Materi Lanjutan Reparasi Kapal
description
Transcript of Materi Lanjutan Reparasi Kapal
REPARASI KONSTRUKSI BADAN KAPAL
(Lanjutan)
Reparasi Wrang dan Penumpu Dasar
Deformasi pada wrang dan penumpu dasar yang disebabkan karena
terjadinya deformasi pada pelat dasar karena kandas dan pelat alas dalam karena
suatu pembebanan, maka hanya bagian yang mengalami deformasi aja yang
diperbaiki atau diganti, jika kondisi ketebalan pelat masih memenuhi syarat. Hal ini
berlaku baik untuk wrang maupun penumpu dasarnya (penumpu samping dan
penumpu tengah). Pemotongan dan penggantian sebagian ini harus memenuhi
ketentuan persyaratan teknologi reparasi.
Reparasi Penumpu Geladak (Deck Girder), Gading Besar (Web Frame), dan
Senta Lambung (Stringer)
Reparasi penumpu geladak, gading besar, dan senta lambung yang semua
profilnya berbentuk T, dapat dilaksanakan untuk seluruh tinggi profilnya, di mana
diusahakan pada proses penggantian pengelasan pelat vertikal tidak sebidang dengan
pengelasan pelat bilahnya. Penyambungan las pelat vertikalnya juga diusahakan
tidak bertepatan dengan kampuh las pelat kulit.
Peraturan Las untuk Reparasi Badan Kapal
Jarak antara ujung kampuh las (butt welding) antara dua pelat kulit.
Salah satu kesempunaan pengelasan dan untuk memperkecil kemungkinan
deformasi adalah persiapan yang memperhatikan jarak ujung kampuh antara dua
pelat kulit. Hal yang perlu diperhatikan :
1. Jarak yang paling baik menurut ketentuan manual welding (kecuali untuk
automatic welding), adalah :
2 ≤ a ≤ 3,5 mm
Jarak maximum yang masih diperbolehkan a ≤ 5 mm. (lihat Gbr. 1).
Ketentuan jarak ini diberlakukan agar pengelasan mendapatkan pijakan atau
ikatan yang cukup baik Setelah dilaksanakan back chipping dilaksanakan
back welding secara manual.
a
backing strip
a
Gbr. 1
2. Jika jarak a = 5 < a ≤ 16 mm, maka sebelum pengelasan kampuh harus
dipasang backing strip berupa pelat bilah dengan ukuran tebal dan lebar
secukunya. Pemasangan backing strip dilakukan dengan cara mengelas (las
ikat/ tack welding) ke salah satu bagian pelat kulit. Backing strip ini akan
dilepas setelah pengelasan kampuh selesai. Fungsi backing strip adalah
untuk menahan agar material las tidak jatuh. (lihat Gbr. 2.)
Gbr. 2
3. Jika jarak a = 16 < a < 25 mm, maka salah satu ujung pelat dilas dahulu
sampai jarak yang diinginkan kemudian dilas kedua pelat satu sama lain atau
sebagian dipotong.
4. Jika a > 25 mm, maka sebagian pelat harus dipotong dan dilaskan pelat
sesuai ketentuan normalisasi.
5. Jika terjadi bergeseran / perbedaan tebal (Gbr 3.), maka jarak pergeseran a
yang baik adalah a ≤ 0,15 t atau max 3 mm. Batas yang diizinkan a max
tergantung pada ketebalan pelat yang paling tipis yaitu 4 mm – 6 mm.
Gbr. 3
a
t1
t2
Jarak Pelat untuk Las Sudut
Jarak ini diperhitungkan antara lain untuk pergantian pada pelat konstruksi
alas dalam yang berhubungan dengan pelat dinding sekat. Jika pelat alas
dalam diganti tetapi pelat dinding sekat tidak diganti (lihat Gbr. 4 – 7),
maka :
1. Jarak standar pelat a adalah a ≤ 2 mm, max yang masih diperbolehkan 3
mm. (lihat Gbr. 4)
2. Untuk jarak pelat 3 < a ≤ 5 mm, maka panjang kaki pengelasan = ukuran
standar + (a – 2) mm. (lihat Gbr. 4)
Gbr. 4
3. Jika jarak pelat a = 5 < a ≤ 16 mm, terdapat dua cara untuk
mempersiapkan pengelasan kampuh :
a. Pembuatan kampuh pada ujung pelat dengan sudut (30 – 45) o
dengan bantuan backing strip dan backing strip dilaskan pada sisi
yang lain (lihat Gbr. 5)
b. Penggunaan pelat bilah dengan ketentuan ukuran tebal pelat bilah
(t) adalah t2 ≤ t ≤ t1 dengan lebar pelat memungkinkan untuk
mendapatkan ukuran minimum 5 mm jarak antar las sudut dengan
ujung pelat bilah. (lihat Gbr 6).
4. Jika a > 16 mm, persiapkan pengelasan dapat dilakukan bantuan backing
strip atau pemotongan sebagian pelat vertikalnya dengan jarak 200 – 300
mm. (lihat Gbr. 7).
a
t1
t2
30 o – 45 o
backing strip
t1
t2
min 5 mm
min 200 mm
Gbr. 5
Gbr. 6
Gbr.7
Kampuh las sudutPelat geladak
Kampuh las pelat lambung
Kampuh las sudut pelat gekadak
Kampuh las pelat lambung
Persimpangan Kampuh Las Pelat Lambung dengan Las Sudut Pelat Geladak
atau Kampuh Las Pelat Tepi
Beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1. Sudut persimpangan kampuh antara kampuh las pelat lambung dengan
kampuh las pelat geladak diusahakan membentuk sudut yang relatif besar
untuk menghindari konsentrasi tegangan yang cukup besar, posisi Gbr 9
lebih baik dari posisi Gbr 8.
Gbr. 8
Gbr. 9
2. Apabila ruangan di bawah geladak adalah ruang tangki, maka untuk
menyempurnakan pengelasan pelat lambung (pengkedapan) dapat dilakukan
dengan terlebih dahulu memotong sebagian pelat geladak, kemudian
Inserted pelat
pelat lambung
pelat geladak
pengelasan pelat lambung untuk pengkedapan, setelah itu dilakukan
pemasangan inserted plate dan pengelasan secara sempurna. (Gbr 10).
Gbr. 10