tersebut.Peranan adalah manfaat atau kegunaan yang dapat disumbangkan OSIS dalam rangka pembinaan kesiswaan.Sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan, peranan OSIS adalah:

Page 2

1. Sebagai WadahOrganisasi Siswa Intra Sekolah merupakan satu-satunya wadah kegiatan para siswa di

Sekolah bersama dengan jalur pembinaan yang lain untuk mendukung tercapainya tujuan pembinaan kesiswaan. Oleh sebab itu OSIS dalam mewujudkan fungsinya sebagai wadah. Wahana harus selalu bersama-sama dengan jalur lain, yaitu latihan kepemimpinan, ekstrakurikuler, dan wawasan wiyatamandala. Tanpta seling berkerjasama dari berbagai jalur, peranan OSIS sebagai wadah tindakan berfungsi lagi.

2. Sebagai Penggerak / MotivatorMotivator adalah perangsang yang menyebabkan lahirnya keinginan, semangat para siswa

untuk berbuat dan melakukan kegiatan bersama dalam mencapai tujuan. OSIS akan tampil sebagai penggerak apabila para pembina, pengurus mampu membawa OSIS selalu dapat menyesuaikan dan memenuhi kebutuhan yang diharapkan, yaitu menghadapi perubahan, memiliki daya tangkal terhadap acanaman, memanfaatkan peluang dan perubahan, dan yang paling penting memberikan kepuasan kepada anggota. Apabila OSIS dapat berfungsi demikian sekaligus OSIS berhasil menampilkan peranannya sebagai motivator.

3. Peranan yang bersifat preventifApabila peran yang bersifat intelek dalam arti secara internal OSIS dapat menggerakan

sumber daya yang ada secara eksternal OSIS mampu mengadaptasi dengan lingkungan, seperti : menyelesaikan persoalan perilaku menyimpang siswa dan sebagainya. Dengan demikian secara preventif OSIS berhasil ikut mengamankan sekolah dari segala ancaman yang datang dari dalam maupun dari luar. Peranan Preventif OSIS akan terwujud apabila peranan OSIS sebagai pendorong lebih dahulu harus dapat diwujudkan.

Melalui peranan OSIS tersebut dapat ditarik beberapa manfaat sebagai berikut:1. Meningkatkan nilai-nilai ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.2. Meningkatkan kesadaran berbangsa, bernegara dan cinta tanah air.3. Meningkatkan kepribadian dan budi pekerti luhur.4. Meningkatkan kemampuan berorganisasi, pendidikan politik dan kepemimpinan.5. Meningkatkan ketrampilan, kemandirian dan percaya diri.6. Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani.7. Menghargai dan menjiwai nilai-nilai seni, meningkatkan dan mengembangkan kreasi seni.

“ Seseorang yang tidak percaya diri mereka sendiri akan jatuh kedalam kegagalan ” ( Trian Edogawa )

PENGERTIAN LOGO OSISPage 3

Bunga bintang sudut lima dan lima kelopak daun bunga

Generasi muda adalah bunga harapan bangsa dengan bentuk bintang sudut lima menunjukkan kemurnian jiwa siswa yang berintikan Pancasila. Para siswa berdaya upaya melalui lima jalan dengan kesungguhan hati, agar menjadi warga negara yang baik dan berguna. Kelima jalan tersebut dilukiskan dalam bentuk lima kelopak daun bunga, yaitu: abdi, adab, ajar, aktif, dan amal.

Buku terbukaBelajar keras menuntut ilmu pengetahuan dan teknologi, merupakan sumbangsih siswa

terhadap pembangunan bangsa dan negara.

Kunci pasKemauan bekerja keras akan menumbuhkan rasa percaya pada kemampuan diri dan bebas

dari ketergantungan pada belas kasihan orang lain, menyebabkan siswa berani mandiri. Kunci pas adalah alat kerja yang dapat membuka semua permasalahan dan kunci pemecahan dari segala kesulitan.

Tangan terbukaKesediaan menolong orang lain yang lemah sesama siswa dan masyarakat yang

memerlukan bantuan dan pertolongan, yang menunjukkan adanya sikap mental siswa yang baik dan bertanggung jawab.Biduk

Biduk / perahu, yang melaju di lautan hidup menuju masa depan yang lebih baik, yaitu tujuan nasional yang dicita – citakan.Pelangi merah putih

Tujuan nasional yang dicita–citakan adalah masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sejahtera baik material maupun spiritual.Tujuh belas butir padi, delapan lipatan pita, empat buah kapas, lima daun kapas

Pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah peristiwa penegakan jembatan emas kemerdekaan Indonesia mengandung nilai–nilai perjuangan ’45 yang harus dihayati para siswa sebagai kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional.Warna kuning

Sebagai dasar lambang yaitu warna kehormatan/agung. Suatu kehormatan bila generasi muda diberi kepercayaan untuk berbuat baik dan bermanfaat melalui organisasi, sebagai salah satu sumbangsih nyata kepada tanah air, bangsa dan negara.Warna coklat

Warna tanah Indonesia, berpijak pada kepribadian dan budaya sendiri serta rasa nasional Indonesia.Warna merah putih

Warna kebangsaan Indonesia yang menggambarkan hati yang suci dan berani membela kebenaran.

“Kau gagal tetapi masih bisa mampu bangkit kembali, karena itu menurutku arti dari kuat yang sebenarnya” ( Hyuga Neji )

Wawasan Wiyatamandala

Page 4

Dengan memperhatikan kondisi sekolah dan masyarakat dewasa ini yang umumnya masih dalam taraf perkembangan, maka upaya pembinaan kesiswaan perlu diselenggarakan untuk menunjang perwujudan sekolah sebagai Wawasan Wiyatamandala.

Berdasarkan surat Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah nomor: 13090/CI.84 tanggal 1 Oktober 1984 perihal Wawasan Wiyatamandala sebagai sarana ketahanan sekolah, maka dalam rangka usaha meningkatkan pembinaan ketahanan sekolah bagi sekolah-sekolah di lingkungan pembinaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasra dan Menengah, Departemen pendidikan dan kebudayaan, mengeterapkan Wawasan Wiyatamandala yang merupakan konsepsi yang mengandung anggapan-anggapan sebagai berikut:

Sekolah merupakan wiyatamandala (lingkungan pendidikan) sehingga tidak boleh digunakan untuk tujuan-tujuan diluar bidang pendidikan.Kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh untuk menyelenggarakan seluruh proses pendidikan dalam lingkungan sekolahnya, yang harus berdasarkan Pancasila dan bertujuan untuk:

meningkatkan ketakwaan teradap Tuhan yang maha Esa, meningkatkan kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air.

Untuk mengimplementasikan Wawasan Wiyatamandala perlu diciptakan suatu situasi di mana siswa dapat menikmati suasana yang harmonis dan menimbulkan kecintaan terhadap sekolahnya, sehingga proses belajar mengajar, kegiatan kokurikuler, dan ekstrakurikuler dapat berlangsung dengan mantap.

Upaya untuk mewujudkan Wawasan Wiyatamandala antara lain dengan menciptakan sekolah sebagai masyarakat belajar, pembinaan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), kegiatan kurikuler, ko-kurikuler, dan ekstra-kurikuler, serta menciptakan suatu kondisi kemampuan dan ketangguhan yakni memiliki tingkat keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, dan kekeluargaan yang mantap.

Sukses berjalan dari satu kegagalan ke kegagalan yang lain, tanpa kitakehilangan semangat. (Akatshuki Leader)

Ekstrakurikuler

Page 5

Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan siswa sekolah atau universitas, di luar

jam belajar kurikulum standar. Kegiatan-kegiatan ini ada pada setiap jenjang pendidikan dari

sekolah dasar sampai universitas. Kegiatan ekstrakurikuler ditujukan agar siswa dapat

mengembangkan kepribadian, bakat, dan kemampuannya di berbagai bidang di luar bidang

akademik. Kegiatan ini diadakan secara swadaya dari pihak sekolah maupun siswa-siswi itu

sendiri untuk merintis kegiatan di luar jam pelajaran sekolah.

Kegiatan dari ekstrakurikuler ini sendiri dapat berbentuk kegiatan pada seni, olahraga,

pengembangan kepribadian, dan kegiatan lain yang bertujuan positif untuk kemajuan dari siswa-

siswi itu sendiri.

Organisasi

Adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.

“Teman-temanmu yang akan menopang ketidak mampuan mu dan mencegah dari hal bodoh yang mungkin akan kau lakukan” ( Uciha Itachi )

Kepemimpinan

Page 6

Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain, individual lain atau kelompok yang mana seorang pemimpin mengajak anak buahnya secara sekarela berpartisipasi guna mencapai tujuan organisasi.

Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya kecakapan/ kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan. Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan - khususnya kecakapan-kelebihan di satu bidang , sehingga dia mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk pencapaian satu beberapa tujuan. (Kartini Kartono, 1994 : 181).

Teori ini menyatakan bahwa efektivitas kepemimpinan tergantung pada karakter pemimpinnya. Sifat-sifat yang dimiliki antara lain kepribadian, keunggulan fisik, dan kemampuan sosial. Karakter yang harus dimiliki seseorang manurut judith R. Gordon mencakup kemampuan istimewa dalam:

Kemampuan Intelektual Kematangan Pribadi Pendidikan Statuts Sosial Ekonomi Human Relation Motivasi Intrinsik Dorongan untuk maju

Pemimpin jika dialih bahasakan ke bahasa Inggris menjadi "LEADER", yang mempunyai tugas untuk me-LEAD anggota disekitarnya. Sedangkan makna LEAD adalah :

Loyality, seorang pemimpin harus mampu membagnkitkan loyalitas rekan kerjanya danmemberikan loyalitasnya dalam kebaikan.

Educate, seorang pemimpin mampu untuk mengedukasi rekan-rekannya dan mewariskantacit knowledge pada rekan-rekannya.

Advice, memberikan saran dan nasehat dari permasalahan yang adaDiscipline, memberikan keteladanan dalam berdisiplin dan menegakkan kedisiplinan dalam setiap aktivitasnya.

Pemimpin merupakan figur sentral yang dapat mempersatukan kelompok-kelompok untuk dapat saling berinteraksi dan mengadakan kerjasama untuk pencapaian tujuan organisasi. Dengan kemampuan yang dimilikinya, akan dengan mudah mengkolaborasikan keunggulan seseorang atau beberapa individu dalam suatu kelompok untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.

Menurut Siagian (1994), bahwa seseorang hanya akan menjadi seorang pemimpin yang efektif apabila secara genetika telah memiliki bakat kepemimpinan dan bakat-bakat tersebut dipupuk dan dikembangkan melalui kesempatan untuk menduduki jabatan kepemimpinannya, serta kemampuan tersebut dapat ditopang oleh pengetahuan teoritikal yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan, baik yang bersifat umum maupun yang menyangkut teori kepemimpinan.

Tipe KepemimpinanDalam suatu organisasi ada beberapa tipe-tipe pemimpin yang dimiliki seseorang yang

dapat mempengaruhinya dalam menjalankan organisasi, antara lain sebagai berikut

Tipe Otokratik

Page 7

Seorang pemimpin yang memiliki tipe kepemimpinan otokratik dipandang sebagai karakteristik yang negatif. Hal ini dilihat dari sifatnya dalam menjalankan kepemimpinannya sangat egois dan otoriter, sehingga kesan yang dimunculkan dalam karakter tipe kepemimpinan ini selalu menonjolkan “keakuannya”.

Tipe PaternalistikTipe pemimpin paternalistik ini bersifat kebapaan yang mengembangkan sikap

kebersamaan. Salah satu ciri utamanya sebagaimana yang digambarkan masyarakat tradisional yaitu rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para anggota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan. Pemimpin seperti ini menunjukkan ketauladan dan menjadi panutan di masyarakat. Biasanya tipe seperti ini dimiliki oleh tokoh-tokoh adat, para ulama dan guru.

Tipe KharismatikKarakteristik yang khas dari tipe ini yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga

mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin yang kharismatik adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tersebut dikagumi.

Tipe Laissez FairePemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan

sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan oleh masing-masing anggota dan pemimpin tidak terlalu sering intervensi.

Tipe DemokratisPemimpin yang demokratik biasanya memperlakukan manusia dengan cara yang

manusiawi dan menjunjung harkat dan martabat manusia. Seorang pemimpin demokratik disegani bukannya ditakuti.

Dari kelima tipe kepemimpinan diatas, masing-masing tipe memiliki kelebihan dan kelemahannya. Untuk penempatan tipe tersebut tergantung pada organisasi yang akan di pimpin. Misalnya untuk organisasi kemiliteran diperlukan tipe kepemimpinan yang otoriter, sebab pada organisasi tersebut dibutuhkan kesatuan komando dalam pengambilan keputusan. Sehingga senang atau tidak senang, semua anggota organisasi didalamnya harus melaksanakan perintah dari atasan. Jadi, dalam menentukan tipe kepemimpinan yang akan diterapkan oleh seorang pemimpin harus disesuaikan dengan jenis organisasi yang akan dipimpin

"Kegagalan juga menyenangkan, hidup dengan kepercayaan bahwa cobaan itu berguna untuk menempa diri sendiri" ( Petapa Genit Jiraya )

Etiket dan Etika

Perbedaan antara etika dan etiket. Etika merupakan falsafah moral yang dilandasi agama, budaya, perilaku mana yang baik dan buruk.

Page 8

Etiket itu penjabarannya berdasarkan etika. Etiket adalah aturan sopan santun dan tata cara pergaulan yang baik antara sesama manusia.

“Etiket bisa disebut sebagai golden rules yang menyatakan perlakukan orang lain sebagaimana kamu yang ingin diperlakukan. Karena itu, orang yang memahami etiket memperlakukan orang lain dengan baik dan respek, sehingga akan lebih diterima dalam pergaulan. Sebagai remaja, pasti ingin disukai banyak orang dan berhasil dalam pergaulan.

Etiket bisa diartikan sebagai rambu-rambu yang membantu mengetahui apa yang harus dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan dalam situasi tertentu. Hal utama yang juga menjadi dasar dari etiket adalah adat-istiadat atau tradisi dari daerah dan negara tertentu. Prinsip-prinsip dalam etiket selalu tetap, tidak berubah, bersifat universal, dan tak terbatas waktu dan tempat. Terdapat tiga prinsip dalam etiket, yaitu respek, empati dan kejujuran. Sangat penting untuk menunjukkan penghargaan kepada setiap orang dengan kelebihan, kekurangan, kesamaan dan perbedaan yang ada.

Etiket Remaja tidak hanya mengenai cara bergaul yang benar, tetapi juga menyangkut tentang tentang berkehidupan dengan lingkungan manusia, alam dan segala isinya termasuk flora dan fauna. Bila berkaitan hunungan dengan sesame manusia maka komunikasi dan sosialisasi sangat memerlukan etika. Etika tersebut bisa saja mengenai cara berpacaran yang benar,  aturan sopan santun yang umum, sampai cara ber-gaul yang baik dalam situasi yang spesifik. Etika remaja juga meliputi komunikasi dengan orang lain, cara bersikap di depan umum, cara berbusana yang pantas untuk setiap kesempatan. Remaja yang memahami etiket akan lebih berhasil dalam pergaulan. Berinteraksi de-ngan orang-orang tidak membuatnya sengsara, malah membuat suasana hati ceria.

"Tidak Semua Mimpi dan harapan akan terwujud sesuai dengan keinginan kita" ( Trian Bhubhu )

TeamSekelompok Orang yang memiliki keahlian untuk bekerja sama

dengan dasar, memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dan dapat dipertanggung jawabkan.

Page 9

Ruang lingkup team :

Hubungnnya lebih kepada ketua dan anggota dan bukan antara atasan dengan bawahan.

Kerja team adalah sebuah partisipasi aktif dari para anggotanya yang bekerja sama untuk menilai fungsi dari sebuah team dan melakukan tindakan korektif untuk sebuah perbaikan.

Kerja team dapat terjadi jika anggota dalam sebuah team bekerja sama dengan cara tertentu yang menerapkan nilai – nilai dasar dari team tersebut.

Nilai – nilai dasar tersebut meliputi “ mendengarkan dan meraspon dengan baik antar anggota, memberikan dukungan dan mengenali keinginan serta harapan dari anggota team.

Proses membangun sebuah teamKerja team tidak selalu terjadi secara alami, anggota dan ketua team

harus bekerja keras untuk mencapainya.

Tahapan membangun sebuah team1. Sadar terhadap masalah atau kesempatan2. Analisis dan pengumpulan data3. Merencanakan kegiatan4. Pelaksanaan kegiatan5. Evaluasi kegiatan

Pendekatan Membangun sebuah Team Esensi dalam Proses membangun sebuah team adalah kerjasama.

Kerjasama tidak terjadi secara alami, tetapi harus diciptakan

Tujuan membangun sebuah team adalah untuk mendapatkan

jawaban dari beberapa pertanyaan seperti, “ Bagaiamana kita

bekerja dengan baik untuk menyelesaikan yugas –tugas dalam

waktu tertentu?” dan “ seberapa Puaskah kita sebagai anggota

yang bekerja dalam group?”

Pendekatan umum dalam membangun sebuah team

adalah,Formal, retreat, continuous dan outdoor approaches

Tujuan Membangun sebuah Team

Menciptakan dan memelihara kinerja adalah sebuah tantangan disetiap situasi.

Dalam pencapaian efektifitas kerja sebuah team dan kelompok, manfaat membangun sebuah team yaitu:

1. Membimbing dan mengarahkan perilaku para anggota dengan nilai- nilai dasar team.

2. Mentrasformasikan keinginan keinginan dan harapan menjadi sebuah tujuan

3. Membangun keinginan – keinginan para anggota team untuk mencapiai hasil yang optimal.

Page 10

4. Mengembangkan Kreatifitas dalam menyelesaikan sebuah tugas

Membangun Kinerja team

Komunikasikan secara jelas standar kinerja team

Pastikan anggota team memiliki keahlian yang sesuai

Menerapkan aturan – atuarn yang jelas dalam sebuah team

Ketua team adalah model perilaku bagi anggota yang lain

Identifikasikan tujuan – tujuan yang lebih spesifik yang dapat

dicapai untuk mencapai kesuksesan dini.

Memperkenalkan Imformasi –informasi baru secara rutin dan

mengkomunikasikannya pada team

Beriakan umpan balik yang positif, penghargaan dan

pengakuan hasil kinerja yang baik

“ Tidak peduli betapa kuatnya dirimu, jangan pernah mengatasi semuanya sendirian, Sebaliknya kau pasti akan gagal..” ( Uciha Itachi )

Page 11

Public Speaking

Public speaking adalah seni, yang dapat dikembangkan dengan latihan. Anda dapat menarik perhatian ribuan penonton jika mempunyai keterampilan berbicara di depan umum. Bukan hanya ketika menangani audiens yang besar, Anda dapat membuat pembicaraan Anda menyenangkan untuk semua orang dengan meningkatkan kemampuan Anda berbicara di depan umum.

Berbicara di depan umum adalah proses berbicara kepada sekelompok orang dengan cara yang terstruktur yang disengaja dimaksudkan untuk menginformasikan, mempengaruhi, atau menghibur pendengar .

Dalam berbicara di depan umum, seperti dalam segala bentuk komunikasi, ada lima elemen dasar, sering dinyatakan sebagai "siapa mengatakan apa yang harus menggunakan siapa media apa dengan efek apa?" Tujuan berbicara di depan umum dapat berkisar dari hanya mengirimkan informasi, untuk memotivasi orang untuk bertindak, untuk sekadar menceritakan sebuah cerita. orator yang baik harus dapat mengubah emosi pendengar mereka, tidak hanya menginformasikan mereka. Publik berbicara juga bisa dianggap sebagai komunitas wacana. komunikasi interpersonal dan berbicara di depan umum memiliki beberapa komponen yang merangkul hal-hal seperti berbicara motivasi, kepemimpinan / pengembangan pribadi, bisnis, layanan pelanggan, komunikasi kelompok besar, dan komunikasi massa. Berbicara di depan umum dapat menjadi alat yang ampuh untuk digunakan untuk tujuan seperti motivasi, pengaruh, persuasi, informasi, terjemahan, atau hanya menghibur.

Banyak orang yang jago dalam berpikir, pandai dalam berkata, dan ahli dalam bersikap. Tak jarang hal tersebut sering mengundang decak kagum bagi masyarakat. Hanya saja, banyak sekali orang yang sulit untuk berkomunikasi di depan.

I. Jangan berbicara menggunakan pikiranJangan berbicara menggunakan pikiran, biarkan hati yang berbicara.

Maksudnya, jangan terpaku pada pokok bahasan yang dibawakan dan arahan yang disusun. Berbicara dengan hati jauh lebih enak dan nyaman dibanding harus berbicara dengan penuh konsentrasi dan memperhatikan gaya bahasa. Orang lebih nyaman mendengar percakapan ketika si pembicara berbicara dalam kondisi bebas dan tidak dipaksakan.

Page 12

II. Kuasai tatapan mata audiensKuasai tatapan mata audiens. Ketika berbicara, jangan memandang hanya kepada satu

titik. Biarkan mata menjelajah kemana-mana untuk mengetahui intensitas ketertarikan audiens. Apabila anda menangkap sinyal ke-bete-an dari audiens, anda bisa menekankan pandangan anda pada dirinya. Lebih baik lagi jika bahasa tubuh anda mengarah kepadanya sehingga setidaknya ia merasa diperhatikan

III. Gunakan intonasi suaraGunakan intonasi suara yang dinamis Suara yang datar dan tidak berirama membuat

audiens menjadi bosan dan ingin tidur. Suara yang tinggi dan memekakkan telinga membuat saraf pendengaran audiens menjadi terganggu. Dinamiskan suara dan kendalikan suara anda pada titik nyaman anda ketika berbicara. Intonasi yang dipaksakan akan membuat anda tidak nyaman dalam berbicara.

IV. Bahasa tubuhBahasa tubuh membantu audiens menangkap maksud pembicaraan audiens

Tidak bisa dipungkiri bahwa ketika mendengar, manusia jauh lebih banyak menggunakan matanya dibanding telinganya. Tidak percaya? Coba anda membaca buku sambil mendengar musik. hapalkan lirik musik tersebut sambil membaca buku dengan suara yang nyaring. Bisa ga?? Dijamin ga bisa. Tetapi coba hapalkan isi buku sambil mendengarkan musik. Pasti jadi jauh lebih mudah.. Artinya, apa yang sebenarnya ditangkap audiens dalam percakapan sebenarnya adalah apa yang mereka lihat, baru apa yang mereka dengar. Oleh karena itu perbaiki bahasa tubuh anda.

V. Perluas pengetahuanPerluas pengetahuan Kalo kebanyakan orang berpikir bahwa untuk menjadi MC (Master

of Ceremony), seseorang hanya butuh panda berbicara, maka kebanyakan orang salah besar. Untuk menjadi MC atau dalam kasus ini pembicara, seseorang butuh untuk mengemas pembicaraan untuk menjadi lebih menarik. Sekalipun itu pembicaraan tentang hal2 yang sangat membosankan seperti fisika, dll. Kebanyakan orang tertarik untuk berbicara pada hal2 yang mereka rasakan menarik dan menyenangkan hati seperti bergosip, cerita kriminal, cerita porno, dll. Artinya, seorang pembicara yang baik harus memiliki pengetahuan yang luas agar pembicaraannya terdengar menarik. Makanya, perluas dulu wawasan sebelum berbicara.

Hilangkan kata TIDAK, dari kalimat TIDAK MUNGKIN (ajam)

”Jangan mengerjakan apa yang anda senangi, tapi senangilah apa yanganda kerjakan.”

Page 13

Presenter

Pada dasarnya, presenter adalah pembawa acara. Ia yang membawa sebuah acara kepada tujuannya. Ia yang menggiring peserta acara untuk mencapai tujuan itu. Ia berkuasa atas acara yang dibawakannya. Tak diijinkannya penyimpangan acara yang melenceng dari tujuan. Tak diperkenankannya upaya-upaya untuk mengalihkan perhatian dari tujuan. Dulu, pembawa acara dikenal dengan sebutan master of ceremony (MC). Kita mengenal MC kondang seperti Kus Hendratmo atau Kris Biantoro. Mereka dikenal karena gayanya yang khas tempo dulu. Berpakaian jas lengkap dengan setelannya. Ada lagi kita mengenal istilah host. Lazim dimengerti, sejatinya host sejatinya host adalah tuan rumah. Jadi, host dalam acara-acara adalah dia yang memerankan diri sebagai tuan rumah. Ia yang memepersilahkan orang masuk, mempersilahkan duduk, menyediakan hidangan, mengarahkan pembicaraan, dan

mengendalikan orang-orang itu sampai pada saat ia menghendaki mereka pergi (Kunto, 2007: 17-18).

Jenius1 % inspirasi dan 99 % keringat. Tidak ada yang dapat

menggantikan kerja keras. Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadiketika kesempatan bertemu dengan kesiapan

MC Yang Baik dan Benar

Sukses tidaknya suatu atau acara sangat ditentukan oleh para

pendukung acara tersebut, salah satunya yang sangat berperan

penting adalah MC ( Master of Ceremony). Menjadi seorang MC yang

baik tentunya membutuhkan pengetahuan dan kemampuan

khusus.

1. Suara dan cara berbicara- Teknik memproduksi suara dengan memperhatikan :

Speed, standar kecepatan suara harus menyesuaikannya dengan situasi dan kondisi.

Volume, dalam memandu sebuah acara, suara yang dihasilkan harus bulat.

Tone, tinggi rendah suara, agar audience tidak merasa bosan selama acara berlangsung.

Timbre, suara yang ekspresif akan sangat mudah mempengaruhi pendengar.

Power, kekuatan suara yang dihasilkan harus tepat sesuai dengan pemakaian kata.

Nafas, berbicara dengan nafas perut, karena suara yang dihasilkan lebih dalam, power lebih kuat dan lebih terasa nikmat untuk didengar.

- Teknik berbicaraYang harus diperhatikan untuk menghasilkan cara berbicara yang lebih professional dalam membawakan acara antara lain :

Intonasi : Sebaiknya suara tidak datar, tetapi mengandung iramaatau berirama.

Artikulasi : Setiap kata yang diucapkan haruslah jelas benar, sehingga mudah dimengerti atau dipahami.

Phrasing : Dalam berbicara sebaiknya memberikan jeda agar dapat dimengerti.

Page 14

Stressing : Memberikan energi dalam suara, agar tidak menimbulkan kesan loyo.

Infleksi : Lagu kalimat, perubahan nada suara, hindari pengucapan yang sama bagian setiap kata (redundancy). Inflesi naik menunjukkan adanya lanjutan kalimat atau menurun untuk menunjukkan akhir kalimat.

2. Menciptakan suasana dengan suaraa. Acara resmi     Speed : Natural – lambatTone : RendahVolume : KuatPower : KuatTimbre : Khidmat, serius

b. Acara hiburanSpeed :  Kadang agak cepatTone :  FluktuatifVolume :  KuatPower :  Kadang-kadang kuatTimbre :  Khidmat, serius

3. PenampilanHarus disesuaikan dengan penyelenggaraan dan karakteristik acaranya.

4. Bahasa TubuhIni harus diperhatikan mengingat seorang MC menjadi pusat perhatian dalam suatu acara,- Duduk :  Tubuh tegak, bahu relaks, tangan diatas pangkuan- Berdiri :  Untuk wanita membentuk sudut 45°, tegak, dada tegap, bahu relaks dan untuk pria kaki sedikit terbuka.- Berjalan :  Tubuh tegap, bahu relaks dan langkah mantap.

5.  Meningkatkan rasa percaya diri, dapat dilakukan dengan :a. Evaluasi diri- Memperluas wawasan agar tidak canggung dan merasa khawatir bertemu dan berbicara dengan siapa pun.- Memperbaiki penampilan

b. Mengatasi grogi- Persiapan yang baik- Datang sebelum waktunya- Adaptasi dengan kondisi dan situasi- Relaksasi

6. Tampil memikat- Eye contactSelalu bertatap mata dengan audience. Jika sedang grogi usahakan pandangan di atas kepala audience. Pada saat menyebut tamu VIP, pandanglah pejabat tersebut.- Opening touchPada saat audience belum siap untuk memulai acara, MC dituntut untuk memiliki kemampuan dalam mencairkan suasana dengan opening touch yang berbentuk lelucon, pertanyaan, atau pernyataan yang controversial.- Emotional contentUntuk menciptakan suasana kebersamaan dan dialogis dengan mengusahakan agar pembicaraan memiliki emosi yaitu melalui penegasan kata, pengulangan kata, menunda kata, dan memperpanjang kata,

Page 15

7. Penguasaan suasana/acara, dapat diperoleh dengan hal-hal berikut :a. Melangkah dengan tenang dan yakinb. Cari tempat berdiri yang tepat, dapat dilihat semua orang (sebanyak mungkin).c. Berdiri tegak,  jangan membungkuk, bersandar dinding/meja, miring.d. Mulai acara dengan telebih dahulu memberi salam dengan tulus dan sungguh-sungguh.e. Berbicara dengan suara yang cukup jelas, tidak terlalu cepat/lambat, jangan monolog tetapi dialog, gunakan intonasi suara yang sesuai.f.  Ekspresi wajah harus baik.  Resep : Lupakan diri (tidak self centered).

8. Etiket yang harus diperhatikan, menjadi seorang MC yang baik :1. MC tidak harus membacakan susunan acara pada pembukaan acara, kecuali untuk acara resmi.2. Seusai pejabat memberikan sambutan pada acara resmi, MC tidak memberikan ucapan terima kasih, komentar atau tanggapan tentang sambutan tersebut.3. Bila mempersilakan pejabat untuk menberikan sambutan, sebaiknya MC bergerak meninggalkan mike pada saat yang sama dengan saat pejabat meninggalkan mike.4. Jangan memulai acara berikutnya sebelum pejabat yang baru saja selesai memberikan sambutan tiba di tempat duduknya.5. Apabila acara tersebut banyak melibatkan wartawan, fotografer dan kameramen, sehingga kegiatan mereka mengganggu jalannya acara, secara formal beri kesempatan kepada mereka untuk mengambil gambar dan segera akhiri dengan cara yang sama.6. Untuk catatan-catatan anda, gunakan kertas yang terpotong rapi dengan catatan yang teratur dan jangan mengangkat kertas terlalu tinggi.7. Jangan memukul, meniup atau selalu menggerak-gerakkan mike, sebelum dan pada saat berbicara.

“ Tak apa jika kau meniru orang yang kau hormati, tetapi jangan bertindak layaknya kau adalah dia “ ( Uciha Itachi )

”Jika kita ingin berhasil jang prnah berputs asa untuk menghadapi semua cobaan”

(Farid Hamzah)

Page 16

Membawakan acara dengan bahasa yang baik dan benar serta santun, Sama halnya dengan menyampaikan laporan, membawakan acara juga harus memerhatikan unsur-unsur pelafalan, intonasi, tempo, gerak tubuh, dan mimik wajah. Menjadi pembawa acara (master of ceremony/ MC) haruslah mempunyai bakat berbicara yang baik, penuh improvisasi, dan percaya diri tinggi.

Pembawa acara harus memahami situasi acara yang dibawakannya, apakah acaranya bersifat formal (resmi), semi-formal (setengah resmi), atau nonformal (tidak resmi). Pemahaman terhadap situasi tersebut sangat penting. Pembawa acara harus bisa menyesuaikan diri, mulai dari pakaian, cara bicara, bahasa yang digunakan, sampai gerak tubuh yang ditampilkan.

Membawakan acara adalah tugas seorang pemandu acara/pembawa acara. Pembawa acara juga disebut presenter, MC (master of ceremony), host, dan VJ (video jockey). Pembawa acara memandu acara dari awal sampai akhir. Pembawa acara yang membawakan acara harus mempunyai sikap yang baik sehingga meninggalkan kesan yang baik pula pada peserta acara. Hal tersebut berpengaruh pada kesuksesan acara yang diselenggarakan.

Dalam membawakan acara, seorang pembawa acara hendaknya menggunakan bahasa yang baik, benar, dan santun. Bahasa yang baik dan benar merupakan bahasa yang sesuai dengan kaídah bahasa yang berlaku, mudah dipahami, serta sesuai dengan situasi dan kondisi. Selain itu, pembawa acara wajib menggunakan bahasa yang santun sehingga tidak menyinggung perasaan pihak tertentu.

Jika anda tidak bisa menjadi orang pandai, jadilah orang yang baik.

Kebahagiaan datang jika kita berhenti mengeluh tentangkesulitan-kesulitan yang kita hadapi, dan mengucapkan terima kasih

atas kesulitan-kesulitan yang tidak menimpa kita.

Tak memiliki tujuan lebih menakutkan ketimbang tak mencapai tujuan.

Irone Akatshuki Seiya

Page 17

I. PENDAHULUANCara-cara seorang pemimpin memecahkan masalah secara efektif dan benar. Hidup itu

mencari dan memecahkan masalah, demikian orang bijak berkata. Ini karena dalam setiap kehidupan pasti menghadapi ada masalah, namun bagaimana kita bisa memecahkan masalah itu dengan arif, efektjf dan efisien?

Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Setiap pekerjaan baik di sektor pemerintahan, swasta maupun lainnya, selalu dihadapkan pada suatu masalah, baik besar atau kecil, ringan atau berat dan sulit maupun mudah. Hal ini perlu dipikirkan adalah bagaimana cara pemecahan masalah. Cara mengatasi masalah harus dilakukan sebaik mungkin, dengan membuat keputusan - keputusan. Bagi Pejabat/ Pimpinan, masalah yang dihadapi dan yang ingin akan dipecahkan semakin kompleks, karena selain ia sebagai pribadi yang mempunyai masalah pribadi, iapun mempunyai masalah kelompok yang ia pimpin. Kedua hal tersebut harus dipecahkan secara arif mungkin. Seorang pimpinan/pejabat yang efisien, tidak akan menunda-nunda untuk mengatasinya. Untuk membuat keputusan seketika ia harus mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalahnya dengan baik dan benar. Kemampuan untuk memecahkan masalah tersebut sebenarnya dapat dipe1ajari selain belajar dan pengalaman.

II. MEMECAHKAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) cara memecahkan masalah terdiri 5 langkah sebagai berikut:

1. Mempelajari masalah, dengan mengidentifikasi kesulitan-kesulitannya. Seperti kita ketahui setiap kesulitan dapat menimbulkan masalah. Karena itu perlu diidentifikasi kesulitan-kesulitan tersebut.

2. Merumuskan masalah secara baik dan benar. Pada taraf ini hendaknya dicari dan ditentukan secara jelas apakah sebenarnya kesulitan yang menimbulkan masalah ini.

3. Mencari cara pemecahannya. Dalam hal ini ia harus mampu mencari cara-cara pemecahannya, dengan menggunakan pikirannya untuk menemukan berbagai kemungkinan yang dapat menyelesaikan kesulitan ini.

4. Memilih salah satu cara yang terbaik diantara berbagi kemungkinan. Dalam memilih hendaknya dipertimbangkan hal-hal yang berhubungan dengan kesanggupan untuk melaksanakan cara pemecahan yang di pilih.

5. Melaksanakan cara pemecahan masalah yang telah ditentukan. Jangan bertindak salah dalam pelaksanaannya dan pilih altenatif terbaik pemecahannya Bila hal ini terjadi maka sia-sialah anda karena bekerja tidak efisien.

Bila cara pemecahan ini tidak memberikan hasil, cari alternatif lain. Cara untuk menentukan alternatif pemecahan masalah, dapat dilaksanakan dengan menjawab pokok pertanyaan sebagai berikut :1. Dapatkah sesuatu hal, alat atau buah pikiran itu dipergunakan untuk kegunaan lainnya?2. Dapatkah diadakan penyesuaian terhadap sesuatu hal atau buah pikiran?3. Dapatkah sesuatu hal itu diubah?4. Dapatkah hal itu ditambah?5. Dapatkah hal itu dikurangi?6. Dapatkah diganti?7. Dapatkah sesuatu itu diatur kembali?8. Dapatkah hal itu dibalik ?9. Dapatkah sesuatu itu digabung?

“ Didunia ini tidak ada kesempurnaan sejati, kesempurnaan sejati hanyalah milik Allah SWT. semata “ ( Trian Alfa Edison )

Page 18

Jawaban pertanyaan tersebut disesuaikan dengan permasalahan dan kesulitan-kesulitan yang dihadapi. Namun dalam kenyataannya temyata tidak semua masalah dalam pekerjaan dapat dipecahkan dengan pertanyaan Osbom. Karena itu dapat dicari dan dipergunakan cara-cara lain. Alternatif lain menurut Osbom adalah sebagai berikut:

1. Bila masalah banyak seginya, hendaklah dipecah menjadi persoalan - persoalan yang lebih kecil. Untuk memecahkan urutan tersebut harus berdasar:

a. Menurut urutan waktu dan hal dalam masalah tersebu.b. Menurut urutan pentingnya sesuatu hal .c. Menurut urutan bergantungnya sesuatu hal pada hal lainnya. Setelah beberapa persoalan

yang lebih sederhana disusun urutannya, baru dipecahkan satu persatu sesuai urutannya.

Dalam beberapa hal, cara pemecahan yang kecil-kecil itu perlu diolah kembali sehingga menjadi kebulatan yang sempurna.

2. Dalam mempelajari masalah jangan hanya memperhatikan hal-hal yang tampak penting saja. Hendaknya dicari juga jawaban yang tampak remeh atau tidak menonjol yang ada kaitannya dengan pokok persoalan. Orang yang gemar memecahkan problem kebanyakan melakukan pada yang kelihatannya tidak penting.

3. Jangan menyampingkan cara-cara pemecahan yang tidak masuk akal yang muncul dalam pikiran kita. Banyak masalah yang mempunyai corak istimewa yang hanya bisa diselesaikan dengan cara-cara ganjil. Karena itu dalam mencari pemecahan bagi masalah yang sudah lama belum terpecahkan, hendaknya dipikirkan juga kemungkinan yang tidak lazim dilakukan.

4. Bacalah buku-buku untuk mendapatkan bahan-bahan pemikiran atau cara-cara pemecahan masalah.

5. Diskusikanlah masalah itu dengan orang-orang lain, misalnya kepada teman sejawat atau kepada bawahan. Mungkin saja orang lain tidak dapat memecahkannya, namun barangkali mereka dapat mengemukakan hal-hal yang dapat dijadikan bahan pertimbangan lebih lanjut.

6. Apabila semua ajalan tersebut sudah ditempuh tetapi belum memberikan hasil, mintalah petunjuk kepada Tuhan Yang Maha Esa yang Maha Mengetahui. Sebagai umat beragama, bila kita menghadapi masalah yang terlalu sulit, mintalah petunjuk kepadaNya.Meminta bantuan pikiran bawah sadar Caranya masalah itu ditulis. Semua pertanyaan-pertarlyaan yang belum terjawab hendaknya dicatat. Demikian pula segi-segi lainnya dari masalah yang ditulis tersebut. Kalau ada pertimbangan-pertimbangan yang pro dan kontra tentang hal itu, hendaklah dirinci dalam dua kolom. Sete!ah itu jangan dipikirkan lagi masalah tersebut. Sebaiknya istirahatlah dengan tenang, bersenang-senang atau melakukan hal lainnya yang memungkinkan otak dapat beristirahat. Tampaknya otak tersebut tidak lagi bekerja giat, tetapi secara tidak disadari pikiran itu bekerja terus. lnilah yang dimaksudkan dengan memakai pikiran bawah sadar. Apabila waktunya sudah datang, sekonyong-konyong jawaban atas masalah itu akan muncul dalam pikiran. Pemecahan masalah dengan cara ini tidak dapat ditentukan jangka waktunya. Bekerjanya pikiran dibawah sadar kadang - kadang lambat, lama dan kadang dapat berlaku hanya sebentar.

III. KEPUTUSAN DALAM PEMECAHAN MASALAH Dalam membuat keputusan dalam pemecahan masalah, perlu diperhatikan hal-hal sebagai

berikut:

1. Membuat keputusan hendaklah berdasarkan keterangan yang nyata. Jangan lah kenyataan ini diputarbalikan. Bila keterangan yang nyata itu telah jelas, cepatlah buat keputusan.

2. Pertimbangkan semua perasaan Ketika akan membuat keputusan sekecil apapun, hendaklah mempertimbangkan segi positif dan negatifnya. Keputusan yang penting yang terjadi dalam hidup kita, dapat dikendalikan oleh kebutuhan-kebutuhan yang paling dalam dari sifat-sifat kita.

3. Pertimbangkan memilih waktu secara bijaksana Memilih waktu yang tepat, sangat menentukan keberhasilan dalam menentukan keputusan. Pemilihan waktu yang tepat dapat

Page 19

mengendalikan kapan boleh membuat keputusan dan kapan pula tidak membuat keputusan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seseorang dalam keadan kalut cenderung membuat keputusan yang salah. Karena itu janganlah membuat keputusan di saat kalut, sedih, murung, gelisah atau marah. Sebaiknya buatlah keputusan dalam keadaan yang cerah, gembira, riang atau senang.

4. Janganlah membuat kesimpulan terlalu banyak. Dalam membuat kesimpulan batasi kepada hal-hal yang penting dan yang paling menonjol.

5. Komunikasikan keputusan yang dibuat ke segala saluran. Kecakapan berkomunikasi memainkan peranan yang penting didalam membuat keputusan. Semua pendapat, konsepsi atau pesan hendaknya disampaikan secara jelas di antara orang-orang yang terlibat dalam mengatasi masalah. Termasuk didalamnya orang-orang yang mencari informasi, pembuat keputusan itu sendiri atau orang-orang yang akan menjalankan keputusan tersebut.

6. Buatlah keputusan secara fleksibel. Janganlah membuat keputusan yang terlalu kaku sehingga kemungkinan penyesuaian pada keadaan atau perkembangan keadaan menjadi sulit. Roosevelt seorang ahli dalam pengambilan keputusan mengatakan : “Kita harus mengerjakan lebih baik apa yang kita ketahui sekarang, jika sesuatu hal tidak dapat dicari jalan keluarnya, maka kita akan menyesuaikannnya sambil berjalan”.Ikutilah secara terus menerus keputusan yang telah dibuat. Jika anda tidak mau gagal dalam melaksanakan keputusan, maka lakukan persiapan. Demikian juga agar keputusan yang telah diambil tidak gagal pelaksanaannya, maka persiapan harus dilakukan dengan memonitor atau mengikuti secara terus menerus perkembangannya.

7. Punyailah keberanian. Setelah semua langkah untuk mengatasi kesulitan telah dilakukan, maka tantangan-tantangan pasti akan muncul. Maka disinilah diperlukan adanya keberanian untuk menghadapinya. Apalagi bila keputusan yang dibuat sebagian besar banyak yang menentangnya. Suara mayoritas memberikan ketidak setujuannya. Rosevelt mengatakan: ‘Seseorang dengan keberanian akan membuatnya menjadi mayoritas”. Ini berarti bahwa berbekal keberanian yang dipunyai oleh seseorang, maka ia akan mampu menguasai dan mendapat dukungan mayoritas.

IV. JENIS - JENIS KONFLIK Konflik merupakan adanya suatu proses yang terjadi karena ketidaksesuian dan kesepakatan

yang antara kedua pendapat yang tidak sepadan (berbeda sudut pandang) baik itu positif maupun negatif. Perbedaan pendapat tidak selalu berarti berbeda keinginan,karna pada dasarnya konflik bersumber dari keinginan, dan tidak semuanya pendapat yang berbeda itu dinamakan konflik. Adapun jenis-jenis konflik antara lain :• konflik intrapersonal• konflik interpersonal • konflik antar individu dan kelompok• konflik antar kelompok• konflik antar organisasi

1. Konflik Intrapersonal Yaitu konflik dengan dirinya sendiri , di sumberkan karena seseorang memiliki dua keinginan yang ingin di penuhi dalam waktu sama dan tak mungkin terpenuhi sekaligus. ya kita lihat di jaman sekarng ini orang ingin memiliki kebutuhan dan peranan-peranan yang bersaing.

2. Konflik Interpersonal Konflik Interpersonal adalah pertentangan antar seseorang dengan orang lain karena pertentengan kepentingan atau keinginan. Hal ini sering terjadi antara dua orang yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain.

3. Konflik antar Individu dan Kelompok Hal ini seringkali berhubungan dengan cara individu menghadapi tekanan-tekanan untuk mencapai konformitas, yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok kerja mereka.

4. Konflik antara kelompok dalam organisasi yang sama Konflik ini merupakan tipe konflik yang banyak terjadi di dalam organisasi-organisasi. Konflik antar lini dan staf, pekerja dan pekerja – manajemen merupakan dua macam bidang konflik antar kelompok.

Page 20

5. Konflik antara organisasi Contoh seperti di bidang ekonomi dimana Amerika Serikat dan negara-negara lain dianggap sebagai bentuk konflik, dan konflik ini biasanya disebut dengan persaingan.Konflik ini berdasarkan pengalaman ternyata telah menyebabkan timbulnya pengembangan produk-produk baru, teknologi baru dan servis baru, harga lebih rendah dan pemanfaatan sumber daya secara lebih efisien.

VI. P E N U T U P

• KESIMPULAN Dengan memperhatikan deskripsi di atas Masalah tidak selalu di hindari , karna tidak

selalu masalah yang mengandung negatif, dengan cara mengatasi masalah dan menanggulangi dengan keinginan dan perundingan antara kedua belah pihak maka kita dapat mengatasi masalah yang terjadi , atau dengan adanya musyawarah. Konflik tidak selalu merugikan, konflik bukan harus di hindari tapi dihadapi dengan mendengarkan apa keluhan, masalah yang menyebabkan konflik dan kita pasti punya solusi untuk mengatasi, apabila konflik di hindari lambat laun pasti akan muncul masalah yang sama, lebih baik di atasi akan lebih menguntungkan kedua belah pihak dengan keputusan yang adil dan bijaksana.

Sasaran akhir dari program LDKS ini adalah membentuk kemampuan siswa dalam hal :

Intra Personal Skill ; Kemampuan Diri Peribadi Meliputi :Pembentukan jiwa  kepemimpinan, Motivasi, dan Kreatifitas.

Extra Personal Skill ; Kemampuan Antar Peribadi Meliputi :Kemampuan berkomunikasi, Keberanian untuk tampil  di depan publik.

Profesional Skill ; Kemampuan Keprofesian Meliputi :Penguasaan pengetahuan dan praktek menejemen organisasi, Penguasaan keahlian bidang admistrasi dan pengelolahan keuangan organisasi, Kemapuan merancang dan merealisasikan program kerja.

Attitude & Behaviour ; Sikap & Perilaku Meliputi :Pembentukan keperibadian yang disiplin, bertanggung jawab, loyalitas & komitmen berorganisasi, kemampuan dalam menghargai orang lain, dan pemahaman akan nilai – nilai hidup dan sipritualitas.

“ Anggota yang melanggar perintah akan di anggap sampah, tapi anggota yang mengabaikan temannya sendiri lebih buruk dari pada

sampah”

Page 21