Materi Kuliah Cpob - Inspeksi Diri (FFUA-06.10.2012)
-
Upload
gembong-van-beethoven -
Category
Documents
-
view
587 -
download
62
Transcript of Materi Kuliah Cpob - Inspeksi Diri (FFUA-06.10.2012)
WAWASAN INDUSTRI
Fakultas Farmasi – Universitas Airlangga Tingkat Profesi
Tgl. 06 Oktober 2012
Pokok Bahasan INSPEKSI DIRI
Kewajiban Industri FarmasiPenjamian Mutu ObatResiko Tersembunyi di
Industri FarmasiPosisi Inspeksi Diri & Audit
Mutu dalam Sistem QAInspeksi Diri & Audit Mutu
Kewajiban Industri Farmasi
Membuat produk obat sehingga dapat dipastikan bahwa :
Obat tersebut sesuai dengan tujuan penggunaannya
Memenuhi persyaratan dari pemegang kewenangan pemasaran (sesuai dokumen izin edar)
Tidak menempatkan pasien dalam resiko akibat keamanan, kualitas dan efikasi yang rendah
Menjamin Mutu suatu Obat Jadi
Tidak hanya mengandalkan pelulusan dari serangkaian pengujian, tetapi: Mutu obat hendaklah dibangun sejak awal
ke dalam produk tersebut *)
Semua obat hendaklah dibuat dalam kondisi yang dikendalikan dan dipantau dengan cermat agar obat yang dihasilkan dapat selalu memenuhi persyaratan
Tipe resiko yang melekat padasetiap Produksi Obat
Kontaminasi silang
(Cross contamination)Tercampur/keragu-raguan
(mix-ups/confusion)
QUALITY ASSURANCE SYSTEM
Responsibilities
Manufacturing & Materials
IPCEnd-Control
Released Products
Storage & Distribution
Self inspection
& Audit
To assure
Design & Development
Production & Control
Tambahan :1. Vendor Audit2. Penanganan Penyimpanan3. Pengendalian Perubahan4. Pengendalian rework5. Tinjauan Produk
Inspeksi DiriTujuan :
Mengevaluasi apakah semua aspek produksi dan pengawasan mutu industri farmasi memenuhi ketentuan CPOB
Inspeksi Diri Dengan melakukan inspeksi diri dapat
diketahui kekurangan atas pemenuhan CPOB, yang bersifat :
Kritis (Critical)
Berdampak Besar (Mayor)
Berdampak Kecil (minor)
Tingkat Kekritisan
Pembersihan gudang tidak sesuai jadwal Permukaan dinding retak Catatan ditulis dengan pensil Seragam kerja tidak dipakai secara benar
Berdampak Kecil (m)
Adalah kekurangan yang kecil pengaruhnya terhadap mutu obat dan tidak berdampak terhadap kesehatan konsumen
Peralatan ukur utama tidak dikalibrasi atau di luar batas kalibrasi
Penyimpangan dalam proses tidak didokumentasikan dengan benar
Ketidaklengkapan pengisian catatan bets Tidak dilakukan inspeksi terhadap perusahaan penerima
kontrak
Berdampak Besar (M)
Adalah kekurangan yang mempengaruhi mutu obat tetapi tidak berdampak fatal terhadap kesehatan konsumen
Pencemaran silang bahan atau produk Produksi steril diletakkan terbuka di daerah non-aseptik Air murni atau air untuk injeksi tercemar Salah penandaan Karyawan yang belum terlatih bekerja di daerah
pengisian steril/aseptis
Kritis (C)
Adalah kekurangan yang mempengaruhi mutu obat dan dapat mengakibatkan reaksi fatal terhadap kesehatan konsumen sampai kematian
Terdiri dari (antara lain)Tingkat Kekritisan
Jadi Inspeksi Diri adalah……
Cara untuk mengkaji kembali secara obyektif seluruh tatakerja diri sendiri dari
setiap aspek yang mungkin dapat berpengaruh pada jaminan mutu
Persyaratan Dasar Inspeksi Diri Dilakukan secara independen dan terperinci
Penunjukan tertulis dan tidak dipengaruhi atasano Tim yang dibentuk oleh pihak perusahaan o Konsultan independen dari luar perusahaan
Oleh orang yang kompeten Terkualifikasi dan Mempunyai pengalaman yang memadai
Terdokumentasi Disamping menemukan kekurangan dan kelemahan
lain juga harus ditetapkan cara yang efektif untuk pencegahan terjadi lagi hal yang sama dan untuk melakukan perbaikan
Inspeksi DiriPrinsip - I Memantau implementasi CPOB/memastikan bahwa operasional
perusahaan tetap memenuhi/patuh pada persyaratan CPOB Membantu dalam memastikan perbaikan kualitas yang
berkelanjutan Should
Mencakup semua aspek produksi dan QC Didesain untuk mendeteksi kekurangan dalam penerapan CPOB
Must Merekomendasi tindakan perbaikan bila mendeteksi adanya
kekurangan Menetapkan batas waktu dalam penyelesaian tindakan
perbaikan
Inspeksi Diri
Prinsip II
Kondisi khusus memerlukan adanya Inspeksi Diri tambahan, contohnya :
Penarikan kembali produk jadiPenolakan yang berulangInspeksi GMP yang diminta/diumumkan
oleh BPOM( National Drug Regulatory Authority)
Inspeksi DiriPrinsip III Tim terdiri dari personal yang dapat menilai situasi
dengan obyektif Tidak ada konflik kepentingan Tidak boleh ada pemikiran “revenge” Memiliki pengalaman sebagai pengamat dari
sebuat tim inspeksi diri sebelum menjadi bagian dari tim
Memimpin inspeksi diri dengan telah memiliki pengalaman sebagai anggota tim
Inspeksi Diri
1. Inspeksi diri - informal (harian)
Perbaikan Segera
2. Inspeksi diri - formal (tiga bulanan)
Perbaikan Sistem
2. QC – Internal Konfirmasi Kepatuhan
(6 bulanan)
Inspeksi Diri
Lingkup Program Inspeksi Diri - IProsedur TertulisSeluruh aspek CPOB:
PersonaliaBangunan termasuk fasilitas untuk personil Perawatan bangunan dan peralatan Penyimpanan bahwa awal dan produk jadiPeralatan Produksi dan pengawasan-dalam-prosesPengendalian mutu
Inspeksi Diri Lingkup Program Inspeksi Diri - II
Dokumentasi Sanitasi dan higiene Program validasi dan re-validasi Kalibrasi peralatan dan sistem pengukuran Prosedur penarikan kembali obat jadi Penanganan keluhan Pengawasan label dan Hasil inspeksi diri sebelumnya dan tindakan
perbaikan yang telah dilakukan
Standard PEDOMAN CARA PEMBUATAN OBAT YANG
BAIK (CPOB) GUIDELINES ON GOOD MANUFACTURING PRACTICES ; BPOM RI 2006
ASEAN GOOD MANUFACTURING PRACTICES GUIDELINES - 1996
WHO TRS 908 2003 – 37th Report, Annex 4 Guide to GMP for Medicinal Product ; PE 009-8,
15 January 2009
CPOB – 2006 1. Manajemen Mutu
2. Personalia
3. Bangunan dan Fasilitas
4. Peralatan
5. Sanitasi dan Higiene
6. Produksi
7. Pengawasan Mutu
8. Inspeksi Diri dan Audit Mutu
9. Penanganan Keluhan terhadap Produk, Penarikan Kembali Produk dan Produk Kembalian
10. Dokumentasi
11. Pembuatan dan Analisa berdasarkan Kontrak
12. Kualifikasi dan Validasi
Content/Isi
Inspeksi Diri - Program
Inspeksi DiriTim Inspeksi Diri Team Leader memerlukan :
OtoritasPengalamanDipilih dari dalam atau dari luar perusahaan
Anggota Tim, termasuk : Staf lokal yang mengenal area tsb dengan
baikAhli di bidangnyaMemahami CPOBDipilih dari dalam atau dari luar perusahaan
Inspeksi DiriMelaksanakan Inspeksi Diri Frekwensi
Tergantung pada kebijakan perusahaan dan besarnya perusahaan ; inspeksi menyeluruh minimal 1 tahun sekali
Laporan Hasil inspeksi diri Evaluasi serta kesimpulan Rekomendasi tindakan perbaikan, bila ada
Tindak lanjut Manajemen harus melakukan evaluasi baik laporan
maupun tindakan perbaikannya.
Cara Inspeksi Diri
Pengamatan setempatPemeriksaan DokumenWawancaraKuesioner/Daftar Periksa
Laporan Inspeksi Diri Hasil inspeksi diri
Rekaman formal dari temuan dan rekomendasi Penilaian dan kesimpulan
Diterbitkan secepat mungkin Berupa daftar sederhana dari temuan :
rekomendasi tindakan perbaikan ; penanggungjawab ; batas waktu yang disepakati
Rekomendasi tindak korektif : Teknis Managerial
Laporan Inspeksi Diri
Contoh Laporan Inspeksi Diri
Audit Mutu Inspektor CPOB sebaiknya menganjurkan Audit Mutu Berguna sebagai pelengkap Program Inspeksi Diri
namun bukan suatu keharusan Meliputi pemeriksaan sebagian atau seluruh sistem
manajemen mutu dengan tujuan spesifik untuk peningkatan mutu
Umumnya dilaksanakan oleh spesialis dari luar atau tim yang dibentuk khusus oleh manajemen Perusahaan
Dapat diperluas terhadap pemasok dan penerima kontrak
Audit Mutu
Check list Audit Mutu
Resiko bila tidak Melakukan Inspeksi Diri
Kelemahan/kekurangan dalam penerapan CPOB tidak terdeteksi lebih awal.
Kelemahan/kekurangan dalam penerapan CPOB terdeteksi oleh Badan Pengawas (“Regulatory”) saat mereka melakukan inspeksi
Inspeksi dari “Regulatory” Badan pengawas
memiliki hak untuk melakukan inspeksi sesuai kewenangannya :
Regulator akan melakukan inspeksi pada kondisi
Bangunan Peralatan Rekaman Produksi Pelabelan dan pengemasan Distribusi Produk Bahan baku (dan pemasok)
Fasilitas atau proses baru Produk Baru Tuntutan untuk menilai
Kepatuhan Secara Periodik
Apabila ditemukan ada pelanggaran terhadap aspek CPOB, maka Badan Pengawas akan menerbitkan laporan “observasi” untuk dilakukan tindakan perbaikan.
Badan Pengawas dapat merekomendasikan dilakukannya “Penarikan Kembali Produk”
Badan Pengawas memiliki kewenangan untuk menutup pabrik atau melarang berproduksi
Inspeksi dr “Regulatory”!