Materi kuliah ke-1

33
  BAHAN KULIAH : PEMELIHARAAN DAN PENINGKA T AN JALAN KSP   412 INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL I IIII I IIII 16/2 2011

Transcript of Materi kuliah ke-1

Page 1: Materi kuliah ke-1

5/14/2018 Materi kuliah ke-1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/materi-kuliah-ke-1 1/33

 

 BAHAN KULIAH :PEMELIHARAAN DAN PENINGKATAN JALAN KSP – 412

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL

I

IIIIIIIII16/22011

Page 2: Materi kuliah ke-1

5/14/2018 Materi kuliah ke-1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/materi-kuliah-ke-1 2/33

 

PERATURAN PER-UU-AN PENYELENGGARAAN JALAN : 

 JALAN :

- UU No. 38, Tahun 2004, tentang Jalan 

- PP No. 34, Tahun 2006, tentang Jalan 

- PP No. 15, Tahun 2005, tentang Jalan Tol 

 TATA RUANG :

- UU No. 26, Tahun 2007, tentang RTRWN 

- PP No. 26, Tahun 2008, tentang RTRWN  

 TRANSPORTASI :

- UU No. 22, Tahun 2009, tentang LLAJ - Peraturan Pemerintah No. ……………….

- Sistem Transportasi Nasional (SISTRANAS  ) 

Page 3: Materi kuliah ke-1

5/14/2018 Materi kuliah ke-1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/materi-kuliah-ke-1 3/33

 

SISTEM JARINGAN

SISTEMPERGERAKAN

SISTEM KELEMBAGAAN

SISTEMKEGIATAN

Dalam sistem transportasi makro, terdapat kaitan yangsangat erat antar unsur yang membentuknya, yaitu subsistemkegiatan, subsistem jaringan, subsistem pergerakan atau lalulintas dan subsistem kelembagaan 

Pendekatan Sistem Transportasi Makro

Page 4: Materi kuliah ke-1

5/14/2018 Materi kuliah ke-1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/materi-kuliah-ke-1 4/33

 

Jalan  adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala

bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannyayang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada; permukaantanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanahdan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta

api, jalan lori dan jalan kabel ( UU 38/2004, Pasal 1., butir 4  )

Jalan Umum adalah jalan yang diperuntukan bagi lalu-lintasumum ( UU 38/2004, Pasal 1., butir 5  ) .

Jalan Khusus adalah   jalan yang dibangun oleh instansi, badanusaha, perseorangan atau kelompok masyarakat untuk

kepentingan sendiri ( UU 38/2004, Pasal 1., butir 6  ) .

Jalan Tol   jalan umum yang merupakan bagian sistem jaringan  jalan dan sebagai jalan nasional yang kepada penggunanya

diwajibkan membayar tol ( UU 38/2004, Pasal 1., butir 7  ) .

PENGERTIAN / DEFINISI : 

Page 5: Materi kuliah ke-1

5/14/2018 Materi kuliah ke-1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/materi-kuliah-ke-1 5/33

 

 Penyelenggaraan Jalan  adalah kegiatan yang meliputi  pengaturan, pembinaan, pembangunan, dan pengawasan jalan

(UU 38/2004, Pasal 1., butir 9) .

Pengaturan Jalan  adalah kegiatan perumusan kebijakan  perencanaan, penyusunan perencanaan umum, dan penyusunan

 peraturan per-UU-an jalan (UU 38/2004, Pasal 1., butir 10) .

Pembinaan Jalan adalah kegiatan penyusunan pedoman danstandar teknis, pelayanan, pemberdayaan SDM, serta litbang jalan (UU 38/2004, Pasal 1., butir 11) .

Pembangunan Jalan adalah kegiatan pemograman dan  pengganggaran, perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi,

serta pengoperasian dan pemeliharaan jalan (UU 38/2004, Pasal 1.,butir 12) .

Pengawasan Jalan adalah kegiatan yang dilakukan untukmewujudkan tertib pengaturan, pembinaan, dan pembangunan jalan (UU 38/2004, Pasal 1., butir 13) .

Page 6: Materi kuliah ke-1

5/14/2018 Materi kuliah ke-1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/materi-kuliah-ke-1 6/33

 

6

PERAN JALAN :

Jalan sebagai bagian Sistem Transportasi Nasional mempunyaiperanan penting. Peran Jalan (UU 38/2004, Pasal 5) :1) Sebagai bagian prasarana transportasi : mempunyai peran penting dalam

bidang Ekonomi, Sosbud, LH, Politik, Hankam, serta dipergunakan untuksebesar-besar kemakmuran rakyat;

2) Sebagai prasarana distribusi barang dan jasa : merupakan urat nadikehidupan masyarakat, bangsa dan negara;

3) Merupakan satu kesatuan sistem jaringan jalan : menghubungkan danmengikat seluruh wilayah Republik Indonesia.

Bidang Ekonomi : Sebagai modal masyarakat , merupakan katalisator diantara proses produksi, pasar dan

konsumen akhir.

  Bidang Sosial - Budaya :Membuka cakrawala masyarakat yang dapat menjadi wahana perubahan sosial,

membangun toleransi dan mencairkan sekat budaya. Bidang Lingkungan Hidup :

Keberadaan jalan diperlukan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.

Bidang Politik : J alan menghubungkan dan mengikat antar daerah.

Bidang Pertahanan dan Keamanan :

 Jalan memberikan akses dan mobilitas dalam penyelenggaraan sistem HANKAM. 

Page 7: Materi kuliah ke-1

5/14/2018 Materi kuliah ke-1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/materi-kuliah-ke-1 7/337

WEWENANG PENYELENGGARAAN JALAN :

Penguasaan jalan umum ada pada NEGARA, yang memberiwewenang kepada pemerintah dan pemerintah daerah (Provinsi,Kabupaten, Kota) untuk melaksanakan  pengaturan

 penyelenggaraan jalan, yang bertujuan untuk mewujudkan :

1. Ketertiban dan kepastian hukum dalam penyelenggaraan jalan;2. Peran masyarakat dalam penyelenggaraan jalan;3. Peran penyelenggaran jalan secara optimal dalam pemberian

layanan kepada masyarakat;4. Pelayanan jalan yang ANDAL dan PRIMA serta berpihak kepada

kepentingan masyarakat;5. Sistem jaringan jalan yang berdaya guna dan berhasil guna

untuk mendukung terselenggaranya sistem transportasi yangterpadu;

6. Pengusahaan jalan tol yang transparan dan terbuka.

 

Page 8: Materi kuliah ke-1

5/14/2018 Materi kuliah ke-1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/materi-kuliah-ke-1 8/338

PENYELENGGARAAN JALAN

Pengaturan :

- Perumusan

kebijakan perenc.

- Penyusunan

 perenc. umum

- Penyusunan

 peraturan per-uu-

an

Pembinaan :-  Penyusunan

 pedoman dan

standar teknis- Pelayanan

- Pemberdayaan

- Penelitian dan

 pengembangan

Pembangunan :-  Pemrograman

& penganggaran

- Perenc teknik - Pelaks. konstr.

- Pengoperasian

- Pemeliharaan

Pengawasan :-  Tertib

 pengaturan,

 pembinaan dan pembangunan

WEWENANG PENYELENGGARAAN JALAN :- Pemerintah : Jalan Nasional- Pemerintah Provinsi : Jalan Provinsi- Pemerintah Kabupaten : Jalan Kabupaten dan Jalan Desa- Pemerintah Kota : Jalan Kota

 

Page 9: Materi kuliah ke-1

5/14/2018 Materi kuliah ke-1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/materi-kuliah-ke-1 9/339

SISTEM JARINGAN JALAN :

Jalan sesuai dengan peruntukannya terdiri atas :• Jalan umum, dan• Jalan khusus.

Jalan Umum dikelompokan menurut :

• Sistem;•  Fungsi;• Status; dan• K elas.

1) Pengelompokan Jalan berdasarkan SISTEM :Sistem jaringan jalan terdiri atas :

• Sistem Jaringan Jalan Primer;

• Sistem Jaringan Jalan Sekunder.

 

Page 10: Materi kuliah ke-1

5/14/2018 Materi kuliah ke-1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/materi-kuliah-ke-1 10/3310

Sistem Jaringan Jalan Primer :Merupakan sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan distribusi

barang dan jasa untuk pengembangan semua wilayah di tingkat nasional.menghubungkan semua simpul jasa distribusi yang berwujud pusat-pusatkegiatan.

Sistem jaringan jalan primer adalah sistem jaringan bersifat menerus yangmemberikan pelayanan lalu lintas tidak terputus walaupun masuk ke dalam

kawasan perkotaan.Pusat-pusat kegiatan adalah kawasan perkotaan yang mempunyai jangkauan

 pelayanan nasional, wilayah, dan lokal. 

Sistem jaringan jalan sekunder :Merupakan sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan distribusi

barang dan jasa untuk masyarakat di dalam kawasan perkotaan.

Yang dimaksud dengan kawasan perkotaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan bukan pertanian, dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat  permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, serta kegiatan ekonomi. 

 

Page 11: Materi kuliah ke-1

5/14/2018 Materi kuliah ke-1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/materi-kuliah-ke-1 11/3311

 JALAN KOLEKTOR 

PRIMER (JKP)

PKL

 JALAN

LOKAL

PRIMER 

(JLP)

 JALAN LINGKUNGAN PRIMER 

(JLP)

 JALAN

LOKALPRIMER 

(JLP)

 JALAN

LOKAL

PRIMER 

(JLP)

 JALAN LOKAL PRIMER (JLP)

 JALAN LOKAL

PRIMER (JLP)

 JALAN

KOLEKTOR 

PRIMER (JKP)

 JALAN

KOLEKTOR 

PRIMER (JKP)

 JALAN ARTERI

PRIMER (JAP)

 JALAN ARTERI

PRIMER (JAP)

 JALAN ARTERI PRIMER (JAP)

PKWPKW

PKN

Persil

PK 

Ling-

kungan

PKL

PKN

SISTEM

 JARINGAN JALAN

PRIMER 

  

Page 12: Materi kuliah ke-1

5/14/2018 Materi kuliah ke-1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/materi-kuliah-ke-1 12/3312

SISTEM

 JARINGAN JALAN

SEKUNDER  JALAN ARTERISEKUNDER (JAS)

F1

KawasanPrimer

 JALAN ARTERI SEKUNDER (JAS)

F2,1

Kawasan

SekunderI

 JALAN ARTERISEKUNDER (JAS)

F2,1

Kawasan

SekunderI

 JALAN ARTERI

SEKUNDER (JAS)

F2,2Kawasan

SekunderII

 JALAN KOLEKTOR SEKUNDER (JKS)

 JALAN ARTERI SEKUNDER (JAS)

F2,2Kawasan

SekunderII

 JALAN KOLEKTOR SEKUNDER (JKS)

F2,3

Kawasan

SekunderIII

 JALAN LOKALSEKUNDER (JLS)

F2,3

Kawasan

SekunderIII

Perumahan Perumahan

 JALANLINGKUNGAN

SEKUNDER (JLS)

 JALAN LOKAL SEKUNDER (JLS)

 JALANLOKAL

SEKUNDER 

(JLS)

 JALANLOKAL

SEKUNDER 

(JLS)

 

Page 13: Materi kuliah ke-1

5/14/2018 Materi kuliah ke-1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/materi-kuliah-ke-1 13/3313

2) Pengelompokan Jalan berdasarkan FUNGSI :

Jalan mempunyai dua fungsi yang sangat berbeda, yaitupergerakan menerus atau mobilitas dan akses ke tata gunalahan.Kedua fungsi tersebut adalah penting dan tidak adaperjalanan dibuat tanpa keduanya.

Pengelompokan jalan umum menurut fungsinya terbagi atas :

•  Jalan Arteri;

•  Jalan Kolektor;

•  Jalan Lokal; dan

•  Jalan Lingkungan.

 

Page 14: Materi kuliah ke-1

5/14/2018 Materi kuliah ke-1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/materi-kuliah-ke-1 14/3314

FUNGSI JALAN (UU No. 38/2004, Pasal 8) : 

JALAN ARTERI : J alan yang melayani angkutan utama dengan ciri  –  ciri   perjalanan jarak jauh, kecepatan rata –  rata tinggi, dan  jumlah jalan masuk dibatasi secara berdaya guna  

JALAN KOLEKTOR :Jalan yang melayani angkutan pengumpulan/pembagian 

dengan ciri – 

ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata –  

rata sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi .

JALAN LOKAL :Jalan yang melayani angkutan setempat dengan ciri  –  ciri   perjalanan jarak dekat, kecepatan rata –  rata rendah, dan 

 jumlah jalan masuk tidak dibatasi .JALAN LINGKUNGAN :Jalan umum yang berfungsi melayani angkutan lingkungan dengan ciri-ciri perjalanan jarak dekat, dan kecepatan rata - rata rendah 

Mobilitas

Akses ke

Tata Guna Lahan

 

Page 15: Materi kuliah ke-1

5/14/2018 Materi kuliah ke-1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/materi-kuliah-ke-1 15/3315

3) Pengelompokan Jalan berdasarkan STATUS :

Jalan umum menurut menurut statusnya dikelompokankedalam :

•   Jalan Nasional;

•   Jalan Provinsi;

•   Jalan Kabupaten;

•   Jalan Kota; dan•   Jalan Desa.

JALAN NASIONAL :

Merupakan jalan arteri dan jalan kolektor dalam sistem   jaringan jalan primer yang meng hubungkan antar ibukota   provinsi, dan jalan strategis nasional serta jalan tol. 

 

Page 16: Materi kuliah ke-1

5/14/2018 Materi kuliah ke-1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/materi-kuliah-ke-1 16/3316

JALAN PROVINSI :Jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan ibu kota provinsi dengan ibukota kabupaten/kota, atau antar ibukota 

kabupaten/ kota dan jalan strategis provinsi.

JALAN KABUPATEN :Jalan lokal dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan ibukota kecamatan, antar ibukota kecamatan,ibu kota kabupaten dengan pusat kegiatan lokal (PKL), antar PKL, serta 

  jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder dalam wilayah kabupaten dan jalan strategis kabupaten.

JALAN KOTA :Jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder yang menghubungkan   pu- sat pelayanan dengan persil, menghubungkan antar persil, serta 

menghubung kan antar pusat permukiman yang berada di dalam kota.

JALAN DESA :Jalan umum yang menghubungkan kawasan dan/atau antar permukiman di dalam desa, serta jalan lingkungan.

 

Page 17: Materi kuliah ke-1

5/14/2018 Materi kuliah ke-1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/materi-kuliah-ke-1 17/33

17

DIAGRAM FUNGSI DAN STATUS JARINGAN JALAN 

( UU-38 / 2004 + PP-15/2005 + PP-34/2006)

FUNGSI STATUS

Sistem

 Jaringan

 JalanPRIMER 

 Arteri

Kolektor-1 SK Menteri PU

 Jalan

NASIONAL

(termasuk 

 Jalan TOL)

Kolektor-2

Kolektor-3

 Jalan

PROVINSI SK Gubernur

SK Gubernur

Kolektor- 4

Lokal

Lingkungan

 ArteriKolektor

Lokal

Lingkungan

Sistem Jaringan Jalan

SEKUNDER 

SK Bupati

SK Walikota Jalan

KOTA 

 Jalan

KABUPATEN

dan

  Jalan DESA 

SK Menteri PU

Catatan :

- Fungsi Jalan Penetapan secara berkala dilakukan paling singkat 5 (lima) tahun.

- Status Jalan

Penetapan secara berkala dilakukan paling singkat 5 (lima) tahun. 

 

Page 18: Materi kuliah ke-1

5/14/2018 Materi kuliah ke-1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/materi-kuliah-ke-1 18/33

18

4) Pengelompokan Jalan berdasarkan KELAS :

1. Untuk pengaturan penggunaan jalan dan kelancaran lalu-lintas, jalan dibagi dalam beberapa kelas jalan;

2. Pembagian kelas jalan diatus sesuai dengan ketentuanperaturan per-UU-an di bidang lalu-lintas dan angkutan

 jalan (UU Nomor : 22 Tahun 2009 tentang LLAJ);

3. Pengaturan kelas jalan berdasarkan spesifikasi penyediaanprasarana jalan dikelompokan atas :• Jalan Bebas Hambatan;• Jalan Raya;

• Jalan Sedang; dan• Jalan Kecil.

 

Page 19: Materi kuliah ke-1

5/14/2018 Materi kuliah ke-1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/materi-kuliah-ke-1 19/33

19

JALAN BEBAS HAMBATAN (FREEWAY) : Jalan umum untuk lalu lintas menerus yang memberikan pelayanan menerus/tidak terputus dengan pengendalian jalan masuk secara   penuh, dan tanpa adanya persimpangan sebidang, serta dilengkapi dengan pagar ruang milik jalan, paling sedikit 2 (dua) lajur setiap arah dan dilengkapi dengan median.

JALAN RAYA (HIGHWAY) :  Jalan umum untuk lalu lintas menerus dengan pengendalian jalanmasuk secara terbatas dan dilengkapi dengan median, paling sedikit 2(dua) lajur setiap arah.

JALAN SEDANG (ROAD) :Jalan umum dengan lalu lintas jarak sedang dengan pengendalian jalan 

masuk tidak dibatasi, paling sedikit 2 (dua) lajur untuk 2 (dua) arah dengan lebar paling sedikit 7 (tujuh) meter.

JALAN KECIL (STREET) :Jalan umum untuk melayani lalu lintas setempat, paling sedikit 2 (dua) lajur untuk 2 (dua) arah dengan lebar paling sedikit 5,5 (lima setengah) 

meter. 

Spesifikasi Jalan Berdasarkan Kelasnya (Penjelasan UU 38/2004, Pasal 10)

 

Page 20: Materi kuliah ke-1

5/14/2018 Materi kuliah ke-1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/materi-kuliah-ke-1 20/33

20

KELAS JALAN BERDASARKAN FUNGSI DAN INTENSITAS L-L, DAYADUKUNG MST, DAN DIMENSI KENDARAAN (UU NO. 22/2009) 

Kelas jalan dibagi ke dalam kelas I, kelas II, kelas III, dan kelas khusussebagai berikut :

KELAS I KELAS II KELAS IIIKELAS

KHUSUS

FUNGSI JALAN Arteri dankolektor

Arteri,

Kolektor,Lokal,

Lingkungan

Arteri, Kolektor,Lokal,Lingkungan

ARTERI

DIMENSI / LBR.KEND

≤ 2,50 M  ≤ 2,50 M ≤2,10 M 

> 2,50 M

DIMENSI / PJG.KEND.

≤ 18,0 M  ≤ 12,0 M  ≤ 9,0 M > 18,0 M

DIMENSI /TINGGI KEND.

≤ 4,20 M  ≤ 4,20 M  ≤ 3,50 M  ≤ 4,20 M 

MST 10 Ton 8 Ton 8 Ton > 8 Ton

 

Page 21: Materi kuliah ke-1

5/14/2018 Materi kuliah ke-1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/materi-kuliah-ke-1 21/33

21

RESUME PENGELOMPOKAN JALAN 

 JALAN

 J A L A N K H U S U S

  JALAN NON TOL

(PP 34 TAHUN 2006 : JALAN)

 JLN. TOL

(PP 15 /

2005)

  JALAN UMUM (UU 38/2004 : JALAN)

SISTEM JARINGAN

FUNGSI JALAN

 ARTERI

PRIMER 

LOKAL

PRIMER 

 ARTERI

SEKUNDER 

KOLEKTOR SEKUNDER 

LOKALSEKUNDER 

STATUS JALAN

 JALAN

NASIONAL

 JALAN

PROV.

 JALAN

KAB / KOTA / DESA 

KELAS JALAN (UU 22/2009 TTG LLAJ) : I, II, III, dan Jalan Khusus

KELAS JALAN (UU 38/ 2004 : JALAN ) = BEBAS HAMBATAN, JALAN RAYA, JALAN SEDANG, JALAN KECIL

KOLEKTOR PRIMER

K-1 K-2 K-3 K… 

SISTEM JARINGAN JALAN PRIMER SISTEM JAR. JALAN SEKUNDER

 

Page 22: Materi kuliah ke-1

5/14/2018 Materi kuliah ke-1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/materi-kuliah-ke-1 22/33

BAGIAN-BAGIAN JALAN (UU 38/2004, Pasal 11) :

• Ruang Manfaat Jalan : ruang yang dimanfaatkan untuk konstruksi jalan.• Ruang Milik Jalan : RUMAJA + sejalur tanah tertenti s.d tanda batas ruang.•

Ruang Pengawasan Jalan : ruang tertentu di luar RUMIJA yang penggunaannyadiawasi oleh Penyelenggara Jalan.

  

Page 23: Materi kuliah ke-1

5/14/2018 Materi kuliah ke-1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/materi-kuliah-ke-1 23/33

Pelayanan yang andalYaitu pelayanan yang memenuhi SPM, meliputi aspek :a. Aksesibilitas (kemudahan pencapaian);b. Mobilitas;c. Kondisi jalan;

d. Keselamatan;e. Waktu tempuh rata-rata.

Pelayanan prima : selalu memberikan pelayanan yangoptimal.

Sistem Transportasi TerpaduYaitu sistem yang memberikan sinergi fungsi dan lokasi yangoptimal dengan   prasarana dan moda transportasi lain,sehingga meningkatkan efisiensi transportasi.

BEBERAPA ISTILAH :

 

Page 24: Materi kuliah ke-1

5/14/2018 Materi kuliah ke-1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/materi-kuliah-ke-1 24/33

Angkutan UtamaYaitu angkutan bernilai eknomis tinggi dan volume besar.

Angkutan PengumpulYaitu angkutan “antara” yang bersifat :a. Mengumpulkan angkutan setempat, untuk diteruskan ke

angkutan utama;

b. Membagi dari angkutan utama, untuk diteruskan keangkutan setempat;

Angkutan SetempatYaitu angkutan yang melayani kebutuhan masyarakat

setempat, dengan ciri :a. Perjalanan jarak dekat;b. Kecepatan rendah;c. Frekwensi ulang alik yang tinggi.

 

Page 25: Materi kuliah ke-1

5/14/2018 Materi kuliah ke-1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/materi-kuliah-ke-1 25/33

Jalan Strategis NasionalYaitu jalan yang melayani kepentingan nasional atas dasar

kriteria strategis :a. Berperan membina kesatuan dan keutuhan nasional;b. Melayani daerah-daerah rawan;c. Bagian dari jalan Lintas Regional/Internasional;d. Melayani kepentingan perbatasan antar negara;

e. Dalam rangka Hankam.

Jalan Strategis ProvinsiYaitu jalan yang diprioritaskan untuk melayani kepentinganprovinsi berdasarkan pertimbangan :

a. Untuk membangkitkan ekonomi regional (lingkupprovinsi);b. Kesejahteraan dan keamanan regional (lingkup provinsi);

 

Page 26: Materi kuliah ke-1

5/14/2018 Materi kuliah ke-1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/materi-kuliah-ke-1 26/33

26

Pengertian / Istilah : 

Jalan Kolektor Primer 1 adalah jalan kolektor primer yang

menghubungkan antar ibukota provinsi. Jalan Kolektor Primer 2 adalah jalan kolektor primer yangmenghubungkan ibukota provinsi dengan ibukota kabupaten/kota.

Jalan Kolektor Primer 3 adalah jalan kolektor primer yangmenghubungkan antar ibukota kabupaten/kota, dan jalan startegisprovinsi.

Jalan Kolektor Primer 4 adalah jalan kolektor primer yangmenghubungkan antar ibukota kabupaten/kota selain jalan kolektorprimer 3.

Jalan Lokal Primer 1 adalah jalan lokal primer yang menghubungkanibukota kabupaten dengan ibukota kecamatan, dan antar ibukotakecamatan.

Jalan Lokal Primer 2 adalah jalan lokal primer yang menghubungkanibukota kabupaten dengan pusat desa, dan ibukota kecamatan dengandesa.

Jalan Lokal Primer 3 adalah jalan lokal primer yang menghubungkanantar desa, dan jalan strategis kabupaten.

 

Page 27: Materi kuliah ke-1

5/14/2018 Materi kuliah ke-1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/materi-kuliah-ke-1 27/33

27

Pengertian / Istilah : 

Jalan Lingkungan Primer 1 adalah jalan lingkungan primer yang

menghubungkan kawasan dan atau antar permukiman di dalam desa. Jalan Lingkungan Primer 2 adalah jalan lingkungan primer yang

berada dalam kawasan dan atau permukiman di dalam desa. Jalan Arteri Sekunder 1 adalah jalan arteri sekunder yang

menghubungkan kawasan primer dengan kawasan sekunder kesatudalam suatu kawasan perkotaan.

Jalan Arteri Sekunder 2 adalah jalan arteri sekunder yangmenghubungkan kawasan sekunder kesatu dengan kawasan sekunderkesatu dalam suatu kawasan perkotaan.

Jalan Arteri Sekunder 3 adalah jalan arteri sekunder yangmenghubungkan kawasan sekunder kesatu dengan kawasan sekunderkedua dalam suatu kawasan perkotaan.

Jalan Kolektor Sekunder 1 adalah jalan kolektor sekunder yangmenghubungkan kawasan sekunder kedua dengan kawasan sekunderkedua dalam suatu kawasan perkotaan.

Jalan Kolektor Sekunder 2 adalah jalan kolektor sekunder yangmenghubungkan kawasan sekunder kedua dengan kawasan sekunder

ketiga dalam suatu kawasan perkotaan. 

Page 28: Materi kuliah ke-1

5/14/2018 Materi kuliah ke-1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/materi-kuliah-ke-1 28/33

28

Pengertian / Istilah : 

Jalan Lokal Sekunder 1 adalah jalan lokal sekunder yangmenghubungkan kawasan sekunder ketiga dengan kawasan sekunderketiga, kawasan sekunder kesatu dengan kawasan perumahan dalamsuatu kawasan perkotaan.

Jalan Lokal Sekunder 2 adalah jalan lokal sekunder yangmenghubungkan kawasan sekunder kedua dengan kawasan

perumahan dalam suatu kawasan perkotaan. Jalan Lokal Sekunder 3 adalah jalan lokal sekunder yang

menghubungkan kawasan sekunder ketiga dengan perumahan dalamsuatu kawasan perkotaan.

Jalan Lingkungan Sekunder 1 adalah jalan lingkungan sekunder yangmenghubungkan antar perumahan dalam suatu kawasan perkotaan.

Jalan Lingkungan Sekunder 2 adalah jalan lingkungan sekunder yangberada dalam persil/perumahan dalam suatu kawasan perkotaan.

 

Page 29: Materi kuliah ke-1

5/14/2018 Materi kuliah ke-1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/materi-kuliah-ke-1 29/33

29

Pengertian / Istilah PP No. 34 tahun 2006 (Penjelasan psl 8) : 

Kawasan Primer adalah kawasan perkotaan yang mempunyai fungsipelayanan, baik untuk kawasan perkotaan maupun untuk wilayah diluarnya.

Kawasan Sekunder adalah kawasan perkotaan yang mempunyai fungsipelayanan hanya dlm wilayah kawasan perkotaan yang bersangkutan.

Kawasan Sekunder Kesatu adalah kawasan perkotaan yangmempunyai fungsi pelayanan seluruh wilayah kawasan perkotaan yangbersangkutan.

Kawasan Sekunder Kedua adalah kawasan perkotaan yang mempunyaifungsi pelayanan yang merupakan bagian dari pelayanan kawasanfungsi sekunder satu.

Kawasan Sekunder Ketiga adalah kawasan perkotaan yang mempunyaifungsi pelayanan yang merupakan bagian dari pelayanan kawasanfungsi sekunder kedua.

Persil adalah sebidang tanah dengan ukuran tertentu untuk keperluanperumahan atau kegiatan lainnya.

 

Page 30: Materi kuliah ke-1

5/14/2018 Materi kuliah ke-1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/materi-kuliah-ke-1 30/33

30

Pengertian / Istilah :

1. Kota yang berfungsi sebagai PKN ditetapkan dengankriteria : 

• Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagaisimpul utama kegiatan ekspor – impor atau pintu gerbangmenuju kawasan internasional.

• Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagaipusat kegiatan industri dan jasa skala nasional atau yangmelayani beberapa provinsi, atau

• Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagaisimpul utama transportasi skala nasional atau yang melayanibeberapa provinsi.

 

Page 31: Materi kuliah ke-1

5/14/2018 Materi kuliah ke-1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/materi-kuliah-ke-1 31/33

31

Pengertian / Istilah : 

2. Kota yang berfungsi sebagai PKW ditetapkan dengankriteria : 

• Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagaipusat kegiatan industri dan jasa yang berskala provinsi ataubeberapa kabupaten.

• Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagaisimpul kedua kegiatan ekspor – impor yang mendukung PKN;atau

• Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagaisimpul transportasi yang melayani skala provinsi atau yangbeberapa kabupaten.

 

Page 32: Materi kuliah ke-1

5/14/2018 Materi kuliah ke-1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/materi-kuliah-ke-1 32/33

32

Pengertian / Istilah :

3. Kota yang berfungsi sebagai PKL ditetapkan dengankriteria : 

• Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagaipusat kegiatan industri dan jasa yang melayani skalakabupaten atau beberapa kecamatan; atau

• Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagaisimpul transportasi yang melayani skala kabupaten atau yangbeberapa kecamatan.

 

Page 33: Materi kuliah ke-1

5/14/2018 Materi kuliah ke-1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/materi-kuliah-ke-1 33/33

Pengertian / Istilah :

4. Kota yang berfungsi sebagai PKSN ditetapkan dengankriteria : 

• Pusat permukiman yang berpotensi dan telah disepakatisebagai pos pemeriksaan lintas batas dengan negara tetangga

• Pusat permukiman yang berfungsi sebagai pintu gerbanginternasional yang menhubungkan dengan negara tetangga;dan

• Pusat permukiman yang merupakan simpul utama

transportasi yang menghubungkan wilayah sekitarnya.