Materi Kuliah Kenya Man An Termis S2
-
Upload
sangkertadi -
Category
Documents
-
view
98 -
download
0
Transcript of Materi Kuliah Kenya Man An Termis S2
PERHITUNGAN KENYAMANAN TERMIS DALAM RUANGOLEH :
UNIVERSITAS SAM RATULANGI - PROGRAM STUDI S2 ARSITEKTUR Topik : Perhitungan Kenyamanan Termis ; Dosen : Prof.Dr.Ir.Sangkertadi, DEA
Prof.Dr.Ir.Sangkertadi, DEA
UNIVERSITAS SAM RATULANGI - PROGRAM STUDI S2 ARSITEKTUR Topik : Perhitungan Kenyamanan Termis ; Dosen : Prof.Dr.Ir.Sangkertadi, DEA
1. 2.
3.
4.
PENDAHULUAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH PERTUKARAN KALOR ANTARA MANUSIA DAN LINGKUNGANNYA KUANTIFIKASI PERSEPSI KENYAMANAN TERMIS
PENDAHULUAN
UNIVERSITAS SAM RATULANGI - PROGRAM STUDI S2 ARSITEKTUR Topik : Perhitungan Kenyamanan Termis ; Dosen : Prof.Dr.Ir.Sangkertadi, DEA
Dalam pandangan SAINS BANGUNAN, lingkungan fisis termal disekitar kita mengandung nilai-nilai yang berbobot sama dengan nilainilai yang ada di lingkungan non fisis yang sarat dengan aspek-aspek sosio-kultural
UNIVERSITAS SAM RATULANGI - PROGRAM STUDI S2 ARSITEKTUR Topik : Perhitungan Kenyamanan Termis ; Dosen : Prof.Dr.Ir.Sangkertadi, DEA
PENDAHULUAN
Tuntutan akan kehidupan yang nyaman secara termal telah menjadi bagian dari kebudayaan atau pola hidup manusia dimana saja dia berada.
UNIVERSITAS SAM RATULANGI - PROGRAM STUDI S2 ARSITEKTUR Topik : Perhitungan Kenyamanan Termis ; Dosen : Prof.Dr.Ir.Sangkertadi, DEA
PENDAHULUAN Manusia dapat hidup pada kondisi dengan lingkungan iklim yang berbeda-beda dengan mengadaptasikan pola kehidupannya pada tipe lingkungannya masing-masing. Misalnya dengan menciptakan sejumlah kreasi artifisial untuk memenuhi kenikmatan hidupnya.
Menghadapi PENDAHULUAN variasi-variasi atau ekses-ekses klimatis, manusia memiliki upaya atau daya bereaksi dengan caracara : fisiologis (reaksi internal dari dalam tubuhnya) mengubah sikap atau tingkat aktifitasnya menciptakan atau memanfaatkan suatu obyek Pelindung (pakaian, naungan,dll)
UNIVERSITAS SAM RATULANGI - PROGRAM STUDI S2 ARSITEKTUR Topik : Perhitungan Kenyamanan Termis ; Dosen : Prof.Dr.Ir.Sangkertadi, DEA
PENDAHULUAN
UNIVERSITAS SAM RATULANGI - PROGRAM STUDI S2 ARSITEKTUR Topik : Perhitungan Kenyamanan Termis ; Dosen : Prof.Dr.Ir.Sangkertadi, DEA
Fanger (1970) mendefinisikan kenyamanan termis sebagai suatu kondisi atau rasa puas dari seseorang menghadapi lingkungan termisnya. atau dengan kata lain adalah situasi dengan absennya rasa tidak nyaman.Fanger P O, Thermal Comfort Analysis and Applications in Environmental Engineering, Mac Graw Hill, New York, 1970.
PENDAHULUAN
UNIVERSITAS SAM RATULANGI - PROGRAM STUDI S2 ARSITEKTUR Topik : Perhitungan Kenyamanan Termis ; Dosen : Prof.Dr.Ir.Sangkertadi, DEA
Yang dijadikan tolok ukur untuk menentukan rasa nyaman secara fisis adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada karakteristik biologis seseorang. Yakni sebuah tanggapan sensorial secara biologis terhadap keadaan atau lingkungan termis di sekitarnya.
PENDAHULUAN
UNIVERSITAS SAM RATULANGI - PROGRAM STUDI S2 ARSITEKTUR Topik : Perhitungan Kenyamanan Termis ; Dosen : Prof.Dr.Ir.Sangkertadi, DEA
Kemampuan dalam hal menjaga keseimbangan termis antara tubuh manusia dengan lingkungan disekitarnya merupakan salah satu prasyarat pemenuhan kesehatan, serta kenyamanan. Manusia adalah jenis mahluk homeotermis, yang berarti memiliki kemampuan menjaga suhu tubuhnya agar tetap konstan (sekitar 37 C) dalam kondisi lingkungan klimatis yang bervariasi secara luas.
PENDAHULUAN
UNIVERSITAS SAM RATULANGI - PROGRAM STUDI S2 ARSITEKTUR Topik : Perhitungan Kenyamanan Termis ; Dosen : Prof.Dr.Ir.Sangkertadi, DEA
Organisme manusia secara normal berada pada kondisi seimbang berdasarkan pengaruh dari : nilai kuantitas kalor yang diproduksi didalam tubuh manusia, yang bervariasi menurut jenis atau tingkat aktifitasnya nilai kuantitas pertukaran kalor dengan lingkungannya.
PENDAHULUAN Untuk menentukan bahwa sesorang merasa nyaman atau tidak didalam suatu lingkungan termofisis, dikenal sebuah skala pengukur tingkat kenyamanan termis. Namun untuk dapat menentukan skala tingkat kenyamanan termis tersebut, terlebih dahulu harus diketahui besaran-besaran termis atau parameter-parameter yang merupakan resultante dari proses pertukaran kalor antara manusia dengan
UNIVERSITAS SAM RATULANGI - PROGRAM STUDI S2 ARSITEKTUR Topik : Perhitungan Kenyamanan Termis ; Dosen : Prof.Dr.Ir.Sangkertadi, DEA
SUHU UDARA FAKTOR TUBUH : SUHU RADIATIF UKURAN TUBUH KELEMBABAN UDARA PAKAIAN KECEPATAN ANGIN AKTIFITAS
FAKTOR-FAKTOR FAKTOR LINGKUNGAN : YANG BERPENGARUH
UNIVERSITAS SAM RATULANGI - PROGRAM STUDI S2 ARSITEKTUR Topik : Perhitungan Kenyamanan Termis ; Dosen : Prof.Dr.Ir.Sangkertadi, DEA
UKURAN TUBUH :
UNIVERSITAS SAM RATULANGI - PROGRAM STUDI S2 ARSITEKTUR Topik : Perhitungan Kenyamanan Termis ; Dosen : Prof.Dr.Ir.Sangkertadi, DEA
du = 0.203 x p 0.425
BERAT (p dalam kg) TINGGI (h dalam meter )
LUAS KULIT TUBUH
xh
0.725
as du Bois ama Penemu : Dr.Eugene Floyd du Bois)1882 1959 Misalnya : Berat = 70 kg ; tinggi = 1.65 m; Maka Luas Kulit Tubuh = 1.8 m2
AKTIFITAS :
UNIVERSITAS SAM RATULANGI - PROGRAM STUDI S2 ARSITEKTUR Topik : Perhitungan Kenyamanan Termis ; Dosen : Prof.Dr.Ir.Sangkertadi, DEA
Dalam tubuh manusia selalu terjadi proses biologis yang menghasilkan kalor. proses ini dinamakan metabolisme termis. Proses produksi kalor ini selanjutnya akan semakin meningkat seirama dengan peningkatan jenis aktifitas yang dilakukan manusia.
AKTIFITAS :
UNIVERSITAS SAM RATULANGI - PROGRAM STUDI S2 ARSITEKTUR Topik : Perhitungan Kenyamanan Termis ; Dosen : Prof.Dr.Ir.Sangkertadi, DEA
Proses METABOLISME dirumuskan :
dapat
M = Mt - w = Mt (1-n)M : metabolisme termis Mt : metabolisme total w : beban kerja external n : efisiensi kerja
AKTIFITAS :
UNIVERSITAS SAM RATULANGI - PROGRAM STUDI S2 ARSITEKTUR Topik : Perhitungan Kenyamanan Termis ; Dosen : Prof.Dr.Ir.Sangkertadi, DEA
Secara umum, kita sering mengabaikan faktor beban kerja eksternal, terutama untuk kasus-kasus aktifitas didalam rumah atau kantor-kantor, dimana para pelaku aktifitasnya tidak sedang menerima beban yang berat (nilai n = 0). Lain halnya untuk mengevaluasi kasus-kasus aktifitas para pengangkut beban (buruh pelabuhan, porter, dll), dimana mereka dianggap dalam keadaan menerima beban kerja eksternal (nilai n diberi harga 0