Memperbaiki reparasi radio

178
BAB. I PENDAHULUAN A. DESKRIPSI Modul dengan judul “Memperbaiki/Reparasi Radio” dengan kode ELKA- R.AM.004.A berisi materi dan informasi tentang sistem pesawat penerima dengan sistem Amplitudo Modulasi (AM) dan Frekuensi Modulasi (FM), Mengamati gejala kerusakan, Mengalokasi kerusakan, Melakukan analisa hasil pengukuran, Melakukan perbaikan/reparasi, Menguji hasil perbaikan/reparasi, Membuat laporan perbaikan. Materi diuraikan dengan pendekatan praktis disertai dengan ilustrasi yang cukup agar siswa mudah memahami materi yang disampaikan. Setiap akhir materi disampaikan rangkuman yang memuat intisari materi dilanjutkan test formatif. Setiap siswa harus mengerjakan test tersebut sebagai indikator penguasaan materi, jawaban test kemudian diklarifikasikan dengan kunci jawaban. Guna melatih keterampilan dan sikap kerja yang benar, setiap siswa dapat berlatih dengan pedoman lembar kerja yang ada. Diakhir modul terdapat evaluasi sebagai uji kompetensi siswa. Uji kompetensi dilakukan secara teoritik dan praktik. Uji teoritis dilakukan siswa dengan menjawab pertanyaan yang ada pada soal evaluasi, sedangkan uji Modul ELKA-MR.AM.004.A) 1

description

 

Transcript of Memperbaiki reparasi radio

Page 1: Memperbaiki reparasi radio

BAB. IPENDAHULUAN

A. DESKRIPSI

Modul dengan judul “Memperbaiki/Reparasi Radio” dengan kode

ELKA- R.AM.004.A berisi materi dan informasi tentang sistem

pesawat penerima dengan sistem Amplitudo Modulasi (AM) dan

Frekuensi Modulasi (FM), Mengamati gejala kerusakan, Mengalokasi

kerusakan, Melakukan analisa hasil pengukuran, Melakukan

perbaikan/reparasi, Menguji hasil perbaikan/reparasi, Membuat laporan

perbaikan. Materi diuraikan dengan pendekatan praktis disertai

dengan ilustrasi yang cukup agar siswa mudah memahami materi

yang disampaikan.

Setiap akhir materi disampaikan rangkuman yang memuat intisari

materi dilanjutkan test formatif. Setiap siswa harus mengerjakan

test tersebut sebagai indikator penguasaan materi, jawaban test

kemudian diklarifikasikan dengan kunci jawaban. Guna melatih

keterampilan dan sikap kerja yang benar, setiap siswa dapat

berlatih dengan pedoman lembar kerja yang ada.

Diakhir modul terdapat evaluasi sebagai uji kompetensi siswa. Uji

kompetensi dilakukan secara teoritik dan praktik. Uji teoritis

dilakukan siswa dengan menjawab pertanyaan yang ada pada soal

evaluasi, sedangkan uji praktik dengan meminta siswa

mendemontrasikan kompetensi yang harus dimiliki dan

guru/instruktur menilai berdasarkan lembar observasi yang ada.

Melalui evaluasi tersebut dapat diketahui apakah siswa mempunyai

kompetensi memperbaiki/ reparasi radio dengan sub kompetensi:

1. Mempersiapkan pekerjaan perbaikan/reparasi

2. Mengamati gejala kerusakan

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 1

Page 2: Memperbaiki reparasi radio

3. Mengalokasi kerusakan

4. Melakukan analisa hasil pengukuran

5. Melakukan perbaikan/reparasi

6. Menguji hasil perbaikan/reparasi

7. Membuat laporan perbaikan.

B. PRASARAT

Untuk menguasai kompetensi memperbaiki/reparasi radio dengan

kode: ELKA-MR-AM.004.A peserta didik dipersyaratkan

menyelesaikan modul dengan kompetensi menggunakan

alat/instrumen bantu keperluan pengukuran kode: ELKA-MR. UM.

005. A

C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

1. Petunjuk bagi peserta diklat

Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal, dalam

menggunakan modul ini maka langkah-langkah yang perlu

dilaksanakan antara lain:

a. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian-uraian materi

yang ada pada masing-masing kegiatan belajar. Bila ada

materi yang kurang jelas, peserta diklat dapat bertanya pada

guru atau instruktur yang mengacu kegiatan belajar.

b. Kerjakan setiap tugas formatif (soal latihan) untuk mengetahui

seberapa besar pemahaman yang telah dimiliki terhadap

materi-materi yang dibahas dalam setiap kegiatan belajar.

c. Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktik,

perhatikanlah hal-hal berikut ini:

1)Perhatikan petunjuk-petunjuk keselamatan kerja yang

berlaku.

2)Pahami setiap langkah kerja (prosedur praktikum) dengan

baik.

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 2

Page 3: Memperbaiki reparasi radio

3)Sebelum melaksanakan praktikum, identifikasi (tentukan)

peralatan dan bahan yang diperlukan dengan cermat.

4)Gunakan alat sesuai prosedur pemakaian yang benar.

5)Untuk melakukan kegiatan praktikum yang belum jelas,

harus meminta ijin guru atau instruktur terlebih dahulu.

6)Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan ke tempat

semula.

d. Jika belum menguasai level materi yang diharapkan,

ulangi lagi pada kegiatan belajar sebelumnya atau

bertanyalah kepada guru atau instruktur yang mengacu

kegiatan pemelajaran yang bersangkutan.

2. Petunjuk Bagi Guru

Dalam setiap kegiatan belajar guru atau instruktur berperan

untuk:

a. Membantu peserta diklat dalam merencanakan proses belajar.

b. Membimbing peserta diklat melalui tugas-tugas pelatihan yang

dijelaskan dalam tahap belajar.

c. Membantu peserta diklat dalam memahami konsep, praktik

baru, dan menjawab pertanyaan peserta diklat mengenai

proses belajar peserta diklat.

d. Membantu peserta diklat untuk menentukan dan mengakses

sumber tambahan lain yang diperlukan untuk belajar.

e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.

f. Merencanakan seorang ahli/pendamping guru dari tempat

kerja untuk membantu jika diperlukan.

D. TUJUAN AKHIR

Dari kriteria unjuk kerja ketrampilan kognitip maupun dengan

imajinasi psikomotorik seperti unit kompetensi maka peserta diklat

diharapkan:

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 3

Page 4: Memperbaiki reparasi radio

1. Dapat menjelaskan prinsip kerja Pesawat Penerima Radio

a. Pesawat Penerima sistem AM/Band MW

b. Pesawat Penerima sistem FM

c. Menyiapkan instrumen/alat ukur keperluan perbaikan.

2. Dapat melakukan teknik mencari gejala kerusakan

a. Pada Tombol power

b. Tombol Pengatur Volume

c. Tombol Pencari Gelombang

3. Trampil Mengalokasi kerusakan

a. Kerusakan pada komponen

b. Masalah koneksitas pada PCB atau kabel

c. Masalah pada bagian mekanik.

4. Melakukan analisa hasil pengukuran

a. Mengacu pada skema rangkaian

b. Berdasarkan diagnosa jenis kerusakan.

5. Trampil Melakukan Perbaikan /reparasi

6. Trampil Menguji hasil perbaikan/reparasi

7. Membuat laporan perbaikan.

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 4

Page 5: Memperbaiki reparasi radio

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 5

Page 6: Memperbaiki reparasi radio

E. KOMPETENSI:

Modul ELKA-MR-AM.004.A membentuk kompetensi “Memperbaiki/Reparasi Radio”. Uraian kompetensi dan subkompetensi ini dijabarkan seperti di bawah ini.

PROGRAM DIKLAT : Memperbaiki/Reparasi Radio KODE : ELKA-MR.AM.004.AALOKASI WAKTU : 100 Jam @ 45 menit

LEVEL KOMPETENSI KUNCIA B C D E F G2 3 3 2 2 3 3

KONDISI KINERJA

1. Unit kompetensi ini berlaku untuk perbaikan radio AM-FM baik yang dilakukan di pusat perbaikan (service center) televisi maupun di bengkel-bengkel service radio.

2. Shcematic diagram/buku service manual yang berlaku sesuai dengan merek tipe masing-masing radio.

3. Peralatan dan bahan yang dipergunakan: Peralatan umum perbaikan elektronika radio meliputi: Toolkit, Multitester dan Osiloskop dll. Bahan: kabel, timah solder, komponen elektronik dan bagian mekanik.

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 6

Page 7: Memperbaiki reparasi radio

SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA

LINGKUP BELAJAR

MATERI POKOK PEMELAJARAN

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN

1.

Mempersiapkan pekerjaan perbaikan/ reparasi

1.1.Spesifikasi dan cara kerja radio dikuasai lebih dulu.

1.2.Kebutuhan peralatan kerja mekanis dan alat ukur listrik serta bahan reparasi dipersiapkan dan diidentifikasi apakah sesuai dengan SOP (Standard Operation Procedure).

1.3.Tempat kerja dipersiapkan dan dibebaskan dari kemungkinan bahaya kecelakaan.

1.4.Perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan secara benar serta langkah pengamanan dilakukan sesuai dengan prosedur yang diberlaku-kan

Mereparasi Radio Tape Recorder

Teliti dalam Menyiapkan peralatan kerja mekanis dan alat ukur listrik serta bahan reparasi sesuai dengan SOP

Menyiapkan tempat kerja yang bebas dari kemungkinan kecelakaan kerjaMenggunakan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja secara benar serta dengan langkah pengamanan sesuai dengan prosedur yang diberlakukan

Sistim Radio AM, FM

Menyiapkan peralatan kerja mekanis dan alat ukur listrik serta bahan reparasi sesuai dengan SOP

Menyiapkan tempat kerja yang bebas dari kemungkinan kecelakaan kerja

Menggunakan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja secara benar serta dengan langkah pengamanan sesuai dengan prosedur yang diberlakukan

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 7

Page 8: Memperbaiki reparasi radio

SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA

LINGKUP BELAJAR

MATERI POKOK PEMELAJARAN

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN

2.

Mengamati gejala kerusakan

2.1. Radio tape recorder dioperasikan untuk diamati gejala kerusakan yang timbul dengan melakukan pengamatan pada bagian-bagian:

Tombol power

Tombol pengatur volume

Tombol pencari gelombang AM/FM.

2.2. Dilakukan identifikasi terhadap gejala yang timbul sesuai dengan fungsinya.

Mereparasi Radio Tape Recorder

Teliti dalam Mengamati gejala kerusakan melalui :Tombol power

Tombol pengatur volume

Tombol pencari gelombang AM/FM

Mengidentifikasi gejala kerusakan yang timbul

Sistim Radio AM, FM

Mengamati gejala kerusakan melalui :Tombol power

Tombol pengatur volume

Tombol pencari gelombang AM/FM

Mengidentifikasi gejala kerusakan yang timbul

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 8

Page 9: Memperbaiki reparasi radio

SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA

LINGKUP BELAJAR

MATERI POKOK PEMELAJARAN

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN

3.

Mengalokasi kerusakan

3.1.Berdasar pada gejala kerusakan yang timbul lalu diklasifikasikan jenis kerusakannya yang dapat berupa :

Kerusakan pada komponen

Masalah koneksitas pada PCB atau kabel

Masalah pada bagian mekanik.

3.2.Dilakukan pengalokasian kerusakan pada rangkaian, blok rangkaian atau bagian mekaniknya

3.3.Urutan pemeriksaan ditetapkan sesuai prosedur buku petunjuk servis (service manual) pada titik-titik pengukuran ditentukan untuk mencari kerusakannya.

3.4.Dilakukan pengukuran dengan mengamati tegangan, bentuk pulsa pada titik-titik pengukuran yang sudah ditetapkan dengan alat ukur misalnya Multitester dan Osiloskop.

Mereparasi Radio Tape Recorder

Teliti dalam Mendiagnosa jenis kerusakan pada komponen, koneksitas pada PCB atau kabel, dan bagian mekanik

Mengalokasikan kerusakan pada rangkaian, blok rangkaian atau bagian mekaniknya

Melakukan pemeriksaan titik-titik pengukuran untuk dapat mencari kerusakan sesuai urutan pada prosedur buku manual.Melakukan pengukuran dan mengamati tegangan, bentuk pulsa pada titik pengukuran yang sudah ditentukan.

Sistim Radio AM, FM

Mendiagnosa jenis kerusakan pada komponen, koneksitas pada PCB atau kabel, dan bagian mekanik

Mengalokasikan kerusakan pada rangkaian, blok rangkaian atau bagian mekaniknya

Melakukan pemeriksaan titik-titik pengukuran untuk dapat mencari kerusakan sesuai urutan pada prosedur buku manual.

Melakukan pengukuran dan mengamati tegangan, bentuk pulsa pada titik pengukuran yang sudah ditentukan.

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 9

Page 10: Memperbaiki reparasi radio

SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA

LINGKUP BELAJAR

MATERI POKOK PEMELAJARAN

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN

4

Melakukan analisa hasil pengukuran

4.1.Dengan mengacu pada skema rangkaian serta buku service manual hasil-hasil pengukuran dianalisa.

4.2.Dari hasil analisa lalu didiagnosa jenis kerusakan secara benar.

Mereparasi Radio Tape Recorder

Cermat dan teliti dalam

Melakukan analisa hasil-hasil pengukuran sesuai buku service manualMenetapkan jenis kerusakan secara benar

Analisa hasil pengukuran kerusakan

Melakukan analisa hasil-hasil pengukuran sesuai buku service manual

Menetapkan jenis ksecara benar

5.

Melakukan perbaikan/ Reparasi

5.1.Sesuai hasil diagnosa perbaikan dapat dikerjakan dengan pergantian komponen, repair/penggantian bagian mekanik atau dengan perbaikan solder, adjustement/seting ulang.

5.2.Perbaikan dapat pula dikerjakan dengan hanya pembersihan pada jalur-jalur rangkaian, konektro-konektor atau bagian mekanik bila tidak perlu dilakukan penggantian komponen.

Mereparasi Radio Tape Recorder

Teliti dalam Mengerjakan pergantian komponen, repair/ penggantian bagian mekanik atau dengan perbaikan solder, adjustement/seting ulang.Membersihkan jalur-jalur rangkaian, konektor-konektor atau bagian mekanik bila tidak perlu dilakukan penggantian komponen.

Teknik Reparasi Mengerjakan pergantian komponen, repair/ penggantian bagian mekanik atau dengan perbaikan solder, adjustement/seting ulang.

Membersihkan jalur-jalur rangkaian, konektor-konektor atau bagian mekanik bila tidak perlu dilakukan penggantian komponen.

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 10

Page 11: Memperbaiki reparasi radio

SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA

LINGKUP BELAJAR

MATERI POKOK PEMELAJARAN

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN

6.

Menguji hasil perbaikan/ reparasi

6.1. Hasil perbaikan atau pergantian komponen diuji dengan running test untuk mengamati aktivasi kerja sistemnya.

6.2. Dilakukan tindakan korektif jika pekerjaan running test tidak berjalan dalam kondisi normal.

6.3. Untuk memastikan kerusakan yang ditemukan bukan diakibatkan oleh bagian atau komponen lain sehingga dapat dihindari kerusakan yang sama berulang, maka perlu dilakukan analisa lanjutan.

Mereparasi Radio Tape Recorder

Teliti dan cermat dalam

Menguji hasil perbaikan dengan running test untuk mengamati aktivasi kerja sistemnya.Melakukan tindakan korektif pada saat pekerjaan running test tidak berjalan dalam kondisi normal

Pengujian hasil perbaikan

Menguji hasil perbaikan dengan running test untuk mengamati aktivasi kerja sistemnya.

Melakukan tindakan korektif pada saat pekerjaan running test tidak berjalan dalam kondisi normal

7.

Membuat laporan perbaikan

7.1. Setiap selesai dilakukan perbaikan atau penggantian komponen, perlu dibuatkan laporan berupa service check list.

7.2. Pada laporan supaya dituliskan komponen, bagian mekanik yang telah dilakukan perbaikan/ penggantian.

7.3. Setiap selesai kegiatan perbaikan dibuatkan riwayat perbaikan pada history card.

Mereparasi Radio Tape Recorder

Teliti dan rapi dalam Membuat laporan perbaikan atau penggantian komponen dalam bentuk check listMembuat riwayat perbaikan pada history card

Laporan hasil perbaikan

Membuat laporan perbaikan atau penggantian komponen dalam bentuk check list

Membuat riwayat perbaikan pada history card

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 11

Page 12: Memperbaiki reparasi radio

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 12

Page 13: Memperbaiki reparasi radio

F. CEK KEMAMPUAN SISWA

Tabel dibawah ini untuk mengetahui kemampuan awal yang peserta

diklat miliki, maka berilah tanda cek list () dengan sikap jujur dan

dapat dipertanggung jawabkan.

Kompetensi Pernyataan

Saya dapat

melakukan

pekerjaan ini

dengan kompeten

Tida

k Ya Jika, Ya

1. Dapat

menjelaskan

prinsip kerja

Pesawat Radio

AM/Band MW

Saya dapat menjelaskan dia

gram blok pesawat penerima

AM/band MW

Saya dapat memahami

prinsip kerja pesawat radio

AM/Band MW

Saya dapat menjelaskan cara

kerja setiap bagian.

Kerjakan tes formatif 1

2. Dapat

menjelaskan

prinsip kerja

Pesawat Radio FM

Saya dapat menjelaskan

digram blok pesawat

penerima FM

Saya dapat memahami

prinsip kerja pesawat radio FM

Saya dapat menjelaskan

cara kerja setiap bagian.

Kerjakan tes formatif 2

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 11

11

Page 14: Memperbaiki reparasi radio

3. Dapat melakukan

teknik mencari

gejala kerusakan

Saya dapat menjelaskan

gejala kerusakan pada

tombol power.

Saya dapat menjelaskan

gejala kerusakan pada tombol

pengatur volume.

Saya dapat menjelaskan

tombol pencari gelombang.

Kerjakan tes formatif 3

4. Trampil

mengalokasi

kerusakan

Saya dapat menentukan

kerusakan pada komponen.

Saya dapat menentukan

kerusakan koneksitas pada

PCB atau kabel.

Kerjakan tes formatif 4

5. Melakukan analisa

hasil pengukuran

Saya dapat menganalisa hasil

pengukuran berdasarkan

gambar rangkaian.

Saya dapat menganalisa

kerusakan berdasarkan jenis

kerusakan.

Kerjakan tes formatif 5

6. Trampil

melakukan

Perbaikan

/reparasi

Saya dapat melakukan

perbaikan berdasarkan

analisa pengukuran.

Saya dapat melakukan

perbaikan berdasarkan

pengamatan gejala

kerusakan.

Kerjakan tes formatif 6

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 12

12

Page 15: Memperbaiki reparasi radio

7. Trampil menguji

hasil perbaikan /

reparasi

Saya dapat menguji hasil

perbaikan berdasarkan

analisa pengukuran.

Saya dapat menguji hasil

perbaikan berdasarkan

pengamatan gejala

kerusakan.

Kerjakan tes formatif 7

Apabila anda menjawab TIDAK pada salah satu pernyataan di atas,

maka pelajarilah pada sub kompetensi modul ini yang tidak anda kuasai

sampai anda kompeten.

BAB. IIPEMBELAJARAN

A. RENCANA BELAJAR SISWA

Rencana belajar siswa diisi oleh siswa dan disetujui oleh guru.

Rencana belajar tersebut adalah sebagai berikut:

NAMA SISWA : ……………………………………….

TINGKAT/KELAS : ……………………………………….

No

.Jenis Kegiatan

Tangga

l

Wakt

u

Tempat

Belajar

Paraf

Guru

1. - Memahami prinsip kerja Pesawat Radio AM/Band MW

- Memahami prinsip kerja Pesawat Radio FM

- Menyiapkan alat ukur untuk

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 13

13

Page 16: Memperbaiki reparasi radio

perbaikan/reparasi.

2. - Memahami teknik mencari gejala kerusakan.

3. - Mengalokasi kerusakan

4. - Melakukan analisa hasil pengukuran

5. - Melakukan Perbaikan /reparasi

6. - Menguji hasil perbaikan/reparasi

7. - Membuat Laporan

B. KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan Belajar 1: Persiapan Pekerjaan

Perbaikan/Reparasi

Pada kegiatan belajar 1 ini membahas materi pembelajaran peserta

diklat dipersiapkan untuk memahami dan mengerti prinrip-prinsip

dasar pesawat penerima AM/band MW, pesawat penerima FM dan

menyiapkan alat ukur keperluan perbaikan/reparasi.

a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1, peserta diklat

diharapkan:

1) Memahami dan mengerti prinrip-prinsip dasar pesawat

penerima AM/band MW.

2) Memahami dan mengerti prinrip-prinsip dasar pesawat

penerima FM

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 14

14

Page 17: Memperbaiki reparasi radio

3) Menjelaskan diagram blok pesawat penerima AM/band MW

dan FM

4) Menyiapkan instrumen/alat ukur keperluan perbaikan.

b. Uraian Materi

1) DASAR-DASAR PESAWAT PENERIMA AM/BAND MW

Semua sistem komunikasi, baik itu dari radio,televise,maupun

yang lainnya terdiri atas dua bagian dasar:pesawat pemancar

dan pesawat penerima. Pesawat pemancar berfungsi

membangkitkan dan meradiasikan suatu informasi melalui

suatu gelombang elektromagnetik.Kecepatan gelombang

elektromagnetik sama dengan kecepatan cahaya yaitu sebesar

300.000 km/detik dan dinamakan gelombang pembawa (carrier

wave) informasi. Pesawat penerima menangkap salah satu

gelombang radio yang spesifik dari sejumlah gelombang yang

ada di udara pada saat itu dan mengolahnya menjadi suatu

informasi yang dapat dimengerti.

Jenis pesawat penerima yang pertama kali ditemukan dikenal

dengan sebutan radio kristal. Penerima jenis ini hanya mampu

menerima satu stasiun pemancar dan dayanya pun sangat

lemah. Pesawat penerima radio, mulai berkembang setelah

diketemukan tabung hampa (vacum tube) yang selanjutnya

dibuat pesawat penerima yang disebut radio langsung (straight

receiver). Straight Receiver ini mempunyai keuntungan dapat

ditala pada beberapa stasiun pemancar, hanya masih

mempunyai kelemahan yaitu harus mempunyai beberapa

rangkaian penguat dan penala sesuai dengan frekuensi stasiun

yang ditala, demikian pula sistem pendeteksiannya.

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 15

15

Page 18: Memperbaiki reparasi radio

Suatu sistem pesawat penerima yang dikembangkan, yaitu

pesawat penerima super heterodyne, dapat dipergunakan baik

dalam sistem penerima radio maupun televisi.

Pesawat penerima super heterodyne prinsip bekerjanya

sebagai berikut:

a) Informasi bersama gelombang pembawanya (RF) yang

datang pada antena, diseleksi oleh rangkaian penala sampai

didapat suatu sinyal RF tertentu yang kemudian dicampur

(dikonversikan) dengan satu sinyal RF yang berasal dari

osilator yang ada pada pesawat penerima sendiri.

b) Pencampuran kedua sinyal RF tersebut akan menghasilkan

suatu sinyal selisih dari kedua sinyal tersebut, yang

biasanya disebut sinyal frekuensi menengah (IF).

c) Pada sistem penerima radio AM besar frekuensi menengah

(IF) umumnya 455 kHz.

d) Oleh karena frekuensi osilator local bervariasi pada waktu

rangkaian penala divariasikan, maka selisih frekuensinya

akan konstan sebesar frekuensi menengah tersebut.

Pencampuran ini mempunyai keuntungan sebagai berikut:

(1) Kekerasan hasil penguatan mempunyai harga yang lebih

tinggi karena IF mempunyai frekuensi yang lebih rendah

dari RF.

(2) Amplifier IF dapat dirancang untuk suatu frekuensi yang

spesifik, misalnya 455 kHz untuk setiap penerima radio

AM.

(3) Hanya ada dua penala yaitu rangkaian penala RF dan

osilator local. Sistem super heterodyne mempunyai

kelemahan, yaitu adanya efek frekuensi bayangan.

Walaupun IF sudah merupakan frekuensi selisih

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 16

16

Page 19: Memperbaiki reparasi radio

dari RF dari osilator local, namun jumlah kedua frekuensi

pun muncul pula.

Sistem penerima super heterodyne dapat digambarkan dengan

blok diagram sebagai berikut:

Antena

Gambar 1. Diagram Blok Pesawat Penerima AM

Pesawat penerima radio yang dipelajari sekarang adalah suatu

penerima dengan sistem amplitudo modulasi (AM) yang

mempunyai daerah frekuensi 520 kHz – 1630 kHz (577 – 184

meter) yang disebut daerah gelombang menengah (medium

wave band = MW).

Penalaan untuk mendapatkan frekuensi pada daerah MW

dilaksanakan oleh kerja sama antena, RF amplifier, dan osilator

lokal. Hasil dari penalaan diberikan ke IF amplifier yang pada

alat praktik merupakan bagian terpisah dari penala. Untuk

lebih memahami prinsip kerja radio super heterodyne, coba

perhatikan diagram blok radio super heterodyne pada gambar

blok diagram penerima super heterodyne. Kemudian setelah

memahi secara blok diagram, pelajari dengan teliti fungsi

setiap bagian, seperti gambar 2 rangkaian Penala dibawah ini:

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 17

17

RF AMPMIX

IF AMP DETEKTOR

AUDIOAMP

loudspeker

8

AVC

OSCLOKAL

Page 20: Memperbaiki reparasi radio

0ut

0

+V

12V

1uF

L3

1uF

+5pFL2

D1-D2 4148

1mH

1uF

+

01

005

C829

1k

4k7

47

390

39k

RANGK.IF(FREK.MENENGAH)

AVC(automaticvolume contro)

+V

12V

.1

IN60

.1

001

1S

1S1P

1P1P

1S

5k

004

.1

.1

004

+ 220/16002

+

10/16

C829

C829

100

39k5k6

470

15k

390

390

47k

Sinyal radio masuk melalui antena dan masuk ke blok

mixer+oscilator. Oscilator berfungsi membangkitkan sinyal

dengan frekuensi 455 kHz lebih tinggi dari pada frekuensi

sinyal yang masuk melalui antena.

Gambar 2. Rangkaian Penala

Pencampur (mixer) pada gambar rangkaian

disamping menjadi satu dengan sinyal

oscilator. Karena

sinyal-sinyal itu

berbeda 455 kHz,

maka akan

membentuk suatu

sinyal 455 kHz

sebagai hasil selisih

dari dua sinyal

tersebut. Sinyal

yang telah diubah

menjadi 455 kHz tersebut (sinyal IF) kemudian diperkuat oleh

penguat IF tingkat pertama (IF1) dan penguat IF tingkat kedua

(IF2). Dengan demikian, penguat IF itu hanya akan menguatkan

sinyal yang berfungsi 455 kHz.

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 18

18

Page 21: Memperbaiki reparasi radio

RANGK.DETEKTOR

TR3

ke basis TR2

+V

12V

005

.101

5k

IN60

1S1P

5K6

470

Gambar 3. Rangkaian Penguat IF

Gambar 3 dapat ditunjukan bagian/komponen AGC. Automatic

Gain Control (AGC) berfungsi sebagai pengatur penguatan

tegangan (gain) dari penguat IF1 sedemikian rupa, sehingga

penguatan ditambah pada sinyal-sinyal masuk yang lemah

dikurangi pada sinyal-sinyal masuk yang kuat. Dengan

demikian, akan didapatkan suatu penguatan yang konstan

untuk sinyal yang berbeda-beda intensitasnya.

Gambar 4. Rangkaian Detektor

Rangkaian detektor, digambarkan

seperti gambar 4 rangkaian

disamping

dengan detektor dioda. Gulungan

primer transformator IF (T3)

menerima sinyal IF termodulir dari

penguat IF terakhir, dan gulungan

ini merupakan beban impedansi

untuk transistor penguat.

Sinyal IF dalam setiap siklus akan mengalir melalui gulungan

sekunder yang selanjutnya sinyal ini diratakan oleh dioda,

karena prinsip kerja diode sebagai komponen perata.

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 19

19

AGC

Page 22: Memperbaiki reparasi radio

RANGK.AUDIO AMPLIFIER

1n

0

TP12

TP15

1314

TP16

TP11

+V

12v

8

+

220/16

+

1uF

+220/16

.1uf

1uF

.1uF 220pf

IN4148

5k

C1684

C1684

B698

D734

220

560

1 1

11

2k2

1k

470

150k

1k

470k

33k

Sinyal audio akan diperoleh karena pada rangkaian detector

juga dilengkapi kondenstor filter detector nilainya 0.01-0.05

mfd.

Gambar 5. Rangkaian Audio Amplifier

Rangkaian audio amplifier pada pesawat ini terdiri atas empat

buah penguat (TR D734) sampai dengan TR B698) dan

berfungsi memperkuat sinyal informasi hasil dari rangkaian

detektor. Kekerasan suara dapat diatur dengan mengubah

kedudukan VR 5k yang berfungsi sebagai volume control.

TR C1684 berfungsi sebagai penguat pertama audio amplifier

dengan konfigurasi emitter terbumi (common emitter) dan

melalui R33k mendapat umpan balik negatif dari output power

amplifier. Tujuan umpan balik ini untuk memperlebar band

switch sehingga kualitas suara menjadi lebih baik. TR C1684

merupakan penguat tegangan tingkat kedua yang dapat

disebut pula sebagai driver amplifier dengan konfigurasi yang

sama. Transistor inipun mendapat umpan balik negatif melalui

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 20

20

Page 23: Memperbaiki reparasi radio

R150k (lihat gambar). Penguatan kedua transistor inipun sudah

dirancang sedemikian rupa sehingga mampu mengeluarkan

output yang dapat mengemudikan rangkaian power amplifier.

Out-put rangkaian penguat audio amplifier ini diteruskan ke

loudspeaker yang merupakan beban dari rangkaian. Sinyal

informasi melalui pengatur volume maka sinyal informasi ini

dapat diatur besar kecilnya suara.

2) SISTEM PESAWAT PENERIMA RADIO FM

BLOK DIAGRAM Di bawah ini diperlihatkan blok diagram penerima radio FM.

Antena

AGC

Gambar 6. Diagram Blok Pesawat Penerima Radio FM

PENGUAT RF: Penerima AM broadcast dapat bekerja cukup

baik sekalipun tanpa RF amplifier. Hal ini sulit dilakukan untuk

sistem FM bekerja pada frekuensi yang tinggi. Seperti diketahui

sistem FM ada yang bekerja pada 1000 MHz (1GHz). Dengan

adanya penguat RF ini maka sistem FM dapat bekerja pada

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 21

21

RF AMP

Mixer IF AMP Limitter Discriminator

LokalOscilator

DhemmphasisNetwork

AF dan PowerAmplifiers

loudspeker

8

Page 24: Memperbaiki reparasi radio

input sinyal yang lebih rendah dari sistem AM atau SSB, sebab

istem AM dan sistem SSB tidak atau jarang menggunakan

penguat RF karena mereka dapat menekan inherent noise.

Dengan kata lain sistem FM dapat bekerja dengan sensitivitas

yang lebih tinggi dari sistem AM dan sistem SSB. Sistem FM

dapat menerima sinyal 1 µV atau kurang jika dibandingkan

dengan sistem AM dan SSB dengan minimum sinyal input 30

uV. Tetapi bila ingin sinyal 1 uV diumpankan langsung ke

mixer, inherent noise yang tinggi yang dihasilkan oleh

komponen aktif mixer akan merusak sinyal input yang 1 uV

tadi. Oleh sebab itu sangat penting untuk menguatkan sinyal 1

µV itu sehingga menjadi 10-20 µV sebelum diberikan ke mixer.

Itu sebabnya dibutuhkan RF amplifier pada sistem FM.

Alasan yang ditemukan diatas sangat penting untuk

diperhatikan untuk sistem FM yang bekerja diatas 1GHz. Pada

frekuensi tersebut, noise internal dari transistor naik ketika

gain diturunkan. Noise ini jauh lebih rendah bila digunakan

dioda sebagai mixer pasif dibandingkan transistor yang aktif.

Sesungguhnya, penggunaan RF amplifier menurunkan

pengaruh frekuensi bayangan dan menurunkan pengaruh efek

radiasi lokal osilator ke antena yang mengakibatkan di

transmitnya interfrensi.

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 22

22

Page 25: Memperbaiki reparasi radio

OutputInput

0

0

+V12V

1 1cv

1np

1C

1C 1C

1C

2N4393

R1

R2

R3

Gambar 7 disamping

salah satu contoh

gambar rangkaian RF

Amplifier dengan

komponen aktif FET.

FET RF AMPLIFIER:

Impedansi input yang

tinggi dari FET

bukanlah dasar

digunakannya FET

sebagai komponen

aktif pada penguat

RF sistem FM.

Gambar 7. Penguat RF Amplifier dgn FET

Sebab pada frekuensi yang tinggi, impedansi input FET akan

jauh menurun akibat adanya kapasitas junctionnya. Adalah

suatu kenyataan bahwa tidak selalu impedansi input

merupakan pertimbangan bagi RF amplifier karena untuk

frekuensi tinggi impedansi antena hanya beberapa ratus ohm

atau cukup rendah.

Keuntungan utama penggunaan FET karena ia memiliki distorsi

input dan output yang dinyatakan dalam hukum kuadrat

sementara tabung hampa mempunyai hubungan daya 3/2 dan

BJT mempunyai faktor eksponensial. Untuk komponen yang

bekerja dengan hukum kuadrat memiliki sinyal output dengan

frekuensi yang sama dengan input dengan distorsi komponen 2

kali lebih kecil dari frekuensi inputnya, sementara komponen

lainnya memiliki distorsi yang justru lebih besar. Juga dengan

FET dapat ditekan terjadinya intermodulasi distorsi.

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 23

23

Page 26: Memperbaiki reparasi radio

output

input

optional AGC.1C4

15V

0

0

.1C4 91k

33k

00

1CV1

1000pf

1CV21CV2

1RFC

1L3

1L2

2N3796

0

.1C4

PENGUAT RF DENGAN MOSFET: Sebuah dual gate (gate

ganda) common Source MOSFET RF amplifier adalah seperti

diperlihatkan pada gambar 8 dibawah:

Gambar. 8: Penguat RF Amlpifier dengan MOSFET

Penggunaan MOSFET gate ganda sebagai penguat RF

memberikan keuntungan dapat diisolasinya input dari pengaruh

tegangan AGC. Juga dengan MOSFET diperoleh keunggulan

berupa naiknya daerah dinamis dibandingkan dengan JFET.

Dengan kata lain, MOSFET masih bekerja pada hukum kuadrat

pada lebar band yang lebih besar dibandingkan dengan JFET.

LIMITTER: Sebuah limitter adalah rangkaian yang mempunyai

amplitudo output yang konstant untuk semua input yang

melebihi level tertentu. Dalam sistem penerima FM ini

dibutuhkan untuk menolak ampiltudo modulasi dan variasi

amplitodo yang tidak diingini, yang merupakan noise. Kedua hal

itu menyebabkan pengaruh yang tidak diingini pada

loudspeaker. Di samping itu, fungsi limitter juga mencakup AGC

untuk ketika sinyal input menaik dari nilai atau levelnya dari

yang ditetapkan, untuk memberikan input yang konstant pada

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 24

24

Page 27: Memperbaiki reparasi radio

Rangk.LIMITER

output

input

15V

.1C4

00

00

.1C4

.1C4.1C4

R1

R2 R3

R4

1CV11CV1

NPN

1CV1

.1

.1

.1.1

diskriminator. Secara ideal dapat dinyatakan bahwa

diskriminator harus idealnya tidak menanggapi perubahan

amplitudo tetapi hanya perubahan frekuensi.

Gambar 9 di bawah ini memperlihatkan rangkaian limitter

dengan transistor. Ingat bahwa RC membatasi tegangan catu

DC ke kolektor. Secepat input menaik, terjadilah pemotongan

puncak sinyal akibat terbatasnya tegangan kolektor karena

seperti diketahui, output transistor tidak akan dapat melampaui

tegangan VCC. Sedangkan rangkaian tangki pada bagian output

ditala pada frekuensi tengah dari sinyal untuk meningkatkan

selektivitas, dan merubah sinyal input yang belum sinus akibat

pemotongan menjadi sinus.

Gambar. 9: Rangkaian Limitter

Discriminator: berfungsi memungut kembali informasi dari

frekuensi tinggi pembawanya. Discriminator dapat juga disebut

detektor pada sistem AM. Dapat juga di definisikan sebagai

rangkaian yang merubah variasi frekuensi atau variasi fasa

menjadi variasi amplitudo.

Deemphasis: adalah rangkaian yang dipasangkan setelah

detektor yang berfungsi mengembalikan frekuensi tinggi dari

intelejen frekuensi (informasi) kembali pada level amplitudo

yang setara dengan frekuensi rendahnya. Seperti diketahui,

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 25

25

Page 28: Memperbaiki reparasi radio

untuk menekan noise, pada pemancar dilakukan preemphasis

dimana level amplitudo frekuensi tinggi dari intelejen frekuensi

dinaikkan.

AGC: (Automatic Gain Control) Seperti telah kita pelajari bahwa

pada Pesawat penerima AM kita temui adanya AGC. Kemudian

pada FM Receiver yang menggunakan rangkaian limitter

dibutuhkan juga rangkaian AGC ini. Radio penerima FM model

lama juga dilengkapi dengan AFC (Automatic Frequency

Control). Rangkaian ini berfungsi mengontrol kestabilan

frekuensi osilator lokal. Ini dibutuhkan karena ketidak stabilan

frekuensi lokal osilator menyebabkan penyimpangan

penerimaan frekuensi pembawa. Hal itu disebabkan saat itu

belum ditemukannya cara untuk membuat LC osilator yang

bekerja pada daerah sekitar 100 MHz dengan frekuensi yang

cukup stabil dan ekonomis. Mixer, osilator lokal dan penguat IF

pada dasarnya sama dengan yang telah didiskusikan pada AM.

Hanya harus dicatat bahwa pada sistem FM, frekuensi IF nya

adalah 10,7 MHz. Daerah kerja Frekuensi FM sebesar 88 Mhz -

108 Mhz.

3) ALAT UKUR/INSTRUMEN KEPERLUAN

PERBAIKAN/REPARASI

Instrumen ataupun peralatan ukur yang sangat berperan

dalam pekerjaan perbaikan/raparasi dalam semua jenis

pesawat elektronika adalah AVO meter, atau sering juga

disebut multimeter/multitester.

Peralatan lain yang juga tidak kalah pentingnya didalam

pekerjaan perbaikan/reparasi dari segala jenis pesawat

elektronika antara lain: obeng, tang, solder, signal

generator/signal injektror, oskiloskop dan alat Bantu lainnya.

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 26

26

Page 29: Memperbaiki reparasi radio

Dengan demikian ada dua jenis peralatan yang diperlukan

dalam perbaikan/reparasi pesawat elektronik:

A) Peralatan yang dibutuhkan didalam pekerjaan mekanik.

Di bawah ini akan ditunjukan peralatan yang diperlukan

untuk pekerjaan perbaikan/reparasi, disini tidak dijelaskan

secara rinci didalam penggunaan alat ukur, karena peserta

diklat sudah memperoleh kompetensi EKA-MR. UM. 005 .A.

1. Obeng

Tanpa mempunyai obeng, kita tidak akan bisa

mereparasi alat-alat elektronika atau radio dan lain

sebagainya, obeng ini mempunyai peranan yang sangat

penting didalam pekerjaan perbaikan/reparasi pesawat

radio ataupun pesawat elektronik lainnya. Fungsinya

ialah untuk membuka sekerup atau memasang sekerup

(pekerjaan mekanik).

Agar memudahkan anda dalam pekerjaan/reparasi

sebaiknya persiapkan obeng yang berbagai jenis

ukuran dan macam-macamnya. Yaitu dengan membeli

satu set obeng. Jenis obeng ada yang berujung pipih

(-)dan berujung (+) disebut kembang. Gunanya juga

disesuaikan keperluan. Jika kita akan membuka atau

memasang sekerup kembang hendaknya dipakai obeng

(+) kembang. Jika kita memasang sekerup (-)

hendaknya dipakai obeng yang berujung pipih saja.

Dalam membuka sekerup usahakan jangan sampai

sekerup cacat atau rusak. Oleh sebab itu gunakan

obeng yang sesuai dan yang masih baik keadaannya.

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 27

27

Page 30: Memperbaiki reparasi radio

Gambar. 10: Macam-Macam Obeng

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 28

28

Page 31: Memperbaiki reparasi radio

Pada gambar 10 adalah gambar macam-macam obeng

untuk keperluan perbaikan/reparasi dalam menangani

pekerjaan mekanik.

2. Obeng pengetrim

Untuk keperluan mengetrim diperlukan obeng yang

khusus untuk itu, biasanya pangkalnya terbuat dari

plastik dan ujungnya dari pelat. Gambar 11 di bawah

adalah salah satu contoh obeng yang dapat digunakan

sebagai pengetrim.

Gambar 11. Obeng Trim

3. Tang

Gambar 12a dan

12b adalah yang

lajim dipergunakan.

Gambar 12a. Tang yang bermoncong panjang.

Selain dari pada obeng, kita juga butuh bermacam-

macam jenis tang. Tang diperlukan dalampekerjaan

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 29

29

Page 32: Memperbaiki reparasi radio

perbaikan/reparasi pesawat elektronika. Tang ini

bentuknya moncong panjang pada pangkalnya.

Fungsi untuk membengkokan kawat atau memegang

kaki komponen seperti Resisitor, Transistor dan

komponen lainnya.

Tang kombinasi ini ada yang berisolasi dan ada yang

tak berisolasi. Fungsinya banyak, bisa untuk

memotong melipat/membengkokan dan lain

sebagainya.

Gambar 12b. Tang kombinasi

4. Solder

Solder Merupakan peralatan yang diperlukan untuk

melepas dan memasang komponen dari PCB (printed

circuit board). Pekerjaan ini diperlukan solder yang

sesuai dengan daya panas pemasangan maupun

melepas komponen. Solder sangat penting dan harus

anda punyai. Dibawah ini salah satu model Solder

listrik yang dilengkapi kedudukan:

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 30

30

Page 33: Memperbaiki reparasi radio

Gambar 13. Solder listrik dengan kedudukan

Daya panas Solder dapat dipilih dan disesuaikan

dengan komponen yang akan disolder. Panas yang

terlalu tinggi dapat mengakibatkan kerusakan pada

komponen, dan sebaliknya solder yang kurang panas

dapat mempengaruhi hasil penyolderan yang

sempurna.

B) Peralatan yang digunakan didalam pekerjaan pengukuran.

1. Multimeter

Konfigurasi multimeter dan perangkat-perangkat yang

terdapat pada sebuah multimeter diperlihatkan pada

gambar 14.

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 31

31

Page 34: Memperbaiki reparasi radio

Gambar 14. Sebuah Multimeter Analog

Gambar 15. Penyidik (probes)

Gambar 16. Papan Skala Multimeter

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 32

32

KABEL

PENYIDIK (PROBES)

JEPITANMONCONG

BUAYA(ALIGATOR CLIP)

COMMON (-)

PAPAN SKALA

JARUM PENUNJUK

SEKRUP PENGATUR

POSISI JARUM (PRESET)

BATAS UKUR(RANGE)

SAKLAR JANGKAUAN

UKUR

TOMBOLPENGATUR

POSISIJARUM

OUT

(+)

SKALA OHM

SKALA VOLT(ACV-DCV)

SKALA ARUS (DCmA)

Page 35: Memperbaiki reparasi radio

a) Papan Skala: digunakan untuk membaca hasil

pengukuran. Pada papan skala terdapat skala-skala;

tahanan/resistansi (resistance) dalam satuan Ohm

(Ω), tegangan (ACV dan DCV), kuat arus (DCmA),

dan skala-skala lainnya. Lihat gambar 16.

b) Saklar Jangkauan Ukur: digunakan untuk

menentukan posisi kerja multimeter, dan batas ukur

(range). Jika digunakan untuk mengukur nilai satuan

tahanan (dalam ), saklar ditempatkan pada posisi

, demikian juga jika digunakan untuk mengukur

tegangan (ACV-DCV), dan kuat arus (mA-A). Satu

hal yang perlu diingat, dalam mengukur tegangan

listrik, posisi saklar harus berada pada batas ukur

yang lebih tinggi dari tegangan yang akan diukur.

Misal, tegangan yang akan diukur 220 ACV, saklar

harus berada pada posisi batas ukur 250 ACV.

Demikian juga jika hendak mengukur DCV.

c) Sekrup pengatur posisi jarum (preset):

digunakan untuk menera jarum penunjuk pada

angka nol (sebelah kiri papan skala)

d) Tombol Pengatur Jarum Pada Posisi Nol (Zero

Adjustment): digunakan untuk menera jarum

penunjuk pada angka nol sebelum multimeter

digunakan untuk mengukur nilai tahanan/resistansi.

Dalam praktek, kedua ujung kabel penyidik (probes)

dipertemukan, tombol diputar untuk memosisikan

jarum pada angka nol.

e) Lubang Kabel Penyidik: tempat untuk

menghubungkan kabel penyidik dengan multimeter.

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 33

33

Page 36: Memperbaiki reparasi radio

Ditandai dengan tanda (+) atau out dan (-) atau

common. Pada multimeter yang lebih lengkap

terdapat juga lubang untuk mengukur hfe transistor

(penguatan arus searah/DCmA oleh transistor

berdasarkan fungsi dan jenisnya), dan lubang untuk

mengukur kapasitas kapasitor.

f) Batas Ukur (Range) Kuat Arus: biasanya terdiri dari

angka-angka; 0,25 – 25 – 500 mA. Untuk batas ukur

(range) 0,25, kuat arus yang dapat diukur berkisar

dari 0 – 0,25 mA. Untuk batas ukur (range) 25, kuat

arus yang dapat diukur berkisar dari 0 – 25 mA.

Untuk batas ukur (range) 500, kuat arus yang dapat

diukur berkisar dari 0 – 500 mA.

g) Batas Ukur (range) Tegangan (ACV-DCV): terdiri

dari angka; 10 – 50 – 250 – 500 – 1000 ACV/DCV.

Batas ukur (range) 10, berarti tegangan maksimal

yang dapat diukur adalah 10 Volt. Batas ukur

(range) 50, berarti tegangan maksimal yang dapat

diukur adalah 50 Volt, demikian seterusnya.

h) Batas Ukur (Range) Ohm: terdiri dari angka; x1,

x10 dan kilo Ohm (k). Untuk batas ukur (range) x1,

semua hasil pengukuran dapat langsung dibaca

pada papan skala (pada satuan ). Untuk batas

ukur (range) x10, semua hasil pengukuran dibaca

pada papan skala dan dikali dengan 10 (pada

satuan ). Untuk batas ukur (range) kilo Ohm (k),

semua hasil pengukuran dapat langsung dibaca

pada papan skala (pada satuan k), Untuk batas

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 34

34

Page 37: Memperbaiki reparasi radio

ukur (range) x10k (10k), semua hasil pengukuran

dibaca pada papan skala dan dikali dengan 10k.

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 35

35

Page 38: Memperbaiki reparasi radio

2. Oskiloskop

Oskiloskop merupakan salah satu alat yang dominan

dalam melakukan prosedur reparasi, terutama untuk

jenis–jenis pesawat yang terdiri dari susunan sirkuit

dalam bentuk yang kompleks, oskiloskop merupakan

suatu alat yang mampu melihat dan menganalisa gejala

– gejala listrik. Oskiloskop mempunyai kemampuan

dalam hal – hal sebagai berikut:

a) Melihat bentuk tegangan periodik maupun non

perodik.

b) Mengukur tegangan dan arus.

c) Mengukur frekuensi.

d) Mengukur beda fasa.

e) Sebagai penggambar x – y.

Dengan oskiloskop tidak hanya besarnya tegangan

ataupun arus yang dapat kita ketahui tapi bentuk wujud

dari tegangan maupun arus itu dapat dengan jelas. Jadi

secara ringkasnya, bentuk gelombang yang keluar dari

hasil pengukuran pada suatu titik akan mudah dilihat

dengan jelas. Salah satu contoh adalah sebagaimana

pada gambar berikut:

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 36

36Gambar 17a. Sebuah

Osciloskop

Page 39: Memperbaiki reparasi radio

Bila sinyal Audio generator atau RF generator ini

digunakan sebagai sinyal input didalam penelusuran

terminal input untuk menuju ke output maka pada layar

oskiloskop akan terlihat dengan jelas karakteristik respon

frekuensi rangkaian yang tengah diamati. Misalnya pada

rangkaian frekuensi menengah (IF), rangkaian Audio

pada pesawat penerima radio.

3. Signal Injector

Alat ini digunakan untuk melakukan pengetesan terhadap

rangkaian–rangkaian transistor (bahkan pada komponen

transistornya) untuk mengetahui keadaan komponen

tersebut.

Sebagai contoh alat signal injektor adalah ditunjukan

pada gambar 18 di bawah ini;

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 37

37

Gambar 17b. Panel Oskiloskop

Gambar 18. Signal injektor

Page 40: Memperbaiki reparasi radio

Signal injektor ini sebenarnya merupakan osilator audio

yang sangat dominan untuk melacak rangkaian –

rangkaian transistor

yang rusak. Karena pada rangkaian yang rusak bila

diinjeksi dengan alat ini akan memberikan reaksi suara.

Biasanya signal injektor ini digunakan untuk mencari

gangguan pada rangkaian–rangkaian audio seperti

pesawat radio transistor, tape recorder ataupun pada

pesawat televisi pada rangkaian sesudah penguat video.

c. Rangkuman.

1. Pesawat Penerima Radio sistem AM adalah pesawat penerima

radio dengan penerimaan gelombang medium wave (MW).Band

MW pada sistem AM yang mempunyai daerah frekuensi 520khz-

1630kHz dengan panjang gelombang 577 meter–184 meter.

Pesawat penerima radio sistem AM atau band MW ini menerima

frekuensi sebesar 455 Khz frekuensi ini disebut Intermediate

frekuensi (IF).

2. Pesawat Penerima Radio sistem FM adalah pesawat penerima

radio dengan frekuensi kerja lebih tinggi dari pesawat penerima

AM. Pesawat penerima radio sistem FM ini dengan frekuensi

menengah (IF) sebesar 10,7 Mhz. Perbedaan antara Sistem AM

dengan Sistem FM antara lain:

a. Pada Sistem FM frekuensi kerja lebih tinggi

b. Membutuhkan limiter dan deempasis

c. Berbeda dalam demodulasi

d. Perbedaan methoda dalam mendapatkan AGC.

3. Alat/instrumen yang dibutuhkan untuk pekerjaan

perbaikan/reparasi ada dua bagian yaitu:

1) Alat yang digunakan sebagai pekerjaan mekanik.

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 38

38

Page 41: Memperbaiki reparasi radio

2) Alat yang digunakan keperluan pekerjaan pengukuran

(elektrik).

d. Tugas

1. Buatlah diagram blok pesawat penerima sistem AM/band MW

dengan dilengkapi bentuk sinyal tiap-tiap bagian.

2. Buatlah diagram blok pesawat penerima sistem FM dan

dilengkapi bentuk sinyal setiap bagian.

3. Sebutkan alat yang digunakan sebagai pekerjaan mekanik,

dan alat ukur /instrumen yang sangat pokok didalam pekerjaan

perbaikan/reparasi.

e. Test formatif

Berilah tanda silang pada butir; a, b, c, dan d, untuk pernyataan

yang Anda anggap benar.

1. Pesawat Radio sistem AM adalah:

a. Pesawat penerima Radio dengan frekuensi IF 445Khz.

b. Pesawat penerima Radio dengan frekuensi IF 455Khz.

c. Pesawat penerima Radio dengan frekuensi IF 465Khz.

d. Pesawat penerima Radio dengan frekuensi IF 10,7Khz.

2. Selisih kedua Frekuensi yang diperoleh dari Mixer dan Oscilator

merupakan frekuensi menengah disebut:

a. frekuensi Intermediate frekuensi

b. frekuensi hasil pengurangan

c. frekuensi penala

d. frekuensi modulasi.

3. Panjang gelombang untuk frekuensi Pesawat Radio sistem AM

adalah:

a. 577 meter - 184 meter dengan frekuensi 520 Khz -

1630 Khz

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 39

39

Page 42: Memperbaiki reparasi radio

b. 488 meter - 194 meter dengan frekuensi 530 kHz -

1640 kHz

c. 588 meter - 198 meter dengan frekuensi 510 Khz -

1620 Khz

d. 577 meter - 184 meter dengan frekuensi 530 Khz - 1640 Khz.

4. Jika Pesawat penerima radio menerima frekuensi dari pemancar

sebesar 1000kHz, Frekuensi oscillator lokal lebih tinggi dari

frekuensi RF, bila frekuensi IF 455kHz maka frekuensi oscilator

lokal:

a. 1455 Khz

b. 1460 Khz

c. 1475 Khz

d. 1555 Khz

5. Pada Soal No 4 Berlaku rumus untuk oscillator local adalah;

a. Fo = IF - RF

b. Fo = IF + RF

c. Ro = Fo + RF

d. Ro = IF – Fo

6. Suatu rangkaian yang dapat mengatur secara otomatis akibat

turun naiknya sinyal input yang diperoleh dari antena disebut.

a. Amplifier c. Filter

b. Dektektor d. AGC ( Automatic Gain Control )

7. Oscilator adalah suatu rangkaian yang dapat membangkitkan

sinyal:

a. Sinyal AC dengan sumber tegangan DC

b. Sinyall AC dengan sumber tegangan AC

c. Sinyal DC dengan sumber tegangan DC

d. Sinyal DC dengan sumber tegangan AC

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 40

40

Page 43: Memperbaiki reparasi radio

8. Rangkaian Penala dari sebuah pesawat radio AM/band MW terdiri

dari tiga bagian yaitu:

a. Oscilator, Mixer dan Tuner

b. Oscilator, IF dan MIxer

c. Oscilator, Mixer dan RF

d. RF, mixer dan IF

9. Dioda detektor berfungsi sebagai pemisah antara sinyal

pembawa dengan sinyal:

a. Sinyal informasi

b. Sinyal Oscilator

c. Sinyal Intermediate frekuensi

d. Sinyal RF

10. Sinyal yang masuk ke penguat Audio adalah:

a. Sinyal suara yang diteruskan ke Loadspeaker

b. Sinyal suara yang diperoleh dari penguat IF

c. Sinyal suara yang diperkuat dari Mixer

d. Sinyal sinus mengandung audio

11. Yang membedakan sistem AM terhadap sistem FM adalah:

a. Frekuensi kerja lebih tinggi

b. Membutuhkan limitter dan deempasis

c. Berbeda dalam demodulasi

d. a,b dan c benar

12. Daerah kerja frekuensi sistem FM sebesar:

a. 77 Mhz s/d 107 Mhz

b. 87 Mhz s/d 107 Mhz

c. 88 Mhz s/d 108 Mhz

d. 89 Mhz s/d 108 Mhz

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 41

41

Page 44: Memperbaiki reparasi radio

13. Untuk frekuensi menengah sistem radio FM adalah;

a. 88 Mhz

b. 10,7 Mhz

c. 88,7 Mhz

d. 108 Mhz

14. Penguat RF amplifier diperlukan pada sistem FM dalam hal ini

diperlukan untuk;

a. Menguatkan sinyal dengan frekuensi yang tinggi

b. Sebagai pelengkap sistem FM

c. Mencegah terjadinya distorsi

d. Agar tidak terjadi cacat sinyal RF

15. Limitter pada sistem FM digunakan untuk:

a. Menghasilkan ouput yang konstan

b. Memotong sinyal yang tinggi

c. Menghitung sinyal yang datang dari Penguat IF

d. Mengurangi terjadinya distorsi

16. Obeng termasuk alat yang digunakan untuk pekerjaan perbaikan

pesawat elektronika/penerima Radio sebagai;

a. Pekerjaan mekanik

b. Membengkokan komponen

c. Memotong kaki komponen

d. Pemegang komponen sedang disolder

17. Tang kombinasi dalam pekerjaan perbaikan pesawat elektronika,

dapat digunakan sebagai:

a. Pemotong kaki komponen

b. Penjepit bok pesawat

c. Membuka baut

d. Membengkokan mata solder

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 42

42

Page 45: Memperbaiki reparasi radio

18. Multitester/Multimeter dapat dipergunakan menentukan

kerusakan komponen dalam;

a. Rangkaian dengan sumber tegangan

b. Rangkaian tanpa tegangan

c. Jalur PCB (printed circuit board)

d. a, b dan c benar

19. Oskiloskop suatu alat yang dapat digunakan melakukan

pengukuran;

A. Tegangan dan sinyal

B. Frekuensi dan tegangan

C. Arus yang besar

D. a, b benar

20. Signal injektor digunakan untuk melacak bagian yang rusak

dengan ouput signal adalah:

a. Sinyal audio

b. Sinyal Sinus AC

c. Sinyal Sinus DC

d. Sinyal Sinus RF

f. Kunci Jawaban (Terlampir pada BAB. III)

g.Lembar kerja

Persiapan Pekerjaan Perbaikan/Reparasi

A. Pengantar

Lembar kerja ini berisi langkah-langkah praktek bagaimana

memahami dasar-dasar pesawat radio sistem AM maupun

sistem FM serta peralatan yang akan digunakan untuk

pekerjaan perbaikan/reparasi. Jika Anda dapat melakukan

langkah-langkah kerja dengan benar, itu berarti Anda sudah

memiliki kemampuan dari hasil pembelajaran persiapan awal

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 43

43

Page 46: Memperbaiki reparasi radio

untuk kompetensi memperbaiki pesawat penerima radio tape

recorder.

Satu hal yang perlu diingat, utamakan keselamatan diri Anda

dan keselamatan alat. Baca kembali persiapan awal yang ada

pada modul ini. Konsultasikan selalu dengan guru apa-apa

yang belum Anda fahami dengan benar.

B. Alat dan bahan

1. Macam-macam alat ukur dan alat tools.

2. Buku – buku penunjang untuk pembahasan pesawat radio

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 44

44

Page 47: Memperbaiki reparasi radio

C. Langkah kerja

1. Buatlah kelompok belajar (empat orang atau lebih dalam

satu kelompok, Kemudian buat diskusi untuk memahami

cara kerja radio Tape Reocrder).

2. Catatlah Alat-alat yang diperlukan untuk keperluan

pekerjaan perbaikan/reparasi.

3. Buat ringkasan pemahaman tentang prinsip-prinsip dari

pesawat penerima radio AM/FM.

4. Buat penjelasan singkat dari tatacara menggunakan

peralatan baik untuk pekerjaan mekanik maupun pekerjaan

elektrik.

5. Selamat bekerja, semoga berhasil.

D.Kesimpulan

Tulislah kesimpulan dari apa yang telah Anda lakukan berdasar

lembar kerja.

E. Saran

Jika dianggap perlu, tulislah saran-saran yang berkaitan

dengan pekerjaan yang telah Anda lakukan berdasarkan

petunjuk dari lembar kerja.

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 45

45

Page 48: Memperbaiki reparasi radio

Kegiatan Belajar 2 : Mengamati Gejala Kerusakan

Pada kegiatan belajar 2 ini materi pembelajaran tentang mengamati

gejala kerusakan pada pesawat radio tape recorder. Pesawat radio

diopersikan untuk diamati gejala kerusakan yang timbul dengan

melakukan pengamatan pada bagian-bagian tombol power, tombol

pengatur volume, tombol pengatur pencari gelombang AM/FM.

a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 2, peserta diklat

diharapkan:

1. Memahami kerusakan yang ditimbulkan pada tombol power.

2. Memahami kerusakan yang ditimbulkan pada tombol pengatur

volume.

3. Memahami kerusakan yang ditimbulkan pada tombol pengatur

pencari gelombang AM/FM.

b. Uraian materi

Seperti pada kegiatan belajar 1 telah dijelaskan bahwa pesawat

Radio sistem AM maupun sistem FM yang dijelaskan satu persatu.

Pada pembelajaran berikuti peserta diklat diharapkan dapat

memahami gejala kerusakan yang ditimbulkan oleh tombol power,

tombol pengatur volume, dan tombol pengatur pencarian

gelombang. Tentu saja dalam perkembangan elektronika pesawat

radio sistem AM maupun sistem FM diperoleh dalam satu

kemasan yang kita temukan yaitu “Pesawat Radio Tape

Recorder”. Untuk memahami dan mengatahui kerusakan, maka

ada bebrapa langkah yang harus dilakukan oleh peserta diklat;

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 46

46

Page 49: Memperbaiki reparasi radio

Mengamati kerusakan pada tombol power

Gambar 19. Tombol Power

1. Ambillah Pesawat Radio Tape Recorder!

2. Hubungkan penghubung kabel AC pada sumber PLN!

3. Hidupkan pesawat penerima radio Tape Recorder dengan

menekan tombol power on/off maka pesawat radio.

4. Mati bagian panel radio atau lampu indikator jika lampu

menyala maka tombol power berpungsi dengan baik, jika

lampu indikator tidak menyala maka tombol power tidak

berpungsi sebagaimana mestinya.

5. Buat catatan dari hasil pengamatan ini, kemudian

diskusikan sehingga memperoleh pemahaman tentang

tombol power pada pesawat radio tape recorder.

Catatan:

Pemahaman tentang tombol power akan didapat kepada peserta

diklat, bahwa tombol power merupakan bagian utama untuk

pesawat radio mendapatkan sumber tegangan. Karena pada

tombol power ini adalah salah satu komponen yang bekerja

sebagi penghubung dan pemutus arus yang masuk ke bagian catu

daya DC. Dengan sumber tegangan DC ini maka peswat radio

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 47

47

Page 50: Memperbaiki reparasi radio

dapat bekerja dengan baik dan dapat menerima siaran yang

dipancarkan oleh pemancar radio.

Mengamati kerusakan pada pengatur volume

Gambar 20. Menunjukan Tombol Volume

1. Ambillah Pesawat penerima Radio Tape Recorder!

2. Hubungkan penghubung kabel AC pada sumber PLN!

3. Hidupkan pesawat radio Tape recorder dengan menekan

tombol power

4. Amati bagian panel radio atau lampu indikator jika lampu

menyala maka tombol power berpungsi dengan baik.

5. Opersikan Tombol Pengatur volume dan pesawat radio

akan menerima siaran radio yang dipancarkan dari

pemancar radio.

6. Buat catatan dari hasil pengamatan ini, kemudian

diskusikan sehingga memperoleh pemahaman tentang

tombol pengatur volume.

Catatan:

Pemahaman tentang tombol pengatur volume akan didapat

kepada peserta diklat, bahwa tombol pengatur volume merupakan

komponen yang dapat mengatur besar kecilnya sinyal yang akan

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 48

48

Page 51: Memperbaiki reparasi radio

diproses menjadi suara. Karena pada tombol pengatur volume ini

adalah salah satu komponen yang bekerja sebagai pengatur sinyal

yang akan diteruskan kebagian penguat audio seperti yang

dijelaskan pada pembelajaran 1. Dengan tombol pengatur volume

maka pesawat penerima radio dapat menghasilkan besar kecilnya

suara yang kita inginkan.

Mengamati kerusakan pada Pengatur pencari gelombang

Gambar 21. Tombol pencari gelombang

1. Ambillah Pesawat penerima Radio Tape Recorder!

2. Hubungkan penghubung kabel AC pada sumber PLN!

3. Hidupkan pesawat radio Tape recorder dengan menekan

tombol power

4. Amati bagian panel radio atau lampu indikator jika lampu

menyala maka tombol power berpungsi dengan baik.

5. Operasikan Tombol Pengatur volume pesawat radio akan

menerima siaran radio yang dipancarkan dari pemancar

radio.

6. Lakukan pengaturan tombol gelombang maka pesawat

radio akan menyeleksi siaran yang akan diterima dengan

indikator pada jarum penunjuk pencarian gelombang.

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 49

49

Page 52: Memperbaiki reparasi radio

7. Jika pada tombol ini tidak bekerja maka kemungkinan

kerusakan pada pengaturan tali gelombang.

8. Buat catatan dari hasil pengamatan ini, kemudian

diskusikan sehingga memperoleh pemahaman tentang

tombol pengatur pencari gelombang.

Catatan:

Pemahaman tentang tombol pengatur pencari gelombang akan

didapat kepada peserta diklat, bahwa tombol pengatur pencari

gelombang merupakan bagian yang dapat merubah nilai

komponen penala umumnya komponen ini adalah condenstor

variabel. Karena pada tombol pengatur pencari gelombang ini

adalah bagian yang bekerja dapat merubah frekuensi oscilator lokal

dari pesawat radio tape recorder.

c. Rangkuman

Untuk mengamati gejala kerusakan yang diakibatkan oleh tombol

power, tombol pengatur volume dan pengatur pencarian

gelombang diperlukan pesawat Radio Tape Recorder yang dapat

bekerja dengan baik.

Kegiatan pembelajaran kedua ini peserta diklat harus dapat

mengembangkan pengamatannya yang didapat, agar lebih

meningkatkan kompetensi yang diperoleh dari hasil belajarnya.

1. Pesawat penerima radio tape recorder tidak dapat menerima

siaran akibat tombol power yang rusak atau tidak bekerja

sebagaimana mestinya.

2. Pesawat radio tape recorder tidak menghasilkan suara akibat

kerusakan tombol pengatur volume tidak berfungsi sebagai

pengatur sinyal yang masuk.

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 50

50

Page 53: Memperbaiki reparasi radio

3. Pesawat radio tape recorder tidak dapat menyeleksi/memilih

siaran dari pemancar akibat kerusakan pada bagian pengatur

tombol pencari gelombang.

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 51

51

Page 54: Memperbaiki reparasi radio

d. Tugas

1. Datangi bengkel-bengkel reparasi disekitar kota anda,

mintakan infomasi kepada teknisi jenis-jenis kerusakan pada

radio tape recorder.

2. Buatlah tabel jenis-jenis kerusakan serta hubungannya

terhadap rangkaian/bagian terhadap jenis kerusakan tersebut.

e. Test formatif

Berilah tanda silang pada butir; a, b, c, dan d, untuk pernyataan

yang Anda anggap benar!

1. Pesawat Radio Tape Recorder dapat menerima siaran, jika;

a. Tombol power baik

b. Tombol power sebagai penghubung

c. Tombol power sebagai pemutus arus

d. Tombol power berfungsi on/off

2. Kerusakan Pada pesawat Radio tape recorder yang disebabkan

tombol power adalah:

a. Pesawat radio bunyi

b. Pesawat radio tidak baik

c. Pesawat radio tidak menerima siaran

d. Pesawat radio tidak nyala lampu indikatornya.

3. Mengapa radio tape recorder tidak bekerja, jika disebabkan

kerusakan tombol power ?

a. Karena Tombol power untuk menghubungkan sumber arus

b. Karena tombol power sebagai saklar

c. Karena tombol power pemutus arus

d. Tombol power berfungsi on/off suber arus

4. Kemungkinan lain yang mengakibatkan tidak bekerjanya tape

recorder adalah:

a. Sumber tegangan dc rusak

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 52

52

Page 55: Memperbaiki reparasi radio

b. Trafo rusak

c. Diada penyearah terbakar

d. a,b dan c benar

5. Pesawat RadioTape Recorder tidak bunyi disebabkan oleh:

a. Tombol volume rusak

b. Tombol volume maksimum

c. Potensio Volume minimum

d. a,c benar

6. Pesawat Radio Tape Recorder dapat menerima siaran dan

bunyi jika;

a. Tombol volume dapat dioperasikan

b. Tombol volume tidak rusak

c. Tombol volume maksimum

d. Tombol volume dapat meneruskan sinyal ke penguat audio

7. Kerusakan Pada pengatur volume pesawat Radio tape recorder

berakibat;

a. Pesawat radio tidak bunyi

b. Pesawat radio tidak dapat menerima siaran dari pemancar

c. Pesawat radio suaranya kecil

d. Pesawat radio tidak nyala lampu indikatornya.

8. Mengapa radio tape recorder tidak bekerja, jika disebabkan

kerusakan tombol volume?

a. Karena pengatuir volume untuk meneruskan sinyal ke

penguat audio

b. Karena tombol volume sebuah potensio

c. Karena tombol volume sebagai saklar

d. Tombol volume berfungsi penerus suber arus

9. Kemungkinan lain yang mengakibatkan suara kurang jelas:

a. Potensio volume sudah haus arangnya.

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 53

53

Page 56: Memperbaiki reparasi radio

b. Penguat audio rusak

c. Speaker rusak

d. a,b dan c benar

10. Pesawat RadioTape Recorder hanya dapat menerima satu

gelombang AM/FM kerusakan pada:

a. Tombol pencari gelombang

b. Tombol Volume

c. Tombol Power

d. Detektor

f. Kunci Jawabab (Terlampir pada BAB. III)

g. Lembar kerja

Mengamati Gejala Kerusakan

A. Pengantar

Lembar kerja ini berisi langkah-langkah praktek bagaimana

mengetahui gejala kerusakan dengan mengoperasikan tombol

kontrol pada pesawat radio Tape Recorder. Jika Anda dapat

melakukan langkah-langkah kerja dengan benar, serta

mengamati dengan teliti maka Anda akan memiliki

kemampuan untuk menyimpulkan jenis-jenis kerusakan

dengan bantuan mengopersikan tombol kontrol dari tape

recorder.

Satu hal yang perlu diingat, utamakan keselamatan diri Anda

dan keselamatan alat. Baca kembali persiapan awal yang ada

pada modul ini. Konsultasikan selalu dengan guru apa-apa

yang belum Anda fahami dengan benar.

B. Alat dan bahan

1. Pesawat Radio Tape Recorder (mini compo)

2. Buku manual petunjuk penggunaan pesawat elektronika.

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 54

54

Page 57: Memperbaiki reparasi radio

C. Langkah kerja

1. Buatlah kelompok belajar (empat orang atau lebih dalam

satu kelompok, Kemudian buat diskusi untuk memahami

tombol kontrol volume, tombol power, dan tombol pengatur

pencari gelombang).

2. Buatlah tabel, Catatlah gejala kerusakan yang terdapat dari

setiap tombol kontrol.

3. Buat ringkasan pemahaman setiap jenis kerusakan pada

pesawat radio tape recorder.

4. Buat penjelasan singkat terhadap hubungan tombol kontrol

terhadap rangkaian yng menjadi bagiannya.

5. Selamat bekerja, semoga berhasil.

D.Kesimpulan

Tulislah kesimpulan dari apa yang telah Anda lakukan

berdasar lembar kerja.

E. Saran

Jika dianggap perlu, tulislah saran-saran yang berkaitan

dengan pekerjaan yang telah Anda lakukan berdasarkan

petunjuk dari lembar kerja.

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 55

55

Page 58: Memperbaiki reparasi radio

Kegiatan Belajar 3: Mengalokasi Kerusakan

Berdasarkan pengamatan gejala kerusakan Pada kegiatan belajar 2,

maka materi pembelajaran 3 membahas tentang mengalokasikan

kerusakan mengacu pada skema rangkaian yaitui; kerusakan pada

komponen, kerusakan pada koneksitas PCB (printed ciruit board)

atau kabel, dan masalah bagian mekanik.

a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 3, peserta diklat

diharapkan mampu menentukan gangguan/kerusakan yang

terdapat pada radio tape recorder antara lain:

1. Mengerti secara persis

keadaan gangguan.

2. Menyimpulkan bagian-bagian

yang rusak dengan metode pengukuran

3. Membatasi daerah yang rusak

dengan metoda mengusik rangkaian jalur PCB

4. Menemukan bagian yang

rusak pada bagian mekanik.

b. Uraian materi

Pesawat Radio Tape Recorder pada dasarnya komponen-

komponen elektronika yang di rangkai menjadi satu di atas

papan yang di sebut papan rangkaian tercetak/PRT atau printed

circuit board (PCB).

Dalam perjalanan waktu komponen-komponen ini mengalami

gangguan atau kerusakan.

Rangkaian elektronika adalah suatu sistem yang terbagi-bagi,

misal: pada penerima radio ada bagian Penala, IF, Detektor,dan

penguat audio karenanya dalam melacak gangguan perlu

penetapan alokasi pada bagian mana gangguan atau kerusakan

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 56

56

Page 59: Memperbaiki reparasi radio

terjadi.Biasanya, prosedur pencarian kerusakan yang umum

dilakukan dan juga merupakan cara yang efisien adalah sebagai

berikut:

1. Mengerti secara persis keadaan gangguan

Dalam banyak hal, anda harus mendengarkan secara rinci

penjelasan dari orang yang meminta tolong untuk mereparasi

pesawatnya. Jadi anda harus mendengarkan dengan seksama

gangguan–gangguan macam apa saja yang tengah terjadi

pada pesawat bersangkutan. Kemudian untuk meyakinkan

kaeadaan gangguan tersebut, putarlah tombol–tombol

pengatur yang ada pada pesawat.

2. Penyimpulan blok–blok yang rusak

Bila gejala gangguan telah diketahui secara pasti, buatlah

suatu kesimpulan sementara bahwa gangguan tersebut terjadi

karena adanya kerusakan pada bagian inti atau bagian itu dan

sebagainya. Sebab seperti yang diketahui bahwa sebuah

pesawat terdiri dari beberapa blok sirkuit yang terangkum

dalam satu sirkuit lengkap. Sebuah pesawat radio transistor,

ini pada konstruksinya terdiri dari bagian penala, mixer dan

detektor serta penguat akhir. Kalau gangguannya telah

diketahui maka dapat disimpulkan bahwa kerusakan mungkin

terjadi pada bagian penala, atau mixer atau penguatnya, dan

lain sebagainya.

3. Membatasi daerah yang rusak

Meskipun daerah yang dicurigai telah ditemukan berdasarkan

keadaan gangguan, tetapi umumnya daerah tersebut memiliki

konstruksi yang rumit, sehingga yang harus diperiksa bukan

hanya satu titik tertentu saja, tetapi dapat dikatakan cukup

luas. Misalnya, walaupun telah diperkirakan bahwa kerusakan

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 57

57

Page 60: Memperbaiki reparasi radio

A B

terjadi pada sirkuit bagian penguat, tapi pada sirkuit bagian

penguat itupun terdiri dari penguat awal dan penguat akhir.

Karena itu bagian yang rusak akan lebih mudah ditemukan

dan diperiksa apabila daerah tersebut semakin dipersempit

pada waktu melakukan pemeriksaan. Banyak cara untuk

dapat melakukan hal tersebut salah satu contoh dapat

melakukan seperti diagram dibawah:

Daerah circuit yang dicurigai

Apakah A normal? Tidak

ya

Ini merupakan cara pembagian satu blok menjadi dua bagian

dan selidiki bagian mana yang rusak. Misalnya pada blok

penguat dari sebuah radio transistor. Periksa dulu pada

bagian penguat depannya, kalau berfungsi normal berarti

kerusakan terjadi pada penguat akhir. Begitu juga dengan

yang lain.

4. Mengalokasi kerusakan dengan metode pengukuran

Pengetesan tegangan ini dimaksudkan untuk mencari bagian

komponen yang rusak, terutama pada transistor–transistor

dan IC berdasarkan tegangan yang keluar dari elektroda–

elektrodanya. Umumnya pengetesan tersebut

mempergunakan AVO meter (multimeter atau multitester)

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 58

58

B. Rusak

A. Rusak

Page 61: Memperbaiki reparasi radio

+V5V

1uF

1k 1k

1k

DC VN

1uF

1k

NPN

+V5V

1uF

1k 1k

1k

DC~VNO DATA

1uF

1k

NPN

pada daerah pengukuran DC. Normal atau tidaknya tegangan

yang keluar dapat dimengerti dengan membuat

perbandingan antara besaran yang diukur dengan AVO meter

dengan diagram rangkaian yang ada. Dalam hal ini juga perlu

diperhatikan bahwa pada beberapa bagian menunjukan harga

yang berbeda sampai pada batas tertentu yang disebabkan

oleh adanya resistansi dalam AVO meter bersangkutan.

Langkah-langkah Mengukur tegangan yang harus dilakukan;

1. Hidupkan pesawat penerima radio dan datalah pemancar-

pemancar yang ada dilokasi daerah anda untuk mand MW!

2. Matikan pesawat penerima, kemudian sambungkan antena

dengan ground pesawat menggunakan kabel penghubung

yang tersedia untuk menghindari adanya sinyal yang

masuk kedalam pesawat anda.

3. Hidupkan kembali pesawat penerima.

4. Mengukur tegangan, gunakan Multimeter untuk mengukur

tegangan kaki-kaki semua komponen aktip seperti

transistor, catat hasil pengulkuran dan buat tabel hasil

pengukuran.

Dibawah ini contoh mencari kerusakan dengan cara pengukuran.

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 59

59

Page 62: Memperbaiki reparasi radio

Gambar 22. Pengukuran tegangan pada komponen

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 60

60

Page 63: Memperbaiki reparasi radio

Mengukur tahanan:

1. Matikan sumber dari pesawat penerima!

2. Gunakan multimeter untuk mengukur tahanan dari elemen

(kaki) semua penguat dan catat hasilnya pada lembar kerja!

3. Lepaskan jumper (penghubuing) antena dan ground,

kemudian simpan peralatan pada tempat semula, buat

kesimpulan dari hasil pengamatan.

5. Mengalokasi kerusakan dengan melacak jalur

rangkaian

Dalam menganalisis gangguan pesawat penerima radio,

setelah diyakini bahwa pesawat bekerja normal, maka dapat

dilakukan metode mengusik rangkaian sebagai langkah lanjut

untuk melokalisasi gangguan pesawat tersebut. Metode ini

menggunakan alat test yang sangat sederhana, yaitu obeng

logam yang diisolasi pada sebagian batangnya. Metoda ini

berlaku bagi pesawat yang bekerja pada tegangan rendah

dan arus rendah saja. Perlu diingat, janganlah metode ini

digunakan untuk pesawat yang dapat menimbulkan kejutan

listrik.

Dengan menggunakan metode obeng yng disentuh dengan

telunjuk pada satu titik tertentu, akan diketahui lokasi

gangguan yang terjadi pada pesawat penerima radio.

Prosedur percobaan ini dapat dilakukan secara berurutan,

mulai loudspeaker sampai ke depan rangkaian yaitu terminal

antena. Bila obeng disentu pada titik input rangkaian

loudspeaker, akan didengar suatu bunyi tertentu yang

menyatakan bahwa loudspeaker bekerja secara normal.

Bila saat pengetesan loudspeaker tidakl mengeluarkan suara

maka rangkaian dibelakang test poin tersebut mendapat

gangguan.makin kedepan titik pengetesan maka suara harus

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 61

61

Page 64: Memperbaiki reparasi radio

semakin kuat.khusus pengetesan loudspeaker, kalau tidak

berhasil dengan obeng maka gantilah pengetesan dengan

multimeter.

Selanjutnya gambar 23 dapat diperhatikan contoh

pengetesan jalur. Pengetesan kondusi dilakukan untuk

menguji atau untuk mengetahui bahwa mungkin terjadi

hubungan kawat yang terputus atau terjadinya hubungan

singkat dalam rangkaian dari komponen – komponen

bersangkutan. Pengetesan ini juga dilakukan dengan

menggunakan multimeter pada posisi pengukuran resistansi.

Tentu saja pada waktu melakukan pengetesan resistansi

/hubungan antar jalur pada papan rangkaian tercetak, perlu

diingat pesawat dalam keadaan mati.

Gambar 23. Pengukuran jalur dengan AVO meter

c. Rangkuman

Didalam menentukan kerusakan dengan cara pengukuran

tegangan maupun pengukuran hambatan jalur rangkaian peserta

diklat dapat lebih cepat menemukan bagian/komponen yang

dianggap rusak.

Jika sudah ditemukan bagian atau komponen yang rusak maka

kita dapat mengganti komponen yang baru.

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 62

62

OHMSNO DATA

Page 65: Memperbaiki reparasi radio

Oleh karenanya penguasaan metoda pengukuran didalam

menentukan bagian yang rusak adalah merupakan kompetensi

yang penting dikuasai oleh peserta diklat.

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 63

63

Page 66: Memperbaiki reparasi radio

d. Tugas

1. Buatlah kemungkinan kerusakan yang terjadi dari setiap

bagian/komponen pada pesawat tape recorder.

2. Buatlah diagram pengalokasian kerusakan, serta kembangkan

pemahaman dengan mencari sumber lain diluar modul ini.

e. Test formatif

Bacalah pertanyaan berikut, jawab pertanyaan dengan ringkas

teratur dan jelas.

Dengan menggunakan multimeter analog:

1. Uraikan langkah-langkah untuk pengukuran komponen

didalam rangkaian.

2. Uraikan langkah kerja dalam mengukur jalur PCB pada

rangkaian.

3. Uraikan langkah kerja dalam mengukur transistor di luar

rangkaian.

4. Uraikan langkah kerja dalam mengukur tahanan.

5. Apakah ada kaitan yang erat antara kemampuan (kompetensi)

mengukur komponen di luar rangkaian dengan kemampuan

memperbaiki sebuah pesawat radio? Jika ada jelaskan, jika

tidak ada sebutkan alasannya.

f. Kunci Jawaban (Terlampir pada BAB. III)

g. Lembar kerja

Mengalokasi kerusakan

A. Pengantar

Lembar kerja ini berisi langkah-langkah praktek bagaimana

untuk menentukan kerusakan dengan mengoperasikan tombol

kontrol pada pesawat radio Tape Recorder. Jika Anda dapat

melakukan langkah-langkah kerja dengan benar, serta

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 64

64

Page 67: Memperbaiki reparasi radio

menentukan dengan teliti kerusakan maka Anda akan

memiliki kemampuan untuk melokalisai

bagian-bagian/komponen yang terdapat pada pesawat radio

tape recorder.

Satu hal yang perlu diingat, utamakan keselamatan diri Anda

dan keselamatan alat. Baca kembali persiapan awal yang ada

pada modul ini. Konsultasikan selalu dengan guru apa-apa

yang belum Anda fahami dengan benar.

B. Alat dan bahan

a. Pesawat Radio Tape Recorder (mini compo).

b. Buku manual petunjuk penggunaan pesawat elektronika

c. Gambar rangkaian Radio AM/FM

C. Langkah kerja

1. Buatlah kelompok belajar (empat orang atau lebih dalam

satu kelompok, Kemudian buat diskusi untuk menjelaskan

gejala kerusakan).

2. Buatlah tabel, Catatlah jenis kerusakan yang terdapat dari

setiap bagian atau komponen.

3. Buat ringkasan pemahaman setiap jenis kerusakan pada

pesawat radio tape recorder.

4. Buat penjelasan singkat terhadap hubungan tombol kontrol

terhadap rangkaian yng menjadi bagiannya.

5. Selamat bekerja, semoga berhasil.

D. Kesimpulan.

Tulislah kesimpulan dari apa yang telah Anda lakukan

berdasar lembar kerja.

E. Saran

Jika dianggap perlu, tulislah saran-saran yang berkaitan

dengan pekerjaan yang telah Anda lakukan berdasarkan

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 65

65

Page 68: Memperbaiki reparasi radio

petunjuk dari lembar kerja

Kegiatan Belajar 4: Menganalisa hasil pengukuran

Berdasarkan skema rangkaian yang telah dijelaskan pada

pembelajaran 1, maka dianalisa setiap bagian/rangkaian untuk dapat

diitentukan jenis

kerusakan.

a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 4, peserta diklat

diharapkan Trampil menentukan kerusakan:

Mengacu pada skema rangkaian

Berdasarkan hasil pengukuran untuk menentukan kerusakan

dengan benar.

b. Uraian materi

Perhatikan Gambar 24, ditunjukan gambar rangkaian pesawat

radio AM/MW secara lengkap. Titik yang diberi test poin

menunjukan bagian/ komponen untuk dapat dilakukan

pengukuran sehingga data hasil pengukuran dapat dipergunakan

analisa kerusakan. Pada pembelajaran ini dijelaskan ada dua

contoh jenis kerusakan untuk dianalisa dan diindentifikasi

kerusakannya.

Jenis kerusakan yang dimaksud adalah:

1) Suara radio lemah.

2) Pesawat Radio tidak ada sinyal.

1) SUARA RADIO LEMAH

No.

Bagian Yang Rusak

Analisa pengukuran Penyelesaian

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 66

66

Page 69: Memperbaiki reparasi radio

1. Detektor

(transistor)

Tegangan bias yg

salah pada transistor

- Betulkan

tegangan bias

- Ganti dengan

transistor yg

baru

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 67

67

Page 70: Memperbaiki reparasi radio

0ut

0

+V

12V

TP17

TP4

TP3

TP1

1uF

L3

1uF

+5pFL2

TP2

D1-D2 4148

1mH

1uF

+

01

005

C829

1k

4k7

47

390

39k

RANGK.IF(FREK.MENENGAH)

+V

12V

TP6

TP5TP10TP9

TP8

TP7

.1

IN60

.1

001

1S

1S1P

1P1P

1S

5k

004

.1

.1

004

+ 220/16002

+

10/16

C829

C829

100

39k5k6

470

15k

390

390

47k

RANGK.DETEKTOR

TR3

ke basis TR2

+V

12V

TP10

TP8

005

.101

5k

IN60

1S1P

5K6

470

RANGK.AUDIO AMPLIFIER

00

0

0

TP12

TP15

1314

TP11

+V

12v

8

+

1uF

+220/16

.1uF 220pf

IN4148

C1684

B698

D734

220

560

1 1

11

470

150k

33k

Gambar 24 Rangkaian Pesawat Radio AM/MW

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 68

Page 71: Memperbaiki reparasi radio

No.

Bagian Yang Rusak

Analisa pengukuran Penyelesaian

2. Detektro (dioda) Tegangan bias yg

salah

Pada dioda

- Betulkan tegangan

bias

- Ganti dengan dioda

yg baru

3. Filter AGC Kondensator filter AGC

putus

1. Periksa sirkuit

/komponen sekitar

rangkaian detektor

Dari tabel diatas dijelaskan lebih rinci seperti dibawah ini:

Tingkat detektor dan AGC radio penerima dapat mengakibatkan

suara radio menjadi lemah, apabila pada tingkat-tingkat itu

terdapat kerusakan-kerusakan antara lain seperti dibawah.

1. Jika detektornya dari transistor, dari hasil pengukuran terjadi

kesalahan tegangan bias pada transistornya.

2. Jika detektornya dari diode, mungkin diode itu diberi tegangan

bias yang salah.

a. Periksalah tegangan bias laju detektor (diode atau

transistor). Kesalahan tegangan ini jangan sampai melebihi

10-20 %. Jika ada kesalahan tegangan bias ini maka suara

radio dapat lemah dan mungkin disertai dengan distorsi.

b. Coba gantilah dengan detektor yang baru dan

perhatikanlah perobahannya.

c. Periksalah sirkuit detektor (komponen-komponen detektor

lainnya) seperti tahanan dari kondensator filter. Lepaslah

detektor itu dari sirkuitnya pada waktu pengukuran

komponen-komponen sirkuit tersebut.

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 61 61

Page 72: Memperbaiki reparasi radio

3. Filter AGC rusak.

a. Jika kondensator filter AGC diduga putus (habis nilainya)

periksalah dengan menghubungkan paralel kondensator

yang baru.

b. Kondensator filter AGC yang putus dapat mengakibatkan

radio kurang sensitive, dan sering kali disertai dengan

regeneration. Dalam menghubungkan kondensator filter ini

jangan sampai terbalik polaritasnya. Kondesnsator filter

AGC radio transistor biasanya dari elektrolit, jadi berbeda

dengan kondensator filter AVC untuk radio tabung.

4. Ada kerusakan pada diode-overload atau diode pembantu, jika

radio yang bersangkutan menggunakannya.

a. Coba periksalah diode-overload itu jika mungkin hubungan–

pendek. Telitilah hubungan diode itu kalau terbalik

pemasangannya dalam sirkuit.

b. Diode-overload yang terbalik memasangnya atau hubungan

pendek dapat mengakibatkan radio kurang peka (kurang

sensitive).

Selain hubungan yang telah diterangkan, kadang-kadang

diode-overload dipasang antara sisi bawah gulungan

transformator I-F kedua bagian primernya dengan gulungan

primer sisi atas transformator I-F pertama. Jika hubungan yang

sedemikian itu diode-overload.

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 62 62

Page 73: Memperbaiki reparasi radio

2) TiDAK ADA SINYALNo.

Bagian Yang Rusak

Analisa pengukuran Penyelesaian

1. Gulungan

transformator IF

Hambatan kumparan

sekunder trafo putus

- Ganti trafo IF

2. Detektor

(dioda)/

(transistor)

Tegangan bias yg

salah

Pada dioda

- Betulkan

tegangan bias

- Ganti dengan

dioda yg baru

3. Oscilator lokal

pada rangkaian

penala

Transistor penguat RF

tegangan bias yg salah

- Priksa sirkuit

/komponen

- Sekitar rangkaian

penala

Dari tabel diatas dijelaskan lebih rinci seperti dibawah ini:

1. Gulungan Transformator putus.

Trafo yang rusak dapat mengakibatkan tidak dapat

diteruskan sinyal dari tingkat ketingkat lainnya.

Setelah dilakukan pengukuran pada gulungan primer dan

sekunder transformator IF dengan ohm meter, dan

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 63 63

Page 74: Memperbaiki reparasi radio

menunjukan nilai yang tidak sesuai dengan data teknis,

maka dapat disimpulkan sinyal berhenti disatu titik yang

pada akhirnya radio tidak bunyi.

2. Transistor detektornya rusak.

Hal ini jika detektor menggunakan transistor, coba lepaslah

transistor itu dan periksalah dengan ohm-meter, atau

gantilah dengan transistor yang baru. Jika transistornya

dalam keadaan baik, coba ukurlah komponen-komponen

detektor transistor itu.

3. Diode germanium rusak (jika menggunakan detektor diode

germanium).

a. Ukurlah tahanan balik dan tahanan laju diode. Jika

tahanan baliknya dibawah 20 k-ohm (20.000 ohm),

sebaiknya gantilah kristal germanium itu. Kristal diode

germanium yang masih baik mempunyai tahanan balik

antara 100.000-500.000 ohm dan tahanan lajunya

kurang dari 100 ohm. Makin besar ketetapan arus diode

kristal itu makin rendah pula tahanan lajunya.

b. Mengukur tahanan laju dan tahanan balik diode cukup

hanya dengan membalik kabel pengukur ohm-meter.

c. Gantilah diode yang sudah rusak, dan perhatikanlah

polaritasnya ketika memasang, jangan sampai keliru.

Pada waktu memasang kristal diode, gunakanlah

penyalur panas dengan hati-hati dan secepat mungkin

mengerjakannya, agar supaya diode itu tidak rusak

karena panas yang berlebihan. (Panas ketika menyolder).

4. Tegangan elektrode-elektrode detektor.

a. Jika detektornya dari diode-germanium (kristal diode),

ukurlah tegangan bias laju antara anode dan katodenya.

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 64 64

Page 75: Memperbaiki reparasi radio

Tegangan bias laju ini kecil sekali, antara 0,025 volt-0,1

volt.

b. Jika detektornya dari transistor, ukurlah bias laju antara

basis dan emittor, dan tegangan bias ini juga kecil seperti

tegangan bias pada diode germanium.

c. Dalam pengukuran ini gunakanlah voltmeter d-c dengan

batas ukur yang cukup rendah, sehingga penunjukan

jarum voltmeter mudah dibaca.

5. Osilator lokal pada rangkaian penala dapat menyebakan

pesawat radio tidak ada sinyali, sinyal dari osilator dan sinyal

RF yang datang dari luar (antena) agar menghasilkan sinyal

IF dengan frekuensi 455 kHz. Jika bagian ini tidak bekerja

maka pada pesawat tidak akan ada sinyal.

c.Rangkuman

Didalam menentukan/menganalisa hasil pengukuran pesawat

penerima radio, setelah diyakini bahwa pesawat radio bekerja

dengan normal, maka dapat dilakukan beberapa cara yaitu

dengan cara menyocokan data hasil pengukuran dengan data

besaran tegangan dengan kondisi pesawat bekerja dengan

normal.

Tujuan akhir dari anlisa hasil pengukuran adalah ditemukannya

bagian/komponen yang rusak. Oleh karenanya setiap peserta

diklat harus mampu menganalisa suatu data untuk mendapatkan

informasi baru yang akan digunakan sebagai penyelesaian

langkah-langkah perbaikan/reparasi.

d.Tugas

Untuk lebih mendalami dan lebih menguasai uraian materi 4 pada

modul ini, Anda sebaiknya melakukan tugas berikut:

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 65 65

Page 76: Memperbaiki reparasi radio

1. Buatlah kelompok belajar, masing-masing kelompok

maksimum 4 orang.

2. Kunjungilah bengkel elektronika/bengkel reparasi sekitar

tempat tinggal anda.

3. Menggunakan contoh format diatas, catatlah tipe dan jenis

kerusakan pesawat radio yang diperoleh dari bengkel yang

anda kunjungi.

4. Setelah memperoleh jenis-jenis kerusakan dapat digunakan

sebagai kajian pembahasan /diskusi kepada kelompok belajar

anda atau dengan guru.

e. Test formatif

Bacalah pertanyaan berikut, jawab pertanyaan dengan ringkas

teratur dan jelas.

Dengan mengacu pada sekema rangkaian:

1. Uraikan langkah-langkah untuk menganalisa hasil pengukuran!

2. Dengan cara bagaimanakah anda, memperoleh data

pengukuran dengan kondisi radio tidak normal?

3. Mungkinkah data pengukuran dijadikan bahan untuk

menentukan jenis-jenis kerusakan?

4. Bagaimanakah dapat diketahui oscilator lokal dikatakan tidak

bekerja?

5. Kesalahan Tegangan bias setiap transistor akan

mengakibatkan radio menjadi tidak bekerja, jelaskan?

f. Kunci Jawaban (Terlampir pada BAB. III)

g. Lembar kerja

Menganalisa hasil pengukuran

A. Pengantar

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 66 66

Page 77: Memperbaiki reparasi radio

Lembar kerja ini berisi langkah-langkah praktek bagaimana

untuk melakukan analisa data hasil pengukuran untuk

memperoleh informasi jenis-jenis kerusakan. Jika Anda dapat

melakukan langkah-langkah kerja dengan benar, serta

menganalisa dengan teliti maka Anda akan memiliki

kemampuan untuk menganalisa kerusakan bagian maupun

komponen yang terdapat pada pesawat radio.

Satu hal yang perlu diingat, perbanyak data pengukuran untuk

mendapatkan hasil analisa yang benar. Baca kembali

persiapan awal yang ada pada modul ini. Konsultasikan selalu

dengan guru apa-apa yang belum Anda fahami dengan benar.

B. Alat dan bahan

1. Pesawat Radio Tape Recorder (mini compo).

2. Buku manual petunjuk penggunaan pesawat elektronika

3. Gambar rangkaian Radio AM/FM

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 67 67

Page 78: Memperbaiki reparasi radio

C. Langkah kerja

1. Buatlah kelompok belajar (empat orang atau lebih dalam

satu kelompok, Kemudian buat diskusi untuk menjelaskan

gejala kerusakan).

2. Buatlah tabel, Catatlah jenis kerusakan yang terdapat dari

setiap bagian atau komponen.

3. Buat ringkasan pemahaman setiap jenis kerusakan pada

pesawat radio tape recorder.

4. Buat penjelasan singkat terhadap hubungan tombol kontrol

terhadap rangkaian yang menjadi bagiannya.

5. Selamat bekerja, semoga berhasil.

D.Kesimpulan

Tulislah kesimpulan dari apa yang telah Anda lakukan berdasar

lembar kerja.

E. Saran

Jika dianggap perlu, tulislah saran-saran yang berkaitan

dengan pekerjaan yang telah Anda lakukan berdasarkan

petunjuk dari lembar kerja.

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 68 68

Page 79: Memperbaiki reparasi radio

Kegiatan Belajar 5: Melaksanakan

Perbaikan/Reparasi

Pada kegiatan belajar 4 telah diindentifikasi jenis-jenis kerusakan dan

sebabkan dari komponen yang rusak. Pembelajaran selanjutnya

peserta dikalat melaksanakan perbaikan/reparasi.

a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran

Peserta diklat trampil melakukan perbaikan/reparasi dari segala

jenis kerusakan pada pesawat penerima radio.

b. Uraian Materi

Langkah-langkah perbaikan/reparasi pesawat tape recorder.

Dalam pekerjaan perbaikan/reparasi dianjurkan mengikuti

langkah-langkah perbaikan /reparasi sebagai berikut:

1. PEMERIKSAAN FISIK (sebelum pesawat-radio dihidupkan):

a) Apakah stelan untuk tegangan jaringan (main voltage)

betul?

b) Apakah polaritas baterai betul? (tidak saling tukar terminal

positif/negatifnya).

c) Apakah kontak–kontak baterai baik? (kontak–kontak harus

bersih;tidak berkarat,dan tidak hijau oleh reaksi kimia).

Bersihkan dengan kain basah air panas,kemudian

dikeringkan betul.

d) Apakah tak ada perkawatan putus? (ada pelawan

hangus,dlsb).

2. PADA SAAT, DAN SEBENTAR SESUDAH, PESAWAT

DIHIDUPKAN:

a) Adakah ada bau asap? (trafo atau dioda, pelawan,terbakar).

b) Apakah ada kenaikan daya yang menyolok pada jaringan

umum? (diukur dengan alat ukur watt atau alat ukur ma)

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 69 69

Page 80: Memperbaiki reparasi radio

c) Sampai berapakah tegangan baterainya jatuh?

d) Apakah kawat pijar berpijar semuanya?

e) Berapakah tegangan yang ada pada kondensator tapis

pencatu daya?

3. SELAMA PESAWAT HIDUP

a) Pengeras suara berdengung? Dengung 100Hz ditimbulkan

oleh C tapis kering (habis kapasitasnya).

Dengung 50 Hz ditimbulkan oleh satu sel (dioda) perata

yang rusak. (Dengung 100 Hz lebih tinggi nadanya

ketimbang dengung 50 Hz).

b) Pengeras suara berdesah? Ada desah, berarti penerima

menangkap.

c) Putarlah pengatur volume sampai maksimum, kemudian

jamahlah (dengan jari) basis (atatu kisi) penguat audio.

Jangkit dengung,berarti bahwa bagian ini baik.

d) Putar-putarlah saklar jalur (bandswitch) (berpindah-pindah

jalur frekwensi). Ada ”krak” dari pengeras suara? Ada,

berarti: penyampur dan penguat frekwensi antara baik.

e) Sentuh-sentuh terminal antena dengan kawat (atau obeng).

Ada “krak-krak” dari pengeras suara? Ada,berarti sirkit

antena baik.

f) Menguji transistor/IC: kalau mencurigai transistor atau

IC, ujilah alat-alat itu, atau ganti saja dengan yang baru.

Untuk menguji transistor, tidak perlu melepaskanya dari

sirkit; cukup mengukur-ukur tegangan kolektor dan

tegangan emitornya saja.

Dengan alat uji transistor khusus,transistor-transistor akan

dapat di uji dengan mudah, tanpa menanggalkanya dari

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 70 70

Page 81: Memperbaiki reparasi radio

rangkaian. alat uji yang di maksud adalah plug in circuit

transistor tester. Alat uji ini akan dapat di bangun sendiri

dengan mudah.

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 71 71

Page 82: Memperbaiki reparasi radio

4. TIDAK ADA SUARA

a) Jamahlah sirkit masukan penguat audio. Timbul

dengung? Kalau timbul dengung, berarti kesalahan berada

di salah satu tingkat depannya detector.

b) Jamahlah dengan obeng pada kisi tabung, atau basis

transistor.

c) Ujilah osilator. Cara menguji osilator, Osilator supaya

di uji pada berbagai frekwensi, dengan memutar-mutar

kondensator tala dari posisi minimum hingga maksimum

(bersesuaian dengan frekwensi tertinggi hingga frekwensi

terendah, di dalam satu jalur). Mungkin osilator hanya mau

berguncang pada salah satu jalur saja, atau mungkin mau

berguncang pada separuh belah jalur saja.

d) Apakah penguat frekwensi antara berguncang? Ini

dapat di tilik dengan jalan mengukur tegangan yang di

hasilkan detector. Kalu penguat frekwensi antara

berguncang akan ada tegangan rata di keluaran detector.

Meskipun penerima sedang tidak menangkap apapun.

5. BUNYI LEMAH

a) Apakah tegangan pencatu daya (baterai) terlampau rendah?

b) Titik bagian audio. (berilah sinyal lewat terminal masukan

untuk “pick up”. Kalau bunyi ternyata normal, berarti

kesalahan berada di salah satu tingkat didepannya penguat

audio.

c) Titik tegangan-tegangan di penguat frekwensi antara dan di

konvertor.

d) Bunyi lemah dapat juga ditimbulkan oleh salah satu

transformator kopling yang tergeser talaanya (tidak tepat

455 KHz). Kalau bunyi lemah terjadi hanya ada pada

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 72 72

Page 83: Memperbaiki reparasi radio

sesuatu bagian dari jalur frekwensi, maka penilikan

dilakukan terbatas pada bagian jalur itu saja!

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 73 73

Page 84: Memperbaiki reparasi radio

6. BUNYI GEMERTAKANa) Potensiometer pengatur volume kotor atau aus. Gantilah

dengan yang baru. Tidak cukup dengan hanya

membersihkannya saja, karena toh akan segera gemertekan

lagi!

b) Periksa kondensator tala, kalau-kalau kotor. Dapat di

bersihkan dengan menyemprotkan udara, atau menggesek -

gesekkan kertas tipis di celah-celah kepingnya.

c) Ujilah (periksa) saklar-saklar.

7. SUMBER TEGANGAN DC

Baterai supaya di ukur sementara pesawat sedang hidup.

(mengukur tegangan beban; bukan G.E.M baterai!) Tegangan

beban yang merosot akan membangkitkan bunyi cacat, sebab:

a) Terjadi kopling lewat perlawanan dalam baterai;

b) Kondisi kerja transistor tergeser kebawah.

Jikalau baterai di jajari kondensator-kondensator yang cukup

besar, lagi pula di dalam pesawat terdapat sirkit-sirkit de

kopling yang baik,maka tegangan baterai yang merosot akan

tidak menimbulkan cacat yang sangat. Tetapi oleh

kemerosotan tegangan itu,kepekaan penerima merosot juga.

Gejala-gejala yang di timbulkan oleh kemerosotan tegangan

baterai adalah a.l.:

1) Kepekaan penerima berkurang (bunyi dari pneras suara

menjadi lemah). Bunyi cacat.

2) Netralisasi dalam penguat frekwensi antara menjadi kurang

efektif,sehingga penerima cenderung berosilasi (bercuit-

cuit).

3) Bunyi dut-dut-dut. (Motorboating).

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 74 74

Page 85: Memperbaiki reparasi radio

8. KONDENSATOR

Kondensator elektrolit dengan kapasitas besar–besar di pakai

dalam rangkaian transistor-transistor, mengingat bahwa

transistor mempunyai impedansi masukan rendah-rendah.

Dalam sirkit kopling, maka kondensator yang bocor akan

menimbulkan cacat. kondensator yang kering merosotkan

penguatan, pula frekwensi rendah-rendah audio jadi hilang.

Dalam sirkit-sirkit jajaran (by pass) dan dalam tapis-tapis,

maka C yang bocor menurunkan tegangan kerja dan arus

kerja, hingga menimbulkan cacat. C yang kering akan

menimbulkan gejala motorboat.

Kondensator kertas harus mempunyai perlawanan isolasi lebih

dari 50 M Ohm untuk kapasitas setiap mikro farad. (Contoh:

kapasitas 0,5 mfd harus mempunyai perlawanan isolasi lebih

dari 0,5 x 50 Mohm=25 Mohm,dst.).

Perlawan kondensator mika dan keramik harus melebihi 100

Mohm per mfd nya.

Kondensator elektrolit yang baik dengan tegangan kerja 400

Volt DC harus mempunyai perlawanan lebih dari 500 K ohm.

Kondensator-kondensator elektrolit untuk tegangan-tegangan

kerja kecil mempunyai perlawanan serendah-rendahnya 100 K

ohm.

Jikalau sedang menguji kondensator elektrolit, perlulah

polaritas-polaritas alat ukur Ohm di perhatikan, sebab menguji

dengan polaritas-polaritas tertukar akan menimbulkan salah

ukur.

PERHATIAN:

Kondensator–kondensator dalam penerima bertransistor

lazimnya bertegangan tembus rendah–rendah (1,5.......15 Volt).

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 75 75

Page 86: Memperbaiki reparasi radio

Kalau mengiji alat-alat ini dengan alat ukur Ohm (ataupun alat-

alat ukur lain) ingat-ingatlah, bahwa alat-alat ukur yang

bersangkutan mungkin menggunakan tegangan baterai yang

lebih tinggi dari tegangan tembus kondensator!

c. Rangkuman

Untuk dapat melaksanakan pekerjaan perbaikan/reparasi

diperlukan pengetahuan yang cukup, pemahaman secara

teori/prinsip kerja pesawat radio, juga diperlukan kompetensi

pengoperasian alat ukur.

Selain dari pada itu trampil didalam menggunakan alat mekanik;

seperti Obeng, Tang, Solder.

Sedangkan alat ukur terdiri; multimeter, oskiloskop, signal injektor

dan alat pendukung lainnya.

Tujuan akhir dari pekerjaan perbaikan/reparasi adalah dapat

memperbaiki dari bermacam-macam jenis kerusakan.

d. Tugas

Untuk lebih mendalami dan lebih menguasai uraian materi 5 pada

modul ini, Anda sebaiknya melakukan tugas berikut :

1. Buatlah kelompok belajar, masing-masing kelompok

maksimum 4 orang.

2. Kunjungilah bengkel elektronika/bengkel reparasi sekitar

tempat tinggal anda.

3. Dapatkan langkah-langkah penyelesaian praktis dalam

pekerjaan perbaikan/reparasi.

4. Setelah memperoleh petunjuk praktis laporkan kepada

guru untuk dijadikan bahan kajian pembahasan/diskusi kepada

kelompok belajar anda.

e. Test formatif

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 76 76

Page 87: Memperbaiki reparasi radio

Berilah tanda silang pada butir; a, b, c, dan d, untuk pernyataan

yang Anda anggap benar.

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 77 77

Page 88: Memperbaiki reparasi radio

1. Dalam perbaikan pesawat elektronik, apakah langkah pertama

dalam pemeriksaan fisik sebelum pesawat-radio dihidupkan?

a. Memeriksa polaritas baterai

b. Memeriksa kontak – kontak baterai

c. Memeriksa perkawatan

d. Memeriksa stelan untuk tegangan jaringan (main voltage)

2. Berapa besar tegangan kerja kondensator elektrolit yang baik?

a. 300 volt DC c. 300 volt AC

b. 400 volt DC d. 400 volt AC

3. Dan kondensator elektrolit tersebut harus mempunyai

perlawanan lebih dari:

a. 500 K Ohm c. 300 K Ohm

b. 400 K Ohm d. 700 K Ohm

4. Apa yang dimaksud dengan plug in circuit transistor tester?

a. Alat pengukur transistor

b. Alat pemberi tegangan pada transistor

c. Alat uji transistor

d. Alat untuk memperbaiki transistor

5. Apa yang dimaksud dengan Bandswitch ?

a. Saklar Jalur c. Saklar Togle

b. Saklar Geser d. Saklar Push On

6. Ditimbulkan oleh apa pengeras suara berdengung sebesar 100

Hz ?

a. Ditimbulkan oleh satu sel (Dioda) perata yang rusak

b. Ditimbulkan oleh C tapis yang kering (habis kapasitasnya)

c. Ditimbulkan oleh kebocoran transistor

d. Adanya kerusakan pada speaker

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 78 78

Page 89: Memperbaiki reparasi radio

7. Dan ditimbulkan oleh apa pengeras suara berdengung sebesar

50 Hz?

a. Ditimbulkan oleh satu sel (Dioda) perata yang rusak

b. Ditimbulkan oleh C tapis yang kering (habis kapasitasnya)

c. Ditimbulkan oleh kebocoran transistor

d. Adanya kerusakan pada speaker

8. Apa yang dimaksud dengan By Pass ?

a. Papan sirkuit tercetak c. Sirkuit-sirkuit searah

b. Sirkui-sirkuit jajaran d. Sirkuit-sirkuit setara

9. Disebabkan oleh apakah terjadinya gejala Motorboating ?

a. Transistor yang bocor c. Resistor yang terbakar

b. Dioda yang bocor d. Condensator yang kering

10. Bunyi lemah dapat juga ditimbulkan oleh .......

a. Transistor Kopling c. Thyristor Kopling

b. Thermistor Kopling d. Transformator Kopling

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 79 79

Page 90: Memperbaiki reparasi radio

f. Kunci Jawaban (Terlampir pada BAB. III)

g. Lembar kerja

Melaksanakan Perbaikan/Reparasi

A. Pengantar

Lembar kerja ini berisi langkah-langkah praktek bagaimana kita

dapat melaksanakan perbaikan. Jika Anda dapat melakukan

langkah-langkah kerja dengan benar, serta mengamati dengan

teliti maka Anda akan memiliki kemampuan dan tranpil

memperbaiki jenis-jenis kerusakan dengan mengganti

komponen–komponen yang rusak.

Satu hal yang perlu diingat, utamakan keselamatan diri Anda

dan keselamatan alat. Baca kembali persiapan awal yang ada

pada modul ini. Konsultasikan selalu dengan guru apa-apa

yang belum Anda fahami dengan benar.

B. Alat dan bahan

1. Pesawat Radio Tape Recorder (mini compo).

2. Buku manual petunjuk penggunaan pesawat elektronika

3. Multimeter, Toolkit, solder

C. Langkah kerja

1. Buatlah kelompok belajar (empat

orang atau lebih dalam satu kelompok, Kemudian buat

diskusi untuk melaksanakan perbaikan).

2. Buatlah tabel, Catatlah gejala

kerusakan yang terdapat dari setiap tombol kontrol.

3. Buat ringkasan pemahaman setiap

jenis kerusakan pada pesawat radio tape recorder.

4. Buat penjelasan singkat tentang

langkah-langkah perbaikan.

5. Selamat bekerja, semoga berhasil.

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 80 80

Page 91: Memperbaiki reparasi radio

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 81 81

Page 92: Memperbaiki reparasi radio

D. Kesimpulan

Tulislah kesimpulan dari apa yang telah Anda lakukan berdasar

lembar kerja.

E. Saran

Jika dianggap perlu, tulislah saran-saran yang berkaitan

dengan pekerjaan yang telah Anda lakukan berdasarkan

petunjuk dari lembar kerja.

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 82 82

Page 93: Memperbaiki reparasi radio

Kegiatan Belajar 6: Menguji hasil Perbaikan/Reparasi

a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran

Setelah menyelesaikan pembelajaran ini, peserta diklat

diharapkan:

1. Mampu menggunakan alat ukur elektronik untuk menguji

langkah perbaikan yang telah dilakukan.

2. Dapat memastikan bahwa perbaikan yang dilakukan sudah

sesuai dengan standar prosedur operasi yang dipersyaratkan.

3. Dapat memastikan bahwa semua komponen pengganti sudah

terpasang dengan baik dan benar sesuai dengan prosedur

perbaikan dan sesuai dengan buku petunjuk manual yang

dikeluarkan oleh pabrik pembuat perangkat elektronik yang

diperbaiki.

b. Uraian Materi

Sebuah langkah perbaikan terhadap gangguan yang didapat pada

suatu perangkat elektronik pada dasarnya adalah sebuah langkah

yang sistematis yang menuntut ketelitian tinggi dari mekanik

elektronik yang melakukan perbaikan.

Dalam konteks ini adalah suatu keharusan jika kemudian seorang

mekanik melakukan pengujian ulang terhadap perbaikan yang

telah dilakukan. Menguji hasil perbaikan dapat dilakukan sesuai

dengan langkah awal perbaikan. Perbaikan sebuah penerima

misalnya dilakukan mulai dari rangkaian depan (loudspeaker),

kemudian dilanjutkan dengan rangkaian penguat daya, rangkaian

penguat tegangan dan seterusnya. Dengan demikian pengujian

hasil perbaikan juga dimulai dari depan, dimana pengujian

dilakukan dengan menggunakan multimeter, megukur tegangan

pada titik-titik uji (Test Point/TP) yang dapat dilihat dari diagram

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 83 83

Page 94: Memperbaiki reparasi radio

rangkaian (schematic diagram) yang dikeluarkan oleh pabrik

pembuat perangkat elektronik tersebut.

Pengujian hasil perbaikan juga dapat dilakukan dengan

menggunakan RF Generator, Frequency Counter dan Oscilloscope,

sehingga diketahui sinyal input dan output dari setiap bagian

serta frekuensi yang dihasilkan oleh perangkat elektronik yang

telah diperbaiki sesuai dengan spesifikasi teknis yang dikeluarkan

oelh pabrik pembuatnya.

Pada modul ini peserta diklat dapat melakukan

pengujian/percobaan dari setiap bagian pada pesawat radio yang

diperbaiki. Bagian-bagian yang akan diuji adalah: 1) RF Amplifier,

2) Osilator, 3) Mixer, 4) IF Amplifier, 5) Bandwidth Amplifier, 6)

Karakteristi Dioda Detektor, 7) Detektor dengan AVC (Automatic

Volume Control), 8) Audio Amplifier, 9) Power Amplifier

10) Power Supply (catu daya).

c. Rangkuman

1. Langkah perbaikan pada pesawat elektronik pada dasarnya

adalah sebuah langkah yang sisitematis.

2. Menguji hasil perbaikan dapat dilakukan sesuai dengan

langkah awal perbaikan.

3. Perbaikan sebuah penerima radio misalnya dilakukan mulai

dari rangkain depan (loudspeaker).

4. Pengujian hasil perbaikan juga dimulai dari depan.

5. Pengujian dapat dilakukan dengan menggunakan Multimeter,

mengukur tegangan pada Titik-titik Uji (Test Point/TP) yang

dapat dilihat dari diagram rangkain (Schematik Diagram).

6. Pengujian hasil perbaikan juga dapat dilakukan dengan

menggunakan Frequency Counter dan Osilloscope.

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 84 84

Page 95: Memperbaiki reparasi radio

d. Tugas

Untuk lebih mendalami dan lebih menguasai pengujian hasil

perbaikan pada modul ini, Anda sebaiknya melakukan tugas

berikut:

1. Buatlah kelompok belajar, masing-masing

kelompok maksimum 4 orang.

2. Kunjungilah bengkel elektronika/bengkel reparasi

sekitar tempat tinggal anda.

3. Dapatkan langkah-langkah pengujian secara

singkat dan praktis.

4. Setelah memperoleh petunjuk praktis laporkan

kepada guru untuk dijadikan bahan kajian pembahasan/diskusi

kepada kelompok belajar anda.

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 85 85

Page 96: Memperbaiki reparasi radio

e. Kunci Jawaban (Terlampir pada BAB. III)

f. Lembar kerja

RF Amplifier

A. Tujuan

Setelah menyelesaikan percobaan ini, diharapkan peserta

diklat dapat:

1. Membuat kurva respon frekuensi penguat RF berdasarkan

hasil pengamatan praktikum.

2. Menguji/Mengukur besar penguatan penguat tingkat RF.

B. Pengantar

RF amplifier adalah suatu rangkaian yg berfungsi memprkuat

sinyal RF yang datang pada antena yg biasanya sangat kecil

harganya. RF amplifier dasarnya ada dua jenis, yaitu RF

amplifier yang berfungsi sebagai penguat tegangan dan yg

berfungsi sebagai penguat daya.

Tujuan utama penguat daya adalah untuk menaikkan daya

outputnya dengan mengingat besarnya tegangan, sedangkan

tujuan utama rangkaian penguat tegangan adalah untuk

menaikkan besarnya tegangan tanpa mengingat besar

dayanya.

RF amplifier biasanya dapat memperkuat sinyal dengan

frekuensi 30 kHz sampai 300MHz. Sirkuit penguat RF

bermacam-macam variasinya, tergantung pada rangkaian

daerah frekuensinya. Pada rangkaian RF, pesawat ini hanya

akan memperkuat sinyal pembawa beserta kedua jalur sisinya

yang berisi informasi dari suatu pemancar. RF amplifier pada

pesawat ini berfungsi sebagai rangkaian konverter yang terdiri

atas komponen L2,CA, dan TR1.

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 86 86

Page 97: Memperbaiki reparasi radio

Rangkaian tangki L dan C di sini berfungsi sebagai rangkaian

penala yg akan meneruskan sinyal frekuensi resonansi yg

sesuai dengan selektivitas rangkaian penala tersebut.

Penguat RF (TR1) mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut:

1. Sebagai penguat sinyal RF yg bervariasi tergantung pada

perubahan CA.

2. Dikombinasikan dengan L3 dan CB berfunsi sebagai

oksilator lokal.

3. Sebagai mixer yg mencampur sinyal RF dari pemancar

dengan sinyal dari silator lokal dan menghasilkan frekuensi

menengah (IF) tertentu, yaitu 455 kHz. Bila dalam kerja

rangkaian pesawat ini CA dan CB diubah bersama-sama

maka selish frekuensi yg dicampur akan selalu sama.

Secara fisik dilakukan dengan cara memasang CA dan CB

menjadi satu poros (ganged capasitor).

Contoh penjelasan hal diatas sebagai berikut:

Bila oscilator menghasilkan frekuensi sebesar 1455 kHz dan

sinyal datang sebesar 1000 kHz, maka frekuensi menengah

adalah 455 kHz.

Bila CB dirubah maka sinyal oscilator akan berubah, misalnya

menjadi 1555 kHz. Demikian pula karena CA berubah maka

frekuensi sinyal yang ditala menjadi 1100 kHz berubah.

Dengan demikian sinyal selisih IF akan tetap besarnya, yaitu

455 kHz. Karena perubahan CA dan CB terjadi bersama-sama

maka rangkaian berikutnya, yaitu IF amplifier, dapat dirancang

untuk bekerja frekuensi tertentu (IF = 455kHz untuk sistem

AM) yang disalurkan melalui IFT-A ke TR2.

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 87 87

Page 98: Memperbaiki reparasi radio

Eout AV = E in

+V

12VTP17

TP4

TP3

2L

TP1

1uF

L3

1uF

TP2

D1-D2 4148

+

01

005

C829

1k

4K7

47

390

39K

Besarnya penguatan tingkat RF ini dapat ditentukan dengan

rumus sebagai berikut:

Dengan : Av = Besarnya penguatan tegangan rangkaian

Eo = Tegangan output (Volt)

Ein = Tegangan input (Volt)

Kurva respon frekuensi dapat dianalisis dengan cara

memvariasikan kedudukan L2 dan CA untuk daerah frekuensi

yang sesuai dengan gelombang pembawa beserta kedua jalur

sisinya yang mengandung informasi.

C. Alat dan Bahan

1. Pesawat radio super heterodyne

2. RF generator

3. Multimeter

4. Osciloscope

5. Frekuensi counter

Gambar 24. Rangkaian RFconverter

D. Langkah Kerja

1. Siapkan pesawat radio AM yang akan digunakan praktek

pengukuran.

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 88 88

Page 99: Memperbaiki reparasi radio

2. Atur kedudukan frekuensi RF generator pada posisi 1000 kHz.

3. Hubungkan kabel output generator pada antena dan grond.

4. atur posisi osciloscope untuk daerah pengukuran sekitar 1000

kHz.

5. Sambungkan kabel vertikal input pada test point dengan

grond pesawat penerima.

PENGUKURAN FREKUENSI RESPON

1. Hidupkan RF generator, pesawat penerma AM dan

osciloscope.

2. Atur output RF generator sampai didapat output TR1 (TP2

sebesar 2 Volt/p-p) dengan terlebih dulu megatur

kedudukan dial penala untuk output maksimum.

3. Atur frekuensi RF generator menjadi 1010 kHz dan catat

hasil penunjukan pada osciloscope.

4. Naikan frekuensi RF generator dan catat penunjukan di

osciloscope.

5. Ulangi langkah 3 dan 4 untuk frekuensi RF generator

sebesar 990 kHz dan 980 kHz.

6. Buatlah kurva respon rangkaian RF amplifier berdasarkan

hasil langkah 3-4 dan 5.

PENGUKURAN PENGUATAN RF AMPLIFIER

1. Atur kembali frekuensi RF generator pada 1000 kHz dan atur

posisi output pada posisi mendekati minimum!

2. Buatlah modulasi pada RF generator sebesar 30 %!

3. Pindahkan proses osiloskop pada test point 1 (TP1) dengan

ground!

4. Putar piringan pemilih gelombang sampai didapat output

maksimum pada osiloskop dan catat hasilnya pada lembar

kerja!

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 89 89

Page 100: Memperbaiki reparasi radio

5. Pindahkan posisi osiloskop pada TP 2 dengan ground!

6. Amati besarnya tegangan pada osiloskop dan catat pada

lembaran kerja!

7. Hitung besarnya penguatan RF amplifier!

8. Matikan semua peralatan!

9. Buat kesimpulan hasil pengamatan!

E. PERTANYAAN

1. Apakah yang dimaksud dengan jalur sisi!

2. Bagaimana cara menentukan selektivitas suatu rangkaian RF?

Jelaskan!

3. Apa yang dimaksud dengan respons frekuensi?

Rangkaian Oscilator

A. Tujuan

Setelah menyelesaikan percobaan ini, diharapkan peserta

diklat dapat:

1. Menguji/mengukur tegangan output osilator lokal.

2. Menguji/mengukur besarnya osilator lokal pada suatu posisi

dari posisi penalaan tersebut.

B. Alat dan Bahan

1. Trainer penerima radio AM

2. Osiloskop

3. RF generator

C. Pengantar

Osilator adalah suatu rangkaian yang dapat membangkitkan

sebuah sinyal AC dari sumber DC. Pada pesawat ini, sinyal dari

osilator diheterodynekan dengan sinyal RF yang datang dari

luar (antena) agar menghasilkan sinyal IF dengan frekuensi 455

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 90 90

Page 101: Memperbaiki reparasi radio

0ut

0

+V

12V

TP17

TP4

TP3

TP1

1uF

L3

1uF

+5pFL2

TP2

D1-D2 4148

1mH

1uF

+

01

005

C829

1k

4k7

47

390

39k

kHz. Pada pesawat, yang berfungsi sebagai osilator lokal yaitu

pasangan TR1, L3 dan CB untuk band MW (lihat gambar).

Condenser trimmer CT2 digunakan untuk memperluas

(menambah) frekuensi osilator lokal.

Kerja osilator dapat dilihat pada rangkaian di atas. Dalam hal ini

TR1 merupakan penguat dari osilator yg mempunyai beberapa

fungsi pada pesawat penerima.

Sakelar pemilih pada saat pertama bekerja (nois relative

sangat kecil) diperkuat oleh TR1 dan dikembalikan (feed-

back)melalui gulungan sekunder L3 ke bagian primernya. Akibat

umpan balik ini, terjadilah osilasi dari rangkaian ini dengan

frekuensi yang sesuai dengan frekuensi resonansi L3 yang

terhubung dengan CB.

Tegangan output yg dihasilkan melaui emitter TR1 akan

dicampur dengan sinyal RF yang datang melalui base transistor

tersebut. Primer L3 tersebut dengan CB, CT2, dan C5

merupakan kondensator trimmer untuk mendapatkan frekuensi

resonansi. R3 berfungsi untuk menetapkan factor kualitas

rangkaian resonator dengan harga positif. Dengan adanya D1

dan D2 maka rangkaian osilator dari convetor beroperasi dalam

konfigurasi terbumi (common base).

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 91 91

Page 102: Memperbaiki reparasi radio

Gambar 24. Rangkaian Penala

D. LANGKAH KERJA

1. Ambillah trainer radio AM!

2. Masukkan penghubung AC pada sumber lisktrik!

3. Atur dial pemilih gelombang pada frekuensi 600 kHz!

4. Ambillah osiloskop dan atur sedemikian rupa sehingga dapat

digunakan untuk pengukuran pada daerah 1000 kHz!

5. Hubungkan output osiloskop pada emitter TR1 (test point3)

dengan ground dari pesawat!

Operasi Osilator

1. Hidupkan pesawat penerima beserta osiloskop!

2. Perhatikan gelombang yg dipergunakan osiloskop dan catat

besar tegangan beserta bentuk gelombang pada lembaran

kerja yg tersedia!

3. Atur dial pemilih gelombang searah jarum jam perlahan-lahan

dan amati pola yg terjadi pada osiloskop!

4. Berilah komentar untuk kejadian pada langkah 8!

5. Kembalikan posisi pemilih gelombang pada kedudukan

600kHz!

6. Ambil RF generator dan atur frekuensinya 600 kHZ dengan

modulasi 30%!

7. Hubungkan output RF Generator pada antenna dan ground

kemudian hidupkan RF generator!

8. Tatalah L3 (trafo osilator ME + merah) sampai didapat

amplitude paling maksimum pada osiloskop!

9. Matikan semua peralatan dan lepaskan RF generator dari

pesawat penerima!

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 92 92

Page 103: Memperbaiki reparasi radio

PENGUKURAN FREKUENSI

Pada langkah ini kita akan menggunakan metode pola

Lissoyous untuk pengukuran frekuensi osilator.

1. Letakkan posisi gelombang sapu osiloskop pada posisi

eksternal!

2. Hubungkan horizontall output RF osiloskop pada TP3 dengan

ground pesawat penerima!

3. Hubungkan pula output RF Generator pada vertical input

osiloskop dengan ground!

4. Hidupkan kembali semua peralatan!

5. Atur dial frekuensi RF Generator dan catat pada lembaran

kerja sebagai frekuensi osilator!

6. Ulangi hasil langkah 19 dengan 600 kHz dan catat frekuensi

selisihnya!

7. Matikan semua peralatan!

8. Buat kesimpulan dari hasil pengamatan!

E. PERTANYAAN

1. Apa sebabnya gulungan osilator MW terdiri atas L3 (primer

dan sekunder)?

2. Benarkah umpan balik pada rangkaian osilator MW adalah

positif? Jelaskan!

3. Disebut apakah selisih frekuensi pada langkah 20?

Rangkaian Mixer

A.Tujuan

Setelah menyelesaikan percobaan ini, diharapkan peserta diklat

dapat:

1. Menguji/mengukur bias rangkaian mixer.

2. Menguji/mengukur penguatan rangkaian mixer.

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 93 93

Page 104: Memperbaiki reparasi radio

Eout AV = E in

3. Menentukan frekuensi output rangkaian mixer melalui

pengukuran.

B. Alat dan Bahan

1. Trainer penerima Radio AM

2. Osiloskop

3. RF Generator

4. Multimeter

C. Pengantar

Rangkaian mixer pesawat penerima ini dapat dilihat pada

gambar, ternyata juga merupakan rangkaian osilator local dan

karena hal demikian, rangkaian ini disebut Coverter Authodyn.

Pada TR1 ini terjadi pencampuran (mixer) antara sinyal RF yg

dating melalui base dan sinyal dari osilator local melalui

emiternya. Hasil pencampuran kedua sinyal tersebut akan

berupa frekuensi menengah (IF) yg dilanjutkan dari kolektor TR1

melalui R5 ke rangkaian IF am[lifier pertama (IFT-A).

Rangkaian mixer sebenarnya juga merupakan suatu rangkaian

penguat RF dan besar penguatannya dapat dihitung dengan

rumus:

Gabungan primer dari IFT-A merupakan beban dari rangkaian

mixer dan ditala pada frekuensi 455 kHz. Karena input dipasang

antara base dan bumi, sedangkan outputnya diambil antara

kolektor dengan ground, maka rangkaian mixer pada

hakikatnya merupakan rangkaian konfigurasi emitter terbumi

(common emitter).

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 94 94

Page 105: Memperbaiki reparasi radio

0ut

0

+V

12V

TP17

TP4

TP3

TP1

1uF

L3

1uF

+5pFL2

TP2

D1-D2 4148

1mH

1uF

+

01

005

C829

1k

4k7

47

390

39k

Gambar 26. Rangkaian Penala

D. Langkah Kerja

1. Hubungkan penghubung AC Trainer radio AM pada sumber

listrik!

2. Atur dial pemilih gelombang pada posisi 1000 kHz!

3. Tentukan lokasi osilator lokal!

4. Sambungkan kawat penghubung emitter dengan ground

untuk menghentikan kerja osilator!

Pengukuran Bias

1. Hidupkan pesawat penerima radio!

2. Ukur dengan multimeter bias kolektor pada TP2 dengan

ground dan catat hasilnya pada lembar kerja!

3. Ukur pula bias base pada TP2 dan ground !

4. Ukur bias base emitter melalui TP1 dan TP3 dan catat

hasilnya pada lembaran kerja!

5. Lepaskan penghubung antara emitter dengan ground dan

atur dial pemilih gelombang untuk mendapatkan siaran dari

pemancar terkuat!

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 95 95

Page 106: Memperbaiki reparasi radio

6. Lihat kedudukan dial pemilih gelombang dan catat frekuensi

pemancar tersebut!

7. Bila osilator lokalnya lebih tinggi 455 kHz daripada

pemancar yg diterima, berapakah frekuensi osilatornya?

8. Matikan pesawat dan lepaskan antena.

OPERASI MIXER

1. Sambungkan kembali penghubung antara emitter dengan

ground !

2. Atur posisi dial pemilih gelombang pada 1000 kHz!

3. Ambillah RF Generator dan atur frekuensinya pada 1000 kHz

dengan output mendekati minimum 50 milli volt/p-p

(termodulasi 30%)!

4. Hubungkan output RF generator pada TP1 dengan ground !

5. Sambungkan vertikal output osiloskop pada TP2 dengan

ground !

6. Hidupkan pesawat penerima dengan osiloskop!

7. Catat besarnya tegangan pada TP2 pada lembaran kerja!

8. Hitung penguatan rangkaian mixer!

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 96 96

Page 107: Memperbaiki reparasi radio

9. Tentuka frekuensi osilator mixer dengan metode Lissoyous!

10. Matikan semua peralatan!

11. Buat kesimpulan hasil pengamatan!

E. Pertanyaan

1. Apa sebabnya untuk mengamati kerja rangkaian mixer,

osilator harus dimatikan?

2. Berapakah seharusnya frekuensi output mixer?

3. Bila terjadi frekuensi output mixer tidak sesuai dengan

seharusnya, kira-kira apa penyebabnya? Jelaskan!

Penguatan If Amplifier

A. Tujuan

Setelah menyelesaikan percobaan ini, diharapkan siswa

dapat :

1. Menguji/mengukur input dan output setiap tingkat IF

amplifier.

2. Menguji/mengukur besarnya penguatan setiap tingkat IF

amplifier berdasarkan hasil pengukuran.

B. Alat dan Bahan

1. Trainer penerima

2. radio AM

3. Osiloskop

C. Pengantar

Penguat pada IF amplifier bekerja memperkuat sinyal dan

mixer dengan penguatan tertentu dan menyalurkan

outputnya pada rangkaian berikutnya. Besarnya penguatan

rangkaian IF amplifier dapat ditentukan dengan cara

membagi tegangan output dengan tegangan inputnya.

Penguatan rangkaian ini dirancang sedemikian rupa

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 97 97

Page 108: Memperbaiki reparasi radio

RANGK.IF(FREK.MENENGAH)

+V

12V

TP6

TP5TP10TP9

TP8

TP7

.1

IN60

.1

001

1S

1S1P

1P1P

1S

5k

004

.1

.1

004

+ 220/16002

+

10/16

C829

C829

100

39k5k6

470

15k

390

390

47k

sehingga mempunyai band width sesuai dengan yang

diharapkan, demikian pula selektivitasnya. Frekuensi kerja IF

amplifier pada sistem AM adalah 455 kHz.

Gambar 27. Rangkaian IF (Frek. Menengah)

D. Langkah Kerja

1. Ambillah trainer penerima radio AM dan hubungan kabel

penghubung AC pada sumber listrik yang tersedia!

2. Dengan menggunakan kabel penghubung, sambungkan

stator dari CB dengan ground pesawat dan ini berarti

mematikan kerja osilator local!

3. Hidupkan RF generator dan atur dial frekuensi pada posisi

455 kHz!

4. Gunakan osiloskop untuk mengukur tegangan output RF

generator dan atur sampai didapat tegangan sebesar 0,1

V/p-p!

5. Lepaskan osiloskop dari RF generator dan hubungkan pada

test point 6 (TP6) dengan ground !

6. Hubungkan output RF generator pada TP5 dengan ground

!

7. Amati bentuk gelombang yang terdapat pada osiloskop

dan catat pada lembar kerja besarnya tegangan!

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 98 98

Page 109: Memperbaiki reparasi radio

8. Hitung penguatan dari TR2 dan catat pada lembaran kerja!

9. Pindahkan osiloskop pada test point 7 yang merupakan

input TR3!

10. Catat pada lembaran kerja besar tegangan pada TP7!

11. Pindakan osiloskop pada TP8 dengan ground dan catat

besarnya tegangan yang merupakan output TR3!

12. Hitung penguatan TR3 dan catat hasilnya pada

lembaran kerja!

13. Berilah komentar tentang penguatan TR2 dan TR3!

14. Matikan semua peralatan dan simpan pada

tempatsemula, jangan lupa melepaskan penghubung

pesawat!

15. Buat kesimpulan dari hasil pengamatan!

F. PERTANYAAN

1. Berapa tingkatan penguat IF amplifier?

2. Apa pengaruh penambahan tingkat pada selektivitas?

3. Bila penerimanya terdiri atas 2 band, bagaimana frekuensi

kerja IF amplifier?

Band Width Amplifier

A.Tujuan

Setelah menyelesaikan percobaan ini, diharapkan pesrta

diklat dapat:

1. Menentukan besarnya band width RF Amplifier

berdasarkan hasil pengukuran.

2. Menentukan faktor kualitas (selektivitas) rangkaian IF

amplifier dari hasil pengukuran.

B. Alat dan Bahan

1. Trainer penerima radio AM

2. RF generator

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 99 99

Page 110: Memperbaiki reparasi radio

3. Osiloskop

C. Pengantar

Rangkaian IF amplifier dirancang untuk bekerja pada

frekuensi resonansi sebesar 455 kHz, fungsinya memperkuat

sinyal yang dihasilkan rangkaian mixer yg mempunyai

frekuensi center sebesar 455 kHz.

IF amplifier pada pesawat ini menggunakan 2 buah penguat

yaitu TR2 dan TR3 (lihat gambar), masing-masing pnguat

mempunyai dua buah penala untuk base dan collector.

Kegunaan rangkaian penala tersebut di samping

menstabilkan frekuensi juga memperkecil daya kemudi

(power driver) rangkaian. Jumlah rangkaian penala

seluruhnya ada 3 buah yaitu IFT-A,IFT-B, dan IFT-C.

Lebar jalur seluruh penguat tergantung pada faktor kualitas

ketiga penala tersebut dan masing-masing mempunyai faktor

kualitas yg berlainan. Itulah sebabnya ketiganya diberi warnw

yang berbeda: kuning, putih, dan hitam.

Lebar jalur rangkaian IF tergangtung pada penguatannya. Bila

penguatannya semakin tinggi maka lebar jalur semakin

sempit (lihat gambar). Istilah lain mengatakan bahwa lebar

jalur semakin sempit berarti pesawat makin selektif.

Dengan demikian, selektifitas pesawat sangat tergantung

pada lebar jalur (band width) rangkaian tersebut. Yang

dimaksud dengan selektifitas adalah kemampuan rangkaian

untuk melakukan suatu daerah frekuensi dan menahan

frekuensi lain.

Kurva lebar jalur akan naik semakin curam bila banyaknya

penguat bertambah. Lebar jalur (band width) harus sama

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 100 100

Page 111: Memperbaiki reparasi radio

dengan dua kali nilai frekuensi audio tertinggi yg dipancarkan

suatu stasiun pemancar.

Untuk transmisi sistem AM umumnya frekuensi audio

tertinggi kira-kira 5 kHz, sehigga lebar jalur IF amplifier cukup

besar yaitu 10 kHz.

Pada sistem AM yang berkualitas tinggi (high fidelity)

mempunyai frekuensi audio tertinggi kira-kira 10 kHz,

sehingga lebar jalur menjadi 20 kHz. Untuk menentukan

faktor kualitas (selektivitas) suatu rangkaian secara praktis

dapat ditentukan sebagai berikut:

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 101 101

Page 112: Memperbaiki reparasi radio

Keterangan :

Q =Faktor kualitas

Fr =Frekuensi resonansi

BW =Band width

FU =Frekuensi upper

FL =Frekuensi lower

D. Langkah Kerja

1. Siapkan pesawat radio AM yang akan digunakan

percobaan!

2. Hubungkan pesawat radio AM pada sumber tegangan

yang sesuai dan atur dial pemilih gelombang pada

kedudukan 1000 kHz!

3. Ambillah RF generator dan atur Frekuensinya pada

kedudukan 455 kHz dengan modulasi 30%!

4. Hubungkan dengan kabel penghubung emitter dengan

ground untuk mematikan osialtor lokal!

5. Ambillah RF generator dan ukur outputnya dengan

osiloskope!

6. Hubungkan output RF generator pada TP 4 dengan

ground!

7. Letakkan kabel penghubung dari vertikal input pada TP 2

dengan round!

8. Atur osiloskope dengan daerah pengukuran sekitar 100

kHz!

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 102 102

Fr Fr Q = = BW FU - FL

Page 113: Memperbaiki reparasi radio

9. Hubungkan vertikal input osiloskop pada TP 6 dengan

ground!

10. Dengan menggunakan obeng plastik, putarlah IFT-A

sampai didapat tegangan maksimum pada osiloskop!

11. Catat besar tegangan yang terukur pada lembar kerja!

12. Pindahkan probe osciloscope pada TP8 dengan grond!

13. Amati gelombang yang terjadi pada layar osciloscope!

14. Atur kembali IF T-B sampai amplitudo yang

diperagakan dilayar osciloscope mencapai harga yang

paling maksimum!

15. Pindahkan osciloscope pada TP10 dan atur IFT-C

seperti yang lainnya!

16. Catat tegangan maksimum yang dihasilkan TP10!

17. Naikan Frekuensi RF Generator perlahan-lahan sampai

didapat tegangan kira-kira 0,70 x tegangan langkah 14

dan baca besarnya frekuensi yang ditunjukan RF

generator!

18. Catat hasil langkah 15 pada lembaran kerja!

19. Ulangi langkah 15-16 untuk frekuensi dibawah

455kHz!

20. Gambar kurva resonansi IF amplifier berdasarkan hasil

pengukuran langkah sebelumnya!

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 103 103

Page 114: Memperbaiki reparasi radio

Karakteristik Dioda Detektor

A.Tujuan

Setelah menyelesaikan percobaan ini, diharapkan siswa dapat

:

1. Membuat kurva karakteristik dioda detektor

berdasarkan hasil pengukuran praktikum.

2. Menganalisis karakteristik dioda detektor yang

menyebabkan dioda tersebut efektif sebagai pendeteksi

sinyal IF termodulasi.

B. Alat dan Bahan

1. Trainer penerima radio AM

2. RF generator

3. Osiloskop

4. Multimeter elektronik

5. Kondensator 200 pF

C. Pengantar

Rangkaian detektor bertugas mendeteksi sinyal RF

termodulasi yang dihasilkan rangkaian IF. Sistem deteksi

menggunakan dioda untuk frekuensi ini (dioda point contact)

ternyata lebih efektif dibanding dengan sistem lain, karena

menghasilkan distorsi yang lebnih kecil. Hal ini didapat

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 104 104

Page 115: Memperbaiki reparasi radio

RANGK.DETEKTOR

TR3

ke basis TR2

+V

12V

TP10

TP8

005

.101

5k

IN60

1S1P

5K6

470

karena karakteristik dinamis detektor lebih konduktif

terhadap prestasi linier jenis detektor lain.

Bila suatu sinyal RF diberikan kepada anoda dioda detektor

maka pada katoda dioda tersebut dihasilkan sinyal DC

berpulsa yang sesuai dengan besar sinyal AC yang diberikan,

dan hal ini menyebabkan mengalir arus DC pasa resistor

beban.

Pada percobaan ini, akan kita amati besarnya tegangan input

serta output dioda yang diumpani sinyal RF. Dengan

tegangan input yang divariasikan maka otomatis outputnya

pun demikian, dan dari hasil inilah karakteristik dioda

detektor dapat dibentuk.

Gambar 28. Rangkaian Direktor

D. Langkah Kerja

1. Ambillah trainer penerima AM dan siapkan untuk

dipergunakan dalam percobaan ini!

2. Hidupkan RF generator dan atur kedudukan frekuensinya

pada 455 kHz dengan output minimum!

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 105 105

Page 116: Memperbaiki reparasi radio

3. Pasang kondensator 200 pF pada output positif untuk

mencegah masuknya tegangan DC ke RF generator

tersebut!

4. Hubungan ujung positif RF pada katoda detector dan

ground pada rangkaian penerima radio AM, demikian pula

osiloskopnya!

5. Hubungkan multimeter pada anoda detektor dengan

terlebih dahulu sakelar pemilih diletakkan pada batas ukur

kira-kira 1,5 volt/DC!

6. Naikkan perlahan-lahan output RF generator sampai

osiloskop menunjukkan harga 5 V/p-p!

7. Catat pada l;embar kerja output detektor yang ditunjukkan

oleh multimeter!

8. Turunkan secara bertahap input detektor dengan jarak0,5

V/p-p sampai harga minimum (0,5 V/p-p)!

9. Padasetiap penurunan, catat padalembaran kerja output

detektor tersebut!

10. Matikan semua peralatan!

11. Dari hasil pengukuran-pengukuran di atas, buatlah

kurva E yang merupakan fungsi Eout dioda detektor!

Catatan:

Plot kurva karakteristik ini, dengan Ein merupakan ordinat

bebas (sumbu horizontal) sedangkan Eout merupakan ordinat

bebas (sumbu vertical).

12. Amati kurva karakteristik tersebut dan berilah

komentar hasil pengamatan!

13. Buat kesimpulan dari hasil pengamatan!

E. Pertanyaan

1. Dapatkan dioda yang digunakan sebagai penyearah power

suplly digunakan sebagai detektor? Jelaskan!

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 106 106

Page 117: Memperbaiki reparasi radio

2. Apakah penting kita mengetahui karakteristik dioda

detektor? Jelaskan!

3. Mengapa arah dioda detektor seperti tergambar pada

rangkaian? Jelaskan bagaimana kalau dioda posisinya

dibalikkan!

Detektor Dengan Avc (Automatic Volume Control)

A. Tujuan

Setelah mneyelesaikan percobaan ini, diharapkan siswa

dapat:

1. Membandingkan ouput pesawat penerima menggunakan

AVC dan tanpa AVC bila terjadi variasi sinyal input.

2. Menyimpulkan kerja AVC dari hasil pengukuran dalam

pratikum.

B. Alat dan Bahan

1. Pesawat penerima radio AM

2. Osiloskop

3. RF generator

C. Pengantar

Automatic Volume Control adalah suatu rangkaian yang

bekerja secara otomatis dalam menaggulangi variasi sinyal

input pada antenna. Pada transmisi sinyal RF termodulasi ke

pesawat penerima, ternyata dipengaruhi oleh keadaan cuaca

progasi beserta hambatan-hambatan lainnya selama

perjalanan menuju pesawat penerima.

Akibat hal di atas, ada yang disebut efek alunan (fading)

yaitu berubah - ubahnya kekerasan sinyal input yang datang

pada antena penerima terutama pada sistem SW. Untuk

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 107 107

Page 118: Memperbaiki reparasi radio

mengatasi hal ini maka pada pesawat penerima sistem AM

selalu dilengkapi dengan rangkaian AVC yang bekerja

mengkompensasi efek alunan tersebut.

Ranglaian AVC pada pesawat ini terdiri atas komponen-

komponen R12 dan C11. Kerja AVC sebenarnya merupakan

umpan balik negatif dari output detektor ke input penguat

pertama IF amplifier.

Umpan balik ini bekerja menurunkan bias TP2 bila output

pesawat terlalu besar ketika input pada antena bertambah

dan akan bekerja bila input berubah menjadi lebih kecil.

Perubahan bias TP2 dapat diatur secara otomatis karena

sebagai output detektor akan difilter menjadi tegangan DC

negatif oleh kerja R12 dan C11. Tegangan negatif inilah yang

akan bekerja menurunkan atau menaikkan bias R12 dan

hasilnya akan mengkompensasi output pesawat penerima.

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 108 108

Page 119: Memperbaiki reparasi radio

D. Langkah Kerja

1. Hidupkan pesawat penerima AM dan atur posisi dial panala

gelombang pada frekuensi 1600 kHz !

2. Hidupkan RF generator dan AF generator untuk frekuensi

1600 kHz termodulasi dengan frekuensi 100 Hz!

3. Atur output AF generator sampai meter menunjukkan

modulasi menyatakan 30%!

4. Hubungkan output RF generator pada terminal antena

dengan ground pesawat!

5. Letakkan vertical input osiloskop antara katoda D4 dengan

ground

6. Atur output RF generator sampai osiloskop memperagakan

gelombang dengan amplitudo 0,04 V/p-p!

7. Atur volume suara (VR) sampai didapat suara yang enak

didengar!

8. Pindahkan osiloskop pada anoda D4 dan catat besarnya

tegangan beserta bentuk gelombangnya pada lembaran

kerja yang tersedia!

9. Ukur tegangan pada titik sambung antara R12 dan C11

(TP5) dan catat besarnya tegangan serta bentuk

gelombangnya!

10. Turunkan tegangan RF generator menjadi 0,3 V/p-p

dan ulangi langkah 7 sampai 9!

11. Lakukan hal di atas untuk output RF generator 0,02

V/p-p, 0,05 V.p-p!

12. Berilah komentar tentang kekerasan suara pada

loudspeaker pada setiap posisi output RF generator yang

bervariasi sebagai gambaran efek alunan pada pesawat!

13. Ulangi langkah 1 sampai dengan 12 untuk posisi di

atas!

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 109 109

Page 120: Memperbaiki reparasi radio

14. Matikan semua peralatan!

15. Buat kesimpulan dari hasil pengamatan!

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 110 110

Page 121: Memperbaiki reparasi radio

E. Pertanyaan

1. Mengapa pengaruh AVC sangat terasa pada band SW

dibandingkan pada band MW?

2. Rangkaian AVC sebenarnya merupakan rangkaian apa?

3. Mengapa tegangan yang dihasilkan rangkaian AVC

berbentuk tegangan DC?

Rangkaian Audio Amplifier

A. Tujuan

Setelah menyelesaikan percobaan ini, diharapkan siswa

dapat :

1. Mengukur bias rangkaian preamplifier dan rangkaian

driver.

2. Mengukur penguatan rangkaian preamplifier dengan

rangkaian driver.

B. Alat dan Bahan

1. Trainer pesawat penerima radio AM

2. AF generator

3. Osiloskop

4. Multimeter eletronik

C. Pengantar

Rangkaian audio amplifier pada pesawat ini terdiri atas

empat buah penguat (TR4 sampai dengan TR7) dan

berfungsi memperkuat sinyal informasi hasil dari rangkaian

detektor. Kekerasan suara dapat diatur dengan mengubah

kedudukan VR yang berfungsi sebagai volume control.

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 111 111

Page 122: Memperbaiki reparasi radio

RANGK.AUDIO AMPLIFIER

1n

0

TP12

TP15

1314

TP16

TP11

+V

12v

8

+

220/16

+

1uF

+220/16

.1uf

1uF

.1uF 220pf

IN4148

5k

C1684

C1684

B698

D734

220

560

1 1

11

2k2

1k

470

150k

1k

470k

33k

TR4 berfungsi sebagai penguat pertama audio amplifier

dengan konfigurasi emitter terbumi (common emitter) dan

melalui R20 mendapat umpan balik negatif dari output

power amplifier. Tujuan umpan balik ini untuk memperlebar

band switch sehingga kualitas suara menjadi lebih baik.

TR5 merupakan penguat tegangan tingkat kedua yang dapat

disebut pula sebagai driver amplifier dengan konfigurasi

sama dengan TR4. Transistor inipun mendapat umpan balik

negatif melalui R21 (lihat gambar). Penguatan kedua

transistor inipun sudah dirancang sedemikian rupa sehingga

mampu mengeluarkan output yang dapat mengemudikan

rangkaian power amplifier.

Pada percobaan ini, akan diukur besarnya penguatan TR4

dan TR5. Dalam hal ini AF generator digunakan sebagai

pengganti informasi siaran suatu pemancar.

Gambar 29. Rangkaian Audio Amplifier

D. Langkah Kerja

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 112 112

Page 123: Memperbaiki reparasi radio

1. Hidupkan pesawat penerima radio dan atur dial pemilih

gelombang pada posisi pemancar yang kosong!

2. Ukurlah tegangan sumber TR4 menggunakan multimeter pada

TP16 dengan ground pesawat dan catatlah hasilnya pada

lembaran kerja!

3. Lakukan pula pengukuran-pengukuran bias TR4, yaitu

collector, emitter, base denagan ground pesawat

menggunakan multimeter dan catat hasilnya pada lembaran

kerja!

4. Ukur dan catat tegangan bias antara base dengan emitter

TR4!

5. Ulangai langkah 3 dan 4 TR5!

6. Hidupakn AF generator dan atur frekuensi pada posisi11000

Hz dengan amplitudo 0,1 V/p-p (ukur menggunakan osiloskop)

untuk sinyalberbentuk sinus!

7. Hubungan output generator pada TP10 dengan ground

penerima pesawat!

8. Hubungkan vertikal input osiloskop pada TP10 dan catat

besarnya tegangan lengkap dengan bentuk gelombangnya!

9. Pindahkan osiloskop pada TP11 dan cata pula besarnya

tegangan beserta bentuk gelombangnya!

10. Hitung penguatan tegangan TR4!

11. Ulangi langkah 9 dan 10 untuk TP12 dan TR5!

12. Matikan pesawat dan peralatan lainnya!

13. Buatlah kesimpulan dari hasil pengamatan!

E. Pertanyaan

1. Apa yang terjadi apabila umpan balik TR4 dan TR5 positif ?

2. Apa tujuan setiap tingkat penguat menggunakan umpan balik?

3. Bila pernah mengamati penerima 2 band, adakah perbedaan

amplifiernya untuk setiap band? Jelaskan!

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 113 113

Page 124: Memperbaiki reparasi radio

Rangkaian Power Amplifier

A. Tujuan

Setelah menyelesaikan percobaan ini, diharapkan siswa

dapat:

1. Mengukur tegangan input dan output rangkaian power

amlifier.

2. Menentukan penguatan power berdasarkan hasil

pengukuran.

B. Alat dan Bahan

1. Trainer penerima radio AM

2. AF generator

3. Osiloskop

4. Multimeter

C. Pengantar

Rangkaian power amplifier pesawat penerima ini terdiri ats

dua transistor yaitu TR6 dan TR7. Konfigurasi kedua transistor

adalah simetry complementry dan tipe transistor adalah NPN

(TR6) dan PNP (TR7) yang keduanya mempunyai karakteristik

yang sama.

Kedua transistor bekerja bergantiam sesuai dengan input

yang masuk pada rangkaian ini. Tegangan bias sumber

pesawat TR6 sama dengan bias TR7 atau setengah dari bias

sumber pesawat penerima, hal ini dapat diatur oleh resistor

R22 sampai dengan R25.

Untuk memperlebar band width rangkaian kedua pesawat

penguat menggunakan umpan balik melalui R21 dan R26.

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 114 114

Page 125: Memperbaiki reparasi radio

dalam percobaan ini, akan dilakukan penganalisisan kerja

rangkaian power amplifier dengan menggunakan input dari

audio signal generator dan akan dilakukan pengukuran bias

TR6 dan TR7.

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 115 115

Page 126: Memperbaiki reparasi radio

RANGK.AUDIO AMPLIFIER

00

0

0

TP12

TP15

1314

TP11

+V

12v

8

+

1uF

+220/16

.1uF 220pf

IN4148

C1684

B698

D734

220

560

1 1

11

470

150k

33k

Gambar 30. Rangkaian Audio Amplifier

D. Langkah Kerja

1. Hidupkan pesawat penerima untuk band width MW dan

atur dial pemilih gelombang pada posisi 1000 kHz!

2. Atur volume control untuk pendengaran yang enak!

3. Gunakan multimeter untuk pengukuran tegangan sumber

pesawat pada TP10 dengan ground pesawat dan catat

hasil pengukuran pada lembaran kerja!

4. Pindahkan multimeter pada titik tengah antara R24 dan

R23 dengan ground pesawat dan catat hasil pengukuran

bias TR6/TR7 pada lembaran kerja!

5. Lepaskan multimeter pada rangkaian!

6. Hidupkan AF generator untuk frekuensi 1000 Hz dengan

amplitudo 0,1 V/p-p (pola gelombang sinus).

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 116 116

Page 127: Memperbaiki reparasi radio

7. Hubungkan output AF generator pada base dengan ground

pesawat!

8. Ukur tegangan input TR6 dengan osiloskop pada base

dengan ground pesawat dan catat pada lembaran kerja!

9. Gunakan pula osiloskop untuk pengukuran tegangan

output TR6 dan catat pada lembaran kerja!

10. Hitung penguatan TR6!

11. Ulangi langkah 1 sampai dengan 10 untuk TR7!

12. Matikan semua peralatan dan simpan pada tempat

semula!

13. Buatlah kesimpulan dari hasil pengamatan!

E. Pertanyaan

1. Apa bedanya power amplifier konfigurasi simetry

complementry dengan push pull amplifier?

2. Apa fungsi D5 dan D6 ? Jelaskan!

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 117 117

Page 128: Memperbaiki reparasi radio

Kegiatan Belajar 7: Membuat laporan perbaikan

a. Tujuan

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar ini, peserta diklat dapat

membuat laporan perbaikan pesawat penerima radio.

b.Uraian materi

Dalam industri elektronika diberlakukan apa yang disebut Final

Assembly. Pada bagian ini diadakan pemeriksaan menyeluruh atau

produk yang telah dihasilkan oleh rangkaian ban berjalan.

Rangkaian ban berjalan adalah sebuah sistem dimana seorang

karyawan bekerja memasang komponen pada bagian tertentu

kemudian dilanjutkan oleh karyawan berikutnya. Dalam konteks ini

pola pelaporan dari Final Assembly dapat “Diadopsi” oleh sistim

ketika membuat pelaporan perbaikan pesawat radio tape recorder.

Bentuk laporan perbaikan tersebut adalah sebagai berikut:

No.Bagian yang

DiperiksaKerusakan/Gangguan

Komponen yang diganti

1. Power Amplifier 1.Tidak ada suara

2.Suara tidak jelas

3.Suara kecil

-Kabel ke

speaker putus

-Potensio volume

-Transistor

penguat akhir

rusak satu.

2. Catu daya 1.Suara dengung 50Hz

2.Tidak ada sinyal

-salah satu dioda

penyearah

rusak satu.

-Trafo power

putus kumparan

primer.

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 118 118

Page 129: Memperbaiki reparasi radio

No.Bagian yang

DiperiksaKerusakan/Gangguan

Komponen yang diganti

3. Penala 1.Gelombang hanya

sa

tu yang diterima

2.Suara hanya desis

-Komponen

Capasitor

tanki osilator

-Trafo Osilator

rusak

4. IF 1 1.Suara sangat lemah

2.Suara mencuit

-Trafo IF tingkat

1

-Trafo IF perlu

trim

5. Detektor 1.Suara sangat lemah

2.Suara berdesis

-Condensatro

filter pada

detektor rusak

-Dioda detektor

rusak

6. Osilator 1.Tidak dapat siaran -Transistor rusak

-Transistor

kesalahan teg

bias

c. Rangkuman

1. Final Assembly dikerjakan pada industri elektronika

2. Industri Elektronika menggunakan sistim ban berjalan

3. Dalam sistim ban berjalan seorang karyawan bertugas

memasang komponen pada bagian tertentu saja.

d. Tugas

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 119 119

Page 130: Memperbaiki reparasi radio

Untuk lebih mendalami dan lebih menguasai didalam membuat

laporan pekerjaan perbaikan/reparasi, Anda sebaiknya melakukan

tugas berikut:

1. Buatlah kelompok belajar, masing-masing kelompok

maksimum 2 orang.

2. Kunjungilah bengkel elektronika/bengkel reparasi

sekitar tempat tinggal anda.

3. Menggunakan contoh format diatas, catatlah macam-

macam kerusakan pesawat radio dan cara perbaikannya.

4. Setelah memperoleh macam-macam kerusakan dapat

digunakan sebagai kajian pembahasan /diskusi kepada

kelompok belajar anda, dengan bimbingan guru.

e. Test formatif

1. Ketika memperbaiki penerima radio yang mengalami gangguan,

anda memeriksa kerusakan/gangguan pada bagian penguat

daya dimana transistor/resistor rusak.

Pertanyaan:

a. Mengapa Transistor atau resistor itu bisa rusak, buat

penjelasan singkat?

b. Bagaimana kalau tidak diganti!Jelaskan!

c. Alat apa yang digunakan untuk penggantian komponen?

Sebutkan!

2. Didalam pemeriksaan kerusakan/gangguan pada catu daya,

terdapat dioda zener yang rusak.

Pertanyaan:

a. Apa fungsi dioda zener pada power suplly?Jelaskan!

b. Berapa besar daya dioda zener yang harus terpasang untuk

catu daya tegangan 12volt dengan arus 1 amp.?

c. Dapatkah dioda zener dijadikan dioda penyearah?

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 120 120

Page 131: Memperbaiki reparasi radio

3. Kerusakan pesawat radio ditandai oleh suara yang kecil dan

tidak jelas, didalam pemeriksaan ternyata dioda detektornya

rusak.

Pertanyaan:

a. Dapatkah dioda detektor digantikan dengan transistor?

b. Bagaimana dioda detektor jika digantikan dengan dioda

penyearah!

c. Apa penyebabnya dioda detektor menjadi rusak?

4. Pesawat radio mengalami gangguan tidak mendapat

gelombang pemancar, didalam pemeriksaan frekuensi 455khz

tidak ada.

Pertanyaan:

a. Bagian manakah yang tidak bekerja? jelaskan

b. Frekuensi 455 diperoleh dari frekuensi selisih denga

ketentuan rumus.

f. Kunci Jawaban (Terlampir pada BAB. III)

g. Lembar kerja

Membuat Laporan Perbaikan

A. Pengantar

Lembar kerja ini berisi langkah-langkah praktek bagaimana

kita dapat membuat laporan perbaikan. Jika Anda dapat

melakukan langkah-langkah kerja dengan benar, serta

mengamati dengan teliti maka Anda akan memiliki

kemampuan untuk membuat laporan perbaikan.

Satu hal yang perlu diingat, utamakan keselamatan diri Anda

dan keselamatan alat. Baca kembali persiapan awal yang ada

pada modul ini. Konsultasikan selalu dengan guru apa-apa

yang belum Anda pahami dengan benar.

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 121 121

Page 132: Memperbaiki reparasi radio

B. Alat dan bahan

a. Pesawat Radio Tape Recorder (mini compo).

b. Buku manual petunjuk penggunaan pesawat elektronika

c. Multimeter, Toolkit, solder.

Buatlah tabel, Catatlah gejala kerusakan yang terdapat dari

setiap tombol kontrol!

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 122 122

Page 133: Memperbaiki reparasi radio

C. Langkah kerja

1. Buatlah kelompok belajar (empat

orang atau lebih dalam satu kelompok, kemudian buat diskusi

untuk membuat laporan)!

2. Buatlah tabel, Catatlah gejala

kerusakan yang terdapat dari setiap tombol kontrol!

3. Buat ringkasan pemahaman setiap

melaporakan perbaikan!

4. Buat penjelasan singkat terhadap

pelaporan dan sistim perbaikan1

5. Selamat bekerja, semoga berhasil.

D. Kesimpulan

Tulislah kesimpulan dari apa yang telah Anda lakukan berdasar

lembar kerja!

E. Saran

Jika dianggap perlu, tulislah saran-saran yang berkaitan dengan

pekerjaan yang telah Anda lakukan berdasarkan petunjuk dari

lembar kerja

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 123 123

Page 134: Memperbaiki reparasi radio

BAB. III EVALUASI

A. Instrumen Penilaian

Evaluasi Pemelajaran 1

Setelah anda selesai menjawab pertanyaan test formatif diatas,

cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban yang ada modul

ini. Gunakan rumus tingkat penguasaan materi untuk mengetahui

tingkat penguasaan anda terhadap materi yang telah diuraikan.

Jumlah jawaban anda yang benar

Tingkat penguasaan materi = -------------------------------------------- x 100

%

20

Arti tingkat penguasaan yang anda peroleh adalah:

1. Baik sekali, dapat melanjutkan materi berikutnya = 90% - 100%

2. Baik dapat melanjutkan materi berikutnya = 80% - 89%

3. Cukup,dapat melanjutkan materi berikutnya = 70% - 79%

4. Kurang,tidak dapat melanjutkan materi berikutnya = 05 - 69%

Evaluasi pembelajaran 2

Setelah anda selesai menjawab pertanyaan test formatif diatas,

cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban yang ada modul

ini. Gunakan rumus tingkat penguasaan materi untuk mengetahui

tingkat penguasaan anda terhadap materi yang telah diuraikan.

Jumlah jawaban anda yang benar

Tingkat penguasaan materi = -------------------------------------------- x 100

%

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 124 124

Page 135: Memperbaiki reparasi radio

10

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 125 125

Page 136: Memperbaiki reparasi radio

Arti tingkat penguasaan yang anda peroleh adalah:

1. Baik sekali, dapat melanjutkan materi berikutnya = 90% - 100%

2. Baik dapat melanjutkan materi berikutnya = 80% - 89%

3. Cukup,dapat melanjutkan materi berikutnya = 70% - 79%

4. Kurang,tidak dapat melanjutkan materi berikutnya = 05 - 69%

Evaluasi pembelajaran 3

Setelah anda selesai menjawab pertanyaan test formatif diatas,

cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban yang ada modul

ini. Gunakan rumus tingkat penguasaan materi untuk mengetahui

tingkat penguasaan anda terhadap materi yang telah diuraikan.

Jumlah jawaban anda yang benar

Tingkat penguasaan materi = -------------------------------------------- x 100

%

5

Arti tingkat penguasaan yang anda peroleh adalah:

1. Baik sekali, dapat melanjutkan materi berikutnya = 90% - 100%

2. Baik dapat melanjutkan materi berikutnya = 80% - 89%

3. Cukup,dapat melanjutkan materi berikutnya = 70% - 79%

4. Kurang,tidak dapat melanjutkan materi berikutnya = 05 - 69%

Evaluasi pembelajaran 4

Setelah anda selesai menjawab pertanyaan test formatif diatas,

cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban yang ada modul ini.

Gunakan rumus tingkat penguasaan materi untuk mengetahui tingkat

penguasaan anda terhadap materi yang telah diuraikan.

Jumlah jawaban anda yang benar

Tingkat penguasaan materi = -------------------------------------------- x 100

%

5

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 126 126

Page 137: Memperbaiki reparasi radio

Arti tingkat penguasaan yang anda peroleh adalah:

1. Baik sekali, dapat melanjutkan materi berikutnya = 90% - 100%

2. Baik dapat melanjutkan materi berikutnya = 80% - 89%

3. Cukup,dapat melanjutkan materi berikutnya = 70% - 79%

4. Kurang,tidak dapat melanjutkan materi berikutnya = 05 - 69%

Evaluasi pembelajaran 5

Setelah anda selesai menjawab pertanyaan test formatif diatas,

cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban yang ada modul ini.

Gunakan rumus tingkat penguasaan materi untuk mengetahui tingkat

penguasaan anda terhadap materi yang telah diuraikan.

Jumlah jawaban anda yang benar

Tingkat penguasaan materi = -------------------------------------------- x 100

%

10

Arti tingkat penguasaan yang anda peroleh adalah:

1. Baik sekali, dapat melanjutkan materi berikutnya = 90% - 100%

2. Baik dapat melanjutkan materi berikutnya = 80% - 89%

3. Cukup,dapat melanjutkan materi berikutnya = 70% - 79%

4. Kurang,tidak dapat melanjutkan materi berikutnya = 05 - 69%

Evaluasi pembelajaran 7

Setelah anda selesai menjawab pertanyaan test formatif diatas,

cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban yang ada modul ini.

Gunakan rumus tingkat penguasaan materi untuk mengetahui tingkat

penguasaan anda terhadap materi yang telah diuraikan.

Jumlah jawaban anda yang benar

Tingkat penguasaan materi = -------------------------------------------- x 100

%

10

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 127 127

Page 138: Memperbaiki reparasi radio

Arti tingkat penguasaan yang anda peroleh adalah:

1. Baik sekali, dapat melanjutkan materi berikutnya = 90% - 100%

2. Baik dapat melanjutkan materi berikutnya = 80% - 89%

3. Cukup,dapat melanjutkan materi berikutnya = 70% - 79%

4. Kurang,tidak dapat melanjutkan materi berikutnya = 05 - 69%

B. Kunci Jawaban

Kunci Jawaban Test Formatif 1

1. b 2. a 3. a 4. a 5. b

6. d 7. a 8. c 9. a 10. a11. d 12. c 13. b 14. a 15. a 16. a 17. a 18. d 10. c 20. a

Kunci Jawaban Test Formatif 2

1. a 2. c 3. d 4. d 5. d 6. d 7. c 8. a 9. d 10. a

Kunci Jawaban Test Formatif 3

1) Langkah-langkah pengukuran komponen:

1. Siapkan alat ukur dan fungsikan tombol slektor sesuai

denganbagian yang akan diukur.

2. Pastikan rangkaian tidak dalam mengalir arus.

3. Perhatikan perbandingan nilai hambatan terhadap beberapa

kondisi pengukuran.

2) Langkah-langkah kerja dalam mengukur jalur PCB pada rangkaian:

a. Siapkan AVO meter, kondisikan slektor pada pengukuran

hambatan.

b. Perhatikan jarum AVO meter selwaktu melakukan pengukuran.

3) Langkah-langkah dalam mengukur transistor du liar rangkaian:

a. Siapkan AVO meter, kondisikan slektor pada pengukuran

hambatan.

b. Perhatikan jarum AVO meter selwaktu melakukan pengukuran

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 128 128

Page 139: Memperbaiki reparasi radio

c. Pengukuran diperoleh dua kondisi nilai yaitu nilai maju dan nalai

mundur,karena transistor sesungguhnya komponen dioda.

4) Langkah kerja dalam mengukur tahanan:

a. Siapkan AVO meter, kondisikan slektor pada pengukuran

hambatan.

b. Perhatikan jarum AVO meter selwaktu melakukan pengukuran

c. Cocokan hasil pengukuran dengan nilai terdapat pada pisik

tahanan.

5) Ada, dengan kemampuan mengukur komponen maka kita cepat

cepat menyimpulkan bagian/komponen yang rusak.

Kunci Jawaban Test Formatif 4

1) Langkah-langkah untuk menganalisa hasil pengukuran

a. Siapkan data hasil pengukuran kondisi pesawat radio dalam

keadaan baik.

b. Siapkan data hasil pengukuran radio tidak dalam keadaan

normal, dengan memutus melepas bagian/komponen sehingga

radio tidak bekerja dengan baik.

c. Lakukan perbandingan nilai, kemudian analisis kemungkinan

kerusakan.

2) Radio di opersikan dengan melepas salah satu komponen/melepas

jalur output dari satu bagian kebagian lainnya.

3) Dapat, sebab dari data-data pengukuran diperoleh besar

tegangan/nilai hambatan yang tidak standar.

Kunci Jawaban Test Formatif 5

1. d 2. b 3. a 4.c 5. a 6. b 7. a 8. b 9. d 10. d

Kunci Jawaban pertanyaan Tugas pembelajaran 6

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 129 129

Page 140: Memperbaiki reparasi radio

Uji Coba RF Amplifier

a. Jalur sisi adalah jalur

yang di lewati oleh sinyal informasi dari suatu pemancar.

b. Dengan cara rangkaian

tangki L dan C yang berfungsi sebagai rangkaian penala yang akan

meneruskan sinyal frekuensi resonansi yang sesuai dengan

selektivitas rangkaian penala tersebut.

c. Daerah frekuensi yang

sesuai dengan gelombang pembawa beserta kedua jalur sisi nya

yang mengandung informasi.

Uji Coba Rangkaian oscilator

a. Sebab gulungan sekunder L3 untuk sakelar pemilih pada saat

pertama berkerja (noise relatif sangat kecil) diperkuat oleh TR1 &

dikembalikan melalui gulungan sekunder L3. Primer L3 tersebut

dengan CB, CT2 & C5 merupakan kondensator trimmer untuk

mendapatkan frekuensi resonansi

b. Karena R3 yang berfungsi untuk menetapkan faktor kualitas

rangkaian resonator dengan harga positif.

Uji Coba Rangkaian Mixer

a. Agar frekuensi RF tidak

masuk, sehingga kerja mixer dapat diamati.

b. lebih besar dari oscilator

c. Penyebabnya frekuensi

informasi tidak dapat diterima.

Uji Coba Penguat IF Amplifier

a. 2 (dua) tingkat

b. Penerima semakin positif

c. Frekuensi informasi di pisahkan pada output mixer

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 130 130

Page 141: Memperbaiki reparasi radio

Karakteristik Dioda Detektor

a. Dapat, karena bekerja

lebih efektif

b. Penting, sehingga kerja

penyeleksian lebih efektif.

c. Tidak dapat dikuatkan

oleh penguat

Uji Coba Detektor dengan AVC (automatic volume control)

a. Karena AVC sebagai

pengatur tegangan ( Amplitudo sinyal)

b. Dalam menanggulangi

variasi sinyal input pada antena secara automatis

c. Karena oleh kerja R12

dan C11 tegangan negatif ini yang akan bekerja menurunkan atau

menaikan bias R12 & hasilnya akan mengkompensasikan output

pesawat penerima.

Uji Coba Rangkaian Audio Amplifier

a. Output yang di

keluarkan tidak dapat mengemudikan power amplifier

b. Sehingga mampu

mengeluarkan output yang dapat mengemudikan rangkaian power

amplifier

c. Tidak ada, karena

amplifiernya sama

Uji Coba Rangkaian Pwer Amplifier

a. Power amplifier

konfigurasi simetri complementry menggunakan transistor NPN dan

PNP secara deret push pull amplifier menggunakan trafo OT dan IT

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 131 131

Page 142: Memperbaiki reparasi radio

b. Bias DC pada Transistor

Driver

Kunci test formatif 7

1. Jawaban:

a. Karena komponen Transistor mempunyai batas umur,sehingga

sewaktu-waktu dapat rusak.

b. Jika tidak diganti maka kondisi radio tidak dapat bekerja secara

optimal.

c. Alat yang diperlukan, yaitu solder timah dan atractor.

2. Jawaban:

a. Fungsi dioda zene adalah sebagai penstabil tegangan, juga dapat

dipakai sebagai proteksi tegangan.

b. Sedikitnya 1 watt untukarus 1 amper.

c. tidak, karena lain karakteristiknya.

3. Jawaban:

a. Dapat kemungkinan sedikit merubah sitim rangkaian

detektornya.

b.Tentu tidak bisa sebab, karakteristiknya tidak sama.

c. Bisa karena batas usia, atau kesalahan tegangan bias.

4. Jawaban

a. Bagian osilator lokal dari rangkaian penala.

b. IF = Frekuensi RF – Frekuensi oscilator lokal

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 132 132

Page 143: Memperbaiki reparasi radio

BAB IVPENUTUP

Modul adalah suatu perangkat bahan ajar yang dirancang agar peserta

diklat dapat belajar secara mandiri. Dalam konteks kurikulum berbasis

kompetensi modul memegang peranan penting dimana peserta diklat

berada pada posisi aktif dalam belajar (active learning) dan guru lebih

berfungsi sebagai fasilitator.

Modul Memperbaiki/Reparasi Radio dirancang agar setelah

menyelesaikan modul ini peserta diklat memiliki kompetensi dalam

perbaikan/reparasi radio sesuai dengan standar kompetensi nasional.

Materi yang terdapat dalam modul ini mengacu pada kurikulum edisi

2004 untuk bidang keahlian elektronika audio video.

Tak ada gading yang tak retak, sumbang saran rekan-rekan guru sangat

diharapkan agar modul ini menjadi lebih baik dan dapat digunakan oleh

peserta untuk meningkatkan dan menciptakan kualitas sumber daya

manusia mendatang di bidang elektronika audio video semakin

meningkat.

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 133 133

Page 144: Memperbaiki reparasi radio

DAFTAR PUSTAKA

Adimas Ari Irawan Th.1993 Bengkel Elektronika, CV Aneka Solo

Wasito.s Th.1986 Teknik Frekwensi Tinggi, Penerbiot Karya Utama

Ichwan Haryadi Th.1988 Radio Transistor dan Tekni

Reparasi,Yayasan Pengembangan Ilmu Pengetahuan

Ir.Ourba Tambunan Th.1984 Teknik Audio, Bandung

Ir.Suyatno BSc.E Th.1978 Pesawat Elektronika,Jakarta Depdikbud

Modul ELKA-MR.AM.004.A) 134 134