3. Man Konflik n Man Logistik

64
Manajemen KONFLIK dan Manajemen Logistik OLEH : H Hadi Suryatno,MKes

description

bagus

Transcript of 3. Man Konflik n Man Logistik

  • Manajemen KONFLIK dan Manajemen LogistikOLEH : H Hadi Suryatno,MKes

  • KONFLIKkonflik berasal dari bahasa Latin yaitu configere yang berarti saling memukul.Konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.Konflik, menurut Deutsch ( 1969 ) didefinisikan sebagai suatu perselisihan atau perjuangan yang timbul bila keseimbangan antara perasaan, pikiran, hasrat, dan perilaku seseorang yang terancam.

  • PENGERTIAN KONFLIK

    Konflik adalah pergesekan atau friksi yang terekspresikan di antara dua pihak atau lebih, di mana masing-masing mempersepsi adanya interferensi dari pihak lain, yang dianggap menghalangi jalan untuk mencapai sasaran. Konflik hanya terjadi bila semua pihak yang terlibat, mencium adanya ketidaksepakatan

  • Konflik .Konflik dapat disebabkan oleh perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda serta perbedaan kepentingan antar individu atau kelompok.Konflik sering diterima secara negatif karena dianggap merusak keteraturan dan ketertiban masyarakat.Namun konflik dalam derajat yang longgar dapat memicu kemajuan, oleh karena itu konflik tidak harus dipersepsikan hal yang buruk.

  • Konflik.Situasi yang terjadi ketika ada perbedaan pendapat atau perbedaan cara pandang diantara beberapa orang, kelompok atau organisasi.

    Konflik dalam derajat tinggi, yaitu perang antar manusia itulah yang mengancam sendi-sendi kehidupan manusia.

  • Sikap saling mempertahankan diri sekurang-kurangnya diantara dua kelompok, yang memiliki tujuan dan pandangan berbeda, dalam upaya mencapai satu tujuan sehingga mereka berada dalam posisi oposisi, bukan kerjasama.

  • ASPEK POSITIF DALAM KONFLIKKonflik bisa jadi merupakan sumber energi dan kreativitas yang positif apabila dikelola dengan baik.Tidak semua konflik merugikan organisasi. Konflik yang ditata dan dikendalikan dengan baik dapat menguntungkan organisasi sebagai suatu kesatuan. Dalam menata konflik diperlukan keterbukaan, kesabaran serta kesadaran semua fihak yang terlibat maupun yang berkepentingan dengan konflik yang terjadi

  • Misalnya, konflik dapat menggerakan suatu perubahan :Membantu setiap orang untuk saling memahami tentang perbedaan pekerjaan dan tanggung jawab mereka.Memberikan saluran baru untuk komunikasi.Menumbuhkan semangat baru pada staf.Memberikan kesempatan untuk menyalurkan emosi.Menghasilkan distribusi sumber tenaga yang lebih merata dalam organisasi.

  • PENYEBAB KONFLIKKonflik dapat berkembang karena berbagai sebab sebagai berikut: 1. Batasan pekerjaan yang tidak jelas 2. Hambatan komunikasi 3. Tekanan waktu 4. Standar, peraturan dan kebijakan yang tidak masuk akal 5. Pertikaian antar pribadi 6. Perbedaan status 7. Harapan yang tidak terwujud

  • Penyebab konflik, Edmund ( 1979 ) menyebutkan sembilan faktor umum yang berkaitan dengan semua kemungkinan penyebab konflik, yaitu :a. Spesialisasi .Sebuah kelompok yang bertanggung jawab untuk suatu tugas tertentu atau area pelayanan tertentu memisahkan dirinya dari kelompok lain. Seringkali berakibat terjadinya konflik antar kelompok.

  • b. Peran yang bertugas banyak ..Peran keperawatan membutuhkan seseorang untuk dapat menjadi seorang manajer, seorang pemberi asuhan yang trampil, seorang ahli dalam hubungan antar manusia, seorang negosiator, penasihat , dan sebagainya. Setiap sub peran dengan tugas - tugasnya memerlukan orientasi yang berbeda - beda yang dapat menyebabkan konflik.c. Interdependensi peranPeran perawat pelaksana dalam praktek pribadi tidak akan serumit seperti peran perawat dalam tim kesehatan yang multidisiplin, dimana tugas seseorang perlu didiskusikan dengan orang lain yang mungkin bersaing untuk area - area tertentu.

  • d. Kekaburan tugas Ini diakibatkan oleh peran yang mendua dan kegagalan untuk memberikan tanggung jawab dan tanggung gugat untuk suatu tugas pada individu atau kelompok.e. Perbedaan Sekelompok orang dapat mengisi peran yang sama tetapi perilaku sikap, emosi, dan kognitif orang - orang ini terhadap peran mereka bisa berbeda.f. Kekurangan sumber daya Persaingan ekonomi, pasien, jabatan, adalah sumber absolut dari konflik antar pribadi dan antar kelompok.

  • g. Perubahan Saat perubahan menjadi lebih tampak, maka kemungkinan tingkat konflik akan meningkat secara proporsional.h.Konflik tentang imbalan ...Bila orang mendapat imbalan secara berbeda - beda, maka sering timbul konflik, kecuali jika mereka terlibat dalam perbuatan sistem imbalan.i.Masalah komunikasi Sikap mendua, penyimpangan persepsi, kegagalan bahasa, dan penggunaan saluran komunikasi secara tidak benar, semuanya akan menyebabkan konfllik.

  • Manajemen atau penatalaksanaan konflik dapat dilakukan melalui upaya sebagai berikut:

    Disiplin Upaya disiplin digunakan untuk menata atau mencegah konflik, perawat pengelola harus mengetahui dan memahami ketentuan peraturan organisasi. Jika ketentuan tersebut belum jelas maka perlu dilakukan klarifikasi. Disiplin merupakan cara untuk mengoreksi atau memperbaiki staf yang tidak diinginkan.

  • b. Mempertahankan tahap kehidupan Konflik dapat diatasi dengan membantu individu perawat mencapai tujuan sesuai dengan tahapan kehidupannya, yang meliputi :- Tahap dewasa muda - Tahap dewasa menengah - Tahap manusia diatas 55 tahun c. Komunikasi Komunikasi merupakan seni yang penting untuk mempertahankan lingkungan yang terapeutik. Melalui peningkatan komunikasi yang efektif maka konflik dapat dicegah..

  • d. Asertif training

    Perawat yang asertif mengetahui bahwa mereka bertanggung jawab terhadap pikiran, perasaan, dan tindakannya. Peningkatan kesadaran, training sensitivitas dan training asertif dapat meningkatkan kemampuan pengelola keperawatan dalam mengatasi perilaku konflik

  • PENGELOLAAN KONFLIKKonflik dapat dicegah atau dikelola dengan:1. Disiplin: Mempertahankan disiplin dapat digunakan untuk mengelola dan mencegah konflik. Manajer perawat harus mengetahui dan memahami peraturan-peraturan yang ada dalam organisasi. Jika belum jelas, mereka harus mencari bantuan untuk memahaminya.

  • 2. Pertimbangan Pengalaman dalam Tahapan Kehidupan: Konflik dapat dikelola dengan mendukung perawat untuk mencapai tujuan sesuai dengan pengalaman dan tahapan hidupnya. Misalnya; Perawat junior yang berprestasi dapat dipromosikan untuk mengikuti pendidikan kejenjang yang lebih tinggi, sedangkan bagi perawat senior yang berprestasi dapat dipromosikan untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi.

  • 3. Komunikasi :Suatu Komunikasi yang baik akan menciptakan lingkungan yang terapetik dan kondusif. Suatu upaya yang dapat dilakukan manajer untuk menghindari konflik adalah dengan menerapkan komunikasi yang efektif dalam kegitan sehari-hari yang akhirnya dapat dijadikan sebagai satu cara hidup.

  • 4. Mendengarkan secara aktif: Mendengarkan secara aktif merupakan hal penting untuk mengelola konflik. Untuk memastikan bahwa penerimaan para manajer perawat telah memiliki pemahaman yang benar, mereka dapat merumuskan kembali permasalahan para pegawai sebagai tanda bahwa mereka telah mendengarkan.

  • TEKNIK ATAU KEAHLIAN UNTUK MENGELOLA KONFLIKPendekatan dalam resolusi konflik tergantung pada :Konflik itu sendiri. Karakteristik orang-orang yang terlibat di dalamnya.Keahlian individu yang terlibat dalam penyelesaian konflik.Pentingnya isu yang menimbulkan konflikKetersediaan waktu dan tenaga

  • STRATEGI :Menghindar Menghindari konflik dapat dilakukan jika isu atau masalah yang memicu konflik tidak terlalu penting atau jika potensi konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat yang akan ditimbulkannya. Penghindaran merupakan strategi yang memungkinkan pihak-pihak yang berkonfrontasi untuk menenangkan diri.

  • LanjutManajer perawat yang terlibat didalam konflik dapat menepiskan isu dengan mengatakan Biarlah kedua pihak mengambil waktu untuk memikirkan hal ini dan menentukan tanggal untuk melakukan diskusi

  • 2. MengakomodasiMemberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi pemecahan masalah, khususnya apabila isu tersebut penting bagi orang lain. Hal ini memungkinkan timbulnya kerjasama dengan memberi kesempatan pada mereka untuk membuat keputusan. Perawat yang menjadi bagian dalam konflik dapat mengakomodasikan pihak lain dengan menempatkan kebutuhan pihak lain di tempat yang pertama.

  • 3. KompetisiGunakan metode ini jika anda percaya bahwa anda memiliki lebih banyak informasi dan keahlian yang lebih dibanding yang lainnya atau ketika anda tidak ingin mengkompromikan nilai-nilai anda. Metode ini mungkin bisa memicu konflik tetapi bisa jadi merupakan metode yang penting untuk alasan-alasan keamanan.

  • 4. Kompromi atau Negosiasi

    Masing-masing memberikan dan menawarkan sesuatu pada waktu yang bersamaan, saling memberi dan menerima, serta meminimalkan kekurangan semua pihak yang dapat menguntungkan semua pihak.

  • 5. Memecahkan Masalah atau Kolaborasi - Pemecahan sama-sama menang dimana individu yang terlibat mempunyai tujuan kerja yang sama. - Perlu adanya satu komitmen dari semua pihak yang terlibat untuk saling mendukung dan saling memperhatikan satu sama lainnya.

  • PETUNJUK PENDEKATAN SITUASI KONFLIK :Diawali melalui penilaian diri sendiriAnalisa isu-isu seputar konflikTinjau kembali dan sesuaikan dengan hasil eksplorasi diri sendiri.Atur dan rencanakan pertemuan antara individu-individu yang terlibat konflik Memantau sudut pandang dari semua individu yang terlibat Mengembangkan dan menguraikan solusiMemilih solusi dan melakukan tindakanMerencanakan pelaksanaannya

  • Stoner mengemukakan tiga cara dalam pengelolaan konflik, yaitu:

    1. merangsang konflik di dalam unit atau organisasi yang prestasi kerjanya rendah karena tingkat konflik yang terlalu kecil Termasuk dalam cara ini adalah:minta bantuan orang luar menyimpang dari peraturan (going against the book) menata kembali struktur organisasi menggalakkan kompetisimemilih manajer yang cocok2. meredakan atau menumpas konflik jika tingkatnya terlalu tinggi atau kontra-produktif

  • 3. menyelesaikan konflik metode penyelesaian konflik yang disampaikan Stoner adalah:1) dominasi dan penguasaan, hal ini dilakukan dengan cara paksaan, perlunakan, penghindaran, dan penentuan melalui suara terbanyak.2) kompromi3) pemecahan masalah secara menyeluruh

  • Contoh KASUS.Pada pukul 1 siang, Salsabila, seorang kepala ruang bedah menghubungi Apoteker untuk menanyakan mengapa Tn Takur.. tidak diberikan obat untuk persiapan pulang. Dengan meletakan telpon, ia berkata, saya kecewa dengan kerja mereka, apakah Ia pikir hanya Ia sendiri yang dapat bekerja dan tidak ada staf lain yang mampu mengerjakannya. Kemudian Salsabila melanjutkan kalimatnya, Saya akan membicarakan hal ini pada seseorang.

  • PERTANYAAN:Apa sumber dari konflik yang sedang terjadi ?Jika Anda sebagai kepala ruang/koordinator, yang bertanggung jawab atas situasi yang terjadi, darimana Anda akan memulai mencari pemecahan masalah ini ? Anda dapat memilih satu cara penanggulangan konflik, dan uraikan pendapat anda.Hal positif apa yang dapat diambil dari konflik diatas

  • KESIMPULANHubungan interpersonal antara perawat dengan, kolega, kelompok, keluarga pasien maupun orang lain dapat merupakan sumber terjadinya konflik, oleh sebab itu perawat harus mengetahui dan memahami manajemen konflik.

  • KESIMPULAN..Penyebab konflik meliputi: ketidakjelasan uraian tugas, gangguan komunikasi, tekanan waktu, standar, kebijakan yang tidak jelas, perbedaan status, dan harapan yang tidak tercapai. Konflik dapat dicegah atau diatur dengan menerapkan disiplin, komunikasi efektif, dan saling pengertian antara sesama rekan kerja.Untuk mengembangkan alternatif solusi agar dapat mencapai satu kesepakatan dalam pemecahan konflik ,diperlukkan komitmen yang sungguh sungguh .

  • KESIMPULAN..,Ada beberapa stragtegi yang dapat digunakan, antara lain ; akomodasi, kompetisi, kolaborasi, negosiasi, dan kompromi. Diharapkan Manajer Perawat dapat memahami dan menggunakan keahliannya secara khusus untuk mencegah dan mengatur konflik.

  • TERIMA KASIH..

    Ada yang maU BERTANYA.. ?

  • MANAJEMEN LOGISTIKby : H Hadi Suryatno,MKES

  • Manajemen logistikKeberhasilan organisasi mencapai tujuan didukung oleh pengelolaan factor-faktor antara lain ; Man, Money, Machine, Methode dan Material. Pengelolaan yang seimbang dan baik dari kelima factor tersebut akan memberikan kepauasan kepada kostumer baik kostumer internal maupun eksternal.

  • Rumah sakit yang telah terakreditasi seharusnya telah memiliki pengelolaan yang baik dan terstandar termasuk lima factor tersebut. pengelolaan Material atau logistic keperawatan.

  • Keberhasilan pengelolaan logistik rumah sakit tergantung pada kompetensi dari manajer logistik rumah sakit. Manajer berfungsi untuk mengelola logistik melalui fungsi antara lain mengidentifikasi, merencanakan pengadaan, pendistribusian alat hingga mengembangkan sistem pengelolaan logistik yang efektif dan efisien. Pengadaan alat yang tepat dan berfungsi dengan baik akan memperlancar kegiatan pelayanan pasien sehingga berdampak bagi peningkatan mutu pelayanan secara umum.

  • Manajer logistik juga harus mampu mengantisipasi kejadian darurat, membuat skala prioritas serta melakukan perubahan yang dibutuhkan untuk pencapaian tujuan umum rumah sakit. Manajemen logistik juga harus mencapai efisiensi dan efektifitas. Manajer logistik memiliki kemampuan untuk mencegah atau meminimalkan pemborosan, kerusakan, kadaluarsa, kehilangan alat tersebut yang akan memiliki dampak kepada pengeluaran ataupun biaya operasional rumah sakit.

  • Menurut pemanfaatannya, bahan atau alat yang harus disediakan rumah sakit dikelompokkan menjadi persediaan farmasi (antara lain: obat, bahan kimia, gas medik, peralatan kesehatan), persediaan makanan, persediaan logistik umum dan teknik.

  • Menurut ; Siagian: 1992,

    menyatakan manajemen adalah seni memperoleh hasil melalui berbagai kegiatan yang dilakukan oleh orang lain, sedangkan logistik adalah bahan untuk kegiatan operasional yang sifatnya habis pakai.

  • Manajemen logistik adalah suatu ilmu pengetahuan dan atau seni serta proses mengenai perencanaan dan penentuan kebutuhan pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan pemeliharaan serta penghapusan material/alat-alat.

  • manajemen logistik mampu menjawab tujuan dan bagaimana cara mencapai tujuan dengan ketersediaan bahan logistik setiap saat bila dibutuhkan dan dipergunakan secara efisien dan efektif.

  • Dalam sistem administrasi manajemen logistik Subagya menyatakan sebagai berikut:Unsur manajemen:ManMoneyMaterialMachineMethod

    Fungsi manajemen:PlanningOrganizingActuatingControlling

    Fungsi logistic:Fungsi perencanaanFungsi penganggaranFungsi Pengadaan Fungsi penyimpananFungsi penyaluranFungsi penghapusanFungsi Pengendalian

  • fungsi logistik antara lain :1. Fungsi PerencanaanPengertian umum adalah proses untuk merumuskan sasaran dan menentukan langkah-langkah yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Sedangkan secara khusus perencanan logistik adalah merencanakan kebutuhan logistik yang pelaksanaannya dilakukan oleh semua calon pemakai (user) kemudian diajukan sesuai dengan alur yang berlaku di masing- masing organisasiperencanaan adalah hasil rangkuman dari kaitan tugas pokok, gagasan, pengetahuan, pengalaman dan keadaan atau lingkungan yang merupakan cara terencana dalam memuat keinginan dan usaha merumuskan dasar dan pedoman tindakan

  • Perencanaan dapat dibagi ke dalam periode-periode sebagai berikut:

    Rencana jangka panjang (Long range)Rencana jangka menengah (Mid range)Rencana jangka pendek (Short range)

  • Melalui fungsi perencanaan dan penentuan kebutuhan ini akan menghasilkan antara lain:

    Rencana PembelianRencana RehabilitasiRencana DislokasiRencana SewaRencana Pembuatan.

  • Dalam tahapan perencanaan logistik pada umumnya dapat menjawab dan menyimpulkan pernyataan sebagai berikut:

    Apakah yang di butuhkan (what) untuk menentukan jenis barang yang tepatBerapa yang di butuhkan (how much, how many) untuk menentukan jumlah yang tepatBilamana dibutuhkan (when) untuk menentukan waktu yang tepatDi mana dibutuhkan (where) untuk menentukan tempat yang tepatSiapa yang mengurus atau siapa yang menggunakan (who) untuk menentukan orang atau unit yang tepatBagaimana diselenggarakan (how) untuk menentukan proses yang tepatMengapa di butuhkan (why) untuk mengecek apakah keputusan yang di ambil benar-benar tepat

  • 2. Fungsi Penganggaran

    Penganggaran (budgetting), adalah semua kegiatan dan usaha untuk merumuskan perincian penentu kebutuhan dalam suatu skala tertentu/skala standar yaitu skala mata uang dan jumlah biaya

  • Dalam fungsi penganggaran, semua rencana-rencana dari fungsi perencanaan dan penentu kebutuhan dikaji lebih lanjut untuk disesuaikan dengan besarnya biaya dari dana-dana yang tersedia. Dengan mengetahui hambatan-hambatan dan keterbatasan yang dikaji secara seksama maka anggaran tersebut merupakan anggaran yang reliable.

  • Dalam menyusun anggaran terdapat beberapa hal yang harus di perhatikan antara lain adalah:

    Peraturanperaturan terkaitPertimbangan politik, sosial, ekonomi dan tehnologiHal-hal yang berhubungan dengan anggaranPengaturan anggaran seperti: sumber biaya pendapatan sampai dengan pegaturan logistik

  • 3. Fungsi Pengadaan

    Pengadaan adalah semua kegiataan dan usaha untuk menambah dan memenuhi kebutuhan barang dan jasa berdasarkan peraturan yang berlaku dengan menciptakan sesuatu yang tadinya belum ada menjadi ada. Kegiatan ini termasuk dalam usaha untuk tetap mempertahankan sesuatu yang telah ada dalam batas-batas efisiensi.

  • Caracara yang dapat dilakukan untuk menjalankan fungsi pengadaan adalah:

    PembelianPenyewaanPeminjamanPemberian ( hibah )PenukaranPembuatanPerbaikan

  • Proses pengadan peralatan dan perlengkapan pada umumnya dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut:

    Perencanaan dan penentuan kebutuhanPenyususnan dokumen tenderPengiklanan/penyampaian uandangan lelangPemasukan dan pembukuan penawaranEvaluasi penawaranPengusulan dan penentuan pemenangMasa sanggahPenunjukan pemenangPengaturan kontrakPelaksanaan kontrak

  • 4. Fungsi Penyimpanan

    Penyimpanan merupakan suatu kegiatan dan usaha untuk melakukan pngelolaan barang persediaan di tempat penyimpanan.Penyimpanan berfungsi untuk menjamin penjadwalan yang telah ditetapkan dalam fungsi-fungsi sebelumya dengan pemenuhan setepat-tepatnya dan biaya serendah-rendahnya.Fungsi yang lain adalah: Kualitas barang dapat dipertahankan, barang terhindar dari kerusakan, pencarian barang yang lebih mudah dan barang yang aman dari pencuri.

  • 5. Fungsi Penyaluran (Distribusi)

    Penyaluran atau distribusi merupakan kegiatan atau usaha untuk mengelola pemindahan barang dari satu tempat ke tempat lainnya .Faktor yang mempengaruhi penyaluran barang antara lain:Proses AdministrasiProses penyampaian berita (data-data informasi)Proses pengeluaran fisik barangProses angkutanProses pembongkaran dan pemuatanPelaksanaan rencana-rencana yang telah ditentukanKetelitian dan disiplin yang ketat dalam menangani masalah penyaluran merupakan unsur yang sangat penting untuk mencapai tujuan yang diharapkan

  • 6. Fungsi Penghapusan

    Penghapusan adalah kgiatan atau usaha pembebasan barang dari pertanggungjawaban sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku .

  • Alasan penghapusan barang antara lain:

    1. Barang hilang, akibat kesalahan sendiri, kecelakaan, bencana alam, administrasi yang salah, tercecer atau tidak ditemukan2.Tehnis dan ekonomis: Setelah nilai barang dianggap tidak ada manfaatnya. Surplus dan eksesTidak bertuan: Barang-barang yang tidak diurusRampasan yaitu barang-barang bukti dari suatu perkara

  • 7. Fungsi Pengendalian

    Pengendalian adalah sistem pengawasan dari hasil laporan, penilaian, pemantauan dan pemeriksaan terhadap langkah-langkah manajemen logistik yang sedang atau telah berlangsung

  • Bentuk kegiatan pengendalian antara lain:

    Merumuskan tatalaksana dalam bentuk manual, standar, kriteria, norma, instruksi dan prosedur lainMelaksanakan pengamatan (Monitoring), evaluasi dan laporan, guna mendapatkan gambaran dan informasi tentang penyimpangan dan jalannya pelaksanaan dari rencanaMelakukan kunjungan staf guna mengidentifikasi cara-cara pelaksanaan dalam rangka pencapaian tujuanMelakukan supervisi

  • Agar pelaksanaan pengendalian dapat berjalan dengan baik diperlukan sarana-sarana pengendalian sebagai berikut:

    Struktur organisasi yang baikSistem informasi yang memadaiKlasifikasi yang selalu mengikuti perkembangan menuju standardisasiPendidikan dan pelatihanAnggaran yang cukup memadai

  • TRIMs

    ******************************************************